Upload
lykhanh
View
268
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III
YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI
DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Oleh
SEPTY EKA SAFITRI
0701045212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III
YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LABORATORIUM DAN METODE EKSPOSITORI
DI SDN CIRACAS 04 PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SEPTY EKA SAFITRI
0701045212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Septy Eka Safitri
NIM : 0701045212
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti meyakinkan saya
melakukan lagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku di FKIP UHAMKA.
Jakarta, Agustus 2011
Yang membuat pernyataan
Septy Eka Safitri
i
ii
iii
PERSEMBAHAN
Sebuah skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk
Ibuku Sukatiningsih, dan Bapakku Sugiyatno S.Pd yang telah memberikan
dorongan baik secara materil mapun non materil serta mendoakanku dengan
tulus.
Adikku Istiqomah, Keluarga besar Sastrosuwarto dan Kariyo Yang selalu
memberikan nasihat yang sangat berguna , berkat merekalah penulis memiliki
kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini.
Sahabat ku personil KM yang selalu memberikan suportnya yaitu Riski Sari
Utami (Ayie), Rohmatuh Jannah (Oma), Rindang Wijayanti Raharjo
(Ndankdut), Riski Amalia (Cankey), Sartika Apriyani (Tince), Sofia Fitriyani
(Ncop), Siti Hilyatun (Boil), dan Sumarni Febriyanti (Mpeb).
Teman – teman PGSD S1 yang selalu memotivasi dan mamberikan inspirasi
khususnya teman-teman kelas E.
Serta Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu memotivasi serta
mendoakanku dalam menyelesaiakan skripsi ini.
iv
ABSTRAK SEPTY EKA SAFITRI. NIM : 0701045212. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode Laboratorium dan Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur. Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Juli 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Variabel bebas: metode laboratorium dan metode ekspositori. Variabel terikat: hasil belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur kelas III pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sampel yang diteliti sebanyak 70 siswa yang terdiri dari 33 siswa kelas eksperimen dan 37 siswa kelas kontrol. Uji instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dengan Korelasi Point Biserial didapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Uji reliabilitas dengan K-R 20 didapat = 0,815 > 0,329 = , maka instrumen reliabel.
Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors. Untuk kelas eksperimen didapat = 0,0922 < 0,1542 = , sedangkan kelas kontrol didapat =
0,0652 < 0,1456 = , maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Fisher, diperoleh = 1,527 < 1,808 = , dapat disimpulkan sampel kedua data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Rata-rata skor kelas eksperimen didapat sebesar 16,045 dan rata-rata skor untuk kelas kontrol sebesar 14,162. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, didapat = 2,350 > 1,998 = , dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti tolak , maka hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode laboratorium dan metode ekspositori.
v
ABSTRACT SEPTY EKA SAFITRI. NIM: 0701045212. Differences Mathematics Learning Outcomes Students Taught With Class III The Laboratory Methods and Method Using expository in Ciracas SDN 04 Pagi Jakarta. Paper: Study Programs Elementary School Education Departement,The School of Teacher Training and Pedagogy of University of Muhammadiyah Prof. Dr.HAMKA, July 2011.
This research aims to know there is or do not there are differences in mathematics learning outcomes of students taught using laboratory methods and expository methods.
This research uses quasi-experimental methods. Independent variables: laboratory methods and expository methods. Dependent variable: the results of studying mathematics. The hypothesis proposed in this study were: "There are significant differences mathematics learning outcomes of students taught using laboratory methods and methods ekpositori". The research was conducted at SDN 04 Pagi Jakarta Ciracas class III in the second semester of the school year 2010/2011. Samples studied as many as 70 students consisting of 33 students and 37 students a class experiment control class. Test instrument with validity and reliability testing. Test the validity of the Point Correlation Biserial obtained 20 valid questions and 10 questions are not valid. KR 20 reliability test with acquired
= 0.815> 0.329 = , then the instrument reliable. Test for normality using Lilliefors test. For the experimental class obtained = 0.0922 <0.1542 = , while the control class derived =
0.0652 <0.1456 = , it can be concluded that both samples are normally distributed. Homogeneity test using Fisher's test, obtained = 1.527 <1.808 = , it can be concluded that the second sample data derived from a homogeneous population. The average score of 16.045 obtained experimental class and the average score of 14.162 for the control class. Hypothesis testing using t-test, obtained = 2.350 > 1.998 = , with significance level α = 0.05. This means starting , the results of this study concluded that there are significant differences in mathematics learning outcomes of students taught with the laboratory methods and expository methods.
vi
PRAKATA
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Puji serta
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, karena atas kehendak- Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya yang selalu setia dan telah mengikuti ajaran- NyA.
Penulisan skripsi yang berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas III Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Metode Laboratorium dan
Metode Ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta TImur “ ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan SI PGSD Universitas
Muhmmadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah bersedia memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis, sejak
proses penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Rasa terimakash dan
penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Dr. Sukardi, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
2. Drs. Kusmadjid, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.
vii
3. Dra. Rahmiati, M.Psi selaku Sekretaris Program Studi PGSD sekaligus
dosen pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan
dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun
dengan baik.
4. Dr. Sigid Edy Purwanto, M.Pd, sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Seluruh Dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmunya
bagi penulis.
6. Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka yang telah membantu penulis dalam berbagai hal sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Drs. R. Sudarmaji, M.MPd, sebagai kepala sekolah SDN Ciracas 04
Pagi Jakarta Timur yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
8. Permina Sidarbutar, S.Pd , sebagai guru kelas III A di SDN Ciracas 04
Pagi Jakarta Timur.
9. Hj. Wardiana, S.Pd , sebagai guru kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi
Jakarta timur.
10. Seluruh guru dan karyawan SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.
11. H. Supriyadi, BA , sebagai kepala sekolah SDN Batu Ampar 06 Pagi
yang telah memberikan izin untuk melakukan uji validitas.
viii
12. Bapak dan Ibu ku tercinta yang senantiasa selalu mendukung dan
memotivasi, serta mendoakanku tanpa putus asa.
13. Adikku yang selalu memotivasi serta mendoakanku.
14. Seluruh rekan-rekan mahasiswa khususnya program studi PGSD
UHAMKA terutama kelas E serta sahabat-sahabat yang telah
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
Mengakhiri pengantar ini, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun yang dapat berguna bagi penulis kelak. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya
Jakarta, Agustus 2011
Septy Eka Safitri
ix
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ....................................................................................... i
Lembar Persetujuan ........................................................................................ ii
Lembar Persembahan ..................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................... iv
Prakata ............................................................................................................ vi
Daftar Isi ........................................................................................................ x
Daftar Lampiran ............................................................................................ xii
Daftar Tabel ................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................ 5
D. Perumusan Masalah .......................................................... 6
E. Tujuan Penulisan .............................................................. 6
F. Manfaat Penulisan. ........................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 8
A. Kerangka Teoritis ............................................................. 8
1. Hakikat Belajar Matematika ....................................... 8
a. Hakikat Belajar ...................................................... 8
b. Hakikat Hasil Belajar ............................................ 11
c. Hakikat Matematika .............................................. 13
x
d. Hakikat Hasil Belajar Matematika ........................ 15
2. Metode Laboratorium ................................................. 16
3. Metode Ekspositori ..................................................... 21
4. Hakikat Bangun Datar ................................................ 23
B. Kerangka Berfikir ............................................................. 30
C. Rumusan Hipotesis .......................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 32
B. Metode Penelitian ............................................................. 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 34
D. Definisi Operasional ....................................................... 34
E. Variabel Penelitian .......................................................... 35
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................ 36
G. Uji Coba Instrumen .......................................................... 36
H. Teknik Analisis Data ....................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 45
A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian ........................ 45
B. Deskripsi Data ................................................................. 46
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data .............................. 50
D. Pengujian Hipotesis .......................................................... 51
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................ 53
A. Simpulan ......................................................................... 53
B. Implikasi ......................................................................... 54
C. Saran ................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56
LAMPIRAN ................................................................................................... 58
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal Penelitian ................................................................................ 58
Lampiran 2. RPP Kelompok Eksperimen ............................................................... 60
Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ...................................................................... 99
Lampiran 4. LKS .................................................................................................... 138
Lampiran 5. Tes Formatif ....................................................................................... 147
Lampiran 6. Kunci Jawaban ................................................................................... 156
Lampiran 7. Kisi-kisi…………………………………………………..................163
Lampiran 8. Soal ..................................................................................................... 165
Lampiran 9. Kunci Jawaban ................................................................................ ..173
Lampiran 10. Analisis Validitas................................................................................ 174
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Analisis Validitas ............................................ ...175
Lampiran 12. Tabel Reliabilitas K-R20 ................................................................. ...177
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas K-R20 .......................................................... 178
Lampiran 14. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... 179
Lampiran 15. Tabel Daya Pembeda .......................................................................... 180
Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda ................................................................ 181
Lampiran 17. Tabel Taraf Kesukaran ....................................................................... 182
Lampiran 18. Perhitungan Taraf Kesukaran ............................................................. 183
Lampiran 19. Soal .................................................................................................. ..184
Lampiran 20. Kunci Jawaban ................................................................................... 190
Lampiran 21. Skor Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ...................................... ..191
Lampiran 22. Skor Hasil Belajar Kelompok Kontrol ............................................... 192
Lampiran 23. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ...................................... 194
Lampiran 24. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ............................................ 199
Lampiran 25. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen .............................................. 204
xii
Lampiran 26. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ..................................................... 206
Lampiran 27. Uji Homogenitas ................................................................................. 208
Lampiran 28. Uji t ..................................................................................................... 210
Lampiran 29. Tabel Kritis r Product Moment ........................................................ ...213
Lampiran 30. Tabel Kritis L untuk Uji Normalitas................................................... 214
Lampiran 31. Nilai-nilai Untuk Distribusi F .......................................................... ..215
Lampiran 32. Nilai-nilai Dalam Distribusi t ............................................................. 219
Lampiran 33. Surat Keterangan Uji Coba Intrumen ........................................... .....220
Lampiran 34. Surat Keterangan Izin Mengadakan Riset ..........................................221
Lampiran 35. Surat Keterangan Telah Mengadakan Uji Coba Istrumen .................. 222
Lampiran 36. Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian ................................... 223
Lampiran 37. Lembar Konsultasi 1 ........................................................................... 224
Lampiran 38. Lembar Konsultasi 2 ........................................................................... 225
Lampiran 39. Foto-foto Mengajar ............................................................................. 226
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sebaran Jumlah Subjek ............................................................................. 35
Tabel 2. Indeks Kesukaran ...................................................................................... 40
Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................ 42
Tabel 4. Klasifikasi Butir Uji Coba Instumen Penelitian ........................................ 46
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ............................................ 47
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................... 49
Tabel 7. Jadwal Penelitian ................................................................................ ....60
Tabel 8. Kisi-kisi ..................................................................................................... 165
Tabel 9. Kunci Jawaban..........................................................................................175
Tabel 10. Analisis Validitas ...................................................................................... 176
Tabel 11. Reliabilitas ............................................................................................. ..179
Tabel 12. Analisis Daya Pembeda ...................................................................... .....181
Tabel 13. Daya Pembeda .......................................................................................... 182
Tabel 14. Taraf Kesukaran .................................................................................. ....184
Tabel 15. Kunci Jawaban ...................................................................................... ...192
Tabel 16. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A ................................... 193
Tabel 17. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B…….. ......................... 194
Tabel 18. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A………………….......195
Tabel 19. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III B .................................... 196
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ........................................ ....197
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ................................................ ..202
Tabel 22. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ..................................................... 207
Tabel 23. Uji Normalitas Kelompok Kontrol…… .................................................. 209
Tabel 24. Nilai Kritis dari r Product Moment ..................................................... .....216
Tabel 25. Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ............................................................. 217
xiv
Tabel 26. Daftar Distribus F .................................................................................. 218
Tabel 27. Nilai Presentil Untuk Distribusi t ................................................... ........221
xv
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen .......................................................................... 48
Gambar 1. Histogram Dan Poligon Hasil Belajar Matematika
Kelompok Kontrol ................................................................................ 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang
menyebabkan kemajuan peradaban manusia berkembang menjadi pesat, salah
satunya pada bidang pendidikan. Oleh karenanya semakin berkembang ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan menuntut manusia untuk mencapai
pendidikan yang bermutu dan baik.
Sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 Tahun 2003 Pasal 1, Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dirinya diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”1
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan
daya fikir manusia. Mata pelajaran perlu diberikan kepada semua siswa dari
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah siswa dapat belajar
berbagai hal. Metode pembelajaran yang efektif akan membantu
meningkatkan hasil belajar siswa, terlebih lagi dengan mata pelajaran yang
kurang diminati siswa yaitu matematika.
1 Tim Redaksi Fokusmedia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 SISDIKNAS. Bandung: Fokusmedia. hlm. 2
1
2
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis,
analitis, sistematis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Sesuai dengan
paradigma pendidikan bagi anak khususnya anak sekolah dasar (SD), maka
strategi yang harus diimplementasikan dalam mengembangkan kedua obyek
dalam matematika yakni obyek langsung dan obyek tidak langsung adalah
penerapan pendekatan perkembangan anak. Artinya perkembangan anak
harus menjadi dasar dalam memberikan pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN) tahun ajaran 2009-2010 tingkat Sekolah Dasar (SD) telah di
umumkan, hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang
diikuti oleh siswa dan siswi kelas enam SD/MI di DKI Jakarta tahun ini
sangat memuaskan. Dari 141.043 peserta yang mengikuti ujian, siswa yang
lulus ujian mencapai 141.011 atau sebesar 99,98 persen. Artinya siswa yang
tidak lulus hanya berjumlah 32 atau 0,02 persen.
Padahal penentuan kelulusan untuk SD/MI merupakan wewenang
mutlak dari sekolah dengan mengacu standar minimal kelulusan yang
ditetapkan sekolah masing-masing. Tetapi tetap saja masih ada yang tidak
lulus. Diantara mata pelajaran yang lain, matematikalah yang rata-rata paling
rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran
bahasa Indonesia mencapai 7,40 , mata pelajaran Matematika 6,89, dan mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 7,00.
3
Dengan kegiatan di dalam kelas yang membuat siswa lebih aktif dan
mendominasi maka daya tangkap siswa terhadap pelajaran matematika lebih
besar dan memungkinkan meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai matematika
yang rendah dapat disebabkan oleh pengajaran yang lebih didominasi guru.
Guru lebih aktif dibandingkan siswa. Siswa hanya penerima informasi.
Metode yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar adalah metode
ekspositori, dalam pelaksanaannya guru memberikan penjelasan kepada siswa
tentang fakta data atau informasi, kemudian siswa bertanya, lalu guru
mengetes pemahaman siswa dengan latihan. Proses ini telah mengabaikan isi
perkembangan individu siswa sebagai manusia yang tidak hanya diajar secara
intelektual, tetapi diperlukan kemampuan mengambil makna dari apa yang
diperolehnya.
Jika pembelajaran matematika dapat dirancang dengan metode yang
baik maka akan menghasilkan suasana yang menyenangkan pada murid untuk
belajar, dan mereka pun akan semangat untuk mempelajarinya. Salah satu
metode yang yang dipakai untuk mengembangkan keaktifan siswa adalah
metode laboratorium. Siswa dapat aktif dalam mengkontruksi maupun
mengorganisir belajarnya sendiri dengan memanfaatkan segala fasilitas yang
disediakan oleh guru sebagai laboran, guru bersifat fasilitator.
Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun
dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan
penalaran deduktif. Jika konsep-konsep yang dipelajari oleh siswa kurang
dikuasai dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan-kesulitan belajar
4
matematika untuk tahap selanjutnya. Matematika berangkat dari prinsip-
prinsip dasar yang lebih mudah kemudian membentuk konsep yang lebih
kompleks (sukar), sehingga dengan metode laboratorium ini diharapkan siswa
dapat menguasai materi dengan baik yang akan menuntun mereka untuk
mengembangkannya. Konsep bangun datar seperti persegi, persegi panjang,
segitiga, dan trapesium dalam matematika menjadi sangat akrab dengan
kehidupan manusia, karena terdapat banyak aspek kehidupan manusia yang
bersentuhan dengan masalah bangun datar.
Banyak hal yang dapat diarahkan oleh guru pada bangun datar. Oleh
karena itu, diperlukan suatu metode atau pendekatan baru dalam
pembelajaran yaitu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
sehingga siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri sehingga mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi
hidupnya nanti. Siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai pengarah dan
pembimbing, serta membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Tugas guru
hanya sebagai fasilitator dan pengelola kelas yang bekerja sama untuk
menemukan pengetahuan yang baru, guru membantu siswa menghubungkan
antara pengetahuan yang baru bagi siswa dengan apa yang telah diketahui
oleh siswa.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka menjadi
perhatian peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Yang Diajarkan dengan
Menggunakan Metode Laboratorium Dan Metode Ekspositori”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa hasil belajar matematika siswa relatif masih rendah?
2. Mengapa mata pelajaran matematika dianggap siswa sebagai mata
pelajaran yang kurang menarik?
3. Apakah metode ekspositori dalam pembelajaran matematika dianggap
siswa kurang menarik dan menyenangkan bagi siswa?
4. Apakah metode laboratorium dapat membuat pembelajaran matematika
lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa?
5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang
diajarkan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan cakupan materi yang luas,
maka dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada perbedaan hasil
belajar matematika pada pokok bahasan bangun datar yang diajarkan
menggunakan metode laboratorium dan metode ekpositori.
Hasil belajar matematika dengan tes hasil akhir pokok bahasan bangun
datar, yang dibatasi pada unsur-unsur bangun datar, sifat-sifat bangun datar,
menentukan sudut benda, dan luas serta keliling bangun datar (persegi,
persegi panjang, segitiga).
