28
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13B, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menyusun petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANjdih.kkp.go.id/peraturan/3-2-1-rpermen-kp.pdf · Badan Keamanan Laut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL), Kementerian Hukum

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

13B, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman

Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan

Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan,

perlu menyusun petunjuk teknis penyaluran

bantuan pemerintah di lingkungan Direktorat

Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di

lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (Lembaran Negara Republik

IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

3.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN

BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER

DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Kelompok masyarakat pengawas yang selanjutnya

disebut Pokmaswas adalah komponen masyarakat

yang membentuk kelompok, dapat berupa tokoh

masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, nelayan

dan/atau masyarakat petani ikan yang ikut serta

membantu melakukan pengawasan sumber daya

kelautan dan perikanan ditetapkan oleh

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P

Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan

Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun

2014-2019 sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/P

Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri

Negara Kabinet Kerja Periode 2014-2019;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

5/PERMEN-KP/2015 tentang Penilaian Pejabat

Fungsional di Bidang Kelautan dan Perikanan

Teladan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 63);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita

NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia Nomor 25/PERMEN-KP/2015 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan

Perikanan Tahun 2015-2019 ( Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 1328) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 84);

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan

Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian

Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 1340);

11.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum

Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);

Gubernur/Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang

bertanggungjawab di bidang kelautan dan

perikanan.

2. Bantuan Pemerintah di bidang Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya

disebut Bantuan PSDKP adalah bantuan yang

diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, maupun

perorangan atau kelompok yang berjasa dibidang

kelautan dan perikanan dalam bentuk uang,

barang dan/atau jasa.

3. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikanan yang

selanjutnya disebut PPNS Perikanan adalah Pejabat

Pegawai Negeri Sipil Perikanan yang diberi

wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk

melakukan Penyidikan di bidang perikanan.

4. Perwira Penyidik Tentara Nasional Indonesia

Angkatan Laut yang selanjutnya disebut Penyidik

TNI AL adalah penyidik Tentara Nasional Indonesia

Angkatan Laut yang diberi wewenang oleh undang-

undang untuk melakukan penyidikan.

5. Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia

adalah pejabat Kepolisian Negara Republik

Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-

undang untuk melakukan penyidikan.

6. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh

undang-undang ini untuk bertindak sebagai

penuntut umum serta melaksanakan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap.

7. Awak Kapal Pengawas Perikanan, selanjutnya

disebut AKP adalah Pegawai Negeri Sipil yang

bekerja atau dipekerjakan di atas kapal pengawas

perikanan untuk melakukan tugas pengawasan

pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan

sesuai jabatan dan keterampilannya.

8. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan

Perikanan

9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

10. Kepala Dinas adalah kepala dinas provinsi atau

kabupaten/kota yang membidangi urusan kelautan

dan perikanan.

Pasal 2

Menetapkan petunjuk teknis penyaluran bantuan

pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 3

Pemberian bantuan pemerintah di lingkungan

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan menggunakan berkas

administrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran

II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

SUSI PUDJIASTUTI

Lembar Pengesahan

No Pejabat Paraf

1 Sekretaris Ditjen. PSDKP

2 Direktur PKP

3 Direktur PPSDP

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN

BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER

DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Latar Belakang.

Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing saat ini

tidak hanya menjadi agenda dan program prioritas Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP), tetapi telah menjadi program prioritas nasional. Di dalam

RPJMN 2015-2019, penanggulangan dan penyelesaian IUU Fishing dan

keamanan laut merupakan salah satu Program Prioritas yang mendukung

pencapaian Prioritas Nasional “Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan” yang

menjadi bagian dari Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan. Berdasarkan

pendekatan pembangunan yang Holistik-Tematik, Integratif, dan Spasial, maka

koordinasi, sinergi, dan keterpaduan lintas sektor dalam melaksanakan

Program Prioritas tersebut menjadi sebuah keharusan. Dalam konteks

pemberantasan IUU Fishing, KKP perlu membangun sinergi dengan POLRI,

Badan Keamanan Laut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL),

Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, dan Pemerintah Daerah.

Untuk memperkokoh koordinasi, sinergi, dan keterpaduan lintas sektoral

dan lintas daerah, diperlukan dorongan motivasi bagi seluruh stakeholder yang

terlibat dalam agenda pemberantasan IUU Fishing. Dorongan motivasi

dimaksud salah satunya berbentuk Bantuan PSDKP sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian

Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016, yang ditindaklanjuti melalui Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2016 tentang

Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016

tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bantuan PSDKP merupakan bantuan pemerintah yang tidak memenuhi

kriteria bantuan sosial dan diberikan kepada perorangan atau kelompok yang

berjasa dibidang kelautan dan perikanan serta pemangku kepentingan yang

berkaitan erat dengan kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan

perikanan.

