3
JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 8 No. 5 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 25 Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis Teknologi IoT Hendry Universitas IBBI Jl. Jend. Gatot Subroto No. 130 Medan e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat penetas telur ayam berbasis teknologi IoT dengan metode penelitian literatur. Sensor DHT22 digunakan sebagai alat pengukur suhu dan kelembaban penetas telur (inkubator). NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai pengolah data input dan output dengan modul WiFi terintegrasi, kipas berfungsi sebagai alat pendingin inkubator. Smartphone berfungsi memantau dan memonitoring suhu dan kelembaban inkubator. Lampu berfungsi sebagai alat pemanas untuk menaikkan suhu pada inkubator. Motor servo berfungsi sebagai alat pemutar rak telur agar suhu yang didapatkan telur merata dengan mikrokontroler Arduino Uno. Data suhu dan kelembaban penetas telur berbasis teknologi IoT dapat ditampilkan secara running in background kepada pengguna smartphone. Setelah hasil prototipe ini selesai dilakukan evaluasi dengan tujuan apakah prototipe berfungsi dengan baik, dapat disimpulkan bahwa adanya perancangan ini dapat membantu peternak ayam untuk meningkatkan keberhasilan daya tetas telur ayam. Kata Kunci: Inkubator, ESP8266, Sensor DHT22, prototipe. 1. PENDAHULUAN Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur. Inkubator biasanya berbentuk ruang atau box (kotak) dengan ukuran tertentu. Pada saat ini inkubator telur ayam sudah banyak dijual di pasaran, namun inkubator yang dijual di pasaran kurang efisien untuk digunakan karena pengontrolan suhu dan pembalikan telur harus dilakukan secara manual. Hal ini tentunya kurang efisien, karena pengguna harus stand-by memantau naik turunnya suhu yang diperlukan sehingga tidak bisa meninggalkan inkubator dalam jangka waktu yang lama. Penetasan telur ayam membutuhkan waktu selama lebih kurang 21 hari dengan suhu yang berbeda tiap minggunya. Suhu dan kelembaban ideal yang dibutuhkan telur pada saat proses penetasan berkisar antara 36º C - 40º C dan kelembabannya berkisar antara 55% - 65% [1]. Maka diperlukan suatu alat yang bisa tetap mempertahankan suhu dan kelembaban agar tetap konstan, tidak berubah-ubah pada selang waktu yang ditentukan. Pada penetasan telur ayam, suhu sangatlah mempengaruhi hasil yang akan didapat. Telur tidak akan menetas jika suhu terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Jadi diperlukan suatu alat yang bisa mengontrol kestabilan suhu dan kelembaban. Untuk mempertahankan suhu dan kelembaban tetap konstan, digunakanlah lampu bohlam sebagai elemen pemanas, kipas sebagai pendingin dan membuat wadah air untuk menjaga kelembaban inkubator. Pada saat terjadi kenaikan suhu melebihi set point yang telah ditentukan yaitu 40º C, fan (kipas) akan dinyalakan dan lampu akan mati otomatis. Dan apabila suhunya sudah turun dari 40º C, maka lampu akan otomatis menyala kembali dan fan akan mati. Rak telur pada mesin tetas otomatis dapat diputar secara otomatis setiap 4 jam sekali (6 kali dalam 24 jam) agar suhu dan kelembaban pada telur merata [2]. Berdasarkan hal tersebut digunakanlah motor servo sebagai aktuator untuk menggerakkan rak telur agar telur bisa berputar 180º, sehingga suhu dan kelembaban yang didapatkan telur bisa merata. Untuk mengolah data yang dibaca oleh sensor DHT22 digunakan NodeMCU ESP8266, dengan modul WiFi terintegrasi untuk mengkoneksikan smartphone dengan mikrokontroler itu sendiri. Data yang

Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis

JURNAL ILMIAH CORE IT Vol. 8 No. 5 e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.x, JSSN: 1978-1520 n 25

