Upload
trankien
View
266
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERANCANGAN MEDIA PENDUKUNG SWAMEDIKASI JENIS PENYAKIT DAN CARA PENGOBATANNYA, STUDI KASUS PADA
APOTEK PRASOJO KLATEN
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Muazzinatun
09.11.2613
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
ii
iii
SWAMEDIKASI SUPPORTING MEDIA DESIGN AND HOW TO CURE DISEASES, CASE STUDIES IN PHARMACY PRASOJO KLATEN
PERANCANGAN MEDIA PENDUKUNG SWAMEDIKASI JENIS PENYAKIT DAN CARA PENGOBATANNYA, STUDI KASUS PADA APOTEK PRASOJO KLATEN
Muazzinatun
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Health is very important in life, can not be removed from human life from an early age to adulthood. Thus the importance of the health of a society, so that health agencies continue to work for the welfare of the community with a variety of efforts.
Treatment system at the pharmacy and therapeutics Prasojo non-therapeutic nature. Therefore, to improve public health, developed and directed interactive multimedia applications. So the public can better understand the different types of diseases and ways of treatment. Interactive multimedia applications so that later it can be more effective.
In this thesis, the researcher attempts to analyze the key points of discussion suppose the complaints, with drug therapy, non-drug therapy and dose. The results are intended to provide information to the public when visiting the pharmacy Prasojo, in the form of an interactive CD.
Keywords: Information society, Interactive Multimedia Applications, Disease Type and Method of Treatment, Pharmacy Prasojo
1. Pendahuluan Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah tindakan yang dilakukan petugas
apotek untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang
dapat dikonsumsi tanpa pengawasan dari dokter.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Multimedia
Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi1
Terdapat lima cara untuk mendesain aliran aplikasi multimedia, yaitu
menggunakan struktur linier, struktur menu, struktur hierarki, jaringan, dan hibrid
.
2.1.1 Elemen-elemen Multimedia
Multimedia terbagi dalam beberapa elemen yaitu : Text, Image, Audio, Video,
Animation, dan Virtual Reality.
2.1.2 Struktur Aplikasi Multimedia
2
Agar multimedia dapat menjadi alat keunggulan bersaing perusahaan,
pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem
multimedia
.
2.1.3 Siklus Pengembangan Multimedia
3
Sebagai salah satu aplikasi yang digunakan untuk mengkreasikan atau
bahkan memanipulasi gambar serta objek secara professional, Photoshop tentu saja
terus berusaha untuk mengembangkan berbagai fasilitas yang dimiliki. Oleh
.
2.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.2.1 Adobe Photoshop CS4
1 M. Suyanto, Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Yogyakarta: Andi, 2005), hal. 21 2 M. Suyanto, Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran (Yogyakarta: Andi, 2004), hal. 103-108 3 M. Suyanto, Multimedia. Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Yogyakarta: Andi, 2005), hal. 353-354
1 1
karenanya, saat ini Photoshop CS4 melengkapi diri dengan application bar di
samping komponen-komponen lain, seperti Menu bar, Option bar, dan Toolbox4
2.2.2 CorelDraw X5
.
CorelDraw merupakan aplikasi grafis yang dengan format vector (koordinat),
tidak seperti Macromedia. Adobe Photoshop lebih mengutamakan format bitmap (pixel). Dengan format vector maka bebas mengubah ukurannya tanpa khawatir
gambar pecah dan blur seperti Adobe Photoshop5
Adobe Flash CS3 Professional adalah sebuah program animasi yang telah
banyak digunakan oleh para animator untuk menghasilkan animasi yang
professional. Di antara program-program animasi, program Adobe Flash CS3
Professional merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi
.
2.2.3 Adobe Flash CS3 Professional
6
3. Analisis dan Perancangan Sistem
.
3.1 Tinjauan Umum Apotek
3.1.1 Sejarah Singkat Apotek Prasojo
Apotek merupakan suatu instansi yang di dalam pelayanannya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah
menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
3.1.2 Visi dan Misi Apotek Prasojo 1. Visi Pendirian Apotek Prasojo , menjadi apotek yang menerapkan pelayanan
kesehatan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta
menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
2. Misi Pendirian Apotek Prasojo :
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya
yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
4 Jubilee Entershoprise, Cara Mudah Menguasai Photoshop CS4 (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), hal. 21-23 5 Hendi Hendratman, ST. dan Gema Arifrahara, S.Sn. , The Magic of CorelDraw (Bandung: Informatika, 2010), hal. xvi - xviii 6 Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS , Mahir dalam 7 Hari Adobe Flash CS3 Professional (Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 1-2
2
b. Melakukan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah dan
informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara
professional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan.