Dalam rangka melaksanakan penyaluran anggaran Bantuan Pemerintah

pada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, maka diperlukan suatu

pedoman/petunjuk teknis yang menjelaskan tentang penyaluran Bantuan

PSDKP.

2. Dasar Hukum Bantuan PSDKP

3. Tujuan

Pemberian bantuan PSDKP bertujuan memberikan stimulus atau

motivasi, semangat perbaikan, pencapaian kinerja dan inovasi pelayanan bagi

para pemangku kepentingan dalam berperan serta membantu kegiatan

pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

4. Pemberi Bantuan PSDKP

Pemberi Bantuan PSDKP adalah Direktorat Jenderal PSDKP.

5. Persyaratan Penerima Bantuan

A. Pegawai Negeri Sipil

1. Calon penerima bantuan adalah PPNS Perikanan, Jaksa, dan Awak

Kapal Pengawas Perikanan.

2. Bantuan diberikan kepada PPNS Perikanan dan Jaksa yang memenuhi:

a. persyaratan:

1) telah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai PPNS

dan Jaksa;

2) telah melakukan kegiatan penyidikan dan/atau penuntutan

tindak pidana perikanan sekurang-kurang 1 (satu) tahun;

3) bekerja pada instansi yang memiliki kewenangan penyidikan

dan/atau penuntutan bidang tindak pidana perikanan;

4) berstatus sebagai PPNS Perikanan dan Jaksa yang

diperbantukan kepada Satgas 115; dan

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

b. 2

.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5423);

c. 6

.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 5/PERMEN-KP/2015

tentang Penilaian Pejabat Fungsional di Bidang Kelautan dan Perikanan

Teladan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 63);

d. 7

.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan

(Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);

e. 9

.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada

Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340);

f. 1

1

.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016

tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah

di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 2153).

5) terlibat secara langsung dan aktif dalam proses penyidikan

tindak pidana perikanan.

b. Kriteria penilaian:

1) berhasil menyelesaikan penyidikan kasus tindak pidana

perikanan sampai dinyatakan lengkap (P-21) oleh Penuntut

Umum sekurang-kurangnya 5 kasus dalam setahun;

2) berhasil menyelesaikan kasus-kasus tindak pidana perikanan

baik perorangan maupun korporasi; dan

3) berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana umum yang

menyertai tindak pidana perikanan yang disidik.

3. Bantuan diberikan kepada Awak Kapal Pengawas Perikanan yang

memenuhi:

a. persyaratan:

1) telah bekerja sebagai Awak Kapal Pengawas Perikanan

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

2) bekerja pada unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi

melaksanakan patroli di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

Republik Indonesia (WPPNRI);

3) berstatus sebagai Awak Kapal Pengawas Perikanan yang

diperbantukan kepada Satgas 115; dan

4) melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum secara

konsisten terhadap pelaku illegal fishing di WPPNRI.

b. Kriteria:

1) berhasil menangkap kapal Illegal Fishing dengan total

(kumulatif) sekurang-kurangnya 90 GT dalam kurun waktu 6

bulan;

2) berhasil menangkap Kapal illegal fishing lintas negara dan

mempunyai nilai strategis; dan

3) turut serta dalam proses penangkapan ikan kapal pelaku illegal

fishing.

B. Perorangan

1. Calon penerima bantuan adalah Perwira Penyidik TNI AL dan Penyidik

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Bantuan diberikan Perwira Penyidik TNI AL dan Penyidik Kepolisian

Negara Republik Indonesia yang memenuhi:

a. persyaratan:

1) telah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai Perwira

Penyidik TNI AL dan Penyidik Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

2) telah melakukan kegiatan penyidikan tindak pidana perikanan

sekurang-kurang 1 (satu) tahun;

3) bekerja pada instansi yang memiliki kewenangan penyidikan di

bidang tindak pidana perikanan;

4) berstatus sebagai Perwira Penyidik TNI AL dan Penyidik

Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diperbantukan

kepada Satgas 115; dan

5) terlibat secara langsung dan aktif dalam proses penyidikan

tindak pidana perikanan.

b. Kriteria:

1) berhasil menyelesaikan penyidikan kasus tindak pidana

perikanan sampai dinyatakan lengkap (P-21) oleh Penuntut

Umum sekurang-kurangnya 5 kasus dalam setahun;

2) berhasil menyelesaikan kasus-kasus tindak pidana perikanan

baik perorangan maupun korporasi; dan

3) berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana umum yang

menyertai tindak pidana perikanan yang disidik.

