112
1 PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap Sarjana di Departemen Teknik Elektro ITB oleh : Andrie Prasetyo 13298006 DEPARTEMEN TEKNIK ELETRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2002

PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

1

PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM

Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap Sarjana

di Departemen Teknik Elektro ITB

oleh : Andrie Prasetyo

13298006

DEPARTEMEN TEKNIK ELETRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2002

Page 2: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

2

LEMBARAN PENGESAHAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa mahasiswa atas nama Sdr. Andrie Prasetyo

NIM.13298006 telah selesai melaksanakan kerja praktek di Laboratorium Desain

PPAUME ITB selama satu bulan ( 1 Agustus 2002 – 1 September 2002 ) dan telah

mengumpulkan laporan dengan judul “ Membuat Layout IC Analog Dengan L-

EditTM ”

Bandung, 18 September 2002

Ketua Lab Desain PPUAME selaku pembimbing

Ir. Achmad Fuad Mas’ud ,Msc NIP. 131 803 255

Page 3: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

3

KATA PENGANTAR

Pertama penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya laporan keja praktek ini dapat penulis selesaikan tepat pada

waktunya.

Kerja praktek yang dilakukan di Lab Desain PPAUME ITB ini merupakan suatu

rangkaian syarat kelulusan tahap sarjana S1 Departemen Teknik Elektro, Fakultas

Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung. Selama malakukan kerja praktek dan

menyusun laporan, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itu dengan

segala rasa hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terimakasih

kepada :

1. Ir. Achmad Fuad Mas’ud, Msc ; ketua Lab Desain PPAUME ITB, yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan kerja praktek di Lab Desain PPAUME

ITB.

2. Para pegawai Lab Desain PAUME ITB, yang telah membantu kelancaran

penulisan laporan ini.

3. Suryadi Wang,ST , yang telah banyak memberikan wawasan tentang

perancangan IC dan software L-Edit.

4. M.Fadhly dan Taufik Rakhman, kedua sahabatku yang telah mengundurkan

diri dalam kerja praktek ini. Dukungan kalian berdua sungguh telah

menguatkanku untuk melanjutkan kerja praktek ini seorang diri.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi

yang membacanya. Penulis berharap adanya kritik yang membangun demi

penyempurnaan lebih lanjut.

Bandung, September 2002

Penulis

Page 4: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

4

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

Bab I Pendahuluan 1

I.1 Latar Bekalang 1

I.2 Rumusan Masalah 1

I.3 Batasan Masalah 2

I.4 Tujuan Penulisan 2

I.5 Sistematika Penulisan 2

Bab II Berkenalan Dengan L-Edit 5

II.1 Pendahuluan 5

II.1.1 System Requirements 5

II.1.2 Keterbatasan Student Version 6

II.2 Meng-install L-Edit 7

II.2.1 File – File dalam L-Edit 7

Bab III Menggunakan L-Edit 8

III.1 Lingkungan Kerja L-Edit 8

III.2 Penjelasan Secara Detail Menu Bar 10

III.2.1 File 10

III.2.2 Edit 13

III.2.3 View 15

III.2.4 Cell 17

III.2.5 Arrange 18

III.2.6 Setup 19

Page 5: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

5

III.2.7 Special 21

Bab IV Melayout Dengan L-Edit 24

IV.1 Navigasi 24

IV.2 Menggambar Dengan L-Edit 24

IV.3 Emergency Abort 26

IV.4 Memonitor Penggunaan Memory 27

IV.5 Menyimpan Hasil Desain 29

Bab V Dasar – Dasar Mengedit Objek 31

V.1 Pemilihan Objek 31

V.2 Memindahkan Objek 32

V.3 Meng-kopi Objek 34

V.3.1 Menggunakan Ctrl+C 36

V.3.2 Menggunakan Ctrl+D 36

V.4 Mengubah Ukuran Objek 36

V.5 Meng-Cut Objek 37

V.6 Perintah – Perintah Arrange 38

V.6.1 Rotate 38

V.6.2 Flip Horizontal/Flip Vertical 38

V.6.3 Cut Vertical/Cut Horizontal 39

V.6.4 Merge Selection 39

Bab VI Fitur – Fitur Tambahan 41

VI.1 Design Rule Checker 41

VI.2 Circuit Extractor 46

VI.3 Cross-Sectional Viewer 47

Bab VII Mask dan Teknologi Yang Ada di L-Edit 50

VII.1 Default Teknologi 50

VII.2 Gambar Layout 50

Page 6: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

6

VII.3 Teknologi Lain dalam L-Edit 51

VII.4 Design Rules 54

Bab VIII Melayout Komponen 57

VIII.1 Transistor MOS 57

VIII.1.1 Pemecahan MOS 59

VIII.1.2 Matching MOS 60

a. Cara Normal 61

b. Cara Interdigitized 62

c. Cara Common Centroid 63

VIII.2 Kapasitor 65

VIII.3 Bipolar Junction Transistor (BJT) 68

VIII.4 Resistor 70

Bab IX Contoh Kasus 72

IX.1 Membuat Desain Plan 74

IX.2 Simulasi Dengan PSPICE 82

IX.3 Menentukan Tata Letak Komponen 89

IX.4 Menggambar Layout dan Ekstraksi 91

IX.5 Analisa Post Layout 97

Kesimpulan 104

Page 7: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perancangan IC analog adalah salah satu keahlian khusus yang diharapkan dapat

dikuasai dengan baik oleh sarjana teknik elektro, khususnya yang memilih jalur

pilihan elektronika. Menanggapi hal di atas, maka Departemen Teknik Elektro ITB

mengadakan kuliah EL-421 (Perancangan Op-Amp) yang pada intinya adalah

merancang suatu rangkaian analog yang akan diimplementasikan sebagai IC analog.

Salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk merancang IC analog adalah L-

EditTM. Keunggulan L-EditTM adalah dari segi penggunaannya yang mudah dan

kompatibilitasnya yang andal, sehinga dapat diproses lanjut dengan perangkat lunak

lainnya. Dengan L-EditTM dapat dilakukan pengolahan layout IC analog dengan

sangat mudah.

I.2 Rumusan masalah

Pada laporan kerja praktek ini penulis akan memaparkan dengan lengkap dan detail

bagaimana cara pengggunaan L-EditTM, mulai dari menginstall hingga ekstraksi ke

PSPICE script. Tidak lupa diberikan juga design rules untuk tiap komponen dan

design plan untuk sebuah rangkaian Op-Amp yang cukup kompleks.

Page 8: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

8

I.3 Batasan Masalah

Penggunaan L-EditTM akan dimulai dari pengetahuan tentang file-file pada L-EditTM,

cara menginstall, dan cara-cara penggunaan tools yang ada pada L-EditTM.

Perancangan IC analog yang akan dibahas disini dibatasi hanya pada komponen-

komponen dasar, yaitu: NMOS, PMOS, BJT, resistor, dan kapasitor. Beberapa

konfigurasi layout juga akan dibahas secara singkat. Untuk Pad tidak akan dibahas

pada laporan kerja praktek ini, karena hal tersebut sudah berada diluar batas ruang

lingkup EL-421.

I.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memberikan pedoman

penggunaan perangkat lunak L-EditTM sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam

mengikuti mata kuliah EL-421. Disampimg itu diharapkan juga laporan ini berguna

untuk memberikan wawasan tentang perancangan IC analog. Dengan demikian

diharapkan laporan ini dapat dijadikan materi pendukung mata kuliah EL-421 dan

meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai L-EditTM.

I.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah. Batasan masalah,

tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

Page 9: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

9

BAB II : BERKENALAN DENGAN L-EditTM

Berisi cara instalasi, penjelasan direktori-direktori yang ada

dalam L-EditTM.

BAB III : MENGGUNAKAN L-EditTM

Berisi penjelasan tentang environment L-EditTM secara

lengkap.

BAB IV : MELAYOUT DENGAN L-EditTM

Berisi penjelasan navigasi, cara menggambar, emergency

abort, dan manajemen memori.

BAB V : DASAR – DASAR MENGEDIT OBYEK

Berisi pemilihan objek, pemindahan objek, meng-kopi objek,

mengubah ukuran objek, meng-cut objek, dan perintah-

perintah arrange.

BAB VI : FITUR - FITUR TAMBAHAN

Berisi Design Rule Check, Circuit Extractor, Cross-Sectional

Viewer.

BAB VII : MASK DAN TEKNOLOGI PADA L-EditTM

Berisi default teknologi, gambar layout, dan cara mengubah

teknologi.

BAB VIII : MELAYOUT KOMPONEN

Berisi cara melayout MOS, BJT, kapasitor dan resistor

beserta design rule-nya.

Page 10: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

10

BAB IX : CONTOH KASUS

Berisi langkah – langkah perancangan IC analog dengan

menggunakan L-EditTM.

BAB X : KESIMPULAN

Berisi kesimpulan langkah – langkah perancangan IC analog

dengan menggunakan L-Edit TM

Page 11: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

11

BAB II

BERKENALAN DENGAN L-Edit TM

Selamat datang di L-EditTM student version. Pada bab ini akan dikenalkan program L-

EditTM mulai dari bagaimana cara menginstal, bagaimana cara menggunakan, dan apa

saja yang dapat dilakukan dengan L-EditTM.

II.1 Pendahuluan

L-EditTM adalah editor layout IC analog, yang memiliki semua perangkat yang

diperlukan untuk mendesain IC analog dengan tingkat kompleksitas yang beragam.

Desain layout IC analog dengan menggunakan L-EditTM bersifat full custom, yang

artinya semua proses penggambaran layout dilakukan oleh user secara manual. L-

EditTM student version memiliki hampir semua tools yang ada pada L-EditTM full

version, termasuk design rule checker(DRC), dan cross-sectional viewer yang

memungkinkan kita untuk melihat layer-layer pada chip IC analog.

II.1.1 System Requirements

Untuk menginstall dan menggunakan L-EditTM student version, sistem minimal yang

dimiliki harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :

• Komputer berbasis MS-DOS, dengan RAM minimal 640K dan sebuah floppy

disk drive 3,5’. L-EditTM dapat berfungsi pada semua jenis operating sistem

berbasis DOS dan NTFS (Win 311, win 95, win 98, win 98SE, win ME, win

2000, win NT, dan win XP).

• Graphic card EGA 256K RAM

• Mouse

Page 12: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

12

Perkembangan hardware komputer sekarang ini sudah sedemikian pesat. Dengan

demikian diyakini bahwa tidak akan ada lagi masalah terhadap keterbatasan hardware

komputer .

II.1.2 Keterbatasan Student Version

Walaupun L-EditTM student version memiliki hampir semua tools yang dimiliki oleh

L-EditTM Full Version, namun tetaplah memiliki keterbatasan, yaitu :

• Penggunaaan Memory(RAM) terbatas sampai 640 K saja, sedangkan pada full

version penggunaan memory tidak dibatasi. Hal ini berimplikasi pada ukuran

file desain yang dihasilkan hanya berkisar antara 50 – 60 K.

• File hanya dapat disimpan dalam bentuk .tdb(tanner data base), walaupun

demikian hal ini tidak berpengaruh pada saat printing, plotting, atau editing.

• Student version tidak dapat membaca file dengan format CIF, atau GDS II.

Dengan demikian file desain IC yang menggunakan student version tidak

dapat langsung dikirimkan ke foundry untuk di produksi. Kita memerlukan

L-EditTM Full version untuk mengkonversikan format .tdb ke .cif atau .gds.

• Student version didesain untuk menghasilkan grafik dengan kualitas resolusi

EGA, sedangkan pada full version dapat dihasilkan grafik berkualitas VGA

atau SVGA.

Keterbatasan dari sudent vesion ini tidaklah mempengaruhi kinerja software. Satu

hal yang perlu diperhatikan adalah keterbatasan penggunaan memory(RAM).

Kami merekomendasikan anda untuk tidak menggunakan program lain selagi

menggunakan L-EditTM. Bila batas maksimum penggunaan memory dilewati,

maka sebagian atau seluruh desain anda dapat hilang.

Page 13: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

13

II.2 Meng-install L-EditTM

Meng-install L-EditTM adalah hal yang sangat mudah. Anda hanya tinggal

mengkopinya dari floppy disk ke hard disk anda, terserah ke drive mana saja, tidak

harus di drive c.

II.2.1 File – File dalam L-EditTM

File-file yang ada dalam L-EditTM adalah :

ledit.exe

ledit.tdb

morbn20.ext

morbn20.xst

example.tdb

xsect.tdb

xsect.xst

scna.spc

Progam utamanya adalah ledit.exe. Tiap kali program ini dijalankan, maka ledit.tdb

akan di-load sebagai file teknologi dasar yang digunakan. Kedua file ini harus selalu

ada ketika kita akan mulai menggunakan L-EditTM.

Sebagai tambahan dari kedelapan file diatas, maka turut disertakan enam subdirektori

dalam L-EditTM, yaitu :

XSECT – Cross-Section Viewer data files;

EXTRACT – Data files for Circuit Extractor;

SAMPLES – Misdellaneous sample drwings;

PRTSETUP – Alternate drawing background screens;

TECH – CMOS technology files;

MUMPS – Micromechanical technology files.

Page 14: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

14

BAB III

MNGGUNAKAN L-Edit TM

III.1 Lingkungan Kerja L-EditTM

Untuk memulai menggunakan L-EditTM, anda tinggal men-double click file ledit.exe.

