Upload
buituong
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT
ENDORFIN DENGAN AROMATERAPI LAVENDER
TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA SECTIO
CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
SKRIPSI
Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan
Disusun oleh:
DINDA RESTIANTI
NIM A11300874
Disusun oleh:
DINDA RESTIANTI
A11300874
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
iii
iv
v
vi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juli 2017
Dinda Restianti1, Herniyatun
2, Dadi Santoso
3
ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN DENGAN
AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NTERI PASCA
SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar Belakang: Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, yaitu janin
dilahirkan melalui insisi pada dinding perut. Dampak dilakukannya Sectio
Caesarea antara lain nyeri pada daerah insisi. Metode non farmakologi untuk
menurunkan nyeri antara lain pijat endorfin dan aromaterapi lavender.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efektifitas pemberian pijat endorphin
dibandingkan dengan aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio
Caesarea.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Pretest
and Posttest Control Group Design. Sampel penelitian sebanyak 60 responden
diambil dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji
Kruskall Wallis.
Hasil penelitian: Setelah diberikan pijat endorfin terjadi penurunan rata- rata
intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea dari 4,5 menjadi 3 dengan perbedaan mean
sebesar 1,611. Sedangkan, setelah diberikan aromaterapi lavender rata- rata
intensitas nyeri menurun dari 4,5 menjadi 3,25, dengan perbedaan mean 1,277.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan keefektifan penurunan
intensitas nyeri pemberian pijat endorfin dibandingkan aromateraapi lavender
pada pasien pasca Sectio Caesarea dengan p= 0,149 (p< 0,05).
Rekomendasi: Pijat endorfin dan aromaterapi lavender dapat diaplikasikan untuk
menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca Sectio Caesarea sehingga dapat
meminimalkan penggunaan terapi farmakologi.
Keys Words;
Sectio Caesarea, intensitas nyeri, pijat endorfin, aromaterapi lavender
-------------------------------------------------------------- 1Mahasiswa
2Pembimbing Pertama
3Pembimbing Kedua
vii
S1 PROGRAM OF NURSING DEPT
Muhammadiyah Health Sciene Institute of Gombong
Mini-thesis, July 2017
Dinda Restianti1, Herniyatun
2, Dadi Santoso
3
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS COMPARISON OF ENDORPHINE MASSAGE AND
LAVENDER AROMATHERAPY ON THE PAIN INTENSITY OF POST
SECTIO CAESAREA IN MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG
Background: Sectio Caesarea is an artificial delivery, i.e. a fetus born through an
incision in the abdominal wall. Ordinarily, the impact of doing Sectio Caesarea is
a pain in the area of the incision. Non-pharmacological method, such as
endorphine massage and lavender aromatherapy, is a way to decrease the pain.
Objective: To know the effectiveness of administering endorphine massage
compared to lavender aromatherapy on the pain intensity of post Sectio Caesarea.
Method: This study is a quasi experimental with Pretest and Posttest Control
Group Design. The samples were 60 respondents taken by Accidental Sampling.
Data was analyzed by using Kruskall Wallis test.
Result: After having endorpine massage, the pain intensity average of post Sectio
Caesarea has decreased – from 4.5 to be 3 with the mean difference 1.611.
Furthermore, the pain intensity average has also decreased after having lavender
aromatherapy, i.e. from 4.5 to be 3.25, with mean difference 1.277.
Conclusion: There was no significant difference in the effectiveness of pain
intensity decrease of endorphine massage compared to lavender aromatherapy on
post Sectio Caesarea patients with p = 0.149 (p < 0.05).
Recommendation: The application of endorphine massage and lavender
aromatherapy are effective to decrease the pain intensity of post Sectio Caesarea
patients, so as to minimize the application of pharmacological therapy.
Keywords: Sectio Caesarea, pain intensity, endorphins massage, lavender
aromatherapy
--------------------------------------------------------------------- 1 Student
2 First Consultant
3 Second Consultant
viii
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi
kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak
mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)
“Hasbunallah Wanimal Wakil”
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-
baik pelindung”
“Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai berkelahi,tetapi
orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah”
“Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan,
kedudukan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan anguan duri
yang menusuk tuubuhnya kecuali dengan itu
Allah mengampuni dosa-dosanya.