C. Kelompok yang berjasa dibidang kelautan dan perikanan

1. Calon penerima bantuan adalah Pokmaswas, Awak Kapal Republik

Indonesia (KRI)/Kapal Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI

dan Awak Kapal Badan Keamanan Laut.

2. Bantuan diberikan kepada Pokmaswas yang memenuhi:

a. persyaratan:

1) Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan di bidang

kelautan dan perikanan serta telah mendapatkan

penetapan/pengukuhan sebagai Pokmaswas dari

Gubernur/Bupati/Walikota dan/atau Kepala Dinas; dan

2) Kelompok masyarakat hukum adat yang mendapatkan

penetapan sesuai dengan peraturan/perundang-undangan dan

melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.

b. Kriteria:

1) telah berperan aktif dalam membantu kegiatan pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan; atau

2) berpartisipasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat

dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang

bertanggung jawab dan berkelanjutan.

3. Bantuan diberikan kepada Awak Kapal Republik Indonesia (KRI)/Kapal

Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI dan Awak Kapal

Badan Keamanan Laut yang memenuhi:

a. persyaratan:

1) telah bekerja sebagai Awak Kapal Republik Indonesia

(KRI)/Kapal Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI

dan Awak Kapal Badan Keamanan Laut sekurang-kurangnya 2

(dua) tahun;

2) bekerja pada unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi

melaksanakan patroli di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

Republik Indonesia (WPPNRI);

3) berstatus sebagai Awak Kapal Republik Indonesia (KRI)/Kapal

Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI dan Awak

Kapal Badan Keamanan Laut yang diperbantukan kepada Satgas

115; dan

4) melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum secara

konsisten terhadap pelaku illegal fishing di WPP-NRI.

b. Kriteria:

1) berhasil menangkap kapal illegal fishing dengan total (kumulatif)

sekurang-kurangnya 90 GT dalam kurun waktu 6 bulan;

2) berhasil menangkap Kapal Illegal Fishing lintas negara dan

mempunyai nilai strategis; dan

3) turut serta dalam proses penangkapan ikan kapal pelaku illegal

fishing.

6. Bentuk Bantuan Langsung

A. Bantuan langsung kepada PPNS Perikanan, Jaksa, Perwira Penyidik TNI

AL, Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia, Awak Kapal Pengawas

Perikanan, Awak Kapal Republik Indonesia (KRI)/Kapal Angkatan Laut TNI

AL, Awak Kapal Patroli POLRI dan Awak Kapal Badan Keamanan Laut yang

diperbantukan kepada Satgas 115 diberikan dalam bentuk uang.

1) Mekanisme pengusulan

a. Kepala Pelaksana Harian Satgas 115 memberikan perintah kepada

Direktur Operasi Satgas 115 untuk melakukan penilaian kepada

Unit Penyidik, Jaksa, Awak Kapal Pengawas Perikanan, Awak Kapal

Republik Indonesia (KRI)/Kapal Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal

Patroli POLRI dan Awak Kapal Badan Keamanan Laut yang

diperbantukan kepada Satgas 115;

b. setelah melakukan penilaian, Direktur Operasi Satgas 115

menetapkan pesonel yang berprestasi untuk diusulkan mendapat

penghargaan; dan

c. berdasarkan hasil penetapan calon penerima bantuan tersebut,

Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan penerima bantuan dan

disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

2) Mekanisme penyerahan bantuan

Pemberian penghargaan diberikan oleh Komandan Satgas 115

kepada PPNS Perikanan, Jaksa, Perwira Penyidik TNI AL, Penyidik

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Awak Kapal Pengawas

Perikanan, Awak Kapal Republik Indonesia (KRI)/Kapal Angkatan

Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI dan Awak Kapal Badan

Keamanan Laut yang diperbantukan kepada Satgas 115. Pemberian

penghargaan dilakukan melalui pembayaran langsung (LS) dan

dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap serta dituangkan

dalam kuitansi pembayaran (Form VIII).

B. Pokmaswas

Bantuan perlengkapan Pokmaswas dapat diberikan dalam bentuk alat

komunikasi. Spesifikasi teknis Bantuan Perlengkapan Pokmaswas tersebut

sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini.

