Upload
heri-junior
View
5.887
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PERANGKAT PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA
UNTUK KELAS 6 SEMESTER 1
Tugas Ini Disusun Sebagai Tugas Individu Akhir Semester Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran Semester V
Dosen Pengampu: Ika Kurnia Yuliati, M.Pd.
Disusun oleh: Heriyanto (10 015 052)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2013
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD KEBANGSAAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : 6 Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : Benda dan Sifatnya
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/ Bahan/
Alat Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
6.1. Menjelaskan
faktor-faktor
penyebab perubahan
benda
(pelapukan,
perkaratan,
pembusukan) melalui
pengamatan.
Penyebab
perubahan
benda
Pertemuan I
1) Siswa dan guru menyiapkan alat dan
bahan percobaan 2) Siswa mengamati empat
penyelidikan/percobaan terkait dengan faktor-faktor penyebab
perubahan benda karena pemanasan, pembusukan , perkaratan, dan pelapukan yang sudah disiapkan.
3) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan atas 4 sampai 5 siswa.
4) Setiap kelompok berdiskusi untuk mencoba memberikan jawaban
sementara dari rumusan masalah yang bekaitan dengan perubahan benda karena pemanasan, pelapukan, perkaratan, dan pembusukan yang
telah disiapkan oleh guru pada Lembar Kegiatan Siswa.
5) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang berbeda sesuai sub bab yang
ada, yaitu pemanasan, pelapukan, perkaratan, dan pembusukan.
6) Salah satu kelompok mengerjakan LKS yang berisi tentang cara
A. Kognitif Produk 1. Menyebutkan contoh perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan tepat.
2. Menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan percaya diri.
3. Menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan tepat. 4. Menjelaskan cara mencegah/memperlambat
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan logis.
B. Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi contoh perubahan benda
yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
1. Menganalisis perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan secara cermat. 2. Memprediksi perubahan benda yang
Tes
tertulis
Penilai
-an
sikap
Unjuk
kerja
Pilihan ganda
,essay,
uraian
Lembar
pengamatan
Lembar
pengamatan
Sebutkan
tiga faktor
penyebab
perubahan
pada
benda!
Ketelitian
Keterampil-
an
4 x 35
menit
Sumber:
Ilmu Pengetahuan
Alam untuk
SD/MTs.
Media/Alat :
- Gambar contoh
perubahan
benda yang
disebabkan oleh
pemanasan,
perkaratan,
pembusukan,
dan pelapukan
- Papan tulis
- LCD Projector
- LKS
- Lilin, korek api,
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/ Bahan/
Alat Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
mencegah/memperlambat
pembusukan, perkaratan, dan pelapukan.
7) Setiap kelompok menyusun jawaban sementara hasil dari diskusi
kelompok ke dalam LKS. 8) Kelompok yang mendapat bagian
mengerjakan LKS tentang pemanasan
dan pelapukan , maka kelompok tersebut menuliskan jawaban sementara di papan tulis dan menjelaskan jawabannya kepada
siswa yang lain. 9) Guru memberikan pertanyaan
bimbingan secara lisan untuk mengarahkan siswa agar dapat
menjelaskan jawabannya. 10) Siswa dan guru melakukan percobaan
perubahan benda karena pemanasan, yaitu untuk menemukan jawaban
yang ilmiah dari salah satu jenis LKS yang telah dikerjakan siswa.
11) Siswa dan guru membandingkan
jawaban sementara dengan hasil percobaan.
12) Guru bersama siswa bertanya jawab dan meluruskan kesalahan
pemahaman. 13) Guru menyampaikan hal-hal yang
belum diketahui dan menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
Pertemuan II 1) Siswa bertanya jawab terkait dengan
perkaratan dan pembusukan. 2) Kelompok yang mendapat bagian
mengerjakan LKS tentang perkaratan dan pembusukan, maka kelompok
tersebut menuliskan jawaban sementara di papan tulis dan menjelaskan jawabannya kepada siswa yang lain.
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan secara logis. 3. Membedakan contoh perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
4. Membedakan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda dengan cermat.
C. Afektif 1. Karakter a. Mengidentifikasi contoh perubahan benda
yang disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
b. Memprediksi perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan secara logis. c. Membedakan contoh perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
d. Membedakan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda dengan cermat.
2. Keterampilan Sosial a. Menyebutkan contoh perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan sikap saling menghargai.
b. Menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan penuh keterbukaan.
c. Menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan terbuka. d. Menjelaskan cara mencegah/memperlambat
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan penuh perhatian.
D. Psikomotor 1. Menyampaikan contoh perubahan benda
yang disebabkan oleh pemanasan,
air, botol
bening, paku,
toples, roti
tawar, lup, kayu
sudah lama dan
lapuk, kayu
sudah lama dan
bagus, kayu
sudah lama
dicat, dan kayu
sudah lama
dipernis.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/ Bahan/
Alat Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
3) Guru memberikan pertanyaan
bimbingan secara lisan untuk mengarahkan siswa agar dapat menjelaskan jawabannya.
4) Siswa dan guru melakukan percobaan/penyelidikan tentang perkaratan pembusukan.
5) Siswa dan guru membandingkan jawaban sementara dengan hasil percobaan.
6) Siswa dan guru bertanya jawab
tentang cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan.
7) Guru bersama siswa bertanya jawab
dan meluruskan kesalahan pemahaman.
8) Guru menyampaikan hal-hal yang belum diketahui dan menyimpulkan
materi yang sudah dipelajari. 9) Guru mrngadakan evaluasi
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan
dengan terampil. 2. Menyampaikan cara
mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara runtut.
3. Membedakan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan benar.
4. Menyampaikan perbedaan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda dengan jelas.
Karakter yang ditanamkan Nilai Ketuhanan, Nilai Demokrasi, Nilai Ketelitian, Nilai Keterbukaan, Nilai Kepedulian, Nilai Kedisiplinan, Nilaikejujuran, Nilai Kerjasama, Nilai Saling Tolong
Menolong, Nilai Kesopanan, Nilai Keteratuaran, Nilai Ketekunan, Dan Nilai Rasa Ingin Tahu.
Yogyakarta, 16 Juni 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
Heriyanto, SPd.SD (c) Dian Sastro Wardoyo, S.Pd. SD.
NIP:134324354354 NIP: 71673157177717
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah :SD KEBANGSAAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester :VI/I
Alokasi Waktu :4 jam pelajaran @ 35 menit
I. Standar Kompetensi
Benda dan Sifatnya
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda.
