97
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2005

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2005

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2005

Page 2: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2005

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : Mengingat :

a. b. c. 1. 2. 3.

bahwa keterampilan dan keahlian Widyaiswara dalam melakukan kegiatan pengajaran merupakan komponen strategis dalam mencapai hasil pendidikan dan pelatihan; bahwa untuk memperoleh Widyaiswara yang terampil dan ahli serta berkualitas sesuai tuntutan jaman, perlu diselenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Widyaiswara secara berjenjang; bahwa untuk melaksanakan hal tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang; Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 17)

Page 3: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263; Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2005;

Page 4: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2002; Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan Fugnsional Widyaiswara Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/IX/6/4/2001 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 194/X/6/4/2001 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala LAN Nomor 810.D/I/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang; Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2004; Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERTAMA

: :

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang yang selanjutnya disebut Pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Page 5: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA

: : : :

Pedoman sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA, di gunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan program Pendidikan dan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang oleh Lembaga Diklat Instansi Pemerintah yang terakreditasi. Dengan diterbitkannya Pedoman ini, maka Pedoman yang diatur dalam Keputusan Kepala LAN Nomor 810D/I/10/6/2001 dinyatakan tidak berlaku lagi. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan dalam keputusan tersendiri. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 28 Oktober 2005 KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, ANWAR SUPRIJADI

Page 6: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2005

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

Page 7: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. i BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII

PENDAHULUAN .. ...................................................................................... A. Latar Belakang.. ...................................................................................... B. Kompetensi, Tujuan dan Sasaran Setiap Jenjang Jabatan .......................

1. Jabatan Fungsional Widyaiswara Pertama ....................................... 2. Jabatan Fungsional Widyaiswara Muda ........................................... 3. Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya ......................................... 4. Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama ..........................................

STRUKTUR KURIKULUM; KOMPETENSI DIKLAT, HASIL BELAJAR, DAFTAR MATA DIKLAT; DAN RINGKASAN MATERI ....................... A. Struktur Kurikulum ................................................................................ B. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Daftar Mata Diklat ...................

1. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama ..............................

2. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda ..................................

3. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya ................................

4. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama .................................

C. Ringkasan Materi ................................................................................... 1. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama ................... 2. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda ....................... 3. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya ..................... 4. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama ......................

PESERTA DIKLAT ...................................................................................... A. Persyaratan Mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan ....................................

1. Persyaratan Umum ........................................................................... 2. Persyaratan Khusus ..........................................................................

B. Jumlah Peserta .. ...................................................................................... C. Kompetensi Peserta ................................................................................. TENAGA KEDIKLATAN ............................................................................ A. Tenaga Administrasi ............................................................................... B. Tenaga Akademis .................................................................................... METODE SARANA DAN PRASARANA DIKLAT ................................... A. Metode ............. ...................................................................................... B. Sarana dan Prasarana .............................................................................. PENYELENGGARAAN ............................................................................... A. Penyelenggaraan ..................................................................................... B. Waktu Pelaksanaan ................................................................................. EVALUASI DAN SERTIFIKASI ................................................................. A. Evaluasi ............ ......................................................................................

1. Evaluasi Terhadap Peserta ................................................................ 2. Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar ................................................. 3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Diklat .....................................

B. Sertifikasi ........... ......................................................................................

1 1 1 2 3 4 4

6 6 6

6

8

9

10 11 12 30 48 62

76 76 76 76 77 77

78 78 78

81 81 81

81 81 81

82 82 82 83 83 85

i

Page 8: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB VIII BAB IX Formulir 1 Formulir 2

PERENCANAAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN ........................... A. Perencanaan ..... ...................................................................................... B. Pembinaan ........ ...................................................................................... C. Pembiayaan ...... ...................................................................................... P E N U T U P ........ ...................................................................................... Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar/Fasilitator ............................................ Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Diklat ..................................................

86 86 86 86

87 88 89

ii

Page 9: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan tugas umum pemerintahan sebagai implementasi pelaksanaan pembangunan memerlukan kualitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi dan keprofesionalan di bidangnya masing-masing. Melihat kenyataan ini PNS sebagai abdi negara sekaligus aparatur pemerintah dituntut meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik secara terus menerus. Salah satu upaya peningkatan tersebut dilakukan melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) bagi PNS.

Salah satu unsur utama dalam penyelenggaraan Diklat adalah Widyaiswara yang memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih (dikjartih) PNS pada lembaga Diklat di instansi pemerintah. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dan Peraturan MENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, serta Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya, terlihat jelas bahwa Widyaiswara adalah jabatan karier yang menuntut kompetensi tinggi di masing-masing jenjangnya.

Mengingat masih banyaknya kebutuhan peningkatan keterampilan mendidik, mengajar dan melatih (dikjartih) Widyaiswara, maka perlu diselenggarakan diklat bagi Widyaiswara yang benar-benar meningkatkan kompetensi Widyaiswara sesuai dengan jenjang jabatannya. Keputusan Kepala LAN Nomor 810.D/I/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjanjang perlu disempurnakan sesuai tuntutan kompetensi dan perkembangan situasi kekinian. Untuk memenuhi kebutuhan penyempurnaan tersebut maka diterbitkan Peraturan Kepala LAN yang memberi pedoman teknis dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang.

B. Kompetensi, Tujuan dan Sasaran Setiap Jenjang Jabatan Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku yang mutlak dimiliki Widyaiswara untuk mampu melakukan tugas tanggungjawabnya secara profesional. Semua butir kompetensi Widyaiswara yang tercantum di bawah ini diturunkan dari uraian tugas jabatan fungsional Widyaiswara yang tertuang dalam Peraturan MENPAN Nomor

1

Page 10: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya yaitu: 1. Melakukan analisis kebutuhan diklat; 2. Menyusun kurikulum diklat; 3. Menyusun bahan ajar; 4. Menyusun GBPP/SAP/Transparansi; 5. Menyusun modul diklat; 6. Menyusun tes hasil belajar; 7. Melakukan tatap muka di depan kelas diklat; 8. Memberikan tutorial dalam Diklat Jarak Jauh; 9. Melakukan pengamatan proses diklat; 10. Mengelola program diklat sebagai penanggung jawab dalam program Diklat; 11. Mengelola program diklat sebagai anggota dalam program Diklat; 12. Membimbing peserta diklat dalam penulisan kertas kerja; 13. Membimbing peserta diklat dalam praktik kerja lapangan; 14. Menjadi fasilitator/moderator/narasumber dalam seminar/lokakarya/diskusi

atau yang sejenis; 15. Memberikan konsultansi penyelenggaraan diklat; 16. Melakukan evaluasi program diklat; 17. Mengawasi pelaksanaan ujian; 18. Memeriksa jawaban ujian; 19. Melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang tugas

Widyaiswara. Rincian tugas Widyaiswara tersebut di atas dikuasai oleh para Widyaiswara melalui keikutsertaan mereka dalam Diklat Fungsional Kewidyaiswaraan Berjenjang dan Diklat Teknis Kewidyaiswaraan. Diklat Fungsional Kewidyaiswaraan Berjenjang meliputi Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama. Diklat Teknis Kewidyaiswaraan meliputi Diklat Teknis Pengelola Diklat (Management of Training/MOT), Diklat Teknis Analisis Kebutuhan Diklat (Training Needs Analysis/TNA), Diklat bagi Penyelenggara Diklat (Traning Officer Course/TOC) dan Diklat Teknis Kewidyaiswaraan lainnya sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi Widyaiswara. Mekanisme keikutsertaan Widyaiswara dalam diklat tersebut diprogramkan secara terencana oleh lembaga diklat instansi sebagai bagian dari peningkatan kompetensi Widyaiswara.

1. Jabatan Fungsional Widyaiswara Pertama

a. Kompetensi Jabatan Fungsional Widyaiswara Pertama meliputi: 1) Menguasai Analisis Kebutuhan Diklat; 2) Merancang bahan diklat; 3) Mengelola proses pembelajaran andragogis; 4) Mengobservasi proses pembelajaran;

2

Page 11: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Merancang Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP);

6) Merancang evaluasi diklat; 7) Menguasai teknik evaluasi pembelajaran; 8) Membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI); 9) Mampu memberikan layanan prima bidang pembelajaran.

b. Tujuan Kurikuler 1) Tujuan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama,

adalah untuk membekali Widyaiswara agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Khusus untuk Widyaiswara Pertama merupakan prasyarat kelulusan untuk dapat diusulkan diangkat ke jenjang jabatan Widyaiswara Muda.

c. Sasaran 1) Terlatihnya Widyaiswara Pertama yang terampil melaksanakan tugas

dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan. 2) Terpenuhinya persyaratan kenaikan jenjang jabatan Widyaiswara

Pertama ke jenjang jabatan Widyaiswara Muda.

2. Jabatan Fungsional Widyaiswara Muda a. Kompetensi Jabatan Fungsional Widyaiswara Muda meliputi:

1) Menguasai Analisis Kebutuhan Diklat; 2) Merancang bahan diklat; 3) Mengelola proses pembelajaran andragogis; 4) Membimbing proses pembelajaran Diklat Jarak Jauh (DJJ); 5) Mengobservasi proses pembelajaran; 6) Merancang GBPP dan SAP; 7) Membimbing penulisan kertas kerja; 8) Membimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL); 9) Mengelola kegiatan forum ilmiah; 10) Merancang evaluasi diklat; 11) Menguasai teknik evaluasi pembelajaran; 12) Membuat KTI; 13) Mampu memberikan layanan prima bidang pembelajaran.

b. Tujuan Kurikuler 1) Tujuan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda,

adalah untuk membekali Widyaiswara agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Khusus untuk Widyaiswara Muda merupakan prasyarat kelulusan untuk dapat diusulkan diangkat ke jenjang jabatan Widyaiswara Madya.

3

Page 12: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

c. Sasaran 1) Terlatihnya Widyaiswara Muda yang terampil melaksanakan tugas dan

fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan. 2) Terpenuhinya persyaratan kenaikan jenjang jabatan Widyaiswara Muda

ke jenjang jabatan Widyaiswara Madya.

3. Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya a. Kompetensi Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya meliputi:

1) Menguasai Analisis Kebutuhan Diklat; 2) Merancang Kurikulum Diklat; 3) Mampu merancang bahan diklat; 4) Mengelola proses pembelajaran andragogis; 5) Membimbing proses pembelajaran DJJ; 6) Membimbing penulisan kertas kerja; 7) Membimbing PKL; 8) Mengelola kegiatan forum ilmiah; 9) Merancang evaluasi diklat; 10) Menguasai teknik evaluasi pembelajaran; 11) Membuat KTI; 12) Menilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara; 13) Mampu memberikan layanan prima bidang pembelajaran.

b. Tujuan Kurikuler

1) Tujuan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya, adalah untuk membekali Widyaiswara agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Khusus untuk Widyaiswara Madya merupakan prasyarat kelulusan untuk dapat diusulkan diangkat ke jenjang jabatan Widyaiswara Utama.

c. Sasaran

1) Terlatihnya Widyaiswara Madya yang terampil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Terpenuhinya persyaratan kenaikan jenjang jabatan Widyaiswara Madya ke jenjang jabatan Widyaiswara Utama.

4. Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama

a. Kompetensi Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama meliputi: 1) Menguasai Analisis Kebutuhan Diklat; 2) Merancang Kurikulum Diklat; 3) Memahami filsafat pembelajaran andragogis; 4) Membimbing proses pembelajaran DJJ; 5) Membimbing penulisan kertas kerja;

4

Page 13: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

6) Membimbing PKL; 7) Mengelola kegiatan forum ilmiah; 8) Merancang evaluasi portofolio diklat; 9) Menguasai teknik evaluasi pembelajaran; 10) Memberikan konsultansi penyelenggaraan diklat; 11) Membuat KTI kualitatif; 12) Mampu memberikan layanan prima bidang pembelajaran.

b. Tujuan Kurikuler

1) Terlatihnya Widyaiswara Utama yang terampil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Khusus untuk Widyaiswara Utama merupakan prasyarat untuk diajukan dalam Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) pada penghitungan angka kredit Widyaiswara pada tahun pertama atau kedua.

c. Sasaran

1) Terlatihnya Widyaiswara Utama yang terampil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.

2) Terpenuhinya butir persyaratan untuk diajukan dalam DUPAK pada penghitungan angka kredit Widyaiswara pada tahun pertama atau kedua.

5

Page 14: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB II

STRUKTUR KURIKULUM; KOMPETENSI DIKLAT, HASIL BELAJAR; DAFTAR MATA DIKLAT; DAN RINGKASAN MATERI

A. Struktur Kurikulum

Sesuai standar kompetensi yang diperlukan Pegawai Negeri Sipil pemangku jabatan fungsional Widyaiswara Pertama, Muda, Madya dan Utama yang akan melakukan kegiatan sesuai dengan rincian tugas dalam Peraturan MENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tahun 2005, maka dalam kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang disusun mata pendidikan dan pelatihan dalam 3 (tiga) kelompok utama yaitu Pengembangan Wawasan, Muatan Inti dan Aplikasi. 1. Pengembangan Wawasan (Bobot 10%)

Mata diklat kelompok Pengembangan Wawasan membekali peserta dengan konsepsi pengetahuan, sikap dan perilaku untuk memperluas spektrum dan cakrawala wawasan umum bagi Widyaiswara.

2. Muatan Inti (Bobot 60%) Mata diklat kelompok Muatan Inti membekali peserta dengan kompetensi utama yang harus dikuasai oleh Widyaiswara agar mampu menjalankan tugas-tugas kewidyaiswaraan berdasarkan jenjang jabatannya.

3. Aplikasi (Bobot 30%) Mata diklat kelompok Aplikasi menyediakan wadah bagi peserta diklat menerapkan substansi pembelajaran (pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku) selama mengikuti diklat agar hasil diklat dapat lebih dirasakan secara langsung.

B. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar Dan Daftar Mata Diklat 1. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar dan Struktur Kurikulum Diklat

Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama a. Kompetensi Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama

Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama bertujuan untuk membekali para Widyaiswara dengan pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan oleh jabatan fungsional Widyaiswara pertama, khususnya kompetensi dalam memahami kerangka persiapan pembelajaran, mengembangan alat bantu pembelajaran, melaksanakan kegiatan PBM serta mengevaluasi proses dan hasil belajar diklat yang diterapkan dalam proses belajar mengajar komunikatif sesuai tuntutan kegiatan belajar andragogi. Diklat ini juga membekali peserta dengan strategi pengembangan karya tulis ilmiah kediklatan, strategi membangun komitmen belajar, konsepsi dasar praktik kerja lapangan, pelayanan prima bidang kediklatan serta peran dan tugas Widyaiswara.

6

Page 15: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

b. Hasil Belajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama

Setelah mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama peserta diklat memiliki kompetensi merancang kerangka persiapan pembelajaran, mengembangan alat bantu pembelajaran, mengaplikasikan kegiatan PBM serta mengevaluasi proses dan hasil belajar diklat secara komunikatif sesuai tuntutan kegiatan belajar andragogi. Peserta diklat juga terampil mengembangkan karya tulis ilmiah kediklatan, menerapkan komitmen belajar dan praktik kerja lapangan, serta mengaplikasikan pelayanan prima bidang kediklatan dalam tugas Widyaiswara khususnya jenjang Widyaiswara Pertama.

c. Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat

Pertama Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut:

No.

Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran (JP)

1. Konsep Dasar Praktik Kerja Lapangan (PKL)

4

2. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah

Wawasan

6

3. Pendekatan Belajar Orang Dewasa

8

4. Widyaiswara dan Peranannya

8

5. Metode Pembelajaran 1 10 6. Manajemen Kelas 10 7. Evaluasi Pembelajaran

Diklat 10

8. Media Pembelajaran 10 9. Pelayanan Prima dalam

Pembelajaran

Inti

6

10. Building Learning Commitment

8

11. Rencana Pembelajaran 1 20 12. Teknik Komunikasi dan

Presentasi dalam Pembelajaran

10

13. Praktik Mengajar

Aplikasi

10 Jumlah Jam Pelajaran Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama

120

7

Page 16: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda a. Kompetensi Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda

Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda membekali para Widyaiswara dengan pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan oleh jabatan fungsional Widyaiswara Muda, khususnya kompetensi dalam merancang analisis kebutuhan diklat, mengembangkan rancangan pembelajaran diklat, bahan diklat, dan metode pembelajaran diklat andragogi dalam wadah diklat konvensional maupun diklat jarak jauh, membimbing kertas kerja PKL, menyusun KTI, serta menerapkan teknik evaluasi kegiatan pembelajaran dan evaluasi diklat. Diklat ini juga membekali peserta dengan strategi pembinaan Widyaiswara melalui keterampilan membangun komitmen belajar.

b. Hasil Belajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda Setelah mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda peserta diklat memiliki kompetensi mengaplikasikan rancangan analisis kebutuhan diklat dan pembelajaran diklat, mengembangkan bahan diklat, menerapkan metode pembelajaran diklat secara konvensional maupun diklat jarak jauh, membimbing kertas kerja PKL, menyusun KTI, serta mengaplikasikan teknik evaluasi kegiatan pembelajaran, dan evaluasi diklat. Peserta diklat juga terampil membangun komitmen belajar dalam pembinaan karir Widyaiswara khususnya jenjang Widyaiswara Muda.

c. Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut:

No. Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran

(JP) 1. Pembinaan Widyaiswara 4 2. Penulisan Karya Tulis Ilmiah 6 3. Teknik Penulisan dan

Pembimbingan Kertas Kerja

Wawasan

10

4. Bimbingan Belajar Orang Dewasa

6

5. Dasar-dasar Analisis Kebutuan Diklat

10

6. Metode Pembelajaran 2 16 7. Pendekatan Kuantum dalam

Proses Pembelajaran 10

8. Pengembangan Media Pembelajaran

Inti

10

9. Building Learning Commitment 8 10. Rencana Pembelajaran 2

Aplikasi 20

8

Page 17: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

No. Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran

(JP) 11. Evaluasi Penyelenggaraan

Diklat 10

12. Praktik Mengajar

Aplikasi

10 Jumlah Jam Pelajaran Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda

120

3. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya a. Kompetensi Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya

Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya membekali para Widyaiswara dengan pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan oleh jabatan fungsional Widyaiswara Madya, khususnya kompetensi dalam merancang bangun kurikulum melalui analisis makro kebutuhan diklat, mengembangkan bahan diklat sesuai dengan pendekatan pembelajaran andragogi baik secara konvensional maupun dalam diklat jarak jauh, mengelola forum ilmiah diklat, mengembangkan kerangka penelitian ilmiah kediklatan dan merancang teknik evaluasi diklat. Diklat ini juga membekali peserta dengan keterampilan membina suasana belajar diklat dan teknik penilaian angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara.

b. Hasil Belajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya Setelah mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya peserta diklat memiliki kompetensi merancang bangun kurikulum melalui analisis makro kebutuhan diklat, mengembangkan bahan diklat untuk diklat konvensional maupun diklat jarak jauh, mengelola forum ilmiah diklat, mengembangkan kerangka penelitian ilmiah kediklatan dan merancang teknik evaluasi diklat. Peserta diklat juga terampil membina suasana belajar diklat dan menilai angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara.

c. Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut:

No. Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran (JP)

1. Pembelajaran Diklat Jarak Jauh 6 2. Evaluasi Purna Diklat

Wawasan 6

3. Psikologi Belajar Orang Dewasa

Inti

10

9

Page 18: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

No. Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran (JP)

4. Pendekatan Makro dalam Analisis Kebutuhan Diklat

10

5. Rancang Bangun Kurikulum 10 6. Metode Studi Kasus 10 7. Metode Penelitian Ilmiah

Kediklatan 10

8. Pengembangan Modul Diklat 8 9. Pengelolaan Forum Ilmiah

Diklat

Inti

6

10. Bina Suasana Belajar 8 11. Rancangan Penelitian Ilmiah 10 12. Penilaian Angka Kredit

Aplikasi

6 Jumlah Jam Pelajaran Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya

100

4. Kompetensi Diklat, Hasil Belajar dan Struktur Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama a. Kompetensi Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama

Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama membekali para Widyaiswara dengan pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan oleh jabatan fungsional Widyaiswara Utama, khususnya kompetensi dalam merancang bangun kurikulum melalui analisis mikro kebutuhan diklat sesuai filsafat belajar andragogi yang diterapkan secara konvensional maupun diklat jarak jauh, menerapkan teknik komunikasi inter-personal, merancang penelitian kualitatif dan perkonsultansian penyelenggaraan diklat, membimbing PKL, serta menerapkan teknik observasi dan evaluasi portofolio diklat.

b. Hasil Belajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama Setelah mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama peserta diklat memiliki kompetensi merancang bangun kurikulum melalui analisis mikro kebutuhan diklat sesuai filsafat belajar andragogi untuk diklat konvensional maupun diklat jarak jauh, menerapkan teknik komunikasi inter-personal, merancang penelitian kualitatif dan membimbing perkonsultansian penyelenggaraan diklat, PKL, serta mengaplikasikan teknik observasi dan evaluasi portofolio diklat.

c. Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama Struktur kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama terdiri dari kelompok mata diklat sebagai berikut:

10

Page 19: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

No. Mata Diklat Kelompok Jam Pelajaran (JP)

1. Filsafat Belajar Orang Dewasa 6 2. Metode Penelitian Kualitatif

Wawasan 10

3. Merancang Praktik Kerja Lapangan

6

4. Merancang Diklat Jarak Jauh 10 5. Pendekatan Mikro dalam Analisis

Kebutuhan Diklat 10

6. Pengembangan Kurikulum Diklat 10 7. Komunikasi Interpersonal

Inti

10 8. Bina Suasana Diklat 8 9. Teknik Konsultansi Diklat 16 10. Teknik Evaluasi Portofolio 6 11. Praktik Konsultansi Diklat

Aplikasi

8 Jumlah JP Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama

100

C. Ringkasan Materi

Ringkasan materi dari Kurikulum Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang adalah sebagai berikut:

11

Page 20: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1. DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT PERTAMA

a. Konsep Dasar Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal konsepsi dasar Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal-hal yang dibahas meliputi pengertian, tujuan dan manfaat PKL dalam pembelajaran Diklat, prinsip-prinsip pelaksanaan PKL dan faktor-faktor yang mempengaruhi PKL.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami pengertian, tujuan dan manfaat PKL;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian PKL; (2) menguraikan tujuan PKL; (3) menguraikan manfaat PKL.

2. mendeskripsikan prinsip prinsip pelaksanaan PKL;

(1) menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam PKL;

(2) menjelaskan tahapan PKL; (3) menjelaskan prinsip-prinsip PKL.

3. menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi PKL.

(1) menjelaskan pengertian faktor-faktor yang mempengaruhi PKL;

(2) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi PKL.

3) Materi Pokok

a) Pengertian, tujuan dan manfaat PKL; b) Prinsip prinsip pelaksanaan PKL; c) Faktor-faktor yang mempengaruhi PKL.

4) Alokasi Waktu Minimal: 4 (empat) Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Lembaga Administrasi Negara, Observasi Lapangan, Modul Diklatpim Tingkat III dan IV.

b) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 280/IX/6/4/1996 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum, GBPP dan Bahan Pendidikan dan Pelatihan Bagi DiklatTeknis dan Diklat Fungsional.

12

Page 21: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

b. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal dasar-dasar penelitian ilmiah. Hal-hal yang dibahas meliputi sifat umum penelitian, format umum penelitian, tahapan dalam penelitian, metode penelitian ilmiah, rancangan penelitian yang difokuskan pada penelitian kediklatan.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mengenal sifat dan format umum penelitian;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian penelitian; (2) mengidentifikasi manfaat penelitian; (3) menyebutkan jenis-jenis penelitian; (4) menjelaskan sifat umum penelitian; (5) mencermati format umum penelitian.

2. menguraikan tahapan umum penelitian;

(1) mengidentifikasi tahapan umum penelitian ilmiah;

(2) menjelaskan konsepsi dasar perumusan penelitian ilmiah;

(3) membuat perumusan permasalahan penelitian ilmiah;

(4) membuat perumusan kerangka berfikir ilmiah;

(5) mempraktikkan secara sederhana tahapan umum penelitian ilmiah.

3. menguraikan metode penelitian ilmiah;

(1) menjelaskan pengertian dan kegunaan metode penelitian;

(2) menguraikan metode kualitatif; (3) menguraikan metode kuantitatif (4) menyebutkan perbedaan metode

penelitian kualitatif dan kuantitatif. 4. membedakan

rancangan penelitian diklat dan non-diklat.

(1) menjelaskan rancangan penelitian diklat;

(2) menjelaskan rancangan penelitian diklat;

(3) membandingkan rancangan penelitian diklat dan non diklat.

3) Materi Pokok

a) Sifat dan format umum penelitian; b) Tahapan umum penelitian; c) Metode penelitian ilmiah; d) Rancangan penelitian diklat dan non-diklat.

13

Page 22: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Indriati, Etty, PhD. Menulis Karya Tulis Ilmiah, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2003. b) Widyamartaya, Al, dan Veronica Sudiati,. Dasar-Dasar Menulis

Karya Ilmiah, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1997. c) Irawan, Prasetya, Dr., MSc, Logika Dan Prosedur Penelitian, STIA

LAN PRESS, Jakarta, 2002. d) Mardalis, Drs, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, PT.

Bumi Aksara, Cetakan Ke lima, Jakarta, 2002.

c. Pendekatan Belajar Orang Dewasa 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal pendekatan belajar orang dewasa. Hal-hal yang dibahas meliputi prinsip belajar orang dewasa, perbedaan pendekatan belajar orang dewasa dan anak, langkah dalam proses pembelajaran orang dewasa.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peser-ta diharapkan mampu: menguasai konsepsi dasar pendekatan belajar orang dewasa;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan jenis-jenis

pendekatan dalam pembelajaran; (2) menjelaskan pengertian

kedewasaan; (3) menjelaskan karakteristik warga

belajar orang dewasa. 2. memahami perbedaan

pendekatan belajar orang dewasa dan anak-anak;

(1) memberikan contoh-contoh pendekatan belajar orang dewasa;

(2) memberi contoh-contoh proses belajar anak-anak;

(3) membandingkan perbedaan pendekatan belajar anak-anak dan orang dewasa (ordes).

3. menguraikan langkah dalam proses pembelajaran orang dewasa;

(1) menjelaskah langkah-langkah pembelajaran orang dewasa;

(2) memberikan contoh-contoh pada setiap langkah dalam pendekatan belajar orang dewasa.

4. menerapkan proses pembelajaran orang dewasa dalam diklat.

(1) menjelaskan proses pembelajaran orang dewasa dalam diklat;

(2) mempraktikkan proses pembelajaran orang dewasa.

14

Page 23: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok a) Konsep dasar pendekatan belajar orang dewasa; b) Pendekatan belajar orang dewasa dan anak-anak; c) Langkah langkah pembelajaran orang dewasa; d) Proses pembelajaran orang dewasa dalam diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Ahmadi, Abu & Supriyono Widodo, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2004.

b) Lontoh, Adrian, Dr, Psikolgi Karakter, MM Corp, 2004. c) Syah, Muhidin, Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2004. d) – – – – –, Psikologi Belajar, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta,

2003. e) Pasiak, Taufik, Revolusi IQ! EQ! SQ, PT Mizan Pustaka, Bandung,

2000.

d. Widyaiswara dan Peranannya 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal Widyaiswara dan peranannya. Hal-hal yang dibahas meliputi pengertian Widyaiswara, tugas dan fungsi Widyaiswara, peranannya dalam diklat, hak dan kewajiban Widyaiswara serta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk kenaikan jenjang dalam jabatannya.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menjelaskan pengertian Widyaiswara;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan pengertian

Widyaiswara dari ketentuan peraturan;

(2) menyebutkan pengertian Widyaiswara secara terminologi

2. menguraikan tugas, fungsi dan peranan Widyaiswara;

(1) menjelaskan tugas Widyaiswara pada masing-masing jenjang kewidyaiswaraan;

(2) menjelaskan fungsi Widyaiswara pada masing-masing jenjang;

(3) menjelaskan peranan Widyaiswara dalam diklat.

15

Page 24: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3 3. menguraikan hak

dan kewajiban Widyaiswara;

(1) menjelaskan hak Widyaiswara sesuai dengan jenjang jabatan Widyaiswara;

(2) menjelaskan kewajiban Widyaiswara sesuai dengan jenjang jabatan Widyaiswara;

(3) memberikan contoh-contoh hak dan kewajiban Widyaiswara.

4. menguraikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kenaikan dalam jenjang jabatannya.

(1) mengidentifikasi kegiatan Widyaiswara sesuai jenjang jabatannya dengan angka kreditnya;

(2) mempraktikkan teknik menghitung angka kredit terhadap kegiatan Widyaiswara sesuai dengan pedoman penghitungan angka kredit.

3) Materi Pokok

a) Pengertian Widyaiswara; b) Tugas, fungsi dan peranan Widyaiswara; c) Hak dan kewajiban Widyaiswara; d) Kegiatan-kegiatan Widyaiswara yang berkaitan dengan kenaikan

dalam jenjang jabatannya. 4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS.

b) Peraturan MENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

c) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.A/I/10/6/2001 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Widyaiswara.

d) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.B/I/10/6/2001 tentang Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara.

e) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.C/I/10/6/2001 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Widyaiswara.

f) Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

e. Metode Pembelajaran 1 (Satu)

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal metode pembelajaran expository. Hal-

16

Page 25: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

hal yang dibahas meliputi metode expository, metode pengajaran mikro serta tata cara penggunaannya dalam proses belajar mengajar pada kegiatan diklat

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguasai konsepsi dasar metode expository dalam proses pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) merumuskan pengertian metode

expository (2) mengidentifikasi keuntungan dan

kerugian metode expository; (3) menjelaskan manfaat metode

expository.

2. mempraktikkan metode expository dalam proses pembelajaran dengan baik dan benar;

(1) menyebutkan jenis metode expository;

(2) menjelaskan tahapan setiap jenis metode expository;

(3) menjelaskan keterampilan dasar mengajar;

(4) mempraktikkan metode expository. 3. mempraktikkan

teknik penentuan metode expository dalam proses pembelajaran.

(1) menguraikan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode expository;

(2) mempraktikkan prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode expository dalam diklat;

(3) memberi contoh-contoh penerapan prinsip pembelajaran dengan metode expository.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar metode expository; b) Aplikasi metode expository dalam proses pembelajaran; c) Teknik penentuan metode expository dalam pembelajaran.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Anita, Lie, Cooperative Learning, Crasindo, Jakarta, 2002. b) Anderson,Lorin W, The Effective Teacher, Mac-Grow Hill’s

Company, New York, 1996. c) Dryden, Gordon dan Vos Jeanatte, The Learning Revolution, Jalmar

Press, Torrance CA, 1994.

17

Page 26: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

d) Suparman, Atwi, et al, Model-model Pembelajaran Interaktif, STIA LAN Press, Jakarta, 1997.

e) Lewis, Michael dan Jimmie, Hill, Practical Techniques for Language Teaching, Commercial Colour Press, London, 1992.

f. Manajemen Kelas

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal mengelola kelas secara kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Mata Diklat ini memuat konsepsi dasar manajemen kelas; pendekatan manajemen kelas dalam proses pembelajaran dan modalitas belajar peserta dalam proses pembelajaran.

2) Tujuan pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan dengan kata-kata sendiri konsepsi dasar manajemen kelas dengan baik dan benar;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan dengan kata-kata

sendiri pengertian manajemen kelas; (2) menguraikan manfaat manajemen

kelas dalam diklat; (3) menjelaskan aspek-aspek dalam

menajemen kelas; (4) menyebutkan dimensi dalam

manajemen kelas; (5) mengidentifikasi hambatan-hambatan

dalam manajemen kelas. 2. mempraktikkan

pendekatan manajemen kelas dalam proses pembelajaran;

(1) menjelaskan pendekatan perubahan perilaku dalam proses pembelajaran;

(2) menguraikan pendekatan penciptaan sosio-emosional dalam proses pembelajaran;

(3) menjelaskan pendekatan proses kelompok dalam proses pembelajaran;

(4) menguraikan pendekatan eklektik dalam mengelola kelas;

(5) mempraktikkan 4 (empat) pendekatan dalam manajemen kelas.

18

Page 27: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

3. menguraikan modalitas belajar peserta dalam proses pembelajaran.

(1) menjelaskan pengertian modalitas; (2) menjelaskan pengertian dan manfaat

memahami gaya belajar peserta diklat;

(3) mengidentifikasi gaya belajar peserta diklat;

(4) menjelaskan pengertian dominasi otak;

(5) mempraktikkan teknik mengorkestrasi suasana pembelajaran yang menggairahkan.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar manajemen kelas; b) Pendekatan manajemen kelas dalam proses pembelajaran; c) Modalitas belajar peserta dalam proses pembelajaran.

4) Alokasi Waktu Minimal : 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Adi W Gunawan, Genius Learning Strategi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

b) Armstrog, Thomas, Seven Kinds of Smart, Plume/Penguins Books, New York, 1993.

c) Amstrong, Thomas, Multiple Intelligenses in the class room, Association of Supervision and Curiculum Development, Alexandria, VA:, 1993.

d) DePorter, Bobbi, Quantum Learning, Dell Publishing, New York, 1992.

e) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999.

f) Dryden, Gordon dan Vos, Jeannette, The Learning Revolution, Jalmar Press, Torrance, CA, 1994.

g) Gardner, Howard, Multiple Intelligences: The Theory in Practice, Basic Books, New York, 1993.

h) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung, 2003.

g. Evaluasi Pembelajaran Diklat

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal teknik evaluasi pembelajaran diklat. Mata diklat ini penting bagi setiap Widyaiswara, karena dengan menguasai teknik evaluasi akan dapat diketahui kemajuan setiap

19

Page 28: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

peserta, kedudukan peserta dalam kelompoknya, efektivitas metode pembelajaran yang dipilih. Dengan penjelasan singkat, diskusi kelompok, urun pendapat, dan sejumlah praktik, peserta diajak untuk mengkaji pengertian evaluasi pembelajaran, fungsi evaluasi, prosedur evaluasi pembelajaran, langkah-langkah dalam melakukan evaluasi, jenis evaluasi hasil pembelajaran, tolok ukur penilaian, dan konstruksi pokok uji evaluasi hasil pembelajaran.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: merumuskan pengertian dan fungsi evaluasi pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan pengertian evaluasi

pembelajaran; (2) menguraikan fungsi evaluasi

pembelajaran.

