Upload
lenhan
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA LAUNDRY
DENGAN MENGGUNAKAN JAVA SWING DAN PERSISTENCE API
DI LAUNDRY NARESWARI
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh
Velnita
08.12.3220
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
1
2
LAUNDRY SERVICE INFORMATION SYSTEM DESIGN USING JAVA SWING AND Persistence API
IN THE LAUNDRY NARESWARI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN JAVA SWING DAN PERSISTENCE API
DI LAUNDRY NARESWARI
Velnita
Emha Taufiq Luthfi
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYKARTA
ABSTRACT
Currently the development of technology weapons to help people to achieve maximumresult in all areas. One is the role of media computer with various software appliacations to enhance the achievement of an information. Flow of information is a recource required to manage the business. Almost all jobs can be helped by technology created by man, that man has the power to the right to be able to encourage the advancement of a field of endeavor.
Enterprises engaged in services such a laundry that are currently in the management of data still use manual way, so more time in serving the customer and manually stored data is also easily lost and hard to find
To solve these problems we need a study to created a computerized information system that can be utilized by laundry nareswari. Starting form the analysis phase (system weaknesses analysis, system requirements analysis and feasibility analysisn system), the stage of system design using DFD (Data Flow Diagram) and the last in the test phase of the program, system testing (Black Box Testing and White Box Testing) and implementation.
From the analysis and design of the system that can be made a computerized information system that can be utilized by laundry nareswari. This information system is created using Java SE technology and MYSQL as DBMS. This laundry information system will help the course of management activities in the laundry be faster in easier. In addition to the computerized information system laundry nareswari will be able to serve pratical, easy and fast.
Key words : laundry Nareswari, Information Systems, Businees Process Management Laundry
3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini computer hampir dapat di jumpai di setiap kantssor pemerintah,
perusahaan,sekolah,atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi computer yang
pesat, khusunya di bidang perangkat lunak membuat computer menjadi semakin user
friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada computer. Dengan
adanya perkembangan informasi yang sangat pesat dan saat ini system informasi database
yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, system
informasi basis data adalah salah satu akbat dari perkembangan teknologi informasi
Di bidang basisdata khusunya dalam sector flowup pada pelanggan narewari laundry,
system informasi ini sangat di butuhkan system yang dapat di gunakan sebagai sarana untuk
mengganti proses pelayanan manual menjadi pelayanan secara komputerisasi oleh karena
itu di butuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa aplikasi system flowup
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada nareswari
laundry dengan mengambil judul “ perancangan system informasi jasa laundry dengan
menggunakan java swing dan persistence API di laundry nareswari
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengolahan Data Pelanggan
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
System merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. System juga mempunyai karakteristik meliputi :
1. Mempunyai elemen-elemen (subsitem) :
Subsistem merupakan system-sistem yang berada dalam sebuah system.
3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini computer hampir dapat di jumpai di setiap kantssor pemerintah,
perusahaan,sekolah,atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi computer yang
pesat, khusunya di bidang perangkat lunak membuat computer menjadi semakin user
friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada computer. Dengan
adanya perkembangan informasi yang sangat pesat dan saat ini system informasi database
yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, system
informasi basis data adalah salah satu akbat dari perkembangan teknologi informasi
Di bidang basisdata khusunya dalam sector flowup pada pelanggan narewari laundry,
system informasi ini sangat di butuhkan system yang dapat di gunakan sebagai sarana untuk
mengganti proses pelayanan manual menjadi pelayanan secara komputerisasi oleh karena
itu di butuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa aplikasi system flowup
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada nareswari
laundry dengan mengambil judul “ perancangan system informasi jasa laundry dengan
menggunakan java swing dan persistence API di laundry nareswari
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengolahan Data Pelanggan
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
System merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. System juga mempunyai karakteristik meliputi :
1. Mempunyai elemen-elemen (subsitem) :
Subsistem merupakan system-sistem yang berada dalam sebuah system.