II. Kompetensi Dasar
6.1. Menjelaskan faktor- faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
III. Indikator
A. Kognitif Produk
1. Menyebutkan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan tepat. 2. Menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan percaya diri.
3. Menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan tepat.
4. Menjelaskan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan logis.
B. Kognitif Proses
2. Mengidentifikasi contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
3. Menganalisis perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan secara cermat.
4. Memprediksi perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan secara logis. 5. Membedakan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti. 6. Membedakan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan pada benda dengan cermat.
C. Afektif
1. Karakter
a. Mengidentifikasi contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
b. Memprediksi perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara logis.
c. Membedakan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
d. Membedakan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan pada benda dengan cermat.
2. Keterampilan Sosial
a. Menyebutkan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan sikap saling menghargai.
b. Menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan penuh keterbukaan.
c. Menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan terbuka.
d. Menyampaikan jawaban sementara terkait dengan rumusan masalah
perubahan benda akibat pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan jelas.
D. Psikomotor
1. Menyampaikan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan terampil. 2. Menyampaikan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan secara runtut. 3. Menceritakan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan benar.
4. Menyampaikan perbedaan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda dengan jelas.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif Produk
1. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menyebutkan contoh perubahan benda
yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan tepat.
2. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan percaya diri.
3. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan dengan tepat. 4. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara
mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan
logis.
B. Kognitif Proses
1. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa mampu mengidentifikasi contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan dengan teliti. 2. Melalui pengamatan percobaan/penyelidikan, siswa mampu menganalisis
perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara cermat.
3. Melalui diskusi, siswa mampu memprediksi perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara logis.
4. Dengan bertanya jawab, siswa mampu membedakan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
5. Dengan bertanya jawab, siswa mampu membedakan cara mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda
dengan cermat.
C. Afektif
1. Karakter
a. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa mampu mengidentifikasi
contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
b. Melalui diskusi, siswa mampu memprediksi perubahan benda yang
disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara logis.
c. Dengan bertanya jawab, siswa mampu membedakan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan teliti.
d. Dengan bertanya jawab, siswa mampu membedakan cara
mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan pada benda dengan cermat.
2. Keterampilan Sosial
a. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menyebutkan contoh perubahan benda
yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan sikap saling menghargai.
b. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa menjelaskan contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan penuh keterbukaan.
c. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa menyimpulkan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan
pelapukan dengan terbuka. d. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara
mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan
penuh perhatian.
D. Psikomotor
1. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa mampu menyampaikan
contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan terampil.
2. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menyampaikan cara
mencegah/memperlambat perkaratan, pembusukan, dan pelapukan secara runtut.
3. Dengan mengamati percobaan/penyelidikan, siswa mampu menceritakan perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan benar.
4. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menyampaikan jawaban sementara terkait dengan rumusan masalah perubahan benda akibat pemanasan,
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan dengan jelas.
V. Materi Pokok
Perubahan Wujud Benda (terlampir)
VI. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Keterampilan proses
Model : POE (Predict Observe Explain)
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas,
pengamatan, percobaan.
VII. Media/ Alat / Sumber
Media/Alat : - Gambar contoh perubahan benda yang disebabkan oleh pemanasan, perkaratan,
pembusukan, dan pelapukan - Papan tulis
- LCD Projector - LKS
- Lilin, korek api, air, botol bening, paku, toples, roti tawar, lup, lidi, kayu sudah lama dan lapuk, kayu sudah lama dan bagus, kayu sudah lama dicat, dan kayu
sudah lama dipernis.
Sumber:
Suhartanti, Dwi, Aziz Zulaikha, Isnani, dan Suryani, Yulinda Erma. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
VIII. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan awal (10 menit)
1. Apersepsi
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam (Nilai
yang ditananamkan adalah nilai ketuhanan)
b. Siswa berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing (nilai
yang ditanamkan adalah nilai ketuhanan)
c. Guru melakukan presensi dan menanyakan kabar. (
menananmkan nilai kepedulian)
2. Review
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi
sebelumnya (menanamkan nilai kesantunan)
3. Motivasi
- Mengajak siswa bertanya jawab tentang perubahan benda di
lingkungan sekitar.( menanamkan nilai kesantunan)
4. Orientasi
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (penanaman nilai
keterbukaan)
b. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan, termasuk prosedur yang harus diikuti siswa.
(Penanaman nilai kedisiplinan)
B. Kegiatan inti
1. Pertemuan I
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Siswa dan guru menyiapkan alat dan bahan percobaan. (penanaman
nilai keteraturan)
2) Siswa mengamati empat penyelidikan/percobaan terkait dengan faktor-
faktor penyebab perubahan benda karena pemanasan, pembusukan ,
perkaratan, dan pelapukan yang sudah disiapkan. (penanaman nilai
rasa keingintahuan dan nilai ketelitian)
b. .Elaborasi (20 menit)
1) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan atas 4 sampai 5
siswa. (penanaman nilai kebersamaan)
2) Setiap kelompok berdiskusi untuk mencoba memberikan jawaban
sementara dari rumusan masalah yang bekaitan dengan perubahan
benda karena pemanasan, pelapukan, perkaratan, dan pembusukan
yang telah disiapkan oleh guru pada Lembar Kegiatan Siswa. (nilai
yang ditananam adalah nilai kerjasama, nilai demokrasi dan nilai
saling menghargai)
3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang berbeda sesuai sub bab yang
ada, yaitu pemanasan, pelapukan, perkaratan, dan pembusukan.
