14
PERANCANGAN IDENTITAS PRODUK SUSU PASTEURISASI KPBS PANGALENGAN DAN PENERAPANNYA DALAM MEDIA INFORMASI Tiara Hilwannisa¹, Drs. Mohamad Tohir², S.st.³ ¹Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Abstrak Tingginya konsumsi susu masyarakat saat ini membuat produk susu yang praktis menjadi sangat dibutuhkan, seperti halnya susu kemasan siap minum. Hal ini terbukti dari meningkatnya angka konsumsi susu siap minum di Indonesia. Selain itu kini fungsi susu siap minum tidak lagi sebatas minuman yang menyehatkan dan mengenyangkan, tetapi juga sebagai minuman yang menyegarkan. Kebanyakan jenis susu siap minum pilihan masyarakat yang tersedia dipasaran adalah susu siap minum jenis Ultra High Temperature (UHT), padahal ada jenis susu yang kandungannya lebih baik dan alami yaitu susu pasteurized. Susu KPBS Pangalengan merupakan salah satu susu jenis pasteurisasi. Produk tersebut di produksi oleh Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) yang berada di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Salah satu susu yang diproduksi adalah susu kemasan cup, produk tersebut ditujukan kepada anak-anak usia 7 – 9 tahun, namun tampilan kemasan yang digunakan sampai dengan saat ini tidak mencerminkan khalayak sasaran mereka. Hal tersebut juga membuat beberapa konsumen merasa kurang yakin terhadap produk susu dari KPBS Pangalengan. Permasalahan inilah yang menyebabkan keberadaaan produk tersebut kini lebih sulit ditemui. Selain itu banyak masyarakat yang tidak dapat membedakan antara produk tersebut dengan produk kompetitornya. Atas permasalahan yang dihadapi KPBS Pangalengan tersebut, maka dibutuhkan suatu perancangan identitas yang baru untuk produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan yang disertai penerapannya pada media informasi. Hasil perancangan tugas akhir ini pada akhirnya adalah berupa nama, tagline, logo, serta penerapan ketiga hal tersebut dalam media informasi yang terdiri dari kemasan, gerobak sepeda, seragam penjual, poster, leaflet, stiker, dan alat tulis. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

PERANCANGAN IDENTITAS PRODUK SUSU PASTEURISASI … filemengindikasikan bahwa selama ini identitas yang dimilikiKPBS Pangalengan untuk produk susunya masih jauh dibawah pesaingnya sehingga

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN IDENTITAS PRODUK SUSU PASTEURISASI KPBSPANGALENGAN DAN PENERAPANNYA DALAM MEDIA INFORMASI

Tiara Hilwannisa¹, Drs. Mohamad Tohir², S.st.³

¹Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom

AbstrakTingginya konsumsi susu masyarakat saat ini membuat produk susu yang praktis menjadi sangatdibutuhkan, seperti halnya susu kemasan siap minum. Hal ini terbukti dari meningkatnya angkakonsumsi susu siap minum di Indonesia. Selain itu kini fungsi susu siap minum tidak lagi sebatasminuman yang menyehatkan dan mengenyangkan, tetapi juga sebagai minuman yangmenyegarkan. Kebanyakan jenis susu siap minum pilihan masyarakat yang tersedia dipasaranadalah susu siap minum jenis Ultra High Temperature (UHT), padahal ada jenis susu yangkandungannya lebih baik dan alami yaitu susu pasteurized.Susu KPBS Pangalengan merupakan salah satu susu jenis pasteurisasi. Produk tersebut diproduksi oleh Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) yang berada di Pangalengan,Bandung, Jawa Barat. Salah satu susu yang diproduksi adalah susu kemasan cup, produk tersebutditujukan kepada anak-anak usia 7 – 9 tahun, namun tampilan kemasan yang digunakan sampaidengan saat ini tidak mencerminkan khalayak sasaran mereka. Hal tersebut juga membuatbeberapa konsumen merasa kurang yakin terhadap produk susu dari KPBS Pangalengan.Permasalahan inilah yang menyebabkan keberadaaan produk tersebut kini lebih sulit ditemui.Selain itu banyak masyarakat yang tidak dapat membedakan antara produk tersebut denganproduk kompetitornya.Atas permasalahan yang dihadapi KPBS Pangalengan tersebut, maka dibutuhkan suatuperancangan identitas yang baru untuk produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan yangdisertai penerapannya pada media informasi. Hasil perancangan tugas akhir ini pada akhirnyaadalah berupa nama, tagline, logo, serta penerapan ketiga hal tersebut dalam media informasiyang terdiri dari kemasan, gerobak sepeda, seragam penjual, poster, leaflet, stiker, dan alat tulis.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk,

