Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANAN BIMBINGAN BELAJAR NURUL FIKRI
PAMULANG DALAM MEMBANTU SISWA
LULUS SELEKSI MASUK PTN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Siti Nur Halimah
NIM 11150182000009
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Siti Nur Halimah, NIM 11150182000009, Peranan Bimbingan Belajar Nurul
Fikri Pamulang dalam Membantu Siswa Lulus Seleksi Masuk PTN. Skripsi
Program Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.
Tingginya persaingan masuk PTN, sulitnya memahami materi tes
menyebabkan banyak orang tua yang memilih lembaga bimbingan belajar sebagai
alternatif memberikan tambahan belajar untuk putra-putrinya dengan harapan
mereka dapat diterima di PTN, salah satunya ialah Nurul Fikri. Nurul Fikri tidak
hanya mementingkan kecerdasan secara intelektual saja tetapi juga spiritual
dengan adanya pembinaan kepribadian muslim.
Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kiprah bimbingan belajar
Nurul Fikri Pamulang dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
metode ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencari informasi sedalam-
dalamnya dalam rangka menjelaskan peran lembaga bimbingan belajar melalui
teknik pengumpulan data seperti wawancara, studi dokumen dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Pamulang sudah menjalankan perannya dengan baik dalam membantu siswa
mencapai prestasi belajar khususnya untuk kelas 12 yang akan masuk PTN. Nurul
Fikri telah banyak membawa para peserta bimbingan belajarnya masuk ke PTN,
walaupun dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang datang terlambat
yang membuat siswa tersebut tidak memahami materi. Diharapkan kedepannya,
peran Nurul Fikri sebagai lembaga bimbingan belajar yang bernuansa Islam akan
terus meningkat mengikuti perkembangan tes masuk PTN dan juga penerapan
disiplin waktu bagi siswa untuk ditingkatkan supaya mereka tidak sering
ketinggalan materi. Dengan begitu peluang para siswa untuk masuk perguruan
tinggi yang mereka inginkan menjadi semakin besar.
Kata Kunci: Bimbingan Belajar, Nurul Fikri, Lulus PTN
ii
ABSTRACT
Siti Nur Halimah, NIM 11150182000009, The Role of Tutoring Nurul Fikri
Pamulang in Helping Students Pass the Selection to Enter PTN. Undergraduate
Program Thesis (S1) Education Management Department Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.
The high competition to entering PTN, the difficulty of understanding the
test material has caused many parents who choose tutoring institutions as an
alternative to provide additional learning for their children in the hope that they
can be accepted at PTN, one of which is Nurul Fikri. Nurul Fikri is not only
concerned with intellectual intelligence but also spiritually by fostering Muslim
personality.
This research aims to describe the activities of Nurul Fikri Pamulang's
tutoring in helping students achieve learning achievement. This research uses a
descriptive method with a qualitative approach, this method is implemented as an
attempt to search for information profusely in order to explain the role of the
tutoring institution through data collection techniques such as interviews,
document studies and observations.
The results showed that Nurul Fikri Pamulang's Tutoring had performed
its role well in helping students achieve learning achievement especially for 12th
grade who would enter state universities. Nurul Fikri has brought many tutors to
the PTN, although in the learning process there are still students who arrive late
which makes the students do not understand the material. It is expected that in the
future, the role of Nurul Fikri as a tutoring institution with an Islamic nuance will
continue to increase following the development of PTN entrance tests and also the
application of time discipline for improved students. That way the opportunity for
students to enter the college they want becomes even greater.
Keywords: Tutoring Learn, Nurul Fikri, Accepted PTN
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah dan rasa syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang telah memberikan segala rahmat, taufik,
hidayah, nikmat dan karunianya, shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wa Sallam
beserta keluarganya, sahabatnya, tabiin, tabiut, tabiin dan tabiut.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan penelitian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak yang
telah memberikan bimbingan serta bantuan baik memberi motivasi dan moral
kepada penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M. Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Mu’arif, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan dan juga
Pembimbing Skripsi I, yang telah meluangkan waktu untuk kelancaran proses
akademis ini dan telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat yang sangat berarti dalam
penulisan skripsi ini.
3. Dr. Zahruddin, Lc., M. Pd. Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan dan
juga Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat yang sangat berarti dalam
penulisan skripsi ini.
4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis.
iv
5. Bapak/ibu dosen program studi Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu, bimbingan dan pengalamannya kepada penulis.
6. M. Alfalaq, S. Psi, Manajer Nurul Fikri Wilayah Banten 2 yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di lembaga
bimbingan belajar tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik.
7. Ahmad Mursyid, S. Th. I, Staf Administrasi Nurul Fikri Pamulang yang telah
membantu memberikan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
skripsi.
8. Para pengajar dan siswa Nurul Fikri Pamulang yang telah bersedia untuk
diwawancarai sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Maswandi dan Ibunda Emawati yang
telah memberikan cinta, kasih sayang, selalu mendoakan, membimbing dan
memotivasi serta memberikan dukungan moral maupun materiil sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Uni-uni dan abang-abangku tercinta, Ali Abdullah, Nurmunzilah, Nurjalilah,
Ahmad Bakri dan Sahid Abdurrahman yang telah memberikan kasih sayang,
motivasi, dan dukungan moral maupun materiil untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
11. Teman-teman Smart Girl’s (Widha, Arafah, Bocil, Mideh, Ita, Ria, Lolla,
Rama) yang selalu memberikan semangat, mendoakan dan saling membantu
selama proses perkuliahan dan Skripsi.
12. Teman-teman KKN (Ninis, Dhylah, Ita, Fitri, Rahmi) yang selalu saling
menyemangati selama perkuliahan sampai saat ini agar skripsi kita cepat
selesai.
13. Keluarga Besar Karate UIN Jakarta yang selalu membuat penulis berkeringat
agar tetap terjaga kesehatannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
14. Teman-teman SMA (Dina, Lintang, Yayas, Fazrin, Widhi, Tika) yang selalu
memberi semangat dan medoakan agar cepat kelar skripsinya walaupun
jarang berjumpa.
v
15. Teman-teman Mabest (Atika, Lae, Fanny, Jijah, Selfi, Eja, Umay, Rere, Vani,
Nca, Ifa, Bobi, Towi, Ajis, Azzam, Riza, Ghufron, Boim) yang telah
memberikan kesan yang menyenangkan selama masa perkuliahan.
16. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 yang
selalu memberikan dukungan dan telah membuat hari-hari semasa
perkuliahan berwarna.
17. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaian
skripsi ini.
Hanya harapan dan do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga semua amal
baik yang mereka lakukan mendapat balasan dan ridha dari Allah Subhana Wa
Ta’ala. Penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberi
manfaat kepada penulis khususnya dan umumnya bagi kita semua.
Pamulang, 09 September 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 8
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
1. Prestasi Belajar ............................................................................ 8
2. Bimbingan Belajar ..................................................................... 20
3. Seleksi Masuk PTN ................................................................... 31
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 35
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 38
B. Latar Penelitian (Setting) .................................................................... 39
C. Metode Penelitian ............................................................................... 40
D. Sumber Data ....................................................................................... 41
E. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 41
vii
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 43
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................ 47
H. Analisis Data ...................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 51
1. Sejarah Bimbingan Belajar Nurul Fikri ..................................... 51
2. Visi dan Misi Bimbingan Belajar Nurul Fikri ........................... 52
3. Sarana dan Prasarana Bimbingan Belajar Nurul Fikri .............. 53
4. Data Pengajar............................................................................. 53
5. Data Kesiswaan ......................................................................... 54
6. Data siswa yang lulus PTN 3 tahun terakhir (2017-2019) ........ 55
7. Program Bimbingan Belajar Nurul Fikri ................................... 56
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 58
1. Pendekatan Pengembangan Potensi Siswa ................................ 58
2.Strategi dalam Menjaga Kepercayaan Masyarakat .................... 63
3. Kurikulum Pembelajaran yang Diterapkan ............................... 69
4. Tantangan dan Hambatan Nurul Fikri ....................................... 70
5. Peranan Bimbingan Belajar dalam Mencapai Prestasi Belajar . 74
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 78
1. Masukan .................................................................................... 78
2. Proses ......................................................................................... 79
3. Keluaran .................................................................................... 80
D. Temuan-temuan Penelitian ................................................................. 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 82
A. Kesimpulan......................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 85
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 153
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Gambar Kerangka Penelitian..................................................... 37
Gambar 4. 1 Kegiatan Belajar Mengajar .........................................................59
Gambar 4. 2 Pembelajaran BIP ........................................................................62
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kegiatan Penelitian di Nurul Fikri Pamulang ............................... 38
Tabel 3. 2 Instrumen Wawancara ..................................................................... 43
Tabel 3. 3 Pedoman Wawancara Peserta Bimbingan Belajar Kelas 12 ........ 44
Tabel 3. 4 Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana ................................... 45
Tabel 3. 5 Daftar Ceklist Dokumen ................................................................... 45
Tabel 3. 6 Pedoman Observasi KBM ................................................................ 46
Tabel 4. 1 Data Siswa Kelas 12 dalam 3 tahun terakhir...................................54
Tabel 4. 2 Data Siswa Kelas 12 yang masuk PTN dalam 3 tahun terakhir....55
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................................. 86
Lampiran 2 Transkrip Wawancara ............................................................... 90
Lampiran 3 Struktur Organisasi Bimbel Nurul Fikri Pamulang .............. 126
Lampiran 4 Transkrip Observasi ................................................................. 127
Lampiran 5 Data Pengajar Nurul Fikri Pamulang ..................................... 129
Lampiran 6 Data Siswa Kelas 12 TA 2018/2019 .......................................... 130
Lampiran 7 Data Siswa Lulus PTN Thn 2017-2019..................................... 132
Lampiran 8 Kegiatan Pembelajaran ............................................................. 137
Lampiran 9 Sarana dan Prasarana Nurul Fikri Pamulang ........................ 138
Lampiran 10 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi .................................. 140
Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Observasi .......................................... 141
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 142
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 143
Lampiran 14 Tabel Uji Referensi ................................................................... 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini umumnya masyarakat mempercayai bahwa pendidikan
menjadi pilihan utama untuk mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Konsep pendidikan di atas menunjukkan bahwa wujud dari pelaksanaan
pendidikan adalah belajar, baik belajar dalam pendidikan formal, informal,
maupun nonformal. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu, karena belajar merupakan
kegiatan utama dalam proses pendidikan dalam menyerap pengetahuan.
Kegiatan belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
prestasi belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Secara umum, problematika dalam mencapai prestasi belajar
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, seperti; malas
dalam belajar dan mengerjakan tugas, lambat dalam menerima pelajaran di
kelas dari teman-teman yang lain, tidak ada motivasi untuk dapat
berkompetisi dengan teman sekelas dalam belajar untuk mencapai prestasi
belajar, cacat fisik karena bawaan lahir ataupun kecelakaan, dan juga psikis
1Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal I, Ayat I No. 20, Tahun 2003.
2
anak yang terganggu karena adanya pengalaman masa lalu yang tidak baik
dan masih terbawa sampai saat ini atau dapat dikatakan sebagai trauma.
Berdasarkan faktor eksternal terdapat tiga unsur yang memengaruhi
prestasi belajar seseorang yaitu faktor guru, lingkungan dan orang tua. Faktor
pertama, guru yang tidak mempunyai metode mengajar yang efektif sehingga
pada saat mengajar itu guru menyudahi pelajaran sebelum waktunya
dikarenakan guru tersebut terlalu cepat dalam menjelaskan pelajaran dan
tidak ada bimbingan untuk siswa yang kesulitan dalam belajar, dan juga cara
penyampaian untuk memberikan tugas kepada siswa sangat kurang yang
terkadang tidak sesuai dengan yang sudah dipelajari sehingga mengakibatkan
siswa malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tersebut.
Selanjutnya yang kedua ialah faktor lingkungan yang terdiri dari 2
unsur yaitu lingkungan fisik seperti; letak sekolah yang berdekatan dengan
jalan raya yang mengakibatkan kebisingan, dan lingkungan sosial seperti;
berinteraksi dengan teman pada saat proses pembelajaran di sekolah
berlangsung, fokusnya terbagi antara mendengarkan pelajaran dan
berinteraksi dengan temannya. Faktor lain ialah orang tua dimana pendidikan
pertama yang semua orang dapatkan itu dari orang tua, ketika orang tua
mempunyai masalah pastinya akan terbawa oleh sang anak. Banyak faktor
yang diakibatkan dari masalah orang tua, seperti; pertengkaran yang terjadi
setiap hari sampai dengan perceraian, sehingga anak pun melampiaskan rasa
sedihnya di luar rumah yang menjadikan sang anak misalnya sering bolos
yang mengakibatkan prestasi belajar di sekolahnya menurun.
Ada beberapa alternatif solusi yang biasanya dipilih oleh orang tua
siswa, guru, dan lembaga pendidikan dalam mengatasi masalah
ketidaktercapaian prestasi belajar yaitu melalui bimbingan yang dilakukan
oleh guru maupun pihak sekolah melalui remedial dan pengayaan, bimbingan
yang dilakukan dengan cara mendatangi guru ke rumah atau biasa disebut
dengan bimbingan private dan juga anak yang diikutsertakan dalam lembaga
bimbingan belajar yang menjamur dimasyarakat yang sampai pada saat ini
sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia dengan merk atau nama lembaga
3
bimbingan belajar yang beragam dan juga mempunyai metode pembelajaran
yang berbeda-beda pula. Dimana, perbedaan tersebut yang menjadikan daya
tarik bagi para orang tua untuk mempercayai suatu lembaga bimbingan
belajar yang dijadikan sebagai tempat bimbingan anaknya untuk dapat
mencapai prestasi belajar dengan lebih baik lagi dibandingkan anaknya hanya
mendapat bimbingan belajar di sekolah saja.
Kelebihan mengikuti bimbingan di lembaga bimbingan belajar ialah
membiasakan anak untuk selalu rajin belajar baik disaat di sekolah maupun
diluar sekolah. Membantu meningkatkan daya juang siswa, dimana anak-anak
yang ikut bimbingan belajar sehabis pulang sekolah bukannya langsung tidur
siang tetapi belajar ke Lembaga Bimbingan Belajar. Menjadikan sebagai
“tempat bermain” yang positif, dimana banyak orang tua, ayah dan ibu, yang
kedua-duanya sibuk mencari nafkah diluar rumah. Sehingga sebagian orang
tua siswa bimbingan belajar menganggap lembaga bimbingan belajar adalah
Taman Pintar bagi putra-putrinya. Mengurangi rasa cemas menghadapi Ujian
Nasional dan menambah rasa percaya diri menghadapi momentum tes.
Kekurangan mengikuti bimbingan di lembaga bimbingan belajar, yang
pertama ialah pastinya biaya yang kurang terjangkau dan buku modul yang
sangat tebal sehingga sulit dibawa kemana-mana. Selain itu, sistem belajar
konvensional dengan banyak siswa di satu kelas tak jarang membuat tim
pengajar kurang fokus memperhatikan perkembangan tiap siswanya. Dan
juga untuk mengatur waktu siswa dengan jadwal yang telah disediakan
terbilang cukup rumit karena biasanya waktu yang ideal sudah terisi penuh
maka siswa pun harus memaksakan waktunya yang mengakibatkan siswa
tersebut sering telat masuk kelas karena waktu belajarnya yang tidak tepat
dan membuat siswa menjadi banyak ketinggalan materi. Walaupun antara
kelebihan dan kekurangan dari lembaga bimbingan belajar terbilang cukup
seimbang, tetapi lembaga bimbingan belajar tetap menjadi salah satu solusi
yang efektif bagi para orang tua untuk mengatasi problematika anak-anaknya
dalam mencapai prestasi belajar.
4
Beberapa lembaga bimbingan belajar yang sudah tidak asing
dimasyarakat karena banyaknya lulusan dari lembaga bimbingan tersebut
yang masuk ke PTN maupun sekolah favorit ialah Nurul Fikri, Primagama,
Ganesha Operation, Bintang Pelajar, BTA 8. Salah satu lembaga bimbingan
belajar yang diminati masyarakat yaitu Nurul Fikri yang dirintis sejak tahun
1985 oleh sekumpulan mahasiswa dan sarjana muslim Universitas Indonesia
yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi pelajar saat ini. Sampai
pada saat ini Nurul Fikri telah tersebar di 200 lokasi belajar di berbagai kota
besar Indonesia dengan jumlah siswa mencapai puluhan ribu setiap
tahunnya.2
Salah satu cabang Nurul Fikri yang banyak diminati masyarakat ialah di
Pamulang, Tangerang Selatan. Karena respon yang baik dari para siswa Nurul
Fikri didaerah Tangerang Selatan, dan juga faktor banyaknya sekolah dari SD
sampai SMA sederajat yang berada di daerah Pamulang, maka hal tersebut
yang menjadikan sebuah pertimbangan untuk Nurul Fikri membuka cabang
baru di daerah Pamulang. Nurul Fikri Pamulang berdiri sejak tahun ajaran
2012/2013, dengan jumlah siswa yang terbilang cukup banyak yaitu kurang
lebih sekitar 400 siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA.
Nurul Fikri Pamulang telah banyak membantu para siswa untuk dapat
meningkatkan prestasi belajarnya, baik itu untuk dapat ranking di kelas,
masuk sekolah favorit, dan bahkan juga untuk masuk universitas unggulan
yang diinginkan. Walaupun Nurul Fikri Pamulang telah membantu banyak
hal dalam akademik, motivasi belajar, keislaman dan penjurusan. Namun
demikian, masih terdapat permasalahan terkait dalam meningkatkan atau
mempertahankan jumlah siswa dari tahun ke tahun berdasarkan hasil
wawancara dengan Mursyid selaku Kepala staf administrasi Nurul Fikri
Pamulang, pada tahun 2014 dan 2015 Nurul Fikri Pamulang mengalami
defisit karena strategi dalam menarik minat siswa yang cenderung monoton.
Banyaknya lembaga bimbingan belajar selain Nurul Fikri Pamulang juga
2 Diakses melalui https://www.nurulfikri.co/tentang/ (Minggu, 13 Mei 2018, pukul 19:51
WIB.)
5
menjadi penyebab Nurul Fikri Pamulang mengalami penurunan jumlah siswa
dari tahun ke tahun, walaupun sudah 2 tahun terakhir ini jumlah siswa sudah
mengalami kenaikan kembali sampai dengan kurang lebih 250 siswa dari
tingkat SD sampai SMA.
Pada aspek manajemen atau pengelolaan lembaga terdapat
permasalahan terkait dengan pengelolaan Nurul Fikri berdasarkan hasil
wawancara dengan Kesha selaku asisten manajer Nurul Fikri Pamulang.
Seperti; kompetensi tenaga pengajar yang tidak semua berasal dari jurusan
pendidikan walaupun 100% dari PTN tetapi bagi pengajar yang berasal dari
jurusan non pendidikan kompetensi pedagogiknya akan bermasalah. Strategi
dalam menarik siswa untuk belajar di Nurul Fikri cenderung monoton
sehingga beberapa tahun yang lalu sempat mengalami penurunan peserta
didik, manajemen pemasaran Nurul Fikri yang dinilai kurang kreatif, dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Peranan Bimbingan Belajar Nurul
Fikri Pamulang dalam Membantu Siswa Lulus Seleksi Masuk PTN.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ada beberapa
permasalahan dapat teridentifikasi, yaitu:
1. Persaingan antar lembaga bimbingan belajar di daerah Pamulang.
2. Tenaga pengajar Nurul Fikri Pamulang belum sepenuhnya berkompeten.
3. Strategi dalam menarik siswa untuk belajar di Nurul Fikri Pamulang.
4. Penerapan disiplin diri para peserta bimbingan belajar pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
5. Strategi pemasaran yang kurang kreatif.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, batasan masalah dalam
penelitian ini, yakni:
1. Peranan Nurul Fikri dalam membantu siswa lulus seleksi masuk PTN.
2. Nurul Fikri Pamulang Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Bimbingan Belajar Nurul
Fikri Pamulang dalam Membantu Siswa Lulus Seleksi Masuk PTN?”
E. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka secara umum penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan belajar di Nurul Fikri
Pamulang guna mendeskripsikan pembelajaran di lembaga bimbingan
belajar sebagai bekal peserta didik untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri
(PTN)
2. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak
pihak baik secara teoritis maupun praktis.
a) Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi khasanah ilmiah yang berkaitan dengan peran lembaga bimbingan
belajar Nurul Fikri Pamulang Tangerang Selatan dalam membantu
siswa mencapai prestasi belajar (masuk PTN).
b) Secara Praktis
1) Bagi Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Pamulang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam
melakukan evaluasi internal terutama secara kelembagaan untuk
mencapai visi misi lembaga. Dan juga sebagai masukan bagi
segenap komponen pendidikan untuk memaksimalkan pelaksanaan
pembelajaran sehingga terwujud output pendidikan yang berkualitas.
7
2) Bagi Pengajar
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi
para pengajar untuk pembelajaran dalam kelas dengan metode yang
lebih bervariasi.
3) Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi dan tambahan khazanah keilmuan agar
kedepannya layanan bimbingan belajar dapat dilaksanakan dengan
seefektif dan seefisien mungkin.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Kegiatan belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
prestasi belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Seperti yang dikatakan
oleh Syah dalam buku psikologi pendidikannya:
“Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri”.3
Dibawah ini ada beberapa pengertian mengenai belajar menurut
para ahli, antara lain:
Menurut Slameto, belajar adalah proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.4 Sedangkan menurut Irham dan
Wiyani, Belajar merupakan proses internalisasi pengetahuan yang
diperoleh dari luar diri dengan sistem indra yang membawa informasi
ke otak.5
Selanjutnya Wahab berpendapat dalam buku psikologi belajarnya
yang mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil atau akibat dari
3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 87. 4Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, ed. Rev., (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), cet. 5, h. 2. 5Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 118.
9
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor”.6
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar adalah
suatu bentuk usaha seseorang untuk melakuan perubahan dari hal yang
mudah sampai kompleks untuk mendapatkan suatu pengalaman baru
dari apa yang telah ia dapati, yang nantinya akan dapat diperoleh hasil
dari proses tersebut menjadi suatu prestasi.
Prestasi belajar merupakan hasil atau tolak ukur dari proses
belajar, dengan adanya prestasi belajar ini peserta didik dapat
mengetahui sampai mana ia dapat memahami suatu materi yang telah ia
dapatkan dalam proses belajar tersebut. Di bawah ini ada beberapa
pengertian prestasi belajar menurut para ahli, antara lain:
Menurut Suralaga dan Solicha, prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan
kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.7
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh
Wahab dalam buku psikologi belajarnya, “prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru”.8
Selanjutnya menurut Pratiwi dalam jurnalnya mengemukakan
bahwa:
“Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang dalam
belajar sesuai mampuan, kecakapan, dan kesanggupan) yang
dimilikinya. Kapasitas yang terdapat dalam individu antara lain
intelegensi, bakat, minat, dan motivasi yang semuanya itu
memengaruhi pencapaian belajar yang maksimal. Prestasi belajar
adalah kecakapan nyata atau aktual yang menunjukan adanya
aspek kecakapan yang segera didemonstrasikan dan diujikan
karena merupakan hasil usaha belajar yang dicapai di sekolah
6Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, ed. 1, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2016), cet. 2, h. 243. 7Fadhilah Suralaga dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), cet. 1, h. 95. 8Wahab, op. Cit., h. 244.
10
baik berupa pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang
dimanifestasikan dalam bentuk nilai”.9
Sedangkan menurut Maesaroh dalam jurnalnya mengemukakan,
“prestasi belajar adalah merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau
hasil dari usaha, latihan dan pengalaman yanag dilakukan oleh
seseorang, dimana prestasi tersebut tidak akan lepas dari pengaruh
faktor luar diri siswa”.10
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan
atau usaha dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.
b. Dimensi Prestasi Belajar
Dalam proses pembelajaran di kelas, prestasi belajar juga
memiliki dimensi-dimensi tertentu. Dimensi prestasi belajar dapat
dijadikan alat dan bahan guru dalam mengukur keberhasilan proses
pembelajaran di kelas. Menurut Yamin, terdapat 3 kawasan dalam
dimensi prestasi belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.11
Kawasan kognitif yang meliputi tingkat pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Lalu afektif yang meliputi
tingkat menerima, tanggapan, menilai, organisasi dan karakterisasi.
Kemudian psikomotorik yang meliputi gerakan seluruh badan, gerakan
yang terkoordinasi, komunikasi nonverbal dan kebolehan dalam bicara.
9Noor Komari Pratiwi, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua,
dan Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia, Jurnal
Penelitian Pendidikan, Vol. 1 No 2, 2015, h. 81. 10
Siti Maesaroh, Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam, Jurnal Kependidikan, Vol. 1, No 1, 2013, h. 160. 11
Martinisi Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jambi:
Gaung Persada Press, 2003), cet. 1, h. 27-39.
11
Menurut Bloom yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono
menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif.12
Berikut
penjelasannya:
1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan
dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau
metode.
2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna
tentang hal yang dipelajari.
3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,
menggunakan prinsip.
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan
baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan
menilai hasil ulangan.
Senada dengan Yamin, Dimyati dan Mudjiono menurut Syah
dimensi prestasi belajar ialah bentuk evaluasi dari prestasi kognitif,
afektif dan psikomotorik. Kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan
berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
Lalu afektif, dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi
siswa yang berdimensi aktif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi
internalisasi dan karakteristik seyogyanya mendapat perhatian khusus.
Kemudian psikomotoriknya menurut Reber yang dikutip oleh Syah,
cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar
12
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
2017), h. 26-27.
12
yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. yang
pada prinsipnya evaluasi ini merupakan kegiatan berencana dan
berkesinambungan, sehingga ragamnya pun banyak dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks.13
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi
prestasi belajar siswa dapat diukur dengan tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut menjadi objek
penelitian hasil belajar. Namun demikian karena penilaian harus
mampu mengukur hal yang konkrit maka kognitif menjadi aspek yang
banyak dinilai oleh guru. Sedangkan aspek afektif merupakan dampak
pengiring dari aspek kognitif dan psikomotorik.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar merupakan aktivitas mental psikis yang hanya dapat
dirasakan oleh pebelajar itu sendiri, sedangkan orang lain tidak bisa
mengukur apakah orang tersebut sedang belajar atau tidak. Oleh karena
itu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar hanya dapat
dirasakan oleh si pebelajar itu sendiri.
Menurut Purwanto, faktor-faktor yang memengaruhi prestasi
belajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa
(faktor eksternal).14
Sedangkan menurut Syah faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari 3 faktor dengan tambahan
adanya faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.15
Menurut Sulastri, Imran, dan Firmansyah dalam jurnalnya mereka
mengemukakan lima faktor yang memengaruhi prestasi belajar dari sisi
13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2010), h. 142, 152-154. 14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2010), h. 107. 15
Syah, Op. Cit., h. 129.
13
sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, dan disiplin sekolah.16
Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor,
menurut Sukmadinata faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada
dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya. Berikut ini
penjelasannya:
1) Faktor-faktor dalam diri individu
Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun
rohaniah dari individu. Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan
kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik
yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enam jam
terus menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan satu dua jam saja.
Seseorang yang penglihatan atau pendengarannya kurang baik akan
berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajarnya.
Kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan belajar.
Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan
psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta
kondisi afektif dan konatif dari individu. Seorang yang sehat
rohaninya adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin
yang mendalam, dapat bergaul dengan orang lain dengan wajar,
dapat mempercayai dan bekerja sama dengan orang lain, dapat tidur
nyenyak, selera makan normal, dan sebagainya.
Kondisi intelektual juga berpengaruh yang menyangkut dengan
tingkat kecerdasan, bakat dan penguasaan siswa akan pengetahuan
atau pelajaran-pelajaran yang lalu. Kondisi sosial menyangkut
hubungan siswa dengan orang lain, baik itu guru, teman, orang tua
maupun orang lain.
Hal lain yang ada pada diri individu yang juga berpengaruh
terhadap ketentraman psikis juga motivasi untuk belajar. Belajar
16
Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah, Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Jurnal Kreatif Tadulako
Online, Vol 3, No 1, 2014, h. 93.
14
perlu didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang
lemah serta tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha
belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh
keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan
membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-
tugas dan lain sebagainya. Keterampilan-keterampilan tersebut
merupakan hasil belajar sebelumnya.
2) Faktor-faktor lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang
berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga
merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,
memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan
sekolah dan masyarakat.
Faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Contoh faktor
fisik dilingkungan keluarga yaitu keadaan rumah dan ruangan tempat
belajar apakah tenang atau banyak kegaduhan. Kondisi sosial
psikologis juga tak kalah penting dalam keluarga. Iklim psikologis
yang sehat akan mendukung kelancaran dan keberhasilan belajar,
sebab suasana demikian dapat memberikan ketenangan,
kegembiraan, rasa percaya diri, dorongan untu berprestasi dan lain
sebagainya.
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi
perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik seperti lingkungan kampus, sarana dan prasarana
belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar dan
sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa
dengan teman-temannya, guru-gurunya serta staf sekolah yang lain.
Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu
15
suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai
kegiatan ekstrakurikuler.
Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu berada
juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya.
Lingkungan masyarakat di mana warganya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan
sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi
mudanya.17
Perbedaan hasil belajar di kalangan para siswa disebabkan oleh
berbagai alternatif faktor-faktor, antara lain: faktor kematangan
akibat dari kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi
masing-masing, sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran
yang diberikan.18
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa faktor-
faktor yang memengaruhi prestasi belajar itu dapat dilihat dari
berbagai sisi, baik dari sisi sekolah, lingkungan, dan yang paling
banyak ialah dilihat dari faktor internal siswa itu sendiri bagaimana
cara siswa dalam menangkap isi materi dari setiap mata pelajaran
yang tentunya setiap siswa memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
d. Strategi Pencapaian Prestasi Belajar
Pencapaian hasil (prestasi) belajar yang tinggi dan berkualitas
dapat dilakukan melalui berbagai cara salah satunya adalah dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk menghasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas seorang tenaga pendidik membutuhkan
kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dalam kelas. Dengan demikian maka perbaikan dan
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah dapat dilaksanakan dengan
17
Nana Syaodih Sukmadinata, L ,andasan Psikologi Proses Pendidikan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 5, h. 162-165. 18
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
cet. 4, h. 183.
16
adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh tenaga
pendidik.19
Menurut Wena untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi guru
perlu menetapkan tujuan pembelajaran, memahami karakter siswa,
mengetahui kendala sumber/media belajar dan mengerti
karakteristik/struktur bidang studi.20
Selain hal yang disebutkan di atas, motivasi menjadi kunci utama
bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar. Ini berarti bahwa walaupun
seorang peserta didik memilki IQ tinggi, tidak ada jaminan akan
berprestasi tinggi dalam belajar jika tidak memiliki motivasi yang
tinggi. Oleh karena itu guru perlu membangkitkan motivasi dengan
berbagi cara. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain.
Menurut Djamarah dan Zain terdapat 4 strategi yang perlu
diterapkan guru dalam proses pembelajaran guna mencapai prestasi
belajar siswa yaitu memancing apersepsi anak didik, memanfaatkan
teknik alat bantu yang akseptabel, menggunakan metode yang
bervariasi dan memilih bentuk motivasi yang akurat. Berikut ini
penjelasannya:
1) Memancing Apersepsi Anak Didik
Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah
diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak.
Pertama kali anak menerima bahan pelajaran dari guru dalam suatu
pertemuan, merupakan pengalaman pertama anak untuk menerima
sesuatu yang baru, dan hal itu tetap menjadi milik anak. Itulah
pengetahuan yang telah dimiliki anak untuk satu pokok bahasan dari
suatu bidang studi di sekolah. Pada pertemuan berikutnya,
pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing
19
Mardiah Kalsum Nasution, Penggunaan Metode Pembelajaran dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol 11, No 1, 2017,
h. 10. 20
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, ed. 1,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), cet. 9, h. 14-17.
17
perhatian anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan,
sehingga anak terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru.
Dengan demikian, usaha guru menghubungan pengetahuan yang
telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih relevan
yang akan diberikan, merupakan teknik utuk mendapatkan umpan
balik dari anak dalam pengajaran.
2) Memanfaatkan Teknik Alat Bantu yang Akseptabel
Penjelasan yang guru berikan ditambah dengan menghadirkan
alat bantu lebih mendukung untuk menguraikan fakta, konsep atau
prinsip. Efektivitas pemahaman anak didik lebih terjamin. Aliran
realisme sangat mendukung penggunaan alat bantu dalam
pengajaran.
Walaupun begitu, jangan sampai kehadiran alat bantu yang
lebih menarik anak didik daripada pelajaran yang akan diberikan.
Bila hal ini yang terjadi, maka guru sebaiknya berusaha mengalihkan
perhatian anak didik ke bahan pelajaran yang akan dijelaskan dengan
memanfaatkan alat bantu itu. Di sini alat bantu dijadikan sebagai
taktik untuk meningkatkan konsentrasi anak didik terhadap bahan
pelajaran yang disampaikan, bukan sebagai tujuan bagaimana alat
bantu itu di buat. Tujuan belajar anak didik bukan untuk mengetahui
bagaimana guru membuatnya, melainkan bagaimana anak didik
dapat menguasai bahan pelajaran dengan tuntas.
Dengan demikian ternyata, bahwa alat bantu yang akseptabel
dapat dimanfaatkan sebagai titik yang jitu untuk meningkatkan
perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Umpan balik pun terjadi seiring dengan proses belajar
anak didik yang berkelanjutan.
3) Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi
seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa
motivasi untuk belajar. Untuk bermain-main berlama-lama di
18
sekolah adalah bukan waktunya yang tepat. Untuk mengganggu
teman atau membuat keributan adalah suatu perbuatan yang kurang
terpuji bagi orang terpelajar seperti anak didik. Maka, anak didik
datang ke sekolah bukan untuk itu semua, tetapi untuk belajar demi
masa depannya kelak di kemudian hari.
Sungguh pun begitu, guru tidak menutup mata bahwa di antara
sekelompok anak didik yang mempunyai motivasi untuk belajar, ada
sekelompok anak didik lain yang belum bermotivasi untuk belajar.
Teman-temannya dengan giat belajar, tetapi mereka tidak; mereka
duduk berdiam diri di kursi sambil memperhatikan apa yang teman-
temannya kerjakan. Suatu ketika mereka membicarakan masalah
yang tidak ada sangkut pautnya dengan pelajaran. di lain waktu
mereka meminta izin ke luar dengan alasan yang dibuat-buat.
Padahal sebenarnya mereka malas menerima pelajaran yang
diberikan.
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna
mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang
diberikan. Bentuk-bentuk motivasi yang dimaksud antara lain
memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas,
memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.
4) Menggunakan Metode yang Bervariasi
Penggunaan metode akan menghasilkan kemampuan yang
sesuai dengan karakteristik metode tersebut. Kemampuan yang
dihasilkan oleh metode ceramah akan berbeda dengan kemampuan
yang dihasilkan oleh metode diskusi. Demikian juga dengan
penggunaan metode mengajar lainnya seperti metode eksperimen,
observasi, karya wisata, problem solving dan sebagainya.
Penggunaan metode yang bervariasi dapat menggairahkan
belajar anak didik. Pada suatu kondisi tertentu anak didik merasa
bosan dengan metode ceramah, disebabkan mereka harus dengan
setia dan tenang mendengarkan penjelasan guru tentang suatu
19
masalah. Kegiatan pengajaran seperti itu perlu guru alih dengan
suasana yang lain, yaitu misalnya menggunakan metode tanya
jawab, diskusi atau metode penugasan, baik kelompok atau
individual, sehingga kebosanan itu dapat terobati dan berubah
menjadi suasana kegiatan pengajaran yang jauh dari kelesuan.
Penggunaan metode yang bervariasi sebagaimana disebutkan
di atas dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam
menyerap bahan pelajaran. Umpan balik dari anak didik akan
bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai
dengan kondisi psikologis anak didik. Maka adalah penting
memahami kondisi psikologis anak didik sebelum menggunakan
metode mengajar guna mendapatkan umpan balik optimal dari setiap
anak didik.21
Dengan demikian dua pendapat ahli yang menjelaskan tentang
strategi pencapaian prestasi belajar ini ternyata tidak bertolak
belakang, terdapat beberapa strategi Wena yang ternyata intinya
sama dengan Djamarah, ada satu strategi yang berbeda yang ada di
dalam buku Wena yaitu tentang penetapan tujuan pembelajaran.
Berbicara mengenai penetapan tujuan pembelajaran, dalam
buku Eggen dan Kauchak hal tersebut masuk dalam merencanakan
pelajaran dengan model temuan terbimbing. Prosesnya ialah
mengidentifikasi topik, menentukan tujuan belajar, terakhir yaitu
menyiapkan contoh dan noncontoh.
Penetapan tujuan pembelajaran terdapat dalam point ke 2 yang
dapat memberikan kerangka kerja ketika merencanakan dan
menerapkan pelajaran. Tujuan belajar merupakan suatu pernyataan
yang menentukan apa yang semestinya diketahui, dipahami atau
mampu dilakukan siswa terkait topik tersebut. Saat mengajarkan
konsep apapun, tujuan belajarnya adalah supaya siswa mampu
21
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), cet. 5, h. 143-159.
20
mengidentifikasi karakteristik-karakteristik konsep ini. Dan di dalam
setiap generalisasinya, tujuan belajarnya adalah supaya siswa
mampu menggambarkan hubungan yang ada antara konsep-konsep
di dalam generalisasi.22
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa strategi
dalam mencapai prestasi belajar itu sangat beragam dan dapat dilihat
dari berbagai sisi diantaranya dari sisi peserta didiknya, gurunya,
maupun lembaga pendidikan diantaranya yaitu memancing apersepsi
anak didik, memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel,
memilih bentuk motivasi yang akurat, menggunakan metode yang
bervariasi, tujuan pembelajarannya, karakteristik siswa, kendala
media belajar dan karakteristik bidang studinya.
2. Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan bagian integral dari proses
pendidikan secara keseluruhan. Bimbingan belajar merupakan salah
satu aktivitas positif untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Bimbingan belajar dapat mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan
menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Dengan bimbingan belajar
yang di sertai dengan pendidik yang baik, akan meningkatkan mutu dan
kualitas ilmu yang di dapatkan siswa.
Menurut Sutirna, bimbingan belajar merupakan “bantuan yang
diberikan oleh seseorang (guru, konselor, tentor) agar yang diberikan
bimbingan menjadi lebih terarah dan dapat mengambil keputusan
dengan tepat bagi dirinya dan lingkungan untuk hari ini, masa depan
yang akan datang”.23
Sedangkan definisi bimbingan belajar menurut Salahudin dalam
bukunya bimbingan dan konseling mengemukakan bahwa:
22
Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, ed. 6,
(Jakarta: Indeks, 2012), cet. 5, h. 182-183. 23
Sutirna, Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal, dan
Informal, ed.1, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013), h. 12-13.
21
“Bimbingan belajar itu pada prinsipnya adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau
beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan
lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai
dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.24
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa bimbingan
belajar adalah suatu bantuan yang diberikan oleh para ahli dibidangnya
dalam membantu siswa memahami suatu pelajaran yang sukar
dipahami dengan begitu siswa dapat mengambil suatu keputusan yang
tepat sesuai dengan ilmu yang telah mereka dapatkan.
b. Fungsi Bimbingan Belajar
Kehadiran bimbingan belajar dalam proses pendidikan, secara
keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha
kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan,
berikut fungsi bimbingan belajar menurut para ahli.
Menurut Yusuf dan Nurihsan fungsi bimbingan belajar dibagi
menjadi 6 (enam), yaitu:
1) Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya.
2) Preventif, yaitu membantu siswa untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh siswa.
3) Pengembangan, yaitu berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4) Penyaluran, yaitu membantu individu memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan minat, bakat, keahlian
dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
24
Anas Salahudin, Bimbingan dan konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2010), h. 15.
22
5) Adaptasi, yaitu membantu mengadaptasikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan siswa.
6) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa
agardapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap
program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.25
Sementara itu, menurut Hamalik fungsi bimbingan belajar bagi
siswa antara lain:
1) Membantu siswa agar memperoleh pandangan yang objektif dan
jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang
dimiliki dirinya sendiri agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
2) Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki dan
membantu siswa dalam menentukan cara yang efektif dan efisien
dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilih agar
tercapai hasil yang diharapkan.
3) Membantu siswa dalam memperoleh gambaran yang jelas tentang
kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-kecenderungan
dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat menentukan pilihan yang
tepat.26
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa bimbingan
belajar berfungsi membantu siswa untuk dapat mengenali diri mereka
masing-masing dengan terus menggali dan memperkuat minat dan
kemampuannya dengan lebih spesifik agar dapat mencapai tujuan yang
ia harapkan.
25
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan
Konseling, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 16-17. 26
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru,
2004), h. 195.
23
c. Pelaksanaan Bimbingan Belajar
Tujuan lembaga bimbingan belajar terwujud dalam program
bimbingan, yang mencakup keseluruhan pelayanan bimbingan. Di
samping itu seorang pembimbing harus mempunyai pengalaman
maupun pengetahuan yang cukup, baik yang bersifat praktis maupun
teoritis. Agar siswa yang akan belajar di lembaga bimbingan belajar
tersebut mendapatkan ilmu sesuai dengan yang ia harapkan.
Berikut ini langkah-langkah umum dalam melaksanakan suatu
bimbingan menurut Salahudin, antara lain:
1) Pengajar memberikan motivasi dan bimbingan secara khusus kepada
siswa yang mengalami kesulitan belajar, dengan membangkitkan
minat belajar siswa. Guru menciptakan suasana yang menarik bagi
siswa yang bermasalah dalam belajar. Hal ini karena siswa tersebut
merupakan salah satu siswa yang mudah tertarik dan ingin tahu,
namun juga merupakan anak yang mudah bosan. Selain itu, mereka
diberikan bimbingan khusus di ruang bimbingan sesuai dengan
masalah yang dihadapinya. Misalnya masalah pergaulan, latar
belakang keluarga dan sebagainya.
2) Pengajar mengimbau kepada siswa untuk saling membantu teman
yang belum dapat menguasai pelajaran dengan metode belajar teman
sebaya.
3) Pengajar menambahkan jam pelajaran di luar jam sekolah. Misalnya,
untuk kelas yang mayoritas bermasalah dalam bidang studi tertentu
masuk pada jam ke nol, yaitu setengah jam sebelum pelajaran
dimulai dan menambah satu jam setelah pelajaran sekolah selesai.
4) Pada waktu pelajaran matematika, guru mengulang dan
mengingatkan kembali konsep awal (konsep dasar) matematika kelas
rendah.
5) Untuk menghilangkan kesan bahwa matematika itu sulit, guru
menggunakan teknik permainan yang menyenangkan dan
24
menggunakan metode serta media yang relevan dengan materi yang
disampaikan.
6) Pengajar memberikan latihan-latihan soal yang bervariasi untuk
dikerjakan siswa dengan teliti.27
Sedangkan langkah-langkah dalam melaksanakan bimbingan
belajar menurut Hamalik adalah sebagai berikut:
1) Menentukan penjajakan berbagai masalah atau kesulitan belajar yang
sedang dihadapi oleh para siswa, baik sebagai individu maupun
sebanyak kelompok.
2) Melakukan studi tentang berbagai faktor penyebab terjadinya
masalah atau kesulitan belajar yang dihadapi siswa, selanjutnya
menetapkan satu atau beberapa faktor yang diduga paling
determinan terhadap terjadinya masalah belajar tersebut.
3) Menetapkan cara-cara atau metode yang akan digunakan untuk
melakukan bimbingan belajar kepada para siswa.
4) Melakukan bimbingan belajar dalam bentuk bantuan, arahan,
petunjuk, gerakan, dan sebagainya sesuai dengan cara-cara yang
telah ditetapkan sebelumnya.
5) Siswa sendiri yang memecahakan masalah atau kesulitan belajar
yang sedang dialaminya.
6) Memisahkan siswa yang telah dibimbing dan mengembalikannya ke
dalam kelas semula.
7) Melakukan penelitian dengan teknik tertentu untuk mengetahui
sampai dimana tingkat keberhasilan bimbingan yang telah
dilaksanakan dan bagaimana tindak lanjutnya.28
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan
bimbingan belajar diantaranya yaitu pengajar selalu memberikan
motivasi dan bimbingan kepada siswa, antara siswa saling membantu
27
Anas Salahudin, Bimbingan dan konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2010), h. 147-148. 28
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru,
2004), h. 199-200.
25
dalam menguasai materi pelajaran, dan pengajar menggunakan metode
belajar yang varatif sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan
selanjutnya mengevaluasi hasil pelaksanaan bimbingan.
d. Model-model Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar sangat erat kaitannya dengan lembaga
pendidikan, tidak hanya membahas tentang lembaga pendidikan non
formal yang biasa disebut lembaga bimbingan belajar saja, tetapi
bimbingan belajar itu terdapat beberapa macam. Seperti yang
dikemukakan oleh Hamalik, Bafadhol dan Hasbullah yang memiliki
point yang sama namun memiliki isi yang berbeda.
Berikut penjelasan menurut Hamalik mengenai model-model
bimbingan belajar, antara lain:
1) Pendidikan Informal
Proses belajar melalui jalur pendidikan keluarga/lingkungan
yaitu agama, budi pekerti, etika, sopan santun dan moral. Semua
bagian prosesnya relatif tidak terorganisasikan dan tidak sistematik.
Meskipun demikian, tidak berarti hal ini menjadi tidak penting
dalam proses pembentukan kepribadian.
2) Pendidikan Formal
Proses belajar terjadi secara hierarkis, terstruktur, berjenjang,
termasuk studi akademik secara umum, beragam program lembaga
pendidikan dengan waktu penuh atau full time, pelatihan teknis dan
profesional.
3) Pendidikan Nonformal
Proses belajar dengan cara menggali/menambah di luar
pendidikan formal, baik dilaksanakan terpisah maupun merupakan
bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar yang
26
dimaksudkan untuk melayani sasaran didik tertentu dan belajarnya
tertentu pula.29
Sedangkan menurut Bafadhol mengenai model-model bimbingan
belajar, antara lain:
1) Lembaga Pendidikan Formal
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
disebutkan bahwa lembaga pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Lembaga pendidikan jalur normal terdiri dari lembaga pendidikan
prasekolah, lembaga pendidikan dasar (SD/SMP), lembaga
pendidikan menengah (SMA/SMK), dan lembaga pendidikan tinggi.
Dalam sistem pendidikan nasional juga dinyatakan bahwa
setiap warga negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal
minimal sampai selesai tingkat SMP. Lembaga pendidikan formal
berorientasi pada pengembangan manusia Indonesia seutuhnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan formal yaitu pendidikan
berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh lembaga
pendidikan formal, memiliki administrasi dan manajemen yang jelas,
adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan, memiliki
kurikulum formal, adanya perencanaan, metode, media, serta
evaluasi pembelajaran, adanya batasan lama studi, kepada peserta
yang lulus diberikan ijazah terakhir dapat meneruskan pada jenjang
yang lebih tinggi.
2) Lembaga Pendidikan Nonformal
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
disebutkan bahwa lembaga pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan non formal adalah
29
Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), cet. 1, h. 137.
27
lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga negara yang tidak
sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang
tertentu dalam pendidikan formal.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Dengan kata lain, pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kemudaan,
pendidikan pembedayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan
lainnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah
pendidikan berlangsung dalam lingkungan masyarakat, guru adalah
fasilitator yang diperlukan, tidak adanya pembatasan usia, materi
pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis, waktu
pendidikan singkat dan padat materi, memiliki manajemen yang
terarah dan pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan
keterampilan khusus untuk persiapan diri dalam dunia kerja.
3) Lembaga Pendidikan Informal
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
disebutkan bahwa pendidikan Informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan. Lembaga pendidikan informal adalah
pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan
masyarakat. Pendidikan keluarga adalah pendidikan pertama dan
utama. Dikatakan pertama, karena bayi atau anak itu pertama kali
berkenalan dengan lingkungan dan mendapatkan pembinaan dari
sebuah anggota keluarga. Pendidikan pertama ini dapat dipandang
sebagai peletak pondasi pengembangan-pengembangan berikutnya.
28
Adanya istilah pendidikan utama juga dikarenakan adanya
pengembangan tersebut.
Namun pendidikan informal, khususnya pendidikan keluarga
memang belum ditangani seperti pada pendidikan formal, sehingga
masuk akal jika sebagian besar keluarga belum memahami dengan
baik tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Ciri-ciri
pendidikan informal adalah pendidikan berlangsung terus-menerus
tanpa mengenal tempat dan waktu yang berperan sebagai guru
adalah orang tua dan tidak adanya manajemen yang baku.30
Sedangkan menurut Hasbullah dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan, model bimbingan belajar itu ada 3, antara lain:
1) Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama, karena dalam keluarha inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan bimbingan. Dikatakan juga lingkungan
yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di
dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima
oleh anak adalah keluarga.
Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup
pada lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi
atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam
konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk
diri dalam fungsi sosialnya. Disamping itu keluarga merupakan
tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada
Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi.
Fungsi dan peranan keluarga dalam memberikan pendidikan
ialah sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak, menjamin
kehidupan emosional anak, menanamkan dasar pendidikan moral,
30
Ibrahim Bafadhol, Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 06, No. 11, 2017, h. 60-62.
29
memberikan dasar pendidikan sosial dan peletakan dasar-dasar
keagamaan.
2) Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari
pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan
dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan di
sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan
dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
Maksud dari pendidikan sekolah di sini adalah pendidikan
yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis,
bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat
(mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi). Ada
beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah menurut Tanlain yang dikutip oleh Hasbullah, yaitu sebagai
berikut:
a) Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang
yang memiliki hubungan hierarkis.
b) Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen.
c) Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan
yang harus diselesaikan.
d) Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan
umum.
e) Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan
berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk
masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan
pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. Sekolah
dikelola secara formal, hierarkis dan kronologis yang berhaluan pada
falsafah dan tujuan pendidikan nasional.
30
3) Lembaga Pendidikan di Masyarakat
Menurut Cook dalam Barnadib yang dikutip oleh Hasbullah,
Masyarakat diartikan sebagai kumpulan orang yang menempati suatu
daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki
sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat
bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan
ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan
sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tesebut
tampaknya lebih luas.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun
2003 disebut dengan jalur pendidikan nonformal ini, bersifat
fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi
usaha perbaikan taraf hidupnya.31
Terdapat 3 model bimbingan belajar, yaitu bimbingan belajar
informal yang didapat dari keluarga tempat pertama kita untuk belajar
sesuatu yang sederhana sampai kompleks, selanjutnya bimbingan
belajar formal yang didapat dari sekolah dan terakhir bimbingan belajar
nonformal yang kita dapatkan di lembaga-lembaga bimbingan belajar
seperti Nurul Fikri, Primagama, Ganesha Operation, dan lain
sebagainya. Lembaga bimbingan belajar merupakan pelengkap dari
pendidikan formal bukan pesaing sekolah, jadi dapat membantu siswa
ketika mengalami kesulitan dalam belajar dan untuk meningkatkan
prestasi belajarnya di sekolah.
31
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ed. Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), cet. 11, h. 38-58.
31
3. Seleksi Masuk PTN
Penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengacu pada Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi; Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada
Perguruan Tinggi Negeri. Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di
atas, jalur penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri. Mengenai
jumlah alokasi daya tampung 100 % pada setiap program studi PTN untuk
ketiga jalur tersebut yaitu SNMPTN paling sedikit 30%, SBMPTN paling
sedikit 30%, dan Seleksi Mandiri paling banyak 30%.
Jalur SNMPTN menyeleksi langsung nilai rapot calon mahasiswa,
sehingga mereka yang mendaftar tidak perlu mengikuti ujian terlebih
dahulu. Jalur SBMPTN, calon mahasiswa yang ingin mendaftar
diwajibkan mengikuti UTBK terlebih dahulu. Materi yang diujikan adalah
Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TPA). Nilai
UTBK ini nantinya dijadikan salah satu syarat untuk mendaftar SBMPTN.
Kemenristekdikti nantinya akan mengumumkan hasil SBMPTN
berdasarkan nilai UTBK calon mahasiswa yang memenuhi standar
kelulusan di perguruan tinggi. Sedangkan jalur mandiri, calon mahasiswa
mengikuti sejumlah tes yang diadakan oleh perguruan tinggi masing-
masing. Berikut penjelasan mengenai 2 jalur seleksi tulis masuk PTN:
a. SBMPTN
Berdasarkan Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 60 Tahun 2018 bahwa kuota setiap
Program Studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang
mengikuti SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen dari daya
tampung program studi di perguruan tinggi negeri (PTN).
32
SBMPTN 2019 merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru
dengan menggunakan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria
lain yang ditetapkan bersama oleh PTN. UTBK dapat diikuti oleh siswa
lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah
(SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017,
2018, dan 2019. Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan
seleksi jalur SBMPTN dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan
Tinggi (LTMPT). LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara
tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.32
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) adalah ujian SBMPTN
yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik
dari tes ini sama dengan tes tertulis biasanya yaitu menggunakan satu
perangkat tes untuk beberapa peserta dengan panjang waktu tes yang
sama. Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian butir soal yang
tidak lagi meggunakan kertas, baik untuk naskah soal maupun lembar
jawaban soalnya. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh
komputer. Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir soal
dari nomor pertama sampai dengan terakhir. Singkat kata sistem UTBK
ini ujiannya menggunakan komputer yang sudah dilengkapi dengan
software ujian SBMPTN dan tidak menggunakan kertas lagi. Ujian
Tulis Berbasis Cetak (UTBC) adalah ujian SBMPTN yang
diselenggarakan secara tertulis dan menggunakan kertas. Semua soal
disajikan di dalam kertas dan menjawab soal juga meggunakan kertas
(LJK) seperti pada ujian-ujian SBMPTN pertama kali diadakan tahun
2013 menggantikan ujian SNMPTN yang dihapuskan. Jadi perbedaan
mendasarnya hanya pada alat yang digunakan saja, kalau UTBK
menggunakan Komputer sedangkan UTBC menggunakan Kertas.33
32
Diakses melalui https://sbmptn.ltmpt.ac.id (Minggu, 29 September 2019,
pukul 12:13 WIB.) 33
Diakses melalui https://www.e-sbmptn.com/2018/02/utbc-utbk-
sbmptn.html?m=1 (Minggu, 29 September 2019, pukul 14:00 WIB.)
33
b. Seleksi Mandiri
Jalur Mandiri ialah bentuk seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh
masing-masing PTN dan dapat memanfaatkan nilai hasil UTBK di
SBMPTN. Penerimaan Mahasiswa S-1 pada perguruan tinggi yang
dikelola oleh pemerintah, sistem penerimaan diatur oleh PP No. 66
Tahun 2010. Karena dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing
perguruan tinggi negeri (tidak seperti SNMPTN yang dilaksanakan
secara bersama-sama di bawah koordinasi Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional), Jalur Mandiri dilaksanakan
secara tidak seragam dan bergantung kepada kebijakan masing-masing
perguruan tinggi negeri. Jalur Mandiri juga dapat berupa tes, sehingga
sering disebut pula dengan Ujian Mandiri. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pelaksanaan jalur mandiri untuk
penerimaan calon mahasiswa S1 pada jurusan dan fakultas yang
mengikuti SNMPTN akan dilaksanakan sesudah SNMPTN.34
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seleksi
penerimaan mahasiswa baru memiliki ketentuan yang berbeda-beda
berdasarkan proses penyaringan yang terstruktur, baik itu jalur undangan
maupun jalur tes tertulis. Jalur seleksi tertulis itu dibagi menjadi 2 macam
yaitu SBMPTN yang proses seleksinya diambil dari hasil UTBK (Ujian
Tulis Berbasis Komputer) dan seleksi Mandiri yang proses seleksinya
diserahkan kembali ke masing-masing PTN. Banyaknya peminat masing-
masing PTN membuat LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi)
harus mengelola seleksi penerimaan mahasiswa baru tersebut secara
34
Diakses melalui https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ujian_mandiri (Minggu, 29 September
2019, pukul 12:45 WIB.)
34
maksimal agar para mahasiswa yang lolos itu dapat tepat sasaran yakni
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan jurusan dan perguruan
tingginya.
Semua siswa kelas 12 mempunyai peluang yang sama untuk masuk
jurusan dan PTN yang mereka inginkan, yang membedakan ialah
semangat dan disiplin dari siswa itu sendiri. Berkat usaha, doa dan strategi
dalam pemilihan jurusan, ditambah dengan siswa yang memiliki tekad,
semangat yang tinggi dan yakin akan kemampuan yang ia miliki serta
dapat mengembangkannya di PTN nanti. Hal tersebut yang akan menjadi
kunci keberhasilan mereka masuk ke dalam jurusan dan PTN yang
diinginkannya.
