Upload
faqih-doank
View
178
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 11
PRESENTASI PRESENTASI SIDANG SKRIPSISIDANG SKRIPSI
http://www.gunadarma.ac.id/
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 22
PENERAPAN METODE DMAIC DIGUNAKAN SEBAGAI PENERAPAN METODE DMAIC DIGUNAKAN SEBAGAI
USULANUSULAN
PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT
PADA PADA
PENGECATAN SWING ARM 9001 DI PT. KAWASAKI PENGECATAN SWING ARM 9001 DI PT. KAWASAKI
MOTOR MOTOR
INDONESIAINDONESIA
Disusun oleh :
Nama : Allan Audy W G
NPM : 38406001
Jurusan : Teknik Industri
Pembimbing I : Ir. Farry Firman H, MSIE
II : Ir. Ina Siti Hasanah, MT
Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W G 3
BAB I
PENDAHULUAN
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 44
Pembatasan Pembatasan MasalahMasalah
penulis membatasi masalah yang akan
dibahas hanya dilakukan pengamatan serta
penelitian dan akan lebih difokuskan pada
pemberian serta pengimplementasian
usulan perbaikan terhadap proses produksi
Pengecatan Swing Arm 9001 dibagian
pengecatan (painting) dan sistem
pengendalian kualitas pada kualitas produk
Swing Arm 9001 pada bagian pengecatan
(painting) di PT. Kawasaki Motor
Indonesia. Sehingga penelitian dapat lebih
terfokus untuk meminimasi frekuensi cacat
dominan pada proses tersebut.
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :berikut :
1. Mengidentifikasi proses yang memiliki tingkat kecacatan tertinggi pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.2. 2. Mengidentifikasi jenis cacat paling dominan pada proses yang Mengidentifikasi jenis cacat paling dominan pada proses yang berlangsung berlangsung serta serta menganalisamenganalisa faktor-faktor penyebab terjadinyafaktor-faktor penyebab terjadinya cacat dominan cacat dominan padpada a proses proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. KawasakiPT. Kawasaki MotorMotor Indonesia.Indonesia. 3. Menganalisa perbaikan untuk meminimasi penyebab potensial terjadinya cacat dominan pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia dan juga meminimasi frekuensi cacat dominan yang disebabkan oleh penyebab paling potensial pada proses produksi pengecatan Swing Arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia menggunakan implementasi perbaikan dengan filosofi sigma enam (DMAIC).
Manfaat Penelitian
sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk terus-menerus menerapkan metoda
DMAIC dalam melakukan pengendalian kualitas di setiap proses produksinya, sehingga dapat
meminimasi biaya kualitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena berkurangnya frekuensi
produk cacat yang dihasilkan, dan mendorong perusahaan untuk lebih giat dalam melakukan
pengawasan dan evaluasi kinerja operator yang melakukan kesalahan dalam bekerja. Sehingga
peningkatan kualitas dengan metode sigma enam dianggap layak untuk mencapai kepuasan pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan perusahaan ini mudah-mudahan dapat meminimasi frekuensi cacat
dominan yang terdapat pada proses pengecatan tersebut.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Berikut ini adalah diagram alir metodologi penelitian proses
produksi pengecatan (painting) swing arm 9001 di PT.
Kawasaki Motor Indonesia yang dibuat berdasarkan urutan-
urutan penelitian yang berlangsung, dengan kata lain
diagram alir mewakili langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian proses produksi pengecatan (painting)
swing arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.
MULAI
Menentukan Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data, Antara Lain :
Data lapangan yang dibutuhkan berupa
- Data Cacat - Waktu Baku Pengecatan - Jumlah Operator - Cost
TIDAK
YA
Pembahasan dan Analisa :
- Membuat Diagram Aliran Proses dan Diagram Input-Proses-Output.
- Menentukan Critical To Quality, Menghitung Cost Of Poor Quality.
- Menghitung Kapabilitas Proses & Defect Per Million Opportunities.
- Membuat Diagram Pareto dan Mencari Diagram Penyebab Masalah
Dengan Fishbone.
- Membuat Failure Mode And Effect Analysist.
- Memberikan Usulan Perbaikan dalam Proses dan Aspek Yang Terkait.
