101
PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT REKAYASA INDUSTRI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT MUHAMMAD REZA MAULANA I34052510 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)PT REKAYASA INDUSTRI DALAM UPAYA

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

MUHAMMAD REZA MAULANA

I34052510

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)PT REKAYASA INDUSTRI DALAM UPAYA

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Oleh:MUHAMMAD REZA MAULANA

(I34052510)

SKRIPSI

Sebagai Syarat untuk Memperoleh GelarSarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

PadaDepartemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Ekologi ManusiaInstitut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKATFAKULTAS EKOLOGI MANUSIAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 3: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DANPENGEMBANGAN MASYARAKATFAKULTAS EKOLOGI MANUSIAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh

Nama : Muhammad Reza Maulana

NIM : I34052510

Judul : Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT RekayasaIndustri dalam Upaya Pengembangan Masyarakat

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar SarjanaKomunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia,Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS

NIP. 19580214 198503 1 004

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS

NIP. 19580827 198303 1 001

Tanggal Pengesahan: _________________

Page 4: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT

REKAYASA INDUSTRI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN

MASYARAKAT” INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA

SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI TIDAK MENGANDUNG

BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH

PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG

DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA

BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Agustus 2009

MUHAMMAD REZA MAULANAI34052510

Page 5: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

ABSTRACT

MUHAMMAD REZA MAULANA. The Role of Corporate SocialResponsibility PT Rekayasa Industri in Order to Community Development(Supervised by: FREDIAN TONNY NASDIAN)

Corporate Social Responsibility (CSR) is one of the efforts to maintain theexistence of the company. One of the CSR program is in community development.Community development program will only be done by using the approach andimplementation strategies that the empower the community. This empowermentwill only occur if there is participation from the community. If CSR isimplemented by a company will have an impact on the company and thecommunity. The impact of the company image can be good while for thecommunity impact can be the sustainable of the the social-istitutional.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Community Development, Impact.

Page 6: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

RINGKASAN

MUHAMMAD REZA MAULANA. Peranan Corporate Social Responsibility(CSR) PT Rekayasa Industri dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Di bawahbimbingan FREDIAN TONNY NASDIAN)

Setiap perusahaan akan melakukan berbagai kegiatan terencana untukmencapai tujuan khusus maupun tujuan umum yang telah mereka tentukan.Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkanberbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari pihakluar, seperti pemerintah, pihak asing, masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan inilahyang dapat membantu mempercepat pembangunan di Indonesia. Selain itu, jalinankerjasama dirajut untuk mencapai kepentingan perusahaan, agar perusahaan dapatmenjaga eksistensinya dan menjadi Good Bussiness. Dalam rangka menjagaeksistensi suatu perusahaan, maka perusahaan itu harus dapat menjagakeseimbangan hubungan dengan pihak lain yang dapat mempengaruhi eksistensiperusahaan dan mencapai Good Bussiness. Keseimbangan dapat dijaga denganmenerapkan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam menjalankan usahanya.

Penelitian ini membahas mengenai Corporate Social Responsibility (CSR)PT Rekayasa Industri (REKIND) dalam rangka pengembangan masyarakat.Penelitian bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana strategi pendekatandan implementasi CSR PT Rekayasa Industri telah memberdayakan masyarakat.Tujuan tersebut dapat diketahui dengan melihat pada implementasi CSR yangdilakukan oleh PT REKIND, melihat sejauh mana pelaksanaan CSR PT REKINDtelah berbasiskan pemberdayaan masyarakat ataukah masih sebatas pemberiandari korporasi dan melihat dampak yang diperoleh perusahaan dan masyarakatdari pelaksanaan program CSR tersebut.

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatifdan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan studi kasus,sedangkan pendekatan kuantitatif berjenis penelitian survei. Teknik pemilihanresponden dilakukan dengan teknik pengambilan sampel cluster randomsampling. Sedangkan teknik pemilihan informan dilakukan secara sengaja(purposive) dengan teknik bola salju (snowball sampling).

Berdasarkan hasil penelitian, PT REKIND sebenarnya sudah menjalankanCSR sejak didirikan pada tahun 1981, yaitu dengan menjalankan CommunityDevelopment. Sedangkan PT REKIND mulai mengimplementasikan CSR sejaktahun 2007. Kebijakan PT REKIND mengenai CSR turut dipengaruhi olehKeputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003 tentang ProgramKemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha kecil dan Program BinaLingkungan (PKBL), sehingga bidang-bidang CSR yang diprioritaskan oleh CSRPT REKIND terdiri dari bidang pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, bencanaalam, kegiatan sosial, lingkungan hidup, pengembangan usaha kecil dan konversi.PT REKIND memiliki dua pandangan terhadap CSR, yaitu sebagai upayamemenuhi kewajiban (compliance) dan karena adanya dorongan tulus dari dalam(internal driven). PT REKIND memandang CSR tidak sekedar diimplementasikan

Page 7: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

karena menghormati peraturan yang ada, tetapi telah menempatkan CSR sebagaibagian dari Tata Nilai Budaya perusahaan dan business process perusahaan.

Penelitian ini mengambil studi kasus implementasi CSR PT REKIND diKelurahan Lomanis, Cilacap. Implementasi CSR yang dilakukan PT REKIND diKelurahan Lomanis jika dilihat prinsip-prinsip pengembangan masyarakatmenurut Ife (2002 : 200-225) belum dapat dikatakan berbasiskan pengembanganmasyarakat. Hal ini dikarenakan strategi pendekatan dan implementasi CSR yangdilakukan oleh PT REKIND belum melibatkan partisipasi aktif masyarakat.Mayoritas partisipasi masyarakat hanya dilibatkan pada tahap pelaksanaanprogram saja. Selain itu partisipasi masyarakat dalam implementasi CSR PTREKIND di Kelurahan Lomanis masih berada pada tingkat Placation. Strategipendekatan PT REKIND dapat dianalogikan dengan strategi Rational Empiricalmenurut Chin dan Benne (1961) dalam Nasdian (2006). PT REKIND menjadiinovator yang menemukan potensi masyarakat dan bertugas mendemonstrasikaninovasinya dengan menggunakan metode yang terbaik dan valid untukmemberikan manfaat dengan penggunanya. Namun implementasi CSR yangdilakukan PT REKIND di Kelurahan Lomanis masih sebatas pemberian darikorporasi atau karitas. Program tersebut hanya bertujuan untuk memenuhikebutuhan sesaat saja dan belum memberdayakan masyarakat secara penuh agartercipta keberlanjutan program.

Bukti belum dapat dikatakan program yang berbasiskan pada prinsippengembangan masyarakat juga dapat dilihat dari dampak yang terjadi padamasyarakat. Dari berbagai program yang dilaksanakan, hanya program bantuanpembangunan penyelesaian pos ronda dan pemberian gerobak sampah saja yangberkelanjutan, sedangkan program bantuan bibit Rosella, pembuatan kolam untukbudidaya belut, Gebyar REKIND, pembuatan sumur dan pompa musholaMiftakhul Jannah, serta pembuatan sumur dan pompa untuk 20 rumah tanggatidak berkelanjutan karena kurangnya upaya pemberdayaan masyarakat yangdilakukan dan hanya sekedar pemberian korporasi saja.

Page 8: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang senantiasa memberikan Rahmatdan Hidayat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul“Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Rekayasa Industri dalamRangka Pengembangan Masyarakat”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkankepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir Fredian Tonny Nasdian, MS sebagai dosen pembimbing skripsi, atasbimbingan, koreksi, pemikiran serta sarannya sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.

2. Dr. Saharudin sebagai Pembimbing Akademik yang telah membimbingpenulis selama menjalani studi di IPB.

3. Ir Said Rusli, MA sebagai dosen penguji utama.

4. Ir Anna Fatchiya sebagai dosen penguji wakil departemen.

5. Bapak Eko selaku GM Legal and Corporate Communications PT RekayasaIndustri.

6. Bapak Faizur M. Reza selaku Manager CSR Departement dan Ibu Irmahayatiselaku Staff CSR Departement yang senantiasa membantu penelitian penulis.

7. Keluarga tercinta, terutama Mama, Papa, Bi Lilis Sundari dan ade Avira yangselalu mendoakan penulis, memberi motivasi, kasih sayang, perhatian danlain-lainnya yang tidak mungkin disebutkan semuanya.

8. Lurah Lomanis beserta staf, PKK Kelurahan Lomanis, Dasawisma se-Kelurahan Lomanis dan pihak-pihak lainnya di Kelurahan Lomanis yangmembantu penelitian penulis.

9. Bapak Budi Sanyoto, Ibu Istikomah, Mbah Putri, Oom Bangun, Kiki dan Roniyang banyak membantu penulis selama penelitian di Cilacap.

10. Astatin Fitriani yang selalu menyemangati, memberi perhatian, kasih sayangdan doa kepada penulis sehingga penulis selalu semangat untuk cepat luluskuliah.

11. Ricky, Andi, Sani, Wulan, Aida, Furkon, Agustina, Lusi, Arya, Tari danteman-teman KPM angkatan 42 lainnya yang tidak bisa disebutkan semua.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh darikesempurnaan. Saran dan masukan amat penulis nantikan. Semoga skripsi inidapat dapat diterima oleh pihak yang terkait dalam penelitian ini serta bermanfaatbagi penulis sendiri khususnya dan semua pihak yang membaca skripsi ini padaumumnya.

Bogor, Agustus 2009

Penulis

Page 9: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 8 Agustus 1986 dari ayahbernama Drs. H. Ludi Mauludi, MS dan ibu Dra. Hj. Euis Juariah. Penulismerupakan anak kedua dari 3 (tiga) bersaudara dengan kakak bernama M.LuckyMaulana, S.Pt dan adik M. Rizki Mauludi.

Penulis menyelesaikan sekolah menengah atas pada SMAN 5 Bogor padatahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Komunikasidan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut PertanianBogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama mengikuti pendidikan formal, penulis pernah mengikuti berbagaimacam pelatihan tingkat sekolah, Kota Bogor dan Provinsi Jawa Barat.Diantaranya adalah Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) tingkat SMP dan SMA,serta tingkat kota Bogor saat SMA, Pelatihan Jurnalistik tingkat Kota Bogor saatSMA, Pelatihan Kesadaran Berpolitik tingkat provinsi Jawa Barat, PelatihanKelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) tingkat provinsi Jawa Barat, dansebagainya. Selain itu penulis pun pernah mengikuti berbagai macam kegiatanekstrakulikuler, diantaranya adalah OSIS SMPN 4 Sebagai Ketua 1, PramukaGudep 05 Pangkalan SMPN 4 sebagai Seksi Latihan, Pasukan Pengibar Bendera(Paskibra) SMPN 4 sebagai anggota, Pasanggiri Mojang Jajaka Kota Bogorsebagai anggota, OSIS SMAN 5 sebagai Kabid.6, GS Harian Radar Bogor sebagaiRedaksi, Paskibra Pasopati SMAN 5 sebagai Anggota, Perkumpulan JurnalisPelajar Bogor sebagai Pendiri dan Ketua Umum, Majalah Pelajar Basis Q-tasebagai Pendiri dan Ketua Umum, Forum Komunikasi OSIS Se-Bogor (FKOB)sebagai pengurus, Ormas Purna Bakti Mahardhika sebagai Kadiv. Sosial Seni danBudaya, Dewan Formatur Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ekologi Manusia(FEMA), Himpunan Peminat Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat(HIMASIERA) sebagai Staf Divisi Riset dan Pengembangan Masyarakat,Yayasan Sajogyo Institute (SA!NS) sebagai Pegiat Kaji Tindak Partisipatori,BEM KM IPB Kabinet Totalitas Perjuangan sebagai Manager Public Relation,dan sebagainya.

Page 10: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

DAFTAR ISIHalaman

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... iDAFTAR ISI............................................................................................................... iiDAFTAR TABEL ...................................................................................................... ivDAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vDAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................. 7

BAB II. PENDEKATAN KONSEPTUAL............................................................... 82.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 8

2.1.1 Corporate Social Responsibiliy (CSR) ................................................... 8

2.1.1.1 Sejarah dan definisi Corporate Social Responsibiliy (CSR) ............ 8

2.1.1.2 Tahapan-Tahapan CSR ..................................................................... 10

2.1.1.3 Pandangan Perusahaan terhadap CSR............................................... 11

2.1.1.4 Kebijaksanaan Perusahaan dalam CSR............................................. 11

2.1.1.5 Karakteristik CSR ............................................................................. 12

2.1.1.6 Implementasi CSR ............................................................................ 12

2.1.1.7 Manfaat CSR..................................................................................... 13

2.1.2 Konsep Pengembangan Masyarakat ....................................................... 14

2.1.2.1 Komunitas sebagai Basis Pemberdayaan Masyarakat ...................... 14

2.1.2.2 Definisi Pengembangan Masyarakat................................................. 15

2.1.2.3 Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat................................... 16

2.1.2.4 Tujuan Pengembangan Masyarakat .................................................. 21

2.1.2.5 Strategi Pengembangan Masyarakat ................................................. 22

2.1.2.6 Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat ....................................... 23

2.1.2.7 Tingkat Partisipasi Masyarakat ......................................................... 23

2.1.3 CSR dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .................................. 25

2.2 Kerangka Pemikiran...................................................................................... 26

2.3 Hipotesa ........................................................................................................ 27

2.3.1 Hipotesa Pengarah................................................................................... 27

2.4 Definisi Operasional...................................................................................... 28

Page 11: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

ii

HalamanBAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 30

3.2 Pendekatan Penelitian ................................................................................... 30

3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan................................................. 31

3.4 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data................................................... 32

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 33

BAB IV. PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN ...................... 364.1 Profil Perusahaan .......................................................................................... 36

4.2 Visi dan Misi PT Rekayasa Industri (PT REKIND) ..................................... 36

4.3 Departemen CSR PT REKIND..................................................................... 37

4.4 Profil Lokasi Penelitian................................................................................. 38

4.4.1 Konteks Lokasi ....................................................................................... 38

4.4.2 Profil Masyarakat Kelurahan Lomanis ................................................... 39

4.4.3 Kelompok Dasawisma Kelurahan Lomanis............................................ 40

BAB V. IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ............. 435.1 Kebijakan PT REKIND Mengenai CSR....................................................... 43

5.2 Pandangan Perusahaan terhadap CSR........................................................... 44

5.3 Implementasi CSR ........................................................................................ 45

5.3.1 Pemberian Bantuan Tujuh Buah Gerobak Sampah................................. 45

5.3.2 Pemberian Bibit Rosella.......................................................................... 46

5.3.3 Pembuatkan Kolam untuk Budidaya Belut ............................................. 47

5.3.4 Penyelesaian Pembangunan Pos Ronda .................................................. 48

5.3.5 Penyelesaian Pembangunan Mushola ..................................................... 485.3.6 Pemberian Bantuan Sumur dan Pompa................................................... 49

5.3.7 Gebyar REKIND`.................................................................................... 49

5.4 Ikhtisar .......................................................................................................... 50

BAB VI. PEMBERDAYAAN DALAM IMPLEMENTASI CSR.......................... 536.1 Pemberdayaan Masyarakat............................................................................ 53

6.2 Partisipasi Masyarakat .................................................................................. 54

6.3 Ikhtisar .......................................................................................................... 58

BAB VII. DAMPAK PROGRAM CSR TERHADAP CITRAPERUSAHAAN DAN PROGRAM BERKELANJUTAN ................................... 60

7.1 Dampak Program CSR terhadap Citra Perusahaan....................................... 60

7.2 Dampak Program CSR terhadap Program Berkelanjutan diMasyarakat .................................................................................................... 62

Page 12: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

iii

7.3 Ikhtisar .......................................................................................................... 65

BAB VIII. STRATEGI PENDEKATAN DAN IMPLEMENTASI CSRDALAM UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT: SUATUANALISIS .................................................................................................................. 67

BAB IX. PENUTUP .................................................................................................. 729.1 Kesimpulan ................................................................................................... 72

9.2 Saran.............................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 74

Page 13: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

iv

DAFTAR TABEL

Nomor HalamanTabel 1. Metamorfosis CSR......................................................................................... 12

Tabel 2. Tingkat Partisipasi Masyarakat ...................................................................... 24

Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin...................... 39

Tabel 4. Jumlah dan Persentase Mata Pencaharian Masyarakat KelurahanLomanis .......................................................................................................... 40

Tabel 5. Bentuk dan Sifat Program CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis........... 57

Tabel 6. Penghitungan Citra Perusahaan ..................................................................... 60

Page 14: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor HalamanGambar 1. Kerangka Pemikiran................................................................................... 26

Gambar 2. Persentase Tingkat Pendidikan Responden................................................ 41

Gambar 3. Persentase Kondisi Pekerjaan Responden.................................................. 41

Gambar 4. Dokumentasi Penggunaan gerobak Sampah .............................................. 46

Gambar 5. Kondisi Tempat Penanaman Rosella Saat Program Berlangsung(kiri) dan Kondisi Saat Ini (kanan)............................................................. 46

Gambar 6. Kondisi Kolam Belut Saat Program Berlangsung (kiri) danKondisi Saat Ini (kanan)............................................................................. 47

Gambar 7. Penyelesaian Pembangunan Pos Ronda RT 03 RW 04 Lomanis............... 48

Gambar 8. Penyelesaian Pembangunan Mushola Miftakhul Jannah ........................... 48

Gambar 9. Pemberian Bantuan Sumur dan Pompa...................................................... 49

Gambar 10. Dokumentasi Gebyar REKIND................................................................ 50

Gambar 11. Persentase Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam ProgramBudidaya Rosella ....................................................................................... 54

Gambar 12. Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Setiap TahapanImplementasi CSR ..................................................................................... 57

Page 15: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor HalamanLampiran 1. Panduan Pertanyaan................................................................................. 76

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Tingkat Partisipasi Responden................................... 82

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Citra Perusahaan ........................................................ 84

Lampiran 4. Sketsa Lokasi Kelurahan Lomanis .......................................................... 86

Page 16: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari stakeholder

pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai

kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun tujuan umum yang

telah mereka tentukan. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan

umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan itu

sendiri, maupun dari pihak luar, seperti pemerintah, pihak asing, masyarakat, dan

sebagainya. Kegiatan inilah yang dapat membantu mempercepat pembangunan di

Indonesia. Selain itu, jalinan kerjasama dirajut untuk mencapai kepentingan

perusahaan, agar perusahaan dapat menjaga eksistensinya dan menjadi Good

Bussiness.

Dalam rangka menjaga eksistensi suatu perusahaan, maka perusahaan itu

harus dapat menjaga keseimbangan hubungan dengan pihak lain yang dapat

mempengaruhi eksistensi perusahaan dan mencapai Good Bussiness.

Keseimbangan dapat dijaga dengan melakukan Corporate Sosial Responsibility

(CSR). Penerapan CSR merupakan komitmen dunia usaha untuk terus bertindak

etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi,

bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya

sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas

(The World Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam

Wibisono, 2007). Sejalan dengan itu, Wibisono (2007) menjelaskan bahwa etika

bisnis merupakan tuntunan perilaku bagi dunia usaha untuk bisa membedakan

mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak

boleh dilakukan.

Penerapan CSR di Indonesia semakin meningkat baik dalam kuantitas

maupun kualitas. Selain keragaman kegiatan dan pengelolaannya semakin

bervariasi, dilihat dari kontribusi finansial, jumlahnya semakin besar. Penelitian

PIRAC pada tahun 2001 menunjukkan bahwa dana CSR di Indonesia mencapai

Page 17: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

2

lebih dari 115 miliar rupiah atau sekitar 11.5 juta dollar AS dari 180 perusahaan

yang dibelanjakan untuk 279 kegiatan sosial yang terekam oleh media massa.

Meskipun dana ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan dana CSR di

Amerika Serikat, dilihat dari angka kumulatif tersebut, perkembangan CSR di

Indonesia cukup menggembirakan. Angka rata-rata perusahaan yang

menyumbangkan dana bagi kegiatan CSR adalah sekitar 640 juta rupiah atau

sekitar 413 juta per kegiatan. Sebagai perbandingan, di AS porsi sumbangan dana

CSR pada tahun 1998 mencapai 21.51 miliar dollar dan tahun 2000 mencapai 203

miliar dollar atau sekitar 2.030 triliun rupiah (Saidi, 2004:64)1.