35
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penyelusuran hasil penelitian tentang kiprah bimbingan
belajar dengan prestasi belajar siswa terdapat penelitian yang relevan:
1. Nur Amelia A. (Skripsi: 2017): Pengaruh Bimbingan Belajar terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD Inpres Batangkaluku Kabupaten
Gowa. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh bimbingan belajar
terhadap hasil belajar pada anak SD kelas IV sedangkan penelitian saya
pada anak SMA kelas 12 yang akan masuk Perguruan tinggi. Perbedaan
penelitian ini terdapat pada tempat, tahun dan target yang diteliti sehingga
memungkinkan perbedaan hasil.
2. Walidatul Faadhilah Al Ahmadan. (Skripsi: 2017): Peran Lembaga
Pendidikan Nonformal (Roemah Tawon) dalam Membangun Motivasi
Belajar Anak Jalanan Usia MI/SD. Hasil penelitian ini menunjukan sebuah
peran pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) sedangkan penelitian
saya tentang kiprah lembaga pendidikan nonformal atau lembaga
bimbingan belajar yang sudah memiliki banyak cabang tersebar di seluruh
Indonesia. Perbedaan penelitian ini variabel (X) adalah motivasi belajar,
sedangkan saya variabel (X) adalah prestasi belajar.
3. Dini Mayasari. (Skripsi: 2011): Pengaruh Orientasi Tujuan dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Peserta Bimbingan Belajar
LBB Primagama. Hasil penelitian ini menunjukan prestasi belajar siswa di
LBB Primagama sedangkan saya di LBB Nurul Fikri. Perbedaan penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif sedangkan saya kualitatif.
36
C. Kerangka Berpikir
Keterbatasan-keterbatasan sekolah dalam membimbing peserta didik
untuk mencapai prestasi akademik. Misalnya, satu orang guru mengajar di
dalam kelas dengan jumlah siswa sekitar 35 orang atau bahkan lebih. Guru
yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikannya sehingga tidak
berkompeten di mata pelajaran yang diajarkan. Proses belajar mengajar
seorang pengajar/tutor dengan siswa di luar jam sekolah dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, maka tercapai
tujuan belajar yang diinginkan. Kondisi ini ditangkap oleh masyarakat
sebagai sebuah peluang untuk membantu peserta didik mencapai prestasi
akademik, dari sini muncul berbagai lembaga bimbingan belajar.
Lembaga bimbingan belajar merupakan mitra sekolah yaitu lembaga
yang ikut membantu dan meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah
bukan menjadi pesaing sekolah. Anak yang ikut bimbingan belajar cenderung
mempunyai peluang yang lebih besar dalam mencapai prestasi akademik
karena dari segi jumlah peserta didik dalam 1 kelas itu terbilang lebih sedikit
daripada di sekolah sehingga para pengajar bisa lebih fokus dari satu anak ke
anak yang lainnya.
Hal yang menentukan bahwa peranan bimbingan belajar yang baik akan
membantu siswa lulus seleksi masuk PTN tidak lepas dari masukan, proses
dan keluaran. Masukannya yaitu peserta bimbingan belajar, manajer, staf,
pengajar/tutor, kurikulum, sarana prasarana dan biaya bimbingan belajar yang
mana peran dari para pengajar dalam lembaga bimbingan belajar itu
merupakan bagian terpenting dalam menentukan prestasi belajar siswa,
karena dengan kompetensi yang dikuasai para pengajar sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan maka proses pembelajaran akan berjalan secara
efektif sehingga tercapai tujuan pendidikan. Prosesnya yaitu KBM, latihan
soal dan penilaian yang mana tingginya persaingan untuk masuk PTN maka
dari itu para peserta bimbingan harus terbiasa mengerjakan latihan soal baik
pada saat KBM di Nurul Fikri maupun Try Out Online yang dapat diakses di
rumah masing-masing. Keluarannya ialah ujian, kepuasan dan masuk PTN
37
yang mana tujuan para orang tua memasuki anaknya ke dalam sebuah
lembaga bimbingan belajar pastinya untuk dapat masuk ke PTN dan jurusan
yang diinginkan dengan cara Nurul Fikri terus menjaga angka lulusan alumni
Nurul Fikri yang masuk PTN dan terus mengawal perkembangan SBMPTN
dan tes PTN lainnya yang menjadikan para orang tua mempercayai Nurul
Fikri sebagai tempat bimbingan belajar yang dapat membantu anaknya untuk
masuk ke PTN yang mereka inginkan. Oleh sebab itu, dengan adanya
lembaga bimbingan belajar diharapkan prestasi belajar siswa akan semakin
baik.
Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir Penelitian
Peranan Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Pamulang dalam Membantu Siswa Lulus
Seleksi masuk PTN
UMPAN BALIK
KELUARAN
a. Ujian
b. Kepuasan
c. Masuk PTN
PROSES
a. KBM
b. Latihan Soal
c. Penilaian
MASUKAN
a. Peserta Didik
b. Manajer dan Staf
c. Pengajar/tutor
d. Kurikulum
e. Sarana dan Prasarana
f. Biaya bimbingan belajar
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Pamulang, Jl. Siliwangi Raya, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu dimulai pada bulan Januari 2019
sampai dengan bulan September 2019, yang dapat dideskripsikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3. 1
Kegiatan Penelitian di Nurul Fikri Pamulang
No Kegiatan
Penelitian
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Studi
pendahuluan
2. Penyusunan bab
1-3
3. Penyerahan
surat izin
penelitian
4. Penelitian
5 Bimbingan
Skripsi
6. Pengumpulan
data dan
penyusunan
skripsi
7. Munaqosah
39
B. Latar Penelitian (Setting)
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
mengumumkan 168.742 peserta diterima di 85 Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) se-Indonesia melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SMBPTN) 2019. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari 714.652
peserta yang telah mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).35
Berdasarkan hasil SBMPTN tersebut dapat dikatakan bahwa peminat PTN
tidak seimbang dengan kuota PTN, maka dari itu diadakan seleksi yang
fungsinya untuk memilih yang terbaik berdasarkan skor dari Ujian Tertulis
Berbasis Komputer (UTBK).
Proses yang harus dilakukan oleh para siswa untuk mendapatkan skor
yang maksimal yaitu dengan belajar soal-soal tes masuk PTN. Selain belajar
di sekolah, alternatif solusi lain yaitu belajar tambahan di lembaga bimbingan
belajar yang sampai pada saat ini sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia
dengan merk atau nama lembaga bimbingan belajar yang beragam.
Salah satu lembaga bimbingan belajar yang diminati masyarakat yaitu
Nurul Fikri yang sampai pada saat ini cabangnya telah tersebar di 200 lokasi
belajar di Indonesia. Dengan banyaknya para lulusan Nuurl Fikri yang masuk
PTN maka Nurul Fikri berupaya semaksimal mungkin untuk terus
mengeluarkan soal-soal prediktif yang akan muncul di SBMPTN, perbanyak
latihan-latihan soal yang persis dengan UTBK sehingga para siswa pun dapat
terbiasa dengan soal-soal tersebut.
Karena respon yang baik dari para siswa Nurul Fikri didaerah
Tangerang Selatan, dan juga faktor banyaknya sekolah dari SD sampai SMA
sederajat yang berada di daerah Pamulang, maka Nurul Fikri Pamulang
menjadi pilihan bagi para orang tua untuk mengikutsertakan anaknya belajar
tambahan selain di sekolah khususnya untuk belajar latihan soal menghadapi
tes tertulis SBMPTN maupun seleksi Mandiri.
35
Diakses melalui https://ristekdikti.go.id/kabar/168-742-peserta-lulus-sbmptn-
2019-di-85-ptn-se-indonesia/ (Jum’at, 04 Oktober 2019, pukul 12:04 WIB.)
40
C. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati,
dan melihat bagaimana peran lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa terutama para siswa yang akan masuk ke
perguruan tinggi yang mereka inginkan. Peneliti memilih SMA sebagai fokus
penelitiannya dikarenakan untuk proses pencarian informasi seperti
wawancara, siswa SMA dapat memberikan peniliaian/persepsi mengenai
suatu program secara logis dan serius, sesuai dengan apa yang mereka
rasakan dan dapatkan dari program tersebut dibandingkan siswa SMP apalagi
SD.
Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian
kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh
pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan
fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak dicapai adalah
untuk mendeskripsikan, memahami dan memaknai peran lembaga bimbingan
belajar Nurul Fikri dalam membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya.
Menurut Fraenkel dan Wallen dalam buku Suharsaputra, penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang mengkaji kualitas hubungan, kegiatan,
situasi, atau material disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat
pada deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan rincian segala sesuatu
yang terjadi pada suatu kegiatan atau situasi tertentu.36
Sedangkan menurut Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk bahasa
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.37
36
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2014), cet. 2, h. 181. 37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ed. Revisi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2017), cet. 36, h. 6
41
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu keadaan yang
alamiah dengan mendeskripsikan kejadian tersebut ke dalam sebuah
deskripsi.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah responden yang dapat
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan
kiprah bimbingan belajar Nurul Fikri Pamulang dalam mencapai prestasi
belajar siswa. Peneliti membatasi subjek penelitian meliputi: manajer,
pengajar, staf administrasi, dan peseta bimbingan belajar yang berstatus
sebagai siswa kelas 12.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menjelaskan teknik apa yang digunakan
untuk menjaring data tentang variabel atau fokus penelitian. Dalam
memperoleh data atau informasi yang berkenaan dengan penelitian ini, maka
peneliti menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan data yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan informasi yang ingin dicari.
Maka teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang peran
bimbingan belajar dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar. Data
tersebut digunakan untuk mendeskripsikan metode pengajar dalam
menggali potensi siswa, strategi dalam menjaga kepercayaan para siswa
untuk menjadikan Nurul Fikri sebagai tempat bimbingan belajar yang akan
siswa pilih, kurikulum pembelajaran yang diterapkan, tantangan dan
hambatan Nurul Fikri dalam membantu siswa masuk PTN. Adapun pihak
yang diwawancarai adalah manajer Nurul Fikri Pamulang, pengajar,
peserta bimbel yang berstatus sebagai kelas 12 dan staf administrasi.
42
2. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang proses kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas dalam menghadapi ujian masuk perguruan
tinggi yang diinginkan dari berbagai jalur baik SBMPTN, UMPTN,
SIMAK UI dan lain sebagainya. Data ini akan dimanfaatkan untuk
membandingkan antara hasil wawancara dengan realitas. Adapun objek
yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran dalam program persiapan
langsung seleksi PTN pada pelajaran matematika.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen digunakan untuk memperoleh data yang
didokumentasikan oleh pihak lembaga bimbingan belajar, data yang akan
dikumpulkan melalui teknik dokumentasi meliputi: data sejarah lembaga
bimbingan belajar, profil lembaga bimbingan belajar, pengajar, sarana
prasarana, dan program tahunan/semesteran. Sehingga data dari hasil
dokumentasi tidak digunakan sebagai judgement hasil penelitian.
43
F. Instrumen Penelitian
Tabel 3. 2
Instrumen Wawancara Manajer, Pengajar dan Staf Administrasi
No. Fokus Sub Fokus
1. Tujuan Lembaga
Bimbingan Belajar
“Nurul Fikri”
Pelengkap dari sekolah formal bagi peserta
didik yang memerlukan waktu belajar lebih.
2. Fungsi Lembaga
Bimbingan Belajar
“Nurul Fikri”
- Memenuhi kebutuhan belajar yang tidak
didapat di sekolah formal
- Mengembangkan potensi peserta didik
(pengetahuan, keterampilan, sikap)
- Menyediakan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran
3. Pelaksanaan Lembaga
Bimbingan Belajar
“Nurul Fikri”
- Kegiatan pembelajarannya berpusat pada
peserta didik
- Pengajar berperan sebagai fasilitator
- Hubungan antara pengajar dan peserta didik
bersifat informal dan akrab
- Waktu penyelenggaraan relatif singkat
- Menggunakan metode pembelajaran yang
partisipatif
- Memggunakan berbagai sumber atau media
pembelajaran
44
Tabel 3. 3
Pedoman Wawancara Peserta Bimbingan Belajar Kelas 12
Indikator Item Pertanyaan No Item
Pertanyaan
Semangat dan tekat yang
tinggi untuk tembus PTN
yang diinginkan
- Mengikuti bimbingan
belajar selain di sekolah
- Mempunyai tujuan yang
jelas dalam mengikuti
belajar tambahan di lembaga
bimbel
- Mendapatkan bimbingan
yang sesuai dengan
kebutuhan
1
2
3
Tekun dalam menghadapi
tugas
- Berusaha menyelesaikan
tugas sebaik mungkin
- Mengerjakan tugas dengan
tepat waktu
- Memperhatikan penjelasan
guru dalam kegiatan
pembelajaran
4
5
6
Ulet menghadapi kesulitan
dan tantangan dalam
belajar
- Selalu bertanya kepada guru
atau temen mengenai materi
yang belum dipahami
- Memaksimalkan fasilitas
yang ada untuk menunjang
proses pembelajaran
7
8
Tidak cepat puas atas
prestasi yang diperoleh
- Selalu memperbaiki nilai
yang didapat apabila kurang
memuaskan
- Semakin giat belajarnya
setelah diadakan Try Out
9
10
45
sebagai pemanasan sebelum
SBMPTN maupun test ujian
mandiri masing-masing
PTN
Tabel 3. 4
Pedoman Observasi Sarana dan Prasarana
No. Hal-hal yang Diamati Keterangan
1. Keadaan fisik:
- Situasi lingkungan lembaga bimbingan
belajar “Nurul Fikri”
- Ruang kelas pembelajaran
- Sarana dan prasarana yang menunjang
pembelajaran
Tabel 3. 5
Daftar Ceklist Dokumen
No. Jenis Dokumen Ada Tidak
ada Ket
1 Profil Nurul Fikri
a. Sejarah berdirinya lembaga
b. Visi dan misi
c. Tujuan
d. Struktur organisasi
√ Baik
2 Data pengajar √ Baik
3 Data siswa bimbingan belajar kelas 12 √ Baik
4 Data siswa yang lulus PTN 3 tahun terakhir √ Baik
5 Program bimbingan belajar jenjang SD, SMP dan
SMA
√ Baik
46
6 Program bimbingan belajar khusus SMA kelas 12 √ Baik
7 Data inventaris lembaga bimbingan belajar
a. Kursi dan meja
b. Papan tulis
c. LCD TV
d. Lemari arsip
e. AC
f. Mading
g. Papan pengumuman
√ Baik
8 Data prasarana lembaga bimbingan belajar
a. Ruang pengajar
b. Ruang sekretariat
c. Ruang kelas
d. Mushola
e. Toilet
f. Tempat parkir
√ Baik
Tabel 3. 6
Pedoman Observasi KBM
No. Hal-hal yang Diamati Keterangan
1. Kegiatan pembelajaran:
- Proses kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas
- Metode apa saja yang diterapkan oleh tenaga
pengajar
- Konsultasi mengenai jurusan yang akan
diambil di perguruan tinggi sesuai dengan
minat dan bakat siswa
Dapat diperdalam
melalui wawancara
47
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Di dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif
menggunakan validitas interval (credibility) pada aspek nilai kebenaran, pada
penerapannya ditinjau dari validitas eksternal (transferability), dan realibilitas
(dependability) pada aspek konsistensi, serta obyektivitas (confirmability) pada
aspek naturalis. Pada penelitian kualitatif, tingkat keabsahan lebih ditekankan
pada data yang diperoleh. Melihat hal tersebut maka kepercayaan data hasil
penelitian dapat dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan
sebuah penelitian.
1. Perpanjangan Keikuksertaan
Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan para subjek
terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Jadi, bukan
sekadar menerapkan teknik yang menjamin untuk mengatasinya. Selain
itu, kepercayaan subjek dan kepercayaan diri pada peneliti merupakan
proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat
untuk mencegah usaha coba-coba dari pihak subjek.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap pokok
persoalan yang dilakukan secara terlalu awal. Hal itu mungkin dapat
disebabkan oleh tekanan subjek atau sponsor atau barangkali juga karena
ketidaktoleransian subjek, atau sebaliknya peneliti terlalu cepat
mengarahkan fokus penelitiannya walaupun tampaknya belum patut
dilakukan demikian.
3. Triangulasi
Cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan jalan membandingkannya
dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat
melakukannya dengan jalan:
48
a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan;
b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data;
c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data
dapat dilakukan.
4. Pemeriksaan Sejawat melalui Diskusi
Pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-
rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang
apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-
review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.
5. Analisis Kasus Negatif
Analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan
contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan
informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan
pembanding. Dalam suatu latihan kepemimpinan perusahaan, sebagian
peserta berhasil dengan baik dan telah menduduki kedudukan yang baik.
6. Pengecekan Anggota
Pengecekan anggota dapat dilakukan baik secara formal maupun
secara tidak formal. Banyak kesempatan tersedia untuk mengadakan
pengecekan anggota, yaitu setiap hari pada waktu peneliti melakukan
wawancara dengan para subjeknya.38
H. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.39
Dalam buku pedoman skripsi, analisis data yang akan dipergunakan dalam
penelitian kualitatif adalah model analisis data mengalir (flow model).
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip dalam buku pedoman skripsi,
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ed. Revisi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2017), cet. 36, h. 327-335 39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2016), cet. 26, h. 245.
49
pada model analisis ini terdapat empat teknik yakni pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.40
1. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini peneliti membuat catatan yang
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang
merupakan catatan lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan penulis
dengan wawancara kepada siswa, observasi proses kegiatan belajar
mengajar serta mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah
penelitian seperti profil Nurul Fikri, data para siswa dan data pengajar.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses penelaahan seluruh data yaitu
pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Adapun langkahnya dengan
proses menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan data mentah yang
telah diperoleh dari hasil penelitian.41
Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, peneliti
sudah mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan terkait penelitian
tentang peran lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam membantu
siswa meningkatkan prestasi belajar.
3. Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan secara umum dalam penelitian
kualitatif adalah teks naratif yang diceritakan secara panjang lebar, tetapi
ada teks naratif tertentu yang dialihkan menjadi bentuk gambar, bagan dan
tabel yang dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi
penelitian.42
4. Penarikan Kesimpulan
Setelah data terkumpul direduksi dan disajikan, langkah terakhir
dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi,
dengan menggunakan analisis model interaktif dari ketiga komponen
40
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Pedoman Penulisan Skripsi, h. 52. 41
Ibid., h. 53. 42
Ibid., h. 53
50
utama. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara dan
pemanfaatan dokumen yang terkait dengan peran lembaga bimbingan
belajar Nurul Fikri dalam membantu siswa meningkatkan prestasi belajarn
yang sedemikian banyak di reduksi untuk dipilih mana yang paling tepat
untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang
mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk
menjawab pertanyaan penelitian terkait dengan peran lembaga bimbingan
belajar Nurul Fikri dalam membantu siswa meningkatkan prestasi belajar.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan salah satu institusi
pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Fikri.
Bimbingan Belajar Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985 oleh sekumpulan
mahasiswa dan sarjana muslim Universitas Indonesia (UI) yang memiliki
kepedulian tinggi terhadap kondisi umat saat itu. Mereka kemudian saling
bertukar pikiran mencari bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan.
Tercetuslah ide untuk menyelenggarakan suatu aktivitas yang sesuai
dengan potensi yang mereka miliki, yaitu membuat lembaga bimbingan
belajar.
Untuk pertama kalinya Bimbingan Belajar Nurul Fikri
menyelenggarakan aktivitasnya di Jl. Kenari Jakarta Pusat. Waktu itu
jumlah siswanya hanya 35 orang, khusus bimbingan untuk menghadapi
SBMPTN (dulu dikenal dengan sebutan SIPENMARU (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru). Dari 35 siswa tersebut, 33 orang diterima di
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit, sedangkan dua orang yang lainnya
masuk sekolah kedinasan.
Sejak awal berdiri, Bimbingan Belajar Nurul Fikri telah
membuktikan diri untuk tetap komitmen mewujudkan prestasi dalam
setiap jenjang pendidikan. Bimbingan Belajar Nurul Fikri sebagai
bimbingan belajar tidak hanya memberikan pengetahuan akademis semata,
melainkan turut membimbing dan membina para siswa menjadi generasi
unggul.
Selain perkembangan jumlah siswa yang cukup pesat, Bimbingan
Belajar Nurul Fikri juga telah berhasil mencatat prestasi yang
menggembirakan dalam membantu siswa-siswi menembus berbagai
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit melalui jalur SBMPTN (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru) maupun non SBMPTN.
52
Keberhasilan ini memicu para perintis untuk lebih serius mengelola
lembaga bimbingan belajar yang mereka dirikan. Hingga saat ini,
Bimbingan Belajar Nurul Fikri sudah memiliki sekitar 200 cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia. Termasuk jumlah yang cukup besar, diantara
cabang Nurul Fikri yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya ialah
Nurul Fikri Pamulang.
Nurul Fikri Pamulang berdiri sejak tahun ajaran 2012/2013, dengan
jumlah siswa yang terbilang cukup banyak yaitu kurang lebih sekitar 400
siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA. Nurul Fikri Pamulang telah
banyak membantu para siswa untuk dapat meningkatkan prestasi
belajarnya, baik itu untuk dapat ranking di kelas, masuk sekolah favorit,
dan bahkan juga untuk masuk universitas unggulan yang diinginkan.
2. Visi dan Misi Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Visi:
“Memenuhi kebutuhan umat dalam menyongsong masa depan yang
gemilang sehingga predikat Khairu Ummah (ummat terbaik) dan Rahmatan
lil ’Alamin (Rahmat bagi semesta alam) dapat diraih”.
Misi:
1) Membantu para pelajar untuk memperoleh kesempatan guna melanjutkan
studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan biaya yang relatif
terjangkau.
2) Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang baik sehingga
mampu menunjang aktivitas pendidikan yang telah direncanakan dan
dapat mencetak lulusan yang berkualitas.
3) Menyediakan sarana-sarana yang menunjang untuk kesejahteraan umat
pada umumnya, terutama dari segi pendidikan.
4) Mencetak pribadi-pribadi yang memiliki pemahaman yang mendalam
dan menyeluruh terhadap ajaran Islam, wawasan berpikir yang luas,
cerdas, kreatif dan inovatif ditunjang semangat belajar yang tinggi.
5) Menjadi media bagi penyebarluasan idealisme Islam di kalangan
masyarakat akademisi, intelektual dan masyarakat luas.
53
Dengan dibentuknya visi dan misi seperti yang dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa Nurul Fikri memiliki tujuan untuk menjadi sebuah
lembaga bimbingan belajar yang bernafaskan Islam terbesar di Indonesia
dengan mencetak para generasi muslim yang berakhlak dan berkompeten,
mempunyai kesempatan masuk PTN favorit yang sama dan mampu bersaing
dalam era revolusi industri 4.0 ini.
3. Sarana dan Prasarana Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Sarana dan prasarana sangat diperlukan lembaga bimbingan belajar
dalam menunjang proses pembelajaran dan kegiatan siswa/i. Standar sarana
dan prasarana untuk sebuah Bimbingan Belajar memang berbeda dari
sekolah, karena memang lembaga bimbingan belajar itu hanya berpatokan
dalam aspek kognitif dan afektif siswa saja. Bimbingan belajar Nurul Fikri
memfasilitasi siswa/i dengan sarana dan prasarana yang baik dan memadai,
diantaranya sebagai berikut: Ruang kelas ber-AC, LCD TV untuk
pembelajaran yang bersifat audio visual, aplikasi belajar online, ruang
pengajar, ruang untuk konsultasi pembelajaran, mushola dan toilet.
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa sarana dan prasarana
Nurul Fikri Pamulang sudah baik. Dalam lingkup sebuah lembaga
bimbingan belajar dpaat dikatakan sudah memadai karena telah memenuhi
kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam segi kognitif
maupun afektif siswa.
4. Data Pengajar
Bimbingan belajar Nurul Fikri Pamulang mempunyai tenaga pengajar
yang berpengalaman, terlatih dan dibina secara terus menerus dengan
berbagai pelatihan dan pengembangan. Jumlah tenaga pengajar di Nurul
Fikri Pamulang sebanyak 33 tenaga pengajar. Tenaga pengajar Nurul Fikri
100% berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa jumlah pengajar
Nurul Fikri Pamulang dalam standarisasi sebuah lembaga bimbingan belajar
terbilang lebih dari cukup, karena memang disetiap jenjangnya disiapkan
54
minimal 1 pengajar dalam 1 mata pelajaran, dan hal terpenting yang selalu
dijaga oleh Nurul Fikri ialah kualifikasi dari para pengajarnya yang harus
berasal dari PTN, 100% pengajar Nurul Fikri merupakan lulusan dari PTN-
PTN ternama di Indonesia, hal tersebut telah dilakukan dari awal Nurul
Fikri berdiri sampai saat ini.
5. Data Kesiswaan
Bimbingan Belajar Nurul Fikri Pamulang sendiri tidak melakukan
penyeleksian terlebih dahulu dalam penerimaan siswa Nurul Fikri karena
Nurul Fikri yakin apabila para siswa/i mengikuti sistem yang telah dibuat
dan giat dalam belajar maka prestasi belajarnya di sekolah akan semakin
meningkat. Berikut adalah tabel jumlah siswa kelas 12 Nurul Fikri
Pamulang dalam 3 tahun terakhir:
Tabel 4. 1
Data Siswa Kelas 12 dalam 3 tahun terakhir
JURUSAN JUMLAH SISWA PER TAHUN
TOTAL 2016/2017 2017/2018 2018/2019
IPA 36 53 44 133
IPS 9 26 24 59
TOTAL 45 79 68 192
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah peserta
bimbingan belajar Nurul Fikri Pamulang di tahun 2019 mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya dan juga di Nurul Fikri Pamulang
mayoritas yang mengikuti bimbingan belajar ialah para siswa yang berasal
dari jurusan IPA, yang mana jurusan tersebut lebih kepada pelajaran eksak
atau hitung-hitungan sehingga jurusan IPA memang dianggap sebagai
jurusan yang cukup sulit oleh para siswa. Karena pelajaran-pelajaran eksak
yang dianggap lemah di sekolah makanya para siswa memilih untuk
mendalaminya di sebuah lembaga bimbingan belajar.
55
6. Data siswa yang lulus PTN 3 tahun terakhir (2017-2019)
Bimbingan belajar Nurul Fikri sangat menjaga angka kelulusan para
siswa yang masuk PTN dari tahun ke tahun, dengan berusaha untuk terus
meningkatkan jumlah siswa masuk PTN dan minimal sama dengan tahun
sebelumnya. Berikut adalah tabel jumlah siswa kelas 12 Nurul Fikri
Pamulang yang masuk PTN dalam 3 tahun terakhir:
Tabel 4. 2
Data Siswa Kelas 12 yang masuk PTN dalam 3 tahun terakhir
JURUSAN JUMLAH SISWA MASUK PTN
TOTAL 2016/2017 2017/2018 2018/2019
IPA 16 18 23 57
IPS 3 10 10 23
TOTAL 19 28 33 80
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa walaupun pada tahun
2019 terjadi penurunan peserta bimbingan belajar dari tahun 2018, tetapi
dalam jumlah siswa yang masuk PTN mengalami kenaikan. Peserta
bimbingan belajar lulus PTN yang berasal dari jurusan IPA lebih banyak
daripada yang berasal dari jurusan IPS, karena memang jumlah peserta
bimbingan belajar di jurusan IPA lebih banyak daripada jurusan IPS. Peserta
bimbingan belajar yang masuk PTN dapat dikatakan setiap tahunnya
mengalami kenaikan walaupun tidak banyak tetapi sangat berarti, karena
memang Nurul Fikri sangat menjaga angka kelulusan para siswa untuk
masuk PTN dari tahun ke tahun, untuk menjaga value yang diinginkan para
siswa untuk masuk ke jurusan dan PTN yang mereka inginkan.
56
7. Program Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Ada 2 bentuk program yang dimiliki Nurul Fikri yaitu program
reguler dan program khusus. Berikut penjelasannya:
a. Progam Reguler
Diperuntukan bagi siswa/i yang menduduki jenjang kelas 4-6 SD,
kelas 7-9 SMP dan kelas 10-11 SMA. Sasaran dari program ini ialah
penguasaan konsep dasar materi pelajaran di sekolah, pemantapan dan
peningkatan prestasi akademik. persiapan ulangan umum semester
(ulangan harian, tengah, akhir dan kenaikan kelas), persiapan dini
penjurusan (kelas 1 SMA), terakhir untuk persiapan dini UAS, UN bagi
SD dan SMP. Berikut biaya pada program reguler ini dalam tahun ajaran
2018/2019 disetiap jenjangnya. Kelas 4-6 SD itu sebesar Rp. 4.620.000,.