YA
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Data Cukup
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 66
BAB IVBAB IVPEMBAHASAN DAN ANALISAPEMBAHASAN DAN ANALISA
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 77
Co
un
t
Pe
rce
nt
Jenis Cacat
CountPercent 74.0 4.4 4.1 3.9 3.8 3.6 3.1 3.1Cum %
3668
74.0 78.3 82.4 86.3 90.2 93.8 96.9 100.0
216 202 194 190 180 152 156
5000
4000
3000
2000
1000
0
100
80
60
40
20
0
Data Cacat Pada Proses Produksi Pengecatan Swing Arm 9001 Bulan Juni
PengolahPengolahan Dataan Data
Jenis - Jenis Cacat Pada Pengecatan Swing Arm 9001
1. Dust (Kotor berpasir) Pada hasil pengecatan Swing Arm
9001 terdapat bintik-bintik yang menyerupai
partikel pasir.
2. Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)Hasil pengecatan yang
terdapat kotoran menyerupai bulu-bulu halus.
3. Thin (Tipis)Pada hasil pengecatan Swing Arm 9001 yang
terjadi karena terlalu tipis.
4. Material (Material)Hasil pengecatan Swing Arm 9001
karena cat mengelupas.
5. Scracth (Benturan)Hasil pengecatan Swing Arm 9001
karena terjadinya benturan dan mengakibatkan goresan.
6. Pin Hole (Bintik Besar)Hasil pengecatan Swing Arm 9001
karena cat kotor karena debu yang menempel pada saat cat
masih basah.
7. Crater (Kotorannya Banyak)Hasil pengecatan Swing Arm
9001 karena cat banyak menempel debu-debu.
8. Orange peel (Cat Mengelembung)Hasil pengecatan Swing
Arm 9001 karena cat mengelembung Pengecatan yang terlalu
tebal atau dilakukan pengecatan lanjutan pada saat lapisan
cat pertama belum mengering.
9. Running (Meleleh)Hasil pengecatan Swing Arm 9001 karena
cat meleleh.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 88
Bulan Juni 2008
Tanggal
2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13
unit 825 825 805795
710 435 765 785 795 755 780
Jenis Caca
t
Dust (Kotor berpasir)
567 377 215195
165 102 115 152 125 105 95
Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)
23 3 8 19 0 0 0 0 0 0 0
Thin (Tipis) 0 0 0 9 15 11 18 28 0 0 0
Material (Material) 2 9 3 11 14 22 5 0 0 0 4
Scracth (Benturan)
12 6 8 6 5 5 5 2 11 8 7
Pin Hole (Bintik Besar)
0 0 0 0 0 9 4 1 5 3 0
Crater (Kotorannya Banyak)
8 9 24 10 0 0 0 0 0 0 0
Orange peel (Cat Mengelembung)
2 6 8 18 3 2 1 1 3 2 1
Running (Meleleh) 3 7 8 2 5 6 2 4 3 1 2
Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor
IndonesiaIndonesia
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 99
Bulan Juni 2008
Tanggal
16 17 18 19 20 23 24 25 26 27 30
unit 770 680 705 690680
705 795 765 755 715 725
Jenis Caca
t
Dust (Kotor berpasir)
82 125 238 95125
115 125 165 175 115 95
Thread Dust (Kotor Berbulu-bulu)
13 7 23 19 20 15 6 0 0 27 11
Thin (Tipis) 6 12 6 0 15 8 19 14 9 5 5
Material (Material) 0 0 3 11 17 9 4 7 22 26 21
Scracth (Benturan)
12 23 16 17 10 11 19 9 7 3 14
Pin Hole (Bintik Besar)
0 0 0 0 3 2 7 5 5 3 4
Crater (Kotorannya Banyak)
3 8 6 10 0 0 0 4 7 8 8
Orange peel (Cat Mengelembung)
12 10 9 7 14 8 8 9 16 6 6
Running (Meleleh) 5 9 11 3 25 11 16 18 19 20 22
Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor Sumber : Departemen Pengendalian Kualitas PT. Kawasaki Motor
IndonesiaIndonesia
Jumlah
16260
3668
194
180
190
216
51
105
152
202
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1010
Perhitungan biaya akibat kualitas yang buruk (Perhitungan biaya akibat kualitas yang buruk (Cost Of Poor Cost Of Poor
QualityQuality))
waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki cacatwaktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki cacat dust dust (kotor berpasir) (kotor berpasir)
yang ada pada permukaan yang ada pada permukaan swing armswing arm 9001 di bagian 9001 di bagian sanding sanding adalah ± 15 menit. adalah ± 15 menit.
