73
PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA DIDIK DI MTS DDI CITTA KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : RESKY AMALIA 105191109316 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/2020 M

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH

PESERTA DIDIK DI MTS DDI CITTA

KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

RESKY AMALIA

105191109316

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2020 M

Page 2: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA
Page 3: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA
Page 4: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Resky Amalia

NIM : 105191109316

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai menyusun skripsi ini, saya

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3 saya

bersedia menerima sanksi dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 1441 H

2020 M

Yang membuat pernyataan

Resky Amalia

NIM: 105191109316

Page 5: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

vii

ABSTRAK

RESKY AMALIA.105191109316. 2020. Skripsi dengan judul “Peranan Guru

Mata Pelajaran Agama Islam Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Shalat

Berjamaah’ah Peserta Didik di MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng“, dibimbing

oleh Mawardi pewangi dan Nur’ani Azis

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Kedisiplinan Shalat Berjama’ah

Peserta Didik dI MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan

dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan metode induktif.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Soppeng MTS DDI Citta yang

berlangsung 2 bulan dimulai dari Mei sampai Juli 2020.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat digambaran

bahwa: Pertama, Kedisiplinan Shalat berjama’ah belakanagan ini mencapai

kemajuan yang sangat signifikan karena selain jumlah siswa yang terbilang masih

sedikit yang memudahkan guru untuk mengontrol, Kini Guru-guru yang ada

disekolah rersebut membuatkan metode penilain yang berupa kartu kontrol untuk

semua siswa yang ini diperiksa setiap pekannya. Sehingga saat ini kedisiplinan

shalat berjamaahnya sudah lebih banyak yang disiplin dibanding yang

tidak.Kedua, Peran Guru Mata Pelajaran Agama Islam dalam mengatasi

kedisiplinan shalat berjamaah turut andil dan aktif dalam mengarahkan siswa

untuk senintiasa taat dalam segala hal, Dalam hal ini guru selalu berusaha

menciptakan kedekatan kepada siswanya agar siswa tersebut lebih memeiliki

kedekatan erat yang tujuannya untuk siswa dapat dibina, dibimbing, dan

diarahkan untuk senantiasa disiplin dalam shalat berjamaah, Ketiga, Faktor

pendukung Dalam hal ini jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di sekolah

tersebut masih sangat kurang sehingga ini memuidahkan guru masih lebih mudah

untuk selalu memonitoring siswa dalam mensiplinkan shalat berjamaah tersebut,

Adapun Faktor Penghambatnya Keadaan Mushaollah sekolah yang perlu

perhatian untuk di renovasi supaya shalat berjamaah tidak lagi terhambat apabila

hujan turun dan juga perlunya perhatian pengaruh lingkungan dari siswa yang

biasa mengakibatkan siswa tersebut kurang disiplin dalam shalat berjamaah

Kata Kunci: Peranan Guru Mata Pelajaran Agama Islam; Kedisiplinan

Shalat Berjama’ah

Page 6: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

viii

ABSTRACT

RESKY AMALIA.105191109316. 2020. Thesis with the title "The Role of

Teachers of Islamic Religious Subjects in Improving Discipline of Congregational

Prayer Students at MTS DDI Citta Soppeng Regency", guided by Mawardi

fragrance and Nur'ani Azis

The purpose of this research is to know the discipline of Congregational Prayer

Students dI MTS DDI Citta Soppeng Regency

This research approach is a qualitative approach. The data collection techniques in

this study are interviews, observations and documentation. While the data analysis

technique uses inductive methods. This research was conducted in Soppeng MTS

DDI Citta regency which lasted 2 months starting from May to July 2020.

The results of the research conducted by the researchers can be explained that:

First, the discipline of prayer in this school achieved very significant progress

because in addition to the relatively small number of students who make it easier

for teachers to control, teachers who are in the school now make other methods of

control cards for all students who are checked every week. Until now the

discipline of worship prayer has been more disciplined than not. Secondly, The

role of Islamic Subject Teachers in overcoming the discipline of congregational

prayer is also reliable and active in directing students to be obedient in all things,

In this case the teacher always tries to create closeness to his students so that the

student has more close closeness whose purpose for students can be fostered,

guided, and directed to always be disciplined in congregational prayer, Third,

Supporting factor In this case the overall number of students in the school is still

very lacking so that this is sickening the teacher still It is easier to always monitor

students in the prayer, as for the obstruction factor of the condition of mushaollah

school that needs attention to be renovated so that congregational prayer is no

longer inhibited when it rains and also the need to pay attention to the

environmental influence of students that normally result in the student lacking

discipline in congregational prayer

Keywords: The Role of Teachers of Islamic Subjects; Discipline of

Congregational Prayer

Page 7: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

ix

KATA PENGANTAR

حين حون الر بسن الله الر

لاة والسلام على أشرف الأنبياء والورسلين وعلى اله ا بعد الحود لله رب العالوين والص وصحبه أجوعين أه

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas

segala limpahan rahmat, taufiq dan pentunjuk-Nya sehingga penelitian ini dapat

diselesaikan sebagaimana mestinya, meskipun dalam bentuk yang sangat

sederhana dan masih terdapat kekurangan yang tentunya masih memerlukan

berbagai perbaikan.

Selanjutnya shalawat dan taslim peneliti haturkan kepada junjungan Nabi

besar Muhammad Saw dan segenap keluarganya, para sahabat, tabi-tabi'in sampai

kepada orang-orang yang mukmin yang telah memperjuangkan Islam sampai saat

ini dan bahkan sampai akhir zaman.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian penelitian ini

tentunya tidak dapat selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Olehnya itu maka patutlah kiranya peneliti menyampaikan rasa syukur dan

ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Untuk kedua orang tua peneliti, ayahanda tercinta Ahmad Amin Muhiddin dan

ibunda tersayang Marhawaida yang telah mengantarkan penulis hingga seperti

sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, dan keikhlasan dan

perjuangan hidup demi kelangsungan pendidikan putra-putrinya, dan ucapan

Terima kasih juga kepada Saudara/i kandungku yakni Nurul Magfira Ahmad

Nahdatul Rugaiziah Ahmad dan Maisyarah Salsabila yang telah memberikan

saya semangat dan dukungan selama ini, terimakasih untuk semuanya.

Page 8: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

x

2. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah membina dan

mengembangkan fakultas tersebut tempat peneliti menimba ilmu pengetahuan.

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si dan Nurhidayah Mukhtar, S.Pd.I., M.Pd.I

selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I dan Dra. Nur’ani Azis, M.Pd.I selaku

pembimbing I dan Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas meluangkan

waktunya memberikan bimbingan dalam pengarahan sehingga penelitian ini

dapat dirampungkan sejak dari awal hingga selesai.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen yang telah banyak memberikan atau

mentransfer ilmu pengetahuan kepada peneliti sejak awal hingga menjelang

sarjana seperti sekarang ini.

7. Kepada pihak Sekolah MTS DDI Citta sebagai obyek penelitian peneliti.

8. Untuk Iqsan Ahrifat Asra, Pulung Refaistanto, Ika Susanti, Musdalifa,

Khaerani, Harmayani, Rahma, Suci , Fhujirati, Nur Azisah, Hamka, Acha,

Riska, Megawati Usman, Andi Astitah, Marina beserta keluarga dan teman-

teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga rasa kekeluargaan dan pertemanan kita abadi selamanya. Terima

kasih atas doa dan dukungan yang diberikan untuk peneliti.

Page 9: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

xi

Akhirnya peneliti berharap semoga apa yang telah diberikan mendapatkan

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan peneliti berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan bagi keluarga besar

Pendidikan Agama Islam Pada Khususnya.

.

24 Juli 2020 M Makassar,

03 Dzulhijjah 1441 H

Peneliti

RESKY AMALIA

NIM. 105 191 1093 16

Page 10: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii

PENGESAHAN SKRIPSI ...............................................................................iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ...............................................................iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...........................................vi

ABSTRAK .........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................5

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Guru Pendidikan Agama Islam.......................................................7

1. Pengertian Pendidikan Guru Agama Islam ............................7

2. Kedudukan Dan Tugas Guru Agama Islam ...........................8

B. Kedisiplinan ......................................................................................15

1. Pengertian Disiplin ....................................................................15

2. Perlunya Disiplin .......................................................................16

C. Shalat Berjama’ah ............................................................................20

1. Pengertian Shalat .......................................................................20

Page 11: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

xiii

2. Pengertian Shalat Berjama’ah .................................................20

3. Hukum Shalat Berjama’ah .......................................................22

4. Hikmah Shalat Berjama’ah ......................................................23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................26

B. Lokasi dan Objek Penelitian ...........................................................26

C. Fokus Penelitian ................................................................................27

D. Deskripsi Fokus Penelitian ..............................................................27

E. Sumber Data .....................................................................................27

F. Instrumen Penelitian ........................................................................28

G. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................30

H. Teknik Analisis Data ........................................................................31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................32

1. Sejarah Sekolah MTs DDI Citta Kabupaten Soppeng .............32

B. Kedisiplinan sholat berjama’ah siswa MTS DDI Citta

Kabupaten Soppeng ......................................................................42

C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi

masalah kedisiplinan sholat berjama’ah siswa MTS DDI Citta

Kabupaten Soppeng ........................................................................45

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam

peningkatan kedisiplinan Shalat berjama’ah siswa MTS DDI

Citta Kabupaten Soppeng ..............................................................49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................55

B. Saran ................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................57

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................72

LAMPIRAN .......................................................................................................

Page 12: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konteks kehidupan duniawi, shalat adalah media komunikasi antara

makhluk dan sang kholiq, sarana untuk menggapai kemajuan spiritual. Shalat

menjadi penyeimbang bagi sisi atau dimensi keduniawian setiap hamba, karena

seseorang bisa mencapai hadirat Tuhan hanya melalui shalat, karena shalat adalah

pemisah antara keimanan dan kekafiran serta pencegah dari perbuatan keji dan

munkar.1

Jika melihat realita sekarang di kalangan remaja sudah banyak terjadi

perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam, contohnya pencurian, minum

minuman keras, tawuran antar pelajar, dan pergaulan bebas. Sehingga perlu

diadakan kegiatan agama di sekolah yang dapat menunjang mental keagamaan

pada diri remaja tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya kebiasaan shalat tersebut

akan menjadi barometer amal manusia di dalam penghisaban.