Perihal penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan

perundang-undangan dan keputusan menteri. Pelaksanaan CSR bagi Perseroan

Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007. Undang-Undang

ini berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Dalam Pasal 74 ayat (1) disebutkan

bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial

dan lingkungan. Penjelasan dari Pasal 74 ayat (1) dijelaskan bahwa kewajiban

CSR ini bertujuan untuk menciptakan hubungan perseroan yang serasi, seimbang,

dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Namun sayangnya dari peraturan tersebut tidak dijelaskan mengenai bentuk

pelanggaran terhadap CSR. Tanggung jawab sosial bagi BUMN diatur oleh

pemerintah melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003

tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha kecil dan

Program Bina Lingkungan (PKBL). Mewajibkan CSR merupakan salah satu

upaya pemerintah dan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan

ekonomi. Pemerintah berharap CSR tidak hanya sekedar kegiatan sukarela saja

akan tetapi menjadi sebuah tanggung jawab legal dan bersifat wajib serta dapat

berkesinambungan.

Dalam menerapkan CSR, umumnya perusahaan akan melibatkan

partisipasi masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek program CSR.

1 Penelitian dilakukan oleh Bing Bedjo Tanudjaja pada tahun 2006. Hasil penelitian lebih lanjutdapat diakses pada http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=DKV.

Page 18: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

3

Hal ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup berpengaruh

dalam menjaga eksistensi suatu perusahaan. Masyarakat adalah pihak yang paling

merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu perusahaan, baik itu dampak

positif ataupun negatif. Dampak ini dapat terjadi dalam bidang sosial, ekonomi,

politik maupun lingkungan. Berbagai macam dampak negatif dapat diminimalisir

dengan menerapkan CSR, misalnya dengan melakukan pemberdayaan

masyarakat, bantuan pendidikan, bakti lingkungan, dan sebagainya. Apabila CSR

tidak dilakukan dengan baik, maka dapat menyebabkan berbagai macam

permasalahan. Kasus-kasus konflik sosial yang pernah terjadi pada perusahaan di

Indonesia misalnya, konflik sosial diduga diakibatkan suatu perusahaan kurang

peduli dengan masyarakatnya dan tidak mengimplementasikan CSR dengan baik.

Beberapa konflik sosial yang pernah terjadi antara perusahaan dengan masyarakat

sekitarnya diantaranya terjadi pada PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, PT.Freeport

di Jaya Pura, PT Exon Mobil di Lokseumawe Aceh, dan PT New Mont di

Sulawesi Utara. Sedangkan CSR yang dilakukakan dengan baik oleh suatu

perusahaan memungkinkan terciptanya upaya pengembangan masyarakat dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa melupakan kelestarian lingkungan.

PT Rekayasa Industri merupakan salah satu perusahaan milik negara

(BUMN). Didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus

1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia didalam

bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi (EPCC)

untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. PT Rekayasa Industri (REKIND)

saat ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia.

PT Rekayasa Industri adalah sebuah perusahaan yang menjalankan

bisnisnya dengan berbasis proyek, sehingga akan banyak berhubungan dengan

berbagai pihak/stakeholder dalam menjalankan usahanya. Menjaga hubungan baik

dengan stakeholder perlu dibina oleh PT Rekayasa Industri untuk menjaga

eksistensi usahanya. Dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat sebagai

salah satu stakeholder, PT Rekayasa Industri telah menjalankan beberapa

program CSR, diantaranya adalah sunatan masal, bantuan mudik dan fogging di

sekitar perusahaan serta program-program CSR lainnya disekitar proyek PT

Rekayasa Industri, sebagai contoh lomba kesenian daerah di sekitar proyek

Page 19: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

4

Lahendong-3 Geothermal, program perbaikan jalan dan sunatan masal di wayang

windu-2 Geothermal, dan sebagainya.

PT Rekayasa Industri memiliki visi dalam menjalankan CSR, yaitu untuk

menjadi Perusahaan EPCC (Engineering Procurement Construction

Commisioning) termaju yang bertanggung jawab secara sosial di Indonesia. Dan

memiliki misi untuk mengembangkan kepekaan massa terhadap CSR, mengambil

andil dalam melestarikan lingkungan alam, menciptakan mitra strategis dan

keterikatan emosional dengan stakeholders penting, membangun komunitas yang

mandiri (penduduk lokal) dan membantu menjaga kesinambungan PT. Rekayasa

Industri.

Atas dasar latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui dan

menganalisis sampai sejauh mana strategi pendekatan dan implementasi CSR PT

Rekayasa Industri telah memberdayakan masyarakat?

1.2 Perumusan Masalah

Hingga saat ini, banyak perusahaan di Indonesia yang telah

mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. Terlebih setelah

pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengatur mengenai

pelakasanaan CSR. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang ini menyebutkan bahwa

Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Bahkan untuk pelaksanaan CSR bagi perusahaan milik negara

(BUMN) pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) BUMN

Nomor: Kep-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik

Negara dengan Usaha kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Kepmen

BUMN tersebut berisikan kewajiban BUMN menjalankan CSR untuk membantu

usaha kecil dan membina kelestarian lingkungan.

PT Rekayasa Industri adalah salah satu perusahaan milik negara (BUMN)

yang telah mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. Berbagai

program CSR telah dilaksanakan PT Rekayasa Industri kepada masyarakat di

Page 20: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

5

daerah sekitar proyek yang dijalankan. Sebagai contoh CSR yang pernah

dilaksanakan PT Rekayasa Industri adalah lomba kesenian daerah di sekitar

proyek Lahendong-3 Geothermal, program perbaikan jalan dan sunatan masal di

wayang windu-2 Geothermal, dan sebagainya Program-program tersebut

dilaksanakan sebagai wujud nyata dari pihak perusahaan terhadap tanggung jawab

sosialnya dengan melibatkan masyarakat. Berdasarkan wujud nyata dari CSR

yang telah dilakukan oleh perusahaan, maka dapat diangkat suatu penelitian

mengenai tanggung jawab sosial yang terjadi pada perusahaan dalam lingkup

BUMN. Hal yang menarik perhatian untuk dikaji terkait hal tersebut dan dijadikan

pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah sampai sejauh mana strategi

pendekatan dan implementasi CSR PT Rekayasa Industri telah

memberdayakan masyarakat? Hal ini penting diangkat dan dikaji karena untuk

mengetahui apakah CSR yang dilakukan oleh perusahaan telah berbasiskan

pengembangan masyarakat salah satunya dapat dilihat dari strategi pendekatan

dan implementasi program CSR apakah melibatkan partisipasi aktif masyarakat

ataukah tidak. Partisipasi aktif masyarakat merupakan prasyarat utama dalam

menyukseskan program pengembangan masyarakat, karena tanpa partisipasi aktif

masyarakat program pengembangan masyarakat tidak akan berkelanjutan.

Untuk mengetahui dan menganalisis pertanyaan utama yang telah dibahas

diatas maka dapat ditarik beberapa pertanyaan spesifik dalam penelitian ini.

Pertama, bagaimana implementasi CSR yang dilakukan oleh PT Rekayasa

Industri? Implementasi CSR yang tepat dan terencana perlu diperhatikan oleh

perusahaan dalam melaksanakan program CSR. Namun saat mengkaji

implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT Rekayasa Industri akan

dilihat juga strategi pendekatan yang dilakukan oleh PT Rekayasa Industri dalam

menjalankan program CSR bersama masyarakat.

Setelah mengkaji implementasi program CSR yang dilakukan leh PT

Rekayasa Industri maka pertanyaan spesifik kedua adalah akan dilihat dan dikaji

sejauh mana pelaksanaan CSR PT Rekayasa Industri telah berbasiskan

pemberdayaan masyarakat ataukah masih sebatas pemberian dari

korporasi? Disini akan mulai dikaji apakah pelaksanaan CSR yang dijalankan PT

Page 21: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

6

Rekayasa Industri telah berbasiskan pengembangan masyarakat atau tidak. Hal ini

dapat dilihat dari partisipasi dan kemandirian masyarakat.

Pelaksanaan CSR yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan akan memiliki

dampak kepada pihak-pihak yang terlibat. Dampak ini dapat terasa langsung atau

pun tidak kepada pihak-pihak yang terlibat. Maka pertanyaan spesifik ketiga

adalah bagaimana dampak yang diperoleh PT Rekayasa Industri dan

masyarakat dari pelaksanaan program CSR tersebut? Pada penelitian ini

pihak–pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program CSR dibatasi hanya

perusahaan dan masyarakat saja. Karena dalam implementasi program CSR

pengembangan masyarakat, perusahaan dan masyarakat adalah dua pihak yang

terlibat penuh didalamnya. Dalam penelitian ini akan dilihat dan dikaji apakah

CSR yang dijalankan memiliki dampak terhadap perusahaan dan masyarakat.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas. Maka

tujuan diadakan penelitian ini dapat dibagai menjadi dua, yaitu tujuan utama dan

tujuan spesifik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjawab

pertanyaan utama dari penelitian ini. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk

menggambarkan sampai sejauh mana strategi pendekatan dan implementasi

CSR PT Rekayasa Industri telah memberdayakan masyarakat. Adapun

tujuan utama tersebut dapat dijawab melalui tujuan-tujuan penelitian ini, yaitu

memahami dan mengkaji:

1. Pengimplementasian CSR yang dilaksanakan oleh PT Rekayasa

Industri

2. Pelaksanaan CSR yang dijalankan telah berbasis pemberdayaan

masyarakat atau masih sebatas pemberian dari korporasi

3. Dampak program CSR yang dilaksanakan bagi PT Rekayasa Industri

dan masyarakat.

Page 22: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang

bermanfaat bagi berbagai pihak yang berminat maupun yang terkait dengan

masalah CSR, khususnya kepada:

1. Peneliti yang ingin mengkaji lebih jauh mengenai CSR dalam rangka

pengembangan masyarakat

2. Kalangan akademisi, dapat menambah literatur dalam mengkaji CSR

3. Kalangan non-akademisi, pemerintah dan swasta dapat bermanfaat

sebagai sebuah bahan pertimbangan dalam penerapan CSR yang

berbasiskan pengembangan masyarakat.

Page 23: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB II

PENDEKATAN KONSEPTUAL

2.1 Tinjauan Pustaka2.1.1 Corporate Social Responsibility (CSR)2.1.1.1 Sejarah dan Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR yang kini kian marak diimplementasikan berbagai macam

perusahaan, mengalami evolusi dan metamorphosis dalam rentang waktu yang

cukup lama. Konsep ini tidak lahir begitu saja, akan tetapi melewati berbagai

macam tahapan terlebih dahulu.

Gema CSR mulai terasa pada tahun 1950-an. Pada saat itu, persoalan

kemiskinan dan keterbelakangan yang semula terabaikan mulai mendapatkan

perhatian lebih luas dari berbagai kalangan. Buku yang bertajuk Social

Responsibility of the Businessman karya Howard R.Bowen yang ditulis pada

tahun 1953 merupakan literatur awal yang menjadi tonggak sejarah modern CSR.

Bowen dijuluki “Bapak CSR” karena karyanya tersebut. Setelah itu, gema CSR

diramaikan dengan terbitnya “Silent Spring” yang ditulis oleh Rachel Carson, ia

mengingatkan kepada masyarakat dunia bahwa betapa mematikannya pestisida

bagi lingkungan dan kehidupan. Tingkah laku perusahaan perlu dicermati terlebih

dahulu sebelum berdampak menuju kehancuran. Sejak itu, perhatian terhadap

permasalahan lingkungan semakin berkembang dan mendapat perhatian yang

luas. Pemikiran mengenai CSR dibahas lagi pada tahun 1966 dalam “The Future

Capitalism” yang ditulis Lester Thurow, dilanjutkan pada tahun 1970-an terbitlah

“The Limits to Growth” yang merupakan buah pemikiran cendekiawan dunia yang

tergabung dalm Club of Rome, buku ini terus diperbaharui hingga saat ini

(Wibisono, 2007).

Menurut Wibisono (2007), sejalan dengan bergulirnya wacana tentang

kepedulian lingkungan kegiatan kedermawanan perusahaan terus berkembang

dalam kemasan Philanthropy serta Community Development (CD). Pada era 1980-

an makin banyak perusahaan menggeser konsep Philanthropy kearah Community

Development. Pada dasawarsa 1990-an adalah dasawarsa yang diwarnai dengan

beraneka ragam pendekatan, seperti pendekatan integral, pendekatan stakeholder

Page 24: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

9

maupun pendekatan civil society. Pada tataran global, tahun 1992 diselenggarakan

KTT Bumi di Rio de Jenario Brazil, pertemuan ini menegaskan konsep

pembangana berkelanjutan (Sustinable Development) yang didasarkan pada

perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial sebagai hal

yang mesti dilakukan. Terobosan terbesar CSR dilakukan oleh John Elkington

melalui konsep “3P” (Profit, People dan Planet) yang dituangkan dalm buku

Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business pada

tahun 1998. Gaung CSR kian bergema setelah dselenggarakannnya World Summit

on Sustainable Development (WSSD) pada tahun 2002 di Johannesburg Afrika

Selatan. Sejak saat itulah definisi CSR kian berkembang.

Definisi CSR telah banyak dikemukakan berbagai pihak. Konsep CSR

yang banyak dijadikan rujukan oleh berbagai pihak sebagaimana yang

dikemukakan oleh Teguh S. Pambudi dalam tulisannya di majalah SWA edisi

Desember 2005 adalah pemikiran Elkington, yakni tentang tripel bottom line.

Menurutnya CSR adalah segitiga kehidupan stakeholder yang harus diberi atensi

oleh korporasi di tengah upayanya mengejar keuntungan atau profit, yaitu

ekonomi, lingkungan, dan sosial. Hubungan itu diilustrasikan dalam bentuk

segitiga. Sejalan dengan itu, Wibisono (2007) mendefinisikan CSR sebagai

tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan untuk berlaku etis,

meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sementara Nursahid (2006)

mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab moral suatu organisasi bisnis

terhadap kelompok yang menjadi stakeholder-nya yang terkena pengaruh baik

secara langsung ataupun tidak langsung dari operasi perusahaan.

Sukada, dkk (2006) mendefinisikan CSR sebagai segala upaya manajemen

yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan

berdasar pilar ekonomi, sosial dan lingkungan, dengan meminimumkan dampak

negatif dan memaksimumkan dampak positif di setiap pilar. Sementara itu, The

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) menjelaskan

bahwa CSR merupakan komitmen dunia usaha untuk terus bertindak etis,

beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan

Page 25: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

10

dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga

peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas.

2.1.1.2 Tahapan-Tahapan CSR

Menurut Wibisono (2007), terdapat empat tahapan CSR, yaitu:

1. Tahap perencanaan.

Tahap ini terdiri dari tiga langkah utama, yaitu Awareness Building, CSR

Assessement, dan CSR Manual Building. Awareness Building merupakan langkah

utama membangun kesadaran pentingnya CSR dan komeitmen manajeman, upaya

ini dapat berupa seminar, lokakarya, dan lain-lain. CSR Assessement merupakan

upaya memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasikan aspek-aspek yang

perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk

membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara

efektif. Langkah selanjutnya membangun CSR Manual Building, dapat melalui

bencmarking, menggali dari referensi atau meminta bantuan tenaga ahli

independen dari luar perusahaan. Pedoman ini diharapkan mampu memberikan

kejelasan dan keseragaman pola piker dan pola tindak seluruh elemen perusahaan

guna tercapainya pelaksanaan program yang terpadu, efektif dan efisian.

2. Tahap implementasi.

Pada tahap ini terdapat beberapa poin yang penting diperhatikan, yaitu

penggorganisasian (organizing) sumber daya, penyusunan (staffing), pengarahan

(direction), pengawasan atau koreksi (controlling), pelaksanaan sesuai rencana,

dan penilaian (evaluation) tingkat pencapaian tujuan. Tahap implementasi terdiri

dari tiga langkah utama, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi.

3. Tahap evaluasi.

Tahap evaluasi perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu

untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR.

Page 26: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

11

4. Pelaporan.

Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik

untuk keperluan pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan

inforrmasi material dan relevan mengenai perusahaan.

2.1.1.3 Pandangan Perusahaan terhadap CSR

Wibisono (2007) menjelaskan bahwa perusahaan memiliki berbagai cara

pandang dalam memandang CSR. Berbagai cara pandang perusahaan terhadap

CSR yaitu:

1. Sekedar basa-basi atau keterpaksaan. Perusahaan mempraktekan CSR

karena external driven (faktor eksternal), environmental driven (karena

terjadi masalah lingkungan dan reputation driven (karena ingin

mendongkrak citra perusahaan).

2. Sebagai upaya memenuhi kewajiban (compliance). CSR dilakukan karena

terdapat regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa perusahaan

menjalankannya.

3. CSR diimplementasikan karena adanya dorongan yang tulus dari dalam

(internal driven). Perusahaan menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan

sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan

bisnisnya saja, melainkan juga tannggunga jawab sosial dan lingkungan.

2.1.1.4 Kebijaksanaan Perusahaan dalam CSR

Menurut Steiner (1997) dalam Mulyadi (2007) kebijakan umumnya

dianggap sebagai pedoman untuk bertindak atau saluran untuk berfikir. Secara

lebih khusus kebijakan adalah pedoman untuk melaksanakan suatu tindakan.

Kebijakan mencakup seluruh bidang tempat tindakan atau yang dilakukan.

Kebijakan biasanya berlangsung lama serta cenderung memiliki jangka waktu

yang lama tanpa peninjauan dan penyempuranaan. Kebijakan menjelaskan

bagaimana cara pencapaian tujuan dengan menentukan petunjuk yang harus

diikuti. Kebijakan dirancang untuk menjamin konsistensi tujuan dan untuk

menghindari keputusan yang berwawasan sempit dan berdasarkan kelayakan.

Page 27: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

12

2.1.1.5 Karakteristik CSR

Dalam aktualisasi Good Corporate Governance, kontribusi suatu

perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengalami

metamorfosis, dari yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan

pada penciptaan kemandirian masyarakat, yakni program pemberdayaan

(Ambaddar, 2008). Metamorfosis kontribusi perusahaan tersebut diungkapkan

oleh Za’im Zaidi (2003) dalam Ambaddar (2008), yaitu dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 1. Metamorfosis CSR

Paradigma Charity PhilantropyGood Corporate Citizenship

(GCG)

Motivasi Agama, tradisi,adaptasi

Norma, etika danhukum universal

Pencerahan diri dan rekonsiliasidengan ketertiban sosial

Misi Mengatasimasalah setempat

Mencari dan mengatasiakar masalah

Memberikan kontribusi terhadapmasyarakat

Pengelolaan Jangka pendek,mengatasimasalah sesaat

Terencana,terorganisasi danterperogram

Terinternalisasi dalam kebijakanperusahaan

Pengorganisasian

Kepanitiaan Yayasan/danaabadi/profesionalitas

Keterlibatan baik dana maupunsumberdaya lain

Penerimamanfaat

Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan

Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah (sosial dan pembangunanserta keterlibatan sosial)

Inspirasi Kewajiban Kepentingan bersama

Sumber: Za’im Zaidi, Sumbangan Sosial Perusahaan (2003) dalam Ambaddar (2008)

2.1.1.6 Implementasi CSR

Implementasi CSR di perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor

yang mempengaruhi tersebut diantaranya adalah komitmen pimpinannya, ukuran

atau kematangan perusahaan, regulasi atau sistem perpajakan yang diatur

pemerintah dan sebagainya (Wibisono, 2007). Merujuk pada Saidi dan Abidin

(2004) dalam Suharto (2006), ada empat model atau pola CSR yang umumnya

diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:

Page 28: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

13

1. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara

langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.untuk

menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu

pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager

atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan

yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupakan

adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan

dinegara maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin

atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan

yayasan.