Pekerjaan Pekerjaan sanding sanding tersebut dilakukan oleh 1 orang operator dengan biaya Rp. 6000 / tersebut dilakukan oleh 1 orang operator dengan biaya Rp. 6000 /
jam (Rp. 100 / menit). Berdasarkan diagram pareto diatas diketahui bahwa jenis cacat jam (Rp. 100 / menit). Berdasarkan diagram pareto diatas diketahui bahwa jenis cacat
yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses produksi pengecatan yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses produksi pengecatan Swing ArmSwing Arm
9001 adalah cat kotor berpasir (9001 adalah cat kotor berpasir (DustDust) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi cacat ) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi cacat
sebesar 3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit. sebesar 3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit.
Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki 3668 unit Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki 3668 unit swing armswing arm 9001 9001
adalah :adalah :
= 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit)= 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit)
= Rp. 5.502.000.= Rp. 5.502.000.
Total biaya akibat kualitas yang buruk untuk memperbaiki 3668 unit pada hasil Total biaya akibat kualitas yang buruk untuk memperbaiki 3668 unit pada hasil
pengecatan pengecatan swing armswing arm 9001 ini sebesar Rp. 5.502.000, data yang digunakan merupakan 9001 ini sebesar Rp. 5.502.000, data yang digunakan merupakan
data hasil pengambilan sampel pada bulan Juni 2008.data hasil pengambilan sampel pada bulan Juni 2008.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1111
No TanggalUnit
Sampel
Jumlah Cacat(unit)
Proporsi Cacat
BKA BKB
1. 02-Jun-08 825 567 0,68727 0,26905 0.18210
2. 03-Jun-08 825 377 0,45696 0,26905 0.18210
3. 04-Jun-08 805 215 0,26708 0.26977 0.18138
4. 05-Jun-08 795 195 0,24528 0.26997 0.18118
5. 06-Jun-08 710 165 0,23239 0.27263 0.17852
6. 07-Jun-08 435 102 0,23448 0.28565 0.16550
7. 09-Jun-08 765 115 0,15032 0.27087 0.18028
8. 10-Jun-08 785 152 0,19363 0.27027 0.18088
9. 11-Jun-08 795 125 0,15723 0.26997 0.18118
10. 12-Jun-08 755 105 0,13907 0.27117 0.17998
11. 13-Jun-08 780 95 0,12179 0.27037 0.18078
12. 16-Jun-08 770 82 0,10649 0.27067 0.18048
13. 17-Jun-08 680 125 0,18382 0.27358 0.17758
14. 18-Jun-08 705 238 0,33758 0.27272 0.17843
15. 19-Jun-08 690 95 0,13768 0.27329 0.17786
16. 20-Jun-08 680 125 0,18382 0.27358 0.17758
17. 23-Jun-08 705 115 0,16312 0.27272 0.17843
18. 24-Jun-08 795 125 0,15723 0.26997 0.18118
19. 25-Jun-08 765 165 0,21568 0.27087 0.18028
20. 26-Jun-08 755 175 0,23178 0.27117 0.17998
21. 27-Jun-08 715 115 0,16083 0.27244 0.17871
22. 30-Jun-08 725 95 0,13103 0.27215 0.17900
Total 16260 3668 0,22558 0.27219 0.17900
Perhitungan Batas Kontrol Untuk Hasil Pengecatan Cat Kotor Berpasir (Dust)
p3 p 1− p n
0 . 225583 0 . 22558 1−0 . 22558 825
=0 . 26905
p−3 p 1− p n
0 . 22558−3 0 . 22558 1−0 . 22558 825
=0 . 18210
p=∑ jumlah cacat
∑ unit sampel=
366816260
=0 . 22558
Untuk pengamatan dilakukan pada hari ke-1, n = 825
Garis tengah (p-bar) =
Batas kontrol bawah (BKB)p =
=
Batas kontrol atas (BKA)p =
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1212
Sample
Pro
port
ion
21191715131197531
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
_P=0.2256
UCL=0.2722
LCL=0.1790
1111
1
1
11
111
1
1
Peta Control Cat Berpasir (Dust) Swing Arm 9001 Pada Bulan Juni 2008