No Peralatan Gambar

1. Handphone/Smartphone

Handphone dipergunakan sebagai alat

komunikasi dalam kegiatan operasional

pengawasan sumber daya kelautan dan

perikanan oleh Pokmaswas dan sebagai

sarana penyampaian informasi kejadian

pelanggaran pengelolaan sumber daya

kelautan dan perikanan baik dengan

menggunakan pengiriman pesan singkat

(SMS Gateway) maupun melalui aplikasi

media sosial lainnya, dengan spesifikasi

segala macam jenis handphone/smartphone

yang memiliki aplikasi/perangkat multi

media dan koneksi internet.

Contoh

Handphone/Smartphone

7. Rincian Jumlah Bantuan PSDKP

A. Pokmaswas

Bantuan PSDKP kepada Pokmaswas berupa alat komunikasi sejumlah 231

(dua ratus tiga puluh satu) unit dengan rincian sebagaimana tabel di

bawah ini.

Jenis Bantuan

Pemerintah

Nama Bantuan

Pemerintah

Volume

(Unit)

Alokasi TA

2017

(Rp000,-)

Lokasi (Kab/Kota)

Rencana

Penerima (Jml

Per Kab/Kota)

Bantuan

pengawasan

sumber daya

kelautan dan

perikanan

Bantuan Perlengkapan

Kelompok Masyarakat

Pengawas (alat

komunikasi/handphone)

230 331,200 JAWA BARAT 15

JAWA TENGAH 15

SUMATERA BARAT 15

JAMBI 15

KALIMANTAN SELATAN 15

KALIMANTAN TIMUR 10

SULAWESI UTARA 15

SULAWESI TENGAH 10

SULAWESI SELATAN 10

SULAWESI TENGGARA 10

NUSA TENGGARA BARAT 15

NUSA TENGGARA TIMUR 10

PAPUA 10

BENGKULU 15

MALUKU UTARA 10

BANTEN 15

PAPUA BARAT 10

SULAWESI BARAT 16

B. Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak Kapal Pengawas/Patroli Satgas 115

Bantuan PSDKP kepada Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak Kapal

Pengawas/Patroli Satgas 115 berupa Uang dengan rincian sebagaimana

tabel di bawah ini

Jenis

Bantuan

Pemerintah

Nama Bantuan Pemerintah Volume

(Unit)

Alokasi TA 2017

(Rp000,-)

Lokasi

(Kab/Kota)

Rencana

Penerima

(Jml Per

Kab/Kota)

Penghargaan Penghargaan Aparat yang berjasa

dalam pemberantasan Illegal

Fishing (Satgas 115) [75 orang x

10 kali]

750 1,500,000 Seluruh

Indonesia

750

Penghargaan Apresiasi Awak Kapal Pengawas

PSDKP dalam menangkap kapal

ikan ilegal [35 kapal x 5 kali]

175 7,400,000 Seluruh

Indonesia

175

8. Tata Kelola Pencairan Bantuan PSDKP

A. Pencairan dana bantuan PSDKP kepada Pokmaswas dilakukan melalui

tahapan sebagai berikut:

1) Direktur Jenderal melakukan pemberitahuan kepada unit kerja lingkup

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

dan instansi terkait lainnya tentang kegiatan Penyaluran Bantuan

PSDKP menggunakan Formulir BP/PSDKP/01 (FORM I);

2) Kepala unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan dan instansi terkait lainnya melakukan

identifikasi, seleksi, penilaian, dan verifikasi berdasarkan

persyaratan/kriteria penerima bantuan, dokumen pendukung, serta

rekapitulasi daftar calon penerima bantuan;

3) Kepala unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan dan instansi terkait lainnya melakukan

pengusulan nama personel dan/atau kelompok masyarakat kepada

Direktur Jenderal tentang Usulan Calon Penerima Bantuan PSDKP

menggunakan Formulir BP/PSDKP/02 (FORM II) dengan melampirkan:

a) hasil seleksi/penilaian/verifikasi menggunakan Formulir

BP/PSDKP/03 (FORM III);

b) dokumen pendukung; dan

c) rekapitulasi daftar calon penerima bantuan menggunakan Formulir

BP/PSDKP/04 (FORM IV).

4) berdasarkan usulan kepala unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan atau instansi terkait

lainnya, maka Direktur Jenderal memerintahkan Pejabat yang

berwenang untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap usulan

pemberian bantuan kepada Pokmaswas.

