Upload
trinhbao
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD BERBASIS ANALISIS SOAR PADA MEDIA PERTELEVISIAN
Nurhalim Kusuma, Naning Aranti Wessiani
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected]
Abstrak Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin pesat.
Semakin banyaknya jumlah stasiun televisi yang muncul akan berdampak terhadap persaingan yang semakin tinggi antar stasiun televisi. Agar dapat memenuhi persaingan yang ada, perusahaan atau stasiun televisi dituntut untuk selalu melakukan perbaikan pada semua bagian perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya standar pengukuran kinerja yang pasti untuk mengukur kinerja media televisi termasuk juga di PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV). Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced scorecard berbasis analisis SOAR untuk menghasilkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai tolok ukur kinerja di PT. Jawa Pos Media Televisi. Setelah diperoleh KPI maka dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Selain merangcang sistem pengukuran kinerja untuk perusahaan, dalam penelitian ini juga dilakukan deployment sistem pengukuran kinerja perusahaan ke Divisi Pemberitaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan 14 sasaran strategi dan 27 KPI perusahaan serta 8 sasaran strategi dan 17 KPI untuk Divisi Pemberitaan.
Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced scorecard, Analisis SOAR, Key Performance Indicator (KPI), Analytical Hierarchy Process.
ABSTRACT
Nowadays, television in Indonesia is growing increasingly. The increasing number of television stations where appear affecting the higher competition among television stations. In order to meet existing competition, a television station claimed to always make improvements in all parts of the company.. Therefore we need a standard of performance measurement that is sure to measure the performance of television media including the PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV). In this study, carried out the design of performance measurement system using the Balanced scorecard method of analysis based SOAR to produce Key Performance Indicator (KPI) as benchmarks of performance in PT. Jawa Post Media Television. Obtained KPI weighting is carried out using the method of Analytical Hierarchy Process. In addition to design corporate performance measurement system, in this study also conducted corporate performance measurement system deployment to the Division of News. From the results of research conducted, found 14 strategic objectives and 27 KPI for the company and also 8 strategic objectives and 17 KPI for News Division.
Keywords : Performance Measurement, Balanced scorecard, SOAR Analysis, Key Performance Indicator (KPI), Analytical Hierarchy Process.
1. Pendahuluan Perkembangan dunia pertelevisian di
Indonesia dari tahun ke tahun semakin pesat. Diawali pada tahun 1962 dengan beroperasinya stasiun televisi nasional TVRI, jumlah stasiun televisi di Indonesia semakin bertambah banyak
setiap tahunnya. Tidak hanya stasiun televisi berskala nasional saja yang semakin berkembang, namun stasiun televisi lokal maupun televisi komunitas juga semakin banyak bermunculan. Perkembangan yang pesat ini selain didorong oleh kebutuhan masyarakat
2
terhadap informasi maupun hiburan, efektivitas televisi dalam menyampaikan segala informasi juga menjadi alasan banyak berdirinya stasiun-stasiun televisi di Indonesia.
Semakin banyaknya jumlah stasiun televisi yang muncul akan berdampak terhadap persaingan yang semakin tinggi antar stasiun televisi dalam mendapatkan iklan sebagai sumber pendapatan utama. Oleh karena itu masing-masing stasiun televisi akan berlomba-lomba menyajikan program-program yang menarik untuk mendapatkan jumlah pemirsa yang banyak dengan tujuan menarik minat para pemasang iklan untuk memasang iklannya pada stasiun televisi tersebut. Agar dapat memenuhi persaingan yang ada, perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perbaikan pada semua bagian perusahaan. Perbaikan apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan dapat ditentukan dengan terlebih dahulu melakukan pengukuran dan analisa terhadap sistem yang ada untuk memutuskan perbaikan apa saja yang seharusnya dilakukan terhadap perusahaan. Selain itu, setiap perusahaan harus bekerja dengan target tertentu. Target ini diperlukan untuk memenuhi performansi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja. Hasil pengukuran kinerja dapat dijadikan landasan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan melakukan perbaikan – perbaikan untuk
Untuk bisa melakukan pengukuran kinerja pada suatu perusahaan, maka diperlukan sebuah sistem pengukuran kinerja. Hal ini termasuk juga untuk PT. Jawa Pos Media Televisi yang menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini.
Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dalam memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis perusahaan. PT. Jawa Pos Media Televisi tidak menerapkan metode pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard sebelumnya. Oleh karena itu, dengan metode pengukuran kinerja Balanced Scorecard diharapkan akan mampu menjembatani antara strategi bisnis perusahaan dengan indikator kinerja yang ada, mengklarifikasi dan menghasilkan konsensus mengenai strategi, mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan, menyelaraskan berbagai
tujuan departemen pribadi dengan strategi perusahaan, mengaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran jangka panjang dengan anggaran tahunan, dan mendapatkan feedback yang dibutuhkan untuk mempelajari dan memperbaiki strategi (Kaplan dan Norton, 2000).
Dalam perancangan sistem pengukuran kinerja di PT. Jawa Pos Media Televisi yang dilakukan ini, analisis kondisi internal dan eksternal perusahaan untuk menghasilkan sasaran strategi perusahaan akan dilakukan dengan metode analisis SOAR (Strength, Opportunity, Aspiration, Result). Pendekatan analisis SOAR terhadap rencana strategis memiliki beberapa keuntungan antara lain memungkinkan anggota organisasi untuk menciptakan masa depan yang diinginkan dalam keseluruhan proses dengan cara melakukan proses penyelidikan, imajinasi, dan inovasi. Selain itu fokus internal SOAR adalah kekuatan organisasi. SOAR juga digunakan untuk analisis eksternal, misalnya analisis mengenai pelanggan. Keuntungan lainnya berkaitan dengan partisipasi. Pada banyak organisasi, perencanaan strategis hanya melibatkan orang-orang pada tingkatan tertinggi, namun dalam kerangka kerja analisis SOAR, sebanyak mungkin pihak dilibatkan. (Stavros, Cooperrider, dan Kelley, 2003).
2. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan beberapa metode sebagai berikut: 2.1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tahapan ini merupakan langkah awal untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
2.2. Penetapan Tujuan dan Manfaat Dalam tahap ini dilakukan penetapan
tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
2.3. Studi Literatur Studi literatur merupakan kegiatan
mencari teori-teori pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian.
3
2.4. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan
observasi langsung ke perusahaan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
2.5. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam tahap ini dilakukan
pengumpulan dan pengolahan data seperti berikut:
a. Penggambaran Proses Bisnis Perusahaan. Dalam tahap ini dilakukan
penggambaran mengenai proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Penjabaran Visi dan Misi Perusahaan. Pada tahap ini, visi dan misi
perusahaan diidentifikasi untuk mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
c. Balanced Scorecard Langkah-langkah dalam Balanced
Scorecard yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain :
• Analisis SOAR ( Strength, Opportunity, Aspiration, Result ) perusahaan.
• Pendefinisian sasaran strategi perusahaan dalam Balanced Scorecard .
• Identifikasi sasaran strategi perusahaan. • Validasi sasaran strategi perusahaan. • Penjabaran KPI perusahaan. • Validasi KPI Perusahaan. • Identifikasi sasaran strategi Divisi
Pemberitaan. • Validasi sasaran strategi Divisi
Pemberitaan. • Penjabaran KPI Divisi Pemberitaan. • Validasi KPI Divisi Pemberitaan. d. Pembobotan KPI
Proses ini dilakukan untuk mengetahui besarnya prioritas untuk masing-masing KPI yang telah dihasilkan. Aplikasi dan Hasil Penelitian
3.1 Gambaran Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV). PT. Jawa Pos Media Televisi atau yang juga dikenal dengan JTV
merupakan televisi lokal pertama di Jawa Timur yang mengudara pertama kali pada tanggal 8 Nopember 2001. Ciri khas JTV adalah mengangkat dinamika Jawa Timur dengan tiga bahasa utama lokalnya yaitu Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Kulonan (Mataraman). 3.2. Sistem Pengukuran Kinerja Eksisting
Pengukuran kinerja yang telah dilakukan PT. Jawa Pos Media Televisi atau JTV untuk mengetahui perkembangan perusahaan adalah pengukuran terhadap aspek finansial perusahaan yang dilakukan oleh bagian keuangan perusahaan dengan menggunakan data laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya.
3.3. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV)
Dalam sub bab ini akan disajikan urutan proses perancangan sistem pengukuran kinerja di PT. Jawa Pos Media Televisi (JTV).
3.3.1. Analisis SOAR
Pada perancangan sistem pengukuran kinerja ini, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan analisis Strengths, Opportunities, Aspirations, dan Results dari perusahaan. Analisis ini dilakukan melalui proses wawancara, kuesioner, dan brainstorming dengan beberapa pihak perusahaan antara lain Ibu Tika Mutiara Safitri, Bapak Eddy, Ibu Lindawati, Bapak Wahyudi Riyanto, dan Bapak Abdul Kholik dari Divisi Produksi, Bapak Agus Bejo dari Divisi Teknik, Bapak Muchammad Anshori dari Divisi Keuangan, Bapak Nanang dari Divisi Pemberitaan, serta Bapak Imam Mukarom dari Bagian HRD, untuk aspek Strengths, Opportunities, dan Aspirations Sedangkan untuk aspek Results merupakan terjemahan dari aspek Strengths, Opportunities, dan Aspirations yang telah didapatkan. Berikut disajikan hasil analisis SOAR yang telah dilakukan.
4
Tabel 3.1 Strengths Perusahaan
No Strengths
S1 Sistem peralatan siaran sudah menggunakan sistem digital sehingga dapat menghasilkan kualitas gambar dan suara yang maksimal
S2 Mempunyai biro di beberapa daerah di Jawa Timur
S3 Power pemancar JTV lebih besar daripada TV lokal Jawa Timur lainnya
S4 Memberikan hiburan dan informasi dalam tiga bahasa sesuai pontensi lokalnya.
S5 JTV merupakan salah satu anak perusahaan dari Jawa Pos Group sehingga kepercayaan stakeholder akan lebih tinggi.
S6 JTV mempunyai Jumlah jam tayang selama 22 jam dalam sehari
S7 JTV merupakan televisi lokal pertama di Jawa Timur sehingga pengalaman yang dimiliki cukup banyak
Tabel 3.2. Opportunities Perusahaan
No Opportunities
O1 Jawa Timur sangat kaya akan source yang bisa dieksplorasi menjadi obyek tayangan yang menarik.
O2
Tayangan program dengan menggunakan layanan live streaming melalui website berpotensi untuk menarik pemirsa lebih banyak.
O3 Banyaknya peluang perusahaan pemasang iklan di lapangan yang bisa diraih oleh JTV
O4 JTV mempunyai peluang untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan sejenis namun berskala nasional
Tabel 3.3. Aspirations Perusahaan
No Aspirations
A1 Diharapkan nantinya JTV juga bisa mendapatkan predikat Raja Televisi dari Timur
A2 Diharapkan jumlah titik pemancar JTV yang bisa meningkat menjadi lebih dari empat puluh titik.
A3 Diharapkan JTV dapat bersaing tidak hanya dengan televisi-televisi lokal lain namun juga dengan televisi nasional
A4 JTV mampu mencapai target omset sebesar 5 Milyar per tahun atau lebih
Tabel 3.3. Aspirations Perusahaan (Lanjutan)
No Aspirations
A5 JTV mampu mensejahterakan karyawan dan staf-stafnya ke arah yang lebih baik lagi
A6 Menjadi televisi lokal yang dikenal di dunia internasional
A7 Diharapkan JTV bisa kembali meraih juara umum dalam KPID Awards pada tahun-tahun berikutnya
A8 JTV melakukan kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Jawa Timur
A9 Mendirikan televisi-televisi daerah sebanyak 40 televisi lokal di seluruh Indonesia di bawah naungan JPMC.