Tests performed with unequal sample sizes
Pada Pengambilan Sampel Bulan Juni 2008, dari perhitungan peta kontrol p di atas, terlihat bahwa beberapa
data berada di luar batas kendali dan beberapa data berada didalam batas kendali artinya proses pengecatan
swing arm 9001 yang menghasilkan produk cacat berupa cat berpasir (Dust) masih terkendali. Hasil
perhitungan dengan menggunakan rumus manual dan perangkat lunak tidak memiliki perbedaan, yaitu BKA
sebesar 0.2722, garis tengah sebesar 0.2256, dan BKB sebesar 0.1790.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1313
Perhitungan Defect Per Million Opportunities (DPMO)
Tujuan melakukan
perhitungan DPMO adalah
untuk mengetahui peluang
terjadinya cacat jika terdapat
satu juta kesempatan,
sehingga dari nilai DPMO
tersebut dapat ditetapkan
level sigma untuk proses
pengecatan swing arm 9001 di
PT. Kawasaki Motor Indonesia.
Sebelum menghitung DPMO
dan level sigma, harus
ditentukan dahulu nilai-nilai
lain seperti unit (U),
kesempatan (OP), cacat (D),
cacat per unit (DPU), total
kesempatan (TO), dan cacat
per total kesempatan (DPO).
Cacat per unit (DPU) adalah proporsi cacat per unit yang diperoleh dari hasil pembagian antara total cacat (D) dengan total unit (U), yaitu :
DPU=∑ D
∑ U=
366816260
=0,22558
Total kesempatan (TO) adalah total terjadinya cacat di dalam unit, dimana didapat dari hasil perkalian antara total unit (U) dengan kesempatan (OP), yaitu
TO P=∑ U ×∑ O P=16260 × 9=146340
Cacat per total kesempatan (DPO) adalah peluang terjadinya cacat yang diperoleh dari hasil pembagian antara total cacat dengan total kesempatan (TOP), dimana hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :
DPO= ∑ D
∑ TOP=
3668146340
=0,02506
Berdasarkan semua hasil perhitungan di atas, maka dapat ditentukan nilai DPMO yang menunjukkan banyaknya cacat yang terjadi jika terdapat satu juta peluang, yang diperoleh dari hasil perkalian antara DPO dengan 106, seperti di bawah ini :
D PMO = D PO × 10 6=0, 02506×10 6= 25060
Dari nilai DPMO tersebut, maka dapat ditentukan level sigma untuk proses pengecatan swing arm 9001 pada saat pengambilan sampel bulan Juni 2008 berdasarkan tabel 2.2, dimana diketahui bahwa nilai DPMO sebesar 25060 berada diantara level sigma 3.0 dan 3.5, yang memiliki nilai DPMO diantara 66807 dan 22750. Dari hasil tersebut belum dapat dipastikan level sigma yang tepat untuk proses pengecatan swing arm 9001, sehingga harus dilakukan interpolasi dengan rumus sebagai berikut :
y= x b− a c− a
× z− x
Dimana, y adalah level sigma yang dicari, x adalah level sigma batas atas, z adalah level sigma batas bawah, a adalah nilai DPMO dari level sigma batas atas, b adalah nilai DPMO yang diketahui, dan c adalah nilai DPMO dari level sigma batas bawah. Hasil perhitungan interpolasi untuk mencari level sigma proses pengecatan swing arm 9001 adalah sebagai berikut :
y = 3 . 5 25060-22750 66807−22750
× 3 . 0−3 . 5 =3. 47378
Jadi level sigma untuk proses
pengecatan swing arm 9001 hasil
perhitungan interpolasi adalah 3.47378
sigma yang berarti berada pada kisaran
nilai cukup dan baik (Gaspersz, 2006).
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1414
Capability Process Index (Indeks Kemampuan Proses)
Mengukur kapabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan
keluaran atau proses saat ini untuk memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dengan menggunakan indeks CPm.