namun bila dilihat dari persentase kenaikannya, pertumbuhan konsumsi susu ultra

high temperature (UHT), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi susu

bubuk (Kompas.com / Didik Purwanto / Minggu, 9 September 2012 / 14.52 WIB).

Fakta tersebut didukung dengan banyaknya susu siap minum dengan aneka

ragam merek yang sangat mudah ditemui saat ini. Kebanyakan dari produk

tersebut menggunakan teknologi UHT karena ketahanan produk yang diolah

dengan teknologi tersebut mampu bertahan hingga hitungan bulan, namun

teknologi tersebut bukanlah satu-satunya cara untuk memproduksi susu siap

minum dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Mobilitas masyarakat yang tinggi saat ini menjadikan susu siap minum

dianggap mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi kesehatan mereka. Selain itu,

kini susu tidak hanya dianggap sebagai minuman yang menyehatkan, tetapi juga

sebagai minuman yang menyegarkan.

Tersedianya banyak pilihan produk susu siap minum saat ini tentunya

membuat persaingan antar produk sejenis menjadi semakin tinggi, untuk menjadi

produk pilihan masyarakat dibutuhkan sebuah identitas. Identitas sebuah produk

dapat dibangun melalui pemberian merek atau brand, tujuannya untuk

membedakannya dengan produk kompetitor.

Produk susu Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan atau yang

lebih dikenal dengan susu KPBS Pangalengan adalah salah satu produk susu siap

minum. Pada tahun 1997, susu KPBS Pangalengan pertama kali memasarkan

produknya secara langsung ke konsumen, produk yang dipasarkan adalah produk

susu pasteurisasi dalam kemasan cup dan bantal. Saat awal kemunculannya,

produk susu KPBS Pangalengan cukup diminati masyarakat, penjualan yang

dilakukan berkeliling dengan menggunakan gerobak sepeda juga sangat mudah

ditemui saat itu.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

2

Kini produk susu KPBS Pangalengan dapat dikatakan keberadaannya sulit

ditemui di pasaran, hal ini mungkin terjadi karena produk tersebut tenggelam

ditengah persaingan produk susu kemasan siap minum yang banyak tersedia di

toko-toko kecil atau pasar swalayan. Setiap produk tersebut masing-masing

memiliki ciri yang menandakan identitas mereka, bahkan tidak sedikit dari mereka

telah mampu membangun asosiasi dan ikatan emosional dengan pelanggannya.

Sampai saat ini produk susu KPBS masih menggunakan nama yang sulit

dilafalkan, terutama bagi masyarakat yang baru pertama kali mendengar nama

tersebut, mereka juga menggunakan logo yang berbeda disetiap jenis kemasan,

tampilan desain kemasan kurang menarik, serta media periklanan yang digunakan

untuk menyampaikan informasi tentang produk pun sulit dijumpai. Hal ini

mengindikasikan bahwa selama ini identitas yang dimiliki KPBS Pangalengan

untuk produk susunya masih jauh dibawah pesaingnya sehingga masalah

keberadaannya yang sulit ditemui pun terjadi dan berlangsung hingga saat ini.

Perancangan identitas dan media informasi sangat dibutuhkan produk susu

pasteurisasi KPBS Pangalengan. Kedua hal tersebut dilakukan untuk menghindari

semakin memudarnya merek KPBS Pangalengan dibenak masyarakat dan

kurangnya informasi tentang produk tersebut. Selain itu, demi terus bergeraknya

industri yang melibatkan banyak anggota masyarakat yang diwadahi oleh koperasi

ini ke arah pertumbuhan sehingga perekonomian anggotanya tetap terus tumbuh

dan mampu kembali menyita perhatian pasar.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang terjadi dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan keberadaannya sulit ditemui

dipasaran.

