Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN KOMIK KISAH CUPID DAN PSYCHE
SEBAGAI SARANA UNTUK MENGEMBANGKAN PESAN
MORAL TENTANG CINTA KASIH
LAPORAN PENELITIAN
Oleh:
ALONA NOVENSA SANTHIO
692008006
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS TEKNIK INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
Januari 2012
i
ii
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Alona Novensa Santhio NIM : 692008006 Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul :
PERANCANGAN KOMIK KISAH CUPID DAN PSYCHE SEBAGAI SARANA UNTUK MENGEMBANGKAN PESAN
MORAL TENTANG CINTA KASIH yang dibimbing oleh :
1. Jasson Prestiliano, ST., M.Cs 2. Birmanti Setia Utami, S.Sn
adalah benar- benar hasil karya saya. Didalam tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta symbol yang saya aku seolah-olah sebagai karya saya tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 9 Januari 2012 Yang memberi pernyataan,
Alona Novensa Santhio
iii
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan laporan tugas akhir ini,
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Jasson Prestiliano, ST., M.Cs, selaku dosen
pembimbing I yang telah menyediakan waktu, pikiran dan
tenaganya.
3. Ibu Birmanti Setia Utami, S.Sn, selaku dosen
pembimbing II yang selalu membantu dengan sabar dan
bertanggung jawab.
4. Orang tua penulis yang selalu ada dalam suka dan duka.
5. Kakak-kakak penulis, Robert dan Awang atas nasihat dan
masukan-masukannya.
6. Bapak Kristides Yudoko, S.Sn serta Ibu Amelia
Rukmasari, S.Sn., M.Sn, yang memberikan referensi dan
masukan.
7. Koh Gunawan, Mitta, Linna, Mba Dian, Karina, Ina,
Julie, Ci Lany, Maryshella, Anita, dan Mba Denty yang
selalu saya repotkan.
v
8. Teman-teman yang turut terlibat dalam membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.
9. Pada teman-teman dan pihak-pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan saudara-saudara semua. Dan semoga
laporan ini dapat membawa manfaat bagi rekan-rekan semua.
Salatiga, Januari 2012
Penulis,
vi
ABSTRAK
Tokoh Cupid telah lama dikenal dalam masyarakat dengan sosok bocah yang membawa busur panah dan selalu hadir saat hari Valentine. Namun tak banyak orang yang tahu siapa sebenarnya Cupid itu, apa perannya dalam mitologi dan moral apa yang hendak disampaikan melalui kisahnya. Cupid sebagai pengantar cinta, memiliki kisah cinta yang tidak semulus pekerjaannya. . Kisah mitologi yang menarik ini akan dipaparkan kembali dalam bentuk komik dengan memanfaatkan digital art untuk proses cleaning, coloring, layouting dengan memperhatikan karakter desain, karakter tempat, serta target audience yang layak. Tujuannya agar karya sastra dengan banyak alegori ini dapat disampaikan dan dipahami dengan cara lain, yaitu melalui komik. Komik yang dikenal sebagai media hiburan dapat juga menjadi media pendidikan, yang mengantar pesan moral dengan efektif kepada pembacanya.
Kata kunci : Cupid, Psyche, Komik, Cinta kasih
ABSTRACT
Cupid is usually known as a little boy with his bow and arrows that presents on Valentine Day. But only few people know who Cupid really is, what is exactly his role in mythology and moral that is trying to convey in the story. Cupid introduces Love but his love life is not as good as what he is doing. This interesting Mythology will be represented in Comic utilizing digital art for cleaning, coloring, and in order to make proper layout, regarding to the Character Designs, Places, and also the appropriate Target Audience. In order to make the literature which many allegories can be told and understood in another way, this story is represented in Comic. Comic is not also as an interesting media, but it is educating that presents moral effectively to the readers. Key Words : Cupid, Psyche, Comic, Love
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................... iii
HALAMAN HAK BEBAS ROYALTI DAN PUBLIKASI ....... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................... v
ABSTRAKSI .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xv
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Judul Skripsi 1
1.2 Latar Belakang Masalah 1
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Tujuan dan Manfaat 5
1.6 Sistematika Penulisan 6
2. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Mitologi Yunani 8
2.2 Komik 10
viii
2.2.1 Pengertian 10
2.2.2 Sejarah 10
2.2.3 Perkembangan Komik di Indonesia 11
2.2.4 Jenis-jenis Komik 13
2.2.5 Jenis-jenis Komik
menurut Aliran/ Gaya Gambar/ Style 19
2.2.6 Elemen Grafis Komik 20
2.2.7 Digital Art dan Manual Art 20
2.2.8 Tool Digital Art 22
2.2.9 Teknik Coloring 23
3. METODE PERANCANGAN 24
3.1 Metode Penelitian 24
3.1.1 Studi Kepustakaan 24
3.2 Metode Perancangan 24
3.3 Metode Pengolahan Data 25
3.4 Sistematika Perancangan 27
3.5 Konsep Desain 28
3.5.1 Target Audience 28
3.5.2 Sinopsis 28
3.5.3 Judul 34
3.5.4 Chapter 35
3.5.5 Karakter Desain 36
3.5.6 Desain Tempat 45
3.5.7 Desain Cover Depan dan
ix
Cover Belakang 49
3.5.8 Desain Pembatas Buku 50
3.6 Perancangan Komik 51
3.6.1 Naming 51
3.6.2 Sketsa 53
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 55
4.1 Hasil Perancangan 55
4.1.1 Inking 55
4.1.2 Scanning dan Cleaning 55
4.1.3 Digital Inking / Digital Coloring 56
4.1.4 Judul 59
4.1.5 Cover 59
4.2 Rencana Promosi Komik 60
4.3 Hasil Kuesioner 64
5. KESIMPULAN DAN SARAN 74
5.1 Kesimpulan 74
5.2 Saran 75
6. DAFTAR PUSTAKA 76
7. LAMPIRAN 79
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Komik Karikatur ........................................ 13
Gambar 2.2 Contoh Komik Strip ................................................ 14
Gambar 2.3 Contoh Buku Komik ............................................... 15
Gambar 2.4 Contoh Komik Kertas Tipis .................................... 15
Gambar 2.5 Contoh Komik Majalah ........................................... 16
Gambar 2.6 Contoh Novel Grafis ............................................... 17
Gambar 2.7 Contoh KomikTahunan ........................................... 17
Gambar 2.8 Contoh Komik Online ............................................. 18
Gambar 2.9 Contoh Komik Instruksi .......................................... 19
Gambar 3.1 Skema Sistematika Perancangan ............................. 27
Gambar 3.2 Perbandingan tinggi ................................................ 37
Gambar 3.3 Desain Karakter Psyche .......................................... 38
Gambar 3.4 Desain Karakter Eros .............................................. 39
Gambar 3.5 Desain Karakter Aphrodite ..................................... 40
Gambar 3.6 Desain Karakter Persephone ................................... 41
Gambar 3.7 Desain Karakter Apollo........................................... 42
Gambar 3.8 Desain Karakter Zhepyr .......................................... 43
Gambar 3.9 Desain Karakter Raja .............................................. 44
Gambar 3.10 Desain Karakter Kakak Psyche ............................. 44
Gambar 3.11 Desain Karakter Oracle ......................................... 45
Gambar 3.12 Desain Kerajaan .................................................... 46
xi
Gambar 3.13 Desain Olympus .................................................... 47
Gambar 3.14 Desain Kediaman Eros .......................................... 48
Gambar 3.15 Desain Bawah Tanah ............................................ 48
Gambar 3.16 Desain Cover Depan dan Cover Belakang ............ 49
Gambar 3.17 Desain Pembatas Buku .......................................... 50
Gambar 3.18 Naming .................................................................. 51
Gambar 3.19 Sketsa Chapter 1 .................................................... 53
Gambar 3.20 Sketsa Chapter 2 .................................................... 53
Gambar 3.21 Sketsa Chapter 3 .................................................... 54
Gambar 4.1 Proses Cleaning ...................................................... 56
Gambar 4.2 Proses Coloring ...................................................... 57
Gambar 4.3 Contoh Halaman Komik ......................................... 58
Gambar 4.4 Final Art Judul ........................................................ 59
Gambar 4.5 Hasil Coloring Cover depan ................................... 60
Gambar 4.6 Preview ................................................................... 61
Gambar 4.7 Halaman depan Web Komik ................................... 61
Gambar 4.8 Halaman Komik Web .............................................. 62
Gambar 4.9 Final Art Cover depan dan belakang ...................... 63
Gambar 4.10 Poster teaser .......................................................... 63
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ..................................................................................... 64
Tabel 4.2 ..................................................................................... 65
Tabel 4.3 ..................................................................................... 66
Tabel 4.4 ..................................................................................... 67
Tabel 4.5 ..................................................................................... 69
Tabel 4.6 ..................................................................................... 70
Tabel 4.7 ..................................................................................... 71
Tabel 4.8 ..................................................................................... 72
Tabel 4.9 ..................................................................................... 73
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 ................................................................................. 65
Diagram 4.2 ................................................................................. 66
Diagram 4.3 ................................................................................. 67
Diagram 4.4 ................................................................................. 68
Diagram 4.5 ................................................................................. 69
Diagram 4.6 ................................................................................. 70
Diagram 4.7 ................................................................................. 71
Diagram 4.8 ................................................................................. 72
Diagram 4.9 ................................................................................. 73
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Angket ......................................................................................... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul Skripsi
PERANCANGAN KOMIK KISAH CUPID DAN
PSYCHE SEBAGAI SARANA UNTUK
MENGEMBANGKAN PESAN MORAL TENTANG
CINTA KASIH
1.2. Latar Belakang Masalah
Cinta mengikuti perjalanan sejarah panjang dunia.
