Upload
awaluddin-iwan-perdana
View
75
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kimia
Citation preview
MAKALAH
BIOKIMIA LANJUTAN
“ PERANAN PROTEIN DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP”
Di Susun Oleh :
AWALUDDIN IWAN PERDANA NIM : P11002112006
MUHAMMAD ASRI NIM : P11002112005
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian,
sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas
dan kewajiban kita masing – masing. Semoga kita semua selalu
mendapat petunjuk dan perlindungan-Nya sepanjang masa. Dan atas izin
– Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan
penyusunan makalah pada mata kuliah Biokimia dengan judul
“PERANAN PROTEIN DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP” dapat
tersusun dengan baik.
Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan
berbagai literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah
pemahaman mengenai teori yang di bahas. Walaupun demikian, tak ada
gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari
semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan sumbangsih untuk kemajuan
perkembangan Biokimia.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makasar, 12 September 2012
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1. Latar Belakang ........................................................................... 1
2. Tujuan ........................................................................................ 1
2.1 Tujuan Umum ....................................................................... 1
2.2 Tujuan Khusus .................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................. 2
1. Pengertian ................................................................................ 2
2. Komposisi Kimia Protein .......................................................... 2
3. Fungsi, Guna dan Sumber Protein .......................................... 3
4. Kebutuhan Protein Bagi Manusia ............................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................ 6
1. Akibat dari kelebihan dan kekurangan Protein ....................... 6
1.1 Akibat kekurangan Protein .............................................. 6
1.2 Akibat kelebihan protein .................................................. 8
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 9
1. Kesimpulan ............................................................................... 9
2. Saran ..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masalah gizi masih
cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah
pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim
kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang
kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi
kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama
dalam hal protein.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak,
dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Akan tetapi kelebihan
protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti Kwasiorkor, Marasmus,
dan Obesitas.
2.Tujuan
2.1.Tujuan Umum
Agar dapat dimengerti tentang peranan penting protein untuk tubuh kita.
2.2.Tujuan Khusus
ѽ Mengemukakan permasalahan tentang protein.
ѽ Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia.
ѽ Menjabarkan berbagai jenis sumber protein.
ѽ Menjelaskan akibat kekurangan protein.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1.Pengertian
Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Proteos”, yang
berarti “Yang Utama” atau “Yang Didahulukan”. Kata ini diperkenalkan
oleh Ahli Kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802 – 1880). Ia berpendapat
bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
proteinmengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor. Proteinberperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus serta merupakan bagian terbesar
didalam tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein
separuhnya ada di dalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengangkut zat – zat gizi dan
darah. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai Prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul – molekuk esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan
tubuh.
2.Komposisi Kimia Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul
antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai – rantai
panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal
berat molekul dan keanekaragaman unit – unit asam amino yang
membentuknya.
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu Gugus
Karboksil (-COOH), satu Gugus Amino (-NH2), satu Atom Hidrogen (-H)
dan satu gugus Radikal (-R) atau rantai cabang.
Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein dihidroksilat alfa –
asam amino, yaitu gugus karboksil dan amino terikat pada atom karbon
yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai
cabang atau gugus –R nya.
3.Fungsi, Guna, dan Sumber Protein
3.1 Fungsi dan Kegunaan Protein
Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia dan
semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk
sel makhluk hidup.Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam
tubuh manusia, karena bila manusia tidak cukup protein, maka mereka
akan dapat menderita gizi kurang.
Secara garis besarnya fungsi dan kegunaan protein bagi manusia adalah
sebagai berikut :
1. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
2. Untuk pembentukan ikatan – ikatan esensial tubuh.
3. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
4. Untuk memelihara netralitas tubuh.
5. Untuk pembentukan antibodi.
6. Untuk mengangkat zat – zat gizi.
7. Sebagai sumber energi.
8. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir
dengan berat badan 3 kg.
