16
PERANCANGAN BUKU VISUAL FORMULA DAN MOTIF BATIK SURABAYA UNTUK REMAJA DENGAN KONSEP ‘CHEERFULLY YOUTH’ Amanda Kumala Sari Asyhar Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147 ABSTRAK Seiring perkembangan jaman, Batik mengalami inovasi dari motif, makna, proses pembuatan hingga penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari. Contohnya dalam proses pembuatan motif Batik, beberapa tahun yang lalu ditemukan cara membuat motif dengan menggunakan software digital, yang dikenal dengan nama Batik Fractal. Batik ini ditemukan oleh beberapa peneliti yang berasal dari Bandung bernama Pixel People Project dan telah menunjukkan eksistensi Batik buatannya dalam konferensi art di Milan pada tahun 2007 lalu. Selain pada motif, penggunaan Batik dalam kehidupan sehari-hari juga mengalami perubahan. Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. Sekarang tampak euforia Batik dimana-mana. Peminat Batik pun mulai merambah ke hampir seluruh kalangan, usia dan jenis kelamin. Ketua Dewan DEKRANASDA Jogyakarta mengatakan bahwa penjualan Batik di Jogja meningkat 30% semenjak pengakuan dari UNESCO serta peminat Batik mulai merambah pasaran orang tua hingga remaja. Dari gambaran diatas, dapat disimpulkan bahwa euforia Batik merupakan salah satu pendukung utama dalam upaya inovasi, pelestarian dan peningkatan kecintaan atas Batik kepada seluruh bangsa Indonesia. ABSTRACT Over the times, batik experience innovation, meaning, making process and also it’s use in daily life. For example, several years ago, software digital method for creating batik motive was invented, and it’s well known as Fractal Batik. This Batik was invented by several researchers from Bandung named Pixel People Project. They have shown their existence in making Batik in art conference at Milan in 2007. The use of batik change not only in motive aspect, but also in the use in daily life, especially in fashion and it’s enthusiast. Euphoria of batik has been seen everywhere nowadays. Batik enthusiasts began to spread to almost all backgrounds, ages and sexes. Chairman of DEKRANASDA in Yogyakarta said that sales of batik increased by 30% since approval from UNESCO. The enthusiast of batik spread from adult to teens. From the description above, we can conclude that euphoria of batik is one of the main motivation for the innovation, preservation, and enchantment for loving Batik for all Indonesian people.

PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

  • Upload
    hanga

  • View
    228

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

PERANCANGAN  BUKU  VISUAL  FORMULA  DAN  MOTIF  BATIK  SURABAYA  UNTUK  REMAJA  DENGAN  KONSEP  ‘CHEERFULLY  YOUTH’  

Amanda Kumala Sari Asyhar Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

ABSTRAK   Seiring perkembangan jaman, Batik mengalami inovasi dari motif, makna, proses pembuatan hingga penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam proses pembuatan motif Batik, beberapa tahun yang lalu ditemukan cara membuat motif dengan menggunakan software digital, yang dikenal dengan nama Batik Fractal. Batik ini ditemukan oleh beberapa peneliti yang berasal dari Bandung bernama Pixel People Project dan telah menunjukkan eksistensi Batik buatannya dalam konferensi art di Milan pada tahun 2007 lalu. Selain pada motif, penggunaan Batik dalam kehidupan sehari-hari juga mengalami perubahan. Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. Sekarang tampak euforia Batik dimana-mana. Peminat Batik pun mulai merambah ke hampir seluruh kalangan, usia dan jenis kelamin. Ketua Dewan DEKRANASDA Jogyakarta mengatakan bahwa penjualan Batik di Jogja meningkat 30% semenjak pengakuan dari UNESCO serta peminat Batik mulai merambah pasaran orang tua hingga remaja. Dari gambaran diatas, dapat disimpulkan bahwa euforia Batik merupakan salah satu pendukung utama dalam upaya inovasi, pelestarian dan peningkatan kecintaan atas Batik kepada seluruh bangsa Indonesia.