Hampir seluruh karya besar pada lagu-lagu, puisi, buku,
atau drama mengandung unsur cinta. Tiap manusia
membutuhkan seseorang yang dapat berbagi dengannya,
saling menopang, dan hal ini berkaitan dengan jiwa
mereka. cinta dan jiwa tidak dapat dipisahkan.
Menurut Clive Steples Lewis (1990), dalam
bukunya The Four Love, cinta dalam Yunani kuno, dapat
dibagi menjadi 4 jenis, yaitu; Eros (hasrat), Storge (kasih
keibuan/ memelihara), kemudian Philia (Persahabatan)
dan Agape (Ketuhanan) yang memiliki tingkatan lebih
tinggi. Eros secara umum lebih dikenal dengan nafsu,
namun pengertiannya tidak hanya berhenti disitu saja,
2
Eros adalah mengenai segala ambisi, patriotisme,
kesetiaan, amarah, dan kecemburuan.
Menurut Eugene Kennedy,Ph.D (1973), cinta
dimulai saat ketidaksempurnaan tiap orang yang
mengenal ketidaksempurnaan mereka sendiri dan
menerimanya secara utuh dan tak pernah merubahnya.
Saat seseorang sudah siap untuk menerima segala
kesenangan, kesakitan, resiko untuk menemukan cinta.
Cinta bukanlah produk yang telah selesai, melainkan
sesuatu yang membutuhkan usaha untuk
mengembangkannya. Cinta dapat berkembang saat
manusia berkembang.
Berkembang disini berarti bahwa manusia makin
dapat mengahargai dan memahami arti hidup. Hal yang
terjadi saat ini, manusia mulai mengalami kemunduran
moral, terutama dalam hal cinta. Seringkali manusia
berpikir bahwa pernikahan adalah akhir dari suatu
hubungan, pola berpikir seperti inilah yang dapat
menimbulkan berbagai masalah, seperti perceraian, atau
kekerasan dalam rumah tangga. Seperti berdasarkan
catatan tahunan Komnas Perempuan tentang kekerasan
perempuan dari tahun ke tahun mulai tahun 2004-2010.
Tahun 2009 peningkatan jumlah KTP mencapai 143.586
kasus atau naik 263% dari jumlah KTP tahun 2008
(54.425). Contoh lain yang sering dijumpai adalah
3
masalah remaja. Apabila melihat berita atau reality show
ditelevisi, para remaja masa kini cenderung menganggap
memilki kekasih sekedar untuk “main-main” tanpa
didasari tanggung jawab.
Dari kisah Cupid dan Psyche yang akan
dipaparkan kembali, pembaca akan dibawa untuk dapat
memahami hal-hal tersebut. Cupid atau yang biasa disebut
Eros, adalah sosok dewa. Dewa yang tidak dapat lepas
dari cinta yang membawa Psyche (jiwa) berpetualang
untuk dapat bersatu.
Mengapa memilih kisah tersebut? Kebudayaan
Yunani sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu,
dan penulis- penulis Yunani berasal dari abad yang
terbentang selama 800 tahun, dari Homer hingga Ovid.
Mitologi Yunani sebagian besar berisi kisah tentang
dewa-dewi, namun tidak seharusnya dianggap sebagai
bible bangsa Yunani. Menurut gagasan modern, sebuah
mitos tidak berhubungan dengan agama. Mitos
merupakan penjelasan terhadap fenomena alam, dimana
hal tersebut sangat dekat dengan manusia tanpa disadari.
Mitos adalah hiburan, gambaran akan segala sesuatu yang
belum dapat dijelaskan secara ilmiah (Hamilton 2009).
Kisah Cupid dan Psyche merupakan salah satu dari
ribuan mitos bangsa Yunani yang cukup terkenal didunia,
namun tidak banyak dikenal masyarakat Indonesia. Kisah
4
tersebut menyentuh dan mengandung banyak pesan
positif.
Kisah Cupid dan Psyche ini nantinya akan
digambarkan dalam bentuk komik. Komik merupakan
media yang cukup diminati masyarakat dan disini penulis
mencoba untuk mengembalikan citra komik yang
terkadang hanya dianggap sebagai bacaan anak-anak dan
perusak moral, padahal pada kenyataannya, tidak semua
komik dapat dikonsumsi segala usia, sama dengan media
lainnya seperti televisi atau novel. Karena itulah, penulis
memiliki ide untuk menggambarkannya dan
mempopulerkan kisah tersebut dalam bentuk komik.
Tujuannya agar kisah sastra yang terkadang memiliki
bahasa yang sulit dipahami oleh sebagian orang tersebut,
dapat dinikmati dengan cara yang lebih menyenangkan.
1.3. Rumusan Masalah
• Bagaimana merancang dan membuat komik dapat
dinikmati dan dimengerti daripada membaca karya sastra
yang berupa tulisan, dan diaplikasikan dalam bentuk
digital dan cetak.
1.4. Batasan Masalah
• Kisah Cupid dan Psyche sebagai tema utama yang akan
penulis bawakan.
5
• Tokoh-tokoh Dewa-dewi pendukung seperti Aphrodite,
Zeus, Apollo, Zhepyr, dan Persephone, dan beberapa
istilah Yunani akan diberi keterangan untuk
mempermudah pembaca yang berasal dari khalayak
umum.
• Metode pembuatan komik dibuat secara manual terlebih
dahulu, kemudian discan, dan coloring menggunakan
aplikasi Bitmap
• Jumlah halaman yang akan dibuat 30 halaman, belum
termasuk cover dan halaman lain seperti daftar isi atau
cover chapter.
• Target audience utama adalah remaja
• Penulis akan menggunakan angket sebagai metode
pengujian, dengan jumlah 30 koresponden dari usia 10 -
40 tahun.
1.5. Tujuan dan Manfaat
Dari perancangan komik yang akan dibuat penulis,
adapun tujuan dan manfaatnya adalah:
1. Menyajikan kembali kisah Mitologi Cupid dan
Psyche dari teks menjadi cerita bergambar.
2. Membuat citra komik yang terkadang dipandang
hanya sebagai bacaan untuk anak-anak atau perusak
moral dapat dicermati kembali sebagai sarana
6
menyampaian moral tentang arti cinta kasih dan
moral yang cukup efektif.
3. Diharapkan dapat memberikan referensi bagi
penelitian lain yang berkaitan dengan topic bahasan
skripsi ini.
1.6. Sistematika Penulisan
Bab 1. Pendahuluan
Berisikan latar belakang dari
perancangan,rumusan masalah, batasan masalah,
dan tujuan serta manfaat dari perancangan.
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Landasan Teori dari perancangan komik, berupa
hal-hal tentang mitologi Yunani, komik, serta
digitalisasi.
Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Komik
Metode yang digunakan dalam perancangan serta
perancangan komik yang meliputi desain karakter,
desain tempat, desain equipment, naming, dan
lain-lain.
Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Akhir dari perancangan beserta pembahasan
pengujian.
7
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan
komik dan saran pengembangann
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mitologi Yunani
Buku yang jadikan referensi utama berjudul MITOLOGI
YUNANI, ditulis oleh Edith Hamilton (2009), seorang penulis
berkebangsaan Amerika yang sukses menulis buku-buku tentang
jaman keemasan dalam mitologi Yunani. Dalam Bagian Dua
pada buku tersebut beliau memaparkan tentang kisah Cinta dan
Petualangan. Dan kisah pertama yang dibawakan adalah tentang
Cupid dan Phyche. E.M Barens (2010), dalam bukunya
Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani dan Romawi,
mengatakan bahwa mungkin tak ada mitos yang lebih menarik
dan mempesona dibanding kisah Eros dan Psyche.
Pada umumnya para sarjana sepakat bahwa kisah mitologi
Yunani telah ada sejak kurang lebih tahun 1000 SM, dan dimulai
dari Iliad yang ditulis oleh Homer. Mitologi Yunani sebagian
besar berisi berbagai kisah tentang dewa-dewi, namun Mitologi
Yunani tidak seharusnya dianggap sebagai bible bangsa Yunani,
yakni sebuah catatan tentang agama bangsa Yunani. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, menurut gagasan modern, sebuah
mitos tidak berhubungan dengan agama. Mitos merupakan
penjelasan terhadap fenomena alam, misalnya bagaimana
9
kemunculan segala sesuatu dialam; manusia, binatang, pohon,
bunga, matahari, bulan, badai, letusan dan lain-lain. Petir dan
kilat terjadi ketika Zeus melempar halilintarnya, atau gunung
berapi meletus karena didalam gunung terdapat makhluk
mengerikan yang ditahan dan berusaha melepaskan diri
(Hamilton 2009).