3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui

kerjasama dengan lembaga sosial/organisasai non-pemerintah, instansi

pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana

maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut

mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang

didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model

lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang

bersifat :hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam

itu yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya

secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga

operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati

bersama.

2.1.1.7 Manfaat CSR

CSR mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan masyarakat

yang terlibat dalam menjalankannya. Menurut Wibisono (2007) manfaat bagi

perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu dapat mempertahankan atau

mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak mendapatkan social

Page 29: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

14

licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan, melebarkan akses

sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya,

memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan

regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan serta berpeluang

mendapatkan penghargaan. Sementara menurut Sukada, dkk (2006), manfaat CSR

diantaranya bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki CSR yang baik

berkesempatan mendapatkan sumberdaya manusia terbaik, produktivitas pekerja

di perusahaan bereputasi baik dicatat lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang

bereputasi lebih rendah selain juga jauh lebih loyal, mendapatkan kesempatan

investasi yang lebih tinggi di masa depan, dan sebagainya. Sedangkan manfaat

CSR bagi masyarakat menurut Ambadar (2008), yaitu dapat meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia, kelembagaan, tabungan, konsumsi dan investasi

dari rumah tangga warga masyarakat.

2.1.2 Konsep Pengembangan Masyarakat

2.1.2.1 Komunitas sebagai Basis Pemberdayaan Masyarakat

Komunitas menurut Nasdian (2006) adalah suatu wilayah kehidupan sosial

yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu. Dalam aktivitas suatu

komunitas dicirikan dengan pertisipasi dan keterlibatan langsung anggota

komunitas dalam kegiatan tersebut, dimana semua usaha swadaya masyarakat

diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat untuk meningkatkan taraf

hidup, dengan sebesar mungkin ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri,

serta pembentukan pelayanan teknis, sifat berswadaya dan kegotongroyongan

sehingga proses pembangunan berjalan efektif. sSecara umum, Syahyuti (2006)

mendefinisikan komunitas (community) sebagai sekelompok orang yang hidup

bersama pada lokasi yang sama, sehingga mereka telah berkembang menjadi

sebuah “kelompok hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan

(common interests).

Page 30: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

15

2.1.2.2 Definisi Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah salah satu pendekatan yang harus

menjadi prinsip utama bagi seluruh unit-unit kepemerintahan maupun pihak

korporasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan

sosial (Ambaddar, 2008). Pengembangan masyarakat menurut Giarci (2001)

dalam Subejo dan Supriyanto (2004) adalah suatu hal yang memiliki pusat

perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk

tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka

mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola

dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Proses ini

berlangsung dengan dukungan collective action dan networking yang

dikembangkan masyarakat. Sejalan dengan itu, Payne (1995:165) dalam Ambadar

(2008) menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap

upaya membantu anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk

bekerja sama, dengan mengidentifikasikan kebutuhan bersama dan kemudian

melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Berdasarkan persinggungan dan saling menggantikannya pengertian

community development dan community empowerment, secara sederhana, Subejo

dan Supriyanto (2004) memaknai pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang

disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan,

memutuskan dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective

action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan

kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Sementara itu Ambadar (2008),

menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat merupakan sebuah aktualisasi dari

CSR yang lebih bermakna daripada sekedar aktivitas charity ataupun tujuh

dimensi CSR lainnya, antara lain community relation. Hal ini disebabkan

pelaksanaan pengembangan masyarakat terdapat kolaborasi kepentingan bersama

antara perusahaan dengan komunitas, adanya partisipasi, produktivitas dan

keberlanjutan.

Budimanta dalam Rudito,dkk (2003) mendefinisikan pengembangan

masyarakat sebagai kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses

masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik

Page 31: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

16

apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya, sehingga

masyarakat di tempat tersebut diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dengan

kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.

2.1.2.3 Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat

Menurut Ife (1995), pengembangan masyarakat sebagai perencanaan

sosial perlu berlandaskan pada asas-asas, yaitu: komunitas dilibatkan dalam setiap

proses pengambilan keputusan, mensinergikan strategi komprehensif pemerintah,

pihak-pihak terkait dan partisipasi warga, membuka akses warga atas bantuan

profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi

warga, dan mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan,

perhatian dan gagasan warga komunitas.

Ife (2002) membagi prinsip-prinsip Community Development dalam tiga

bagian penting, yaitu ekologi, keadilan sosial, nilai-nilai lokal, proses, serta

global-lokal, secara rinci dikemukakan sebagai berikut:

a. Prinsip ekologis, ada beberapa prinsip dalam kaitannya dengan masalah

ekologi, yaitu :

1) Holistik, di mana prinsip ini melandaskan pada falsafah yang

berorientasikan pada lingkungan dengan memperhatikan pada

kehidupan dan alam atau lingkungan.

2) Keberlanjutan, dalam konteks ini pembangunan masyarakat ditujukan

pada upaya meminimalkan ketergantungan terhadap sumberdaya alam

yang tidak terbarukan dan menggantikan dengan sumberdaya alam

yang terbarukan.

3) Keanekaragaman, merupakan salah satu aspek penting prinsi ekologis,

di mana di alam keanekaragaman akan menjaga siklus kehidupan.

Pada pembangunan masyarakat prinsip dalam ini menekankan

penghargaan terhadap nilai-nilai perbedaan, tidak adanya jawaban

tunggal terhadap permasalahan yang ada, desentralisasi, jejaring dan

komunikasi yang setara, serta teknologi yang mudah untuk diterapkan

pada tingkat yang rendah.

Page 32: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

17

4) Pembangunan organis, pada dasarnya pembangunan organis menjadi

konsep yang berlawanan dengan pembangunan yang sifatnya

mekanistis. Dalam pembangunan masyarakat mengandung pengertian

bahwa terdapat hubungan yang kompleks antara warga masyarakat dan

lingkungannya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan dengan teknik yang

sifatnya sederhana, akan tetapi melalui proses yang kompleks dan

dinamis.

5) Keseimbangan, di alam keseimbangan dinamis akan menjaga keseim-

bangan alam secara keseluruhan, di mana merubah keseimbangan ini

akan mengubah tatanan kehidupan. Dalam sebuah sistem, kehilangan

keseimbangan akan menimbulkan resiko kegagalan lingkungan, dalam

perspektif pembangunan masyarakat prinsip keseimbangan diarahkan

pada keseimbangan antara kepentingan global dan lokal, keadilan

gender, responsibilitas, dan keadilan dalam hukum

b. Prinsip keadilan sosial

6) Menghilangkan ketimpangan struktural, pembangunan masyarakat

harus mampu merubah adanya ketimpangan kelas maupun

ketimpangan gender dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi

masyarakat, untuk itulah harus dipahami betul tentang komplesitas

tekanan terhadap kelas, gender, ras, dan harus kritis terhadap latar

belakang kelas, gender, dan ras

7) Memusatkan perhatian pada wacana yang merugikan (Addressing

discourses of disadvantage). Wacana kekuasaan dan penindasan perlu

menjadi perhatian dalam community development. Worker perlu untuk

memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menguraikan wacana

kekuasaan dan untuk memahami bagaimana wacana tersebut secara

efektif mengistimewakan dan memberdayakan sebagian orang,

sekaligus juga memarginalkan dan mentidakberdayakan sebagian

orang yang lainnya. Penguraian wacana ini merupakan komponen

kritis dalam prinsip meningkatkan kesadaran.

8) Pemberdayaan, konsep ini menjadi basis utama dalam pembangunan

masyarakat. Pemberdayaan mempunyai makna membangkitkan

Page 33: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

18

sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan mereka untuk

meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka.

Konsep utama yang terkandung di dalamnya adalah bagaimana

memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk menentukan

sendiri arah kehidupan dalam komunitasnya.

9) Mendefiniskan kebutuhan, prinsip ini sangat penting dalam

menentukan prioritas kebutuhan pembangunan masyarakat. Ada dua

hal dalam penentuan kebutuhan, (1) pembangunan masyarakat

dilakukan atas dasar kesepakatan dari berbagai elemen, (2)

memperhatikan preseden yang ditimbulkannya dan memperhatikan

prinsip keadilan sosial dan keseimbangan ekologis.

10) Menjunjung tinggi hak asasi manusia, dalam hal ini perlu adanya

aturan yang memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap hak

asasi manusia, seperti hak mendapatkan pendidikan, hak untuk

berpartisipasi dalam kehidupan kultural komunitasnya, hak untuk

berkembang secara mandiri, dan hak untuk mendapatkan perlindungan

keluarga.

c. Menghargai Nilai-nilai lokal

11) Pengetahuan lokal, prinsip ini mendasarkan pada pentingnya untuk

memperhatikan pengetahuan lokal dalam pembangunan masyarakat, di

mana masyarakat sampai dengan kelas bawah mampu mengidentifikasi

dan melakukan validasi tentang pengetahuan tersebut.

12) Budaya lokal, globalisasi budaya telah mengambil identitas budaya

masyarakat di seluruh dunia, bahwa budaya lokal dapat menunjukkan

kemampuannya dalam mendukung pembangunan masyarakat, ini

mengingat ternyata budaya lokal tidaklah statis namun dinamis,

bahkan prinsip ini sesuai dengan hak asasi manusia, inklusif,

berkelanjutan, dan juga diarahkan oleh masyarakat dalam konteks

pembangunan yang berkelanjutan.

13) Sumberdaya lokal, pemanfaat sumberdaya lokal lebih baik daripada

menggunakan sumberdaya atau bantuan dari pihak luar. Penggunaan

Page 34: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

19

ini mencakup seluruh bentuk, meliputi keuangan, teknis, sumberdaya

alam akan dapat mendorong bermacam-macam cara dalam

pembangunan masyarakat (ada keanekaragaman bentuk pembangunan

masyarakat).

14) Ketrampilan lokal, dalam pembangunan masyarakat, ”pihak luar”

harus mengetahui ada ketrampilan lokal yang dapat dimanfaatkan,

memaksimalkan ketrampilan lokal lebih baik dalam pembangunan

masyarakat. Untuk itulah dalam melakukan pembangunan masyarakat,

harus berjalan secara dua arah antara pihak luar dan masyarakat.

15) Menghargai proses lokal, pemaksaan solusi spesifik, struktur atau

proses dari luar komunitas, jarang dapat bekerja. Ini menjadi salah satu

rasionalitas dari community development, bahwa segala sesuatu tidak

dapat bekerja dengan baik jika dipaksakan dari luar komunitas. Oleh

karena itu, pendekatan community development tidak dapat

dipaksakan, tetapi harus terbangun dengan sendirinya dalam

komunitas, dengan cara yang sesuai dengan konteks spesifik dan

sensitif terhadap kebudayaan masyarakat lokal, tradisi dan lingkungan.

d. Proses

16) Proses, hasil, dan visi. Penekanan pada proses dan hasil menjadi isu

utama dalam pembangunan masyarakat. Pendekatan pragmatis

cenderung akan melihat hasil, sehingga bagaimana upaya untuk

memperoleh hasil tersebut tidaklah begitu penting. Namun pendapat

ini ditentang oleh banyak pihak, karena proses dan hasil pada

hakekatnya merupakan dua hal yang saling berkaitan. Proses pada

dasarnya harus merefleksikan hasil, demikian juga hasil juga

merupakan refleksi dari proses. Dalam konteks ini, moral dan etika

dalam memperoleh hasil akan menjadi pusat perhatian.

17) Keterpaduan proses, proses yang digunakan untuk mencapai tujuan

harus disesuaikan dengn hasil yang diharapkan, perihal keberlanjutan

dan keadilan sosial.

Page 35: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

20

18) Peningkatan kesadaran, prinsip ini membantu anggota masyarakat

dalam melakukan pencarian potensi dalam kehidupan dan

menghubungkan dengan struktur yang ada dan mendiskursus kekuatan

dan tekanan. Ada empat aspek atau tahap, yaitu menghubungkan

anggota masyarakat dan politik, membangunan hubungan dialogis,

berbagi pengalaman dalam menghadapi tekanan, dan membuka

kesempatan untuk aksi. Prinsip ini merupakan bagian penting dalam

pemberdayaan dan juga pembangunan masyarakat.

19) Partisipasi, pembangunan masyarakat harus selalu melihat partisipasi

maksimal dengan tujuan setiap anggota masyarakat dapat secara aktif

terlibat.

20) Kooperasi dan konsensus, problematika yang ada di masyarakat harus

dihadapi oleh seluruh anggota secara bersama-sama dengan

mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota masyarakat.

21) Tahapan pembangunan, pembangunan masyarakat dilakukan secara

bertahap dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan ia lebih

mengutamakan keaktifan dan partisipasi anggota masyarakat.

22) Perdamaian dan anti kekerasan, pada konteks ini pembangunan

masyarakat menghendaki sebuah proses pendekatan yang anti

kekerasan. Oleh karena itu, pendekatan yang bersifat koersif ataupun

pendekatan dengan tekanan terhadap sesama merupakan hal yang

harus dihindari.

23) Inklusif, aplikasi prinsip inklusif dalam pembangunan masyarakat

membutuhkan proses adanya keterlibatan masyarakat untuk

mengambil bagian dalam proses pelaksanaan pembangunan. Proses

pembangunan haruslah bersifat terbuka dan menjaring aspirasi dari

seluruh warga masyarakat, bahkan sampai kelompok paling bawah.

24) Membangun komunitas, semua pembangunan masyarakat seharusnya

bertujuan untuk membangun komunitas. Pembangunan masyarakat

meliputi semua interaksi sosial dengan komunitas dan membantu

Page 36: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

21

mereka untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi jalan untuk

menuju dialog yang murni, pemahaman, dan aksi sosial.

e. Prinsip global dan lokal

25) Hubungan antara global dan lokal, saat ini seluruh dunia tidak bisa

melepaskan diri dari pengaruh globalisasi, sehingga tidak bisa lagi

mengabaikan isu-isu global tentang pembangunan dan lingkungan

hidup, namun juga lokalitas menjadi fokus dalam pembangunan.

Gerakan global akan berdampak pada seluruh komunitas dan

memberikan kontribusi dalam permasalahan dan isu-isu yang dihadapi

oleh masyarakat. Sehingga, setiap community worker harus bisa

memahami kondisi global dengan baik sebagaimana dia memahami

kondisi lokal, serta bagaimana keduanya berinteraksi.

26) Praktik Anti Penjajah (Anti-colonialist practice), Penjajahan

(kolonialisme) dapat mempengaruhi community worker di segala

situasi. Penjajahan dapat menjadi suatu ideologi ekstrim yang

menggiurkan, karena hanya dengan tahapan yang pendek dengan

mempercayai bahwa community worker adalah seseorang yang

mempunyai sesuatu untuk ditawarkan, dan dengan menghargai satu

latar belakang kebudayaan yang dimiliki dan pengalaman praktik

menjajah. Ini akan mengabadikan dominansi penjajah.

2.1.2.4 Tujuan Pengembangan Masyarakat

Menurut Budimanta dalam Rudito,dkk (2003), pengembangan masyarakat

suatu perusahaan terhadap lingkunganya memiliki tujuan. Tujuan pengembangan

masyarakat suatu perusahaan, yaitu:

1. Mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah terutama

pada tingkat desa dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi sosial-

ekonomi-budaya yang lebih baik disekitar wilayah kegiatan perusahaan.

2. Memberikan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat.

3. Membantu pemerintah daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan

pengembangan ekonomi wilayah.

Page 37: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

22

2.1.2.5 Strategi Pengembangan Masyarakat

Dalam melaksanakan suatu program pengembangan masyarakat terdapat

berbagai macam strategi pengembangan masyarakat. Chin dan Benne (1961)

dalam Nasdian (2006) memperkenalkan tiga strategi yang dapat dijadikan strategi

pengembangan masyarakat, yaitu rational-empirical, normative-reeducative, dan

power-coersive. Penjelasan ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Power coercive (strategi pemaksaan). Strategi ini cenderung

memaksakan kehendak dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan

keadaan serta situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksanakan,

sedangkan pelaksanaan yang sebenarnya objek utama dari inovasi itu sendiri sama

sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksaannya.

b. Rational Empirical (empirik rasional). Strategi ini didasarkan atas

pandangan yang optimistik karena strategi ini mempunyai asumsi dasar bahwa

manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka

akan bertindak secara rasional. Inovator bertugas mendemonstrasikan inovasinya

dengan menggunakan metode yang terbaik valid untuk memberikan manfaat

dengan penggunanya.

c. Normatif Re-educative (pendidikan yang berulang secara normatif).

Suatu strategi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan seperti

Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis, dan beberapa pakar yang menekankan

bagaimana klien memahami permasalahan pembaruan seperti perubahan sikap,

skill, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia. kecenderungan

pelaksanaan model yang demikian agaknya lebih menekankan pada proses

mendidik dibandingkan hasil perubahan itu sendiri.

2.1.2.6 Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat

Peran serta masyarakat selama ini hanya dilihat dalam konteks yang

sempit, yaitu manusia cukup dipandang sebagai tenaga kasar untuk mengurangi

biaya pembangunan. Dengan kondisi ini, partisipasi masyarakat hanya sebatas

pada implementasi atau penerapan program; masyarakat tidak dikembangkan

dayanya menjadi kreatif dari dalam dirinya dan harus menerima keputusan yang

Page 38: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

23

sudah diambil “pihak luar”. Akhirnya, partisipasi menjadi bentuk yang pasif dan

tidak memiliki “kesadaran kritis” (Nasdian, 2006). Payne (1979) dalam Nasdian

(2006) menjelaskan bahwa pemberdayaan ditujukan untuk membantu klien

memperoleh daya (kuasa) untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan

yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek

hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui

peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia

miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya.

Nasdian (2006) menjelaskan bahwa partisipasi adalah proses aktif, inisiatif

diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka

sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme)

dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif. Sementara itu, Paul

(1987) dalam Nasdian (2006) memberikan pengertian mengenai partisipasi

sebagai berikut:

“.....participation refers to an active process whereby beneficiaries

influence the direction and execution of development projects rather than

mercly receive a share of project benefits”.

Pengertian di atas melihat keterlibatan masyarakat mulai dari tahap

pembuatan keputusan, penerapan keputusan, penikmatan hasil dan evaluasi

(Cohen dan Uphoff, 1980 dalam Nasdian, 2006). Melihat berbagai pendapat yang

ada mengenai pemberdayaan dan partisipasi, maka pemberdayaan dan partisipasi

di tingkat komunitas dapat dikatakan dua konsep yang erat kaitannya (Nasdian,

2006). Pendapat ini sejalan dengan Craig dan Mayo (1995) dalam Nasdian

(2006), yaitu: “empowerment is road to participation”.

2.1.2.7 Tingkat Partisipasi

Arnstein (1969) dalam Wazdy (2009)menjelaskan ada delapan tangga

partisipasi masyarakat yang kemudian dikenal dengan tipologi Arnstein. Delapan

tingkat partisipasi masyarakat menurut Arnstein (1969) dalam Wazdy (2009)dapat

dilihat pada Tabel 2.

Page 39: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

24

Tabel 2. Tingkat Partisipasi Masyarakat

8 Citizen control7 Delegated power

6 Partnership

Degree of citizen power

5 Placation

4 Consultation

3 Information

2 Therapy

1 Manipulation

Degree of tokenism

Non participation

Manipulation, bisa diartikan tidak ada komunikasi apalagi dialog; Therapy

berarti ada komuniksi namun masih bersifat terbatas, inisiatif dari pemerintah dan

hanya satu arah; Information menyiratkan bahwa komunikasi sudah banyak terjadi

tetapi masih bersifat satu arah; Consultation bermakna bahwa komunikasi telah

berjalan dua arah; Placation berarti bahwa komunikasi telah berjalan baik dan

sudah ada negosiasi antara masyarakat dan pemerintah, masyarakat dapat

memberi saran tetapi tidak memiliki kewenangan menentukan keputusan

(partisipasi semu); Partnership berarti suatu kondisi pemerintah dan masyaakat

merupakan mitra sejajar; Delegated Power berarti bahwa pemerintah memberikan

kewenangan kepada masyarakat untuk mengurus sendiri beberapa keperluannya;

dan Citizen Control berarti bahwa masyarkat menguasai kebijakan public mulai

dari perumusan, implementasi hingga evaluasi dan control. Dua tangga ke bawah

di kategorikan sebagai Non-partisipasi; tangga ketiga, keempat dan kelima

dikategorikan sebagai tingkat tokenism (pertanda) yaitu tingkat peran serta di

mana masyarakat di dengar dan berpendapat, tetapi tidak ada jaminan bahwa

pandangan mereka akan dipertimbangkan oleh pemegang kekuasaan. Peran serta

pada tingkat ini memilki kemungkinan yang sangat kecil menghasilkan perubahan

dalam masyarakat; tiga tangga teratas dikategorikan dalam tingkat kekuasaan

masyarakat dalam mempengaruhi dan proses pengambilan keputusan (Arnstein,

1969 dalam Wazdy, 2009).