Kelas 7-9 dan 10-11 SMA itu sebesar Rp. 5.250.000,. Dapat diangsur
selama 7 kali, untuk yang ranking 1-5 di sekolah itu mendapat diskon
sebesar 30%, sehingga para siswa dapat termotivasi agar bisa mengikuti
bimbingan belajar dengan harga yang terjangkau.
b. Program Khusus
Diperuntukan bagi siswa/i kelas 12 yang ingin masuk PTN favorit.
Program yang pertama ialah PPLS, PPLS adalah program khusus bagi
siswa yang berani menginvestasikan waktu, tenaga dan pikiran sejak dini
untuk persiapan total menghadapi ujian masuk PTN secara terarah.
Materi yang didapatkan adalah materi seleksi masuk PTN (materi kelas
10-11-12 SMA), tidak mengikuti urutan program pengajaran di sekolah,
pelajaran sekolah dapat dikonsultasikan di luar jam belajar, setelah Ujian
Nasional program ini menjadi Super Intensif SBMPTN.
Program Super Intensif (SI) ini merupakan persiapan total dalam
menghadapi SBMPTN, dimana para siswa akan diberikan latihan ribuan
soal bertipe SBMPTN secara intensif. Belajar secara intensif dilakukan 3
hari setelah UN hingga 3 hari sebelum SBMPTN. Materi yang
didapatkan adalah persiapan total seleksi masuk PTN, pemahaman materi
dan pelatihan ribuan soal prediktif berstandar SBMPTN, problem set
57
lengkap dan pembahasan, tes harian setiap tatap muka dan pembahasan,
kumpulan rumus atau outline materi pembelajaran, the real Try Out
SBMPTN setiap pekan, perkembangan nilai kelulusan di PTN dan
pencapaian nilai materi pelajaran yang diujikan ditayangkan tiap pekan.
Selanjutnya ialah Program RONIN, Program khusus yang
dikembangkan Nurul Fikri bagi alumni SMA yang bertekad sukses
menghadapi berbagai ujian masuk PTN secara terarah. Materi yang
didapatkan adalah penguasaan konsep dasar materi berbagai ujian masuk
PTN, peningkatan keterampilan penyelesaian soal berstandar seleksi
masuk PTN, The Real Try Out ujian masuk PTN, informasi dan panduan
pemilihan jurusan PTN dengan matriks bantu pemilihan jurusan,
Learning skills dan bimbingan informasi PTN.43
Biaya dalam program
khusus ini sampai dengan intensif SBMPTN ialah Rp. 7.630.000,. Dapat
diangsur 7 kali, dan sama dengan program reguler untuk yang ranking 1-
5 di sekolah mendapat diskon 15%. Nurul Fikri sangat mengapresiasi
para siswa yang berprestasi.
Berdasarkan program reguler dan program khusus yang dimiliki Nurul
Fikri, biaya yang telah dikeluarkan oleh para orang tua peserta bimbingan
belajar sebanding dengan apa yang didapatkan oleh anaknya yaitu
peningkatan prestasi belajarnya dan juga berkesempatan untuk lulus di PTN
yang diinginkan dengan syarat mengikuti semua prosedur yang telah
dimiliki Nurul Fikri, para peserta bimbingan belajar yang tetap menjaga
semangatnya untuk belajar dan pastinya doa yang selalu dipanjatkan untuk
diberi kemudahan dalam melakukan segala sesuatunya.
43
Diakses melalui https://www.nurulfikri.co/bimbingan belajar/program-belajar/
(Kamis, 08 Agustus 2019, pukul 23:32 WIB).
58
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian dimulai dengan sub tentang pendekatan
pengembangan potensi siswa, strategi dalam menjaga kepercayaan masyarakat,
kurikulum pembelajaran yang diterapkan, tantangan dan hambatan Nurul Fikri
dalam membantu siswa masuk PTN serta peran bimbingan belajar dalam
membantu siswa mencapai prestasi belajar.
1. Pendekatan Pengembangan Potensi Siswa
Keberhasilan suatu pembelajaran, tidak hanya ditentukan oleh
perencanaan dan strategi yang dibangun oleh pengajar saja, tetapi terdapat
pilar penting yang mempengaruhinya, yaitu keselarasan dukungan dari
stakeholder Nurul Fikri, masyarakat dan sistem pendidikannya. Melalui
pendekatan pengembangan potensi siswa yang baik akan menghasilkan
output yang baik juga, yaitu siswa dapat masuk ke jurusan dan universitas
yang mereka inginkan. Banyak faktor permasalahan belajar yang dialami
oleh siswa, dengan adanya kerjasama dan tanggung jawab bersama maka
akan ada peningkatan potensi siswa. Tidak hanya itu, Nurul Fikri juga
mampu melalui cara/pendekatan seperti:
a. Penerapan Metode Pembelajaran yang Efektif
Metode pembelajaran merupakan faktor penting dalam mencapai
prestasi belajar siswa, karena dari proses pembelajaran yang efektif
akan membuat siswa termotivasi untuk meningkatkan semangat
belajarnya agar dapat mencapai prestasi belajar yang diinginkan.
Metode pembelajaran yang variatif itu tergantung dari mata pelajaran
yang akan diajarkan, karena metode antara pelajaran yang deskriptif
dan hitung-hitungan itu berbeda. Fokus pembelajaran siswa kelas 12
ialah lulus seleksi masuk PTN sehingga metode pembelajaran yang
efektif ialah metode pembelajaran Drill yaitu melakukan hal yang sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
memperkuat pelajaran yang telah dipelajari dengan cara banyak latihan
soal SBMPTN setelah materi selesai diajarkan.
59
Gambar 4. 1
Kegiatan Belajar Mengajar
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Nelza, pengajar
matematika Nurul Fikri Pamulang yang lebih menekankan untuk
memperbanyak latihan soal. Peserta bimbingan belajar kelas 12 dari
awal masuk sudah mengerjakan soal-soal SBM dari tahun-tahun
sebelumnya yang disesuaikan dengan materi dari kelas 10 hingga kelas
12. Nelza mengatakan bahwa beliau memiliki 3 cara dalam
pembelajaran, yaitu cara yang diajarkan biasa di sekolah, rumus cepat
yang digunakan, dan ketiga yaitu karena SBM jawabannya pilihan
ganda, jadi ada tipe soal matematika yang memang gak nemu
konsepnya, itu dicoba-coba dari pilihan jawabannya mana yang masuk
ke soalnya tersebut. Setelah materi langsung latihan terus dibahas. Jadi,
para peserta bimbingan belajar memang ditekankan untuk dapat
memahami konsep dari setiap tipe soal sehingga terbiasa dengan soal-
soal yang mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda.44
Selanjutnya, perbedaan metode pembelajaran yang diterapkan
oleh Jundi, pengajar biologi Nurul Fikri Pamulang yang lebih
44
Hasil wawancara dengan Nelza, Pengajar Matematika Nurul Fikri
Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 11.00 WIB.
60
menekankan untuk jangan dihafal, tapi dibaca kemudian ditulis.
Pertama, bikin main map mengenai materi yang akan dipelajari dihari
itu kemudian dibikin jembatan keledai, bagaimana cara-caranya
menghafalkan sebegitu banyak nya. Intinya materi itu jangan dihafal,
tapi dibaca kemudian ditulis.45
Metode pembelajaran yang diterapkan oleh para pengajar
disesuaikan dengan jurusan dari masing-masing peserta bimbingan
belajar, sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan
hasil observasi mata pelajaran matematika, pengajar menguasai secara
penuh materi yang akan disampaikan dengan rumus-rumus yang
sederhana, setelah itu siswa langsung diberikan soal-soal terkait materi
yang telah disampaikan dan langsung dibahas bersama-sama.
b. Pemenuhan Fasilitas
Pemenuhan fasilitas sesuai dengan yang dibutuhkan merupakan
penunjang agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal,
tidak hanya sarana prasarana saja, tetapi fasilitas yang mengikuti
perkembangan zaman semacam aplikasi yang memudahkan siswa
mengakses pembelajaran dirumah.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Di Nurul Fikri, standarisasinya itu sudah
ada papan tulis, ada LCD TV untuk menggambarkan pembelajaran
audio visual agar bisa lebih komprehensif dan juga ada aplikasi NF
Juara agar siswa dapat memutar-mutar ulang video pembelajarannya
dirumah. Kalau bimbingan belajar yang hanya online para siswa
kesulitan untuk berkonsultasi, siswa tidak merasakan human touch
dalam pembelajaran. Di Nurul Fikri, aplikasi tersebut merupakan
pelengkap dari proses pembelajaran yang ada di kelas.46
45
Hasil wawancara dengan Jundi, Pengajar Biologi Nurul Fikri Pamulang,
pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 14.00 WIB. 46
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
61
Selanjutnya Alifia, peserta bimbingan belajar kelas 12
mengatakan hal yang sama mengenai aplikasi yang dibuat oleh Nurul
Fikri. Aplikasi NF Juara itu membantu dalam mengerjakan soal-soal
Try Out SBM sehingga Alifia pun hafal model soal yang biasa keluar di
Try Out itu, harus dikerjakan dengan cara yang seperti apa.47
Sebuah lembaga bimbingan belajar memang lebih menekankan
kepada kemampuan kognitif, sehingga fasilitas yang ada di Nurul Fikri
untuk standar sebuah lembaga bimbingan belajar itu sudah terpenuhi.
Fasilitas yang diberikan di NF bukan hanya bentuk fisik untuk
penunjang pembelajaran saja, tetapi dengan mengikuti perkembangan
zaman, NF pun membuat sebuah aplikasi atau sistem yang
memudahkan para siswa untuk mengakses pelajaran, terutama untuk
kelas 12 yang akan mengerjakan Try Out rutin secara online di aplikasi
tersebut.
c. Pembinaan Kepribadian Muslim
Nurul Fikri tidak hanya sekedar memberikan bekal intelektual
kepada para siswanya, tetapi Nurul Fikri juga berusaha melakukan
pembinaan kepribadian muslim yang ditekankan pada pembentukan
akhlaqul karimah. Materi-materi terkait diberikan kepada para siswa
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini sesuai dengan
yang disampaikan oleh Selamet, pengajar Bimbingan Informasi
Pendidikan Nurul Fikri Pamulang. Dalam 1 semester itu BIP ada 9
pertemuan. Mengikuti silabus yang telah diberikan NF Pusat. BIP itu
fokus ke pembentukan akhlak, motivasi dan info masuk PTN ke jurusan
yang sudah memang siswa inginkan maupun belum.48
47
Hasil wawancara dengan Alifia, Siswa Kelas 12 yang mengikuti binbingan
belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 10.30 WIB. 48
Hasil wawancara dengan Selamet, Pengajar Bimbingan Informasi
Pendidikan (BIP) Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 13.10
WIB.
62
Gambar 4. 2
Pembelajaran BIP
Topik-topik bimbingan tersebut disampaikan dalam kegiatan tatap
muka di kelas melalui sesi Bimbingan dan Informasi Pendidikan (BIP).
Selain itu, Bimbingan Belajar Nurul Fikri juga berupaya untuk
menciptakan nuansa Islami selama berlangsungnya proses belajar
mengajar. Hal ini juga sama dengan yang disampaikan oleh Falaq,
Manajer Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Pertama, potensi yang
dikembangkan itu dari segi kognitifnya. Kemudian dari sikap, yaitu
afektifnya yang didapat dari lingkungan yang islami, sistem belajar
yang juga islami, kemudian juga ada materi mengenai sikap, akhlak,
mental spiritual di pelajaran BIP (Bimbingan Informasi Pendidikan).49
Pembinaan kepribadian muslim yang dilaksanakan oleh para
pengajar BIP disesuaikan dengan silabus yang dibuat Nurul Fikri Pusat.
Nurul Fikri menjadikan BIP sebagai sebuah mata pelajaran karena
memang NF menganggap pembentukan kepribadian muslim dan
motivasi semangat belajar penting bagi para siswa untuk menjaga
semangat belajarnya dan meningkatkan prestasi belajarnya.
49
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
63
2. Strategi dalam Menjaga Kepercayaan Masyarakat
Setiap lembaga bimbingan belajar pasti mempunyai strategi untuk
para peserta bimbingan belajarnya agar masuk perguruan tinggi dan
jurusan yang mereka inginkan. Tinggal bagaimana sebuah lembaga
bimbingan belajar tersebut terus mengikuti perkembangan SBMPTN
setiap tahunnya, agar apa yang akan dipelajari dan yang akan keluar di
SBMPTN itu sejalan.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Falaq, Manajer Nurul
Fikri Wilayah Banten 2. Program konsultasi jurusan sudah ada di Nurul
Fikri, dimana siswa itu punya nilai Try Out yang menjadi acuan Nurul
Fikri untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kesempatan dalam
memilih jurusan namanya yaitu MBPJ (Matriks Bantu Pemillihan
Jurusan). Program tersebut merupakan hasil pengolahan dari para lulusan
NF yang sudah diterima di PTN yang akhirnya NF bisa memetakan kira-
kira dengan nilai segini, potensinya sebesar apa untuk dapat masuk ke
jurusan dan PTN yang mereka inginkan.50
Berikut ini hal-hal penting yang selalu dikembangkan oleh Nurul
Fikri agar para siswa mampu mengerjakan soal-soal yang ada di
SBMPTN, bukan karena keberuntungan tetapi memang karena usaha para
siswa dan Nurul Fikri untuk memberikan yang terbaik, yaitu:
a. Layanan Unggulan
Tujuan siswa kelas 12 mengikuti bimbingan belajar pastinya
untuk dapat masuk ke PTN dan jurusan yang mereka inginkan, dan
untuk memilih bimbingan belajar yang nyaman itu bukan hal yang
mudah, karena memang siswa mencari sebuah tempat bimbingan
belajar yang nyaman baik itu dari lingkungan, pengajar dan teman-
temannya. Tentunya juga dilihat dari para alumni yang masuk ke PTN
favorit.
50
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada hari rabu 07
agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
64
Puluhan bimbingan belajar yang ada di Indonesia, dengan ciri
khasnya masing-masing berlomba-lomba untuk meyakinkan para siswa
untuk tertarik di suatu lembaga tersebut. Jadi, memang harus ada
inovasi-inovasi yang memang siswa itu butuhkan untuk kedepannya.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Mursyid, Staf
Administrasi Nurul Fikri Pamulang. Untuk menarik minat siswa,
khususnya dikelas 12 sejak tahun ajaran 2018 sudah ada aplikasi belajar
online, dan Try Out pun sudah berbasis online karena mengikui sistem
SBM yang tahun lalu, yaitu berbasis komputer. Kemudian ada juga
aplikasi namanya “ana pro” untuk yang mau SNMPTN, caranya dengan
menginput nilai siswa dari semester 1 sampai dengan semester 5 dan
nanti hasilnya itu akan keluar apakah PTN dan Jurusan yang ia inginkan
masuk ke nilai dia atau tidak, kalau tidak di aplikasi tersebut juga akan
ada solusi yaitu jurusan yang sama tetapi di universitas berbeda yang
masuk dalam nilai siswa tersebut. Sedangkan untuk SBMPTN seperti
yang dikatakan Falaq ada yang namanya Matriks Bantu Pemilihan
Jurusan, Nurul Fikri mempunyai tim khusus menangani tentang
bagaimana cara penilaian SBMPTN karena di NF Pusat itu ada
namanya Arif Fadillah, beliau merupakan pakar psikometri BKBNF.
Maka dari itu, Try Out SBM yang ada di NF itu mirip-mirip dengan
UTBK yang sebenarnya karena memang pengolahan nilai Try Out
UTBK NF sesuai dengan sistem yang digunakan LTMPT.51
Sebuah lembaga bimbingan belajar yang baik itu memang yang
memenuhi kebutuhan siswanya. seperti yang disampaikan pula oleh
Wita Wimala, peserta bimbingan belajar kelas 12 yang lintas jurusan
dari IPA ke IPS. Wita dapat SBM Akuntansi UNPAD. Wita memilih
NF itu karena setelah survei ke berbagai tempat bimbingan belajar dan
tanya ke teman-temannya di NF ini yang dari awal kelas 12 sudah
51
Hasil wawancara dengan Mursyid, Staf Administrasi Nurul Fikri
Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 14.25 WIB.
65
belajar soal-soal SBM. ini yang dibutuhkan oleh Wita, seorang siswa
yang lintas jurusan.52
Siswa kelas 12 mempunyai waktu sekitar 10 bulan untuk belajar
UN dan SBMPTN, sehingga siswa membutuhkan suatu layanan dan
bimbingan yang dibutuhkan untuk mereka mengerjakan soal-soal UN
dan SBMPTN nantinya.
b. Pengolahan Nilai Try Out Masuk PTN
Dalam setiap Try Out masuk PTN yang dilakukan di Bimbingan
Belajar Nurul Fikri, baik pada program reguler maupun program
intensif, nilai peserta akan diolah dengan menggunakan sistem
penghitungan Nilai Nasional seperti di SBMPTN atau Tes Mandiri
masing-masing perguruan tinggi sebenarnya. Hasil penghitungan Nilai
Nasional tersebut nantinya dapat dipergunakan siswa untuk memilih
jurusan yang sesuai dengan nilai yang mereka peroleh melalui MBPJ
(Matriks Bantu Pemilihan Jurusan) yang merupakan paduan praktis
bagi siswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan
mereka.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Untuk masuk PTN dari tahun ke tahun
itu sistemnya bisa berbeda-beda, maka dari itu Nurul Fikri terus
mengawal bagaimana siswa ini bisa masuk berdasarkan syarat masuk
untuk lolos di SBMPTN, jalur tertulis, nah salah satu yang dijaga selain
para pengajarnya yang 100% dari PTN, juga soal-soal yang NF berikan
itu prediktif untuk di SBMPTN. Kalau sekarang ini tahap-tahap
pengembangannya dari NF yaitu membuat strategi 4 kuadran
maksudnya itu NF membagi soal-soal selama puluhan tahun yang biasa
52
Hasil wawancara dengan Wita Wimala, Siswa Kelas 12 yang mengikuti
binbingan belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 10.55
WIB.
66
keluar, mana saja yang sulit, mana yang mudah, mana yang sering
keluar dan mana saja yang jarang keluar.53
Pengolahan Try Out yang dijalankan oleh Nurul Fikri,
mempunyai bentuk yang berbeda-beda mengikuti SBMPTN
sesungguhnya, jadi para siswa terbiasa untuk mengerjakan soal-soal Try
Out tersebut. Seperti yang disampaikan Alifia selaku siswa kelas 12
mengatakan hal yang sama mengenai Try Out yang dibuat oleh Nurul
Fikri. dalam SBMPTN ada TPS (kemampuan kuantitatif, kemampuan
membaca dan menulis dan penalaran umum, pengetahuan membaca dan
menulis) dan TPA (Matematika saintek, fisika, kimia dan biologi). Try
Out Nurul Fikri yang sifatnya berkala membuat para siswa memahami
bentuk dan tipe soal yang akan mereka kerjakan di SBMPTN yang
sesungguhnya.54
Try Out rutin dimaksudkan untuk membantu siswa menjawab
soal-soal di SBMPTN karena Try Out Nurul Fikri mempunyai bobot
soal yang sama dengan SBMPTN sesungguhnya, jadi para siswa
terbiasa dan memahami konsep dasar dari setiap soal yang diberikan.
c. Biaya yang Terjangkau
Bimbingan Belajar Nurul Fikri dikelola berdasarkan motivasi
amal Islami, bukan bisnis semata sehingga tidak ada pretensi untuk
memberatkan para siswa dengan menuntut biaya yang tinggi. Biaya
yang dikenakan oleh Bimbingan Belajar Nurul Fikri reasonable dan
terjangkau oleh masyarakat dari berbagai tingkat ekonomi, karena
memang Nurul Fikri berharap bahwa pelayanan yang disediakan
Bimbingan Belajar Nurul Fikri dapat dinikmati oleh kalangan seluas
mungkin.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Untuk kategori bimbingan belajar se
53
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB. 54
Hasil wawancara dengan Alifia, Siswa Kelas 12 yang mengikuti binbingan
belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 10.30 WIB.
67
Nasional Nurul Fikri termasuk hemat dari pada bimbingan belajar
lainnya. Karena Nurul Fikri mempunyai misi untuk ingin para siswa
muslim itu banyak yang masuk ke PTN. Karena kalau memakai tarif
yang mahal, yang ada nanti hanya kalangan atas saja yang bisa masuk
ke NF, dan NF tidak mau seperti itu, NF merasa bahwa semua orang
mempunyai kesempatan masuk ke PTN.55
Sejak Nurul Fikri berdiri pun memang visi misi para pendirinya
ialah bagaimana para siswa/i muslim dapat memiliki kesempatan yang
sama untuk masuk ke PTN dengan mengikuti berbagai program yang
ada di bimbingan belajar, sehingga mereka mempunyai pedoman untuk
bisa masuk ke jurusan dan PTN yang mereka inginkan. Hal ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Meuthia siswa kelas 12 Nurul Fikri
Pamulang. Alasan pertama masuk NF, karena harganya itu lebih
terjangkau dibandingkan bimbingan belajar lain saat ini dan juga di
Nurul Fikri itu sangat terasa nuansa Islaminya dibandingkan dengan
lembaga bimbingan belajar lainnya.56
Nurul Fikri berupaya untuk memberikan program dan fasilitas
semaksimal mungkin dengan biaya yang terjangkau, sehingga semua
kalangan mempunyai kesempatan untuk dapat mengikuti bimbingan
belajar dan mempunyai kesempatan untuk masuk ke jurusan dan PTN
yang mereka inginkan sesuai dengan rekomendasi dari Nurul Fikri yang
dilihat dari perkembangan nilai siswa tersebut selama di Nurul Fikri.
d. Evaluasi Pembelajaran yang Sistematik
Evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan
strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan
dari pembelajaran itu sendiri, tujuan dari evaluasi pembelajaran ialah
untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses pembelajaran
55
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB. 56
Hasil wawancara dengan Meuthia Azzahra, Siswa Kelas 12 yang
mengikuti binbingan belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019
pukul 16.17 WIB.
68
yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Berikut ini bentuk-bentuk evaluasi pembelajaran yang
sistematik yang dimiliki oleh Nurul Fikri:
1) Tes Formatif (TF) dan Tes Harian (TH), ialah tes yang harus
dikerjakan oleh siswa untuk mengukur daya serap siswa terhadap
materi yang telah disampaikan pada setiap pertemuan.
2) Kuis, ialah tes yang diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap sejumlah pokok bahasan yang telah disampaikan.
3) Tes Evaluasi (TE) dan Try Out (TO), ialah ramuan tes yang
mengandung sejumlah pelajaran yang akan diujikan pada tes-tes
yang diselenggarakan oleh sekolah. Tes ini bertujuan untuk
mengukur kemampuan siswa sekaligus membantu siswa dalam
menghadapi tes-tes di sekolah maupun SBMPTN. 4) Problem Set, ialah kumpulan soal yang telah dibukukan yang harus
dikerjakan di rumah oleh para siswa dan dilaporkan hasilnya ke
Bimbingan Belajar Nurul Fikri. Pemberian Prolem Set ini
dimaksudkan agar siswa terbiasa belajar rutin dan ulet. 5) Rapor Standar, selama belajar di Bimbingan Belajar Nurul Fikri,
siswa akan mendapatkan nilai dari testes yang diberikan, hasilnya
lalu dirangking dengan siswa Bimbingan Belajar Nurul Fikri seluruh
cabang atau secara nasional. Selanjutnya, agar lebih mudah
melakukan kontrol, nilai tersebut dilaporkan secara rutin dalam
bentuk Rapor Standar. Rapor ini dibuat menyerupai rapor di sekolah.
Bedanya, nilai siswa tidak dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
melainkan dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan
Bimbingan Belajar Nurul Fikri. 6) Perangkat Koreksi, untuk dapat menilai hasil-hasil tes yang diikuti
oleh siswa, maka tes tersebut selanjutnya diolah dengan dukungan
Mesin OpScan, sistem komputerisasi dan Software pendidikan
mutakhir.
69
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Pertemuan tatap muka di kelas per
materi itu ada yang namanya tes formatif. Try Out itu berkala, untuk
semester 1 di kelas 12 itu sekitar 2 bulan sekali. Untuk semester 2 itu
sekitar 1 bulan sekali dan 3 hari setelah UN itu intensif SBMPTN
diadakan Try Out sepekan sekali, karena pada saat intensif SBMPTN
itu dalam seminggu lima kali para siswa belajar di kelas.57
Semua bentuk evaluasi yang diterapkan Nurul Fikri itu bersifat
berkala dari bentuk evaluasi yang dibahas per materi sampai bentuk
evaluasi yang komprehensif, untuk siswa kelas 12 memang harus
banyak mengerjakan latihan soal, agar terbiasa dengan berbagai jenis
soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda pula.
Hal tersebut sama dengan apa yang di sampaikan oleh Meuthia
Azzahra, siswa kelas 12 yang lolos SBMPTN di IPB jurusan Kimia.
Soal-soal di Nurul Fikri tergolong sulit dan juga soal-soal SBM yang
dikerjakan selama di Nurul Fikri itu mirip-mirip dengan soal yang ada
di SBMPTN sebenarnya kemarin. Jadi menurut Meuthia, Try Out NF
sangat membantu dalam mengerjakan soal-soal SBMPTN kemarin.58
Tim pembuat soal-soal Try Out Nurul Fikri memang mengambil
dari soal SBMPTN di tahun-tahun yang lalu yang sering keluar disetiap
tahunnya, mulai dari soal yang mudah hingga yang sulit. Sehingga
diharapkan siswa dapat terbiasa dan memahami tipe-tipe soal yang akan
mereka kerjakan.
3. Kurikulum Pembelajaran yang Diterapkan
Kurikulum merupakan sebuah sistem rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam
aktivitas belajar mengajar. Berikut ini paparan dari Falaq, Manajer Nurul
57
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada hari
rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB. 58
Hasil wawancara dengan Meuthia Azzahra, Siswa Kelas 12 yang mengikuti
binbingan belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 16.17
WIB.
70
Fikri Wilayah Banten 2 mengenai kurikulum yang diterapkan oleh Nurul
Fikri. Kurikulum yang diterapkan Nurul Fikri sama dengan sekolah,
karena memang sebuah lembaga bimbingan belajar itu merupakan mitra
sekolah bukan pesaing sekolah, dan untuk proses pembelajaran kelas 12
pun memang difokuskan untuk membahas soal-soal untuk masuk ke PTN
dengan mengulang kembali pelajaran-pelajaran dari kelas 10 dan soal-soal
SBMPTN di tahun-tahun sebelumnya. Begitupun silabus yang dimiliki
oleh para pengajar, sama seperti di sekolah ada indikator-indikator yang
harus dicapai.59
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Nelza, pengajar
matematika Nurul Fikri Pamulang. Panduan mengajar ada silabus dan
indikator yang harus dicapai disetiap pertemuan dan bentuknya lebih
sederhana dari sekolah, karena Nelza juga pernah mengajar di sekolah. Di
NF ada rapat kerja juga untuk persiapan pengajarannya. 60
Lembaga bimbingan belajar ialah sebuah pendidikan non formal
yang menjadi penunjang sebuah pendidikan formal yaitu sekolah, sehingga
kurikulum yang ada di Nurul Fikri sama seperti yang ada di sekolah.
Hanya saja, panduan mengajar yang ada di Nurul Fikri bentuknya lebih
sederhana daripada di sekolah pada umumnya.
4. Tantangan dan Hambatan Nurul Fikri
Dalam membangun sebuah kepercayaan itu memang tidak mudah
apalagi berkaitan dengan masa depan seseorang, kendala-kendala pasti
akan bermunculan mewarnai prosesnya. Berdirinya Nurul Fikri Pamulang
tidak serta merta berjalan dengan lancar. Dalam prosesnya pasti ada
tantangan dan hambatan yang membuat Nurul Fikri menjadi lebih baik
lagi, berikut ini bagian dari tantangan dan hambatan yang dihadapi Nurul
Fikri:
59
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada hari
rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB. 60
Hasil wawancara dengan Nelza, Pengajar Matematika Nurul Fikri Pamulang,
pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 11.00 WIB.
71
a. Peningkatan Prestasi Akademik
Sebuah lembaga bimbingan belajar dituntut untuk dapat
mengatasi masalah belajar anak dan mendapatkan beberapa cara
bagaimana agar belajar menjadi optimal dan efisien. Dengan adanya
pengajar akan meningkatkan minat belajar siswa, serta para siswa
dituntut untuk dapat memahami teknik belajar yang efektif agar
pembelajaran tidak membosankan, sehingga seiring berjalannya waktu
rasa tanggung jawab terhadap diri siswa sendiri akan muncul.