Mitologi adalah pengetahuan yang paling awal, hasil
usaha pertama manusia yang mencoba menjelaskan apa yang
mereka saksikan disekitar mereka. Namun ada juga mitos yang
tidak menjelaskan apa-apa. Kisah-kisah itu hanyalah hiburan
belaka, kisah yang diceritakan dari mulut kemulut sebagai
dongeng (Barens 2010). Seperti kisah Jason dan argonut,
Orpheus dan Eurydice, juga Cupid/Eros dan Psyche yang ditulis
oleh Lucius Apuleius, seorang berkebangsaan latin yang hidup
pada abad ke 2M. Apuleius memberikan sumbangan penting
penulisan bagi sejarah mitologi Yunani. Dari panjangnya sejarah
penulisan kisah mitologi Yunani dan penyebarannya yang
diceritakan dari mulut ke mulut sebagai suatu dongeng
menyebabkan seringnya terjadi banyak versi dari suatu kisah.
Kisah Cupid dan Psyche yang ditulis oleh Apuleius
sendiri memiliki berbagai versi dibeberapa bagian cerita,
terutama dibagian akhir dari kisah tersebut. Apuleius penulis
Roma, maka beliau menuliskan nama Eros, putra dewi cinta,
sebagai Cupid dan Aphrodite (dewi cinta) sebagai Venus, sesuai
nama latin mereka.John Keats dalam puisinya “Ode to Psyche”
10
mengatakan “O latest-born and loveliest vision far Of all
Olympus' faded hierarchy!”. Mitologi Yunani seringkali
menceritakan tragedy atau akhir dari kisah yang kurang
menyenangkan.
2.2. Komik
2.2.1. Pengertian
Komik memiliki definisi yang beragam. Will Eisner,
komikus senior yang dianggap sebagai Bapak Buku Komik di
Amerika, menyebut komik sebagai tatanan gambar dan kumpulan
kata yang berurutan. Lain pula yang dikatakan oleh Scott
McCloud, komikus terkenal dan penulis buku tentang dunia
komik. Menurut McCloud, komik adalah gambar yang
menyampaikan informasi atau menghasilkan respons estetik bagi
orang yang melihatnya. Sementara menurut R.A. Kosasih, Bapak
Komik Indonesia, komik adalah media atau alat untuk bercerita.
2.2.2 Sejarah
Definisi tentang komik hingga kini masih menyisakan
tanda tanya, sama dengan pertanyaan tentang kapan sebenarnya
komik pertama di dunia muncul. Apabila dilihat melalui
kacamata sejarah, di Perancis Selatan tepatnya di Goa Lascaux
terdapat gambar hewan-hewan dan diduga sebagai media
komunikasi pada 17.000 tahun yang lalu. Itu artinya sejarah
11
membuktikan bahwa manusia telah mengenal komunikasi
nonverbal melalui visual.
Di Indonesia, cikal bakal komik banyak dipengaruhi oleh
agama Buddha, Hindu, dan Islam. Pada candi Borobudur dan
Prambanan terdapat relief yang menceritakan kehidupan spiritual
serta kebudayaan masyarakat Indonesia pada abad pertengahan.
Penampakan gambar pada candi-candi tadi juga bisa dijadikan
sebagai referensi timbulnya komik di indonesia (Bonef 1998).
2.2.3 Perkembangan Komik di Indonesia
Ketika masih dikenal sebagai Hindia Belanda, komik
diketahui pertama kali muncul pada tahun 1930-an di media-
media cetak. Ada dua jenis komik yang menonjol pada masa itu,
yaitu komik Barat dan Timur. Komik Barat merupakan komik
dengan tokoh-tokoh utama umumnya adalah superhero dan
berasal dari Eropa maupun Amerika Serikat. Adapun komik
Timur merupakan komik-komik yang berasal dari negara-negara
di Asia, terutama Cina pada masa itu. Dari tahun 1930-an sampai
1980an, Indusrti Komik di Indonesia mengalami pasang surut dan
pergantian masa antara komik Barat, Timur, Belanda, dan
Indonesia, dan sempat jatuh saat munculnya berbagai jenis
hiburan dimedia lain seperti radio dan televisi.
Pada tahun 1990, sebuah genre baru komik asal Jepang
berkembang pesat dalam industri massal dunia hingga
membayangi dua negara penghasil komik terbesar, Amerika
12
Serikat dan Perancis. Genre tersebut adalah komik manga. Komik
manga yang secara harfiah diartikan sebagai gambar-gambar lucu
(lighthearted pictures) ini kemudian juga memunculkan genre
baru dari dua negara lain di Asia, yaitu Cina dengan komik man-
hua dan Korea dengan manhwa. Tiap Negara memiliki gaya
gambar masing-masing, seperti komik Barat yang lebih
menggambarkan proporsi tubuh secara sempurna daripada manga
atau komik Timur.
Saat ini yang sedang berkembang di pasar dunia yakni
Novel Grafis. Novel Grafis tidak jauh berbeda dengan komik,
hanya dibawakan dengan diksi yang lebih dewasa. Komik
bersifat lebih umum dan dapat dinikmati semua kalangan, tapi hal
ini juga tetap dibatasi oleh rating pembaca. Sebagai pembanding
yang digunakan adalah Novel Grafis The Stolen Heart : The Love
of Erros and Psyche yang diadaptasikan dari Ryan Foley. Novel
Grafis ini telah dirilis di India bulan Februari 2011 dan belum
dapat dinikmati diIndonesia
Novel Grafis lain yang gaya penceritaannya akan
digunakan yakni Athena, Dewi Bermata Kelabu yang ditulis dan
diilustrasikan oleh George O’Connor, seorang berkebangsaan
Amerika yang juga menerbitkan buku cerita bergambar untuk
anak-anak. Novel Grafis ini telah terbit di Indonesia dengan
menceritakan satu tokoh dengan kisah-kisah yang berhubungan
dengan mereka dalam bukunya, seperti Athena, Zeus, dan Hera.
13
Namun sampai sekarang belum ada kisah mengenai Eros dan
Psyche yang dibahas dalam bukunya.
2.2.4 Jenis-jenis Komik
Jenis-jenis komik yang saat ini diketahui antara lain:
1. Komik karikatur
Komik karikatur biasanya hanya berupa satu tampilan saja,
dimana di dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu
dengan tulisan-tulisan. Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini
berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik
(sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca
dapat memahami maksud dan tujuannya. Bisa dilihat pada surat
kabar maupun majalah yang menampilkan gambar
kartun/karikatur dari sosok tokoh tertentu.
Gambar 2.1 Contoh Komik Karikatur
14
2.Komik Strip
Komik Strip (Strip comics) adalah sebuah gambar atau rangkaian
gambar yang berisi cerita. Komik Strip ditulis dan digambar oleh
seorang kartunis, dan diterbitkan secara teratur (biasanya harian
atau mingguan) di surat kabar dan di internet. Biasanya terdiri
dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Penyajian isi cerita juga
dapat berupa humor/banyolan atau cerita yang serius dan menarik
untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.
Gambar 2.2 Contoh Komik Strip
3. Buku Komik
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam
bentuk sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik
(Comic Book) ini sering disebut sebagai komik cerita pendek,
yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32 halaman,
biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64
halaman, berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.
15
Gambar 2.3 Contoh Buku Komik
Pembagian Buku Komik
• Komik Kertas Tipis (Trade Paperbac
• k):
Buku komik ini berukuran seperti buku biasa,
tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan tipis
namun bisa juga dikemas dengan menggunakan
kualitas kertas yang baik/bagus sehingga
penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik.
Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik,
membuat buku komik ini sangat digemari.
Gambar 2.4 Contoh Komik Kertas Tipis
16
• Komik Majalah (Comic Magazine)
Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran
besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang
tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran
yang besar tersebut tentunya dengan 64 halaman
misalnya, bisa menampung banyak gambar dan isi
cerita. Contoh : komik Tintin, Asterix dan Obelix.
Gambar 2.5 Contoh Komik Majalah
• Komik Novel Grafis (Graphic Novel)
Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan
komplikasi serta membutuhkan tingkat berpikir
yang lebih dewasa untuk pembacanya. Isi buku
bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam
bentuk seri atau cerita putus.
17
Gambar 2.6
Contoh Novel Grafis
4. Komik Tahunan (Comic Annual)
Bila pembuat komik sudah dalam skup penerbit yang serius, si
penerbit akan secara teratur/berskala (misalkan setiap tahun atau
setiap beberapa bulan sekali) akan menerbitkan buku-buku komik
baik itu cerita putus maupun serial. Contoh: Dalam negeri : M&C
Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan Comic, dan
sebagainya. Luar negeri : Marvel Comics, DC Comics, etc.
Gambar 2.7 Contoh Komik Tahunan
18
5. Komik Online (Webcomic)
Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan
buletin, media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam
mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web
maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan
menggunakan media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih
luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat
mengaksesnya) dari pada media cetak. Komik Online bisa
dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik
dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak.