A10 Dapat memberikan inspirasi bagi televisi lokal lainnya
Tabel 3.3. Results Perusahaan
No Results
R1 Melakukan kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Jawa Timur
R2 Mengangkat berbagai potensi obyek di Jawa Timur menjadi sebuah tayangan menarik
R3 Menyajikan liputan yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur
R4 Meningkatkan Rating program-program acara JTV
R5 Meningkatkan skill para karyawan agar mampu menghasilkan produksi yang berkualitas
R6 Meningkatkan pendapatan perusahaan melalui iklan
R7 Melakukan development program acara
R8 Memperluas jangkauan siaran
R9 Meningkatkan kesejahteraan karyawan
R10 Meningkatkan jumlah konsumen
R11 Meningkatkan kepuasan konsumen
R12 Meningkatkan efisiensi biaya
R13 Efisiensi Proses Produksi
R14 Menyelenggarakan komunikasi korporat yang efektif
3.3.2. Identifikasi Sasaran Strategi Perusahaan
Hasil dalam aspek Results di atas akan menjadi sasaran strategi yang akan dicapai oleh perusahaan. Sasaran strategi tersebut juga disesuaikan terhadap poin-poin penting dari visi dan misi perusahaan seperti berciri khas Jawa
5
Timur, melakukan pencerahan terhadap segala potensi dan seni budaya Jawa Timur serta mencerdaskan bangsa melalui program siaran dan berita. Sehingga secara keseluruhan, sasaran strategi yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Sasaran Strategi Perusahaan Perspektif Sasaran Strategi
Financial
Meningkatkan pendapatan perusahaan
Meningkatkan efisiensi biaya
Customer
Meningkatkan kepuasan konsumen
Meningkatkan jumlah konsumen
Internal Business Process
Melakukan kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Jawa Timur
Mengangkat berbagai potensi obyek di Jawa Timur menjadi sebuah tayangan yang menarik
Internal Business Process
Menyajikan liputan yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur
Meningkatkan rating program-program acara JTV
Melakukan development program acara
Efisiensi Proses Produksi
Memperluas jangkauan siaran
Learning & Growth
Meningkatkan skill dan kompetensi para karyawan
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Menyelenggarakan komunikasi korporat yang efektif
3.3.3. Validasi Sasaran Strategi Perusahaan
Setelah sasaran-sasaran strategi awal perusahaan telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses validasi untuk masing-masing sasaran strategi untuk mendapatkan sasaran-sasaran strategi yang benar-benar merupakan tujuan dari perusahaan dalam rangka pencapaian target-target
perusahaan. Proses validasi dilakukan dengan menggunakan metode expert judgement, yaitu berdasarkan judgment dari responden yang berkompeten dan mengetahui tentang rencana strategi bisnis perusahaan.
Berdasarkan hasil proses validasi dengan Bapak Imam Mukarom sebagai perwakilan dari pihak PT. Jawa Pos Media Televisi, tidak terdapat perubahan pada sasaran-sasaran strategi perusahaan yang telah dirumuskan. 3.3.4. Strategy Map Perusahaan
Strategy map adalah diagram sebab akibat dari sasaran-sasaran strategi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Strategy map mampu memperlihatkan keterkaitan semua sasaran strategi agar dapat dipastikan bahwa semua sasaran strategi yang diterapkan tersebut mampu mendukung tujuan utama perusahaan dan diharapkan tidak ada sasaran strategi perusahaan yang bersifat bias. Berikut ini akan digambarkan strategy map dari perusahaan.
Gambar 3.1. Strategy Map Perusahaan
6
3.3.5. Identifikasi KPI Perusahaan
Key Performance Indicator (KPI) merupakan tolok ukur keberhasilan pencapaian setiap sasaran strategi perusahaan. Berikut ini adalah KPI awal perusahaan dari setiap sasaran strategi yang dikelompokkan dalam masing-masing perspektif.
Tabel 3.5. KPI Perusahaan Perspektif Sasaran Strategi KPI
Financial
Meningkatkan pendapatan perusahaan
Prosentase Peningkatan Pendapatan Prosentase Peningkatan Profit
Meningkatkan efisiensi biaya
Prosentase Efisiensi Biaya
Customer
Meningkatkan kepuasan konsumen
Jumlah Keluhan Pemirsa Jumlah Keluhan Pemasang iklan Prosentase Keluhan terpenuhi Rasio Ketepatan Waktu Penyelesaian Proyek
Meningkatkan jumlah konsumen
Peningkatan Jumlah Pemirsa Peningkatan Jumlah Pemasang Iklan Prosentase Keberhasilan Penawaran Order
Internal Business Process
Melakukan kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Jawa Timur
Prosentase Peningkatan Kerjasama dengan Dinas
Mengangkat berbagai potensi obyek di Jawa Timur menjadi sebuah tayangan
Jumlah obyek Jawa Timur yang Diangkat Menjadi Sebuah Tayangan
Menyajikan liputan yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur
Jumlah Kiriman Liputan dari Biro
Meningkatkan Rating program-program acara JTV
Rata-rata Rating Program Prosentase Program dengan Rating Sesuai Target
Melakukan development program acara
Peningkatan Jumlah Inovasi Jumlah Program Baru yang Diluncurkan
Efisiensi Proses Produksi
Prosentase Penghematan Barang Produksi Prosentase Liputan Gagal Tayang
Tabel 3.5. KPI Perusahaan (Lanjutan)
Perspektif Sasaran Strategi KPI
Internal Business Process
Memperluas jangkauan siaran
Peningkatan Jumlah Titik Pemancar JTV
Prosentase Video yang Tidak Ter-upload ke Web Streaming
Learning & Growth
Meningkatkan skill dan kompetensi para karyawan
Jumlah Program Pelatihan Prosentase Ketidakhadiran Karyawan pada Program Pelatihan
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Prosentase Karyawan Penerima Jaminan Kesehatan
Learning & Growth
Menyelenggarakan komunikasi korporat yang efektif
Jumlah Rapat yang Dilakukan
3.3.6. Validasi Key Performance Indicator Perusahaan
Dari Key Performance Indicator (KPI) yang telah teridentifikasi, maka selanjutnya adalah melakukan validasi KPI tersebut pada pihak manajemen perusahaan. Adapun proses validasi dilakukan dengan menggunakan metode expert judgment, yaitu berdasarkan judgment dari responden yang berkompeten dan mengetahui tentang rencana perusahaan.
