79
PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) KOTA MAKASSAR IRMA SUHARTINI Nomor Stambuk: 10561 03825 10 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) KOTA MAKASSAR

IRMA SUHARTINI

Nomor Stambuk: 10561 03825 10

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

viii

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ..................................................................................... i

Halaman Persetujuan ................................................................................................ ii

Halaman Pernyataan Keaslian karya Ilmiah ............................................................ iii

Abstrak .................................................................................................................... iv

Kata Pengantar ......................................................................................................... v

Daftar Isi .................................................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Peran Pemerintah ............................................................................ 7

B. Peran Pemerintah dalam Perlindungan Tenaga Kerja ................................... 8

C. BP3TKI ......................................................................................................... 13

D. Konsep Tenaga Kerja ................................................................................... 15

a. Gambaran TKI ....................................................................................... 16

b. Gambaran TKI di Luar Negeri .............................................................. 18

c. Penempatan TKI di Luar Negeri ........................................................... 32

E. Kerangka Fikir ............................................................................................. 36

F. Fokus Penelitian ........................................................................................... 37

G. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................................... 37

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 39

B. Jenis dan Tipe Penelitian .............................................................................. 39

Page 3: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

ix

C. Sumber Data ................................................................................................. 40

D. Informan ...................................................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 41

F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 42

G. Pengabsahan Data ........................................................................................ 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................... 44

a. Gambaran Umum BP3TKI .................................................................... 44

b. Sejarah Terbentuknya BP3TKI .............................................................. 45

c. Visi dan Misi BP3TKI ............................................................................ 45

d. Tugas dan Fungsi BP3TKI ..................................................................... 45

e. Uraian Tugas Sub dan Seksi BP3TKI .................................................... 47

f. Struktur Organisasi BP3TKI .................................................................. 48

B. Pembahasan BP3TKI KOTA MAKASSAR ..................................................... 51

a. Regulator ................................................................................................. 53

b. Motivator ................................................................................................. 57

c. Fasilitator ................................................................................................ 59

d. Evaluator ................................................................................................. 62

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 66

B. Saran ............................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 67

Lampiran-lampiran

Page 4: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

i

PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) KOTA MAKASSAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh:

IRMA SUHARTINI

Nomor Stambuk: 10561 03825 10

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 5: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

ii

Page 6: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

iii

Page 7: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Irma Suhartini

NomorStambuk : 1056 10 3825 10

Program Studi : IlmuAdministrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku.

Makassar, Juni 2014

Yang Menyatakan,

Irma Suhartini

Page 8: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

v

ABSTRAK

IRMA SUHARTINI, (2015). Penelitian ini berjudul “Peran Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota

Makassar” (dibimbing oleh Abd Kadir Adys dan Adnan Ma’ruf).

Peran pemerintah dalam hal ini BP3TKI sangat penting terhadap

perlindungan para TKI yang mengadu nasib di luar negeri. Hal tersebut

sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang pada alinea ke-

empat bertujuan “mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan umum bagi

seluruh rakyat Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran

Pemerintah dalam Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Balai Pelayanan,

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota

Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

melibatkan informan sebanyak 8 orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah

data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan

yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh

selanjutnya diuraikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat dan selanjutnya

disimpulkan.

Hasil penelitian yang dilakukan di kantor BP3TKI Kota Makassar

menunjukan bahwa masih terdapat kekurangan dari apa yang menjadi tuntutan

para TKI, khsusnya pada masalah perlindungan dikarenakan BP3TKI belum

maksimal dalam melaksanakan perannya sebagai regulator, motivator, fasilitator

dan evaluator. Namun penanganannya telah sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 2004 tentang Pelayanan, penempatan dan perlindungan tenaga

kerja Indonesia khususnya makassar. BP3TKI makassar juga telah memenuhi

hak-hak calon tenaga kerja indonesia (CTKI).

Kata kunci : Peran BP3TKI Kota Makassar, Regulator, Motivator, Fasilitator,

dan Evaluator

Page 9: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah menganugerahkan akal pikiran, karena izin, rahmat dan kuasanyalah

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ’’Peran Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) kota

Makassar’.

Skripsi ini merupakan Tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memeperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesemptan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat Bapak Abd Kadir Adys,SH MM, selaku pembimbing I dan Bapak

Adnan Ma’ruf, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing II, atas dukungan morilnya dan

bersedia meluangkan waktunya selama masa bimbingan dalam bentuk diskusi,

arahan, kritik dan saran yang sangat konstruktif sejak usulan seminar proposal

penelitian hingga berlangsungnnya ujian skripsi.

Terima kasih pula yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua

tercinta atas segala kasih sayang yang tulus diberikan serta segenap dorongan

dan doa yang dipanjatkan dalam mendidik dan membesarkan penulis dengan

penuh keikhlasan.

Page 10: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

vii

Penyelasaian tugas akhir ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak

karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan tulus dan sedalam-

dalamnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik.

3. Bapak Dr. Burhanuddin, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara.

4. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas

bimbingan dan Pengajarannya selama penulis menempuh pendidikan di

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Universitas Muhammadiyah

Makassar.

5. Kepala BP3TKI Kota Makassar beserta Jajarannya terimah kasih atas

kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Sahabat-sahabat tercinta Sartina, Salrmia, kak sakir dan seluruh teman-

teman dari kelas G terima kasih banyak atas doa, dukungan dan bantuan

kalian selama ini

serta rekan, sahabat, dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih atas setiap bantuan

dan doa yang diberikan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan

Page 11: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

viii

oleh karena itu saran dan kritiknya sangat diharapkan untuk penyempurnaan

skripsi ini. semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan dan pengorbanan yang

telah diberikan yang memungkinkan terselesaikannya skripsi ini, bernilai ibadah

dan memperoleh imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamin.

Makassar, Juni 2014

Irma Suhartini

Page 12: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesejahteraan bangsa dan negara merupakan salah satu tujuan utama

Negara Indonesia. Sebagaimana telah diamanatkan dalam Alinea Keempat

Pembukaan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945

(UUD NRI 1945) bahwa negara bertujuan “mewujudkan keadilan sosial dan

kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.”Tujuan tersebut kemudian

dituangkan ke dalam beberapa pasal di UUDNRI 1945, salah satunya adalah Pasal

27 Ayat (2) yang berbunyi“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”Pasal tersebut mencerminkan bahwa

pekerjaan sangat penting untuk menciptakan kesejahteraan bagi setiap orang.

Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara

individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat

signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional, yaitu meningkatkan

produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, tenaga kerja sebagai

salah satu penggerak tata kehidupan ekonomi dan merupakan sumber daya yang

jumlahnya cukup melimpah. Indikasi ini bisa dilihat pada masih tingginya jumlah

pengangguran di Indonesia serta rendahnya atau minimnya kesempatan kerja yang

disediakan. Kondisi perekonomian yang kurang menarik di negaranya sendiri dan

penghasilan yang cukup besar dan yang tampak lebih menarik dinegara tujuan

telah menjadi pemicu terjadinya mobilitas tenaga kerja secara internasional.

Pengangguran sampai saat ini masih menjadi problem krusial pemerintah

Indonesia. Tak dapat dipungkiri, masalah ini terjadi akibat tingginya pertumbuhan

Page 13: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

2

angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan kemampuan pemerintah untuk

menyediakan lapangan pekerjaan. Dengan tingkat pendidikan dan skill yang

minim, para pencari kerja ini harus saling berkompetisi dengan yang lain.

Sementara ketersediaan lapangan kerja terbatas, upah kerja rendah dan

kurangnya jaminan kesejahteraan menambah kompleksitas masalah

ketenagakerjaan dalam negeri. Kondisi ini akhirnya menjadi pemicu terjadinya

mobilisasi tenaga kerja secara masal antar negara yang dilakukan oleh pemerintah.

Untuk mengurangi angka pengangguran, pemerintah melaksanakan program

penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

Peranan pemerintah dalam program ini dititik beratkan pada aspek

pembinaan, perlindungan dan memberikan berbagai kemudahan kepada pihak-

pihak yang terkait, khususnya TKI dan Perusahaan Jasa Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia (PJTKI).

Selain itu program penempatan TKI keluar negeri juga memberikan

manfaat berupa peningkatan kesejahteraan keluarganya melalui gaji yang di

terima atau remitansi. Selain itu juga meningkatkan keterampilan TKI, karena

mempunyai pengalaman kerja di luar negeri. Bagi negara, manfaat yang di terima

adalah berupa peningkatan penerimaan devisa, karena para TKI yang bekerja

tentu memperoleh imbalan dalam bentuk valuta asing.

Data penempatan TKI (buruh migran) yang dimiliki oleh Kementerian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi (KEMENAKERTRANS) serta Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menunjukkan

bahwa sepanjang tahun 2005 hingga 2009 Indonesia telah menempatkan Tenaga

Page 14: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

3

Kerja Indonesia (TKI) dengan jumlah rata-rata penempatan per-tahun mencapai

577.151 orang. Dari total jumlah TKI yang ditempatkan, 76% di antaranya

merupakan perempuan yang 90% bekerja di sektor informal, dan 24% sisanya

adalah laki-laki. Diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu negara

pengekspor TKI (buruh migran) terbesar di dunia. Negara tujuan favorit TKI

untuk kawasan Asia Pasifik yang tertinggi adalah Malaysia.

Kenyataan ini menuntut peran pemerintah secara nyata untuk memberikan

perlindungan hukum bagi TKI yang akan dan sedang bekerja di luar negeri.

Berkaitan dengan itu, pada tanggal 18 oktober 2004 pemerintah mengesahkan UU

No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesiadi Luar Negeri (PPTKILN). Dengan demikian semakin jelas dan nyata

kewenangan pemerintah dalam mengatur penempatan dan perlindungan hukum

bagi TKI.

Banyaknya kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang di pidana dengan

hukuman mati di Malaysia menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Indonesia

belum maksimal dalam menangani dan membantu para TKI untuk bebas dari

jeratan hukuman mati di luar negeri.

Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BP3TKI) Jumhur Hidayat mengakui belum mampu melakukan

perlindungan TKI, karena kecilnya peran yang diberikan kepadanya. BP3TKI

tidak bisa terlibat terlalu jauh, apalagi secara hukum, pemerintah tidak bisa

intervensi karena itu sudah masuk kedaulatan negara lain. “Kalau ada TKI

bermasalah itu tugasnya pemerintah Republik Indonesia, khususnya yang terlibat

Page 15: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

4

langsung yaitu Departemen Luar Negeri (Deplu),” ujar Jumhur Hidayat. Meski

demikian ia tidak bisa menampik, jika ada permasalahan TKI di luar negeri, maka

masyarakat menilai itu menjadi kewajiban BP3TKI. Padahal, kewenangan

BP3TKI ini terbatas.

Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara

individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat

signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional, yaitu meningkatkan

produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, tenaga kerja sebagai

salah satu penggerak tata kehidupan ekonomi dan merupakan sumber daya yang

jumlahnya cukup melimpah. Indikasi ini bisa dilihat pada masih tingginya jumlah

pengangguran di Indonesia serta rendahnya atau minimnya kesempatan kerja yang

disediakan.

Pengiriman TKI keluar negeri memang bisa memberikan manfaat

ekonomi yang relatif besar tidak hanya bagi TKI itu sendiri dan keluarganya akan

tetapi juga bagi negara, karena itu negara menganggap pengiriman TKI ke luar

negeri merupakan sebuah jawaban atas absennya negara dalam menyediakan

lapangan kerja. Sulitnya kesempatan kerja di dalam negeri dan semakin

banyaknya pengangguran di Indonesia pada akhirnya telah menjadikan Indonesia

sebagai pengekspor buruh migran terbesar di Asia dan bahkan dunia.

Undang-undang telah menjamin bahwa setiap warga Negara berhak untuk

mendapatkan perlindungan dimanapun ia berada, dalam hal ini salah dan benar

warga Negara tetap harus mendapatkan perlindungan dan pembelaan ketika yang

bersangkutan terjerat hukum. Begitu juga dengan UU No 39 tahun 2004 tentang

Page 16: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

5

perlindungan TKI di atas kertas telah memberikan penjaminan kepada para tenaga

kerja yang bekerja di luar negeri, instrumen yang di ciptakannyapun telah di

setting maksimal untuk bisa menjamin keberadaan para TKI.

Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan mengangkat sebuah judul “Peran Balai pelayanan penempatan Dan

perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk peran balai pelayanan

penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (BP3TKI) Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dirumuskan tujuan

penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bentuk peran Balai Pelayanan Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) kota Makassar?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan rujukan dalam pengembangan analisis pada bidang

Administrasi Negara khususnya mengenai peran pemerintah dalam hal ini

BP3TKI terhadap perlindungan tenaga kerja.

b. Sebagai referensi bagi peneliti yang akan mengembangkan obyek kajian

penelitian di bidang Ilmu Administrasi Negara khususnya tentang peran

pemerintah untuk mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.

Page 17: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

6

2. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan dan

masukan kepada instansi-instansi terkait, mengenai ketentuan-ketentuan tentang

ketenaga kerjaan, sehingga dalam memberikan perlindungan pelayanan dan

penempatan tenaga kerja Indoensia berjalan baik dan efekif.

3. Manfaat Akademis

Sebagai suatu tahapan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan

berfikir ilmiah dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah serta sebagai

syarat untuk menyelesaikan studi strata-1 pada jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 18: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Peran Pemerintah

Dalam kamus besar bahasa indonesia (2005). Peran adalah perangkat

tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam

masyarakat. Pandangan tradisional tentang peran pemerintah bahwa pemerintah

memiliki tugas melindungi masyarakat dari pelanggaran dan invasi masyarakat

lainnya dan sejauh mungkin bertugas melindungi setiap anggota masyarakat dari

ketidak adilan atau tekanan dari anggota masyarakat lainnya serta bertugas

menegakkan administrasi keadilan secara pasti, pandangan ini menempatkan

peran pemerintah secara terbatas hanya pada pertahanan, pengadilan, dan

polisional. Kebutuhan masyarakat di luar hal tersebut di penuhi sendiri oleh

masyarakat dengan berinteraksi satu sama lain dalam lembaga pasar.

Musgrave & Musgrave (1991) mengungkapkan bahwa peran pemerintah

berkembang menjadi fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.

1. Fungsi alokasi, menunjukkan peran pemerintah untuk mengatasi kegagalan

mekanisme pasar dengan menyediakan public goods, atau dengan

mengalokasikan seluruh sumber daya yang ada agar dapat di pergunakan, baik

secara private maupun public goods dan menentukan kompensasi dan public

Goods.

2. Fungsi distribusi, tugas pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap

distribusi pendapatan dan kekayaan guna menjamin terpenuhnya kondisi yang

adil dan merata.

Page 19: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

8

3. Fungsi stabilisasi, penggunaan kebijakan anggaran sebagai suatu alat untuk

mencapai tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat stabilitas yang

semestinya dan laju pertumbuhan ekonomi yang tepat.

Peranan pemerintah dalam bidang ekonomi telah berkembang luas sekali.

Bertambah banyak aktivitas masyarakat yang bersifat kompleks dan independen

yang sekarang termasuk dalam pengaturan dan pengendalian langsung oleh

pemerintah. (Sarundajang: 2005). Pelaksanaan pemberdayaan daerah perlu

diupayakan untuk mendorong upaya pemanfaatan dana pembanguanan yang

terbatas untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing ekonomi daerah melalui

peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat secara efektif agar

ekonomi global dan lokal dapat terkait dan bermanfaat untuk meningkatkan

ekonomi lokal, meningkatkan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan pada

gilirannya meningkatkan kemampuan ekonomi dan pendapatan daerah

(Adisasmita Rahardjo: 2011).

B. Peran Pemerintah dalam Perlindungan Tenaga Kerja

Pemerintah dalam hal ini adalah departemen tenaga kerja dan transmigrasi

melalui program penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dalam masa

kerja tertentu dengan persyaratan administrasi dan teknis yang harus dipenuhi.

Masalah-masalah yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat lambat

laun akan menyentuh dan disentuh oleh administrasi negara sebagai suatu masalah

yang mendesak untuk dipecahkan oleh pemerintah (Thoha, 2005:53). Dalam hal

ini pemerintah berperan atas nama negara dan menyelenggarakan kekuasaan

dalam negara.

Page 20: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

9

Sedangkan menurut Siagian (2003), apabila dikaitkan dengan

pembangunan nasional maka pemerintah memiliki beberapa fungsi-fungsi

tertentu:

a. Pemerintah selaku stabilisator, baik dalam menjaga stabilitas politik, stabilitas

ekonomi maupun stabilitas sosial budaya.

b. Pemerintah sebagai inovator baik dalam bidang administrasi

negera/pemerintah; inovasi konsepsionil dalam ide-ide mengenai

pembangunan, serta inovasi dalam sistem, prosedur serta tenaga kerja.

c. Pemerintah sebagai pelopor dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Dengan

adanya kepeloporan dalam satu bidang maka akan mempunyai pengaruh yang

positif terhadap bidang-bidang lain.

Pada umumnya pemerintah menjalankan dua fungsi pokok yaitu fungsi

pemerintahan umum, yaitu: fungsi pengaturan (regulation), mengatur kehidupan

politik, sosial, ketertiban, pertahanan, keamanan termasuk kependudukan. Dalam

fungsi ini merupakan monopoli pemerintahan dalam artian pihak lain tidak

mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas ini. Kedua, fungsi penyediaan

pelayanan masyarakat dalam arti luas, seperti: kesehatan, pendidikan, pos,

telekomunikasi, dsb. Fungsi ini tidak merupakan monopoli pemerintah, melainkan

terbuka juga kesempatan bagi pihak swasta untuk melakukannya (Sarundajang,

2000:16).

Dari pendapat yang dikemukakan dapat dipahami bahwa peran pemerintah

yang dimaksud adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang pada status tertentu

yang mempunyai kewenangan berdasarkan hak dan kewajiban untuk

Page 21: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

10

melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan tertentu bagi masyarakat.

Peran pemerintah disini sebagai regulator, stabilisator, fasilitator, inovator serta

penyediaan pelayanan bagi masyarakat.

Mengesampingkan berbagai kasus mengenai penganiayaan atas TKI yang

sudah terjadi. Di Indonesia telah disusun dalam bentuk undang-undang yang

memuat regulasi penempatan TKI. Sudah terdapat ketentuan yang jelas, meskipun

fakta dilapangan masih terdapat berbagai pelanggaran. Adapun dilakukannya

penempatan TKI keluar negeri merupakan upaya dalam menanggulangi minimnya

lapangan kerja di Indonesia. Tujuan dari program tersebut adalah :

1. Upaya penanggulangan masalah pengangguran.

2. Melakukan pembinaan, perlindungan dan memberikan berbagai kemudahan

kepada TKI dan Perusahaan Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

(PJTKI).

3. Peningkatan kesejahteraan keluarganya melalui gaji yang diterima atau

remitansi.

4. Meningkatkan keterampilan TKI karena mempunyai pengalaman kerja di luar

negeri.

5. Bagi Negara, manfaat yang diterima adalah berupa peningkatan penerimaan

devisa, karena para TKI yang bekerja tentu memperoleh imbalan dalam

bentuk valuta asing.

Namun dibalik tujuan dan manfaat yang didapatkan penempatan TKI ke

luar negeri juga mempunyai efek negatif. Dengan adanya kasus kekerasan

fisik/psikis yang menimpa TKI baik sebelum, selama bekerja, maupun pada saat

Page 22: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

11

pulang ke daerah asal. Munculnya kepermukaan banyak masalah TKI yang

bekerja di luar negeri semakin menambah beban persoalan ketenagakerjaan di

Indonesia. Ketidakadilan dalam perlakuan pengiriman tenaga kerja oleh

Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PPJTKI), penempatan yang

tidak sesuai standar gaji yang rendah karena tidak sesuai kontrak kerja yang

disepakati, kekerasan oleh pengguna tenaga kerja, pelecehan seksual, tenaga kerja

yang illegal (illegal worker).

Hukum yang berlaku di daerah tujuan penenmpatan TKI yang kurang

memberikan perlindungan. Hal ini sudah jelas terlihat dengan maraknya kasus

penganiayaan yang terjadi terutama pada PRT. Ketika terjadi masalah para TKI

harus mengadu dulu pada duta besar negara Indonesia atau ketika sudah disorot

oleh media baru ada respon untuk melindungi hak mereka.

Hal yang selama ini dipertanyakan mengenai perjanjian tertulis antara

Indonesia dengan negara tujuan karena banyaknya kasus penganiayaan yang

masih terjadi. Hal tersebut ternyata telah diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 2004 mengatur tentang penempatan TKI di luar negeri hanya

dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian

tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau ke negara tujuan yang

mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing.

Padahal di dalam pasal 80 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 dinyatakan

bahwa Perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakan

antara lain: Pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasional.