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi serta pembatasan
masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III yang
diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori
di SDN Ciracas 04 Pagi, Jakarta Timur ?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya
perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
1. Siswa, agar termotivasi dalam mempelajari matematika sehingga lebih
mudah menerima materi pembelajaran matematika dengan baik dan dapat
meningkatkan hasil belajarnya menguasai kompetensi dalam
pembelajaran.
2. Guru, sebagai informasi untuk dapat merubah metode dalam belajar
dengan metode laboratorium. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang
bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
3. Peneliti, untuk menjawab keingintahuan tentang dapat atau tidaknya
pembelajaran dengan metode laboratorium memberikan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan metode ekspositori.
7
4. Calon Peneliti, untuk mengetahui apakah metode laboratorium dalam
pembelajaran matematika dapat menghasilkan pembelajaran yang
bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh
pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku seseorang karena belajar yaitu
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar.
“Belajar menurut pandangan B.F. Skinner sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka rensponsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka rensponsnya menurun. “2
Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan dalam
peluang terjadinya respons. Menurut Skinner dalam belajar ditemukan
hal-hal berikut yaitu (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang
menimbulkan respons, (2) respon si pelajar, (3) konsekwensi yang
2 Syaiful Sagala. 2003. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta. Hlm. 14
8
9
besifat menggunakan respons tersebut, baik konsekwensinya sebagai
hadiah maupun teguran atau hukuman.
“Belajar adalah suatu pembentukan, perubahan, penambahan, dan atau pengurangan perilaku individu. Pembentukan atau pengurang itu bersifat menetap atau permanen, dan disebabkan oleh adanya latihan yang terarah, dan perubahan itu bukan disebabkan oleh kelelahan atau karena pengaruh minuman keras atau obat atau ramuan lainnya yang dapat mempengaruhi berfungsinya syaraf.”3
“Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.”
Siswa perlu memiliki dan menerapkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik dalam belajar untuk dapat mewujudkan
kemampuan-kemampuan dasar yang tinggi saja bukanlah satu-satunya
jaminan bagi siswa untuk berhasil dalam belajar tetapi perlu ditunjang
oleh penerapan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Sikap dan
kebiasaan belajar itu tidak dibawa sejak lahir atau diturunkan dari
kedua orang tua melainkan terbentuk dari interaksi dengan dunia luar,
dipelajari dan dilatihkan serta diterapkan secara terus menerus dalam
kehidupan sehari-hari. Pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik harus dilaksanakan sejak anak memasuki sekolah dasar dan
dilanjutkan terus dalam kehidupan anak sehari-hari, baik disekolah
maupun di rumah.
4
3 Rohman Natawijadjaja, dkk. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Hlm. 22
4 Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakart : Rineka Cipta. Hlm. 13
10
Keberhasilan suatu sistem mengajar tentu saja bergantung pada
karakteristik lingkungan tersebut, yang secara terpadu dan secara
parsial memberikan dampak tertentu terhadap perubahan tingkah laku
siswa. Itu sebabnya, belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku siswa karena adanya interaksi antara individu
dengan lingkungannya, melalui proses pengalaman dan latihan.
“Menurut Mayer sebagaimana yang dikutip dalam buku Mukminin mendeskripsikan belajar sebagai proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia yang menyangkut pengetahuan maupun perilaku yang dihasilkan oleh pengalaman. Definisi tersebut menyangkut tiga komponen belajar, yaitu (1) perubahan itu berlangsung terus menerus, (2) perubahan itu menyangkut struktur dan isi pengetahuan dalam perbendaharaan ingatan atau perilaku orang, dan (3) penyebab perubahan itu adalah pengalaman yang diperoleh secara aktif, bukan karena obat.”5
Sikap dan persepsi siswa sangat mempengaruhi proses belajar.
Sikap dapat mempengaruhi belajar secara positif, sehingga belajar
Siswa mengalami suatu proses belajar dalam proses belajar
tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk
mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi
semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar,
adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan
belajar, menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.
Hal tersebut akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri.
5 Mukminin, dkk. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Institut
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Hlm. 49
11
menjadi mudah, sebaliknya sikap juga dapat membuat belajar menjadi
sulit. Ada dua kategori yang sikap dan persepsi yang mempengaruhi
belajar, yaitu sikap dan persepsi tentang iklim(suasana) belajar dan
sikap dan persepsi tentang tugas-tugas kelas. Guru yang efektif
memberi penguatan terhadap kedua kategori itu dengan teknik yang
jelas dan sesuai. Cara guru membantu siswa menumbuhkan sikap dan
persepsi yang positif terhadap iklim belajar dengan menekankan
aspek-aspek internal dan eksternal siswa. Aspek-aspek internal
meliputi penerimaan guru dan teman sekelas (kontak mata, penguatan,
dan lain-lain), dan kenyamanan fisik dalam kelas. Cara membantu
menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap tugas-tugas
kelas dilakukan dengan pemahaman akan nilai-nilai tugas, kejelasan
tugas, dan kejelasan sumber.
Dari pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi
bisa karena adanya pengalaman dan latihan.
b. Hasil Belajar
Setiap orang yang selalu melakukan kegiatan akan selalu ingin
mengetahui hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru
merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
12
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Merujuk pemikiran
gagne, hasil belajar berupa (1) informasi verbal, (2) keterampilan
intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, (5)sikap.
Menurut Bloom “hasil belajar mencakup kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.6
6 Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
hlm. 6
Domain kognitif adalah knowlegde
(pengetahuan,ingatan), Comprehension (pemahaman), application
(menerapkan), analysis (menguraikan), Synthesis
(mengorganisasikan,merencanakan,membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap
menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karaktersasi). Domain
psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,
manajerial, dan intelektual.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti berpendapat bahwa hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar
bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi
yang telah dipelajari.
13
c. Hakikat Matematika
Secara etimologis, “matematika berasal dari bahasa Yunani
manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang
dipelajari”.7
Ruseffendi ET sebagaimana yang dikutip oleh Erman Suherman
menyatakan pendapatnya : “Matematika terbentuk sebagai hasil
pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan
penalaran”.
Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa matematika
merupakan pengetahuan yang tidak didapat dengan sendirinya.
Pengetahuan mengenai matematika diperoleh oleh seseorang setelah
individu tersebut melalui proses belajar.
8
7 Iva Sarivah. 2007. Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Sekolah
Dasar. Jakarta : Unversitas Negeri Jakarta. Hlm. 3 8 Erman suherman . 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Jurusan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahusn Alam Universitas Pendidikan Indonesia. hlm 16
Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman
manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai
aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia
rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran didalam
struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa
konsep-konsep matematika. Agar konsep-konsep matematika yang
telah terbentuk itu dapat dipahami oleh orang lain dan dapat dengan
mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah
yang cermat yang dapat disepakati bersama secara global (universal)
yang dikenal dengan bahasa matematika.
14
Menurut James dan James sebagaimana yang dikutip oleh
Erman Suherman juga mengemukakan tentang matematika, yaitu:
“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.”9
Fungsi mata pelajaran matematika yaitu sebagai alat, pola, fikir,
dan ilmu atau pengetahuan. Dengan mengetahui fungi-fungsi
matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru dapat memahami
Ketiga kajian tersebut memiliki cakupan tersendiri. Aljabar
mencakup bilangan dan operasi bilangan yang juga merupakan bagian
dari aritmatika. Sementara itu analisis mencakup logika, estimasi,
statistik, kalkulus, dan lain sebagainya. Adapun geometri mencakup
benda dua dimensi, benda dimensi tiga, bangun ruang, trigonometri,
pengukuran dan lain sebagainya.
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara
berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk
kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK
sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik
sejak SD, bahkan TK. Namun matematika yang ada pada hakikatnya
merupakan suatu ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan
abstrak, harus diberikan kepada anak-anak SD yang cara berfikirnya
masih pada tahap operasi konkret.
9Erman suherman . ibid. hlm. 16
15
adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lain atau
kehidupan.
d. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika merupakan sebuah proses akhir belajar
siswa setelah memahami dan menguasai sebuah pengetahuan atau
ilmu matematika. Oleh karena itu, di dalam proses pembelajaran
matematika seorang guru harus menciptakan suasana lingkungan yang
memungkinkan bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang baik. Sehingga pengetahuan atau ilmu dapat
dipahami oleh siswa. Karena hasil belajar matematika adalah untuk
membekali siswa pada pembelajaran matematika dalam kompetensi
tertentu.
Menurut Winkel yang dikutip oleh Purwanto, bahwa hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
sikap dan tingkah lakunya.10
10 Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Hlm.
45
Dalam hal tersebut, aspek perubahan itu
mengacu pada taksonomi yang dikembangkan oleh Bloom mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari definisi tersebut maka peneliti berpendapat bahwa hasil
belajar matematika adalah suatu proses yang sengaja dirancang oleh
guru di dalam belajar matematika agar siswa setelah menguasai
kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi yang berguna bagi hidupnya dan bersaing di masa depan.
16
2. Metode Laboratorium
Metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan
bahan pelajaran dengan memperhatikan situasi belajar untuk mencapai
tujuan. Sedangkan laboratorium berasal dari bahasa inggris “laboratory”
yang bermakna sebagai tempat melakukan kegiatan ilmiah, yaitu kegiatan
yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. Jadi metode
laboratorium adalah proses belajar mengajar yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memahami suatu objek matematika secara
langsung dengan jalan mengkaji, menganalisis, menemukan secara
induktif melalui inkuiri, merumuskan, menguji hipotesis, dan membuat
kesimpulan dari obyek-obyek yang dimanipulasi oleh siswa.
Matematika mempunyai obyek abstrak berupa fakta, konsep abstrak,
operasi abstrak serta prinsip serta asas abstrak. Obyek yang abstrak
tersebut dalam pendidikan matematika diusahakan agar mudah dipahami
oleh anak didik. Salah satu usaha adalah menggunakan benda-benda
konkrit yang termasuk ilustrasi-ilustrasi untuk menggambarkan atau
mewakili obyek abstrak tersebut. Metode laboratorium matematika
merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dimana siswa belajar
matematika dengan mengeksplorasi konsep-konsep matematika,
menemukan prinsip-prinsip matematika dalam situasi konkrit.
“Menurut Joice and Weil yang dikutip oleh Made Wena, strategi pembelajaran pelatihan laboratorium memiliki empat prosedur, yaitu (a) pengelompokkan (grouping), (b) penyajian teori (theory session),
17
(c) latihan (focused exercise), dan (d) latihan pada masalah nyata (experimentation with real life problem)”11
“....mengajar dengan metode laboratorium adalah mengajar yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami suatu objek langsung matematika dengan jalan mengkaji, menganalisa, menemukan secara induktif melalui inkuiri, merumuskan dan mengetes hipotesa dan membuat kesimpulan dari benda-benda konkrit atau modelnya dan dilakukan di laboratorium matematika.”
. Dalam keempat tahap pembelajaran tersebut, guru harus mampu
berperan sebagai fasilitator dan motivator sehingga prinsip-prinsip
pembelajaran laboratorium dapat tumbuh dan berkembang pada masing-
masing siswa.
Banyak sekali guru dalam mengajar matematika hanya melakukuan
rutinitas belaka, pembelajaran disajikan secara konvensional, matematika
yang sangat erat dengan abstraksi diajarkan dengan metode ceramah
ataupun ekspositori. Belajar menjadi membosankan, membahayakan, dan
merusak minat siswa. Betapa banyak siswa dari setiap jenjang pendidikan
menganggap matematika sangat sulit dan harus dihindari. Guru harus
berubah untuk menjadikan mengajar matematika sebagai seni,
pembelajaran harus didesain sedemikian sehingga siswa dapat belajar
secara menyenangkan.
“E.T. Russeffendi menjelaskan dalam buku Dasar-Dasar Matematika Modern untuk Guru sebagai berikut :
12
11 Made Wena. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
Aksara . hlm. 132-133
12 Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika.
Tersedia . http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-
Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-1-2011 . 9:52
18
Metode ini berkaitan dengan metode belajar sendiri. Sebenarnya
matematika itu tidak sekedar membaca, tetapi sambil bekerja. Bagi siswa-
siswa di dalam tahap pra operasional dan operasi konkret, belajar sambil
ke-“nglitisan”nya itu memungkinkan siswa menemukan konsep-konsep
atau generalisasi di dalam matematika. Prinsip metode laboratorium adalah
belajar sambil “nglitis”, belajar sambil mengobservasi dan berjalan dari
konkret ke abstrak. Siswa tidak hanya mendengarkan informasi tetapi
siswa itu juga mengerjakan sesuatu.
“Di Amerika, Pandangan Pestalozzi berkembang dengan pesat dan diterapkan dalam pendidikan pada berbagai bidang. Para guru melaksanakan ide-ide Pestalozzi yang disebut “Metoda Laboratory”. Dalam kerangka metode ini, guru melaksanakan: (1) Memperkenalkan beberapa bentuk realita pengajaran, misal: pertunjukan (exhibit, model, produk, dan sebaginya), (2) Merencanakan secara teliti serangkaian pengajaran langsung yang sama dengan manual laboratory kegiatan-kegiatan siswa untuk memecahkan masalah dengan bimbingan guru.”13
Metode laboratorium ini sejalan dengan metode induktif bahkan
merupakan perluasan dari metode induktif. Peserta didik belajar dengan
Laboratorium matematika dapat bertindak seperti bersamaan antara
guru dan siswa serta memberi kesempatan untuk memahami dan
menemukan keindahan dan relevansi pentingnya matematika sebagai suatu
disiplin. Metode laboratorium ini sebagai tempat untuk menemukan fakta-
fakta matematika. Prinsip metode laboratorium adalah peserta didik belajar
sambil bekerja, belajar sambil mengobservasi, dan memulai dari yang
konkrit ke yang abstrak.
13 Oemar Hamalik. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Mandar Maju.
Hlm. 147
19
objek-objek yang kemudian digeneralisasikan. Metode ini khusus untuk
mengabaikan keabstrakan hakikat matematika. Namun dapat menarik
minat peserta didik terhadap matematika yang abstrak.
Belajar dengan menggunakan metode laboratorium diharapkan dapat
menggugah minat belajar siswa, karena pembelajaran menjadi lebih
dinamis, menarik dan menantang. Selain itu diharapkan belajar di
laboratorium dapat melatih siswa dalam berpikir, bernalar dan menarik
kesimpulan, melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen
sehingga siswa-siswi memiliki pemikiran yang kritis, sistematis, logis,
kretaif, dan memiliki kemampuan bekerja sama yang efektif sesuai dengan
tujuan umum pembelajaran di sekolah, dan akhirnya diharapkan
pembelajaran matematika dapat disenangi oleh siswa sehingga akan
memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam
pelajaran matematika.
Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan metode ini yaitu :
a. Kelebihannya
1) Siswa akan gemar menyelesaikan masalah-masalah yang
didasarkan kepada penglamannya sendiri karena dituntut
mengerjakan sesuatu menurut kemampuannya.
2) Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan
dengan hal yang konkret ke abstrak dan belajar sambil nglitis.
3) Pengertian akan dicapai oleh siswa, sebab siswa itu menemukan
konsep atau generalisasi atas hasilnya sendiri. Pengertian yang
20
diperoleh dengan mantap dapat memungkinkan siswa mentranfer
ke masalah lainnya yang relevan.
4) Metode ini memungkinkan siswa bekerja bebas tidak bergantung
orang lain dan ini membantu pertumbuhan pribadi siswa.
5) Metode ini memungkinkan siswa saling bekerja sama dalam arti
pertukaran ide.
b. Kekurangannya
1) Metode ini menyebabkan proses belajar menjadi lambat.
2) Tidak semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode
laboratorium.
3) Perencanaan perlu disusun secara teliti, bila tidak demikian siswa
akan sekedar main-main dengan alat-alat yang ada tanpa
menyerap suatu konsep atau generalisasi.
4) Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil, karena guru harus
memperhatikan individu.
5) Metode ini sangat cocok untuk siswa kelas rendah.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan metode laboratorium
adalah cara mengajar yang berorientasi pada aktivitas atau kegiatan peserta
didik, sehingga kegiatan belajar mengajar terpusatkan pada peserta didik.
Dan dengan metode laboratorium diharapkan dapat merangsang penemuan
konsep-konsep matematika, memberikan pengalaman yang efektif bagi
peserta didik dengan berbagai tingkat kecerdasan yang berbeda
memotivasi peserta didik untuk mempelajari matematika, memberikan
21
kesempatan bagi peserta didik yang lebih lamban untuk menyelesaikan
tugas dengan berhasil, dan memperkaya program pengajaran bagi peserta
didik yang lebih pandai.
3. Metode Ekspositori
Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal
terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan
pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak
berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Kalau dibandingkan
dominasi guru dalam kegiatan belajar mengajar, metode ceramah lebih
berpusat pada guru daripada metode ekspositori. Pada metode ekspositori
siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan
latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakan
bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya di papan tulis.
“Metode ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan atau meberikan informasi dengan lisan atau tulisan. Pada umumnya metode ini berlangsung satu arah, pengajaran ide/gagasan atau informasi dan peserta didik menerimanya. Materi pengajaran sudah disusun oleh pengajaran secara sistematik dan hierarkis namun bermakna.”14
Metode ekspositori merupakan suatu metode yang sering diterapkan
oleh guru dalam pembelajaran matematika. Metode ini kurang
menekankan aktivitas fisik siswa, yang diutamakan adalah aktivitas mental
siswa, sehingga banyak orang beranggapan bahwa metode ekspositori
14 Lela al khowarizmi. 2011. Metode Pembelajaran matematika. Tersedia.
http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaran-matematika.html. diakses tanggal 4-2-2011 . 21: 48
22
menghasilkan belajar menghafal dan kurang efektif untuk belajar
bermakna.