Hidup dengan disiplin sangat perlu melalui dan pembiasaan dalam

kehidupan sehari-hari, karena dengan kebiasaan tersebut manusia akan benar-

benar terlatih dan dapat merasakan hidup yang berarti, lantaran manusia

dikarenakan rasa disiplin dan tanggung jawabnya yang tinggi

1 Al Bani Muhammad Nasruddin, 2006, Sifat shalat nabi Menurut sunnah yang shahih,

(Bogor: Pustaka Ibnu Katasir) h.17

Page 13: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

2

Disiplin adalah “ketaatan terhadap suatu aturan dan tata tertib yang

digunakan untuk menjalankan pendidikan, dalam pendidikan rumah tangga

maupun sekolah”.2 Selanjutnya mengenai tujuan dari disiplin dapat di uangkap

sebagai berikut Tujuan dari kedisiplinan yaitu untuk membuat anak-anak terlatih

dan terkontrol dengan mengajarkan kepada mereka bentuk-bentuk tingkah laku

yang pantas dan tidak pantas atau yang masih masing bagi mereka. Tujuan jangka

panjang dari disiplin itu ialah: Perkembangan dari pengendalian diri sendiri dan

pengarahan diri sendiri, yaitu dalam hal mana anak-anak dapat mengarahkan diri

sendiri tanpa pengaruh atau pengendalian dari luar. Pengendalian diri berarti

menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman norma-norma yang jelas,

standart-standart dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik diri sendiri. Karena

itu orang tua dan keluarga haruslah secara peranan yang makin kecil dari

pekerjaan pendisiplinan itu, dengan secara bertahap mengembangkan

pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri itu pada anak-anak.

Sedang mengenai pentingnya kedisiplinan itu terjadi disebabkan karena

manusia tanpa hidup dengan teratur dan disiplin maka hidupnya akan merugi.

Seperti yang dijelaskan di dalam Alquran pada surah An-Nisa (4:103):

2 Amirah, 2010, Mendidik Anak di Era Digital, (Yogjakarta: LansBang PRESSindo), h.

52

Page 14: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

3

Terjemahnya;

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila

kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas

orang-orang yang beriman”3

Dari uraian di atas penulis dapat menjelaskan bahwa setiap waktu manusia

harus memanfaatkan waktu dengan baik dan diisi dengan pekerjaan yang baik

pula. Kita semua telah megerti dan mengetahui bahwa sesuatu kebaikan yang

datangnya terlambat akan sia-sia adanya. Contohnya pekerjaan yang sangat mulia

yaitu shalat fardhu lima waktu yang dikerjakan terlambat dari waktu yang telah

ditentukan maka akan sia- sia. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus

menjunjung tinggi dan menghargai waktu.

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam

pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan

teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri, untuk itu, guru memerlukan

pemahaman tentang landasan ilmu kependidikan dan keguruan, dan pada saat ini

pendidikan di tuntut dapat memainkan perannya sebagai basis dan benteng

tanggung yang akan menjadi dan memperkukuh etika dan moral bangsa dan guru.

Oleh karena itu, dalam memberikan nilai-nilai agama, yang mempunyai andil

lebih besar adalah guru agama baik dilingkungan masyarakat ataupun sekolah, di

masyarakat seorang kyai atau ustadz sebagai guru agama dalam memberikan

pendidikan dan pembinaan mental kepada masyarakat, di lingkungan sekolah

maka seorang guru agama di sekolah tersebut yang memberikan pelajaran,

3Kementrian Agama RI, 2001, Al Hikmah: Al Qur’an dan terjemahnya, Penerbit

Diponogoro, Bandung. h. 23

Page 15: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

4

pendidikan dan pembinaan agama kepada warga sekolah khususnya para siswa

yang menuntut ilmu di sekolah tersebut, sehingga pembinaan mental agama itu

dilakukan untuk memberikan pendidikan dan pembinaan kepada masyarakat, dan

generasi muda yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa yang

mempunyai akhlakul karimah

Agar kegiatan shalat berjama’ah dapat terlaksana dengan baik, maka perlu

adanya tata tertib sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan para siswa. Peraturan

tata tertib di sekolah dapat dijalankan dengan lancar, maka diperlukan langkah

yang disusun harus secara terencana dan sistematis dengan menggunakan metode-

metode tertentu, karena hanya dengan metode yang baik, tujuan pelaksanaan tata

tertib di sekolah dapat terwujud sesuai dengan keinginan atau harapan.

MTS DDI Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng terletak dibagian

selatan kabupaten soppeng kurang lebih 5 kilometer dari pusat keramain wisata

alam ataupun tempat hiburan-hiburan yang secara tidak langsung lingkungannya

dapat mempengaruhi etika dan moral siswa. Oleh karena itu guru PAI yang berada

didalamnya perlu mengatasi masalah kedisiplinan dalam melaksanakan shalat

berjama’ah atau kegiatan keagamaan, karena melalui suatu kedisiplinan dalam

melakukan shalat berjama’ah, dapat meningkatkan spiritual siswa.

Kedisiplinan sekolah adalah kondisi dinamis yang mengandung suasana

sadar, tertib dan aman pada diri personil sekolah diantaranya murid, guru dan

karyawan staf lain yang diciptakan dan dikembangkan oleh semua pihak sekolah.

Berangkat dari fenomena diatas maka peneliti mengambil judul yang ingin

diteliti adalah “Peranan Guru Mata Pelajaran Agama Dalam Mengatasi

Page 16: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

5

Masalah Kedisiplinan Shalat Berjama’ah Peserta Didik di Sekolah MTS DDI

Citta Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan

beberapa masalah, yaitu:

1. Bagaimana kedisiplinan sholat berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng?

2. Bagaimana peranan guru PAI dalam mengatasi masalah kedisiplinan sholat

berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Guru PAI dalam peningkatan

kedisiplinan Shalat berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng?

C. Tujuan Penelitian

Berangkat dari permasalahan yang diungkap diatas, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui kedisiplinan dalam shalat berjama’ah siswa MTS DDI

Citta Kabupaten Soppeng.

2. Untuk mengetahui peranan guru PAI dalam menangani peningkatan

kedisiplinan dalam shalat berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi

guru dalam meningkatkan kedisplinan shalat berjamaah siswa MTS DDI Citta

Kabupaten Soppeng.

Page 17: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

6

D. Manfaat Penelitian

Peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah

satu bahan referensi khususnya yang tertarik menulis lebih jauh tentang cara

peningkatan kedisiplinan shalat berjamaah pada peserta didik di sekolah.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

informasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di

bidang pendidikan dan keguruan.

Page 18: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Pengertian guru Pendidikan Agama Islam atau kerap disingkat menjadi

guru agama iaslam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama

islam dan memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam

perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya,4 dan juga

mendidik murid muridnya, agar mereka kelak menjadi manusia yang takwa

kepada Allah Swt

Guru pendidikan agama Islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar

para murid mulai sekarang dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat

mempraktikkan syariat islam dan menurut teori barat pendidikan adalah siapa saja

yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, dan tugasanya

adalah mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi

psikomotorik, koknitif, maupun potensi afektif.

Situasi pendidikan atau pengajaran terjalin interaksi antara siswa dan guru

atau antara peserta didik dan pendidik, interaksi ini sesungguhnya merupakan

interaksi antara dua kepribadian, yaitu kepribadian guru sebagai orang dewasa dan

kepribadian siswa sebagai anak yang belum dewasa dan sedang berkembang

mencari bentuk kedewasaan.

6 kementrian Agama RI, 2001, Kendala Mutu Pendidikan Agama Islam , (Jakarta, 2001), h. 23

Page 19: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

8

Pembahasan tentang guru agama sangatlah luas, karena begitu banyaknya

referensi dan kajian tentang pembahasan mengenai guru agama, maka dari itu

untuk mempermudah dalam memahami tentang pengertian guru agama penulis

menjelaskan bahwa yang dimaksud guru dalam skripsi ini adalah guru sebagai

pendidik formal.

Guru agama adalah hamba Allah yang mempunyai cita-cita Islami, yang

telah matang rohaniah dan jasmaniah serta memahami kebutuhan perkembangan

siswa bagi kehidupan masa depannya, ia tidak hanya mentransfer ilmu

pengetahuan yang diperlukan oleh siswa akan tetapi juga memberikan nilai dan

tata aturan yang bersifat Islami dalam pribadi siswa sehingga menyatu serta

mewarnai prilaku mereka yang bernafaskan Islam.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa agama

islam sekaligus membimbing anak didik kearah pencapaian kedewasaan serta

terbentuknya kepribadian didik yang islami sehingga terjalin keseimbangan dan

kebahagian dunia dan akhirat.

2. Kedudukan dan Tugas Guru Agama Islam di Sekolah

a. Kedudukan Guru Agama Islam

Kedudukan guru dan dosen pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan pda jenjang pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi, maka undang-undang guru dan dosen

menetapkan dan mengukuhkan guru dan dosen sebagai tenaga professional

Page 20: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

9

dengan pemberian sertifikat pendidik. Sertifikat ini betul-betul akan merupakan

pengakuan formal atas kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga professional.5

Pengakuan kedudukan guru dan dosen sebagai pendidik professional

merupakan bagian pembaruan dari sistem penidikan nasional. Sehubungan

dengan hal itu, maka Undang-Undang Guru dan Dosen sangat diperlukan untuk

mengatur tentang kedudukan guru dan dosen sebagai pendidik professional

dengan penghasilan diatas kebutuhan hidup umu. Dengan adanya undang-undang

ini, maka guru dan dosen dalam menjalankan ptofesinya mengetahui secara jelas

hak dankewajibannya, penghargaan dan perlindungan yang aka diberikan oleh

Negara, serta sanksi yang akan diperoleh jika terjadi pelanggaran dalam

melaksanakan tugas sebagai pendidik professional.6 Lebih jelas dapat dibaca

penjelasan umum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen dengan visi yaitu:

Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip

profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara

dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.7

Kedudukan guru dalam masyarakat sekrang sudah mulai merosot, tidak

sesuai dengan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal dalam kehidupannya.

5 Abd.Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika ,(Yogyakarta: Grha

Guru, 2011), h. 16 6 Ibid, h. 18

7 Ibid, h. 14

Page 21: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

10

Martabat guru mulai merosot dimata masyarakat.8 Rendahnya martabat guru

dimata masyarakat sekarang ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1) Tercabutnya keteladanan dari dalam diri sebagian guru; padahal guru itu harus

menjadi modal, uswatun hasanah bagi peserta didiknya. Sekarang ini banyak

ditemukan guru yang hanya pandai bicara, tapi tidak diikuti dengan perbuatan,

sehingga guru tidak dijadikan lagi figur identifikasi.

2) Karena pengaruh pandangan materialisme, dan pragmatisme. Kedudukan

guru pada konteks ini dipandang ssebagai petugas semata yang mendapat gaji

dari negara atau dari organisasi swasta, dan mempunyai tanggung jawab

tertentu yang harus dilaksanakannya. Akibatnya jarak antara guru dan murid

semakin jauh. Padahal pada masa lampau jarak tidak ada secara psikologis.

3) Masyarakat yang materialistis memandang rendah kedudukan guru, karena

mereka memandang tinggi rendahnya kedudukan seseorang ditentukan oleh

seberapa banyak kekayaan atau harta yang dimiliki seseorang. Profesi guru

dari segi niat memang kurang menguntungkan, dibandingkan dengan profesi

dokter, pegusaha, hakim dan sebagainya.

4) Pada masa sekarang, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Pada masa lalu

orang belajar dilembaga pendidikan hanya kepada guru. Guru menentukan

segala galanya.Peserta didik hanya menrima ilmu hanya dari guru. Sekarang

dengan berkembangnya teknologi informasi, dan teknologi pendidikan peserta

didik bias belajar melalui media informasi, seperti majalah, Koran, internet

8 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan (Jakarta: Kalam Mulia,2013), h.20

Page 22: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

11

dan lain sebagainya. Peserta didik tidak hanya belajar disekolah, tetapi juga di

luar sekolah.