ABSTRACT   Over the times, batik experience innovation, meaning, making process and also it’s use in daily life. For example, several years ago, software digital method for creating batik motive was invented, and it’s well known as Fractal Batik. This Batik was invented by several researchers from Bandung named Pixel People Project. They have shown their existence in making Batik in art conference at Milan in 2007. The use of batik change not only in motive aspect, but also in the use in daily life, especially in fashion and it’s enthusiast. Euphoria of batik has been seen everywhere nowadays. Batik enthusiasts began to spread to almost all backgrounds, ages and sexes. Chairman of DEKRANASDA in Yogyakarta said that sales of batik increased by 30% since approval from UNESCO. The enthusiast of batik spread from adult to teens. From the description above, we can conclude that euphoria of batik is one of the main motivation for the innovation, preservation, and enchantment for loving Batik for all Indonesian people.

Page 2: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

 KEYWORD  Batik, Kota Surabaya, Remaja, Buku Visual

 PENDAHULUAN  

Latar Belakang Euforia Batik pun menjadi tampak sangat jelas di masyarakat. Semua sekolah mewajibkan siswa-siswinya memakai seragam Batik di hari tertentu. Karyawan bank, pegawai negeri, penyiar televisi, hingga instansi-instansi swasta pun memakai Batik. Peminat batik pun tidak lagi orang-orang tua, namun juga pemuda pemudi kini mulai memakai batik. Ditambah lagi baju Batik tidak hanya dipakai disaat acara resmi, bahkan waktu santai pun menggunakan Batik. Hal ini merupakan alasan yang menjadikan fenomena Batik di Indonesia ini sangat urgent untuk penyelesaian masalah secara desain grafis. Seiring dengan perubahan jaman, Batik pun berkembang. Mulai dari perkembangan motif, makna, proses pembuatan, hingga penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Kata Batik berasal dari kata ‘amba’ dan ‘titik’. Secara singkat Batik dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknik penutupan bagian-bagian tertentu pada kain unuk memperoleh gambar atau hiasan yang berwarna setelah melalui proses pencelupan. Posisi Batik sebagai kekayaan budaya Nusantara tersaji dalam perjalanan historis yang memuat perkembangan Batik dalam rangkaian perubahan jaman. Dalam perkembangan dan penyebarannya, terjadi proses saling mempengaruhi diantara Batik dari berbagai daerah yang hasilnya terdapat dalam karakter penggambaran motifnya. Selain itu, sejak adanya pengakuan UNESCO tahun 2009 lalu, sejak itu kain batik semakin populer dan kian marak digunakan masyarakat dari segala lapisan sebagai bahan pakaian resmi maupun busana sehari-hari. Adanya pengakuan itu juga membuat industri batik yang sudah lama lesu di berbagai daerah mendadak kembali bergairah. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penjualan Batik di Yogyakarta sebanyak 30% di bulan Desember 2009 dibandingkan sebelumnya dan peminat Batik mulai meluas dari orang tua hingga kaum remaja. Dibalik maraknya Batik Surabaya yang diproduksikan, tidak banyak masyarakat Surabaya yang mengetahui keberadaannya. Masyarakat hanya mengetahui macam-macam Batik selain Batik Surabaya, seperti Batik Jogja, Batik Solo, Batik Pekalongan, Batik Madura dan lain-lainnya. Hal ini disebabkan karena motif Batik Surabaya beragam, namun belum dapat mempresentasikan ciri khas Surabaya yang dikenal oleh masyarakat dengan benar. Dari beberapa hal diatas itulah yang mendasari penulis untuk mengambil fenomena ini menjadi penelitian bagi Tugas Akhir dalam perkuliahan dan membuat perancangan tentang Perancangan Buku Visual Formula dan Motif Batik Surabaya untuk Remaja. Batasan/Pendekatan Penelitian Dalam perancangan Formula Motif Batik Surabaya ini, masalah-masalah yang akan diselesaikan akan dibatasi sebagai berikut:

1. Dalam perancangan ini hanya akan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan desain dan dikaji dengan teori-teori dalam Desain Komunikasi Visual.

Page 3: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

2. Peneliti tidak membuat inovasi motif Batik secara keseluruhan dari berbagai daerah, hanya membuat motif Batik Surabaya menggunakan ciri khas Surabaya berdasarkan hasil riset peneliti.

3. Visualisasi Motif Batik Surabaya hanya akan difokuskan untuk target remaja secara keseluruhan.

4. Peneliti hanya membuat formula motif dalam bentuk cetak, dirangkum dalam sebuah buku visual dan hanya dieksekusi beberapa motif dalam bentuk cetak untuk keperluan pameran dan penilaian.