Page 40: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

25

2.1.3 CSR dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Praktek tanggung jawab sosial (CSR) oleh BUMN sungguh menarik untuk

dikaji. Salah satunya disebabkan oleh faktor pembeda dibandingkan perusahaan

non-BUMN yang secara normatif mendukung kegiatan kedermawanan sosial.

Faktor pembeda itu adalah terdapatnya instrumen pemaksa berupa kebijakan

pemerintah. Melalui instrumen yang bersifat imperatif ini suka atau tidak suka,

mau ataupun tidak mau, implementasi CSR merupakan hal yang mandatory bagi

BUMN. Bahkan, sangat dimungkinkan bahwa potensi pemberian donasi sosial

perusahaan BUMN lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan swasta

(Wibisono, 2007).

Peran sosial BUMN dituangkan melalui Keputusan Menteri BUMN

Nomor: Kep-236/MBU/2003. Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara

BUMN pada 27 April 2007 ini pada prinsipnya mengikat BUMN untuk

menyelenggarakan Program Kemitaraan dan Program Bina Lingkungan atau biasa

disingkat PKBL. Program kemitraan adalah program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan

dana dari bagian laba BUMN. Sementara Program Bina Lingkungan adalah

program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha

BUMN yang bersangkutan melalui pemanfaatan dana dari sumber yang sama.

Kedua jeins program ini wajib dilaksanakan oleh BUMN baik berbentuk Persero

maupun Perum (Nursahid, 2006).

Lebih lanjut, Nursahid (2006) menjelaskan bahwa meskipun sama-sama

bersumber dari pemanfaatan dana bagian laba BUMN, pemanfaatan dan

peruntukan dana kedua program ini berbeda. Dana kemitraan (sebesar 1% sampai

dengan 3% dari penyisihan laba BUMN setelah pajak) diperuntukan bagi usaha

kecil dalam bentuk pinjaman baik untuk modal usaha maupun pembelian

perangkat-perangkat penunjang produksi, dan sebagian kecil lainnya (maksimal

20% dari dana kemitraan yang disalurkan) berbentuk hibah-misalnya untuk biaya

pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan sejenisnya.

Sementara dana Bina Lingkungan (sebesar maksimal 1% dari penyisihan laba

setelah pajak), digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada

masyarakat di wilayah usaha dalam bentuk bantuan: korban bencana alam,

Page 41: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

26

pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan

prasarana/sarana umum, dan sarana ibadah.

2.2 Kerangka Pemikiran

Implementasi CSR yang dilakukam oleh suatu perusahaan akan

berdampak pada perusahaan itu sendiri dan pada masyarakat yang tinggal di

lokasi pelaksanaan CSR. Dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat

diantaranya adalah program berkelanjutan. Sedangkan dampak yang akan

dirasakan oleh perusahaan adalah peningkatan citra perusahaan di mata

masyarakat.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: Mempengaruhi

: Saling mempengaruhi

Dampak bagi masyarakat:Program berkelanjutan

Bentuk strategipengembangan masyarakat:1. Rational-empirical2. Normative-reeducative3. Power-coersive

Kebijakan Pemerintah(manifest)

UU No.40 Tahun 2007tentang Perseroan

Terbatas.

Kebijakan CSRperusahaan

Implementasi CSR1. Perusahaan terlibat

langsung2. Melalui

yayasan/organisasi sosial3. Bermitra dengan pihak

lain4. Membentuk atau

bergabung dalam suatukonsorsium

Tingkat partisipasimasyarakat1. Tahap perencanaan2. Tahap pelaksanaan3. Tahap evaluasi4. Tahap pelaporan

Dampak bagi perusahaan:Peningkatan citra perusahaan

Pandangan Perusahaanterhadap CSR:1. External driven,

environmentaldriven, reputationdriven

2. Compliance3. Internal driven

Page 42: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

27

Implementasi CSR yang dilakukan oleh perusahaan dapat berupa

keterlibatan perusahaan secara langsung, melalui yayasan/organisasi sosial,

bermitra dengan pihak lain, maupun membentuk atau bergabung dalam suatu

konsorsium. Implementasi CSR dipengaruhi oleh bentuk strategi pengembangan

masyarakat yang digunakan. Bentuk strategi tersebut dibagi dalam tiga strategi,

yaitu Power coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical (empirik rasional)

dan Normatif Re-educative (pendidikan yang berulang secara normatif). Bentuk

strategi pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan saling

mempengaruhi dengan tingkat partisipasi masyarakat. Tingkat partisipasi

masyarakat dilihat dari peran serta masyarakat dalam tahapan pelaksanaan CSR,

yaitu perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan.

Selain saling mempengaruhi dengan tingkat partisipasi masyarakat,

strategi pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan sangat

dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan tersebut mengenai CSR. Karena suatu

perusahaan akan melaksanakan CSR apabila memiliki kebijakan atau peraturan

mengenai implementasi CSR dalam menjalankan usahanya. Kebijkan perusahan

mengenai CSR dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kebijakan pemerintah dan

pandangan perusahaan mengenai CSR. Kebijakan pemerintah yang

mempengaruhi kebijakan perusahaan terkait penerapan CSR diatur dalam

beberapa peraturan dan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No.40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas dan Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-

236/MBU/2003. Sedangkan pandangan perusahaan terhadap CSR dapat dibagi

tiga, yaitu external driven, environmental driven, reputation driven; Compliance;

Internal driven.

2.3 Hipotesa

2.3.1 Hipotesa Pengarah

1. Pandangan perusahaan mengenai CSR dan kebijakan pemerintah

mengenai CSR diduga telah mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam

mengimplementasikan CSR.

Page 43: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

28

2. Implementasi CSR yang dilaksanakan perusahaan diduga telah

berbasiskan pengembangan masyarakat jika dalam program tersebut

menggunakan strategi pengembangan masyarakat yang tepat sehingga

masyarakat berpartisipasi aktif dalam program tersebut dan menunjang

kemandirian masyarakat.

3. Implementasi CSR perusahaan diduga memberikan dampak meningkatkan

citra perusahaan di mata masyarakat dan memberikan dampak kepada

masyarakat berupa program berkelanjutan.

2.4 Definisi Operasional

1. Tingkat partisipasi adalah jenjang peran serta masyarakat terhadap

implementasi CSR perusahaan. Tingkat partisipasi akan dilihat dari peran

serta masyarakat dalam tahapan CSR. Penghitungan tingkat partisipasi

sebagai berikut:

Max= 60 Min= 12 ∑k= 3

N= Max - Min = 60 – 12 = 48 = 16

∑k 3 3

Keterangan :

N = batas selang

Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor

Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor

∑k = jumlah kategori

Pengelompokkan kategori adalah sebagai berikut :

Rendah/kurang : x≤ skor min + interval kelas

Sedang : skor min + interval kelas ≤ x’ ≤ skor min + 2

interval kelas

Tinggi/baik : x’’ ≥ skor minimum + 2 interval kelas.

Sehingga skor tingkat pastisipasi masyarakat dibagi menjadi tiga kategori,

dengan skor sebagai berikut:

Rendah : x ≤ 27

Page 44: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

29

Sedang : 28 ≥ x ≥ 43

Tinggi : 44 ≤ x ≤ 60

2. Dampak bagi perusahaan adalah efek yang terjadi pada perusahaan setelah

mengimplementasikan CSR, efek ini meliputi tingkat citra perusahaan di

mata masyarakat. Penghitungan tingkat partisipasi sebagai berikut:

N Max= 50 N Min= 10

N= Max - Min = 50 – 10 = 40 = 13

∑k 3 3

Keterangan :

N = batas selang

Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor

Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor

∑k = jumlah kategori

Sehingga skor tingkat citra perusahaan dibagi dalam tiga kategori, dengan

skor sebagai berikut:

a. Kurang baik : x ≤ 13

b. Baik : 14 ≤ x ≤ 26

c. Sangat baik : 27 ≤x ≤ 50

Page 45: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Jakarta dan di

Cilacap. Hal ini disebabkan lokasi PT Rekayasa Industri berada di Kalibata

Timur I No.36 Jakarta dan ntudi kasus implementasi CSR yang diambil

berada di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Provinsi Jawa

Tengah. Penelitian dilaksanakan sejak bulan April 2009 hingga Juni 2009.

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive).

PT Rekayasa Industri dipilih menjadi lokasi penelitian setelah berdiskusi

dengan dosen pembimbing dan diperkuat setelah mengetahui PT Rekayasa

Industri telah menerapkan CSR dalam menjalankan usahanya. Selain itu,

ketertarikan peneliti dalam menetapkan lokasi penelitian karena PT

Rekayasa Industri adalah sebuah Perusahaan EPCC (Engineering

Procurement Construction Commisioning), sehingga peneliti ingin

mengetahui dan menganalisis apakah perusahaan EEPC yang Based Project

mengimplementasikan CSR yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat di

lokasi proyeknya.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tanggung

jawab sosial (CSR) berbasiskan pemberdayaan masyarakat ini

menggunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang

mendalam mengenai sejauhmana CSR PT Rekayasa Industri berbasiskan

pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan konteks yang relevan.

Menurut Moleong (2006), pendekatan penelitian kualitatif bertujuan untuk

memahami fenomena sosial tertentu melalui gambaran holistik dan

memperbanyak pemahaman yang mendalam, mengetahui pengaruh

kebijakan pemerinah dan pandangan perusahaan mengenai CSR terhadap

Page 46: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

31

kebijakan CSR perusahaan tersebut, mengetahui strategi pendekatan dan

implementasi CSR yang dilakukan oleh perusahaan, serta untuk mengetahui

program berkelanjutan yang ada di masyarakat tersebut dengan memilih

kelompok milik warga pada level komunitas (mikro) untuk dianalisis.

Pendekatan kuantitatif yang dilakukan berjenis penelitian survei.

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok. Menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk

pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu (Singarimbun

dan Effendi, 1989).

Penelitian survei dilakukan untuk mengetahui mengenai tingkat

partisipasi masyarakat dalam implementasi CSR yang dilakukan oleh PT

Rekayasa Industri. Selain itu penelitian survei juga digunakan untuk

mengetahui tingkat citra perusahaan di mata masyarakat.

3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan

Subyek dalam penelitian ini dibedakan menjadi responden dan

informan. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan

Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Jawa Tengah yang merupakan lokasi

pelaksanaan CSR oleh PT Rekayasa Industri. Informan adalah pihak PT

Rekayasa Industri sebagai perusahaan yang menjalankan CSR dan juga

pihak lain yang terkait, yaitu pihak Kelurahan Lomanis dan masyarakat

Lomanis.

Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 80

orang, sedangkan jumlah informan tidak dibatasi guna menambah gambaran

yang lebih mendalam. Responden dipilih menggunakan teknik pengambilan

cluster random sampling. Responden diambil dari kelompok dasawisma di

kelurahan lomanis. Kelompok dasawisma dipilih menjadi responden karena

anggota Kelompok Dasawisma adalah penerima bantuan bibit Rosella,

beberapa anggota merupakan istri dari penerima bantuan kolam untuk

budidaya belut, beberapa anggota mengikuti Gebyar REKIND, selain itu

Page 47: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

32

juga sebagai pihak yang paling banyak merasakan manfaat secara langsung

maupun tidak langsung dari program CSR PT Rekayasa Industri lainnya di

Kelurahan Lomanis. Kelompok Dasawisma dipilih secara acak dan anggota

dasawisma yang diambil diteliti semuanya. Kelompok Dasawisma yang

terpilih adalah kelompok dasawisma Melati 3, Lestari 11, Lestari 12, Kantil

10 dan Kantil 11. Sedangkan informan dalam penelitian ini dipilih secara

secara sengaja (purposive) dengan teknik bola salju (snowball sampling).

Infroman terdiri dari Bapak FMR, Ibu IR, Bapak BS, Bapak TU, Ibu IS, Ibu

AF dan Bapak WAR.

3.4 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif kepada para informan dan responden. Instrumen

pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara mendalam, pengamatan

berperanserta dan kuesioner. Data primer yang dikumpulkan meliputi:

1. Pengaruh peraturan pemerintah terhadap kebijakan CSR PT

REKIND

2. Pandangan PT REKIND terhadap implementasi CSR

3. Model implementasi CSR PT REKIND

4. Program CSR yang dijalankan PT REKIND

5. Strategi pendekatan CSR PT REKIND

6. Tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan CSR PT

REKIND

7. Kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Lomanis

8. Dampak CSR terhadap perusahaan dan masyarakat kelurahan

Lomanis

Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen

yang terkait dengan kebijakan dan data-data bentuk kegiatan CSR yang

dilaksanakan PT. Rekayasa Industri, yaitu meliputi:

Page 48: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

33

1. Profil perusahaan PT REKIND

2. Kondisi demografi masyarakat Kelurahan Lomanis

3. Peraturan pemerintah mengenai CSR, yaitu Undang-Undang No.40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Keputusan Menteri

BUMN No-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan

Untuk mendapatkan data primer dan sekunder digunakan berbagai

metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data kualitatif

digambarkan dengan metode triangulasi berupa wawancara mendalam

kepada pihak-pihak yang representatif, pengamatan berperan serta dan

penelusuran dokumen PT Rekayasa Industri, dokumen Kelurahan Lomanis,

maupun dokumen lainnya yang berhubungan dengan program CSR yang

dijalankan PT Rekayasa Industri di Kelurahan Lomanis. Sedangkan metode

pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan metode survei dengan

menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan diberikan kepada

80 responden dari lima kelompok Dasawisma yang terpilih.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang didapatkan dari pendekatan kualitatif diolah melalui tiga

jalur analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992 dikutip Sitorus 1998). Penjabaran

tahapan analisis data kualitatif tersebut adalah sebagai berikut: (1) reduksi

data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data ”kasar” yang muncul

dari beberapa catatan tertulis di lapangan. Reduksi dalam proses

pengumpulan data mencakup kegiatan meringkas data yang ada di dalam

catatan lapangan, mengkode hasil catatan lapang dikaitkan dengan

pertanyaan penelitian, membuat gugus-gugus pembahasan dalam matriks

kasar untuk mempermudah analisis, membuat partisi dan menulisi memo di

dalam catatan lapang. Reduksi ditujukan untuk menajamkan,

menggolongkan, mengeliminasi yang tidak diperlukan serta mengorganisir

Page 49: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

34

data untuk memperoleh kesimpulan akhir, (2) penyajian data, data yang

telah direduksi kemudian disajikan dengan penyusunan sekumpulan

informasi sehingga memungkinkan untuk penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dilakukan dalam bentuk: tabel,

gambar, serta berbagai kutipan penjelasan dari subyek penelitian, (3)

penarikan kesimpulan, dalam hal ini juga meliputi verifikasi atas

kesimpulan tersebut. Artinya, selama proses pengumpulan data dengan tetap

meninjau data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk memastikan

bahwa data yang dibutuhkan sudah lengkap, sehingga penarikan kesimpulan

dapat dilakukan dengan tepat berdasarkan data-data yang sudah terkumpul.

Data kuantitatif mengenai tingkat partisipasi masyarakat dan citra

tingkat citra perusahaan hasil penyebaran kuesioner kepada responden

terlebih dahulu dilakukan editing, selanjutnya dilakukan pemindahan dari

daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang sudah disiapkan. Pengolahan data

meliputi editing, coding, scoring, entrying, cleaning, serta analyzing dengan

menggunakan program komputer Microsoft Excel for Windows. Data yang

didapatkan dilakukan editing, untuk mengecek kelengkapan pengisian

kuesioner, setelah itu dilakukan coding di buku kode untuk mempermudah

pengolahan data, sistem scoring dibuat konsisten yaitu semakin tinggi skor

semakin tinggi kategorinya. Setelah dijumlahkan dan selanjutnya data

mengenai tingkat partisipasi dan tingkat ctra perusahaan di mata masyarakat

dikategorikan dengan menggunakan teknik scoring secara normatif yang

dikategorikan berdasarkan interval kelas (Slamet 1993):

N= Max - Min

∑k

Keterangan :

N = batas selang

Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor

Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor

∑k = jumlah kategori

Pengelompokkan kategori adalah sebagai berikut :

Page 50: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

35

Rendah/kurang : x< skor min + interval kelas

Sedang : skor min + interval kelas ≤ x’ ≤ skor min + 2

interval kelas

Tinggi/baik : x’’ ≥ skor minimum + 2 interval kelas.

Setelah scoring data dilakukan entrying, cleaning, serta analyzing

secara deskriptif dan statistik. Hasil analisis diinterpretasikan untuk

memperoleh suatu kesimpulan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dan

tingkat citra perusahaan di mata masyarakat.

Page 51: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB IV

PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Rekayasa Industri (REKIND) merupakan salah satu perusahaan milik

negara (BUMN). Didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12

Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia

didalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi

(EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. PT REKIND saat ini

merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia. Bidang

usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi ini (EPCC),

meliputi pabrik-pabrik pada industri: gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral,

pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu, perusahaan inipun

menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek/pabrik dan perawatan pabrik.

Saat ini PT REKIND di pimpin oleh Bapak Triharyo Indrawan Soesilo sebagai

Direktur Utama.

4.2 Visi dan Misi PT Rekayasa Industri (PT REKIND)

PT REKIND memiliki visi, misi dan tata nilai (budaya) perusahaan dalam

menjalankan usahanya. Visi PT REKIND yaitu menjadi perusahaan rancang

bangun dan perekayasaan industri kelas dunia PT REKIND memiliki misi untuk

mencapai visi perusahaan. Misi PT REKIND terdiri dari empat hal, yaitu:

1. Memberikan jasa rancang bangun dan perekayasaan yang lengkap dan

kompetitif dengan mengutamakan keunggulan mutu dan inovasi teknologi.

2. Meningkatkan kompetensi dan mengembangkan organisasi yang responsif

dan tangkas.

3. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.

4. Memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan, pemegang saham,

karyawan, dan masyarakat dengan mempertimbangkan pertumbuhan

perusahaan.

Page 52: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

37

Selain memiliki visi dan misi, PT REKIND juga memiliki Tata Nilai atau

Budaya perusahaan, Tata nilai tersebut terdiri dari empat hal, yaitu:

1. Profesionalisme

Bekerja dengan penuh integritas, etika tanggung jawab dan

mengedepankan kerjasama kelompok

2. Kualitas

Mengutamakan mutu, ketepatan waktu, efektivitas dan efisiensi dalam

setiap aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan.

3. Pembelajaran

Senantiasa belajar untuk meningkatkan kompetensi, mengembangkan

inovasi agar selalu siap menyesuaikan diri terhadap semua perubahan yang

terjadi dan mengupayakan melakukan sharing terhadap hasil

pembelajaran.