Menurut Mukhtar A. Karim, dkk menjelaskan adapun langkah-
langkah pengajaran metode ekspositori adalah:
“Pertama, sebelum menjelaskan dan menyampaikan pesan atau konsep, guru menuliskan topik, menginformasikan tujuan belajar, menyampaikan dan mengulas materi prasyarat, serta memotivasi siswa. Kedua, guru menjelaskan dan menyajikan pesan atau konsep kepada para siswa dengan cara lisan atau tertulis. Agar konsep yang dijelaskan dipahami oleh siswa, guru biasanya memberikan contoh dan mengajukan pertanyaan secara lisan serta meringkas konsep yang telah disajikan. Ketiga, guru meminta siswa secara perorangan maupun kelompok untuk menggunakan konsep yang telah dipelajari dengan cara mengerjakan soal yang telah disediakan.”15
Jadi metode ekspositori adalah metode pembelajaran di mana guru
mempersiapkan bahan selangkapnya secara sistematis, kemudian
memberikan uraian singkat pada awal pelajaran sebagai upaya mengecek
kemampuan awal dan memotivasi siswa, selanjutnya menyajikan bahan
dengan cara memberikan ceramah, dan pada akhirnya guru bertanya
kemudian kepada anak didik mengenai materi pelajaran yang telah
Guru bertindak sebagai sumber utama tentang pengetahuan
matematika dan guru adalah satu-satunya orang yang membuat keputusan
tentang bagaimana pengembangan pelajaran harus dilaksanakan. Oleh
karena itu pengajaran dengan metode ekspositori dinamakan pembelajaran
terarah dari guru. Walaupun pembelajaran ini terarah dari guru,proses dan
hasil pembelajaran bisa efektif. Hal ini tergantung pada pengalaman guru
dalam memilih dan menggunakan teknik pembelajaran.
15 Mukhtar A. Karim, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarat: Depdikbud.
Hlm. 28
23
diberikan, sangat diharapkan anak didik menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru tersebut.
4. Hakikat Bangun Datar
a. Unsur-unsur bangun datar16
1. Sifat-sifat
1.1 Persegi
D C
Sisi sudut
Titik
Sudut A B
Sifat-sifat persegi ABCD adalah
a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD =
DA.
b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC =
BCD = CDA = DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi
sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku.
16 Agus Suharjana ,dkk . 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya
di SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangun-datar-dan-sifat-sfatnya. diakses tanggal . 17-02-2011 . 13:15
24
1.2 Persegi Panjang
D C
A B
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah
a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar yaitu AB=DC dan BC=DA.
b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD =
CDA = DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2
pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta
mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
2. Bangun datar segitiga
2.1 Segitiga Sebarang
K
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah
1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL
≠ LM ≠ MK
2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu
KLM ≠ LMK ≠ MKL
M L
25
Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga
sisinya berbedadan besar ketiga sudutnya berbeda.
2.2 Segitiga Sama Sisi
C
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah
1. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =
CA.
2. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =
BCD = CAB.
Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah
sisi sama panjang dan 3 buah sudut sama besar.
2.3 Segitiga Sama Kaki
E
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah
1. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.
2. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DFE =
FDE.
B A
F D
26
Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah
sisi sama panjang dan 2 buah sudut sama besar.
2.4 Segitiga Siku-siku
H
G I
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah
1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik
sudut di G.
2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG
dan GI.
3. Mempunyai 1 sisi miring yaitu HI.
Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu
sudut siku-siku.
b. Sudut17
C
titik sudut
B kaki sudut A
Perhatikan gambar tersebut
17 Joko Sugiarto ,dkk . 2007 . Terampil Berhitung Matematika Untuk Siswa SD Kelas
III . Jakarta: Erlangga . hlm. 1148.
sudut
27
1. Nama sudut tersebut adalah sudut ABC atau sudut CBA (dapat
ditulis ABC atau CBA).
2. Terdapat dua kaki sudut, yaitu BA dan BC.
3. Perpotongan atau pertemuan BA dan BC terjadi di titik B disebut
titik sudut.
c. Jenis-jenis sudut18
1. Sudut lancip
T
T = Sudut Lancip.
Besar sudut lancip antara 0º sampai dengan 90º.
2. Sudut tumpul
T
Sudut T adalah sudut tumpul.
Besar sudut tumpul berkisar antara 90º sampai dengan 180º.
3. Sudut siku-siku
T
Sudut T adalah siku-siku.
Besar sudut siku-siku 90º.
18 Lisnawati Simanjuntak,dkk . 1992 . Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm. 105
28
d. Luas dan keliling bangun datar 19
1. Persegi
S R P Q
Untuk menentukan luas dan keliling dapat ditentukan dengan cara.
a. Membuat bujur sangkar(persegi) didalam bujur sangkar seperti
gambar tersebut.
b. Menghitung bangun bujur sangkar (persegi).
c. Banyaknya bangun bujur sangkar (persegi) adalah merupakan
luas dari bujur sangkar (persegi) tersebut.
d. Dari hasil pengamatan ini dapat disimpulkan/ditemukan luas dan
keliling bujur sangkar (persegi) yaitu:
L = 16 satuan²
K = 16 satuan
e. Menghitung luas dan keliling dengan bilangan
Luas bujur sangkar = sisi x sisi.
Perhatikan gambar bujur sangkar tersebut
Bujur sangkar PQRS sisi-sisinya adalah , , , dan .
Luasnya : 4cm x 4cm = 16 cm²
19 Lisnawaty Simanjuntak .op cit. Hlm 65
29
Keliling bujur sangkar adalah jumlah keempat sisinya atau
4xsisi.
Keliling bujur sangkar PQRS : 4 x 4cm = 16cm
2. Persegi Panjang
Luas adalah hasil kali panjang dan lebar
Gambar 4-3 persegi panjang PQRS :
dan adalah panjang = 7cm.
dan adalah lebar = 3cm.
Luas dalam bilangan adalah p x l = 7cm x 3cm = 21 cm²
Keliling menurut gambar 4-3 bahwa keliling dapat ditentukan
dengan menjumlah keempat sisinya yaitu 7+7+3+3 = 20cm,
Atau dengan rumus K = 2p + 2l = 2 x 7 + 2 x 3 = 20cm
3. Segitiga
S R P Q
Z Y W X
30
Luas Segitiga XYZ = dari luar persegi panjang WXYZ yaitu =
= 16 satuan.
Keliling segitiga XYZ = dari keliling persegi panjang WXYZ,
yaitu = = 16 satuan.
B. Kerangka Berfikir
Dalam mengajar materi bangun datar, guru cenderung
menyampaikannya secara konsep, guru menjadi pusat sekaligus sumber
belajar (teacher centered) dimana metode ekspositori menjadi pilihan utama
dalam menyajikan materi. Hasilnya adalah siswa hanya menghafal rumus dan
belajar tanpa makna. Sementara banyak siswa yang secara kinestetik aktif
namun tidak dengan pelajaran matematika sehingga matematika menjadi
membosankan baginya.
Metode laboratorium merupakan suatu cara yang digunakan dalam
pembelajaran matematika. Melalui metode laboratorium siswa dapat
mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuannya, melalui
pengamatan ataupun penelitian dengan cara memanipulasi benda-benda
konkret dan modelnya kemudian yang abstrak.
Metode laboratorium memungkinkan bagi siswa untuk bereksperimen
dalam menemukan sendiri pengetahuannya tentang bangun datar. Dengan
memanfaatkan pengalaman belajarnya tentang bangun datar siswa dapat
31
menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga belajar
menjadi lebih bermakna.
Sesuai dengan kajian teori yang telah diuraikan, diduga bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar matematika siswa antara menggunakan metode
laboratorium dengan metode ekspositori .
C. Rumusan Hipotesis
Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika
siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium
dan metode ekspositori.
: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa
yang diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan
metode ekspositori.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di pada:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.
Alasan saya memilih sekolah tersebut, karena SDN Ciracas 04 Pagi
memenuhi syarat untuk diteliti. Dimana sekolah tersebut memiliki dua
kelas yaitu pada kelas IIIA dan kelas IIIB yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas tersebut homogen sehingga tidak ada
perbedaan antara kelas IIIA dan kelas IIIB.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari hingga selesai di
semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sebelum penelitian
dilaksanakan saya harus mempersiapkan instrumen-intrumen yang akan
saya gunakan. Oleh karena itu penelitian tersebut dapat dilaksanakan
setelah saya menyelesaikan instrumen-instrumen dan siap untuk meneliti.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian
kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar
(intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek
yang diambil secara acak.
32
33
Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar
matematika kelas III yang diajarkan dengan menggunakan metode
laboratorium dan metode ekspositori di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta Timur.
Pada penelitian ini subyek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan
dengan metode laboratorium, dan kelompok kontrol adalah kelompok siswa
yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ekspositori. Salah
satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas siswa yang diberikan
perlakuan dengan menggunakan metode laboratorium dengan pokok bahasan
bangun datar sedangkan kelas yang satunya sebagai kelas kontrol yaitu
menerima pelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dengan pokok
bahasan bangun datar. Dari kedua kelas tersebut peneliti menentukan kelas
kontrol dan kelas eksperimen, kelas III A terpilih sebagai kelas eksperimen
dan kelas III B sebagai kelas kontrol.
R X
Pola
R
Keterangan:
R : Random
: Kelompok pertama yang diber perlakuan
: Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan)
metode laboratorium
34
: Hasil pengukuran pada kelompok yang diberi treatment (perlakuan)
metode ekspositori.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian ini, yang akan dijadikan populasi adalah
seluruh siswa kelas III A dan kelas III B di SDN Ciracas 04 Pagi Jakarta
Timur yang berjumlah 70 siswa, yang terdiri dari 33 siswa kelas IIIA dan
37 siswa kelas IIIB.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh.
Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel20
D. Definisi Operasional
. Jadi sampel penelitian ini adalah
seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu 70 siswa.
Definisi operasional merupakan merupakan deskripsi tentang variabel
yang diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah metode laboratorium dan
metode ekspositori, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar
matematika siswa mengenai bangun datar.
20Sugiono .2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal:124.
35
Perbedaan berasal dari kata beda yang artinya yang menjadikan
berlainan (tidak sama). Jadi perbedaan yaitu berlainan antara yang satu
dengan yang lainnya
Metode laboratorium merupakan suatu proses belajar mengajar yang
dilakukan di suatu tempat di mana siswa dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilannya dalam menemukan fakta-fakta matematika,
melalui pengamatan ataupun praktek dari hal-hal yang bersifat konkret ke
yang abstrak. Laboratorium itu sendiri bukan hanya suatu ruangan tertutup
saja akan tetapi kelas juga dapat dijadikan sebagai laboratorium.
Metode ekspositori adalah cara penyampaian materi yang sama seperti
metode ceramah, dalam hal ini terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai
pemberi informasi. Metode ekspositori kurang menekankan aktifitas fisik
siswa, yang diutamakan adalah mental siswa sehingga banyak orang
beranggapan bahwa metode ekspositori menghasilkan belajar menghafal dan
kurang efektif untuk belajar lebih bermakna.
Hasil belajar matematika yang dimaksud adalah hasil tes akhir materi
pokok bahasan bangun datar dalam skala perbandingan pada kelas III
semester genap. Tes ini hanya mengukur aspek kognitif siswa, yang meliputi
pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (X) : Metode laboratorium dan metode ekspositori.
2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar matematika siswa.
36
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan
setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes tersebut
dinamakan tes formatif.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan
memberikan soal yang dibuat oleh guru dan peneliti.
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk
pilihan ganda dengan materi bangun datar yang diberikan setelah seluruh
proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang bangun datar itu
diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode laboratorium
dan kelas kontrol menggunakan metode ekspositori. Tes ini disusun dalam
bentuk pilihan ganda yaitu sebanyak 30 soal. Setelah diuji hanya 20 soal yang
valid. Sehingga tes hasil belajar yang diberikan sebanyak 20 soal.
1. Alat Ukur Tes
Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba
instrument tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan
daya pembeda instrumen.
a. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Agar penelitian ini
37
dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya
pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu
penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis melakukan uji
validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan
bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus
tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Karena
pada instrumen tersebut mengkorelasikan dua variabel yaitu
kontinyu dan diskrit murni, maka digunakan rumus Korelasi Point
Biserial 21
:
=St
MtMp −qp
Keterangan :
γ pbi
=
SiswaSeluruhJumlahp
Benar menjawab yangm Siswa Banyaknya
: Koefisien Korelasi Point Biserial
Mp : Rerata skor dari subjek-subjek yang menjawab betul
item yang dicari validitasnya
Mt : Rerata skor total
St : Standar Deviasi dari skor total
p : Proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut
q : Proporsi siswa yang menjawab salah
(q = 1 - p)
21 Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar evaluasi pendidikan . Jakarata :
Bumi Aksara . hlm .79
38
Kriteria pengujian validitas
γpbi hitung > γpbi table = valid
γpbi hitung < γpbi table = tidak valid ( drop )
b. Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan setelah diketahui jumlah soal yang
valid untuk mengetahui tingkat keajegan suatu instrumen. Pada
penelitian ini peneliti menguji instrumen dengan reabilitas internal,
dengan cara menganalisa data dengan satu kali pengetesan, dan diuji
dengan menggunakan rumus K-R 20:22
= ( ) ( )
Keterangan:
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 – p)
∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
N : Banyaknya item
S : Standar Deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
Kriteria Pengujian Reliabilitas
r hitung r table = reliabel
22 Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 100
39
r hitung r table = tidak reliabel
c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam
menjaring banyaknya subjek tes yang dapat mengerjakan dengan
benar. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal
yang rendah, sedang, sukar, yang dihitung dengan rumus23:
P =
Keterangan
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran
sering diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 1
Indeks Kesukaran
P Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
d. Daya Pembeda
23 Suharsimi Arikunto. ibid . hlm. 208
40
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda
dapat dihitung dengan menggunakan rumus24
D =
:
+ = -
Keterangan :
J = Jumlah peserta tes.
= Banyaknya peserta kelompok atas.
= Banyaknya peserta kelompok bawah.
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar.
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar.
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
(ingat P sebagai indeks kesukaran)
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
24 Suharsimi Arikunto . ibid. Hlm. 213
41
Tabel 2
Klasifikasi daya pembeda
D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,20 – 0,40 Cukup (standar)
0,40 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyaratan Analisis Data
Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum uji hipotesis data
yang didapat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis
statistik yang akan digunakan dalam analisis selanjutnya, uji
normalitas menggunakan uji Lilliefors pada taraf signifikansi =
0,05. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut:
1) Hipotesis yang diajukan adalah :
H0: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
42
H1
2) Menentukan harga L
: data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
0 (Lhitung
Pengamatan X
)
1,X2,...,Xn dijadikan bilangan baku Z1,
Z2,...,ZnS
XXi −=iZ dengan menggunakan rumus
Keterangan:
Zi : bilangan baku
Xi : data ke-i
X : rata-rata
s : simpangan baku
Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
F(Zi)=P(Z Zi).
3) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2 …, Zn
n Zn..., ,Z,Zbanyaknya)( 21=iZS
yang lebih kecil atau
sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
atau nFk)( i=iZS
keterangan:
fki
4) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
Ambil harga paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut,
harga mutlak inilah yang disebut L
: frekuensi kumulatif ke-i
hitung (L0) kemudian
dibandingkan dengan Ltabel
Kriteria pengujian :
.
43
Terima Ho bila Lo < L(A,n
b. Uji Homogenitas
), maksudnya data berdistribusi
normal
Tolak Ho bila Lo > L(A,n), maksudnya data berdistribusi tidak
normal.
Setelah uji normalitas memberikan indikasi data hasil
penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji
homogenitas dari sampel penelitian. Untuk pengujian homogenitas
dalam hal ini dapat di uji menggunakan rumus Fisher atau disebut
juga perhitungan dengan uji F25
.
Kriteria pengujian homogenitas:
Jika berarti tidak homogen.
Jika berarti homogen.
2. Uji Hipotesis
Data yang didapat dalam penelitian ini, selanjutnya dianalisis
dengan uji-t, uji ini dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa
efektifitas perlakuan. Pada uji ini digunakan rata–rata (mean) dua
25 Riduwan. Ibid. Hlm 120.
=
44
kolompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus
uji-t 26
21..
21
.11
nnSgab
XXt+
−=
yang digunakan adalah :
dengan ( ) ( )2
11
21
222
211
−+−+−
=nn
snsnSgab
Keterangan :
1X : Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas yang
diberikan pengajaran dengan metode laboratorium.
2X : Rata–rata hasil belajar matematika siswa pada kelas yang
diberikan pengajaran dengan metode ekspositori.
Sgab : Varian gabungan
n1 : Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode
laboratorium.
n2 : Banyaknya siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode
ekspositori.
S12 : Variansi kelas eksperimen
S22 : Variansi kelas control
Kriteria :
Diterima H0 , jika t hitung t table
Ditolak H0 , jika t hitung t
table
26 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&B. Hlm 181
45
BAB IV
Hasil Penelitian
A. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes hasil
belajar matematika sebanyak 30 butir soal pada pokok bahasan bangun datar
dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan A, B, C, dan D. Jika jawaban
benar maka mendapat nilai 1 (satu) dan jika jawaban salah maka mendapat
nilai nol (0).
Jawaban soal tersebut dihitung validitasnya dengan korelasi point
biserial. Dari 30 soal tersebut, terdapat 10 soal yang tidak valid. Jadi, soal
yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 soal.
Tabel 3
Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
Klasifikasi Jumlah Item No item
Valid 20 1,3,4,6,8,10,12,13,16,18,19,21,23,24,25,26,
27,28,29
Tidak Valid 10 2,5,7,11,14,15,17,20,22,30
Setelah diperoleh butir soal yang valid, maka selanjutnya menghitung
reliabilitas dari butir soal tersebut. Dari perhitungan reliabilitas, didapat
= 0,815 > 0,329 = , maka instrumen reliabel. Perhitungan
validitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran 9 halaman 173 dan
reliabilitas pada lampiran 12 hal 176.