Kemudian akan muncul layar seperti ini :

Mari kita bahas satu persatu istilah-istilah dalam gambar tersebut.

• Menu Bar

Menu bar adalah daerah paling atas dari layar L-EditTM. Menu bar berisi semua fitur

operasi pada L-EditTM.Untuk melihat perintah-perintah yang berada di dalamnya,

anda tinggal men-click kategori-kategori yang tersedia. Cara penggunaannya sama

persis dengan penggunaan Microsoft Windows, jadi anda pasti tidak akan mengalami

masalah dalam penggunaannya.

Page 15: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

15

Adapun menu-menu yang tersedia pada menu bar ini akan dibahas satu persatu secara

detail pada akhir bagian ini.

• Mouse Button

Mouse Button digunakan sebagai alat dasar untuk menggambar, dan juga sebagai

divais pengontrol. L-EditTM pada dasarnya akan mengasumsikan bahwa mouse yang

digunakan adalah 3-button mouse. Jika anda menggunakan 2-button mouse, maka

anda tinggal menekan tombol Alt-Key sembari klik kiri mouse anda. L-EditTM akan

menampilkan mouse button untuk 2-button mouse, seperti yang anda lihat pada

gambar.

• Work Area

Work area adalah daerah atau tempat kita untuk menggambar layout IC. Untuk

menyesuaikan daerah penglihatan yang cocok sesuai dengan keinginan anda, anda

dapat melakukan zoom in dan zoom out. Zoom in menggunakan tombol ”-“,

sedangkan zoom out menggunakan tombol ”+”.

• Locator

Locator terletak di atas sudut kanan layar L-EditTM, didefinisikan dengan sepasang

angka koordinat (x,y). Locator menunjukkan dimana letak mouse yang sedang berada

pada work area.

• File Name

File name menampilkan nama file yang sedang aktif anda kerjakan. Sebuah file akan

memiliki nama setelah anda menyimpannya dan memberikan nama (Hal yang sudah

biasa untuk semua aplikasi windows)

• Cell Name

Sebuah cell adalah blok dasar dari sebuah VLSI. Contoh : sebuah paralel adder dapat

dibuat dengan menggabungkan beberapa full adder yang dihubungkan secara paralel.

Sebuah file dapat berisi banyak cell, cell name menunjukkan nama dari blok yang

sedang anda kerjakan. Penggunaan cell sangat berguna untuk desain yang sangat

besar.

Page 16: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

16

• Layer Name

Sebuah IC terdiri dari banyak layer material, seperti polysilicon, metal, dll. Layer

name menunjukkan layer apa yang anda pilih untuk digambar.Layer-layer ini

ditentukan oleh file ledit.tdb .

• Layer Palette

Layer palette membantu anda untuk menggambarkan pola-pola layer yang anda

inginkan. Anda tinggal memilih pola mana yang anda inginkan dengan meng-klik kiri

salah satunya dan kemudian anda dapat mulai menggambar layout.

III.2 Pembahasan Secara Detail Menu Bar

Pilihan – pilihan yang tersedia pada menu bar ini adalah : File, Edit, View, Cell,

Arrange, Setup, dan Special. Mari kita bahas satu per satu pilihan-pilihan itu secara

detail.

III.2.1 File

Pada File kita dapat menemukan sekumpulan perintah yang memungkinkan kita

melakukan akses ke operasi file. Perhatikan file menu window di bawah ini :

Sekarang mari kita bahas perintah-perintah di atas satu-persatu.

• New

Perintah ini untuk membuat file baru . Ketika anda menjalankan perintah ini, maka

anda akan mendapatkan suatu box dialog dan anda akan diminta untuk mengisikan

Page 17: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

17

nama file baru tersebut. Setelah memberi nama file baru tersebut, klik OK. Anda juga

dapat melakukan perintah ini dengan cara menekan Ctrl dan N secara bersamaan

(^N).

• Open

Perintah ini untuk membuka suatu file. Ingat bahwa file yang dapat dibuka hanyalah

file berekstensi .tdb. Anda dapat membuka file yang berasal dari harddisk atau dari

floppy disk. Jika file yang ingin anda buka berada dalam folder L-EditTM, maka anda

tinggal ketikkan nama file tersebut. Tetapi jika file yang akan anda buka tidak berasal

dari folder L-EditTM, maka anda perlu mengisikan path-nya . Contoh : A:\Proyek-

1.tdb

Cara lain untuk melakukan perintah ini adalah dengan ^O.

• Save

Perintah ini untuk menyimpan hasil desain layout anda. File yang tersimpan akan

selalu berekstensi .tdb. Anda akan diminta untuk memberikan nama pada file yang

akan disimpan, setelah itu klik OK. Cara lain untuk melakukan perintah ini adalah

dengan ^S

• Save As

Perintah ini digunakan jika anda ingin mengedit suatu desain layout, tanpa anda

kehilangan desain layout yang asli. File yang ingin anda edit tersebut terlebih dahulu

harus disimpan dengan nama lain, beru kemudian anda edit.

• Close

Perintah ini digunakan jika anda ingin keluar dari file L-EditTM yang sedang anda

kerjakan.. Anda terlebih dahulu akan ditanya apakah anda hendak menyimpan hasil

desain anda sebelumnya sebelum menutup file tersebut. Pilihan terserah pada anda,

apakan file ingin disimpan, atau dibiarkan begitu saja. Cara alternatif untuk

melakukan perintah ini adalah dengan ^W

Page 18: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

18

• Replace Setup

Perintah ini memungkinkan anda untuk mengubah informasi file yang sedang aktif

dengan informasi data file yang lain. Ketika menjalankan perintah ini anda akan

diminta untuk mengisikan informasi pada parameter setup yang baru.

• Info

Perintah ini akan memberikan informasi mengenai file yang sedang aktif. Informasi

tersebut dapat berupa nama file, pembuat file, tanggal pembuatan file, tanggal terakhir

pengeditan file, messages, dan nomor versi.

Perintah ini juga berguna untuk mengunci(lock) file. File yang terkunci hanya dapat

dilihat atau dikopi, tetapi tidak dapat diubah.

• Choose Printer

Perintah ini berguna untuk memilih printer yang akan digunakan untuk mencetak file

layout desain

• Page Setup

Perintah ini berguna untuk menentukan lebar halaman layout dan kualitas hasil

cetakan ketika file layout desain akan di cetak dengan printer.

• Print/Plot

Perintah ini akan menginisiasi file untuk proses pencetakan. Ada banyak pilihan

seperti page scaling, print range, dan number of copies yang harus anda tentukan.

• Push to DOS

Perintah ini akan mengeluarkan kita sementara waktu dari L-EditTM ke DOS .

Perintah ini akan menggunakan memory sebanyak 200K. Untuk kembali lagi ke L-

EditTM, anda tinggal mengetikkan EXIT pada DOS prompt.

• Quit

Perintah ini akan mengeluarkan anda dari L-EditTM. Cara lain untuk melakukan

perintah ini adalah dengan ^Q

Page 19: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

19

III.2.2 Edit

Perintah –perintah edit berguna untuk melakukan manipulasi object pada layout. Di

bawah ini adalah edit menu window

• Undo

Perintah ini akan mengembalikan pekerjaan anda pada kondisi asli sebelum

mengalami edit. Perintah ini hanya dapat membatalkan perintah-perintah yang

berhubungan langsung dengan object seperti: copy, move, flip, rotate, dll. Cara

termudah untuk melakukan undo adalah dengan mekan tombol ^Z.

• Cut

Perintah ini sama dengan move, yang berarti akan memindahkan object dari suatu

tempat ke tempat lain. Sebelum anda menggunakan perintah ini, tentunya anda harus

memilih terlebih dahulu object apa yang akan di-cut. Cara termudah melakukan hal

ini adalah dengan tombol ^X

• Copy

Perintah ini akan meng-kopi object dari suatu tempat untuk kemudian ditempatkan di

tempat lain. Saya tidak tahu apa terjemahan bahasa indonesia yang tepat untuk kata

Page 20: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

20

copy, jadi sebaiknya digunakan kata kopi saja (tentunya ini bukan kopi untuk di

minum,lho).

• Paste

Setelah anda melakukan cut atau copy, tentunya anda harus melakukan paste. Paste

ini berarti akan meletakkan object yang telah di-cut atau di-copi. Cara termudah

untuk melakukan paste adalah dengan ^V.

• Clear

Perintah ini akan menghilangkan object yang anda pilih. Cara alternatif untuk

melakukan perintah ini adalah dengan ^B.

• Duplicate

Berbeda halnya dengan perintah copy, pada perintah duplicate ini akan dihasilkan

duplikat object yang anda pilh secara langsung. Anda tidak perlu melakukan perintah

paste setelah melakukan perintah ini. Duplicate juga dapat dilakukan dengan

menekan tombol ^D

• Select All

Perintah ini adalah untuk memilih semua object yang ada pada work area. Dengan

mengetik tombol ^A , maka anda dengan mudah telah melakukan perintah ini.

• Unselect All

Perintah ini adalah kebalikan dari perintah Select All. Untuk melakukannya anda

cukup menekan tombol Alt-A secara bersamaan.

• Find Object

Perintah ini berguna untuk mencari sebuah tipe object dari layer yang diberikan.

Anda akan mendapatkan sebuah dialog box yang akan menuntun anda memilih satu

dari tiga tipe, yaitu: object, port, atau instance. Hanya satu layer yang dapat dicari

pada suatu waktu.

• Find Next object

Perintah ini adalah kelanjutan dari perintah Find Next.

Page 21: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

21

• Edit Object

Perintah ini adalah untuk melakukan edit pada object, menggunakan text. Yang

termasuk pada perintah ini adalah informasi seperti posisi object, koordinat layer, tipe

data, dan lain-lain.

• Group

Perintah ini akan membuat cell baru berisi object yang dipilih dalam cell yang sedang

aktif.

• Ungroup

Perintah ini adalah kebalikan dari group.

III.2.3 View

Perintah-perintah view berguna untuk menentukan environtment dari work area.

Menu view adalah seperti berikut ini :

• Show/hide All Insides

Perintah Show All Insides ini akan menampilkan secara detail semua bagian cell pada

layout. Perintah ini dapat diakifkan ketika bagian detail dari cell tidak ditampilkan.

Kebalikan dari perintah ini adalah Hide All Insides.

Page 22: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

22

• Show/Hide Insides

Sama seperti pada perintah Show/Hide All Insides, perintah ini akan menampilkan

atau menyembunyikan bagian detail dari suatu cell. Letak perbedaannya adalah pada

perintah ini yang akan ditampilkan detailnya adalah hanya object yang dipilih, jadi

bukan semuanya.

• Cell outline/Icon View

Dengan perintah ini kita dapat menampilkan cell dengan menggunakan informasi

yang tergambar pada icon layer. Sebagai contoh : sebuah cell inverter dapat di

deskripsikan dengan menggunakan logic symbol ekivalen pada icon layer. Perintah

ini berguna untuk mengurutkan aliran logic dari sebuah rangkaian.

• Hide/Show Arrays

Perintah ini akan menyembunyikan array yang ada pada suatu cell.

• Hide/Show ports

Perintah ini akan menampilkan atau menyembunyikan lokasi port dari cell yang

sedang di-edit.

• Hide/Show Location

Perintah ini akan menampilkan atau menyembunyikan lokasi koordinat dari mouse

pada sudut kanan atas layar L-EditTM.

• Hide/Show Grid

Perintah ini akan menampilkan atau menyembuntikan grid pada work area. Grid

adalah titik-titik koordinat pada work area. Grid sangat berguna untuk penentuan luas

dari suatu layer.

• Home View

Perintah ini secara otomatis akan melakukan skala dan reposisi pada layout, sehingga

seluruh object dapat dilihat pada layar monitor.

• Excange View

Mengubah tampilan yang aktif menjadi tampilan sebelumnya.

Page 23: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

23

• Mouse Zoom

Perintah ini akan membuat mouse anda dapat digunakan untuk melakukan zoom atau

pan.

• Zoom In

Perintah ini akan membesarkan tampilan pada work area dengan faktor 2

• Zoom Out

Perintah ini akan mengecilkan tampilan pada work area dengan faktor 2

• Zoom Selection

Perintah ini akan melakukan zoom pada object tertentu sesuai yang anda pilih.

• Pan Left/Right/Up/Down

Perintah ini akan menggeser window L-EditTM ke kiri, kanan, atas, atau bawah.

III.2.4 Cell

Cell adalah bagian terkecil dari suatu rangkaian, yang dapat digunakan pada bagian

lain. Penggunaan cell akan sangat bermanfaaat jika kita akan melakukan suatu desain

yang besar. Menu window dari Cell adalah seperti di bawah ini :

• Info

Perintah ini akan menampilkan informasi dari cell yang sedang aktif. Informasi

tersebut dapat berupa nama file, nama pembuat, tanggal pembuatan, dll. Cell dapat

juga di lock dengan perintah ini. Suatu cell yang di lock hanya akan dapat dilihat dan

di kopi, tetapi tidak dapat di-edit.

Page 24: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

24

• New

Perintah ini akan membuat cell baru. Ketika menjalankan perintah ini, maka window

cell yang sedang aktif akan ditutup, tetapi tetap ada dalam memory.

• Open

Perintah ini berguna untuk membuka file dari cell. Daftar dari cell yang ada akan

ditampilkan, anda tinggal memilih cell mana yang akan dibuka.