Manajer Nurul Fikri Wilayah Banten 2 menyampaikan bahwa NF
memang tidak ada seleksi siswa untuk dapat bimbingan belajar disini,
karena NF yakin semua orang yang daftar ke NF bisa dan
berkesempatan masuk ke PTN. Selama siswa tersebut mengikuti sistem,
mengikuti pembelajaran, mau berkonsultasi, dan termotivasi untuk
meninggikan nilai yang sudah terstandarkan di NF. Dengan adahnya
proses pembelajaran untuk kurikulum yang terstandarkan untuk masuk
PTN, soal-soal yang prediktif, pengajar-pengajar yang murni 100% dari
PTN, modul disusun secara sistematis dan lebih mudah untuk dipahami
oleh siswa, outline-outline, rumus-rumus cepat yang sudah disiapkan,
problem set ribuan soal agar siswa terbiasa dengan soal-soal dan Try
Out yang prediktif, dan sistem penilaian yang sama persis digunakan
oleh para panitia SBMPTN. Dengan usaha-usaha tersebut NF
mempunyai target agar para siswa dapat masuk PTN.61
Setiap anak memiliki kesempatan belajar yang sama, dan berhak
untuk mendapatkan nilai yang memuaskan sesuai dengan usaha yang ia
lakukan. Selama siswa mengikuti sistem yang telah dibuat dan berdoa
pastinya, prestasi belajar akan mengikuti.
Pernyataannya sama seperti yang disampaikan oleh Alifia,
mengenai cara belajarnya yang mengikuti prosedur yaitu fokus ke
SBMPTN sejak awal kelas 12. Untuk UN sendiri, Alifia berpikirnya
61
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
72
akan aman. Jadi fokus belajar untuk latihan soal-soal SBM dari bulan
januari. Pada saat aku belajar untuk SBM dari awal kelas 12 ternyata
tanpa disadari juga aku juga dapat mengerjakan soal-soal UN itu
sendiri, karena memang soal-soal SBM itu lebih sulit dari soal UN.62
Semua peserta bimbingan belajar mempunyai peluang yang sama
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, yang membedakan ialah
semangat dari siswa itu sendiri untuk terus disiplin mengikuti prosedur
yang ada dan mengikuti segala bentuk program yang telah dirancang
seefektif mungkin oleh Nurul Fikri agar para siswanya itu dapat
meningkatkan prestasi khususnya kelas 12 yang akan masuk ke PTN.
b. Waktu Belajar yang Relatif Singkat
Pengajar bimbingan belajar mempunyai tantangan tersendiri
dalam masalah waktu belajar yang relatif singkat, jika dibandingkan
dengan waktu belajar yang ada di sekolah. Para pengajar pun juga
mempunyai target materi yang harus dicapai setiap pertemuannya, agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan silabus.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Nelza, pengajar
matematika Nurul Fikri Pamulang. Pembelajaran hanya 60 menit dalam
1 mata pelajaran, makanya di Nurul Fikri ada layanan konsultasi di luar
kelas, yaitu dengan konfirmasi dulu ke staf administrasi untuk sama-
sama mencocokan jadwal antara siswa dengan pengajar.63
Waktu belajar yang relatif singkat, membuat para pengajar dan
peserta bimbingan belajar harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran, ada
beberapa siswa yang terlambat hadir pada saat materi telah selesai
dijelaskan, tetapi pengajar tidak bisa mengulang materi, karena
memang waktu sudah dialokasikan dengan baik agar pembelajaran
62
Hasil wawancara dengan Alifia, Siswa Kelas 12 yang mengikuti binbingan
belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 10.30 WIB. 63
Hasil wawancara dengan Nelza, Pengajar Matematika Nurul Fikri
Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 11.00 WIB.
73
dapat terselesaikan. Kurangnya disiplin beberapa siswa membuat siswa
tersebut kurang menguasai materi yang telah diajarkan.
c. Pemilihan Jurusan Tidak Sesuai Kompetensi
Biasanya pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan kompetensi
siswanya ialah para orang tua yang memaksakan kehendaknya untuk
dapat memasukkan anaknya ke jurusan dan PTN favorit, sedangkan jika
dilihat dari nilainya, anak tersebut mempunyai sedikit peluang untuk
dapat masuk, karena sangat banyak pesaingnya yang ingin masuk ke
jurusan dan PTN tersebut.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Dari awal mulai pembelajaran Nurul
Fikri sudah bisa memprediksi dan merekomendasikan para peserta
bimbingan belajar untuk masuk ke jurusan dan PTN yang sesuai dengan
nilai dan kemampuannya, namun ada saja orang tua siswa yang
memang tetap mau jurusan dan PTN mereka mau tanpa melihat
seberapa besar peluang untuk masuk ke jurusan tersebut, biasanya
orang tua yang seperti itu memang mereka sudah bisa mengelola resiko
yang akan terjadi ketika anaknya tersebut tidak masuk ke jurusan dan
PTN tersebut, karena kalau memang para orang tua mau komplain, dari
awal NF sudah memberikan warning untuk tidak memilih jurusan
tersebut, jadi para orang tua pun pasti akan segan untuk komplain
karena dari pihak NF sudah memberikan peringatan dari awal.64
Selanjutnya, hal tersebut dipaparan juga oleh Jundi, Pengajar
Biologi. Dengan menyajikan data-data yang real. Ini loh nilai-nilai
kamu, ini loh batas nilai yang harus kamu capai masuk jurusan ini. Jika
memang masalahnya tuntutan orang tua, orang tuanya juga NF panggil
untuk melihat ini loh nilai anak ibu, dan dengan nilai segini NF
rekomendasikan untuk tetap di PTN tersebut tetapi dengan jurusan yang
berbeda. Jadi, menampilkan data real sehingga para orang tua pun jadi
64
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
74
paham dan rata-rata yang mengikuti rekomendasi dari NF itu berhasil
masuk PTN.65
Berkat doa dan usaha yang terus menerus memang tidak ada yang
tidak mungkin untuk masuk ke PTN yang diinginkan, namun harus
dipikirkan kembali, bahwa pesaing peserta bimbingan belajar itu
terpencar di seluruh kota yang ada di Indonesia, Nurul Fikri pun pasti
menginginkan yang terbaik, dan tidak ada salahnya untuk
meminimalisir kegagalan, para peserta bimbingan belajar itu mengikuti
rekomendasi dari Nurul Fikri kira-kira jurusan dan PTN yang mana
yang sesuai dengan kompetensinya.
5. Peranan Bimbingan Belajar dalam Mencapai Prestasi Belajar
Sebuah lembaga bimbingan belajar merupakan pelengkap dari
pendidikan formal bukan pesaing sekolah, jadi dapat membantu siswa
ketika mengalami kesulitan dalam belajar dan untuk meningkatkan prestasi
belajarnya di sekolah. Berikut ini beberapa peran yang dimiliki oleh Nurul
Fikri Pamulang:
a. Menjaga Value
Nurul Fikri berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan
siswa dalam hal ini yaitu pemahaman soal dan pemahaman materi.
Output dari sebuah lembaga bimbingan belajar ialah dilihat dari prestasi
belajar siswanya. dan Nurul Fikri berusaha untuk terus menjaga tingkat
kelulusan para alumni Nurul Fikri yang masuk ke PTN setiap tahunnya,
dengan terus mengembangkan program-program yang ada sesuai
dengan perkembangan zaman.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Strategi NF untuk menjaga kepercayaan
siswa untuk dapat yakin bimbingan belajar di NF itu yang pertama
dengan menjaga value yang diinginkan oleh siswa. Karena untuk anak
kelas 12 sudah pasti tujuan mereka masuk ke NF ialah untuk masuk ke
65
Hasil wawancara dengan Jundi, Pengajar Biologi Nurul Fikri Pamulang,
pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 14.00 WIB.
75
PTN, maka NF jaga angka tingkat kelulusan siswa yang masuk PTN
dari tahun ke tahun. Kedua, NF jaga proses belajar mengajarnya agar
siswa bisa masuk PTN. Nah, untuk masuk PTN ini kan sistemnya dari
tahun ke tahun itu berbeda-beda. Dari proses itu yang NF kawal
sebenarnya jadi bagaimana siswa ini bisa masuk berdasarkan syarat
masuk untuk lolos di SBMPTN, nah salah satu yang NF jaga selain para
pengajarnya yang 100% dari PTN, juga soal-soal yang NF berikan itu
prediktif untuk di SBMPTN.66
Nurul Fikri berupaya untuk selalu menjaga value yang dibutuhkan
siswa, yang dapat dilihat dari angka siswa NF yang masuk ke PTN itu
meningkat setiap tahunnya, dan membuat para siswa nyaman dan
merasa apa yang mereka harapkan dapat terpenuhi sehingga mereka
pun memilih Nurul Fikri sebagai pelengkap belajarnya setelah di
sekolah.
b. Pemahaman Konsep Dasar Pelajaran
Bimbingan Belajar Nurul Fikri bukan sekedar bimbingan belajar
yang mengajarkan berbagai trik mengerjakan soal dengan cepat dan
mudah kepada para siswanya. Bimbingan Belajar Nurul Fikri berupaya
memberikan pemahaman konsep dasar yang tepat dan lengkap dengan
mengembangkan suatu metode praktis yang mencoba
mentranformasikan penguasaan konsep pelajaran ke dalam perilaku
siswa agar mampu menyelesaikan soal-soal secara sistematis.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Nelza, Pengajar
Matematika Nurul Fikri Pamulang. Apabila siswa bilang belum paham
bu Nelza akan mengulang kembali. Intinya sampai mereka itu paham
dulu konsep dasarnya. Biasanya kelihatan muka anak yang belum
ngerti, cara ngetesnya biasanya Nelza itu tanya balik ke anak yang
66
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
76
kelihatan bingung, kalau dia tidak bisa jawab tandanya belum paham,
jadi akan diulang materinya.67
Selanjutnya, pernyataan yang sama dari Wita Wimala, siswa kelas
12 yang setuju kalau konsep dasar menjadi faktor penting dalam
mengerjakan soal-soal. Setiap belajar itu memperhatikan materi, latihan
terus ngebahas, jadi benar-benar harus dikuatin dulu konsep dasarnya,
karena SBM kalau gak kuat konsep dasarnya gak bisa ngerjain. Soal
SBM itu kan variatif ya, jadi harus banyak latihan soal.68
Menguasai konsep dasar menjadi inti untuk memahami jenis soal
yang akan dikerjakan di SBMPTN, dengan bobot/tingkat kesulitan yang
berbeda peserta bimbingan belajar harus menjaga semangatnya untuk
terus mengikuti Try Out rutin yang diadakan Nurul Fikri, agar mereka
dapat terbiasa mengerjakan soal-soal tersebut dari yang mudah hingga
yang sulit.
c. Mengikuti Perkembangan Sistem SBMPTN
SBMPTN 2019 mengalami perubahan cukup signifikan
dibandingkan dengan tahun 2018. Kalau tahun-tahun sebelumnya,
definisi SBMPTN adalah ujian yang diselenggarakan secara nasional
untuk menyaring siswa-siswa masuk PTN. Sekarang yang namanya
SBMPTN adalah proses seleksinya saja dengan menggunakan nilai
UTBK.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer)
adalah sebuah ujian berbasis komputer yang dilaksanakan beberapa kali
dalam setahun yang nilainya bisa digunakan dalam SBMPTN. Selain
untuk SBMPTN, nilai UTBK juga bisa digunakan untuk seleksi mandiri
PTN maupun PTS. Akan ada PTN dan PTS yang membuka jalur seleksi
67
Hasil wawancara dengan Nelza, Pengajar Matematika Nurul Fikri
Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 11.00 WIB. 68
Hasil wawancara dengan Wita Wimala, Siswa Kelas 12 yang mengikuti
binbingan belajar di Nurul Fikri Pamulang, pada hari jum’at 19 juli 2019 pukul 10.55
WIB.
77
mandiri tanpa tes lagi, tapi tinggal menggunakan nilai UTBK. Jadi,
SBMPTN sudah bukan berupa ujian tertulis lagi, tapi berupa seleksi
berdasarkan nilai UTBK yang kamu miliki dan di UTBK ini, siswa
dapat mengikuti tes maksimal 2 kali, siswa dapat menggunakan nilai
tertinggi antara 2 nilai UTBK yang dimiliki.69
Dengan sistem SBMPTN 2019 yang berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, yang mana pada tahun ini dikenal dengan nama UTBK.
UTBK ini memang ditujukan untuk menyaring siswa/i yang ingin lolos
untuk masuk ke jurusan dan PTN yang mereka inginkan, dengan
terlebih dahulu para siswa tersebut memiliki nilai UTBK, dan
mendaftarkan nilai tersebut untuk mengikuti SBMPTN, dimana
peminat PTN sangat banyak, dan kursi PTN pun terbatas, sehingga
tersaring anak-anak yang memang terbaik untuk menempuh pendidikan
di PTN. Jadi, tugas Nurul Fikri ialah berusaha semaksimal mungkin
untuk terus mengeluarkan soal-soal yang prediktif akan keluar di
UTBK, perbanyak latihan-latihan soal yang persis dengan UTBK
sehingga para siswa pun terbiasa dengan soal-soal tersebut.
d. Lebih Terarah dalam Pemilihan Jurusan dan PTN
Semua siswa yang ikut bimbingan belajar maupun tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk masuk ke jurusan dan PTN yang
diinginkan, bedanya hanya siswa yang ikut bimbingan belajar itu lebh
terarah, dengan nilai yang ia miliki kira-kira siswa tersebut mempunyai
peluang masuk di jurusan dan PTN mana.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Falaq, Manajer
Nurul Fikri Wilayah Banten 2. Dengan mengikuti bimbingan belajar
akan lebih terarah dan lebih terbiasa dengan soal-soal SBMPTN. Kalau
sekarang itu SBMPTN ada blocking time jadi sekian menit itu siswa
harus dapat mengerjakan sekian soal, kalau waktunya habis ya sudah
tidak bisa lagi balik kebelakang. Jadi, siswa benar-benar harus
69
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada
hari rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
78
mengerjakan soal disaat itu juga, tantangannya seperti itu. Dan aplikasi
NF itu NF Juara, model Try Out NF itu juga sudah blocking time jadi
para siswa sudah terbiasa. Mana soal yang membutuhkan waktu yang
lama dan harus diskip karena dikejar-kejar waktu. Mereka lebih
strategik dalam mengerjakan soal dan tahu konsepnya. Bedanya dengan
yang tidak ikut bimbingan belajar itu, seperti banyak siswa yang
mempunyai nilai tinggi tapi gak tahu nih kira-kira dengan nilai segitu
sebenarnya bisa masuk ke jurusan dan PTN Favorit. Karena para siswa
yang ikut bimbingan belajar itu punya kesempatan dan strategi untuk
mengetahui dengan nilai yang mereka punyai dapat masuk ke jurusan
dan PTN yang favorit.70
Upaya Nurul Fikri dalam membantu siswa mencapai prestasi
belajar sudah berjalan optimal, sehingga siswa memilki tekad, semangat
yang tinggi dan yakin akan passion yang ia miliki serta dapat
mengembangkannya di PTN nanti. Siswa memiliki peluang yang sama
untuk masuk PTN. Berkat usaha, doa dan strategi dalam pemilihan
jurusan yang menjadi kunci keberhasilan mereka masuk ke dalam
jurusan dan PTN yang diinginkannya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat
peranan bimbingan belajar Nurul Fikri Pamulang dalam membantu siswa lulus
seleksi masuk PTN yang dapat dilihat dari masukan, proses dan keluaran.
Berikut ini pembahasannya:
1. Masukan
Keberhasilan suatu lembaga bimbingan belajar, tidak hanya
ditentukan oleh perencanaan dan strategi yang dibangun oleh pengajar saja,
tetapi terdapat pilar penting yang mempengaruhinya, yaitu keselarasan
dukungan dari stakeholder Nurul Fikri. Pemeran utama dari masukan ini
ialah para peserta bimbingan belajar yang nantinya mereka yang akan
70
Hasil wawancara dengan Falaq, Manajer Nurul Fikri Se-Banten 2, pada hari
rabu 07 agustus 2019 pukul 14.00 WIB.
79
bertarung dengan para pesaingnya untuk masuk ke jurusan dan PTN yang
diinginkannya. Berdasarkan hasil observasi pada saat kegiatan belajar
mengajar, masih ada beberapa siswa yang hadir pada saat setengah
pembelajaran telah dimulai, akibatnya mereka tertinggal materi dan
menjadikan mereka kesulitan pada saat mengerjakan tes formatif. Oleh
karena itu para stakeholder Nurul Fikri harus lebih tegas dalam menerapkan
disiplin waktu bagi para siswa agar mereka dapat menghargai waktu yang
mereka miliki.
2. Proses
Fokus pembelajaran siswa kelas 12 ialah lulus seleksi masuk PTN
sehingga metode pembelajaran yang efektif ialah metode pembelajaran Drill
yaitu melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk memperkuat pelajaran yang telah dipelajari dengan
cara banyak latihan soal SBMPTN dari tahun ke tahun. Setelah materi
dijelaskan disetiap pertemuan tatap muka di kelas, diadakan tes formatif
maksudnya ialah latihan soal dari materi yang dipelajari pada hari yang
sama.
Waktu belajar yang relatif singkat yaitu 60 menit untuk satu mata
pelajaran. berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan belajar mengajar,
pada saat 15 menit waktu pembelajaran akan berakhir, siswa diberikan tes
formatif terkait materi yang telah dijelaskan sebanyak 5 soal yang
dikerjakan dalam waktu 10 menit. Banyak siswa yang masih kebingungan
terutama siswa yang datang terlambat, sehingga memakan waktu lebih dari
10 menit. Waktu untuk membahas soal ialah 5 menit, tetapi waktu sudah
habis. Sehingga pengajar hanya dapat membahas 2 soal, 3 soalnya lagi
hanya diberikan jawabannya saja. Apabila siswa masih belum mengerti,
siswa dapat menanyakan materi tersebut di luar kelas atau yang biasa
disebut dengan konsultasi. Dengan waktu yang relatif singkat, pembelajaran
jadi tidak tuntas sampai akhir, dan kurangnya disiplin beberapa siswa
membuat siswa tersebut kurang menguasai materi yang telah diajarkan.
80
3. Keluaran
Tingginya persaingan masuk PTN, sulitnya memahami materi tes
menyebabkan banyak orang tua yang memilih lembaga bimbingan belajar
Nurul Fikri sebagai alternatif memberikan tambahan belajar untuk putra-
putrinya dengan harapan mereka dapat diterima di PTN. Semua siswa yang
ikut bimbingan belajar maupun tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
masuk ke jurusan dan PTN yang diinginkan, bedanya hanya siswa yang ikut
bimbingan belajar itu lebih terarah, dengan nilai yang ia miliki kira-kira
siswa tersebut mempunyai peluang masuk di jurusan dan PTN yang mereka
inginkan. Salah satu upaya Nurul Fikri agar para siswa dapat menguasai
soal-soal SBMPTN nanti yaitu dengan diadakannya Try Out Online rutin
setelah Ujian Nasional yang diadakan setiap akhir pekan yaitu pada hari
sabtu dan minggu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta bimbingan
belajar yang statusnya sebagai siswa kelas 12. Jadwal Try Out Online yang
menggunakan aplikasi dan dilaksanakan pada hari libur dan dikerjakannya
dirumah, terkadang para siswa lupa untuk mengikuti Try Out Online karena
tidak ada pengingat di aplikasi tersebut. Padahal dengan siswa mengikuti
Try Out Online rutin sangat membantu melatih mereka untuk dapat
menguasai konsep dasar dari berbagai jenis soal. Dengan adanya pengingat
di hari jumat atau di sabtu pagi, maka siswa akan dapat mengatur jadwalnya
apabila ada kegiatan di luar rumah dan dapat mempersiapkan waktu khusus
untuk mengikuti Try Out Online.
81
D. Temuan-temuan Penelitian
Berdasarkan hasil deskripsi dan pembahasan yang telah dipaparkan,
terdapat beberapa temuan hasil penelitian terkait peranan bimbingan belajar
Nurul Fikri Pamulang dalam membantu siswa lulus seleksi masuk PTN sebagai
berikut:
1. Nurul Fikri bukan hanya mengedepankan kecerdasan intelektual saja,
namun juga spiritual yang di dapatkan dari pelajaran BIP (Bimbingan
Informasi Pendidikan) dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk
membentuk kepribadian muslim dan menjaga motivasi siswa dalam belajar.
2. Untuk mengefektifkan waktu, selain siswa dapat belajar di lokasi-lokasi
bimbingan belajar mereka juga dapat mengakses video pembelajaran, Try
Out berkala di Aplikasi NF Juara, ditambah dengan sistem SBMPTN yang
menggunakan UTBK sehingga para siswa sangat antusias untuk mengikuti
Try Out Online agar mereka terbiasa pada saat mengerjakan UTBK yang
sesungguhnya.
3. Terdapat MBPJ (Matriks Bantu Pemillihan Jurusan) yang merupakan hasil
pengolahan dari para lulusan NF yang sudah diterima di PTN sehingga NF
bisa memetakan kira-kira dengan nilai yang dipunyai oleh siswa, potensinya
sebesar apa untuk dapat masuk ke jurusan dan PTN yang mereka inginkan.
4. Untuk mengidentifikasi soal-soal yang sering muncul di SBMPTN, NF
mempunyai strategi 4 kuadran maksudnya yaitu membagi soal-soal selama
puluhan tahun yang biasa muncul, mana saja yang sulit, mana yang mudah,
mana yang sering muncul dan mana saja yang jarang muncul.
5. Pada tahun 2019 terjadi penurunan peserta bimbingan belajar dari tahun
2018, tetapi dalam jumlah siswa yang masuk PTN, pada tahun 2019
mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari 2 tahun sebelumnya.
6. Walaupun secara keseluruhan Nurul Fikri telah berupaya secara optimal,
namun masih ada kendala terkait kurang disiplinnya sebagian siswa,
terlambat datang di saat paruh pembelajaran telah dilaksanakan sehingga
mereka ketinggalan materi dan waktu terbuang sia-sia.
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Bimbingan Belajar
Nurul Fikri Pamulang dapat disimpulkan:
Bahwa peranan bimbingan belajar Nurul Fikri Pamulang dalam
membantu siswa lulus seleksi masuk PTN dinilai berperan cukup baik. Hal
ini dapat dilihat dari pelaksanaan bimbingan belajar diantaranya adalah
identifikasi kebutuhan, tantangan dan masalah yang dihadapi siswa,
melakukan analisis latar belakang atau faktor penyebab kebutuhan, peran
pengajar dalam merencanakan dan menetapkan metode yang akan diberikan
kepada siswa, kemudian memberikan layanan bimbingan kepada siswa
dengan metode-metode yang mudah untuk dipahami, selanjutnya
mengevaluasi hasil pelaksanaan bimbingan belajar. Usaha-usaha tersebut
yang selalu dikembangkan oleh Nurul Fikri agar keinginan para siswa untuk
dapat masuk jurusan dan PTN yang diimpikan dapat terwujud dengan
mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh Nurul Fikri.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, ada hal yang dapat disampaikan
peneliti sebagai saran terhadap peranan bimbingan belajar Nurul Fikri
Pamulang dalam membantu siswa lulus seleksi masuk PTN, yaitu:
1. Para peserta bimbingan belajar untuk selalu menjaga semangat
belajarnya agar semua proses yang telah dilewati dapat terbayarkan
dengan masuk ke jurusan dan PTN yang diinginkan.
2. Manajer dan staf harus lebih memperhatikan strategi pemasaran agar
terkesan tidak monoton.
3. Para pengajar harus dapat menerapkan disiplin ilmu kepada para peserta
bimbingan belajar pada saat proses pembelajaran berlangsung agar
mereka dapat menghargai waktu yang dimiliki.
83
DAFTAR PUSTAKA
Bafadhol, Ibrahim. Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Pendidikan
Islam. Vol. 06 No. 11. 2017.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2017.
Djamarah, Syariful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013.
Eggen, Paul dan Don Kauchak. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:
Indeks. 2012.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 2004.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
https://sbmptn.ltmpt.ac.id diakses pada tanggal 29 September 2019.
https://www.e-sbmptn.com/2018/02/utbc-utbk-sbmptn.html?m=1 diakses pada
tanggal 29 September 2019.
https://www.nurulfikri.co/tentang/ diakses pada tanggal 13 Mei 2018.
https://ristekdikti.go.id/kabar/168-742-peserta-lulus-sbmptn-2019-di-85-ptn-se-
indonesia/ diakses pada tanggal 04 Oktober 2019.
Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media. 2013.
Maesaroh, Siti. Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No 1. 2013.
Marzuki, Saleh. Pendidikan Nonformal. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2017.
Nasution, Mardiah Kalsum. Penggunaan Metode Pembelajaran dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol 11 No 1.
2017.
84
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2018.
Pratiwi, Noor Komari. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan
Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal
Penelitian Pendidikan. Vol. 1 No 2. 2015.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya,. 2010.
Salahudin, Anas. Bimbingan dan konseling. Bandung: CV Pustaka Setia. 2010.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2016.
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama. 2014.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2009.
Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Kreatif Tadulako Online.
Vol 3. No 1. 2014,.
Suralaga, Fadhilah dan Solicha. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010.
Sutirna. Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal.
Yogyakarta: Andi Offset. 2013.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2010.
UU No. 20, Tahun 2003 Bab I, Pasal I, Ayat I tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2016.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
2014.
Yamin, Martinisi. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Gaung
Persada Press. 2003.
Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006.
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
86
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: Manajer Nurul Fikri Pamulang
No Pertanyaan
1 Strategi seperti apa yang dibuat Nurul Fikri dalam menarik para siswa untuk
mempercayai Nurul Fikri sebagai lembaga bimbingan belajar yang akan
siswa tersebut pilih?
2 Hal apa saja yang membedakan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri
dengan lembaga bimbingan belajar lainnya yang membuat para siswa
nyaman belajar di Nurul Fikri?
3 Apakah dari pihak Nurul Fikri memberikan fasilitas atau program untuk
mengarahkan para siswa memilih jurusan di Perguruan Tinggi sesuai minat
siswanya? Kalau ada, fasilitas atau program yang seperti apa?
4 Kurikulum seperti apa yang diterapkan di Nurul Fikri dan bagaimana
pengembangannya?
5 Potensi apa saja yang dikembangkan pada diri peserta didik yang belajar di
Nurul Fikri?
6 Bagaimana situasi lingkungan yang terbangun di Nurul Fikri Pamulang?
7 Sarana dan prasarana apa saja yang tersedia?
8 Menurut Bapak/Ibu apakah fasilitas, sarana dan prasarana di Nurul Fikri
Pamulang sudah menunjang kegiatan belajar para siswa?
9 Usaha apa saja yang dilakukan oleh Nurul Fikri Pamulang dalam memenuhi
kebutuhan para siswa dalam masuk ke PTN yang diinginkannya?
10 Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan Nurul Fikri agar para siswa
dapat mengukur kemampuannya dan memicu untuk lebih giat lagi dalam
belajar agar mendapatkan prestasi maupun PTN yang sesuai dengan
keinginannya?
11 Bagaimana cara Nurul Fikri menanggapi orang tua murid yang anaknya itu
belum berkesempatan mendapatkan PTN yang diinginkan? Padahal anak
tersebut sudah mengikuti proses pembelajaran di Nurul Fikri dengan baik.
12 Menurut Bapak atau Ibu, seberapa besar peran dari lembaga bimbingan
belajar dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar khususnya masuk
ke PTN yang diinginkan?
13 Bagaimana animo masyarakat dengan adanya lembaga bimbingan belajar
Nurul Fikri Pamulang saat ini?
87
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: Pengajar Nurul Fikri Pamulang
No Pertanyaan
1 Apakah ada strategi khusus tersendiri dari pengajar dalam mengajar bagi
siswa kelas 12 yang mau masuk PTN sesuai dengan jurusan yang akan siswa
ambil di PTN?
2 Bagaimana mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam
pembelajaran berlangsung? Padahal pelajaran yang dipelajari mempunyai
hubungan yang erat dengan jurusan yang nantinya akan siswa tersebut pilh?
3 Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Nurul Fikri Pamulang?
4 Bagaimana prestasi belajar dari para siswa bimbingan belajar Nurul Fikri
Pamulang?
5 Bagaimana sistem atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu?
6 Bagaimanakah hubungan yang terjalin antara tenaga pengajar dengan anak-
anak yang belajar di Nurul Fikri Pamulang?
7 Pendekatan apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam membangun semangat
belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan?
8 Adakah penanganan khusus untuk anak-anak dengan motivasi belajar yang
rendah tetapi ingin masuk jurusan di PTN yang sulit karena tuntutan orang
tua?