5) Bergesernya tugas guru. Pada masa lalu guru sebagai pembimbing peseta

didik, agar peserta didik mempunyai kepribadian yang utama, mempunyai

akhlak mulia, serta mampu mengamalkan ilmu yang dimilikinya dalam

kehidupan sehari-hari. Sekarang dengan system pendidikan modern yang

diimpor dari barat, guru hanya berfungsi sebagai fasilitas, motovator, sebagai

dinamisator, sebagai agen pembelajaran, yang peinsipnya jauh dari pekerjaan

mendidik sebagai tugas guru.9

Dalam pendidikan di sekolah tugas guru sebagian besar adalah mendidik

dengan cara mengajar. Dan tuntutan peran dan tanggung guru agama sangatlah

besar, meskipun pada dasarnya tugas ini merupakan tanggung jawab semua pihak.

Pendidikan Islam mempunyai peran besar dalam system pendidikan yang

membangun kepribadian atau karakter bangsa, dan menurut para pakar

pendidikan berpendapat bahwa tugas guru agama adalah mendidik. Mendidik

sendiri mempunyai makna yang cukup luas jika dikaji secara mendalam,

mendidik disini sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar sebagaimana dalam

bentuk dorongan, memaju, menghukum, memberikan contoh, membiasakan hal

yang baik dan sebagainya. Menurut Soejono yang dikutip Ahmad tafsir merinci

tugas pendidik adalah sebagai berikut:

9 Ibid, h. 21

Page 23: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

12

a. Wajib menemukan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara

seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan dan anket.

b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan

menekan perkembangan yangburuk agar tidak berkembang.

c. Mengadakan efaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan

anak didik berjalan dengan baik.

d. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan

dalam mengembangkan potensinya10

.

Menurut Al-Ghazali yang dikutip Abdul Mujab, Jusuf Madzakir. Tugas

utama pendidik adalah meyempurnakan, membersihkan, mensucikan, serta

membawakan hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Hal

tersebut karna tujuan pendidikan islam yang utama adalah upaya untuk

mendekatkan diri kepadanya. Oleh karna itu, fungsi dan tugas pendidik dalam

pendidikan dapat disimpulkan menjadi tiga bagian yaitu;

a) Sebagai pengajar (instruksional), yang bertugas merencanakan program

pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta

mengakhiri dengan pelaksanaan penilaiaan seteleh program dilakukan.

b) Sebagai pendidik (edukator), yang mengarahkan peserta didik pada

tingkat kebiasaan dan kepribadian.

c) Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengedalikan

kepada diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap

berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,

pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program

pendidikan yang dilakukan.11

10

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 79

11 Abdul Majab, Jusuf madzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: fajar interpratama

offset, 2006), h. 91

Page 24: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

13

b. Tugas Guru Agama Islam

Adapun tugas dari guru agama itu sendiri yang terkait dengan peran guru

agama di sekolah sebagai berikut:

1) Guru agama sebagai pembimbing agama bagi anak didik

Atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang serta keihklasan guru, dalam hal

ini adalah guru agama mempunyai peran yang sangat penting bagi anak didik

dalam mempelajari, mengkaji, mendidik dan membina mereka di kehidupannya,

juga dalam mengantarkan menuntut ilmu untuk bekal kelak mengarungi samudra

kehidupan yang akan mereka lalui, hendaknya seorang guru tidak segan-segan

memberikan pengarahan kepada anak didiknya, ketika bekal ilmu yang mereka

dapatkan untuk menjadikan mereka menjadi insane kamil, disamping itu juga

seorang guru haruslah memberikan nasehat-nasehatkepada anak didiknya tentang

nilai-nilai akhlak yang harus diamalkan dalam sehari-hari.

2) Guru Agama sebagai orang tua kedua bagi anak didik

Seorang guru agama akan berhasil melaksanakan tugasnya jika

mempunyai rasa kasih sayang dan tanggung jawab terhadap muridnya

sebagaimana terhadap anaknya sendiri, seorang guru tidak harus menyampaikan

pelajaran semata akan tetapi juga berperan sebagai orang tua, jika setiap orang tua

memikirkan setiap nasib anaknya agar kelak menjadi orang yang berehasil,

berguna bagi nusa dan bangsa serta bahagia dunia sampai akhirat maka seorang

guru seharusnya memberikan perhatian kepada anak didiknya.

Mengenai proses belajar antara guru agama dan murid pada dewasa ini,

kurang mendapatkan perhatian dari semua pihak, seorang guru sering tidak mampu

Page 25: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

14

tampil sebagai sosok figure yang pantas untuk diteladani dihadapan anak didiknya,

apalagi mampu menjadi orang tua mereka, karena itu seringkali guru dipandang

dan materi pelajaran disekolah karena dibayar, kalau sudah menjadi demikian

bagaimana mungkin seorang guru membawa, mengarahkan, menunujukkan dan

membimbing anak didiknya menuju kepada. pendewasaan diri sehingga menjadi

manusia yang mendiri dan bertanggung jawab.

Semua ini tercermin melalui perannya dalam sebuah proses pembelajaran

sebagai berikut:

a. Peranan pendidik sebagai pembimbing

Peran pendidik sebagai pembimbing sangat berkaitan erat dengan praktik

keseharian. Untuk dapat menjadi seorang pembimbing, seorang pendidik

harus mampu memperlakukan para siswa dengan menghormati dan

menyayangi (mencintai).

b. Peranan pendidik sebagai model (uswah)

Dalam aktivitas dan proses pembelajaran, termasuk pembelajaran

pendidikan agama Islam, proses pembelajaran yang berlangsung di kelas

ataupun di luar kelas memberikan kesan segalanya berbicara terhadap

siswa. Dan pada intinya, pendidik yang memiliki kedekatan dengan

lingkungan siswa disekolah akan dijadikan contoh oleh siswa. Karakter

pendidik yang baik. Oleh karena itu, peran pendidik sebagai model

pembelajaran sangat penting dalam rangka membentuk akhlaq yang mulia

bagi siswa yang diajarkan.

Page 26: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

15

c. Peranan pendidik sebagai penasihat

Seorang pendidik memiliki jalinan ikaan atau emosional dengan para siswa

yang diajarnya. Dalam hubungan ini pendidikan berperan aktif sebagai

penasihat. Peran pendidik bukan hanya sekadar menyampaikan pelajaran di

kelas lalu menyerahkan sepenuhnya kepada siswa dalam memahami materi

pelajaran yang disampaikannya tersebut.

B. Kedisiplinan

1. Pengertian Disiplin

Disiplin itu tumbuh dari kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara

kecedenderungan dan keinginan individu untuk berbuat sesuai dan dapat di

peroleh atau kerena kondisi tertentu dengan pembatasan peraturan yang

diperlukan terhadap dirinya dan lingkungan tempat ia hidup.12

Menurut Soegarda Poerbakawatja dalam ensiklopedia pendidikan,

penjelaskan pengertian kedisiplinan sebagai berikut:

1) Disiplin adalah peroses menyerahkan atau mengabdikan kehendak-

kehendak langsung, dorongan-dorongan, keinginan atau kepentingan-

kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai

efek yang lebih besar.

2) Pengawasan langsung terhadap bawahan (pelajar-pelajar) dengan

menggunakan system hukuman atau hadiah.

12

Conny Setiawan, Penerapan Pembelajaran Bagi Anak, (Bandung: Pt Indeks 2009),

h.94

Page 27: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

16

3) Dalam sekolah, suatu tingkat tata tertib tertentu untuk mencapai kondisi

yang baik guna memenuhi fungsi pendidikan.13

Disiplin sebagai alat dan sarana untuk membentuk, mengendalikan dan

menciptakan pola perilaku seseorang sebagai pribadi yang berada dalam satu

lingkungan atau kelompok tertentu. Disiplin muncul terutama karena adanya

kesadaran batin dan Iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan

bermanfaat bagi diri dan lingkungan

2. Perlunya Disiplin

Menyimak dan menyaksikan pemberitaan di media massa dan elektronik

akhir-akhir ini mengambarkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa umumnya masih

tergolong memprihatinkan. Kuantitas pelanggaran yang dilakukan oleh siswa

semakin bertambah dari waktu ke waktu. Dari berbagai jenis pelanggaran tata

tertib sekolah, misalnya banyaknya siswa yang bolos atau minggat pada waktu

jam belajar, perkelahian, terlambat datang ke sekolah, malas belajar, sering tidak

masuk sekolah, tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, tidak

membuat pekerjaan rumah, merokok, dan lain-lain. Secara garis besar banyaknya

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa akan berpengaruh terhadap kemajuan dan

prestasi belajar di sekolah, oleh karena itu disi kebutuhan tertentu. Dengan

demikian disiplin memperbesar kebahagian dan penyesuaian pribadi dan social

anak.

Menciptakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik siswa agar

sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk dapat menguasai

13

3Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta:Gunung Agung, 2007), h.

81

Page 28: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

17

kemampuan, juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga

para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya

sendiri, Menanamkan kedisiplinan siswa merupakan tugas tenaga pengajar (guru).

Untuk menanamkan kedisiplinan siswa ini harus dimulai dari dalam diri kita,

barulah kita dapat mendisiplinkan orang lain sehingga akan tercipta ketenangan,

ketentraman, dan keharmonisan

Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu disebabkan

dimanapun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Jadi,

manusia mustahil hidup tanpa disiplin. Apabila manusia mengabaikan disiplin,

akan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku

hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada

dan yang menjadi harapan.

Disiplin di sekolah apabila dikembangkan dan diterapkan dengan baik,

konsisten dan konsekwen akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku

hidup di sekolah tentang melakukan hal-hal positif, melakukan hal- hal lurus dan

benar, menjadi hal-hal negative. Dalam pemberlakuan disiplin, siswa belajar

beradaptasi dengan lingkungan yang baik itu, sehingga muncul keseimbangan diri

dalam hubungan dengan orang lain. Jadi disiplin menata perilaku seseorang dalam

hubungannya di tengah-tengah lingkungannya.

Dalam hal itu pentingnya disiplin bagi para siswa sebagai berikut:

a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyempang.

b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungan.

c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik

terhadap lingkungannya.

Page 29: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

18

d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu

lainnya.

e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.

f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.

g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan yang baik, positif dan

bermanfaat baginya dan lingkungannya.

h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan

lingkungannya14

Kata lain disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah

di tetapkan. Dalam ajaran islam banyak ayat Al qur’an dan hadits yang

memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan dan peraturanyang telah ditetapkan,

seperti yang terdapat dalam Q.S.An-Nisa. (4:59.)