Berdasarkan hasil proses validasi dengan Bapak Imam Mukarom, maka terdapat KPI tambahan untuk sasaran strategi meningkatkan kesejahteraan karyawan yaitu KPI jumlah karyawan penerima tunjangan pensiun. 3.3.7. Pembobotan KPI Perusahaan
Setelah KPI Perusahaan diidentifikasi maka KPI-KPI tersebut akan dibobotkan untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing KPI terhadap upaya pencapaian kemajuan perusahaan. Pembobotan ini dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dengan menggunakan bantuan software Expert Choice. Berikut hasil pembobotan yang telah dilakukan.
7
3.3.7.1. Pembobotan Perspektif Balanced Scorecard
Berikut merupakan hasil pembobotan untuk keempat perspektif Balanced Scorecard.
Tabel 3.6. Pembobotan Perspektif Perspektif Bobot
Financial 0.560
Customer 0.294
Internal Business Process 0.077
Learning & Growth 0.069
3.3.7.2. Pembobotan KPI Perusahaan
Berikut merupakan hasil pembobotan KPI perusahaan pada masing-masing perspektif hasil dari penghitungan dengan menggunakan software Expert Choice.
1. Perspektif Financial Tabel 3.7. Bobot KPI Perspektif Finansial
KPI Bobot
Prosentase Peningkatan Pendapatan 0.188
Prosentase Peningkatan Profit 0.731
Prosentase Efisiensi Biaya 0.081
2. Perspektif Customer
Tabel 3.8. Bobot KPI Perspektif Customer KPI Bobot
Jumlah Keluhan Pemirsa 0.089
Jumlah Keluhan Pemasang iklan 0.151
Prosentase Keluhan terpenuhi 0.114
Prosentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Proyek
0.209
Peningkatan Jumlah Pemirsa 0.159
Peningkatan Jumlah Pemasang Iklan 0.128
Prosentase Keberhasilan Penawaran Order 0.151
3. Perspektif Internal Business Process
Tabel 3.9. Bobot KPI Perspektif IBP KPI Bobot
Prosentase Peningkatan Kerjasama dengan Dinas
0.132
Jumlah obyek Jawa Timur yang Diangkat Menjadi Sebuah Tayangan
0.080
Jumlah Kiriman Liputan dari Biro 0.053
Rata-rata Rating Program 0.197
Tabel 3.9. Bobot KPI Perspektif IBP (Lanjutan) KPI Bobot
Prosentase Program dengan Rating Sesuai Target
0.206
Peningkatan Jumlah Inovasi 0.102
Jumlah Program Baru yang Diluncurkan 0.074
Prosentase Penghematan Barang Produksi 0.039
Prosentase Liputan Gagal Tayang 0.030
Peningkatan Jumlah Titik Pemancar JTV 0.071
Prosentase Video yang Tidak Ter-upload ke Web Streaming
0.015
4. Perspektif Learning & Growth
Tabel 4.10. Bobot KPI Perspektif L & G KPI Bobot
Jumlah Program Pelatihan 0.135
Prosentase ketidakhadiran karyawan dalam pelatihan
0.066
Prosentase Karyawan Penerima Jaminan Kesehatan
0.233
Prosentase Karyawan Penerima Tunjangan Pensiun
0.233
Jumlah Rapat yang Dilakukan 0.332
Dari hasil pembobotan pada masing-
masing perspektif di atas dapat diketahui bahwa KPI yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi pada masing-masing perspektif antara lain KPI prosentase peningkatan profit untuk perspektif financial, KPI Prosentase ketepatan waktu penyelesaian proyek untuk perspektif customer, KPI prosentase program dengan rating sesuai target untuk perspektif Internal Business Process, serta KPI jumlah rapat yang diadakan untuk perspektif Learning & Growth. Hal ini menunjukkan bahwa KPI-KPI tersebut adalah KPI yang diprioritaskan oleh perusahaan tanpa mengabaikan KPI-KPI yang lainnya.
3.3.8. Spesifikasi dan Formulasi KPI Perusahaan
Setelah seluruh indikator kinerja perusahaan telah dapat diidentifikasi secara keseluruhan, langkah berikutnya yang dilakukan adalah mendeskripsikan dan membuat formulasi masing-masing KPI. Berikut adalah salah satu spesifikasi dari KPI perusahaan yang telah diidentifikasi.
8
Tabel 3.11. Spesifikasi KPI KPI Prosentase Peningkatan Pendapatan
TujuanMengukur tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan antar periode waktu pengukuran
Target 10%
Formula
Scoring System Higher is BetterFrekuensi pengukuran
Satu tahun sekali
Frekuensi review Lima tahun sekali
Data source / Siapa yang mengukur
Database bagian keuangan / Kepala bagian keuangan
∑pendapatant -∑pendapatant-1 x 100%∑pendapatant-1
3.3.9. Deployment Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan ke Divisi Pemberitaan
Dalam penelitian ini, proses deployment sistem pengukuran kinerja perusahaan hanya dilakukan untuk Divisi Pemberitaan.
3.3.9.1. Identifikasi Sasaran-Sasaran Strategi Perusahaan yang Berhubungan dengan Divisi Pemberitaan
Berikut dilakukan identifikasi sasaran strategi perusahaan yang berhubungan dengan Divisi Pemberitaan.
Gambar 3.2. Identifikasi Sasaran Strategi Divisi
Pemberitaan
Dari gambar di atas dapat dilihat sasaran-sasaran strategi perusahaan yang berhubungan dengan Divisi Pemberitaan yaitu sasaran-sasaran strategi yang diberi tanda bintang.