45 45
46
C. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen
Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas eksperimen yaitu
kelas yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi
bangun datar diperoleh rentang skor antara 9 sampai 20 dengan jumlah
sampel 33 (lampiran 21 hal 192). Rata-rata skor sebesar 16,045, Median
sebesar 17,610, Modus sebesar 18,000, Simpangan baku sebesar 2,969
(lampiran 23 halaman 194).
Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi
pada tabel berikut:
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon
frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan
metode laboratorium seperti terlihat pada gambar berikut:
Interval Nilai
Tengah Batas Nyata F
Xi Absolut Kumulatif Relatif 9-10 9,5 8,5-10,5 2 2 6.06% 11-12 11,5 10,5-12,5 2 4 6,06% 13-14 13,5 12,5-14,5 6 10 18,18% 15-16 15,5 14,5-16,5 6 16 18,18% 17-18 17,5 16,5-18,5 9 25 27,27% 19-20 29,5 18,5-20,5 8 33 24,24%
33 99,99%
47
12
10
8
6
4
2
0 X
8,5 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5
9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5
Gambar 1
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor
matematika antara 16,5 – 18,5 sebanyak 9 siswa atau sebesar 27,27%, skor
tertinggi antara 18,5 – 20,5 sebanyak 8 siswa atau sebesar 24,24%,
sedangkan skor terendah antara 8,5 – 10,5 sebanyak 2 siswa atau sebesar
6,06%.
Frek
uens
i
Batas Nyata X
Histogram
Poligon
48
2. Deskripsi Data Kelas Kontrol
Dari data uji instrumen penelitian siswa pada kelas kontrol yaitu kelas
yang diberikan perlakuan dengan metode laboratorium pada materi bangun
datar diperoleh rentang skor antara 5 sampai 20 dengan jumlah sampel 37
(Lampiran 22 halaman 193). Mean (Rata-rata skor) sebesar 14,162 ,
Median sebesar 13,874, Modus sebesar 14,642, Simpangan baku sebesar
3,670 (lampiran 24 halaman 119).
Data yang diperoleh, dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi
pada tabel berikut:
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat histogram dan poligon
frekuensi hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan
metode ekspositori seperti terlihat pada gambar berikut:
Interval Nilai
Tengah Batas Nyata F
Xi Absolut Kumulatif Relatif 4-6 5 3,5-6,5 1 1 2,70% 7-9 8 6,5-9,5 3 4 8,10%
10-12 11 9,5-12,5 7 11 18,91% 13-15 14 12,5-15,5 12 23 32,43% 16-18 17 15,5-18,5 10 33 27,02% 19-21 20 18,5-21,5 4 37 10,81%
37 99,97%
49
12
10
8
6
4
2
0 X
3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 18,5 21,5
5 8 11 14 17 20
Gambar 2
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol
Dari grafik dan tabel terlihat sebagian besar siswa memperoleh skor
matematika antara 12,5 – 15,5 sebanyak 12 siswa atau sebesar 32,43%, skor
tertinggi antara 18,5 – 21,5 sebanyak 4 siswa atau sebesar 10,81%,
sedangkan skor terendah antara 3,5 – 6,5 sebanyak 1 siswa atau sebesar
2,70%.
Batas Nyata X
Frek
uens
i
Poligon
Histogram
50
D. Pengujian Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas skor hasil belajar dilakukan dengan uji
Lilliefors. Dari hasil perhitungan diperoleh harga ( ) untuk kelas
eksperimen sebesar 0,0922 (lampiran 25 halaman 204) sedangkan untuk
kelas kontrol diperoleh harga ( ) sebesar 0,0652 (lampiran 26
halaman 205). Harga pada taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 33,
maka adalah 0,1542 untuk kelas eksperimen, karena hasil
pengujian di atas lebih kecil dari pada , maka dapat disimpulkan
bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal = 0,0922 < 0,1542 =
sedangkan pada kelas kontrol harga pada taraf
signifikansi α = 0,05 untuk n = 37, maka adalah 0,0652 , karena
pada hasil pengujian di atas lebih kecil dari maka dapat
disimpulkan bahwa data kelas kontrol juga berdistribusi normal = 0,0652
< 0,1456 = .
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil
perhitungan uji homogenitas diperoleh harga =
= 1,527 (lampiran 27 halaman 208). Sedangkan harga = 1,808
diperoleh dengan cara interpolasi . Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan
dk pembilang = 36 dan dk penyebut = 32. Karena = 1,527 < 1,808
51
= , maka diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sampel kedua kelas mempunyai kondisi yang homogen.
E. Pengujian Hipotesis
Dari data penelitian didapatkan skor rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang diberikan metode laboratorium adalah 16,045 dengan simpangan
baku 2,969 , sedangkan nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
diajarkan dengan metode ekspositori adalah 14,162 dengan simpangan baku
3,670. Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata tersebut disebabkan
akibat pengaruh perlakuan atau hanya faktor yang lain, maka perlu dianalisis
lebih lanjut.
Dari hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas
dan uji normalitas diketahui bahwa kedua kelompok berada pada distribusi
normal, sehingga kita dapat menguji penelitian dengan uji t-test.
Hasil perhitungan perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol diperoleh = 2,350 (lampiran 28 halaman 210).
Sedangkan pada taraf signifikansi a = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 68,
maka harga sebesar 1,998. Karena = 2,350 > 1,998 =
berarti hipotesis penelitian ( ) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
Dengan demikian menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
matematika peserta didik yang diajarkan dengan metode laboratorium dengan
peserta didik yang diajarkan dengan metode ekspositori. Dan perbedaan itu
52
positif, dalam artian lebih tinggi hasil belajar matematika peserta didik yang
diajarkan dengan metode laboratorium dibandingkan dengan yang diajarkan
dengan metode ekspositori.
53
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
laboratorium memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengn metode
ekspositori.
B. Implikasi
Penelitian ini menunjukkan suatu usaha mengetahui terdapat atau
tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan metode
laboratorium dan siswa yang diajar dengan metode ekspositori pada materi
bangun datar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode
laboratorium dengan siswa yang diajarkan dengan metode ekspositori pada
materi bangun datar.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode
laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Penerapannya di kelas dapat meningkatkan semangat belajar dan siswa lebih
aktif dalam proses belajar mengajar sehingga belajar menjadi bermakna bagi
53
54
siswa. Dengan demikian, metode laboratorium dapat diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran matematika.
Berhasil tidaknya penerapan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari
pengaruh beberapa komponen, diantaranya adalah kondisi siswa, situasi kelas,
kreativitas guru dalam membawa keadaan menjadi menyenangkan,
kemampuan guru dalam mengelola jam pelajaran serta dalam mengenal
karakteristik siswa. Guru juga sebaiknya memastikan bahwa siswa memiliki
pengetahuan awal yang baik agar siswa tidak mengalami banyak kesulitan pada
saat proses pembelajaran. Jadi, dalam menerapkan pembelajaran dengan
metode laboratorium, guru diharapkan mampu membuat pembelajaran
bermakna yang sederhana. Guru juga diharapkan mampu meminimalisir
faktor-faktor yang dapat mengganggu proses pembelajaran, sehingga siswa SD
dapat memahami pelajaran dengan baik.
C. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam proses matematika guru diharapkan menggunakan metode
laboratorium sebagai salah satu metode pembelajaran matematika untuk
meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian maksimal peserta didik
dalam memahami konsep-konsep matematika.
2. Diharapkan kepada guru perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dalam bentuk penguasaan ragam metode dan ragam media guna
55
membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam pelajaran matematika,
belajar matematika menjadi menarik bagi siswa dan menyenangkan.
3. Kepala sekolah diharapkan memfasilitasi media pembelajaran matematika
guna mempelancar proses pembelajaran matematika agar tercapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
4. Pengawas Pendidikan diharapkan memberikan pelatihan-pelatihan kepada
guru-guru, yang dapat membatu mereka di dalam menciptakan inovasi-
inovasi pembelajaran.
5. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan metode laboratorium dalam
pembelajaran matematika, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut
terhadap materi dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar.
56
Daftar Pustaka
Al Khowarizmi, Lela. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia. http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/metode-pembelajaran-matematika.html. 04-02-2011. 21:48
Aribowo. 2011. Metode Pembelajaran Matematika. Tersedia.
http://aribowo1992.multiply.com/journal/item/86. diakses tanggal 04-02-2011. 11:15
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maju Mundur. Hudojo, Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Techical CoorporatinoProject of Development of Science and Mathematics Teaching For Primary and Secondary Education in Indonesia.
Karim, Mukhtar, dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud.
Mukminin, dkk. 1998. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta.
Natawijadja, R. Et al. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Simanjuntak, Lisnawaty. Et al. 1992. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta: Rineka Cipta.
56
57
Sudirjo. 2011. Penggunaan Metode Yang Tepat Dalam Mengajar Matematika. Tersedia.http://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-Dalam-Mengajar-Matematika. Diakses tanggal 23-01-2011. 09:52
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas III.
Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif,
dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Suharjana, Agus. et al. 2008 . Pengenalan Bangun Datar Dan Sifat-sifatnya di
SD. Tersedia. Http://www.scribd.com/doc/20006950/Pengenalan-bangun-datar-dan-sifat-sfatnya. diakses tanggal. 17-02-2011 . 13:15
Suherman, Herman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Pendidikan Indonesia.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka.
Tim Redaksi Fokus Media. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 SISDIKNAS . Bandung: Fokusmedia. Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
58
Lampiran 1
Jadwal
1. 20 Januari 2011 : ACC Judul
2. 1 April 2011 : Seminar Proposal
3. 11 April 2011 : Uji Validitas di SDN Batu Ampar 06 Pagi
4. 2 – 20 April 2011 : Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi
Tabel 6
Jadwal Penelitian di SDN Ciracas 04 Pagi No Hari/
Tanggal Kelas Waktu Per
temu an
Materi
4.1 Senin, 2 Mei 2011
III A 12.30-13.40 1 1. Mengenalkan berbagai macam bangun datar.
2. Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut.
4.2 Selasa, 3 Mei 2011
IIIA 10.15-11.15 2 1. Sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segititga.
4.3 Rabu, 4 Mei 2011
III A Dan III B
10.15-11.25 12.30-13.40
3 1
1. Menentukan sudut menurut ukurannya
2. Jenis-jenis sudut. 1. Mengenalkan berbagai
macam bangun datar. 2. Menentukan sisi, sudut, dan
titik sudut. 4.4 Kamis,
5 Mei 2011 III B 10.15-11.25 2 1. Sifat-sifat bangun datar
persegi, persegi panjang, dan segititga.
4.5 Jumat, 6 Mei 2011
III B 10-15-11.25 3 1. Menentukan sudut menurut ukurannya
2. Jenis-jenis sudut. 4.6 Senin,
9 Mei 2011 III A 12.30-13.40 4 1. Sudut sebagai jarak putar
4.7 Jumat, 13 Mei
III B 10.15-11.25 4 1. Sudut sebagai jarak putar
59
2011 4.8 Senin,
16 Mei 2011
III A 12.30-13.40 5 1. Keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan menggunakan petak satuan
4.9 Selasa, 17 Mei 2011
III A dan III B
10.15-11.25 12.30-13.40
6 5
1. Keliling persegi, persegi panjang dan segitiga dengan menggunakan rumus.
1. Keliling persegi, persegi
panjang, dan segitiga dengan menggunakan petak satuan.
4.10 Rabu, 18 Mei 2011
III A dan III B
10.15-11.25 12.30-11.25
7 6
1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan petak satuan.
1. Keliling persegi, persegi
panjang dan segitiga dengan menggunakan rumus.
4.11 Kamis, 19 Mei 2011
III A dan III B
10.15-11.25 12.30-13.40
8 7
1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan rumus.
1. Luas persegi dan persegi
panjang dengan menggunakan petak satuan.
4.12 Jumat, 20 Mei 2011
III B 10.15-11.25 8 1. Luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan rumus.
60
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 1 dan 2
I. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
II. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan
unsur-unsurnya.
III. Indikator
4.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar.
4.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat.
4.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga.
4.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut.
4.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.
4.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
4.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi,
segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.
61
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan :
1. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar
2. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat.
3. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga.
4. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut.
5. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.
6. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
7. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
V. Materi Pembelajaran :
1. Mengenalkan macam-macam bangun datar.
Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan
juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga.
2. Macam-macam bangun datar segiempat.
a. Persegi C D A B
b. Persegi Panjang D C
c. Jajar genjang
A B D
C
62
A B
d. Belah ketupat D A C
e. Layang-layang
B
A C
D
f. Trapesium D C
A B
3. Macam-macam bangun datar segitiga.
a. Segitiga Sebarang C
A B
b. Segitiga Sama Sisi D
c. Segitiga Sama Kaki
D
F E
63
K
d. Segitiga Siku-siku
O
4. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut.
D C
Sisi Sudut
A B
Titik Sudut
5. Sifat-sifat bangun datar persegi
D C
Sifat-sifat persegi ABCD adalah
a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA.
b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA =
DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4
buah sudut siku-siku.
L
P
M
Q
B A
64
6. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
D C
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah
a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu
AB=DC dan BC=DA.
b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
7. Sifat-sifat bangun datar segitiga.
a. Segitiga Sama Sisi
C
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah
3. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =
CA.
4. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =
BCD = CAB.
Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang
dan 3 buah sudut sama besar.
b. Segitiga Sama Kaki
A B
B A
65
F
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah
3. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.
4. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DEF =
FDE.
Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang
dan 2 buah sudut sama besar.
c. Segitiga Siku-siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah
4. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik
sudut di G.
5. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG
dan GI.
6. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN.
Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku.
d. Segitiga Sembarang M
E D
I
I G
66
K L
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah
1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK
2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK
≠ MKL
Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan
besar ketiga sudutnya berbeda.
VI. Metode Pembelajaran
1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
67
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar.
1.2 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam bangun datar
segiempat.
1.3 Siswa bersama guru menentukan berbagai macam-macam bangun datar
segitiga.
1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di
sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan
segitiga.
2. Elaborasi
2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menentukan sisi, sudut, dan titik sudut
dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.
2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat
dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.
3. Konfirmasi
3.1 Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam
bukunya.
3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa bermain games yang yang kemudian dilanjutkan dengan
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
68
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.
Pertemuan ke 2
A. Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru mengamati alat peraga bangun datar yang telah diberikan
oleh guru.
2. Elaborasi
2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi
melalui pengamatan.
2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar persegi
panjang melalui pengamatan.
69
2.3 Siswa di bawah bimbingan guru menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga
melalui pengamatan.
3. Konfirmasi
3.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masing-
masing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh
guru.
3.2 Siswa bermain games mengenai bangun datar yang diberikan
oleh guru.
3.3 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan tindak lanjtu berupa follow up.
VIII. Alat dan Sumber
a. Alat :
1. Persegi 4. Trapesium
2. Persegi panjang 5. Belah Ketupat
3. Jajar genjang 6. Layang-layang
b. Sumber :
1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
70
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX. Penilaian
1. Prosedur
a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes
a. Tertulis
b. Perbuatan
3. Jenis tes : Essay
4. Soal : Tes Formatif
5. Kunci Jawaban : Terlampir
6. Kriteria :
Pertemuan ke 1
a. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan
petunjuk di beri skor 2
b. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar.
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Nilai =
Pertemuan ke 2
71
a. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 5.
b. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 4.
c. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 3.
d. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 2.
e. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 1.
72
73
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 3 dan 4
I. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
II. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
III. Indikator
4.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun.
4.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya.
4.2.3 Memahami jenis-jenis sudut.
4.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar.
4.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu,
setengah, serta seperempat putaran.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun.
2. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.
3. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.
74
4. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar.
5. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut
satu, setengah, serta seperempat putaran.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
V. Materi Pembelajaran :
1. Besar sudut menurut ukurannya
a b c
Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b
2. Jenis-jenis sudut
a. Sudut lancip
T
Sudut Lancip.
b. Sudut tumpul
T
Sudut T adalah sudut tumpul.
75
c. Sudut siku-siku
T
Sudut T adalah siku-siku.
3. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak
putar dengan titik pusat.
4. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B
sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.
5. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan
membuat sudut setengah putaran.
6. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut
seperempat putaran.
A
B
C
A C B
B A
C
76
VI. Metode Pembelajaran
1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 3
A. Kegiatan Awal (10menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti(40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru menentukan sudut dari suatu benda atau
bangun yang ada disekitar.
1.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.
C
B
A
77
2. Elaborasi
2.1 Siswa di bawah bimbingan guru membuat jenis-jenis sudut
dengan menggunakan kertas origami yang telah disediakan oleh
guru.
2.2 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari
yang terkecil ke yang terbesar.
2.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari
yang terbesar ke yang terkecil.
3. Konfirmasi
3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam
proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.
Pertemuan Ke 4
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
78
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa di bawah bimbingan guru mengamati tentang besar sudut.
2. Elaborasi
2.1 Siswa di bawah bimbingan guru menghitung besar jarak putar
dari sebuah sudut.
2.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan
seperempat putaran.
3. Konfirmasi
3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam
proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
79
VIII. Alat dan Sumber
a. Alat :
1. Penggaris
2. Penggaris busur
3. Kertas origami
b. Sumber :
1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX. Penilaian
1. Prosedur
a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes
a. Tertulis
b. Perbuatan
3. Jenis tes : Essay
4. Soal : Tes Formatif
5. Kunci Jawaban : Terlampir
80
6. kriteria
A. Penilaian pertemuan ke 3
No Soal 1 2 3 4 5 6 7
Skor 2 2 2 1 1 1 1
B. Penilaian pertemuan ke 4
No Soal 1 2 3 4 5
skor 2 2 2 2 2
81
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 5 dan 6
I. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
III. Indikator
5.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan
5.1.2 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak
satuan.