3.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Keterangan gambar :
: Garis koordinasi
• Tenaga Kerja :
Apoteker Pengelola Apotek : Tri Hartantik, S. Farm., Apt.
Asistant Apotek : Choirudin Yudhi, S.T
Pembantu Umum : Devi dan Vera
3.2 Swamedikasi
3.2.1 Pengertian Swamedikasi
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan
obat-obat yang dibeli bebas dari apotek / toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat
dokter7
• Tidak mengenal gangguan pengobatan sendiri secara serius.
.
3.2.2 Resiko Swamedikasi
• Penggunan kurang tepat.
3.2.3 Keluhan-keluhan yang Penanganan Dokter
7 Drs. H. T. Tan & Drs. Kirana Rahardja, Swamedikasi (Jakarta, 1993), hal. 1-2
3
Di lain pihak perlu diinsyafkan bahwa penyakit-penyakit yang lebih serius
tidak boleh dicoba sendiri.
3.2.4 Keluhan Yang Bisa Ditangani Sendiri
• Penting untuk dapat mengenali gangguan serius.
• Keluhan-keluhan ringan.
3.2.5 Larangan Bagi Wanita Hamil Melakukan Swamedikasi
• Triwulan pertama. Pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat, yaitu dari
panjang kira-kira 1cm pada bulan pertama menjadi 50 cm waktu dilahirkan.
• Triwulan kedua dan ketiga merupakan fase pertumbuhan dimana dalam
kandungan kurang rentan terhadap obat-obat daripada dalam triwulan
pertama (fase perkembangan).
• Masih banyak terdapat sekelompok besar.
• Wanita hamil dan ibu menyusui janganlah minum obat tanpa berkonsultasi
dengan dokter / apoteker mengenai keamanannya.
3.3 Penyakit
Penyakit yang bisa ditangani dengan swamedikasi diantaranya adalah :
Alergi, Anemia, Asma, Batuk, Biang Keringat, Demam, Dermatitis, Diare, Faringitis,
Influenza, Insomnia, Jerawat, Kaki Atlet, Kandida Vaginitis, Kapalan, Ketombe,
Konstipasi, Luka Bakar, Muntah, Obesitas, Penyakit Periodontal, Psoriasis, Sakit
Kepala, Sinusitis, Wasir, Xerostomia.
3.4 Pendefinisian Masalah Multimedia
Masalah yang dipelajari analisis sistem adalah masalah yang dihadapi
pemakai.
3.5 Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa
permasalahan yang ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai.
3.5.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan dapat diukur dari mampu tidaknya pemakai memanfaatkan sistem
tersebut.
4
3.5.2 Kelayakan Operasi / Organisasi
Penilaian terhadap operasi dilakukan untuk mengatur apakah sistem
multimedia yang dapat diterapkan dalam organisasi dapat berjalan.
3.6 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis yaitu
kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.6.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan
oleh sistem.
3.6.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional menjabarkan apa-apa saja yang harus dimiliki oleh
sistem agar dapat berjalan.
3.6.3 Analisis Biaya Manfaat
Pengembangan media pendukung merupakan suatu investasi seperti halnya
investasi proyek lainnya.
3.6.4 Komponen Biaya
Untuk melakukan anlisis biaya/efektivitas diperlukan dua komponen, yaitu
komponen biaya dan komponen efektivitas.
3.6.5 Komponen Manfaat
Manfaat berwujud dalam produksi media pendukung ini antara lain pengurangan
biaya operasi dan pengurangan kesalahan proses.
3.7 Merancang Konsep
Dalam hal ini analisis mempunyai konsep yakni pada halaman utama adalah
kolom pencarian penyakit.
3.8 Merancang Isi
1. Halaman Pencarian (Utama).
2. Halaman Daftar Nama Penyakit.
5
3. Halaman Penjelasan penyakit.
4. Halaman Pengertian Penyakit.
5. Halaman Keluhan Penyakit.
6. Halaman Terapi Dengan Obat.
7. Halaman Terapi Tanpa Obat.
8. Halaman Credits.
3.9 Merancang Naskah
Berikut adalah struktur yang digunakan untuk membuat aplikasi :
Gambar 3.2 Struktur Aplikasi Hierarki
3.10 Merancang Grafik
Berikut ini adalah sketsa tampilan dari sistem yang akan dibuat :
1. Pencarian Nama Penyakit
Gambar 3.3 Rancangan Halaman Pencarian
1
6
2. Daftar Nama Penyakit
Gambar 3.4 Rancangan Daftar Nama Penyakit
3. Rancangan Penjelasan Penyakit
Gambar 3.5 Rancangan Penjelasan Penyakit
4. Rancangan Pengertian Penyakit
Gambar 3.6 Rancangan Pengertian Penyakit
7
5. Rancangan Keluhan Penyakit
Gambar 3.7 Rancangan Keluhan
6. Rancangan Terapi Dengan Obat
Gambar 3.8 Rancangan Terapi Dengan Obat
7. Rancangan Terapi Tanpa Obat
Gambar 3.9 Rancangan Terapi Tanpa Obat
8
8. Rancangan Credits
Gambar 3.10 Rancangan Credits
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi Sistem
Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan “Aplikasi
Media Pendukung Swamedikasi Jenis Penyakit dan Cara Pengobatannya” sesuai
dengan rancangan yang sudah dibuat.