2. membuat evaluasi pembelajaran;

(1) menjelaskan jenis-jenis evaluasi pembelajaran;

(2) menyusun tes tertulis jenis tes obyektif.

3. mendeskripsikan langkah evaluasi pembelajaran secara berurutan;

(1) menjelaskan prosedur evaluasi pembelajaran;

(2) menyebutkan tahapan evaluasi pembelajaran

4. membandingkan tolok ukur Penilaian Acuan Patokan dengan Penilaian Acuan Norma (PAP dan PAN);

(1) menjelaskan pengertian dan kegunaan Penilaian Acuan Patokan (PAP);

(2) menjelaskan pengertian dan manfaat Penilaian Acuan Norma (PAN);

(3) menyebutkan perbedaan PAP dan PAN.

5. mengkonstruksi 4 (empat) pokok uji bentuk obyektif dan 5 (lima) jenis pokok uji bentuk uraian (essay);

(1) membuat empat pokok uji bentuk obyektif;

(2) membuat lima jenis pokok uji bentuk essay (uraian).

6. menilai hasil (scoring) dan mengolah data dari skor mentah menjadi skor masak (derived score).

(1) menilai hasil ujian (skor mentah); (2) mengolah data dari skor mentah

menjadi skor masak; (3) memberikan contoh hasil olahan skor

mentah menjadi skor masak.

20

Page 29: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok

a) Pengertian dan fungsi evaluasi pembelajaran; b) Jenis-jenis evaluasi pembelajaran; c) Langkah-langkah evaluasi pembelajaran; d) Tolok Ukur Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan

Norma (PAN); e) Empat pokok uji bentuk obyektif dan lima jenis pokok uji bentuk

essay; f) Sistem penskoran (scoring system).

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP.

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Langford, Peter, Educational Psychology, Melbourne: Longman Cheshire, 1989.

b) Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

c) Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Yayasan Percetakan Studying, 1981.

h. Media Pembelajaran

1) Deskripsi Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal media pembelajaran. Mata diklat ini perlu dikuasai oleh Widyaiswara agar mampu melaksanakan proses pembelajaran secara efektif. Hal-hal yang dibahas meliputi: konsepsi dasar media pembelajaran, teknik merancang transparansi dan lay-out sederhana menggunakan perangkat lunak program presentasi.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan dengan kata-kata sendiri konsepsi dasar media pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) merumuskan dengan kata-kata

sendiri pengertian media pembelajaran;

(2) mendeskripsikan manfaat media pembelajaran;

(3) menyebutkan jenis media pembelajaran;

(4) memberikan contoh masing-masing media pembelajaran.

21

Page 30: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

2. merancang transparansi untuk presentasi;

(1) menyebutkan langkah-langkah membuat media transparansi (OHT);

(2) menjelaskan dengan kata-kata sendiri bahan-bahan untuk membuat media OHT;

(3) menguraikan dengan benar prinsip-prinsip pembuatan OHT;

(4) mempraktikkan membuat media OHT untuk presentasi.

3. menyusun lay-out sederhana dengan perangkat lunak program presentasi dengan benar.

(1) menjelaskan pengertian lay-out sederhana dengan perangkat lunak program presentasi;

(2) mempraktikkan lay-out sederhana dengan perangkat lunak program presentasi dengan benar.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar media pembelajaran; b) Teknik merancang transparansi; c) Lay-out sederhana dengan perangkat lunak program presentasi.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Arsyad, Azhar, Prof, DR, MA, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

b) Sadiman, Arif S, DR, MSc, et al, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

c) Slough College, Choosing Instructional Media, London: 1987. d) Suleiman, Amir Hamzah, Media Audio Visual untuk Pengajaran,

Penerangan dan Penyuluhan, PT. Gramedia, Jakarta, 1981.

i. Pelayanan Prima Dalam Pembelajaran 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat Pelayanan Prima dalam Pembelajaran bertujuan membantu peserta diklat dalam menguasai kompetensi cara memberikan layanan prima dalam kegiatan pembelajaran diklat. Hal ini penting karena dengan pelayanan yang baik mendukung terciptanya proses pembelajaran kondusif dan kualitas hasil belajar meningkat. Dengan menggunakan pendekatan andragogi peserta diajak untuk berperan serta membahas konsep layanan prima, konsep pembelajaran bagi orang dewasa, pribadi prima, prinsip dan indikator layanan prima,

22

Page 31: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

membina hubungan baik dan kerjasama, serta jenis kegiatan layanan yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran oleh seorang Widyaiswara.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan konsep dasar pelayanan prima dalam pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan konsep pelayanan

prima; (2) merumuskan dengan kata-kata

sendiri konsep proses pembelajaran; (3) menunjukkan pentingnya pelayanan

prima dalam pembelajaran. 2. memahami sosok

pribadi prima yang mampu memberikan pelayanan prima;

(1) menjelaskan sosok pribadi pelayanan prima;

(2) mengidentifikasi pribadi pelayanan prima;

(3) memberikan contoh-contoh pribadi yang mampu melaksanakan pelayanan prima dengan baik.

3. memberi contoh konkrit prinsip dan indikator pelayanan prima dalam pembelajaran;

(1) menjelaskan prinsip-prinsip pelayanan prima dalam proses pembelajaran;

(2) menyebutkan indikator-indikator pelayanan prima;

(3) memberikan contoh konkrit aplikasi prinsip pelayanan prima.

4. merumuskan cara membina hubungan baik (rapport) dalam memberikan pelayanan prima pembelajaran.

(1) menjelaskan prinsip-prinsip membina hubungan baik dalam pelayanan prima;

(2) memberikan contoh-contoh teknik membina hubungan baik dalam pelayanan prima;

(3) mempraktikkan teknik-teknik membina hubungan baik;

(4) mempraktikan teknik membina kerjasama yang efektif.

3) Materi Pokok

a) Konsep dasar pelayanan prima dalam pembelajaran; b) Pribadi prima yang mampu memberikan pelayanan prima; c) Prinsip dan indikator pelayanan prima dalam pembelajaran; d) Cara membina hubungan baik (rapport) dalam memberikan

pelayanan prima pembelajaran.

23

Page 32: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) DePorter, Bobby & Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan Alwiyah Abdurrahman), Penerbit KAIFA, Bandung, 1999.

b) Fandy Tjiptono, Prinsip Prinsip Total Quality Service, Fandy Offset, Yogyakarta, 2000.

c) Patton Patricia, Pelayanan Sepenuh Hati ( Alih Bahasa : Hermes), Pustaka Delapratasa, Jakarta, 1998.

d) Walker, Denis, Mendahulukan Pelanggan: Strategi untuk Memberikan Pelayanan Bermutu, (Alih Bahasa: Anton Adiwiyoto). Bina-Rupa Aksara, Jakarta, 1997.

j. Building Learning Commitment (BLC)

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk agar peserta diklat mampu menciptakan komitmen tentang kebiasaan dan perilaku yang positif dan menghindarkan kebiasaan dan perilaku yang negatif agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan semua peserta diklat akan memperoleh manfaat yang maksimal dari proses pembelaajran yang diikutinya.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu merumuskan komitmen pembelajaran (learning commitment) yang disepakati dan dipatuhi bersama

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) Mengidentifikasi minimal tiga

kebiasaan baik dan tiga kebiasaan kurang baik dalam belajar;

(2) Mengkomunikasikan kebiasaan tersebut kepada peserta lain dalam kelompok secara jujur dan terbuka;

(3) Bersama teman lain dalam kelompok merumuskan komitmen pembelajaran kelompok

(4) Bersama teman lain dalam kelas berpartisipasi merumuskan komitmen bersama untuk ditaati selama diklat berlangsung.

3) Materi Pokok a) Konsep dasar berisi perspektif pembelajaran, gaya belajar, konsep

dan makna belajar dan pembelajaran, prinsip belajar orang dewasa,

24

Page 33: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

suasana belajar orang dewasa, komitmen dalam pembelajaran, dan peran BLC dalam pelatihan.

b) Daur Belajar Melalui Pengalaman berisi sumber belajar, belajar dengan cara mengerjakan

c) Mengenali diri sendiri dan Orang Lain berisi mengenal diri sendiri dan orang lain, merumuskan komitmen, dan pembentukan tim belajar.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Baderel Munir; Dinamika Kelompok, Percetakan Universitas

Sriwijaya, Palembang, 2001. b) Edie West; 201 Ice Breakers (Group Mixers, Warm-ups, Energizers

and Playful Activities), The Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA, 1997.

c) Hildegard Wenzler-Cremer, Maria Fischer-Siregar; Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok. Proses Pengembangan Diri, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1993.

d) M. Entang, Prof. DR, MA; Panduan Pembelajaran Bagi Widyaiswara, Diklat Propinsi Pemda DKI, Jakarta, 1995.

e) Roem Topatimadang dkk., Belajar Dari Pengalaman, Panduan Latihan Pemandu Pendidikan Orang Dewasa untuk Pengembangan Masyarakat; P3M, Jakarta, 1986.

f) Ratna, Sri dan Sri Murtini; Dinamika Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III), LAN RI, Jakarta, 2001.

g) Santosa, Slamet; Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta, 1992. h) Yayasan Indonesia Sejahtera; Bermain, Menghayati dan Belajar,

PPSDM, Solo, 1990.

k. Rencana Pembelajaran 1 (Satu) 1) Deskripsi Singkat:

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi bagi Widyaiswara Pertama dalam hal merancang persiapan bahan pembelajaran dengan metode expository. Hal-hal yang dibahas meliputi: konsepsi dasar rencana pembelajaran 1, pembuatan rencana pembelajaran dan pembuatan bahan ajar.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan dengan kata-kata sendiri

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian dan manfaat

rencana pembelajaran 1 (satu); (2) menyebutkan tahapan menyusun

rencana pembelajaran 1 (satu);

25

Page 34: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

konsepsi dasar rencana pembelajaran 1 (satu);

(3) mendefinisikan pengertian kompetensi, kompetensi standar, kompetensi dasar, indikator keberhasilan.

2. membuat rencana pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan;

(1) menguraikan perbedaan kurikulum, silabus dan satuan pembelajaran;

(2) menjabarkan kurikulum diklat ke dalam silabus;

(3) membuat silabus per-mata diklat sesuai dengan materi yang akan diajarkan;

(4) membuat satuan pembelajaran sesuai dengan kaidah baku.

3. membuat bahan ajar sesuai dengan kaidah yang berlaku.

(1) menjelaskan pengertian dan manfaat bahan ajar;

(2) menuliskan komponen-komponen bahan ajar;

(3) menyebutkan tahapan pembuatan bahan ajar;

(4) membuat bahan ajar.

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar rencana pembelajaran 1 (satu); b) Pembuatan rencana pembelajaran; c) Pembuatan bahan ajar.

4) Alokasi Waktu Minimal : 20 (dua puluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Adult Education, Adult Education Association of the USA, 18th, N.W, Washington, DC, 2003.

b) Dryden, Gordon dan Vos, Jeannette, The Learning Revolution,: Jalmar Press, Torrance, CA, 1994.

c) Suparman, Atwi, dkk, Garis-garis Besar Program Pembelajaran dan Satuan Acara Pembelajaran, Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional, Ditjen Pendidikan Tinggi, Aktivitas Instruksional, Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

d) Subandi dan A.Y Darwanto, GBPP dan SAP, Modul Diklat Kewidyaiswaraan berjenjang Tingkat Pertama, Lembaga Administrasi Negara, 2002.

e) Suparman, Atwi, Dkk, Model-model Pembelajaran Interaktif, STIA LAN Press, Jakarta, 1997.

f) Suprapti, Wahyu, dan Sudariman, Ragam Metode Belajar, Modul Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Lembaga Administrasi Negara, 2002.

26

Page 35: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

g) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung, 2003.

l. Teknik Komunikasi dan Presentasi dalam Pembelajaran

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal teknik komunikasi dan presentasi efektif dalam proses pembelajaran. Mata diklat ”Teknik Komunikasi dan Presentasi Dalam Pembelajaran” merangkaikan konsepsi dasar komunikasi dan presentasi efektif dengan penerapannya dalam pembelajaran melalui penjabaran tahapan pembelajaran diklat, peran dan keterampilan fasilitator dalam pembelajaran, persiapan dan pengembangan materi diklat, uraian strategi pembelajaran efektif, mekanisme proses belajar mengajar, strategi mengelola tanya jawab pembelajaran, evaluasi proses dan hasil pembelajaran, dan aplikasi rencana tindak pembelajaran.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: merumuskan dengan kata-kata sendiri konsepsi dasar komunikasi dan presentasi efektif;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian komunikasi

dalam proses pembelajaran; (2) mengidentifikasi manfaat komunikasi

dalam proses pembelajaran; (3) menguraikan teknik presentasi yang

efektif dalam proses pembelajaran.

2. merumuskan peran dan keterampilan fasilitator dalam pembelajaran;

(1) merumuskan peranan fasilitator; (2) menjelaskan peranan fasilitator; (3) mengidentifikasi keterampilan

fasilitator; (4) menjelaskan keterampilan fasilitator.

3. memahami tahapan pembelajaran penyajian materi;

(1) menjelaskan tahapan persiapan dalam penyajian;

(2) menjelaskan tahapan pendahuluan dalam penyajian;

(3) menjelaskan tahapan penyajian; (4) menjelaskan tahapan penutupan

dalam penyajian. 4. mempraktikkan

mekanisme strategi pembelajaran yang efektif.

(1) menjelaskan mekanisme strategi dalam pembelajaran yang efektif;

(2) mempraktikkan strategi pembelajaran yang efektif.

27

Page 36: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar komunikasi dan presentasi efektif; b) Rumusan peran dan keterampilan fasilitator dalam pembelajaran; c) Tahapan pembelajaran dalam penyajian materi diklat; d) Strategi pembelajaran efektif.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Anderson, Lorin W., The Effective Teacher, Mac-Grow Hill’s Company, New York, 1996.

b) Cunningsworth, Alan., Evaluating and Selecting EFL Teaching Materials, Heinemann Education Books, 1993.

c) Lewis, Michael and Jimmie Hill., Practical Techniques for Language Teaching., Commercial Colour Press, London, 1992.

d) Simonson, Michael R and Roger P Volker., Media Planning and Production, Charles E. Merrill Publishing Company, Colombus, Ohio, 1994.

e) Tight, Malcom., Key Concepts in Adult Education and Training, Routledge, London, 1996.

m. Praktik Mengajar

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ”Praktik Mengajar” dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Pertama dalam hal mengaplikasikan seluruh materi diklat yang telah diperoleh dalam Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dalam suatu proses pembelajaran mikro. Hal-hal yang dibahas meliputi konsepsi dasar micro teaching, praktik mengajar dan menerima umpan balik secara asersi. Modul ini tidak diajarkan, namun sebagai buku pedoman wajib baca sebelum pelaksanaan praktik mengajar.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami konsepsi dasar micro teaching;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian dan manfaat

micro teaching; (2) menyebutkan kelebihan dan kelemahan

micro teaching; (3) mengidentifikasi tahapan pelaksanaan

micro teaching; (4) menjelaskan teaching basic skills.

2. mempraktikkan pengajaran mikro;

(1) membuat persiapan micro teaching; (2) melaksanakan micro teaching; (3) memerankan diri sebagai peserta micro

teaching.

28

Page 37: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

3. menerapkan teknik pemberian umpan balik.

(1) merumuskan dengan kata-kata sendiri pengertian dan manfaat umpan balik;

(2) menjelaskan tips memberikan umpan balik;

(3) mempraktikkan teknik memberikan umpan balik.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar micro teaching; b) Praktik mengajar mikro; c) Teknik pemberian umpan balik.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP untuk Praktik Mengajar dalam

kelompok, dan Total JP Persiapan diatur sendiri (tergantung jumlah kelompok)

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Anderson, Lorin W., The Effective Teacher, Mac-Grow Hill’s Company, New York, 1996.

b) Blanchard, P Nick and James W Thacker., Effective Training–Systems, Strategies and Practices, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1999.

c) Briggs, Leslie J (ed), Instructional Design – Principles and Applications, Education Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.

d) Kemp, Jerrold E., Instructional Design, Fearon-Pitman Publisher, Inc. California, 1997.

e) Morris, Lynn and Fitz-Gibbon, Carol Taylor., How to Measure Achievement, Sage Publications, Beverly Hills, London, 1986.

f) Suparman, Atwi., Desain Instruksional, PAU-PPAI, Univesitas Terbuka, 1994.