(HR.Imam Bukhori)”.
“Seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
“Ridho Allah berada pada ridho kedua orang tuanya, dan murka
Allah (akibat) murka kedua orang tuanya. (HR. At-Tarmizi)”
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas lindungan, rahmat dan
hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbandingan Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender
terhadap Intensitas Nyeri Pasca Sectio Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah
Gombong” dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada yang
terhormat Hj. Herniyatun, M. Kep., Sp. Mat. selaku pembimbing I dan Dadi
Santoso, M. Kep. selaku pembimbing II sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Terimakasih juga penulis sampaikan atas bantuan dari berbagai
pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam kelancaran penyusunan
proposal ini. Ucapan terimaksih saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong beserta
staf yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini terselesaikan dengan
baik.
2. Ketua Program Studi S1 Keperawatan serta para dosen yang yang telah
memberikan motivasi, saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini.
3. Direktur Utama, ketua Pamor& Litbang serta para staf RS PKU
Muhammadiyah Gombong atas izin dan kerjasamanya yang baik sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
4. Kedua orang tuaku (Tatan Rustandi Yusuf dan Alm. Nani Suparni),
kakakku (Listika Yusi Risnani), terima kasih atas segala do’a,
x
kasihsayang, dukungan dan motivasi yang tiada henti sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
5. Sahabatku Desi Setiyani, Desy Wijayanti, Dika Maria Sani, Dewi
Nurcahyawati, terimakasih atas motivasi, dukungan dan bantuan selama
proses penulisan skripsi ini.
6. Teman- teman Program Studi S1 keperawatan khususnya angkatan tahun
2013 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong yang
telah memberikan motivasi pada penulis untuk selalu berusaha sebaik-
baiknya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
7. Pihak- pihak lain yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat dituliskan satu persatu.
Penulis harap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Gombong, 2017
(Dinda Restianti)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................................vii
ABSTRACK .......................................................................................................... viii
MOTTO .................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ...........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................................... 9
B. Kerangka Teori............................................................................................. 35
C. Kerangka Konsep ......................................................................................... 36
D. Hipotesa........................................................................................................ 37
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian......................................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel .................................................................................... 39
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 41
E. Definisi Operasional..................................................................................... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 43
G. Instrumen Penelitian..................................................................................... 45
H. Teknik Analisa Data ..................................................................................... 46
I. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 48
J. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 48
K. Etika Penelitian ............................................................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ............................................................................................ 51
B. Pembahasan ................................................................................................. 58
C. Keterbatasan penelitian ................................................................................ 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 66
B. Saran ............................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional ............................................................................... 41
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Skala Nyeri Pasca Sectio Caesarea pada Kelompok
Pijat Endorfin, Aromaterapi Lavender dan Sesuai Standar Rumah Sakit.
................................................................................................................. 52
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov ............................... 53
Tabel 4.3. Hasil Uji Kruskall Wallis ........................................................................ 54
Tabel 4.4. Hasil Uji Mann Whitney Data Pretest Posttest pada Perlakuan Pijat
Endorfin, Aromaterapi Lavender dan Sesuai Standar Rumah Sakit ....... 55
Tabel 4.5. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Pijat Endorfin dan Sesuai
Standar Rumah Sakit ............................................................................... 56
Tabel 4.6. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Aromaterapi Lavender dan
Standar Rumah Sakit ............................................................................... 56
Tabel 4.7. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Pijat Endorfin dan
Aromaterapi Lavender ............................................................................. 57
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1. Skala nyeri Numerical Rating Scale (NRS).....................................45
Gambar 3.2. Minyak aromaterapi lavender Natural Hut......................................45
Gambar 3.3. Tungku listrik aromaterapi................................................................46
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 Surat Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Observasi Pijat Endorphin
Lampiran 4 Lembar Observasi Aromaterapi Lavender
Lampiran 5 Lembar Observasi Tanpa Pijat Endorphin dan Aromaterapi Lavender
pada Kelompok Kontrol
Lampiran 6 Hasil Analisa Data
Lampiran 7 Standar Prosedur Operasional (SPO) Pijat Endorphin
Lampiran 8 Standar Prosedur Operasional (SPO) Aromaterapi Lavender
Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri
Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Lampiran 11 Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rekam Medis RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 12 Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rahma RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 13 Surat Keterangan Lolos Etik
Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian Ruang Rahma RS PKU Muhammadiyah
Gombong
Lampiran 16 Lembar Kegiatan Bimbingan
Lampiran 17 Jadwal Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, yaitu janin dilahirkan
melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam kondisi utuh dan bobot janin diatas 500 gram (Solehati, 2015).