Gambar 2.8 Contoh Komik Onine
6. Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics)
Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas
dalam format Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster
Komik, atau tampilan lainnya. Pengguna/Pembaca akan lebih
mudah cepat mengerti bila melihat alunan gambar dari pada harus
19
membaca prosedur-prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu
dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Gambar 2.9 Contoh Komik Instruksi
2.2.5 Jenis komik menurut aliran/ gaya gambar/ style :
1. Manga ( komik Jepang )
2. Comic’s (komik Amerika)
3. Manhua (komik Hongkong)
4. Bande De Saire (komik Eropa)
5. Manhwa (komik Korea)
Jenis style yang akan dipakai merupakan manga yang
terpengaruh aliran amerika. Dengan proporsi tubuh yang tepat
dan ukuran mata yang tidak berlebihan.
20
2.2.6 Elemen grafis komik :
• Outline : Garis utama yang membentuk suatu
obyek. Tebal tipisnya garis akan
kedinamisan suatu obyek.
• Panel tertutup : Kotak tempat gambar diletakkan dengan
garis pembatas panel.
• Panel terbuka : Panel tanpa garis batas yang
mengelilinginya.
• Alur baca : Karena buku dalam bahasa Indonesia
dibaca dari kiri ke kanan, maka arah baca
akan mengikuti huruf “Z”.
• Balon dialog : Tempat meletakkan dialog, umumnya
berbentuk bulat atau lonjong, mengikuti
emosi dari tokoh.
• Gang : Jarak antara panel dengan panel lainnya.
• Foreground : Gambar yang dilihat mata terlebih dahulu,
merupakan obyek utama.
• Background : Gambar yang terletak dibelakang
foreground
2.2.7 Digital Art dan Manual Art
Digitalisasi adalah perubahan format dari bentuk non
digital (Buku, Film, Audio) kedigital. Teknologi dipandang
21
sebagai sesuatu yang mendukung hidup manusia. Hampir semua
aspek kehidupan manusia dibantu dan dipermudah dengan
bantuan teknologi.
Adanya era digital pada saat sekarang ini, dapat memberi
manfaat seperti lebih praktisnya proses penyampaian informasi
dan penyimpanan data. Semua data dapat diakses melalui
komputer personal maupun melalui internet yang jangkauannya
lebih luas, sehingga lebih mudah mencari dan mengirim data-data
yang dibutuhkan. Demikian juga dengan komik, untuk
mempermudah perluasan jangkauan pembaca, maka digitalisasi
sangat diperlukan, khususnya dalam dunia maya atau internet.
Digital art adalah proses penuangan ekspresi seni
menggunakan media digital. Sama seperti seniman-seniman
konvensional yang akan menggelar kertas atau kanvas ketika
mendapat gagasan seni, ketika mendapat konsep karya, seorang
seniman digital akan menyalakan komputer dan menjalankan
program-program grafis. Seluruh proses ekspresi seni, mulai dari
penataan warna, pembentuk elemen seni, pengaturan komposisi,
hingga menjadi sebuah karya seni, semua dilakukan
menggunakan komputer.
Sedangkan Manual art, merupakan proses penuangan
ekspresi seni dengan menggunakan media nyata dan
mengandalkan originalitas goresan tangan. Manual art dapat juga
disebut sebagai Fine Art.
22
Digital Art dan Manual Art tidak seharusnya
dibandingkan. Karena merupakan dua dunia yang berbeda,
namun juga saling melengkapi untuk dapat menghasilkan suatu
karya yang bernilai.
2.2.8 Tool Digital Art
Penggunaan Adobe Photoshop saat ini cukup luas dalam
bidang desain grafis. Program ini merupakan salah satu program
yang dilengkapi fasilitas memadai untuk menghasilkan berbagai
karya grafis atau mengolah foto. Dengan berkembangnya dunia
perkomikan di Indonesia, Adobe Photoshop menjadi salah satu
alternative sebagai alat untuk mengedit sebuah komik. Pengeditan
komik melalui Adobe Photoshop bukan berarti seluruh proses
dilakukan dengan komputer. Manual tetap dibutuhkan sebagai
pondasi untuk menciptakan komik. Dengan kata lain, cara manual
dan digital dengan Adobe Photoshop saling melengkapi.
Adobe Photoshop CS5 merupakan adalah versi terbaru
program Adobe Photoshop yang dikeluarkan Adobe System
Incorporated yang merupakan penyempurnaan versi sebelumnya.
Perangkat lunak ini menawarkan zoom halus dan memungkinkan
pengguna untuk dengan mudah mengedit gambar pada
pembesaran tertinggi dengan tetap menjaga kejelasan. Alat
kanvas baru Rotasi memudahkan untuk memutar dan bekerja
pada gambar dari berbagai sudut.
23
2.2.9 Teknik Coloring
• Inking : Tahap sketsa lineart, bisa berupa goresan
pensil atau tinta.
• Scanning : Proses merubah lineart menjadi data dikomputer
untuk diolah kemudian.
• Cleaning : Tahap membersihkan danmemperbaiki lineart
hasil scan.
• Digital Inking: Proses mewarnai dengan software grafis .
24
BAB III
METODE DAN PERANCANGAN
3.1. Metode Penelitian
3.1.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mengetahui teori
mitologi supaya dapat dibangun komik dengan desain yang
sesuai dari sumber yang akurat. Studi pustaka (desk study)
merupakan suatu metode pengumpulan data berupa laporan-
laporan studi terdahulu, paper atau makalah, serta data sekunder
yang dibutuhkan dalam mendisain riset, serta menganalisis hasil
studi.
3.2. Metode Perancangan
Penulis menggunakan media Komik sebagai penyampaian
pesan moral tentang cinta kasih dalam kisah Eros dan Psyche.
Komik adalah salah satu jenis seni yang paling menarik di
Indonesia. Meskipun tak ada kajian menyeluruh tentang masalah
membaca, banyak orang sepakat bahwa Indoonesia adalah salah
satu diantara banyak negeri yang minat baca penduduknya paling
rendah (Bonnef 1998). Komik dapat mengembangkan kebiasaan
membaca, khususnya bagi orang yang putus sekolah, komik
25
merupakan wahana utama untuk tetap berhubungan dengan
bahasa tulis.
Mochtar Lubis (1970) berpikiran lebih jauh lagi ketika
menyatakan; “Komik menurut anggapan saya, adalah salah satu
alat komunikasi massa yang umeri pendidikan baik untuk
kanak-kanak maupun untuk orang dewasa”.
Garis dalam komik menampilkan ekspresi dan dari situlah
pembaca diajak untuk mengembangkan imajinasi mereka untuk
kemudian dapat mengambil pesan dari komik tersebut. Komik
amat penting artinya untuk memperkaya ragam persepsi manusia
tentang dunia. Maka itu komik harus menarik bagi kebutuhan dan
hasrat dasar manusia. (McCloud 2001).
Pengujian yang akan dilakukan nanti menggunakan
kuesioner, dan disebarkan memalui 2 cara, digitalisasi dan cetak.
Digitalisasi penting karena saat ini dunia maya sangat diminati
dan disukai oleh berbagai kalangan, terutama para remaja.
Alasannya karena praktis, tidak terbatas oleh jarak, dan
penyebarannya cepat.
3.3. Metode Pengolahan Data
Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel
dalam sampel (atau populasi). Semua data, yang pada gilirannya
merupakan variabel yang akan diukur, dapat diklasifikasikan
menjadi data kuantitatif dan kualitatif (Kuncoro 2003).
• Metode Kualitatif
26
Merupakan metode pengolahan data dengan
menggunakan penelitian kualitatif, penelitian deskriptif,
penelitian historis, dan penelitian filosofis. Data yang
diperoleh tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun
Karena dalam statistik semua data harus berupa angka, maka
data dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut.
• Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif merupakan metode pengolahan data
yang biasanya diukur dengan suatu skala numerik (angka)
dan biasanya merupakan hasil transformasi dari data
kualitatif. Penggunaan metode kuantitatif lebih diutamakan
untuk perhitungan angket yang sifatnya langsung tertutup, tak
lagsung tertutup, dan tak langsung terbuka.
27
3.4. Sistematika Perancangan
KONSEP PERANCANGAN
IDENTIFIKASI & ANALISIS • Studi Pustaka • Analisis Data
Standar Visual • Desain Karakter • Desain Tempat • Tipografi • Naming • Sketsa kasar
PROGRAM PERANCANGAN • Inking • Scanning • Cleaning • Coloring • Final Art
Standar Aplikasi • Format • Bahan
Gambar 3.1 Skema Sistematika Perancangan
28
3.5. Konsep Desain
3.5.1 Target Audience :
Target utama pembaca adalah remaja, dengan
rentang usia 13-19 tahun, dan tidak menutup
kemungkinan untuk dikonsumsi usia >19 tahun. Kisah
Eros dan Psyche memiliki makna yang cukup dalam dan
tidak cocok untuk dikonsumsi anak-anak.
Target utama yang dipilih remaja karena remaja
merupakan saat-saat perubahan seseorang menjadi
dewasa, dan remaja pada umumnya menikmati kisah yang
bertemakan cinta dan petualangan. Apabila mengamati
hal yang terjadi saat ini, para remaja cenderung
menganggap memilki kekasih sekedar untuk “main-main”
tanpa didasari tanggung jawab atau bahkan sekedar untuk
mengikuti trend. Diharapkan dengan adanya komik kisah
tentang Eros dan Psyche, para remaja dapat memetik
pesan moral yang terdapat didalamnya.