(penanaman nilai kerjasama)
4) Setiap kelompok menyusun jawaban sementara hasil dari diskusi
kelompok ke dalam LKS. (nilai yang ditanamakan adalah nilai
kedisiplinan)
5) Kelompok yang mendapat bagian mengerjakan LKS tentang
pemanasan dan pelapukan, maka kelompok tersebut menuliskan
jawaban sementara di papan tulis dan menjelaskan jawabannya kepada
siswa yang lain.(penanaman nilai keterbukaan)
6) Guru memberikan pertanyaan bimbingan secara lisan untuk
mengarahkan siswa agar dapat menjelaskan jawabannya.(penanaman
nilai saling tolong menolong)
c. Konfirmasi (25 menit)
1) Siswa dan guru melakukan percobaan perubahan benda karena
pemanasan, yaitu untuk menemukan jawaban yang ilmiah dari salah
satu jenis LKS yang telah dikerjakan siswa.(penanaman nilai
ketekunan dan ketelitian)
2) Siswa dan guru membandingkan jawaban sementara dengan hasil
percobaan.(penanaman nilai ketelitian)
3) Siswa dan guru membahas jawaban sementara tentang
pelapukan.(nilai keterbukaan dan nilai demokratis)
4) Guru bersama siswa bertanya jawab dan meluruskan kesalahan
pemahaman. (Penanaman nilai kedisiplinan dan nilai demokrasi)
5) Guru menyampaikan hal-hal yang belum diketahui dan
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. (penanaman nilai
percaya diri)
2. Pertemuan II
a. Eksplorasi(5 menit)
- Siswa bertanya jawab terkait dengan perkaratan dan pembusukan.
(penanaman nilai keterbukaan dan kepercayaan diri)
b. Elaborasi (25 menit)
1) Kelompok yang mendapat bagian mengerjakan LKS tentang
perkaratan dan pembusukan, maka kelompok tersebut menuliskan
jawaban sementara di papan tulis dan menjelaskan jawabannya kepada
siswa yang lain. (penanaman nilai kerjasama dan ketekunan)
2) Guru memberikan pertanyaan bimbingan secara lisan untuk
mengarahkan siswa agar dapat menjelaskan jawabannya.(penanaman
nilai gotong royong)
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Siswa dan guru melakukan percobaan/penyelidikan tentang perkaratan
pembusukan.(penanaman nilai ketekunan)
2) Siswa dan guru membandingkan jawaban sementara dengan hasil
percobaan.(menanaman nilai ketelitian)
3) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara mencegah/memperlambat
perkaratan, pembusukan, dan pelapukan. (penanaman rasa ingin tahu)
4) Guru bersama siswa bertanya jawab dan meluruskan kesalahan
pemahaman.(penanaman nilai demokrasi dan keterbukaan)
5) Guru menyampaikan hal-hal yang belum diketahui dan
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.(penanaman nilai
keterbukaan)
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Evaluasi
- Siswa mengerjakan evaluasi secara individu dan dikoreksi bersama.
(penanaman nilai keterbukaan dan nilai ketelitian) 2. Refleksi
- Siswa membicarakan hal-hal yang sudah dilakukan dan yang belum
dilakukan.(penanaman keterbukaan dan nilai demokrasi)
IX. Penilaian
1. Teknik : tertulis, penilaian sikap, unjuk kerja 2. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda, uraian, lembar pengamatan 3. Alat penilaian :
a. Lembar Penilaian Kognitif (terlampir) b. Kunci Lembar Penilaian Kognitif(terlampir)
c. Kriteria Penilaian Kognitif (terlampir) d. Lembar Penilaian Afektif (terlampir) e. Kriteria Penilaian Afektif (terlampir)
f. Lembar Penilaian Psikomotor (terlampir) g. Kriteria Penilaian Psikomotor (terlampir)
Yogyakarta, 16 Juni 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
Heriyanto, SPd.SD (c) Dian Sastro Wardoyo, S.Pd. SD.
NIP:134324354354 NIP: 71673157177717
LAMPIRAN
MATERI/BAHAN AJAR:
PENYEBAB PERUBAHAN BENDA
Benda dapat mengalami perubahan karena beberapa faktor. Perubahan pada
benda dapat merugikan atau menguntungkan bagi manusia. Selain itu, setiap benda
terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Sifat bahan yang satu berbeda dengan bahan
yang lain. Untuk membuat suatu benda, kita perlu memilih bahan yang tepat. Dengan
demikian, kita dapat menggunakan benda sesuai pemanfaatannya. Apa saja penyebab
perubahan pada benda? Bagaimana pemilihan bahan yang tepat untuk membuat
benda? Mari kita temukan jawabannya dengan mempelajari materi pembelajaran
berikut.
Gambar 1. Sepeda baru dengan sepeda lama.
A.Penyebab Perubahan Benda
Ada banyak benda di sekitar kita. Benda-benda tersebut dapat mengalami
perubahan. Penyebabnya bermacam-macam. Di antaranya, pemanasan dan
pendinginan, pelapukan, perkaratan, maupun pembusukan. Sebagai contoh, sepeda
baru lama-kelamaan menjadi kusam. Warnanya memudar dan tidak mengilap lagi.
Apakah yang menyebabkannya? Mari temukan penyebabnya dengan mencermati
uraian berikut.
1. Pemanasan dan Pendinginan
Pemanasan dan pendinginan dapat menyebabkan perubahan pada benda.
Perubahan tersebut berupa perubahan wujud. Bagaimanakah perubahan wujud itu
terjadi? Temukan jawabannya dengan melakukan kegiatan pada rubrik Penyelidikan
berikut.
Penyelidikan 1
Gambar 2. Lilin.
Bagaimana kesimpulan kalian setelah melakukan kegiatan percobaan tersebut?
Apakah kalian dapat memahami perubahan wujud benda? Lilin merupakan benda padat. Saat
dipanaskan, lilin mengalami perubahan wujud menjadi cair. Perubahan seperti ini disebut
pelelehan/peleburan. Saat didinginkan, lilin cair berubah wujud menjadi padat. Perubahan
seperti ini disebut pembekuan. Lilin dapat berubah menjadi cair karena pemanasan. Akan
tetapi, lilin dapat kembali menjadi padat setelah didinginkan. Perubahan pada lilin bersifat
sementara.
Contoh lainnya dapat kalian temukan pada es yang dipanaskan. Es yang dipanaskan
akan mengalami pelelehan sehingga mengalami perubahan wujud. Es berubah wujud dari
padat menjadi cair. Jika pemanasan dilanjutkan, air akan berubah wujud menjadi uap air. Uap
air merupakan gas. Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas disebut penguapan. Uap air
yang mengalami pendinginan akan berubah wujud menjadi cair kembali. Peristiwa ini disebut
pengembunan/kondensasi. Itulah sebabnya kalian dapat melihat embun di pagi hari. Embun
berasal dari uap air yang mengalami pendinginan akibat suhu udara malam.