Indikasi dilakukannya tindakan ada dua yaitu, faktor ibu dan janin. Faktor ibu
yang menjadi indikasi dilakukan Sectio Caesarea antara lain faktor usia,
jumlah anak yang sudah dilahirkan (paritas), adanya penghambat jalan lahir,
keadaan panggul, kelainan pada kontraksi rahim, dan ketuban pecah dini
(KPD) yang dapat menyebabkan gawat janin, dan terjadinya preeklamsia
(Sugiarti, 2012). Faktor janin antara lain terjadinya gawat janin (fetal
distress), letak janin sungsang, janin yang berukuran besar (makrosemia),
kelainan pada tali pusat dan faktor plasenta (Cendika, dkk. 2007).
Keuntungan melahirkan secara Sectio Caesarea antara lain proses
melahirkan yang tidak memakan waktu lama, dapat mencegah terjadinya
kolaps maupun ruptur uteri dan tidak mengganggu atau melukai jalan lahir.
Selain itu, melahirkan secara Sectio Caesarea tidak akan terlalu menimbulkan
rasa sakit, karena sebelum tindakan operasi pembedahan akan dilakukan
anastesi terlebih dahulu. Ibu yang melahirkan dengan cara Sectio Caesarea
dapat lebih cepat kembali beraktivitas dibandingkan dengan melahirkan
secara normal.
Angka kejadian Sectio Caesarea terus meningkat diseluruh dunia,
khususnya di negara dengan penghasilan menengah dan tinggi, serta
melahirkan dengan cara Sectio Caesarea telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang utama dan kontroversional (Torloni, 2014). Menurut World
Health Organization (WHO) 2014, negara tersebut adalah Australia (32%),
Colombia (43%) dan Brazil (54%). Angka kejadian Sectio Caesarea di
Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 rata- rata sebesar 7%
dari jumlah kelahiran, sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2012
rata- rata kejadian Sectio Casarea meningkat menjadi 12% (WHO, 2014).
2
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan angka
kejadian Sectio Caesareasebesar 9,8% dengan provinsi tertinggi yaitu DKI
Jakarta (19,9%) dan terendah yaitu Sulawesi Tenggara (3,3%). Persentase
melahirkan dengan cara Sectio Caesarea di Jawa Tengah pada tahun 2011
adalah sebesar 32, 3%(Hamidah, 2011).
Dampak dilakukannya Sectio Caesarea antara lain nyeri pada daerah
insisi, potensi terjadinya trombosis, penurunan kemampuan fungsional,
penurunan elastisitas otot dan gangguan pada laktasi (Rustam dalam
Swandari, 2014). Nyeri pasca Sectio Caesarea diakibatkan oleh luka pada
daerah insisi, kembung yang disebabkan karena tertahannya gas saat fungsi
usus masih dalam masa pemulihan, nyeri pinggang yang diakibatkan karena
terjadi renggangan otot- otot abdomen selama pembedahan, nyeri otot akibat
imobilisasi dan kadang merasakan ketidaknyaman akibat distensi kandung
kemih (Martin& Griffin, 2011). Dampak tersebut dapat diatasi secara
langsung oleh tim medis agar pasien cepat sembuh, tidak memperpanjang
lama rawat inap dan memberikan kenyamanan pada pasien.