Seperti halnya memperoleh nilai sigma, dalam hal ini penulis
menggunakan perhitungan interpolasi untuk mengetahui kapabilitas
proses pengecatan swing arm 9001 di PT. Kawasaki Motor Indonesia.
Diketahui : y = CPm...?, X = CPm batas atas yakni 1.17, Z = CPm
batas bawah sebesar 1.0, A = nilai sigma batas atas (X) sebesar 3.5 sigma,
B = nilai sigma yang didapat sebesar 3.47, C = nilai sigma batas bawah
sebesar 3.0.
Berikut adalah hasil perhitungannya
y= x b−a c−a
× z− x
y = 1 .17 3 . 47-3 . 5 3−3 . 5
× 1−1 .17 =1 . 1598
Berdasarkan nilai sigma yang diperoleh, dapat
diketahui bahwa indeks CPm yang didapat
sebesar 1.1598.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1515
Diagram Fishbone (Diagram Tulang Ikan) Diagram Fishbone atau diagram tulang ikan merupakan salah satu alat yang dapat memberikan informasi mengenai penyebab dari suatu masalah. Prinsip dari diagram tulang ikan adalah menelusuri semua kemungkinan yang menjadi penyebab dari suatu masalah. Faktor Manusia penyebab terjadinya adalah karena tapak sepatu karyawan yang kotor masuk ke area produksi. Penyebab tapak sepatu karyawan yang kotor dapat masuk ke area produksi dikarenakan karyawan yang masuk ke area produksi pada saat jam istirahat atau ke toilet banyak debu dilantai luar pabrik, yang mana saat istirahat tempat makan atau kantin dan toilet serta mushola lumayan jauh dari pabrik dan para karyawan tidak mau mengganti sepatunya. Penyebab karyawan yang masuk ke area produksi tidak mengganti sepatunya dipicu oleh beberapa faktor seperti karyawan takut terlambat dan kurang disiplin. Sebab kedua faktor tersebut dapat terjadi adalah jam istirahat yang terlalu cepat, ruang kantin yang tidak sesuai dengan kapasitas jumlah karyawan, lokasi mushola yang jauh dan kurangnya pengawasan dari supervisor yang berjaga didepan lobi pintu masuk area produksi
Faktor Mesin karena hasil kerja mesin semprot kurang sempurna dalam membersihkan material serta karena standar mesin yang digunakan tidak lengkap atau kurang, mesin yang digunakan sudah mengalami perbaikan karena rusak. Atau karena alat kerja yang digunakan sudah tidak layak pakai atau kotor. Selain itu karena mesin yang digunakan sudah tua dan kurangnya perawatan pada mesin, faktor lain karena mesin sudah rusak atau aus.
Faktor Metode metode Final Setting Room dan metode bake oven pada metode Final Setting Room swing arm 9001 melewati ruangan ini selama kurang lebih 12 menit dilakukan pengeringan dan dimasukan kedalam oven, dimana pada saat pengeringan debu-debu pasir berterbangan dan menempel pada swing arm 9001 yang masih basah oleh cat yang belum kering, hal itu disebabkan karena jarak ketempat bake oven terlalu jauh dan membutuhkan waktu 12 menit untuk swing arm 9001 kering. Serta didalam oven pun terdapat debu-debu yang menempel saat oven dibuka hal itu disebabkan oleh terlalu sering oven dibuka untuk memasukan kereta dorong yang berisi swing arm 9001 yang digantung dalam hangger.
Faktor Lingkungan terdapatnya butiran debu atau kotoran selama memproduksi swing arm 9001. Hal ini disebabkan oleh lingkungan kerja yang belum 100% bebas dari debu merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya cacat dust (kotor berpasir). Lingkungan kerja belum 100% bebas dari debu disebabkan, penanganan kebersihan lingkungan diarea produksi belum sempurna, karena jadwal waktu pembersihan lantai produksi saat ini hanya dua kali dalam sehari, dan juga ventilasi udara yang terlalu besar dan berada tinggi diatas bangunan hal ini yang menyebabkan debu dan kotoran masuk kedalam pabrik terbawa oleh angin.