3.3.9.2. Identifikasi Sasaran-Sasaran Strategi Divisi Pemberitaan
Identifikasi sasaran-sasaran strategi pada Divisi Pemberitaan dilakukan dengan menurunkan sasaran-sasaran strategi perusahaan yang berhubungan dengan Divisi Pemberitaan. Berikut ini dapat dilihat skema untuk penurunan sasaran-sasaran strategi perusahaan yang dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.3. Skema Penurunan Sasaran Strategi
Dari penurunan sasaran strategi perusahaan ke Divisi Pemberitaan yang telah dilakukan maka didapatkan sasaran strategi Divisi Pemberitaan pada masing-masing perspektif Balanced Scorecard sebagai berikut :
9
Tabel 3.12. Sasaran Strategi Divisi Pemberitaan
Perspektif Sasaran strategi
Financial Meningkatkan efisiensi biaya
Customer
Meningkatkan kepuasan pemirsa program berita
Meningkatkan jumlah pemirsa program berita
Internal Business Process
Menyajikan liputan berita yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur
Meningkatkan rating program berita
Efisiensi proses produksi
Melakukan development program berita
Learning & Growth
Meningkatkan skill dan kompetensi karyawan
3.3.9.3. Validasi Sasaran-Sasaran Strategi Divisi Pemberitaan
Setelah sasaran-sasaran strategi awal telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses validasi sasaran strategi untuk mendapatkan sasaran-sasaran strategi yang merupakan tujuan dari setiap kebutuhan strategis Divisi Pemberitaan di PT. Jawa Pos Media Televisi. Proses validasi dilakukan dengan menggunakan metode expert judgment, yaitu berdasarkan judgment dari responden yang mengetahui tentang rencana strategi bisnis perusahaan. Berdasarkan hasil proses validasi dengan Bapak Imam Mukarom, kepala HRD PT. Jawa Pos Media Televisi selaku perwakilan perusahaan, tidak ada perubahan pada sasaran-sasaran strategi yang telah diidentifikasi. 3.3.9.4. Strategy Map Divisi Pemberitaan
Seluruh sasaran-sasaran strategi hasil
validasi untuk Divisi Pemberitaan dikelompokkan berdasarkan masing – masing perspektif. Selanjutnya hubungan antar sasaran-sasaran strategi di Divisi Pemberitaan tersebut dipetakan pada strategy map. Strategy map ini dibagi menjadi empat bagian yaitu perspektif Financial, Customer, Internal Business Process serta Learning and Growth. Setiap sasaran strategi yang berbeda di dalam perspektif yang berlainan dapat berinteraksi satu sama lain. Adapun strategy map dari Divisi Pemberitaan
PT. Jawa Pos Media Televisi dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.4. Strategy Map Divisi Pemberitaan
3.3.9.5. Identifikasi Key Performance Indicator (KPI) Divisi Pemberitaan
Key performance indicator (KPI) merupakan tolok ukur keberhasilan pencapaian setiap sasaran strategi dari Divisi Pemberitaan PT. Jawa Pos Media Televisi. Pada sub bab ini dilakukan penentuan KPI awal untuk Divisi Pemberitaan. Berikut ini adalah KPI awal dari setiap sasaran strategi yang dikelompokkan dalam masing – masing perspektif.
Tabel 3.13. KPI Divisi Pemberitaan
Perspektif Sasaran strategi
KPI
Financial Meningkatkan efisiensi biaya
Prosentase Penurunan Biaya Operasional
Customer
Meningkatkan kepuasan pemirsa program berita
Jumlah Keluhan Pemirsa Prosentase keluhan terpenuhi
Meningkatkan jumlah pemirsa program berita
Prosentase Peningkatan Jumlah Pemirsa
10
Tabel 3.13. KPI Divisi Pemberitaan (Lanjutan)
Perspektif Sasaran strategi
KPI
Internal Business Process
Menyajikan liputan berita yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur
Jumlah Kiriman Liputan Berita dari Biro
Jumlah Berita yang Dihasilkan
Meningkatkan rating program berita
Rata-rata Rating Program Prosentase program berita dengan rating sesuai target Prosentase Durasi Iklan Dalam Program Berita
Efisiensi proses produksi
Prosentase Penghematan Barang Produksi
Prosentase liputan yang gagal tayang
Melakukan development program berita
Peningkatan jumlah inovasi Program Berita Prosentase Jam Tayang Program Berita Dalam Satu Minggu
Learning & Growth
Meningkatkan skill dan kompetensi karyawan
Jumlah Program Pelatihan Prosentase Ketidakhadiran Karyawan pada Program Pelatihan Jumlah Pelanggaran Tata Tertib Divisi Pemberitaan Prosentase karyawan yang memenuhi target jumlah minimal liputan
3.3.9.6. Validasi KPI Divisi Pemberitaan
Proses validasi pada Key Performance Indicator (KPI) mempunyai tujuan untuk mendapatkan KPI yang merepresentasikan indikator keberhasilan dari kinerja Divisi Pemberitaan pada PT. Jawa Pos Media Televisi. Proses validasi ini dilakukan dengan metode expert judgement dari pihak perusahaan yaitu Bapak Imam Mukarom sebagai Kepala HRD di
PT. Jawa Pos Media Televisi. Tidak ada perubahan dari hasil validasi ini. 3.3.9.7. Pembobotan KPI Divisi Pemberitaan
Setelah KPI Divisi Pemberitaan diidentifikasi maka KPI-KPI tersebut akan dibobotkan untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing KPI terhadap upaya pencapaian kemajuan perusahaan. Pembobotan ini dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dengan menggunakan bantuan software Expert Choice. Selain KPI, keempat perspektif Balanced Scorecard yang meliputi perspektif Financial, Customer, Internal business process, dan Learning & growth juga dibobotkan untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing dalam upaya pencapaian target Divisi Pemberitaan untuk mendukung pencapaian target perusahaan.
3.3.9.7.1. Pembobotan Perspektif Balanced Scorecard
Berikut merupakan hasil pembobotan untuk keempat perspektif Balanced Scorecard.
Tabel 3.14. Bobot Perspektif
Perspektif Bobot
Financial 0.560
Customer 0.294
Internal Business Process 0.077
Learning & Growth 0.069
3.3.9.7.2. Pembobotan KPI Divisi Pemberitaan
Berikut merupakan hasil pembobotan KPI Divisi Pemberitaan pada masing-masing perspektif hasil dari penghitungan dengan menggunakan software Expert Choice.