Tindakan operasi Sectio Caesarea dapat menimbulkan nyeri dan
mengakibatkan terjadinya perubahan kontuinitas jaringan karena adanya
insisi pada saat pembedahan. Timbul dan beratnya rasa nyeri pasca bedah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi fisik, psikis atau emosi,
karakter individu dan sosial kultural maupun pengalaman masa lalu yang
pernah dialami terhadap rasa nyeri. Bentuk nyeri dari pasca Sectio Caesarea
adalah nyeri akut (Potter & Perry, 2005). International Assosiation for the
Study of Pain (IASP) mengatakan nyeri adalah suatu pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan secara aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-
kejadian dimana terjadi kerusakan.
Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri pasca
Sectio Caesarea adalah dengan memberikan tindakan farmakologi dan non
farmakologi. Dalam tindakan farmakologi, pemberian analgetik mampu
mengendalikan nyeri, baik nyeri sedang maupun nyeri berat. Namun
3
pemberian tindakan farmakologi tidak bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam mengontrol nyerinya secara mandiri (Van Kooten,
1999 dalam Pratiwi, 2012). Oleh karena itu, tindakan non farmakologi
dibutuhkan sebagai upaya mandiri pasien terhadap pengontrolan nyeri agar
sensasi nyeri yang dirasakan pasien dapat cepat berkurang serta masa
pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2004 dalam Pratiwi, 2012). Tindakan
non farmakologi juga dibutuhkan untuk relaksasi serta meningkatkan
kenyamanan pasien sehingga nyeri yang dirasakan pasien dapat berkurang.
Penanganan menggunakan metode non farmakologi adalah cara yang
paling efektif untuk mengontrol nyeri selain menggunakan metode
farmakologi. Pengendalian nyeri dengan cara non farmakologi menjadi lebih
murah, simpel, efektif dan tanpa menimbulkan efek yang merugikan (Potter,
2005 dalam Pratiwi 2012). Salah satu penanganan nyeri non farmakologi
yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah pijat endorphin.
Pijat endorphin merupakan sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan yang
merangsang tubuh untuk melepasakan senyawa endorphin. Pijat endorphin ini
sangat bermanfaat karena dapat memberikan kenyamanan, rileks dan juga
tenang sehingga nyeri dapat berkurang. Selain itu pijat endorphin juga bisa
mengembalikan denyut jantung dan tekanan darah pada keadaaan normal
(Setiyawati, 2013).
Hasil penelitian oleh Iin Nur Azizah, dkk. (2011) dengan judul
“Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan
Normal Ibu Primipara Di BPS S dan B Demak Tahun 2011” menunjukan
bahwa ibu primipara merasakan nyeri yang sangat hebat saat kala 1. Ada
pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal
ibu primipara di BPS S dan B Demak.
Selain menggunakan pijat endorphin, terapi non farmakologi yang
dapat diberikan untuk mengurangi nyeri pasca Sectio Caesarea adalah
aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi komplementer yang
menggunakan kandungan wewangian minyak essensial. Minyak essensial
dapat diberikan dengan cara dihirup atau dibalur pada saat pemberian pijat
4
(Brooker, 2009). Aromaterapimampu memberikan efek terapeutik dalam
asuhan keperawatan maternitas (Medfort, dkk, 2012).
Salah satu aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
pasca Sectio Caesarea adalah aromaterapi lavender. Kandungan utama dari
bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O). Linalool
merupakan kandungan aktif utama pada lavender yang berperan pada efek
anti cemas (relaksasi). Hal tersebut sesuai dengan teori McLain (2009) bahwa
minyak essensial dari bunga lavender dapat memberikan manfaat relaksasi
(carminative), sedatif, dapat mengurangi kecemasan dan mampu
memperbaiki mood seseorang (Dewi, 2011).
Hasil penelitian Wening, dkk. (2013) dengan judul “Efek Aromaterapi
Lavender Inhalasi Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Sectio Caesaria”
menunjukan bahwa sebelum dilakukan pemberian inhalasi aromaterapi
lavender rata- rata intensitas nyeri pada skala 5, 44 (kisaran 2-9). Sesudah
pemberian inhalasi aromaterapi lavender intensitas nyeri mengalami
penurunan yaitu rata- rata skala 4, 31 (kisaran 1-7).