5.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus.
5.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus.
5.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami keliling persegi.
2. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.
82
3. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi.
4. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang.
5. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
V. Materi Pembelajaran :
1. Keliling Persegi
D C A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Sisi = s
Kelilingnya = S + S + S + S
= 4 + 4 + 4 + 4
= 16
2. Keliling Persegi Panjang
D C A B
83
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA
= 6 + 4 + 6 + 4
= 20
3. Keliling Persegi
D C A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Sisi = s
Kelilingnya = S + S + S + S
= 4 x sisi
= 4 x 4
= 16
4. Keliling Persegi Panjang
D C A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
84
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA
= 6 + 4 + 6 + 4
= 2 x (p+l)
= 2 x (6 + 4)
= 2 x 10
= 20
5. Keliling Segitiga
Panjang AB = 5 cm
Panjang BC = 3 cm
Panjang AC = 6 cm
Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm
VI. Metode Pembelajaran
1. Metode Laboratorium
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 5
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
A
B C
85
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan
persegi panjang.
2. Elaborasi
2.1 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.
2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.
3. Konfirmasi
3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.
3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
86
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
Pertemuan ke 6
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan
persegi panjang.
2. Elaborasi
2.1 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi dan
menghitungnya dengan menggunakan rumus.
2.2 Siswa bersama guru menemukan keliling persegi panjang dan
menghitungnya dengan menggunakan rumus.
87
2.3 Siswa bersama guru menemukan keliling segitiga dan
menghitungnya dengan menggunakan rumus.
3. Konfirmasi
3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.
3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
VIII. Alat dan Sumber
a. Alat :
1. Persegi
2. Persegi panjang
3. Kertas / buku kotak-kotak
b. Sumber : 1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri.
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX. Penilaian
1. Prosedur
a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
88
2. Bentuk tes
a. Tertulis
b. Perbuatan
3. Jenis tes : Essay
4. Soal : Tes Formatif
5. Kunci Jawaban : Terlampir
6. Kriteria
a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5
No soal 1 2 3 4 5
Skor 20 20 20 20 20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6
No soal 1 2 3 4 5
Skor 10 10 10 10 20
Nilai =
89
90
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 7 dan 8
I. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang.
III. Indikator
5.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan
5.1.2 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak satuan.
5.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus.
5.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami luas persegi.
2. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.
3. Siswa dapat memahami luas persegi.
4. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.
91
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
V. Materi Pembelajaran :
1. Luas Persegi
D C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4 A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.
2. Luas Persegi Panjang
D C 24 23 22 21 20 19 13 14 15 16 17 18 12 11 10 9 8 7 1 2 3 4 5 6 A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
3. Luas Persegi
92
D C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4 A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
a. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.
b. Luas persegi ABCD = sisi x sisi
= 4 x 4
= 16
4. Luas Persegi Panjang
D C 24 23 22 21 20 19 13 14 15 16 17 18 12 11 10 9 8 7 1 2 3 4 5 6 A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
a. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
b. Luas Persegi panjang ABCD = p x l
= 6 x 4
= 24
VI. Metode Pembelajaran
1. Metode Laboratorium
93
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 7
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan
persegi panjang.
2. Elaborasi
2.1 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.
2.2 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan
menghitungnya dengan menggunakan petak satuan.
3. Konfirmasi
94
3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.
3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
Pertemuan Ke 8
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
2. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
3. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Eksplorasi
1.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan
persegi panjang.
2. Elaborasi
2.1 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan
menghitungnya.
95
2.2 Siswa bersama guru menemukan luas persegi dan
menghitungnya .
3. Konfirmasi
3.1 Siswa bermain games yang diberikan oleh guru.
3.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
VIII. Alat dan Sumber
a. Alat :
1. Persegi
2. Persegi panjang
3. Kertas / buku kotak-kotak
b. Sumber :
1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
IX. Penilaian
96
1. Prosedur
a. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
b. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
2. Bentuk tes
a. Tertulis
b. Perbuatan
3. Jenis tes : Essay
4. Soal : Tes Formatif
5. Kunci Jawaban : Terlampir
6. Kriteria
a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7
No soal 1 2 3 4 5
Skor 20 20 20 20 20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8
No Soal 1 2 3 4
Skor 10 10 15 15
Nilai =
97
98
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 1 dan 2
V. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
VI. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan
unsur-unsurnya.
VII. Indikator
8.1.1 Memahami berbagai macam bangun datar.
8.1.2 Menentukan berbagai macam bangun datar segiempat.
8.1.3 Menentukan berbagai macam bangun datar segitiga.
8.1.4 Menentukan sisi, sudut, dan titik sudut.
8.1.5 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.
8.1.6 Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
8.1.7 Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga (segitiga sama sisi,
segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sebarang.
99
X. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi mengenai bangun datar, diharapkan :
8. Siswa dapat memahami berbagai macam bangun datar
9. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segiempat.
10. Siswa dapat menyebutkan berbagai macam bangun datar segitiga.
11. Siswa dapat menjelaskan sisi, sudut, dan titik sudut.
12. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.
13. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
14. Siswa dapat menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
XI. Materi Pembelajaran :
8. Mengenalkan macam-macam bangun datar.
Bangun datar terbagi menjadi bangun datar segiempat, segitiga, segienam, dan
juga lingkaran. Tetapi kita hanya mengenai segiempat dan segitiga.
9. Macam-macam bangun datar segiempat.
a. Persegi C D A B
b. Persegi Panjang D C
A B D C
100
c. Jajar genjang A B
d. Belah ketupat D
A C
e. Layang-layang
B
A C
D
f. Trapesium D C
A B
10. Macam-macam bangun datar segitiga.
a. Segitiga Sebarang C A B
b. Segitiga Sama Sisi D
c. Segitiga Sama Kaki
D
F E
101
K
d. Segitiga Siku-siku
O
11. Menetukan sisi, sudut, dan titik sudut.
D C
Sisi Sudut
A B
Titik Sudut
12. Sifat-sifat bangun datar persegi
D C
Sifat-sifat persegi ABCD adalah
a. Mempunyai 4 buah sisi sama panjang yaitu AB = BC = CD = DA.
b. Mempunyai 4 buah buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA =
DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai sisi sama panjang dan 4
buah sudut siku-siku.
L
P
M
Q
B A
102
13. Sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
D C
Sifat-sifat persegi panjang ABCD adalah
a. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar yaitu
AB=DC dan BC=DA.
b.Mempunyai 4 buah sudut siku-siku yaitu ABC = BCD = CDA = DAB.
Jadi persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar serta mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
14. Sifat-sifat bangun datar segitiga.
e. Segitiga Sama Sisi
C
Sifat-sifat segitiga sama sisi ABC adalah
5. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang yaitu AB = BC =
CA.
6. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar yaitu ABC =
BCD = CAB.
Jadi segitiga sama sisi adalah segitiga yang mempunyai 3 buah sisi sama panjang
dan 3 buah sudut sama besar.
f. Segitiga Sama Kaki
A B
B A
103
F
Sifat-sifat segitiga sama kaki DEF adalah
5. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang yaitu DE = EF.
6. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar yaitu DEF =
FDE.
Jadi segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 buah sisi sama panjang
dan 2 buah sudut sama besar.
g. Segitiga Siku-siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku GHI adalah
7. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku yaitu HGI dengan titik
sudut di G.
8. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus yaitu HG
dan GI.
9. Mempunyai 1 sisi miring yaitu MN.
Jadi segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai satu sudut siku-siku.
h. Segitiga Sembarang M
E D
I
I G
104
K L
Sifat-sifat segitiga sebarang KLM adalah
1. Mempunyai 3 buah sisi yang panjangnya tidak sama yaitu KL ≠ LM ≠ MK
2. Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama yaitu KLM ≠ LMK
≠ MKL
Jadi segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga sisinya berbedadan
besar ketiga sudutnya berbeda.
XII. Metode Pembelajaran
2. Metode Ekspositori
XIII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
D. Kegiatan Awal (10 menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
105
E. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
1.1 Guru memperkenalkan berbagai bangun datar.
1.2 guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segiempat.
1.3 Guru menjelaskan berbagai macam-macam bangun datar segitiga.
1.4 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit yang berada di
sekitar ruang kelas yang berhubungan dengan bangun datar segiempat dan
segitiga.
5. Elaborasi
2.1 Guru menjelaskan tentang sisi, sudut, dan titik sudut dengan memperhatikan
alat peraga yang digunakan.
2.2 Siswa di bawah bimbingan guru membedakan antara bangun datar segiempat
dengan segitiga dengan memperhatikan alat peraga yang digunakan.
6. Konfirmasi
6.1 Siswa menuliskan macam-macam bangun datar ke dalam
bukunya.
6.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
5. Siswa diberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.
Pertemuan ke 2
D. Kegiatan Awal (10 Menit)
106
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
E. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Siswa mengamati bangun datar yang telah digambarkan oleh
guru di papan tulis.
4.2 Siswa di bawah bimbingan guru mencari benda-benda konkrit
yang berada disekitar ruang kelas yang berhubungan dengan
bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.
5. Elaborasi
2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi.
2.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar persegi
panjang.
2.3 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun datar segitiga
melalui pengamatan.
107
6. Konfirmasi
6.1 Siswa menggambarkan bangun datar di buku tulis masing-
masing sesuai dengan sifat bangun datar yang diberikan oleh
guru.
6.2 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai sifat-sifat bangun datar.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Gurum memberikan tindak lanjtu berupa follow up.
XIV. Alat dan Sumber
c. Sumber :
3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian
7. Prosedur
c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes
c. Tertulis
108
d. Perbuatan
9. Jenis tes : Essay
10. Soal : Tes Formatif
11. Kunci Jawaban : Terlampir
12. Kriteria :
Pertemuan ke 1
c. Setiap siswa yang mewarnai dengan rapi dan tepat dan sesuai dengan
petunjuk di beri skor 2
d. Siswa yang mengerjakan soal dengan benar.
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Nilai =
Pertemuan ke 2
f. Setiap jawaban apabila sangat sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 5.
g. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 4.
h. Setiap jawaban apabila cukup sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 3.
i. Setiap jawaban apabila kurang sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 2.
109
j. Setiap jawaban apabila tidak sempurna pada masing-masing soal
diberi skor 1.
110
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 3 dan 4
V. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
VI. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
VII. Indikator
8.2.1 Menentukan sudut dari benda atau bangun.
8.2.2 Mengenal besar sudut menurut ukurannya.
8.2.3 Memahami jenis-jenis sudut.
8.2.4 Mengenal sudut sebagai jarak putar.
8.2.5 Mengenal sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut satu,
setengah, serta seperempat putaran.
X. Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat memahami sudut dari benda atau bangun.
7. Siswa dapat mengurutkan besar sudut menurut ukurannya.
8. Siswa dapat memahami jenis-jenis sudut.
111
9. Siswa dapat menjelaskan berbagai sudut sebagai jarak putar.
10. Siswa dapat menjelaskan sudut sebagai jarak putar, dan membuat sudut
satu, setengah, serta seperempat putaran.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
XI. Materi Pembelajaran :
7. Besar sudut menurut ukurannya
a b c
Urutan besar sudut dari yang paling kecil adalah a, c, b
8. Jenis-jenis sudut
d. Sudut lancip
T
Sudut Lancip.
e. Sudut tumpul
T
Sudut T adalah sudut tumpul.
112
f. Sudut siku-siku
T
Sudut T adalah siku-siku.
9. Pada sudut BAC, A merupakan titik pusat. Titik B dan C sebagai jarak
putar dengan titik pusat.
10. Titik A merupakan titik pusat. Jika kita membuat putaran dari titik B
sampai ke titik B lagi, maka terbentuk sudut satu putaran.
11. Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan
membuat sudut setengah putaran.
12. Jika kita membuat sudut seperti di samping, berarti kita membuat sudut
seperempat putaran.
A
B
C
A C B
B A
C
113
XII. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori
XIII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 3
D. Kegiatan Awal (10menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
E. Kegiatan Inti(40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sudut dari suatu benda
atau bangun yang ada disekitar.
4.2 Siswa dikenalkan berbagai jenis-jenis sudut oleh guru.
C
B
A
114
5. Elaborasi
5.1 Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis sudut.
5.2 Siswa memperhatikan benda yang ada disekitar yang
berhubungan dengan sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut siku-
siku.
5.3 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari
yang terkecil ke yang terbesar.
5.4 Siswa di bawah bimbingan guru mengurutkan besar sudut dari
yang terbesar ke yang terkecil.
6. Konfirmasi
3.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami dalam
proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru memberikan tindak lanjut yaitu berupa follow up.
Pertemuan Ke 4
D. Kegiatan Awal (10 menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi
kelas, kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, mengecek kehadiran
siswa, kerapihan dan kesiapan belajar siswa, kerapihan posisi duduk
siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa.
115
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
E. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Guru menjelaskan tentang besar sudut dengan menggunakan
busur.
5. Elaborasi
5.1 Guru menjelaskan tentang cara menghitung besar jarak putar
dari sebuah titik sudut.
5.2 Siswa membuat sudut satu putaran, setengah putaan, dan
seperempat putaran.
6. Konfirmasi
6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
116
XIV. Alat dan Sumber
c. Sumber :
3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian
7. Prosedur
c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes
c. Tertulis
d. Perbuatan
9. Jenis tes : Essay
10. Soal : Tes Formatif
11. Kunci Jawaban : Terlampir
117
12. Kriteria
C. Penilaian pertemuan ke 3
No Soal 1 2 3 4 5 6 7
Skor 2 2 2 1 1 1 1
D. Penilaian pertemuan ke 4
No Soal 1 2 3 4 5
skor 2 2 2 2 2
118
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 5 dan 6
VI. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah.
VII. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
VIII. Indikator
10.1.1 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan petak satuan
10.1.2 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan petak
satuan.
10.1.3 Menentukan keliling persegi dengan menggunakan rumus.
10.1.4 Menentukan keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus.
10.1.5 Menentukan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.
X. Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat memahami keliling persegi.
7. Siswa dapat memahami keliling persegi panjang.
119
8. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi.
9. Siswa dapat menemukan rumus keliling persegi panjang.
10. Siswa dapat menemukan rumus keliling segitiga.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
XI. Materi Pembelajaran :
6. Keliling Persegi
D C A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Sisi = s
Kelilingnya = S + S + S + S
= 4 + 4 + 4 + 4
= 16
7. Keliling Persegi Panjang
D C A B
120
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA
= 6 + 4 + 6 + 4
= 20
8. Keliling Persegi
D C A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Sisi = s
Kelilingnya = S + S + S + S
= 4 x sisi
= 4 x 4
= 16
9. Keliling Persegi Panjang
D C A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
121
Kelilingnya = AB + BC + CD + DA
= 6 + 4 + 6 + 4
= 2 x (p+l)
= 2 x (6 + 4)
= 2 x 10
= 20
10. Keliling Segitiga
Panjang AB = 5 cm
Panjang BC = 3 cm
Panjang AC = 6 cm
Keliling segitiga ABC adalah 5cm + 3cm + 6cm = 14cm
XII. Metode Pembelajaran
3. Metode Ekspositori
XIII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 5
D. Kegiatan Awal (10 menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
A
B C
122
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
E. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang
di papan tulis dan siswa mengamati gambar.
5. Elaborasi
5.1 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan
petak satuan.
5.2 Guru menjelaskan tentang keliling persegi dengan menggunakan
petak satuan.
6. Konfirmasi
6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
123
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
Pertemuan ke 6
B. Kegiatan Awal (10 menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
8. Siswa disiapkan secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran yaitu yel-yel yang dapat membangkitkan motivasi
siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
C. Kegiatan Inti
4. Eksplorasi
4.1 Siswa bersama guru memperhatikan bangun datar persegi dan
persegi panjang.
5. Elaborasi
5.1 Guru menjelaskan keliling persegi dengan menggunakan rumus.
5.2 Guru menjelaskan keliling persegi panjang dengan
menggunakan rumus.
124
5.3 Guru menjelaskan keliling segitiga dengan menggunakan rumus.
6. Konfirmasi
6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
D. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
XIV. Alat dan Sumber
c. Sumber :
1. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
2. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian
7. Prosedur
c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes
c. Tertulis
d. Perbuatan
9. Jenis tes : Essay
125
10. Soal : Tes Formatif
11. Kunci Jawaban : Terlampir
12. Kriteria
a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 5
No soal 1 2 3 4 5
Skor 20 20 20 20 20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 6
No soal 1 2 3 4 5
Skor 10 10 10 10 20
Nilai =
126
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ciracas 04 pagi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semeter : III/2
Alokasi Waktu : 4 x 35menit
Pertemuan ke : 7 dan 8
VI. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta
penggunannya dalam pemecahan masalah.
VII. Kompetensi Dasar
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang.
VIII. Indikator
10.1.1 Menentukan luas persegi dengan menggunakan petak satuan
10.1.2 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan petak
satuan.
10.1.3 Menentukan luas persegi dengan menggunakan rumus.
10.1.4 Menentukan luas persegi panjang dengan menggunakan rumus.
X. Tujuan Pembelajaran
5. Siswa dapat memahami luas persegi.
6. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.
7. Siswa dapat memahami luas persegi.
127
8. Siswa dapat memahami luas persegi panjang.
Karakteristik siswa yang diharapkan : a. mandiri
b. rasa ingin tahu
XI. Materi Pembelajaran :
5. Luas Persegi
D C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4 A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.