1. Perspektif Financial Tabel 3.15. Bobot KPI Perspektif Financial
KPI Bobot
Prosentase penurunan biaya operasional 1
11
2. Perspektif Customer Tabel 3.16. Bobot KPI Perspektif Customer
KPI Bobot
Jumlah keluhan dari pemirsa 0.143
Prosentase keluhan terpenuhi 0.143
Peningkatan jumlah pemirsa 0.714
3. Perspektif Internal business process
Tabel 3.17. Bobot KPI Perspektif IBP
KPI Bobot
Rata-rata Rating Program Berita 0,191
Prosentase program berita dengan rating sesuai target
0,229
Jumlah Kiriman Liputan Berita dari Biro 0,054
Peningkatan jumlah inovasi Program 0,164
Prosentase Penghematan 0,048
Prosentase Liputan Gagal Tayang 0,054
Jumlah berita yang dihasilkan 0,067
Prosentase Durasi Iklan Dalam Program Berita
0,101
Jumlah Jam Tayang Program Berita Dalam Satu Minggu
0,092
4. Perspektif Learning& growth
Tabel 3.18. Bobot KPI Perspektif L & G KPI Bobot
Jumlah Program Pelatihan untuk karyawan
0.083
Prosentase Ketidakhadiran karyawan Divisi Pemberitaan pada program pelatihan
0.083
Jumlah pelanggaran tata tertib divisi pemberitaan
0.417
Prosentase karyawan yang memenuhi target jumlah minimal liputan
0.417
Dari hasil pembobotan di atas dapat
diketahui bahwa KPI yang mempunyai bobot terbesar untuk masing-masing perpektif adalah sebagai berikut. Untuk perspektif Customer, KPI Peningkatan Jumlah Pemirsa memiliki bobot yang paling besar. Untuk perspektif Internal Business Process KPI dengan bobot terbesar adalah adalah KPI prosentase program berita dengan rating sesuai target. Sedangkan untuk perspektif Learning & Growth, KPI
dengan bobot terbesar adalah jumlah pelanggaran tata tertib divisi pemberitaan dan KPI Prosentase jumlah karyawan yang memenuhi target minimal liputan.
3.3.9.8. Spesifikasi dan formulasi KPI Divisi Pemberitaan
Setelah seluruh indikator kinerja Divisi Pemberitaan telah dapat diidentifikasi secara keseluruhan, langkah berikutnya yang dilakukan adalah mendeskripsikan dan membuat formulasi KPI kemudian diikuti dengan informasi mengenai sumber data, dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran. Berikut adalah salah satu spesifikasi dari KPI Divisi Pemberitaan yang telah diidentifikasi.
Tabel 3.19. Spesifikasi KPI Divisi Pemberitaan KPI Prosentase keluhan terpenuhi
Tujuan Mengetahui tingkat responsivitas Divisi Pemberitaan dalam mengatasi keluhan dari customer
Target 100% Semua keluhan terpenuhi
Tabel 3.19. Spesifikasi KPI Divisi Pemberitaan (Lanjutan)
Formula
Scoring System
Must be 100%
Frekuensi pengukuran
Satu tahun sekali
Frekuensi review
Lima tahun sekali
Data source / Siapa yang mengukur
Database Divisi Pemberitaan / Kepala divisi berita
4. Analisa dan Evaluasi Pada bab ini akan dibahas lebih detail
mengenai analisis dan evaluasi berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya. 4.1. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja
Sistem pengukuran kinerja yang telah dilakukan oleh PT. Jawa Pos Media Televisi secara umum meliputi pengukuran aspek
12
finansial perusahaan yang dilakukan oleh bagian keuangan dengan menggunakan data laporan keuangan setiap tahunnya. Selain itu juga dilakukan penilaian sikap kerja karyawan yang meliputi beberapa aspek seperti penilaian kreativitas, disiplin kerja, team work, dan lain-lain.
Pada dasarnya, pengukuran kinerja perusahaan yang telah dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik, akan tetapi akan lebih baik lagi jika pengukuran kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang dirumuskan dengan melalui pendefinisian sasaran-sasaran strategi perusahaan sehingga bisa diteliti apakah indikator kinerja yang digunakan telah sesuai dengan strategi bisnis perusahaan atau tidak.
Dalam penelitian ini, diusulkan penyusunan sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Dengan adanya sistem pengukuran kinerja berdasarkan metode Balanced Scorecard ini, maka diharapkan sasaran-sasaran strategi perusahaan dan indikator kinerja yang terbentuk dapat menjadi lebih detail dan lebih mudah untuk dimengerti. Sehingga dengan begitu tingkat keberhasilan dari upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai kemajuan sesuai dengan target-target yang jelas akan lebih mudah untuk diketahui.
4.2. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard Perusahaan
Dalam proses penyusunan sistem pengukuran kinerja PT. Jawa Pos Media Televisi dengan menggunakan metode Balanced Scorecard ini, proses yang pertama kali dilakukan adalah pendefinisian sasaran-sasaran strategi perusahaan. Pendefinisian sasaran-sasaran strategi perusahaan ini didasarkan pada proses identifikasi visi misi perusahaan serta analisis SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results) perusahaan. Berdasarkan proses pendefinisian sasaran-sasaran strategi perusahaan, maka dihasilkan beberapa sasaran strategi perusahaan dan indikator pengukuran kinerja perusahaan atau KPI.
KPI-KPI yang berhasil diidentifikasi selanjutnya akan digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam setiap periode pengukuran. Hasil pengukuran
kinerja pada masing-masing KPI tersebut digunakan untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. KPI-KPI yang diidentifikasi dengan menggunakan metode Balanced Scorecard tersebut telah meliputi empat perspektif Balanced Scorecard yaitu perspektif Financial, Customer, Internal Business Process, serta Learning & Growth.