Tujuan

1. Membuat Batik Surabaya 2. Membuat formula motif Batik khas Surabaya yang dapat dikembangkan oleh

para pengrajin batik serta UKM Batik yang ada di Surabaya. 3. Menciptakan ciri khas baru bagi kota Surabaya yang masih rancu akan

keberadaan Batik khas Surabaya. 4. Memperkaya motif Batik di Indonesia. 5. Merancang motif Batik sesuai dengan segmentasi target konsumen, yaitu

Batik untuk remaja berusia 13-18 tahun. 6. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga masyarakat Surabaya terhadap produk

daerahnya. 7. Target konsumen dapat memiliki dan menggunakan Batik yang sesuai

dengan karakteristiknya.

MASALAH  

Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah : Bagaimana merancang formula Motif Batik Surabaya yang mampu merepresentasikan ciri khas Surabaya untuk remaja?

METODE  PENDEKATAN   Untuk mendapatkan hasil Formula Motif Batik Surabaya yang mampu mencerminkan ciri khas kota Surabaya dan sesuai dengan target audience usia remaja 13-18 tahun, maka penulis mengadakan riset penelitian dengan teknik sampling sebagai berikut: Geografis (Kota Surabaya dan sekitarnya) Alasan menggunakan batasan geografis pada perancangan ini adalah untuk memupuk rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan di kotanya. Selain itu karena motif-motif yang diambil berangkat dari cirri khas kota Surabaya yang sangat dikenal oleh seluruh penduduk Surabaya. Demografis Usia: 13-18 tahun Analisa: Peneliti memilih target audience remaja dengan rentang usia 13-18 tahun karena pada masa itu merupakan masa dimana seseorang mulai bersifat konsumtif. Sekain itu, masa remaja merupakan masa dimana sesorang mencari jati diri, salah satunya dengan bersikap selalu tampil ingin dipuji, dalam usia mereka mulai tertarik dan mengikuti perkembangan trend. Psikografis Target Audiens

- Memiliki perhatian terhadap trend - Memiliki perhatian terhadap penampilan - Memiliki perhatian terhadap budaya

Page 4: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

- Memiliki perhatian terhadap kota Surabaya - Memiliki rasa estetika yang tinggi - Memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi - Kreatif dan berjiwa seni tinggi - Suka berteman dan berkumpul

Karakteristik Target Audiens Primer - Mempunyai perhatian lebih terhadap trends, mengikuti dan berlaku

seperti trends masa itu - Penampilan merupakan yang utama dalam pola pikirnya - Cenderung mengikuti perkembangan yang mendominasi di sekitarnya - Peka terhadap hal-hal yang berbau budaya jika diarahkan - Berkumpul dalam suatu grup-grup tertentu yang mempunyai kesamaan

minat dan karakterisitik - Selalu berusaha tampil semenarik mungkin, walaupun tidak untuk

diperlihatkan ke orang lain, karena remaja mempunyai penonton imajiner - Cenderung menghabiskan uang untuk hal-hal yang menarik untuk mereka

yang bersifat kesenangan, seperti hobi, trend dan sosialisasi dengan individu lain

Sampel - Jumlah sampel adalah 100 orang yang terdiri dari remaja usia 13-18 tahun

yang tinggal di Surabaya - Jumlah Responden : 100 orang. - Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan. - Usia : 13-18 tahun. - Pendidikan : SMP-SMA.

Jenis Data Adapun jenis data yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan sesuai adalah:

• Data Primer Berdasarkan kebutuhan yang muncul dalam proses penelitian ini, adapun data primer yang kami peroleh berasal dari : Kuesioner - Kuisioner terhadap 100 responden sample mengenai minat dan pengetahuan tentang batik dan motf batik yang diinginkan Depth Interview

- Wawancara dengan Ibu Sumik selaku Sekretaris DEKRANASDA kota Surabaya untuk mendapatkan informasi tentang pengrajin-pengrajin dan prestasi Batik Surabaya yang ada sebelumnya.

- Wawancara dengan Ibu Putu selaku pemilik Batik Dewi Saraswati untuk mengetahui permintaan pasar yang sedang naik daun dan acuan mengenai motif batik untuk remaja.

- Wawancara dengan Pak Wira selaku pemilik Batik Dewi Canting untuk mengetahui permintaan pasar yang sedang naik daun dan acuan mengenai motif batik untuk remaja.