CAT KOTOR BERPASIR (DUST)
MANUSIA MESIN
METODE LINGKUNGAN
Tapak Sepatu Yang Kotor
Butiran debu dan kotoran yang menempel
Tidak disiplin dan takut terlambat
Kurang pengawasan
Mesin Semprot Tidak Sempurna dan Standart Mesin Semprot Kurang
Kurang perawatan
Mesin kotor dan berdebu
Oven Terlalu Sering Dibuka
Debu dan kotoran terbawa masuk oleh angin
Pengeringan tidak sempurna
Masih basah dan jarak ke oven terlalu jauh
Lingkungan Kerja Yang Belum 100% Bebas Debu Dan Kotoran
Jadwal waktu kebersihan hanya 2 kali dalam sehari
Ventilasi udara yang terlalu besar dan berada
tinggi diatas
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1616
Apa penyebab kecacatan
Alasan Peningkatan Lokasi Penanggungjawab KapanBagaimana
peningkatan dilakukan
Tapak sepatu operator yang kotor masuk ke area produksi
Agar operator disiplin dan mematuhi aturan yang berlaku serta dapat meminimalkan debu dan kotoran yang masuk disekitar area pengecatan
Area proses produksi pengecatan
Supervisor Secepatnya
Pengawasan intensif dan pelatihan sehingga operator disiplin serta mematuhi peraturan.
Kerja mesin semprot kurang sempurna dan standar mesin yang digunakan tidak lengkap atau kurang
Supaya kinerja mesin dapat digunakan semaksimal mungkin
Mesin produksi SupervisorPada saat akanproduksi
Pengecekan sebelum penggunaan alat dan pengawasan intensif terhadap kinerja operator di bagian mesin penyemprotan serta Perawatan berkala.
Oven terlalu sering dibuka
Agar material yangbersih tidak ikutterkontaminasi serta Debu dan kotoran tidak menempel saat pengeringan berlangsung
Ruang bake oven Supervisor
Pada saatmaterial akanmemasuki ruang bake oven
Lakukan pengawasan intensif dan perawatan kebersihan berkala.terhadap bake oven, hal inidapat dilakukan denganmenggunakan penyedot debuatau dengan mencuci wadahtempat dimasukannyamaterial.
Konsep perbaikan untuk jenis cacat dust (kotor berpasir)
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1717
Apa penyebab kecacatan
Alasan Peningkatan
Lokasi Penanggungjawab Kapan Bagaimana peningkatan dilakukan
Pengeringan tidak sempurna
Diharapkan material dapat mengalami pengeringan dengan sempurna
Ruang bake oven
Supervisor
Pada saat akanmenunggu proses pengeringan
Berikan standar yang baku mengenai suhu, pastikan ada pengaturan yang sesuai antara pengaturan posisi hanger, suhu tungku, suhu cetakan dan lamanya waktu siklus dan tempelkan nilai standar suhu yang baik didaerah yang dapat dilihat oleh operator dan berikan nilai penyesuaiannya untuk kondisi tertentu.
Perawatan lingkungan kebersihan kerja yang belum memadai
Agar ruanganmenjadi bersih
Ruang produksi pengecatan
Supervisor Setiap hari
1. Pastikan bahwa ruang produksi memiliki mesinpengumpul debu sehingga partikel debu yang masukkedalam ruang produksi akandihisap oleh mesin tersebut.2. Bersihkan lantai produksidengan cara mengepel ruangproduksi dengan frekuensiyang sering.3. Minimalkan penggunaanventilasi, sehingga partikeldebu yang masuk dapatdiminimalisir. Bahkan kalaubisa isolasi ruang produksisehingga benar-benar tertutup.
Konsep perbaikan untuk jenis cacat dust (kotor berpasir)
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1818
Usulan Perbaikan Instruksi Kerja Proses
Produksi Pengecatan Swing Arm 9001
Usulan perbaikan instruksi kerja yang akan
diberikan pada proses produksi pengecatan
swing arm 9001 sesuai dengan diagram tulang
ikan yang telah dibuat karena dalam diagram
tulang ikan kita dapat langsung mengetahui
dengan jelas penyebab dari setiap faktor yang
berpengaruh, oleh karena itu penulis
menguraikan usulan perbaikan instruksi kerja
dari setiap faktor secara terperinci, seperti di
bawah ini :
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 1919
Faktor Manusia
usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah dengan cara
mengganti sepatu saat akan memasuki ruang pengecatan dengan sepatu boot. Sepatu boot
harus disediakan oleh pabrik dan sepatu boot hanya dipakai diruang pengecatan saja dan
disimpan pada laci yang terletak dipintu masuk ruang pengecatan. Sepatu boot harus bebas
debu dan bersih serta dijamin kualitasnya oleh supervisor pada bagian pengecatan.