4. Tanggung Jawab Sosial

Mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang: baik

karyawan, pelanggan, masyarakat maupun kelestarian lingkungan hidup

4.3 Departemen CSR PT REKIND

PT REKIND memiliki sebuah Departemen CSR yang di bentuk pada

bulan Agustus tahun 2007. Kegiatan sosial perusahaan sebenarnya sudah

dijalankan perusahaan sejak berdiri pada tahun 1981 melalui Community

Development. Saat ini Departemen CSR dipimpin oleh Bapak Faizur M.Reza

sebagai Manager CSR Departement dan memiliki 2 (dua) orang staf, yaitu Ibu

Irmahayati dan Bapak Danis. Dalam menjalankan tugasnya, Departemen CSR

memiliki visi dan misi yang menjadi landasan tugas departemen. Visi Departemen

CSR adalah untuk menjadi Perusahaan EPCC (Engineering Procurement

Construction Commisioning) termaju yang bertanggung jawab secara sosial di

Indonesia. Sedangkan misi Departemen CSR terdiri dari lima hal, yaitu:

1. Mengembangkan kepekaan massa terhadap CSR

2. Mengambil andil dalam melestarikan lingkungan alam

Page 53: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

38

3. Menciptakan mitra strategis & keterikatan emosional dengan stakeholders

penting

4. Membangun komunitas yang mandiri ( penduduk lokal )

5. Membantu menjaga kesinambungan PT. Rekayasa Industri

Selain memiliki visi dan misi, Departemen CSR PT REKIND juga

memiliki slogan, yaitu Caring’s Simple Relevant, yang memiliki arti peduli itu

sudah paling relevan. Departemen CSR mempunyai tugas dan tanggung jawab

terhadap hampir seluruh kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT Rekayasa

Industri. Scope pekerjaan Departemen CSR ini meliputi kegiatan assestment,

program designing, implementation, post implementation evaluation and

documentation.

4.4 Profil Lokasi Penelitian

4.4.1. Konteks Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua lokasi penelitian, yaitu di Jakarta

dan di Cilacap. Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Jakarta dan di

Cilacap. Hal ini disebabkan, lokasi PT Rekayasa Industri berada di jalan Kalibata

Timur I No.36 Jakarta. Studi kasus implementasi CSR yang diambil berada di

Kelurahan Lomanis, Cilacap. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Lomanis

sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Karangtalun

Sebelah selatan : Kelurahan Donan

Sebelah barat : Bengawan Donan

Sebelah timur : Kelurahan Donan

Kelurahan Lomanis berada di Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten

Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Lomanis hanya berjarak 3km ke pusat

pemerintahan kecamatan dan berjarak 3,5km dari pusat pemerintahan

Kabupaten Cilacap. Luas wilayah kelurahan Lomanis adalah 1.085.715 hektar,

terdiri dari jalan 9 ha, sawah dan lading 10.700 ha, bangunan umum 1.900 ha,

Page 54: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

39

pemukiman 52.905 ha dan lain-lain 238.400 ha. Wilayah kelurahan Lomanis

mayoritas adalah wilayah industri, yaitu sebanyak 203.998 ha.

4.4.2. Profil Masyarakat Kelurahan Lomanis

Berdasarkan Data Demografi Kelurahan Lomanis tahun 2008, penduduk

Kelurahan Lomanis terdiri dari 1.323 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk

mayoritas adalah laki-laki, yaitu 51,46% sedangkan perempuan sebanyak 48,54%

dari total keseluruhan penduduk. Untuk data lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.

Selain itu, mayoritas penduduk Kelurahan Lomanis menganut agama Islam, yaitu

sebanyak 4.942 orang dan hanya 2 orang yang menganut agama khatolik. Namun

dari 4944 jiwa hanya 22,43% atau 1109 jiwa saja yang merupakan kelompok

umur usia produktif, yaitu antara 15-56 tahun.

Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 2544 51,46

2 Perempuan 2400 48,54

Total 4944 100

Sumber: Data Demografi Kelurahan Lomanis Tahun 2008.

Penduduk usia produktif di Kelurahan Lomanis berjumlah 1109 jiwa.

Namun hanya 435 jiwa yang tercatat memiliki pekerjaan tetap, sedangkan 674

jiwa lainnya adalah pekerja serabutan. Mayoritas mata pencaharian penduduk

Kelurahan Lomanis yang memiliki pekerjaan tetap adalah karyawan swasta. Hal

ini dikarenakan banyaknya industri yang berada di sekitar wilayah Cilacap.

Sebanyak 29,65% dari total penduduk Kelurahan Lomanis bermata pencaharian

karyawan swasta. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 55: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

40

Tabel 4. Jumlah dan Persentase Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan

Lomanis

No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase

1 Karyawan, terdiri dari:

- PNS = 22 orang

- ABRI = 3 orang

- Swasta = 129 orang

22

3

129

5

0,7

29,65

2 Wiraswata (pedagang) 49 11,36

3 Petani 43 9,9

4 Pertukangan 72 16,5

5 Buruh tani 94 21,6

6 Pensiunan 12 2,75

7 Nelayan 2 0,45

8 Pemulung 2 0,45

9 Jasa 7 1,65

Total 435 100

Sumber: Data Monografi Kelurahan Lomanis Tahun 2008

4.4.3. Kelompok Dasawisma Kelurahan Lomanis

Kelompok dasawisma adalah kelompok yang terdiri dari 10-20 kepala

keluarga di dalam 1 (satu) RT, diketuai oleh salah seorang diantara anggota

kelompok dasawisma tersebut. Kelompok dasawisma di bentuk untuk membantu

kelancaran tugas Tim Penggerak PKK Kelurahan dan melalui kelompok PKK RT

yang bersangktuan dalam melaksanakan program Pembinaan Kesejahteraan

Keluarga di lingkungannya. Pembentukkan dan pengangkatan pengurus kelompok

dasawisma di tetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Tim Penggerak PKK

Kelurahan atas usul ketua Kelompok PKK RT melalui kelompok PKK RW yang

bersangkutan dengan persetujuan Pembinan PKK kelurahan.

Kelurahan Lomanis memiliki 75 kelompok dasawisma, dengan jumlah

anggota lebih kurang 800 orang. Setiap kelompok memiliki kepengurusan yang

terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Seluruh anggota dasawisma berjenis

kelamin perempuan. Anggota Kelompok Dasawisma yang menjadi responden

Page 56: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

41

dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang bermacam-macam.

Penggambaran tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Persentase Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan anggota Dasawisma yang menjadi responden, yaitu

yang tidak pernah mengenyam pendidikan sebanyak 9 orang, berpendidikan

hanya sampai Sekolah Dasar sebanyak 36 orang, SMP sebanyak 14 orang, SMA

sebanyak 20 orang dan sarjana 1 orang. anggota Kelompok Dasawisma sangat

beragam, namun mayoritas tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga

saja. Penggambaran kondisi pekerjaan anggota Kelompok Dasawisma dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Persentase Kondisi Pekerjaan Responden

Page 57: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

42

Dari 80 orang anggota Dasawisma yang menjadi responden, mayoritas

anggota Kelompok Dasawisma, yaitu sebanyak 73 orang tidak bekerja dan hanya

menjadi ibu rumah tangga saja. Sedangkan 7 orang lainnya bekerja.

Page 58: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB V

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

5.1 Kebijakan PT REKIND Mengenai CSR

CSR yang diimplementasikan oleh PT REKIND merupakan bagian

integratif dari proses bisnis PT REKIND. PT REKIND telah memiliki kebijakan

yang mengatur mengenai implementasi CSR. Kebijakan CSR PT REKIND ini

turut dipengaruhi oleh Kepmen BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003. Meskipun

menurut Bapak EK dan Bapak FMR saat ini secara de jure PT REKIND bukanlah

BUMN, karena pemerintah hanya memiliki 5% saham PT REKIND, 90% saham

dimiliki Pupuk Sriwijaya, dan sisanya pihak lain. Namun karena Pupuk Sriwijaya

merupakan BUMN, PT REKIND masih mengimplementasikan CSR seperti

BUMN. Hal ini dapat dilihat dari masih berlakunya PKBL (Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan) dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya.

Semenjak tahun 1992 PT REKIND telah menjalankan PKBL dan sejak tahun

2007 PKBL telah bekerjasama dengan Departemen CSR dalam menjalankan

CSR. PT REKIND memiliki sembilan bidang program CSR, bidang program CSR

PT REKIND masih mengacu pada PKBL, yaitu menyangkut bidang pendidikan,

kesehatan, prasarana umum, sarana ibadah, bencana alam, kegiatan sosial,

lingkungan hidup, serta pengembangan usaha kecil. Namun PT REKIND

menambahkan satu bidang lagi, yaitu konversi atau penghematan energi.

Selain dipengaruhi oleh Kepmen BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003,

kebijakan PT REKIND pun dipengaruhi oleh UU NO.40 Pasal 74 Tahun 2007

yang selaras dengan Tata Nilai Budaya Perusahaan. Hal ini seperti yang

diutarakan oleh Bapak FMR.

”Dalam melaksanakan usahanya, PT REKAYASA INDUSTRIberinisiatif memperhatikan kepentingan sosial dan berkontribusi padakemajuan hidup bersama melalui pembangunan ekonomi dan sosial,sebagaimana diamanatkan dalam pasal 74 Undang-Undang No. 40Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kegiatan CSR selaras denganTata Nilai Budaya Perusahaan yakni perihal Tanggung Jawab Sosial,yaitu mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang;baik karyawan, pelanggan, masyarakat maupun kelestarian lingkungan.”(Bapak FMR)

Page 59: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

44

CSR diimplementasikan di setiap lokasi proyek yang dieksekusi oleh PT

REKIND. Selain di lokasi proyek, CSR juga diimplementasikan di Head Office

(HO) yang berada di Jakarta. Implementasi CSR yang dilakukan oleh PT

REKIND di lokasi proyek sebagai contoh adalah ketika membangun tangki kilang

minyak di Kelurahan Lomanis, Cilacap pada tahun 2006-2008. Pada saat itu PT

REKIND menjalankan beberapa program sebagai bukti implementasi CSR,

program yang dijalankan yaitu program pemberian bantuan bibit Rosella,

pemberian tujuh buah gerobak sampah, pembuatan sumur bor dan pompanya,

pembuatan kolam untuk budidaya belut, penyelesaian pembangunan pos ronda

dan mushola, dan Gebyar REKIND. Sedangkan untuk di Head Office program

yang dijalankan diantaranya adalah pembagian sembako, fogging, program

beasiswa internal dan external, donor darah, sunatan massal, buka bersama, dan

sebagainya.

5.2 Pandangan Perusahaan terhadap CSR

PT REKIND mengimplementasikan CSR karena disebabkan oleh dua hal,

yaitu karena adanya regulasi dari pemerintah dan juga karena adanya keinginan

dari perusahaan untuk melakukan kegiatan sosial. Apabila dikaitkan dengan teori

Wibisono (2007) mengenai pandangan perusahaan, maka PT REKIND memiliki

dua pandangan terhadap CSR, yaitu sebagai upaya memenuhi kewajiban

(compliance) dan karena adanya dorongan tulus dari dalam (internal driven).

Menurut Bapak FMR, PT REKIND memandang CSR tidak sekedar

diimplementasikan karena menghormati peraturan yang ada, tetapi telah

menempatkan CSR sebagai bagian dari Tata Nilai Budaya perusahaan dan

business process perusahaan. PT REKIND berupaya agar setiap pegawainya

mengimplementasikan social responsibility dalam kehidupan sehari-harinya,

terutama ketika di lingkungan PT REKIND atau di lokasi proyek PT REKIND.

Selain itu, dalam setiap menjalankan proyek bisnisnya PT REKIND pasti

mengimplementasikan CSR kepada masyarakat sekitar proyek.

Page 60: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

45

5.3 Implementasi CSR

Kesembilan bidang program yang diprioritaskan dalam bidang CSR PT

REKIND tidak selalu dijalankan di semua lokasi proyek PT REKIND. Program

yang akan dijalankan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masyarakat di

lingkungan masing-masing. Selain itu juga disesuaikan dengan anggaran dana

yang dimiliki.

Sumber anggaran CSR berasal dari beban usaha, beban jasa dan sebagian

alokasi anggaran Bina Lingkungan PKBL yang memiliki peruntukkan yang sama

dengan program CSR. Penggunaan anggaran dialokasikan untuk program-

program CSR di Head Office dan Lokasi-lokasi Proyek, yang jumlahnya

disesuaikan berdasarkan kebutuhan. PT REKIND memiliki mekanisme pengajuan

program CSR, yaitu untuk program di Head Office, Departemen CSR membuat

proposal dan mengajukannya ke GM Legal and Corporate Communications

(LCC). Sedangkan untuk program di lokasi proyek, tim proyek mengajukan

proposal kepada Departemen CSR terlebih dahulu, lalu Depertemen CSR akan

mengajukannya kepada GM LCC.

Implementasi CSR yang dilakukan oleh PT REKIND apabila dikaitkan

dengan teori menurut Saidi dan Abidin (2004) dalam Suharto (2006), adalah

model atau pola CSR dengan keterlibatan langsung perusahaan. Perusahaan

menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri

kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Hal

ini dapat dilihat dari scope pekerjaan Departemen CSR yang meliputi kegiatan

assestment, program designing, implementation, post implementation evaluation

and documentation.

Berikut ini akan dipaparkan program CSR yang dijalankan oleh PT

REKIND di Kelurahan LOmanis, Cilacap sebagai salah satu contoh bentuk

implementasi CSR PT REKIND di lokasi proyek. Program tersebut, yaitu:

5.3.1 Pemberian Bantuan Tujuh Buah Gerobak Sampah

Pemberian gerobak ini untuk membantu masyarakat dalam mengumpulkan

sampah ke tempat pembuangan sampah, karena pada awalnya masyarakat merasa

Page 61: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

46

kesulitan saat akan membuang sampah mereka yang telah menumpuk. Pembelian

gerobak dilakukan oleh PT REKIND dan diserahkan kepada pihak Kelurahan

Lomanis untuk pengelolaan gerobak sampah tersebut. Gerobak yang diberi

disebarkan masing-masing satu buah ke enam RW di Kelurahan Lomanis dan satu

buah untuk Kecamatan Cilacap Tengah. Hingga saat ini gerobak yang diberikan

oleh PT REKIND masih digunakan oleh warga Kelurahan Lomanis untuk

mengambil sampah di rumah-rumah warga dan dikumpulkan ke tempat

pembuangan sampah untuk dipilah dan diolah. Dokumentasi penggunaan gerobak

sampah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Dokumentasi Penggunaan Gerobak Sampah

5.3.2 Pemberian Bibit Rosella

Pada tanggal 9 Juli 2008, PT REKIND memberikan bibit Rosella

sebanyak 3000 buah kepada PKK Kelurahan Lomanis untuk disebarkan kepada

75 kelompok dasawisma yang ada di Kelurahan Lomanis. Setiap kelompok

mendapatkan 30 bibit Rosella, sisanya bibit Rosella ditanam di tanah bengkok,

tanah milik pemerintah yang dikelola oleh pejabat Kelurahan, sepanjang jalan

kelurahan Lomanis, serta di sekitar pagar tempat tangki kilang minyak dibangun.

Gambar 5. Kondisi Tempat Penanaman Rosella Saat Program Berlangsung(kiri) dan Kondisi Saat Ini (kanan)

Page 62: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

47

Saat ini di wilayah Kelurahan Lomanis hanya sedikit saja tanaman Rosella

yang masih ditanam oleh warga. Menurut Ibu AF mayoritas warga tidak merasa

memiliki terhadap tanaman Rosella tersebut, karena diberi cuma-cuma oleh PT

REKIND dan banyak yang tidak paham cara budidaya Rosella. Sehingga setelah

program dilaksanakan dan PT REKIND meninggalkan lokasi proyek warga tidak

lagi merawat dengan baik tanaman Rosella yang telah mereka tanam dan banyak

tanaman yang mati. Dokumentasi kondisi rempat penanaman Rosella saat

program berlangsung dan kondisi saat ini dapat dilihat pada Gambar 5.

5.3.3 Pembuatan Kolam untuk Budidaya Belut

Pada tanggal 7 juli 2008, PT REKIND membantu memberi bantuan untuk

pembuatan 6 (enam) buah kolam sebagai media budidaya belut di wilayah tanah

bengkok. Perencanaan pembuatan kolam melibatkan Bapak A dalam musyawarah

bersama PT REKIND, Pihak Kelurahan Lomanis dan PKK Kelurahan Lomanis.

Bapak A dan Bapak W adalah pengurus kolam belut dan tempat pengolah

sampah. Bapak W mengatakan bahwa pembuatan kolam melibatkan warga sekitar

dan PT REKIND memberikan dana untuk membayar tenaga kerja, menyiapkan

bahan-bahan yang dibutuhkan, dan memberi bantuan bibit belut. Namun sebelum

kolam di isi, PT REKIND telah habis masa proyeknya, sehingga tidak sempat

terlibat penanaman belut di kolam tersebut. Dokumentasi kondisi kolam darat

untuk budidaya belut dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Kondisi Kolam Belut Saat Program Berlangsung (kiri)

dan Kondisi saat ini (kanan)

Page 63: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

48

5.3.4 Penyelesaian Pembangunan Pos Ronda

PT REKIND membantu menyelesaikan pembangunan pos ronda di RT 03

RW 04 Kelurahan Lomanis. Selain itu juga memberikan 1 (satu) buah meja dan 1

(satu) buah kursi untuk perlengkapan di dalam pos ronda. Proses perencanaan

program Penyelesaian Pembangunan pos ronda PT REKIND melibatkan tokoh

masyarakat wilayah RT 03 RW 04. Tenaga kerja untuk mengerjakan pos ronda

berasal dari warga Kelurahan Lomanis, namun segala kebutuhan dana dan bahan-

bahan yang diperlukan di siapkan oleh PT REKIND.

Gambar 7. Program Penyelesaian Pos Ronda RT 03 RW 04 Lomanis

5.3.5 Penyelesaian Pembangunan Mushola

PT REKIND membantu menyelesaikan pembangunan mushola Miftakhul

Jannah di RT 01 RW 05 Kelurahan Lomanis. Selain itu juga dibuatkan sumur,

pompa, penampungan air, serta papan nama mushola. Proses perencanaan

program Penyelesaian Pembangunan mushola Miftakhul Jannah PT REKIND

melibatkan tokoh masyarakat wilayah RT 01 RW 05.

Gambar 8. Penyelesaian Pembangunan Mushola Miftakhul Jannah

Page 64: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

49

Tenaga kerja untuk mengerjakan mushola berasal dari warga Kelurahan

Lomanis, namun segala kebutuhan dana dan bahan-bahan yang diperlukan di

siapkan oleh PT REKIND. Dokumentasi kondisi mushala saat ini dapat dilihat

pada Gambar 8.

5.3.6 Pemberian Bantuan Sumur dan Pompa

PT REKIND memberikan bantuan 20 sumur beserta pompanya kepada

warga di wilayah RW 04 yang merupakan daerah terdekat lokasi proyek PT

REKIND. Dokumentasi pompa dan sumur pemberian PT REKIND dapat dilihat

pada Gambar 9 dibawah ini.

Gambar 9. Pompa dan Sumur Bantuan PT REKIND

5.3.7 Gebyar REKIND

PT REKIND melaksanakan acara pertandingan olah raga voli se-

Kelurahan Lomanis di GOR Loka Jaya. Acara ini melibatkan beberapa warga

sebagai panitia pelaksana. Proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

pelaporan dilakukan PT REKIND dengan warga yang menjadi panitia.

Dokumentasi acara Gebyar REKIND dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Dokumentasi Gebyar REKIND

Page 65: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

50

Dalam mengimplementasikan program CSR, PT REKIND menerapkan

strategi yang dimilikinya, yaitu dengan membantu menyelesaikan permasalahan

utama masyarakat yang sifatnya mendesak, dan/atau pengembangan potensi

masyarakat. Namun menurut Bapak FMR, PT REKIND lebih memprioritaskan

pengembangan potensi masyarakat dibandingkan menyelesaikan permasalahan

yang ada di masyarakat. PT REKIND memberikan bantuan yang dapat

meningkatkan kesejahteraan atau kualitas hidup masyarakat tersebut. Strategi PT

REKIND dapat di analogikan dengan strategi Rational Empirical menurut Chin

dan Benne (1961) dalam Nasdian (2006). PT REKIND menjadi inovator yang

menemukan potensi masyarakat dan bertugas mendemonstrasikan inovasinya

dengan menggunakan metode yang terbaik dan valid untuk memberikan manfaat

dengan penggunanya. Contoh inovasi PT REKIND adalah memberikan bibit

Rosella kepada PKK Kelurahan Lomanis pada saat menjalankan proyek

pembangunan tangki kilang minyak Pertamina di Cilacap. PT REKIND melihat

anggota PKK yang tidak bekerja sebagai sumber daya manusia yang melimpah

untuk dapat membudidayakan tanaman Rosella sebagai salah satu upaya

meningkatkan kesejahteraannya. Tanaman Rosella dipilih karena tanaman ini

dapat tumbuh subur di daerah yang panas dan cocok ditanam di daerah Kelurahan

Lomanis yang memiliki suhu cukup panas karena dekat dengan pantai.