3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini computer hampir dapat di jumpai di setiap kantssor pemerintah,
perusahaan,sekolah,atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi computer yang
pesat, khusunya di bidang perangkat lunak membuat computer menjadi semakin user
friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada computer. Dengan
adanya perkembangan informasi yang sangat pesat dan saat ini system informasi database
yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, system
informasi basis data adalah salah satu akbat dari perkembangan teknologi informasi
Di bidang basisdata khusunya dalam sector flowup pada pelanggan narewari laundry,
system informasi ini sangat di butuhkan system yang dapat di gunakan sebagai sarana untuk
mengganti proses pelayanan manual menjadi pelayanan secara komputerisasi oleh karena
itu di butuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa aplikasi system flowup
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada nareswari
laundry dengan mengambil judul “ perancangan system informasi jasa laundry dengan
menggunakan java swing dan persistence API di laundry nareswari
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengolahan Data Pelanggan
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
System merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. System juga mempunyai karakteristik meliputi :
1. Mempunyai elemen-elemen (subsitem) :
Subsistem merupakan system-sistem yang berada dalam sebuah system.
3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini computer hampir dapat di jumpai di setiap kantssor pemerintah,
perusahaan,sekolah,atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi computer yang
pesat, khusunya di bidang perangkat lunak membuat computer menjadi semakin user
friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada computer. Dengan
adanya perkembangan informasi yang sangat pesat dan saat ini system informasi database
yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, system
informasi basis data adalah salah satu akbat dari perkembangan teknologi informasi
Di bidang basisdata khusunya dalam sector flowup pada pelanggan narewari laundry,
system informasi ini sangat di butuhkan system yang dapat di gunakan sebagai sarana untuk
mengganti proses pelayanan manual menjadi pelayanan secara komputerisasi oleh karena
itu di butuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa aplikasi system flowup
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada nareswari
laundry dengan mengambil judul “ perancangan system informasi jasa laundry dengan
menggunakan java swing dan persistence API di laundry nareswari
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengolahan Data Pelanggan
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
System merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. System juga mempunyai karakteristik meliputi :
1. Mempunyai elemen-elemen (subsitem) :
Subsistem merupakan system-sistem yang berada dalam sebuah system.
3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini computer hampir dapat di jumpai di setiap kantssor pemerintah,
perusahaan,sekolah,atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi computer yang
pesat, khusunya di bidang perangkat lunak membuat computer menjadi semakin user
friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada computer. Dengan
adanya perkembangan informasi yang sangat pesat dan saat ini system informasi database
yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, system
informasi basis data adalah salah satu akbat dari perkembangan teknologi informasi
Di bidang basisdata khusunya dalam sector flowup pada pelanggan narewari laundry,
system informasi ini sangat di butuhkan system yang dapat di gunakan sebagai sarana untuk
mengganti proses pelayanan manual menjadi pelayanan secara komputerisasi oleh karena
itu di butuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa aplikasi system flowup
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada nareswari
laundry dengan mengambil judul “ perancangan system informasi jasa laundry dengan
menggunakan java swing dan persistence API di laundry nareswari
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengolahan Data Pelanggan
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
System merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. System juga mempunyai karakteristik meliputi :
1. Mempunyai elemen-elemen (subsitem) :
Subsistem merupakan system-sistem yang berada dalam sebuah system.
4
2. Mempunyai batas (boundary)
Yang di maksud batas system adalah perintah antara system dengan
daerah luar system.
3. Mempunyai lingkungan luar (envirountments)
Segala sesuatu di luar system tetapi mempengaruhi berjalannya system
4. Mempunyai penghubung (interface)
Agar dapat mengelola input, masukan dari media input, maupun output
dari proses lain.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan pada system berupa data
6. Mempunyai keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesa. Pada system informasi keluaran
bisa berupa suatu informasi.