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan

Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya”15

Berdasarkan ayat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sebuh

perintah bagi kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara dimulai dari

14

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Siswa dan Prestasi Siswa, (Jakarta:

Grasindo, 2004), h. 30 15

Kementrian Agama Ri: Op cit:, 87

Page 30: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

19

penetapan hukum Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah perintah-

perintah Allah dalam Al Quran, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul

Muhammad, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri

pemegang kekuasaan di antara kamu selama ketetapan-ketetapan itu tidak

melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Sikap disiplin dapat dilakukan untuk

setiap perilaku, seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam beribadah, disiplin

dalam bekerja, dan disiplin dalam beraktivitas lainnya.

Dari pendapat di atas disiplin terjadi karena dorongan kesadaran diri,

disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan

kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan

kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan

dan tekaan dari luar. Dikatakan terpaksa, karena melakukannya bukan dengan

berdasarkan kesadaran diri melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi

disiplin. Disiplin yang terpaksa bukan karena kasadaran diri akan memberi

pengaruh yang kurang baik.

Jadi disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk

mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. Memang disiplin

seperti ini masih dangkal. Tetapi dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan,

pembiasaan dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan disiplin siswa

bahwa disiplin itu penting baginya. Dari mula-mula karena paksaan, kini

dilakukan karena kesadaran diri, menyentuh kalbunya, merasakan sebagai

kebutuhan dan kebiasaan, Diharapkan juga, disiplin ini meningkat menjadi

kebiasaan berfikir baik, positif, bermakna,memandang jauh ke depan.

Page 31: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

20

C. Shalat Jama’ah

1. Pengertian Shalat

Menurut bahasa arab, shalat berarti do’a. kemudian secara istilah yaitu

ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang

dimulai dengan takbir disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang

ditentukanan. Shalat adalah tangga bagi orang-orang beriman dan tempat untuk

berkomunikasi kepada Allah, tiada perantara dalam shalat antara hambanya yang

mukmin dengan Tuhannya, dengan shalat akan tampak bekas kecintaan seorang

hamba dengan Tuhannya, karena tidak ada yang lebih menyenangkan bagi orang

(mukmin) yang mencintai melainkan ber-khalwat kepada zat yang dicintainya,

untuk mendapatkan apa yang dimintanya.16

Karena shalat merupakan bagian tertinggi dalam agama setelah tauhid.

Dan shalat ialah penopang rukun Islam yang lain. Karena, ia mengingatkan hamba

akan kemulian Allah dan kehinaan hamba serta urusan padahal dan siksa.17

Bahwasanya Allah menganjurkan shalat lima waktu maksudnya dari

matahari tergelincir sampai gelap malam. Maksudnya Allah telah mewajibkan

kepada umatnya untuk melaksanakan shalat 5 waktu dari shalat subuh, dhuhur,

ashar, magrib dan isya’.

2. Pengertian Shalat Berjamaah

Shalat berjama’ah yaitu dikerjakan secara bersama, sedikitnya dua orang,

yaitu yang satu sebagai imam dan yang satunya sebagai makmum.18

Dan seluruh

kaum muslimin telah sepakat bahwa shalat berjama’ah itu termasuk salah satu

syiar agama Islam. Akan tetapi menurut para ulama adalah:

16

Al-Muqaddam Ahmad Ismail, Mengapa Harus Shalat, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 30-

31 17

AlMuqaddam Muhammad, Keutamaan dan 1001 Alasan Kenapa harus Shalat, (Solo:

Aqwam, 2007), h. 15-17 18

Sa’adah, Materi Ibadah Menjaga Akidah dan Khusu’Beribadah, (Surabaya: Amalia,

2005), h 117- 120

Page 32: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

21

a. Hambali mengatakan: shalat berjama’ah hukumnya wajib atas setiap

individu yang mampu melaksanakannya . tetapi kalau ditinggalkan dan

ia shalat sendiri, maka ia berdosa, sedangkan shalatnya tetap sah.

b. Imamiyah, Hanafi dan sebagian besar ulama syafi’I mengatakan:

hukumnya tidak wajib, baik fardhu a’in atau kifayah, tetapi hanya

disunnahkan dengan sunnah muakkadah.19

Sedangkan empat mazhab lainnya mengatakan bahwa shalat berjama’ah

dilakukan secara mutlak, baik dalam shalat fardhu maupun dalam shalat sunnah.

Imam adalah seorang penanggung jawab, yaitu penanggung jawab seluruh

urusan shalat berjama’ah dan menjaga rukun-rukun, sunnah-sunnah, dan jumlah

raka’at untuk para makmum. Juga ketika berdoa ia menjadi perentara antara

mereka dengan Tuhan. Muadzin adalah seorang yang dipercaya. Sesungguhnya

seorang muadzin adalah orang yang diberi amanah untuk menjaga waktu-waktu

shalat.

Orang-orang berpedomen pada suaranya dalam urusan waktu shalat,

puasa, dan seluruh kewajiban-kewajiban yang ditentukan waktunya. (Badzlul-

Majhud). Sedangkan makmum adalah orang yang berada di belakang imam.

Apabila dua orang shalat bersama-sama dan salah seorang diantara mereka

mengikuti yang lain, keduanya dinamakan shalat berjama’ah. Orang yang diikuti

(yang dihadapan) dinamakan Imam dan yang mengikuti di belakang dinamakan

makmum

19

Mugniyah Muhammad Jawad, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentara, 2001), h. 135-

137

Page 33: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

22

Ajaran islam didalamnya terdapat banyak ayat Alquran dan hadits yang

memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan dan peraturan yang telah ditetapkan,

seperti yang terdapat dalam Q.S Al-Baqarah(2:43)

Terjemahnya:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang

yang ruku'.”20

Makna dari ayat di atas penulis menyimpulkan agar umat muslim

hendaknya mendirikan sholat berjamaah dengan orang-orang yang mengerjakan

shalat (shalat berjamaah).

3. Hukum Shalat Berjama’ah

Shalat disyariatkan pada malam isra’ mi’raj. Hukumnya adalah fardu’ain

bagi setiap muslim karena sesuai dengan banyaknya jama’ah atau keutamaan

tempat shalat atau kesempurnaan shalat dan sebagainya.21

Dalam hadits Sahih Albukhari no.609 dijelaskan bahwa:

يز ر حوه لل : حذثا عبذ الل بي يو سف، : قال أخبز ا هالك، عي قال الإ هام البخا

الجواعت تفضل افع، عي عبذ الل بي عوز، أى ر سول الل صلى الل عليه وسلن قال :صلاة

بسبع وعشز يي درجت صلاة الفذ

20

.Kementrian Agama Ri, Al Hikmah: op., cit., h. 23 21

Al-Hamid Abdul Qadir Syaiban, Fiqhul Islam, (Jakarta: Darul haq, 2006), h. 91-99

Page 34: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

23

Artinya:

Imam al-Bukhari ra. berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah

ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari

Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Shalat

berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh

tujuh derajat.22

Dari penjelasan hadis di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

sholat berjama’ah lebih utama dibandingkan sholat sendiri, karna pada saat

melakukan sholat berjama’ah pahalanya dua puluh tujuh derajat dibanding sholat

sendiri.

4. Hikmah Shalat Berjama’ah.

Adapun hikmah sholat berjamaah yaitu;

a. Membiasakan diri dalam ketaatan, karna belajar untuk taat kepada

imam saat shalat berjamaah

b. Mempererat tali silaturahmi dan ukhwa terhadap umat islam dan

tetangga.

c. Menumbuhkan rasa saling cinta, kasih dan sayang terhadap orang lain.

Islam menuntut tegas pada umatnya untuk melakukan shalat jamaah di

masjid atau musholla pada tiap-tiap shalat. Pada tiap hari jum’at dan tiap tahun

diadakan pertemuan besar-besaran pada waktu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Sehingga antara penduduk sekampung terjadi hubungan yang semakin erat,

tegasnya disetiap kampung wajib didirikan shalat jamaah sehingga lahir syi’ar

22

Abu Abdil Aziz Abdullah, Sholat Berjamaah Keutamaan, Manfaat dan Hukumnya

(Indonesia: Islam House, 2010), h. 7

Page 35: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

24

Islam, dan shalat kepentingan ummat dan zaman, Melalui jama’ah dapat

bersilaturrahmi, disiplin dan berita kewajiban dapat dikembangkan.

Oleh karena itu Islam menyeru kaum muslimin untuk berjama’ah dalam

melaksanakan shalat dimasjid-masjid agar mereka saling mengenal dan saling

menjalin keakraban, saling menasehati, saling berpesan akan kebenaran dan

kesabaran. Dan didalam shalat berjama’ah terwujudkan keadilan, persamaan, dan

ketaatan.23

Kehidupan masyarakat shalat berjamaah member faedah yang tidak sedikit

karena di sini berkumpul manusia tua dan muda, besar dan kecil, hina dan mulia,

kaya dan miskin, yang dating dari yang berbagai tempat, yang jauh maupun yang

dekat. Dalam pertemuan itu para jamaah bisa saling bertukar informasi sesuai

keperluan masing-masing. Yang kaya bisa mengenal yang miskin, yang sehat bisa

mengenal yang sakit, yang tampak terhormat bias mengenal yang tampak hina.

Sebelum memulai shalat berjamaah, barisan shalat diluruskan terlebih dahulu

hingga lurus, bahu dan siku antara jamaah yang satu dengan jamaah lainnya

dirapatkan, semua menghadap kesatu arah yakni koblat. Satu niat, satu visi, satu

cita-cita menghamba kepada Allah tidak kepada yang lain.24

Bahwasanya banyak orang yang mengerjakan shalat tetapi mereka tidak

memerhatikan shalat jama’ah. Padahal sebagaimana penegasan Rasulullah Saw,

mengenai menjaga shalat, demikian juga penegasan beliau Rasulullah Saw dalam

keutamaan melaksanakan shalat jama’ah. Islam tidak menjadikan pertanda

23

.Ash-Shawwaf Muhammad Mahmud, Sempurnakan Shalat, (Yogyakarta: Mitra

Pustaka, 2007), h 146-151 24

Abdul Manan bin H Mohammad Sobari, jangan Asal Shalat, (Bandung: Pustaka

Hidayah, 2006), h. 218

Page 36: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

25

masuknya waktu shalat dengan cara membunyikan lonceng, meniup terompet atau

menyalakan api sebagaimana agama-agama terdahulu, akan tetapi Islam

menciptakan cara lain yang mengandung unsure syi’ar, panggilan dengan suara

keras, lantunan irama syair yang member bekas dan yang mempunyai makna yang

realistis. Cara ini dikenal dengan istilah adzan yang dilakukan sebelum shalat.