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 16- 17 Januari 20017 di RS PKU
Muhammadiyah Gombong, diperoleh data ibu melahirkan secara Sectio
Caesarea dari tanggal 1 Januari- 31 Desember 2016 sebanyak 785 pasien.
Saat itu ditemui 5 pasien pasca Sectio Caesarea dan mengatakan merasakan
nyeri ringan sampai sedang pada bagian perut yang dioperasi. Di ruang rawat
RS PKU Muhammadiyah Gombong belum memberikan terapi non
farmakologi seperti pijat endorphindan aromaterapi lavender. Akibatnya
pasien tidak bisa mengontrol nyerinya secara mandiri dan untuk mengurangi
nyeri hanya bergantung pada pemberian obat yang diresepkan dokter.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berkeinginan
melakukan penelitian mengenai efektifitas pemberian pijat endorphin dan
aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan:
”Bagaimana efektifitas pemberian pijat endorphin dibandingkan dengan
aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas pemberian pijat endorphin dibandingkan dengan aromaterapi
lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan
sesudah diberikan terapi sesuai standar rumah sakit.
b. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan
sesudah diberikan pijat endorphin.
c. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan
sesudah diberikan aromaterapi lavender.
d. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah
diberikan terapi sesuai standar rumah sakit dibandingkan dengan pijat
endorphin.
e. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah
diberikan terapi sesuai standar rumah sakit dibandingkan dengan
aromaterapi lavender.
f. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah
diberikan pijat endorphin dibandingkan dengan aromaterapi lavender.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat untuk pengembangan ilmu
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
meningkatkan pemahaman peneliti tentang pengaruh pemberian pijat
endorphin dan aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca
Sectio Caesarea.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
atau data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut
pemanfaatan kombinasi pijat endorphin dan aromaterapi lavender
terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea
c. Bagi perguruan tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
tentang pemanfaatan pijat endorphin dan aromaterapi lavender
terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea
d. Bagi ilmu keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan
menambah ilmu pengetahuan keperawatan maternitas khususnya
penanganan nyeri pasca Sectio Caesarea.
2. Manfaat bagi praktisi
a. Bagi rumah sakit dan profesi keperawatan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya
memberikan pelayanan dan intervensi keperawatan pada pasien pasca
Sectio Caesarea.
b. Bagi pasien
Pasien dapat mengaplikasikan pijat endorfin dan aromaterapi
lavender untuk mengurangi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.
7
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wening Dwijayanti (2013) dengan judul
“Efek Aromaterapi Lavender Inhalasi Terhadap Intensitas Nyeri Pasca
Sectio Caesarea”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre
eksperimental design, dengan rancangan one group pretest- post test
design. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Dr. Adhyatma, MPH,
di kota Semarang selama 2 bulan pada tahun 2013. Sempel sebanyak 32
diambil secara convenience sampling. Analisis data dengan uji paired t-
test. Analisis data univariat untuk menggambarkan intensitas nyeri
sebelum pemberian aromaterapi lavender dan sesudah pemberian
aromaterapi lavender. Analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan
intensistas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan sesudah pemberian
aromaterapi lavender secara inhalasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebelum dilakukan pemberian inhalasi aromaterapi lavender rata- rata
intensitas nyeri pada skala 5,44 (kisaran 2-9). Sesudah pemberian inhalasi
aromaterapi lavender intensistas nyeri mengalami penurunan yaitu rata-
rata skala 4,31 (kisaran 1-7), p= 0,001. Persamaan pada penelitian yaitu
sama- sama menggunakan aromaterapi lavender untuk mengurangi
intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea. Perbedaan penelitian ini yaitu pada
jenis penelitian, penelitian yang sudah dilakukan menggunakan pre
eksperimental design dengan one group pretest- post test design
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan quasy
ekperimental dengan pretest and posttest control group design.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Heti Sanjaya (2014) dengan judul
“Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Miri Sragen”. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan jenis Non randomized
post test only with control group design. Sampel diambil dengan
axcidental Sampling dengan jumlah sample 15 responden. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan wilcoxon. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin kala I fase aktif sebelum
8
dilakukan pijat endorphin memiliki rata- rata nyeri 5.2. Ibu bersalin kala I
fase aktif sesudah dilakukan pijat endorphin memiliki rata- rata nyeri 3.53.