• Revert Cell

Perintah ini akan mengembalikan bentuk cell seperti awal file cell ini dibuka. Segala

perubahan yang dilakukan pada cell ini akan diabaikan.

• Close As

Perintah ini hampir sama dengan save as. Sebelum anda menutup file anda dapat

memberi nama baru bagi file cell tersebut.

• Delete

Perintah ini akan menghapus suatu cell dari daftar cell.

• Rename

Perintah ini berguna jika anda ingin mengganti nama cell.

• Copy

Perintah ini akan membuat duplikat dari suatu cell secara detail.

• Fabricate

Perintah ini tidak digunakan, kecuali jika desain anda akan dikirimkan ke suatu

foundry untuk di produksi.

• Flatten

Perintah ini akan membuat hirarki cell menjadi sejajar.

III.2.5 Arrange

Perintah-perintah arrange digunakan untuk melakukan edit pada object. Menu

window dari Arrange adalah seperti berikut ini:

Page 25: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

25

• Rotate

Perintah ini berguna untuk memutar object yang dipilih sebesar 900 berlawanan

dengan arah jarum jam.

• Flip Horizontal/Vertical

Perintah ini akan mencerminkan object terhadap sumbu horizontal atau sumbu

vertikal.

• Cut Horizontal/Vertical

Perintah ini akan membagi object terhadap sumbu horizontal atau sumbu vertikal.

• Merge Selection

Perintah ini akan menggabungkan layer-layer sejenis yang saling berpotongan

menjadi satu buah layer saja

III.2.6 Setup

Perintah – perintah setup memberikan informasi mengenai teknologi yang digunakan.

Contohnya adalah sifat-sifat material, resistansi, kapasitansi, design rules, dan

parameter-parameter yang lain. Menu window dari Setup adalah seperti berikut ini :

Page 26: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

26

• Palette

Perintah ini berguna untuk mengubah tampilan warna pada palette. Ada banyak

pilihan warna, anda tinggal memilih salah satu diantaranya.

• Environtment

Environtment secara harfiah adalah lingkungan. Perintah ini berfungsi untuk

mengubah environtment pada L-EditTM, seperti highlighting, warna foreground,

warna background, dan fitur-fitur lain pada L-EditTM

• Layers

Perintah ini berguna untuk mengedit struktur layer dari file yang sedang aktif.

Perintah ini juga dapat memungkinkan anda untuk mengatur bagaimana warna

gabungan 2 layer atau lebih. Selain itu dengan perintah ini, kita dapat menentukan

nilai resistansi, dan kapasitansi dari tiap layer. Hal ini berguna pada saat proses

ekstraksi layout menjadi listing SPICE.

• Wires

Perintah ini berguna untuk menentukan lebar awal dari wire

• Derived Layers

Mendefinisikan layer-layer layout dengan menggunakan operasi Boolean.

Page 27: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

27

• Technology

Perintah ini memungkinkan kita untuk menggubah teknologi dan parameter-

parameter yang digunakan. Perintah ini berguna untuk memeriksa teknologi yang

digunakan pada layout anda.

• Grid

Perintah ini berfuna untuk mengubah parameter grid dan untuk mengendalikan

pergerakan pointer mouse.

• CIF

Perintah ini memungkinkan anda untuk memodifikasi layer teknologi sehingga sesuai

dengan syntax CIF. Perintah ini tidak dapat dijalankan pada L-EditTM Student

Version.

• GDS II

Perintah ini berguna untuk menentukan pembacaan informasi GDS II. Perintah ini

tidak tersedia pada L-EditTM Student Version.

• SPR Block, Padframes, Pad Routes

Perintah - perintah ini digunakan pada router otomatis dalam L-EditTM Full Version.

Dengan demikian perintah –perintah ini tidak dapat dijalankan pada L-EditTM Student

Version.

III.2.7 Special

Perintah-perintah yang ada pada menu special merupakan fitur-fitur khusus dalam L-

EditTM. Menu window dari Special adalah seperti berikut ini ;

Page 28: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

28

• Generate Layers

Perintah ini berguna untuk men-generate layer, dengan demikian perintah ini dapat

digunakan untuk mendefinisikan physical layer dengan menggunakan efek dari dua

mask atau lebih.

• Clear Gen’ed Layers

Perintah ini berguna untuk menghapus semua object pada layer.

• DRC

Perintah ini berguna untuk melakukan pemeriksaan design rule dari desain layout

anda. Dengan menggunakan perintah ini dapat diketahui apakah desain layout anda

melanggar design rule atau tidak.

• DRC Box

Perintah ini sama fungsinya dengan DRC. Perbedaannya adalah pada DRC Box kita

dapat menentukan object mana yang akan di periksa design rulenya, jadi tidak semua

object akan diperiksa, hanya object-object yang kita tentukan saja.

• Clear Error Layer

Jika desain layout kita memiliki kesalahan design rule, maka akan muncul tanda salah

pada desain kita tersebut (berupa tanda silang yang besar). Untuk menghilangkan

tanda error tersebut, maka digunakanlah perintah Clear Error layer.

• Place and Route

Perintah ini tidak tersedia pada L-EditTM Student Version.

Page 29: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

29

• Extract

Perintah ini berguna untuk melakukan ekstraksi desain layout menjadi listing SPICE.

Hasil ekstraksi tersebut dapat anda simulasikan pada SPICE untuk mendapatkan

perkiraan karakteristik dari rangkaian.

• Cross Section

Perintah ini berguna untuk melihat penampang melintang hasil desain layout anda.

Dari sini kita dapat mengetahui bagaimana gambar permukaan penampang melintang

dari desain. Anda tinggal menentukan daerah mana yang ingin dilihat penampang

melintangnya.

Page 30: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

30

BAB IV

MELAYOUT DENGAN L-Edit TM

IV.1 Navigasi

Perintah dasar navigasi adalah PAN dan ZOOM. Pan adalah perintah untuk

menggeser layar work area. Perintah ini dapat dilakukan dengan tombol arah panah,

seperti di bawah ini.

Sedangkan Perintah ZOOM adalah untuk medekatkan atau menjauhkan pandangan

kita dari object. Perinta ini dapat dilakukan dengan tombol “+” atau “-“, seperti

dibawah ini :

IV.2 Menggambar Dengan L-Edit TM

Anda sekarang dapat mulai menggambar dengan menggunakan L-EditTM. Cobalah

pertama kali menggunakan drawing tools yang ada. Ada enam drawing tools yang

ada pada Tool palette, yaitu :

• Arrow : untuk memilih dan menunjuk objek

Page 31: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

31

• Rectangle : untuk menggambar objek berbentuk segi empat

• Polygon : untuk menggambar polygon

• Wire : untuk menggambar wire

• Circle : untuk menggambar objek berbentuk lingkaran

• Port : untuk mendefinisikan titik masukan sinyal dan untuk memberikan label

text

Untuk menggunakan drawing tool diatas, anda tinggal memilih salah satu

diantaranya, dan mulai menggambarkan pola yang anda inginkan. Untuk

menggambarkan pola, anda harus meng-klik kiri dan kemudian tahan selama anda

membentuk polanya. Berikut ini adalah contoh pola – pola menggunakan drawing

tool diatas :

Circle Rectangle Polygon

Wire

Page 32: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

32

Pada saat menggambar port anda akan mendapatkan box diolog seperti dibawah ini.

Anda tinggal mengisikan nama port yang diinginkan dan menentukan seberapa besar

ukuran text-nya.

hasilnya adalah seperti berikut ini

Ada cara lain untuk memilih keenam drawing tools tersebut, yaitu dengan

menggunakan tombol F1 – F6. Secara detail adalah sebagai berikut :

IV.3 Emergency Abort

Segala operasi pada L-EditTM dapat dihentikan dengan perintah Control-Break.

Perintah ini hanya dilakukan pada saat genting saja. Ketika perintah ini di eksekusi,

maka segala proses eksekusi program yang sedang berlangsung pada saat itu akan

dihentikan. Yang harus diperhatikan adalah segala stuktur data internal yang sedang

Page 33: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

33

dieksekusi akan dibiarkan tanpa disimpan begitu saja. Setelah anda melakukan

perintah ini, disarankan untuk segera menyimpan pekerjaan anda, dan keluar dari L-

EditTM, kemudian anda dapat memulai menggunakan L-EditTM kembali dari awal.

IV.4 Memonitor Penggunaan memori

Seperti yang sudah dikatakan pada awal bab ini bahwa untuk L-EditTM Student

version ini penggunaan memori sangatlah dibatasi, yaitu hanya sampai 640 K.

Sebuah desain yang kompeks dan sudah mulai menggunakan library cell yang besar

akan memboroskan penggunaan memori. L-EditTM akan memberi peringatan jika

pengguanaan memori sudah hampir melampai batas. Jangan abaikan peringatan ini,

karena jika batas memori dilampaui maka anda dapat kehilangan sebagian, atau

bahkan keseluruhan desain anda. Anda sangat dianjurkan untuk sering memonitor

penggunaan memori, terlebih jika anda sedang mengerjakan sebuah disain yang

besar.

Untuk memonitor penggunaan memori, pilih status dari sudut kanan atas menu bar.

Kemudian akan muncul status windows seperti di bawah ini. Hal terpenting yang

harus diperhatikan adalah pernyataan “Free Memory” pada baris terakhir. Pastikan

bahwa anda masih memiliki banyak free memori pada saat melakukan desain.

Page 34: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

34

Cara Alternatif untuk melakukan hal di atas adalah dengan menekan tombol F9.

Berikut ini adalah box dialog yang menyatakan bahwa anda sudah melebihi batas

penggunaan memori.

Anda akan diberikan dua pilihan, yaitu me-restart L-EditTM secara otomatis atau

keluar dari L-EditTM terlebih dulu, baru kemudian mulai menggunakan L-EditTM

kembali secar manual. Jika anda memilih restart, maka L-EditTM akan berusaha

kembali ke tampilan awal . Tetapi pilihan ini sangat memakan memori, dan jika gagal

anda akan mendapatkan pesan seperti di bawah ini

Page 35: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

35

Jika anda mengalami hal seperti ini , sebaiknya anda segera menyimpan hasil

pekerjaan dan keluar dari L-EditTM terlebih dahulu, baru kemudian memulai L-EditTM

dari awal. Hal ini dikarenakan anda sudah tidak dapat melakukan operasi apapun

pada L-EditTM.

Apabila anda memilih Exit, maka anda akan kembali ke DOS atau windows dan

mendapatkan pesan seperti di bawah ini :

IV.5 Menyimpan Hasil Desain

Hal penting lain yang harus anda lakukan adalah menyimpan hasil desain anda secara

teratur. Hal ini berguna untuk mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang

tidak diinginkan ( kehilangan hasil desain anda karena tiba – tiba mati lampu atau

komputer hang sedangkan anda belum sempat untuk menyimpan hasil pekerjaan anda

). Untuk menyimpan hasil kerja anda, maka anda pilih File>save, atau File>Save As

pada menu bar. Perhatikan ilustrasi di bawah ini.

Page 36: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

36

Setelah itu anda akan mendapatkan diaolg box seperti dibawah ini. Anda tinggal

mengisikan nama file sesuai dengan keinginan anda. Pada contoh di bawah ini file

diberi nama Proyek-1.

Page 37: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

37

BAB V

DASAR - DASAR MENGEDIT OBYEK

V.1 Pemilihan Obyek

Untuk memilih layer yang akan digambar, anda tinggal memilih salah satu layer pada

layer palette windows, lalu klik kiri layer tersebut. Sebagai contoh, pada gambar

diatas, layer yang dipilih adalah poly. Untuk mendapatkan layer – layer lainnya, anda

tinggal klik kiri tanda panah yang berada di bawah layer palette windows tersebut.

Setelah anda memilih layer, anda dapat mulai menggambar. Perhatikan contoh di

bawah ini

Page 38: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

38

Gambar diatas adalah sebuah NMOS. Untuk menggambarkannya, pertama anda pilih

anda pilih active layer(warna hijau), kemudian gambarkan sebuah segiempat. Setelah

itu, anda pilih poly layer(warna merah), dan gambarkan sebuah segiempat di tengah-

tengah active layer. Setelah itu anda pilih active contact layer(warna hitam) dan

gambarkan segiempat berukuran 2x2 di sekitar poly layer, tetapi masih di dalam

active layer. Kemudian anda pilih metal layer, kemudian gambarkan segiempat

hingga menutupi active-contact. Dan yang terakhir anda pilih N-Select dan

gambarkan segiempat hingga melingkupi gambar MOS tersebut. Urutan-urutan diatas

tidaklah baku, anda dapat saja memulainya dengan menggambarkan N-Select terlebih

dulu, baru kemudian active-layer dan seterusnya.

Untuk menggambarkan divais(MOS, resistor, capasitor,dll) tidaklah sembarangan.

Ada aturan-aturan main yang harus ditaati. Hal itu tidak akan dibahas pada bab ini,

yang terpenting adalah anda dapat mulai menggunakan L-Edit. Aturan-aturan tersebut

akan dibahas secara mendetail pada bagian Design Rules.

V.2 Memindahkan Obyek

Untuk memindahkan obyek yang sudah digambarkan, maka anda beberapa cara yang

dilakukan. Cara yang termudah adalah dengan menggunakan mouse. Misalkan anda

ingin memindahkan active layer pada gambar contoh diatas. Yang pertama anda

lakukan adalah memilih active layer, dengan cara klik kanan active layer tersebut.