Kalimat-kalimat adzan itu dikumandangkan dari tempatnya, lalu diwajib oleh

kaum muslimin sehingga mereka berkumpul lima kali sehari semalam di masjid

untuk melakukan shalat berjama’ah perkumpulan yang lebih luas lagi dilakukan

sekali dalam seminggu melalui shalat jum’at. Kewajiban mingguan ini diwajibkan

Allah secara berjama’ah. Lebih luas lagi perkumpulan itu terrelisir dalam shalat

hari raya. Shalat ini dimaksudkan oleh islam untuk menyerahkan dan menumbuh

suburnyakelompk serta merupakan festival besar bagi kaum muslimin yang

mengumpulkan penduduk negeri di suatu tempat. Ketika seorang muslim melihat

saudara-saudaranya melaksanakan amal shalih, bisa jadi ia akan mengikuti

langkah-langkahnya.25

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwasanya Shalat Berjamaah

adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih sacara bersama-sama

dengan satu orang di depan sebagai imam dan yang lainnya dibelakang sebagai

makmum. Shalat berjamaah sangat dianjurkan bagi ummat muslim, walaupun

shalat berjamaah ini hukumnya sunnah mauakkad, namun banyak sekali faedah

dan keutamaan shalat berjamaah dibanding dengan shalat secara sendiri-sendiri

25

Al Fauzan Shalih bin Abdullah, Ringkasan Fikih Lengkap, (Jakarta: PT Darul falah,

2005), h. 182- 183

Page 37: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,yaitu

sumber dari hasil, observasi, wawancara dan dokumentasi. Guna memperoleh

sesuatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah:

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme digunkan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, pangambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”26

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwasanya metode penelitian kualitatif ini adalah metedo yang dimana peneliti

harus benar-benar terjun ke lapangan guna untuk memperoleh hasil penelitian

yang alamiah dan akurat.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng, dan yang menjadi objek penelitian ini adalah Guru-guru, khususnya

Guru Pendidikan Agama Islam, dikarenakan ia sebagai tenaga pendidik yang

berprofesi sebagai tenaga pengajar spiritual untuk siswanya sehingga dapat

26

Sugiono. Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&Dcetakan ke-25,(Bandung: Alfabeta, 2017). h. 15

Page 38: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

32

menjadikannya disiplin ilmu dalam hal ketaatan kepada Allah swt melalui

shalat berjamaah.

C. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini yaitu;

1. Peranan Guru Agama Islam.

2. Peningkatan Kedisiplinan Shalat Berjama’ah

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun deskripsi fokus penelitian yaitu;

1. Peranan Guru Agama Islam adalah pendidik yang mengajak peserta didik,

membimbing, mengajar, mengayomi serta memberikan ilmu ataupun

motivasi yang berkaitan dengan ajaran-ajaran ke islaman.

2. Peningkatan kedisiplinan dalam shalat berjamaa’ah adalah suatu kondisi

dimana seseorang harus dalam kepatuhan atas perintah Allah swt, yang

tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan atau

ketertiban.

E. Sumber Data

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data Primer

Adapun pengertian data primer menurut Sugiono adalah sumber

data yang langsung memberikan data yang langsung, memberikan data

kepada pengumpul data”.27

27 Sugiono. Metode Penelitian Administrasi.(Bandung: Alfabeta, 2006). h.105

Page 39: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

33

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa data Primer

merupakan data utama yang didapatkan langsung dari apa yang diteliti.

Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara

dengan tujuan untuk memperoleh data dari responden yaitu Guru-guru, khususnya

guru Pendidikan Agama Islam, Kepala Sekolah, dan Peserta didik yang ada dalam

sekolah tersebut.

2. Data Sekunder

Adapun Data sekunder menurut sugiono adalah sebagai berikut:

“Data sekunder menurut Sugiono adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang

lain atau mencari melalui dokumen data itu diperoleh dengan

menggunakan literature yang dilakukan terhadap banyak buku dan

diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan

penelitian.28

Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian yang

dihasilkan dari hasil obyek yang mendukung data primer yaitu guru Pendidikan

Agama Islam dan Staf Tata Usaha di MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng..

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data yang harus betul-

betul direncanakan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data

empiris sebagaimana adanya sebab penelitian akan berhasil apa bila banyak

mengunakan instrument agar data tersebut dapat menjawab pertanyaan .Adapun

dalam penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik diantara lain

pedoman observasi, pedoman wawancara dan catatan dokumentasi.

28 . Ibid.

h.106

Page 40: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

34

1. Pedoman observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja,

sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian dilakukan

pencatatan.29

Observasi diartikan sebagai usaha mengamati fenomena-fenomena

yang akan di selidiki baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung

dengan mengfungsikan secara alat indera dari pengamatan untuk mendapatkan

informasi dan data akan diperlukan tanpa bantuan dan alat lain. Sedangkan

observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut

diamati melalui filem, rangkaian slide, atau rangakian photo.

Dalam menggunakan teknik observasi baik langsung maupun tidak

langsung diharapkan mengfungsikan setiap alat indera untuk mendapatkan data

yang lengkap

2. Pedoman Wawancara

Wawan cara merupakan proses interaksi antara respon untuk menemukan

informasi atau keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-

cakap secara lisan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang

menghubungkan dengan informasi yang diperlukan dengan jarak yang dibutuhkan

secara lisan pula, memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

Tanya jawab sambil bertatap muka antara sipenannya atau pewawancara dengan

sipengaruh atau responden yang menggunakan alat panduaan wawancara.

29 P.JokoSubagyo, metodologi dalam teori dan praktek (Jakarta: rinekacipta, 2004), h. 63

Page 41: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

35

3. Catatan Dokumentasi

Dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau

kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama dan teknik pengumpulan

data dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.

Dalam hal ini penulis menggunakan catatan dokumentasi untuk

memperkuat hipotesa agar hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat

dipertanggung jawabkan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, yaitu cara penghitungan data dengan penulis langsung turun

kelapangan. Dalam hal ini Sekolah MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng guna

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu data yang dikumpulkan ini bersifat empiris. Kemudian dalam penelitian

lapangan ini penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data, sebagai

berikut;

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik penomena-

penomen yang diselidiki.

2. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.

3. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek peneliitian.

Page 42: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

36

H. Teknik Analisis Data

Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan melalui penelitian penelitian

lapangan, terlebih dahulu diolah kemudian dianalisis.Dalam pengolahan analisis

data ini, dipergunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode induktif yaitu, suatu metode penulisan yang berdasarkan pada hal-

hal yang bersifat khusus dan hasil analisa tersebut dapat dipakai sebagai

kesimpulan yang bersifat umum.

2. Metode deduktif yaitu, metode penulisan atau penjelasan dengan bertolak

dari pengetahuan bersifat umum. Atau mengolah data dan meganalisa dari

hal-hal yang sifatnya umum guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat

khusus.

3. Metode kompratif, yaitu analisis data yang membandingkan pendapat yang

berbeda kemudian pendapat tersebut di rumuskan menjadi kesimpulan yang

bersifat objektif.

Page 43: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah MTs DDI Citta Kabupaten Soppeng

MTs DDI Citta didirikan pada Tahun 2000. Awal berdirinya sekolah ini

bernama Madarasah Tsanawiyah. MTs DDI Citta didirikan oleh pimpinan

yayasan penyelenggara Darud Dakwah Wal-Irsyad.

MTs DDI Citta tidak serta merta menjadi bangunan yang semi permanen

seperti saat ini, namun sekolah tersebut awalnya hanya menempati kolom rumah

sebagai tempat belajar. Dari sinilah inisiatif pimpinan yayasan penyelenggara

Darud Dakwah Wal-Irsyad mendirikan sekolah tersebut dengan memperhatikan

beberapa aspek lokasi pendidikan yang terbilang minim pada saat itu.

2. Profil Satuan Lembaga Pendidikan

Nama : MTS DDI

NPSN : 21273120024/69853380

Luas Tanah : 750 m2

Alamat : Jl. A. Abdul Muis No.93

Kode Pos : 908613

Desa/Kelurahan : Citta

Page 44: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

38

Kecamatan/Kota : Citta

Kab/Kota : Soppeng

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

Status Sekolah : SWASTA

Jenjang Pendidikan : MTs

Akreditasi : A

Naungan : Kementerian Agama

No.SK Pendirian : 0710/III.A/1.d/2000

Tgl.Pendirian : 1975-05-03

No.SK Operasional : Kd.21.02/I/PP.00/405.6/2009

Tgl.Operasional : 2009-08-2430

3. Visi dan Misi

Visi Sekolah MTs DDI Citta adalah Terwujudnya sumber daya insani,

yang berilmu berpendidikan islami.

30

Sumber data : Dokumen MTs DDI

Page 45: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

39

Adapun Misi sekolah MTS DDI Citta yang telah ditentukan adalah :

a. Menumbuhkan budaya lingkungan yang aman, bersih, dan sehat.

b. Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan yang cerdas

dengan sikap amalia insan.

c. Menetapkan manajemen partisipatif seluruh warga sekolah dan masyarakat

dalam meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa serta melestarikan

lingkungan madrasah.

d. Membekali siswa dengan keterampilan dan kecakapan hidup untuk masa

depannya.31

4. Fasilitas Sekolah

MTs DDI Citta memiliki fasilitas seperti :

a. Ruangan Kelas

Jumlah kelas ada tiga ruangan. Kelas satu 1(satu) ruangan, kelas 2 1 (satu)

ruangan hingga kelas 3 sebanyak 1 (satu)

b. Ruang Guru

Ruang guru MTs DDI Citta hanya terdapat satu ruangan yang memiliki

fungsi sebagai kantor, TU, UKS dan Ruang Rapat.

c. Tempat Parkir MTs DDI Citta terbilang rapih dan memiliki 2 lokasi yaitu

untuk parkiran guru dan parkiran siswa. Tempat parkir ada 2 tempat,

31

Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta

Page 46: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

40

depan ruangan guru, dan depan kelas. Untuk tempat parkir guru berada di

depan kelas, sedangkan untuk tempat parkir siswa/I berada di depan pos

satpam.

d. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah berada di ruangan kelas III karena sekolah ini masih

dalam proses pembangunan. Sehingga buku pelajaran untuk sementara di

alihkan keruangan kelas.

e. Musholla

Musholla pada sekolah ini terletak pada belakang kelas. Ruangannya

cukup luas, musholla ini digunakan untuk shalat dhuha dan shalat dhuhur

berjamaah, setelah shalat dhuhur berjamaah, siswa melakukan kultum oleh

beberapa orang dari perwakilan setiap kelas.

f. Kantin Siswa

Kantin MTs DDI Citta cukup bersih dan strategis, sehingga tidak

mengganggu aktivitas lain dan terdapat banyak jajanan sehat yang bisa

dibeli oleh peserta didik tersebut sehingga tidak lagi membeli diluar agar

terhindar dari penyakit yang bisa ditimbulkan dari jajanan diluar sana

g. Toilet

Ruangan toilet sekolah ada tiga, toilet guru dan toilet siswa dan siswi.

Untuk toilet guru berada dalam runagan guru, sedangkan toilet siswa/siswi

Page 47: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

41

berada di belakang kelas, agar tidak tercampur guru dan peserta didik

maka toiletnya dipisah.

h. Lapangan Olahraga

Lapangan Olahraga berada di depan sekolah yang difungsikan untuk main

bola, bola volly, bulutangkis, senam dan kegiatan ekstra lainnya.

5. Struktur Organisasi

a. Guru

Adapun nama-nama guru di MTs DDI Citta kabuantara lain:32

Tabel I

Nama Guru MTs DDI Citta

No.

Nama

Jabatan

Alamat

1.