7. Mempunyai pengolah (process)
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan
menjadi keluaran yang berguna. Pada system infromasi pengolahan dapat
berupa meringkas data, melakukan perhitungan, mengurutkan data,
penggabungan data, dan pencarian data.
8. Mempunyai sasaran (obyectives) / tujuan (goal).
5
2.2 Definisi Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan
fakta mengenai obyek, orang, dan lain – lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,
deretan, karakter, atau simbol). 1
2.2.1 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin
tidak berhubungan satu sama lain, namun secara umum mempunyai hubungan sistem.
Data diatur dan dikelompokkan sesuai fungsi dan jenisnya kemudian disimpan dalam
bentuk tabel – tabel. Oleh karena itu sistem basis data bisa dinyatakan sebagai suatu
sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan beserta program –
program aplikasi yang memungkinkan user untuk memanfaatkan tabel – tabel tersebut.
Sistem basis data sendiri dibagi menjadi beberapa komponen, antara lain :
a) Perangkat keras (Hardware) meliputi computer, memori sekunder off line
dan online, serta media komunikasi jika menggunakan sistem jaringan
computer.
b) Sistem operasis untuk sistem komputer stand alone untuk sistem jaringan.
c) Basis data atau database.
d) Sistem pengola basis data atau database management sistem ( DBMS)
Untuk selanjutnya data base management sistem atau sebagai DBMS saja.
e) Pemakai ( user ) meliputi Programmer, user mahir, user umum, dan khusus.
f) Aplikasi basis data sebagaia aplikasi yang memanfaatkan basis data dan
sebagai tempat user berinteraksi dengan sistem ( fathansyah, 1999).
1 Kusrini., 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata, Andi Offset, Yogyakarta
5
2.2 Definisi Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan
fakta mengenai obyek, orang, dan lain – lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,
deretan, karakter, atau simbol). 1
2.2.1 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin
tidak berhubungan satu sama lain, namun secara umum mempunyai hubungan sistem.
Data diatur dan dikelompokkan sesuai fungsi dan jenisnya kemudian disimpan dalam
bentuk tabel – tabel. Oleh karena itu sistem basis data bisa dinyatakan sebagai suatu
sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan beserta program –
program aplikasi yang memungkinkan user untuk memanfaatkan tabel – tabel tersebut.
Sistem basis data sendiri dibagi menjadi beberapa komponen, antara lain :
a) Perangkat keras (Hardware) meliputi computer, memori sekunder off line
dan online, serta media komunikasi jika menggunakan sistem jaringan
computer.
b) Sistem operasis untuk sistem komputer stand alone untuk sistem jaringan.
c) Basis data atau database.
d) Sistem pengola basis data atau database management sistem ( DBMS)
Untuk selanjutnya data base management sistem atau sebagai DBMS saja.
e) Pemakai ( user ) meliputi Programmer, user mahir, user umum, dan khusus.
f) Aplikasi basis data sebagaia aplikasi yang memanfaatkan basis data dan
sebagai tempat user berinteraksi dengan sistem ( fathansyah, 1999).
1 Kusrini., 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata, Andi Offset, Yogyakarta
6
Dari beberapa komponen diatas yang mempunyai keterkaitan yang paling
erat dalam operasi basis data adalah : DBMS, aplikasi basis data dan basis
data itu sendiri. Berdasarkan pengamatan, perkembangan kemampuan
sistem basis data terutama basis data multiuser ditentukan dari letak dan
penempatan ketiga komponen diatas.
3. GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM
3.1 Gambaran Umum
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan
khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Hal ini disebabkan karena aktifitas masyarakat
yang tinggi. Dan diiringi dengan tingkat pendapatan yang memadai memperngaruhi perilaku
masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan – kebutuha tertentu dengan secara
instant.
Laundry nareswari adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang berada di
Yogyakarta Jl. Wiajaya Kusuma No.49 Perumnas Condong Catur yang berdiri pada tahun
2010. Tidak jauh berbeda dari laundry – laundry pada umumnya yang mempertahankan
kepuasan pelanggan. Namun semua proses pelayanan dan transaksi yang dilakukan di
laundry nareswari masih melakukan sistem manual.