3.5.2 Sinopsis :
Chapter 1
Dahulu hidup seorang raja yang memiliki tiga puteri
cantik. Yang paling muda, Psyche, melebihi kedua
kakaknya, bahkan lebih mirip dewi dibandingkan
manusia. Kecantikannya terdengar di seluruh penjuru
bumi; banyak lali-laki yang ingin menikahinya. Bahkan
29
ada yang mengatakan Aphrodite-pun tidak dapat
menandingi kecantikan Psyche. Dan Aphrodite mulai
diabaikan. Kuilnya mulai tidak pernah didatangi; altar-
altarnya penuh dengan debu; kota kesenangannya terlantar
dan kemudian hancur. Segala kehormatan yang dahulu
miliknya kini menjadi milik seorang gadis yang akan mati
pada suatu saat nanti. Aphrodite tidak bisa menerima
perlakuan seperti itu. Dan seperti biasanya ia meminta
bantuan anaknya, mahluk muda bersayap yang dipanggil
dengan sebutan Eros (Cupid) - tidak ada yang selamat dari
panahnya, baik dewa atau manusia.
Apa yang kemudian terjadi adalah sesuatu yang ada di
luar jangkauan Venus. Karena ketika Cupid melihat
Psyche ia sepertinya telah menembakkan anak panahnya
ke dalam hatinya sendiri. Psyche tidak jatuh cinta kepada
mahluk yang mengerikan. Dan yang lebih aneh, tidak ada
laki-laki jatuh cinta kepadanya. Hal itu diresahkan orang
tuanya. Ayah Psyche mendatangi peramal Apollo dan
meminta saran agar Psyche mendapatkan seorang suami
yang baik. Cupid juga telah memberitahu Apollo tentang
Psyche dan meminta bantuannya. Apollo mengatakan
kepada ayahanda bahwa Psyche harus ditinggalkan sendiri
di puncak sebuah bukit berbatu, di sana ia ditakdirkan
mendapat suami seeokor ular bersayap dan mengerikan,
lebih kuat daripada dewa. Hati ayahanda tentu sungguh
30
sengsara. Namun apa yang diramalkan oleh oracle harus
dilaksanakan atau mengundang bencana bagi
Negara.Psyche lalu didandani dengan pakaian seolah-olah
akan mati dan pergi kepuncak bukit.
Chapter 2
Psyche dibawa oleh Zephyr, angin barat menuju rumah
dengan tiang penyangganya terbuat dari emas, dindingnya
dari perak, dan lantainya dari batu yang indah. Saat ia
berada di ambang pintu, telinganya mendengar suara
musik, tapi tak tampak rupanya. Kemudian ia masuk
tanpa ragu, meja makan-pun dipersiapkan untuknya.
Ketika ia menyantap hidangan makan malam terdengar
alunan merdu seperti paduan suara mengiringi alunan
nada harpa. Saat itu datanglah Eros dengan wujud yang
tak nampak, ketika Psyche merasa di dekatnya mendengar
bisikan suara lembut, rasa takutnya menghilang. Dan dari
suara itu, Psyche merasa yang ditakdirkan menjadi
suaminya bukanlah monster atau mahluk mengerikan,
namun seorang suami yang telah lama ia nantikan.
Hubungan yang demikian tak sepenuhnya membuat
Psyche senang, tapi ia tetap bahagia serasa berjalannya
waktu. Tetapi lama kelamaan Psyche merindukan
keluarganya, terutama kedua kakaknya. Tiap hari Psyche
31
hanya termenung dan bersedih, memikirkan keluarganya,
Eros tahu dirinya tidak dapat menghibur Psyche, dengan
terpaksa mengizinkan Psyche untuk dapat bertemu
kakaknya. Dengan syarat Psyche tidak boleh
menceritakan apapun tentang dirinya pada kedua
kakaknya. Keesokan paginya dua kakak Psyche datang
dengan dikawal Zephyr. Mereka takjub dengan harta
benda di dalam istana. Mereka bertanya dalam hati siapa
raja yang telah memberikan semuanya kepada Psyche.
Kecemburuan memenuhi hati keduanya, dan berencana
untuk menghancurkan Psyche. Kakak Psyche terus
berusaha agar Psyche mengatakan seperti apa rupa
suaminya. “Saat ini suamimu bersikap baik terhadapmu,”
ucap salah satu kakaknya, “namun ia tetap mahluk
mengerikan yang kemungkinan akan melulkaimu suatu
hari nanti.” Keguncahan Psyche-pun menggelora, “Lalu
apa yang harus kulakukan?”
Nasehat yang sudah dipersiapkan lalu diberikan kepada
sang adik, dimana Psyche harus mambawa pisau tajam
dan lampu ketika suaminya sudah tidur, ia harus
meninggalkan tempat tidur, lalu menyalakan lampu dan
mengambil pisau itu. Ia juga harus memberanikan diri
menusuk pisau kepada mahluk mengerikan yang sedang
tidur itu. Dan setelah bingung dan ragu, akhirnya Psyche
mengumpulkan keberanian untuk menyalakan lampu.
32
Tetapi saat lampu mendekat kepada mahluk yang
berbaring di tempat tidur, ternyata bukan monster
mengerikan namun mahluk muda yang sangat tampan dan
berseri-seri. Sang suami terbangun oleh setetes minyak
lampu yang terjatuh mengenai bahu, lalu segera pergi
tanpa kata.
Chapter 3
Kedua kakak Psyche yang berniat melarikan diri tidak
dapat melewati tebing tanpa bantuan Zhepyr. terjatuh
kejurang. Psyche seorang diri dirumahnya, putus asa. Ia
memutuskan untuk bertemu Aphrodite, meminta maaf
padanya. , “Aku dapat menghabiskan sisa waktu hidupmu
untuk mencarinya. Jika ia sudah tidak punya cinta yang
tersisa untukku, paling tidak aku dapat memperlihatkan
kepadanya betapa aku sangat mencintainya.” Aphrodite
belum dapat memaafkan Psyche yang telah melukai
perasaan putranya, dan ia memberi Psyche tugas berat. Ia
menyuruh Psyche ke dunia bawah dan kemudian meminta
Persephone untuk mengisi sebuah kotak dengan sebagian
kecantikannya. Dibantu oleh Eros yang tak kuasa melihat
istrinya menderita, dengan wujud yang tak nampak
membantu Psyche melaksanakan tugasnya. Psyche harus
membayar drachma pada Chiron, tukang perahu yang
membawanya menyeberang. Dari sana terbentang jalan
33
lurus ke istana Persephone yang pintu gerbangnya dijaga
seekor anjing berkepala tiga, Cerberus. Tapi jika ia
memberinya kue maka anjing itu akan jinak dan
membiarkannya masuk.
Apa yang terjadi adalah, tentu saja Persephone memenuhi
permintaan Aphrodite. Dan cobaan berikut datangnya dari
dalam diri Psyche sendiri, saat dia tiba-tiba berubah
sosoknya menjadi nenek-nenek renta. Ia merasa harus
melihat dan menggunakannya sedikit apa yang ada di
dalam kotak itu. Ia mengetahu sebaik Aphrodite bahwa
penampilannya tidak bertambah seiring berjalannya
waktu, dan ia yakin bahwa tidak lama lagi ia akan
bertemu kembali dengan Cupid. Jika saja ia dapat
membuat dirinya lebih menarik lagi untuk Eros. Namun
dengan kepercayaan yang diberikan oleh Eros, dia
mengurungkan niatnya membuka kotak itu. Eros yang
telah menunggunya,terkejut dengan kesetiaan yang telah
dipegang Psyche. Dengan kekuatannya, wujud Psyche
kembali seperti semula. Eros membawa Psyche ke
Olympus, tempat semua dewa-dewi berkumpul,Zeus
mengumpulkan para dewa, termasuk Aphrodite,
mengumumkan pada mereka bahwa Eros akan menikahi
Psyche, dan ia mengangkat Psyche menjadi dewi.
Aphrodite memberikan sepasang sayap kupu-kupu
34
sebagai hadiah pernikahan dan agar Psyche dapat terbang
bersama-sama dengan Eros, suaminya.
Akhir dari kisah ini bahagia. Cinta (Eros) dan Jiwa
(Psyche) bertemu kembali setelah sekian alam saling
mencari dan melewati berbagai cobaan; dan penyatuan itu
tidak dapat dihancurkan.
3.5.3 Judul : LOVE&SOUL
Eros dalam bahasa Yunani berarti Cinta, seperti
yang dijelaskan CS, Lewis dalam bukunya The Four
Loves, Eros merupakan salah satu jenis cinta, dalam arti
yang romantis. Sedangkan arti nama Psyche adalah jiwa.
Judul LOVE&SOUL dimaksudkan untuk
menggambarkan kedua tokoh yang memang kisahnya
diceritakan secara alegori.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alegori
adalah cerita yg dipakai sbg lambang (ibarat atau kias)
perikehidupan manusia yg sebenarnya untuk mendidik
(terutama moral) atau menerangkan sesuatu (gagasan,
cita-cita, atau nilai kehidupan, seperti kebijakan,
kesetiaan, dan kejujuran)
Font yang digunakan untuk LOVE&SOUL
adalah Trojan Pro.