Ada pengaruh pijat endorphin terhadap penurunan nyeri persalinan kala I
fase aktif, hasil uji statistik wilcoxon diperoleh nilai p value= 0.006 < 0.05.
Persamaan pada penelitian ini yaitu sama- sama menggunakan pijat
endorphin untuk mengurangi intensitas nyeri. Perbedaan dengan penelitian
terdapat pada sampel, penelitian yang sudah dilakukan pijat endorphin
diberikan pada klien persalianan kala I fase aktif sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan peneliti pijat endorphin akan diberikan
pada klien pasca Sectio Caesarea. Selain itu, metode yang akan digunakan
juga berbeda. Penelitian yang sudah dilakukan menggunakan quasi
eksperimen dengan jenis Non randomized post test only with control group
design sedangkan metode yang akan dilakukan peneliti menggunakan
quasy eksperimental dengan Pretest and Posttest Control Group Design.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Y. Dan Ritchmond, B. 2011. Gantle Birth: Melahirkan Nyaman Tanpa
Rasa Sakit. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Brooker, C. 2009. Ensiklopedia Keperawatan, Alih Bahasa Hartono dkk. Jakarta:
EGC.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8
Volume 3. Jakarta: EGC.
Cendika, Indarwati. 2010. Panduan Pintar dan Hamil Melahirkan. Jakarta:
Wahyu Media.
Cunningham, Gant, et al. 2005. Abortus In : Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta:
EGC.
DeCherney. 2007. Operative delivery. In : Current Diagnosis and Treatment
Obstetrics& Gynecologist. 10th edition. New York : McGraw Hill
Companies.
Depkes RI. 2002. Penyakit Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem
Pelayanan Kesehatan yang Berkaitan di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Dewi, I. 2011. Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Artikel. Bali:
Bagian Farmasi Universitas Kedokteran Udayana.
Dewi, Y. 2007. Operasi Caesar, Pengantar dari A sampai Z. Jakarta: EDSA
Mahkota.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Semarang.
Geri, Morgan dan Carol, Hamilton. 2009. Obstetri dan Ginekoligi Panduan
Praktik. Jakarta: EGC.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.
Henderson. C. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Hidayat, A.A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasii Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Hidayat. A.A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hutasoit, A. 2002. Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Impey, Child. 2008. Disorderof Early Pregnancy In Obstetric and Gynaecology.
3rd edition. UK : Wiley-Blackwell.
Judha, M. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta:
Muha Medika.
Junaidi. 2010. Statistika Nonparametrik Terapan. Jambi: Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi.
Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno- Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda.
Laila, Nur Najmi. 2011. Buku Pintar Menstruasi. Jogjakarta: Buku Biru.
Medforth, Janet, et al. 2012. Kebidanan Oxford: Dari Bidan Untuk Bidan.
Jakarata: EGC.
Mender, R. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Mender, R. 2005. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis obstetric n:sinopsisfisiologi, obstetric patologi.
Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Notoatmojo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineko Cipta.
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Potter, P. A. Perry, Anne Griffin. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktek Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC.
Perez M, Lucia A, Chiharro JL, et al. 2003. Effect of electrical stimulation on
VO2 kinetics and delta efficiency in healthy young men. British Journal of
Sport Medicine.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan.
Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Roesli, Utami. 2012. Panduan Konseling Menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda.
Safrudin dan Hamidah. 2011. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.
Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Shinobi. 2008. Pijat Aromaterapi. http://id.88db.com/id/Discussion
/Health_Medical/ diakses pada tanggal 07 Oktober 2016 pukul 18.12 WIB
Solehati, dkk. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan
Maternitas. Bandung: PT Refika Aditama.
Subali. 2012. Prinsip Asesmen & Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Tjay,Tan Hoan. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta: PT Gramedia.