Page 23: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

12

Pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja

dan/atau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan. Mengenai

hak-hak para buruh migran Pasal 8 Undang-undang nomor 39 tahun 2004

menyatakan bahwa setiap calon TKW/TKI mempunyai hak dan kesempatan yang

sama untuk:

1. Bekerja di luar negeri;

2. Memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan

prosedur penempatan TKI di luar negeri;

3. Memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar

negeri;

4. Memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan

untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang

dianutnya;

5. Memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuan;

6. Memperoleh hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga

kerja asing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara

tujuan;

7. Memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundang-

undangan atas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya serta

pelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan selama penempatan di luar negeri;

8. Memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan

TKI ke tempat asal.

Page 24: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

13

C. Pengertian dan Dasar Hukum BNP2TKI, BP3TKI

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(disingkat BNP2TKI) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen di

Indonesia yang mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan

dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan

terintegrasi. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81

Tahun 2006.

Kedudukan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia,(BP3TKI) diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia dalam:

Pasal 23;

1) Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia,

dibentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

di Ibukota Propinsi dan/atau tempat pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia

yang dianggap perlu.

2) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

BNP2TKI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

BNP2TKI.

3) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

dipimpin oleh Kepala Balai.

Page 25: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

14

Pasal 24

1) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

mempunyai tugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh

dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah Tenaga Kerja

Indonesia secara terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja masing-masing

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

2) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam

melaksanakan tugas pemberian kemudahan pelayanan pemrosesan dokumen

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan bersama-sama dengan instansi

Pemerintah terkait baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sesuai

dengan bidang tugas masing-masing.

3) Bidang tugas masing-masing Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), meliputi ketenagakerjaan, keimigrasian verifikasi dokumen

kependudukan, kesehatan, kepolisian, dan bidang lain yang dianggap perlu.

Pasal 25

1) Pembentukan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

2) Pembentukan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala BNP2TKI

setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang

pendayagunaan aparatur negara.

Pasal 26

Page 26: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

15

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia terdiri

dari 1 (satu) Subbagian Tata Usaha dan Paling banyak 3 (tiga) seksi.

BP3TKI mempunyai fungsi dan tugas yang sama dengan BNP2TKI, yang

berkedudukan di provinsi dengan wilayah hukum provinsi tersebut yang

bertanggungjawab kepada BNP2TKI

D. Konsep Tenaga Kerja

Tenaga merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut

Undang-undang nomor 13 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 disebutkan bahwa

tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaaan guna

menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk masyarakat.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka terdapat beberapa unsur yang

dapat diketahui, yaitu:

1. Tenaga kerja merupakan setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan.

2. Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu menghasilkan barang

dan/atau jasa.

3. Tenaga kerja menghasilkan barang dan/atau jasa untuk kebutuhan sendiri atau

untuk masyarakat.

Apabila ketiga unsur tersebut di atas terpenuhi, maka seseorang dapat

disebut sebagai seorang tenaga kerja. Menurut Pasal 5 UU Ketenagakerjaan setiap

Page 27: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

16

tenaga kerja berhak memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh

pekerjaan.

a. Gambaran Tenaga Kerja Indonesia

Di dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (“UU

No.39/2004”) disebutkan bahwa: “Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya

disebut dengan TKI adalah setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat

untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu

dengan menerimah upah”.

Berdasarkan uraia tersebut di atas, dapat diketahui bahwa TKI merupakan

tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri atau ditempatkan di luar negeri

untuk suatu pekerjaan.

Pertumbuhan penduduk yang besar, pesebaran penduduk yang tidak

merata dan minimalnya lapangan pekerjaan dan tingginya gaji serta fasilitas yang

dijanjikan menyebabkan munculnya fenomena migrasi tenaga kerja, selanjutnya

para pekerja ini dikenalkan dengan istilah pekerja migran.Di Indonesia pengertian

ini merunjuk pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baik laki-laki maupun

perempuan yang tersebar dibeberapa negara.Pengiriman TKI Indonesia masih

berlangsung ke negara-negara ekonomi maju di sekitar Asia seperti Taiwan,

Singapura, Brunei, Korea, jepang, dan Malaysia.Dan juga ke negara

Arab.Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di lakukan dikarenakan

permintaan yang tinggi dari negara-negara tujuan tersebut juga disebabkan

Page 28: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

17

beberapa hal, yaitu sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia dan juga besarnya

gaji yang dijanjikan.

Penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri merupakan program

nasional dalam upaya peningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

serta pengembangan kualitas sumber daya manusia.Penempatan tenaga kerja ke

luar dapat dilakukan dengan memanfaatkan pasar kerja internasional melalui

peningkatan kualitas kompetensi tenaga kerja disertai dengan perlindungan yang

optimal sejak sebelum keberangkatan, selama bekerja di luar negeri sampai tiba

kembali ke Indonesia.Menurut pasal 1 UU no 13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap orang yang

mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.Tiap tenaga kerja berhak

atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, selanjutnya

dijelaskan dalam pasal 4 bahwa pemerintah mewujudkan pemerataan kesempatan

kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan

nasional dan daerah.

Pemerintah mengatur penyediaan tenaga kerja dalam kualitas dan

kuantitas yang memadai, serta mengatur penyebaran tenaga kerja sedemikian rupa

sehingga memberi dorongan kearah penyebaran tenaga kerja yang efisien dan

efektif, pemerintah juga mengatur penggunaan tenaga kerja secara penuh dan

produktif untuk mencapai kemanfaatan yang sebesar-besarnya dengan

menggunakan prinsip tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

1) Tenaga Kerja Indonesia Legal

Page 29: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

18

TKI yang bekerja di luar negeri dapat dikelompokan menjadi TKI legal

dan TKI ilegal, TKI legal adalah tenaga kerja Indonesia yang hendak mencari

pekerjaan di luar negeri dengan mengikuti prosedur dan aturan serta mekanisme

secara hukum yang harus ditempuh untuk mendapatkan izin bekerja di luar negeri,

para pekerja juga disertai dengan surat-surat resmi yang menyatakan izin bekerja

di luar negeri. TKI legal akan mendapatkan perlindungan hukum, baik itu dari

pemerintah Indonesia maupun dari pemerintah negara penerima. Oleh karena itu

para TKI ini juga harus melengkapi persyaratan legal yang diajukan oleh pihak

imigrasi negara penerima.

2) Tenaga Kerja Indonesia Ilegal

TKI ilegal adalah tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri

namun tidak memiliki izin resmi untuk bekerja di tempat tersebut, para TKI ini

tidak mengikuti prosedur dan mekanisme hukum yang ada di indonesia dan

negara penerima.Empat kategori pekerja asing dianggap ilegal:

a. mereka yang bekerja di luar masa resmi mereka tinggal

b. mereka yang bekerja di luar ruang lingkup aktivitas diizinkan untuk status

mereka

c. mereka yang bekerja tanpa status kependudukan yang izin kerja atau tanpa

izinorang-orang yang memasuki negara itu secara tidak sah untuk tujuan

terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan atau bisnis.

b. Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri

Menurut Agusmidah (2010:85) yang dimaksud denganPerlindungan TKI

adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam

Page 30: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

19

mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan

perundangundangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja.

Definisi mengenai tenaga kerja disebutkan dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”)

yaitu: “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk masyarakat”

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka terdapat beberapa unsur yang

dapat diketahui, yaitu:

1. Tenaga kerja merupakan setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan.

2. Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu menghasilkan barang

dan/atau jasa.

3. Tenaga kerja menghasilkan barang dan/atau jasa untuk kebutuhan sendiri atau

untuk masyarakat.

Apabila ketiga unsur tersebut di atas terpenuhi, maka seseorang dapat

disebut sebagai seorang tenaga kerja. Menurut Pasal 5 UU Ketenagakerjaan setiap

tenaga kerja berhak memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh

pekerjaan.

Di dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (“UU

No.39/2004”) disebutkan bahwa:Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut

dengan TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk

Page 31: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

20

bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan

menerima upah “.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tenaga kerja

Indonesia merupakan tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri atau

ditempatkan di luar negeri untuk suatu pekerjaan.Selanjutnya Pasal 1 ayat (3) UU

No. 39/2004 menyebutkan:Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk

mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi

kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurus

dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan,

pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan “

Berdasarkan uraian pasal tersebut di atas, dapat di ketahui bahwa TKI

ditempatkan di luar negeri untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Namun,

siapa yang dapat melakukan penempatan tenaga kerja di luar negeri?Hanya

Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta saja yang dapat

melakukannya. Menurut Pasal 4 UU No.39/2004, perseorangan tidak

diperkenankan untuk melakukan penempatan TKI di luar negeri. Dalam

melaksanakan penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah, harus ada

perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah Negara pengguna

TKI di Negara tujuan.Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke

Negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan

Pemerintah Republik Indonesia.Untuk pelaksana penempatan TKI swasta harus

mendapatkan izin tertulis berupa Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI

(SIPPTKI) dari Menteri.

Page 32: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

21

Pasal 6 dan Pasal 7 UU No. 39/2004, mengatur bahwa Pemerintah

bertanggung jawab dan memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negeri.Hal

ini berarti bahwa Pemerintah harus menjamin kepastian keamanan dan

perlindungan hukum bagi TKI yang ditempatkan di luar negeri.Pasal 1 angka 4

Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri menyebutkan bahwa Perlindungan TKI

yaitu segala upaya untuk melindungi kepentingan calon Tenaga Kerja Indonesia

dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja. Dengan

demikian, seluruh TKI yang bekerja di Iuar negeri wajib mendapatkan perlind

Nungan hukum dari pemerintah, karena telah termuat dalam Undang-Undang No.

39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri. Selain itu PPTKIS juga mempunyai kewajiban untuk memberikan

perlindungan kepada para calon TKI/ TKI.

Perlindungan TKI di dasarkan kepada UU No No. 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Berdasarkan Pasal 2 UU No No. 39 Tahun 2004, Penempatan dan perlindungan

calon TKI/TKI berasaskan kepada keterpaduan, persamaan hak, demokrasi,

keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, serta anti

perdagangan manusia.

Adapun tujuan dari perlindungan TKI sebagaimana disebutkan dalam

pasal 3 UU No No. 39 Tahun 2004 adalah sebagai berikut:

Page 33: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

22

a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan

manusiawai;

b. menjamin dan melindungi calon TKI/TKI sejak di dalam negari, di negara

tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia;

c. meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Perlindungan negara bagi warganegaranya merupakan hak warganegara

yang dijamin oleh undang-undang.Dalam hal perlindungan terhadap TKI maka

hak perlindungan itu dimulai dimulai sejak pra penempatan, masa penempatan,

sampai dengan purna penempatan.Di luar negeri perlindungan terhadap TKI

dilaksanakan oleh oleh Perwakilan Pemerintah Negara Republik Indonesia yang

mana perlindungan itu didasarkan kepada peraturan perundang-undangan serta

hukum dan kebiasaan intemasional.

Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di

luar negeri, Perwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta dan TKI

yang ditempatkan di luar negeri. Selama masa penempatan tersebut maka

Pemerintah/perwakilan pemerintah juga bertugas untuk:

a. pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan di negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasional;

b. pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau

peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan.

Page 34: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

23

Berdasarkan keterangan di atas, maka pelaksanaan perlindungan terhadap

TKI itu selain mengacu kepada peraturan perundang-undangan negara juga

mengacu kepada hukum internasional.

.Adapun perlindungan terhadap TKI dibagi kepada tiga masa yakni, 1)

masa pra penempatan, 2) masa penempatan, dan 3) purna penempatan.

1) Perlindungan Pra Penempatan.

Bentuk perlindungan yang dilakukan terhadap calon TKI/TKI pada masa

pra penempatan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian informasi lengkap dan benar tentang keabsahan PPTKIS yang

akan menempatkan, persyaratan calon TKI, jenis peluang kerja yang tersedia,

kondisi kerja, perjanjian kerja, biaya penempatan, dan prosedur penempatan;

b. Pembuatan Perjanjian Kerjasama Penempatan, antara PPTKIS dengan Mitra

Usaha atau Pengguna; (users) – yang memuat hak dan kewajiban masing-

masing pihak serta perlindungan terhadap TKI yang disahkan Perwakilan RI;

c. Pengesahan Permintaan Nyata, yang terdiri job order, demand letter, visa

wakalah;

d. Pembuatan Perjanjian Penempatan, antara calon TKI dan PPTKIS yang

sekurang-kurangnya memuat: jenis dan uraian pekerjaan, batas waktu

pemberangkan calon TKI, komponen dan besarnya biaya penempatan,

pembayaran ganti kerugian akibat pembatalan pemberangkatan, hak dan

kewajiban PPTKIS dan calon TKI, persyaratan kerja;

e. Pembuatan Perjanjian Kerja antara TKI dengan Pengguna; (users) yang

sekurang-kurangnya memuat: nama dan alamat pengguna, nama dan alamat

Page 35: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

24

TKI, jenis dan uraian pekerjaan, syarat-syarat kerja; (meliputi waktu kerja,

istirahat, upah, cara pembayaran, upah lembur, cuti, dan jaminan sosial),

jangka waktu perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis dalam dua bahasa;

(bahasa Indonesia dan bahasa Ingrris/negara tujuan) rangkap tiga; (untuk

TKI, pengguna dan PPTKI) serta difoto copy yang disampaikan kepada

BP3TKI setempat dan Perwakilan RI di negara tujuan;

f. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi untuk memastikan kondisi kesehatan

dan psikologi calon TKI benar-benar sehat;

g. Pelatihan ketrampilan kerja dan kemampuan bahasa sesuai negara tujuan;

h. Pengurusan dokumen yang lengkap dan sah yang meliputi Paspor, Visa

Kerja, tiket perjalanan, rekening tabungan TKI;

i. Mengasuransikan TKI dalam program asuransi perlindungan TKI;

Mengikutsertakan TKI dalam Pembekalan Akhir Pemberangkatan; (PAP);

j. Pemberian Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri; (KTKLN) kepada calon

TKI/TKI;

k. Pembinaan dan Pengawasan terhadap PPTKIS dan calon TKI agar proses

penempatan dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku, serta menindak

terhadap oknum yang melakukan proses penempatan TKI non-prosedural.

2) Perlindungan masa penempatan.

Perlindungan terhadap TKI selama masa penempatan yang dilakukan

adalah:

a. PPTKIS, mitra usaha atau pengguna; (users) melaporkan kedatangan dan

keberadaan TKI kepada Perwakilan RI;

Page 36: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

25

b. Mengadakan welcoming programme dan exit programme;

c. Memberikan kesempatan kepada TKI untuk melakukan komunikasi dengan

keluarga, PPTKIS dan Perwakilan RI;

d. Memberikan pendampingan, bantuan hukum dan perlindungan kepada TKI

yang mengalami masalah dengan majikan/pengguna;

e. Pemenuhan hak-hak TKI sesuai perjanjian kerja;

f. Pembinaan terhadap TKI agar tidak nelakukan tindakan atau hal-hal yang

bertentangan dengan peraturan dan adat istiadat negara tujuan;

g. TKI memahami cara penyelesaian permasalahan yang dihadapinya;

h. Mitra usaha atau pengguna melaporkan untuk pengesahan perpanjangan

perjanjian kerja kepada perwakilan RI, jika TKI bersedia memperpanjang

perjanjian kerja;

i. Remitansi; (pengiriman uang ke negara asal);

j. PPTKIS bersama agency wajib melakukan pemantauan perkembangan

keberadaan TKI yang ditempatkannya.

3) Perlindungan purna penempatan.

Perlindungan yang dilakukan terhadap TKI yang mengakhiri purna

kerjanya atau dikenal TKI purna adalah:

a. TKI sendiri atau dengan bantuan pengguna/mitra usaha melaporkan

berakhirnya perjanjian kerja dan kepulangan TKI ke Perwakilan RI;

b. Pengguna atau mitra usaha mengantar TKI ke bandara setempat dan membiayai

kepulangan TKI ke Indonesia;

Page 37: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

26

c. PPTKIS melaporkan kepulangan TKI kepada BNP2TKI, karena perjanjian

kerja berakhir, mengalami kecelakaan/sakit/meninggal dunia, dan bermasalah;

d. PPTKIS bertanggung jawab atas kepulangan TKI sampai ke daerah asal, akan

tetapi Pemerintah berhak mengatur kepulangannya dan membuat pos-pos

pelayanan pelayanan kepulangan disetiap debarkasi;

e. PPTKIS bertanggung jawab atas hak-hak TKI yang belum dipenuhi oleh

pengguna selama dalam masa perjanjian kerja;

f. Pemulangan TKI dari terminal/bandara/pelabuhan debarkasi dilaksanakan oleh

Pos Pelayanan Pemulangan TKI – khusus untuk tingkat pusat oleh BPK TKI

Selapajang – melalui pemanduan, pendataan, penanganan yang bermasalah,

sakit, cuti, meninggal dunia, dan pengantaran ke daerah asal;

g. Pengamanan kepulangan TKI dilakukan sejak TKI di debarkasi sampai daerah

asal dengan memberikan informasi tentang tata cara kepulangan TKI dan

prosedur pengaduan, menerima pengaduan apabila TKI mengalami

permasalahan selama kepulangannya atau selama berada di debarkasi, serta

melakukan penindakan terhadap oknum yang merugikan TKI;

h. Pemberdayaan TKI purna, yang perlu dilakukan adalah, mendata dan

memetakan TKI purna, memberikan bimbingan dalam rangka rehabilitasi TKI

purna bermasalah, pembinaan dalam rangka penguatan asosiasi TKI purna,

serta temu wicara dan ekspo TKI purna. Kegiatan dilakukan di daerah asal TKI

dan terdapat TKI purna. Untuk pelaksanaannya dikoordinasikan dengan

instansi/lembaga terkait yang ada di pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan

dan desa

Page 38: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

27

1) Perlindungan pekerja/buruh.

Imam soepomo (2001:61) membagi perlindungan pekerja ini menjadi 3

(tiga) macam, yaitu sebagai berikut:

a. Perlindungan ekonomis

Yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha

memberikan kepada pekerja suatu penghasilan yang cukup memnuhi keperluan

sehari-hari baginya beserta keluarganya, termasuk dalam hal pekerja tersebut

tidak mampu bekerja karena sesuatu di luar kehendaknya. Perlindungan ini

disebut dengan jaminan social.

b. Perlindungan sosial

Yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemasyarakatan,

yang tujuannya memungkinkan pekerja itu mengenyam dan mengembangkan

prikehidupannya sebagai manusia pada umumnya, dan sebagai anggota

masyarakat dan anggota keluarga atau yang biasa disebut kesehatan kerja.

c. Perlindungan teknis,

Yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk

menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh pesawat-

pesawat atau alat kerja lainnya atau oleh bahan yang diolah atau dikerjakan

perusahaan. Perlindungan jenis ini disebut dengan keselamatan kerja.

2) Perlindungna JaminanKeselamatan dan Kesehatan Kerja

Perlindungan K3 merupakan jenis perlindungan preventifyang diterapkan

untuk mencegah timbulnya kecelakaan, dan penyakit akibat kerja.UUK

menegaskan bahwa perlindungan terhadap pekerja/buruh di tempat kerja,

Page 39: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

28

merupakan hak yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan yang mempekerjakan

pekerja/buruh. Secara umum, perlindungan di tempat kerja (work place)

mencakup:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Moral dan kesusilaan kerja

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

K3 dimaksudkan untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna

mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.Oleh karena itu, perusahaan wajib

menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang

terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.UUK mengamanatkan agar

perlindungan K3 diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan.

Pemerintah telah mengeluarkan regulasi guna mendukung pelaksanaan

K3, berbagai peraturan yang berhubungan telah dikeluarkan antara lain:

a) UU No. I Tahun 1970 tentang keselamatan kerja;

b) Permenaker No. 04 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja;

c) Instruksi Manaker RI No. 05 Tahun 1996 tentang Pengawasan dan Pembinaan

K pada Kegiatan Konstruksi Bangunan;

d) Permenaker No. 05 Tahun 1995 tentang SMK3.

1) Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi dalam hubungan

kerja termasuk sakit akibat hubungan kerja, demikian pula terhadap kecelakaan

Page 40: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

29

kerja yang terjadi mulai dari pra penempatan, pasca penempatan hingga purna

penempatan. Jaminan kecelakaan ini tercantum dalam peraturan pemerintah No.

PER.07/MEN/V/2010. Tentang asuransi TKI disebutkan bahwa asuransi adalah

merupakan jaminan atau perlindungan bagi TKI yang meliputi pra penempatan,

masa penempatan dan purna penempatan di luar negeri dalam hal terjadi resiki-

resiko. Iuran jaminan kecelakaan kerja ini sepenuhnya di tanggung oleh

pengusaha yang besarnya antara 0,24-1,745% dari upah kerja selama sebulan.

Iuran ini sangat tergantung dari resiko kecelakaan yang terjadi.Semakin besar

resiko kecelakaan semakin besar iuran yang di bayarkan (Disnakertrans

Kebumen).