Muh. Syafar, S.Pd.I

Kepala MTs DDI Citta

Lenrang

2.

Hj. Sitti Aisya S.Ag

Wakil Kepala Sekolah

Citta

3.

Normah S.Pd

Kepala Perpustakaan

Gayabaru

4.

Nurneni, S.Pd.I

Guru Penjaskes

Tocakko

5.

Muh. Asriadi S.Pd

Guru IPS

Mong

32

Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng

Page 48: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

42

6.

Ahmad Amin Muhiddin

S.Pd.I

Guru Akidah Akhlak dan

SKI

Gayabaru

7.

Lili Suryani

Guru Bahasa Indonesia

Tinco

8.

Marhawaida, S.Pd.I

Aqidah dan Fiqih

Gayabaru

9.

Drs. Haeruddin

Guru Alquran Hadits

Citta

10.

Ernawati, S.Pd.

Guru Mate-Matika

Lakibong

11.

Andi Maulidiah

Guru Prakarya

Labae

12.

Andi Saripah

Guru SBK

Citta

6. Keadaan Peserta Didik

a. Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan peserta didik baru secara struktural adalah bentuk kegiatan

yang harus dilakukan setiap sekolah, sehingga Calon siswa/i baru bisa terdaftar

dan terdata secara administrasi dan akademis.

Dalam undang-undang dijelaskan, Sistem pendidikan nasional NO. 20

Tahun 1993 pasal 4 dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangakn manusia seutuhnya :yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani an

Page 49: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

43

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.33

Pendidikan sangat berperan penting dalam kemajuan Negara. Karena

dengan pendidikan akan lahir masyarakat yang terpelajar dan berakhlak mulia

yang menjadi pilar utama membangun masyarakat sejahtera. Di sisi lain

pendidikan juga memberikan sumbangannya terhadap pertumbuhan ekonomi

melalui penyediaan tenaga kerja yang berkompeten, dan menguasai teknologi dan

mempunyai etos kerja yang tinggi.

MTs DDI Citta, sebagai wadah pendidikan tentu akan memberikan

kontribusi yang besar bagi masyarakt Citta, adapun syarat-syarat pendaftaran

antara lain :

1) Mengisi formulir pendaftaran

2) Menyerahkan :

Menyetor Foto Copy iajazah/ Skl masing-masing 1 lembar

Menyetor Foto Copy akte kelahiran masing-maing 1 lembar

Menyetor Foto Copy kartu keluarga masing-masing 1 lembar

Menyetor pas photo ukuran 3x4 cm masing-masing 1 lembar

b. Proses Kenaikan Kelas

33

Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng

Page 50: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

44

Di akhir tahun pelajaran setiap sekolah mengumumkan siswa yang naik

kelas dan siswa yang tinggal kelas. Penetapan kenaikan kelas siswa dilakukan

melalui rapat dewan guru sekolah.

Adapun dasar penetapan kenaikan kelas adalah :

1. Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

pendidikan.

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan.

3. Regulasi dan aturan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Berdasarkan

regulasi dan aturan tingkat satuan pendidikan maka kriteria kenaikan kelas

adalah :

a) Peserta didik sudah menuntaskan seluruh standar kompetensi dan

kompetensi dasar sesuai kurikulum satuan tingkat pembelajaran.

b) Ketuntasan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai

dengan nilai kriteria ketuntasan minimal masing-masing mata

pelajaran.

c) Peserta didik dapat naik kelas jika da mata pelajaran yang belum

tuntas tidak lebih dari 3 mata pelajaran.

d) Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata

pelajaran.

e) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 80%

diperhitungkan dari tatap mukatanpa memperhitungkan

Page 51: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

45

ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan

pertauran yang berlaku.

f) Sikap, perilaku dan budi pekerti peserta didik.34

Proses kenaikan kelas MTs DDI Citta sama halnya sekolah pada umunya

yang memperhatikan beberapa aspek sebagai indikator kelulusan siswa untuk

melanjutkan pendidikan di kelas berikutnya.

c. Waktu Belajar dan Jumlah Peserta didik

Satuan instansi pendidikan tentunya memiliki aturan tersendiri, khususnya

aturan dalam pengaturan waktu belajar mengajar. Waktu belajar MTs DDI Citta

berlangsung pada pagi hari hingga sinag hari pukul 07.15 – 13.55. Adapun Jumlah

Siswa MTs DDI Citta Tahun ajaran 2018/2019 adalah :

Tabel III

Siswa MTs DDI Citta

No. Kelas L/P Jumlah siswa

1.

VII

L=6

P=3

9

2.

VIII

L=6

P=8

14

34

Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng

Page 52: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

46

3.

IX

L=6

P=10

16

Jumlah 39

B. Kedisiplinan Sholat Berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng

Belakangan ini banyak muncul fenomena baru kenakalan pelajar yang

sungguh sangat memprihatinkan. Seperti yang dilihat sekarang ini banyak dari

media massa dan internet yang memberitkan tentang kehidupan pelajar remaja

masa kini, seperti berita tawuran antar pelajar, corat coret baju sekolah pada saat

kelulusan maraknya pencabulan dan pemerkosaan dala dunia pelajar. Kalau ini

tidak segera ditanggulangi maka akan sangat berdampak buruk bagi generasi

penerus nantinya

Disiplin Menjadikan siswa mampu mengatur dirinya sendiri dalam belajar.

Menerapkan disiplin dalam berbagai situasi memang tak mudah, akan tetapi

diperlukan usaha dan diri sendiri. Sesuatu pasti bisa tercapai jika ad keinginan,

niat, serta usaha. Untuk itu, kedisiplinan sholat berjamaah dibutuhkan kebiasaan

dan kesadaran yang tinggi dalam diri siswa sehingga secara perlahan kebiasaan

sholat berjamaah dapat terlaksana dikehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Muh.Syafar yang mengatakan bahwa

“Berbicara tentang kedisiplinan shalat berjamaah di sekolah kami, siswa

ataupun peserta didik dalam keadaaan sekarang ini Alhamdulillah

mengalami peningkatan hal ini bisa kita lihat karna setiap wali kelas ada

memegang kartu kontrol untuk pelaksanaan shalat berjamaah dan jumlah

siswa yang masih terbilang sedikit jadi kita sebagai guru masi bias secara

Page 53: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

47

langsung melihat aktifitas siswa contohnya padaa saat waktu shalat

berjamaah masuk.35

Dari hasil wawancara diatas dapat kita gambarkan bahasawanya keadaan

tentang kedisiplinan shalat berjamaah di Sekolah tersebut dapat dikatakan baik

dikarenakan para guru-guru secara aktif melakukan kontrol yang dibuktikan

adanya kartu kontrol shalat berjamaah setiap siswa dan juga jumlah siswa yang

masih terbilang sedikit jadi para guru-guru dapat melihat secara langsung setiap

kegiatan yang dilakukan siswa selama dilingkungan sekolah.

Lainnya halnya yang dikatakan marhawaida tentang kedisiplinan shalat

berjamaah

“Kalau kita berbicara tentang kedisiplinan shalat berjamaah pada peserta

didik masih ada juga beberapa orang yang bisa katakan malas hal ini biasa

terjadi pada kepribadian siswa yang kesehariannya disekolah kurang

perhatian dalam setiap kegiatan baik itu pada proses belajar mengajar

maupun pada proses kegiatan spiritual yang biasa kita laksanakan setiap

pekan.36

Berdasarkan yang dikatakan oleh narasumber diatas mengenai kedisiplinan

shalat berjamaah yaitu dapat kita gambarkan bahsawasanya masih adanya peserta

didik yang kedisiplinannya masih terbilang kurang baik hal ini dikarenakan

kepribadian siswa yang kadang masih acuh dalam setiap kegiatan disekolah

sehingga siswa tersebut kadang masih kurang mengikuti ataupun lambat pada saat

pelaksanaan shalat berjamaah

Dari urain diatas dapat kita katakan bahwasanya kedisiplinan shalat

berjamaah dalam lingkungan sekolah tersebut dapat dikatakan baik, dikarenakan

guru dapat mengontrol siswa yang jumlahnya terbilang masih terbilang sedikit

35

Muh.Syafar S.Pd.I, selaku kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam Mts DDI

Citta , wawancara kediaman lenrang, 06 juni 2020 36

Marwahawaida S.Pd.I, Selaku guru aqidah dan fiqih Mts DDI Citta , Wawancara

kediaman Citta 07 juni 2020

Page 54: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

48

jadi guru dapat melihat secara langsung semua aktifitas yang dilakukan siswa baik

itu pada proses belajar mengajar berlangsung maupun tentang kedisiplinan shalat

berjmaahnya.

C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah

kedisiplinan sholat berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan

shalat berjama’ah di sekolah yang kita selalu canangkan adalah, Memberikan

motivasi kepada seluruh siswa agar mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah

khususnya shalat jama’ah, Memberikan stimulus atau persepsi agar seluruh

siswa dapat dengan mudah memahami apa yang telah diberikan oleh guru

Pendidikan Agama Islam tentang kegiatan keagamaan.

Oleh karena itu perlu ditanamkan suasana religious di sekolah seperti

yang ada pada Sekolah MTS DDI Citta dimana semua guru, staf karyawan

ikut serta dalam kegiatan keagamaan yang ada, dan dalam setiap kegiatan

keagamaan mampu mengontrol semua kegiatan sehingga dapat dilaksanakan

secara terprogram dan rutin di sekolah dapat menciptakan pembiasaan yang

baik

Dari hasil wawancara ibu Hj. Sitti Aisyah tentang peranan guru dalam

meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah mengatakan bahwa;

“Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam hal kedisiplinan shalat

berjamaah guru dengan menggunakan metode pendekatan kepada siswa

Page 55: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

49

sehingga kita dengan peserta didik secara tidak langsung memiliki

hubungan kedekatan yang baik, karna kami sebagai tenaga pendidik

ingin menciptakan suasana yang lebih erat agar kita mampu

membimbing siswa dan mengarahkan untuk selalu disiplin ilmu maupun

disiplin dalam pelaksanaan shalat berjamaah.37

Penjelasan diatas dapat kita katakan bahwasanya peran Guru Pendidikan

Agama Islam di sekolah MTS DDI Citta secara aktif dalam membimbing dan

mengarahkan karena guru melakukan metode pendekatan kepada siswa yang

harapannya bisa secara akrab antara guru dan peserta didik, Sehingga dalam

penerapan kedisiplinan shalat berjamaah kita dapat secara aktif menerapkan

karna kita selalu berusaha untuk dekat kepada siswa tersebut.