Lampiran 17 Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Waktu/ Bulan
Tahun 2016 Tahun 2017
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Acc judul
2 Studi
pendahuluan
3 Penyusunan
proposal
4 Ujian proposal
5 Revisi proposal
6 Penelitian
7 Analisa data
8 Penyusunan
skripsi
9 Sidang skripsi
10 Revisi skripsi
Lampiran 1. Surat Permohonan Menjadi Responden
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Ibu pasca sectio caesarea
Di ruang rawat RS PKU Muhammadiyah Gombong
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong:
Nama : Dinda Restianti
NIM : A11300874
akan mengadakan penelitian dengan judul “Efektifitas antara Pijat Endorphin
dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di
RS PKU Muhammadiyah Gombong”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Ibu untuk menjadi
responden pada penelitian yang akan saya lakukan. Partisipasi dalam penelitian
ini bersifat sukarela, kami akan menjamin kerahasiaan informasi yang ibu berikan
dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Apabila Ibu tidak keberatan menjadi responden, silahkan menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden sebagai bukti kesediaan ibu. Atas perhatian
dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Gombong, 2017
Hormat saya,
Dinda Restianti
Lampiran 2. Surat Persetujuan Responden
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti, oleh karena itu saya bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Efektifitas antara Pijat
Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pasca
SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong” yang akan dilakukan oleh
mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
Saya diharapkan untuk melakukan sesuai instruksi peneliti serta menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Saya
mengetahui bahwa semua berkas yang mencantumkan identitas saya, catatan data
mengenai penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Oleh karena itu,
jawaban atau informasi yang saya berikan adalah hal yang sebenarnya tanpa ada
rekayasa.
Demikian hal ini saya lakukan, dengan ini saya menyatakan kesediaan
secara sukarela dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini tanpa ada
unsur paksaan dari pihak manapun.
Gombong, 2017
Responden
( )
Lampiran 3. Lembar Observasi Pijat Endorphin
LEMBAR OBSERVASI PIJAT ENDORPHIN
Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap
Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
No Nama Responden Usia Skala nyeri
pretest
Skala nyeri
posttest
Lampiran 4. Lembar Observasi Aromaterapi Lavender
LEMBAR OBSERVASI AROMATERAPI LAVENDER
Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap
Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
No Nama Responden Usia Skala nyeri
pretest
Skala nyeri
posttest
Lampiran 5. Lembar Observasi Tanpa Pijat Endorphin Dan Aromaterapi
Lavender Pada Kelompok Kontrol
LEMBAR OBSERVASI TANPA PIJAT ENDORPHIN DAN
AROMATERAPI LAVENDER PADA KELOMPOK KONTROL
Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap
Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
No Nama Responden Usia Skala nyeri
pretest
Skala nyeri
posttest
Lampiran 6. Hasil Analisa Data
1. Hasil uji normalitas
Tests of Normality
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest kontrol .294 20 .000 .843 20 .004
endorfin .215 20 .016 .860 20 .008
aromaterapi .163 20 .175 .908 20 .058
a. Lilliefors Significance Correction
2. Hasil uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.610 2 57 .006
3. Hasil uji Kruskall Wallis
Ranks
Perlakuan N Mean Rank
penurunan_nyeri Kontrol 20 22.65
pijat_endorfin 20 37.50
aromaterapi_lavender 20 31.35
Total 60
Test Statisticsa,b
penurunan_nyeri
Chi-Square 9.647
Df 2
Asymp. Sig. .008
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Perlakuan
4. Hasil uji Mann Whitney
a. Kelompok kontrol sesuai standar rumah sakit dengan kelompok pijat
endorfin
Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
penurunan_nyeri kontrol 20 15.80 316.00
pijat_endorfin 20 25.20 504.00
Total 40
Test Statisticsb
penurunan_nyeri
Mann-Whitney U 106.000
Wilcoxon W 316.000
Z -2.755
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .010a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Perlakuan
b. Kelompok kontrol sesuai standar rumah sakit dengan kelompok
aromaterapi lavender
Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
penurunan_nyeri kontrol 20 17.35 347.00
aromaterapi_lavender 20 23.65 473.00
Total 40
Test Statisticsb
penurunan_nyeri
Mann-Whitney U 137.000
Wilcoxon W 347.000
Z -2.172
Asymp. Sig. (2-tailed) .030
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .091a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Perlakuan
c. Kelompok pijat endorfin dengan kelompok aromaterapi lavender
Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
penurunan_nyeri pijat_endorfin 20 22.80 456.00
aromaterapi_lavender 20 18.20 364.00
Total 40
Test Statisticsb
penurunan_nyeri
Mann-Whitney U 154.000
Wilcoxon W 364.000
Z -1.443
Asymp. Sig. (2-tailed) .149
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .221a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Perlakuan
Lampiran 7. Standar ProsedurOperasional (SPO)Pijat Endorphin
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PIJAT ENDORPHIN
PENGERTIAN Sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan menggunakan
ujung jari untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan
rasa nyaman yang dilakukan 1x sehari selama 30 menit.