29

Page 38: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2. DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MUDA

a. Pembinaan Widyaiswara 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal pembinaan Widyaiswara. Hal-hal yang dibahas meliputi: tugas, fungsi Widyaiswara dan peranannya dalam diklat, hak dan kewajiban Widyaiswara, kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan Widyaiswara.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan tugas, fungsi dan peranan Widyaiswara;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan tugas pokok

Widyaiswara pada masing-masing jenjang jabatan;

(2) menjelaskan fungsi Widyaiswara pada masing-masing jenjang jabatan;

(3) mendeskripsikan peranan Widyaiswara pada masing-masing jenjang jabatan Widyaiswara.

2. menguraikan hak dan kewajiban Widyaiswara Muda;

(1) menjelaskan hak Widyaiswara Muda; (2) menjelaskan kewajiban Widyaiswara

Muda; (3) memberi contoh hak dan kewajiban

Widyaiswara Muda. 3. menguraikan strategi

memperoleh Angka Kredit Widyaiswara;

(1) menyebutkan pengertian strategi perolehan angka kredit Widyaiswara;

(2) menjelaskan tahapan pengusulan DUPAK;

(3) menjelaskan strategi perolehan angka kredit Widyaiswara

(4) mempraktikan strategi perolehan AK Widyaiswara (teknik menghitung AK).

4. memahami kebijakan pembinaan Widyaiswara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(1) menjelaskan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kebijakan Widyaiswara;

(2) menguraikan kebijakan pembinaan Widyaiswara;

(3) memberi contoh-contoh kebijakan pembinaan Widyaiswara;

(4) menuliskan permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembinaan Widyaiswara.

30

Page 39: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok

a) Tugas, fungsi dan peranan Widyaiswara; b) Hak dan kewajiban Widyaiswara Muda; c) Strategi memperoleh angka kredit Widyaiswara; d) Kebijakan pembinaan Widyaiswara.

4) Alokasi Waktu Minimal: 4 (empat) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS.

b) Peraturan MENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

c) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.A/I/10/6/2001 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Widyaiswara..Keputusan Kepala LAN Nomor 810.B/I/10/6/2001 tentang Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara.

d) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.C/I/10/6/2001 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Widyaiswara.

e) Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

b. Penulisan Karya Tulis Ilmiah 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal penulisan karya tulis ilmiah. Hal-hal yang dibahas meliputi: pengertian, pemilihan, dan pembahasan topik-topik, judul, tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karya tulis ilmiah.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami konsepsi dasar karya tulis ilmiah dengan baik dan benar;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian karya tulis; (2) membedakan karya tulis ilmiah

dengan karya tulis populer; (3) menilai karya tulis ilmiah; (4) menjelaskan manfaat Widyaiswara

membuat karya tulis ilmiah.

31

Page 40: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

2. mengenal jenis-jenis karya tulis ilmiah;

(1) menjelaskan karya tulis ilmiah hasil penggalian sendiri;

(2) menyebutkan bebarapa contoh karya tulis ilmiah;

(3) menjelaskan karya tulis ilmiah bentuk penelitian;

(4) membedakan karya tulis ilmiah berupa makalah dari karya tulis lainnya.

3. merumuskan tahapan penulisan karya tulis ilmiah.

(1) menyebutkan tahap persiapan dalam penulisan karya tulis ilmiah;

(2) menjelaskan tahapan penyusunan draft karya tulis ilmiah;

(3) menguraikan tahapan validasi karya tulis ilmiah;

(4) merencanakan tahapan pengusulan angka kredit penulisan karya tulis ilmiah.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar karya tulis ilmiah; b) Jenis-jenis karya tulis ilmiah; c) Tahapan penulisan karya tulis ilmiah.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Al Widyamartadja, Veronica Sudiati, Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1997.

b) Irawan, Prasetya, DR., MSc, Logika dan Prosedur Penelitian, STIA LAN Press, Jakarta, 2002.

c) Sevilla, Consullo, et al, Pengantar Metode Penelitian, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.

c. Teknik Penulisan Dan Pembimbingan Kertas Kerja 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal penulisan dan pembimbingan kertas kerja. Mata Diklat ini membahas tentang konsepsi dasar penulisan kertas kerja, teknik penulisan kertas kerja dan teknik membimbing penulisan kertas kerja.

32

Page 41: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mengetahui konsepsi dasar penulisan kertas kerja;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menuliskan pengertian kertas kerja; (2) menguraikan manfaat penulisan

kertas kerja bagi peserta diklat; (3) menjelaskan tujuan penulisan kertas

kerja. 2. menguraikan teknik

penulisan kertas kerja sesuai kaidah yang berlaku;

(1) menjelaskan teknik penulisan kertas kerja;

(2) menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan kertas kerja;

(3) membuat out line kertas kerja. 3. menerapkan teknik

membimbing penulisan kertas kerja.

(1) menjelaskan teknik membimbing penulisan kertas kerja;

(2) menerangkan peranan Widyaiswara dalam membimbing penulisan kertas kerja;

(3) menyebutkan kompetensi yang harus dimiliki oleh Widyaiswara dalam membimbing penulisan kertas kerja;

(4) mempraktikkan teknik membimbing penulisan kertas kerja.

3) Materi Pokok

1) Konsepsi dasar penulisan kertas kerja; 2) Teknik penulisan kertas kerja; 3) Teknik membimbing penulisan kertas kerja.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

1) Lembaga Administrasi Negara, KKK, KKA, Modul Diklatpim Tingkat III dan IV, Jakarta, 2002.

2) STIA-LAN RI, Teknik Penulisan Skripsi, Jakarta, 2000. 3) Universitas Krisnadwipayana, Teknik Penulisan Tesis, Program

Magister Ilmu Administrasi, Jakarta, 2000.

d. Bimbingan Belajar Orang Dewasa 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal membimbing orang dewasa dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang dibahas adalah bimbingan belajar,

33

Page 42: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

faktor-faktor yang mempengaruhi bimbingan belajar orang dewasa, dan teknik membimbing belajar bagi orang dewasa.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: merumuskan konsepsi dasar bimbingan belajar orang dewasa;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan pengertian bimbingan

bagi orang dewasa; (2) menjelaskan konsepsi dasar belajar; (3) menjelaskan manfaat bimbingan

belajar bagi orang dewasa; (4) membedakan karakteristik bimbingan

kepada anak-anak dan orang dewasa.

2. menilai faktor-faktor dan prinsip-prinsip belajar orang dewasa;

(1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi orang dewasa belajar;

(2) memberikan contoh-contoh faktor-faktor yang mempengaruhi orang dewasa belajar;

(3) menguraikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa;

(4) memberikan contoh-contoh aplikasi prinsip belajar orang dewasa.

3. menguraikan teknik pembimbingan belajar bagi orang dewasa.

(1) mendeskripsikan teknik pembimbingan belajar orang dewasa;

(2) menjelaskan kompetensi pembimbing orang dewasa;

(3) memberi contoh-contoh teknik pembimbingan bagi orang dewasa.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar pendekatan belajar orang dewasa; b) Faktor-faktor dan prinsip belajar orang dewasa; c) Teknik pembimbingan belajar bagi orang dewasa.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Jalaludin, Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.

b) Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.

34

Page 43: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

c) Sugema, Bambang dan Hastuti, Setyabudhi, Psikologi Belajar Orang Dewasa, Modul Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Lembaga Administrasi Negara Jakarta, 2002.

e. Dasar-Dasar Analisis Kebutuhan Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda agar mengetahui dan memahami dasar-dasar analisis kebutuhan diklat. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini meliputi konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat, lingkup dan tingkat analisis kebutuhan diklat, pendekatan serta teknik analisis kebutuhan diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami secara garis besar konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menguraikan pengertian analisis

kebutuhan diklat; (2) menyebutkan minimal 5 (lima)

manfaat dilaksanakan analisis kebutuhan diklat;

(3) menerangkan tujuan analisis kebutuhan diklat;

(4) menetapkan kedudukan analisis kebutuhan diklat dalam sistem diklat.

2. mengenal lingkup analisis kebutuhan diklat dengan baik dan benar;

(1) menjelaskan lingkup analisis kebutuhan diklat;

(2) memberi contoh-contoh lingkup kebutuhan diklat.

3. mendeskripsikan tingkatan analisis kebutuhan diklat;

(1) menguraikan dengan kata-kata sendiri tingkatan analisis kebutuhan diklat;

(2) memberi contoh tingkatan analisis kebutuhan diklat;

(3) membedakan masing-masing tingkatan dalam analisis kebutuhan diklat.

35

Page 44: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

4. mengetahui pendekatan analisis kebutuhan diklat;

(1) menjelaskan 2 (dua) jenis kebutuhan diklat;

(2) membedakan pendekatan mikro dan makro dalam analisis kebutuhan diklat;

(3) memberikan contoh-contoh pendekatan makro dalam analisis kebutuhan diklat;

(4) memberikan contoh-contoh pendekatan mikro dalam analisis kebutuhan diklat.

5. menguraikan minimal 5 (lima) teknik dalam analisis kebutuhan diklat dengan baik dan benar.

(1) menjelaskan dengan kata-kata sendiri teknik analisis kinerja dalam analisis kebutuhan diklat;

(2) menerangkan konsepsi dasar teknik Rapid Rural Appraisal dalam analisis kebutuhan diklat;

(3) menjelaskan konsepsi dasar teknik Participatory Rural Appraisal dalam analisis kebutuhan diklat;

(4) menguraikan teknik Competency Model Needs Assessment;

(5) mendeskripsikan Focus Group dan Nominative Group.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat; b) Lingkup analisis kebutuhan diklat; c) Tingkat analisis kebutuhan diklat; d) Pendekatan analisis kebutuhan diklat; e) Teknik analisis kebutuhan diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Allison Rossett, Training Needs Assessment, Educational Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1987.

b) John H. Mc Connel, How to Identify Your Organization Training Needs, Http: www. Amacombooks. Org.

c) LAN RI; Modul Diklat Management Of Training LAN. d) Watson Charles, E, Management Development Through Training

Massachuseets, Addison-Wesley Publishing Company, Inc, 1985. e) William M. Boast Phd diterjemahkan oleh Benyamin Martin, Analisa

Kebutuhan Diklat, Jakarta, 2001.

36

Page 45: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

f. Metode Pembelajaran 2 (Dua)

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi bagi Widyaiswara Tingkat Muda dalam menerapkan metode pembelajaran problem solving (pemecahan masalah) dalam proses pembelajaran, sehingga mampu mengelola kelas secara kondusif dan menyenangkan. Mata Diklat ini membahas: konsepsi dasar metode problem solving yang meliputi: pengertian dan jenis metode problem solving, faktor-faktor yang mempengaruhi metode problem solving, penerapan metode problem solving dalam proses pembelajaran, yang meliputi model curah pendapat, model buzz group (riuh bicara), model diskusi bebas, model kelompok okupasi, model kelompok silang, model tutorial, model studi kasus, model lokakarya.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguasai konsepsi dasar metode problem solving dalam proses pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian metode

problem solving; (2) menjelaskan keuntungan dan

kerugian metode problem solving; (3) menjelaskan kapan metode problem

solving diterapkan dalam proses pembelajaran.

2. mempraktikkan metode problem solving dalam proses pembelajaran dengan baik dan benar;

(1) menjelaskan jenis metode problem solving;

(2) menyebutkan tahapan setiap jenis metode poblem solving dalam proses pembelajaran;

(3) menguraikan keterampilan dasar mengajar;

(4) mempraktikkan metode buzz group dalam proses pembelajaran;

(5) mempraktikkan metode diskusi bebas dalam proses pembelajaran;

(6) menerapkan metode okupasi dalam proses pembelajaran;

(7) menerapkan metode kelompok silang dalam proses pembelajaran;

(8) menerapkan metode studi kasus dalam proses pembelajaran;

(9) menerapkan metode lokakarya dalam proses pembelajaran.

37

Page 46: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

3. mempraktikkan teknik penentuan metode problem solving dalam proses pembelajaran.

(1) menguraikan kembali faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode problem solving;

(2) mempraktikkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam diklat;

(3) memberi contoh-contoh penerapan prisnsip pembelajaran dengan pendekatan problem solving

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar metode problem solving; b) Aplikasi metode problem solving dalam proses pembelajaran; c) Teknik penentuan metode problem solving dalam proses

pembelajaran.

4) Alokasi Waktu Minimal: 16 (enam belas) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Adi W Gunawan, Genius Learning strategi, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta 2003. b) Armstrong, Thomas, Seven Kinds of Smart, New York: Plume/

Penguins Books, 1993. c) A Mangunhardjono, Pembinaan Arti dan Metodenya, Kansius,

Yogyakarta, 1990. d) Anita Lie, Cooperative Learning, Crasindo, Jakarta, 2002. e) DePorter, Bobbi, Quantum Learning,: Dell Publishing, New York,

1992. f) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum

Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999. g) Dryden, Gordon dan vos, Jeannette, The Learning Revolution,

Jalmar Press, Torrance, CA, 1994. h) Gardner, Howard, Multiple Intelligences: The Theory in Practice,:

Basic Books, New York, 1993. i) Roestiyah, NK, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta,

1990. j) Suparman, Atwi, Dkk, Model-model Pembelajaran Interaktif, STIA-

LAN Press, 1997. k) Suprapti, Wahyu, Sudariman, Ragam Metode Belajar, Modul Diklat

Kewidyaiswaraan Tingkat Pertama, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 2002.

l) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung, 2003.

38

Page 47: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

g. Pendekatan Kuantum Dalam Proses Pembelajaran 1) Deskripsi Singkat:

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi bagi Widyaiswara Muda dalam menerapkan pendekatan kuantum dalam proses pembelajaran sehingga mampu mengelola kelas secara kondusif dan menyenangkan. Mata Diklat ini membahas: quantum learning, yang meliputi: pengertian dan manfaat quantum learning, konsep dasar quantum learning, AMBAK dalam quantum learning, teknik belajar mempelajari keterampilan; quantum teaching, meliputi: pengertian dan manfaat quantum teaching, asas utama dan prinsip quantum teaching, aplikasi quantum teaching dalam proses pembelajaran; multiple intelligence, meliputi: intelligensi verbal, intelligensi logis matematis, intelligensi kinestetis, intelligensi visual-spasial, intelligensi musik, intelligensi interpersonal dan intelligensi intrapersonal.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami pendekatan quantum learning dalam proses pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan dengan kata-kata

sendiri pengertian quantum learning; (2) merumuskan dengan kata-kata

sendiri manfaat quantum learning dalam proses pembelajaran;

(3) menguraikan konsepsi dasar quantum learning dengan baik dan benar;

(4) membedakan teknik sugestologi dengan Neuro Lingguistic Program;

(5) menunjukkan perbedaan lapisan otak dan otak three in one;

(6) menjelaskan pengertian ”AMBAK” dalam pendekatan kuantum;

(7) memberi contoh ”AMBAK” dalam pendekatan kuantum;

(8) menjelaskan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendekatan kuantum dalam proses pembelajaran;

39

Page 48: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

2. mempraktikkan pendekatan quantum teaching dalam proses pembelajaran yang efektif.

(1) menjelaskan pengertian pendekatan quantum teaching dalam proses pembelajaran (PBM);

(2) mendeskripsikan manfaat pendekatan quantum teaching dalam proses pembelajaran;

(3) menguraikan asas utama pendekatan quantum teaching dalam PBM;

(4) mempraktikkan asas utama pendekatan quantum teaching dalam proses pembelajaran;

(5) menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan quantum teaching;

(6) memberi contoh prinsip-prinsip pendekatan quantum teaching;

(7) mengaplikasikan pendekatan quantum teaching dalam PBM.

3) Materi Pokok

a) Pendekatan quantum learning dalam proses pembelajaran; b) Pendekatan quantum teaching dalam proses pembelajaran.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Adi W Gunawan, Genius Learning Strategy, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003.

b) Armstrong, Thomas, Seven Kinds of Smart, New York: Plume/Penguins Books, 1993.

c) Anita Lie, Cooperative Learning, Crasindo, Jakarta, 2002. d) Colin Rose dan Malcolm J. Nicholle, Accelerated Learning For The

21st Century, Nuansa Cendekia, Bandung, 2002. e) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum

Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999. f) Dryden, Gordon dan vos, Jeannette, The Learning Revolution,

Jalmar Press, Torrance, CA, 1994. g) Gardner, Howard, Multiple Intelligences: The Theory in Practice,:

Basic Books, New York, 1993. h) Linda Cambell dkk, Multiple Intelligence, Metode Terbaru dalam

Melesatkan kecerdasan , Inisiati Press, 2002. i) Wahyu Suprapti, Paradigma Baru dalam Bidang Pendidikan,

Departemen Agama RI, 2004. j) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa

Cendekia, Bandung, 2003.

40

Page 49: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

h. Pengembangan Media Pembelajaran

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal pengembangan media pembelajaran. Hal-hal yang dibahas meliputi: pemilihan dan pengembangan media pembelajaran dengan penekanan pada rancangan pembuatan dan penggunaan bahan ajar/hand-out yang komunikatif dengan baik dan benar.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan konsepsi dasar bahan ajar;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menguraikan dengan kata-kata

sendiri pengertian bahan ajar; (2) mendeskripsikan manfaat bahan ajar; (3) menguraikan jenis-jenis bahan ajar.