• Data Sekunder - Data dari buku literatur

Data yang berasal dari literatur dapat dijadikan sebagai bahan untuk penelitian mengenai batik ini. Adapun buku yang digunakan adalah segala buku mengenai batik dan elemennya, buku-buku yang berhubungan dengan kota Surabaya, buku tentang teori warna dan prinsip desain dan buku mengenai semiotika, psikologi target segmen dan cara penataan layout buku.

- Data dari media massa cetak (surat kabar, majalah dsb.) - Data dari internet berupa artikel atau berita

Page 5: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

- Observasi langsung dengan mendatangi tempat-tempat pembuatan Batik Surabaya serta event-event yang diadakan di pusat perbelanjaan

Sumber Data • Kuisioner

- Kuisioner 1 terhadap 100 responden sample remaja dan dewasa dengan usia diatas 13 tahun untuk mengerucutkan dan menampung pendapat responden mengenai ciri khas Surabaya, serta mengetahui tanggapan mereka tentang dibuatnya batik menurut segmen usia.

- Kuisioner 2 terhadap 100 responden, sample berusia 15-18 tahun (remaja) mengenai perancangan motif batik dan elemen-elemennya.

- Kuisioner 3 mengenai AIO terhadap 100 target resonden untuk mengetahui segala karakteristik khas responden yang dapat mendukung tugas perancangan dari sisi gaya hidup responden dan minatnya.

- Kuesioner 4 mengenai Kriteria desain secara spesifik, kepada 100 orang responden untuk mengetahui warna dan ikon spesifik untuk Formula Motif Batik Surabaya.

• Depth Interview - Wawancara dengan Ibu Sumik selaku sekretaris Dekranasda

Surabaya, Jl. Arief Rachman Hakim no. 99 Surabaya pada tanggal 3 Desember 2010 pukul 08.27 WIB

- Wawancara dengan Ibu Putu sebagai pemrakarsa batik Surabaya, pemilik workshop dan galeri batik Dewi Saraswati, Jl. Jemursari Utara II no 19 Surabaya pada tanggal 3 Desember 2010 pukul 11.11 WIB

- Wawancara dengan Bapak Wira sebagai pengrajin Batik Surabaya, pemilik workshop dan galeri Batik Canting, Jl. Jambangan Baru 1 no. 22 kavling 11 Surabaya pada tanggal 23 Desember 2010 pukul 10.20 WIB

 PEMBAHASAN  

Melaui perancangan yang berjudul ‘Perancangan Buku Visual Formula dan Motif Batik Surabaya untuk Remaja dengan konsep ‘Cheerfully Youth’ ini telah ditemukan beberapa kriteria khusus mulai dari pembuatan formula dan motif Batik Surabaya untuk Remaja hingga buku visual kumpulan formula dan motif Batik Surbaya. Berikut ini akan dibahas kriteria desain dari buku visual formula dan motif Batik Surabaya untuk Remaja: Buku Visual Formula dan Motif Batik Surabaya untuk Remaja 1. Bahasa Dalam buku visual kumpulan formula dan motif Batik Surabaya untuk Remaja yang berjudul Surabaya dalam Batikku menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Hal ini berdasarkan karena Batik sebagai kebudayaan yang patut dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dari semua kalangan, sehingga penggunaan bahasa Indonesia sangat sesuai dalam penyampaian informasi dalam buku ini. 2. Tipografi Jenis tipografi yang digunakan dalam keseluruhan buku ini berjumlah 4 jenis, dengan tipe dan kegunaan yang berbeda. Untuk judul dan heading gambar menggunakan font jenis script yaitu Annabel Script dan serif, Book

Page 6: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

Antiqua dengan ukuran menyesuaikan. Untuk bodytext dan pengisi informasi, menggunakan font tipe sans serif, Oceania Light dan slab serif, ITC Lubalin Graph Book. Pemilihan tipografi juga memperhatikan standart keterbacaan, permainan warna dan ukuran. Untuk heading menggunakan warna-warna yang kontras dengan bodytext agar pesan dapat tersampaikan secara jelas.