5) berdasarkan hasil verifikasi dan validasi terhadap usulan calon

penerima pemberian bantuan, Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan

penerima bantuan dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

B. Pencairan dana bantuan PSDKP kepada PNS Perikanan, Jaksa, Perwira

Penyidik TNI AL, Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia, Awak

Kapal Pengawas Perikanan, Awak Kapal Republik Indonesia (KRI)/Kapal

Angkatan Laut TNI AL, Awak Kapal Patroli POLRI dan Awak Kapal Badan

Keamanan Laut yang diperbantukan kepada Satgas 115 dilakukan melalui

tahapan sebagai berikut:

1) Kepala Pelaksana Harian Satgas 115 memberikan perintah kepada

Direktur Operasi Satgas 115 untuk melakukan penilaian kepada Unit

Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak Kapal Pengawas/Patroli Satgas

115 yang berprestasi;

2) setelah melakukan penilaian, Direktur Operasi Satgas 115 menetapkan

pesonel Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak Kapal Pengawas/Patroli

Satgas 115 yang berprestasi untuk diusulkan mendapat penghargaan;

dan

3) berdasarkan hasil penetapan calon penerima bantuan tersebut, Pejabat

Pembuat Komitmen menetapkan penerima bantuan dan disahkan oleh

Kuasa Pengguna Anggaran.

9. Penyaluran Dana Bantuan PSDKP

A. Pokmaswas

1) Mekanisme Pendistribusian

a. pendistribusian bantuan bagi Pokmaswas melalui anggaran yang

dialokasikan pada dana Dekonsentrasi:

1) Kepala Dinas melakukan verifikasi dan menetapkan Pokmaswas

calon penerima bantuan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;

2) Kepala Dinas melaksanakan pembelian barang yang akan diberikan

kepada Pokmaswas sesuai peraturan perundang-undangan di

bidang pengadaan barang/jasa;

3) Kepala Dinas mengajukan permohonan serah terima/hibah barang

milik negara kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan surat

pernyataan kesediaan menerima hibah, daftar barang yang akan

dihibahkan (beserta foto), dan surat pernyataan tanggung jawab

mutlak (FORM V);

4) Direktur Jenderal memberikan persetujuan hibah kepada Kepala

Satuan Kerja yang dituangkan dalam:

a) surat pernyataan kesediaan menghibahkan;

b) Berita Acara Serah Terima (BAST) formulir A (FORM VI), antara

Direktur Jenderal atau Pejabat Eselon II yang mewakili (a.n.

Direktur Jenderal PSDKP) sebagai Pihak Pertama dengan Kepala

Dinas selaku Pihak Kedua; dan

c) Kepala Dinas menyerahkan bantuan kepada Pokmaswas yang

dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) formulir B

(FORM VII), antara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi sebagai Pihak Pertama dengan penerima bantuan

sebagai Pihak Kedua.

B. Pemberian bantuan langsung kepada Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak

Kapal Pengawas/Patroli Satgas 115 diberikan oleh Komandan Satgas 115

kepada Penyidik, Penuntut Umum, dan Awak Kapal Pengawas/Patroli

Satgas 115. Pemberian penghargaan dilakukan melalui pembayaran

langsung (LS) dan dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap serta

dituangkan dalam kuitansi pembayaran (Form VIII).

10. Pertanggungjawaban Bantuan PSDKP

A. Pokmaswas

Penerima bantuan Pokmaswas yang penganggarannya berasal dari dana

dekonsentrasi wajib melaporkan hasil pemanfaatan bantuan secara berkala

setiap 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun kepada Kepala

Dinas atau pejabat yang ditunjuk.

Kepala Dinas atau Kepala Instansi terkait Penerima Bantuan sebagai

pendamping wajib melaporkan perkembangan pemanfaatan bantuan

menggunakan Format Delapan Kolom (F8K) (Form IX).

11. Ketentuan Perpajakan

Dalam hal perpajakan yang timbul dari pelaksanaan Bantuan PSDKP ini, agar

setiap unit kerja yang pelaksana mengacu kepada Undang-Undang Perpajakan

yang berlaku.

12. Sanksi

1. Dinas Kelautan dan Perikanan pengelola Bantuan PSDKP yang tidak

mengelola bantuan dengan baik diberikan sanksi:

a. teguran tertulis; atau

b. pengalihan bantuan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan lain pada

tahun anggaran berikutnya.