Penerimaan pelanggan dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap
administrasi / kasir dan cucian kotor di terima oleh penerimaan pelanggan dan pengambilan
cucian dilayani hanya apabila membawa bukti nota yang di tulis secara manual oleh
karyawan laundry nareswari.
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
6
Dari beberapa komponen diatas yang mempunyai keterkaitan yang paling
erat dalam operasi basis data adalah : DBMS, aplikasi basis data dan basis
data itu sendiri. Berdasarkan pengamatan, perkembangan kemampuan
sistem basis data terutama basis data multiuser ditentukan dari letak dan
penempatan ketiga komponen diatas.
3. GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM
3.1 Gambaran Umum
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan
khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Hal ini disebabkan karena aktifitas masyarakat
yang tinggi. Dan diiringi dengan tingkat pendapatan yang memadai memperngaruhi perilaku
masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan – kebutuha tertentu dengan secara
instant.
Laundry nareswari adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang berada di
Yogyakarta Jl. Wiajaya Kusuma No.49 Perumnas Condong Catur yang berdiri pada tahun
2010. Tidak jauh berbeda dari laundry – laundry pada umumnya yang mempertahankan
kepuasan pelanggan. Namun semua proses pelayanan dan transaksi yang dilakukan di
laundry nareswari masih melakukan sistem manual.
Penerimaan pelanggan dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap
administrasi / kasir dan cucian kotor di terima oleh penerimaan pelanggan dan pengambilan
cucian dilayani hanya apabila membawa bukti nota yang di tulis secara manual oleh
karyawan laundry nareswari.
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
6
Dari beberapa komponen diatas yang mempunyai keterkaitan yang paling
erat dalam operasi basis data adalah : DBMS, aplikasi basis data dan basis
data itu sendiri. Berdasarkan pengamatan, perkembangan kemampuan
sistem basis data terutama basis data multiuser ditentukan dari letak dan
penempatan ketiga komponen diatas.
3. GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM
3.1 Gambaran Umum
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan
khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Hal ini disebabkan karena aktifitas masyarakat
yang tinggi. Dan diiringi dengan tingkat pendapatan yang memadai memperngaruhi perilaku
masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan – kebutuha tertentu dengan secara
instant.
Laundry nareswari adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang berada di
Yogyakarta Jl. Wiajaya Kusuma No.49 Perumnas Condong Catur yang berdiri pada tahun
2010. Tidak jauh berbeda dari laundry – laundry pada umumnya yang mempertahankan
kepuasan pelanggan. Namun semua proses pelayanan dan transaksi yang dilakukan di
laundry nareswari masih melakukan sistem manual.
Penerimaan pelanggan dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap
administrasi / kasir dan cucian kotor di terima oleh penerimaan pelanggan dan pengambilan
cucian dilayani hanya apabila membawa bukti nota yang di tulis secara manual oleh
karyawan laundry nareswari.
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
7
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi laundry dengan konsep kiloan yang memberikan layanan terbaik untuk pelanggan
dan dikelola secara professional, sehingga memberikan keuntungan untuk pelanggan,
karyawan, dan pemilik.
Misi :
1. Pelayanan yang penuh perhatian
2. Hasil proses laundry yang bersih, rapih, dan harum
3. Ketepatan waktu dalama menyelesaikan laundry
4. Tulus, ramah, dan orientasi kepada pelanggan
3.3 Analisi Sistem
Analisis sistem adalah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase – fase awal
pengembangan sistem. Analisis sistem adalah pemecahan masalah yang menguraikan
bagian – bagian komponen tersebut dengan pempelajari seberapa bagus bagian – bagian
komponen tersebut bekerja dan berinterkasi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis
sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi
yang menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.
3.3.1 Analisis Masalah
Kebanyakan usaha laundry masih termasuk usaha rumahan, pencatatan nota,
transaksi, serta laporan pengeluaran dan untuk menghitung laba ruginya masih
menggunakan manual, atau masih dengan ditulis tangan.
Hal ini tentu saja tidak praltis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan
ketelitian. Keadaan seperti inilah yang merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan
oleh laundry naresawari. Agar mencapai tujuan Laundry Nareswari dengan cara mengganti
sistem yang selama ini sedang berjalan (manual) dengan sistem yang baru yaitu sistem
informasi di Laundry Naresawri Yogyakarta yang terkomputerisasi.
7
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi laundry dengan konsep kiloan yang memberikan layanan terbaik untuk pelanggan
dan dikelola secara professional, sehingga memberikan keuntungan untuk pelanggan,
karyawan, dan pemilik.
Misi :
1. Pelayanan yang penuh perhatian
2. Hasil proses laundry yang bersih, rapih, dan harum
3. Ketepatan waktu dalama menyelesaikan laundry
4. Tulus, ramah, dan orientasi kepada pelanggan
3.3 Analisi Sistem
Analisis sistem adalah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase – fase awal
pengembangan sistem. Analisis sistem adalah pemecahan masalah yang menguraikan
bagian – bagian komponen tersebut dengan pempelajari seberapa bagus bagian – bagian
komponen tersebut bekerja dan berinterkasi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis
sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi
yang menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.
3.3.1 Analisis Masalah
Kebanyakan usaha laundry masih termasuk usaha rumahan, pencatatan nota,
transaksi, serta laporan pengeluaran dan untuk menghitung laba ruginya masih
menggunakan manual, atau masih dengan ditulis tangan.
Hal ini tentu saja tidak praltis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan
ketelitian. Keadaan seperti inilah yang merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan
oleh laundry naresawari. Agar mencapai tujuan Laundry Nareswari dengan cara mengganti
sistem yang selama ini sedang berjalan (manual) dengan sistem yang baru yaitu sistem
informasi di Laundry Naresawri Yogyakarta yang terkomputerisasi.
7
3.1.1 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi laundry dengan konsep kiloan yang memberikan layanan terbaik untuk pelanggan
dan dikelola secara professional, sehingga memberikan keuntungan untuk pelanggan,
karyawan, dan pemilik.
Misi :
1. Pelayanan yang penuh perhatian
2. Hasil proses laundry yang bersih, rapih, dan harum
3. Ketepatan waktu dalama menyelesaikan laundry
4. Tulus, ramah, dan orientasi kepada pelanggan
3.3 Analisi Sistem
Analisis sistem adalah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase – fase awal
pengembangan sistem. Analisis sistem adalah pemecahan masalah yang menguraikan
bagian – bagian komponen tersebut dengan pempelajari seberapa bagus bagian – bagian
komponen tersebut bekerja dan berinterkasi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis
sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi
yang menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.
3.3.1 Analisis Masalah
Kebanyakan usaha laundry masih termasuk usaha rumahan, pencatatan nota,
transaksi, serta laporan pengeluaran dan untuk menghitung laba ruginya masih
menggunakan manual, atau masih dengan ditulis tangan.
Hal ini tentu saja tidak praltis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan
ketelitian. Keadaan seperti inilah yang merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan
oleh laundry naresawari. Agar mencapai tujuan Laundry Nareswari dengan cara mengganti
sistem yang selama ini sedang berjalan (manual) dengan sistem yang baru yaitu sistem
informasi di Laundry Naresawri Yogyakarta yang terkomputerisasi.
8
3.3.2 Analisis Pieces
Dengan menggunakan metode PIECES ( Performance, information,economy, control,
efficiency dan security ). Penulis mengindentifikasi masalah – masalah ataupun kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada sistem manual yang di terapkan pada laundry mareswari
1. Performance (kinerja)
Performance adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga
sasaran dapat segera tercapai. Pada laundry NARESWARI proses pengolahan data masih
secara manual, hal ini sangat mempengaruhi kinerja dalam melakukan pengolahan data
sehingga akan memperlambat dalam penyampaian informasi. Akibat lemahnya sistem
tersebut maka terjadi kesulitan dalam pembuatan laporan baik yang secara periodik maupun
secara berkala, hal ini dapat mempengaruhi kinerja pada laundry NARESWARI.