Selain jenis perubahan wujud di atas, masih ada perubahan yang lain. Perhatikanlah
kapur barus yang tersimpan di dalam almari. Pernahkah kalian berpikir mengapa kapur barus
itu habis? Ke manakah kapur barus itu pergi? Kapur barus merupakan benda padat. Saat
dipanaskan, kapur barus akan berubah wujud menjadi gas. Perubahan seperti ini disebut
sublimasi. Peristiwa sebaliknya, perubahan wujud dari gas menjadi padat, disebut deposisi.
Adanya perubahan wujud sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Melalui pemanasan
dan pendinginan, manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Pembuat es memanfaatkan
peristiwa pembekuan untuk membuat es. Oleh karena itulah kita mengenal kulkas. Kulkas
membantu kita mengubah wujud benda dari cair menjadi padat. Sementara, petani garam
memanfaatkan pemanasan untuk menghasilkan garam. Mereka memanaskan air laut sehingga
menguap. Air habis menguap dan tersisalah garam. Garam dapat kita manfaatkan untuk
memasak.
2.Perkaratan
Apakah yang dimaksud perkaratan? Mengapa benda bisa mengalami perkaratan?
Sebelum membahasnya, lakukan dahulu kegiatan pada rubrik Penyelidikan berikut.
Penyelidikan 2
Perhatikan kembali hasil pengamatan kalian. Paku adalah logam. Pada
awalnya paku berwarna hitam mengilap. Setelah seminggu, paku berubah warna.
Paku dalam botol mana sajakah yang berubah warna? Paku berubah warna karena
adanya oksigen. Pada botol yang berisi air, paku akan berubah warna. Begitu juga
botol yang tidak ditutup atau yang berisi udara dan air. Udara mengandung oksigen.
Di dalam air juga terdapat oksigen yang terlarut di dalam air. Oksigen inilah yang
menyebabkan paku berubah warna. Perubahan warna pada paku ini disebut
perkaratan (korosi). Perkaratan dapat terjadi pada logam. Perkaratan ditandai dengan
bercakbercak berwarna kuning kecokelatan. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi
antara logam dan oksigen. Reaksi ini dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi
membentuk karat (besi oksida). Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara
lembap. Logam mengalami perkaratan karena sifatnya yang mudah teroksidasi.
Logam yang dapat berkarat contohnya seng, besi, dan baja. Perkaratan pada logam
bersifat merugikan. Logam menjadi rapuh dan rusak. Oleh karena itu, perkaratan
pada logam perlu dicegah. Salah satunya dengan cara pengecatan. Cat
menutupi permukaan logam sehingga tidak terkena udara. Dengan begitu, udara tidak
dapat merusak logam. Perhatikanlah pagar-pagar besi yang ada di sekitar kalian.
Tahukah kalian mengapa pagarpagar besi itu dicat? Cat membuat pagar terlihat indah.
Selain itu, cat dapat mencegah perkaratan pada pagar besi. Akan tetapi, perkaratan
dapat terjadi jika cat mengelupas. Oleh karena itu, orang biasanya melakukan
pengecatan ulang. Apalagi jika sudah banyak cat yang mengelupas.
Selain itu, perkaratan dapat dicegah dengan cara lain. Logam dapat dilapisi
dengan plastik. Plastik merupakan bahan antikarat. Perkaratan logam dapat dicegah
selama lapisan plastik tidak rusak. Logam juga dapat dilapisi dengan logam lain yang
lebih tahan karat. Contohnya, krom, emas, dan timah. Timah digunakan untuk
melapisi bagian dalam kaleng makanan. Bagian tersebut menjadi mengilap dan tidak
mudah berkarat. Beberapa logam juga dapat digabung menjadi satu dan disebut aloi.
Cara ini juga dapat mencegah terjadinya perkaratan pada logam. Contohnya adalah
penggabungan baja, krom, dan nikel. Hasilnya berupa stainless stell. Stainless stell
merupakan logam antikarat.
Gambar 3. Pagar dicat agar tidak berkarat . Gambar 4. Pelapisan logam pada kaleng
3.Pembusukan
Kalian tentunya sudah tidak asing dengan peristiwa pembusukan. Berbagai
jenis makanan dapat mengalami pembusukan. Buah, daging, dan sayur mudah
membusuk. Apalagi jika diletakkan di tempat terbuka. Misalnya, diletakkan di atas
meja. Berbeda jika makanan disimpan di dalam kulkas. Makanan akan lebih awet dan
tidak cepat membusuk. Pembusukan makanan dapat kita ketahui dari tanda-tandanya.
Makanan biasanya berubah warna dan berbau. Makanan juga berlendir dan lembek.
Makanan busuk menjadi tidak enak dimakan. Hal ini tentu saja merugikan kita.
Tahukah kalian mengapa makanan mengalami pembusukan? Sebelum membahasnya,
lakukan terlebih dahulu kegiatan pada rubrik Penyelidikan berikut.
Penyelidikan 3
Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan di atas? Makanan yang
disimpan dalam waktu lama akan membusuk. Pembusukan makanan disebabkan oleh
proses penguraian yang dilakukan mikroba. Mikroba dapat berupa jamur dan bakteri.
Mikroba hidup di air dan udara. Oleh karena itu, makanan di tempat terbuka mudah
membusuk. Begitu juga makanan basah seperti buah atau kue.
Pembusukan makanan bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya
sudah kalian lakukan, yaitu dengan pengeringan. Makanan kering lebih tahan lama
daripada makanan basah. Hal ini karena mikroba lebih mudah hidup di tempat basah
daripada kering. Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang.
Makanan menjadi tidak lembab. Selain itu, makanan dapat diawetkan dengan cara
lain. Misalnya, pengasinan, pemanisan, pengasapan, dan pengalengan. Pengasinan
dilakukan dengan menambahkan garam dalam makanan. Sementara pemanisan
makanan dilakukan dengan menambahkan gula. Garam atau gula dalam makanan
dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Tumbuhan menjadi lebih awet. Cara ini
dapat kalian temui dalam berbagai asinan dan manisan. Contohnya asinan ikan dan
manisan buah. Sedangkan pengasapan biasanya dilakukan pada ikan. Kadar air dalam
ikan berkurang sehingga ikan lebih awet. Pengalengan juga dapat mencegah mikroba
masuk ke dalam makanan. Cara-cara pengawetan makanan tersebut banyak dilakukan
oleh banyak industri makanan. Pembusukan makanan juga dapat dicegah dengan
cara pendinginan. Pendinginan dilakukan dengan cara menyimpan makanan di
kulkas. Kulkas merupakan tempat yang bersuhu dingin. Mikroba tidak dapat hidup di
tempat seperti ini.Tidak semua pebusukan merugikan manusia. Ada juga pembusukan
yang menguntugkan, misalnya pembusukan sampah. Mikroba mengubah sampah
menjadi bhan yang mudah bercampur dengan tanah. Hal ini mencegah terjadinya
polusi.