Adapun yang dikatan oleh Ahmad Amin Muhiddin tentang peranan

Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu;

“Guu Pendidikan Agama Islam disini sangat berperan penting terhadap

spiritual belajar siswa, Apalagi kalau kita berbicara tentang kedisiplinan

shalat berjamaah tentunya peranan guru Pendidikan Agama Islam sangat

berperan aktif untuk selalu membimbing,membina,mengajarkan, dan

mengajak siswa agar selalu taat dan didsiplin pada saat waktu

pelaksanaan shalat berjamaah, Olehnya itu kami selaku guru

membuatkan kartu kontrol untuk setiap siswa yang gunanya untuk setiap

pekannya kita memeriksa dan mengevaluasi dan mengawasi secara

langsung siswa yang masih kurang disiplin dalam hal pelaksanaan shalat

berjamaah yang Alhamdulillah sampai belakangan ini kami lihat lebih

banyak lagi yang disiplin pada saat waktu shalat sudah masuk.38

Dalam penerapan shalat berjamaah tentunya yang sangat berperan aktif

dalam mengajak dan membimbing siswa tentunya guru Pendidikan Agama

Islam dalam hal ini Guru Pendidikan Agama Islam itu membuatkan metode

berupa pembuatan kartu kontrol yang diberikan kepada seluruh siswa untuk

37

hj sitti aisyah S.Ag selaku wakil Kepala Sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam,

wawancara dikediaman Citta, 06 Juli 2020 38

Ahmad Amin Muhiddin S.Pd.I Guru Akidah akhlak MTS DDI Citta Wawancara

dikediaman , Gayabaru 01 juni 2020

Page 56: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

50

kartu ini bertujuan dapat di evaluasi dan dilakukan penilain setiap pekannya

dan secara keseluruhan dengan adanya metode evaluasi dan penilain ini siswa

sudah lebih meningkat kedisiplinanya dalam pelaksanaan shalat berjamaah.

Senada yang dikatakan oleh peserta didik atas nama Sifa tentang

kedisiplinan shalat berjamaah mengatakan bahwa:

“Peranan guru di sekolah kami sangat berperan aktif dalam membimbing

kita untuk senantiasa melaksanakan shalat berjamaah karna kita

dibuatkan berupa kartu kontrol shalat berjamaah untuk semua siswa

yang setiap pekannya dilakukan evaluasi dan penilain jadi secara

otomatis lebih banyak yang sudah disiplin ketimbang yang tidak

disiplin.39

Dapat kita lihat di atas bahwasanya peran guru secara aktif mengajak

dan mengajarkan siswa untuk selalu taat dan disiplin dalam shalat berjamaah,

ini kita lihat karna siswa dibuatkan berupa kartu kontrol shalat berjamaah yang

setiap pekannya itu dilakuakan evaluasi dan penilain sehingga secara perlahan

keseluruhan siswa sudah lebih banyak yang disiplin ketimbang yang tidak

disiplin dalam kedisiplinan shalat berjamaah ini.

Haeruddin juga berkomentar tentang kedisiplinan shalat berjamaah yang

mengatakan bahwa;

“Peranan guru dalam mengatasi kedisiplinan shalat berjamaah bisa kami

katakan sudah jauh lebih displin dibanding yang tidak karna kita guru-

guru sebelum kita mengajak kita juga memberikan contoh untuk

mengedepankan kepada siswa nilai-nilai ajaran keagamaan dan selalu

berusaha mencodongkan pengetahuan-pengetahuan siswa mengenai

pelajaran keagamaan, Kalaupun ada guru yang kurang berperan aktif

dalam hal ini memang kita khususkan kepada guru bidang studi yang

mengatasi spiritual anak untuk selalu membimbing dan mengajak siswa

39

Sifa Peserta Didik MTS DDI Citta Wawancara di rumah kediaman siswa, tocakko 08

juni 2020

Page 57: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

51

tersebut seperti guru Pendidikan Agama Islam, Akidah Akhlak, Hadits

maupun SKI, dan belakangan ini Guru Pendidikan Agama Islam secara

intens melakukan metode evaluasi dan penilain terhadap semua siswa

dalam hal pelaksanaan shalat berjamaah sehingga dapat kita lihat siswa

lebih disiplin dengan adanya metedo evaluasi dan penilain yang berupa

kartu kontrol yang diperiksa setiap pekannya40

.

Penjelasan diatas dapat kita katakan bahwa peran guru dalam mengatasi

kedisiplinan shalat berjamaah dapat dikatakan baik dalam mengajak dan

membimbing siswa untuk selalu taat melaksanakan shalat berjamaah yang

dalam hal ini khususnya guru bidang studi yang mengatasi keagamaan

spiritual peserta didik lebih intens lagi dalam penerapan kedisiplinan shalat

berjamaa dengan dilakukannya metode evaluasi dan penilain terhadap

kedisiplinan shalat berjamaah siswa

Dari beberapa uraian diatas dapat kita simpulkan bahwasanaya peranan

guru di MTS DDI Citta dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam sudah

berusaha keras dalam mengatasi kedisiplinan shalat berjamaah yang dengan

guru memberikan metedo evalauasi dan penilain sehingga secara tidak

langsung siswa tersebut belakangan ini sudah berangsur disiplin ketimbang

yang tidak,oelh karna itu peranan guru mata pelajaran Penddidikan Agama

Islam dapat kita katakan berperan aktif dalam membimbing, mengentrol, dan

mengajak siswa untuk selalu taat dalam pelaksanna shalat berjamaah, Dalam

hal ini juga bisa kita lihat guru masih terbilang mudah dalam mengawasi dan

mengontrol siswa dikarenakan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut bisa

dibilang sedikit sehingga secara tidak langsung guru secara aktif dapat melihat

40

Drs.Khaeruddin selaku guru alquran hadits MTs DDI Citta, wawancara dikediaman

Citta, 08 juni 2020

Page 58: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

52

aktifitas siswa baik dalam proses pembelajaran maupun mengenai kedisiplinan

shalat berjamaah.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam peningkatan

kedisiplinan Shalat berjama’ah siswa MTS DDI Citta Kabupaten

Soppeng

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk

membentuk pribadi muslim yang seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi

manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah. Untuk itu pasti dalam

proses pembinaan kedisiplinan shalat berjamaah khususnya faktor pendukung dan

penghamba ada beberapa diantaranya sebagai berikut

a. Motivasi dan dukungan dari kedua Orang tua

Motivasi pola hidup disiplin tidak hanya diberikan oleh pihak sekolah saja,

melainkan juga dari orang tua, karena setelah sampai di rumahlah peserta didik

dibina oleh orang tua masing-masing dalam kesehariannya.

Ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa keluarga merupakan

satuan sosial yang paling sederhana dalam kehidupan manusia. Anggota-anggota

terdiri atas ayah, ibu dan anal-anak. Bagi anak-anak keluarga merupakan

lingkungan sosial pertama yang dikenalnya. Dengan demikian kehidupan

kehidupan keluarga menjadi fase sosialisasi awal bagi pembentukan jiwa

keagamaan anak.

b. Kebiasaan atau tradisi yang ada di MTs DDI Citta

Page 59: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

53

Kebiasaan dalam keseharian berprilaku dalam sekolah juga dapat

mempengaruhi pembinaan kedisiplinan peserta didik, sehingga tanpa ada paksaan

ataupun metode yang pas peserta didik sudah terbiasa mengerjakannya. Sebagai

contoh tradisi adalah sholat berjamaah dan pembiasaan untuk mengaji sebelum

pembelajaran dimulai. Dari pembiasaan sholat dan mengaji sekiranya peserta

didik dapat terbiasa untuk melakukan kegiatan tersebut baik disekolah maupun

dirumah.

c. Kesadaran para peserta didik

Peserta didik kurang sadar akan pentingnya kegiatan keagamaan yang

dilakukan oleh sekolah, apalagi kegiatan tersebut berkaitan sekali dengan

pembinaan akhlak peserta didik dan untuk kedisiplinanya

d. Kerja sama masing-masing guru dalam membina kedisiplinan shalat berjamaah

Peserta didik

Kerja sama guru dalam membina kedisiplinan shalat berjamaah peserta

didik sangat diperlukan karena merupakan program sekolah yang bertujuan untuk

menciptakan lulusan yang berprestasi dan berakhlakul karimah.

Sedangkan Faktor penghambat yaitu :

a. Pergaulan dilingkungan masyarakat

Keberhasilan dan ketidak berhasilan pelaksanaan pembelajaran sedikit

banyaknya juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jika keberadaan lingkungan

sekitar mampu mencerminkan aktivitas positif bagi proses pembelajaran, maka

Page 60: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

54

dia mampu memberikan kontribusi yang baik bagi pelaksanaan pendidikan.

Sebaliknya, jika kondisi lingkungan terbukti tidak relevan dengan proses

pembelajaran, jelas akan mempengaruhi kekurang maksimalan proses pendidikan

itu sendiri.

b. Pengaruh alat komunikasi ( android )

Pada sekarang ini peran alat komunikasi seperti android sangat berperan

penting dalam kehidupan salah satunya tidak bisa dipisahkan dengan proses

pendidikan itu sendiri. Apabila digunakan dengan cara seksama, maka tentu saja

alat komunikasi akan memudahkan peserta didik dalam memperoleh informasi

dan kebutuhan belajar itu sendiri. Sebaliknya, jika alat komunikasi tidak

digunakan dengan semestinya atau sewajarnya, maka alat komunikasi tesebut

akan mempengaruhi proses belajar psesrta didik menjadi menurun dan banyak

dampak negatif yang diperoleh.

c. Kurangnya sarana dan prasarana

Keberadaan sarana fasilitas yang cukup biasanya sangat membantu proses

pelaksanaan berbagai aktivitas belajar mengajar. Sebaliknya, jika keberadaan

sarana dan fasilitas yang kurang biasanya juga akan menghambat proses kegiatan

belajar mengajar.

Sebagaimana yang telah dituturkan oleh Aulia tentang faktor pendukung

dan penghambat yaitu:

“Faktor pendukung guru Pendidikan Agama Islam menurut saya guru

masih mudah dalam mengontrol kedisiplinan shalat berjamaah

Page 61: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

55

dikarenakan jumlah keseluruhan siswa disekolah kami terbilang sedikit

sehingga faktor ini dapat mendukung pengawasan guru pada saat waktu

shalat telah masuk, Adapun Faktor penghambatnya yaitu fasilitas

musholaah yang ada di sekolah itu atapnya kurang baik sehinnga pada saat

hujan datang bersamaan dengan waktu shalat telah masuk maka kita

kadang terhambat disini karna sebahagian air masuk kedalam mushollah

tersebut.41

Penjelasan diatas dapat dikatakan secara gamblang yang menjelaskan

tentang faktor pendukung guru Pendidikan Agama Islam diantaranya kemampuan

guru mengawasi peserta didik pada shalat berjamaah dikarenakan jumlahnya yang

masih terbilang sedikit sehingga secara tidak langsung guru sudah mengenal satu

persatu siswanya. Adapun Faktor penghambatnya yaitu mengenai sarana pra

sarana perlunya perbaikan mushollah agar keadaan apapun shalat berjamaah tetap

berlangsung secara disiplin tanpa ada lagi keterhambatan pada saat hujan

contohnya.