Gambar 1: Tipografi yang dipakai pada buku visual 3. Ukuran Buku Ukuran buku yang digunakan dalam buku visual ini adalah 20x25 cm, yang merupakan angka pembulatan dari kertas berukuran crown (4to) yaitu 254x191 mm. Orientasi kertas landscape. Jumlah halaman yang diperkirakan, termasuk di dalamnya konten dan cover depan belakang, berjumlah kurang lebih 174 halaman. Buku visual ini merupakan buku visual yang full color, tidak menggunakan bagian warna hitam putih didalamnya. 4. Warna Dalam buku visual ini, menggunakan tone warna biru dan hijau, serta penggabungan warna triad nya yaitu ungu dan kuning. Warna-warna tersebut diambil dari tone warna Batik Surabaya untuk Remaja, dimana sesuai dengan konsep buku ‘Simply Fabulous’ dengan permainan warna yang cerah khas remaja Surabaya yang ceria dan aktif.

Gambar 2: Tone warna triad 5. Struktur Buku Untuk bagian kover buku, akan menggunakan tipe hardcover dengan ketebalan 3mm. Untuk finishingnya menggunakan bally band dengan kertas yang lebih tebal bertekstur cenderung doff tanpa laminasi. Kertas yang digunakan untuk kover menggunakan fancy paper 120gram dan bally band menggunakan fancy paper 230gram, serta untuk konten akan menggunakan fancy paper 120gram dengan menggunakan teknik binding lem pada tiap antar halamannya.

Page 7: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

Sumber: Buku Batik Gambar 3: Bentuk hardcover dengan ballyband

6. Layout Buku visual ini menggunakan layout 3 kolom sebagai sistem layout utamanya. Namun agar pembaca tidak merasa bosan dan sebagai variasi halaman, akan digunakan pula layout 2 dan 1 grid sebagai penyeimbang. Secara keseluruhan buku ini masih akan tampak sebagai buku dengan sistem layout 3 grid yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Margin yang digunakan salam buku visual ini adalah atas 3 cm, bawah 4cm, luar 3 cm dan dalam 4 cm (3-4-3-4). Dalam ukuran margin, termasuk dalam ukuran lebar (wide range margin) karena sesuai dengan konsep buku yang simple sehingga pembaca akan banyak melihat whitespace dalam setiap halamannya.

Buku: Layout Gambar 3: Pembagian grid 2, 3 dan 4 kolom

. 7. Visualisasi Sebagai buku visual, buku ini memiliki elemen visualisasi yang sangat penting dalam memberikan informasi tentang batik dan formula motif batik. Elemen visual dalam buku ini berupa fotografi dan illustrasi, yang akan dijelaskan seperti di bawah ini. 1. Fotografi Sebagai elemen visual yang penting, fotografi dalam buku ini memberikan peranan penting dalam memvisualisasikan suatu obyek yang tidak terkejar oleh teknik ilustrasi. Penggunaan teknik fotografi ini akan meliputi gambar-gambar batik yang telah ada sebelumnya, contoh-contoh batik dalam fashion remaja serta ikon-ikon Surabaya pada tiap sub-bab formula motif Batik Surabaya. Tone warna yang digunakan adalah tone biru dengan beberapa aksen true color sebagai point of interest.

Page 8: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

Gambar 4: Contoh visualisasi Fotografi 2. Ilustrasi Illustrasi sebagai elemen visual yang paling penting dalam buku ini, karena motif-motif Batik Surabaya yang baru akan dimunculkan dengan teknik illustrasi-ilustrasi berwarna yang dirangkai menggunakan software desain. Sedangkan untuk ilustrasi peralatan batik akan berupa teknik detail dengan pensil yang di touch up, tidak berwana.

Gambar 5: Ilustrasi dengan gaya sketsa

HASIL  Formula dan Motif Batik Surabaya untuk Remaja 1. Ikonik

Tabel 1: Ikon khas Surabaya menurut 100 responden kuesioner Ikon Surabaya Semanggi Pantai Kenjeran Kya kya (pecinan) Tugu Pahlawan Panganan Khas Bangunan Bersejarah

Berdasarkan elemen-elemen Batik, maka ikon Surabaya diatas akan melalui proses stilasi sehingga didapatkan motif utama dan pendukung serta isen-isen untuk motif Batik Surabaya. 2. Motif Utama