Gambar 5. Jamur dapat menyebabkan pembusukan
Gambar 6. Contoh pengawetan makanan
4.Pelapukan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pelapukan, kita akan lalukan penyelidikan
terlebih dulu.
Penyelidikan 4
Pada kegiatan Penyelidikan di depan, kalian dapat mengetahui kondisi beberapa
kayu. Kayu dapat mengalami kerusakan. Kerusakan kayu ditandai dengan adanya lubang-
lubang atau lapisannya yang mulai membubuk. Kerusakan pada kayu tersebut dinamakan
pelapukan. Pelapukan kayu lebih cepat terjadi pada kondisi lembap. Kondisi ini membuat
kayu melunak. Rayap menjadi lebih mudah memakan
kayu. Akibatnya, kayu menjadi keropos dan rapuh. Pelapukan kayu ini dapat dicegah dengan
beberapa cara. Kayu basah dapat dikeringkan menggunakan oven. Kayu kering sebaiknya
diletakkan pada tempat kering. Kayu juga dapat dilindungi dengan dilapisi cat atau pernis.
Cat atau pernis menjadikan permukaan kayu lebih rapat. Air tidak dapat merembes masuk
sehingga kayu tetap kering. Selain itu, pemilihan kayu dapat memengaruhi keawetan. Kayu
yang masih muda lebih disukai rayap. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih kayu yang
sudah tua. Selain kayu, batu juga dapat mengalami pelapukan. Batu yang ditumbuhi lumut
dapat mengalami pelapukan. Lumut biasanya tumbuh pada batu yang lembap. Contohnya
bisa kalian temukan pada dinding-dinding rumah bagian luar. Jika dibiarkan, dinding rumah
akan cepat rusak. Dinding menjadi keropos dan rapuh. Oleh karena itu, dinding rumah
biasanya dilapisi semen dan dicat. Selain menambah keindahan, cat melindungi dinding dari
kerusakan. Sekarang kalian menjadi tahu bebe rapa penyebab pelapuk an. Berdasarkan
penyebabnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga. Ketiganya adalah pelapukan
fisik/mekanik, kimia, dan bio logi.
a. Pelapukan fisik/mekanik
Penyebabnya antara lain perbedaan suhu yang tinggi dan air. Contohnya, air yang membeku
pada celah batuan.
b. Pelapukan kimia
Pelapukan ini disertai perubahan susunan zat pembentuk benda. Contohnya, pelapukan
batuan akibat hujan asam.
c. Pelapukan biologis/makhluk hidup
Pelapukan ini diakibatkan oleh tumbuhan dan hewan. Contohnya, lumut menyebabkan
pelapukan dinding bangunan.
Gambar 5. Pelapukan kayu Gambar 6.lumut dapat meyebabkan
pelapukan pada batu
LEMBAR KEGIATAN SISWA I
Membuktikan Perubahan Benda Akibat Pemanasan dan Pendinginan
A. Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu membuktikan perubahan benda dapat diakibatkan karena pemanasan secara ilmiah.
B. Alat dan Bahan 1. Lilin 2. Es batu 3. Korek api
C. Petunjuk 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan mendiskusikannya bersama
kelompokmu! 2. Taruh lilin di tempat yang aman! 3. Lalu nyalakan lilin tersebut! 4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan berikut!
D. Tabel Pengamatan Perubahan Benda karena Pengaruh Pemanasan
Nama Benda
Keadaan Sebelum Dibakar/dipanaskan
Keadaan Selama Dibakar/dipanaskan
Keadaan Sesudah Dibakar/dipanaskan
Lilin
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari percobaan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................
LEMBAR KEGIATAN SISWA II
Menganalisis benda akibat pelapukan
A. Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda akibat pelapukan dan cara memperlambat pelapukan.
B. Alat dan Bahan
1. kayu sudah lama dan lapuk, 2. kayu sudah lama dan bagus,
3. kayu sudah lama dicat, dan 4. kayu sudah lama dipernis.
C. Petunjuk 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi bersama
kelompokmu! 2. Amati secara teliti keadaan keempat kayu! 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan berikut!
D. Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena pelapukan
Kayu Sudah Lama
dan Lapuk
Kayu Sudah Lama
dan Bagus
Kayu Sudah Lama
Dicat
Kayu Sudah
Lama Dipernis.
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis! ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
LEMBAR KEGIATAN SISWA III
Menganalisis Benda Akibat Pembusukan
A.Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda karena pembusukan dengan baik. B. Alat dan Bahan 1. Lup 2. Toples sejumlah empat buah 3. Roti tawar basah sejumlah empat buah 4. Lidi
C.Petunjuk
1. Jemurlah dua lembar roti tawar di bawah terik matahari hingga kering! 2. Letakkan roti basah di toples terbuka, tandai dengan nomor 1! 3. Letakkan roti basah di toples tertutup, tandai dengan nomor 2!
4. Letakkan roti kering di toples terbuka, tandai dengan nomor 3! 5. Letakkan roti kering di toples tertutup, tandai dengan nomor 4!
6. Amati dan catat keadaan roti pada setiap toples! 7. Simpan keempat toples di tempat aman! 8. Setelah seminggu, amati kembali keempat toples! Untuk mengamati, ambil sedikit
bagian roti dengan lidi! Gunakan kaca pembesar untuk membantu pengamatan. 9. Catat hasil pengamatan kalian! D.Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena Pembukuan
Keadaan Roti
Pada Toples 1
Keadaan Roti
Pada Toples 2 Keadaan Roti
Pada Toples 3 Keadaan Roti
Pada Toples 4
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis! ........................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
LEMBAR KEGIATAN SISWA IV
Menganalisis Benda Akibat Perkaratan
A.Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda karena perkaratan dengan baik. B. Alat dan Bahan 1. Paku yang masih baru berjumlah empat 2. Botol bening berjumlah empat
C.Petunjuk
1. Masukkan sebuah paku ke dalam masing-masing botol! 2. Botol 1 diisi air hingga penuh, kemudian ditutup!
3. Botol 2 diisi air hingga setengah tinggi botol, kemudian ditutup! 4. Botol 3 dibiarkan tanpa diisi air, kemudian ditutup! 5. Botol 4 dibiarkan tanpa diisi air dan tidak ditutup!