2. memahami teknik penyusunan bahan ajar komunikatif sesuai dengan kaidah yang baik dan benar;

(1) merumuskan dengan bahasa sendiri pengertian bahan ajar komunikatif;

(2) menjelaskan langkah-langkah membuat bahan ajar komunikatif;

(3) membedakan bahan ajar komunikatif dengan tidak komunikatif.

3. merancang secara sederhana bahan ajar komunikatif untuk kegiatan diklat.

(1) menguraikan dengan benar prinsip membuat bahan ajar komunikatif;

(2) mempraktikkan membuat bahan ajar komunikatif untuk presentasi.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar bahan ajar; b) Teknik penyusunan bahan ajar komunikatif.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Arsyad, Azhar, Prof, DR, MA, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2002.

b) Sadiman, Arif S, DR, MSc, et al, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2002.

c) Slough College, Choosing Instructional Media, London: 1987. d) Suleiman, Amir Hamzah, Media Audio Visual untuk Pengajaran,

Penerangan dan Penyuluhan, PT. Gramedia, Jakarta: 1981. 41

Page 50: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

i. Building Learning Commitment (BLC) 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara muda dalam membangun komitmen belajar agar proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan diklat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini adalah mengenal diri dan orang lain, tim sinergis dalam proses pembelajaran dan komitmen belajar dalam proses pembelajaran.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mampu merumuskan dan menyepakati komitmen belajar (Learning Commitment) dan melaksanakan serta mematuhinya dalam kegiatan diklat.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) Memaknai arti belajar bagi orang

dewasa (2) Mengidentifikasi psikologis belajar

orang dewasa (3) Menjelaskan konsep Johari Window

sebagai sarana belajar (4) Membimbing pengisian lembar

perisai (Coat of arms) dalam merumuskan komitmen belajar

(5) Menganalisis manfaat belajar kooperatif

3) Materi Pokok

a) Pengembangan diri melalui belajar; b) Komitmen pembelajaran;

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

a) Munir, Baderal; Dinamika Kelompok, Percetakan Universitas Sriwijaya, Palembang, 2001.

b) Ratna, Sri, dan Sri Murtini; Dinamika Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III), LAN RI, Jakarta, 2001.

c) Santosa, Slamet; Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta, 1992. d) Wenzler-Cremer, Hildegard, dan Maria Fischer-Siregar; Permainan

dan Latihan Dinamika Kelompok. Proses Pengembangan Diri, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1993.

e) West, Edie; 201 Ice Breakers (Group Mixers, Warm-ups, Energizers and Playful Activities, The Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA, 1997.

f) Yayasan Indonesia Sejahtera; Bermain, Menghayati dan Belajar, Solo, PPSDM, 1990.

42

Page 51: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

j. Rencana Pembelajaran 2 (Dua)

1) Deskripsi Singkat: Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Muda dalam hal merancang persiapan bahan pembelajaran dengan metode problem solving. Hal-hal yang dibahas meliputi: konsepsi dasar rencana pembelajaran 2 (dua), pembuatan silabus dan satuan pelajaran dan teknik menyusun modul diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan dengan kata-kata sendiri konsepsi dasar rencana pembelajaran 2 (dua);

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian dan manfaat

rencana pembelajaran 2 (dua); (2) mengidentifikasi tahapan menyusun

rencana pembelajaran 2 (dua); (3) merumuskan dengan kata-kata

sendiri pengertian kompetensi, kompetensi standar, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

(4) memberi contoh kompetensi standar, kompetensi dasar dan indikator keberhasilan.

2. membuat silabus dan satuan pelajaran denganb metode problem solving;

(1) menjelaskan pengertian silabus; (2) menyebutkan komponen silabus; (3) membuat silabus per mata diklat

dengan metode problem solving; (4) menguraikan pengertian satuan

pelajaran; (5) menjelaskan komponen satuan

pelajaran; (6) membedakan silabus dengan satuan

pelajaran 3. membuat modul

diklat sesuai dengan kaidah yang berlaku.

(1) menjelaskan pengertian modul diklat;(2) menjelaskan manfaat modul diklat; (3) membedakan bentuk-bentuk modul

diklat; (4) memberikan contoh-contoh modul

diklat; (5) menjelaskan tahapan penyusunan

modul diklat; (6) mempraktikkan teknik penyusunan

modul diklat. 43

Page 52: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar rencana pembelajaran 2 (dua); b) Pembuatan silabus dan satuan pelajaran; c) Teknik menyusun modul diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 20 (dua puluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Adi W Gunawan, Genius Learning Strategi, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2003. b) Adult Education, Adult Education Association of the USA, 18th, N.W,

Washington, DC, 2003. c) Armstrong, Thomas, Seven Kinds of Smart, Plume/Penguins Books,

New York, 1993. d) A Suryadi, Enam Puluh Lima Belajar Mengajar dalam Kelompok,

Mandar Maju, Bandung, 1989. e) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum

Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999. f) Dryden, Gordon dan vos, Jeannette, The Learning Revolution,

Jalmar Press, Torrance, CA, 1994. g) Gardner, Howard, Multiple Intelligences: The Theory in Practice,

Basic Books, New York, 1993. h) Keputusan Ketua LAN Nomor: 280/IX/6/4/1996, tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum, GBPP dan Bahan Diklat bagi Diklat Teknis dan Diklat Fungsional, LAN, Jakarta.

i) Suparman, Atwi, dkk, Garis-garis Besar Program Pembelajaran dan Satuan Acara Pembelajaran, Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional, Ditjen Pendidikan Tinggi, Aktivitas Instruksional, Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

j) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung, 2003.

k. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat Evaluasi Penyelenggaraan Diklat bertujuan membantu peserta dalam menguasai kompetensi cara-cara mengevaluasi penyelenggaraan suatu diklat secara utuh. Hal ini penting, karena dengan demikian akan dapat diketahui apakah suatu diklat dilaksanakan secara efekftif atau tidak. Dengan ceramah singkat (lecturette), diskusi, kerja kelompok dan simulasi, peserta diklat akan diajak berperan serta untuk membahas cara mengevaluasi kurikulum diklat, tenaga Widyaiswara, proses kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, bahan pembelajaran, peserta diklat, dan penyelenggara diklat.

44

Page 53: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: merumuskan pengertian dan fungsi evaluasi penyelenggaraan diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan pengertian evaluasi

penyelenggaraan diklat; (2) menguraikan fungsi evaluasi

penyelenggaraan diklat; (3) memberi beberapa contoh kegiatan

evaluasi penyelenggaraan diklat

2. menguasai teknik evaluasi penyelenggaraan diklat;

(1) menjelaskan teknik evaluasi penyelenggaraan diklat;

(2) menyebutkan sekurang-kurangnya 5 (lima) aspek yang perlu dievaluasi dalam penyelenggaraan diklat;

(3) memberikan penjelasan hal-hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi penyelenggaraan diklat.

3. mempraktikkan evaluasi penyelenggaraan diklat sesuai dengan aspek yang dievaluasi.

(1) menyebutkan prosedur evaluasi penyelenggaraan diklat;

(2) menyiapkan formulir evaluasi penyelenggaraan diklat sesuai dengan aspek yang dievaluasi;

(3) melaksanakan evaluasi penyelenggaraan diklat.

3) Materi Pokok

a) Pengertian dan fungsi evaluasi penyelenggaraan diklat; b) Teknik evaluasi penyelenggaraan diklat; c) Praktik evaluasi penyelenggaraan diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Brinkerhoff, Rober O. Cs. Program Evaluation: A Practitioner’s

Guide For Trainers and Educators, Kluwer-Nijhoff Publihing, Boston, 1986.

b) T. Raka Joni, Penilaian Program Pendidikan, Proyek Pengembangan Pendidikan Guru, Jakarta, 1981.

c) Wilms, Douglas J. Monitoring School Performance: A Guide for Educators, The Falmer Press, Washington, D.C., 1992.

45

Page 54: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

l. Praktik Mengajar 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ”Praktik Mengajar” tidak diajarkan dalam kelas melainkan dipandu dan modul wajib dibaca oleh setiap peserta sebelum melakukan kegiatan praktik mengajar. Mata diklat ini memberikan gambaran umum tahapan pengajaran efektif melalui penerapan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan praktik mengajar, evaluasi praktik mengajar dengan metode problem solving, mekanisme umpan balik, sampai rencana tindak lanjut pembelajaran.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan konsepsi dasar micro teaching;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menerangkan pengertian micro

teaching; (2) menyebutkan manfaat micro

teaching;

(3) membandingkan kelebihan dan kelemahan micro teaching;

(4) mendeskripsikan tahapan pelaksanaan micro teaching.

2. mempraktikkan

mengajar mikro dengan metode problem solving;

(1) membuat persiapan micro teaching; (2) menerapkan tahapan micro teaching

dalam proses pembelajaran dengan metode problem solving;

(3) memerankan diri sebagai pengajar dalam micro teaching;

(4) memerankan diri sebagai peserta micro teaching.

3. menerapkan teknik pemberian umpan balik dalam micro teaching.

(1) menjelaskan pengertian dan manfaat umpan balik dalam micro teaching;

(2) mendeskripsikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam umpan balik;

(3) menjelaskan tips memberikan umpan balik dalam micro teaching;

(4) mempraktikkan teknik memberikan umpan balik;

(5) menyikapi positif pemberian umpan balik dari teman dan observer.

46

Page 55: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar micro teaching; b) Praktik micro teaching; c) Teknik pemberian umpan balik.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP untuk praktik mengajar, total

JP persiapan diatur sendiri (tergantung jumlah kelompok)

5) Daftar Pustaka Minimal a) Anderson, Lorin W., The Effective Teacher, Mac-Grow Hill’s

Company, New York, 1996. b) Blanchard, P Nick and James W Thacker, Effective Training–

Systems, Strategies and Practices, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1999.

c) Briggs, Leslie J (ed), Instructional Design – Principles and Applications, Education Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.

d) Kemp, Jerrold E., Instructional Design, Fearon-Pitman Publisher, Inc. California, 1997.

e) Morris, Lynn and Fitz-Gibbon, Carol Taylor., How to Measure Achievement, Sage Publications, Beverly Hills, London, 1986.

f) Piskurich, George M., Rapid Instructional Design – Learning ID Fast and Right, Jossey-Bass/Pfeiffer, San Fransisco, California, 2000.

g) Popham, W James., Modern Educational Measurement, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey USA, 1981.

h) Tight, Malcom., Key Concepts in Adult Education and Training, Routledge, London, 1996.

47

Page 56: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3. DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA

a. Pembelajaran Diklat Jarak Jauh 1) Deskripsi Singkat:

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya dalam hal melaksanakan proses pembelajaran Diklat Jarak Jauh (Tutorial) sesuai Kurikuler Diklat Jarak Jauh. Kompetensi ini sangat diperlukan bagi Widyaiswara Madya guna mendukung salah satu tugas Widyaiswara Madya. Hal-hal yang dibahas dalam mata diklat ini adalah: konsepsi dasar Diklat Jarak Jauh (DJJ) yang meliputi pengertian dan manfaat DJJ, kelebihan dan kelemahan DJJ, hakikat dan modus tutorial, menyusun program tutorial, yang meliputi rancangan aktivitas tutorial dan matrik aktivitas tutorial, proses tutorial yang meliputi tugas tutor dan tutee, dan tahapan proses tutorial.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mengkomunikasikan konsepsi dasar diklat jarak jauh (DJJ);

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasikan pengertian dan

manfaat DJJ; (2) mengidentifikasi kelebihan dan

kekurangan DJJ; (3) mendeskripsikan hakikat dan modus

tutorial. 2. mendeskripsikan

cara menyusun program tutorial dengan mengacu teknik rancang aktivitas tutorial & matrik aktivitas tutorial;

(1) menyusun rancangan program tutorial;

(2) membuat matrik aktivitas tutorial; (3) menyusun pedoman-predoman.

3. merancang proses tutorial.

(1) merancang tugas tutor dan tutee; (2) mendeskripsikan tahapan proses

tutorial. 3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar Diklat Jarak Jauh (DJJ); b) Rancangan progam tutorial; c) Rancangan proses tutorial.

48

Page 57: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP 5) Daftar Pustaka Minimal :

a) Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pedoman Penyelenggaraan Diklat Jarak Jauh Pengawas Ketenagakerjaan, Jakarta, 2002.

b) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Penyelenggaraan Diklat DJJ, Jakarta, 2003.

c) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Pengembangan Materi Diklat DJJ, Jakarta, 2003.

d) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Pengelolaan Tutorial Diklat DJJ, Jakarta, 2003.

e) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Monitoring dan Evaluasi Diklat DJJ, Jakarta, 2003.

b. Evaluasi Purna Diklat

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat Evaluasi Purna Diklat bertujuan membantu peserta diklat dalam menguasai teknik evaluasi purna diklat. Dengan menguasai kompetensi ini, Widyaiswara akan mampu menilai dampak perubahan yang diakibatkan adanya diklat. Untuk itu peserta akan diajak bertukar pikiran dan pengalaman tentang konsep evaluasi pasca diklat, tingkat evaluasi diklat, kompetensi yang dipersyaratkan oleh satu kurikulum diklat, evaluasi di tempat kerja, dan laporan hasil evaluasi.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi dasar evaluasi purna diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian evaluasi

purna diklat; (2) memberikan contoh konkrit 4 (empat)

tingkatan evaluasi dalam diklat aparatur;

(3) mengidentifikasi persyaratan kompetensi keluaran satu diklat yang akan dievaluasi (aspek kognitif, afektif dan psikomotorik).

b) menganalisis dengan menggunakan metode 5W + 1H kegiatan evaluasi purna diklat;

(1) mendeskripsikan metode evaluasi purna diklat;

(2) menganalisis kegiatan evaluasi purna diklat.

49

Page 58: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3 c) membuat laporan

evaluasi purna diklat. (1) mengidentifikasi aspek-aspek yang

akan dilaporkan; (2) membuat laporan evaluasi purna

diklat. 3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar evaluasi purna diklat; b) Analisis evaluasi purna diklat; c) Laporan evaluasi purna diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Blanchard, P Nick and James W Thacker, Effective Training–Systems, Strategies and Practices, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1999.

b) Briggs, Leslie J (ed), Instructional Design – Principles and Applications, Education Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.

c) Guba, Egon G. Fourth Generation Evaluation, London: Sage Publication, 1989.

d) Wolf, Richerd M, Evaluation in Education: Foundation of Competency Assessment and Program Review, New York: Praeger Publisher, 1984.

c. Psikologi Belajar Orang Dewasa 1) Deskripsi Singkat:

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya dalam hal mengaplikasikan psikologi belajar orang dewasa dalam proses pembelajaran sehingga mampu mengelola kelas secara kondusif dan menyenangkan. Hal-hal yang dibahas dalam mata diklat ini: konsepsi dasar belajar, meliputi pengertian, hakikat dan ciri-ciri proses belajar, prinsip-prinsip belajar, jenis belajar dan motivasi belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhi belajar; orang dewasa sebagai pelajar yang meliputi: ciri dan suasana orang dewasa belajar, prinsip-prinsip belajar orang dewasa dan aplikasinya, kompetensi pengajar orang dewasa, serta faktor-faktor yang menghambat orang dewasa belajar.

50

Page 59: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi dasar psikologi belajar orang dewasa;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasikan pengertian,

hakikat dan ciri-ciri proses belajar; (2) mengidentifikasi prinsip-prinsip

belajar; (3) mendeskripsikan jenis belajar dan

motivasi belajar; (4) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar. 2. mengenal ciri dan

suasana belajar serta mengelola proses pembelajaran orang dewasa.

(1) mengidentifikasi ciri-ciri & suasana belajar orang dewasa;

(2) menerapkan prinsip-prinsip belajar orang dewasa dalam situasi yang dipolakan;

(3) menunjukkan contoh kompetensi pengajar orang dewasa;

(4) mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat orang dewasa belajar.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar psikologi belajar orang dewasa; b) Ciri-ciri dan suasana serta pengelolaan proses belajar orang

dewasa. 4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Armstrong, Thomas, Seven Kinds of Smart, Plume/Penguins Books, New York, 1993.

b) A Mangunhardjono, Pembinaan Arti dan Metodenya, Kansius, Yogyakarta, 1990.

c) Anita Lie, Cooperative Learning, Crasindo, Jakarta, 2002 d) DePorter, Bobbi, Quantum Learning, Dell Publishing, New York,

1992. e) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum

Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999. f) Dryden, Gordon dan vos, Jeannette: The Learning Revolution,

Jalmar Press, Torrance, CA, 1994. g) Gardner, Howard, Multiple Intelligences: The Theory in Practice,

Basic Books, New York, 1993. h) Sudianto, Psikologi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka, Jakarta,

1994.

51

Page 60: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

i) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung, 2003.

d. Pendekatan Makro Dalam Analisis Kebutuhan Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya agar memahami pendekatan makro dalam analisis kebutuhan diklat. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini meliputi konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat, lingkup dan teknik-teknik analisis kebutuhan diklat (teknik analisis kinerja sebagai salah satu pendekatan makro dalam analisis kebutuhan diklat).