2. Pokmaswas penerima Bantuan PSDKP yang tidak menggunakan barang

bantuan tidak sesuai peruntukannya diberikan sanksi:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; atau

c. pencabutan bantuan.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

SUSI PUDJIASTUTI

Lembar Pengesahan

No Pejabat Paraf

1 Sekretaris Ditjen. PSDKP

2 Direktur PKP

3 Direktur PPSDP

1

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN

PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL

PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI

DAFTAR BERKAS ADMINISTRASI

No Nama Berkas Kode Surat Kode Berkas

1. Surat Pengumuman

Penyaluran Bantuan PSDKP

Formulir BP/PSDKP/01 FORM I

2. Surat Usulan Calon Penerima Bantuan

Formulir BP/PSDKP/02 FORM II

3. Form Hasil Verifikasi Calon Penerima Bantuan

Formulir BP/PSDKP/03 FORM III

4. Rekapitulasi Daftar

Usulan Calon Penerima Bantuan

Formulir BP/PSDKP/04 FORM IV

5. Surat Permohonan Serah Terima/Hibah

BMN

FORM V

6. Berita Acara Serah

Terima Formulir A

FORM VI

7. Berita Acara Serah Terima Formulir B

FORM VII

8. Tanda Terima/Kuitansi Pembayaran

FORM VIII

9. Form Monitoring Dan Evaluasi (F8K)

FORM IX

2

1. SURAT PENGUMUMAN PENYALURAN BANTUAN PSDKP

………........,……... 2017

Nomor :

Perihal : Pemberitahuan Penyaluran/Pemberian………….

(jenis Bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017

Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.

……………………(Kepala Instansi terkait)

Di

Tempat

Sehubungan dengan kegiatan Penyaluran/Pemberian…………..(jenis

Bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017, bersama ini kami sampaikan

pembukaan usulan Calon Penerima…………………(jenis Bantuan PSDKP)

Tahun Anggaran 2017.

Usulan Calon Penerima…………………(jenis Bantuan PSDKP) Tahun

Anggaran 2017 sudah diterima oleh Direktur Jenderal PSDKP selambat-

lambatnya pada tanggal…………bulan……..tahun 2017 dengan persyaratan

dan kriteria sebagaimana terlampir. Berkenaan dengan hal tersebut,

bersama ini disampaikan pula jadwal pelaksanaan kegiatan

Penyaluran/Pemberian……………………...(jenis Bantuan PSDKP) Tahun

Anggaran 2017.

Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian

dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

(……………….Nama………………) NIP……………………………………

KOP SURAT INSTANSI

Formulir BP/PSDKP/01

FORM I

3

2. SURAT USULAN CALON PENERIMA BANTUAN

…….......,.……... 2017 Nomor :

Perihal : Usulan Calon Penerima……….(jenis Bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017 Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth. Direktur Jenderal Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Di

Tempat

Sehubungan dengan Surat Direktur Jenderal PSDKP

Nomor:……………....tentang Penyaluran/Pemberian…………..(jenis Bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017, bersama ini kami sampaikan Usulan Calon

Penerima……….(jenis Bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017 dari……………(provinsi/unit kerja/instansi).

Sebagai kelengkapan, bersama ini kami lampirkan pula hasil verifikasi

dan dokumen pendukungnya sesuai dengan persyaratan dan kriteria, serta rekapitulasi Daftar Calon Penerima…………..(jenis bantuan PSDKP) Tahun Anggaran 2017.

Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian

dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS/UNIT KERJA/INSTANSI ………………………………………………..,

ttd

(……………….Nama………………)

NIP……………………………………

KOP SURAT INSTANSI

Formulir BP/PSDKP/02

FORM II

4

3. FORM HASIL VERIFIKASI CALON PENERIMA BANTUAN

Lampiran Surat Nomor:……………………..

HASIL VERIFIKASI

Nama Calon Penerima…………(jenis Bantuan PSDKP)

No. Persyaratan/Kriteria Kelengkapan Dokumen Kesesuaian

Lengkap Tidak Sesuai Tidak

Skoring Hasil Penilaian dan Catatan Penting:

..................,………….2017

Mengetahui, Kepala Dinas/Unit Kerja/Instansi.…..

ttd

Pemeriksa Tim Verifikasi

(……………….Nama………………)

NIP……………………………………

(……………….Nama………………)

Jabatan NIP……………………………………

Formulir BP/PSDKP/03

FORM III

5

4. REKAPITULASI DAFTAR USULAN CALON PENERIMA BANTUAN

Lampiran Surat Nomor:………..