6. Simpan keempat botol tersebut di tempat yang aman! 7. Biarkan keempat botol selama satu minggu, kemudian ambil dan amatilah!
8. Isilah tabel berikut berdasarkan hasil pengamatan kalian! D.Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena Perkaratan
Keadaan Paku
Pada Botol 1
Keadaan Paku Pada
Botol 2 Keadaan Paku
Pada Botol 3 Keadaan
Paku Pada
Botol 4
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA I
Membuktikan Perubahan Benda Akibat Pemanasan dan Pendinginan
B. Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu membuktikan perubahan benda dapat diakibatkan karena pemanasan secara ilmiah.
B. Alat dan Bahan 1. Lilin 2. Es batu 3. Korek api
C. Petunjuk 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan mendiskusikannya bersama
kelompokmu! 2. Taruh lilin di tempat yang aman! 3. Lalu nyalakan lilin tersebut! 4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan berikut!
D. Tabel Pengamatan Perubahan Benda karena Pengaruh Pemanasan
Nama
Benda
Keadaan Sebelum Dibakar/dipanaskan
Keadaan Selama Dibakar/dipanaskan
Keadaan Sesudah Dibakar/dipanaskan
Lilin bentuknya silinder
utuh. Warna lilin putih. Sifatnya padat dan agak keras.
Lilin tidak panas.
bentuknya berubah menjdi tidak utuh. . Bagian lilin yang terbakar menjdi cair berwarna transparan. Lilin panas.
Bentuknya berubah tidak sesuai semula. bagian yang selama dibakar mencair, lalu menjadi beku kembali dan berwarna putih kembali. Tidak panas.
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari percobaan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
Saat dipanaskan, lilin mengalami perubahan wujud menjadi cair. Perubahan seperti
ini disebut pelelehan/peleburan. Saat didinginkan, lilin cair berubah wujud menjadi
padat. Perubahan seperti ini disebut pembekuan. Lilin dapat berubah menjadi cair
karena pemanasan. Akan tetapi, lilin dapat kembali menjadi padat setelah
didinginkan. Perubahan pada lilin bersifat sementara.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA II
Menganalisis benda akibat pelapukan
A.Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda akibat pelapukan dan cara memperlambat pelapukan.
B. Alat dan Bahan
1. kayu sudah lama dan lapuk, 2. kayu sudah lama dan bagus,
3. kayu sudah lama dicat, dan 4. kayu sudah lama dipernis.
C. Petunjuk 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi bersama kelompokmu! 2. Amati secara teliti keadaan keempat kayu! 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan berikut!
D. Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena pelapukan
Kayu Sudah Lama dan Lapuk
Kayu Sudah Lama dan Bagus
Kayu Sudah Lama Dicat
Kayu Sudah Lama Dipernis.
Kayu yang sudah lapuk, warna hitam dan keropos.Tidak ada cat atau pun pernis. Sifatnya agak lunak dan mudah dihancurkan. Ada lubang-lubang yang sudah membubuk.
Kayu yang sudah lama,tetapi masih kuat tidak lapuk, tidak keropos. Kayu tidak dicat dan tidak dipernis. Sifat kayu keras tidak mudah dihancurkan.
Kayu sudah lama tidak lapuk dan tidak keropos. Kayu dicat dan masih mengkilat. Sifat kayu keras dan tidak mudah dihancurkan. Permukaan kayu rapat.
Kayu sudah lama tidak lapuk dan tidak keropos. Kayu dipernis dan masih mengkilat. Sifat kayu keras dan tidak mudah dihancurkan. Permukaan kayu rapat
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
Kayu dapat mengalami kerusakan. Kerusakan kayu ditandai dengan adanya lubang-lubang atau lapisannya yang mulai membubuk. Kerusakan pada kayu tersebut dinamakan pelapukan. Pelapukan kayu lebih cepat terjadi pada kondisi lembab. Kondisi ini membuat kayu melunak. Rayap menjadi lebih mudah memakan kayu. Akibatnya, kayu menjadi keropos dan rapuh. Pelapukan kayu ini dapat dicegah dengan beberapa cara. Kayu basah dapat dikeringkan menggunakan oven. Kayu kering sebaiknya diletakkan pada tempat kering. Kayu juga dapat dilindungi dengan dilapisi cat atau pernis. Cat atau pernis menjadikan permukaan kayu lebih rapat. Air tidak dapat merembes masuk sehingga kayu tetap kering. Selain itu, pemilihan kayu dapat memengaruhi keawetan. Kayu yang masih muda lebih disukai rayap. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih kayu yang sudah tua. Selain kayu, batu juga dapat mengalami pelapukan.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA III
Menganalisis Benda Akibat Pembusukan
A.Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda karena pembusukan dengan baik. B. Alat dan Bahan 1. Lup 2. Toples sejumlah empat buah 3. Roti tawar basah sejumlah empat buah 4. Lidi
C.Petunjuk
1. Jemurlah dua lembar roti tawar di bawah terik matahari hingga kering! 2. Letakkan roti basah di toples terbuka, tandai dengan nomor 1! 3. Letakkan roti basah di toples tertutup, tandai dengan nomor 2!
4. Letakkan roti kering di toples terbuka, tandai dengan nomor 3! 5. Letakkan roti kering di toples tertutup, tandai dengan nomor 4!
6. Amati dan catat keadaan roti pada setiap toples! 7. Simpan keempat toples di tempat aman! 8. Setelah seminggu, amati kembali keempat toples! Untuk mengamati, ambil sedikit
bagian roti dengan lidi! Gunakan kaca pembesar untuk membantu pengamatan. 9. Catat hasil pengamatan kalian! D.Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena Pembukuan
Keadaan Roti
Pada Toples 1
Keadaan Roti
Pada Toples 2 Keadaan Roti
Pada Toples 3 Keadaan Roti
Pada Toples 4
Roti menjamur dan berubah warna. Baunya tidak enak. Bentuknya sudah berubah tidak teratur.
Roti menjamur dan berubah warna. Baunya tidak enak. Bentuknya sudah berubah tidak teratur.
Roti masih kelihatan bagus, tidak berbau busuk. Hanya lebih sedikit berubah menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Baunya tidak busuk.