35
Jenis font serif untuk menggambarkan kesan
formal, elegan, mewah, anggun, dan romantis.
Font (&) pada LOVE&SOUL menggunakan
Edwardian Script ITC, yang anggun dan dibuat
menyatukan kata LOVE dan SOUL.
Font dalam komik menggunakan font yang dapat
mengekspresikan maksud dari teks, yaitu:
MV Boli digunakan untuk narasi
..adalah Psyche, gadis yang lebih mirip
seorang dewi daripada manusia...
Chinacat digunakan untuk percakapan
benar sekali!
SF Comic Scipt digunakan untuk efek
suara teriak tuan putri, jangan ikut membantu!
3.5.4 Chapter :
Terdapat 3 Chapter yang terdapat dalam LOVE&SOUL
dan pada tiap chapternya mengandung pesan moral sebagai
berikut:
Chapter 1 Decision
Pada chapter ini, Psyche memutuskan hal yang terbesar
dalam hidupnya yakni pengorbanan, bahwa dia bersedia menikahi
makhluk mengerikan karena tak ingin melihat keluarganya
36
bersedih lagi dan demi kerajaannya yang bisa mendapat nasib
buruk apabila saran oracle tidak dijalankan.
Chapter 2 Doubt
Eros yang mengizinkan Psyche bertemu kedua kakaknya,
memutuskan dengan ragu-ragu, demikian juga Psyche yang
harusnya percaya pada hatinya dan yang tadinya merasa bahwa
suaminya adalah sosok yang baik hati, mulai ragu karena bujukan
kedua kakaknya.
Chapter 3 Hope
Dengan kesempatan yang diberikan Aphrodite, Psyche
memiliki harapan untuk dapat bertemu kembali dengan suaminya,
dan harapan untuk bisa memiliki hidup bahagia yang diimpikan
semua orang. Walaupun untuk mendapatkan kebahagiaan Psyche
harus rela untuk kehilangan sesuatu yang berharga.
Ketiga judul dari chapter menunjukkan bahwa cinta dan
jiwa tidak bisa terlepas dari ketiga hal ini. Untuk dapat bahagia,
jiwa harus dapat memutuskan, walaupun ada keragu-raguan,
namun pasti terdapat harapan untuk dapat bersatu kembali dengan
cinta.
3.5.5 Desain Karakter :
Para dewa memiliki penampilan menyerupai makhluk
hidup, namun keindahan, keagungan, kekuatan, dan tinggi tubuh
mereka jauh melampaui manusia biasa. Mereka menyerupai
manusia dalam hal perasaan dan kebiasaan, menikah dan
37
memiliki anak, serta membutuhkan tidur untuk mengembalikan
energi. Walaupun banyak kemiripan antara dewa dan manusia,
terdapat perbedaan besar, yaitu bahwa para dewa hidup abadi,
maka mereka disebut dengan immortal
(Barens 2010).
Gambar 3.2 Perbandingan tinggi
Karakter Utama :
• Psyche
Mempresentasikan jiwa, dalam kisah digambarkan
sebagai putri ketiga dan bungsu dari seorang raja.
Kecantikannya sering dibandingkan dengan
Aphrodite, dan karena kecantikannya pula dia
sempat menderita karena membuatnya merasa
38
tidak dicintai dan hanya dikagumi. Bajunya
berwarna hijau, diambil dari batu turmalin yang
disucikan untuknya. Selain turmalin, batu hias
yang disucikan untuknya adalah moonstone, yang
dipakai untuk aksesoris antingnya.
Sebagai putri raja sudah sewajarnya terdapat
aksesoris emas dibahunya.
Gambar 3.3 Desain Karakter Psyche
• Eros
Mempresentasikan cinta, merupakan putra dari
Aphrodite. Tugasnya adalah menembakkan panah
39
cinta dan tak ada makhluk yang dapat lepas dari
pengaruh panahnya. Sifatnya terkadang kekanak-
kanakan dan senang bermain-main. Sayapnya
yang keemasan membantunya untuk menjalankan
tugasnya kapanpun dan dimanapun. Rambutnya
juga berwarna keemasan, sama seperti Ibunya.
Perawakannya kecil, seperti remaja
menggambarkan kelincahannya. Keterbukaan
bajunya menggambarkan dewa Yunani yang
murni dan bebas.
Gambar 3.4 Desain Karakter Eros
40
Karakter pendukung :
• Aphrodite
Nama Aphrodite berarti “buih yang naik”, maka
itu Aphrodite sering digambarkan berada di atas
kerang yang terbuka di atas laut. Aphrodite
merupakan Dewi kecantikan dan cinta. Sebagai
seorang Ibu, Aphrodite amat menyayangi anak-
anaknya. Rambutnya panjang bergelombang
menjuntai ke bawah, dengan bentuk badan yang
proporsional. Di rambutnya terdapat bunga mawar
sebagai lambang cinta. Angsa adalah hewan yang
disucikan untuknya.
Gambar 3.5 Desain Karakter Aphrodite
41
• Persephone
Putri dari Demeter, dewi kesuburan. Awalnya
Persephone diculik Hades, penguasa dunia bawah
dan diperistri olehnya. Karena telah memakan
buah delima dari Hades, maka dalam 6 bulan dia
harus berada didunia bawah, dan 6 bulan sisanya
Persephone bisa kembali kesisi Ibunya. Di
pinggangnya terdapat emas yang menjadi lambang
suaminya, dewa kekayaan.
Gambar 3.6 Desain Karakter Persephone
42
• Apollo
Dewa matahari, ramalan, pengetahuan, dan
kesenian terutama musik. Sebagai dewa matahari,
tak ada satupun kejadian terlewat dari matanya,
maka itu ramalannya selalu dapat dipercaya.
Apollo juga merupakan adik kembar Artemis,
dewi bulan. Kulitnya bercahaya dan warna yang
meliputi dirinya adalah kuning keemasan. Teman
berburu Eros dihutan, penampilannya muda dan
menawan.
Gambar 3.7 Desain Karakter Apollo
• Zephyr
Zephyr merupakan angin barat, termasuk bangsa
Titan, karena itu ukuran tubuhnya jauh melampaui
43
manusia dan immortal lainnya. Zephyr memiliki
peringai yang lembut namun berwibawa. Zhepyr
digambarkan dengan pakaian dominan biru untuk
melambangkan angin.
Gambar 3.8 Desain Karakter Zhepyr
• Raja dan kedua kakak Psyche
Tak ada literature pasti mengenai nama dari ayah
dan kedua kakak Psyche. Sang raja memiliki sifat
penyanyang, dan tak bisa membiarkan putrinya
bersedih. Sedangkan kedua kakak Psyche telah
menikah dan karena iri hati, mereka melupakan
kebersamaan mereka di masa lalu dan membuat
Psyche harus mengalami cobaan yang berat. Raja
dan ketiga putrinya digambarkan memakai batu
44
hias yang sama, moonstone sebagai pengikat
mereka. Raja menggunakan pakaian ksatria.
Kedua kakak Psyche memiliki warna rambut dan
baju yang hampir sama dengan Psyche.
Gambar 3.9 Desain Karakter Raja
Gambar 3.10 Desain Karakter Kakak Psyche
45
• Oracle
Sebutan bagi pendeta di kuil Apollo yang terdapat
di Delphi, memiliki reputasi meramal paling baik
diseluruh dunia. Orang-orang yang telah meminta
ramalan haruslah menjalankan saran yang
diberikan. Di sini Oracle digambarkan sebagai
wanita tua berjubah hitam.
Gambar 3.11 Desain Karakter Oracle
3.5.6 Desain Tempat :
• Kerajaan
46
Terdapat di bawah bukit, karena dalam cerita
terdapat kata “naik ke bukit seorang diri”.
Gambar 3.12 Desain Kerajaan
• Olympus, Kuil Aphrodite
Tempat tinggal para dewa, berada di atas awan,
puncak tertinggi dari Olympus.
Kuil Aphrodite di bumi, terdapat patung Aphrodite
dalam ukuran besar ditengah-tengahnya, di
depannya terdapat altar. Biasanya terdapat unsur
air. Sedangkan kuil Aphrodite di Olympus
memiliki bentuk bangunan yang hampir sama
dengan kuil Aphrodite di bumi, tanpa patung dan
altar. Di tiangnya terdapat tanaman berbunga yang
indah. Ukiran pada altar dan kuil Aphrodite dan
kediaman Eros, berbentuk kerang, untuk
menggambarkan kelahirannya Aphrodite, juga
47
bunga myrtle dan angsa sebagai bunga dan hewan
yang disucikan untuknya.
Gambar 3.13 Desain Olympus
• Kediaman Eros
Rumah dengan tiang penyangganya terbuat dari
emas, dindingnya dari perak, dan lantainya dari
batu yang indah. Di sekitarnya terdapat taman
yang hijau dan menyegarkan.