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan secara garis besar konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat (AKD);

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasikan pengertian,

tujuan dan manfaat AKD; (2) menjelaskan lingkup AKD; (3) mendeskripsikan pendekatan AKD.

2. mempraktikkan salah satu teknik AKD.

(1) mengidentifikasi teknik-teknik AKD yang tepat untuk suatu kondisi tertentu;

(2) mempraktikkan salah satu teknik AKD.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar AKD; b) Teknik-teknik AKD.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Allison Rossett, Training Needs Assessment, Educational Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1987.

b) Irawan, Prasetya, Analisis Kinerja, Jakarta, STIA LAN RI. c) LAN RI, Modul Diklat Manajemen Of Training, LAN Jakarta. d) Watson Charles, E, Management Development Through Training,

Massachuseets, Addison-Wesley Publishing Company, Inc. 1985. e) William M. Boast Phd diterjemahkan oleh Benyamin Martin, Analisa

Kebutuhan Diklat, Jakarta, 2001. 52

Page 61: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

e. Rancang Bangun Kurikulum 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat Rancang Bangun Kurikulum bertujuan membantu peserta menguasai kompetensi cara merancangbangun kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi ini penting dimiliki Widyaiswara, karena dengan demikian peserta akan mampu menyusun kurikulum yang konsisten dengan sosok kompetensi keluaran suatu diklat (exit requirements). Dengan menggunakan metode pembelajaran partisipatif peserta akan diajak urun pendapat dalam membahas konsep model pelatihan, pengertian kurikulum dan kurikulum berbasis kompetensi, rumusan kompetensi dan indikator, langkah rancang bangun kurikulum, struktur kurikulum. dan silabus mata diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menjelaskan konsepsi dasar kurikulum berbasis kompetensi;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan secara urut konsep

model pelatihan sebagai satu sistem; (2) membandingkan pendekatan

kurikulum berbasis mata pelajaran dengan kurikulum berbasis kompetensi.

2. menyusun kurikulum berbasis kompetensi.

(1) menjelaskan dengan contoh langkah-langkah menyusun kurikulum berbasis kompetensi;

(2) mempraktikkan penyusunan sebuah kurikulum berbasis kompetensi;

(3) mengidentifikasi mata diklat; (4) membuat struktur kurikulum diklat

hasil rancang bangun; (5) membuat silabus suatu mata diklat

dari struktur kurikulum.

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar kurikulum berbasis kompetensi; b) Kurikulum berbasis kompetensi.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP 5) Daftar Pustaka Minimal

1) Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002.

2) Gabriel, Eliot, Casework: A Competency Based Approach, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliff, New Jersey, 1983.

53

Page 62: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Weigan, James,E. Developing Teacher Competencies, Prentice Hall Inc, Englewood Cliff New Jersey, 1981.

f. Metode Studi Kasus

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya agar mengetahui dan memahami metode studi kasus agar dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik dan benar. Adapun pokok bahasan dalam mata diklat ini meliputi pengertian, tujuan dan karakteristik studi kasus, proses pembelajaran dengan studi kasus dan penulisan kasus.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menjelaskan konsepsi metode studi kasus dalam proses pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mendefinisikan pengertian studi

kasus; (2) menjelaskan tujuan studi kasus; (3) mendeskripsikan karakteristik metode

studi kasus.

2. mendeskripsikan proses pembelajaran dengan studi kasus;

(1) menjelaskan tugas Widyaiswara dalam studi kasus;

(2) menjelaskan tugas peserta; (3) menyebutkan tahapan proses

pembelajaran dengan studi kasus; (4) menilai proses pembelajaran dengan

studi kasus. 3. menulis kasus. (1) mengidentifikasi hal-hal yang perlu

dipersiapkan dalam penulisan kasus; (2) menyebutkan sumber-sumber dalam

penulisan kasus; (3) mengkomunikasikan pokok-pokok

penulisan kasus; (4) mempraktikkan penulisan dengan

benar. 3) Materi Pokok

a) Konsepsi metode studi kasus; b) Proses pembelajaran dengan studi kasus; c) Penulisan kasus.

54

Page 63: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Lembaga Administrasi Negara RI; Pedoman Penulisan Karya Tulis

Ilmiah bagi Widyaiswara, 1994. b) Yin Robert K, Case study Research: Design and Method,

diterjemahkan oleh M Djauzi Mudzakir, Jakarta; PT Grafika Persada.

g. Metode Penelitian Ilmiah Kediklatan

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini membahas pengertian, pemilihan dan pembahasan topik, judul, tujuan penelitian, tahapan dan obyek penelitian, penyusunan laporan penelitian, dan tindak lanjutnya.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami pengertian dan cara penentuan topik penelitian ilmiah kediklatan;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mendeskripsikan pengertian

penelitian ilmiah kediklatan; (2) mengidentifikasi jenis-jenis penelitian

ilmiah; (3) memilih dan menentukan topik

penelitian ilmiah kediklatan.

2. mendeskripsikan tahapan dan proses penelitian ilmiah.

(1) menyebutkan obyek-obyek penelitian ilmiah;

(2) menulis tahapan dalam penelitian ilmiah;

(3) menguraikan proses penelitian ilmiah. 3) Materi Pokok

a) Pengertian dan cara penentuan topik penelitian ilmiah kediklatan; b) Tahapan dan proses penelitian ilmiah.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Al. Widyamartaya, Veronica Sudiati, Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 1997.

55

Page 64: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

b) Etty Indriati, PhD. Menulis Karya Tulis Ilmiah, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003.

c) Irawan, Prasetya Dr, MSc,. Logika Dan Prosedur Penelitian, Penerbit STIA LAN Press, Jakarta 2002.

d) Mardalis Drs, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Penerbit PT. Bumi Aksara, Cetakan Ke lima, Jakarta 2002.

e) Drs. Riduwan, MBA, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung 2002.

h. Pengembangan Modul Diklat

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ”Pengembangan Modul” menguraikan konsepsi dasar pengembangan dan penulisan modul diklat mulai dari penjabaran siklus pengembangan diklat, kedudukan modul sebagai kaya tulis diklat, prinsip dasar pengembangan bahan ajar dan modul diklat, gambaran rancang bangun pengembangan modul diklat, strategi pengembangan modul diklat, teknik notasi penulisan modul dengan mengikuti format penulisan modul diklat dan evaluasi pengembangan modul menggunakan daftar periksa modul diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mengkomunikasikan kerangka teoritis penulisan dan pengembangan modul diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan siklus pengembangan

modul; (2) menerangkan modul sebagai karya

tulis diklat; (3) menjelaskan prinsip dasar

pengembangan bahan ajar dan modul diklat.

2. merancang bangun pengembangan modul diklat.

(1) merumuskan strategi pengembangan modul diklat;

(2) memberi contoh teknik notasi penulisan modul diklat;

(3) mendesain format penulisan modul; (4) menyusun daftar periksa

pengembangan modul diklat. 3) Materi Pokok

a) Kerangka teoritis penulisan dan pengembangan modul diklat; b) Rancang bangun pengembangan modul diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP

56

Page 65: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Daftar Pustaka Minimal a) Blanchard, P Nick and James W Thacker, Effective Training–

Systems, Strategies and Practices, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1999.

b) Briggs, Leslie J (ed), Instructional Design – Principles and Applications, Education Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.

c) Cunningsworth, Alan, Evaluating and Selecting EFL Teaching Materials, Heinemann Education Books, 1993.

d) Kemp, Jerrold E., Instructional Design, Fearon-Pitman Publisher, Inc. California, 1997.

e) Simonson, Michael R and Roger P Volker, Media Planning and Production, Charles E. Merrill Publishing Company, Colombus, Ohio, 1994.

i. Pengelolaan Forum Ilmiah Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya agar mengetahui dan memahami dengan baik mengenai pengelolaan forum ilmiah diklat. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini adalah konsepsi pengelolaan forum ilmiah diklat, dan tahapan dan proses pengelolaan forum ilmiah diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mengenal konsepsi pengelolaan forum ilmiah diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian pengelolaan

forum ilmiah diklat; (2) menguraikan tujuan dan manfaat

pengelolaan forum ilmiah diklat; (3) mengidentifikasi macam-macam

forum ilmiah diklat. 2. menguraikan

tahapan dan proses pengelolaan forum ilmiah diklat.

(1) menjelaskan tahapan pengelolaan forum ilmiah diklat;

(2) mendeskripsikan proses pengelolaan forum ilmiah diklat.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi pengelolaan forum ilmiah diklat; b) Tahapan dan proses pengelolaan forum ilmiah diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

57

Page 66: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Lembaga Administrasi Negara RI, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara.

b) Pat Roessle Materka, Lokakarya dan Seminar, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemanfaatan, Yogyakarta, 1990.

j. Bina Suasana Belajar

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya dalam membina suasana belajar yang kondusif agar proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan diklat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini adalah penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengenal diri dan mengenal orang

lain dalam kelompok belajar; (2) mempraktikkan salah satu contoh

cara membina suasana yang baik agar proses pembelajaran menyenangkan.

2. mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar.

(1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung suasana belajar yang menyenangkan;

(2) mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat suasana pembelajaran menyenangkan;

(3) merumuskan norma-norma dan etika dalam proses pembelajaran.

3) Materi Pokok

a) Penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan; b) Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Munir, Baderal; Dinamika Kelompok, Percetakan Universitas Sriwijaya, Palembang, 2001.

58

Page 67: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

b) Ratna, Sri, dan Sri Murtini; Dinamika Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III), LAN RI, Jakarta, 2001.

c) Roem, Topatimadang dkk., Belajar Dari Pengalaman, Panduan Latihan Pemandu Pendidikan Orang Dewasa untuk Pengembangan Masyarakat; P3M, Jakarta, 1996.

d) Santosa, Slamet; Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta, 1992. e) Wenzler-Cremer, Hildegard, Maria Fischer-Siregar; Permainan dan

Latihan Dinamika Kelompok. Proses Pengembangan Diri, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1993.

f) West, Edie; 201 Ice Breakers (Group Mixers, Warm-ups, Energizers and Playful Activities, The Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA, 1997.

g) Yayasan Indonesia Sejahtera, Bermain, Menghayati dan Belajar, Solo, PPSDM, 1990.

k. Rancangan Penelitian Ilmiah

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya dalam merancang penelitian ilmiah kediklatan. Hal-hal yang dibahas dalam mata diklat ini meliputi proposal penelitian, macam-macam variabel, rancangan penelitian, dan instrumen penelitian.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan aspek-aspek dalam proposal penelitian ilmiah;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan bentuk-bentuk proposal

penelitian ilmiah; (2) mendeskripsikan aspek-aspek dalam

proposal penelitian ilmiah.

2. menyusun rancangan penelitian ilmiah.

(1) mengidentifikasi variabel-variabel dalam penelitian ilmiah;

(2) menyusun rancangan penelitian ilmiah;

(3) menyusun instrumen penelitian. 3) Materi Pokok

a) Aspek-aspek dalam proposal penelitian ilmiah; b) Rancangan penelitian ilmiah.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

59

Page 68: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Daftar Pustaka Minimal a) Al. Widyamartaya, Veronica Sudiati, Dasar-Dasar Menulis Karya

Ilmiah, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 1997.

b) Etty Indriati, PhD. Menulis Karya Tulis Ilmiah, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003.

c) Irawan, Prasetya Dr, MSc,. Logika Dan Prosedur Penelitian, Penerbit STIA LAN Press, Jakarta 2002.

d) Mardalis Drs, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Penerbit PT. Bumi Aksara, Cetakan Ke lima, Jakarta 2002.

e) Drs. Riduwan, MBA, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung 2002.

l. Penilaian Angka Kredit

1) Deskripsi Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Madya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Widyaiswara. Hal-hal yang dibahas berkaitan dengan angka kredit (Unsur Utama dan Penunjang), tim penilai dan prosedur penyampaian DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit).

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan tugas pokok dan fungsi Widyaiswara;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mendeskripsikan tugas dan fungsi

Widyaiswara, (2) membedakan unsur utama dan unsur

penunjang dalam perolehan angka kredit yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Widyaiswara.

2. menguraikan tugas dan fungsi tim penilai.

(1) mendeskripsikan tugas dan fungsi tim penilai,

(2) menjelaskan pejabat yang berwenang mengangkat tim penilai dan batas waktu jabatan tim penilai,

(3) menjelaskan prosedur penyampaian DUPAK.

3) Materi Pokok a) Tugas dan fungsi Widyaiswara; b) Tugas dan fungsi tim penilai.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

60

Page 69: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS.

b) Peraturan MENPAN Nomor PER/66/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

c) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.A/I/10/6/2001 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Widyaiswara.

d) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.B/I/10/6/2001 tentang Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara.

e) Keputusan Kepala LAN Nomor 810.C/I/10/6/2001 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Widyaiswara.

f) Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2005 dan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

61

Page 70: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

4. DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT UTAMA

a. Filsafat Belajar Orang Dewasa 1) Deskripsi Singkat:

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Utama dalam hal mengaplikasikan filsafat belajar orang dewasa dalam merancang proses pembelajaran sehingga mampu mengelola kelas secara kondusif dan menyenangkan. Hal-hal yang dibahas dalam mata diklat ini adalah: konsepsi dasar filsafat belajar orang dewasa; hakikat, asumsi dasar belajar orang dewasa dan aplikasinya; ciri, suasana dan prinsip-prinsip belajar orang dewasa; aplikasi pendekatan belajar orang dewasa.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menguraikan konsepsi dasar filsafat belajar orang dewasa;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian dan manfaat

filsafat belajar orang dewasa; (2) membedakan antara paedagogi

dengan andragogi; (3) mendeskripsikan perubahan

paradigma dalam bidang pendidikan. 2. mengkomunikasikan

hakikat belajar belajar bagi orang dewasa;

(1) mendefinisikan pengertian dan proses belajar orang dewasa;

(2) mengidentifikasi ciri-ciri orang dewasa dan proses belajar orang dewasa;

(3) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi orang dewasa belajar.

3. mendeskripsikan asumsi dasar belajar orang dewasa dan aplikasinya dalam proses pembelajaran;

(1) mendeskripsikan konsep diri orang dewasa;

(2) memberikan contoh bahwa orang dewasa belajar berdasarkan pengalaman;

(3) mempraktikkan cara menyiapkan orang dewasa belajar.

4. menggambarkan ciri, suasana dan prinsip-prinsip belajar orang dewasa;

(1) mengidentifikasi ciri-ciri orang dewasa belajar;

(2) memberi contoh cara menciptakan suasana dalam proses belajar orang dewasa;

(3) mendeskripsikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa.

62

Page 71: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3 5. mengaplikasikan

pendekatan belajar orang dewasa dalam program diklat dan proses pembelaran.

(1) mengidentifikasi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pembimbing orang dewasa;

(2) mendeskripsikan peranan pembimbing dalam proses pembelajaran orang dewasa;

(3) mencontohkan cara memainkan peranan pembimbing orang dewasa.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar filsafat belajar orang dewasa; b) Hakikat belajar bagi orang dewasa; c) Asumsi dasar belajar orang dewasa dan aplikasinya dalam proses

pembelajaran; d) Ciri, suasana dan prinsip-prinsip belajar orang dewasa; e) Aplikasi pendekatan belajar orang dewasa dalam proses

pembelajaran dan program diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal : 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Armstrong, Thomas, Seven Kinds of Smart, Plume/Penguins Books,

New York, 1993. b) A Mangunhardjono, Pembinaan Arti dan Metodenya, Kansius,

Yogyakarta, 1990. c) DePorter, Bobbi, Quantum Learning, Dell Publishing, New York,

1992. d) DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum

Teaching, Allyn and `Bacon, Boston 1999. e) Dryden, Gordon dan vos, Jeannette: The Learning Revolution,

Jalmar Press, Torrance, CA, 1994. f) Gagne, R.M, The Conditions of Learning and Theory of Instructions,

(4 Th End), Halt, Reinhart and Winston New York, 1985. g) Sudianto, Psikologi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka, Jakarta,

1994. h) Win Wenger, Beyond Teaching and Learning, Yayasan Nuansa

Cendekia, Bandung, 2003.

b. Metode Penelitian Kualitatif 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Utama dalam metode penelitian kualitatif. Hal-hal yang dibahas adalah: gambaran penilaian suatu karya penelitian ilmiah kualitatif dalam dunia kediklatan secara komprehensif yang dimulai dari jabaran model-model penelitian ilmiah, keberagaman penelitian ilmiah

63

Page 72: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

diklat, perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif, rancang bangun penelitian kualitatif, langkah-langkah penelitian kualitatif, strategi perumusan masalah penelitian, instrumen penelitian, metodologi penelitian, desain manajemen penelitian, dan gambaran kesimpulan hasil penelitian kualitatif bidang kediklatan.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan dan mengkomunikasikan konsepsi dasar penelitian kualitatif;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menyebutkan model-model penelitian

kualitatif; (2) menerangkan penelitian ilmiah diklat; (3) membedakan penelitian kualitatif dan

penelitian kuantitatif.

2. merancang penelitian kualitatif.