9. Untuk mengganti sel tubuh yang rusak.
10. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan
ibu kepada bayinya di buat dari makanan ibu itu sendiri.
11. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose
darah.
12. Untuk menjaga keseimbangan asam – basa dari cairan tubuh.
13. Sebagai pemberi kalori.
3.2 Sumber Protein
Secara umum sumber protein terdiri dari dua , yaitu :
1. Sumber Protein Hewani
Sumber protein hewani umumnya berasal dari daging-dagingan dan
susu. Sumber-sumber protein tersebut seperti telur, susu, daging,
unggas, ikan, dan kerang.
2.Sumber Protein Nabati
Sumber protein nabati umumnya berasal dari : kacang-kacangan,
kedelai dan hasilnya seperti tempe, tahu,umbia-
umbian,gandum,jagung, dll.
4. Kebutuhan Protein Bagi Manusia
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara
menghitung jumlah protein yang di ganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan
dengan menghitung jumlah Unsur Nitrogen (Zat Lemas) yang ada dalam
protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang
dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja.
Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga
dalam prakteknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan.
Sebabnya antara lain :
♦ Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa
reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.
♦ Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang
mengandung serat – serat proteinnya bisa di ambil tubuh. Karena adanya
serat – serat ini, enzim – enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan
protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat
badannya setiap hari. Untuk anak – anak yang sedang tumbuh, diperlukan
protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat
badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna
berdasarkan jumlah dan macam – macam asam amino yang ada dalam
makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar – benar mendapatkan
asam amino dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk
orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein
yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak – anak sepertiga dari
jumlah protein yang mereka perlukan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Akibat dari kekurangan dan kelebihan Protein
1.1 Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan
Kwasiorkor pada anak – anak di bawah lima tahun (Balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi
yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
- Kwasiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily
Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana,
Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang
diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di tunggu
kelahirannya.Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga
tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga
komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.
Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Otot – otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
Dengan Ciri – ciri :
- Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
- Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis –
garis permukaan yang jelas.
- Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang
menunjukkan Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam
lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih
mengkilap.
- Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
- Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.
- Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.
Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat di beri makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena
penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak
higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waktu
yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara
kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang
berkembang dan lebih banyak dari Kwashiorkor.
Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak di bawah kulit berkurang.
- Otot – otot berkurang dan melemah.
- Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka,
seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati
(Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah
menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan anak
tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
1.2 Akibat Kelebihan Protein
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan
obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan
berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah
lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan
hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi
yang di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga
konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk
konsumsi protein adalah dua kali Angaka Kecukupan Gizi (AKG) untuk
protein.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat
dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
ʘ Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
ʘ Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
ʘ Pemantauan garam beryodium.
ʘ Pemberian kapsul vitamin A.
ʘ Pemberian tablet Fe.
ʘ Pengumpulan data KADARZI.
BAB IV
P E N U T U P
1. Kesimpulan
Dari makalah di atas, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa protein
sangatlah penting bagi makhluk hidup, terutama bagi pertumbuhan. Di
samping itu, protein merupakan zat utama dalam membantu tumbuh
kembang anak. Sehingga apabila anak cukup asupan proteinnya, maka
anak akan tumbuh sehat, jauh dari gizi kurang dan tidak terjadinya
gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya
protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang
harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak
boleh kekurangan dan tidak boleh pula kelebihan. Karena kelebihan atau
kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti :
Kwashiorkor, Marasmus, dan Obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaatkan
apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan
status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
2. Saran
1.Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan
protein, agar dapat tumbuh dengan sehat.
2.Agar seluruh ibu – ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan
proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
3.Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan
kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.
4.Diharapkan masyarakat ataupun pembaca mau ikut serta menggalakkan
program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia
Sehat 2015
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.
Moehdi, S. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : Papasinar Sinanti.
Kartasapoetra, Drs. G. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
http//www.google.com//gizi buruk//2008.
http//www.google.co.id//journal tentang protein.// 2008.