2. Nama “KPBS Pangalengan” sulit dilafalkan, logo yang digunakan beragam,

tampilan desain kemasan yang digunakan tidak menarik, dan media periklanan

yang digunakan sangat minim.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

3

1.3 Rumusan Masalah

Setelah permasalahan diidentifikasi, maka dapat ditarik sebuah pertanyaan

yang jawabannya akan menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi, yaitu:

Bagaimana merancang identitas dan media periklanan yang tepat untuk produk

susu pasteurisasi KPBS Pangalengan?

1.4 Ruang Lingkup

Dalam perancangan tugas akhir ini dibuat batasan permasalahan yang

bertujuan agar perancangan ini menjadi lebih fokus dan terarah. Ruang lingkup

dalam perancangan tugas akhir ini adalah hal yang terkait dengan bidang studi

Desain Komunikasi Visual, konsentrasi Multimedia Marketing, yang meliputi:

1. Perancangan pada produk susu pasteurisasi kemasan cup dengan label KPBS

Pangalengan.

2. Bentuk perancangan yang dilakukan, terdiri dari:

a. Perancangan identitas visual meliputi nama dan tagline yang diterapkan

pada logo, kemasan, seragam, dan gerobak sepeda.

b. Perancangan identitas komunikasi berupa iklan pada media lini bawah

meliputi leaflet, poster, dan alat tulis (pena, penggaris, dan buku tulis).

3. Waktu Perancangan terhitung sejak bulan Maret hingga Juni 2013.

4. Khalayak Sasaran

a. Utama

Anak-anak

- Demografis

Usia : 7 – 9 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Family Life Cycle : Masa anak-anak pertengahan

Pekerjaan : Pelajar sekolah dasar

- Psikografis

o Aktivitas

Belajar dan bermain.

o Ketertarikan

Hal baru, menarik, praktis, dan warna-warna cerah.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

4

o Karakteristik

Selalu ingin tahu, konsumtif, aktif, dan ceria.

- Geografis

Wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

b. Pendukung

Orang tua

- Demografis

Usia : 30 – 40 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Pekerjaan : Pegawai

SES : B (Rp. 2.000.000 – 3.000.000)

- Psikografis

o Aktivitas

Bekerja (rumah tangga maupun kantoran).

o Ketertarikan

Hal-hal yang memberi nilai positif (pendidikan, kebersihan, dan

kesehatan) dan meyakinkan.

o Karakteristik

Peduli terhadap keluarga, peka terhadap kebersihan dan kesehatan.

- Geografis

Wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini adalah untuk menumbuhkan kembali identitas susu

KPBS Pangalengan di benak masyarakat sehingga menjadi salah satu produk

pilihan mereka.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

5

1.6 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data utama yang akan digunakan dalam perancangan, data

ini didapatkan melalui:

a. Pengamatan dan pencatatan terhadap produk susu KPBS Pangalengan dan

kompetitor.

b. Wawancara pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua jenis yang dibedakan

berdasarkan bentuk pertanyaan yang diajukan, yaitu:

- Wawancara dengan pertanyaan tidak berstruktur atau open-onded

question merupakan wawancara yang memungkinkan responden

menjawab pertanyaan dengan bebas (Abdurahman dan Muhidin, 2011:

91). Wawancara ini dilakukan terhadap Bapak Andri Novandi, S.Pt,

Bapak drh. H. Asep Rahmat Khaerudin, dan Bapak Rahmat Asman.

- Wawancara dengan pertanyaan campuran merupakan wawancara yang

terdiri dari pertanyaan berstruktur (responden dapat memilih jawaban

yang disediakan) dan pertanyaan tidak berstruktur (Abdurahman dan

Muhidin, 2011: 91). Wawancara ini dilakuan dengan cara pengambilan

sampel purposive atau sampel dengan kriteria tertentu yaitu anak-anak

usia 7 – 9 tahun. Serta terhadap orangtua yang memiliki anak usia 7 –

9 tahun selaku pengambil keputusan anak.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung data utama, data ini didapatkan melalui:

a. Studi Pustaka dilakukan melalui textbook yang berkaitan dengan teori

periklanan, dan desain komunikasi visual.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

6

1.7 Skema Perancangan

Berikut ini adalah alur yang akan digunakan dalam perancangan kembali

citra susu KPBS Pangalengan:

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Identitas masih memiliki kekurangan dari segi visual dan sulit ditemuinya media periklanan

Ide: Merancang re-branding untuk produk susu KPBS Pangalengan

Mengumpulkan data relevan dengan cara: Sumber Primer: • Pengamatan dan Pencatatan; • Wawancara;

Sumber Sekunder: • Studi Pustaka.