Setelah itu tekan dan tahan tombol Alt. Bersamaan dengan itu klik kiri dan tahan pada

active layer tersebut, kemudian drag active layer tersebut ke daerah yang anda tuju.

Setelah sampai di daerah yang dituju, maka drop(lepaskan klik kiri, Ctrl , dan Alt).

Perhatikan bahwa daerah yang anda klik kiri adalah bagian tengahnya, bukan bagian

tepinya. Agar lebih jelasnya silakan perhatikan ilustrasi di bawah ini

Page 39: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

39

Apabila anda ingin memindahkan obyek secara keseluruhan/ semua layer pada

gambar, maka anda dapat melakukannya dengan cara klik kanan dan blok seluruh

layer, kemudian cara selanjutnya sama dengan diatas. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

Page 40: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

40

hasilnya adalah seperti pada gambar (d).

V.3 Meng- kopi Obyek

Untuk melakukan kopi obyek, cara yang termudah adalah menggunakan mouse.

Misalkan anda ingin meng-kopi layer poly pada gambar NMOS. Langkah pertama

yang anda lakukan adalah memilih poly layer dengan klik kanan. Langkah kedua

adalah tekan dan tahan tombol Ctrl, dan klik kiri secara bersamaan. Kemudian drag/

tarik ke daerah yang dituju. Yang terakhir adalah drop/lepaskan klik kiri dan tombol

Ctrl pada daerah tujuan tersebut, dan poly layer sudah ter-kopi. Agar lebih jelasnya

perhatikan ilustrasi di bawah ini.

Page 41: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

41

Untuk meng-kopi seluruh obyek, maka dapat dilakukan dengan memblok seluruh

obyek terlebih dahulu, langkah selanjutnya adalah sama dengan diatas. Perhatikan

ilustrasi di bawah ini

Hasilnya adalah seperti pada gambar (d).

Page 42: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

42

Ada cara lain untuk melakukan kopi obyek, yaitu :

V.3.1 Dengan menggunakan perintah kopi (Ctrl+C)

Caranya adalah ,pertama anda pilih obyek yang akan anda kopi(baik hanya 1 layer

atau seluruh obyek). Langkah yang kedua adalah pilih menu Edit > copy. Langkah

yang terakhir adalah paste. Paste dapat dilakukan dengan cara Ctrl+V atau dengan

memilih menu Edit > paste.

V.3.2 Menggunakan perintah duplicate(Ctrl+D)

Langkah pertama adalah dengan memilih obyek yang akan di kopi. Langkah yang

kedua adalah dengan tekan perintah Ctrl+D, atau dapat juga dari menu Edit >

Duplicate. Dengan demikian obyek langsung ter-kopi, anda tinggal memindahkannya

ke daerah yang diinginkan.

V.4 Mengubah ukuran obyek

Untuk mengubah ukuran (membesarkan atau mengecilkan) obyek, cara yang

termudah adalah dengan menggunakan mouse. Misalkan kita ingin membesarkan

ukuran dari active layer. Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih active

layer yang akan diubah ukurannya. Langkah kedua adalah tekan dan tahan tombol Alt

Page 43: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

43

dan klik kiri bagian tepi dari active layer tersebut. Ingat yang di klik kiri adalah

bagian tepi dari layer. Kemudian drag sampai ukuran acrive layer tersebut sesuai

dengan keinginan anda. Agar lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di bawah ini :

V.5 Meng-Cut Obyek

Untuk melakukan cut pada obyek, langkah pertama adalah memilih obyek yang akan

di-cut. Setelah itu anda lakukan perintah ^C, atau dapat juga dari menu Edit>cut. Dan

langkah yang terakhir adalah paste. Paste dapat dilakukan dengan cara ^V atau

dengan memilih menu Edit > paste.

Page 44: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

44

V.6 Perintah- perintah Arrange

Perintah-perintah arrange merupakan perintah-perintah yang berguna untuk

mengubah orientasi obyek. Adapun perintah-perintah arrange tersebut adalah :

V.6.1 Rotate

Perintah rotate akan memutar obyek sebesar 900 berlawanan dengan arah putaran

jarum jam. Cara melakukannya adalah dengan memilih menu Arrange>Rotate, atau

hanya dengan cara menekan tombol R. Tentunya sebelum itu kita sudah memilih

obyek mana yang akan di putar.

V.6.2 Flip Horizontal/Flip Vertical

Perintah flip ini akan mencerminkan obyek terhadap sumbu x atau sumbu y. Flip

horizontal akan mencerminkan obyek terhadap sumbu y, sedangkan flip vertical akan

mencerminkan obyek terhadap sumbu x. Cara melakukannya adalah dengan memilih

Page 45: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

45

menu Arrange>Flip horizontal, atau Arrange>Flip vertical. Agar lebih jelasnya

perhatikan ilustrasi berikut ini :

V.6.3 Cut Vertical/ Cut Horizontal

Perintah ini berfungsi untuk membagi obyek sesuai dengan sumbu yang ditunjukkan

oleh mouse.

V.6.4 Merge Selections

Perintah ini berfungsi untuk menggabungkan obyek yang berpotongan pada layer

yang sama menjadi satu obyek.

Agar lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di bawah ini:

Page 46: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

46

Perhatikan sebelum di-merge pada gambar asli memiliki 2 potong active layer,dan 9

potong metal yang saling berpotongan, serta 2 poly, dan 12 active contact yang tidak

berpotongan. Setelah di merge gambar hanya memiliki 1 active layer, 1 metal,

sedangkan poly dan active contact tidak di merge karena mereka tidak berpotongan.

Page 47: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

47

BAB VI

FITUR - FITUR TAMBAHAN

Fitur –fitur ini akan membawa anda pada suasana desain CMOS yang sebenarnya.

Fitur-Fitur ini dapat anda temukan pada menu bar dengan cara-cara yang standar.

Adapun fitur-fitur tersebut adalah :

VI.1 Design Rule Checker

Setelah anda selesai mendesain sebuah rangkaian CMOS, maka langkah selanjutnya

adalah memeriksa apakah desain anda sudah sesuai dengan Design Rule. Langkah ini

dilakukan dengan Design Rule Checker(DRC). Untuk melakukannya maka caranya

adalah sebagai berikut :

Dari menu bar pilih Special>DRC

Setelah itu anda aka mendapatkan dialog box seperti di bawah ini

Page 48: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

48

Ada tiga pilihan peletakan kesalahan pada DRC, yaitu :

• Place Error Ports : menginformasikan error pada ports

• Place Error Objects : menginformasikan kesalahan pada object

• Write DRC Errors : menuliskan di mana letak kesalahan desain kita, dan apa

jenis kesalahannya. File data error ini berekstensi .DRC, yang dapat anda

temukan pada folder L-Edit , dan dapat anda buka menggunakan aplikasi

notepad. Anda juga perlu memberi nama file data error yang akan dihasilkan.

Pada gambar diatas, file data error yang dihasilkan akan diberi nama Proyek-

1.DRC

Setelah memberi nama file data error, maka anda tekan OK, dan proses design rule

checker akan dimulai. Pada saat pemeriksaan/pengecekan design rule, anda akan

mendapatkan box tanda bahwa proses pengecekan sedang berlangsung seperti di

bawah ini

pada gambar diatas yang sedang di-check adalah bagian N diffusion.

Setelah proses pengecekan design rule selesai, maka akan muncul box informasi yang

menginformasikan berapa kesalahan kita, dan apa saja kesalahan kita. Apabila desain

kita memenuhi semua design rule yang ditentukan, maka informasi yang muncul

adalah o errors seperti di bawah ini

Tetapi jika desain kita memiliki kesalahan, maka lain lagi yang muncul.

Misalkan anda menggambar layout sebuah NMOS yang kaki saurcenya

disambungkan ke kaki drain dari sebuah PMOS seperti dibawah ini.

Page 49: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

49

Setelah selesai mendesain, maka anda lakuan Design Rule Checker. Karena desain

anda mengandung kesalahan, maka yang dihasilkan adalah seperti di bawah ini

Dari gambar diatas didapatkan bahwa ada 1 kesalahan pada desain anda. Perhatikan

bahwa pada desain anda nampak suatu coretan. Coretan ini berguna untuk

Page 50: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

50

menunjukkan letak kesalahan kita dan membantu anda untuk melakukan koreksi atau

perbaikan pada desain.

Untuk mengetahui jenis error pada desain anda, cara yang termudah adalah dengan

meng-klik kanan coretan tanda error tersebut. Perhatikan contoh di bawah ini.

Pada folder L-Edit anda akan terdapat file data error berekstensi .DRC yang berisi

tentang letak koordinat kesalahan dan jenis kesalahannya. Dengan bantuan file ini

anda dapat melakuakan perbaikan atau koreksi pada gambar desain. Berikut ini

adalah file data error dari gambar desain diatas :

Nampak bahwa kesalahan yang terjadi adalah pada gate(poly layer) yang seharusnya

besarnya adalah dua lambda. Angka koordinat di belakang adalah menunjukkan pada

koordinat berapa terjadi error tersebut. Pada L-Edit dapat kita lihat pada locator, yaitu

di pojok kanan atas dari menu bar. Perhatikan gambar di bawah ini

Page 51: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

51

Yang perlu anda lakukan setelah ini adalah melakukan koreksi atau perbaikan pada

gambar desain anda berdasarkan informasi error pada file ini sampai desain anda

tidak memiliki error lagi (0 errors).

Ketika anda ingin memperbaiki kesalahan –kesalahan tersebut, dan anda merasa

terganggu dengan kehadiran tanda error tersebut sehingga anda ingin tanda error

tersebut hilang, maka anda dapat menggunakan perintah clear error layer dari menu

special, seperti di berikut ini

Page 52: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

52

Dengan demikian layout desain anda akan bersih seperti sedia kala, dan anda dapat

melakukan koreksi tanpa gangguan tanda error tersebut.

VI.2 Circuit Extractor

Setelah anda selesai melakukan DRC, maka langkah selanjutnya adalah membuat

hasil ekstraksi layout. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

Pilih dari menu bar Special>Extract

Kemudian akan muncul dialog box seperti di bawah ini

Isikan nama file teknologi ekstraksi(morbn20.ext), dan hasil ekstraksi SPICE-nya

sesuai dengan keinginan anda(pada contoh diatas namanya proyek-1.spc). Pada

bagian bawah anda memiliki dua pilihan, yaitu :

Page 53: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

53

• Write Node Names : akan menuliskan nama titik-titik (nodes) pada rangkaian

• Write Node Capacitances : akan menuliskan besarnya kapasitansi pada

rangkaian.

Hasil ekstraksi adalah file berekstensi .SPC dan dapat anda temukan pada folder L-

Edit .

Berikut ini adalah sebuah contoh file extraksi spice dari layout desain di atas.

VI.3 Cross-Sectional Viewer

Fitur ini memungkinkan anda utuk melihat penampang melintang dari desain layout

rangkaian anda. Cara untuk melakukan hal ini adalah sangat mudah, yaitu : Pilih

Special>Cross Section.

Page 54: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

54

Kemudian muncul box dialog seperti berikut ini:

L-Edit secara deafult akan memasukkan Process Definition File: morbn20.xst.

Sebenarnya ada banyak Process Definisiton File, seperti: mhp_n12.xst, morbp20.xst ,

dan lain-lain. Satu hal yang perlu anda perhatikan disini adalah File Description file

yang anda pilih haruslah sesuai dengan teknologi yang digunakan L-Edit. Pada L-Edit

ini digunakan teknologi SCNA, dengan demikian Process Defiition File yang sesuai

adalah morbn20.xst.

Kemudian anda klik OK, dan anda pilih daerah mana yang ingin dilihat secara

crossectional. Hasilnya adalah seperti berikut ini :

Gambar sebelah kiri adalah gambaran penampang melintang dari sebuah NMOS,

Kemudian gambar sebelah kanan adalah penampang melintang dari sebuah NMOS

Page 55: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

55

dan PMOS dengan source dari NMOS dihubungkan dengan drain dari PMOS.

Perhatikan bahwa garis melintang warna merah pada layout adalah letak potongan

dimana kita akan melihat penampang melintangnya

Apabila anda ingin menggunakan file teknologi selain morbn20, maka pada saat

pertama kali akan mulai menggambar desain, anda harus membuka file teknologi

tersebut. Baru kemudian anda mulai menggambar desain layout. Perhatikanlah

ilustrasi di bawah ini :

Misalkan anda ingin menggunakan file teknologi mhp_n12, maka langkah pertama

adalah membuka file teknologi tersebut

Setelah itu anda gambarkan layout desain. Pada saat akan melakukan DRC, ekstraksi,

dan cross sectional viewer anda harus mengisikan file teknologinya mph_n12.

Page 56: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

56

BAB VII

MASK DAN TEKNOLOGI YANG ADA DI L-Edit TM

Setiap layer dalam fabrikasi IC membutuhkan mask yang berbeda yang mentukan

bentuk geometris dari layer tersebut. Tiap layer mask harus dibedakan dari layer

mask lainnya. L-EditTM membedakan setiap layer dengan menggunakan penamaan

dan warna yang berbeda.

VII.1 Default Teknologi

Pertama kali kita me-run L-EditTM maka teknologi yang digunakan adalah teknologi

SCNA (Scalable CMOS N-Well Analog). Di bawah ini adalah layer-layer yang

digunakan dalam teknologi SCNA.