Tabel 2: Motif utama menurut 100 orang responden kuesioner Semanggi Semanggi Pantai Kenjeran Gazebo, jarring-jaring ikan, perahu nelayan Kyakya Pintu gerbang, lampion Tugu Pahlawan Tugu pahlawan Panganan Khas Panganannya, cara pembuatannya Bangunan Bersejarah Siola, hotel majapahit, grahadi

Page 9: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

Berikut ini merupakan hasil eksekusi dari stilasi beberapa contoh ikon Surabaya yang telah melalui proses stilasi:

Gambar 6: Stilasi dari ikon khas Surabaya 3. Motif Pendukung Motif pendukung merupakan motif tambahan yang melengkapi motif utama dalam sebuah Batik. Motif pendukung dalam Formula Motif Batik Surabaya untuk Remaja ini menggunakan benda-benda yang berada di sekitar motif utama (ikon khas Surabaya) dan motif-motif Batik yang telah ada sebelumnya, seperti motif Kawung, Parang, Gringsing, Semen dan lain-lain.

Tabel 3: Motif pendukung menurut 100 orang responden kuesioner visual Semanggi Motif tradisional, bunga rumput, sulur tanaman Pantai Kenjeran Motif tradisional, ekosistem pantai, ombak Kyakya Motif tradisional, arsitektural ala chinatown Tugu Pahlawan Motif tradisional, bangunan di area tugu pahlawan Ludruk Motif tradisional, motif floral Bangunan Bersejarah Motif tradisional, lampu kota, bangunan kolonial

Gambar 7: Contoh motif pendukung

Page 10: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

Aplikasi Formula dalam Motif (a) (b) (c)

Gambar 8: (a) Batik Kyakya, (b) Batik Kenjeran, (c) Batik Semanggi Gambar diatas merupakan hasil motif Batik menurut Formula Motif Batik yang telah dibuat. Contohnya adalah Batik Kyakya, Batik Semanggi dan Batik Kenjeran dengan pakem-pakem tradisional. Aplikasi dalam Buku Visual Formula dan Motif batik Surabaya 1. Kover Buku (a) (b)

Gambar 9: (a) Kover depan, (b) Kover belakang 2. Pembabagan (a) (b)

Page 11: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

(c) (d)

Gambar 10: (a,b) Pembabagan Kumpulan Motif (c,d) pembabagan Penutup 3. Informasi tambahan (a) (b)

Gambar 11: (a) Daftar pustaka (b) Colophone 4. Informasi utama Halaman informasi-informasi utama berisi tentang konten buku yang berupa pengetahuan singkat tentang Batik, kumpulan formula motif Batik Surabaya untuk Remaja. Kumpulan Motif Batik Surabaya untuk Remaja dan penutup. Masing-masing konten akan dibedakan dengan warna serta aplikasi tone warna yang akan dijelaskan dalam halaman selanjutnya. A. Pendahuluan Warna yang digunakan dalam halaman-halaman ini adalah ungu. Aplikasi warna terletak pada background heading, blocking area serta tone warna fotografi dan ilustrasi. (a) (b)

Page 12: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

(c) (d) Gambar 12: (a,b) Pembabagan pendahuluan (c,d) halaman konten pengetahuan

singkat tentang Batik B. Formula Motif Warna yang digunakan dalam halaman-halaman ini adalah biru. Aplikasi warna terletak pada background heading, blocking area serta tone warna fotografi dan ilustrasi. (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)

Page 13: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

(i) (j) (k) (l)

Gambar 13: (a-b) Pembabagan biru (c-d) Sub bab Semanggi (e-l) konten formula Semanggi

C. Kumpulan Motif Batik Warna yang digunakan dalam halaman-halaman ini adalah hijau. Aplikasi warna terletak pada background heading, blocking area serta tone warna fotografi dan ilustrasi. (a) (b (c) (d)

Page 14: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

(e) (f)

Gambar 14: (a-b) Pembabagan hijau (c-f) Layout kumpulan motif Batik Surabaya D. Penutup Warna yang digunakan dalam halaman-halaman ini adalah kuning. Aplikasi warna terletak pada background heading, blocking area serta tone warna fotografi dan ilustrasi.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Sumber 5.23: (a-b) Pembabagan kuning (c-f) konten penutup