Supervisor bertanggung jawab penuh terhadap kedisiplinan operator dibagian pengecatan,
dan ketentuan ini adalah syarat mutlak oleh seorang painter (operator pengecatan).
Pemakaian sepatu boot dilakukan sebelum memasuki ruang pengecatan dan saat akan
meninggalkan ruang pengecatan seorang operator harus menganti sepatunya dengan sepatu
yang lain dan harus seizin oleh supervisor yang bersangkutan. Sepatu boot juga harus
mengalami pembersihan secara rutin, yaitu minimal 1 hari sekali sepatu boot dicuci dan
dibersihkan, dalam arti setelah satu hari dipakai sepatu boot harus dicuci dan dibersihkan,
sehingga ruang pengecatan akan terhindar dari debu. Supervisor yang bertugas mengontrol
dan juga mengawasi kebersihan akan sepatu boot tersebut.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2020
Faktor Mesin
usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah dengan mengganti mesin semprot yang ada dengan mesin semprot yang baru, ini adalah salah satu cara yang paling baik dan efektif serta sangat efisien, karena mesin yang ada sudah sudah terlalu tua dan sering rusak. Dari pada banyak biaya perawatan yang keluar untuk melakukan perbaikan, maka penulis menyarankan untuk menganti mesin semprot dengan yang baru, selain untuk menghemat biaya perawatan dan biaya perbaikan juga dapat memaksimalkan kinerja mesin mengingat mesin yang lama sudah tidak maksimal lagi untuk digunakan. Serta tidak lupa juga untuk melakukan perawatan kebersihan disekitar mesin semprot, perawatan kebersihan ini juga penting karena debu dan kotoran sering menempel pada mesin semprot. Dan sebaiknya tabel perawatan yang ada diatas mesin semprot diganti tata caranya, seperti perawatan kebersihan yang telah dilakukan dalam satu minggu dilakukan kebersihan 2 kali, diubah menjadi satu minggu 3 kali dengan begitu kebersihan disekitar mesin dapat terjaga dengan baik. Serta setelah mesin semprot diganti dengan yang baru, perawatan yang harus dilakukan adalah melakukan cek kinerja mesin semprot dan melakukan perawatan perbaikan satu minggu 3 kali, serta semua hasil harus segera dilaporkan kepada supervisor pada bagian pengecatan, supervisor langsung mencatat hasil yang telah dlakukan oleh operator pada tabel perawatan diatas meja supervisor. Dengan begitu kineja mesin semprot dan kebersihan disekitar mesin semprot dapat terjaga kualitasnya.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2121
Faktor Metode
usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan oleh penulis adalah malakukan perawatan rutin kebersihan diarea ini dan didalam oven, sebagai contoh selama ini dalam waktu seminggu dilakukan perawatan kebersihan 5 kali dalam satu minggu, dan setiap harinya dilakukan perawatan kebersihan yang terdiri dari 2 shift, pada jam 09.30 dan jam 14.30, untuk itu penulis menganjurkan untuk membagi perawatan kebersihan disekitar area dan didalam oven menjadi 4 shift dalam 1 hari yaitu pada jam 09.30, jam 11.30, jam 13.30 dan yang terakhir pada jam 15.30. Jikalau pelaksanaan perawatan kebersihan ini dijalankan maka pada saat pengeringan terjadi swing arm 9001 menuju oven, debu-debu yang berterbangan tidak akan terlihat kembali dan dapat meminimalkan debu-debu yang akan menempel pada swing arm 9001.