Physical Layer Nama Warna n-well NWELL TAN Outline Silicon nitride ACTIVE GREEN Filled Polysilicon Layer 1 POLY1 RED Filled Polysilicon Layer 2 POLY2 TAN Filled p+ Ion Implant PSELECT GREY Box n+ Ion Implant NSELECT BLUE Outline Contact cut to n+/p+ CONTACT TO ACTIVE BLACK Filled Metal 1 METAL1 BLUE Filled Metal 2 METAL2 GREY Filled Via oxide cuts VIA WHITE Filled Pad contacts (overglass) OVERGLASS PURPLE Crosshatch

VII.2 Gambar Layout

Gambar layout merupakan “top view” dari layer-layer chip dengan tiap layernya

berbeda warna. Dalam L-EditTM, untuk menggambar layout tidak perlu dilakukan

berurutan seperti dalam urutan langkah dalam fabikasi sequence. Setiap layer bias

Page 57: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

57

digambarkan kapan saja. Sebagai contoh, pembuatan gate dan daerah aktif sebuah

NMOS membutuhkan

1. ACTIVE

2. NSELECT

3. POLY

dalam urutan fabrikasinya. Di L-EditTM, ketiganya dapat digambarkan dalam

berbagai urutan, bisa POLY dulu atau NSELECT dulu. Hal ini memudahkan kita

dalam menggambar dan melakukan pengeditan yang bisa dilakukan secara langsung

tanpa harus memulai dari awal lagi.

VII.3 Teknologi Lain dalam L-EditTM

Seperti telah dinyatakan sebelumnya bahwa setiap kali kita me-launching program L-

EditTM ini untuk pertama kali maka teknologi yang dipakai adalah teknologi SCNA

yang terdapat dalam file ledit.tdb dan morbn20.tdb. Namun pada dasarnya L-EditTM

juga menyediakan teknologi-teknologi lain. Beberapa teknologi yang ada dalam L-

EditTM ini adalah sebagai berikut:

MORBN20.TDB Teknologi proses MOSIS’s Orbit Semiconductor n-well

2.0 um. Teknologi=SCNA ,Lambda = 1.0 um.

MORBP20.TDB Teknologi proses MOSIS’s Orbit Semiconductor p-well 2.0 um.

Teknologi=SCPE ,Lambda = 1.0 um. MVTIN20.TDB Teknologi proses MOSIS’s VLSI Technology n-well

2.0 um. Teknologi=SCN ,Lambda = 1.0 um.

ORBTN12.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor n-well 1.2 um. Teknologi= N122P2M, rules = MOSIS_12.

ORBTN16.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor n-well 1.6 um. Teknologi= N162P2M, rules =MOSIS_16

ORBTN20.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor n-well 2.0 um.

Page 58: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

58

Teknologi= N202P2MNMPNBCCD, rules =MOSIS_16

ORBTP12.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor P-well 1.2 um. Teknologi= P122P2M, rules = MOSIS_12.

ORBTP16.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor p-well 1.6 um. Teknologi= P162P2M, rules = MOSIS_16.

ORBTP20.TDB Teknologi proses Orbit Semiconductor p-well 2.0 um. Teknologi= P202P2M, rules = MOSIS_20.

MHP_N12.TDB Teknologi proses MOSIS’s Hewlett-Packard n-well 1.2 um. Teknologi= SCN dengan Lambda = 0.6 um

MHP_N16.TDB Teknologi proses MOSIS’s Hewlett-Packard n-well 1.6 um. Teknologi= SCN dengan Lambda = 0.8 um

File-file ini tersimpan dalam direktori TECH dalam L-EditTM disk.

Untuk mengganti teknologi yang ingin digunakan, pilihlah menu Replace Setup dari

File window pada menu bar,seperti ditunjukkan oleh gambar berikut ini :

Setelah itu, di layar monitor akan muncul tampilan selanjutnya seperti di bawah ini :

Page 59: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

59

Isilah box/kotak “From Disk File” dengan file teknologi yang dikehendaki, misal MORBP20.TDB.

Setelah itu tekan ‘OK’, yang akan mengubah teknologi yang dipakai sekarang ini

menjadi teknologi SCPE.

Untuk me-load teknologi yang diinginkan secara otomatis maka tinggal mengkopy

teknologi file yang dikehendaki ke dalam file ledit.tdb. Contoh perintahnya adalah

sebagai berikut :

Page 60: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

60

copy mhp_n12.tdb ledit.tdb

akan mengubah default teknologi menjadi teknologi MOSIS HP n-well 1.2 micron.

Jangan mengubah nama dari teknologi file yang ada dalam L-EditTM.

VII.4 Design Rules

Design rules merupakan suatu set peraturan yang menyatakan dimensi/ukuran

minimum dan jarak yang diperbolehkan dalam menggambar layout. Hal ini

didapatkan dari batasan-batasan yang ditentukan oleh keterbatasan proses dan fisik.

Mengabaikan design rules akan berakibat tidak dapat dilakukan proses fabrikasi.

Dalam design rules ada istilah minimum linewidth yaitu ukuran/dimensi terkecil

yang diperbolehkan dalam menggambar layout serta minimum spacing yaitu jarak

terkecil yang diperbolehkan diantara sudut/tepi dua objek. Berikut ini adalah design

rules untuk teknologi 2 um:

Layer Type of Rule Value POLY Minimum width

Minimum spacing 2 lambda 2 lambda

ACTIVE Minimum width Minimum spacing

3 3

NSELECT Minimum width Minimum spacing

3 3

METAL1 Minimum width Minimum spacing

3 3

METAL2 Minimum width Minimum spacing

4 4

Minimum width Minimum Spacing

Layer X

Layer X

Page 61: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

61

Berikut ini adalah design rules untuk teknologi SCNA: 1.0 NWELL

1.1 Minimum Width 10 1.3 Minimum Spacing 6

2.0 ACTIVE (N+, P+)

2.1 Minimum Width 3 2.2 Minimum Spacing 3 2.3 Drain/source Active to NWELL 2.3.1 P+ ACTIVE to NWELL 5 2.3.2 N+ ACTIVE to NWELL 5 2.4 CONTACT to NWELL EDGE 2.4.1 P+ in SUB to NWELL 3 2.4.2 N+ IN WELL to NWELL 3

3.0 POLY

3.1 Minimum Width 2 3.2 Minimum Spacing 2 3.3 Gate Extension out of ACTIVE 2 3.4 Extension (MOSFET)

3.4.1 NMOSFET Drain/Source 3 3.4.2 PMOSFET Drain/Source 3

3.5 POLY to ACTIVE Spacing 1 4.0 NSELECT and PSELECT

4.1 ACTIVE – SELECT Spacing 4.1.1 ACTIVE in SELECT 2 4.1.2 ACTIVE in SELECT to ACTIVE in next SELECT 2 4.2 Minimum Dimensions 4.2.1 NSELECT Minimum Width 2 4.2.2 PSELECT Minimum Width 2 4.2.3 NSELECT Minimum Space 2 4.2.4 PSELECT Minimum Space 2 4.3 PSELECT overlap of NSELECT 0

5.0 POLY CONTACT 5.1 Exact Size 2 x 2 5.2 Field Poly overlap of POLY CONTACT 2 5.3 Spacing 2

6.0 ACTIVE CONTACT 6.1 Exact Size 2 x 2 6.2 ACTIVE overlap of ACTIVE

Page 62: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

62

CONTACT 2 6.3 Spacing 2

7.0 METAL1 7.1 Minimum Width 3 7.2 Minimum Spacing 3 7.3 Overlap of POLY CONTACT 1 7.4 Overlap of ACTIVE CONTACT 1

8.0 VIA 8.1 Exact Size 2 x 2 8.2 VIA to VIA spacing 3 8.3 METAL1 Overlap of VIA 1 8.4 VIA Spacing 8.4.1 VIA to POLY 2 8.4.2 VIA (on POLY) to POLY 2 8.4.3 VIA to ACTIVE 2 8.4.4 VIA (on ACTIVE) to POLY 2

9.0 METAL2 9.1 Minimum Width 3 9.2 Minimum Spacing 4 9.3 Overlap of VIA 4

Dalam L-EditTM, design rules ada berdasarkan teknologi proses yang digunakan.

Page 63: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

63

BAB VIII

MELAYOUT KOMPONEN

VIII.1 Transistor MOS

Untuk melayout sebuah transistor, parameter yang sangat penting adalah WL

. WL

merupakan parameter yang menetukan arus maksimum yang mengalir dalam

MOSFET. Pada umumnya L diambil nilai minimum yang diperbolehkan oleh proses

lithography. Olehkarena itu, channel width (W) menjadi parameter design yang

utama.

Berikut ini adalah contoh langkah melayout transistor n-MOSFET dengan parameter

WL

= 303

.

Drain

Bulk

Source

Gate

W/L = 30/3

Untuk menggambar layout transistor seperti di atas, dengan menggunakan Teknologi

SCNA 2.0 mµ , langkah-langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Gambar NSELECT yang akan menentukan tipe transistor yang dibuat,yaitu

tipe n.

2. Selanjutnya gambarlah kotak ACTIVE yang panjangnya merupakan channel

width (W). Kotak ACTIVE ini harus lebih kecil dan berada di dalam kotak

NSELECT. Jarak minimumnya berdasarkan Teknologi SCNA adalah 2

lambda. Jadi untuk transistor di atas panjang kotak ACTIVE adalah 30

lambda.

Page 64: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

64

3. Buatlah kotak POLY yang memotong kotak ACTIVE dan NSELECT, serta

diperpanjang minimum 2 lambda dari NSELECT.

4. Setelah itu buatlah kotak METAL di kiri-kanan POLY dengan jarak METAL-

POLY minimum 1 lambda.

5. Kemudian di atas METAL diberi ACTIVE CONTACT yang ukurannya 2x2.

Kontak harus berjarak minimum 1 lambda dari METAL dan minimum 2

lambda dari ACTIVE.

Urutan langkah-langkah seperti di atas tidak penting, urutan langkah-langkah tersebut

dapat diubah-ubah tetapi tetap harus memenuhi design rules-nya. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Langkah melayout transistor MOS

Page 65: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

65

VIII.1.1 Pemecahan MOS

Apabila suatu MOS memiliki nilai L

W yang sangat besar sehingga tidak

memungkinkan untuk digambarkan dalam satu komponen, maka kita dapat

membaginya menjadi beberapa bagian. Misalkan kita hendak menggambarkan suatu

MOS dengan 3

120=

LW , maka MOS tersebut dapat kita pisahkan menjadi 4 bagian

dengan masing-masing memiliki 3

30=

LW . Prinsip yang harus dipegang teguh adalah

source dan drain jangan sampai tersambung, sedangkan gate harus tersambung. Gate

yang tersambung menandakan bahwa MOS-MOS tersebut sebenarnya adalah satu

MOS. Berikut ini adalah contoh yang sangat baik sekali mengenai pemisahan MOS

Page 66: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

66

Drain

Source

Gate

D

s

G

VIII.1.2 Matching MOS

Pada rangkaian MOS untuk penguat diferensial akan kita dapatkan dua buah MOS

yang harus match. Dengan adanya MOS yang match ini akan didapatkan arus yang

mengalir pada kedua sisi yang sama persis, sehingga rangkaian penguat diferensial

akan berfungsi dengan baik. Match yang dimaksud adalah jika kedua MOS memiliki

LW yang sama. Masalah baru muncul jika kedua MOS memiliki

LW yang besar.

Bagaimana caranya agar MOS tersebut dapat dipecah tetapi tetap match.

Page 67: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

67

M1 M2

Ada tiga cara untuk menggambarkan layout MOS yang match, yaitu normal,

interdigitized, dan common centroid. Masing-masing memiliki keunggulan dan

kelemahan. Berikut ini adalah penjelasannya secara detail.

a. Cara Normal

Cara ini sangat sederhana, yaitu dengan membagi rangkaian MOS tersebut menjadi

dua bagian, yaitu M1 dan M2. Masing-masing bagian dapat dibagi lagi menjadi

beberapa bagian sesuai dengan kebutuhan. Misalkan M1 dan M2 memiliki 120=L

W ,

maka dapat dipisahkan menjadi 4 dengan masing-masing MOS memiliki 30=L

W

1 2 3 4 5 6 87

M1 M2

Berikut adalah contoh matching MOS dengan cara normal

Page 68: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

68

b. Cara Interdigitized

Prinsip interdigitized adalah dengan membagi MOS menjadi 2n bagian, kemudian

diletakkan secara selang-seling. Perhatikan gambar dibawah ini untuk ilustrasi lebih

jelasnya.

1 dan 2 yang bewarna merah adalah M1, sedangkan 3 dan 4 yang bewarna hitam

adalah M2. Alternatif lainnya adalah dapat seperti berikut

1, 2, 3, dan 4 yang bewarna merah adalah M1, sedangkan 5, 6, 7, dan 8 yang bewarna

merah adalah M2. Berikut ini adalah contoh layout match MOS dengan cara

interdigitized

Page 69: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

69

c. Cara Common Centroid Common Centroid mirip dengan interdigitized, namun cara selang-selingnya

membentuk diagonal, sehingga apabila gambar layout tersebut diputar 1800 akan

didapatkan layout yang serupa. Berikut ini adalah ilustrasi tata letak MOS lebih

jelasnya

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 yang bewarna merah adalah M1, sedangkan 9, 10, 11, 12 ,13,

14, 15, dan 16 yang bewarna hitam adalah M2.Perhatikan jika kita putar sebesar 1800

dengan titik A sebagai pusat, maka akan kita dapatkan gambar yang serupa. Hal ini

adalah kunci utama common centroid, dan merupakan hal yang mutlak.