Senada yang dikatakan oleh Muh.Syafar Faktor pendukung guru

Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan shalat berjamaah yaitu:

“kesadaran peserta didik mulai terbangun dikarenakan Guru Pendidikan

Agama Islam memasukkan shalat berjamaah ini kedalam penilain kepada

seluruh peserta didik dengan cara memberikan berupa kartu kontrol untuk

di evaluasi dan diberikan penilain dan itu diperiksa setiap pekannya

sehingga peserta didik perlahan tumbuh kesadaran dan inisiatif pada saat

waktu shalat berjaamah telah masuk. Adapun Faktor Penghambatnya yaitu

perlunya sarana pra sarana dilakuakan pembenahan agar semua kegiatan

baik itu proses belajar mengajar maupun pada saat shalat berjamaah

dilaksanakan.42

Pernyataan diatas dapat kita lihat bahwasanya faktor pendukung guru

dalam hal kedisiplinan shalat berjamaah itu peserta didik secara perlahan adanya

inisiatif dikarenakan kebiasaan yang dilaksanakan setiap harinya selama berada

41

Aulia peserta didik MTs DDI Citta, wawancara dikediaman Tocakko, 07 juni 2020 42

Muh. Syafar Op cit.

Page 62: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

56

dilingkungan sekolah sehingga dalam kedisiplinan shalat berjamaah secara

perlahan dapat membaik belakangan ini yang juga guru menerapkan beberapa

metode penilain yang diperksa setiap pekannya, Adapun Faktor guru dalam

kedisiplinan shalat berjamaah ini perlunya ada perbaikan sarana pra sarana yaitu

mushollah agar secara tidak langsung siswa maupun guru mampu lebih nyaman

pada saat melaksanakan shalat berjamaah.

Hj.Sitti Aisyah juga berkomentar mengenai faktor pendukung dan

penghambat guru Pendidikan Agama Islam yaitu:

“Faktor Pendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan

kedisiplinan shalat berjamaah diantaranya guru setiap harinya sudah

memberikan tugas secara bergiliran untuk siswa pada saat waktu shalat

telah masuk baik itu bertugas muadzin maupun imam sehingga secara

perlahan peserta didik tumbuh kesadaran diri untuk selalau memakmurkan

masjid, Adapun Faktor Penghambatnya yaitu, Peserta didik kadang

terpengaruh lingkungan yang kurang baik sehingga kadang dalam hal

kedisiplinan peserta didik tersebut kurang aktif dan kadang lalai dalam

mengikuti shalat berjamaah.43

Kesadaran dari diri individu secara tidak langsung sangat berperan penting

dalam hal pendukung maupun penghambat karena dari diri sendirilah yang dapat

menentukan ini terlaksana maupun tidak. Olenya itu lingkungan keluarga juga

sangat turut andil umtuk selalu mengingatkan dan mengawasi anaknya sehingga

dapat disiplin pada keseharian anak tersebut baik pada saat dilingkungan sekolah

maupun dilingkungan keluarganya.

Berdasarkan urain diatas dapat peneliti simpulkan selain peran guru

disekolah peran lingkungan juga sangat berpengaruh pada kepribadiaan anak

43

Hj.Sitti Aisyah selaku wakil kepsek dan Guru Pendidikan Agama Islam MTs DDI

Citta, wawancara dikediaman Citta, 08 juni 2020

Page 63: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

57

tersebut, dalam hal ini bisa kita lihat jika lingkungannya juga baik maka secara

tidak langsung akan mempengaruhi minat sehingga dapat secara aktif mengikuti

setiap kegiatan baik itu disekolah maupum dilingkungannya sendri dan pada

proses ini akan tumbuh kesadaran diri pada anak tersebut sampai menjadikannya

privadi yang taat dan disiplin baik dalam belajar maupun kegiataan keagamaan

Page 64: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah Peneliti telah melakukan penelitian untuk mendapatkan data

yang diperoleh serta menguraikan secara sederhana permasalahan yang berkaitan

dengan judul skripsi ini, maka bagian ini akan mengemukakan kesimpulan pokok

dari seluruh apa yang telah diuraiakan sebagai penegasan dan dilengkapi dengan

saran-saran, oleh karena itu kesimpulan dari skripsi Ini dapat dilihat dari uraian

berikut:

1. Kedisiplinan siswa dalam shalat jama’ah di Sekolah MTS DDI Citta

Kabupaten Soppeng belakanagan ini mencapai kemajuan yang sangat

signifikan karena selain jumlah siswa yang terbilang masih sedikit yang

memudahkan guru untuk mengontrol, Kini Guru-guru yang ada disekolah

rersebut membuatkan metode penilain yang berupa kartu kontrol untuk semua

siswa yang ini diperiksa setiap pekannya. Sehingga saat ini kedisiplinan shalat

berjamaahnya sudah lebih banyak yang disiplin dibanding yang tidak.

2. Peranan Guru Mata Pelajaran Agama Islam dalam mengatasi kedisiplinan

shalat berjamaah siswa sangat turut andil dan aktif dalam mengarahkan siswa

untuk senintiasa taat dalam segala hal, Dalam hal ini guru selalu berusaha

menciptakan kedekatan kepada siswanya agar siswa tersebut lebih memeiliki

kedekatan erat yang tujuannya untuk siswa dapat dibina, dibimbing, dan

diarahkan untuk senantiasa disiplin dalam shalat berjamaah.

Page 65: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

61

3. Faktor pendukung guru Agama Islam dalam hal ini jumlah keseluruhan

peserta didik yang ada di sekolah tersebut masih sangat kurang sehingga ini

memuidahkan guru masih lebih mudah untuk selalu memonitoring siswa

dalam mensiplinkan shalat berjamaah tersebut, Adapun Faktor

Penghambatnya yaitu Keadaan Mushaollah sekolah yang perlu perhatian

untuk di renovasi supaya shalat berjamaah tidak lagi terhambat apabila hujan

turun dan juga perlunya perhatian pengaruh lingkungan dari siswa yang biasa

mengakibatkan siswa tersebut kurang disiplin dalam shalat berjamaah.

B. Saran-saran

Setelah penulis mengambil kesimpulan, maka penulis juga merasa perlu

memberikan saran-saran demi kemajuan secara khusus pada Sekolah MTS DDI

Citta Kabupaten Soppeng di masa yang akan datang yakni:

1. Pelaksanaan shalat jama’ah di sekolah harus terus bisa ditingkatkan dan bisa

menjadi tradisi di MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng jadi diharapkan tetap

bersinergi kerjasama kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua.

2. Disarankan kepada pimpinan Sekolah agar segera melakukan perbaikan

renovasi fasilitas mushlloh agar semua pihak baik itu Siswa, Guru-guru, dan

Staf yang ada dalam sekolah tersebut lebih nyaman pada saat pelaksanann

shalat berjamaah tersebut

3. Hendaknya orang tua selalu memonitoring anaknya dalam lingkungan

keluarganya, Tujannya agar anak tersebut tumbuh kesadaran diri sehingga bisa

menjadikannya untuk selalu disiplin dalam pelaksanaan shalat berjamaah

Page 66: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

62

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al karim

Abdul Majab, Jusuf madzakir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar

Interpratama offset

Abdul Manan bin H Mohammad Sobari. 2006. jangan Asal Shalat. Bandung:

Pustaka Hidayah

Abdullah Aziz Abdil Abu, 2010. Sholat Berjamaah Keutamaan, Manfaat dan

Hukumnya Indonesia: Islam House

Ahmad Tafsir. 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Al Bani Muhammad Nasruddin. 2006. Sifat shalat nabi Menurut sunnah yang

shahih. Bogor: Pustaka Ibnu Katasir

Al Fauzan Shalih bin Abdullah. 2005. Ringkasan Fikih Lengkap. Jakarta: PT

Darul falah

Al Muqaddam Muhammad. 2007. Keutamaan dan 1001 Alasan Kenapa harus

Shalat. Solo: Aqwam

Al-Hamid Abdul Qadir Syaiban. 2006. Fiqhul Islam. Jakarta: Darul haq

Al-Muqaddam Ahmad Ismail. 2007. Mengapa Harus Shalat. Jakarta: Amzah

Amirah. 2010. Mendidik Anak di Era Digital. Yogjakarta: LansBang PRESSindo

Ash-Shawwaf Muhammad Mahmud. 2007. Sempurnakan Shalat. Yogyakarta:

Mitra Pustaka

Getteng Abd.Rahman, 2011 Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika

,Yogyakarta: Grha Guru.

Kementrian Agama Ri. Al Hikmah: Al Qur’an dan terjemahnya. Bandung.

Kementrian Agama RI. 2001. Kendala Mutu Pendidikan Agama Islam. Jakarta

Mugniyah Muhammad Jawad. 2001. Fiqih Lima Mazhab. Jakarta: Lentara

Page 67: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

63

P.JokoSubagyo. 2004. metodologi dalam teori dan praktek. Jakarta: rinekacipta

Ramayulis, 2013 Profesi dan Etika Keguruan Jakarta: Kalam Mulia

Sa’adah. 2005. Materi Ibadah Menjaga Akidah dan Khusu’Beribadah. Surabaya:

Amalia

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiono. 2017. Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Cetakan ke-2; Bandung: Alfabeta

Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Siswa dan Prestasi Siswa.

Jakarta: Grasindo

Page 68: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

LAMPIRAN

Page 69: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA
Page 70: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

Wawancara Muh. Syafar S.Pd.I di rumah Kedi aman Lenrang 06 Juli 2020

Wawancara Hj. Sitti Aisyah S.Ag wawancara di rumah kediaman Citta, 06

Juli 2020

Wawancara

Page 71: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

Wawancara Ahmad Amin Muhiddin

S.Pd.I di rumah kediaman Gayabaru

07 juli 2020

Wawancara Drs.Khaeruddin ,

wawancara di rumah kediaman Citta,

08 juli 2020

Wawancara Marhawaida S.Pd.I di rumah Kediaman Citta 07 juli

2020

Page 72: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

Sifa Peserta Didik MTS DDI Citta

Wawancara di rumah kediaman

siswa, tocakko 08 juli 2020

Aulia peserta didik MTs DDI

Citta, wawancara di rumah

kediaman Tocakko, 08 juli 2020

Page 73: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT PESERTA DIDIK … · 2020. 11. 20. · PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

RESKY AMALIA Lahir di Soppeng pada tanggal 12 Mei

1998, Anak ketiga dari empat bersaudara. Buah hati dari

pasangan Bapak Ahmad Amin Muhiddin dan Ibu

Marhawaida, Penulis memasuki, pendidikan tingkat dasar pada

tahun 2004 di SDN 96 Citta Kecamatan Citta Kabupaten

Soppeng dan tamat pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

pendidikan tingkat menegah pertama pada tahun 2010 di SMPN 1 Liliriaja

Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng, tamat pada tahun 2013, dan melanjutkan

pendidikan ditingkat menengah atas tahun 2013 di SMAN 1 Liliriaja Kecamatan

Cangaai Kabupaten Soppeng, dan selesai pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas

Muhammadiyah Makassar, Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan

Agama Islam dengan Program Pendidikan Strata 1, dan selesai pada tahun 2020.

Syukur Alhamdulillah penulis dapsat menyelesaikan pendidikannya atas

Rahmat Allah SWT, dengan dukungan dan doa kedua orang tua. Dengan memilih

judul skripsi.

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH PESERTA DIDIK DI MTS DDI

CITTA KABUPATEN SOPPENG