25

Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis Teknologi IoT

Hendry

Universitas IBBI Jl. Jend. Gatot Subroto No. 130 Medan

e-mail: [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat penetas telur ayam berbasis teknologi IoT

dengan metode penelitian literatur. Sensor DHT22 digunakan sebagai alat pengukur suhu dan kelembaban penetas telur (inkubator). NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai pengolah data input dan output dengan modul WiFi terintegrasi, kipas berfungsi sebagai alat pendingin inkubator. Smartphone berfungsi memantau dan memonitoring suhu dan kelembaban inkubator. Lampu berfungsi sebagai alat pemanas untuk menaikkan suhu pada inkubator. Motor servo berfungsi sebagai alat pemutar rak telur agar suhu yang didapatkan telur merata dengan mikrokontroler Arduino Uno. Data suhu dan kelembaban penetas telur berbasis teknologi IoT dapat ditampilkan secara running in background kepada pengguna smartphone. Setelah hasil prototipe ini selesai dilakukan evaluasi dengan tujuan apakah prototipe berfungsi dengan baik, dapat disimpulkan bahwa adanya perancangan ini dapat membantu peternak ayam untuk meningkatkan keberhasilan daya tetas telur ayam.

Kata Kunci: Inkubator, ESP8266, Sensor DHT22, prototipe. 1. PENDAHULUAN

Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur. Inkubator biasanya berbentuk ruang atau box (kotak) dengan ukuran tertentu. Pada saat ini inkubator telur ayam sudah banyak dijual di pasaran, namun inkubator yang dijual di pasaran kurang efisien untuk digunakan karena pengontrolan suhu dan pembalikan telur harus dilakukan secara manual. Hal ini tentunya kurang efisien, karena pengguna harus stand-by memantau naik turunnya suhu yang diperlukan sehingga tidak bisa meninggalkan inkubator dalam jangka waktu yang lama.

Penetasan telur ayam membutuhkan waktu selama lebih kurang 21 hari dengan suhu yang berbeda tiap minggunya. Suhu dan kelembaban ideal yang dibutuhkan telur pada saat proses penetasan berkisar antara 36º C - 40º C dan kelembabannya berkisar antara 55% - 65% [1]. Maka diperlukan suatu alat yang bisa tetap mempertahankan suhu dan kelembaban agar tetap konstan, tidak berubah-ubah pada selang waktu yang ditentukan. Pada penetasan telur ayam, suhu sangatlah mempengaruhi hasil yang akan didapat. Telur tidak akan menetas jika suhu terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Jadi diperlukan suatu alat yang bisa mengontrol kestabilan suhu dan kelembaban. Untuk mempertahankan suhu dan kelembaban tetap konstan, digunakanlah lampu bohlam sebagai elemen pemanas, kipas sebagai pendingin dan membuat wadah air untuk menjaga kelembaban inkubator.

Pada saat terjadi kenaikan suhu melebihi set point yang telah ditentukan yaitu 40º C, fan (kipas) akan dinyalakan dan lampu akan mati otomatis. Dan apabila suhunya sudah turun dari 40º C, maka lampu akan otomatis menyala kembali dan fan akan mati. Rak telur pada mesin tetas otomatis dapat diputar secara otomatis setiap 4 jam sekali (6 kali dalam 24 jam) agar suhu dan kelembaban pada telur merata [2]. Berdasarkan hal tersebut digunakanlah motor servo sebagai aktuator untuk menggerakkan rak telur agar telur bisa berputar 180º, sehingga suhu dan kelembaban yang didapatkan telur bisa merata.

Untuk mengolah data yang dibaca oleh sensor DHT22 digunakan NodeMCU ESP8266, dengan modul WiFi terintegrasi untuk mengkoneksikan smartphone dengan mikrokontroler itu sendiri. Data yang

Page 2: Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis

n

26

diolah oleh ESP8266 akan dikirimkan ke cloud dan ditampilkan secara realtime menggunakan Platform Thinger.iO.