Rekapitulasi Daftar Calon Penerima………………..(jenis Bantuan PSDKP) TA. 2017

No. Nama Nomor Identifikasi (NIP untuk

ASN; Nomor penetapan untuk

kelompok masyarakat)

Keterangan

..................,………….2017

Mengetahui,

Kepala Dinas/Unit Kerja/Instansi.…..

ttd

Pemeriksa

Tim Verifikasi

(……………….Nama………………) NIP……………………………………

(……………….Nama………………) Jabatan

NIP……………………………………

Formulir BP/PSDKP/04

FORM IV

6

5. SURAT PERMOHONAN SERAH TERIMA/HIBAH BMN

Nama Kota, tgl Nama Bulan 201x

Nomor :

Sifat : penting Lampiran : satu berkas

Hal : Permohonan Serah Terima/HibahBMN Persediaan dari Belanja Akun 526

Yth. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat

Sehubungan dengan telah berakhirnya kegiatan Pengadaan Barang Milik Negara (BMN)Persediaan yang dilaksanakan dengan realisasi belanja akun 526,pada Satker <<Nama Satker>>, periode Tahun Anggaran 201X,

dengan ini kami mengajukan permohonan Serah Terima/Hibah BMN Persediaan(sebagaimana daftar terlampir), yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut, kepada Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi/Kabupaten/Kota ................., yang bertindak selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota

........................ Untuk selanjutnya, BMN tersebut akan diserahkan oleh Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten/Kota ....................... kepada <<namakelompok>> pada

Provinsi/Kabupaten/Kota...............

Sebagai kelengkapan surat permohonan ini, bersama ini kami

lampirkan:

1. salinan SPM dan SP2D, bukti pencairan dana >>>>dilampirkan untuk

pembayaran dengan LS

2. bukti pertanggungjawaban penggunaan dana >>>>dilampirkan untuk

pengadaan swakelola

3. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah dari Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten/Kota ................., yang bertindak selaku Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota

........................

4. foto BMN Persediaan yang akan diserahterimakan/dihibahkan.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara,kami ucapkan terima kasih.

Kepala ............... <<Nama Satker>>

.................................................

(Nama Kepala Satker)

KOP INSTANSI

FORM V

7

LAMPIRAN

Surat Nomor ........................

Tanggal ..................... tentang Permohonan Serah Terima/Hibah BMN Persediaan dari Belanja

Akun 526

DAFTAR HIBAH BARANG MILIK NEGARA YANG AKAN DISERAHTERIMAKAN

No. Nama Barang/Merk/Spesifikasi Volume Satuan Harga Perolehan

(Rp)

8

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENERIMA HIBAH

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama : …………………………………….

Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi……

Alamat : ……………………………………..

bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota .........................., menyatakan bahwa

kami bersedia untuk:

1. menerima BMN yang dihibahkan oleh Kementerian Kelautan dan

Perikanan sesuai dengan Surat Nomor ..................., tanggal ..............,

tentang Permohonan Serah Terima/Hibah BMN Persediaan dari Belanja

Akun 526

2. menyerahkan BMN yang dimaksud pada butir 1 kepada unit/kelompok

masyarakat sebagaimana terlampir.

Surat Pernyataan ini dibuat dengan benar, untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi/........................

MATERAI Rp6.000,00

(NamaKepalaDinas)

KOP INSTANSI

9

6. BERITA ACARA SERAH TERIMA FORMULIR A

BERITA ACARA SERAH TERIMA

PENYERAHAN BERITA ACARA SERAH TERIMA

…………………………(Jenis Bantuan PSDKP) TAHUN ANGGARAN 2017 Nomor :

Pada hari ini ........tanggal ....... bulan ....... tahun…………. (xx-xx-xxxx), yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : NIP :

Jabatan : …………………..(Pejabat Eselon I/II Ditjen. PSDKP) Alamat :

bertindak untuk dan atas nama Direktur Jenderal PSDKP yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : NIP : Jabatan : ………………..(Kepala Dinas Provinsi atau Kepala

Instansi Penerima Bantuan) Alamat :

yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Sebagai tindak lanjut Pengelolaan Barang Milik Negara hasil pengadaan

……………..(jenis Bantuan PSDKP), yang merupakan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Barang Eselon I (UAPPBE-1) Nomor..................tanggal .........................., dengan memperhatikan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka

Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan, denganketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Barang Hasil Pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan menggunakan Dana Dekonsentrasi pada Satuan Kerja …………. TA. 2017.

Pasal 2

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penyerahan barang-barang sebagai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan menggunakan Dana ……………………. pada Satuan

Kerja …………. TA. 2017sebagaimana tersebut dalam Lampiran Berita Acara Serah Terima ini.