Analisis Data

Perancangan konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep visual, dan konsep media.

Perancangan identitas yang meliputi nama, logo, kemasan, gerobak sepeda, dan seragam

Perancangan media periklanan lini bawah sebagai salah satu elemen dari

kegiatan promosi.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

7

1.8 Pembabakan

Berikut ini adalah uraian singkat setiap bab yang akan digunakan dalam

penulisan tugas akhir ini:

Bab I Pendahuluan

Bab I ini terdiri dari latar belakang yang berisikan tentang fenomena maraknya

susu siap minum yang beredar dipasaran saat ini. Lalu membahas masalah pada

produk susu KPBS Pangalengan, sebagai produk susu siap minum terkait dengan

fenomena yang terjadi. Kemudian menjelaskan pentingnya identitas pada produk

serta media periklanan.

Selanjutnya bab ini menjabarkan permasalahan yang dibagi menjadi dua bagian

yaitu, identifikasi masalah dalam bentuk poin dan rumusan masalah dalam bentuk

pertanyaan. Kemudian menjelaskan ruang lingkup sebagai batasan perancangan,

tujuan perancangan yang berisikan jawaban atas pertanyaan pada rumusan

masalah, cara pengumpulan data yang akan digunakan, skema perancangan

sebagai acuan proses perancangan agar terarah dan sesuai dengan tujuan, serta

pembabakan yang berisikan uraian singkat setiap bab.

Bab II Dasar Pemikiran

Menjelaskan teori atau dasar pemikiran yang relevan dengan topik, selanjutnya

teori-teori tersebut akan digunakan untuk menganalisis data dan pijakan dalam

perancangan yang akan dilakukan. Teori atau dasar pemikiran ini didapat melalui

studi pustaka dari textbook berkaitan dengan teori periklanan, dan desain

komunikasi visual.

Bab III Data dan Analisis Masalah

Data

Menguraikan hasil pengumpulan data pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

terhadap KPBS Pangalengan dan kompetitor, wawancara kepada pengurus KPBS

Pangalengan, dan kuesioner yang disebarkan kepada khalayak sasaran produk

susu pasteurisasi KPBS Pangalengan.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

8

Analisis

Analisis atas data yang telah didapatkan, dengan menggunakan teori atau dasar

pemikiran yang dijabarkan dalam bab II sebagai alat ukur. Sehingga menghasilkan

perancangan identitas dan media periklanan yang mampu menumbuhkan kembali

merek susu KPBS Pangalengan di benak masyarakat.

Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan

Bab ini terdiri dari konsep komunikasi yang menjelaskan tentang ide yang akan

disampaikan kepada khalayak sasaran produk, konsep kreatif menjelaskan

pendekatan yang akan digunakan pada perancangan, konsep visual yang

menjelaskan jenis huruf, bentuk, warna, dan gaya gambar, konsep media

menjabarkan media yang akan digunakan, serta menampilkan hasil perancangan

yang terdiri dari sketsa hingga penerapan visualisasi pada media.

Bab V Penutup

Berisi jawaban dari tujuan perancangan yang tercantum pada bab I dan saran

berupa ide atau solusi mengenai permasalahan seperti yang terjadi pada produk

susu KPBS Pangalengan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

25

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perancangan pada tugas akhir ini dilakukan dalam rangka untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi KPBS Pangalengan melalui perancangan identitas

yang disertai dengan penerapannya dalam media informasi. Diharapkan

perancangan ini dapat membuat produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan

menjadi bagian dari pemikiran dan produk pilihan bagi masyarakat. Selain itu

perancangan ini juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk susu

pasteurisasi KPBS Pangalengan sehingga KPBS Pangalengan dapat dengan segera

mencapai cita-citanya untuk melakukan perluasan pasar, mendiversifikasikan

produk, dan menekan tingkat ketergantungannya terhadap industri pengolah susu.