2. METODE

Peneliti melakukan penelitian melalui eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat penetas telur ayam otomatis berbasis teknologi IoT. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada perancangan sistem, baik pada perancangan perangkat keras (hardware) maupun perancangan perangkat lunak (software).

Prototype adalah proses merancang sebuah model dari suatu sistem, bisa dikatakan sebagai bentuk awal (contoh) atau standar ukuran untuk suatu objek yang akan dikerjakan nanti. Dengan metode prototyping, pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses dan menentukan hasil yang terbaik [3].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Diagram Blok

Dalam perancangan prototype penetas telur ayam otomatis berbasis teknologi IOT ini peneliti membuat sebuah diagram blok rangkaian. Diagram blok rangkaian adalah salah satu bagian terpenting dalam perancangan alat, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja secara keseluruhan dari rangkaian alat yang dirancang. Sehingga keseluruhan blok dari suatu sistem yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat difungsikan atau sistem yang bekerja sesuai dengan perancangan. NodeMCU adalah microcontroller yang sudah dilengkapi dengan modul WIFI ESP8266 didalamnya. Jadi NodeMCU sama seperti Arduino, tapi kelebihannya sudah memiliki WIFI sehingga sangat cocok untuk membuat project IoT [4]. Diagram blok perancangan prototype penetas telur ayam otomatis berbasis teknologi IOT dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Blok

3.2. Rangkaian Keseluruhan Alat Rangkaian keseluruhan alat yaitu beberapa alat yang dihubungkan menjadi satu-kesatuan dengan

tujuan yang sama. Gambar rangkaian keseluruhan alat dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian Keseluruhan Alat

Page 3: Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis

n

Perancangan Prototype Penetas Telur Ayam Otomatis Berbasis Teknologi IoT

27

3.3. Pengujian

Adapun pengujian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil dari Pengujian Alat

4. KESIMPULAN

Dari hasil yang didapatkan Perancangan prototype penetas telur ayam otomatis berbasis teknologi IoT dapat membantu proses penetasan dan meningkatkan persentase daya tetas telur ayam kampung dibanding yang ditetaskan dengan cara konvensional. Monitoring Inkubator lebih efisien, dengan memanfaatkan smartphone menggunakan platform IoT Thinger.Io peternak ayam dapat meninggalkan Inkubator dalam jangka waktu yang lama tanpa harus memantau inkubator secara langsung. Kinerja mikrokontroler, sensor dan alat yang dirancang peneliti bekerja dengan baik sesuai dengan harapan. Maka diharapkan Peternakan Ayam dapat menerima dan menerapkan sistem penetasan telur ayam otomatis berbasis teknologi IoT yang dirancang peneliti ini untuk meningkatkan daya tetas telur ayam kampung. Dan dalam pengembangan selanjutnya sangatlah penting untuk menambahkan sistem yang bisa mengatur set point suhu agar alat ini dapat digunakan untuk menetaskan telur unggas lainnya.

DAFTAR PUSTAKA [1] Muhammad, I., Antonius, M., Riyan, M., & Rudy, S. (2011). Perancangan Sistem Pengeram Telur

Ayam Otomatis. Jurnal Teknik Komputer [2] Dhanny, J., Darwison, Budi, R., & Derisma. (2015). Implementasi Mesin Penetas Telur Ayam

Otomatis Menggunakan Metoda Fuzzy Logic Control. Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 [3] Kadir, A. (2017). Pemrograman Arduino & Android Menggunakan App Inventor. In A. Kadir,

Pemrograman Arduino & Android Menggunakan App Inventor (p. 83). Indonesia: ELEX MEDIA KOMPUTINDO.

[4] Rahmat, A. (2018, juli 28). Apa Itu NodeMCU ESP8266? Bagaimana Cara Pakenya? Retrieved Februari 25, 2020, from kelasrobot.com: https://kelasrobot.com/apa- itu-nodemcu-esp8266-bagaimana-cara-pakenya/