Pasal 3

Dengan penyerahan barang-barang sebagai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan menggunakan Dana Dekonsentrasi pada Satuan

KOP INSTANSI

KOP INSTANSI

FORM VI

10

Kerja …………. TA. 2017sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini,

pengurusan dan pengelolaan selanjutnya menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh

kedua belah pihak untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

Yang menyerahkan,

PIHAK PERTAMA,

Yang menerima,

PIHAK KEDUA,

materai

(………………………..) NIP. 19581009 198303 1 002

(…………………..) NIP. TOLONG DIISI

Tembusan : 1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;

2. Menteri Keuangan RI 3. Gubernur/Kepala Instansi Terkait……; 4. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;

5. Inspektur Jenderal KKP; 6. Direktur Jenderal PSDKP KKP; 7. Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP.

11

LAMPIRAN PENYERAHAN ………………(Jenis Bantuan PSDKP) TAHUN

ANGGARAN 2017

No Nama Kelompok Masyarakat Pengawas Nama Penerima

1. Provinsi .....................

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

PIHAK KEDUA

(……………………….) NIP. 19581009 102

PIHAK PERTAMA

(…………………….) NIP TOLONG DIISI

12

7. BERITA ACARA SERAH TERIMA FORMULIR B

BERITA ACARA SERAH TERIMA SARANA/PERLENGKAPAN YANG DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN ANGGARAN 2017

Nomor :

Pada hari ini ........tanggal ....... bulan ....... tahun…………. (xx-xx-xxxx), yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : ……………………… NIP : ……………………….. Jabatan : ………………..(Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Satker

Pemberi Bantuan) Alamat :

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA 2. Nama : (Disi sesuai jumlah Penerima Bantuan)

Jabatan : (Jika ada)

Alamat : ……………………… selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Sebagai tindak lanjut Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 Satker …………….., dalam rangka pelaksanaan kegiatan

…………, dengan memperhatikan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka

Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk melakukan Serah Terima Barang (data terlampir), dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

1) PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA bantuan

pemerintah berupa....................sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Berita Acara Serah Terima ini yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Berita Acara ini: dan

2) PIHAK KEDUA menerima dengan baik penyerahan barang tersebut

dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 2

1) Guna pemanfaatan lebih lanjut sesuai dengan fungsi untuk

peningkatan kinerja dan mendukung kegiatan pengawasan sumber

daya kelautan dan perikanan, maka pengaturan tentang penggunaan

dan pemanfaatan………….(jenis bantuan) tersebut sepenuhnya

menjadi wewenang dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

2) Untuk memastikan efektivitas pemanfaatan………….(jenis bantuan)

tersbut, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan pembinaan terhadap

PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

KOP INSTANSI

FORM VII

13

Pasal 3

Dengan ditandatanganinya Berita Acara ini, maka pengelolaan, pemeliharaan, dan kepemilikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

Yang menyerahkan, PIHAK PERTAMA,

Yang menerima, PIHAK KEDUA,

materai

(………………………..)

NIP. 19581009 198303 1 002 (…………………..)

NIP. TOLONG DIISI

Tembusan : 1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI; 2. Menteri Keuangan RI

3. Gubernur/Kepala Instansi Terkait……; 4. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;

5. Inspektur Jenderal KKP; 6. Direktur Jenderal PSDKP KKP; 7. Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP.

14

LAMPIRAN PENYERAHAN ………………(Jenis Bantuan PSDKP) TAHUN ANGGARAN 2017

No Nama Kelompok Masyarakat Pengawas Nama Penerima

1. Provinsi .....................

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

PIHAK KEDUA

(……………………….)

NIP. 19581009 102

PIHAK PERTAMA

(…………………….)

NIP TOLONG DIISI

2

9.FORM MONITORING DAN EVALUASI (F8K)

MATRIKS MONITORING KEGIATAN……………………..(JENIS BANTUAN) TA. 2017

OUTPUT PENANGGUNG

JAWAB

INSTANSI/UNIT

TERKAIT

KRITERIA

KEBERHASILAN

UKURAN

KEBERHASILAN

UKURAN

KEBERHASILAN TRIWULAN (B03, B06, B09, B12)

%

CAPAIAN

KETERANGAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

SUSI PUDJIASTUTI

FORM IX

Lembar Pengesahan

No Pejabat Paraf

1 Sekretaris Ditjen. PSDKP

2 Direktur PKP

3 Direktur PPSDP