2. Informasi (Information)
Dengan masih menggunakan sistem secara manual, dilihat dari segi keakuratan dalam
pembuatan laporan sering terjadi kesalahan dalam perhitungan hal ini membuat informasi
yang didapat tidak akurat. Dari segi ketepatan waktu terdapat kelemahan jika pemilik
sewaktu-waktu meminta laporan transaksi sebelum jam 21.00 (jam tutup). Informasi sudah
relevan karena semua laporan transaksi diberitahukan melalui pesan langsung kepada
pemilik.
3. Ekonomi (Economy)
Sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap bulannya.
Selain itu pembuatan laporan sering mengalami keterlambatan dan memakan waktu yang
cukup lama, belum lagi jika terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan yang dapat
meningkatkan biaya operasi sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan
mamfaat yang diberikan. Terjadi pemborosan kertas, tipe-x dan alat tulis lainnya jika terjadi
kesalahan.
9
4. Pengendalian (Control)
Kontrol dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan
mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan
data dan informasi. Data yang tersedia saat ini masih terpisah – pisah
5. Efisien (Efisiency)
Cara manual saat ini dirasa memang kurang memberikan solusi untuk mendukung
terciptanya kegiatan usaha yang diharapkan di dalam perusahaan ini, karena dalam
kegiatan pencatatan data administrasi harus dilakukan penyalinan satu persatu sehingga
membutuhkan waktu yang lama. Tidak efisien dalam penggunaan kertas, buku dan alat
tulis lainnya.
6. Pelayanan (Service)
Karena adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem tersebut, pelayanan yang ada
masih kurang memuaskan. Dalam satu shift,pegawai harus mengerjakan semua pekerjaan
baik itu mencuci, setrika maupun pencatatan transaksi sehinggan jika pelanggan yang
datang bersamaan maka harus mengantri
3.5.1 Perancangan Sistem
Design atau perancangan dapat didefinisikan sebagai pekerjaan penggambarang,
perencanaan, pembuatan sketsa atau menyusun beberapa elemen kedalam kesatuan unit
yang utuh. Design sistem berhubungan dengan upaya pengembangan sistem untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam tahap ini dilakukan desain sistem yang meliputi desain menggunakan analisis
model yang dapat mempresentasikan sistem sesuai dengan kebutuhan. Metode ini
merupakan metode klasik yang menggunakan notasi untuk menggambarkan ini informasi
dan alirannya, yakni dengan membagi sistem secara fungsional dan perilakunya, kemudian
menggambarkan hal – hal yang harus dibangun.
1. Flowchart Sistem
9
4. Pengendalian (Control)
Kontrol dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan
mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan
data dan informasi. Data yang tersedia saat ini masih terpisah – pisah
5. Efisien (Efisiency)
Cara manual saat ini dirasa memang kurang memberikan solusi untuk mendukung
terciptanya kegiatan usaha yang diharapkan di dalam perusahaan ini, karena dalam
kegiatan pencatatan data administrasi harus dilakukan penyalinan satu persatu sehingga
membutuhkan waktu yang lama. Tidak efisien dalam penggunaan kertas, buku dan alat
tulis lainnya.