Page 15: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

KESIMPULAN  &  SARAN  

Kesimpulan Formula-formula Batik khas Surabaya untuk Remaja dibuat dengan menggunakan kaidah-kaidah Batik tradisional namun tetap menggunakan ciri khas ikon modern yang mampu mempresentasikan kota Surabaya dalam Batik. Dengan sentuhan warna-warna khas remaja Surabaya yang aktif, mampu memberikan kesan baru dalam dunia perbatikan di Indonesia. Pengemasan yang baru, pembuatan sebuah buku Batik yang lain daripada buku yang telah banyak beredar di pasaran. Merangkum cara-cara membuat Batik khas Surabaya dengan memberikan kebebasan pada pembatik agar lebih menguatkan ciri khas batiknya masing-masing. Memungkinkan adanya inovasi agar memperluas wawasan Batik Nusantara. Saran Begitu banyaknya ikon-ikon kota Surabaya yang menarik untuk dijadikan motif pada Batik, namun dengan keterbatasan penulis, hanya beberapa saja yang diangkat dalam pembuatan formula-formula motif Batik Surabaya untuk Remaja, namun kedepannya, sangatlah besar kesempatan untuk merealisasikan pembuatan ikon-ikon yang belum tersebutkan itu kedalam sebuah formula yang khas. Penciptaan rumusan formula motif Batik Surabaya dapat juga menggunakan cara lain yaitu menggunakan tabel Mophological Matrix, yang dapat dikembangkan lebih lanjut pada penelitian selanjutnya

 DAFTAR  RUJUKAN/PUSTAKA    

- Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori, 2010, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Edisi keenam, Media Grafika

- Ambrose, Gavin and Paul Harris, 2007, The Layout Book, AVA Publishing SA, Switzerland

- Ambrose, Gavin and Paul Harris, 2006, The Visual Dictionary of Graphic Design, Singapore: AVA Book Publishing

- Djoemana, Nian S., 1990, Ungkapan sehelai Batik: It’s mystery and meaning, Edisi kedua, Jakarta: Penerbit Djambatan

- Djoemena, Nian S., 1985, Pesona Batik Madura. Jakarta: Himpunan Wastaprena

- Eiseman, Leatrice, 2006, Color: Messages and meanings, Gloucester: Handbook Press

- Fathoni, M. Anis dan tim, 2009, Surabaya in the Book: potret sisikmelik kota Surabaya, Surabaya: Cetakan pertama, Lembaga Publik Wongsongo

- G. Wheeler, Susan and Gary S. Wheeler, 2002, The Visual Design Primer, United State of America: Pearson Education, Inc.

- Jasper, J.E, Mas Pirngadie, 1996, Seni Batik-Edisi Bahasa Indonesia dan Beranalogi Jilid III, The Hague, Mouton & Co. 1916

- Kartika, Dharsono Sonny, Nanang Ganda Perwira, 2004, Pengantar Estetika, Bandung: cetakan pertama, Rekayasa Sains

- Kerlogue, Fiona, 2004, The Book of Batik, Singapore: First edition, Archipelago Press

- Morioka, Adams, Terry Stone, 2006, Color Design Workbook, United States of America: First edition, Rockport

Page 16: PERANCANGANBUKUVISUAL …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16726-3407100012-Paper.pdf · Terutama dalam hal fashion serta peminatnya. ... berhubungan dengan desain dan dikaji

- Pradito, Didit, Herman Jusuf, Saftiyaningsih Ken Atik, The Dancing Peacock: colours and motifs of Priangan Batik, 2010, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

- Purwono, Nanang, 2006, Mana Soerabaia Koe: mengais butiran masa lalu, Surabaya: Pustaka Eureka

- Rustan, Suriyanto. 2008. Layout dan penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

- Sumarwan, Ujang, 2002, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Jakarta: Ghalia Indonesia

- Sutton, Tina and Bridge M. Whelan, 2005, The Complete Color Harmony, Singapore: Second edition, Page One

- Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: cetakan ke 3, Balai Pustaka

- Tinabuko, Sumbo, 2008, Semiotika Komunikasi Visual, Yogjakarta: Cetakan kedua, Jalasutra

- Tirta, Iwan, 2009, Batik: Sebuah Lakon, Jakarta: Gaya Favorit Press - Tondreau, Beth, 2009, Layout Essential:100 Design Principles for Using

Grids, Rockport Publisher, United Stated of America - Yudhoyono, Ani Bambang, 2010, Batikku: Pengabdian cinta tak berkata,

Jakarta: Edisi pertama, PT Gramedia Pustaka Utama