Faktor Lingkungan
suatu usulan agar dalam melakukan penanganan kebersihan lingkungan diarea pengecatan sebaiknya dalam satu hari dilakukan sebanyak 5 shift, yaitu pada jam 07.30, jam 09.30, jam 11.30, jam 13.30 dan jam 15.30. Penulis lebih banyak menganjurkan untuk memperbanyak jumlah shift perawatan kebersihan dalam 1 hari, karena lebih efektifitas dan lebih efisien, kalau harus mengubah tata letak mesin atau merubah ventilasi udara yang terlalu besar dan berada tinggi diatas bangunan yang menyebabkan debu dan kotoran masuk kedalam pabrik karena terbawa oleh angin terlalu sulit untuk diubah, selain mengeluarkan uang yang cukup besar untuk merubah rangkaian tersebut juga butuh waktu untuk memperbaiki rangkaian tersebut serta dapat menganggu kinerja para operator disekitar pabrik. Maka usulan yang dapat diberikan oleh penulis selain untuk menghemat anggaran juga efisien waktu adalah dengan menambah jumlah perawatan kebersihan dalam 1 hari terdiri dari 5 shift. Dengan begitu daerah diarea pengecatan akan terjaga kebersihannya.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2222
Usulan perbaikan instruksi kerja yang akan diberikan
pada proses produksi pengecatan swing arm 9001 sesuai
dengan diagram tulang ikan yang telah dibuat sebelumnya
karena dalam diagram tulang ikan kita dapat langsung
mengetahui dengan jelas penyebab dari setiap faktor yang
berpengaruh. Usulan ini dibuat oleh penulis agar dapat
mengendalikan dan mengurangi penyebab terjadinya cacat
dust (kotor berpasir) selama proses pengecatan swing arm
9001 berlangsung, penulis harus menyakinkan perusahaan
bahwa usulan perbaikan yang diajukan tidak akan
merugikan perusahaan dan peningkatan kualitas akan tetap
bertahan selama usulan perbaikan itu selalu digunakan.
Pengendalian dilakukan terhadap setiap rencana tindakan
yang akan diterapkan, agar mencapai target peningkatan
sigma enam yang diharapkan.
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2323
1. Berdasarkan diagram pareto diketahui bahwa jenis cacat yang memiliki frekuensi cacat tertinggi pada proses
produksi pengecatan Swing Arm 9001 adalah cat kotor berpasir (Dust) pada bulan Juni 2008 dengan frekuensi
cacat sebesar
3668 unit atau 74 % dari total keseluruhan 16260 unit. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperbaiki 3668 unit
swing arm 9001 adalah = 3668 unit x 1 operator x 15 menit (Rp.100/menit) = Rp. 5.502.000.
2. Dari perhitungan peta kontrol p terlihat bahwa beberapa data berada di luar batas kendali dan beberapa
data berada
didalam batas kendali artinya proses pengecatan swing arm 9001 yang menghasilkan produk cacat berupa
cat berpasir
(Dust) masih terkendali. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus manual dan perangkat lunak
didapatkan suatu
nilai BKA sebesar 0.2722, garis tengah sebesar 0.2256, dan BKB sebesar 0.1790.
3. Berdasarkan level sigma yang diperoleh untuk proses pengecatan swing arm 9001 hasil perhitungan interpolasi
adalah 3.47378
sigma yang berarti berada pada kisaran nilai cukup dan baik, sehingga dapat diketahui bahwa indeks CPm yang
didapat sebesar
1.1598.
Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W G 24
1. Diharapkan Usulan-usulan yang diberikan berupa instruksi kerja selama
proses
produksi pengecatan swing arm 9001, tidak akan merugikan perusahaan
dan peningkatan kualitas akan tetap bertahan selama usulan perbaikan
itu selalu digunakan. Usulan yang dapat diberikan oleh penulis selain
untuk menghemat anggaran juga efisien waktu adalah dengan
menambah jumlah perawatan kenersihan dalam1 hari terdiri dari 5 shift,
dengan begitu daerah diarea pengecatan akan terjaga kebersihannya.
2. 2. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat mengadakan penelitian
lanjutan dari segi perencanaan kapasitas maupun penjadwalan mesin atau oranglanjutan dari segi perencanaan kapasitas maupun penjadwalan mesin atau orang
Sabtu, 15 Agustus 2009Sabtu, 15 Agustus 2009 Allan Audy W GAllan Audy W G 2525