88
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: Peserta Bimbingan Belajar Nurul Fikri Pamulang
No Pertanyaan
1 Sudah berapa lama mengikuti bimbingan belajar di nurul fikri?
2 Apa alasan ataupun daya tarik yang membuat kamu memilih untuk
bimbingan belajar di Nurul Fikri dalam membantu kamu masuk ke PTN
yang diinginkan?
3 Bimbingan seperti apa saja yang kamu dapatkan di Nurul Fikri?
4 Apakah kamu selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh guru
di rumah?
5 Diluar jadwal bimbingan tetapi tetap pada jam kerja, apakah kamu suka
berkonsultasi dengan pengajar terkait pembelajaran yang sudah dipelajari
tapi belum terlalu kamu pahami?
6 Bagaimana peran pengajar dalam membantu kamu selama proses
pembelajaran?
7 Perubahan apa saja yang sudah kamu dapatkan dari awal mulai bimbingan di
Nurul Fikri sampai pada saat ini?
8 Menurutmu, apakah semua fasilitas yang ada di Nurul Fikri ini sudah
menunjang untuk proses pembelajaran?
9 Berapa lama biasanya diadakan tes evaluasi pembelajaran dalam 1 semester?
dalam bentuk seperti apa tes evaluasinya?
10 Menurutmu, seberapa efektif tes evaluasi yang dilakukan di Nurul Fikri?
Apakah pelajaran yang sudah kamu dapatkan benar-benar membantu dalam
menjawab tes akhir di Nurul Fikri dan di dalam tes PTN nya nanti?
89
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: Staf Administrasi Nurul Fikri Pamulang
No Pertanyaan
1 Dari Nurul Fikri Pamulang berdiri hingga saat ini, bagaimanakah presentase
siswa yang mendaftar dari tahun ke tahun?
2 Apakah disetiap tahunnya ada inovasi-inovasi baru yang ditawarkan nurul
fikri untuk menarik minat para siswa?
3 Kapan kah waktu yang strategi untuk menawarkan program-program nurul
fikri? Dan bagaimana teknis pemasarannya?
4 Di Nurul Fikri Pamulang ini, ada berapakah jumlah pengajar disetiap
jenjangnya? Terkhusus pengajar di kelas 12 yang difokuskan untuk masuk
PTN.
90
Lampiran 2
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : M. Alfalaq, S. Psi
Jabatan : Manajer Nurul Fikri wilayah Banten 2
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Rabu, 07 Agustus 2019
Tempat : Nurul Fikri Ciputat
B. Hasil Wawancara
1. Strategi seperti apa yang dibuat Nurul Fikri dalam menarik para siswa
untuk mempercayai Nurul Fikri sebagai lembaga bimbingan belajar yang
akan siswa tersebut pilih?
Jawab: Nurul fikri ini sendiri kan sudah berdiri dari tahun 1985, pada
tahun itu masih sedikit banget siswa muslim yang bisa masuk PTN. Dari
sekolah-sekolah di jakarta yang bagus itu ada di 55 teratas, sedangkan
sekolah yang bernafaskan islam itu masuk ke peringkat 56 yaitu Al-Azhar.
Dari situ, para pendiri NF mau membantu adik-adik kelasnya untuk bisa
masuk PTN. Karena kita paham dengan masuk PTN itu mereka nantinya
dapat masuk ke bidang profesional, bidang profesi, tenaga pendidik dan
masih banyak lagi.
Itu sedikit untuk sejarahnya ya, kalau ditanya bagaimana strategi NF
untuk menjaga kepercayaan siswa untuk dapat yakin bimbingan belajar di
NF itu yang pertama dengan menjaga value yang diinginkan oleh siswa.
Karena untuk anak kelas 12 sudah pasti tujuan mereka masuk ke NF ialah
untuk masuk ke PTN, maka kita jaga angka tingkat kelulusan siswa yang
masuk PTN dari tahun ke tahun. Karena dari dulu NF untuk kelas 12 itu
benar-benar fokus untuk masuk PTN, maka dari itu para pengajar NF
100% dari PTN, itu yang kita jaga.
91
Kedua, kita jaga proses belajar mengajarnya agar siswa bisa masuk
PTN. Nah, untuk masuk PTN ini kan dari tahun ke tahun itu berbeda-beda
ya. Waktu zaman saya dulu namanya UMPTN, terus setelah itu namanya
SNMPTN itu bukan jalur undangan tapi jalur tertulis jadi memang benar-
benar seleksi nasional yang sekarang itu namanya SBMPTN. Kalau dulu
jalur undangan namanya itu PMDK. Dari proses itu yang kita kawal
sebenarnya jadi bagaimana siswa ini bisa masuk berdasarkan syarat masuk
untuk lolos di SBMPTN, jalur tertulis, nah salah satu yang kita jaga selain
para pengajarnya yang 100% dari PTN, juga soal-soal yang kita berikan
itu prediktif untuk di SBMPTN. Kalau sekarang ini tahap-tahap
pengembangannya dari NF yaitu membuat strategi 4 kuadran maksudnya
itu kita membagi soal-soal selama puluhan tahun yang biasa keluar, mana
saja yang sulit, mana yang mudah, mana yang sering keluar dan mana saja
yang jarang keluar. Nah kita fokuskan untuk para pengajar agar bisa fokus
ke soal-soal yang sering keluar baik itu soal yang mudah sampai soal yang
sulit. Agar dalam pemanfaatan waktu siswa dapat lebih mudah, sehingga
ketika siswa siap dengan soal-soal yang diberikan dan nilainya juga
dipantau. Kemudian juga saat pemilihan jurusan di PTN juga kita arahkan
namanya itu MBPJ (Matriks Bantu Pemilihan Jurusan) dengan
memberikan informasi-informasi mengenai jurusan yang akan siswa pilih,
termasuk juga konsul-konsul yang dapat dilakukan diluar jam belajar
siswa saat mereka perlu.
2. Hal apa saja yang membedakan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri
dengan lembaga bimbingan belajar lainnya yang membuat para siswa
nyaman belajar di Nurul Fikri?
Jawab: Secara hasil survei NF sendiri yang membuat siswa itu
nyaman yang pertama yaitu lingkungannya, lingkungan yang islami, kaka-
kaka pengajar yang ramah, kaka-kaka staf yang ramah. Kalau berbicara
mengenai lembaga bimbingan belajar yang islami akan bisa mulai
92
mengerucut dari beberapa lembaga bimbel. Karena kan bimbel banyak
nih, tapi bimbel yang ada pendekatan Islamnya itu tidak terlalu banyak.
Kedua, tidak semua bimbel itu menjaga semua pengajarnya itu 100%
lulusan dari PTN. Ketiga, NF berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi
kebutuhan siswa dalam hal ini yaitu pemahaman soal dan pemahaman
materi. Makanya dulu diawal-awal bimbel, termasuk saya merupakan
lulusan NF juga. Kita itu bisa konsul sampai malam banget. Bahkan dalam
1 tahun belakang ini, karena kita mengikuti perkembangan zaman yaitu
kita telah membuat aplikasi NF Juara dan Sistem Informasi Pembelajaran.
Jadi siswa selain dapat belajar di lokasi-lokasi bimbingan belajar NF
mereka juga dapat mengakses video-video, tutorial-tutorial, pembahasan
soal itu di aplikasi Sistem Informasi Pembelajaran dan Aplikasi NF Juara
dan orang tua siswa juga dapat memantau perkembangan nilai anaknya
yang hanya bisa diakses di dua aplikasi oleh siswa NF tersebut.
3. Apakah dari pihak Nurul Fikri memberikan fasilitas atau program untuk
mengarahkan para siswa memilih jurusan di Perguruan Tinggi sesuai
minat siswanya? Kalau ada, fasilitas atau program yang seperti apa?
Jawab: Program konsultasi jurusan itu sudah ada di kita, dan sudah
berjalan lama. Termasuk dulu saya masuk ke UIN Jakarta juga atas
rekomendasi NF. Siswa itu punya nilai Try Out yang mana nilai tersebut
menggambarkan tingkat kemampuan dan kesempatan dalam memilih
jurusan namanya yaitu MBPJ (Matriks Bantu Pemillihan Jurusan).
Program tersebut dilaksanakan ketika sudah intensif belajar SBMPTN
yaitu setelah UN. Untuk dari semester 1 di kelas 12 nya itu kita fokus
untuk meningkatan nilai. Apalagi sekarang namanya itu UTBK (Ujian
Tulis Berbasis Komputer) jadi siswa sudah pegang dulu nih nilainya baru
daftar SBMPTN. Kalau dulu kan kita daftar dulu setelah itu tes dan
mengetahui nilainya. Kalau sekarang kita tes dulu, setelah keluar nilainya
baru kita daftar SBMPTN ke jurusan dan PTN yang diinginkan, dan
bersaing dengan orang-orang yang juga sudah punya nilai. Nah yang
93
membedakan di NF ini kita ada MBPJ (Matriks Bantu Pemillihan Jurusan)
hasil pengolahan dari ratusan ribu lulusan NF yang sudah diterima di PTN
yang akhirnya kita bisa memetakan kira-kira dengan nilai segini,
potensinya sebesar apa untuk dapat masuk ke jurusan dan PTN yang
mereka inginkan.
Untuk konsultasi jurusan itu akan banyak di semester kedua maupun
di super intensif. Tapi kalau informasi jurusan tentang prospek kerjanya
nanti kita sudah mulai dari kelas 12 semester 1 ini karena kita ada yang
namanya pelajaran BIP (Bimbingan Informasi Pendidikan) mungkin kita
lebih mengenal dengan BK ya. Ini juga salah satu yang membedakan NF
dengan bimbel lain. Di bimbel lain ada mungkin sesi-sesi motivasi tetapi
hanya 3 bulan sekali atau bisa juga 6 bulan sekali karena hanya sesi
khusus. Kalau di NF itu ada pelajarannya dan rutin setiap minggunya jadi
include dalam proses pembelajaran fungsinya itu untuk menjaga motivasi
siswa dalam belajar.
Sistem sekarang itu namanya tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis
Komputer) baru ditahun 2019 ini. Dan juga, kalau dulu itu kan penilaian
SBMPTN itu kalau betul nilainya ditambah 4, kalau salah itu dikurang
satu. Sejak tahun 2017, itu sudah tidak berlaku, sekarang itu kalau salah
nilainya 0, kalau benar itu disesuaikan dengan tingkatan kesulitan dari
perbutir soal tersebut. Kalau dulu itu namanya paper based test (PBT)
sama computer based test (CBT). Nah kalau sekarang sudah computer
based test (CBT) semua. Kalau sekarang itu istilahnya UTBK. Sistem
sekarang itu, siswa ikut test dulu. Boleh 2 kali ikut test nya, nanti dipilih
nilai terbaik. Jadi siswa punya portofolio nilai dulu nih, test skolastiknya
berapa test formatifnya berapa. Dari portofolio nilai tersebut, kemudian
baru siswa mendaftar ke jurusan dan universitas yang dia inginkan. Dan
nanti ditandingkan dengan seluruh peserta UTBK/SBMPTN yang
mendaftar di jurusan dan universitas yang sama. Tantangan dalam sistem
ini yaitu semua siswa ini sudah memegang nilainya masing-masing,
contoh nih ya saya punya temen dekat sama-sama mau masuk jurusan
94
psikologi di UIN Jakarta, dan nilai UTBK dia 700, sedangkan saya 600.
Saya jadi mikir-mikir lagi kan ya, orang terdekat saya aja saya kalah gitu
kan, apalagi siswa-siswa lain yang punya nilai lebih tinggi dari saya. Pada
tahun 2018 saja pendaftar SBMPTN yaitu sekitar 861.000. Ada 2
tantangan dalam UTBK ini. Yaitu yang pertama, bagaimana caranya para
siswa mempunyai nilai yang tinggi, diatas rata-rata. Kedua, yaitu
bagaimana dengan nilai yang sudah ada tersebut dapat masuk ke jurusan
dan universitas yang diinginkan siswa.
4. Kurikulum seperti apa yang diterapkan di Nurul Fikri dan bagaimana
pengembangannya?
Jawab: Kurikulum untuk jenjang selain kelas 12 itu menyesuaikan
kurikulum yang ada di sekolah dan yang ada di pemerintah. Untuk kelas
12 itu NF menyusun kurikulum dari soal-soal, materi-materi yang sering
muncul di SBMPTN. Itu yang kita latihkan ke siswa-siswa agar mereka itu
terlatih pada soal-soal yang nantinya akan mereka hadapi di SBMPTN.
Karena orientasi kita untuk siswa kelas 12 yaitu PTN karena kita percaya
bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan untuk bisa lulus dalam
Ujian Nasional, karena mayoritas siswa itu dapat lulus di Ujian Nasional,
dan belum tentu dapat lulus di SBMPTN.
5. Potensi apa saja yang dikembangkan pada diri peserta didik yang belajar
di Nurul Fikri?
Jawab: Pertama potensi yang dikembangkan itu dari segi
kognitifnya. Kemudian dari sikap, yaitu afektifnya yang didapat dari
lingkungan yang islami, sistem belajar yang juga islami, kemudian juga
ada materi mengenai sikap, akhlak, mental spiritual di pelajaran BIP
(Bimbingan Informasi Pendidikan). Kalau dari segi psikomotorik, karena
kita merupakan suatu lembaga bimbingan belajar jadi kita tidak masuk ke
area itu, mungkin dalam segi psikomotorik tergalih dalam pelajaran-
95
pelajaran di kelas seperti simulasi dari suatu materi, permainan. Tapi untuk
yang lebih dominannya yaitu ke kognitif dan afektifnya.
6. Bagaimana situasi lingkungan yang terbangun di Nurul Fikri Pamulang?
Jawab: Pembelajarannya islami, gurunya ramah, staffnya peduli.
Dalam segi pembelajarannya kita ada tes formatif disetiap selesai materi,
nah disitu kita bisa tau sejauh mana pemahaman siswa terkait materi yang
sudah diajarkan di hari itu, kalau masih ada materi yang kurang paham,
siswa dapat berkonsultasi di luar jam belajar dengan para pengajar dengan
terlebih dahulu membuat janji kepada para pengajar melalui para staff
yang siap melayani para siswa dalam hal jadwal untuk berkonsultasi di
luar jam bimbel.
7. Sarana dan prasarana apa saja yang tersedia?
Jawab: Untuk di NF sendiri, standarisasinya itu ada papan tulis, ada
LCD TV untuk menggambarkan pembelajaran audio visual agar bisa lebih
komprehensif bahkan itu tadi kita sudah menggunakan aplikasi NF Juara
dalam rangka mendukung pembelajaran 4.0 karena kan memang siswa
juga butuh pembelajaran yang bisa dibawa ke rumah dan dapat memutar-
mutar ulang video pembelajarannya dirumah. Tantangannya adalah yang
membedakan bimbingan belajar yang hanya online saja itu biasanya
mereka kesulitan ketika para siswa mau berkonsultasi, bertatap muka.
Atau ketika belajar, siswa itu tidak merasakan human touch dalam
pembelajaran. Di NF ini, aplikasi tersebut merupakan pelengkap dari
proses pembelajaran yang ada di kelas dan juga di NF dapat berkonsultasi
yang dilakukan di luar jam bimbel.
8. Menurut Bapak/Ibu apakah fasilitas, sarana dan prasarana di Nurul Fikri
Pamulang sudah menunjang kegiatan belajar para siswa?
96
Jawab: Untuk kategori bimbel sudah, untuk kebutuhan bimbel dalam
proses pembelajaran yang mengorientasikan untuk masuk ke PTN. Kita
kan juga ada perangkat-perangkat Try Out seperti test Try Out, sekarang
kita sudah memakai scaning kalau dulu kan masih make paper ya. Dalam
scoop bimbel, sarana dan prasarana menurut saya diatas rata-rata. Kalau
dibandingkan untuk scoop sekolah kan pasti berbeda ya, karena di sekolah
itu ada lapangan bola, ada lab. Dan bimbel ini memang kita orientasi kan
untuk kebutuhan kognitif khususnya anak kelas 12 yang ingin masuk ke
PTN yang didambakan.
9. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Nurul Fikri Pamulang dalam
memenuhi kebutuhan para siswa dalam masuk ke PTN yang
diinginkannya?
Jawab: Yang pertama, di NF memang tidak ada seleksi siswa untuk
dapat bimbel disini, karena kita yakin semua orang yang daftar ke NF bisa
dan berkesempatan masuk ke PTN. Selama siswa tersebut mengikuti
sistem, mengikuti pembelajaran, mau berkonsultasi, dan termotivasi untuk
meninggikan nilai yang sudah terstandaran di NF. Ini approvement dan
sudah terbukti. Bayangkan anak SMK jurusan Otomotif, dapat masuk
jurusan psikologi di Universitas Indonesia contoh tersebut yang sekarang
memang menjadi pengajar kita. Karena ada bimbel yang di seleksi dulu,
kalau siswa tersebut setelah tes nilainya tidak memenuhi standar bimbel
itu ya siswa tersebut tidak bisa untuk ikut program bimbel di lembaga
tersebut.
Proses pembelajaran untuk kurikulum yang terstandarkan untuk
masuk PTN, soal-soal yang prediktif, pengajar-pengajar yang murni 100%
dari PTN, modul disusun secara sistematis dan lebih mudah untuk
dipahami oleh siswa, outline-outline, rumus-rumus juga kita siapkan,
problem set ribuan soal agar siswa terbiasa dengan soal-soal dan Try Out
yang prediktif, dan sistem penilaian yang sama persis digunakan oleh para
97
panitia SBMPTN. Dengan usaha-usaha tersebut kita mempunyai target
agar para siswa dapat masuk PTN.
Nurul fikri pamulang juga melaksanakan bimbingan full di DQM
(Darul Qur’an Mulia) ada 29 orang yang lolos SBMPTN, 26 yang lolos
tersebut ialah mereka yang ikut NF, jadi 86% siswa DQM yang lolos
SBMPTN adalah anak NF.
10. Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan Nurul Fikri agar para siswa
dapat mengukur kemampuannya dan memicu untuk lebih giat lagi dalam
belajar agar mendapatkan prestasi maupun PTN yang sesuai dengan
keinginannya?
Jawab: Pertemuan tatap muka di kelas per materi itu ada yang
namanya tes formatif. Try Out itu berkala, untuk semester 1 di kelas 12
itu sekitar 2 bulan sekali. Untuk semester 2 itu sekitar 1 bulan sekali dan
3 hari setelah UN itu intensif SBMPTN diadakan Try Out sepekan sekali,
karena pada saat intensif SBMPTN itu dalam seminggu lima kali para
siswa belajar di kelas.
11. Bagaimana cara Nurul Fikri menanggapi orang tua murid yang anaknya
itu belum berkesempatan mendapatkan PTN yang diinginkan? Padahal
anak tersebut sudah mengikuti proses pembelajaran di Nurul Fikri
dengan baik.
Jawab: Biasanya dari awal memang kita sudah prediksi dan
rekomendasikan dan kita sampaikan, misalkan seperti ini “bu, pak, nilai
ananda belum sampai nih, ananda perlu meningkatkan nilainya lagi.
Kalau ananda masih memilih jurusan-jurusan yang diatas kemampuan
ananda, kemungkinan untuk bisa dapatnya agak sulit” biasanya sih yang
gak masuk PTN, para siswa yang tidak mengikuti rekomendasi dari NF.
Makanya memang hanya sebagian kecil siswa yang tidak masuk
SBMPTN, dan mencoba di jalur mandiri. Sebagian orang tua yang masih
memaksakan anaknya untuk masuk jurusan yang diatas dari kemampuan
anaknya itu biasanya memang mereka sudah bisa mengelola resiko yang
akan terjadi ketika anaknya tersebut tidak masuk ke jurusan dan PTN
98
tersebut, karena kalau memang para orang tua mau komplain, dari awal
kita sudah memberikan warning untuk tidak memilih jurusan tersebut,
jadi para orang tua pun pasti akan segan untuk komplain karena dari
pihak NF sudah memberikan peringatan dari awal.
Karena kita memang tidak ada program jaminan lulus masuk PTN,
ada bimbel yang berani memberikan jaminan misal seperti “siswa
dijamin lulus masuk PTN, kalau tidak lulus nanti kita akan kembalikan
berapa %” dan sebenarnya saja itu bukan jaminan gitu kan, karena
memang kita juga sebuah bimbingan belajar yang bernuansakan islam,
jadi kami tidak berani untuk mendahului takdir dengan memberi jaminan
kelulusan masuk PTN tersebut.
12. Menurut Bapak atau Ibu, seberapa besar peran dari lembaga bimbingan
belajar dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar khususnya
masuk ke PTN yang diinginkan?
Jawab: Besar ya, karena akan lebih terarah dan lebih terbiasa
dengan soal-soal SBMPTN. Kalau sekarang itu SBMPTN ada blocking
time jadi sekian menit itu siswa harus dapat mengerjakan sekian soal,
kalau waktunya habis ya sudah tidak bisa lagi balik kebelakang. Jadi,
siswa benar-benar harus mengerjakan soal in time di waktu itu dan di
soal itu, tantangannya seperti itu. Dan aplikasi kita itu NF Juara, model
Try Out kita itu juga sudah blocking time jadi para siswa sudah terbiasa,
dan tahu mana soal yang prioritas mana yang ngga. Mana soal yang
membutuhkan waktu yang lama dan harus diskip karena dikejar-kejar
waktu. Mereka lebih strategik dalam mengerjakan soal dan tahu
konsepnya.
Bedanya dengan yang tidak ikut bimbel itu, seperti banyak siswa
yang mempunyai nilai tinggi tapi gak tahu nih kira-kira dengan nilai
segitu sebenarnya bisa masuk ke jurusan dan PTN Favorit. Karena para
siswa yang ikut bimbel itu punya kesempatan dan strategi untuk
mengetahui dengan nilai segitu bisa masuk ke jurusan dan PTN yang
favorit.
99
13. Bagaimana animo masyarakat dengan adanya lembaga bimbingan belajar
Nurul Fikri Pamulang saat ini?
Jawab: Animonya tinggi, karena tidak sedikit, yang dulunya orang tuanya
itu NF jadi anaknya juga bimbel di NF. Untuk kategori bimbingan belajar
se Nasional Nurul Fikri termasuk hemat dari pada bimbingan belajar
lainnya. Karena kita balik lagi ke visi kita, yaitu ingin para siswa muslim
itu banyak yang masuk ke PTN. Karena kalau kita memakai tarif yang
mahal, yang ada nanti hanya kalangan atas saja yang bisa masuk ke NF,
dan kita tidak mau seperti itu, kita merasa bahwa semua orang
mempunyai kesempatan masuk ke PTN.
150 Siswa NF senasional dengan nilai teratas itu kita kembalikan
lagi biaya yang telah mereka keluarkan intinya gratis, itu reward dari
kami. Kita juga ada beasiswa bagi siswa-siswa yang berprestasi di
masing-masing lokasinya, perjenjang para siswa yang unggul nilainya
mendapat beasiswa 100%. Jadi, ada siswa yang bertahun-tahun di nurul
fikri itu, ya karena memang dia berprestasi terus. Pas awal masuk siswa
tersebut bayar, dan setelah diranking ternyata ia merupakan yang paling
unggul, uang bimbingannya itu kita kembalikan 100%. Ini merupakan
program nasional.
Se-nasional sampai akhir tahun 2018 sudah ada 198 cabang nurul
fikri. di 2019 ini saya belum update lagi, yang jelas di tahun ini Bandung
itu ada 2 cabang baru. Itu saja sudah 200, belum lagi ada yang di Depok.
Jadi sudah ada sekitar 200an cabang se nasional.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah M. Alfalaq, S. Psi
100
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Nelza Oktarini, S. Pd
Jabatan : Pengajar Matematika
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Apakah ada strategi khusus tersendiri dari pengajar dalam mengajar bagi
siswa kelas 12 yang mau masuk PTN sesuai dengan jurusan yang akan
siswa ambil di PTN?
Jawab: Jelas ada, untuk kelas 12 itu ada yang reguler dan PPLS. Soal
UN dan SBM itu beda, dan setelah UN itu ada yang namanya superintensif
SBM setelah UN benar-benar siswa hampir setiap hari belajar. Kita juga
udah ada aplikasi belajar dan konsultasi online. Panduan mengajar kita
ada, ada silabus dan indikator yang harus dicapai disetiap pertemuan dan
bentuknya lebih sederhana dari sekolah, karena saya juga pernah mengajar
di sekolah. Jadi, RPP kita gak buat, tetapi sudah disediakan dari NF
semacam SOP nya itu. Dan kita ada raker juga untuk persiapan
pengajarnya. Lebih enak si disini gak pakai bikin RPP, tetapi kan kita tetap
harus ngikutin SOP yang ada, dan mengikuti silabus yang telah diberikan.
Untuk penilaian, kita ada yang namanya tes formatif, itu biasanya 10
menit setelah saya memberikan materi dan langsung di nilai, dibahas dan
pengajar langsung bisa input nilai secara online atau setelah selesai
mengajar bisa input nanti dirumah karena emang sudah dalam bentuk
excel kita masukin nilainya sesuai dengan Tes Formatif yang ke berapa.
Untuk dalam 1 tahun pelajaran, kita ada Try Out sebanyak 5 kali. 2 kali di
semester 1 di pertengahan dan diakhir semester. Dan di semester 2 itu ada
diawal, ditengah dan akhir. Jadi, sistem raportnya pun sekarang kita sudah
101
online. Orang tua bisa lihat nilai siswa, bisa ngontrol kehadiran siswa
lewat aplikasi.
2. Bagaimana mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam
pembelajaran berlangsung? Padahal pelajaran yang dipelajari mempunyai
hubungan yang erat dengan jurusan yang nantinya akan siswa tersebut
pilh?
Jawab: Biasanya si kalau dikelas, saya langsung tanya sama
anaknya, kurang pahamnya di bagian apa. Apalagi matematika kan ya, jadi
setiap selesai materi 1 langsung saya tanya sudah paham belum, kalau
bilangnya belum paham kadang saya suka ulang lagi. Intinya sampai
mereka itu paham dulu konsep dasarnya. Biasanya kelihatan muka anak
yang belum ngerti, cara ngetestnya biasanya saya itu tanya balik ke anak
yang keliatannya bingung gitu mukanya, kalau dia gak bisa jawab
tandanya dia belum paham jadi saya akan ngulang lagi materinya. Atau
bisa dilihat juga dari Tes Formatifnya, ketahuan dia dibagian mana yang
belum pahamnya. Kalau siswanya masih belum paham juga, karena
memang kita dikelas sangat terbatas waktunya cuman 60 menit makanya
kita bisa yang namanya konsultasi di luar kelas tapi karena kita kan mobile
ya jadi harus konfirmasi dulu untuk kita sama-sama mencocokan jadwal
masing-masing dan kita pun juga fleksibel ya bisa nanya juga lewat
WhatssApp asal waktunya pun pas di jam kerja. Karena kalau sudah
dirumah pun juga udah sibuk sama urusan rumah hehe.
3. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Kalau pembelajaran di kelas itu khusus yang SD 2 jam ya,
kalau SMP sama SMA itu 3 jam dengan jeda istirahat sholat maghrib dan
ashar paling malam itu selesai jam 19.45. tapi juga kadang masih ada yang
minta konsul sampai jam 9 malem. Untuk pengajar itu ada 3, jadi ada
pengajar freelance itu bisa datang disaat dia mengajar atau konsul aja.
Kalau pengajar full time itu ibarat kontrak misalkan dikontrak setahun gitu
102
kan jadi ada 5 hari yang harus office dari jam 11 sampai jam 8 malem.
Kalau pengajar tetap itu yang memang sudah diangkat menjadi pegawai
Nurul Fikri dan biasanya juga pengajar tetap itu tidak hanya menjadi
pengajar saja tetapi juga sebagai pengembang bahan ajar di Nurul Fikri
Pusat di Ragunan. Saya termasuk ke pengajar full time. Kalo akhwat itu
kadang agak sulit untuk diangkat menjadi pegawai tetap karena ada
beberapa indikator yang biasanya kita tidak bisa memenuhinya karena
memang kita kan harus mengurus anak dan rumah juga.
4. Bagaimana prestasi belajar dari para siswa bimbingan belajar Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Prestasi secara keselurahan itu macam-macam, karena kan
tergantung dari siswanya juga. Kalau siswa yang rajin masuk, rajin
konsultasi mayoritas prestasi mereka meningkat. Jadi untuk prestasi benar-
benar tergantung dari siswanya itu sendiri.