6. Pelayanan (Service)
Karena adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem tersebut, pelayanan yang ada
masih kurang memuaskan. Dalam satu shift,pegawai harus mengerjakan semua pekerjaan
baik itu mencuci, setrika maupun pencatatan transaksi sehinggan jika pelanggan yang
datang bersamaan maka harus mengantri
3.5.1 Perancangan Sistem
Design atau perancangan dapat didefinisikan sebagai pekerjaan penggambarang,
perencanaan, pembuatan sketsa atau menyusun beberapa elemen kedalam kesatuan unit
yang utuh. Design sistem berhubungan dengan upaya pengembangan sistem untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam tahap ini dilakukan desain sistem yang meliputi desain menggunakan analisis
model yang dapat mempresentasikan sistem sesuai dengan kebutuhan. Metode ini
merupakan metode klasik yang menggunakan notasi untuk menggambarkan ini informasi
dan alirannya, yakni dengan membagi sistem secara fungsional dan perilakunya, kemudian
menggambarkan hal – hal yang harus dibangun.
1. Flowchart Sistem
10
Flowchart sistem adalah bagan – bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah – langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart sistem
merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bangan ini menjelaskan urutan dari prosedur – prosedur yang ada dalam sistem. Bagan ini
dirancang sebagai berikut :
Gambar 3.1 Flowchart sistem informasi yang diusulkan
2. DFD ( Data Flow Diagram )
Data flow diagram adalah suatu model untuk menggambarkan dari mana asal data
akan disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antar data
tersimpan dan proses.
11
pemilik
1
Data pengguna
2
Data pelanggan
5
Data pengambilan
barang
4
datapaket
3
Data transaksi
D1
D5
D4
D3
D2
pengguna
pelanggan
transaksi
paket
Pengambilan barang
kayawan
pelanggan
Nota laundry
Nota laundry
Info data pelanggan
Data pengguna
transaksi
Data ambil barang
Informasi transaksi
Informasi pelangggan
Paket laundry
nota
Transaksi masuk
pemilikSistem informasi
Laundrykaryawan
Inpu data pengguna
Input data pelangganInput data transaksiInput data paketInput data pengambilan
barang
Lap.data penggunaLap.data pelanggan
Lap.data transaksiLap.data paket
Input data transaksiInput data pengambilan barang
Lap. Data transaksiLap. Pengambilan
barang
pelanggan
terima nota
transaksi
Gambar 3.2 Dfd Level 0
12
Gambar 3.3 Dfd Level 1
pemilik
1
Data pengguna
2
Data pelanggan
5
Data pengambilan
barang
4
datapaket
3
Data transaksi
D4
D2pelanggan
kayawan
pelangganNota laundry
Data
pengguna
1.1
pemilik D1.1 pemilik
1.2
karyawan
Info data pelanggan
3.1
Transaksi
masukD3.1
3.2
Transaksi
keluar
Info transaksi keluar
masuk
D3.2 keluar
paket
D5 Pengambilan
barang
Nota laundry
D1.2
nota
karyawan
transaksi
Informasi
pelangga
n
Informasi
Transaksi
masuk
Informasi
Transaksi
keluar
Paket
laundry
Data
Ambil
barang
Info
pemilik
Data
Pemilik
Info
karyawan
Data
karyawan
Info
Transaksi
masuk
Data
Transaksi
masuk
Data transaksi
keluar
Gambar 3.4 Dfd Level 2
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus
melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala yang muncul pada
saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.1.2 Pengujian Sistem
Setelah pengetesan program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi
kemudian ke langkah selanjutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya untuk
memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut
Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.2 Hasil Implementasi
4.2.2 From Utama pada Frame Pemilik
Gambar 4.5 Form Utama pada Frame Pemilik
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus
melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala yang muncul pada
saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.1.2 Pengujian Sistem
Setelah pengetesan program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi
kemudian ke langkah selanjutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya untuk
memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut
Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.2 Hasil Implementasi
4.2.1 From Utama pada Frame Pemilik
Gambar 4.2.1 Form Utama pada Frame Pemilik
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus
melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala yang muncul pada
saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.1.2 Pengujian Sistem
Setelah pengetesan program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi
kemudian ke langkah selanjutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya untuk
memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut
Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.2 Hasil Implementasi
4.2.1 From Utama pada Frame Pemilik
Gambar 4.2.1 Form Utama pada Frame Pemilik
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus
melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala yang muncul pada
saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.1.2 Pengujian Sistem
Setelah pengetesan program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi
kemudian ke langkah selanjutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya untuk
memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut
Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.2 Hasil Implementasi
4.2.1 From Utama pada Frame Pemilik
Gambar 4.2.1 Form Utama pada Frame Pemilik
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus
melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala yang muncul pada
saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.1.2 Pengujian Sistem
Setelah pengetesan program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi
kemudian ke langkah selanjutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya untuk
memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut
Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.
