Upload
indarto-al-kimia
View
131
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBANDINGAN APLIKASI CAPILLARY
ELECTROPHORESIS (CE) DENGAN PEMISAHAN YANG
BERDASARKAN KROMATOGRAFI
Oleh :
Indarto
11/321947/PPA/03523
PASCASARJANA ILMU KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
PENDAHULUAN
Capillary electrophoresis (CE) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
pemisahan dengan efisiensi tinggi yang menggunakan kapiler silika untuk
memisahkan molekul besar dan molekul kecil. Pemisahan molekul ini didasarkan
pada perbedaan muatan, ukuran dan hidrofobisitas dalam kekuatan medan listrik
yang tinggi. Berdasarkan kapiler dan elektrolit yang digunakan, teknologi CE
dapat dibagi menjadi beberapa teknik pemisahan. Masing-masing teknik tersebut,
banyak strategi untuk pengembangan metode yang dikembangkan untuk
mencapai selektivitas, efisiensi, ketelitian, waktu analisis yang singkat, syarat
perlakuan awal rekusi sampel, dan validasi.
CE dapat diaplikasikan untuk berbagai senyawa, dari molekul kecil hingga
molekul besar seperti nukleotida dan protein (Morzunova, 2006, Landers, 1997).
Analisis menggunakan CE telah berkembang menjadi alat tak tergantikan untuk
mengontrol kualitas produk farmasi dan bioteknologi. Dalam kasus lain CE
dijadikan sebagai alternatif dalam analisis rutin bidang farmasi. Aplikasi dalam
bidang farmasi secara khusus untuk penentuan ketidak murnian obat, potensi obat,
analisis kiral, dan penentuan kandungan drug counterion. Untuk aplikasi ini,
capillary zone electrophoresis (CZE) dan micellar electrokinetic capillary
chromatography (MEKC) yang sering digunakan (Altria, 1996).
CE semakin sering digunakan untuk analisis protein dan peptida, oleh
karena itu dapat diandalkan, fleksibel dan produktif. Ada banyak alternatif model
pemisahan CE yang berlaku untuk peptida dan protein yaitu CZE, MEKC, CIEF
(capilarry isoelectiric focusing) dan CITP (capilary isotachophoresis). Dewasa
ini CE telah menjadi pelengkap yang luar biasa untuk HPLC (High Presure
Liquid Chromatography), dalam banyak kasus juga telah dikembangkan sebagai
pengganti kuantitatif dan otomatis untuk metode slab gel electrophoresis yang
konvensional seperti SDS-PAGE dan isoelectric focusing (Strege, 2004).
PEMBAHASAN
CE secara umum memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknik
pemisahan yang berdasarkan kromatografi dalam analisis bahan organik, seperti
efisiensi pemisahan yang tinggi, kecepatan analisis, fleksibilitas, ketelitian,
kesederhanaan dan ekonomis dalam hal tenaga kerja, volume pelarut,
pembuangan limbah, fase stasioner, memungkinkan jumlah sampel nanoliter, dan
sedikit atau tidak diperlukan pretreatment sampel. Keunggulan dari teknik CE ini
telah menjadi alternatif yang baik untuk kromatografi cair (LC) (Landers, 1997;
Altria, 1996; Wätzig, 2003; Rajh, S.J., 2003).
CE memberikan resolusi yang lebih besar dari sejumlah besar fragmen
peptida dan manfaat dalam analisis protein besar. Pemisahan protein dan DNA
sudah dilakukan dengan menggunakan capillary gel electrophoresis, kuantifikasi
lebih mudah dan lebih akurat (Altria, 1996). Untuk analisis sampel peptida
selektivitas dan resolusi CE juga lebih baik dibandingkan dengan LC. Selain itu
waktu analisis CE-MS lebih cepat dari LC-MS. Namun sensitivitas CE-MS lebih
rendah bila dibandingkan dengan LC-MS (Serwe, 2000) dan RP-HPLC-MS untuk
analisis protein matriks (Miksik, 2008)
Berdasarkan efisiensi pemisahan, selektivitas tinggi dan biaya yang lebih
rendah, CE merupakan teknik yang lebih baik dalam hal quality control bidang
farmasi dibandingkan dengan HPLC. Namun, ketepatan dalam kedua teknik
adalah sama (Wätzig, 2003). Selama beberapa tahun terakhir, telah ditunjukkan
bahwa CE adalah teknik yang sangat baik untuk resolusi dan kuantisasi
enantiomer. Keuntungan utama dari teknik ini adalah efisiensi tinggi, waktu
analisis cepat dan kemungkinan menggunakan selektor baru (Altria, 1996).