5. Bagaimana sistem atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu?
Jawab: Untuk yang kelas 12 itu dari awal semester 1 kita mengulang
kembali pelajaran dari kelas 10 dengan kita kasih juga soal-soal SBM dari
awal masuk. Saya biasa pakai 3 cara dalam pembelajaran, yaitu:
a. Cabi (cara biasa) cara yang diajarkan biasa di sekolah.
b. Cadas (cara cerdas) ada trik yang digunakan atau rumus cepat yang
digunakan.
c. Cabe (cara bego) karena SBM itu kan jawabannya pilihan ganda, jadi
ada tipe soal matematika yang memang gak nemu konsepnya, itu
dicoba-coba aja kira-kira jawaban mana yang masuk ke soalnya
tersebut.
Jadi, materi, latihan terus ngebahas, jadi bener-bener harus dikuatin
dulu konsep dasarnya, karena sbm kalau gak kuat konsep dasarnya gak
bisa ngerjain. Soal sbm itu kan variatif ya, jadi harus banyak latihan soal.
103
6. Bagaimanakah hubungan yang terjalin antara tenaga pengajar dengan
anak-anak yang belajar di Nurul Fikri Pamulang?
Jawab: Hubungannya baik-baik saja hehe, saya tipe yang boleh-
boleh saja anak-anak save nomor saya untuk keperluan konsultasi, tapi
saya memang bilang kalao mau fast respon di jam office, kalau sudah di
luar jam office memang slow respon karena ini hp dibajak pasti sama
bocah.
7. Pendekatan apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam membangun semangat
belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan?
Jawab: Pendekatan di dalam dan diluar kelas si, dan saya mencoba
untuk menghafal nama semua anak. Karena dengan kita hafal nama semua
anak itu secara tidak sadar membuat siswa itu makin semangat belajarnya
karena mereka merasa di perhatikan.
8. Adakah penanganan khusus untuk anak-anak dengan motivasi belajar yang
rendah tetapi ingin masuk jurusan di PTN yang sulit karena tuntutan orang
tua?
Jawab: Biasanya saat diluar kelas, saat dia konsultasi, atau kadang
ada si saya tau nih anaknya agak kurang jadi saya ngomong ke dia baik-
baik untuk anak itu konsul di luar kelas untuk menanyakan pr atau ada
pembahasan yang masih belum jelas, jadi kita pengajar yang lebih aktif
untuk memotivasi anak tersebut untuk bisa semangat belajarnya.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Nelza Oktarini, S. Pd
104
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : M. Jundi Fathurrahman, S. Si
Jabatan : Pengajar Biologi
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Apakah ada strategi khusus tersendiri dari pengajar dalam mengajar bagi
siswa kelas 12 yang mau masuk PTN sesuai dengan jurusan yang akan
siswa ambil di PTN?
Jawab: Bikin mereka tahu dan paham apa yang mereka senangi dulu.
Ntah itu hobi atau kesukaan mereka kemudian menjelaskan tentang
jurusan yang akan ia ambil sesuai dan berkaitan dengan jurusan yang saya
ajarkan yaitu biologi. Saya selingi prospek pekerjaan yang berkaitan
dengan biologi, karena terkadang siswa masih meraba-raba apa yang akan
mereka kerjakan setelah SMA dan mereka dapat menggambarkan kira-kira
bagaimana prospek kerja mereka setelah ia lulus di jurusan bilogi tersebut.
Beberapa kali saya pakai cara itu, membuat mereka lebih termotivasi dan
yakin akan jurusan yang akan mereka ambil di PTN nanti.
2. Bagaimana mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam
pembelajaran berlangsung? Padahal pelajaran yang dipelajari mempunyai
hubungan yang erat dengan jurusan yang nantinya akan siswa tersebut
pilih?
Jawab: Pertama, bikin main map mengenai materi yang akan
dipelajari dihari itu kemudian dibikin jembatan keledai, bagaimana cara-
caranya menghafalkan sebegitu banyak nya. Dan saya tekankan ke adik-
adik untuk jangan dihafal, tapi dibaca kemudian ditulis. Sahabat nabi dulu
105
kan dalam belajar itu mereka itu mendengarkan, melihat kemudian dicatat.
Kalau gak dicatat pasti hilang itu, gak mungkin bisa ingat dengan waktu
yang lama kalau gak ditulis. Jadi, saya bikin jembatan keledai, bikin main
map lalu dikasih ke mereka, insya Allah mereka akan lebih paham.
3. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Di NF pusat ada bidang pendidikan, dan ada sub bagian yang
menangani silabus pembelajaran. Jadi pengajar mengikuti silabus yang
telah dibuat oleh nf pusat untuk proses pembelajaran setiap harinya. Pihak
nf membuat silabus ini disesuaikan dengan silabus di sekolah pada
umumnya.
4. Bagaimana prestasi belajar dari para siswa bimbingan belajar Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Melihat dari nilai tes formatif yang kita berikan, kita berikan
setelah selesai memberikan materi disetiap tatap muka di kelas. Jadi nilai
setiap pertemuan itu kita kumpulin disetiap bulannya, lalu kita rekap dan
kita berikan ke orang tua murid. Untuk prestasi belajar siswa di sekolah,
ketika mid semester atau pertengahan semester kita minta raport
bayangannya untuk mengetahui di mata pelajaran apa saja yang masih
kurang, sehingga kita mempunyai target untuk di ujian semester satu atau
di ujian kenaikan kelasnya itu bisa lebih baik dari nilai mid semesternya
tersebut. Jadi begitu pemantauan kami para pengajar untuk prestasi belajar
anak di sekolah.
5. Bagaimana sistem atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu?
Jawab: Sistem saya sendiri saya menggunakan main map secara
garis besar. Kemudian secara detailnya saya jelaskan sendiri saya
tambahkan catatan-catatan kecil di papan tulis dan juga saya tampilkan di
106
LCD. Setelah itu baru kita mengerjakan tes formatif kemudian kita bahas
bareng. Terkadang kalau masih ada yang kurang paham kita pakai
konsultasi di luar kelas.
6. Bagaimanakah hubungan yang terjalin antara tenaga pengajar dengan
anak-anak yang belajar di Nurul Fikri Pamulang?
Jawab: Sudah kaya kakak adik. Sd smp dan SMA kelas 10 dan kita
anggap seperti kakak adik karena memang mereka lebih nyaman dengan
seperti itu. Untuk SMA kelas 12 sendiri, kita anggap kaya sahabat sendiri
agar kita bisa bener-bener nyentuh ke hatinya karena kan memang kelas 12
itu sudah mepet untuk pemilihan jurusan, dengan kita anggap kaya sahabat
sendiri itum, ketika mereka mau masuk jurusan yang bisa dibilang gak
sesuai sama kemampuannya itu mereka bisa ngedengerin dan tidak keras
kepala. Karena masalah ini banyak banget si yang mereka masih ngotot
dengan jurusan yang mereka inginkan karena ya itu tadi, kita belum bisa
masuk sampai ke hati mereka jadi mereke masih tetap keras kepala dengan
jurusan yang mereka inginkan.
7. Pendekatan apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam membangun semangat
belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan?
Jawab: Ada memang yang sulit atau motivasi nya kurang untuk
belajar, biasanya saya dekatin secara personal. Tidak di dalam kelas,
ketika jam istirahat saya ajak ngobrol saya ajak becanda. Kalo dikelas cara
pendekatan saya ya dengan bermain games setelah bermain games itu
diakhirnya selalu ada motivasi yang selalu saya selipkan agar mereka bisa
lebih semangat dalam belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
107
8. Adakah penanganan khusus untuk anak-anak dengan motivasi belajar yang
rendah tetapi ingin masuk jurusan di PTN yang sulit karena tuntutan orang
tua?
Jawab: Ya ada, dengan pendekatan personal tadi. Rata-rata dengan
pendekatan personal tadi ya bisa gitu dan menyajikan data-data yang real.
Ini loh nilai-nilai kamu, ini loh batas nilai yang harus kamu capai masuk
jurusan ini. Jika memang masalahnya tuntutan orang tua, orang tuanya
juga kita panggil untuk melihat ini loh nilai anak ibu, dan dengan nilai
segini kita rekomendasikan untuk tetap di PTN tersebut tetapi dengan
jurusan yang berbeda. Nah dari situ bisa saya simpulkan realistisnya itu
seperti apa. Setelah kita berithau seperti itu, biasanya orang tua pun jadi
paham dan rata-rata yang mengikuti rekomendasi dari kita itu berhasil
masuk PTN.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah M. Jundi Fathurrahman, S. Si
108
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Selamet Fadillah, S. Sos. I
Jabatan : Pengajar Bimbingan Informasi Pendidikan
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Apakah ada strategi khusus tersendiri dari pengajar dalam mengajar bagi
siswa kelas 12 yang mau masuk PTN sesuai dengan jurusan yang akan
siswa ambil di PTN?
Jawab: Untuk kelas 12 sendiri itu ada 2 program yaitu program
reguler sama program PPLS. Program Reguler itu kan targetnya sampai
dengan Ujian Nasional. Kalau untuk PPLS itu fokus untuk SBMPTN. Jadi
BIP itu fokus ke pembentukan akhlak, motivasi dan info masuk PTN ke
jurusan yang sudah memang siswa inginkan maupun belum. BIP itu untuk
memancing anak-anak yang masih bingung memilih jurusan apa, untuk
PTN nya itu nanti dulu karena PTN itu disesuaikan dengan nilainya dari
kelas 10.
2. Bagaimana mengatasi masalah anak yang kurang paham dalam
pembelajaran berlangsung? Padahal pelajaran yang dipelajari mempunyai
hubungan yang erat dengan jurusan yang nantinya akan siswa tersebut
pilh?
Jawab: Pada saat pelajaran berlangsung kita bisa lihat respon
mereka, ketika kita tanya mereka diam, antara 2 kemungkinan yaitu diam
paham atau diam belum paham. Jadi untuk kelas 12 sendiri, dari awal pasti
sudah saya tanyakan mau masuk jurusan apa dan di universitas mana, itu
109
yang selalu saya tekankan agar mereka bisa bener-bener fokus dalam
pembelajaran.
3. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Dalam 1 semester itu BIP ada 9 pertemuan, paling cepat
sekitar 2 minggu sekali BIP masuk kedalam kelas. Mengikuti silabus yang
telah diberikan NF Pusat.
4. Bagaimana prestasi belajar dari para siswa bimbingan belajar Nurul Fikri
Pamulang?
Jawab: Prestasi belajar bisa dilihat dari siswa-siswa yang masuk
PTN aja si. Kalau dilihat dari nilai Try Out itu bisa digolongkan menjadi 3
bagian dari siswa yang rajin, sedang dan males. Malesnya itu karena
emang jarang datang. Kalau yang rajin itu dia bisa mencapai target di
universitas yang dia inginkan. Kalau yang sedang itu naik turun si. Jadi
untuk prestasi belajar siswa benar-benar berasal dari siswa itu sendiri. Jadi,
para siswa yang mengikuti rekomendasi dari NF kebanyakan dapat PTN
yang diinginkan dan sesuai rekomendasi.
5. Bagaimana sistem atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu?
Jawab: Kalau saya metode nya yang pertama yaitu presentasi, yang
kedua kasih materi, tidak berkelompok langsung tanya jawab,
menampilkan video pembelajaran. Untuk anak yang kelas 12 itu kan
biasanya sudah mulai mager ya, jadi kadang saya kasih games yang
ngasah otak karena emang terkadang mereka juga mager games yang
berdiri gitu kan. Jadi kondisional aja. BIP ini sama aja kaya BK nya di
sekolah.
110
6. Bagaimanakah hubungan yang terjalin antara tenaga pengajar dengan
anak-anak yang belajar di Nurul Fikri Pamulang?
Jawab: Sudah kaya kakak adik sih ya, karena kan untuk yang kelas
12 itu udah kaya temen gitu si.
7. Pendekatan apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam membangun semangat
belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan?
Jawab: Karena BIP itu memang sudah disetting untuk memotivasi.
Jadi, saya memotivasi dari prospek kerja yang akan mereka dapatkan dari
jurusan yang ia inginkan. Dari kisah-kisah para alumni NF yang sudah
sukses, dan dari kisah-kisah tokok masyarakat.
Jadi benar-benar dari awal saya selalu tekan kan untuk serius belajar
dari awal semester 1 kelas 12, jangan hanya sebulan mau SBM saja. Biar
persiapannya semakin matang dan bisa fokus. Karena terkadang merea
fokus itu dari pertengahan sampai akhir. Makanya saat ini selalu saya
tekankan dari awal.
8. Adakah penanganan khusus untuk anak-anak dengan motivasi belajar yang
rendah tetapi ingin masuk jurusan di PTN yang sulit karena tuntutan orang
tua?
Jawab: Pertama saya tanya dulu, tujuan dia masuk NF itu murni
memang mau dia atau dipaksa oleh orang tua. Biasanya saya tandain yang
suka dateng telat karena memang sekolahnya pulangnya lama atau dateng
telat karena memang dia males gitu kan. Jadi saya suka ajak ngobrol di
luar kelas, biasanya kalau memang masuk NF dari diri sendiri itu pasti
motivasinya tinggi. Dengan kasus motivasi belajar rendah ini biasanya ya
karena disuruh masuk jurusan dan universitas yang tinggi oleh orang
tuanya, padahal dari nilainya pun belum cukup memadai. Disini bukan
berarti kita pesimis, tapi disini kita cari yang namanya peluang. Biasanya
kalau sudah kita kasih tau ke siswanya kalau nilai itu belum cukup masuk
ke jurusan dan universitas yang ia inginkan, biasanya orang tua akan
111
bereaksi dan kita bisa konsultasi bareng di NF. Tetapi jika memang orang
tuanya masih kekeh dengan pilihannya silahkan itu sudah diluar
kemampuan kami. Setidaknya kami sudah mencoba memberitahu, dan
semoga kalau memang rezekinya masuk ya masuk, yang penting kita
sebagai pengajar bisa memberikan pembelajaran yang maksimal kepada
para siswa untuk bekal mereka di SBMPTN nanti.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Selamet Fadillah, S. Sos. I
112
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Alifia Afnan
Asal Sekolah : SMK Letris Indonesia 2
SBMPTN : Lulus di Akukultur Budidaya Perairan-UNBRAW
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama mengikuti bimbingan belajar di nurul fikri?
Jawab: Dari awal semester 2 kelas 12, pas semester 1 masih belajar
sendiri. Dari bulan januari sampai UTBK selesai (semester 2) masuk ke
paket kelas 12 yang intensif SBMPTN. Ada rezekinya orang tua pas mau
masuk semester 2.
2. Apa alasan ataupun daya tarik yang membuat kamu memilih untuk
bimbingan belajar di Nurul Fikri dalam membantu kamu masuk ke PTN
yang diinginkan?
Jawab: Aku survei 5 tempat bimbel ada GO, SG, Exist, NF, mitra
pelaajr. Di Nurul Fikri kekeluargaan dapet keislamannya dapet dan harga
juga terjangkau. Dan aku bener-bener survei sendiri, dan aku merasa
nyaman di NF.
3. Bimbingan seperti apa saja yang kamu dapatkan di Nurul Fikri?
Jawab: Bimbingan materi buat sbm, konsultasi untuk pemiliihan
jurusan di ptn nanti, terus ada materi khusus untuk keislamannya, dan
bisa konsultasi diluar jam bimbel.
113
4. Apakah kamu selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh
pengajar di rumah?
Jawab: Kalo ada mood aku ulang lagi, tapi gak yang setiap hari
ngulang materi gitu.
5. Diluar jadwal bimbingan tetapi tetap pada jam kerja, apakah kamu suka
berkonsultasi dengan pengajar terkait pembelajaran yang sudah dipelajari
tapi belum terlalu kamu pahami?
Jawab: Suka, kaya matematika, fisika, kimia, biologi. 80-90%
pengajar bisa untuk konsultasi diluar jam bimbel, dan kalaupun pengajar
gak bisa dihari yang kita mau, nanti bisa di hari selanjutnya pokoknya
ada solusinya gitu.
6. Bagaimana peran pengajar dalam membantu kamu selama proses
pembelajaran?
Jawab: Penting, pengajar itu kaya jembatan antara aku dan mimpi
aku gitu. Karena dalam belajar itu aku menurut aku gak bisa kalau cuman
ada motivasi dari dalam aja tapi motivasi dari luar pun juga perlu seperti
peran pengajar ini yang sangat membantu disaat aku benar-benar bingung
dengan soal-soal. Kalo disekolah didoktrinnya langsung kerja.
7. Perubahan apa saja yang sudah kamu dapatkan dari awal mulai
bimbingan di Nurul Fikri sampai pada saat ini?
Jawab: Aku blak-blakan aja ya ka, di sekolah itu aku bener-bener
gak dapet ilmu atau gambaran nanti aku harus masuk jurusan apa, karena
kebetulan sekolahku juga SMK yang biasanya itu untuk langsung kerja,
tapi aku mau kuliah dulu. Dan masih banyak juga temen-temen aku yang
nanya apa itu SBM apa itu SNM jadi bimbel di nf bener-bener sangat
membantu aku untuk bisa memilih jurusan yang tepat di perguruan tinggi
nantinya. Dan di bimbel itu isinya anak-anak SMA semua. Sebelumnya
114
itu aku tuh pengen masuk ptn tapi ga ada yang bisa supprot aku dari
lingkungan sekolah.
Ada pemacu belajar, motivasi eksternal, dan memecahkan soal-
soal SBM. Aku kan SMK nya jurusan kesehatan, dan aku pengen masuk
Universitas Brawijaya jurusan Farmasi, dan ternyata jurusan yang aku
pengen itu peminatnya cukup banyak, nomor 2 terbanyak peminatnya di
UB. Setelah dilihat nilai UTBK aku, aku konsul di nf kalau aku mau
jurusan itu cukup ketat persaingannya, jadi aku menurunkan egoku untuk
memilih jurusan lain tetapi tetep di UB. Dan alhamdulillah aku dapet
jurusan itu di SBMPTN. Jadi, nf sangat berpengaruh dalam aku
mengambil keputusan jurusan yang sesuai dengan kemampuan aku.
8. Menurutmu, apakah semua fasilitas yang ada di Nurul Fikri ini sudah
menunjang untuk proses pembelajaran?
Jawab: Sudah, di pembelajaran ada infocus, speaker dan ada
aplikasi yang ngebantu dalam mengerjakan soal-soal Try Out SBM
sampe-sampe aku hafal kalau model soal kaya gini itu cara
mengerjakannya harus gimana. Karena memang setiap sabtu dan minggu
kita harus ngeluangin waktu untuk ngerjain soal-soal SBM itu dari
aplikasi. Karena memang kalau SBM itu harus sering-sering ngerjain
soal SBM.
9. Berapa lama biasanya diadakan tes evaluasi pembelajaran dalam 1
semester? dalam bentuk seperti apa tes evaluasinya?
Jawab: Karena aku ambil paket yang intensif SBMPTN, jadi
seperti yang aku omongin tadi, jadi di aplikasi itu setiap sabtu minggu
kita ada ngerjain soal-soal dan waktunya sama seperti SBM sekitar 4
jam, jadi biar kita terbiasa. Tapi aku pernah 1 atau 2 kali gitu lupa
ngerjain, karena emang lupa karena hari libur itu hehe. Dan setiap dikelas
itu, setelah pengajar ngasih materi dihari itu juga kita langsung dikasih
soal terkait materi yang dijelaskan tadi dari modul yang kita punya dan
115
dihari itu juga dibahasnya. Terkadang dari modul terkadang dari pengajar
itu dikasih lembaran soal gitu.
10. Menurutmu, seberapa efektif tes evaluasi yang dilakukan di Nurul Fikri?
Apakah pelajaran yang sudah kamu dapatkan benar-benar membantu
dalam menjawab tes akhir di Nurul Fikri dan di dalam tes PTN nya
nanti?
Jawab: Sangat efektif, di SBMPTN ini kan ada yang namanya TPS
(kemampuan kuantitatif, kemampuan membaca dan menulis dan
penalaran umum, pengetahuan membaca dan menulis) dan TPA
(Matematika saintek, fisika, kimia dan biologi). Dibagi menjadi 2 tahap.
Dari jam 8 sampai jam setengah 12an, 1 soal waktunya sekitar 1 menit.
Tahun ini salah 0 betul gatau berapa tergantung bobot soal. Jadi, sangat
ngebantu, karena semakin kita sering ngerjain soal jadi kita udah tau
harus ngerjain soal SBM itu kaya gimana.
Untuk UN sendiri, aku mikirnya UN itu pasti berlalu dan gak
terlalu mikirin karena nilai UN bener-bener gak berpengaruh untuk nanti
aku masuk PTN. Jadi, aku lebih memilih belajar untuk latihan soal-soal
SBM dari bulan januari. Ternyata dikelas itu nilai UN itu aku terbesar
sekelas aku juga kaget, dan emang soal SBM sama UN itu lebih sulit dari
SBM. Jadi, dapat aku simpulin, aku belajar untuk SBM dan ternyata
tanpa disadari juga aku juga dapet untuk ngerjain soal-soal UN itu
sendiri.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Alifia Afnan
116
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Wita Wimala
Asal Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan
SBMPTN : Lulus di Akuntansi – Universitas Padjajaran
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama mengikuti bimbingan belajar di nurul fikri?
Jawab: Aku ikut dari program PPLS dari satu tahun yang lalu awal
masuk semester 1 kelas 3.
2. Apa alasan ataupun daya tarik yang membuat kamu memilih untuk
bimbingan belajar di Nurul Fikri dalam membantu kamu masuk ke PTN
yang diinginkan?
Jawab: Aku kan anak ipa, dan aku anak lintas jurusan ke ips.
Sekarang alhamdulillah udah dapet sbm akuntansi unpad. Aku dari kelas
10 udah ambis mau masuk stan, soal stan untuk anak IPA itu bisa dibilang
lebih mudah karena hitung-hitungannya nalar banget. Dan disekolah pun
ada lintas minat ekonomi dari kelas 10-12 dan aku ikutin, dan
alhamdulillah grade aku juga bagus karena aku ngelakuinnya enjoy.
Kenapa aku SMA milih jurusan IPA, karena aku itu bener-bener gak bisa
hafalan sama sekali. Dan setelah aku survei tanya sama temen-temen aku
cuman di nf yang dari awal kelas 12 itu kita bener-bener udah difokusin
untuk sbm. Bimbel-bimbel lain itu kaya GO dia tuh awalnya ngulang
materi dulu dari kelas 10-12 sampai UN. Setelah UN baru intensif SBM.
Dan di NF ini ada program PPLS yang bener-bener aku pengenin yang
dari awal semester kelas 12 sudah terbiasa ngerjain soal-soal SBM. Dan di
PPLS ini aku pengennya nyoba apakah bisa kita anak ipa yang lintas
117
jurusan ke ips gini tanpa hafalan masuk ke jurusan akuntansi yang aku
pengenin ini dengan setiap harinya dari awal aku masuk emang udah
dikasih soal banyak banget SBM.
3. Bimbingan seperti apa saja yang kamu dapatkan di Nurul Fikri?
Jawab: Semuanya, bimbingan moral, dari lingkungan juga sering
diingetin untuk sholat, dan pastinya bimbingan terkait soal-soal SBM dan
bimbingan mengenai jurusan yang bakal kita pilih di SBM nanti.
4. Apakah kamu selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh
pengajar di rumah?
Jawab: PPLS kan sistemnya teori habis itu langsung review soal.
Dan aku paling dirumah itu biasanya langsung ngerjain soal-soal gitu si.
Karena aku tau, saingan aku di SBM itu bukan cuman yang seangkatan
aku aja. Tapi yang 1-3 tahun diatas aku pun itu adalah saingan aku. Dan
aku punya temen di NF Ciputat anak RONIN (yang angkatan sebelumnya
dan mau nyoba sbm lagi) itu aku deketin dan aku kaya minta soal-soal
yang dia kerjain biar aku kerjain juga soal-soal dari temenku itu. Pokoknya
aku banyak-banyakin ngerjain soal gitu ka.
5. Diluar jadwal bimbingan tetapi tetap pada jam kerja, apakah kamu suka
berkonsultasi dengan pengajar terkait pembelajaran yang sudah dipelajari
tapi belum terlalu kamu pahami?
Jawab: Awal-awal PPLS itu aku sering konsul diluar jam. Karena
memang materi IPS itu bener-bener baru buat aku. Karena kan aku dari
kelas 10 bener-bener udah di jurusan IPA. Maka dari itu, bimbingan diluar
jam itu bener-bener aku manfaatin karena aku bener-bener paham aku itu
anak lintas jurusan jadi bener-bener harus tau dulu nih konsepnya dari
awal, dengan aku yang bener-bener gak bisa menghafal tapi aku pengen
masuk akuntansi unpad itu sendiri.
118
6. Bagaimana peran pengajar dalam membantu kamu selama proses
pembelajaran?
Jawab: Beda-beda setiap pengajar, ada yang saklek ada yang
banyak permainannya ada yang serius juga. Aku bukan tipe yang kalau
gak suka sama pengajar dan pelajarannya itu gak masuk ke aku gitu si.
Tapi beberapa pengaja, kaya ekonomi dan bahasa indonesia aku deket dan
kalo deket itu ngerasa lebih nyaman aja gitu si.
7. Perubahan apa saja yang sudah kamu dapatkan dari awal mulai bimbingan
di Nurul Fikri sampai pada saat ini?
Jawab: Dari sisi males sama rajinnya ka. Jujur, aku itu orangnya
moody-an. Tapi karena disekolah dan di nf itu lebih semangat karena
kebawa lingkungan gitu ya ka, jadi ya aku bener-bener ngerjain soal-soal
itu di sekolah dan di nf karena aku ya kaya nurutin mood aku. Kalau
dirumah itu bener-bener seringnya gak kepegang ka, karena ya ada gadget
ini si hehe.
8. Menurutmu, apakah semua fasilitas yang ada di Nurul Fikri ini sudah
menunjang untuk proses pembelajaran?
Jawab: Sudah, kalau ada masalah ac atau lampu redup itu cepet
dibenerinnya. Dan disini juga udah ada proyektor, white board dan
menurutku udah menunjang proses pembelajarannya ka.
9. Berapa lama biasanya diadakan tes evaluasi pembelajaran dalam 1
semester? dalam bentuk seperti apa tes evaluasinya?
Jawab: Perhari itu ada review setelah ada teori. Jadi teori review
teori review terus. Dan kesana-kesananya setelah udah dapet semua
teorinya, kita bener-bener latihan soal-soal terus. Baik itu ngerjain soal di
nf nya langsung sama ngerjain soal di aplikasi.
119
10. Menurutmu, seberapa efektif tes evaluasi yang dilakukan di Nurul Fikri?
Apakah pelajaran yang sudah kamu dapatkan benar-benar membantu
dalam menjawab tes akhir di Nurul Fikri dan di dalam tes PTN nya nanti?
Jawab: Kalau dari 1-10 itu aku bisa kasih 8.5 sampai 9. Tahun ini
tipe soal sbm beda banget sama yang tahun-tahun kemaren karena
sekarang lebih ke konsep ngga ke nalar yang berat banget gitu. Jadi,
dengan adanya latihan soal yang gak ada habisnya itu bener-bener ada
efeknya ke aku karena pada saat ngerjain soalnya itu aku udah tau
konsepnya.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Wita Wimala
120
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Meuthia Azzahra
Asal Sekolah : SMAN 9 Tangerang Selatan
SBMPTN : Lulus di Kimia – Institut Pertanian Bogor
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama mengikuti bimbingan belajar di nurul fikri?
Jawab: Kurang lebih satu tahun ka, dari awal masuk kelas 12
semester 1.
2. Apa alasan ataupun daya tarik yang membuat kamu memilih untuk
bimbingan belajar di Nurul Fikri dalam membantu kamu masuk ke PTN
yang diinginkan?
Jawab: Alasan yang pertama, karena harganya itu lebih terjangkau
dibandingkan bimbel-bimbel ternama yang lain saat ini dan juga di nurul
fikri itu lebih ada keislamannya gitu kan dibandingkan dengan lembaga
bimbingan belajar lainnya. Dan juga di nf itu aku bener-bener sendiri,
maksudnya kaya temen-temen aku disekolah sahabat aku gitu dia bimbel
di tempat lain, memang itu yang aku mau biar aku bener-bener fokus
untuk belajar karena kalau satu tempat bimbel tuh bisa-bisa fokus aku
buyar dan lebih banyak main-mainnya gitu.
3. Bimbingan seperti apa saja yang kamu dapatkan di Nurul Fikri?
Jawab: Bimbingan akademis, bimbingan keagamaan dan
sebagainya.
121
4. Apakah kamu selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh
guru di rumah?