5.4 Ikhtisar

Kebijakan PT REKIND mengenai CSR dipengaruhi oleh Kepmen BUMN

Nomor: Kep-236/MBU/2003. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan PT REKIND

mengenai bidang program CSR yang sama dengan bidang dalam PKBL (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan), yaitu menyangkut bidang pendidikan,

kesehatan, prasarana umum, sarana ibadah, bencana alam, kegiatan sosial,

lingkungan hidup dan pengembangan usaha kecil, serta konversi atau

penghematan energi. Selain itu kebijakan CSR PT REKIND juga dipengaruhi

oleh UU NO.40 Pasal 74 Tahun 2007 yang selaras dengan Tata Nilai Budaya

Perusahaan, yakni perihal Tanggung Jawab Sosial, yaitu mengutamakan

keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang; baik karyawan, pelanggan,

masyarakat maupun kelestarian lingkungan.

Page 66: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

51

Cara pandang perusahaan dalam memandang CSR jika dikaitkan dengan

teori menurut Wibisono (2007), maka cara pandang PT REKIND terhadap CSR

termasuk ke dalam dua kategori, yaitu sebagai usaha untuk memnuhi kewajiban

(complience) dan sebagai wujud pelaksanaan CSR yang bersala dari dorongan

tulus dalam perusahaan (internal driven). Cara pandang PT REKIND dalam

mengimplementasikan CSR sebagai usaha memenuhi kewajiban (complience)

dibuktikan dari adanya kebijakan atau peraturan pemerintah, yaitu Kepmen

BUMN No.236/MBU/2003 mengenai pelaksanaan Program Kemitraan dan

Program Bina Lingkungan (PKBL) dan UU NO.40 Pasal 74 Tahun 2007.

Cara pandang perusahaan mengenai CSR pada kategori lainnya adala

adanya dorongan yang tulus dari perusahaan (internal driven). PT REKIND telah

menempatkan CSR sebagai bagian dari Tata Nilai Budaya perusahaan dan

business process perusahaan. PT REKIND menimplementasikan CSR di setiap

lokasi proyeknya dan juga di Head Office. Selain itu PT REKIND juga berupaya

agar setiap pegawainya mengimplementasikan social responsibility dalam

kehidupan sehari-harinya, terutama ketika di lingkungan PT REKIND atau di

lokasi proyek PT REKIND.

PT REKIND memiliki mekanisme pengajuan program CSR, yaitu untuk

program di Head Office, Departemen CSR membuat proposal dan mengajukannya

ke GM Legal and Corporate Communications (LCC). Sedangkan untuk program

di lokasi proyek, tim proyek mengajukan proposal kepada Departemen CSR

terlebih dahulu, lalu Depertemen CSR akan mengajukannya kepada GM LCC.

Dalam mengimplementasikan CSR, PT REKIND terlibat langsung sebagai

pelaksana dalam setiap tahapan CSR. Hal ini dapat dilihat dari scope pekerjaan

Departemen CSR yang meliputi kegiatan assestment, program designing,

implementation, post implementation evaluation and documentation.

PT REKIND menerapkan strategi yang dimilikinya dalam

mengimplementasikan CSR, yaitu dengan membantu menyelesaikan

permasalahan utama masyarakat yang sifatnya mendesak, dan/atau pengembangan

potensi masyarakat. Strategi PT REKIND apabila dikaitkan dengan teori menurut

Chin dan Benne (1961) dalam Nasdian (2006) dapat di analogikan dengan strategi

Rational Empirical. PT REKIND menempatkan diri menjadi inovator yang

Page 67: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

52

menemukan potensi masyarakat dan bertugas mendemonstrasikan inovasinya

dengan menggunakan metode yang terbaik dan valid untuk memberikan manfaat

dengan penggunanya.

Page 68: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB VI

PEMBERDAYAAN DALAM IMPLEMENTASI CSR

6.1 Pemberdayaan MasyarakatPengembangan masyarakat menurut Giarci (2001) dalam Subejo dan

Supriyanto (2004) adalah suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam

membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh dan

berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu

memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola dan

mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Proses ini

berlangsung dengan dukungan collective action dan networking yang

dikembangkan masyarakat.

Implementasi CSR dalam rangka pengembangan masyarakat perlu

berlandaskan pada asas-asas pengembangan masyarakat. Menurut Ife (1995),

pengembangan masyarakat sebagai perencanaan sosial perlu berlandaskan pada

asas-asas, yaitu: komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan

keputusan, mensinergikan strategi komprehensif pemerintah, pihak-pihak terkait

dan partisipasi warga, membuka akses warga atas bantuan profesional, teknis,

fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga, dan

mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian dan

gagasan warga komunitas.

Selain itu, implementasi CSR dalam rangka pengembangan masyarakat

juga perlu memiliki prinsip pengembangan masyarakat, salah satunya adalah

prinsip pemberdayaan. Konsep pemberdayaan ini menjadi basis utama dalam

pengembangan masyarakat. Pemberdayaan mempunyai makna membangkitkan

sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan mereka untuk

meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka. Konsep utama

yang terkandung di dalamnya adalah bagaimana memberikan kesempatan yang

luas bagi masyarakat untuk menentukan sendiri arah kehidupan dalam

komunitasnya (Ife, 2002).

Page 69: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

54

Pemberdayaan masyarakat dilakukan PT REKIND untuk membantu

masyarakat keluar dari masalah yang sedang dihadapinya atau pun untuk

membantu meningkatkan kesejateraan masyarakat. Proses pemberdayaan

masyarakat dilakukan PT REKIND setiap kali mengimplementasikan CSR,

karena menurut Bapak FMR, CSR PT REKIND adalah participatory based.

Partisipasi masyarakat umumnya dilakukan semenjak tahap perencanaan program,

pada tahap ini PT REKIND melakukan survey dan musyawarah dengan

masyarakatt, agar PT REKIND dapat mengetahui potensi masyarakat dan

permasalahan yang terdapat di lokasi tersebut. Pada tahap pelaksanaan PT

REKIND bersama-sama masyarakat menjalankan program yang telah di setujui

oleh manajemen. Masyarakat diajak berpartisipasi sesuai dengan kemampuan dan

sumber daya yang dimiliki. Pada saat atau setelah program berlangsung, PT

REKIND bersama masyarakat melakukan monitoring dan evaluasi program

tersebut. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan sebagai proses pembelajaran guna

memperbaiki permasalahan yang ada dalam program tersebut dan akan menjadi

laporan PT REKIND dalam menjalankan CSR di lokasi tersebut.

6.2 Partisipasi MasyarakatApabila melihat definisi, asas-asas dan prinsip pengembangan masyarakat,

maka partisipasi masyarakat dalam program pengembangan masyarakat adalah

suatu keharusan. Nasdian (2006) menjelaskan bahwa partisipasi adalah proses

aktif, inisiatif diambil oleh warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir

mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan

mekanisme) dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif.

Partisipasi masyarakat dalam program CSR PT REKIND dapat dilihat dari

kasus CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis, Cilacap. Pada tahap perencanaan

PT REKIND mengadakan musyawarah dengan pihak Kelurahan Lomanis, PKK

Kelurahan Lomanis dan beberapa tokoh masyarakat. Menurut Ibu AF, salah satu

tokoh masyarakat yang diundang untuk musyawarah, PT REKIND mendiskusikan

program-program yang akan dijalankan di Kelurahan Lomanis dan meminta

beberapa masukkan dari warga. Namun tingkat dan macam partisipasi masyarakat

dalam setiap programnya berbeda-beda.

Page 70: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

55

Pada program pemberian bantuan tujuh buah gerobak sampah masyarakat

dilibatkan dalam tahap perencanaan saja, setelah pemberian gerobak sampah

diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk mengelolanya dan warga tidak

harus memberikan laporan mengenai penggunaan gerobak, sehingga tahap

evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh PT REKIND. Demikian juga pada program

bantuan pembuatan kolam budidaya belut, Gebyar REKIND, penyelesaian

pembangunan pos ronda dan pembuatan sumur dan pompa untuk mushola

Miftakhul Jannah, masyarakat dilibatkan hanya pada tahap perencanaan dan

pelaksanaan program saja, untuk tahap evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh PT

REKIND.

Sedangkan pada program pemberian bibit Rosella, partisipasi masyarakat

cukup beragam. Berdasarkan hasil penelitian kepada 80 orang responden

penerima bantuan bibit Rosella didapat hasil sebagai berikut: responden yang

tingkat partisipasinya “tinggi” pada penelitian ini hanya berjumlah 3 (tiga) orang,

mereka adalah warga yang diundang untuk ikut bermusyawarah dengan PT

REKIND, pihak Kelurahan Lomanis dan PKK Kelurahan Lomanis. Responden

yang tingkat partisipasi “sedang” berjumlah 2 (dua) orang, sedangkan yang

tingkat partisipasinya “rendah” berjumlah 75 (tujuh puluh lima) orang. Mayoritas

dari masyarakat memiliki tingkat partisipasi “rendah”, karena mayoritas hanya

dilibatkan pada saat pelaks anaan program saja. Tingkat partisipasi masyarakat

secara umum dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Persentase Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam ProgramBudidaya Rosella

Page 71: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

56

Partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan program CSR

dapat dilihat pada Gambar 12. Pada tahap perencanaan tingkat partisipasi

responden menyatakan bahwa pada tingkat “rendah” terdapat 96,25%, “sedang”

1,25% dan “tinggi” 2,5%. Pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi responden

menyatakan bahwa pada tingkat “rendah” terdapat 0%, “sedang” 67% dan

“tinggi” 16,25%. Pada tahap evaluasi tingkat partisipasi responden menyatakan

bahwa pada tingkat “rendah” terdapat 93,75%, “sedang” 1,25% dan “tinggi” 5%.

Sedangkan pada tahap pelaporan tingkat partisipasi responden menyatakan bahwa

pada tingkat “rendah” terdapat 95%, “sedang” 5% dan “tinggi” 0%.

Responden mayoritas berpartisipasi pada saat pelaksanaan karena pada

tahap tersebut seluruh anggota Kelompok Dasawisma dan masyarakat lainnya

diajak oleh PKK dan Kelurahan untuk turut berpartisipasi menanam bibit Rosella.

Setelah penanaman, masing-masing anggota Kelompok Dasawisma membuat

jadwal piket bergiliran antar anggota untuk menyiram dengan air. Namun karena

anggota Dasawisma merasa kurang memiliki tanaman tersebut, tanaman Rosella

banyak yang tidak bertahan lama. Untuk panen atau mengambil bunga Rosella

umumnya anggota dasawisma diperbolehkan mengambil tanpa dibatasi. Untuk

pengawasan tanaman, beberapa dasawisma tidak mewajibkan semua anggota

dasawisma untuk mengawasi secara rutin, sehingga di temui banyak kasus

tanaman Rosella hancur di tabrak mobil yang parkir sembarangan, mati karena

tidak di siram, mati karena cuaca, atau mati setelah dipanen.

Pada tahap evaluasi dan pelaporan anggota dasawisma banyak yang

mengatakan bahwa hanya ketua dan sekretaris kelompok saja yang mengevaluasi

dan membuat laporan, sedangkan anggota tidak dilibatkan, bahkan ada kelompok

dasawisma yang tidak membuat laporan. Penggambaran tingkat partisipasi

masyarakat pada setiap tahapan implementasi CSR dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 72: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

57

Gambar 12. Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Setiap TahapanImplementasi CSR.

Partisipasi masyarakat dalam implementasi CSR PT REKIND di

kelurahan Lomanis jika dikaitkan dengan teori menurut Arstein (1967) berada

pada tingkatan partsipasi ke lima dari delapan tingkat, yaitu tingkat Placation.

Pada tingkatan ini masyarakat dapat memberikan saran kepada PT REKIND,

tetapi kewenangan menentukan tetap ada pada PT REKIND karena harus

mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan.

Implementasi CSR yang dilakukan PT REKIND di Kelurahan Lomanis

masih sebatas pemberian dari korporasi atau karitas yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan sesaat saja. Karena program-program yang dilakukan tidak

semua dapat berkelanjutan dan tidak berlangsung dalam jangka panjang.

Sebagaimana disajikan mengenai bentuk dan sifat program PT REKIND dalam

Tabel 5.

Tabel 5. Bentuk dan Sifat Program CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis

No Program Sifat1 Pemberian bantuan 7 (tujuh) buah gerobak sampah Karitas2 Pembuatan kolam untuk budidaya belut Karitas3 Penyelesaian pembangunan pos ronda Karitas4 Penyelesaian pembangunan mushola Karitas5 Pemberian bibit Rosella Karitas6 Pemberian bantuan sumur dan pompa Karitas7 Gebyar REKIND Karitas

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Setiap Tahapan Implementasi CSR

77

0

75 76

1

67

142

13

40

0

10

20

30

40

50

60

70

80

perencanaan pelaksanaan evaluasi pelaporan

Tahapan Implementasi CRS

Jum

lah R

espo

nden kurang

sedangtinggi

Page 73: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

58

6.3 IkhtisarPemberdayaan adalah basis utama dalam pengembangan masyarakat.

Pemberdayaan mempunyai makna membangkitkan sumberdaya, kesempatan,

pengetahuan, dan ketrampilan mereka untuk meningkatkan kapasitas dalam

menentukan masa depan mereka. Konsep utama yang terkandung di dalamnya

adalah bagaimana memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

menentukan sendiri arah kehidupan dalam komunitasnya (Ife, 2002).

Pemberdayaan masyarakat dilakukan PT REKIND untuk membantu

masyarakat keluar dari masalah yang sedang dihadapinya atau pun untuk

membantu meningkatkan kesejateraan masyarakat. Proses pemberdayaan

masyarakat dilakukan PT REKIND setiap kali mengimplementasikan CSR,

karena program CSR PT REKIND adalah participatory based. Partisipasi

masyarakat umumnya dilakukan semenjak tahap perencanaan program,

pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi program.

Meskipun program CSR PT REKIND berbasiskan partisipasi, tapi pada

kenyataannya partisipasi masyarakat dalam program CSR PT REKIND di

Kelurahan Lomanis tidak menunjukan partisipasi masyarakat yang penuh dalam

setiap tahapan pelaksanaan CSR. Masyarakat umumnya hanya dilibatkan pada

tahap pelaksanaan saja, sedangkan pada tahap perencanaan, monitoring dan

evaluasi hanya melibatkan beberapa anggota masyarakat saja. Bahkan pada tahap

pelaporan masyarakat tidak dilibatkan menyusunnya. Padahal menurut Nasdian

(2006), partisipasi adalah proses aktif, inisiatif diambil oleh warga komunitas

sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana

dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat menegaskan kontrol

secara efektif.

Partisipasi masyarakat dalam implementasi CSR PT REKIND di

kelurahan Lomanis jika dikaitkan dengan teori menurut Arstein (1967) berada

pada tingkatan partsipasi ke lima dari delapan tingkat, yaitu tingkat Placation.

Pada tingkatan ini masyarakat dapat memberikan saran kepada PT REKIND,

tetapi kewenangan menentukan tetap ada pada PT REKIND karena harus

mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan.

Page 74: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

59

Selain itu, implementasi CSR yang dilakukan PT REKIND di Kelurahan

Lomanis masih sebatas pemberian dari korporasi atau karitas yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan sesaat saja. Karena program-program yang dilakukan

tidak berkelanjutan dan tidak berlangsung dalam jangka panjang

Page 75: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB VII

DAMPAK PROGRAM CSR TERHADAP CITRA PERUSAHAAN DAN

PROGRAM BERKELANJUTAN

7.1 Dampak Program CSR terhadap Citra PerusahaanSuatu perusahaan akan mendapatkan manfaat apabila

mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. Menurut Wibisono

(2007) manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu dapat

mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak

mendapatkan social licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan,

melebarkan akses sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi

biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan

dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan serta

berpeluang mendapatkan penghargaan. Sementara menurut Sukada, dkk (2006),

manfaat CSR bagi perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan CSR

dengan baik, akan berkesempatan mendapatkan sumberdaya manusia terbaik,

produktivitas pekerja di perusahaan bereputasi baik dicatat lebih tinggi

dibandingkan perusahaan yang bereputasi lebih rendah selain juga jauh lebih

loyal, mendapatkan kesempatan investasi yang lebih tinggi di masa depan, dan

sebagainya.

Hasil penelitian kepada 80 orang responden, didapat citra perusahaan di

mata masyarakat seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Penghitunan Citra Perusahaan

No Skor Kategori Jumlah (orang) Persentase

1 x ≤ 13 Kurang baik 0 0

2 14 ≤ x ≤ 26 Baik 0 0

3 27 ≤x ≤ 50 Sangat baik 80 100

Berdasarkan Tabel 6, semua responden mendapatkan skor 27 ≤x ≤ 50

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa citra perusahaan di mata masyarakat

sangat baik. Lebih lanjut hasil rekapitulasi peningkatan citra perusahaan terdapat

Page 76: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

61

pada Lampiran 3. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Ibu AF yang tinggal

di RT 3 RW 4 yang merupakan wilayah paling dekat dengan lokasi proyek PT

REKIND:

“Sepeninggal Pak F, warga merasa kehilangan. Warga sekitarsini mengenal Rekayasa karena Pak F, karena Pak F palingsering bertemu dengan warga. Beliau sering berkunjung malam-malam ke rumah warga untuk sekedar mengobrol saja. Beliaumeninggalkan kesan yang baik, sehingga warga mengenal orangRekayasa baik-baik” (Ibu AF)

Sejalan dengan itu, Ibu DM yang tinggal di RT 4 RW 2, dimana lokasi

tempat tinggal tersebut cukup jauh dengan lokasi proyek mengutarakan hal yang

sama:

“REKIND perusahaan yang baik, karena mereka mengambiltenaga kerja dari warga sini, selain itu mereka juga banyakmengadakan kegiatan yang bermanfaat buat warga disini,contohnya bantuan bibit Rosella. Saya merasakan lebih sehat dansegar dengan minum Rosella.” (Ibu DM)

Sementara itu, Ibu SA yang tinggal di RT 1 RW 1 yang merupakan

wilayah paling jauh dari lokasi proyek PT REKIND mengutarakan hal yang sama

juga, yaitu:

“Saya memang ga kenal dengan orang-orang REKIND, tapiorang-orang REKIND kalau ketemu sopan-sopan. Kayaknyamereka baik-baik orangnya.” (Ibu SA)

Ketiga contoh informan tersebut tinggal di lokasi yang berbeda-beda.

Namun ketiga informan mengatakan hal yang sama mengenai citra PT REKIND

di mata mereka. Selain mereka, mayoritas responden pun mengatakan hal yang

sama mengenai PT REKIND. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa

masyarakat penerima program CSR PT REKIND memiliki persepsi yang sama

mengenai citra perusahaan, di mana pun lokasi tempat tinggal mereka.

Implementasi CSR juga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah

antara perusahaan dengan masyarakat secara terbuka, sehingga dapat tercipta

hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Selain itu, PT

REKIND juga telah mendapatkan social license dari masyarakat, terbukti proyek

Page 77: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

62

dapat berjalan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti dan tangki kilang

minyak hasil proyek PT REKIND masih terjaga dengan baik saat ini.

7.2 Dampak Program CSR terhadap Program Berkelanjutan diMasyarakat

Implementasi CSR dalam rangka pengembangan masyarakat dapat

bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi subjek atau objek program. Manfaat

CSR bagi masyarakat menurut Ambadar (2008), yaitu dapat meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia, kelembagaan, tabungan, konsumsi dan investasi

dari rumah tangga warga masyarakat.