2) Jaminan kematian

Kematian yang mendapatkan santunan adalah tenaga kerja yang

meninggal dunia pada saat menjadi peserta jamsostek. Jaminan ini di maksudkan

untuk turut menanggulangi meringankan beban keluarga yang ditinggal dengan

cara pemberian santunan biaya pemakaman. Besarnya jaminan kematian ini

adalah 0,30% dari upah pekerja selama sebulan yang di tanggung sepenuhnya

oleh pengusaha.

3) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas

tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.Program

pemeliharaan kesehatan ini merupakan upaya penanggulangan dan pencegahan

gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau perawatan

termasuk kehamilan dan persalinan.Jaminan ini meliputi upaya peningkatan

Page 41: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

30

kesehatan (promotif) dan pemulihan (rehabilitatif). Iuran jaminan pemeliharaan

ini ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha yang besarnya 6% dari upah tenaga

kerja sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga dan 3% sebulan bagi

tenaga kerja yang belum berkeluarga. Jaminan pemeliharaan kesehatan diberikan

kepada tenaga kerja atau suami istri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3

(tiga) orang. Jaminan ini meliputi:

1. Perawatan rawat jalan tingkat pertama.

2. Rawat jalan tingkatlanjut

3. Rawat inap

4. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan

5. Penunjangan diagnostik

6. Pelayanan khusus

7. Pelayanan gawat darurat

(Pasal 3 Ayat (1). Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun

1993). Dalam penyelanggaraan paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar,

badan penyelenggaraan wajib:

1. Memberikan kartu pemeliharaan kesehatan kepada setiap kerja

2. Memeberikan keterangan yang perlu diketahui peserta mengenai paket

pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan.

3) Perlindungan Upah

Pengupahan termasuk sebagai salah satu aspek penting dalam

perlindungan pekerja/buruh;

1. Asas pengupahan

Page 42: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

31

Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari

pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya (Pasal 95 ayat

(4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003).

2. Bentuk upah

Yang dimaksud upah adalah:

Hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai

imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang

ditetapkan dan dibayarkan menurutsuatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau

peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh atau

akan dilakukan.

3. Upah minimum

a. Upah Minimum Provinsi (UMP) berlakudi seluruh kabupaten/kota dalam

satu wilayah provinsi.

b. Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) berlaku dalam satu wilayah

kabupaten/kota.

4. Upah lembur

Pengertian upah lembur adalah upah yang diberikan oleh pengusaha

sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas

permintaan pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (tujuh jam sehari dan

empat puluh jam seminggu) atau pada hari istirahat mingguan, hari-hari besar

yang telah ditetapkan pemerintah.

Page 43: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

32

c. Penempatan (placement)TKI di Luar negeri

Menurut Pasal 1 angka 3, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri; Penempatan TKI adalah

kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan

kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan

proses perekrutan, pengurus dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan,

persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan

pemulangan dari negara tujuan.

Penempatan TKI pada pengguna perseorangan dilakukan melalui mitra

usaha di negara tujuan.Mitra Usaha berbentuk badan hukum yang didirikan sesuai

dengan ketentuan di negara tujuan. Untuk pengguna perseorangan, dapat

mempekerjakan TKI pada pekerjaan antara lain, sebagai penata laksana rumah

tangga, pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia, pengemudi, tukang

kebun/taman (sektor informal).

Dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 31 Undang-Undang Nomer 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, bahwa kegiatan

Pra penempatan TKI di Luar Negeri meliputi :

a. pengurusan SIP;

b. perekrutan dan seleksi;

c. pendidikan dan pelatihan kerja;

d. pemeriksaan kesehatan dan psikologi;

e. pengurusan dokumen;

f. uji kompetensi;

Page 44: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

33

g. pembekalan akhir pemberangkatan (PAP); dan

h. pemberangkatan.

Bahwa dalam Penempatan TKI tidak dapat dipisahkan dengan

perlindungan hukum karena berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Nomer 39

Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri meliputi

perlindungan sebelum pemberangkatan (prapenempatan), pada saat penempatan,

dan purna penempatan.

Lingkup dari masing-masing perlindungan tersebut dapat dijumpai dalam

Pasal 8 Undang Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan TKI di Luar Negeri, yaitu:

Setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk:

a. bekerja di luar negeri;

b. memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan

prosedur penempatan TKI di luar negeri;

c. memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar

negeri;

d. memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta

kesempatan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan

yang dianutnya.

e. memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara

tujuan.

Page 45: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

34

f. memperoleh hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh

tenaga kerja asing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di

negara tujuan;

g. memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan

perundang-undangan atas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan

martabatnya serta pelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan selama penampatan di luar negeri;

h. memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan

TKI ke tempat asal;

i. memperoleh naskah perjanjian kerja yang asli.

j. Penempatan calon TKI/TKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat

sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan.

Penempatan calon TKI/TKI dilaksanakan dengan memperhatikan harkat,

martabat, hak azasi manusia, perlindungan hukum, pemerataan kesempatan

kerja, dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingan

nasional.

Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri dapat dilakukan oleh:

1. Penempatan dilakukan Oleh Pemerintah

Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah, hanya dilakukan atas

dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara

pengguna berbadan hukum di negara tujuan.

2. Penempatan oleh Perusahaan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (P3TKIS).

Page 46: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

35

Perusahaan yang akan menjadi P3TKIS mendapatkan izin tertulis berupa

Surat Izin Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPPTKI), setelah

memenuhi persyaratan :

a. berbentuk badan hukum perseorangan terbatas (PT),

b. memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan,

sekurang kurangnya sebesar tiga miliar rupiah,

c. meyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar

lima ratus juta rupiah pada bank pemerintah,

d. memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri

sekurang-kurangnya untuk tiga tahun berjalan,

e. memiliki unit pelatihan kerja, dan

f. memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI.

Jadi, Penempatan TKI merupakan kegiatan pelayanan untuk

mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi

kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurus

dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan,

pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

Penempatan TKI pada pengguna perseorangan dilakukan melalui mitra usaha di

negara tujuan dan dipekerjakan sebagai penata laksana rumah tangga, pengasuh

bayi atau perawat manusia lanjut usia, pengemudi, tukang kebun/taman (sektor

informal). Lingkup dari masing-masing perlindungan tersebut dapat dijumpai

dalam Pasal 8 Undang Undang-Undang Nomer 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri

Page 47: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

36

E. Kerangka Pikir

Peran pemerintah (BP3TKI) sangat penting terhadap penempatan

danperlindungan Tenaga Kerja Indonesia di negara lain. Upaya untuk

mengetahuiefektifitas peran pemerintah terdapat empat macam indikator untuk

mengetahui yaitu peran BP3TKI sebagai regulator, motivator, fasilitator dan

evaluator. Berikut gambaran kerangka Pikir:

BAGAN KERANGKA PIKIR

Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir

Peran BP3TKI

kota Makassar

IndikatorPeran BP3TKI:

a. Regulator

b. Motivator

c. Fasilitator

d. Evaluator

Efektivitas Peran

BP3TKI

Page 48: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

37

F. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bentuk peran Balai

Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota

Makassar sebagai regulator, motivator, fasilitator dan evaluator.

G. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Peran Badai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) merupakan perilaku atau upaya-upaya pemerintah dalam melakukan

sebuah perlindungan dan keselamatan kerja sehingga baik tenaga kerja itu

sendiri maupun keluarga mereka bisa merasa dilindungi dan diperhatikan oleh

pemerintah serta merasakan nasib yang baik meskipun hanya bekerja sebagai

asisten rumah tangga dan di luar negaranya pula.

2. Regulator merupakan kemampuan BP3TKI dalam mengatur semua yang

berkaitan dengan tugas dan fungsinya, misalnya mengatur bentuk pelayanan

yang baik terhadap Tenaga Kerja, mengatur penempatan Tenaga Kerja yang

sesuai dengan keahlian dan sebagainya.

3. Motivator adalah dorongan yang muncul dari BP3TKI kepada Tenaga Kerja

dengan memberikan pemahaman dan pelatihan agar mampu bekerja sesuai

dengan keinginan mereka.

4. Fasilitator adalah BP3TKI mampu memfasilitasi Tenaga Kerja dengan

memberikan bantuan berupa tempat pelatihan, membantu dalam pengurusan

dokumen-dokumen dan keperluan lainnya sebelum ditempatkan di negara

tujuan.

Page 49: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

38

5. Evaluator merupakan penilaian oleh pihak BP3TKI mengenai hasil pencapaian

yang dilakukan sebelumnya sehingga mampu melakukan perbaikan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Page 50: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua bulan setelah ujian seminar proposal di

Kota Makassar tepatnya di Kantor BP3TKI (Balai Pelayanan, Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia).Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan

bahwa masih banyak terjadi tindakan kekerasan maupun penganiayaan pada

anggota TKI dan masih kurangnya perlindungan hukum yang telah ditegakkan

oleh penegak hukum di wilayah Kota Makassar.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu

suatu penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, faktual mengenai

berbagai macam data yang telah dikumpulkan dari objek penelitian (Lapangan)

yang berkaitan dengan masalah peran pemerintah dalam perlindungan tenaga

kerja di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI)Kota Makassar.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian merupakan studi kasus yang mengfokuskan pada peran

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) Kota

Makassar. Tipe penelitian studi kasus ini digunakan karena peneliti ingin

mendapatkan gambaran serta informasi yang sejelas-jelasnya mengenai

Page 51: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

40

pelaksanaan pelayanan oleh pegawai BP3TKI terhadap perlindungan tenaga kerja

di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) Kota Makassar.

C. Sumber Data

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data

sekunder yaitu;

1. Data primer

Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara.Wawancara yaitu

data yang diperoleh langsung dari informan melalui tatap muka langsung dan

terbuka sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan,

referensi-referensi, peraturan perundang-undangan, dokumen, observasi, yang

diperoleh dari lokasi penelitian.

D. Informan penelitian

Penelitian telah menetapkan informan dalam pelaksanaan penelitian ini

sebanyak 8 (Delapan) orang, sebagaimana yang tercantum nama dan inisial serta

jabatannya di bawah ini.