6. Luas Persegi Panjang
D C 24 23 22 21 20 19 13 14 15 16 17 18 12 11 10 9 8 7 1 2 3 4 5 6 A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
128
7. Luas Persegi
D C 13 14 15 16 12 11 10 9 8 7 6 5 1 2 3 4 A B
Keempat sisi pada persegi adalah sama panjang.
c. Persegi ABCD di atas luasnya adalah 16 petak satuan persegi.
d. Luas persegi ABCD = sisi x sisi
= 4 x 4
= 16
8. Luas Persegi Panjang
D C 24 23 22 21 20 19 13 14 15 16 17 18 12 11 10 9 8 7 1 2 3 4 5 6 A B
Persegi panjang mempunyai dua sisi sama panjang dan dua sisi sama lebar.
c. Persegi panjang ABCD luasnya adalah 24 petak satuan.
d. Luas Persegi panjang ABCD = p x l
= 6 x 4
= 24
XII. Metode Pembelajaran
129
2. Metode Ekspositori
XIII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 7
C. Kegiatan Awal (10 menit)
6. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
7. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
8. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
9. Guru melakukan apersepsi.
10. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
D. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi, dan persegi
panjang di papan tulis dan siswa memperhatikannya .
5. Elaborasi
5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan petak
satuan.
5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan
petak satuan.
130
5.3 Guru menjelaskan luas segitiga dengan menggunakan petak
satuan.
6. Konfirmasi
6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
D. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
Pertemuan Ke 8
B. Kegiatan Awal (10 menit)
4. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kelas,
kebersihan, dan kerapihan kelas.
5. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdoa bersama, guru mengecek
kehadiran siswa, kerapihan dan kesiapan siswa serta kelengkapan
sarana belajar siswa.
6. Siswa bersama guru melakukan yel-yel yang dapat membangkitkan
motivasi siswa.
C. Kegiatan Inti (40 menit)
4. Eksplorasi
4.1 Guru menggambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang
di papan tulis dan siswa memperhatikannya.
5. Elaborasi
131
5.1 Guru menjelaskan luas persegi dengan menggunakan rumus.
5.2 Guru menjelaskan luas persegi panjang dengan menggunakan
rumus.
6. Konfirmasi
6.1 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
D. Kegiatan Akhir (20 menit)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
5. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan follow up.
XIV. Alat dan Sumber
a. Sumber :
3. Supardjo. 2004. Matematika gemar berhitung 3 untuk
siswa kelas 3 SD dan MI. Solo: PT. Tiga Serangkai
Putra Mandiri.
4. Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika
Untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
XV. Penilaian
7. Prosedur
c. Tes proses : Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran
d. Tes akhir : Siswa mengerjakan soal latihan
8. Bentuk tes
c. Tertulis
132
d. Perbuatan
9. Jenis tes : Essay
10. Soal : Tes Formatif
11. Kunci Jawaban : Terlampir
12. Kriteria
a. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 7
No soal 1 2 3 4 5
Skor 20 20 20 20 20
b. Penilaian untuk tes formatif pertemuan ke 8
No Soal 1 2 3 4
Skor 10 10 15 15
Nilai =
133
Lampiran 4
Worksheet 1
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menemukan sifat-sifat bangun datar
persegi. 2. Menentukan sifat-sifat bangun datar
persegi panjang.
Nilai
Bahan : persegi dan persegi panjang
Langkah-langkah :
1. Berikanlah kerangka persegi dan persegi panjang dengan bidang ABCD.
2. Amatilah kerangka persegi dan persegi panjang lalu isilah tabel di bawah ini
dengan unsur-unsur ABCD yang diamati.
Hasil Kegiatan
No Nama Bangun
Unsur Bangun
Nama Unsur Banyaknya
1 Persegi Titik sudut A, B, C, dan D 4 Sisi AB, BC, CD, dan AD 4 buah sisi sama
panjang Sudut ABC, BCD, CDA, dan
DAC 4 buah sudut siku-siku
2 Persegi panjang
Titik sudut A, B, C, dan D 4
Sisi AB, BC, CD, dan AD 4 (2buah sisi sama panjang dan 2 buah sisi yang sejajar)
Sudut ABC, BCD, CDA, dan DAB
4 buah sudut siku-siku
Simpulan :
1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap persegi memiliki 4 buah titik sudut,
4 buah sisi yang sama panjang, dan memilik 4 buah sudut siku-siku.
2. Persegi panjang memiliki 4 buah titik sudut, 4 buah sisi dimana tersapat 2sisi
sama panjang dan 2 sisi yang sejajar, memiliki 4 buah sudut siku-siku.
134
Worksheet 2
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menemukan sifat-sifat bangun datar
Segitiga (segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga sku-siku, segitiga sebarang).
Nilai
Bahan : segitiga
Langkah-langkah :
1. Berikanlah kerangka segitiga ABC.
2. Amatilah kerangka segitiga lalu isilah tabel di bawah ini dengan unsur-unsur
ABC yang diamati.
Hasil Kegiatan
No Nama Bangun
Unsur Bangun
Nama Unsur Banyaknya
1 Segitiga sama kaki
Titik sudut A, B, dan C 3
Sisi AB, BC, dan AC 3 buah sisi, dimana terdapat 2buah sisi yang sama panjang
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut, tetapi hanya 2buah sudut yang sama besar
2 Segitiga sama sisi
Titik sudut A, B, dan C 3
Sisi AB, BC,dan AC 3buah sisi sama panjang
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut yang sama besar
3 Segitiga siku-siku
Titik sudut A, B, dan C 3
Sisi AB, BC. Dan AC 3buah sisi, tetapi terdapat 1buah sisi miring
Sudut ABC, BCA, dan CAB 3buah sudut, tetapi terdapat 1 buat sudut siku-siku
4 Segitiga Titik sudut A, B, dan C 3
135
sebarang sisi AB, BC, dan AC 3buah sisi yang
panjangnya tidak sama
Sudut ABC, BCA,dan CAB 3buah sudut yang tidak sama besar
Simpulan :
1. Berdasarkan jawaban kegiatan, maka setiap segitiga sama kaki memiliki 3
buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi hanya 2 buah sisi yang sama panjang, dan
memilik 3buah sudut tetapi hanya 2 buah sudut yang sama besar.
2. Segitiga sama sisi memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi sama panjang,
memiliki 3buah sudut sama besar.
3. Segitiga siku-siku memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi tetapi terdapat 1 sisi
miring, dan memiliki 1 buah sudut siku-siku.
4. Segitiga sebarang memiliki 3 buah titik sudut, 3 buah sisi yang tidak sama
panjang, dan 3 buah sudut yang tidak sama besar.
136
Worksheet 3
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Mengenal besar sudut menurut
ukurannya. 2. Memahami jenis-jenis sudut. 3. Mengenal sudut sebagai jarak putar,
dan membuat sudut satu, setengah, serta seperempat putaran
Nilai
Bahan : Kertas origami
Langkah-langkah :
1. Berikanlah siswa beberapa kertas origami yang berbeda warna.
2. Lipat origami tersebut menjadi beberapa sudut yang berbeda-beda.
3. Urutkan sudut-sudut tersebut dari yang terkecil.
Hasil kegiatan
Sudut Lancip
Sudut siku-siku
Sudut tumpul
Sudut satu putaran Sudut setengah putaran Sudut seperempat putaran
Simpulan:
1. Sudut tumpul lebih besar daripada sudut siku-siku, dan sudut siku-siku lebih
besar daripada sudut lancip.
Worksheet 4
A B C
A B C A
B C
C
B
A
137
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menghitung keliling persegi dengan
menggunakan petak satuan. 2. Menghitung keliling persegi dengan
menggunakan rumus.
Nilai
Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
1. Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1.
Perhatikan bidang diagonal ABCD.
Sisi AB=BC=CD=AD.
Jadi keempat sisi persegi sama panjang.
2. Perhatikan gambar persegi ABCD,
mempunyai 4buah sisi yang sama panjang.
Maka keliling persegi ABCD adalah
sisi AB+BC+CD+AD = 4+4+4+4
= 16 petak satuan
3. Dengan cara yang sama dengan cara di atas,
Tentukan keliling persegi EFGH.
Keliling EFGH = EF+FG+GH+EH
= 5+5+5+5
= 20
Simpulan :
1. Jika diketahui salah satun sisi persegi maka sisi lainnya sama panjang.
2. Maka keliling persegi = S + S + S + S
= 4S
Worksheet 5
C D
B A
H G
E F
138
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal
Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menghitung keliling persegi panjang
dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung keliling persegi panjang
dengan menggunakan rumus. 3. Menghitung keliling segitiga dengan
menggunakan rumus.
Nilai
Bahan : persegi panjang, segitiga dan kertas kotak-kotak.
Langkah-langkah :
1. Perhatikan kerangka persegi atau gambar 1.
Perhatikan bidang diagonal DEFG.
Sisi DE=FG dan DG=EF.
Jadi persegi panjang memiliki 2buah sisi sama panjang
dan 2buah sisi yang sejajar.
2. Perhatikan gambar persegi DEFG,
mempunyai 2buah sisi yang sama panjang
dan mempunyai 2buah sisi yang sejajar.
Maka keliling persegi DEFG adalah
sisi DE+EF+FG+DG = 6+4+6+4
= 20
atau = (DE+FG) + (EF+DG)
= (p+p) + (l+l)
= 2p + 2 l
= 2 x (p + l)
= 2 x (6+4)
= 2 x 10
= 20
3. Dengan cara yang sama dengan cara di atas,
Tentukan keliling persegi panjang KLMN.
Jika diketahui panjang 4cm dan lebar 2cm.
Jawab :
D E
F G
Panjang
lebar
N M
139
Keliling persegi KLMN = 4cm+4cm+2cm+2cm
= 12 cm
Atau = 2p + 2l
= 2 x (p + l)
= 2 x (4cm+2cm)
= 2 x 6cm
= 12 cm
4. Perhatikan gambar segitiga ABC
diketahui panjgn sisi AB=4cm, BC=2cm,
AC=3cm, maka keliling segitiga ABC
adalah dengan Menjumlahkan ketiga sisinya yaitu
AB+BC+AC = 4cm + 2cm + 3cm
= 9cm
Simpulan:
1. Maka keliling persegi panjang yaitu dengan menjumlahkan semua
sisinya.
2. Dengan memperhatikan persegi panjang DEFG pada gambar tersebut
maka keliling dapat dirumuskan yaitu
DE + EF + FG + DG = (DE+FG) + (EF+DG)
= (p+p) + (l+l)
= 2p + 2l
= 2 x (p+l)
3. Keliling segitiga dengan menjumlahkan ketiga sisinya.
L K
C
B
A
4
3 2
140
Worksheet 6
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menghitung luas persegi dengan
menggunakan petak satuan. 2. Menghitung luas persegi dengan
menggunakan rumus.
Nilai
Bahan : persegi dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
1. Perhatikan gambar persegi ABCD,
mempunyai 4buah sisi yang sama panjang.
Maka keliling persegi ABCD adalah
9 petak satuan.
2. Berdasarkan gambar persegi ABCD.
Panjang sisinya 3 petak satuan.
Luas ABCD = sisi x sisi
= 3 x 3
= 9 petak satuan
3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini!
Jawab: 16 petak satuan
4. Hitunglah luas persegi di bawah ini !
Jika diketahui panjang sisinya adalah 2cm.
Jawab : L = sisi x sisi = 2 cm x 2 cm = 4 cm
Simpulan : 1. Maka luas persegi adalah sisi x sisi
7 8 9 6 5 4 1 2 3
A B
C D
K L
M N
R
U T
S
141
Worksheet 7
Mata Pelajaran Matematika Hari / Tanggal Kelas Nama Siswa Indikator 1. Menghitung luas persegi panjang
dengan menggunakan petak satuan. 2. Menghitung luas persegi panjang
dengan menggunakan rumus.
Nilai
Bahan : persegi panjang dan kertas kotak-kotak
Langkah-langkah :
1. Perhatikan gambar persegi panjang ABCD,
mempunyai 4buah sisi dimana 2 buah sisi
yang sama panjang dan 2buah sisi yang sejajar.
Maka luas persegi panjang ABCD adalah
8 petak satuan.
2. Berdasarkan gambar persegi ABCD.
Panjang 4 petak satuan dan lebarnya 2 petak satuan.
Luas ABCD = panjang x lebar
= 4 x 2
= 8 petak satuan
3. Hitunglah luas persegi KLMN di bawah ini!
Jawab: 15 petak satuan
4. Hitunglah luas persegi di bawah ini !
Jika diketahui panjangnya 4cm dan lebarnya 7cm.
Jawab : L = p x l = 4 cm x 7 cm = 28 cm Simpulan: 1. Maka luas persegi panjang adalah panjang x lebar.
8 7 6 5 1 2 3 4
A B
C D
K L
M N
R
U T
S
142
Lampiran 5
Tes Formatif 1
Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini!
Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru =
segitiga sama kaki, orange = segitiga sebarang, pink = trapesium, coklat = jajar
genjang, ungu = belah ketupat.
1. Berapakah jumlah persegi?
2. Berapakah jumlah persegi panjang?
3. Berpakah jumlah belah ketupat?
4. Berapakah jumlah segitiga sama sisi?
5. Berapakah jumlah segitiga sama kaki?
6. Berapakah jumlah segitiga sebarang?
7. Berapakah jumlah trapesium?
8. Berapakah jumlah jajar genjang?
9. Berapakah jumlah layang-layang?
143
Tes Formatis 2
No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifat
1
2
3
4
5
6
A B
C D
A B
C D
A B
C
A B
C
A B
C
Tes Formatif 2
C
B A
144
Tes Formatif 3
1.
A B C
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . .
2.
A B C
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . .
3.
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terkecil . . .
Urutkan sudut-sudut berikut dari sudut yang terbesar . . .
4.
Disebut sudut . . .
K M L
145
5.
Disebut sudut . . .
6.
Disebut sudut . . .
7. Sudut pada gambar disamping termasuk jenis sudut . . .
146
Tes Formatif 4
1. Berapakah besar sudut gambar tersebut...
a. 90º c. 270º
b. 180º d. 360º
2. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut 1 putaran...
a. b. c. d.
3. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut setengah putaran...
a. b. c. d.
4. Manakah gambar di bawah ini yang disebut dengan sudut seperempat
putaran...
a. b. c. d.
5. Perhatikan gambar di bawah ini manakah yang di sebut dengan titik pusat...
a. Titik A c. Titik C
b. Titik B d. Titik D
A C B
147
Tes Formatif 5
1. Keliling persegi ABCD adalah ... petak satuan
Jawab: K = AB + BC + CD + AD
K = ... + ... + ... + ...
K = . . .
2. Keliling persegi KLMN adalah ... petak satuan
Jawab: K = KL + LM + MN + KN
K = ... + ... + ... + ...
K = . . .
3.
J
4.
5.
A B
C D
K
N M
L
U T
S R
G F
E D
J I
Keliling persegi RSTU adalah ... petak satuan
Jawab: K = RS + ST + TU + RU
K = ... + ... + ... + ...
K = . . .
Keliling persegi panjang DEFG adalah ... petak satuan
Jawab: K = DE + EF + FG + DG
K = ... + ... + ... + ...
K = . . .
Keliling persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan
Jawab: K = IJ + JK + KL + IL
K = ... + ... + ... + ...
K = . . . K L
148
Tes Formatif 6
1. Keliling persegi panjang KLMN adalah . . . cm
2. Keliling segitiga ABC adalah . . . cm
3. Keliling persegi RSTU adalah . . . cm
4. Gambarlah persegi panjang PQRS. Dengan Panjang PQ = 4cm
QR = 2cm
RS = 4cm
PS = 2cm
5. Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah keliling.
Panjang AB = 3cm
BC = 3cm
CD = 3cm
AD = 3cm
L K
N M
6
8
7
C
B A
5
9
U T
S R 5
5
149
Tes Formatif 7
1.
2.
3.
4.
5.
A B
C D
U T
S R
N M
L K
G
D E
F
L K
J I
Luas persegi panjang RSTU adalah ... petak satuan
Jawab: L = . . . x . . .
L = . . .
Luas persegi ABCD adalah ... petak satuan
Jawab: L = . . . x . . .
L = . . .
Luas persegi panjang KLMN adalah ... petak satuan
Jawab: L = . . . x . . .
L = . . .
Luas persegi DEFG adalah ... petak satuan
Jawab: L = . . . x . . .
L = . . .
Luas persegi panjang IJKL adalah ... petak satuan
Jawab: L = . . . x . . .
L = . . .
150
Tes Formatif 8
1. Luas persegi panjang KLMN adalah . . . cm
2. Luas persegi RSTU adalah . . . cm
3. Gambarlah persegi panjang PQRS serta hitunglah luasnya.
Dengan Panjang PQ = 4cm
QR = 2cm
RS = 4cm
PS = 2cm
4. Gambarlah persegi ABCD serta hitunglah luasnya.
Panjang AB = 4cm
BC = 4cm
CD = 4cm
AD = 4cm
L K
N M
4
6
U T
S R 5
5
151
Lampiran 6
Kunci Jawaban Tes Formatif 1
Berilah warna pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini!
Merah = persegi, kuning = persegi panjang, hijau = segitiga sama sisi, biru =
segitiga sama kaki, abu-abu = segitiga siku-siku, orange = segitiga sebarang, pink
= trapesium, biru tua = layang-layang, coklat = jajar genjang, ungu= belah
ketupat.
1. 3
2. 2
3. 1
4. 3
5. 2
6. 1
7. 4
8. 5
9. 1
152
No Gambar Bangun Nama Bangun Sifat-sifat 1
Persegi
1. Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang.
2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
3. Mempunyai 4 buah titik sudut.
2
Persegi Panjang 1. Mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.