(1) menguraikan rancang bangun penelitian kualitatif;

(2) mengidentifikasi langkah-langkah penelitian kualitatif;

(3) merumuskan masalah penelitian; (4) mengembangkan instrumen

penelitian; (5) memberi contoh salah satu metode

yang digunakan dalam penelitian kualitatif;

(6) mendesain manajemen penelitian kualitatif;

(7) memberi contoh cara menyimpulkan hasil penelitian.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar metode penelitian kualitatif; b) Rancangan penelitian kualitatif.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian, STIA-LAN Press, Jakarta, 1999.

b) Sevilla, Consuelo G et al., Pengantar Metode Penelitian, Penerbit Univesitas Indonesia, Jakarta, 1993.

c) Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.

64

Page 73: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

c. Merancang Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1) Deskripsi singkat:

Mata Diklat ini membahas tentang proses merancang PKL bagi Widyaiswara Utama yang meliputi teknik merancang PKL yang disajikan melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: memahami konsepsi dasar PKL dalam proses pembelajaran;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan latar belakang PKL; (2) menjelaskan tujuan PKL; (3) menjelaskan manfaat PKL dalam

proses pembelajaran

2. merancang PKL. (1) menjelaskan langkah-langkah dalam PKL;

(2) mengidentifikasi orang –orang yang terlibat dalam PKL;

(3) membuat rancangan PKL.

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar praktik kerja lapangan dalam proses pembelajaran; b) Rancangan praktik kerja lapangan (PKL).

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Lembaga Administrasi Negara, Observasi Lapangan, Modul

Diklatpim Tingkat III dan IV. b) Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor

280/IX/6/4/1996 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum, GBPP dan Bahan Pendidikan dan Pelatihan Bagi DiklatTeknis dan Diklat Fungsional.

d. Merancang Diklat Jarak Jauh (DJJ)

1) Deskripsi Singkat: Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Utama dalam hal merancang Diklat Jarak Jauh (DJJ) sesuai kebutuhan organisasi. Kompetensi ini sangat diperlukan Widyaiswara Utama guna mendukung salah satu tugas pokok Widyaiswara tingkat utama. Hal-hal yang dibahas dalam mata diklat ini: konsepsi dasar DJJ; analisis kebutuhan DJJ; rancang bangun DJJ; pengembangan bahan ajar; pedoman tutorial; pedoman ujian; pedoman monitoring dan evaluasi; pedoman penyelenggaraan diklat.

65

Page 74: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menjelaskan konsepsi dasar diklat jarak jauh (DJJ);

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasikan pengertian dan

manfaat DJJ; (2) mengidentifikasi kelebihan dan

kekurangan DJJ; (3) mengidentifikasi aspek-aspek dan

pedoman yang harus disiapkan dalam penyelenggaraan DJJ.

2. mendeskripsikan analisis kebutuhan DJJ;

(1) menjelaskan pengertian dan manfaat AKD;

(2) mengidentifikasi indikator kebutuhan diklat;

(3) menguraikan salah satu contoh teknik AKD.

3. merancang bangun DJJ;

(1) mengidentifikasi mata diklat; (2) menyusun kurikulum dan silabi; (3) menyusun satuan pelajaran.

4. mendeskripsikan bahan ajar/modul tutorial DJJ.

(1) mengkomunikasikan pengertian dan manfaat bahan ajar DJJ;

(2) mengenal jenis-jenis bahan ajar DJJ; (3) mendeskripsikan teknik penyusunan

bahan ajar DJJ.

3) Materi Pokok: a) Konsepsi dasar Diklat Jarak Jauh; b) Analisis kebutuhan DJJ; c) Rancang bangun DJJ; d) Pengembangan bahan ajar/modul tutorial DJJ.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Penyelenggaraan DJJ, Jakarta, 2003.

b) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Pengembangan Materi DJJ, Jakarta, 2003.

c) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Pengelolaan Tutorial DJJ, Jakarta, 2003.

d) Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Monitoring dan Evaluasi Diklat DJJ, Jakarta, 2003.

66

Page 75: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

e. Pendekatan Mikro Dalam Analisis Kebutuhan Diklat

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Utama agar mampu memahami dengan baik pendekatan mikro dalam analisis kebutuhan diklat, dan teknik analisis kebutuhan diklat serta praktik salah satu teknik analisis kebutuhan diklat.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat (AKD);

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasikan pengertian AKD;(2) menjelaskan tujuan dan manfaat

AKD; (3) mendeskripsikan lingkup dan

tingkatan AKD.

2. mempraktikkan salah satu teknik AKD.

(1) menjelaskan pendekatan AKD; (2) menyebutkan teknik-teknik dalam

pelaksanaan AKD; (3) mengidentifikasi kelemahan dan

kelebihan masing-masing teknik AKD;

(4) mempraktikkan salah satu teknik dalam pendekatan mikro (Competency Model Needs Assesment / CMNA).

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar analisis kebutuhan diklat; b) Teknik-teknik analisis kebutuhan diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Irawan, Prasetya, Analisis Kinerja (STIA, LAN RI) Jakarta b) Rossett, Allison, Training Needs Assessment, Educational

Technology Publication, Englewood Cliffs, New Jersey, 1987. c) Watson, Charles, E, Management Development Through Training,

Addison-Wesley Publishing Company, Inc, Massachusets, 1985. d) William M. Boast Phd diterjemahkan oleh Benyamin Martin, Analisa

Kebutuhan Diklat, Jakarta, 2001.

67

Page 76: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

f. Pengembangan Kurikulum Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat Pengembangan Kurikulum Diklat bertujuan membantu peserta diklat dalam menguasai kompetensi pengembangan kurikulum diklat. Kompetensi ini penting dikuasai agar Widyaiswara mampu mengembangkan kurikulum diklat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan dan tantangan jaman. Dengan banyak melakukan praktik, peserta diajak untuk membahas pengertian pengembangan kurikulum, fungsi kurikulum, landasan bagi pengembangan kurikulum, prinsip pengembangannya, dan aktualisasi pengembangan kurikulum dalam praktik.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi dasar pengembangan kurikulum diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian kurikulum

secara etimologis; (2) menjelaskan pengertian kurikulum

berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003; (3) mendeskripsikan fungsi kurikulum

bagi pencapaian tujuan diklat – kompetensi diklat;

(4) mendeskripsikan fungsi kurikulum bagi Widyaiswara;

(5) mendeskripsikan fungsi kurikulum bagi lembaga diklat;

(6) mendeskripsikan fungsi kurikulum bagi peserta diklat.

2. mengenal landasan pengembangan kurikulum;

(1) menjelaskan landasan filosofis; (2) menjelaskan landasan psiko

sosiologis; (3) menjelaskan landasan organisatoris.

3. mengorganisasikan kurikulum;

(1) mengorganisasikan kurikulum berdasarkan separated subject curriculum;

(2) mengorganisasikan kurikulum berdasarkan broad filed curriculum;

(3) mengorganisasikan kurikulum berdasarkan integrated curriculum;

(4) mengorganisasikan kurikulum berdasarkan competency based curriculum.

68

Page 77: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

1 2 3

4. mendeskripsikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum;

(1) mendefinisikan prinsip relevansi; (2) memberi contoh prinsip efisiensi; (3) menjelaskan prinsip efektivitas; (4) merumuskan prinsip fleksibilitas.

5. merumuskan cara praktis pengembangan kurikulum.

(1) mengaplikasikan intrakurikulum dalam praktik pengembangan kurikulum diklat;

(2) mengaplikasikan ekstrakurikulum dan life skills (self awarness, thinking, social skills, academic skills dan vocational skills) dalam praktik pengembangan kurikulum diklat;

(3) mengaplikasikan kurikulum muatan lokal dalam praktik pengembangan kurikulum diklat;

(4) mengaplikasikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dalam praktik pengembangan kurikulum diklat.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi dasar pengembangan kurikulum diklat; b) Landasan pengembangan kurikulum; c) Pengorganisasian kurikulum; d) Prinsip pengembangan kurikulum; e) Cara praktis pengembangan kurikulum.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi, PT Remaja Rosdikarya, Bandung, 2002.

b) Hendyat Sutopo & Wati Sumarno. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.

c) Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di sekolah, Sinar Baru, Bandung, 1999.

g. Komunikasi Interpersonal

1) Deskripsi Singkat Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Widyaiswara Utama dalam hal komunikasi inter-personal dengan ruang lingkup komunikasi, tipe komunikasi, model komunikasi, fungsi komunikasi terutama dalam lingkungan kerja yang disajikan melalui ceramah, diskusi, studi kasus dan demonstrasi.

69

Page 78: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan pengertian, ruang lingkup dan fungsi komunikasi interpersonal;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mendeskripsikan pengertian

komunikasi interpersonal; (2) mengidentifikasi ruang lingkup

komunikasi interpersonal; (3) mengkomunikasi fungsi komunikasi

interpersonal.

2. mempraktikkan komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari- hari.

(1) membedakan tipe komunikasi; (2) mempraktikkan model komunikasi

dalam pengalaman yang dipolakan; (3) menyebutkan tips mengefektifkan

komunikasi interpersonal.

3) Materi Pokok a) Pengertian, ruang lingkup dan fungsi komunikasi interpersonal; b) Praktik komunikasi interpersonal.

4) Alokasi Waktu Minimal: 10 (sepuluh) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Canggara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

b) Marguard, Michael and Agnes Reynolds, Communications in the Global Learning Organization, Irwin Professional Publishing, 1994.

c) Stace and Dumphy, Beyond the Boundaries, Communication Strategies in Change, Mc-Graw Hill, 1994.

h. Bina Suasana Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Widyaiswara Utama dalam membina suasana belajar yang kondusif agar proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan diklat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun materi pokok dalam mata diklat ini adalah penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan.

70

Page 79: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengenal diri dan mengenal orang

lain dalam kelompok belajar; (2) mempraktikkan salah satu contoh

cara membina suasana yang baik agar proses pembelajaran menyenangkan;

(3) membangun disiplin diri dan etos kerja yang tinggi dalam proses pembelajaran.

2. mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan.

(1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung suasana belajar yang menyenangkan;

(2) mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat suasana pembelajaran menyenangkan;

(3) merumuskan norma-norma dan etika dalam proses pembelajaran.

3) Materi Pokok a) Penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan; b) Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar yang

menyenangkan.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 JP

5) Daftar Pustaka Minimal a) Munir, Baderal; Dinamika Kelompok, Percetakan Universitas

Sriwijaya, Palembang, 2001. b) Ratna, Sri, dan Sri Murtini; Dinamika Kelompok (Bahan Ajar Diklat

Prajabatan Golongan III), LAN RI, Jakarta, 2001. c) Roem, Topatimadang dkk., Belajar Dari Pengalaman, Panduan

Latihan Pemandu Pendidikan Orang Dewasa untuk Pengembangan Masyarakat; P3M, Jakarta, 1996.

d) Santosa, Slamet; Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta, 1992. e) Wenzler-Cremer, Hildegard, Maria Fischer-Siregar; Permainan dan

Latihan Dinamika Kelompok. Proses Pengembangan Diri, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1993.

f) West, Edie; 201 Ice Breakers (Group Mixers, Warm-ups, Energizers and Playful Activities, The Mc Graw-Hill Companies, Inc. USA, 1997.

g) Yayasan Indonesia Sejahtera; Bermain, Menghayati dan Belajar, Solo, PPSDM, 1990.

71

Page 80: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

i. Teknik Konsultansi Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat Teknik Konsultansi Diklat bertujuan membantu peserta diklat dalam menguasai kompetensi melakukan konsultansi kediklatan. Penguasaan kompetensi ini penting bagi Widyaiswara agar mampu memberikan konsultansi pada lembaga diklat yang memerlukan bantuan. Dengan mengkaji teori dan melakukan praktik, peserta dilibat- sertakan membahas konsepsi konsultansi, kebutuhan akan jasa konsultansi, peran konsultan, sosok atau profile seorang konsultan, dan langkah-langkah memberikan konsultansi.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi konsultansi kediklatan;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mendeskripsikan pengertian dan

karakteristik jasa konsultansi; (2) mengidentifikasi kebutuhan dan

pentingnya jasa konsultansi; (3) menyebutkan 5 (lima) peran

konsultan; (4) mendeskripsikan sosok/profil seorang

konsultan (baik pengetahuan, keterampilan dan sikapnya).

2. mempraktikkan langkah pemberian jasa konsultansi kediklatan.

(1) membina kontak dan hubungan dengan klien;

(2) memilih setting dan metode kerja; (3) mengumpulkan data (melalui

wawancara, diskusi, sharing dan pertemuan);

(4) melakukan intervensi (agenda, feedback hasil observasi, coaching dan consulting, merumuskan dan memberi saran);

(5) melakukan evaluasi dan balikan terhadap seluruh rencana.

3) Materi Pokok

a) Konsepsi konsultansi kediklatan; b) Langkah langkah pemberian jasa konsultansi kediklatan.

4) Alokasi Waktu Minimal: 16 (enam belas) JP

72

Page 81: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

5) Daftar Pustaka Minimal a) Bittel, Lester W & John W. Newstrom. Pedoman Bagi Penyelia.

(Terjemahan : Bambang Hartono), Binaman Presindo dan LPPM, Jakarta, 1996.

b) Schein, Process Consultation: Its Role in Organization Development, Reading Addison Wesley Publishing Company, 1969.

c) Stewart, Jim. Managing Change Through Training and Development, (Alih Bahasa: Justinus Agus Budi Satrio) PT Gramedia, Jakarta, 1997.

j. Teknik Evaluasi Portofolio

1) Deskripsi Singkat Mata Diklat Teknik Evaluasi Portofolio bertujuan membantu peserta diklat dalam upaya menguasai kompetensi melakukan evaluasi berbasis portofolio. Kompetensi ini penting bagi Widyaiswara, agar evaluasi yang dilakukan terhadap peserta diklat bersifat adil dan menyeluruh. Pembahasan bersama peserta akan dilakukan terhadap materi konsep teknik evaluasi portofolio, prinsip umum dan prinsip dasar, indikator evaluasi portofolio, dan show case, baik secara kelompok maupun perseorangan.

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan konsepsi dasar teknik evaluasi portofolio;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengkomunikasi pengertian evaluasi,

portofolio dan teknik evaluasi portofolio;

(2) mendeskripsikan prinsip umum evaluasi portofolio;

(3) menyebutkan 4 (empat) prinsip dasar evaluasi portofolio.

2. merumuskan indikator evaluasi portofolio dan melakukan show case.

(1) menjelaskan tes komprehensif; (2) menjelaskan tes kasus; (3) menjelaskan catatan harian (disiplin

dan kehadiran); (4) menjelaskan penilaian harian dari

pengamat kelas; (5) menguraikan kegiatan selama PKL

dan Laporan PKL; (6) melakukan show case, baik secara

berkelompok maupun perorangan.

73

Page 82: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok a) Konsepsi dasar teknik evaluasi portofolio; b) Indikator evaluasi portofolio dan show case.

4) Alokasi Waktu Minimal: 6 (enam) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

a) Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Portofolio, PT Genesindo, Bandung, 2003.

b) Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, PT Remaja Rosdikarya, Bandung, 2002.

k. Praktik Konsultansi Diklat 1) Deskripsi Singkat

Mata Diklat ”Praktik Konsultansi Diklat” menguraikan simulasi dan aplikasi suatu kegiatan konsultansi diklat dimulai dengan gambaran beberapa teknik perkonsultansian diklat, uraian kelebihan dan kekurangan teknik-teknik konsultansi diklat, identifikasi bidang-bidang konsultansi diklat, rumusan persiapan simulasi dan konsultansi diklat, aplikasi praktik kegiatan konsultansi diklat, rumusan kendala konsultansi diklat, alternatif solusi konsultansi diklat, dan rencana tindak lanjut konsultansi diklat

2) Tujuan Pembelajaran

No Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 1 2 3

1.

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu: mendeskripsikan teknik-teknik perkonsultansian diklat;

Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat: (1) mengidentifikasi kelebihan dan

kekurangan teknik-teknik konsultansi kediklatan;

(2) menguraikan bidang-bidang konsultansi diklat.

2. mempraktikkan kegiatan konsultansi diklat;

(1) merumuskan persiapan simulasi konsultansi diklat;

(2) mensimulasikan kegiatan konsultansi diklat.

3. mengevaluasi kegiatan konsultansi diklat.

(1) menafsirkan kendala-kendala konsultansi kediklatan;

(2) mengajukan alternatif solusi konsultansi kediklatan;

(3) memberikan contoh tindak lanjut konsultansi kediklatan.

74

Page 83: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

3) Materi Pokok a) Teknik perkonsultansian diklat; b) Praktik konsultansi diklat; c) Evaluasi kegiatan konsultansi diklat.

4) Alokasi Waktu Minimal: 8 (delapan) JP

5) Daftar Pustaka Minimal

c) Blanchard, P Nick and James W Thacker, Effective Training–Systems, Strategies and Practices, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1999.

d) Feinberg, Mortimer R, Psikologi yang Efektif untuk Manajer, Penerbit Mitra Utama, Jakarta, 1992.

e) Gregory Robert J, Psychological Testing – History, Principles, and Applications, Allyn and Bacon Inc., Boston, 2000.

f) Gunarsa, Singgih D, Konseling dan Psikoterapi, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1996.

g) Morris, Lynn and Fitz-Gibbon, Carol Taylor., How to Measure Achievement, Sage Publications, Beverly Hills, London, 1986.

h) Steinbach, Robert, Successful Lifelong Learning, Crisp Publication, Crisp Publication.

i) Suparman, Atwi, Desain Instruksional, PAU-PPAI, Universitas Terbuka, 1994.

j) Tight, Malcom, Key Concepts in Adult Education and Training, Routledge, London, 1996.