4.1.1 Persiapan Aset-aset
Langkah-langkah awal persiapan aset-aset adalah :
1. Mempersiapkan aset-aset berupa gambar seperti background.
2. Mempersiapkan button beserta scriptnya.
4.1.2 Pembuatan Grafik
Suatu desain aplikasi akan menarik jika terdapat gambar atau grafik. Dalam
pembuatan dan pengolahan grafik pada aplikasi ini menggunakan Adobe Photoshop
CS4 dan CorelDraw X5, diantaranya pembuatan dan pengolahan background dalam
aplikasi ini.
4.1.2.1 Pembuatan Background
Pembuatan background dalam aplikasi ini menggunakan gambar daun yang
sudah ada pada komputer penyusun, untuk membuat dan mengolah background
dalam aplikasi, menggunakan Software Adobe Photoshop CS4 dan CorelDraw X5.
4.1.2.2 Pembuatan Tombol (Button) Tombol-tombol pada aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash
CS3 Professional karena tombol tersebut telah diberi efek warna.
9
4.1.3 Pembuatan Animasi
Pembuatan animasi pada aplikasi ini dibuat langsung pada software utama
yaitu Adobe Flash CS3 Professional. Dalam “Aplikasi Media Pendukung
Swamedikasi Jenis Penyakit dan Cara Pengobatannya”, animasinya terdapat pada
halaman loading setelah mengklik “Cari Penyakit”.
4.2 Pembahasan
1. Pembuatan Movie Clip
Setelah pembuatan animasi loading, maka akan dibuat simbol movie clip
yang berisi script bantuan agar bisa melakukan searching nama penyakit.
10
Keterangan script :
If (condition) { } else if { } else { }
_root.cari == variable cari
_root.gotoAndStop merupakan pemanggilan suatu
alamat dalam timeline yang ditujukan dengan lokasi frame.
angka 7 perintah untuk menuju frame 7.
2. Pembuatan Tampilan Fullscreen Tampilan fullscreen berfungsi untuk memperbesar aplikasi secara otomatis
saat pertama kali aplikasi dijalankan.
4.3 Membuat File Executable (.exe)
Publikasi file bertujuan agar file dapat di-executable atau dijalankan pada
windows harus membuka program Adobe Flash CS3 Professional, tetapi dalam
windows harus terdapat aplikasi Flash Player.
4.4 Uji Coba Program
Untuk menjelaskan aplikasi minimum, penulis menggunakan spesifikasi
hardware sebagai berikut : Processor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M350 @ 2.27GHz,
Installed memory (RAM) 2.00 GB, HDD WDC 320 GB Sata, MB GA H61M DS2, VGA
NVIDIA GeForce 9500 GT 512MB, monitor LCD 14” SA100 LED.
merupakan perintah percabangan.
11
Tabel 4.1 Uji Coba Program
No Pertanyaan Ya (Orang)
Tidak (Orang)
1 Apakah media pendukung ini bermanfaat untuk
memberikan informasi kepada pasien?
8 -
2 Apakah informasi jenis penyakit dan cara
pengobatannya, yang disediakan dalam media
pendukung itu lengkap?
8 -
3 Apakah media pendukung ini memudahkan petugas
apotek melakukan swamedikasi kepada pasien?
8 -
4 Apakah sistem pencarian yang disediakan di dalam
media pendukung bisa berjalan dengan baik?
8 -
5 Apakah nama jenis penyakit yang tercantum dalam
media pendukung sesuai dengan bahasa yang umum
digunakan dalam dunia pengobatan?
8 -
6 Apakah isi dari penjelasan mengenai jenis penyakit,
sesuai dengan nama jenis penyakit tersebut?
8 -
7 Apakah kata-kata di dalam penjelasan mengenai jenis
penyakit mudah untuk di mengerti?
8 -
4.5 Pemeliharaan Sistem
Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievakuasi untuk menentukan
apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semulam dan diputuskan
apakah ada revisi atau dimodifikasi.