5.2 Saran

Setelah melakukan perancangan identitas dan media promosi untuk produk

susu pasteurisasi KPBS Pangalengan, maka untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik berikut ini adalah saran yang dapat digunakan:

1. KPBS Pangalengan sebaiknya tidak terpaku dengan keharusan menggunakan

nama ‘KPBS Pangalengan’ sebagai merek inti produknya. Nama KPBS

Pangalengan tetap dapat dicantumkan bersama nama merek yang baru.

2. Usaha kecil sebaiknya tidak ragu dalam membentuk sebuah identitas dan

merancang media penyebaran informasi. Karena melalui keduanya suatu

usaha dapat tetap dikenal dan diingat masyarakat.

3. Dalam membuat suatu perancangan terutama perancangan identitas dan media

informasi sebaiknya disesuaikan dengan khalayak sasaran dan kemampuan

perusahaan. Hal ini bertujuan agar terciptanya kesesuaian antara apa yang

dirancang dengan penerima rancangan, serta perusahaan yang melakukan

kegiatan tersebut pun tidak diberatkan.

4. Hierarki layout berperan penting dalam perancangan media informasi, penulis

harus memperhatikan alur baca yang akan dilakukan oleh audiens.

Perbandingan antara ilustrasi dengan headline juga menjadi hal yang sangat

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

26

penting, jangan sampai keduanya sama-sama kuat dalam tampilan visual atau

sebaliknya.

5. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan perancangan terhadap KPBS

Pangalengan di waktu yang akan datang, sebaiknya melakukan penelitian

lebih lanjut terhadap khalayak sasaran dan mencari tahu media informasi yang

bersifat visual yang pernah atau masih digunakan untuk menginformasikan

produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan. Selain itu sebaiknya peneliti

juga melakukan pencarian data ke pihak CV Cita Nasional selaku pemasaran

produk susu pasteurisasi KPBS Pangalengan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

85

DAFTAR PUSTAKA

A. Shimp, Terence. (2003). Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpada, Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta, Erlangga.

Abdurrahman, Maman dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Panduan Praktis

Memahami Penelitian (Bidang Sosial-Administrasi-Pendidikan). Bandung, CV

Pustaka Setia.

Dameria, Anne. (2007). Color Basic: Panduan Dasar Warna dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta, Link and Match Graphic.

Jefkins, Frank. (1997). Manajemen Periklanan. Jakarta, Erlangga.

Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi ke-

12 Jilid 1. Jakarta, PT. Indeks.

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta,

Penerbit Andi.

Lee, Monle dan Carla Johnson. (2007). Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam

Perspektif Global. Jakarta, Kencana.

LOFT Publications. (2010). Color Inspiration.

M. A, Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta,

Kencana.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

86

Mahfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta,

Cakra Ilmu.

Rahman, Arif. (2010). Strategi Dahsyat Marketing Mix for Small Business.

Jakarta, Transmedia.

Rangkuti, Freddy. (2012). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun

Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko.

Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Utama. ----- . (2011). Huruf Font Typography. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Sihombing, Danton. (2003). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta. PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Supriyono, Rahmat. (2010). Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta. Penerbit Andi.

Tai, Jacky dan Wilson Chew. (2012). Brand Management: 13 Strategi untuk

Mengembangkan Merek Anda. Jakarta, PT. Indeks.

Wardhani, Diah. (2009). Teori-teori dan Metode Komunikasi Public Relation.

Jakarta, Universitas Mercu Buana.

http://facebook.com/susu.freshtime

http://gksi-jawa-barat.blogspot.com/2007/12/fresh-time-kpsbu-lembang.html

(Dikutip pada 20 April 2013 pukul 18.53 WIB)

http://harijago.blogspot.com/2012/11/lingkaran-warna.html

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

87

http://.kompas.com

(Dikutip pada 21 April 2013 pukul 15.52 WIB)

http://litbang.deptan.go.id/pascapanen/peternakan/stick_test_kit.pdf

(Dikutip pada 21 April 2013 pada 17.56 WIB)

http://macaroon5.blogspot.com/2012_04_01_archive.html

http://the.karimuddin.com/2011/04/susu-uht-vs-pasteurisasi/

(Dikutip pada 31 mei 2013 pukul 7:42)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Industri Kreatif Program Studi S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL