Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Perancangan Company Profile SMK Negeri 2 Salatiga
Menggunakan Teknik Motion Tracking
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Ricky Indrawan (692013023)
Anthony Y. M. Tumimomor
Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2018
ii
iii
iv
v
1
1. Pendahuluan SMK Negeri 2 Salatiga merupakan sekolah menengah kejuruan bertaraf
internasional yang memiliki standar pendidikan dan berorientasi pada dunia industri.
Dengan 9 kompetensi keahlian yang didukung dengan akreditasi A, lebih dari 15
kegiatan yang menunjang pengembangan bakat dalam bidang akademik dan non
akademik, serta hubungan kerja sama dengan lebih dari 20 perusahaan nasional dan
internasional agar tamatan SMK N 2 Salatiga yang berkompeten dapat langsung
berkerja dan bersaing di era global.
SMK N 2 Salatiga menerapkan Standar Managemen Mutu ISO 9001-2000,
didorong sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) pada tahun
2006, ditetapkan sebagai RSBI Program SBI Invest pada tahun 2007 dan
melaksanakannya pada tahun 2008. SMK N 2 Salatiga kemudian melaksanakan
program SMK rujukan bertaraf internasional pada tahun 2014. Didukung dengan
lokasi sekolah yang berada di tengah lingkungan hijau dan asri menciptakan suasana
sejuk dan tenang untuk pembelajaran siswa. SMK N 2 Salatiga sudah seharusnya
memiliki media promosi yang efektif dan inovatif dalam menginformasikan visi dan
misinya kepada masyarakat. Media promosi yang dimiliki SMK N 2 Salatiga berupa
media cetak dan elektronik. Media cetak berupa brosur dan media elektronik berupa
website dan company profile. SMK N 2 Salatiga memiliki video company profile
dengan penggunaan sinematografi yang kurang baik, kurikulum yang tertinggal dan
berdurasi 15 menit. Sinematografi yang kurang baik membuat target audience yakni
masyarakat sekitar, orang tua yang memiliki anak pada jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan siswa-siswa SMP tidak tertarik untuk melihat dan
memperhatikan, kurangnya inovasi dalam video company profile SMK N 2 Salatiga
membuat penyampaian informasi kepada target audience tidak efektif. Dengan
menggunakan teknik visual yang inovatif, SMK N 2 Salatiga dapat membuat target
audience merasa tertarik dan memahami pelajaran yang akan didapatkan dari
kompetensi keahlian yang diminati.
Berdasarkan dengan hasil penelitian awal yang telah dilakukan, keunggulan dari
SMK N 2 Salatiga masih belum dapat diinformasikan dengan baik kepada target
audience yakni masyarakat sekitar, orangtua yang memiliki anak pada jenjang
pendidikan SMP dan siswa-siswi SMP, karena media promosi elektronik berupa
audio visual yang digunakan selama ini tidak menarik, efektif dan inovatif. Video
company profile yang berdurasi sekitar 15 menit berisikan tentang visi, misi,
kurikulum kompetensi pada tahun 2016, fasilitas dan bangunan sekolah akademik
maupun non akademik, kegiatan belajar mengajar kompetensi keahlian antara guru
dan murid, kegiatan akademik dan non akademik, informasi terkait perusahaan-
perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah. Salah satu media yang dapat
digunakan untuk memuat informasi SMK N 2 Salatiga menjadi lebih menarik, efisien
dan inovatif yaitu dengan menggunakan teknik motion tracking. Motion tracking
merupakan teknik penggabungan visual antara motion graphic, kinetic typographic
dan infografis yang dijadikan menjadi satu sequence kemudian diterapkan pada video
yang sudah ditracking. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dilakukan perancangan video
company profile menggunakan teknik motion tracking dengan tujuan membuat
company profile menjadi lebih menarik, efektif dan inovatif dalam penyampaian
informasi yang padat serta berdurasi singkat. Dengan menggabungkan teknik
sinematografi dan motion tracking yang baik, diharapkan dapat membuat target
audience yakni masyarakat sekitar dan siswa-siswi SMP yang menonton merasa
tertarik serta memahami isi dari video company profile SMK N 2 Salatiga.
2
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang mengenai “Perancangan Company Profile Berbasis
Video Sebagai Media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen” memaparkan
tentang SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, merupakan sekolah yang menjadi sekolah
rujukan di daerah Malang setiap tahunnya. Belum adanya promosi dalam bentuk
elektronik membuat SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kurang efektif dalam
mempromosikan sekolahnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan merancang
company profile yang dapat memberikan data, informasi dan produk yang ditawarkan
SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen secara efektif, jelas dan menarik, serta di sisi lain
dapat meningkatkan brand image yang pada gilirannya dapat menarik minat target
market yaitu calon siswa baru terhadap kompetensi keahlian yang ditawarkan.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, metode ini menggariskan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Data diperoleh dari
wawancara dan datang langsung ke lokasi. Hasil penelitian dibuat untuk mengajak
target audience yakni siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk
melanjukan pendidikannya ke SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Gaya desain yang
digunakan dalam media pendukung tersebut adalah era modern dan memakai warna-
warna yang serasi dengan company profile berbasis video [1].
Dari penelitian terdahulu selanjutnya mengenai “Perancangan Company Profile
Sebagai Media Promosi STMIK CIC Dengan Menggunakan Teknik Motion Graphic
Menggunakan Perangkat Lunak Komputer Graphic” memaparkan tentang STMIK
CIC, merupakan kampus yang dijuluki sebagai kampus teknologi dan seni. Belum
adanya promosi dalam bentuk company profile. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat dan merancang company profile yang memberikan informasi, himbauan dan
bujukan serta komunikasi guna memperluas pemasaran. Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif, metode ini menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti
untuk menghasilkan produk. Data yang diperoleh wawancara dan observasi langsung.
Hasil penelitian dibuat untuk mengajak siswa-siswi sma/smk di Cirebon dengan
informasi yang jelas, efektif sehingga tertarik untuk mendaftar di kampus STMIK
CIC Cirebon. Selain digunakan sebagai media promosi company profile juga
ditempatkanm pada media sosial, diputar pada waktu kunjungan sekolah, serta
dipublikasikan pada TV billboard yang ada di jalan-jalan umum sehingga cakupan
media promosi akan semakin luas lagi [2].
Dari kedua penelitian yang ada, terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan
dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penggunaan company profile
sebagai media promosi elektronik untuk menarik target audience. Perbedaannya
adalah company profile yang dirancang peneliti yaitu teknik yang digunakan berupa
motion tracking dimana motion graphic, kinetic typography dan infografis sehingga
membuat company profile SMK N 2 Salatiga memiliki durasi pendek yang berkisar 7
menit dengan harapan atau masyarakat merasa tertarik untuk melihat video company
profile dan dapat mengetahui informasi mengenai profil lengkap SMK N 2 Salatiga.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”. Secara harafiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau
“pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver). Jadi dalam pengertian yang lain media adalah alat atau sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak [3].
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan
koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan
3
berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia
hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game. Multimedia juga dapat diartikan
sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda dalam menyampaikan informasi
berbentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video [4].
Video adalah media audio visual yang menampilkan gambar dan suara. Pesan
yang disajikan bisa berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) maupun fiktif
(seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional [5].
Company profile adalah produk tulisan praktisi yang berisi gambaran umum
perusahaan. Gambaran ini tidak sepenuhnya lengkap, detail dan mendalam.
Perusahaan atau lembaga bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan
secara terbuka kepada publiknya [6].
Video Company Profile merupakan media untuk memberikan citra positif
perusahaan atau organisasi kepada klien prospek. Dalam tayangan audio visual ini,
informasi tentang organisasi baik lingkup bisnis, etos organisasi, produktivitas,
lingkungan organisasi, dan komitmen terhadap pelanggan dapat ditampilan secara
lebih efektif melalui kombinasi shooting dengan narasi, keterangan teks, gambar
ilustrasi serta animasi yang dapat menjelaskan suatu proses tertentu. Produktivitas
dan harmoni kerja ditampilkan dengan gambar – gambar suatu proses kerja dengan
iringan musik yang sesuai, sedangkan pelayanan terhadap pelanggan dapat
digambarkan dengan senyumaan yang tulus dari para staf [7].
Sinematografi atau cinematography terdiri dari dua suku kata cinema dan
graphy yang berasal dari bahasa Yunani yaitu kinema, yang berarti gerakan dan
graphoo yang berarti menulis. Cinematography bisa diartikan menulis dengan gambar
yang bergerak. Sebagai pemahaman cinematography bisa diartikan sebagai kegiatan
menulis yang menggunakan gambar bergerak sebagai bahannya. Dalam sebuah ilmu
sinematrografi, seorang pembuat film tidak hanya merekam setiap adegan, melainkan
bagaimana mengontrol dan mengatur setiap adegan yang diambil, seperti jarak,
ketinggian, sudut dan lama pengambilan. Hal ini menjelaskan bahwa unsur
sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera atau film,
framing, dan durasi gambar. Framing dapat diartikan sebagai pembatasan gambar
oleh kamera, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak ketinggian dan
pergerakan kamera. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan atau menjelaskan obyek
tertentu secara mendetail, dengan mengupayakan wujud visual film yang tidak
terkesan monoton [8].
Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan gerakan. Adapun prinsip-prinsip animasi, yaitu : Solid Drawing
(Kemampuan Menggambar), Squash and Strech (Menekan dan Melentur),
Anticipation (Antisipasi), Staging (Penataan Gerak), Straight Ahead and Pose to Pose,
Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti), Slow In and Slow Out,
Archs (Konstruksi Lekung), Timing, Secondary Action (Gerakan Pendukung),
Exaggeration (Melebihkan), Appeal (Daya Tarik). Adapun macam-macam jenis
animasi, diantaranya : Stop motion animation/Claymation, Animasi 2 Dimensi/2D,
Animasi 3 Dimensi/3D, Animasi Jepang, Animasi Cell, Animasi Frame, Animasi
Sprite, Animasi Path, Animasi Spline, Animasi Vector, Animasi Karakter [9].
Motion graphic merupakan media yang menggunakan rekaman video atau
teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan
dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia. Motion graphic
design adalah sebuah subset dari multimedia yang menggunakan elemen grafis dan
prinsip-prinsip desain grafis dalam konteks pembuatan film atau produksi video
melalui animasi atau teknik perfilman lainnya, contohnya adalah kinetic typography
4
[10]. Kinetic typography adalah teknik editing yang mengacu pada penciptaan jenis
bergerak. Teknik animasi yang digunakan seperti membuat huruf memperluas,
menyusut, terbang, bergerak dalam gerakan lambat, tumbuh dan berubah dengan
berbagai cara bagi pengguna. Efeknya bisa sederhana dan pendek dengan hanya
perubahan kecil atau cukup rumit dan panjang. Sementara ini kinetic typography
dapat diberi label sebagai hal yang sedang berkembang untuk desain video dan web.
penggunaan kinetic typography telah menjadi biasa dalam judul, pengantar film dan
iklan televisi [11]. Dalam pengunaan kinetic typography sendiri dapat digabungkan
dengan beberapa teknik lainnya, salah satunya yaitu infographics. Infografis berasal
dari kata Bahasa Inggris yaitu infographics yang merupakan singkatan dari
Information dan Graphics dan didefinisikan sebagai visualisasi data atau ide yang
mencoba untuk menyampaikan informasi yang kompleks kepada penonton dengan
cara yang dapat dengan cepat dikonsumsi dan mudah dipahami. Infografis
menggabungkan data dengan desain yang memungkinkan untuk belajar melihat,
mendengarkan, membaca dan kinestetik (belajar dengan melakukan) [12].
Motion tracking terdiri dari dua kata, yaitu motion yang berarti gerakan, dan
tracking yang berarti mengikuti atau menulusuri. Motion tracking dapat diartikan
dengan proses penelusuran wilayah dengan mengikuti obyek yang bergerak dengan
cara memilih sebuah titik yang pantas untuk digunakan sebagai titik awal penelusuran.
Dalam pengertian lain motion tracking merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
beberapa tujuan yang berbeda. Ide dasar dibalik motion tracking adalah frame video
dapat dianalisis untuk mengikuti posisi objek melalui waktu. Hal ini dapat berguna
untuk mendeteksi adanya gerakan apapun atau untuk menangkap gerakan yang
kompleks yang digunakan dalam video editing. Didalam pembuatan film, motion
tracking berarti merekam aksi dari aktor manusia dan menggunakan informasi
tersebut untuk menganimasi karakter digital berupa wajah dan jari-jari atau
penangkapan ekspresi yang halus. Dengan menggunakan teknik motion tracking
maka dapat menggabungkan antara gerakan kamera yang ada di dalam film atau
video dengan gerakan kamera yang ada di dalam software 2D atau 3D yang kemudian
elemen CGI dapat sesuai dan terintegrasi. Motion Tracking meningkatkan interaksi
manusia dengan komputer dan memainkan peran penting dalam animasi 3D dimana
fitur ini menyediakan real-time information jumlah data animasi yang dihasilkan oleh
motion tracking dalam waktu tertentu sangatlah besar. Motion tracking juga
digunakan dalam video tracking untuk menemukan objek yang bergerak
menggunakan kamera. Motion tracking tidak hanya digunakan untuk melacak
gerakan manusia saja, tetapi juga bisa digunakan untuk melacak pergerakan
kendaraan dan benda lainnya [13].
SMK N 2 Salatiga Beralamat di dusun Warak, desa Dukuh, Salatiga berdiri
tahun 2000 sebagai SMK terdepan di kota Salatiga. Merupakan SMK rujukan dengan
akreditasi A dan telah menerapkan standar mutu internasional. Dengan luas lahan 6.8
Ha, serta fasilitas bengkel yang lengkap, berkualitas dan didukung oleh pengajar
kualifikasi S1 dan S2. Memiliki visi dan misi yang menjadikan sekolah sama dengan
budaya industri untuk menyiapkan tamatan yang siap bersaing di era global. SMK N
2 Salatiga memiliki 9 kompetensi keahlian yang masing-masing jurusan terakreditasi
A, sebagai berikut : (1) Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan (3 Tahun). (2) Kompetensi Keahlian Konstruksi Gedung Sanitasi dan
Perawatan (4 Tahun). (3) Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan property (3
Tahun). (4) Kompetensi Keahlian Elektronika Audio Video. (5) Kompetensi Keahlian
Elektronika Industri. (6) Kompetensi Keahlian Pemesinan. (7) Kompetensi Keahlian
Kendaraan Riangan. (8) Kompetensi Keahlian Bodi Otomotif. (9) Kompetensi
5
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. SMK N 2 Salatiga memiliki keunggulan
sebagai satu-satunya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang didukung
dengan fasilitas ruang belajar yang nyaman dan representatif banyak siswa SMK N 2
Salatiga mendapatkan penghargaan tingkat kota, provinsi, nasional dan internasional
dalam bidang akademik dan non akademik [14].
3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan video company profile
SMK N 2 Salatiga dengan teknik motion tracking adalah dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif, karena dalam pengumpulan data dilakukan wawancara
kepada pihak-pihak terkait. Metode kualitatif ini bersifat fleksibel sesuai dengan
kondisi lapangan dengan pengambilan data berupa wawancara. Tahapan-tahapan
dalam metode ini dilakukan secara berurutan. Strategi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah linear strategy, strategi dilakukan dan sesuai dengan
proses penelitian karena pada suatu tahap dimulai setelah tahap sebelumnya
diselesaikan dan demikian seterusnya [15].
Pembuatan video company profile bersifat searah dan penyelesaian tahap-tahap
sebelumnya akan diperlukan sebelum memulai tahap selanjutnya. Tahapan secara
garis besar dalam penelitian mengenai perancangan company profile SMK N 2
Salatiga dengan teknik motion tracking dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Strategi Perancangan Company Profile
Tahap pertama, identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian
yang bisa dikatakan langkah paling penting diantara langkah-langkah proses yang lain.
Dengan kata lain identifikasi masalah adalah tahap awal dari penguasaan masalah
dimana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dengan,
wawancara kepada Bapak Sri Wahyudi, S.Pd selaku Waka Kurikulum dan Bapak Drs.
Eko Sudaryanto selaku Humas di SMK N 2 Salatiga, terdapat masalah pada
penyampaian informasi SMK N 2 Salatiga kepada target audience yakni masyarakat
sekitar, orangtua yang memiliki anak pada jenjang pendidikan SMP dan siswa-siswi
SMP, hal ini dikarenakan berubahnya kurikulum dimana jurusan keahlian berubah
menjadi kompetensi keahlian dan video company profile yang dibuat sebelumnya
memiliki durasi yang lumayan panjang yaitu 15 menit serta belum dapat
mengiformasikan keunggulan SMK N 2 Salatiga dengan baik. Langkah berikutnya
adalah mengidentifikasi, kepada Bapak Kamaruddin, M.Pd selaku Kepala Sekolah,
dari hasil wawancara adalah masyarakat sekitar dan siswa-siswi di kota Salatiga
kurang memahami bahwa SMK N 2 Salatiga merupakan satu-satunya SMK yang
memiliki standar pembelajaran dan fasilitas bertaraf internasional di Salatiga.
Observasi pada SMK N 2 Salatiga yang akan digunakan dalam perancangan
video company profile, diantaranya profil SMK N 2 Salatiga yang telah
diimplementasikan pada media sebelumnya dalam bentuk brosur, kurangnya
penekanan terhadap satu-satunya SMK yang bertaraf internasional di Salatiga, media
informasi berupa audio visual dinilai tidak menarik dalam visual serta durasi yang
lumayan panjang. Belum ada media yang dapat mewakili visi misi serta keunggulan
yang dimiliki oleh SMK N 2 Salatiga secara menarik dan inovatif.
Identifikasi
Masalah Pengumpulan
Data
Perancangan
Video
Pengujian
dan
Kesimpulan
Analisa
data
6
Tahap kedua, merupakan tahap pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan sekunder. Untuk data primer diperoleh dengan wawancara langsung
kepada pihak SMK N 2 Salatiga. Data yang diperoleh dari Bapak Kamaruddin.M.Pd
selaku Kepala Sekolah, Bapak Sri Wahyudi S.Pd selaku Waka Kurikulum dan Bapak
Drs. Eko Sudaryanto selaku Humas di SMK N 2 Salatiga berupa informasi terkait
sejarah, visi, misi, perubahan nama pada kompetensi keahlian dan keunggulan
sekolah yang berada pada jenjang pendidikannya dimana setiap kompetensi keahlian
memiliki akreditasi A dan bertaraf internasional, fasilitas penunjang berupa gedung,
bengkel, peralatan serta pengajar yang dapat menunjang pembelajaran pada siswa
dalam kompetensi keahlian dan pembelajaran praktek maupun teori yang berstandar
internasional.
Pengumpulan data sekunder merupakan data tambahan yang digunakan untuk
melengkapi data primer yang ada dengan mencari data melalui website maupun buku.
Dari pengumpulan data sekunder berupa brosur, website dan audio visual. Didapat
hasil bahwa kebanyakan hanya membahas tentang banyaknya kompetensi keahlian,
kuota jumlah siswa, kegiatan non-akademis, latar belakang, fasilitas, lingkungan yang
asri dan perusahaan yang bekerja sama dengan SMK N 2 Salatiga. Media ini kurang
menekanan terhadap 9 kompetensi keahlian yang terakreditasi A dan satu-satunya
sekolah rintisan sekolah bertaraf internasional di Salatiga selain pada video company
profile.
Tahap ketiga, merupakan tahap analisa data. Analisa data dilakukan
berdasarkan dengan data wawancara yang telah dikumpulkan. Setiap data yang
diperoleh dianalisa untuk didapatkan sebuah pengembangan ide yang nantinya
menjadi acuan dalam pembuatan video company profile. Menurut hasil wawancara
dengan Bapak Kamaruddinm, M.Pd dan Bapak Drs. Eko Sudaryanto promosi di SMK
N 2 Salatiga sebelumnya menggunakan brosur, web dan audio visual. Informasi yang
diberikan melalui audio visual kurang efektif dan inovatif, kurangnya penekanan
terhadap 9 kompetensi keahlian yang terakreditasi A dan satu-satunya rintisan sekolah
bertaraf internasional di Salatiga. Untuk itu dirancang video company profile yang
efektif dan inovatif dalam menyampaikan poin-poin penting SMK N 2 Salatiga
dimana video company profile SMK N 2 Salatiga juga digunakan sebagai sarana
promosi dengan menerapkan sinematografi dan motion tracking (motion graphic,
kinetic typographic dan infographics) yang baik. Analisa pembuatan video juga
didasari pada poin-poin penting yang kurang diinformasikan pada media promosi
sebelumnya.
Tahap keempat, merupakan tahap perancangan media. Tahap ini merupakan
tahap yang merancang desain dari video melalui hasil dari wawancara serta latar
belakang masalah mengenai kebutuhan dalam video company profile. Kemudian
dilanjutkan melalui tiga proses selanjutnya, yaitu : pra produksi, produksi, dan paska
produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan perancangan video company profile
SMK N 2 Salatiga yang dapat dilihat pada Gambar 2.
7
Gambar 2. Perancangan Video Company Profile.
Dalam proses pra produksi terdapat beberapa proses lagi yaitu perancangan konsep,
storyline, treatment dan storyboard. Pra produksi, dalam persiapan pertama adalah
menyusun konsep. Konsep perancangan company profile SMK N 2 bermula dari
video company profile SMK N 2 Salatiga yang dibuat SMK N 2 Salatiga sebelumya
tidak efektif dan inovatif, penggunaan teknik sinematografi yang kurang baik dan
durasi yang digunakan untuk menginformasikan seluruh informasi terkait SMK N 2
Salatiga berdurasi 15 menit, sehingga diharapkan video company profile ini dapat
menjadi solusi dari masalah yang ada dalam promosi SMK N 2 Salatiga.
Tujuan yang hendak dicapai dalam video company profile SMK N 2 Salatiga
adalah memperkenalkan kepada masyarakat bahwa melalui video company profile ini
dapat memberikan informasi akan kelebihan SMK N 2 Salatiga dengan SMK lainnya
di Salatiga. Dalam konten video company profile ini menampilkan diantaranya,
bangunan dan fasilitas sekolah sesuai dengan kompetensi keahlian, kegiatan
akademik yaitu teori dan praktek antara guru dan murid, kegiatan non-akademik dan
perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan SMK N 2 Salatiga. Dikemas
dengan teknik sinematografi yang baik dan motion tracking yang inovatif untuk
menarik perhatian masyarakat khususnya calon siswa SMK N 2 Salatiga.
Storyline merupakan kajian yang dirangkai menjadi cerita yang menarik dan
merupakan ringkasan atau garis besar alur cerita yang menggambarkan isi dari suatu
film atau pementasan yang dilakukan secara umum. Storyline dirancangkan
berdasarkan dengan ide cerita yang sudah direncanakan [16].
Storyline dari video company profile SMK N 2 Salatiga berawal dari
pengenalan satu-satunya SMK RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) di
Salatiga kemudian dilanjutkan dengan rekam jejak singkat SMK N 2 Salatiga,
dilanjutkan dengan visi misi yang dimiliki SMK N 2 Salatiga dengan background
gambar berupa cuplikan kegiatan proses akademik pada sembilan kompetensi
keahlian, penginformasian sembilan kompetensi keahlian yang ada pada SMK N 2
Salatiga, antara lain : (1) Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan (3 Tahun). (2) Kompetensi Keahlian Konstruksi Gedung Sanitasi dan
Perawatan (4 Tahun). (3) Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan property (3
Tahun). (4) Kompetensi Keahlian Elektronika Audio Video. (5) Kompetensi Keahlian
Elektronika Industri. (6) Kompetensi Keahlian Pemesinan. (7) Kompetensi Keahlian
Kendaraan Riangan. (8) Kompetensi Keahlian Bodi Otomotif. (9) Kompetensi
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Fasilitas penunjang berupa gedung yang
dapat menunjang siswa dalam akademik dan non-akademik. SMK N 2 salatiga
memiliki kegiatan non-akademik yang dapat diikuti siswa, seperti OSIS, Pramuka,
Konsep
Pra Produksi
Storyline
Treatment
Storyboard
Produksi
Video
Background
music
Paska
Produksi
Editing
Motion
Coloring
Evaluasi Hasil
Tidak
Ya
Revisi
Dubbing
8
Pleton inti, Marhcing band, PMR, SKI, Keroncong, Silat, Teater, Bahasa Jepang,
Bahasa Inggris Debate Club, dan lain lain. SMK N 2 Salatiga juga menjalin kerja
sama dengan berbagai perusahaan dalam dan luar negeri guna mempermudah lulusan
SMK N 2 salatiga untuk dapat bekerja.
Kemudian tahap selanjutnya yaitu Treatment. Treatment merupakan kerangka
kerangka film yang sudah diurai dengan cara deskriptif sepert jenis shot pengambilan
gambar. Berikut treatment dalam penyusunan video company profile [17]. Opening : Logo SMK N 2 Salatiga
• Scene 1 : Footage drone keseluruhan dan pengenalan RSBI pada SMK N 2 Salatiga.
• Scene 2 : Footage lingkungan dan rekam jejak SMK N 2 Salatiga menjadi RSBI secara
singkat.
• Scene 3 : Footage gedung lobby SMK N 2 Salatiga
• Scene 4 : Footage informasi visi, misi dan cuplikan 9 kompetensi keahlian SMK N 2
Salatiga
• Scene 5 : Footage gedung yang menjelaskan 9 kompetensi keahlian yang ada di SMK
N 2 Salatiga
• Scene 6 : Footage penjelasan secara rinci gedung, fasilitas dan penjelasan kompetensi
keahlian perkompetensi keahlian.
• Scene 7 : Footage ruang TU dan Kepala Sekolah SMK N 2 Salatiga.
• Scene 8 : Footage gedung fasilitas pendukung.
• Scene 9 : Footage ekstrakurikuler.
• Scene 10 : Footage kerja sama dengan perusahaan.
Ending : Foto-foto kerja sama SMK N 2 Salatiga dengan berbagai perusahaan
kemudian menjadi logo SMK N 2 Salatiga dan link web SMK N 2 Salatiga.
Storyboard merupakan visualisasi rekaan yang berbentuk sektsa gambar atau
perkiraan hasil gambar yang nantinya akan dijadikan pedoman pengambilan gambar.
Sehingga dengan adanya storyboard, proses produksi video company profile akan menjadi
lebih mudah, jelas, fokus dan terarah [18]. Berikut adalah perancangan storyboard video
company profile SMK N 2 Salatiga, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Storyboard perancangan video company profile SMK N 2 Salatiga
Scene Gambar Jenis Shot Keterangan
Opening
- Bumper in/out logo
SMK N 2 Salatiga
1
Bird’s eye view Keseluruhan
SMK N 2 Salatiga
2
Medium shot Lingkungan
SMK N 2 salatiga
3
Long shot Gedung Lobby
SMK N 2 Salatiga
9
4
Medium long shot,
medium shot, close
up, extreme close up,
split screen
Highlight
tiap-tiap kompetensi
5
Long shot Penjelasan
kompetensi yang ada
di SMK N 2 Salatiga
6
Bird’s eye view,
Medium long shot,
medium shot, close
up, extreme close up,
split screen
Penjelasan dari setiap
kompetensi secara
rinci
7
Long shot
Penjelasan tempat
ruang TU dan
Kepala Sekolah
8
Bird’s eye view,
medium shot
Gedung dan ruangan
fasilitas pendukung
9
Bird’s eye view,
medium shot
Kegiatan
Ekstrakurikuler
10
Bird’s eye view,
medium shot
Kegiatan kerja sama
sekolah dengan
perusahaan
Ending
- Bumper in/out logo
dan situs web
SMK N 2 Salatiga
Proses shooting/pengambilan gambar dilakukan dengan mengikuti rancangan
sesuai dengan storyboard dengan tujuan untuk mempersingkat waktu dalam
pengerjaannya dan memilimalisir biaya produksi serta kesalahan yang ada pada saat
proses shooting. Proses shooting di SMK N 2 Salatiga menggunakan alat yang
disesuaikan dengan tempat produksi yaitu outdoor dan indoor.
Setelah proses produksi selesai, dilanjutkan ke proses paska produksi. Terdapat
dua elemen pada tahap paska produksi yaitu audio dan video. Dalam elemen video,
proses paksa produksi dibagi menjadi delapan tahap, yaitu proses Logging, Digtizing,
Offline Editing, Online Editing, Color Grading, Infografis, Motion Tracking,
Compositing. Kemudian pada elemen audio, dilakukan penyusunan dubbing, audio
effect, background music dan pengaturan level yang bisa disebut dengan mixing.
Proses terakhir yaitu melakukan proses Rendering.
Logging merupakan proses memotong gambar, mecatat waktu pengambilan
gambar, dan memilih shot yang ada sesuai dengan camera report [18]. Proses ini
10
diperlukan untuk efisiensi penggunaan harddisk serta membantu dalam proses offline
editing karena sudah memili shot yang diperlukan saja dalam video company profile
ini. Kemudian video yang sudah dipilih dipindahkan dan dikumpulkan kedalam
beberapa folder sesuai dengan urutan scene. Video yang tidak digunakan langsung
dihapus. Proses yang dilakukan selanjutnya adalah digitizing. Digitizing merupakan
proses memasukkan gambar dan suara yang telah di logging kedalam timeline.
Gambar dan background music mulai disesuaikan dengan susunan konsep cerita.
Offline editing adalah proses menata gambar sesuai dengan skenario dan urutan
shot yang telah direncanakan [19]. Proses offline editing membutuhkan waktu yang
cukup lama karena dalam proses ini cerita dibangun kembali dan disesuaikan dengan
perancangan yang tekah dilakukan, kemudian menyempurnakan proses editing
dengan menggunakan metode linear. Linear editing merupakan proses membangun
cerita yang dimulai secara berurutan. Video company profile ini menggunakan
metode linear editing dalam pengerjaannya karena cerita yang dibuat sesuai dengan
urutan mulai dari awal, tengah kemudian akhir.
Online editing adalah proses editing untuk memperhalus hasil dari offline
editing, pada video company profile ini dilakukan movement berupa perubahan
position, scale dan effect warp stabilizer kemudian dilanjutkan dengan color
correction untuk menciptakan kontinuitas warna pada setiap shot.
Color Grading adalah proses pewarnaan pada setiap shot guna menyamankan
dan menciptakan suasana mood pada setiap scene khususnya pada setiap kompetensi
yang disesuaikan dengan warna pada kompetensi itu sendiri. Jenis color grading pada
keseluruhan video berupa warm color dan menambahkan keseluruhan saturasi
khususnya pada warna hijau untuk mengesankan keasrian SMK N 2 Salatiga. Preview
sebelum dan sesudah grading dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Preview sebelum dan sesudah color grading
Infografis adalah proses penambahan informasi yang disertai dengan pergerakan
grafis guna menambahkan emosi pada setiap scene yang memiliki informasi penting.
Jenis font yang digunakan adalah font bebas neue dan helvetica. Font bebas neue
yang ditambahkan dengan effect faux bold memiliki sifat yang lebih tegas dan dapat
digunakan sebagai judul pada setiap perkenalan scene. Font Bebas Neue dan effect
faux bold dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Font bebas neue dan effect faux bold
11
Font helvetica yang ditambahkan dengan effect faux bold dan faux italic
digunakan sebagai subjudul karena memiliki keterbacaan dan ketegasan, dan
Helvetica dengan tambahan hanya pada effect faux italic membuat keterbacaan teks
menjadi lebih baik dan digunakan sebagai isi dan penjelasan. Font Helvetica dan efek
Faux bold dan italic dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Font helvetica dan effect faux bold dan italic
Penggunaan font bebas neue dan helvetica terlihat pada setiap pembukaan scene
yang menjelaskan jurusan. Preview penggunaan font dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Preview penggunaan font bebas neue dan helvetica
Motion tracking adalah proses penambahan motion graphic yang dilakukan
dengan tracking object atau tracking camera. Penambahan motion tracking pada
video company profile SMK N 2 Salatiga berguna untuk memberikan informasi
tambahan agar dapat lebih mudah, menarik dan cepat untuk dipahami. Preview
sebelum dan sesudah penambahan motion tracking dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Preview sebelum dan sesudah penambahan motion tracking
Compositing adalah proses penggabungan seluruh footage yang sudah di color
correction, color grading, penambahan infografis dan motion tracking dengan audio
effect dan background music. Preview compositing dapat dilihat pada Gambar 8.
12
Gambar 8. Preview compositing
Mixing adalah proses synchronizing serta penambahan dubbing, audio effect dan
background music guna untuk memberikan emosi tambahan pada video seperti audio
effect yang diterapkan setiap kali transisi smooth zoom atau smooth swipe diterapkan.
Pengaturan level background music dengan mengecilkan audio gain pada saat
memasuki sound narasi guna membuat narasi lebih dapat didengar dengan jelas.
Rendering adalah proses akhir dari penggabungan audio dan video kemudian
diproses menjadi sebuah output yang baru. Proses render berlangsung pada panel
render dan proses ini membutuhkan waktu yang lama tergantung dari banyaknya
durasi, footage, masking, transisi, adjustment layer dan effect yang digunakan.
4. Pembahasan
Hasil dari perancangan pada pra produksi, produksi sampai paska produksi
menghasilkan video company profile SMK N 2 Salatiga. Setiap scene yang ada dalam
video company profile ini menceritakan visi, misi, 9 kompetensi keahlian, fasilitas
pendukung dan perusahaan yang bekerja sama, pada satu-satunya sekolah bertaraf
internasional di Salatiga.
Gambar 9. Opening bumper in logo SMK N 2 Salatiga
Pada opening menampilkan bumper in logo SMK N 2 Salatiga. Logo SMK N 2
Salatiga dapat dilihat pada Gambar 9.
13
Gambar 10. scene 1 – Pengenalan lokasi dan sekolah bertaraf internasional
Scene 1 Menampilkan keseluruhan gedung SMK N 2 Salatiga dengan
menggunakan teknik shot bird’s eye view dan pengenalan sekolah bertaraf
internasional yang sesuai dengan narasi yang diperjelas dengan menggunakan motion
graphic dan motion tracking, dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 11. Footage scene 2 – Penginformasian lingkungan dengan lebih dekat
Scene 2 menampilkan lingkungan sekitar SMK N 2 Salatiga untuk melanjutkan
penginformasian lingkungan SMK N 2 Salatiga dari scene 1 menjadi lebih dekat
dengan menggunakan teknik medium shot dan pendukung informasi pada narasi
menggunakan motion graphic, dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 10. Footage scene 3 – Penginformasian gedung lobby
Scene 3 menampilkan gedung luar dan dalam lobby utama SMK N 2 Salatiga
guna menginformasikan apa yang ada didalam lobby dengan menggunakan long shot
dan motion tracking, dapat dilihat pada Gambar 10.
14
Gambar 11. Footage scene 4 – Visi, misi dan highlight 9 kompetensi keahlian
Scene 4 menampilkan visi dan misi yang diperjelas dengan infografis dan
divisualisasikan dengan highlight dari setiap kompetensi keahlian yang dimiliki SMK
N 2 Salatiga, bertujuan untuk memperlihatkan pembelajaran yang ada pada setiap
kompetensi keahlian. Dengan menggunakan teknik split screen berguna untuk
pemadatan informasi yang diberikan, dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 12. Footage scene 5 – informasi seluruh kompetensi keahlian SMK N 2 salatiga
Scene 5 menampilkan informasi mengenai perincian dari seluruh kompetensi
yang dimiliki oleh SMK N 2 Salatiga sudah terakreditasi A dengan menggunakan
infografis pada low angle – medium shot, dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 13. Footage scene 6 – Penjelasan secara rinci dari setiap kompetensi keahlian yang ada di
SMK N 2 Salatiga
Scene 6 menampilkan penjelasan secara rinci dari setiap kompetensi keahlian
dari penjelasan akan kompetensi keahlian itu sendiri, pembelajaran yang akan
diterima dan hasil dari pembelajaran berupa ilmu jasa yang akan didapat, dapat dilihat
pada Gambar 13.
15
Gambar 14. Footage scene 7 – Menampilkan ruang dalam lobby dan ruang letak ruang kepala sekolah
Scene 7 menampilkan ruangan TU dan Kepala Sekolah berada didalam lobby
SMK N 2 Salatiga dengan menggunakan motion tracking sebagai informasi penjelas,
dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 15. Footage scene 8 – Menampilkan fasilitas pendukung pada SMK N 2 Salatiga
Scene 8 menampilkan fasilitas pendukung berupa perpustakaan dan masjid yang
dapat digunakan menggunakan shot bird’s eye view, dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 16. Footage scene 9 – Menampilkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2
salatiga
Scene 9 menampilkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa SMK
N 2 Salatiga dengan menggunakan shot bird’s eye view, dapat dilihat pada Gambar 16.
16
Gambar 17. Footage Scene 10 – Gedung humas tempat pendaftaran kerja ke perusahaan-perusahaan
untuk siswa
Scene 10 menampilkan gedung humas dimana tempat siswa mendaftar untuk
bekerja dengan perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan SMK N 2
Salatiga baik untuk kerja praktek maupun setelah lulus nanti dengan menggunakan
shot bird’s eye view, dapat dilihat pada Gambar 17.
Berdasarkan dari pembahasan dengan pihak SMK N 2 Salatiga telah menyetujui
dan akan mengimplementasikan Video Company Profile SMK N 2 Salatiga ini dalam
beberapa cara, yaitu dengan cara offline dan online. Cara offline yaitu dengan
memperlihatkan langsung video company profile SMK N 2 Salatiga sebagai media
dalam berpromosi kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta perusahaan
yang bekerja sama dengan SMK N 2 Salatiga. Cara online yaitu dengan
mempublikasikan video company profile SMK N 2 Salatiga pada website resmi SMK
N 2 Salatiga. Penerapan video pada website resmi SMK N 2 Salatiga memudahkan
masyarakat untuk mengakses video company profile ini melalui ponsel, laptop,
desktop serta perangkat elektronik lainnya dan dapat disebarluaskan dengan cepat.
Pengujian pada video company profile SMK N 2 salatiga ini menggunakan
metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada Bapak Sri Wahyudi, S.Pd
selaku Waka Kurikulum dan Bapak Drs Eko Sudaryanto selaku Humas SMK N 2
Salatiga. Materi yang diujikan kepada Bapak Sri Wahyudi, S.Pd mengenai konten
Video Company Profile SMK N 2 Salatiga meliputi informasi terkait SMK N 2
Salatiga, alur cerita, kesesuaian materi kompetensi, kesesuaian narasi, serta kebutuhan
untuk mempromosikan SMK N 2 Salatiga. Dari pengujian yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa video company profile ini sudah menggambarkan SMK N 2
Salatiga sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional dengan baik dan jelas. Alur
penataan yang jelas dan mudah dipahami karena diperjelas dengan narasi, infografis
dan motion tracking yang ada, sehingga video company profile ini dapat menjadi
media yang memperkenalkan SMK N 2 Salatiga sebagai SMK yang bertaraf
internasional dengan baik.
Selain dengan pihak SMK N 2 salatiga, pengujian juga dilakukan dengan
Martin Setyawan, S.T. selaku staff pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana dan
sebagai ahli dalam bidang perfilman. Dalam wawancara mengenai hasil dari video
company profile SMK N 2 Salatiga, membahas mengenai sinematografi, narasi,
motion tracking serta keseluruhan teknik yang ada pada video company profile ini.
Hasil dari pengujian yang didapatkan ialah sinematografi yang digunakan sudah
sesuai dengan kebutuhan yang ada, penggunaan transisi pada perpindahan shot sudah
diterapkan dengan baik, isi narasi yang menginformasikan SMK N 2 Salatiga sudah
baik, ditambah dengan kecocokan background music dengan narasi untuk
memberikan emosi, penggunaan infografis, motion graphic dan motion tracking
sudah baik dalam memvisualisasikan informasi yang tidak dijelaskan pada narasi di
video company profile ini.
17
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian didapatkan hasil bahwa perancangan video
company profile SMK N 2 Salatiga dinilai baik untuk dijadikan sebagai media dalam
mempromosikan atau menginformasikan SMK N 2 salatiga kepada target audience.
Informasi yang diberikan berupa audio visual mengenai visi, misi, kompetensi
keahlian dan perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah, bertujuan agar
masyarakat memahami bahwa SMK N 2 Salatiga merupakan satu-satunya Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional di Salatiga. Dengan sinematografi dan motion tracking
yang baik serta narasi dan background music yang sesuai, dapat membuat emosi yang
akan membuat ketertarikan minat masyarakat dan calon siswa SMK N 2 Salatiga
untuk memahami isi dari video company profile SMK N 2 Salatiga. sehingga
perancangan video company profile ini cukup layak untuk menjadi media informasi
dan promosi bagi SMK N 2 Salatiga.
Melihat kelebihan dari SMK N 2 salatiga, sebagai bahan pertimbangan untuk
peneliti selanjutnya terus melakukan pengembangan dalam penelitiannya terutama
berdasarkan kurikulum yang berubah-ubah, fakta dan realita yang ada di SMK N 2
Salatiga.
6. Daftar Pustaka [1] Setia Kusuma, Fariz. 2013. Perancangan Company Profile Berbasis Video
Sebagai media Promosi SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Malang
[2] Fadhly, Damar dan Agus Sevtiana. Perancangan Video Profile Sebagai Media
Promosi STMIK CIC Dengan Tehnik Motion Graphic Menggunakan Perangkat
Lunak Komputer Graphic. Cirebon
[3] Susilana, Rudi, dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima
[4] Hoffster, Fred. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill
International Edition. New York: The McGraw-Hill Companies
[5] Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
[6] Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
[7] Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.
[8] Mascelli, Joseph. 2005. The Five C’s Of Cinematography : Motion Picture
Filming Techniques. Los Angeles: Silman-James Press
[9] Suheru, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Elec Media
Komputindo
[10] Betancourt, Michael. The History Of Motion Graphics. Rockville: Wildside
Press
[11] Jubaedi, Ahmad Irawan. 2015. Perancangan Program Acara Televisi
Menggunakan Teknik Editing Kinetic Typography. Serang: Universitas Serang
Raya
[12] Smiciklas, Mark. 2012. The Power of Infographics. London: Pearson Education.
[13] Okun, Zwerman. 2010. The VES Handbook of Visual Effects: Industry Standard
VFX Practices and Procedures. New York: Elsevier
[14] Balitbang Depdiknas, Tim. 2011. SMKN 2 Salatiga. Salatiga
[15] Aminuddin, 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Biru
[16] Brown, Blain. 2013. Cinematography: Theory and Practice. Taylor dan Francis.
[17] Masri, Andry. 2010. Strategi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
[18] Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Storyboarding. Canada: Thomson/Delmar
Learning.
[19] Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi;Suatu Pengantar Cet. 1.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.