Roti masih kelihatan bagus, tidak berubah bentuk dan warna, tidak berbau busuk.
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
Makanan yang disimpan dalam waktu lama akan membusuk. Pembusukan makanan disebabkan oleh proses penguraian yang dilakukan mikroba. Mikroba dapat berupa jamur dan bakteri. Mikroba hidup di air dan udara. Oleh karena itu, makanan di tempat terbuka mudah membusuk. Begitu juga makanan basah seperti buah atau kue. Pembusukan makanan bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya, yaitu dengan pengeringan. Makanan kering lebih tahan lama daripada makanan basah. Hal ini karena mikroba lebih mudah hidup di tempat basah daripada kering. Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang. Makanan menjadi tidak lembab.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA IV
Menganalisis Benda Akibat Perkaratan
A.Tujuan Setelah mengerjakan LKS, siswa mampu mendeskripsikan perubahan benda karena perkaratan dengan baik. B. Alat dan Bahan 1. Paku yang masih baru berjumlah empat 2. Botol bening berjumlah empat
C.Petunjuk
1. Masukkan sebuah paku ke dalam masing-masing botol! 2. Botol 1 diisi air hingga penuh, kemudian ditutup!
3. Botol 2 diisi air hingga setengah tinggi botol, kemudian ditutup! 4. Botol 3 dibiarkan tanpa diisi air, kemudian ditutup! 5. Botol 4 dibiarkan tanpa diisi air dan tidak ditutup!
6. Simpan keempat botol tersebut di tempat yang aman! 7. Biarkan keempat botol selama satu minggu, kemudian ambil dan amatilah!
8. Isilah tabel berikut berdasarkan hasil pengamatan kalian! D.Tabel Pengamatan Perubahan Benda Karena Perkaratan
Keadaan Paku
Pada Botol 1
Keadaan Paku Pada
Botol 2 Keadaan Paku
Pada Botol 3 Keadaan Paku
Pada Botol 4
Paku berubah warna dan air menjadi tercampur dengan warna agak tersebut.
Paku berubah warna menjadi agak kuning dan air menjadi terkena warna agak kuning juga.
Paku terdapat bercak kuning. Tetapi, hanya sedikit saja.
Paku terdapat bercak-bercak kuning agak coklat.
E. Jawablah pertanyaan berikut ini.
- Apa kesimpulan dari pengamatan tersebut? Jelaskan! Diskusikan jawaban kamu dengan kelompokmu! Tulis jawaban kelompokmu di papan tulis!
Paku berubah warna karena adanya oksigen. Pada botol yang berisi air, paku akan berubah warna. Begitu juga botol yang tidak ditutup atau yang berisi udara dan air. Udara mengandung oksigen. Di dalam air juga terdapat oksigen
yang terlarut di dalam air. Oksigen inilah yang menyebabkan paku berubah warna. Perubahan warna pada paku ini disebut perkaratan (korosi).
Perkaratan dapat terjadi pada logam. Perkaratan ditandai dengan bercakbercak berwarna kuning kecokelatan. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara logam dan oksigen. Reaksi ini dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi
oksidasi membentuk karat (besi oksida). Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara lembap. Logam mengalami perkaratan karena sifatnya yang mudah
teroksidasi.
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Apakah yang terjadi jika sepotong kawat selalu terkena air? (C4)
a. Mencair. c. Berkarat.
b. Membusuk. d. Lapuk.
2. Contoh pelapukan biologis adalah . . . . (C2)
a. air membeku di celah batuan
b. batuan melapuk karena hujan asam
c. dinding lapuk karena ditumbuhi lumut
d. kayu rapuh karena kepanasan terus-menerus
3. Logam akan mudah berkarat bila terkena . . . .(C1)
a. tanah c. karbon
b. nitrogen d. Oksigen
4. Wujud gas berubah menjadi cair disebabkan oleh proses . . . .(C2)
a. pendinginan
b. pembekuan
c. perkaratan
d. pembakaran
5. Benda yang dapat mengalami perkaratan adalah . . . .(C2)
a. batu c. pagar besi
b. gelas plastik d. Wajan
6. Salah satu tanda pembusukan makanan adalah . . . .(C1)
a. terjadi perubahan wujud
b. ditumbuhi jamur
c. berbau khas
d. lunak
7. Manakah pernyataan yang benar tentang pembusukan? (C6)
a. Pembusukan dapat terjadi pada semua benda.
b. Makanan di tempat tertutup cepat membusuk.
c. Pendinginan mempercepat pembusukan.
d. Mikroba merupakan penyebab pembusukan pada makanan.
8. Perhatikan data berikut:
1) pemanasan,
2) pewarnaan,
3) perkaratan,
4) pembusukan.
Faktor penyebab perubahan pada benda adalah . . . . (C2)
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 1), 3), dan 4)
d. 1), 2), 3), dan 4)
9. Pelapukan yang disebabkan oleh hujan asam disebut . . . . (C1)
a. pelapukan fisika
b. pelapukan biologi
c. pelapukan kimia
d. pelapukan benda mati
10. Pertumbuhan mikroba pada makanan dapat dihambat.
Caranya antara lain dengan . . . ( C3)
a. menyimpan makanan dalam panci
b. menyimpan makanan dalam kulkas
c. meletakkan makanan di atas meja makan
d. mencuci bahan makanan sebelum dimasak
B. Isilah titik-titik berikut.
1. Lumut dapat menyebabkan dinding mengalami . . . . (C1)
2. Pengecatan pagar besi bertujuan mencegah . . . . (C3)
3. Mengeringkan makanan di oven bertujuan mencegah . . . .(C3)
4. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara logam dan oksigen. Reaksi ini
dinamakan reaksi . . . . (C1)
5. Penyebab pelapukan yang disebabkan perbedaan suhu yang tinggi dan air disebut
pelapukan...(C1)
C. Jawablah dengan singkat dan jelas.
1. Sebutkan tiga faktor penyebab perubahan pada benda! (C1)
2. Sebutkan tiga cara mencegah pelapukan pada kayu! (C1)
3. Berikan tiga contoh benda yang mudah berkarat! (C2)
4. Mengapa pengasinan makanan dapat mencegah pembusukan? (C6)
5. Mengapa pelapukan kayu lebih cepat terjadi pada kondisi lembab? (C6)
KUNCI JAWABAN LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. D
4. A
5. C
6. B
7. D
8. C
9. C
10. B
Essay
1. Pelapukan
2. Perkaratan
3. Pembusukan
4. Oksidasi
5. Mekanik
Uraian
1. Pelapukan, perkaratan, dan pembusukan
2. a) pengeringan kayu menggunakan oven.
b) Kayu dilapisi cat atau pernis.
c) Pemilihan kayu yang sudah tua.