No Nama Informan Inisial Jabatan/Status Jumlah

1. Mohd. Agus Bustami, S.E,

M.M

MAB Kepala BP3TKI

Makassar

1

2. Purworini Indah, S.Sos PI Tata Usaha

BP3TKI Makassar

1

3. Tenri Uleng, S.S, MPD TU Penempatan

BP3TKI Makassar

1

4. Nurmiati, S.Sos, M.M NM Kelembagaan

BP3TKI Makassar

1

5. Imrana Syatar,S.E, M.M IS Perlindungan 1

Page 52: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

41

BP3TKI Makassar

6. Adnan Ma’ruf

Nurdin

AM

NN

Karyawan Swasta 2

Jumlah 7

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan, yaitu:

a. Observasi

Teknik Observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara

melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.Dengan

menggunakan pedoman dengan dilengkapi kamera digital untuk mengambil

gambar atau objek penelitian.

b. Wawancara

Teknik wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan

atau tanya jawab dengan informan utama, terdiri dari: buku catatan, Tape

recorder, Camera.

Wawancara dan observasi dalam penelitian ini dilakukan secara tidak

terstruktur atau terbuka yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara hanya berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan.Instrumen penelitian pedoman

wawancara yang dilengkapi dengan alat perekam suara dan kamera digital.

c. Dokumentasi

Dokumentasi, yaitu pencatatan dokumen dan data yang berhubungan

dengan penelitian ini.Data ini berfungsi sebagai bukti dari hasil wawancara di

Page 53: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

42

atas.Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan

menelusuri dan mempelajari dokumen-dokumen yang sudah ada.Hal ini dimaksud

untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan materi

penelitian. Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan hasil

laporan lain yang ada kaitannya dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Setelah penulis memperoleh data primer dan data sekunder seperti yang

tersebut di atas, maka selanjutnya untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah

(skripsi) yang terpadu dan sistematis di perlukan suatu sistem analisis data yang

dikenal dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu mendiskripsikan atau

menjelaskan hasil wawancara yang didapatkan di lokasi penelitian dalam bentuk

narasi.Berdasarkan hasil penelitian kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang

bersifat kualitatif.Hasil analisis data tersebut dijadikan kesimpulan akhir dalam

penelitian.

G. Pengabsahan Data

Adapun untuk pengujian keabsahan datanya, pada penelitian ini dilakukan

dengan cara triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Terdapat tiga jenis triangulasi sumber, triangulasi tehnik, dan triangulasi waktu.

Namun dalam penelitian ini hanya menggunkan triangulasi sumber data dan

triangulasi tehnik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh dari lapangan melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi

Page 54: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

43

tehnik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

tehnik yang berbeda. Untuk mencapai kepercayaam itu, maka ditempuh langkah

sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di ddepan umum apa yang di

katakan secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian.

Page 55: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

BP3TKI Makassar adalah Unit pelaksana Teknis BNP2TKI yang berada di

Daerah dan Mempunyai Tugas Memberikan kemudahan Pelayanan, Pemrosesan

seluruh dokumen Penempatan Perlindungan dan penyelesaian masalah TKI secara

Terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja BP3TKI Makassar.

Dalam melaksanakan tugas Pelayanan Penempatan dan Perlindungan di

laksanakan dengan instansi terkait sesuai dengan Bidang tugas masing-masing

yang meliputi Bidang Ketenegakerjaan, bidang keimigrasian, Bidang

Kependudukan, Bidang Kesehatan, Kepolisian dan lain-lain yang di anggap perlu.

Wilayah kerja BP3TKI Makassar yang dulunya berjumlah 10 Propinsi

maka dengan Keluarnya Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor PER 03/KA/II/2009

Tanggal 13 Februari 2009 wilayah kerja Tersebut berubah Menjadi 8 Propinsi

yang terdiri dari :

a. Propinsi Sul-Sel

b. Propinsi Sulawesi Barat

c. Sulawesi Tenggara

d. Sulawesi Tengah

e. Propinsi Maluku

f. Propinsi Maluku Utara

44

Page 56: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

45

g. Propinsi Papua

h. Propinsi Papua Barat.

2. Sejarah Terbentuknya BP3TKI Makassar.

Sejarah terbentuknya BP3TKI Makassar adalah Pada Tahun 2008, dengan

berdasarkan pada perundang undangan yang mana telah ditetapkan dalam MPI.

Adapun perundangannya adalah:

a. UU No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar

negeri.

b. UU No.13 Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

c. Permenakertrans No.18/MEN/5/2007 tentang pelaksaan Penempatan dan

Perlindungan TKI di Luar negeri.

d. Permenakertrans No.23/MEN/5/2006 tentang Asuransi TKI.

3. Visi dan Misi Dari BP3TKI Makassar

a. Visi BP3TKI Kota Makassar Terwujudnya Penempatan TKI ke Luar Negeri

secara Bermartabat dan Terlindungi serta meningkatkan Kesejahteraan

Keluarganya. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penempatan TKI.

b. Misinya adalah Meningkatkan Kualitas Penempatan TKI dan meningkatkan

kualitas perlindungan TKI yang di mulai dari Pra, Masa dan Purna Penempatan

TKI.

4. Tugas Dan fungsi BP3TKI

a. Tugas Pokok

BP3TKI Makassar mempunyai tugas Pokok yaitu memberikan

Kemudahan Pelayanan Pemprosesan, seluruh dokumen Penempatan,

Page 57: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

46

Perlindungan, dan penyelesaian Masalah Tenaga Kerja Indonesia secara

Terkoordinasi dan Terintegrasi di seluruh Wilayah Masing - masing unit

pelaksana Teknis Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam melaksanakan tugas Pelayanan di Lakukan bersama sama dengan

Instansi Pemerintah terkait, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

sesuai bidang tugas Masing – masing yang Meliputi:

1. Ketenagakerjaan

2. Keimigrasiaan

3. Kependudukan

4. Kesehatan

5. Kepolisian

6. Dan bidang lain yang dianggap perlu

b. Fungsi

Adapun fungsi dari BP3TKI Makassar adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan dan pengembangan Program dan Anggaran

2) Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi kinerja Lembaga Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia.

3) Penyelenggaraan Pemasyarakatan Program Penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia.

4) Pelayanan Penerbitan Kartu Tenaga kerja Luar Negeri ( KTKLN ).

5) Pengumpulan data, Pemberian Layanan Informasi serta Pembinaan system dan

jaringan informasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia.

6) Pemberdayaan dan Pembekalan akhir Pemberangkatan tenaga Kerja Indonesia.

Page 58: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

47

7) Pelaksanaan Pemantauan Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja

Indonesia di Negara Penempatan.

8) Pelaksanaan pendaftaran dan seleksi calon Tenaga Kerja Indonesia,

Penempatan oleh Pemerintah,

9) Monitoring Penyediaan dan Pelaksanaan Sertifikasi Calon Tenaga Kerja

Indonesia

10) Pemantauan Pelaksana kerjasama luar Negeri dan Promosi,

11) Pelaksanaan fasilitasi Peyelesaian masalah Tenaga Kerja Indonesia

12) Fasilititas unit Pelayanan terpadu satu pintu dan Pos Pelayanan Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

13) Pelaksanaan Evaluasi dan Penyusunan laporan Pelaksanaan Penempatan atau

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

14) Pelaksanaan urusan Tata Usaha dan rumah Tangga Balai.

5. Uraian Tugas Sub dan Seksi-Seksi Pada Kantor BP3TKI Kota Makassar

a. Sub bagian Tata Usaha

Bertugas melaksanakan penyusunan Program dan anggaran, evaluasi

pelaporan, urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat. Kearsipan.

Perlengkapan dan rumah tangga.

b. Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan program

Bertugas melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi kinerja

lembaga penempatan, pemasyarakatan program, Pembinaan system dan jaringan

pengolaan informasi, pemantauan kerja sama luar negeri fsn promosi, monitoring

Page 59: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

48

penyediaan calon tenaga kerja Indonesia, serta fasilitasi peningkatan kinerja

pengantar kerja.

c. Seksi Penyiapan Penempatan

Bertugas melakukan ferifikasi dokumen penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia serta pelayanan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri

(KTKLN) serta Pendaftaran dan seleksi Penempatan CTKI oleh Pemerintah,

Pembekalan akhir Pemberangkatan serta Pengharmonisasian Peningkatan Kualitas

TKI.

d. Seksi perlindungan dan Pemberdayaan

Bertugas melakukan perlindungan dan Advokasi, pemberdayaan dan

pembinaan Tenaga kerja Purna, pemantauan pemberangkatan dan Pelayanan

pemulangan, fasilitasi pelayanan terpadu satu pintu dan pos Pelayanan serta

monitoring remitansi.

6. Struktur Organisasi Kantor BP3TKI Kota Makassar

Struktur organisasi Balai Pelaksana Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesi (BP3TKI) kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 60: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

49

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BP3TKI kota Makassar

Sumber: Kantor BP3TKI kota Makassar (Selasa, Mei 2014)

Struktur organisasi Kantor BP3TKI Makassar:

1. Kepala Badan

2. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:

a. Menyusun Rencana kerja Program

b. Menyusun Anggaran kegiatan

c. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan

KEPALA MOHD. Agus Bustami, SE.,MM NIP. 19640330 199003 1 002

PERLINDUNGAN

Imrana Syatar, SE., M.M

NIP: 19670417 199803 2 001

TATA USAHA

Purworini Indah,S.S.Sos

NIP: 19640830199003 1 002

Radhiah, SE

NIP: 19780820 200901 2 001 KELEMBAGAAN

Nurmiati, S.Sos., M.M

NIP: 19730320 199803 2 001

PENEMPATAN

Tenri Uleng, S. S.MPD

NIP: 19730331 199903 2 001

H. Kaharuddin, S.Sos

NIP: 19620510 193202 1 002

Noor Almy Baalwy,S.H.,M.M

NIP: 19860820 200912 2 001

Arya Dianah, SE

NIP: 19770223 201212 2 001 Gaenf, S.Sos

NIP: 19631020 198601 1 001

Nurhidayati, S.Sos

NIP: 19821205 201212 1 001

Wayan Wira, S.E

NIP: 19680412 201212 1 002

Nila Rahmawati, S.Sos

NIP: 19810320 201212 2 001

Edy Dwi Arianto, S.H

NIP: 19780422 200912 1 002

Santy Cesilia Isbasatu, SE

NIP: 19830620 201012 2 001

Suhendi

NIP: 19810101 201212 1 002

KOORDINATOR P4TKI

PARE-PARE

Zulkifli, S.E

Nip: 19810208 200901 1 002

JABATAN FUNGSIONAL

KOORDINATOR P4TKI

MAMUJU

La Ode Nur Slamet, SE

NIP: 19750814 200121 003

Sudirman Arsyad

NIP: 19840910 201212 1 002

LOKA P3TKI KENDARI

LOKA P3TKI PALU

Page 61: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

50

d. Melakukan Urusan Kepegawaian, Keuangan, Surat Menyurat,

kersipan, dan rumah Tangga Kantor

e. Melakukan Rapat-Rapat

f. Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait atas perintah pimpinan

g. Mewakili pimpinan dalam rapat-rapat Koordinasi apabila pimpinan

berhalangan

h. Mengonsep Surat-surat Dinas

i. Menyusun Formasi Pegawai

3. Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan program, terdiri dari:

a. Menyusun Program dan Anggaran Kelembagaan dan pemasyarakatan

Program

b. Melaksanakan Sosialisasi dan penyuluhankepada Instansiterkait,

masyarakat dan PPTKIS

c. Memantau Informasi Pasar Kerja Luar Negeri

4. Seksi penyiapan penempatan terdiri dari:

a. Merencanakan kegiatan yang akan di laksanakan berdasarkan Tugas

dan Fungsi Seksi

b. Mendristibusikan Tugas-Tugas Kepala Staf

c. Memantau, Mengontrol, Mengevaluasi dan melaporkan Hasil Kerja

Seksi Penyiapan Penempatan Kepada Atasan

d. Melaksanakan Tugas-tugas lain atas Perintah Atasan

Page 62: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

51

5. Perlindungan dan Pemberdayaan

a. Merencanakan kegiatan yang akan di laksanakan berdasarkan tugas dan

fungsi Seksi perlindungan dan Pemberdayaan.