Patung tanah liat digunakan sebagai pengingat
Psyche akan keluarganya. Masyarakat Yunani dan
Romawi kuno memiliki tradisi dimana mereka
akan membuat patung keluarganya untuk
mengobati rasa rindu mereka. Contohnya terdapat
pada film Gladiator.
48
Lampu minyak didesain menyerupai bentuk leher
angsa, untuk menggambarkan bahwa lampu
tersebut milik Eros, putra Aphrodite.
Gambar 3.14 Desain Kediaman Eros
• Dunia Bawah
Tempat orang mati, kediaman Hades, dewa
kekayaan dan kematian. Charon, tukang perahu
yang akan mengantarkan Psyche yang membayar
dengan drachma. Kotak yang diberikan
Persephone, dengan ukiran buah delima dan bunga
narsiscus.
Gambar 3.15 Desain Dunia Bawah
49
3.5.7 Desain cover depan dan belakang :
Desain cover yang akan dirancang adalah dengan
menampilkan ilustrasi karakter utama, yakni Eros dan Psyche,
yang saling berpegangan tangan. Menggambarkan hubungan dari
dewa dan manusia, hubungan antara cinta dan jiwa.
Ada beberapa hal yang sangat penting dan menentukan
agar orang tertarik untuk membuka dan ingin membaca buku,
diantaranya:
1. Copy / sinopsis / naskah judul
2. Desain / visual yang menarik
3. Nama pengarang
4. Ukuran
Ukuran yang digunakan : 14.5 cm x 18.5 cm.
Bahan cover : kertas ivory
Bahan isi : kertas artpaper
Layoutnya sebagai berikut:
sinopsis
author
Judul
ilustrasi
author
Judul
Ilustrasi
50
Gambar 3.16 Desain Cover Depan dan Cover Belakang
3.5.8 Desain pembatas buku
Pembatas buku adalah suatu markah yang
diberikan untuk menandai lokasi pada suatu karya
cetak Pembatas buku dijepitkan pada halaman
buku untuk mempermudah pembacaan, biasanya
berupa kertas atau kain.
Ukuran yang akan dipakai : 6 cm x 14 cm
Bahan pembatas buku : kertas Photopaper
Layout sebagai berikut:
Judul
author
Ilustrasi
Gambar 3.17 Desain Pembatas Buku
51
3.6 Perancangan Komik
3.6.1 Naming :
Proses sketsa kasar untuk mendapatkan inti cerita
dan pembagian scene. Berisi 30 halaman dengan
10 halaman ditiap chapter.
52
Gambar 3.18 Naming
3.6.2 Sketsa :
Sketsa merupakan gambar rancangan yang
menjadi pondasi dasar dari suatu karya.
Alat yang digunakan; pensil mekanik,
penggaris, penghapus, garis dipanel
menggunakan drawing pen 0.5.
53
Gambar 3.19 Sketsa Chapter 1
Gambar 3.20 Sketsa Chapter 2
54
Gambar 3.21 Sketsa Chapter 3
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan
4.1.1 Inking
Merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan setelah
sketsa pada kertas. Cara yang dilakukan adalah dengan penintaan
langsung secara manual. Yaitu dengan menimpakan tinta diatas
garis-garis pensil. Goresan lineart yang didapat akan terlihat
lebih alami. Tools yang digunakan adalah Drawing pen dengan
ukuran 0.1, 0.3, dan 0.5. Kekurangan teknik ini adalah tinta
kurang sempurna menempel dikertas, trik untuk mengatasinya
dengan mengurangi ketebalan goresan pensil terlebih dahulu
dengan menggunakan penghapus.
4.1.2 Scanning & Cleaning
Proses scanning dilakukan untuk menjadikan lineart yang
telah dibuat menjadi data digital untuk dapat diolah kemudian.
Tools yang digunakan adalah Adobe Photoshop CS5. Cleaning
dapat dilakukan dengan mengatur Level (Image > Adjustment >
Level atau Ctrl+L) dan Tool Brush dan Eraser, dengan
Foreground Color putih.
56
Gambar 4.1 Proses Cleaning
4.1.3 Digital Inking / Digital Coloring
Pemberian warna dilakukan dengan secara komputerisasi
dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi pengolah grafis. Tablet
grafik atau papan gambar digital digunakan untuk mempermudah
pergerakan tangan dalam memberikan goresan kearah manapun.
Digital Coloring menjadi alternative saat ini, karena tersedianya
kemudahan yang diberikan aplikasi-aplikasi pengolah grafis.,
seperti tool eraser saat melakukan kesalahan, atau bahkan ketika
ingin mengganti warna dari hasil yang telah jadi.
Teknik coloring yang digunakan dengan teknik multiply.
Multiply merupakan salah satu blending mode yang
menimbulkan efek semakin gelap pada warna dasar saat
menggunakan warna yang sama atau warna-warna yang lebih
57
gelap dari putih. Seluruh layer pewarnaan dengan multiply
diletakkan diatas lineart yang menjadi background.
Gambar 4.2 Proses Coloring
Setelah selesai dengan digital coloring dan memberi teks,
file disimpan dalam dua format, yaitu .psd dan .jpg. .psd adalah
data original yang dapat diolah kembali perlayernya dan hanya
dapat dibuka dengan program Adobe Photoshop. Berikut adalah
perbandingan antara lineart dengan final art.
58
Gambar 4.3 Contoh Halaman Komik
59
4.1.4 Judul
Gambar 4.4 Final Art Judul
4.1.5 Cover
Teknik Digital Coloring yang digunakan secara
keseluruhan sama dengan teknik multiply, dengan tembahan layer
blending mode overlay untuk mendapatkan garis berwarna dan
efek kuno serta layer blending mode color dodge untuk kupu-
kupu.
60
Gambar 4.5 Hasil Coloring Cover depan
4.2 Rencana promosi komik
1. Web
Internet merupakan media promosi yang sangat efektif
untuk memperluas promosi produk. Oleh sebab itu
penulis bermaksud untuk meluncurkan promo teaser
serta promo komik LOVE&SOUL melalui media
internet. Selain dari segi finansial, web juga
bermanfaat dalam efisiensi waktu.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah meluncurkan
teaser atau preview dari komik “LOVE&SOUL” yang
akan dipasarkan, melalui jejaring sosial.
61
Gambar 4.6 Preview
Komik dibuat dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
orang asing yang ingin menikmati komik “LOVE&SOUL”.
Gambar 4.7 Halaman depan Web Komik
62
Komik yang diunggah ke Web menggunakan Adobe
Flash player, sehingga file dengan ekstension .jpg
tidak dapat diunduh.
Gambar 4.8 Halaman Komik Web
1. Cetak
• Komik “LOVE&SOUL”
Dengan cover depan dan belakang sebagai
berikut:
63
Gambar 4.9 Final Art Cover depan dan belakang
• Poster teaser pralaunching
Gambar 4.10 Poster teaser
64
4.2 Hasil kuesioner
Total jumlah kuesioner sebanyak 30 koresponden dengan
batasan usia antara 10-40 tahun agar komik “LOVE&SOUL”
agar bisa mendapat feedback dari berbagai usia. Range usia
pembaca yang paling banyak berkisar antara 19 – 30 tahun,
dengan total 25 orang. Judul yang diangkat ternyata lebih
menarik bagi kaum wanita dari pada pria. Berikut data yang
diperoleh dari kuesioner:
• Hal yang menjadi pertimbangan saat membeli buku
komik
Tabel 4.1
Hal yang menjadi pertimbangan Jumlah %
Harga 8 10.53
Ilustrasi 23 30.26
Judul 11 14.47
Penulis 5 6.58
Ukuran 1 1.32
Sinopsis 18 23.68
Tebal 1 1.32
Rekomendasi teman 9 11.84
Total 76 100
65
Diagram 4.1
Asumsi : Ilustrasi, menjadi hal terpenting dalam
pertimbangan pembaca untuk memilih buku komik.
Kemudian disusul dengan sinopsis, judul, rekomendasi
teman, harga, penulis, dan yang paling dianggap kurang
penting adalah ukuran dan tebal buku.
• Pegetahuan tentang tokoh Eros/ Cupid
Tabel 4.2
Mengenal Tokoh Eros/
Cupid Jumlah %
Ya (mengenal) 17 56.67
Tidak (mengenal) 13 43.33
Total 30 100
66
Diagram 4.2
Asumsi : 17 dari 30 koresponden mengenal tokoh Eros/
Cupid dan 13 sisanya tidak mengenal siapakah tokoh
Eros/Cupid itu.
• Pegetahuan tentang komik tokoh Eros/ Cupid
Tabel 4.3
Komik tentang Eros
sebelumya Jumlah %
Ya (pernah) 1 3.33
Tidak (pernah) 29 96.67
Total 30 100
67
Diagram 4.3
Asumsi : 96.67% koresponden tidak pernah membaca
komik tentang Eros/ Cupid sebelumnya.
• Ketertarikan dengan komik “LOVE&SOUL” yang telah
dibaca
Tabel 4.4
Ketertarikan pada
“LOVE&SOUL” Jumlah %
Sangat tertarik 13 43.33
Cukup tertarik 16 53.33
Kurang tertarik 0 0
Tidak tertarik 1 3.33
Total 30 100
68
Diagram 4.4
Asumsi : Dari data yang diperoleh Komik
“LOVE&SOUL” cukup mendapat minat yang besar dari
pembaca karena hanya terdapat 1 pembaca yang tidak tertarik
dengan kisah Eros/ Cupid.