75

Page 84: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB III

PESERTA DIKLAT

A. Persyaratan Mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan 1. Persyaratan Umum

a. Pendidikan minimal Strata Satu (S1); b. Untuk Diklat Kewidyaiswaraan Tingkat pertama, telah diangkat sebagai

Widyaiswara Pertama pangkat III/a dan III/b oleh pejabat yang berwenang, atau akan diangkat sebagai Widyaiswara Pertama pangkat III/a dan III/b; atau Widyaiswara jenjang jabatan lebih tinggi;

c. Untuk Widyaiswara yang pengangkatan pertamanya pada Jenjang Jabatan Widyaiswara Muda, Madya dan Utama, wajib mengikuti Diklat Kewidyiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan mendapatkan sertifikat kelulusan sebelum mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang lainnya.

d. Ditugaskan oleh Pimpinan Diklat Instansi (minimal oleh pejabat eselon II);

e. Berbadan sehat, jasmani dan rohani.

2. Persyaratan Khusus a. Apabila seorang Widyaiswara diangkat untuk pertama kali dalam jenjang

jabatan fungsional Widyaiswara Pertama, diharuskan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan lulus dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak pengangkatan.

b. Apabila seorang Widyaiswara diangkat untuk pertama kali dalam jenjang jabatan Widyaiswara Muda, diharuskan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan lulus dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak pengangkatan dan sebelum mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda.

c. Apabila seorang Widyaiswara diangkat untuk pertama kali dalam jenjang jabatan Widyaiswara Madya, diharuskan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan lulus dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak pengangkatan dan sebelum mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda dan Madya.

d. Apabila seorang Widyaiswara diangkat untuk pertama kali dalam jenjang jabatan Widyaiswara Utama, diharuskan mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan lulus dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak pengangkatan dan sebelum mengikuti Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda, Madya dan Utama.

76

Page 85: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

e. Apabila dalam jangka waktu yang tersebut dalam butir (poin) a, b, c, dan d di atas, yang bersangkutan belum mengikuti diklat yang dipersyaratkan, maka proses kenaikan jenjang pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi ditangguhkan.

B. Jumlah Peserta

Jumlah peserta Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama maksimal 30 (tiga puluh) orang dalam 1 (satu) kelas.

C. Kompetensi Peserta 1. Peserta Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya

dan Utama diharapkan akan menguasai kompetensi tersebut dalam Bab II Pedoman ini.

2. Bagi Widyaiswara yang hendak meningkatkan kemampuan di luar atau sebagian dari kompetensi yang telah ditetapkan tersebut dapat mengikuti Diklat Teknis Kewidyaiswaraan yang ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara.

3. Sebagai pengendali kompetensi jabatan Widyaiswara, Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama merupakan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dalam satu jenjang atau kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi yang harus dipenuhi sebelum penetapan pengangkatan.

77

Page 86: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB IV

TENAGA KEDIKLATAN Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang memiliki unsur tenaga kediklatan yang terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga akademis. A. Tenaga Administrasi

Tenaga administrasi adalah tenaga di luar tenaga akademis yang tugasnya mempersiapkan dan memperlancar pelaksanaan diklat baik secara teknis maupun manajerial.

B. Tenaga Akademis

Tenaga akademis dalam Diklat ini terdiri dari: 1. Widyaiswara

Tenaga kediklatan yang memiliki SK Jabatan Fungsional Widyaiswara dari instansinya berdasarkan surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara.

2. Widyaiswara Luar Biasa

Tenaga kediklatan yang diangkat secara internal oleh instansinya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara. Widyaiswara Luar Biasa ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing instansi (minimal oleh pejabat eselon II) secara periodik dan dapat diperbarui serta disesuaikan dengan kebutuhan Lembaga Diklat Instansinya.

3. Tenaga Ahli

Tenaga kediklatan yang bukan termasuk dua jenis tenaga akademis di atas, namun karena keahlian dan kepakarannya dibutuhkan untuk menunjang proses pelaksanaan diklat baik dari instansi penyelenggara atau di luar instansi penyelenggara (outsourcing). Kriteria tenaga ahli untuk Diklat Kewidyaiswaraan ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara.

78

Page 87: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB V

METODE, SARANA DAN PRASARANA DIKLAT

A. Metode

Metode yang digunakan dalam Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama adalah perpaduan antara berbagai ragam metode pelatihan andragogi yaitu metode pembelajaran klasikal, metode pembelajaran berbasis elektronik dan metode pembelajaran kontemporer yang meliputi: 1. Ceramah; 2. Diskusi; 3. Demonstrasi; 4. Simulasi; 5. Latihan / presentasi dalam kelompok (peer teaching); 6. Studi Kasus; 7. Seminar; 8. Bermain peran; 9. Deduktif; 10. Induktif; 11. Quantum learning/teaching; 12. Paricipatory learning; 13. Contextual teaching; 14. Collaborative learning.

B. Sarana dan Prasarana

1. Sarana Sarana Diklat yang digunakan dalam penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang antara lain adalah: a. Papan Tulis; b. Flip chart; c. Overhead Projector; d. Sound system; e. TV dan video; f. Kaset; g. Perekam audio/visual; h. Komputer; i. Buku/modul; j. Perangkat multimedia berbasis elektronik.

79

Page 88: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

2. Prasarana Prasarana Diklat yang digunakan dalam penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang anatara lain adalah b. Ruang kelas; c. Ruang diskusi; d. Ruang seminar; e. Ruang kantor; f. Ruang kebugaran; g. Laboratorium komputer; h. Ruang internet; i. Asrama bagi peserta; j. Perpustakaan; k. Ruang makan; l. Fasilitas olah raga/rekreasi; m. Unit kesehatan; n. Tempat ibadah.

80

Page 89: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB VI

PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggaraan

Penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara atau Lembaga Diklat instansi pemerintah lainnya yang telah terakreditasi dan wajib berkoordinasi dengan Direktorat Pembinaan Widyaiswara, Lembaga Administrasi Negara.

B. Waktu Pelaksanaan

Waktu penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama secara intensif sesuai alokasi jam pelatihan minimal yang telah ditetapkan dalam pedoman ini. Untuk mata diklat Praktik Mengajar pada Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama dan Muda, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok praktik mengajar secara paralel [maksimal 10 (sepuluh) peserta dalam satu kelompok]. Setiap kelompok ini dievaluasi oleh minimal 2 (dua) orang evaluator [1 (satu) dari LAN dan 1 (satu) dari instansi penyelenggara], pada penyelenggaraan diklat kerjasama). Jumlah waktu pembelajaran dan kebutuhan biaya disesuaikan dengan jumlah kelompok dan kelompok evaluator. Sebagai contoh untuk mata diklat Praktik Mengajar pada Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama disebutkan alokasi waktu minimal adalah 10 JP; maka untuk pelaksanaannya membutuhkan 2 JP untuk pengarahan dan kelompok paralel sejumlah 24 JP [8 (delapan) JP x 3 (tiga) kelompok]. Sedangkan alokasi biaya untuk kegiatan ini (dengan asumsi 30 orang peserta) adalah 2 (dua) orang x 3 (tiga) kelompok x 8 (delapan) JP = 48 (empat puluh delapan) JP ditambah 2 (dua) JP untuk pengarahan.

81

Page 90: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB VII

EVALUASI DAN SERTIFIKASI A. EVALUASI

1. Evaluasi Terhadap Peserta

Evaluasi terhadap Peserta bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan substansi mata diklat selama Diklat berlangsung. Evaluasi dilakukan terhadap perkembangan aspek penguasaan sikap dan mental serta aspek akademik. Bobot masing-masing aspek adalah 40% untuk aspek penguasaan sikap dan mental serta 60% untuk aspek akademik. Rincian kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut : a. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama;

1) Praktik Mengajar 40 % 2) Ujian 60 %

b. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Muda; 1) Praktik Mengajar 40 % 2) Ujian 60 %

c. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Madya;

1) Proposal Penelitian Ilmiah 40 % 2) Ujian 60 %

d. Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Utama;

1) Proposal Perkonsultansian Diklat

40 %

2) Ujian 60 %

Evaluasi dilakukan oleh tenaga kediklatan yang mengetahui dengan baik tingkat perkembangan masing-masing peserta. Komponen dan cara evaluasi perlu diinformasikan kepada peserta Diklat agar peserta tidak merasa diperlakukan tidak adil.

Nilai minimal kelulusan dalam Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang adalah 71 (tujuh puluh satu) [baik] yang diakumulasikan dari nilai ujian tertulis dari Direktorat Pembinaan Widyaiswara LAN dan nilai Praktik Mengajar; atau Proposal Penelitian Ilmiah; atau Proposal Perkonsultansian Diklat.

82

Page 91: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

Rentang nilai kelulusan adalah:

Nilai Predikat 91 – 100 Memuaskan 81 – 90 Sangat Baik 71 – 80 Baik 61 – 70 Memadai 0 – 60 Kurang

Penyelenggaraan ujian akhir, penyiapan materi ujian, koreksi dan penetapan kelulusan Diklat Kewidyaiswaraan ditetapkan dan berkoordinasi dengan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara.

2. Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar

Evaluasi terhadap Tenaga Pengajar (Widyaiswara dan fasilitator Diklat) bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan tenaga pengajar. Informasi yang diperoleh dari persepsi para peserta terhadap tenaga pengajar ini penting sebagai umpan balik bagi tenaga pengajar untuk memperbaiki prestasi mengajarnya. Komponen yang dievaluasi adalah penguasaan materi, tujuan instruksional, penggunaan metode dan alat bantu, penggunaan bahasa yang baik dan benar, nada dan suara, cara menjawab pertanyaan peserta, gaya dan perilaku, pemberian motivasi kepada peserta, disiplin kehadiran, motivasi kepada peserta, kualitas bahan Diklat, kerapihan berpakaian, disiplin kehadiran, dan kerjasama antar sesama Widyaiswara (fasilitator). Sebelum Widyaiswara masuk kelas, penyelenggara wajib membagikan formulir evaluasi tenaga pengajar kepada peserta diklat. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu proses pembelajaran dan peserta dapat memberikan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada akhir pembelajaran formulir yang telah diisi oleh peserta dikumpulkan oleh penyelenggara untuk ditabulasi. Nilai rata-rata menjadi bahan utama dalam pemberian umpan balik terhadap tenaga pengajar yang bersangkutan, dan bersifat rahasia (diberikan dalam amplop tertutup dan hanya boleh dibuka oleh Widyaiswara/ fasilitator yang bersangkutan). Contoh Lembar Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar dapat dilihat pada Formulir 1

3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Diklat

Evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat. Informasi ini penting bagi penyelenggara diklat untuk memperbaiki penyelenggaraan diklat di masa mendatang.

83

Page 92: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

Informasi yang perlu dijaring dari peserta diklat mengenai penyelenggaraan

diklat antara lain: a. Manfaat program dan relevansi program terhadap pekerjaan; b. Hubungan antara materi diklat dan kualitas materi diklat; c. Metode pembelajaran yang digunakan; d. Jumlah peserta dalam satu kelas dan kesempatan berinteraksi di kelas; e. Lama waktu/durasi diklat, serta alokasi waktu diklat untuk masing-masing

mata diklat, jadual dan data urutan pembelajaran, serta ketepatan waktu diklat;

f. Pelayanan penyelenggara dalam melayani peserta dan tenaga Widyaiswara, antara lain kualitas makanan, kualitas akomodasi, kualitas ruang kelas, ruang lainnya, kualitas sarana dan prasarana diklat, alat bantu pembelajaran diklat, keefektifan staf dan administrasi penyelenggaraan.

Evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat dapat dilakukan pada pertengahan diklat sebagai bahan perbaikan bagi sisa waktu diklat dan evaluasi yang dilakukan di akhir diklat. Evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat dilakukan dengan membagikan daftar isian yang perlu diisi oleh peserta diklat. Dalam pengantar, perlu ditekankan bahwa daftar isian harap diisi apa adanya, tidak mencantumkan nama atau tandatangan pengisi, dan evaluasi tidak akan dihubungkan dengan prestasi peserta dalam diklat. Untuk memudahkan tabulasi, maka setiap pertanyaan atau pernyataan diberi pilihan jawaban sehingga peserta tinggal memilih jawaban yang diinginkan. Untuk menampung saran yang belum tersedia dalam pilihan jawaban, perlu disediakan kolom isian terbuka.

Daftar isian yang telah diisi secara lengkap oleh peserta diklat, kemudian dikumpulkan oleh Penyelenggara Diklat untuk ditabulasi. Hasil tabulasi diinterprestasikan agar dapat menjadi informasi penting bagi penyelenggara dalam memperbaiki penyelenggaraan diklat yang akan datang.

Contoh Lembar Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Diklat dapat dilihat pada Formulir 2.

84

Page 93: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

B. SERTIFIKASI

Kepada peserta yang lulus dalam Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara, dan bersama dengan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama Departemen/LPND, Gubernur/Bupati/Walikota/ Sekretaris Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota dan Penanggung Jawab Pelaksanaan Program (untuk Diklat Kerjasama). Kepada peserta yang belum mencapai nilai kelulusan minimal dan/atau tidak dapat memenuhi semua kewajiban persyaratan administrasi, diberikan Surat Keterangan Mengikuti Diklat yang ditandatangani oleh Kepala Direktorat Pembinaan Widyaiswara dan/atau (bersama dengan) Penanggungjawab penyelenggara Diklat (untuk Diklat Kerjasama).

85

Page 94: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB VIII

PERENCANAAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN A. Perencanaan

Perencanaan kegiatan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama dilakukan secara integratif dengan perencanaan Diklat substansi di Instansi Pemerintah. Perencanaan ini diutamakan untuk pengembangan kompetensi Widyaiswara secara rutin dan terprogram.

B. Pembinaan

Penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama yang dilakukan di instansi pusat/daerah harus berkoordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara c.q. Direktorat Pembinaan Widyaiswara sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara. Sertifikasi, modul dan fasilitator diklat ditetapkan bersama-sama dengan Lembaga Administrasi Negara.

C. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Muda, Madya dan Utama ditetapkan dalam Anggaran Diklat yang terencana dan terprogram. Dalam kondisi tertentu instansi pusat/daerah dapat bekerjasama dengan instansi pusat/daerah lainnya dalam penyelenggaraan Diklat.

86

Page 95: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

BAB IX

P E N U T U P 1. Pedoman penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang ini disusun

berdasarkan uraian tugas Widyaiswara, analisis kebutuhan, tingkat kompetensi, dan tujuan program diklat dengan mengakomodasi kebutuhan organisasi instansi pemerintah masa kini.

2. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan pada kurikulum maupun aspek

lainnya, maka dapat dilakukan perbaikan lanjutan. 3. Pedoman penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang ini mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 28 Oktober 2005 KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

ANWAR SUPRIJADI

87

Page 96: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

Formulir 1 : Evaluasi Terhadap Tenaga Pengajar/Fasilitator LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DIREKTORAT PEMBINAAN WIDYAISWARA

EVALUASI TERHADAP WIDYAISWARA/FASILITATOR

NAMA FASILITATOR : .......................................................................... MATA DIKLAT : .......................................................................... HARI/TANGGAL/WAKTU : ..........................................................................

PETUNJUK PENGISIAN : Mohon diisi dengan memberikan tanda ( ) atau ( x) dan angka pada kolom yang tersedia.

60 65 70 75 80 85 90 95 100 1. Penguasaan Materi 2. Sistematika Penyajian 3. Kemampuan Menyajikan 4. Relevansi Materi dgn.Tujuan

Instruksional

5. Penggunaan Metode Belajar &

Sarana Diklat

6. Penggunaan Bahasa 7. Nada dan Suara 8. Cara Menjawab Pertanyaan Peserta 9. Gaya/Sikap dan Perilaku 10 Pemberian Motivasi kepada Peserta 11 Kualitas Bahan Diklat 12 Kerapihan Berpakaian 13 Disiplin Kehadiran 14 Kerjasama antar Widyaiswara

Nilai Rata - rata : Terima kasih

…………..…….., …………………… Catatan/Saran :

( )

88

Page 97: PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI · PDF fileperaturan kepala lembaga administrasi negara nomor 9 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewidyaiswaraan

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Formulir 2 : Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Diklat DIREKTORAT PEMBINAAN WIDYAISWARA

EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARAAN

DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

NO. U R A I A N 60 65 70 75 80 85 90 95 100

1. Efektivitas penyelenggaraan

2. Ketersediaan sarana dan prasarana Diklat

3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana

4. Kebersihan kelas, kafetaria

5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Diklat

6. Kesiapan panitia Diklat dalam rangka kelancaran Diklat

Catatan/Saran : Terima kasih …………..…….., ……………………

( )

89