b. Mendristribusikan tugas-tugas Kepada Staf.

c. Menyusun program dan anggaran kegiatan Perlindungan dan

Pemberdayaan.

d. Memberikan Fasilitas Penyelenggaraan Pelayanan terpadu di BP3TKI dan

P4TKI.

e. Memantau, Mengontrol, mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja seksi

perlindungan dan pemberdayaan

Berikut adalah tabel Jumlah Pegawai BP3TKI Makasar.

No. Pegawai/Jabatan Jumlah KASI/PLH/

Koordinator Staff

1 2 3 4 5

1 Kepala Balai. 1 1 -

2 Subbag.Tata Usaha. 5 1 4

3 Seksi Penempatan. 3 1 2

4 Seksi Perlindungan. 3 1 2

5 Seksi Kelembagaan. 4 1 3

Jumlah 16 5 11

Sumber: Kantor BP3TKI Kota Makassar (Kamis, Mei 2014).

B. Peran BP3TKI Kota Makassar

Peran pemerintah dalam upaya mencapai tujuan Negara Republik

Indonesia (NRI) sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang

Page 63: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

52

Dasar Tahun 1945 “ mensejahterakaan kehidupan rakyat Indonesia”. Salah satu

upaya tersebut yaitu menyiapkan lapangan kerja bagi Warga Negara. Namun

ketersediaan lapangan kerja di Negara Indonesia tidak sebanding dengan jumlah

penduduk yang setiap kali mengalami peningkatan. Hal demikian pun akan

berdampak pada peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Oleh sebab itu,

banyak warga Indonesia yang kemudian merantau ke negeri seberang dengan

tujuan mencari pekerjaan guna mensejahterakan hidup keluarganya.

Keberadaan TKI bagi Indonesia sangat menguntungkan. Pertama, mereka

adalah penyumbang devisa yang sangat besar. Sumbangan mereka mencapai

angka lebih dari 100 trilliun setiap tahun. Kedua, mengentaskan kemiskinan dan

meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga mereka. Ketiga, mengurangi jumlah

pengangguran. Jasa para TKI termasuk sangat besar bagi daerah mereka, bahkan

kepada negara. Namun di balik tujuan dan manfaat yang didapatkan dalam

penempatan TKI ke luar negeri terdapat efek negetif. masalah kekerasan terhadap

TKI kerap kali terjadi baik sebelum penempatan maupun saat penempatan. Lalu,

dimana letak peran pemerintah dalam menangani masalah tersebut?

Penelitian yang telah dilakukan di lapangan selanjutnya akan dibahas

mengenai peran pemerintah, dalam hal ini BP3TKI kota makassar terhadap

perlindungan Tenaga Kerja Indonesi (TKI). Kemudian untuk mengetahui efektif

atau tidaknya peran pemerintah dalam menangani masalah TKI, maka akan

digunakan empat indikator sebagai tolak ukur yaitu peran pemerintah sebagai

regulator, motivator, fasilitator, dan evaluator.

Page 64: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

53

1. Regulator

Peran pemerintah sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk

menyeimbangkan penyelenggaraan pembangunan melalui penerbitan peraturan-

peraturan. Sebagai regulator, pemerintah memberikan acuan dasar kepada

masyarakat sebagai instrumen untuk mengatur segala kegiatan pelaksanaan

pemberdayaan.

Pemerintah dalam hal ini BP3TKI mempunyai peran penting dalam

mengatur segala hal yang berkaitan dengan penempatan dan perlindungan TKI,

dimulai dari pelayanan Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri sampai

dengan perlindungan TKI hingga kembali ke kampung halamannya. Sebelum

penempatan Tenaga Kerja Indonesia di negara tujuan, banyak hal-hal yang perlu

disiapkan mulai dari pendaftaran calon Tenaga Kerja yang berminat bekerja di

luar negeri dan kelengkapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Sementara

untuk memenuhi kebutuhan kelengkapan tersebut, BP3TKI selaku abdi negara

memiliki peran yang penting membantu masyarakat atau CTKI.

Seperti regulator Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), Kartu

Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartu

identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar

negeri sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 11 UU No. 39 tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri (UU PPTKI).

Setiap TKI yang bekerja di luar negeri seperti telah disebut di atas adalah

wajib memilki KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yang dikeluarkan oleh

BNP2TKI / BP3TKI.

Page 65: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

54

a. Kewajiban punya KTKLN bagi TKI yang ditempatkan melalui Pelaksana

Penempatan TKI ditegaskan dalam Pasal 62 ayat (1) UU PPTKI.

b. TKI yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri di luar

negeri wajib punya KTKLN sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (2) huruf f

UU PPTKI.

c. TKI perseorangan/mandiri/profesional juga harus mempunyai KTKLN

berdasarkan ketentuan Pasal 105 ayat (2) UU PPTKI.

Dalam Surat Edaran Kepala BNP2TKI No. 04 Tahun 2011 tertanggal 23

Mei 2011 tentang pelayanan penertiban KTKLN dicantumkan bahwa KTKLN

dapat diperoleh di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI)

di seluruh Indonesia. Tata cara memperoleh KTKLN di seluruh Kantor BP3TKI

diatur dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

1) Bagi TKI yang ditempatkan oleh PPTKIS (PJTKI), syarat urus KTKLN harus

melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta Asuransi 4.Surat

Keterangan telah mengikuti PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) 5.Bukti

pembayaran DP3TKI (Dana Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI).

2) Bagi TKI yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri, syarat

urus KTKLN harus melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta

Asuransi 4.Surat Keterangan telah mengikuti PAP (Pembekalan Akhir

Pemberangkatan) 5.Bukti pembayaran DP3TKI (Dana Pembinaan Penempatan

dan Perlindungan TKI).

Page 66: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

55

3) Bagi TKI yang bekerja kembali ke majikan yang sama dalam rangka

perpanjangan Kontrak Kerja (Re-Entry), syarat urus KTKLN harus

melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta Asuransi 4.Perjanjian

Kerja.

4) Bagi TKI yang bekerja secara perseorangan / mandiri pada perusahaan

berbadan hukum (sektor formal) termasuk yang bekerja di perusahaan

penangkap ikan sebagai nelayan (fisherman), syarat urus KTKLN harus

melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Perjanjian Kerja. Di sini tidak

dicantumkan syarat KPA (Kartu Peserta Asuransi) dan tidak ada pula biaya

pembinaan TKI (DP3TKI).

5) Bagi TKI perseorangan yang telah memilki permanent residence di luar negeri

atau TKI yang telah bekerja di luar negeri dan belum memiliki KTKLN

termasuk Pelaut , syarat urus KTKLN harus melampirkan : 1. Paspor 2. Visa

kerja.

6) Syarat penerbitan KTKLN bagi TKI mandiri/perseorangan dan TKI

cuti/memerpanjang kontrak menurut Peraturan Kepala BNP2TKI No. 41

Tahun 2008 :

a) Paspor

b) Visa kerja (TKI mandiri)

c) Re-entry permit (TKI cuti / memerpanjang kontrak)

d) Bukti surat keterangan cuti dari perwakilan RI / perusahaan / pengguna

e) Bukti setor DP3TKI sesuai PP 92 Tahun 2000

f) Bukti asuransi perlindungan TKI

Page 67: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

56

g) Perjanjian Kerja yang ditandatangani para pihak

BP3TKI Makassar dalam memberikan pelayanan terhadap CTKI, kualiatas

pelayanan merupakan prioritas utama dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara kepada informan Kepala BP3TKI

Makassar, beliau mengatakan

“BP3TKI” dalam melaksanakan tugas selalu berusaha untuk

memberikan kemudahan pelayanan, terutama mengenai

pemprosesan dokumen seperti KTKLN itu wajib hukum CTKI

untuk membuatnya” (Hasil wawancara MAB, selasa mei 2015).

Untuk mengklarifikasi hal tersebut penulis mewancarai informan salah satu

Pernah menjadi TKI, Beliau Mengatakan

“Saya menjadi TKI di Malaysia bekerja selama 6 Bulan sebagai

tukang bangunan, awal saya mengurus KTKLN memang agak

rumit sebab saya tidak mengerti pengurusannya tetapi saya

dibantu oleh pegawai BP3TKI Makassar diberi keterangan serta

petunjuk olehnya”. ( Hasil wawancara AN, selasa mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan, maka dapat

diambil kesimpulan mengenai fungsi Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri dalam

upaya perlindungan hukum bagi TKI yaitu sebagai kartu identitas TKI yang

bekerja di luar negeri. Kartu ini berisi tentang data-data TKI termasuk asuransi

dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pekerjaannya. KTKLN dibuat

untuk menghindari pemalsuan identitas atau data TKI. Hal ini dimaksudkan agar

pemerintah dapat secara jelas dalam memonitor keadaan TKI serta dapat

memberikan kepastian perlindungan sesuai kepastian data yang ada. Beberapa

perubahan yang ada dibandingkan sebelum adanya KTKLN, yaitu untuk TKI

informal yang mudah terkena kasus karena tidak diawasi langsung oleh

Page 68: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

57

pemerintah menjadi lebih termonitor melalui perpanjangan paspor yang

dilakukan, penelusuran hilangnya kontak lebih mudah, setiap permasalahan yang

menimpa TKI jauh lebih mudah ditangani, serta informasi mengenai WNI

yang bekerja di luar negeri menjadi lebih banyak diketahui.