Berikut ini adalah contoh layout matching MOS dengan cara comman centroid

Page 70: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

70

Untuk melayout transistor tipe p-MOSFET dengan parameter WL

= 303

, caranya

sama

Drain

Bulk

Gate

W/L = 30/3

Source

dengan yang digunakan untuk melayout transistor tipe-n tapi dengan mengganti

NSELECT dengan PSELECT dan sebelum menggambar PSELECT gambar dulu

kotak NWELL yang melingkupi PSELECT dengan minimum jaraknya adalah 5

Page 71: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

71

lambda. Dibawah ini adalah gambar layout p-MOSFET yang sudah lengkap dengan

NWELL dan PSELECT.

VIII.2 Kapasitor

Melayout sebuah kapasitor sangat tergantung pada kapasitansinya. Semakin besar

kapasitansinya maka ukuran luas kapasitor akan menjadi semakin besar. Berdasarkan

rumus

AC=εd

parameter ε dan d adalah tetap berdasarkan teknologi yang digunakan. Oleh karena

itu, hanya parameter luas A saja yang bias diubah-ubah. Hal ini menyebabkan luas

kapasitor dapat jauh lebih besar daripada luas devais lainnya dalam suatu rangkaian

terintegrasi, sebab semakin besar kapasitansinya maka semakin besar pula luas

kapasitor yang dibutuhkan. Sehingga kapasitor adalah devais yang paling banyak

menghabiskan tempat.

Page 72: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

72

Teknologi SCNA yang digunakan mempunyai kapasitansi per kotak 1x1 lambda

persegi (1 lambda2 ) adalah sebesar 0,5 fF (0,5 femto Farad) atau 5.10-4 pF. Jadi

untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya 1 pF saja dibutuhkan luas kapasitor

sebesar 2000 kotak.

Berikut ini adalah contoh urutan langkah untuk melayout kapasitor dengan

kapasitansi 100 fF. Untuk kapasitansi 100 fF maka dibutuhkan luas sebesar 200

kotak.

1. Pertama gambarlah kotak Capasitor ID seluas kotak yang dibutuhkan, disini

berarti 200 kotak. Capasitor ID ini yang akan menentukan luas kapasitor.

2. Selanjutnya gambarlah kotak POLY yang seluas Capasitor ID tapi dengan

memperpanjang pada salah satu sisinya untuk membuat kontak.

3. Kemudian gambarlah kotak POLY2 yang seluas Capasitor ID tetapi dengan

memperpanjang salah satu sisinya untuk membuat kontak, dengan sisi yang

diper-panjang boleh yang mana saja asal tidak sama dengan POLY. Selain itu

pada sisi yang lain juga dilebihkan sebesar 2 lambda.

4. Langkah akhirnya adalah membuat kontak pada POLY dan POLY2.

Seperti pada layout transistor, urutan langkah melayout kapasitor juga dapat diubah

sesuai dengan keinginan dan juga kemudahannya tetapi tetap harus memenuhi design

rulenya. Agar lebih jelas, lihat gambar berikut ini.

Page 73: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

73

Langkah melayout Capasitor

Page 74: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

74

VIII.3 Bipolar Junction Transistor (BJT)

Bipolar Junction Transistor (BJT) memiliki tiga macam terminal yaitu collector, base, dan emitter.

collector

emitter

base

BJT tipe NPN

Gambar di atas merupakan symbol BJT tipe NPN, dimana terminal collector dan

emitter adalah semiconductor tipe-n sedangkan terminal basenya adalah tipe-p. Untuk

membuat layoutnya dengan teknologi SCNA maka dapat digunakan langkah-langkah

seperti di bawah ini :

1. Gambarlah kotak NWELL yang akan digunakan sebagai terminal collector.

Emitter dan base harus berada dalam NWELL ini.

2. Buatlah kotak NSELECT di dalam NWELL ini.

3. Gambarkan kotak ACTIVE di dalam NSELECT tersebut yang akan

menghasilkan daerah n+ pada collector dan akan digunakan untuk kontak.

4. Kemudian buatlah kotak PBASE di dalam NWELL. Dan buat pula PSELECT

serta ACTIVE area dalam PBASE. Ini akan menghasilkan terminal base dari

transistor.

5. Selanjutnya buat kotak NSELECT di dalam kotak PBASE.

6. Gambarkan kotak ACTIVE di dalam NSELECT sehingga akan dihasilkan

terminal emitter dari transistor.

7. Buatlah kontak pada masing-masing terminal, yaitu dengan membuat kotak

ACTIVE CONTACT pada PBASE, pada kotak ACTIVE emitter dan juga

pada collector.

Page 75: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

75

Gambar-gambar berikut ini akan lebih memperjelas langkah-langkah untuk melayout

transistor bipolar tipe npn.

Contoh Langkah-langkah Melayout NPN

Page 76: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

76

VIII.4 Resistor

Dalam Melayout resistor, parameter yang harus diperhatikan adalah luas dari resistor

tersebut.

Pada fabrikasi IC, resistansi dihitung per luas kotak bujursangkar(a x a). Misalnya,

resistor dengan panjang 5 dan lebar 5 berarti merupakan satu satuan luas kotak dan

nilai resistansinya, sebagai contoh, 19,6 Ω sehingga jika ada resistor dengan ukuran

panjang dan lebar 5 dan 10 maka resistansinya adalah 19,6 x 2 yaitu 39,2 Ω. Untuk

bahan yang sama, ukuran resistor 2 x 2 akan memiliki resistansi sebesar 19,6 Ω dan

resistor 2 x 4 atau 4 x 2 akan memiliki resistansi 39,2 Ω. Nilai resistansi 19,6 ini

disebut sebagai resistansi sheet (Rs).

Bahan yang digunakan untuk membuat resistor juga akan mempengaruhi nilai

resistansinya. Bahan yang digunakan pada contoh di atas adalah polysilicon. Untuk

bahan lain seperti metal ataupun silicon akan mempunyai nilai resistansi sheet yang

berbeda.

Page 77: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

77

Untuk melayout suatu resistor, langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Gambarkan Resistor ID sesuai dengan resistansi yang diinginkan. Resistor ID

ini adalah yang menentukan daerah yang menjadi resistor.

2. Kemudian gambarlah resistor sesungguhnya dengan menggunakan bahan

yang diinginkan bias dengan POLY, METAL, maupun ndiff atau pdiff.

3. Buatlah kontak dengan devais lainnya.

Gambar berikut akan lebih memperjelas langkah-langkah melayout resistor. Resistor

boleh digambarkan dengan bentuk apapun tergantung pada keinginan tapi perlu

diperhitungkan pula pengaruh-pengaruh layout resistor tersebut dan juga harus

memperhatikan design rulenya.

Cara Melayout Resistor

Page 78: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

78

BAB IX

CONTOH KASUS

Setelah mempelajari cara penggunaan L-Edit yang praktis, sekarang pada bab ini

akan diberikan suatu contoh yang sangat baik untuk menerapkan isi bab – bab

sebelumnya. Akan diberikan suatu rangkaian penguat dengan beberapa spesifikasi

yang harus dipenuhi. Rangkaian tersebut akan diimplementasikan sebagai IC analog.

Anda diminta untuk merancang rangkaian tersebut dengan sebisa mungkin dapat

memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.. Adapun hal yang perlu dirancang pada

contoh kasus ini adalah nilai L

W dari transistor MOS, dan besarnya kapasitansi.

Perancangan dimulai dari perhitungan desain plan, dimana ini adalah inti dari

perancangan IC analog. kemudian diteruskan dengan simulasi PSPICE, penentuan

tata letak komponen, menggambar layout, ekstraksi, dan yang terakhir simulasi post

layout. Langkah yang tersulit adalah dalam membuat desain plan. Jarang sekali

ditemukan desain plan yang bisa langsung sekali jadi. Pasti ada proses pengulangan

dalam penentuan ukuran transistor.

Pada bab ini akan diberikan suatu contoh pengerjaan standar dalam perancangan IC

analog, khususnya op-amp. Setiap langkahnya dibuat secara berurutan sehingga anda

tinggal mengikutinya saja. Selain itu diberikan juga penjelasan sedikit mengenai

PSPICE yang digunakan dan tentu saja listing programnya. Pada akhir bab ini akan

diberikan kesimpulan yang menjelaskan proses perancangan dengan ringkas.

Berikut ini adalah soal beserta solusinya.

Page 79: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

79

Page 80: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

80

Langkah 1 Membuat Design Plan Diketahui dari spesifikasi bahwa VDD = 2,5 V dan VSS = -2,5 V 1. 7ID7 dipilih sebagai variable bebas. Dari spesifikasi disipasi daya didapatkan

bahwa

PD = ( VDD – VSS ) ( ID7 + ISS + IBIAS ) ≤ 0,2 mW

SSDD

DBIASSSD VV

PIII+

=++7

52,0

7

mAIII BIASSSD ≤++

mAIII BIASSSD 04,07 ≤++

Dipilih ID7 = 25 uA, dengan demikian ID6 = ID7 = 25 uA

2. Untuk Transistor M6

Dengan memperhatikan spesifikasi swing output maka didapatkan

SSMINOUTOD VVV −+≤ 5,0,6

VVVOD 5.226 +−≤

VVOD 5.06 ≤

Karena M6 harus menghasilkan gain yang besar, maka dipilih VVOD 2,06 =

Dari data ID6 dan VOD6 yang telah diketahui, maka 6gm dan 6⎟⎠⎞

⎜⎝⎛WW dapat dihitung

sebagai berikut :

VA

VA

VI

gmOD

D µµ 2502,025*22

66

6 ===

17,272,0*46

2506

66

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODnCoxVgm

LW

µ

Page 81: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

81

Dipilih 276

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

Ambil L6 sebagai variable bebas, dan dipilih L6 = 3u. Dengan demikian W6 dapat

dihitung dengan rumus 66

6 * LL

WW ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

W6 = 27 * 3 = 81u

sehingga 381

6

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

3. Untuk Transistor M7

Dengan memperhatikan spesifikasi swing output

5,0,7 −−≤ MAXOUTDDOD VVV

25,27 −≤ VVOD

VVOD 5.07 ≤

Dipilih VOD7 = 0,45V

Dengan menggunakan data ID7 dan VOD7 yang telah diketahui, maka 7gm dan

7⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW dapat dihitung sebagai berikut :

VA

VuA

VI

gmOD

D µ11,11145,025*2*2

77

7 ===

46,1645.0*15

11,1117

77

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVpCgm

LW

µ

Dipilih 177

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

Page 82: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

82

Ambil L7 sebagai variable bebas dan dipilih nilainya 3u, dengan demikian W7 dapat

dihitung sebagai berikut : 77

7 * LL

WW ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

W7 = 17 * 3u = 51u

Dengan demikian 351

7

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

4. Dari Spesifikasi Phase Margin yang meminta lebih besar dari 600 , maka diambil

syarat

UZ ωω 10≥

UaP ω≥2 CC ≥ b CL

Spesifikasi meminta bahwa frekuensi unity gain ( fU ) adalah lebih besar dari 1,5

Mhz. Ambil fU = 1,6 Mhz. Dengan demikian UU fπω 2= = 3,2π . Dipilih πω 50=Z

Sehingga 50

2,350

2,361

==ππ

gmgm

_a dipilih 2,8

Dengan demikian UP ω8,22 ≥

CL C

gmCgm 18,26

pFpFCgmgmC LC 792,110

502,38,2

618,2 ==≥

Dipilih pFCC 8,1=

5. Menentukan ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW transistor M1 dan M2

Dari Spesifikasi frekuensi unity gain C

U Cgmfπ2

1=

Page 83: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

83

Dengan demikian VApFMhzCfgm CU

µπ 09,188,1*6,1*14,3*221 ===

VOD1 dipilih sebagai variable bebas. Karena transistor M1 harus menghasilkan gain,

maka dipilih VOD1 = 0,2V. Dari data 1gm dan VOD1 yang telah diketahui maka kita

dapat menghitung nilai 1⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW sebagai berikut :

03,62,0*15

09,181

11

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVpCgm

LW

µ

Dipilih 1⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW = 6.

Ambil L1 sebagai variable bebas dan dipilih nilainya 3u, dengan demikian W1 = 18u.

Karena transistor M1 dan M2 harus matching maka ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW transistor M1 dan

transistor M2 harus sama, yaitu 3

18

21

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

LW

ID1 dapat dihitung sebagai berikut : uAVgmI ODD 809,12,0*09,18*211

21

11 ===

6. Menentukan ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW transistor M5

ISS = 2 ID1 = 2 * 1,809uA = 3,618uA

VOD5 dipilih sebagai variable bebas = 0,45V

Dengan demikian : VA

VuA

VI

gmOD

SS µ08,1645,0618,3*22

55

===

38,245,0*15

08,165

55

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVpCgm

LW

µ

Dipilih 5⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW = 3

Page 84: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

84

Ambil L5 sebagai variable bebas dengan nilai 3u, dengan demikian nilai W5 = 3 * 3u

= 9u

Sehingga 39

5

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

7. Menentukan ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW transistor M3 dan M4

Dengan menggunakan syarat sistematis input offset voltage, dapat ditentukan untuk

bahwa:

7

5

3

4

6

3

21

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LWL

W

LWL

W

LWL

W

sehingga 38,2381

173

21

21

6

7

5

3

==⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

LWL

W

LW

Ambil nilai 33

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

Dipilih L3 sebagai variable bebas dengan nilai 3u, dengan demikian nilai dari W3

adalah 9u. Karena M3 dan M4 harus matching, maka nilai ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW dari transistor M3

dan M4 harus sama, yaitu : 39

43

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

LW

8. Dari spesifikasi disipasi daya kita mengetahui bahwa

mAIII BIASSSD 04,07 ≤++

dengan demikian SSDBIAS IImAI −−≤ 704,0

Page 85: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

85

uAuAmAI BIAS 618,32504,0 −−≤

uAI BIAS 382,11≤

Dipilih uAI BIAS 10=

Untuk transistor M9, ambil VOD9 = 0,5V

Dengan demikian, maka VuA

VuA

VI

gmOD

BIAS 405.010*22

99

===

Dan 33,55.0*15

409

99

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVpCgm

LW

µ

Dipilih 69

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

L9 dipilih sebagai variable bebas dengan nilai 3u, sehingga nilai W9 adalah 18u.