Program-program yang dijalankan oleh PT REKIND di Cilacap memiliki

berbagai macam manfaat bagi masyarakat sekitar, diantaranya adalah program

berkelanjutan. Program berkelanjutan yang tercipta adalah program yang sudah

ada sebelum program CSR berlangsung dan menjadi lebih baik lagi setelah

program CSR berlangsung. Program tersebut adalah program ronda malam

masyarakat dan pengolahan sampah rumah tangga. Kedua program tersebut sudah

ada sebelum PT REKIND datang. Namun masyarakat belum memiliki pos ronda

dan juga gerobak sampah, sehingga PT REKIND memberikan program

penyelesaian pembangunan pos ronda dan gerobak sampah.

Dampak program berkelanjutan pada masyarakat Kelurahan Lomanis

dapat dilihat dari empat aspek, yaitu partisipasi, kinerja, kemandirian dan tata

kelola. Sebelum program pemberian bantuan tujuh buah gerobak sampah berjalan

masyarakat mengumpulkan dan membuang sampah ke tempat pembuangan

sampah secara sendiri-sendiri. Namun setelah program berjalan, masyarakat

membuat aturan baru mengenai membuang sampah. Masyarakat Kelurahan

Lomanis sangat merasakan manfaat dari adanya gerobak sampah di wilayah

mereka, Ibu SM mengatakan manfaat penggunaan gerobak sampah tersebut, yaitu:

“Sekarang buang sampah ga susah lagi, tinggal simpen depanrumah aja nanti diambil sama tukang sampah. Tukang sampahnyaPak K, dia dipilih sama warga dan dibayar sama warga, seratusribu sebulan dari setiap RT.” (Ibu SM)

Sementara itu, Bapak K, salah seorang petugas pengumpul sampah

mengatakan:

Page 78: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

63

“Gerobak dirawat sama saya, kalau ada yang rusak saya yangbertanggungjawab memperbaikinya, tapi uangnya dari warga yangmengumpulkan iuran. Saya tinggal laporan aja ke Ketua RW.Sekarang aja saya mau ke bengkel di depan, ada yang harus di lasbesinya. Maklum udah lama gerobaknya” (Bapak K)

Sejalan dengan itu, Ibu AF, salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan

Lomanis memperkuat argumen manfaat gerobak sampah:

“Dengan gerobak sampah kita dapat lebih mudah berkoordinasidan dapat memberi lapangan pekerjaan. Petugas sampah di RT iniadalah seorang tukang becak yang penghasilannya tidak besar. Diamengambil sampah pagi atau sore hari, setelah menarik becak. Diadiberi upah oleh warga seratus ribu dari setiap RT per bulan.” (IbuAF)

Berdasarkan hasil wawancara di lapang, mayoritas masyarakat lainnya

juga mengatakan hal yang sama mengenai manfaat penggunaan gerobak. Saat ini,

masyarakat cukup menyimpan sampah di depan rumah masing-masing, dan

sampah tersebut akan diambil oleh petugas sampah dua kali seminggu. Petugas

sampah yang dipekerjakan mendapatkan upah dari masyarakat yang secara

bersama-sama mengumpulkan iuran. Semua masyarakat berpartisipasi dalam

program yang diciptakan hasil konsensus diantara anggota masyarakat tersebut.

Hal ini juga merupakan salah satu bukti kemandirian masyarakat Kelurahan

Lomanis dalam mengurus sampah rumah tangga mereka dan juga biaya

perawatan gerobak sampah.. Selain itu, sumber dana untuk operasional dan upah

karyawan tempat pembuangan sampah juga didapatkan dari menjual hasil

pengolahan sampah, baik organik maupun anorganik.

Pada aspek kinerja pengelola tempat pembuangan sampah rumah tangga di

Kelurahan Lomanis mengalami peningkatan kinerja. Sebelum diberikan bantuan

gerobak sampah mereka tidak mengolah sampah sebanyak saat ini, karena dahulu

masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari tempat pembuangan sampah tidak

semuanya selalu membuang sampah ke tempat pembuangan sampah. Namun saat

ini setelah sampah rumah tangga dari semua wilayah Kelurahan Lomanis dapat

dikumpulkan oleh petugas pengumpul sampah dengan menggunakan gerobak,

jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah menjadi lebih banyak

dari sebelumnya, sehingga pengelola tempat pembuangan sampah harus lebih

Page 79: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

64

rajin dalam bekerja agar sampah tidak menumpuk. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Bapak U, salah seorang petugas di tempat pengolahan sampah:

“Sejak ada gerobak sampah, Alhamdullillah ga susah lagingumpulin sampah. Tukang sampah yang ngumpulin dan nganterinsampah ke sini. Dan jumlahnya juga jadi jauh lebih banyak darisebelumnya. Buat sampah anorganik kita jual ke pengumpul,sedangkan sampah organik kita jadiin kompos.” (Bapak U)

Pada aspek tata kelola, pengelolaan tempat pembuangan sampah di

Kelurahan Lomanis melibatkan beberapa pihak, yaitu Pemerintah Kelurahan

sebagai regulator dan pengelola tanah bengkok yang menjadi tempat pembuangan

sampah berada, masyarakat Kelurahan Lomanis sebagai pihak yang membuang

sampah dan beberapa warga yang menjadi pengurus tempat pembuangan sampah.

Tata kelola tempat pembuangan dan pengolahan sampah ini menjadi lebih efektif

ketika partisipasi masyarakat untuk membuang sampah ke tempat tersebut

menjadi lebih baik dengan adanya gerobak sampah.

Sedangkan aspek partisipasi pada program bantuan penyelesaian

pembangunan pos ronda dampak program berkelanjutan dapat dilihat dari

perubahan partisipasi dan kebiasaan warga dalam melakukan ronda. Sebelum

memiliki pos ronda, warga RT 03 RW 04 Kelurahan Lomanis langsung pulang ke

rumah masing-masing setelah melakukan ronda, saat ini setelah melakukan ronda

warga dapat berkumpul di pos ronda untuk beristirahat ataupun mengobrol,

sehingga jam ronda dapat lebih lama lagi dan patisipasi warga menjadi lebih baik

dari sebelumnya karena telah memiliki pos ronda yang nyaman. Hal ini juga

menunjukkan bahwa kinerja ronda malam warga RT 03 RW 04 mengalami

peningkatan. Hal ini diperkuat oleh penyataan Ibu AF:

“Dulu sebelum ada pos ronda, setelah meronda warga langsungpulang ke rumahnya masing-masing, karena tidak punya posronda. Tapi sekarang setelah pos ronda jadi, warga setelahmeronda suka berkumpul di pos ronda dulu sebelum pulang.Kadang suka menginap hingga pagi di pos ronda”. ( Ibu AF)

Pada aspek kemandirian, kemandirian warga dapat terlihat dari

kemampuan warga dalam menjaga keamanan wilayahnya tanpa membutuhkan

bantuan dari pihak lain. Sedangkan pada aspek tata kelola, hanya melibatkan

Page 80: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

65

partisipasi antar warga RT 03 RW 04 saja, yaitu Ibu RT sebagai penangungjawab

dan warga lainnya sebagai pelaksana.

Selain program bantuan gerobak sampah dan bantuan penyelesaian

pembangunan pos ronda, program pemberian sumur dan pompa untuk mushola

Miftakhul Jannah pun turut membantu terciptanya program pengajian masyarakat,

meskipun dampaknya tidak begitu terasa dalam hal peningkatan partisipasi,

kinerja, kemandirian dan tata kelolanya. Dampak hanya terasa pada kemudahan

masyarakat dalam memperoleh air saja, karena tidak harus menimba sumur lagi.

Untuk program bantuan bibit Rosella, pembuatan sumur bor dan pompanya untuk

20 rumah tangga,serta pembuatan kolam untuk budidaya belut tidak berdampak

pada program berkelanjutan. Program bantuan bibit Rosella tidak berjalan lagi

untuk saat ini karena masalah kurangnya pengetahuan tentang budidaya Rosella,

kurangnya kepedulian warga terhadap perawatan tanaman Rosella, dan

sebagainya. Sejalan dengan Rosella, pembuatan kolam untuk budidaya belut pun

tidak berkelanjutan karena kurangnya pengetahuan warga tentang budidaya belut

dan kurangnya modal usaha, sehingga saat ini untuk budidaya Rosella dan

budidaya belut sudah tidak berjalan lagi. Sedangkan untuk bantuan pembuatan

sumur dan pompanya kepada 20 rumah tangga bukanlah program berkelanjutan,

karena hanya sekedar untuk memperbaiki sumur warga yang kering akibat

aktivitas perusahaan.

7.3 IkhtisarSuatu perusahaan akan mendapatkan manfaat apabila

mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. Menurut Wibisono

(2007) manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu dapat

mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak

mendapatkan social licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan,

melebarkan akses sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi

biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan

dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan serta

berpeluang mendapatkan penghargaan.

Page 81: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

66

Berdasarkan hasil penelitian, citra perusahaan di mata masyarakat adalah

sangat baik. Implementasi CSR juga memungkinkan terjadinya komunikasi dua

arah antara perusahaan dengan masyarakat secara terbuka. Sehingga dapat tercipta

hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Selain itu, PT

REKIND juga telah mendapatkan social license dari masyarakat sekitar, terbukti

proyek dapat berjalan dengan baik tanpa ada halangan yang berarti dan tangki

kilang minyak hasil proyek PT REKIND masih terjaga dengan baik saat ini.

Selain bermanfaat bagi perusahaan, implementasi CSR juga dapat

bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Manfaat CSR bagi masyarakat menurut

Ambadar (2008), yaitu dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,

kelembagaan, tabungan, konsumsi dan investasi dari rumah tangga warga

masyarakat. Dalam kasus implementasi CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis,

dampak yang ditimbulkan dari manfaat implementasi CSR adalah terciptanya

program berkelanjutan. Program berkelanjutan dapat dilihat dari aspek partisipasi,

kinerja, kemandirian dan tata kelola. Program berkelanjutan ini meliputi program

dalam hal ronda malam serta program dalam mengelola dan membuang sampah

rumah tangga.

Page 82: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB VIII

STRATEGI PENDEKATAN DAN IMPLEMENTASI CSR DALAM UPAYA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: SUATU ANALISIS

PT Rekayasa Industri (REKIND) merupakan salah satu perusahaan milik

negara (BUMN). Didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12

Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia

didalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi

(EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun

1981, PT REKIND telah mengimplementasikan berbagai kegiatan pengembangan

masyarakat. Implementasi CSR dilakukan oleh PT REKIND tak lama setelah

Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas diberlakukan,

yaitu dengan membuat Departemen CSR yang berada pada Divisi Legal and

Corporate Communications dibawah Corporate Stategy Unit. Departemen CSR

memiliki visi dalam menjalankan tugasnya, yaitu untuk menjadi Perusahaan

EPCC (Engineering Procurement Construction Commisioning) termaju yang

bertanggung jawab secara sosial di Indonesia. Selain itu, implementasi CSR PT

REKIND pun dipengaruhi oleh Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-

236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan

Usaha kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL), sehingga bidang-bidang CSR

yang diprioritaskan oleh CSR PT REKIND sama dengan bidang-bidang dalam

PKBL yaitu bidang pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, bencana alam, kegiatan

sosial, lingkungan hidup, pengembangan usaha kecil dan konversi.

Sebagai sebuah perusahaan EPCC yang selalu berhubungan dengan

banyak pihak, PT REKIND harus membangun hubungan yang baik dengan

stakeholders di setiap tempat menjalankan proyeknya. Upaya membangun

hubungan baik ini salah satunya dengan mengimplementasikan CSR.

Implementasi CSR PT REKIND dilaksanakan di Head Office dan di setiap lokasi

proyek dengan berbagai macam program sesuai kebutuhan di wilayah tersebut. PT

REKIND memiliki dua pandangan terhadap CSR, yaitu sebagai upaya memenuhi

kewajiban (compliance) dan karena adanya dorongan tulus dari dalam (internal

driven). PT REKIND memandang CSR tidak sekedar diimplementasikan karena

Page 83: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

68

menghormati peraturan yang ada, tetapi telah menempatkan CSR sebagai bagian

dari Tata Nilai Budaya perusahaan dan business process perusahaan.

Implementasi CSR yang dilakukan oleh PT REKIND apabila dikaitkan

dengan teori menurut Saidi dan Abidin (2004) dalam Suharto (2006), adalah

model atau pola CSR dengan keterlibatan langsung perusahaan. Perusahaan

menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri

kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Hal

ini dapat dilihat dari scope pekerjaan Departemen CSR yang meliputi kegiatan

assestment, program designing, implementation, post implementation evaluation

and documentation.

Menurut Wibisono (2007), CSR memiliki tahapan-tahapan dalam

pelaksanaannya, yaitu tahap perencanaan, implementasi, evaluasi dan pelaporan.

PT REKIND melalui keempat tahapan tersebut dalam mengimplementasikan

CSR. Pada tahap perencanaan PT REKIND telah memiliki kesadaran untuk

mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya, memiliki kebijakan-

kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan CSR, membentuk Departemen CSR

dan memiliki pedoman untuk mengimplementasikan CSR secara efektif dan

efisian. Pada tahap pelaksanaan PT REKIND selalu melakukan survey sebelum

menetapkan program CSR apa yang akan dijalankan, survey dilakukan dengan

atau tanpa melibatkan masyarakat. Setelah survey akan dilakukan perencanaan

program dengan melibatkan masyarakat, selanjutnya sosialisasi program,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan. Tahap evaluasi dilakukan

setiap bulan dan setelah selesai melaksanakan program CSR di lokasi proyek dan

akhir tahun dalam Annual Report. Pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan

program CSR di lokasi proyek, setiap tahun dengan membuat Annual Report,

serta mengkomunikasikan program melalui Bulletin, DVD audio visual, news,

company profile, rekind updates, dl

Pada tahun 2006 hingga tahun 2008 PT REKIND mendapatkan proyek

untuk membangun tangki kilang minyak di Kelurahan Lomanis, Cilacap. Selama

menjalankan proyek tersebut PT REKIND mengimplementasikan CSR di wilayah

tersebut, program yang dijalankan di wilayah tersebut yaitu pemberian bantuan 7

Page 84: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

69

(tujuh) buah gerobak sampah, pemberian bibit Rosella, pembuatan kolam untuk

budidaya belut, penyelesaian pembangunan pos ronda, penyelesaian

pembangunan mushola, pemberian bantuan sumur dan pompa, serta Gebyar

REKIND.

Dalam implementasi program CSR di Kelurahan Lomanis, mayoritas

masyarakat hanya dilibatkan pada tahap pelaksanaan program saja. Sedangkan

pada tahap perencanaan, PT REKIND hanya melibatkan beberapa pihak saja,

yaitu pihak kelurahan, PKK kelurahan dan beberapa tokoh masyarakat. Menurut

ibu AF, pada saat musyawarah PT REKIND sudah melakukan survey dan

menetapkan program apa saja yang akan dijalankan sehingga dia hanya mengikuti

saja apa yang sudah diputuskan (sosialisasi program). Karena menurut

kebijaksanaan yang ada, Departemen CSR dapat melakukan survey dengan dan

atau tanpa masyarakat. Pada tahap evaluasi maupun pelaporan juga dilakukan oleh

staf CSR PT REKIND. Akan tetapi sebenarnya masyarakat juga diperkenankan

untuk melakukan suatu monitoring dan evaluasi mengenai pelaksanaan program

CSR di kelurahan Lomanis, hanya saja tidak diwajibkan. Masyarakat dapat

berpartisipasi dalam mengajukan pendapat mereka mengenai program CSR

sebagai masukan dan perbaikan pelaksaan program. Partisipasi masyarakat

tersebut menurut Arstein (1967) berada pada tingkatan partsipasi ke lima dari

delapan tingkat, yaitu tingkat Placation. Pada tingkatan ini masyarakat dapat

memberikan saran kepada PT REKIND, tetapi kewenangan menentukan tetap ada

pada PT REKIND karena harus mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan.

Implementasi CSR yang dilakukan PT REKIND di Kelurahan Lomanis

masih sebatas pemberian dari korporasi atau karitas. Program tersebut hanya

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sesaat saja dan belum memberdayakan

masyarakat secara penuh agar tercipta keberlanjutan program. Namun,

implementasi CSR tersebut memiliki dampak terhadap citra perusahaan, karena

telah membuat citra perusahaan di mata masyarakat menjadi sangat baik,

meskipun tidak semua masyarakat mengenal PT REKIND, tapi mereka

menganggap PT REKIND adalah perusahaan yang baik kepada masyarakat

karena memberi bantuan kepada mereka.

Page 85: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

70

Program CSR PT REKIND yang dilakukan di Kelurahan Lomanis tidak

semua memberikan dampak terhadap program berkelanjutan di masyarakat, hanya

program bantuan penyelesaian pos ronda dan pemberian gerobak saja yang

memiliki dampak. Dampak program berkelanjutan dapat dilihat dari empat aspek,

yaitu partisipasi, kinerja, kemandirian dan tata kelola.

Program penyelesaian pos ronda membantu membuat tradisi ronda malam

masyarakat menjadi lebih baik dalam hal partisipasi warga dan kinerja warga

dalam melakukan ronda, sehingga kemandirian warga dalam menjaga keamanan

menjadi lebih baik lagi serta dapat membangun tata kelola dalam hal melakukan

ronda menjadi semakin baik juga. Sementara itu, program pemberian bantuan

gerobak sampah membantu membuat masyarakat memiliki kebiasaan dan aturan

baru dalam hal membuang sampah rumah tangga. Dahulu sebelum program

masyarakat harus membuang sampah sendiri-sendiri ke tempat pengolahan

sampah dan tidak ada upaya bersama-sama mengumpulkan iuran untuk petugas

pengumpul sampah, namun saat ini setelah memiliki gerobak masyarakat cukup

menyimpan sampah didepan rumah dan akan diambil dua kali seminggu oleh

petugas pengumpul sampah, serta masyarakat bersama-sama mengumpulkan iuran

untuk petugas tersebut. Hal ini menyebabkan kemandirian masyarakat menjadi

lebih baik dalam mengelola sampah rumah tangga, meningkatkan kinerja

pengelola tempat pembuangan dan meningkatkan juga tata kelola dalam tempat

pembuangan sampah.

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi

pendekatan dan implementasi CSR yang dilakukan oleh PT REKIND dalam

memberdayakan masyarakat masih sebatas pada tahap pelaksanaan program saja

dan pada tingkat partisipasi Placation. Masyarakat dapat memberikan sarannya

namun kewenangan memberikan keputusan masih dimiliki perusahaan

sepenuhnya. Partisipasi masyarakat tersebut masih semu dan belum dapat

dikatakan program yang berbasiskan pengembangan masyarakat. Hal ini tidak

sesuai dengan prinsip pengembangan masyarakat menurut Ife (2002), yaitu

prinsip pemberdayaan. Pemberdayaan mempunyai makna membangkitkan

sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan mereka untuk

Page 86: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

71

meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka. Sedangkan pada

kasus program CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis belum memberikan

kesempatan yang luas bagi masyarakatnya untuk menentukan sendiri arah

program menurut kebutuhan dan kemampuannya.

Bukti belum dapat dikatakan program yang berbasiskan pada prinsip

pengembangan masyarakat juga dapat dilihat dari dampak yang terjadi pada

masyarakat. Dari berbagai program yang dilaksanakan, hanya dua program saja

yang berdampak pada terciptanya program berkelanjutan di masyarakat,

sedangkan sisanya tidak berdampak karena kurangnya upaya pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan dan hanya sekedar pemberian korporasi saja.

Sedangkan umumnya program yang telah berbasiskan pengembangan masyarakat

akan terjaga keberlanjutannya dan dapat berdampak pada terciptanya program

berkelanjutan di masyarakat.