Beberapa sampel yang mengandung komponen matriks kompleks (sampel
plasma, larutan polimer, ekstrak tanaman, dll) dapat langsung diinjeksikan tanpa
pra-treatment lebih lanjut. Kapiler CE dapat dengan mudah dibersihkan dan
diganti, dan karena itu, kolom CE lebih murah dibandingkan dengan kolom GC
atau HPLC (Wätzig, 2003). Asam klorida 2M terbukti sebagai reagen pembilas
dapat diandalkan untuk menghilangkan protein yang teradsorpsi pada lapisan
kapiler linear poliakrilamida. Asam fosfat 85% (m/m) bahkan lebih efektif untuk
sampel protein khusus dengan konsentrasi tinggi (Suratman, 2008). Dalam
pemisahan menggunakan micro capillary electrophoresis chips, waktu analisis
dalam kisaran mikrodetik dan memungkinkan jumlah sampel yang sangat tinggi
(Wätzig, 2003).
Dalam analisis hemoglobin (Hb) metode HPLC memiliki keuntungan dari
literatur yang luas dan ketelitian besar dalam mendeteksi sejumlah besar varian,
HPLC memiliki kelemahan dari pola elusi kompleks yang mungkin sulit untuk
berbagai rutinitas laboratorium kimia untuk menerapkan dalam beban kerja
sehari-hari mereka. Sedangkan untuk CE polanya lebih mudah untuk dibaca dari
pada pola HPLC selama HbA ada dalam sampel. Telah dicatat bahwa HbH dan
Hb Bart lebih mudah dideteksi dan diukur oleh CE dibandingkan dengan metode
HPLC. Salah satu fitur yang luar biasa dari metode CE adalah kemampuan untuk
memperoleh pengukuran bersih HbA2 pada pasien dengan HbE.
HPLC dan CE merupakan kombinasi yang saling melengkapi.
Menggunakan HPLC sebagai metode skrining dan CE untuk mengkonfirmasi
varian standar, seperti HbS, HbC, HbE, HbD, HbG, dan Hb Lepore. Kedua
metode memberikan efisiensi, deteksi otomatis hemoglobin tetapi berbeda dalam
logistik mengidentifikasi varian hemoglobin, terutama tidak adanya HbA dan
dalam kaitannya dengan pengukuran HbA2 saat HbS, HbC, dan adanya HbE
(Keren et al, 2008).
KESIMPULAN
CE dibandingkan dengan teknik pemisahan yang berdasarkan
kromatografi seperti LC dan HPLC memiliki banyak keunggulan, yaitu efisiensi
pemisahan yang tinggi, kecepatan analisis, reolusi yang bagus, lebih murah, lebih
simpel, selektivitas tinggi, polanya lebih mudah dibaca, kapiler mudah
dibersihkan dan diganti, volume sampel sedikit, sedikit atau tanpa pre-treatment
sampel, dan lebih akurat. Namun dari segi sensitivitas, LC dan HPLC memiliki
sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan CE, HPLC juga lebih populer
dibanding CE sehingga literaturnya juga lebih banyak tersedia. Kedua teknik ini
dapat dipakai untuk analisis bahan organik dan merupakan kombinasi yang saling
melengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Altria, K. D. 1996. Capillary Electrophoresis Guidebook, Principles,
Operation and Applications. Humana Press. Totowa. New Jersey.
2. Keren, D. F., Hedstrom, D., Gulbranson, R., Ou, C. N., Bak, R. 2008.
Comparison of Sebia Capillary Electrophoresis With the Primus High
Presure Liquid Chromatography in the evaluation of Hemoglobinopathies.
Am J. Clin Pathol. 130. 824-831.
3. Landers, J. P. 1997. Handbook of capillary electrophoresis. CRC press. N.
Y. 2nd
ed.
4. Miksik, I., Sedlakova, P., Mikulikova, K., Eckhardt, A., Kasicka, V. 2007.
Comparison of CE-MS and LC-MS Analyses of Avian Eggshell Matrix
Proteins. Chromatographia Supplement. 67.
5. Morzunova, T. G. 2006. Capillary electrophoresis in pharmaceutical
analysis. Pharm. Chem. J. 4. 158-170.
6. Rajh, S.J., Kreft, S., Strukelj, B., Vrecer, F. 2003. Comparison of CE and
HPLC Methods for Determining Lovastatin and Its Oxidation Products
after Exposure to an Oxidative Atmosphere. Croat. Chem. Acta. 76. 263-
268.
7. Serwe, M. And Ross, G.A. 2000. A Comparison of CE-MS and LC-MS for
Peptide Samples. Advanstar. USA.
8. Strege, M. A., Lagu, A. L. 2004. Capillary Electrophoresis of Proteins
and Peptides. Humana Press. Totowa. New Jersey.
9. Suratman, A. 2008. Strategi to Prevent Protein Adsorption and Method
Development Using Coated Capillaries for Electrophoresis. Disertasi.
Technischen Universität. Braunschweig.
10. Wätzig, H., Günter, S. 2003. Capillary Electrophoresis – a High Analytical
Separation Technique. Clin. Chem. Lab. Med. 41, 724-738.