Jawab: Terkadang aku ulang kembali kalau lagi gak capek gitu,
kalau aku lagi capek si biasanya ngga. Tapi kalau ada waktu senggang dan
ngga les aku suka baca-baca apa yang kemarin udah dipelajarin.
5. Diluar jadwal bimbingan tetapi tetap pada jam kerja, apakah kamu suka
berkonsultasi dengan pengajar terkait pembelajaran yang sudah dipelajari
tapi belum terlalu kamu pahami?
Jawab: Iya, aku sering banget konsultasi. Dan kebetulan kaka-kaka
di NF bisa menyesuaikan jadwal kita diluar jam les.
6. Bagaimana peran pengajar dalam membantu kamu selama proses
pembelajaran?
Jawab: Sangat-sangat penting, pengajar itu ngasih cara gimana kita
bisa paham dengan soal itu dan kalau ada soal yang mirip-mirip dengan itu
kita bisa ngerjain, jadi bener-bener konsepnya itu dapet.
7. Perubahan apa saja yang sudah kamu dapatkan dari awal mulai bimbingan
di Nurul Fikri sampai pada saat ini?
Jawab: Sangat banyak perubahannya, dulu aku itu kalau sudah
belajar di sekolah aku gak belajar lagi dirumah tetapi pas sudah bimbel di
nf, kan jadwal lesnya itu setelah pulang sekolah. Jadi, pelajaran yang
sudah dipelajarin di sekolah itu dipelajarin lagi di nf jadi bener-bener
nempel di otak. Dan juga jadi lebih kurang malesnya, karena suka dikasih
PR gitu kan. Ada problem set yang harus kita kerjain.
8. Menurutmu, apakah semua fasilitas yang ada di Nurul Fikri ini sudah
menunjang untuk proses pembelajaran?
Jawab: Masih ada si yang harus diperbaikin menurutku, kaya
kurang luas dan musholla nya itu juga masih bisa diperbaikin lagi. Dan
122
untuk pengajar aku sudah suka banget si, sudah cocok banget di aku.
Paling ada guru fisika yang terkadang ngejelasinnya cepet banget, tapi kita
gak enak buat ngomong karena kakanya sudah jauh banget gitu jelasinnya.
9. Berapa lama biasanya diadakan tes evaluasi pembelajaran dalam 1
semester? dalam bentuk seperti apa tes evaluasinya?
Jawab: Biasanya kalau misalkan sudah beberapa bab baru ada tes
evaluasi, bentuknya itu kaya biasa dikertas dan kita ngerjain soal-soal
tersebut. Tetapi disetiap pertemuan pasti kita ada review tentang materi
yang sudah dijelaskan pengajar.
10. Menurutmu, seberapa efektif tes evaluasi yang dilakukan di Nurul Fikri?
Apakah pelajaran yang sudah kamu dapatkan benar-benar membantu
dalam menjawab tes akhir di Nurul Fikri dan di dalam tes PTN nya nanti?
Jawab: Sangat efektif, karena misalkan ada tes evaluasi setelah 5
bab otomatis kita harus ngulang lagi dari bab 1 sampai bab 5 untuk belajar
jadi bakalan lebih nempel lagi. Dan juga soal-soal di nurul fikri tergolong
sulit dan juga soal-soal SBM yang kita kerjain selama di Nurul Fikri itu
mirip-mirip dengan soal yang ada di SBMPTN sebenarnya kemarin. Jadi
menurutku sangat sangat membantu aku dalam mengerjakan soal-soal
SBMPTN kemarin.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Meuthia Azzahra
123
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Ahmad Mursyid, S. Th. I
Jabatan : Staf Administrasi
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Wawancara
1. Dari Nurul Fikri Pamulang berdiri hingga saat ini, bagaimanakah
presentase siswa yang mendaftar dari tahun ke tahun?
Jawab: Fluktuatif, biasa naik turun. NF sini kan dari tahun 2011
hampir 400an, terus sekitar tahun 2013 turun menjadi 300, 200. Dan naik
lagi tahun 2015 sampai saat ini, walaupun tidak signifikan tetapi
seenggaknya setiap tahun meningkat presentasenya.
2. Apakah disetiap tahunnya ada inovasi-inovasi baru yang ditawarkan nurul
fikri untuk menarik minat para siswa?
Jawab: Untuk menarik minat siswa, khususnya dikelas 12.
Biasanya ditahun-tahun sebelumnya itu kita nggak pernah ada sistem
aplikasi belajar online. Baru tahun ajaran 2018 ini kita ada aplikasi belajar
online, dan Try Out-Try Outnya pun sudah berbasis online karena
mengikui sistem SBM yang tahun lalu, yaitu berbasis komputer. Dan kita
juga ada aplikasi namanya “ana pro” untuk yang mau SNMPTN itu kita
menginput nilai siswa dari semester 1 sampai dengan semester 5 dan nanti
hasilnya itu akan keluar apakah PTN dan Jurusan yang ia inginkan masuk
ke nilai dia atau ngga, kalau ngga di aplikasi itu juga akan ada
rekomendasi jurusan yang sama tetapi di universitas berbeda yang masuk
dalam nilai siswa tersebut. Dengan sistem ana pro banyak yang sesuai dan
124
mengikuti saran dari NF. Dan untuk SBMPTN nya itu kita ada yang
namanya Matriks Bantu Pemilihan Jurusan, yang bisa kita lihat dari nilai
TO mereka dan passing grade dari jurusan dan universitas yang mereka
inginkan. Di NF dari awal buka sampai sekarang dari bimbel-bimbel lain
yang menggunakan sistem sama dengan UTBK atau SBMPTN beneran.
Karena biasanya bimbel-bimbel lain liat dari passing grade, nah sedangkan
SBMPTN itu gak ada persentasenya tapi nilainya itu ratusan misalkan
kaya 500 atau 600 gitu. Jadi kita ada tim yang khusus menangani tentang
bagaimana cara penilaian SBMPTN karena di NF Pusat itu ada namanya
pak Arif Fadillah, beliau sudah S3 dan beliau memang dari jurusan yang
khusus memantau SBMPTN. Jadi, makanya TO SBM yang ada di NF itu
mirip-mirip dengan UTBK yang benerannya.
3. Kapan kah waktu yang strategis untuk menawarkan program-program
nurul fikri? Dan bagaimana teknis pemasarannya?
Jawab: Kita biasanya menawarkannya itu kita ke sekolah-sekolah
untuk nyebarin brosur pas bagi raport dengan cara nyamperin ke orang tua
karena biasanya kalau ke orang tua kita banyak closingnya. Kalau kita
kasih ke siswa, nanti dijalan suka banyak tuh brosur berceceran kan, nggak
dibaca sama mereka ini biasanya untuk anak yang SD dan SMP. Kalau
untuk yang SMA, mereka kan memang pemikirannya sudah cukup dewasa
ya, jadi kita kasih ke mereka brosurnya dan masuk kedalam kelas dengan
kita kasih tau program-program unggulan yang ada di NF khususnya kelas
12, itu juga bisa banyak kita closingnya. Iklan di social media dna juga
testimoni dari para alumni yang sukses masuk PTN Favorit dan kita post
di instagram maupun twitter.
125
4. Di Nurul Fikri Pamulang ini, ada berapakah jumlah pengajar disetiap
jenjangnya? Terkhusus pengajar di kelas 12 yang difokuskan untuk masuk
PTN.
Jawab: Khusus untuk di NF Pamulang ini untuk kelas 12 nya,
setiap mata pelajaran ada 1 pengajar, jurusan IPA ada 7 pengajar, dan IPS
ada 6 pengajar. Ditambah dengan pengajar BIP.
Peneliti, Narasumber,
Siti Nur Halimah Ahmad Mursyid, S. Th. I
126
Lampiran 3
Struktur Organisasi Bimbingan Belajar Nurul Fikri Pamulang
127
Lampiran 4
TRANSKRIP OBSERVASI
A. Identitas Informan
Nama : Nelza Oktarini, S. Pd
Jabatan : Pengajar Matematika
Pendidikan terakhir : S1
Hari/Tanggal : Selasa, 06 Agustus 2019
Tempat : Nurul Fikri Pamulang
B. Hasil Observasi
1. Kegiatan Pembelajaran
Ka Nelza melakukan orientasi terlebih dahulu yaitu salam, sapa,
senyum dan berdoa sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Lalu
menanyakan kepada siswa tentang materi pertemuan sebelumnya.
Kemudia menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuannya.
Setelah itu, pada bagian inti siswa mengamati materi dan rumus-rumus
yang Ka Nelza berikan tentang materi pertidaksamaan pecahan dan
pertidaksamaan harga mutlak. Kemudaian Ka Nelza memberikan masing-
masing tiga contoh terkait materi pertidaksamaan pecahan dan
pertidaksamaan harga mutlak yang diambil dari soal-soal SBMPTN di
tahun-tahun sebelumnya yang ada dimodul para siswa. Setelah itu siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi dan contoh-contoh
yang telah diberikan. Terakhir, Ka Nelza memberikan tes formatif terkait
materi pertidaksamaan pecahan dan pertidaksamaan harga mutlak
sebanyak 6 soal. Pada saat para siswa mengerjakan tes formati tersebut, Ka
Nelza berjalan mengelilingi siswa satu persatu untuk memastikan apakah
para siswa sudah memahami materi tersebut atau belum. Setelah para
siswa telah selesai mengerjakan tes fromatif tersebut sesuai dengan waktu
yang telah diberikan, Ka Nelza langsung membahas satu persatu soal-soal
yang telah dikerjakan oleh para siswa tersebut. Kemudian, Ka Nelza
128
mengabsen para siswa, setelah itu Ka Nelza menyampaikan apabila masih
ada pertanyaan terkait materi yang telah diajarkan dapat dikonsultasikan di
luar jam kelas dan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
Waktu yang dimiliki untuk satu mata pelajaran itu adalah 60 menit,
sehingga para pengajar dan peserta bimbingan belajar harus memanfaatkan
waktu sebaik mungkin. Namun, pada kenyataannya ada beberapa peserta
bimbingan belajar yang datang setelah materi dijelaskan sehingga siswa
tersebut sudah tertinggal materi. Pengajar pun tidak bisa mengulang materi
dari awal karena waktu yang terbatas, dengan begitu sudah menjadi resiko
siswa yang datang terlambat. Sekitar 15 menit waktu pembelajaran akan
berakhir, siswa diberikan tes formatif terkait materi yang telah dijelaskan
sebanyak 5 soal yang dikerjakan dalam waktu 10 menit. Banyak siswa
yang masih kebingungan terutama siswa yang datang terlambat, sehingga
lebih dari 10 menit. Waktu untuk membahas soal ialah 5 menit, tapi waktu
sudah habis. Sehingga pengajar hanya dapat membahas 2 soal, 3 soalnya
lagi hanya diberikan jawabannya saja. Apabila siswa masih belum
mengerti, siswa dapat menanyakan materi tersebut di luar kelas atau yang
biasa disebut dengan konsultasi. Dengan waktu yang relatif singkat,
pembelajaran jadi tidak tuntas sampai akhir, dan kurangnya disiplin
beberapa siswa membuat siswa tersebut kurang menguasai materi yang
telah diajarkan.
129
Lampiran 5
DATA PENGAJAR NURUL FIKRI PAMULANG
No. Nama Pegawai Mata Pelajaran
1 Nelza Oktarini, S. Pd Matematika
2 Yasrudi, S. Pd, Si Matematika
3 Imam Heri Sutoyo, S. Kel Matematika
4 Supratman Matematika
5 Fahmi Muzaki Matematika
6 Dzikrullah Akbar Matematika
7 Faris Adnan P Matematika
8 M. Rifai Muslih Matematika
9 Ahmad Rafif Matematika
10 Fathur Rahman Matematika
11 Tiya Novitasari Bahasa Indonesia
12 Eva Maryam Bahasa Indonesia
13 Diniek Wahyuni, S. Pd Bahasa Indonesia
14 Sentia Yulanda Bahasa Indonesia
15 Asep Agus Heri Hermawan, S. Hum Bahasa Inggris
16 Zaenal Umar, S. Pd Bahasa Inggris
17 Jojo Jauharuddin, S. Pd Biologi
18 M. Jundi Fathurrahman, S. Si Biologi
19 Desmalina Sagita Barusman, S. Pd Biologi
20 Fitria Dewi, S. Si Biologi
21 Selamet Fadhillah BIP
22 Hendrio Rahmad BIP
23 Syahida Wafa Tsalits Ekonomi
24 Bheni Supriyatno, S. Si Fisika
25 Imam Fathony Fisika
26 Gigih Erlangga, S. Pd Geografi
27 Muhammad Tanwir Geografi
28 Wiwik Agustina, S. Si Kimia
29 Nany Nurul Husna, S. Si Kimia
30 Mahar Tri Pamungkas, S. Si Sejarah
31 Rizki Dwinayani, S. S Sejarah
32 Meta Rolitia, S. Pd Sosiologi
33 Muhammad Al Fathi, S. Sos Sosiologi
130
Lampiran 6
DATA SISWA KELAS 12 TAHUN AJARAN 2018/2019 KELAS IPA
No. Nama Asal Sekolah
1 Alifia Afnan Zuhron SMK Letris 2
2 Anja Saafara SMA Al-Hasra
3 Baihaqi Shidqi S SMAN 46 Jakarta
4 Berliana Istiqomah SMAN 6 Tangsel
5 Debi Irawan SMK Letris
6 Devy Lin Az Zahra SMK Letris 2
7 Dheya Ul Husna SMAN 3 Tangsel
8 Diah Ayu Sri R SMA Taruna Mandiri
9 Dimas Raihan SMAN 9 Tangsel
10 Farah Oktaviannisa SMAN 9 Tangsel
11 Fauzan Pardomuan S SMAN 11 Tangsel
12 Fauzia Anggreni SMAN 9 Tangsel
13 Fayza Nurhanifa SMAN 2 Tangsel
14 M. Akbar Bagaskoro SMAN 11 Tangsel
15 Melati Danty Imelda SMAN 3 Tangsel
16 Meuthia Azzahra SMAN 9 Tangsel
17 Muhammad Fadhil N SMAN 2 Tangsel
18 Nabilla Astria P SMAN 8 Ciputat
19 Nurma Dewi SMAN 2 Tangsel
20 Regina Septiani Z SMAN 3 Tangsel
21 Rizeillah Qaanita SMA Sinar Medika
22 Shabrina Mutiara S SMAN 8 Ciputat
23 Zahra Aloudya A SMAN 3 Tangsel
24 Achmad Agustyanto SMAN 6 Tangsel
25 Alya Rizqiyani W SMAN 3 Tangsel
26 Ananda Ayuningtyas SMAN 6 Tangsel
27 Fatih Al Widad SMAN 12 Tangsel
28 Hanif Arkan A SMA 34 Jakarta
29 Hanindya Rahmayanti SMAN 2 Tangsel
30 Jihan Salsabila SMAN 6 Tangsel
31 Dea Eka Rina SMAN 2 Bengkulu
32 Nashrullah Bilhadid SMAN CMBBS
33 Pardi Suandi MAN 1 Serpong
34 Raihan Zoehry SMAN 3 Tangsel
35 Ranti Safa Marwa SMAN 3 Tangsel
36 Rayhan Thufeil A SMK Bina Informatika
37 Syan Zamir Zidane SMAN 9 Tangsel
38 Tengku Sri Ananda SMAN 3 Tangsel
39 Utami Sekar Ningrum SMAN 9 Tangsel
40 Zahwa Fadhila MAN 1 Kota Tangsel
131
41 Raihan Ifzaldi MA Al Haitsam
42 Kamilia Miftahul Jannah MAN 1 Serpong
43 Muhammad Mumtaz SMA Al Adzkar
44 Ghifar Fathul SMAIT Al Kahfi
DATA SISWA KELAS 12 TAHUN AJARAN 2018/2019 KELAS IPS
No. Nama Asal Sekolah
1 Aldila Taufiqurrahman SMAN 9 Tangsel
2 Alvina Maisarah SMAN 6 Tangsel
3 Alwi Julianto SMAN 7 Tangsel
4 Anggi Setia Pratama SMAN 6 Tangsel
5 Atikah Mahdiyyah SMA Waskito
6 Augray Musdeva W SMAI Cikal Harapan
7 Enrico Abelard S R SMAN 6 Tangsel
8 Fajar Irawan SMAN 3 Tangsel
9 Firra Ainurrahmah SMAN 6 Tangsel
10 Irenka Assyifa Najma SMAN 6 Tangsel
11 Khansa Aufa Zachary SMAN 6 Tangsel
12 M Rizky Putera Windi SMAN 12 Tangsel
13 Miftahul Andriani SMAN 9 Tangsel
14 Muhammad Fadli SMA Waskito
15 Muhammad Mirza Al Harits MAN 1 Tangsel
16 Muhammad Rayhan A SMAN 3 Tangsel
17 Nada Ramadhan Jatutama SMAN 3 Tangsel
18 Putra Syahrul Mubarok SMA Darul Hikmah
19 Putri Lisda Risa MAN 1 Serpong
20 Rita Azzahra Z SMAN 12 Tangsel
21 Ulfa Maisaroh SMAN 6 Tangsel
22 Wita Wimala SMAN 3 Tangsel
23 Aflah Ghani MA Khusnul Khotimah
24 Sadenia Adyaga SMA Al Adzkar
132
Lampiran 7
DATA SISWA LULUS PTN 2016-2017 NURUL FIKRI PAMULANG
No Nama Asal Sekolah Nama Prodi Universitas Jalur
1 Annisa
Laini
Hakima
SMAN 2
Tangsel
Arsitektur
Lansekap
IPB SBMPTN
2 Mila Dewi
Kania
SMAN 2
Tangsel
Komunikasi
dan
Pengembangan
Masyarakat
IPB SBMPTN
3 Fauziah
Rosiantik
SMAN 3
Tangsel
Teknik Kimia UNDIP SBMPTN
4 Giana
Nurallyanda
SMAN 47
Jakarta
Perikanan UNPAD SBMPTN
5 Yossinta
Cristin C K
SMAN 6
Tangsel
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
UDAYANA SBMPTN
6 Kevin
Dwiyanto
SMAN 3
Tangsel
Teknik Elektro UNS SNMPTN
7 Mutiara
Afifah
SMAN 9
Tangsel
Teknik
Arsitektur
UNDIP SNMPTN
8 Vionisa
Shafira
SMAN 2
Tangsel
Akuntansi UNBRAW SBMPTN
9 Audia Ayu
R
SMAN 1
Tangsel
Psikologi UIN Jakarta SBMPTN
10 Rafi Reza Y SMAN 3
Tangsel
Teknik Mesin UNBRAW SBMPTN
11 Dzaky
Ahmad
Dahlifari
SMAN 3
Tangsel
Peternakan UNBRAW SBMPTN
12 M Fikhri
Rachmawan
SMAN 9
Tangsel
Analisi Kimia IPB SBMPTN
13 Syendi
Cahyandi
SMAN 6
Tangsel
Teknik Mesin PNJ MANDIRI
14 Yulita Budi
Hapsari
SMAN 6
Tangsel
Fisioterapi UPNVJ MANDIRI
15 Vita Amelia MAN 1
Serpong
Psikologi UIN Jakarta SNMPTN
16 Rani
Delfiyanti
SMAN 6
Tangsel
Ilmu Kesmas ANDALAS MANDIRI
17 Panji
Aryasatya
Ramadhani
SMAN 6
Tangsel
Sistem
Informasi
UPNVJ MANDIRI
18 Daniel SMAN 3 Teknik PKJ MANDIRI
133
Moses Tangsel Radiodiagnosti
k dan
Radioterapi
19 Ulya
Khirayatul
M
SMAN 3
Tangsel
Supervisor
Jaminan Mutu
Pangan
D3 IPB MANDIRI
DATA SISWA LULUS PTN 2017-2018 NURUL FIKRI PAMULANG
No Nama Asal Sekolah Nama Prodi Universitas Jalur
1 Muhammad
Yusuf
SMAN 6
Tangsel
Teknik Sipil UNILA SBMPTN
2 Tubagus M
Raihan
SMA AL
ADZKAR
Matematika UNBRAW SBMPTN
3 Tsabita
Kamila
SMAN 3
Tangsel
Sosiologi UNPAD SBMPTN
4 Tasya
Kusuma
SMAN 9
Tangsel
Ilmu
Keperawatan
UIN Jakarta SBMPTN
5 Sakila
Leticia Putri
SMAN 6
Tangsel
Ilmu
Administrasi
Publik
UNBRAW SBMPTN
6 Rifki Alifa
Ramadhan
SMAN 8
Tangsel
Pendidikan
Kimia
UIN Jakarta SBMPTN
7 Reyhan
Diva
Zaafira
SMK AMEC Farmasi UIN Jakarta SBMPTN
8 Muhammad
Imam H
SMA GIS
Serpong
Biologi UGM SBMPTN
9 Miqyas
Rabbani
SMA IT
DQM
Ilmu Politik UNPAD SBMPTN
10 Mahardhika
W
SMAN 2
Tangsel
Teknik
Geologi
UNPAD SBMPTN
11 M
Nurrullah
Haqiqi
SMA MUH
25
Ilmu Kelautan UNBRAW SBMPTN
12 Lisa Dea
Plasenta
SMAN 3
Tangsel
Kesehatan
Lingkungan
UI SBMPTN
13 Kausar
Rahma
Wati
SMAN 3
Tangsel
Biologi IPB SBMPTN
14 Inez Khansa
Nafilah
SMAN 9
Tangsel
Manajemen UPNVJ SBMPTN
15 Eggy Fikri
Adiluhung
SMA Jakarta
Islamic
Bahasa dan
Sastra Inggris
UIN
Bandung
SBMPTN
16 Ditha SMAN 2 Ilmu Aktuaria UNPAD SBMPTN
134
Khairana Tangsel
17 Chintya
Dewi Ratna
SMAN 2
Tangsel
Administrasi
Pendidikan
UPI Bandung SBMPTN
18 Bagus Hary
S
SMA IT
DQM
Ilmu Politik UNPAD SBMPTN
19 Ayu Nur
Kholifah
SMAN 6
Tangsel
Teknik Kimia UNBRAW SBMPTN
20 Arini Ayu
Ardianti
SMA
Waskito
Agroekoteknol
ogi
UNBRAW SBMPTN
21 Annisa
Kamilia
SMAN 9
Tangsel
Televisi dan
Film
Universitas
Jember
SBMPTN
SBMPTN
22 Alfiyyah
Sekar A
SMAN 1
Tangsel
Kebidanan UNBRAW SBMPTN
23 Ahyani
Bintang
SMA MUH
25
Teknik Kimia UPNVY SBMPTN
24 Brilliant
Dwi I
SMA MUH
25
SBMPTN
25 Fahira
Nafiah
Azhaar
MP UIN
Jakarta
Manajemen UIN Jakarta SNMPTN
26 Pipit
Tandyana F
SMAN 6
Tangsel
Agroekoteknol
ogi
UNBRAW SNMPTN
27 M. Arsya SMA IT
DQM
IPB MANDIRI
28 Raden
Arjuna
SMA IT
DQM
Teknik Sipil
dan
Lingkungan
ITB SBMPTN
DATA SISWA LULUS PTN 2018-2019 NURUL FIKRI PAMULANG
No Nama Asal Sekolah Nama Prodi Universitas Jalur
1 Hanif Arkan
A
SMAN 34
Jakarta
Ilmu
Komputer
UI SNMPTN
2 Utami
Sekarningru
m
SMAN 9
Tangsel
Farmasi UIN Jakarta SNMPTN
3 Dheya
Ulhusna
SMAN 3
Tangsel
Fisioterapi UI SNMPTN
4 Ranti Safa
M
SMAN 3
Tangsel
Ilmu Kesmas UI SBMPTN
5 Zahra
Aloudya
SMAN 3
Tangsel
Ilmu Gizi IPB SBMPTN
6 Alifia Afnan SMK Letris Akuakultur UNBRAW SBMPTN
7 Meuthia SMAN 9 Kimia IPB SBMPTN
135
Azzahra Tangsel
8 Raihan
Ifzaldi
MA Al
Haitsam
Statistika IPB SBMPTN
9 Kamilia
Miftahul
Jannah
MAN 1
Serpong
Kimia UIN Jakarta SBMPTN
10 Devy Lin SMK Letris Ilmu Gizi Universitas
Siliwangi
SBMPTN
11 Hanindya
Rahmayanti
SMAN 2
Tangsel
Apoteker Universitas
Airlangga
SBMPTN
12 Melati
Danty
SMAN 3
Tangsel
Kimia Universitas
Lampung
SBMPTN
13 Wita
Wimala
SMAN 3
Tangsel
Akuntansi UNPAD SBMPTN
14 Aflah Ghani MA Khusnul
Khotimah
Ilmu
Komunikasi
UNPAD SBMPTN
15 Nada
Ramadhan
Jatutama
SMAN 3
Tangsel
Pendidikan
Khusus
UNJ SBMPTN
16 Ananda
Ayuningtyas
SMAN 6
Tangsel
Agribisnis UIN Jakarta SBMPTN
17 Muhammad
Mumtaz
SMA Al
Adzkar
Informatika UPNVJ SBMPTN
18 Dea Eka
Rina
SMAN 2
Bengkulu
Farmasi Universitas
Bengkulu
MANDIRI
19 Baihaqi
Shidqi S
SMAN 46
Jakarta
Teknik
Telekomunikas
i
ITS SBMPTN
20 Raihan
Zoehry
SMAN 3
Tangsel
Teknik
Kelautan
ITS MANDIRI
21 Alya
Rizqiyani W
SMAN 3
Tangsel
Teknik
Industri
UNBRAW MANDIRI
22 Atikah
Mahdiyyah
SMA
Waskito
Perbankan dan
Keuangan
UPNVJ MANDIRI
23 Ulfa
Maisaroh
SMAN 6
Tangsel
Ekonomi
Pembangunan
UNTIRTA MANDIRI
24 Rizeillah
Qaanita
SMA Sinar
Cendekia
Kedokteran UNTIRTA MANDIRI
25 Regina
Septiani Z
SMAN 3
Tangsel
Agroteknologi UNSOED MANDIRI
26 Khansa Aufa
Zachary
SMAN 6
Tangsel
Pendidikan
Ekonomi
UNJ MANDIRI
27 Irenka
Asyifa
Najma
SMAN 6
Tangsel
Hubungan
Masyarakat
UNJ MANDIRI
136
28 Alvina
Maisarah
SMAN 6
Tangsel
Ilmu
Administrasi
Publik
UNBRAW MANDIRI
29 Sadenia
Adyaga
SMA Al
Adzkar
Sastra Inggris UIN Jakarta MANDIRI
30 Miftahul
Andriani
SMAN 9
Tangsel
Manajemen UIN Jakarta MANDIRI
31 Tengku Sri
Ananda
SMAN 3
Tangsel
Bisnis UNJ MANDIRI
32 Ghifar
Fathul
SMAIT Al
Kahfi
Teknik Listrik PNJ MANDIRI
33 Fauzia
Anggreni
SMAN 9
Tangsel
Akuntansi
Perpajakan
UNPAD MANDIRI
137
Lampiran 8
Kegiatan pembelajaran
Pengajar sedang mempersiapkan materi
Staf administrasi sedang mengatur jadwal bimbingan
138
Lampiran 9
Sarana dan Prasarana Nurul Fikri Pamulang
Susana ruang serbaguna yang biasa dipakai para siswa untuk konsultasi
139
Tempat parkir kendaraan
Tempat pemasaran dan kantin jajanan ringan
Mushola
140
Lampiran 10
SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI
141
Lampiran 11
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
142
Lampiran 12
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
143
Lampiran 13
SURAT KETERENGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
144
Lampiran 14
TABEL UJI REFERENSI
145
146
147
148
149
150
151
152
153
BIODATA PENULIS
Siti Nur Halimah, lahir di Jakarta pada tanggal
01 Juli 1997. Anak dari pasangan Emawati dan
Maswandi yang merupakan anak ke enam dari
6 bersaudara. Adapun jenjang pendidikan yang
telah ditempuh penulis antara lain: SDN
Cempaka Putih IV Ciputat Timur, MTs.
Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur, SMAN 1
Tangerang Selatan dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta fakultas ilmu tarbiyah
dan keguruan jurusan Manajemen Pendidikan. Alamat email penulis
Sejak kecil penulis memiliki hobi beladiri yaitu karate. Penulis memiliki cita-cita
yang cukup bertolak belakang dengan hobinya, yaitu penulis bercita-cita untuk
mendirikan dan mengelola sebuah taman kanak-kanak dan menjadi seorang
pengusaha kuliner. Motto hidup penulis “Mulailah dari tempat kau berada,
gunakan waktu yang kau punya, dan lakukan yang kau bisa”.