3. Mempunyai 4 buah titik sudut.
3
Segitiga Sama Kaki
1. Mempunyai 2 buah sisi sama panjang.
2. Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar.
3. Mempunyai 3 buah titik sudut.
4
Segitiga Sama Sisi
1. Mempunyai 3 buah sisi sama panjang
2. Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar
3. Mempunyai 3 buah titik sudut.
5
Segitiga Siku-siku
1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.
2. Mempunyai 2 buah sisi yang saling tegak lurus.
3. Mempunyai 1 sisi miring 4. Mempunyai 3 buah titik
sudut.
A B
C D
A B
C D
A B
C
A B
C
A B
C
Kunci Jawaban Tes Formatif 2
153
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
1. B, A, C
C, A, B
2. A, C, B
B, C, A
3. L, M, K
K, M, L
4. Sudut siku-siku
5. Sudut tumpul
6. Sudut lancip
7. Sudut lancip
Kunci Jawaban Tes Formatif 4
1. B
2. A
3. B
4. C
5. A
154
Kunci Jawaban Tes Formatif 5
1. Keliling persegi ABCD adalah . . . petak satuan
Jawab. K = AB + BC + CD + AD
K = 2 + 2 + 2 + 2
K = 8
2. Keliling persegi KLMN adalah . . . petak satuan
Jawab. K = KL + LM + MN + KN
K = 3 + 3 + 3 + 3
K = 12
3. Keliling persegi RSTU adalah . . . petak satuan
Jawab. K = RS + ST + TU + RU
K = 4 + 4 + 4 + 4
K = 16
4. Keliling persegi panjang DEFG adalah . . . petak satuan
Jawab. K = DE + EF + FG + DG
K = 5 + 3 + 5 + 3
K = 16
5. Keliling persegi panjang IJKL adalah . . . petak satuan
Jawab. K = IJ + JK + KL + IL
K = 7 + 4 + 7 + 4
K = 24
155
Kunci Jawaban Tes Formatif 6
1. Keliling persegi panjang KLMN adalah panjang KL + LM + MN + KN
Jadi kelilingnya adalah 8cm + 6cm + 8cm + 6cm = 24cm.
2. Keliling segitiga ABC adalah panjang AB + BC + AC
Jadi kelilingnya adalah 9cm + 7cm + 5cm = 21cm
3. Keliling persegi RSTU adalah panjang RS + ST + TU + RU
Jadi kelilingnya adalah 5cm + 5cm + 5cm + 5cm = 20cm
4.
5.
Keliling persegi ABCD adalah panjang AB
+ BC + CD + AD
Jadi kelilingnya adalah 3cm + 3cm + 3cm +
3cm = 9cm
2
4
S R
Q P
3
3
D C
B A
156
Kunci jawaban tes formatif 7
1. Luas persegi panjang RSTU adalah . . . petak satuan
L = 3 x 2
L = 6
2. Luas persegi ABCD adalah . . . petak satuan
L = 3 x 3
L = 9
3. Luas persegi panjang KLMN adalah . . . petak satuan
L = 6 x 2
L =12
4. Luas persegi DEFG adalah . . . petak satuan
L = 5 x 5
L = 25
5. Luas persegi IJKL adalah . . . petak satuan
L = 6 x 4
L = 24
157
Kunci Jawaban Tes Formatif 8
1. L = p x l
= 6 x 4
= 24 cm²
2. L = s x s
= 5 x 5
= 25 cm²
3. s Luas PQRS = p x l
= 4 x 2
= 8 cm²
4.
Luas persegi ABCD = s x s
= 4 x 4
= 16 cm²
2
4
S R
Q P
4
4
D C
B A
158
Lampiran 7
Tabel 7
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun
Datar
No Standar Kompetensi Indikator Butir Soal Jumlah
1. 4.1 Mengidentifikasi
berbagai bangun datar
sederhana menurut sifat
dan unsur-unsurnya.
4.1.1 Menentukan
berbagai macam bangun
datar segiempat.
1, 2, 3, 16 4
4.1.2 Menentukan
berbagai macam bangun
datar segitiga.
28, 29 2
4.1.3 Menentukan sisi,
sudut, dan titik sudut.
4, 5, 6, 7 4
4.1.4 Menemukan sifat-
sifat bangun datar
persegi.
24, 30 2
4.1.5 Menemukan sifat-
sifat bangun datar persegi
panjang.
25, 26 2
4.1.6 Menemukan sifat-
sifat bangun datar
segitiga.
10, 12, 27 3
2. 4.2 Mengidentifikasi
berbagai jenis dan
besar sudut
4.2.1 Memahami jenis-
jenis sudut.
9, 11, 22, 23 4
4.2.2 Mengenal sudut
menurut ukurannya.
20 1
159
4.2.3 Mengenal sudut
satu putaran, setengah
putaran, dan seperempat
putaran.
8 1
3. 5.1 Menghitung keliling
persegi dan persegi
panjang
5.1.1 Menentukan
keliling persegi dengan
menggunakan rumus.
14 1
5.1.3 Menentukan
keliling persegi panjang
dengan menggunakan
rumus.
21 1
5.1.4 Menentukan
kelilimg segitiga dengan
menggunakan rumus.
15 1
4. 5.2 Menghitung luas
persegi dan persegi
panjang
5.2.1 Menentukan luas
persegi dengan
menggunakan petak
satuan.
18 1
5.2.2 Menentukan luas
persegi panjang dengan
menggunakan petak
satuan.
17 1
5.2.3 Menentukan luas
persegi dengan
menggunakan rumus.
19 1
5.2.4 Menentukan luas
persegi panjang dengan
menggunakan rumus.
13 1
Jumlah 30
160
Lampiran 8
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !
1. Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . .
a. Lingkaran
b. Segitiga siku-siku
c. Persegi
d. Segitiga sembarang
2. Trapesium termasuk bangun datar . . .
a. Segiempat
b. Segitiga
c. Segilima
d. Segienam
Untuk soal no 3- 6 perhatikan gambar. D C
X
A B Y 3. Bangun datar apakah gambar di atas . . .
a. Belah ketupat
b. Jajar genjang
c. Persegi
d. Persegi Panjang
4. Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . .
a. Titik sudut
Z
161
b. Sudut
c. Sisi
d. Alas
5. Pada bangun tersebut yang diberi tanda y disebut . . .
a. Titik sudut
b. Sudut
c. Sisi
d. Alas
6. Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . .
a. Titik sudut
b. Sudut
c. Sisi
d. Alas
7. Berapakah jumlah titik sudut segitiga sembarang . . .
a. 6
b. 5
c. 4
d. 3
8.
Urutkan dari sudut yang terkecil . . . a. A, B, C, D
D C B A
162
b. B, C, D, A
c. C, D, A, B
d. D, A, B, C
9. Perhatikan gambar sudut no 8, manakah yang disebut sudut siku-siku . . .
a. Sudut A
b. Sudut B
c. Sudut C
d. Sudut D
10. M Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . .
a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama
b. Mempunyai dua buah sisi yang sama
c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang
d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku K L 11. R Manakah yang disebut sudut siku-siku. . .
a.
b.
P Q c.
d.
12. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . .
a. Segitiga siku-siku
b. Segitiga sama kaki
c. Segitiga sama sisi
d. Segitiga sebarang
163
13. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m
dan lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m²
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
14. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu
tangan itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
15. Perhatikan gambar!
Dik . Panjang AB = 5cm B
BC = 3cm A
CA = 4cm C
Berapakah keliling segitiga ABC . . .
a. 10cm
b. 11cm
c. 12cm
d. 13cm
16.
164
Gambar apakah bangun tersebut . . .
a. Jajar genjang
b. Trapesium
c. Belah ketupat
d. Persegi panjang
17. D C
A B Luas persegi panjang ABCD = . . . petak satuan
a. 25
b. 26
c. 27
d. 28
18. L K
I J Luas persegi IJKL = . . . petak satuan
a. 13
b. 14
c. 15
d. 16
165
19. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu
itu diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa
meter luas persegi itu adala. . .
a. 25
b. 24
c. 23
d. 22
20. Berapakah besar sudut siku-siku . . .
a. 90º
b. 45º
c. 60º
d. 30º
21. Suatu persegi panjang DEFG diketahui
Panjang DE = 8cm
EF = 4cm
FG = 8cm
GD = 4cm
Keliling persegi panjang tersebut adalah . . .
a. 24cm
b. 25cm
c. 26cm
d. 27cm
166
22. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .
a. Siku-siku
b. Tumpul
c. Sebarang
d. Lancip
23. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . .
a. Siku-siku
b. Lancip
c. Tumpul
d. Sebarang
24. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . .
a. AB D C
b. BC
c. CD
d. DA A B
25. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan sejajar a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
26. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . . a. AB A B b. DC c. CB d. BC D C
27. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . .
a. Sama sisi
x
x
167
b. Sama kaki
c. Sebarang
d. Sama sisi dan sama kaki
28.
1 2 3 4 Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . .
a. Gambar 1
b. Gambar 2
c. Gambar 3
d. Gambar 4
29. Gambar bi bawa ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . . a. c.
b. d.
30. Suatu persegi mempunyai . . . sudut yang besar dan merupakan sudut siku-
siku.
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
168
Lampiran 9
Tabel 8
Kunci Jawaban
No Jawaban No Jawaban
1 C 16 A
2 A 17 D
3 D 18 D
4 C 19 A
5 A 20 A
6 B 21 A
7 D 22 D
8 B 23 C
9 D 24 B
10 B 25 B
11 C 26 D
12 C 27 C
13 B 28 A
14 A 29 D
15 C 30 C
169
Lampiran 10
No X X² Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 18 324 6.02 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12 144 4.03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 23 529 7.74 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 441 7.05 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 625 8.36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.77 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 9.08 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625 8.39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784 9.3
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 16 256 5.311 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 18 324 6.012 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 13 169 4.313 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 441 7.014 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.715 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 16 256 5.316 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 19 361 6.317 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 21 441 7.018 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 9.719 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 22 484 7.320 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25 625 8.321 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 676 8.722 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 21 441 7.023 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 9.724 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13 169 4.325 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 13 169 4.326 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 22 484 7.327 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900 10.028 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 484 7.329 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21 441 7.030 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 24 576 8.031 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 16 256 5.332 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676 8.733 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 18 324 6.034 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 24 576 8.035 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441 7.036 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14 196 4.7
Jumlah 32 32 31 29 24 19 33 29 25 9 10 23 17 32 25 32 29 32 25 34 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25 771 17401p 0.89 0.89 0.86 0.81 0.67 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.28 0.64 0.47 0.89 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69q 0.11 0.11 0.14 0.19 0.33 0.47 0.08 0.19 0.31 0.75 0.72 0.36 0.53 0.11 0.31 0.11 0.19 0.11 0.31 0.06 0.11 0.31 0.31 0.31 0.53 0.33 0.14 0.31 0.44 0.31
rtabel 0.458 0.229 0.428 0.344 0.274 0.474 0.293 0.643 0.069 0.578 0.202 0.378 0.445 0.372 0.153 0.355 0.328 0.532 0.429 0.230 0.498 -0.020 0.345 0.669 0.411 0.655 0.468 0.621 0.675 0.177Status Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop
No SoalAnalisis Validitas Ujicoba Butir Soal Tes
Tabel 9
170
Lampiran 11
Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
r tabel diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 36,
maka = 0,329. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:
> : butir soal valid
< : butir soal tidak valid
perhitungan validitas pada soal nomor 1 :
1.
=
= 21,41
Mp =
=
= 22,21
St =
=
=
=
= 4,96
P = , , q = 1- p
= = 1 – 0,89
171
= 0,89 = 0,11
γpbis =
=
= x 02,84
= 0,458
Dari tabel diperoleh, = 0,329. Karena γpbi = 0,458 > 0,329 = ,
maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 1 adalah valid.
Perhitungan validitas pada soal no 2:
2. Mp =
=
= 21,81
P = , q = 1- 0,89
= 0,89 = 0,11
γpbis =
=
= x 2,84
= 0,229
Dari tabel diperoleh, = 0,329. Karena = 0,229 0,329 = ,
maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 2 adalah drop.
Keterangan :
172
Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 10 soal,
maka soal yang valid sebanyak 20 soal.
173
1
Lampiran 14
No X1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 302 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 293 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 294 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 285 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 276 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 267 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 268 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 269 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2511 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2512 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 2513 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 2414 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2415 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 2316 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2217 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 2218 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22Jml 18 18 18 16 15 14 17 17 13 8 5 13 12 18 17 17 17 18 16 18 18 13 15 16 12 16 18 17 14 1519 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2120 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 2121 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 2122 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2123 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2124 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 2125 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1926 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1827 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1828 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1829 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1630 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1631 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1632 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1433 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1334 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1335 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1336 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12
Jml 14 14 13 13 9 5 16 12 12 1 5 10 5 14 8 15 12 14 9 16 14 12 10 9 5 8 13 8 6 10
No Soal
Tabel 11Analisis Daya Pembeda
174
1
Lampiran 15
No JA JB BA BB PA PB D Ket1 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup 2 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup 3 18 18 18 13 1.00 0.72 0.28 Cukup 4 18 18 16 13 0.89 0.72 0.17 Buruk5 18 18 15 9 0.83 0.50 0.33 Cukup 6 18 18 14 5 0.78 0.28 0.50 Baik7 18 18 17 16 0.94 0.89 0.06 Buruk8 18 18 17 12 0.94 0.67 0.28 Cukup 9 18 18 13 12 0.72 0.67 0.06 Buruk
10 18 18 8 1 0.44 0.06 0.39 Cukup 11 18 18 5 5 0.28 0.28 0.00 Buruk12 18 18 13 10 0.72 0.56 0.17 Buruk13 18 18 12 5 0.67 0.28 0.39 Cukup 14 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup 15 18 18 17 8 0.94 0.44 0.50 Baik16 18 18 17 15 0.94 0.83 0.11 Buruk17 18 18 17 12 0.94 0.67 0.28 Cukup 18 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup 19 18 18 16 9 0.89 0.50 0.39 Cukup 20 18 18 18 16 1.00 0.89 0.11 Buruk21 18 18 18 14 1.00 0.78 0.22 Cukup 22 18 18 13 12 0.72 0.67 0.06 Buruk23 18 18 15 10 0.83 0.56 0.28 Cukup 24 18 18 16 9 0.89 0.50 0.39 Cukup 25 18 18 12 5 0.67 0.28 0.39 Cukup 26 18 18 16 8 0.89 0.44 0.44 Baik27 18 18 18 13 1.00 0.72 0.28 Cukup 28 18 18 17 8 0.94 0.44 0.50 Baik29 18 18 14 6 0.78 0.33 0.44 Baik30 18 18 15 10 0.83 0.56 0.28 Cukup
Daya PembedaTabel 12
175
Lampiran 16
Perhitungan Daya Pembeda
Menghitung daya pembeda
Contoh soal no 1.
Banyaknya peserta kelompok atas ( JA) = 18
Banyaknya peserta kelompok bawah (JB) = 18
Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok atas (BA) = 18
Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada kelompok bawah (BB) = 14
PA = Banyak peserta yang menjawab benar pada kelompok atas
PA =
=
= 1
PB = Banyaknya peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah
PB=
=
= 0,78
D = PA – PB
= 1,00 – 0,78
= 0,22
176
1
bel 5.2 Validitas Kemampuan Mencongak
Lampiran 17
No1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 12 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 04 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 011 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 112 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 113 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 114 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 115 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 116 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 117 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 018 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 119 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 120 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 021 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 122 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 124 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 025 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 026 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 027 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 128 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 129 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 130 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 131 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 032 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 133 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 034 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 135 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 036 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0Jml 32 32 31 29 24 19 33 29 25 9 10 23 17 32 25 32 29 32 25 34 32 25 25 25 17 24 31 25 20 25
P 0.89 0.89 0.86 0.81 0.67 0.53 0.92 0.81 0.69 0.25 0.28 0.64 0.47 0.89 0.69 0.89 0.81 0.89 0.69 0.94 0.89 0.69 0.69 0.69 0.47 0.67 0.86 0.69 0.56 0.69Ket Mudah Mudah Mudah MudahSedang SedangMudah Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang
No SoalTaraf Kesukaran
Tabel 13
177
1
Lampiran 18
Perhitungan Taraf Kesukaran
P =
Keterangan
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Contoh perhitungan taraf kesukaran pada nomor 1
B = 32
JS = 36
P =
= 0,89
Soal nomor 1 memunyai taraf kesukaran 0,89, berdasarkan indeks kesukaran 0,89
berkriteria mudah.
178
Lampiran 19
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !
31. Di bawah ini yang termasuk bangun datar segi empat yaitu . . .
e. Lingkaran
f. Segitiga siku-siku
g. Persegi
h. Segitiga sembarang
Untuk soal no 2- 5 perhatikan gambar. D C
X
A B 32. Bangun datar apakah gambar di atas . . .
e. Belah ketupat
f. Jajar genjang
g. Persegi
h. Persegi Panjang
33. Pada bangun tersebut yang diberi tanda x disebut . . .
e. Titik sudut
f. Sudut
g. Sisi
h. Alas
34. Pada bangun tersebut yang diberi tanda z disebut . . .
e. Titik sudut
Y
179
f. Sudut
g. Sisi
h. Alas
35.
Urutkan dari sudut yang terkecil . . . e. A, B, C, D
f. B, C, D, A
g. C, D, A, B
h. D, A, B, C
36. M Salah satu sifat dari sifat dari segitiga samakaki yaitu . . .
a. Mempunyai tiga buah sisi yang sama
b. Mempunyai dua buah sisi yang sama
c. Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjang
d. Mempunyai satu buah sudut siku-siku
K L 37. Bila titik-titik di bawah ini di hubungkan akan terbentuk bangun datar . . .
a. Segitiga siku-siku
b. Segitiga sama kaki
c. Segitiga sama sisi
d. Segitiga sebarang
38. Papan tulis di kelas Danu berbentuk persegi panjang. Panjang papan tulis 3m dan
lebarnya 2m. Luas papan tulis tersebut adalah . . . m²
D C B A
180
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
39. Kakak mempunyai sapu tangan berbentuk persegi. Apabila panjang sisi sapu tangan
itu 10cm, maka kelilingnya adalah . . . cm
a. 40
b. 50
c. 60
d. 70
40.