69
• Pentingnya pesan moral yang terdapat dalam suatu komik
Tabel 4.5
Pentingnya pesan moral Jumlah %
Sangat penting 13 44.83
Cukup penting 16 55.17
Kurang penting 0 0
Tidak penting 0 0
Total 30 100
Diagram 4.5
Asumsi : Pesan moral merupakan faktor penting yang
harus terdapat dalam komik. 16 koresponden menjawab pesan
moral merupakan hal yang cukup penting dan sisanya
menjawab sangat penting.
70
• Kepahaman akan pesan yang dibawakan dalam komik
“LOVE&SOUL”
Tabel 4.6
Kepahaman pesan
“LOVE&SOUL” Jumlah %
Sangat paham 6 20
Cukup paham 20 66.67
Kurang paham 2 6.67
Tidak paham 2 6.67
Total 30 100
Diagram 4.6
Asumsi : Dari data yang diperoleh diatas, pesan yang
disampaikan melalui komik “LOVE&SOUL” sudah cukup
dipahami oleh pembaca, dibuktikan dari lebih dari 66 %
koresponden memberikan jawaban “cukup paham” akan
pesan yang disampaikan melalui komik “LOVE&SOUL”.
71
• Ilustrasi yang digunakan dalam “LOVE&SOUL”
Tabel 4.7
Ilustrasi pada
“LOVE&SOUL” Jumlah %
Sangat sesuai 16 55.17
Cukup sesuai 13 44.83
Kurang sesuai 0 0
Tidak sesuai 0 0
Total 30 100
Diagram 4.7
Asumsi : Ilustrasi yang digunakan dalam komik
”LOVE&SOUL” dirasa sudah sesuai. Seluruh koresponden
menjawab sangat sesuai dan cukup sesuai.
72
• Rating usia yang paling cocok untuk “LOVE&SOUL”
menurut koresponden
Tabel 4.8
Rating yang cocok Jumlah %
10 – 14 0 0
15 – 18 16 55.17
19 – 30 12 41.38
31 – 40 1 3.45
Total 30 100
Diagram 4.8
Asumsi : Dari pendapat pembaca, komik
“LOVE&SOUL” paling cocok untuk dikonsumsi remaja,
dengan batasan usia antara 15 – 18 tahun dan dewasa
antara 19 – 30 tahun. “LOVE&SOUL” tidak cocok untuk
dibaca oleh anak-anak.
73
• Adanya komik seri tokoh Yunani yang lain
Tabel 4.9
Perlu adanya seri tokoh Yunani
lain Jumlah %
Ya (perlu) 27 90
Tidak (perlu) 3 10
Total 30 100
Diagram 4.9
Asumsi : Tokoh Yunani lainnya perlu diangkat kembali
dalam bentuk komik seperti halnya komik
“LOVE&SOUL”.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3.6 KESIMPULAN
Dari hasil kuesioner yang disebarkan dapat disimpulkan
bahwa perancangan komik “LOVE&SOUL” cukup diminati
audience, khusunya oleh kaum hawa. Baik dalam segi cerita,
maupun ilustrasi yang digunakan. Dan rating yang tepat
menurut audience adalah remaja, dengan kisaran usia antara
15-18 tahun, sesuai dengan target audience yang telah
ditetapkan.
Komik merupakan media penyampaian informasi yang
cukup diminati masyarakat. Terkadang komik dianggap
sebagai bacaan anak-anak dan merusak moral. Media komik
hendaklah berisi pesan positif yang dapat meningkatkan
kualitas hidup serta menghindari penggambaran adegan
kekerasan, kekejaman, dan sadisme dalam komik.
Dengan perancangan komik “LOVE&SOUL” ini,
masyarakat dapat memetik pesan moral positif yang
terkandung didalamnya. Mengetahui kekayaan budaya dunia
khususnya mitologi yunani kuno yang memaparkan kisah
menarik dalam bentuk alegori. Lebih dalam mengenal tokoh
Eros atau yang biasa dikenal sebagai Cupid, tokoh yang
biasa hadir dihari Valentine. Sehingga kemudian kehadiran
komik dapat lebih dilihat secara positif.
75
Digital art sangat membantu baik dalam proses
perancangan maupun untuk publikasi melalui internet.
3.7 SARAN
Rencana promosi yang matang serta pemasaran yang baik
sangat dibutuhkan untuk menyebarkan komik
“LOVE&SOUL” sehingga dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan komik di Indonesia.
Seri tokoh Yunani atau kisah Yunani lain juga diperlukan
untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Sehingga pesan-
pesan moral dan pengenalan budaya dunia dapat lebih
dinikmati dengan cara yang lebih menyenangkan.
76
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
H. Daftar Pustaka
Barens, E.M. Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani
dan Romawi. (diterjemahkan oleh: Yustisiana Jaslim),
Jakarta Selatan: Bukune, 2010
Bonneff, Marcel. Komik Indonesia. (diterjemahkan oleh:
Rahayu S Hidayat) Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia, 1998
Goddess Path, 2001, Goddes Gift, Goddess Myths,
://www.goddessgift.com/goddess-myths/goddess-
myths.htm. Diakses tanggal 1 Oktober 2011
Hamiton, Edith. Mitologi Yunani. (diterjemahkan oleh:
Asep Rachmatullah), Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009
Indonesia Digital community (indigo), 2009, Pasar
Kreasi, Sejarah munculnya komik,
77
http://www.pasarkreasi.com/news/detail/animation/68/sej
arah-munculnya-komik. Diakses tanggal 14 Oktober 2011
Kennedy, Eugene. The Heart of Loving. Niles, Illinois:
Argus Communications, 1973
Komnas Perempuan, 2010, Tak Hanya di Rumah:
Pengalaman Perempuan akan Kekerasan di Pusaran
Relasi Kekuasaan yang Timpang ,
http://www.komnasperempuan.or.id/2010/03/catatan-ktp-
tahun-2009/, diakses tanggal 30 Maret 2011
MacPherson, Jay. Four Ages of Man: The Classical Myth.
Canada: The Macmillan Company, 1962
Masdiono, Toni. 14 Jurus Membuat Komik. Jakarta:
Creativ Media, 2000
McCloud, Scoot. Memahami Komik. (diterjemahkan oleh:
S Kinanti), Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
McCloud, Scoot. Mencipta Ulang Komik. (diterjemahkan
oleh: Damaring Tyas Wulandari Palar), Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
78
Mudrajad, Kuncoro, Ph. D. Metode Riset untuk Bisnis dan
Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?.
Jakarta: Erlangga, 2003
O’connor, George. Athena: Grey-eyed Goddess.
(diterjemahkan oleh: Dini Pandia), Jakarta: PT Gramedia,
2010
Shone, Rob. Greek Myths. (diterjemahkan oleh: Lici
Imansyah), Jakarta: KPG, 2008
79
LAMPIRAN
Angket
Kuesioner dibawah ini merupakan salah satu bagian dari pengujian perancangan komik “LOVE&SOUL” yang Saya buat. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui pendapat menurut anda mengenai komik “LOVE&SOUL” yang telah Anda baca. Oleh karena itu, jawaban anda tidak akan dinilai berdasarkan baik/buruknya. Informasi mengenai data diri dan jawaban yang anda berikan akan saya jaga dengan sebaik‐baiknya. Terima kasih dan selamat mengisi ☺ Alona Novensa Santhio NIM :692008006 Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Nama :______________________________ Lokasi :______________________________ Email :______________________________ No.HP :______________________________ 1. Jenis kelamin: o Pria O Wanita 2. Usia: o 10‐14 o 15‐18 o 19‐30 o 31‐40 3. Hal yang menjadi pertimbangan saat memilih buku komik (bisa pilih lebih dari 1): o harga o ilustrasi o judul o penulis o ukuran o sinopsis
o tebal o rekomendasi teman
4. Apakah anda tahu tokoh Eros/ Cupid sebelumnya? o Ya o Tidak 5. Apakah anda pernah membaca kisah tentang Eros dalam bentuk komik sebelumnya? o Ya o Tidak 6 Apakah anda tertarik dengan komik "LOVE&SOUL"? o sangat tertarik
o cukup tertarik o kurang tertarik o tidak tertarik
7. Menurut anda pentingkah pesan moral yang terdapat dalam suatu komik? o Sangat penting o cukup penting o kurang penting o tidak penting
8. Apakah anda memahami pesan yang dibawakan dalam "LOVE&SOUL"? o sangat paham o cukup paham o kurang paham
o tidak paham
9. Menurut anda bagaimana ilustrasi yang digunakan dalam "LOVE&SOUL"? o sangat sesuai o cukup sesuai o kurang sesuai o tidak sesuai 10.Menurut anda rating apakah yang paling cocok untuk "LOVE&SOUL"? o 10‐14
o 15‐18 o 19‐30 o 31‐40
+ Menurut anda perlukah adanya komik seri tokoh dewa‐dewi Yunani lain? o Ya o Tidak comment :________________________________