4.5.1 Hardware (Perangkat Keras)
Pemeliharaan terhadap hardware adalah sebagai berikut :
a. Bersihkan selalu komputer dari debu, dan pastikan semua komponen
terpasang dengan pas dan tidak longgar agar pada saat terjadi goncangan
tidak mudah bergeser.
12
b. Gunakan selalu UPS untuk menjaga kestabilan aliran listrik yang masuk ke
komputer, dan antisipasi jika listrik padam maka UPS bisa bertahan selama
10 menit.
4.5.2 Software (Perangkat Lunak)
Pemeliharaan terhadap software adalah sebagai berikut :
a. Memiliki duplikat atau backup data dari sistem aplikasi tersebut secara
keseluruhan yang berkaitan dengan aplikasi yang dibuat.
b. Jika terdapat kesalahan software, maka kita dapat melakukan penginstalan
ulang terhadap software tersebut dengan baik.
4.6 Interface “Aplikasi Media Pendukung Swamedikasi Jenis Penyakit dan Cara Pengobatannya”
Gambar 4.24 Halaman Pencarian
Gambar 4.25 Halaman Daftar Nama Penyakit
13
Gambar 4.26 Halaman Penjelasan Penyakit
Gambar 4.27 Halaman Pengertian Penyakit
Gambar 4.28 Halaman Keluhan
Gambar 4.29 Halaman Terapi Dengan Obat
14
Gambar 4.30 Halaman Terapi Tanpa Obat
Gambar 4.31 Halaman Credits
4.7 Langkah-langkah Menjalankan “Aplikasi Media Pendukung Swamedikasi Jenis Penyakit dan Cara Pengobatannya”
1. Mencari nama penyakit.
2. Setelah masuk ke halaman penjelasan penyakit yang sudah dicari, maka
akan nampak beberapa menu.
3. Apabila pengguna ingin keluar dari menu penyakit / ingin keluar dari setiap
halaman, maka pengguna bisa mengklik tombol “pencarian”. Secara
langsung akan menuju ke halaman pencarian (halaman utama).
4. Apabila pengguna ingin menuju ke halaman sebelumnya, maka pengguna
bisa mengklik tombol kembali (). Secara langsung akan menuju ke
halaman sebelumnya.
5. Apabila pengguna ingin keluar dari aplikasi, maka pengguna bisa mengklik
tombol keluar (X). Secara langsung akan keluar dari aplikasi.
6. Apabila pengguna ingin mengetahui identitas pembuat aplikasi, maka
pengguna bisa mengklik tombol “credits” pada halaman pencarian (halaman
utama).
15
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perencanaan, pembuatan, implementasi aplikasi dari bab-
bab sebelumnya, dan hasil pengujian dari aplikasi (Tabel 4.1 Uji Coba Program),
maka didapatkan kesimpulan yaitu : “Aplikasi Media Pendukung Swamedikasi Jenis
Penyakit dan Cara Pengobatannya”, ini bermanfaat untuk memberikan informasi
kepada pasien dan memudahkan petugas apotek melakukan swamedikasi kepada
pasien.
5.2 Saran Aplikasi ini masih terdapat beberapa kekurangan, adapun kekurangannya
adalah sebagai berikut :
1. Informasi dalam aplikasi ini masih kurang detail yang dapat dilihat dari
keterangan masing-masing penyakit.
2. Dilihat dari segi animasi masih kurang.
3. Dalam pengembangan “Aplikasi Media Pendukung Swamedikasi Jenis
Penyakit dan Cara Pengobatannya” hanya dapat digunakan oleh petugas
apotek, harapan ke depannya semoga aplikasi ini dapat dikembangkan agar
dapat dipergunakan secara luas seperti jaringan komputer atau internet.
4. Semoga ke depannya, aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih detail
dari segi keterangan masing-masing penyakit dan lebih menarik dari segi
animasi.
Daftar Pustaka
Entershoprise, Jubilee. 2009. Cara Mudah Menguasai Photoshop CS4. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Hendratman, Hendi dan Arifrahara, Gema. 2010. The Magic of CorelDraw. Bandung:
Informatika.
Moeloek, F A. 2007. MIMS. Jakarta: PT. Info Master.
Sirait, Midian. 2007. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta : PT. Ikrar
Mandiri Abadi.
Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.
Yogyakarta: Andi.
Suyanto, M. 2005. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi.
16
Sofyan, A F dan Purwanto, Agus. 2008. Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing &
Video. Yogyakarta: Andi.
Tan, T dan Rahardja, Kirana. 1993. Swamedikasi. Jakarta.
Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. 2008. Mahir dalam 7 Hari
Adobe Flash CS3 Professional. Yogyakarta: Andi.
www.amazon.com , diakses tanggal 7 Agustus 2012
17