Jadi 3

18

9

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

9. Untuk transistor M11

Pilih VOD11 = 0,25V, dengan demikian kita bisa menghitung nilai 11gm dan 11⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

sebagai berikut : VuA

VuA

VI

gmOD

BIAS 8025,010*22

1111

===

33,2125,0*15

8011

1111

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVpCgm

LW

µ

ambil 2111

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

L11 adalah variable bebas dengan nilai 3u, dengan demikian nilai W11 = 63u

Dengan demikian 363

11

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

10. Untuk Transistor M10

Page 86: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

86

Pilih VOD10 = 0,25V

Dengan demikian perhitungan yang dapat dilakukan adalah :

VuA

VuA

VI

gmOD

BIAS 8025.010*22

1010

===

98,625.0*46

8010

1010

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVnCgm

LW

µ

Dipilih nilai 610

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

L10 adalah variable bebas dengan nilai 3u, dengan demikian nilai W10 = 18u

Dengan demikian 3

18

10

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

11. Untuk transistor M8

Pilih VOD10 = 0,25V

Dengan demikian perhitungan yang dapat dilakukan adalah :

VuA

VuA

VI

gmOD

BIAS 8025.010*22

88

===

98,625.0*46

808

88

===⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

ODOXVnCgm

LW

µ

Dipilih nilai 68

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

L8 adalah variable bebas dengan nilai 3u, dengan demikian nilai W8 = 18u

Dengan demikian 3

18

8

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW

Page 87: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

87

Page 88: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

88

Langkah 2 Melakukan Simulasi Hasil Desain Plan Dengan

PSPICE

Setelah menyelesaikan desain plan, maka selanjutnya adalah saat untuk menguji hasil

perhitungan desain plan. Pengujian dapat dilakukan dengan cara simulasi

menggunakan software PSPICE.

PSPICE yang digunakan pada contoh kasus ini adalah PSPICE A/D yang terdapat

pada software OrCad Versi 9.1. Langkah pertama adalah menuliskan syntax PSPICE

yang mendeskripsikan rangkaian OpAmp tersebut, kemudian simpanlah dengan

dalam bentuk ekstensi *.cir (circuit). Untuk masing – masing pengujian spesifikasi

diperlukan syntax perintah yang berbeda. Langkah selanjutnya adalah me-run

simulasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih Simulation > Run Simulation atau

hanya dengan menekan tombol .

Apabila simulasi sukses (tidak terdapat kesalahan syntax), maka otomatis akan

menampilkan layar probe. Di layar probe inilah grafik-grafik akan ditampilkan. Anda

tinggal memeriksa apakah hasilnya sudah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

Khusus untuk memeriksa spesifikasi disipasi daya, anda dapat melihatnya pada

simulation output file. Untuk menampilkannya anda cukup menekan tombol pada

bagian kiri layar PSPICE. Ini adalah contohnya

Apabila seluruh spesifikasi yang ditetapkan telah tercapai, maka anda dapat

melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika ada spesifikasi yang belum terpenuhi,

maka anda perlu menghitung ulang desain plan.

Berikut adalah listing PSPICE masing-masing spesifikasi yang harus diketikkan

untuk melakukan simulasi. Adapun model PMOS dan NMOS dapat anda temukan

pada file SCNA di dalam folder L-Edit.

Page 89: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

89

Listing Gain VDD 1 0 DC 2.5V VSS 10 0 DC -2.5V VIN+ 9 0 DC 0 AC 1 VIN- 7 0 DC 0 CL 6 0 10pF CC 6 4 1.8pF M1 3 7 2 2 PMOS W=18U L=3U M2 4 9 2 2 PMOS W=18U L=3U M3 3 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M4 4 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M5 2 5 1 1 PMOS W=9U L=3U M6 6 4 10 10 NMOS W=81U L=3U M7 6 5 1 1 PMOS W=51U L=3U M8 12 12 10 10 NMOS W=18U L=3U M9 5 5 1 1 PMOS W=18U L=3U M10 11 11 12 10 NMOS W=19U L=3U M11 11 11 5 1 PMOS W=60U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.6000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10 +CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.503000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10 +MJSW=0.310807 PB=0.800000 .TF V(6)VIN+ .AC DEC 20 1 100MEG .PROBE .END

Page 90: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

90

Listing Slew Rate VDD 1 0 DC 2.5V VSS 10 0 DC -2.5V VIN+ 9 0 PWL (2U 0 2.01US -2.5V 1MS -2.5V) VIN- 7 0 DC 0 CL 6 0 10pF CC 6 4 1.8pF M1 3 7 2 2 PMOS W=18U L=3U M2 4 9 2 2 PMOS W=18U L=3U M3 3 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M4 4 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M5 2 5 1 1 PMOS W=9U L=3U M6 6 4 10 10 NMOS W=81U L=3U M7 6 5 1 1 PMOS W=51U L=3U M8 12 12 10 10 NMOS W=18U L=3U M9 5 5 1 1 PMOS W=18U L=3U M10 11 11 12 10 NMOS W=19U L=3U M11 11 11 5 1 PMOS W=60U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.6000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10 +CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.503000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10 +MJSW=0.310807 PB=0.800000 .PLOT TRAN V(6) .TRAN 1us 5us .PROBE .END

Page 91: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

91

Listing Swing Output VDD 1 0 DC 2.5V VSS 10 0 DC -2.5V VIN+ 9 0 sin 0 +1m VIN- 7 0 sin 0 -1m CL 6 0 10pF CC 6 4 1.8pF M1 3 7 2 2 PMOS W=18U L=3U M2 4 9 2 2 PMOS W=18U L=3U M3 3 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M4 4 3 10 10 NMOS W=9U L=3U M5 2 5 1 1 PMOS W=9U L=3U M6 6 4 10 10 NMOS W=81U L=3U M7 6 5 1 1 PMOS W=51U L=3U M8 12 12 10 10 NMOS W=18U L=3U M9 5 5 1 1 PMOS W=18U L=3U M10 11 11 12 10 NMOS W=19U L=3U M11 11 11 5 1 PMOS W=60U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.6000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10 +CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.503000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10 +MJSW=0.310807 PB=0.800000 .PLOT TRAN V(6) .TRAN 1us 20Ms .PROBE .END

Page 92: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

92

Dari Plot Gain dan Phase Margin di atas dapat dilihat bahwa :

• Penguatan pada frekuensi rendah (AOL) adalah 75,034 dB

• Frekuensi Unity-Gain ( fU) adalah 1,6114 Mhz

• Phase Margin 180 dB – 117,852 dB = 62,148 dB

Page 93: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

93

Dari Plot Slewrate diatas dapat diketahui bahwa Slewratenya adalah :

uSVSR 09,3

612,10986,10158,1

=−

=

Page 94: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

94

Dari Grafik plot swing tegangan output di atas, dapat dilihat bahwa VOUT, MAX =

2,479V , dan VOUT, MIN = -2,4571V

Page 95: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

95

Langkah 3 Menentukan tata letak komponen

Setelah sukses melakukan simulasi ( semua spesifikasi terpenuhi ), maka langkah

selanjutnya adalah mengambarkan layout rangkaian. Namun sebelum mulai

menggambar, ada baiknya jika ditentukan terlebih dahulu tata letak komponennya.

Penentuan tata letak komponen ini sangat bermanfaat, khususnya dalam penentuan

luas layout dan routing. Komponen yang tertata letak dengan baik akan sangat

memudahkan kita dalam melakukan routing dan luasnya pun dapat ditentukan dengan

mudah. Berikut ini adalah contoh penentuan tata letak komponen.

Dari hasil desain plan, kita dapatkan nilai – nilai ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

LW masing – masing MOS dan

juga telah ditentukan luas kapasitor. Berikut adalah nilai – nilainya :

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

318

9821 MMMM LW

LW

LW

LW . M1 dan M2 akan dibagi

menjadi 2 dengan masing-masing ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

39

LW dan akan diberi nomor indeks

1, 2, 3, dan 4. Hal ini adalah untuk memungkinkan dilakukan bentuk common

centroid. M8 dan M9 tidak perlu dibagi dan akan diberi nomor indeks 5 dan 6.

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

39

543 MMM LW

LW

LW . M3, M4, dan M5 tidak perlu dibagi dan

akan diberi nomor indeks 7, 8, dan 9.

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

381

6MLW , akan dibagi menjadi 3 bagian dengan masing-masing

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

327

LW dan akan diberi nomor indeks 10, 11, dan 12.

Page 96: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

96

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

351

7MLW , akan dibagi menjadi 3 bagian dengan masing masing

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

317

LW dan akan diberi nomor indeks 13, 14, dan 15,

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

319

10MLW . M10 tidak akan dibagi dan akan diberi nomor indeks 16

• ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

360

11MLW , akan dibagi menjadi 2 bagian dengan masing-

masing ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

330

LW dan akan diberi nomor indeks 17 dan 18.

• Kapasitor CC yang memiliki kapasitansi 1,8nF akan diberi nomor indeks 19.

Dengan juga memperhatikan hubungan tiap-tiap komponen terhadap komponen

lainnya, maka dapat kita tentukan tata letaknya sebagai berikut:

1 2

3 4

5

6

7 8

9

10 11 12

13 14 151817

1619

Page 97: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

97

Langkah 4 Menggambar Layout & ekstraksi Setelah tata letak komponen ditentukan dengan baik, maka langkah selanjutnya

adalah mulai menggambarkan layout pada L-Edit. Jadikanlah tata letak komponen

sebagai pedoman penggambaran. Hasil jadi layout untuk studi kasus ini adalah seperti

pada gambar.

Setelah selesai menggambarkan layout rangkaian, maka lakukanlah Design Rule

Check (DRC). Apabila dinyatakan bebas dari kesalahan ( 0 errors ), maka

lanjutkanlah dengan mengekstraksi layout tersebut menjadi file PSPICE (*.spc).

Adapun cara melakukan DRC ataupun ekstraksi telah dijelaskan dengan lengkap pada

bab V dari laporan ini.

Hasil ekstraksi tersebut tidaklah otomatis benar. Pada L-Edit versi student, secara

default telah terprogram bahwa urutan penamaan kaki MOS dari kiri ke kanan adalah

: drain, gate, source, dan bulk. Sedangkan pada gambar yang kita pasti terdapat kaki

drain dan source yang terbalik. Oleh karena hal tersebut, anda harus terlebih dahulu

meng-edit hasil ekstraksi ini. Cara mengeditnya adalah dengan menukar titik – titik

penomoran kaki MOS, sehingga menjadi sesuai dengan rangkaian yang anda

harapkan. Berikut ini ditampilkan contah hasil ekstraksi asli dan hasil ekstraksi yang

telah di-edit.

Hasil ekstraksi asli :

* Circuit Extracted by Tanner Research's L-Edit V5.13 / Extract V2.06 ; * TDB File proyek, Cell Cell0, Extract Definition File morbn20.ext ; C1 53 62 1807.2FF * C1 Plus Minus (25 -70 85 -10) A = 3600 M2 53 60 48 48 PMOS L=3U W=17U * M2 Drain Gate Source Bulk (192 26 195 43) A = 51, W = 17 M3 48 60 53 48 PMOS L=3U W=17U * M3 Drain Gate Source Bulk (183 26 186 43) A = 51, W = 17 M4 53 60 48 48 PMOS L=3U W=17U * M4 Drain Gate Source Bulk (174 26 177 43) A = 51, W = 17 M5 60 60 48 48 PMOS L=3U W=18U * M5 Drain Gate Source Bulk (99 11 102 29) A = 54, W = 18 M6 48 60 48 48 PMOS L=3U W=9U * M6 Drain Gate Source Bulk (99 35 102 44) A = 27, W = 9

Page 98: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

98

M7 60 59 59 48 PMOS L=3U W=30U * M7 Drain Gate Source Bulk (70 14 73 44) A = 90, W = 30 M8 59 59 60 48 PMOS L=3U W=30U * M8 Drain Gate Source Bulk (61 14 64 44) A = 90, W = 30 M9 48 19 54 48 PMOS L=3U W=9U * M9 Drain Gate Source Bulk (138 12 141 21) A = 27, W = 9 M10 54 19 48 48 PMOS L=3U W=9U * M10 Drain Gate Source Bulk (129 34 132 43) A = 27, W = 9 M11 62 23 48 48 PMOS L=3U W=9U * M11 Drain Gate Source Bulk (129 12 132 21) A = 27, W = 9 M12 48 23 62 48 PMOS L=3U W=9U * M12 Drain Gate Source Bulk (138 34 141 43) A = 27, W = 9 .MODEL NMOS .MODEL PMOS .MODEL poly2NMOS .MODEL poly2PMOS .MODEL NPN M13 59 59 58 45 NMOS L=3U W=19U * M13 Drain Gate Source Bulk (110 -22 113 -3) A = 57, W = 19 M14 53 62 45 45 NMOS L=3U W=27U * M14 Drain Gate Source Bulk (201 -36 204 -9) A = 81, W = 27 M15 45 62 53 45 NMOS L=3U W=27U * M15 Drain Gate Source Bulk (192 -36 195 -9) A = 81, W = 27 M16 53 62 45 45 NMOS L=3U W=27U * M16 Drain Gate Source Bulk (183 -36 186 -9) A = 81, W = 27 M17 58 58 45 45 NMOS L=3U W=18U * M17 Drain Gate Source Bulk (147 -40 150 -22) A = 54, W = 18 M18 62 54 45 45 NMOS L=3U W=9U * M18 Drain Gate Source Bulk (165 -12 168 -3) A = 27, W = 9 M19 54 54 45 45 NMOS L=3U W=9U * M19 Drain Gate Source Bulk (147 -12 150 -3) A = 27, W = 9 * Total Nodes: 10 ; * Total Elements: 19 ; * Extract Elapsed Time: 12 seconds ; .END

Hasil Ekstraksi setelah di-edit :

* Circuit Extracted by Tanner Research's L-Edit V5.13 / Extract V2.06 ; * TDB File proyek, Cell Cell0, Extract Definition File morbn20.ext ;

Page 99: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

99

C1 53 62 1807.2FF * C1 Plus Minus (25 -70 85 -10) A = 3600 M2 53 60 48 48 PMOS L=3U W=17U * M2 Drain Gate Source Bulk (192 26 195 43) A = 51, W = 17 M3 48 60 48 48 PMOS L=3U W=17U * M3 Drain Gate Source Bulk (183 26 186 43) A = 51, W = 17 M4 53 60 48 48 PMOS L=3U W=17U * M4 Drain Gate Source Bulk (174 26 177 43) A = 51, W = 17 M5 60 60 48 48 PMOS L=3U W=18U * M5 Drain Gate Source Bulk (99 11 102 29) A = 54, W = 18 M6 48 60 48 48 PMOS L=3U W=9U * M6 Drain Gate Source Bulk (99 35 102 44) A = 27, W = 9 M7 59 59 60 48 PMOS L=3U W=30U * M7 Drain Gate Source Bulk (70 14 73 44) A = 90, W = 30 M8 59 59 60 60 PMOS L=3U W=30U * M8 Drain Gate Source Bulk (61 14 64 44) A = 90, W = 30 M9 48 19 42 42 PMOS L=3U W=9U * M9 Drain Gate Source Bulk (138 12 141 21) A = 27, W = 9 M10 54 19 42 42 PMOS L=3U W=9U * M10 Drain Gate Source Bulk (129 34 132 43) A = 27, W = 9 M11 62 23 42 42 PMOS L=3U W=9U * M11 Drain Gate Source Bulk (129 12 132 21) A = 27, W = 9 M12 62 23 42 42 PMOS L=3U W=9U * M12 Drain Gate Source Bulk (138 34 141 43) A = 27, W = 9 .MODEL NMOS .MODEL PMOS .MODEL poly2NMOS .MODEL poly2PMOS .MODEL NPN M13 59 59 58 45 NMOS L=3U W=19U * M13 Drain Gate Source Bulk (110 -22 113 -3) A = 57, W = 19 M14 53 62 45 45 NMOS L=3U W=27U * M14 Drain Gate Source Bulk (201 -36 204 -9) A = 81, W = 27 M15 45 62 45 45 NMOS L=3U W=27U * M15 Drain Gate Source Bulk (192 -36 195 -9) A = 81, W = 27 M16 53 62 45 45 NMOS L=3U W=27U * M16 Drain Gate Source Bulk (183 -36 186 -9) A = 81, W = 27 M17 62 54 45 45 NMOS L=3U W=18U * M17 Drain Gate Source Bulk (147 -40 150 -22) A = 54, W = 18 M18 54 54 45 45 NMOS L=3U W=9U * M18 Drain Gate Source Bulk (165 -12 168 -3) A = 27, W = 9 M19 54 54 45 45 NMOS L=3U W=9U * M19 Drain Gate Source Bulk (147 -12 150 -3) A = 27, W = 9

Page 100: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

100

* Total Nodes: 10 ; * Total Elements: 19 ; * Extract Elapsed Time: 12 seconds ; .END

Page 101: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

101

LAYOUT

Page 102: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

101

Page 103: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

102

Langkah 5 Analisis Post Layout Setelah melakukan ekstraksi, maka langkah selanjutnya adalah mensimulasikannya

pada PSPICE. Langkah ini sebenarnya adalah pengulangan dari langkah 2. Hasil

simulasi file ekstraksi ini kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi dari desain

plan. Hampir pasti terdapat perbedaan antara hasil simulasi desain plan dan file

ekstraksi langsung. Kemudian periksa apakah hasil simulasi file ekstraksi ini dapat

memenuhi spesifikasi – spesifikasi yang diberikan. Apabila tidak ada spesifikasi yang

tidak terpenuhi, maka anda harus mengulangi lagi dari awal, yaitu membuat desain

plan yang baru. Akan tetapi hal ini sangat jarang terjadi. Biasanya apabila hasil

simulasi desain plan dapat memenuhi spesifikasi, maka hasil simulasi file ekstraksi

juga akan dapat memenuhi spesifikasi.

Ini adalah langkah terakhir dalam perancangan Op-Amp. Apabila langkah ini telah

terlewati dengan baik, maka dapat dikatakan proses perancangan telah selesai.

Langkah selanjutnya adalah fabrikasi, yang tidak akan dibahas dalam laporan ini.

Berikut disertakan listing program PSPICE untuk analisis post layout.

Page 104: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

103

Listing Gain Post Layout VDD 48 0 DC 2.5V VSS 45 0 DC -2.5V VIN+ 23 0 DC 0 AC 1 VIN- 19 0 DC 0 CL 53 0 10pF CC 53 62 1807.2FF M2 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M3 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M4 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M5 60 60 48 48 PMOS W=18U L=3U M6 42 60 48 48 PMOS W=9U L=3U M7 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M8 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M9 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M10 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M11 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M12 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M13 59 59 58 45 NMOS W=19U L=3U M14 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M15 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M16 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M17 58 58 45 45 NMOS W=18U L=3U M18 62 54 45 45 NMOS W=9U L=3U M19 54 54 45 45 NMOS W=9U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.919000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10 +CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.5000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10

Page 105: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

104

+MJSW=0.310807 PB=0.800000 .TF V(53)VIN+ .AC DEC 20 1 100MEG .PROBE .END

Listing Swing Output Post Layout VDD 48 0 DC 2.5V VSS 45 0 DC -2.5V VIN+ 23 0 sin 0 +1m VIN- 19 0 sin 0 -1m CL 53 0 10pF CC 53 62 1807.2FF M2 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M3 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M4 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M5 60 60 48 48 PMOS W=18U L=3U M6 42 60 48 48 PMOS W=9U L=3U M7 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M8 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M9 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M10 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M11 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M12 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M13 59 59 58 45 NMOS W=19U L=3U M14 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M15 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M16 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M17 58 58 45 45 NMOS W=18U L=3U M18 62 54 45 45 NMOS W=9U L=3U M19 54 54 45 45 NMOS W=9U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.919000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10

Page 106: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

105

+CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.5000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10 +MJSW=0.310807 PB=0.800000 .PLOT TRAN V(53) .TRAN 1us 20Ms .PROBE .END Listing Slew Rate Post Layout VDD 48 0 DC 2.5V VSS 45 0 DC -2.5V VIN+ 23 0 PWL (2U 0 2.01US -2.5V 1MS -2.5V) VIN- 19 0 DC 0 CL 53 0 10pF CC 53 62 1807.2FF M2 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M3 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M4 53 60 48 48 PMOS W=17U L=3U M5 60 60 48 48 PMOS W=18U L=3U M6 42 60 48 48 PMOS W=9U L=3U M7 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M8 59 59 60 48 PMOS W=30U L=3U M9 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M10 54 19 42 42 PMOS W=9U L=3U M11 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M12 62 23 42 42 PMOS W=9U L=3U M13 59 59 58 45 NMOS W=19U L=3U M14 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M15 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U M16 53 62 45 45 NMOS W=27U L=3U

Page 107: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

106

M17 58 58 45 45 NMOS W=18U L=3U M18 62 54 45 45 NMOS W=9U L=3U M19 54 54 45 45 NMOS W=9U L=3U .MODEL NMOS NMOS LEVEL=2 LD=0.250000U TOX=417.000008E-10 +NSUB=6.108619E+14 VTO=0.825008 KP=4.919000E-05 GAMMA=0.172 +PHI=0.6 UO=594 UEXP=6.682275E-02 UCRIT=5000 CGBO=3.848530E-10 +DELTA=5.08308 VMAX=65547.3 XJ=0.250000U LAMBDA=6.636197E-03 +NFS=1.98E+11 NEFF=1 NSS=1.000000E+10 TPG=1.000000 +RSH=32.740000 CGDO=3.105345E-10 CGSO=3.105345E-10 +CJ=9.494900E-05 MJ=0.847099 CJSW=4.410100E-10 +MJSW=0.334060 PB=0.800000 .MODEL PMOS PMOS LEVEL=2 LD=0.227236U TOX=417.000008E-10 +NSUB=1.056124E+16 VTO=-0.937048 KP=1.5000E-05 GAMMA=0.715 +PHI=0.6 UO=209 UEXP=0.233831 UCRIT=47509.9 CGBO=5.292375E-10 +DELTA=1.07179 VMAX=100000 XJ=0.250000U LAMBDA=4.391428E-02 +NFS=3.27E+11 NEFF=1.001 NSS=1.000000E+10 TPG=-1.000000 +RSH=72.960000 CGDO=2.822585E-10 CGSO=2.822585E-10 +CJ=3.224200E-04 MJ=0.584956 CJSW=2.979100E-10 +MJSW=0.310807 PB=0.800000 .PLOT TRAN V(53) .TRAN 1us 5us .PROBE .END

Page 108: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

107

Dari Plot Gain dan Phase Margin di atas nampak bahwa :

• Gain Open Loop pada frekuensi rendah ( AOL) = 75,496 dB

• Frekuensi Unity – gain ( fU ) = 1,5783 Mhz

• Phase Margin ( PM ) 180 – 117,004 = 62,992 0

Page 109: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

108

Dari Plot swing tegangan output ( Post Layout ) diatas nampak bahwa VOUT, MAX =

2,4655 V , dan VOUT, MIN = -2,4097 V

Page 110: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

109

Dari Plot Slewrate (Post – Layout) diatas maka dapat ditentukan bahwa slewratenya

adalah :

uSVSR 071,3

498,10701,10498,10962,633

=−−

=

Page 111: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

110

BAB X

KESIMPULAN

Dari urutan – urutan langkah perancangan IC analog, khususnya op-amp yang telah

dibahas pada bab terakhir, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses

perancangan ini pasti terjadi pengulangan desain atau yang disebut iterasi. Iterasi

terus dilakukan sampai semua spesifikasi dapat terpenuhi dengan baik. Berikut ini

adalah diagram alir proses perancangan op-amp :

START

MEMBUAT DESAIN PLAN

SIMULASI DENGAN SPICE

MENGGAMBAR LAYOUT &EKSTRAKSI

SIMULASI POST-LAYOUT DENGAN PSPICE

FINISH

YA

TIDAK

TIDAK

YA

APAKAH SPESIFIKASITERPENUHI ?

APAKAH SPESIFIKASITERPENUHI ?

Page 112: PERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM · PDF filePERANCANGAN IC ANALOG DENGAN L-EDIT TM Laporan kerja praktek di Lab.Desain PPAUME ITB Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan tahap

111

Dari Hasil Simulasi rancangan dan hasil Simulasi Post layout ternyata tidaklah

menghasilkan suatu perbedaan yang sangat nyata. Nampak bahwa hampir semua

spesifikasi yang dapat dipenuhi pada rancangan, ternyata juga dipenuhi oleh Post

Layout.

Agar lebih dapat memperoleh perbandingan yang nyata akan hal ini maka silakan

perhatikan table di bawah ini .

No Spesifikasi Rancangan Post Layout Pemenuhan Spec 1 Gain Open Loop pada frek rendah 75,034 dB 75,496 dB Terpenuhi 2 Frekuensi Unity - Gain 1,6114 Mhz 1,578 Mhz Terpenuhi 3 Phase Margin 62,148 62,992 Terpenuhi 4 Slew Rate 3,09 V/us 3,071V/us Terpenuhi 5 Swing Output Maksimum 2,479 V 2,4655 V Swing Output Minimum _-2,457 V _-2,4655 V Terpenuhi 6 Disipasi Daya 1,66E-04 W 1,97E-04 W Terpenuhi

Demikianlah urutan – urutan langkah pendesainan suatu rangakaian IC analog,

khususnya op-amp. Langkah – langkah ini hendaknya dilakukan secara berurutan,

dengan demikian dapat mengeliminir kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi

secara maksimal.

Selamat mencoba dan sukses selalu.