Page 87: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

BAB IX

PENUTUP

9.1 Kesimpulan

Strategi pendekatan dan implementasi CSR yang dilakukan oleh PT

REKIND dalam memberdayakan masyarakat masih sebatas pada tahap

pelaksanaan program saja dan pada tingkat partisipasi Placation. Masyarakat

dapat memberikan sarannya namun kewenangan memberikan keputusan masih

dimiliki perusahaan sepenuhnya. Partisipasi masyarakat tersebut masih semu

karena pada kasus program CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis belum

memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakatnya untuk menentukan sendiri

arah program menurut kebutuhan dan kemampuannya. Bukti belum dapat

dikatakan program yang berbasiskan pada prinsip pengembangan masyarakat juga

dapat dilihat dari dampak yang terjadi pada masyarakat.

Implementasi CSR yang dilakukan oleh PT REKIND dapat dilihat dari

kebijakan PT REKIND mengenai CSR. PT REKIND memiliki sebuah

Departemen CSR untuk mengurus implementasi CSR perusahaan. Departemen

CSR terlibat langsung dalam setiap tahapan implementasi CSR PT REKIND.

Bidang kerja Departemen CSR PT REKIND sama dengan yang diinstruksikan

dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003 mengenai

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). PT REKIND

memiliki dua pandangan terhadap CSR, yaitu sebagai upaya memenuhi kewajiban

(compliance) dan karena adanya dorongan tulus dari dalam (internal driven).

Strategi pendekatan PT REKIND adalah strategi Rational Empirical.

Implementasi CSR PT REKIND masih berupa pemberian dari korporasi,

karena bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sesaat saja. Program-program yang

dilakukan tidak berkelanjutan dan tidak berlangsung dalam jangka panjang. Hal

ini dikarenakan program yang dijalankan tidak melibatkan partisipasi aktif

masyarakat dalam setiap tahapan CSR. Mayoritas masyarakat hanya dilibatkan

pada tahap pelaksanaan program. Sedangkan pada tahap perencanaan, evaluasi

dan pelaporan dilakukan oleh PT REKIND.

Page 88: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

73

Dampak implementasi CSR PT REKIND di Kelurahan Lomanis telah

membuat citra perusahaan sangat baik di mata masyarakat. Sedangkan dampak

untuk masyarakat telah membantu terciptanya program berkelanjutan, yaitu pada

program pos ronda warga RT 03 RW 04 dan pengolahan sampah rumah tangga di

Kelurahan Lomanis.

9.2 Saran

Implementasi CSR yang dilakukan oleh PT REKIND telah dijalankan

sesuai kebijakan perusahaan. Namun agar implementasi CSR yang dilakukan oleh

PT REKIND dapat menjadi program pengembangan masyarakat, maka hal yang

dapat menjadi saran adalah sebagai berikut:

1. Melakukan kajian partisipatif mendalam terhadap sasaran program CSR,

sasaran program seharusnya adalah orang yang benar-benar membutuhkan

bantuan dan tepat untuk diberdayakan. Misalnya adalah penduduk usia

produktif yang sedang tidak bekerja.

2. Program disesuaikan dengan kondisi sumberdaya manusia dan sumber

daya alam yang ada di wilayah tersebut, agar program yang dijalankan

dapat terjaga keberlanjutannya.

3. Membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar dan menggulirkan

modal usaha agar masyarakat dapat berusaha mengembangkan dirinya

sendiri dan meningkatkan kesejahteraannya.

Page 89: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

74

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang. 2008. Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalamhttp://ejournal.unud.ac.id/km%20ardana.pdf . Diakses pada 26 Oktober2008

Cahyat, Ade. 2004. Bagaimana Kemiskinan di Ukur: Beberapa ModelPenghitungan Kemiskinan di Indonesia. Bogor: Center forInternational Forestry Research (CIFOR).

Djajadiningrat, dkk. 2003. Akses Peran Serta Masyarakat: lebih Jauh memahamiCommunity develompent. Jakarta: Indonesia Center for SustainableDevelopment

Ife, Jime. 1995. Community Development: Creating Community AlternativesVision, Analysis and Practice. Melbourne: Longman.

________. 2002. Community Development: Community-based Alternetives in Ageof Globalisation Edisi Kedua. Australia: Pearson Education.

Irawan, Ronny. Corporate Social Responsibility: Tinjauan Menurut PeraturanPerpajakan di Indonesia. Makalah Seminar The 2nd NationalConference, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, 6September 2008.

Jackie Ambadar. 2008. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Praktik diIndonesia. Wujud Kepedulian Dunia Usaha. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo

Jahja, Rusfadia Saktiyanti. 2006. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan CorporateSocial Responsibility Perusahaan Ekstraktif dalam Jurnal Galang,Vol.1, No.2, Hal.22-35,Edisi Januari 2006.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Mulyadi, Devi. 2007. Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan dalamUsaha Pengembangan Masyarakat, Skripsi. Fakultas Pertanian.Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasdian, Fredian Tonny. 2006. Pengembangan Masyarakat (CommunityDevelopment). Bogor: Bagian Sosiologi pedesaan dan PengembanganMasyarakat Departemen Komunikasi dan Pengembangan MasyarakatInstitut Pertanian Bogor

Nursahid, Fajar. 2006. Tanggung Jawab Sosial BUMN: Analisis terhadap ModelKedermawanan Sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PTTelekomunikasi Indonesia. Depok: Piramedia

Rahman, Santy Rizkiya. 2008. Analisis terhadap Corporate Sociall Responsibiliydan Pengaturannya di Indonesia. Studi Kasus: Corporate SocialResponsibility PT.Freeport Indonesia pada Suku Amungme di Desabanti, Papua. Skripsi. Fakultas Hukum. Jakarta: Universitas Al AzharIndonesia.

Rudito, Bambang, Adi Prasetijo dan Kusairi. Akses Peran Serta MasyarakatLebih Jauh Memahami Community Development. Jakarta: IndonesianCenter for Sustainable Development.

Page 90: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

75

Setianingrum, Ingelia Putri. 2007. Analisis Community Development sebagaiBentuk tanggungjawab Sosial (PT ISM Bogasari Flour Milis, diCilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara). Skripsi. Fakultas Pertanian.Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Sitorus, MT Felix. 1998. Penelitian Kualitatif Suatu Pengantar. Bogor:Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial.

Suharto, Edi. 2008. Menggagas Standar Audit Program CSR dalamhttp://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRAudit.pdf. Diaksespada 24 Oktober 2008.

_________. Pekerjaan Sosial Industri, CSR dan Comdev dalam Workshoptentang Corporate Social Responsibility (CSR), Lembaga StudiPembangunan (LSP)-STKS Bandung 29 November 2006

Sukada, Sonny, dkk. Membumikan Bisnis Berkelanjutan. Memahami Konsep danPraktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jakarta: IndonesiaBusiness Links

Suprapto, Siti A.A.2006. Pola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lokal diJakarta dalam Jurnal Galang, Vol.1, No.2, Hal.36-61, Edisi Januari2006.

Supriyanto, Subejo. 2004. Harmonisasi Pemberdayaan Masyarakat Pedesaandengan Pembangunan Berkelanjutan dalam http://subejo.staff.ugm.ac.id/wp-content/supriyanto-ekstensia.pdf. Diakses pada 24 Oktober2008.

Syahyuti. Penerapan Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas: Studi Kasuspada Rancangan Program Primatani dalamwww.geocities.com/syahyuti/pendekatan_komunitas_primatani.pdf.Diakses pada 1 April 2009

Tanudjaja, Bing Bedjo. 2006. Perkembangan Corporate Social Responsibility diIndonesia dalam http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=DKV. Diakses pada 26 Oktober 2008

Untung, Budi Hendrik. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: SinarGrafika.

Wazdy, Salim. Memahami Partisipasi Kebijakan Publik dalamhttp://pcnukebumen.wordpress.com/2009/01/14/memahami-partisipasi-kebijakan-publikasi/. Diakses pada 12 Agustus 2009.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate SocialResponsibility). Gresik: Fascho Publishing.

Page 91: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

76

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

CSR DEPARTEMENT

Hari/tanggal wawancara :

Lokasi wawancara :

Nama dan umur informan :

Jabatan :

Pertanyaan Penelitian:

1. Bagaimana sejarah perusahaan mulai melaksanakan CSR? Kapan mulai

mengimplementasikan CSR?

2. Bagaimana pengaruh KEPMEN BUMN dalam melaksanakan CSR?

3. Bagaimana pandangan perusahaan terhadap CSR?

4. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai CSR?

5. Bagaimana posisi struktural CSR dalam perusahaan? Berada dibawah apa?

Dan terdiri dari berapa orang bagian CSR? Mengapa?

6. Apakah CSR dipisahkan dengan PKBL dan comdev? Mengapa?

7. Berasal dari mana dana untuk melaksanakan CSR? Berapa persen dana yang

dialokasikan yang dialokasikan tersebut? Apakah setiap tahunnya sama

ataukah tidak? Mengapa?

8. Bagaimana mekanisme persetujuan dilaksanakan CSR oleh perusahaan?

9. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR disuatu tempat?

Berapa lama? Dibantu dengan siapa?

10. Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam

menjalankan CSR?

Page 92: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

77

11. Cara apa saja yang biasa digunakan dalam mencari kebutuhan

masyarakat?Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di

suatu tempat?

12. Program apa saja yang pernah dilakukan oleh perusahaan? Kapan? Apa

namanya? Apa saja bentuk programnya? Dimana dan siapa sasarannya?

13. Apakah program yang dijalankan telah sesuai dengan tujuan perusahaan

sebelumnya?

14. Sektor apa saja yang menjadi prioritas atau sering dilakukan perusahaan dalam

menjalankan CSR? Mengapa?

15. Apakah ada pihak yang membantu/bermitra dalam pelaksanaan CSR? Siapa

dan mengapa?

16. Apakah masyarakat dilibatkan dalam tahapan-tahapan pelaksanaan CSR?

Sampai sejauhmana? Mengapa?

17. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi program CSR yang pernah

dilaksanakan? Apakah hasil evaluasi dijadikan masukan untuk program

berikutnya?

18. Apakah program tersebut masih berjalan sampai saat ini?

19. Apa saja dampak yang dirasakan perusahaan setelah menjalankan

CSR?Apakah ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan CSR?

Mengapa?

20. Bagaimana seharusnya bentuk CSR yang dilaksanakan suatu perusahaan?

21. Bagaimana kondisi kepemilikan saham PT REKIND saat ini?

22. Bagaimana fungsi atau peran PKBL dijalankan oleh PT REKIND? Siapa yang

menjalankan dan bertanggung jawab serta berkoordinasi dengan siapa saja?

23. Apa yang dimaksud dengan CSR dimasukkan dalam Bussiness Process

perusahaan?contohnya?

Page 93: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

78

24. Apakah ada Manual Building CSR atau PKBL milik PT REKIND? Siapa

yang membuat?

25. Adakah Community development Officer/project? Siapa yang memilih dan

bagaimana tugasnya?

26. Kapan tepatnya proyek di Cilacap dimulai dan berakhir?

27. Kapan tepatnya program CSR di cilacap dimulai dan berakhir?serta dimulai

dengan program apa dan diakhiri oleh program?

28. Siapakan pimpinan proyek di Cilacap dan ComDev Officer/project-nya?

29. Berapa kali dilakukan monitoring dan evaluasi program csr di cilacap?

Pelaporan berapa bulan sekali, siapa yang buat dan dilaporkan ke siapa?

30. Pelaporan hasil CSR di cilacap dibuat dalam bentuk apasaja selain laporan

tertulis? Dan ditujukan ke siapa saja?

Page 94: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

79

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PEJABAT KECAMATAN/KELURAHAN

Hari/tanggal wawancara :

Lokasi wawancara :

Nama dan umur informan :

Jabatan :

Pertanyaan Penelitian:

1. Bagaimana dan kapan kelurahan ini berdiri? Mengapa bernama lomanis?

2. Bagaimana kondisi geografis dan demografi kelurahan ini?

3. Bagaimana karakteristik masyarakat daerah ini? (SARA, pendidikan,pekerjaan, budaya)

4. Apakah Bapak/Ibu mengenal PT REKIND? Siapa yang Bapak/Ibu kenal dariPT REKIND dan jabatannya apa?

5. Kapan PT REKIND datang ke daerah ini? Siapa yang menghadap?

6. Apakah PT REKIND memberitahu akan melaksanakan CSR di daerahtersebut? Berapa lama?

7. Bagaimana cara PT REKIND melakukan survey kebutuhan warga? Bertanyake siapa?

8. Apakah warga dilibakan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi danpelaporan CSR PT REKIND? Jika iya, siapa saja yang dilibatkan? Jika tidak,mengapa?

9. Berapa lama PT REKIND biasanya melakukan survey? Berapa orang yangbekerja?

10. Apakah kebutuhan utama yang diperlukan warga saat itu dan saat ini?

11. Program apa saja yang dilakukan oleh PT REKIND? Siapa saja sasarannya?

12. Apakah program yang dijalankan PT REKIND bermanfaat bagi warga?Mengapa?

13. Apakah yang warga rasakan setelah dijalankan program CSR PT REKIND?

Page 95: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

80

14. Adakah kendala saat pelaksanaan CSR PT REKIND? Apa sajakah danmengapa?

15. Apa harapan Bapak/Ibu terhadap PT REKIND?

Page 96: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

81

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

TOKOH KUNCI DI MASYARAKAT

Hari/tanggal wawancara :

Lokasi wawancara :

Nama dan umur informan :

Jabatan :

Pertanyaan Penelitian:

1. Bagaimana dan kapan kelurahan ini berdiri? Mengapa bernama lomanis?

2. Bagaimana kondisi geografis dan demografi keluraha ini?

3. Bagaimana karakteristik masyarakat daerah ini? (SARA, pendidikan,pekerjaan, budaya)

4. Apakah Bapak/Ibu mengenal PT REKIND? Siapa yang Bapak/Ibu kenal dariPT REKIND dan jabatannya apa?

5. Kapan PT REKIND datang ke daerah ini? Siapa saja yang datang?

6. Apakah PT REKIND memberitahu akan melaksanakan CSR di daerahtersebut? Berapa lama?

7. Bagaimana cara PT REKIND melakukan survey kebutuhan warga? Bertanyake siapa?

8. Apakah bapak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi danpelaporan CSR PT REKIND? Selain bapak siapa lagi yang dilibatkan?

9. Apakah kebutuhan utama yang diperlukan warga saat itu dan saat ini?

10. Program apa saja yang dilakukan oleh PT REKIND? Siapa saja sasarannya?

11. Apakah program yang dijalankan PT REKIND bermanfaat bagi warga?Mengapa?

12. Apakah yang warga rasakan setelah dijalankan program CSR PT REKIND?

13. Apakah program tersebut masih berjalan? Jika iya apa saja? Jika tidakmengapa?

14. Adakah kendala saat pelaksanaan CSR PT REKIND? Apa sajakah danmengapa?

Page 97: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

82

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Tingkat Partisipasi Responden

No KodeResponden

Skor TahapPerencanaan

Skor TahapPelaksanaan

SkorTahap

Evaluasi

SkorTahap

Peaporan

TotalSkor

KategoriTingkat

Partisipasi1 9 15 15 11 50 sedang2 3 6 3 3 15 rendah3 3 8 4 3 18 sedang4 3 7 4 3 17 rendah5 3 9 5 3 20 rendah6 3 9 5 3 20 sedang7 3 9 4 3 19 rendah8 3 9 4 3 19 rendah9 3 9 4 3 19 rendah10 9 9 4 3 19 rendah11 3 9 5 3 20 rendah12 3 9 5 3 20 sedang13 3 12 6 3 24 sedang14 3 15 15 11 56 sedang15 15 12 4 3 22 rendah16 3 12 4 3 22 sedang17 3 12 5 3 23 rendah18 3 15 15 11 45 sedang19 3 12 5 3 23 rendah20 3 12 12 9 36 sedang21 3 12 7 5 27 sedang22 6 9 3 3 21 sedang23 3 9 3 3 18 rendah24 3 9 3 3 18 rendah25 3 9 3 3 18 sedang26 3 9 3 3 18 sedang27 3 9 3 3 18 rendah28 3 9 3 3 18 rendah29 3 9 3 3 18 sedang30 3 9 3 3 18 sedang31 3 9 3 3 18 rendah32 3 9 3 3 18 rendah33 3 9 3 3 18 rendah34 3 9 3 3 18 rendah35 3 9 3 3 18 rendah36 3 9 3 3 18 rendah37 3 9 3 3 18 rendah38 3 9 3 3 18 rendah39 3 9 3 3 18 rendah40 3 9 3 3 18 rendah41 3 9 3 3 18 rendah

Page 98: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

83

No KodeResponden

Skor TahapPerencanaan

Skor TahapPelaksanaan

SkorTahap

Evaluasi

SkorTahap

Peaporan

TotalSkor

KategoriTingkat

Partisipasi42 3 9 3 3 18 rendah43 3 9 3 3 18 rendah44 3 9 3 3 18 rendah45 3 9 5 3 20 rendah46 3 9 5 3 20 rendah47 3 9 3 3 18 rendah48 3 9 6 3 21 rendah49 3 9 4 3 19 rendah50 3 12 9 3 27 rendah51 3 12 10 3 28 rendah52 3 11 5 3 22 rendah53 3 11 5 3 22 rendah54 3 11 5 3 22 rendah55 3 12 5 3 23 rendah56 15 15 15 11 56 rendah57 3 11 4 3 21 rendah58 3 9 4 3 19 rendah59 3 9 4 3 19 rendah60 3 9 4 3 19 sedang61 3 9 3 3 18 rendah62 3 9 3 3 18 rendah63 3 9 4 3 19 rendah64 3 9 3 3 18 sedang65 3 9 4 3 19 sedang66 3 11 5 3 22 rendah67 3 9 4 3 19 rendah68 3 9 4 3 19 rendah69 3 9 5 3 20 sedang70 3 5 3 3 14 rendah71 3 11 5 3 22 sedang72 3 9 4 3 19 sedang73 9 15 15 11 19 rendah74 3 6 3 3 18 rendah75 3 8 4 3 19 rendah76 3 7 4 3 18 rendah77 3 9 5 3 18 rendah78 3 9 5 3 19 rendah79 3 9 4 3 18 rendah80 3 9 4 3 18 rendah

Page 99: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

84

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Citra Perusahaan

No Kode Responden Skor Citra Kategori Citra1 37 Tinggi2 33 Tinggi3 31 Tinggi4 28 Tinggi5 34 Tinggi6 34 Tinggi7 30 Tinggi8 33 Tinggi9 32 Tinggi10 33 Tinggi11 36 Tinggi12 34 Tinggi13 36 Tinggi14 38 Tinggi15 33 Tinggi16 33 Tinggi17 31 Tinggi18 33 Tinggi19 35 Tinggi20 35 Tinggi21 34 Tinggi22 31 Tinggi23 31 Tinggi24 33 Tinggi25 32 Tinggi26 32 Tinggi27 33 Tinggi28 33 Tinggi29 32 Tinggi30 32 Tinggi31 32 Tinggi32 30 Tinggi33 30 Tinggi34 30 Tinggi35 30 Tinggi36 30 Tinggi37 30 Tinggi38 30 Tinggi39 37 Tinggi40 30 Tinggi41 30 Tinggi42 32 Tinggi43 33 Tinggi

Page 100: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

85

No Kode Responden Skor Citra Kategori Citra44 34 Tinggi45 34 Tinggi46 34 Tinggi47 32 Tinggi48 34 Tinggi49 34 Tinggi50 34 Tinggi51 35 Tinggi52 31 Tinggi53 32 Tinggi54 34 Tinggi55 34 Tinggi56 38 Tinggi57 34 Tinggi58 32 Tinggi59 33 Tinggi60 32 Tinggi61 32 Tinggi62 32 Tinggi63 32 Tinggi64 32 Tinggi65 32 Tinggi66 32 Tinggi67 32 Tinggi68 33 Tinggi69 32 Tinggi70 32 Tinggi71 33 Tinggi72 30 Tinggi73 30 Tinggi74 32 Tinggi75 32 Tinggi76 32 Tinggi77 30 Tinggi78 32 Tinggi79 32 Tinggi80 30 Tinggi

Page 101: PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT … · Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan

86

Lampiran 4. Sketsa Lokasi Kelurahan Lomanis

Sumber: Data Monografi Kelurahan Lomanis Tahun 2008