TUJUAN Mengurangi rasa nyeri dan memberikan rasa nyaman.
ALAT DAN
BAHAN
-
PROSEDUR Prainteraksi
1. Mengecek catatan keperawatan dan catatan medis
pasien.
2. Mengidentifikasi faktor atau kondisi yang dapat
menyebabkan kontra indikasi.
3. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan panggil dengan namanya dan
memperkenalkan diri.
2. Menanyakan perasaan pasien.
3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
pada pasien.
Tahap Kerja
1. Mengatur posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan
dengan duduk atau berbaring miring.
2. Menganjurkan pasien menutup mata dan nafas
dalam.
3. Perawat atau suami mengelus permukaan luar lengan
pasien, mulai dari tangan sampai lengan bawah.
Sentuhan dengan sangat lembut yang dilakukan
menggunakan jari- jemari atau hanya ujung- ujung
jari saja.
4. Setelah kurang lebih 5 menit dilanjutkan berpindah
ke lengan atau tangan yang lain.
5. Melakukan pada kedua paha dan punggung
(dilakukan selama 5 menit pada masing- masing
daerah pijatan).
Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien.
2. Merapikan kembali pasien.
3. Mengakhiri kegiatan dengan baik.
4. Memberi salam.
5. Mencuci tangan.
Lampiran 8.Standar Prosedur Operasional (SPO)Aromaterapi Lavender
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
AROMATERAPI LAVENDER
PENGERTIAN Minyak lavender yang diuapkan mengunakan alat tungku
listrik sehingga menghasilkan aroma harum, mempunyai
manfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan
relaksasi yang diberikan 1x sehari selama 15- 20 menit.
TUJUAN Mengurangi rasa nyeri dan memberikan relaksasi.
ALAT DAN
BAHAN
1. Tungku listrik aromaterapi
2. Air
3. Minyak aromaterapi lavender
PROSEDUR Prainteraksi
1. Mengecek catatan keperawatan dan catatan medis
pasien.
2. Mengidentifikasi faktor atau kondisi yang dapat
menyebabkan kontra indikasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan panggil dengan namanya dan
memperkenalkan diri.
2. Menanyakan perasaan pasien.
3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
pada pasien.
Tahap Kerja
1. Menyiapkan tungku listrik dan aromaterapi
lavender.
2. Menuangkan aromaterapi lavender sebanyak 2- 5
tetes kedalam mangkok yang telah diisi air.
3. Menyalakan tungku listrik.
4. Pasien dilakukan terapi aromaterapi selama 15- 20
menit.
Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien.
2. Mengakhiri kegiatan dengan baik.
3. Membereskan alat.
4. Memberi salam.
5. Mencuci tangan.
Lampiran 9. Standar Prosedur Operasional Asesmen Nyeri
Lampiran 10. Surat Permohonan Ijin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 11. Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rekam Medis RS
PKU Muhammadiyah Gombong
Lampiran 12. Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rahma RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 13 Surat Keterangan Lolos Etik
Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian Ruang Rahma RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Lampiran 16 Lembar Kegiatan Bimbingan