Pengukuran kinerja dengan menggunakan KPI pada perspektif keuangan mengindikasikan sejauh mana pelaksanaan strategi perusahaan yang telah dirumuskan memberikan kontribusi pada peningkatan yang mendasar pada aspek keuangan perusahaan. Hal ini penting dilakukan karena sebagai suatu perusahaan profit, aspek keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk menunjang keberlangsungan perusahaan. Selanjutnya, perspektif pelanggan merupakan hal penting untuk mendukung tercapainya keberhasilan dalam aspek keuangan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan KPI pada perspektif Customer mengindikasikan sejauh mana pelaksanaan strategi perusahaan pada perspektif Customer yang telah dirumuskan memberikan kontribusi pada pada perusahaan untuk mendukung tercapainya target pada aspek keuangan perusahaan. Selanjutnya, perspektif Internal Business Process merupakan hal penting untuk mendukung tercapainya keberhasilan dalam aspek Customer dan Financial. Pengukuran kinerja dengan menggunakan KPI pada perspektif Internal Business Process mengindikasikan sejauh mana pelaksanaan strategi perusahaan pada perspektif ini memberikan kontribusi pada pada perusahaan untuk mendukung tercapainya target pada aspek Customer dan Financial perusahaan. Kemudian KPI pada perspektif Learning and Growth digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam membangun infrastruktur perusahaan untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran perusahaan pada perspektif-perspektif yang lainnya demi mencapai pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Agar mudah untuk diimplementasikan, maka dibuat KPI Properties untuk masing-masing KPI yang telah berhasil diidentifikasi. KPI Properties ini memuat informasi secara detail tentang masing-masing KPI. Adapun
13
informasi yang dimuat dalam KPI Properties ini antara lain meliputi tujuan masing-masing KPI, target yang ditetapkan perusahaan untuk masing-masing KPI, formula yang digunakan untuk mengukur masing-masing KPI, scoring system yang digunakan untuk masing-masing KPI, frekuensi waktu pengukuran yang harus dilakukan, frekuensi waktu untuk melakukan review hasil pengukuran KPI yang telah dilakukan, dari mana sumber data yang digunakan untuk melakukan pengukuran KPI, serta informasi mengenai siapa yang harus melakukan pengukuran untuk masing-masing KPI yang telah diidentifikasi. Dengan adanya informasi-informasi dalam KPI Properties ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pengukuran setiap KPI yang telah diidentifikasi.
Berdasarkan pada KPI Properties dari semua KPI yang ada, dapat diketahui bahwa data yang dibutuhkan untuk pengukuran serta bagian perusahaan yang melakukan pengukuran KPI tidak hanya satu bagian saja. Dengan demikian KPI yang ada memang mewakili semua bagian perusahaan. Hambatan yang mungkin bisa muncul dalam penerapan pengukuran KPI ini adalah ketersediaan data yang dibutuhkan. Agar pengukuran KPI bisa berjalan dengan baik maka semua elemen perusahaan harus melakukan pendokumentasian semua data dengan baik dan sistematis sehingga apabila sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan dalam rangka pengukuran KPI, tidak akan terjadi kesulitan.
4.3. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard pada Divisi Pemberitaan
Untuk mendapatkan sasaran-sasaran strategi Divisi Pemberitaan, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengindentifikasi sasaran-sasaran strategi perusahaan mana saja yang berhubungan dengan Divisi Pemberitaan. Dari hasil proses identifikasi tersebut maka didapatkan sasaran-sasaran strategi perusahaan yang berhubungan dengan Divisi Pemberitaan serta KPI untuk masing-masing sasaran strategi Divisi Pemberitaan.
Seperti halnya KPI perusahaan, KPI-KPI yang berhasil diidentifikasi untuk Divisi Pemberitaan ini selanjutnya akan digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kinerja Divisi Pemberitaan dalam setiap periode
pengukuran yang dilakukan. Hasil pengukuran kinerja pada masing-masing KPI tersebut selanjutnya digunakan untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan Divisi Pemberitaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan guna menunjang pencapaian sasaran-sasaran strategi perusahaan.
4.4. Manfaat Penggunaan Analisa SOAR
Dalam penyusunan sistem pengukuran kinerja PT. Jawa Pos Media Televisi ini, analisis kondisi internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode analisis SOAR. Analisis SOAR merupakan suatu alternatif metode untuk menggantikan metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) yang biasa digunakan untuk melakukan analisis kondisi internal dan eksternal perusahaan. Menurut para pencetus SOAR, dalam proses perencanaan dengan analisis SWOT, perusahaan harus menghabiskan sebagian waktunya guna memikirkan hal-hal positif perusahaan (Strengths, Opportunities) dan sebagiannya lagi untuk memikirkan hal-hal negatif perusahaan (Weaknesses, Threats). Padahal, manusia (karyawan perusahaan) cenderung lebih suka melupakan kekurangan dan pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu. Manusia akan lebih termotivasi ketika menyadari bahwa kelebihan atau kekuatan yang dimiliki dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi.
Pada PT. Jawa Pos Media Televisi ini, sasaran-sasaran strategi perusahaan diturunkan dari hasil analisa terhadap aspek Strengths, Opportunities, dan Aspirations dari karyawan perusahaan. Berdasarkan analisis terhadap Strengths ini kekuatan-kekuatan perusahaan dirumuskan. Dalam analisis terhadap aspek Opportunities, peluang-peluang yang bisa diraih oleh perusahaan demi kemajuan perusahaan dirumuskan. Sedangkan dalam Aspirations, harapan-harapan dari para karyawan terhadap kemajuan perusahaan yang mereka inginkan diungkapkan. Sehingga perpaduan antara aspek Strenghts, Opportunities, dan Aspirations tersebut dirumuskan dalam aspek Results yang juga akan menjadi sasaran-sasaran strategi yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam sasaran-sasaran strategi yang dihasilkan dalam aspek results ini maka perusahaan akan bisa fokus
14
untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang sudah dimiliki untuk meraih peluang-peluang yang ada dan dengan mempertimbangkan harapan atau cita-cita dari para karyawan untuk kemajuan perusahaan. Apabila dalam upaya mencapai kemajuan perusahaan yang diinginkan oleh semua elemen perusahaan didukung dengan adanya modal yang berupa kekuatan-kekuatan perusahaan yang ada serta didukung dengan adanya peluang yang teridentifikasi dengan jelas untuk dicapai maka upaya-upaya untuk meningkatkan kemajuan perusahaan tersebut juga akan semakin bisa diraih.