Gambar apakah bangun tersebut . . .
a. Jajar genjang
b. Trapesium
c. Belah ketupat
d. Persegi panjang
41. L K
I J Luas persegi IJKL = . . . petak satuan
e. 13
f. 14
181
g. 15
h. 16
42. Empat buah bambu, masing-masing panjangnya 5m. Keempat potong bambu itu
diletakkan sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah persegi. Berapa meter luas
persegi itu adalah. . . m²
a. 25
b. 24
c. 23
d. 22
43. Suatu persegi panjang DEFG diketahui
Panjang DE = 8cm
EF = 4cm
FG = 8cm
GD = 4cm
Keliling persegi panjang tersebut adalah . . .
a. 24cm
b. 25cm
c. 26cm
d. 27cm
44. Jenis sudut apakah gambar tersebut . . . a. Siku-siku
b. Lancip
c. Tumpul
d. Sebarang
x
182
45. Dari gambar di bawah ini yang, ruang garis AD sejajar dengan ruas garis . . .
a. AB D C
b. BC
c. CD
d. DA A B
46. Suatu persegi panjang mempunyai . . . pasang sisi yang sama panjang dan sejajar
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
47. Pada bangun persegi panjang ABCD di bawah ini, panjang AD= . . .
a. AB A B
b. DC
c. AC
d. BC D C
48. Segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama disebut segitiga . . .
a. Sama sisi
b. Sama kaki
c. Sembarang
d. Sama sisi dan sama kaki
49.
183
1 2 3 4
Gambar yang menunjukkan segitiga sama sisi adalah . . .
e. Gambar 1
f. Gambar 2
g. Gambar 3
h. Gambar 4
50. Gambar di bawah ini yang merupakan segitiga sama kaki adalah . . .
a. c.
b. d.
184
Lampiran 20
Tabel 14
Kunci Jawaban
No Jawaban No Jawaban
1 C 11 D
2 C 12 A
3 C 13 A
4 B 14 C
5 B 15 B
6 B 16 B
7 C 17 D
8 B 18 C
9 A 19 A
10 A 20 D
185
Lampiran 21
Tabel 15
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III A
No No
Induk Nama Siswa Skor No No
Induk Nama Siswa Skor 1 3071 Dani Irawan 19 20 3168 Hari Nur Wahyudi 16 2 3078 Lina Tustiani 15 21 3169 Hasan Rifai 19 3 3092 Revaldo Risky 13 22 3171 Jihan Ulfah Tsari 16 4 3095 Rahmat Jasa 13 23 3172 Junita Paryati 17 5 3148 Abdullah Fajar 12 24 3173 M. Rangga P 15 6 3149 Abed Nego - 25 3176 Rafli Sanjaya 17 7 3150 Aji Fadli Romadhon 19 26 3177 Rahmatun Nisa 9 8 3151 Alfin Melza Agustian - 27 3178 Ryan M. Fadly - 9 3152 Alief Ibnu Akbar - 28 3179 Sabana Holili 15 10 3154 Ananda Ayu F 20 29 3180 Salsabilla Dwi Mega 20 11 3155 Andhika Rafly 18 30 3181 Shopya Claudia M 12 12 3156 Andika Syah Putra 17 31 3183 Nivia Wijayanti 13 13 3157 Andika Putra R 20 32 3184 Tri Fatma Widiyanti 14 14 3158 Annisa Tri W 18 33 3238 Devi Mawani 13 15 3159 Aurelya Maharani P 14 34 3324 Jhanes Septian 17 16 3160 Cahya Ramdhani 17 35 3325 Naufal Rifqi 20 17 3163 Fahmi Reza Irsyad 16 36 3326 Lidya Marnila A 10 18 3164 Fajar Apriyani 17 37 3411 Dita Fitriana M 20 19 3166 Gian Luigi Rossi 18
186
Lampiran 22
Tabel 16
Skor Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III B
No No
Induk Nama Siswa Skor No No
Induk Nama Siswa Skor 1 2931 Rahmah RE - 21 3204 Febri Dwi Ningtias 16 2 3116 Gilang Ramadhan 19 22 3205 Kartika Widiati 8 3 3132 Panji Sawaludin 11 23 3206 M. Kurniawan 16 4 3136 Reza Wisnu A 16 24 3208 Mahandhika Adithya 17 5 3185 Agil Farido - 25 3209 Marselindra Mp 18 6 3186 Aldi Salasa Haryadi 10 26 3210 Maulida Affali R 16 7 3187 Alif Rizki 9 27 3211 M.Raffi Afrizal 12 8 3188 Andar Novandi 13 28 3212 Novita Lestari 14 9 3189 Andini Permatasari 9 29 3213 Paian Daniael 13 10 3190 Anindya Desya A 14 30 3214 Randy Radhitya 14 11 3191 Anna Azzahra 14 31 3216 Rizki Yanuar 12 12 3192 Anna Marcela 14 32 3217 Ryfan Maulana 15 13 3193 Annisa Nabila 14 33 3218 Satrio Wicaksono - 14 3195 Bayu Laksono 5 34 3219 Sulis Piton P 15 15 3197 Chika Yasmin NF 14 35 3220 Swarman 9 16 3198 Dimas Harits P 15 36 3221 Siz Latief 14 17 3200 Ervina Ria 16 37 3222 Zidane Maulana A 12 18 3201 Evita Amalia 12 38 3319 Niken Ayu Nadhira 17 19 3202 Fajar Indah 16 39 3322 Nicoletta Aurelia 18 20 3203 Farrel Rihardoyo 17 40 3227 Yuliana Kusumastuti 20
187
Lampiran 23
Perhitiungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan
Simpangan Baku Kelas Eksperimen
1. Distribusi Frekuensi
a. Rentangan
R = Data tertinggi – Data terendah
= 20 - 9
= 11
b. Menentukan banyak Kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 (1,518)
= 1+ 5,009
= 6,009 (dibulatkan)
= 6
c. Panjang Kelas Interval (P)
P =
P =
P = 1,83 (dibulatkan)
= 2
188
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
No Interval
Nilai
Tengah
Batas
Nyata F fi.Xi Xi² fi.Xi² fk
fr
Xi
1 9-10 9,5 8,5-10,5 2 19 90,25 180,5 2 6.06%
2 11-12 11,5 10,5-12,5 2 23 132,25 264,5 4 6,06%
3 13-14 13,5 12,5-14,5 6 81 182,25 1093,5 10 18,18%
4 15-16 15,5 14,5-16,5 6 93 240,25 1441,5 16 18,18%
5 17-18 17,5 16,5-18,5 9 157,5 306,25 2756,25 25 27,27%
6 19-20 19,5 18,5-20,5 8 156 380,25 3042 33 24,24%
33 529,5
8778,25 99,99%
189
12
10
8
6
4
2
0 X
8,5 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5
9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
2. Mean
=
=
= 16,045
Frek
uens
i
Batas Nyata X
Histogram
Poligon
190
3. Median
Me = b + p (
= 16,5 + 2 (
= 16,5 + 2 ( )
= 16,5 + 2 ( )
= 16,5 + 2 (0,055)
= 16,5 + 0,110
= 16,610
Keterangan:
Me : median
b : batas bawah kelas median,ialah kelas dimana median akan terletak
p : panjang kelas median
n : banyaknya sampel atau banyaknya data
F : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f : frekuensi kelas median
4. Modus
= b + p (
= 16,5 + 2 (
= 16,5 + 2 (
191
= 16,5 + 2 (0,750)
= 16,6 + 1,500
= 18,000
Keterangan:
Mo :Modus
b : batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : panjang kelas modus
b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus
5. Simpangan Baku
S =
S =
S =
S =
S =
S = 2,969
192
Lampiran 24
Perhitungan Pembuatan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Dan
Simpangan Baku Kelas Kontrol
1. Distribusi Frekuensi
a. Rentangan
R = Data tertinggi – Data terendah
= 20 - 5
= 15
b. Menentukan banyak Kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 37
= 1 + 3,3 (1,568)
= 1+ 5,174
= 6,174 (dibulatkan)
= 6
c. Panjang Kelas Interval (P)
P =
P =
P = 2,5 (dibulatkan)
= 3
193
Tabel 18
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
No Interval
Nilai
Tengah
Batas
Nyata F fi.Xi Xi² fi.Xi² fk
fr
Xi
1 4 - 6 5 3,5-6,5 1 5 25 25 1 2,70%
2 7 – 9 8 6,5-9,5 3 24 64 192 4 8,10%
3 10 – 12 11 9,5-12,5 7 77 121 847 11 18,91%
4 13 – 15 14 12,5-15,5 12 168 144 2352 23 32,43%
5 16 – 18 17 15,5-18,5 10 170 289 2890 33 27,02%
6 19 – 21 20 18,5-21,5 4 80 400 1600 37 10,81%
37 524
7906 99,97%
194
12
10
8
6
4
2
0 X
3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 18,5 21,5
5 8 11 14 17 20
Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol
2. Mean
=
=
= 14,162
Frek
uens
i
Batas Nyata X
Poligon
Histogram
195
3. Median
Me = b + p (
= 12,5 + 3 (
= 12,5 + 3 ( )
= 12,5 + 3 ( )
= 12,5 + 3 (0,458)
= 12,5 + 1,374
= 13,874
Keterangan:
Me : Median
b : Batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p : Panjang kelas median
n : Banyaknya sampel atau banyaknya data
F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f : Frekuensi kelas median
4. Modus
= b + p (
= 12,5 + 3 (
= 12,5 + 3 (
196
= 12,5 + 3 (0,714)
= 12,5 + 2,142
= 14,642
Keterangan:
Mo :Modus
b : batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : panjang kelas modus
b1 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2 : frekuensi kelas modus di kurangi frekuensi setelah kelas modus
5. Simpangan Baku
S =
S =
S =
S =
S =
S = 3,670
197
Lampiran 25
Tabel 19
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelompok Eksperimen
No Xi fi Fk Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) 1 9 1 1 -2,37 0,0089 0,0303 0,0214 2 10 1 2 -2,03 0,0212 0,0606 0,0394 3 12 2 4 -1,36 0,0869 0,1212 0,0343 4 13 4 8 -1,02 0,1562 0,2424 0,0862 5 14 2 10 -0,68 0,2483 0,3030 0,0547 6 15 3 13 -0,35 0,3632 0,3939 0,0307 7 16 3 16 -0,01 0,4960 0,4848 0,0112 8 17 6 22 0,32 0,6255 0,6666 0,0411 9 18 3 25 0,65 0,7422 0,7575 0,0153 10 19 3 28 0,99 0,8389 0,8484 0,0095 11 20 5 33 1,33 0,9082 1,000 0,0922
Rata-rata = 16,045
S = 2,969
Contoh Perhitungan No.1
Zi =
=
=
= -2,37
F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel)
F (-2,37) = 0,5 – 0,4911
= 0,0089
198
S(Zi) =
=
= 0,0303
F(Zi) – S(Zi) = 0,0089 – 0,0303
= 0,0214
Mencari =
=
= 0,1542
Dari tabel di atas diperoleh = 0,0922 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =
33 dan taraf signifikan = 0,05 diperoleh harga = 0,1542 (Lihat pada tabel kritis
untuk uji liliefors)
1. Kriteria Pengujian:
Terima tolak : Jika maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Tolak terima : Jika maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal
2. Simpulan
Dari tabel tersebut di atas = 0,0922 dengan n=33 dan taraf signifikan = 0,05.
Karena = 0,0922 = 0,1542 maka diterima. Berarti sampel yang
digunakan dari populasi dengan distribusi normal.
199
Lampiran 26
Tabel 20
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelompok Kontrol.
No Xi fi Fk Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi) 1 5 1 1 -2,49 0,0064 0,0270 0,0206 2 8 1 2 -1,67 0,0475 0,0540 0,0065 3 9 2 4 -1,40 0,0808 0,1081 0,0273 4 10 2 6 -1,13 0,1292 0,1621 0,0329 5 11 1 7 -0,86 0,1949 0,1891 0,0058 6 12 4 11 -0,58 0,2810 0,2972 0,0162 7 13 2 13 -0,31 0,3783 0,3513 0,0270 8 14 7 20 -0,04 0,4840 0,5405 0,0561 9 15 3 23 0,22 0,5871 0,6216 0,0345 10 16 5 28 0,50 0,6915 0,7567 0,0652 11 17 3 31 0,77 0,7794 0,8378 0,0584 12 18 2 33 1,04 0,8508 0,8918 0,0410 13 19 2 35 1,31 0,9049 0,9459 0,0410 14 20 2 37 1,59 0,9441 1,000 0,0567
Rata-rata = 14,162
S = 3,670
Contoh Perhitungan No.9
Zi =
=
=
= 0,228
F(Zi) = Besar Peluangnya (lihat tabel)
F (0,06) = 0,5 + 0,0871
= 0,5871
200
S(Zi) =
=
= 0,6216
F(Zi) – S(Zi) = 0,5871 – 0,6216
= 0,0345
Mencari =
=
= 0,1456
Dari tabel di atas diperoleh = 0,0652 (nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n =
37 dan taraf signifikan = 0,05 diperoleh harga = 0,1456 (Lihat pada tabel kritis
untuk uji liliefors)
3. Kriteria Pengujian:
Terima tolak : Jika maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Tolak terima : Jika maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal
4. Simpulan
Dari tabel tersebut di atas = 0,0652 dengan n=37 dan taraf signifikan = 0,05.
Karena = 0,0652 = 0,1456 maka diterima. Berarti sampel yang
digunakan dari populasi dengan distribusi normal.
201
Lampiran 27
Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai Varians
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa
Sampel
Metode
Laboratorium Metode
Ekspositori S² 8,818 13,472 n 33 37
Langkah-langkah:
Langkah 1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus
=
=
= 1,527
Langkah 2. Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :
dk pembilang = n – 1 = 33 – 1 = 36
dk penyebut = n – 1 = 33 – 1 = 32
Untuk a = 0,05 diperoleh < , dengan menggunakan cara
interpolasi maka didapatkan:
= 1,82
= 1,76
= 1,82 + { (32 - 30) }
= 1,82 + { (2) }
202
= 1,82 – {0,006 x 2}
= 1,82 – 0,012
= 1,808
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika berarti tidak homogen dan
Jika berarti homogen
Ternyata atau 1,527 < 1,808, maka varians-varians adalah
homogen.
203
Lampiran 28
Perhitungan Statistik Uji-t
Untuk pengujian statistik, digunakan uji-t. Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut:
1. Pengajuan Hipotesis
:
: =
2. Berdasarkan perhitungan diperoleh:
= 16,045 dan = 14,162
² = 8,818 dan ² = 13,472
3. Dari data di atas maka dapat didistribusikan ke dalam rumus uji-t sebagai berikut:
dengan sgab =
sehingga :
t =
=
=
21..
21
.11
nnSgab
XXt+
−=
204
=
=
=
=
= 2,350
4. Menghitung dengan menggunakan rumus interpolasi
B = 68
= 60 = 2,000
= 120 = 1,980
= + ( )
= 2,000 + ( (68-60))
= 2,000 + ( (8)
= 2,000 + (-0,0003 x 8)
= 2,000 – 0,002
= 1,998
Ket:
B = nilai dk yang dicari
= nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
= nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
205
C = nilai yang dicari
= nilai pada awal nilai yang sudah ada
= nilai pada akhir nilai yang sudah ada
5. Pengujian Hipotesis
Terima H0 jika maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar
matematika siswa dengan metode laboratorium dan metode ekspositori,dan tolak H0
jika maka terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan
metode laboratorium dan metode ekspositori. Setelah melakukan perhitungan analisis
data dan diperoleh = 2,350 > 1,998 = , maka H0 ditolak. Simpulannya
adalah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode laboratorium dan metode ekspositori. Dan perbedaan itu positif
yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata peserta didik dalam materi bangun datar yang
diajarkan dengan metode laboratorium lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik
yang diajarkan dengan metode ekspositori.
206
Lampiran 29 Tabel 23
Nilai Kritis dari r Product Moment
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
207
Lampiran 30
Tabel 24 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito
0,315
208
1
Lampiran 31 Tabel 25
Daftar Distribusi F Batas Atas untuk 5% Batas Bawah untuk 1%
209
Lanjutan Tabel 25
210
Lanjutan Tabel 25
Lanjutan Tabel 25
211
\
212
1
Lampiran 32
Tabel 26 Nilai Persentil untuk Distribusi t
V = dk (derajat kebebasan) (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan tp
)
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
213
Lampiran 33
214
Lampiran 34
215
Lampiran 35
216
Lampiran 36
217
Lampiran 37
218
Lampiran 38
219
Lampiran 39
Foto Kegiatan Belajar Mengajar
220
221
222
223
224
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SEPTY EKA SAFITRI anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sugiyatno
S.Pd dan Sukatiningsih. Lahir di Jakarta, 09 September 1989. Bertempat tinggal di Jalan
Batu Jamrut V Rt 015/05 No.121 Kel Batu Ampar Kec Kramat Jati Jakarta Timur.
Menamatkan SD di SDN Batu Ampar 06 Pagi Jakarta Timur tahun 2001. Pada
tahun 2004 menamatkan di SLTP N 126 Jakarta Timur. Setelah lulus SLTP melanjutkan
pendidikan di SMAN 51 Jakarta Timur dan lulus tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007
mengikuti kuliah S1 PGSD di UHAMKA dan lulus tahun 2011.