4.2 Hasil Implementasi
4.2.1 From Utama pada Frame Pemilik
Gambar 4.2.1 Form Utama pada Frame Pemilik
14
4.2.2 Laporan Transaksi masuk
Gambar 4.2.2 Print – Out Laporan Transaksi Masuk
4.2.3 Laporan Transaksi Keluar
Gambar 4.15 Print – Out Laporan Transaksi Pengeluaran
15
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan Sistem Informasi laundry
nareswari pada laundry nareswari di Yogyakarta antara lain :
1. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam
menginputkan data konsumen dan cucian dengan tepat dan akurat.
2. Dapat menjaga keamanan cucian mulai masuk sampai keluar.
3. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara
konsumen satu dengan yang lain.
4. Pencarian data pelanggan lebih cepat
5. Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti
laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proses perancangan program laundry
dengan menggunakan bahasa pemograman java ini masih banyak kekurangannya,
maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi
lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalannya program serta pembuatan
laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan.
15
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan Sistem Informasi laundry
nareswari pada laundry nareswari di Yogyakarta antara lain :
1. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam
menginputkan data konsumen dan cucian dengan tepat dan akurat.
2. Dapat menjaga keamanan cucian mulai masuk sampai keluar.
3. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara
konsumen satu dengan yang lain.
4. Pencarian data pelanggan lebih cepat
5. Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti
laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proses perancangan program laundry
dengan menggunakan bahasa pemograman java ini masih banyak kekurangannya,
maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi
lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalannya program serta pembuatan
laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan.
15
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan Sistem Informasi laundry
nareswari pada laundry nareswari di Yogyakarta antara lain :
1. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam
menginputkan data konsumen dan cucian dengan tepat dan akurat.
2. Dapat menjaga keamanan cucian mulai masuk sampai keluar.
3. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara
konsumen satu dengan yang lain.
4. Pencarian data pelanggan lebih cepat
5. Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti
laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proses perancangan program laundry
dengan menggunakan bahasa pemograman java ini masih banyak kekurangannya,
maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi
lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalannya program serta pembuatan
laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan.
15
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan Sistem Informasi laundry
nareswari pada laundry nareswari di Yogyakarta antara lain :
1. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam
menginputkan data konsumen dan cucian dengan tepat dan akurat.
2. Dapat menjaga keamanan cucian mulai masuk sampai keluar.
3. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara
konsumen satu dengan yang lain.
4. Pencarian data pelanggan lebih cepat
5. Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti
laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proses perancangan program laundry
dengan menggunakan bahasa pemograman java ini masih banyak kekurangannya,
maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi
lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalannya program serta pembuatan
laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fatta, Hanif Al. 2007. “Analisis & Perancangan Sistem Informasi”. Yogyakarta Penerbit
ANDI
Jogiyanto HM, 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offser, Yogyakarta
Hartani, G. Sri., Suharto, B. Herry., Wijono, M Soesilo., 2007, Pemrograman GUI Swing
Java dengna Netbeans 5, Andi Offset, Yogyakarta .
Kusrini., 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata, Andi Offset, Yogyakarta
Utami, Ema., 2006, Relational Database management System Using MS SQL SERVER
2000,Nrar.Net, Yogyakarta
Utami, Ema., Sukrisno., 2008, Mengoptimalkan Query pada Microsoft SQL Server, Andi
Offset, Yogyakarta.