Menggunakan analisis SOAR dalam proses penentuan sasaran-sasaran strategi yang akan dicapai perusahaan, bukan berarti bahwa perusahaan mengabaikan adanya kelemahan dan ancaman terhadap perusahaan. Namun, upaya perusahaan untuk mengatasi adanya kelemahan dan ancaman yang ada tersebut dilakukan melalui pemanfaatan secara optimal terhadap kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga apabila perusahaan bisa fokus untuk mencapai kemajuan perusahaan dengan menggunakan aspek-aspek positif perusahaan yang ada (Strengths dan Opportunities) serta didukung dengan motivasi elemen perusahaan untuk mewujudkan keinginannya (dalam hal ini harapan untuk kemajuan perusahaan) maka apabila perusahaan berhasil mencapai sasaran-sasaran strategi yang ada dengan baik , secara tidak langsung kekurangan-dan ancaman terhadap perusahaan juga bisa diminimalisir. Sebagai contoh, apabila ancaman yang dihadapi perusahaan adalah semakin banyaknya jumlah televisi lokal yang muncul di Jawa Timur maka ancaman ini secara tidak langsung akan teratasi dengan upaya perusahaan untuk terus melakukan inovasi dengan menggunakan kekuatan serta peluang-peluang yang ada sehingga dengan pencapaian dari inovasi yang dilakukan tersebut perusahaan mampu meraih KPID Awards yang berarti mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengungguli para pesaing yang ada.
5. Kesimpulan Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian yang telah dilakukan ini antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan penyusunan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard berbasis analisis SOAR yang telah dilakukan, maka didapatkan 14 sasaran strategi perusahaan, antara lain meningkatkan pendapatan perusahaan, meningkatkan efisiensi biaya, meningkatkan kepuasan konsumen, meningkatkan jumlah konsumen, melakukan kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Jawa Timur, mengangkat berbagai potensi obyek di Jawa Timur menjadi sebuah tayangan, menyajikan liputan yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur, meningkatkan rating program-program acara JTV, melakukan development program acara yang diproduksi, efisiensi proses produksi, memperluas jangkauan siaran, meningkatkan skill dan kompetensi para karyawan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan menyelenggarakan komunikasi korporat yang efektif.
2. Berdasarkan sasaran-sasaran strategi perusahaan, maka dihasilkan 26 indikator pengukuran kinerja perusahaan dengan rincian 3 KPI financial, 7 KPI customer, 11 KPI internal business process, dan 5 KPI learning and growth.
3. Berdasarkan penurunan strategi perusahaan, maka Divisi Pemberitaan memiliki delapan sasaran strategi antara lain meningkatkan efisiensi biaya, meningkatkan kepuasan pemirsa program berita, meningkatkan jumlah pemirsa program berita, menyajikan liputan berita yang lengkap dari berbagai daerah di Jawa Timur, meningkatkan rating program berita, efisiensi proses produksi, melakukan development program berita, serta meningkatkan skill dan kompetensi karyawan Divisi Pemberitaan.
4. Berdasarkan sasaran strategi Divisi Pemberitaan, maka terbentuk 17 indikator pengukuran kinerja Divisi Pemberitaan, dengan rincian 1 KPI financial, 3 KPI customer, 9 KPI internal business process, dan 4 KPI learning and growth.
15
6. Daftar Pustaka
Amipradhana, Pradhika. (2010). Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard pada PT. Nusa Cipta Sarana. Surabaya : Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Arismunandar, Satrio. (2008). Ketidaklogisan Cara Mengukur Prestasi Kerja di Media TV. Diakses pada tanggal 16 Februari 2011. http://satrioarismunandar6.blogspot.com/ 2008/11/ketidaklogisan-cara-mengukur-prestasi.html
Artley, Will dan Stron, Suzanne. (2001). The Performance Handbook : Establishing and Integrated Performance Measurement System. Diakses pada tanggal 20 Februari 2011. http://www.orau.gov/Pbm
Bukik. (2007). Mencegah perasaan negatif dengan SOAR. Diakses pada tanggal 1 Januari 2011. http://bukik.com/2007/06/30/mencegah-perasaan-negatif-dengan-soar/
Government, Australian. (2006). Performance Indicator Resource Catalogue Version 1.2. Australia : AGIMO.
Hidayat, Nur. (2010). Rating Lebih Berbahaya dari Amplop. Diakses pada tanggal 1 Maret 2011. http://www.gagasanhukum.wordpress.com/tag/rating/
Kaplan, Robert S dan Norton, David P. (1996), The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action. Massachusetts : Havard Bussines Review.
Lynch, Richard L. dan Cross, Kelvin. (1993). Performance Measurement System, Handbook of Cost Management. New York : Warren Gorham Lamont.
McKenna, Catherine. (2007). Strategic Planning with Appreciative Inquiry: Unleashing the Positive Potential to Soar. Diakses pada tanggal 19 Januari 2011. http://www.innovationpartners.com/Portals/0/IPI_Article_StratPlan_with_AI_CM_JD_BM_TS.pdf
Mulyadi dan Setyawan. (1999). Sistem Perancangan dan Pengendalian Manajemen : Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard. Jakarta : Salemba Empat.
Neely, A. (1995). Performance Measurement Design : A Literature. Cambridge : University of Cambridge Research Group.
Prakarsa, Wahjudi. (1998). Turbulensi Lingkungan dan Reformasi Organisasi Poleksos. Jakarta : Makalah Program Studi Magister ManajemenUniversitas Jember.
Rahardianto, Bayu Sukmono. (2008). Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Kantor Capem Bank XYZ di Bangkalan dengan Metode Balanced Scorecard. Surabaya : Tesis Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Riwanti, Nindita. (2010). Evaluasi dan Perancangan Ulang Key Performance Indicator (Kpi) Warehouse PT Nestle Indonesia Kejayan Pasuruan. Surabaya : Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Setiyantini, Trisira. (2005). Perencanaan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Air Minum dengan Menggunakan Balanced Scorecard. Surabaya : Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Siahaan, Sitimawan D. (2002). Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja PT. Omega Plastik dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard. Surabaya : Tesis Teknik Industri ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Yuwono, Sony. (2003). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard : Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.