3. Paku, kawat, seng
4. Dalampengasinan terdapat garam dalam makanan yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba, sehingga makanan akan lebih awet.
5. Kondisi ini membuat kayu melunak. Rayap menjadi lebih mudah memakan kayu.
Akibatnya, kayu menjadi keropos dan rapuh
KRITERIA PENILAIAN KOGNITIF
1. Setiap nomor skornya adalah sebagai berikut.
a) Pada soal pilihan ganda, jika jawaban benar skor setiap nomor adalah 1
b) Pada soal essay, jika jawaban benar skor setiap nomor adalah 3
c) Pada soal uraian, jika jawaban benar skor maksimal setiap nomor adalah
5
(1) Jika jawaban mendekati benar, maka skornya adalah 2
(2) jika jawaban salah, maka skornya adalah 1
(3) jika tidak dijawab, maka skornya adalah 0
2. Jumlah perolehan skor maksimal adalah 50
3. Nilai rata-rata = jumlah skor perolehan x2
10
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
No Nama Siswa Aspek Penilaian
Me
ngh
arga
i
Ke
terb
uka
an
Ke
cerm
atan
Pe
rhat
ian
Ke
telit
ian
Ke
tep
atan
Logi
s
Jumlah
skor
Nilai
Rata-rata
1 2
3
4
5
6 7
8 9
10
11 12
13 14
15 16 17
18 19
20
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF
No Aspek
Penilaian Deskripsi
Skor
1 Menghargai
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-berdiskusi dengan bahasa yang sopan
-mendengar pendapat orang lain dengan tidak memotong pembicaraan
-menggunakan intonasi yang tepat dalam menyampaikan tanggapan dan
pertanyaan
-memberikan kesempatan bagi teman lain untuk menyapaikan pendapatnya
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
2
Keterbukaan
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-menjelaskan perubahan benda dengan tidak mengabaikan pendapat
orang lain
-bertanya jawab dengan menyampaikan pendapat dengan penuh semangat
-memberikan kesempatan bagi teman lain untuk berpendapat
-Tidak menganggap dirinya paling benar
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
3 Kecermatan
Jika keempat aspek berikut ini muncul
- Memberikan jawaban sementara dengan hati-hati
4
No Aspek
Penilaian Deskripsi
Skor
- Tidak salah dalam menggunakan alat dan bahan percobaan
- Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dibahas
-Mampu membedakan perubahan benda dengan memperhatikan hal-hal
yang kunci
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
4 Perhatian
Jika keempat aspek berikut ini muncul
- Memperhatikan penjelasan dengan serius
- Memperhatikan argumen teman tanpa melakukan kegiatan yang tidak
perlu
- Mengamati percobaan/penyelidikan dengan bermain-main
- Menjelaskan jawaban sementara dengan memperhatikan bimbingan guru
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
Jika keempat aspek berikut ini muncul
- Mengamati percobaan dengan serius
- Memperhatikan argumen teman saat berdiskusi tentang materi
- berpikir kritis saat mendapatkan penjelasan suatu teori perubahan sifat
benda
- Membandingkan perbedaan perubahan sifat benda dengan
memperhatikan berbagai aspek
4
5 Ketelitian Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
No Aspek
Penilaian Deskripsi
Skor
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
Jika keempat aspek berikut ini muncul
- Memberikan jawaban sementara yang tidak jauh dari jawaban yang
benar
- Tidak salah persepsi saat menerima argumen teman
- Memberikan tanggapan yang sesuai saat bertanya jawab
-Mampu membedakan perubahan benda dengan benar
4
6 Ketepatan Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-Menyebutkan contoh perubahan benda dengan memperhatikan penalaran
-menjelaskan perubahan sifat benda dengan memperhatikan pembuktian
secara ilmiah
-mendeskrisikan perubahan benda berdasarkan alasan senyatanya
- saat memberikan jawaban sementara tentang perubahan benda selalu
berdasarkan pada pemikiran yang masuk akal
4
7 Logis Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
BOBOT 10
Nilai rata-rata = jumlah perolehan skor X bobot 28
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
N
o Nama Siswa
Aspek Penilaian skor
Perolehan
Nilai rata- rata
Terampil Kejelasan Keruntutan Kebenaran
Skor Skor Skor Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2
3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20
KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTOR
No. Aspek Penilaian Deskripsi
Skor
Perolehan
1 Terampil
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-menggunakan alat dan bahan dengan luwes
-menunjukan contoh dengan tanpa keraguan
-tidak kaku dalam menyampaikan penjelasan
-mencontohkan dengan lancar
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
2
Kejelasan
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-Menyampaikan jawaban sementara dengan
sistematis
-memberi jawaban sementara dalam dengan suara
yang jelas dan teratur
-menanggapi pendapat teman lain dengan bahasa
yang mudah dipahami
-Memberikan alasan yang rinci tentang saat
menjelaskan
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
3 Keruntutan
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-menyampaikan cara mencegah/memperlambat
pembusukan, pelapukan, dan perkaratan dengan
bahasa yang runtut
-tidak terpotong-potong saat menyampaikan cara
mencegah/memperlambat pembusukan, pelapukan,
dan perkaratan
-menyampaikan tahapan-tahapan yang jelas,
sehingga diterima pendengar
-selalu fokus pada materi yang disampaikan.
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
Jika keempat aspek berikut ini muncul
-menceritakan proses pembusukan, pelapukan, dan
perkaratan dengan masuk akal
-menceritakan proses pembusukan, pelapukan, dan
perkaratan dengan berdasar kenyataan dan ilmiah
- menceritakan proses pembusukan, pelapukan, dan
perkaratan secara urut dan tepat
-tetap membedakan antara opini dengan fakta.
4
Jika hanya tiga aspek yang muncul 3
4 Kebenaran Jika hanya dua aspek yang muncul 2
Jika hanya satu aspek yang muncul 1
Jika tidak ada satu pun aspek yang muncul 0
BOBOT 10
Nilai rata-rata = jumlah perolehan skor x bobot 16