2. Motivator

Peran BP3TKI sebagai motivator adalah pemerintah yang mampu

memberikan motivasi atau semangat bekerja kepada masyarakat atau warga

negara guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pemerintah memiliki tanggung

jawab dalam menyiapkan lapangan kerja bagi Warga Negaranya. Namun,

pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang sangat meningkat pesat dari tahun

ke tahun merupakan tantangan besar bagi pemerintah terutama dalam menangani

masalah kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, keterbatasan lapangan

kerja di Indonesia yang tidak memadai bagi Warga Negara Indonesia membuat

masyarakat beralih mencari kerja ke negara lain yang membutuhkan dan

menyiapkan tenaga kerja dengan penghasilan yang menggiurkan.

Hal tersebut didukung dengan adanya kerjasama Indonesia dengan negara

lain. Kesempatan tersebut kemudian dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk

menyalurkan tenaga kerja dari negaranya. Peran BP3TKI dalam memberikan

informasi lowongan pekerjaan adalah penyebaran informasi tentang adanya

penerimaan kerja terhadap masyarakat sehingga memudahkan bagi mereka yang

berminat bekerja di negara yang membeutuhkan tenaga kerja tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala tata usaha, mengatakan

Page 69: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

58

“Itu sudah tugas kami, memberikan informasi lowongan kerja

kepada masyarakat yang berminat bekerja di negara yang

membutuhkan dan menawarkan lowongan pekerjaan kepada Warga

Negara Indonesia. Kami menyampaikan informasi melalui media

dan jaringan”. (Wawancara PI. Senin, Mei 2014)

Selain memberikan informasi lowongan kerja, motivasi dan dukungan

untuk meningkatkan kepercayaan dan semangat kerja juga tak kalah pentingnya.

Peran BP3TKI dalam memberikan motivasi adalah cara yang dilakukan

pemerintah untuk meningkatkan semangat bekerja kepada TKI. Berikut hasil

wawancara kepala seksi kelembagaan yang mengatakan

“Kami biasanya memberikan motivasi kepada Calon TKI baik

diantara sela-sela pemberdayaan dan pembekalan maupun secara

tatap muka perorangan”. (Wawancara N. Jum’at, Mei 2014)

Sebelum pemberangkatan Tenaga Kerja, pemberiaan bekal dan informasi

mengenai gambaran mengenai negara atau daerah tujuan. Peran BP3TKI dalam

memberikan pelatihan atau pembekalan dan pemberdayaan terhadap CTKI adalah

pemberian bekal pengetahuan dan pengalaman terhadap calon TKI sebelum

penempatan dan pemberangkatan. Hasil wawancara peneliti dengan kepala

BP3TKI, mengatakan

“Sebelum penempatan dan pemberangkatan calon TKI, kami

melakukan pemberdayaan dan pembekalan dengan memberikan

informasi mengenai kondisi dan situasi negara tujuan serta hal-hal

yang berkaitan dengan pekerjaan dan penjagaan diri mereka setelan

tiba di tujuan”. (Wawancara N. Jum’at, Mei 2014)

Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya

tentang peran BP3TKI sebagai motivator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota

Makassar selaku Unit Pelaksana Teknis BNP2TKI yang berada di sdaerah

bertugas sebagai pemberi layanan informasi dan pemberdayaan atau pembinaan

Page 70: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

59

terhadap masyarakat yang memiliki minat untuk bekerja dan ditempatkan di luar

negeri.

3. Fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi yang

kondusif bagi pelaksanaan pembangunan untuk menjembatani berbagai

kepentingan masyarakat dalam mengoptimalkan pembangunan daerah. Sebagai

fasiitator, pemerintah bergerak di bidang pendampingan melalui pelatihan,

pendidikan, dan peningkatan keterampilan, serta di bidang pendanaan atau

permodalan melalui pemberian bantuan modal kepada masyarakat yang

diberdayakan.

Peran BP3TKI sebagai fasilitator merupakan peran dimana pemerintah

(BP3TKI) berkewajiban dalam memenuhi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh

masyarakat (TKI). Peran BP3TKI dalam memberikan fasilitas penempatan adalah

pihak BP3TKI kota Makassar dalam menempatkan CTKI di negara tujuan dengan

dengan melakukan pendataan terhadap CTKI yang telah terdaftar.

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah kegiatan pelayanan

untuk mempertemukan TKI dengan bakat, minat dan kemampuannya dengan

pemberian kerja di luar negeri yang meliputi semua proses perekrutan pengurusan

dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan

sampai negara tujuan dan pemulangan dari negara tujuan. Selain dari Peran Badan

Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota

Makassar dalam memberikan perlindungan hukum kepada TKI. Penulis juga

mengangkat kasus Bagaimanakah peran BP3TKI dalam memberikan fasilitas

Page 71: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

60

penempatan kepada TKI. Dimana (BP3TKI) Kota Makassar dibentuk untuk

membantu BNP2TKI dalam pelaksanaan pelayanan penempatan TKI. BP3TKI

Kota Makassar merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan BNP2TKI yang

berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BNP2TKI. Berdasarkan dari hasil

penelitian yang di temukan dilapangan efektivitas BP3TKI Kota makassar, maka

penulis melihat peran BP3TKI Kota Makassar dalam perannya memberikan

fasilitas dan penempatan kepada TKI sangat signifikan. Berikut hasil wawancara

peneliti dengan kepala seksi penempatan, mengatakan

“Kami sangat selektif dalam menangani penerimaan dan

penempatan calon TKI karena jangan sampai ada calon TKI yang

belum cukup umur lalu belum memiliki kartu identitas serta

ditakutkan adanya pemalsuan identitas. Sehingga nantinya setelah

berada di negara penempatan, mereka mengalami masalah atau hal-

hal yang tidak diinginkan sehingga efeknya selain terhadap dirinya

sendiri dan keluarganya, kamipun ikut kena karena mereka

berangkat melalui jasa kami”. (Wawancara TU. Rabu, Mei 2014)

Penempatan yang dilakukan oleh pihak BP3TKI kota adalah merupakan

pemenuhan kebutuhan dan permintaan instansi atau lembaga yang membutuhkan

tenaga kerja di Indonesia. Dengan demikian, penempatan disesuaikan oleh

permintaan. Selain itu, proses seleksi yang dilakukan oleh pihak BP3TKI kota

Makassar bertujuan untuk menyesuaikan bakat dan keterampilan dengan kriteria

yang dibutuhkan oleh permintaan.

Senada dengan penjelasan tersebut, berikut hasil wawancara peneliti

dengan kepala seksi penempatan, mengatakan

“Penempatan disesuaikan dengan daerah yang membutuhkan dan

meminta tenaga kerja serta pertimbangan penyesuaian kemampuan

dan keahlian calon TKI itu sendiri”. (Wawancara TU. Kamis, Mei

2014)

Page 72: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

61

Dengan demikian, masalah penempatan tidak sepenuhnya menuruti

kemauan dan rencana pelamar atau calon tenaga kerja bahkan pihak BP3TKI tidak

mempunyai kewenangan untuk memutuskan masalah ini secara sepihak, akan

tetapi ada campur tangan dan kerjasama dengan instansi-instansi lain. Berikut

hasil wawancara dengan ketua seksi penempatan BP3TKI kota Makassar yang

mengatakan

“Untuk masalah penempatan, itu dilakukan bersama-sama dengan

instansi terkait baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing”.

(Wawancara TU. Kamis, Mei 2014)

Penempatan TKI di negara tujuan terkadang menimbulkan masalah bagi

pemerintah. Meskipun sudah muncul berbagai institusi dan layanan pro-TKI

seperti Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan TKI (BNP2TKI), Badan

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) hingga layanan Call

Center Bebas Pulsa 08001000, belum ada yang bisa memberikan layanan

memuaskan untuk para TKI. Bahkan muncul spekulasi kalau pengurusan Kartu

tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) digunakan untuk ajang mencari uang oleh

oknum tertentu.

Selain institusi dan layanan yang belum optimal, problematika TKI

muncul karena ketiadaan perwakilan RI di negara penempatan kerja. Di Taiwan

misalnya, terjadi pemerasan terselubung pada TKI yang mengurus paspor di

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI). Para TKI terpaksa mengurus

paspor di sana karena ketiadaan kantor KBRI di negara tersebut. TKI diharuskan

membayar NT$1800 atau Rp 6.000.000 yang setara dengan 6 kali lipat dari harga

semula yaitu NT$300 atau Rp 100.000 tanpa diberi kuitansi resmi.

Page 73: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

62

BP3TKI memberikan fasilitas penampungan terhadap TKI yang

bermasalah di luar negeri adalah pemberian fasilitas atau tempat penampungan

sementara bagi TKI yang bermasalah atau mengalami kasus kriminal di luar

negeri sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Berikut

hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Penanganan TKI setelah berada di negara tujuan langsung

ditangani oleh pemerintah Republik Indonesia, khususnya yang

terlibat langsung yaitu Departemen Luar Negeri (Deplu). Jadi kami

tidak bertindak secara langsung karena itu bukan kewenangan kami

di BP3TKI kota Makassar”. (Wawancara MAG. Selasa, Mei 2014)

Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya

tentang peran BP3TKI sebagai fasilitator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota

Makassar sebagai penyelenggara program penempatan CTKI melakukan seleksi

calon Tenaga Kerja Indonesia sebelum penentuan penempatan dengan

menyesuaikan kriteria permintaan dengan pelamar (CTKI) termasuk bakat dan

keterampilan CTKI sehingga terkadang daerah penempatan tidak sesuai dengan

permintaan dan rencana pelamar (CTKI).

4. Evaluator

Peran BP3TKI sebagai evaluator adalah BP3TKI bertindak sebagai penilai

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanannya, termasuk penilaian

terhadap kualitas daerah penempatan CTKI sehingga baik TKI maupun keluarga

mereka merasa cukup senang dan betah bekerja di lokasi penempatan. Salah satu

upaya untuk mengevaluasi kinerja BP3TKI adalah melakukan pengawasan untuk

mengetahui kesalahan dan kelemahan yang terjadi sehingga bisa melakukan

perbaikan pada pelaksanaan selanjutnya.

Page 74: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

63

BP3TKI melakukan pengawasan pasca penempatan adalah pengawasan

yang dilakukan setelah TKI ditemapatkan dan telah berada di negara penempatan.

Pengawasan dilakukan untuk mengawasi dan mengetahui ketika terjadi kasus atau

hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala

BP3TKI, mengatakan

“Pengawasan TKI setelah ditempatkan di negara tujuan dilakukan

bersama-sama dengan pemerintah terkait, termasuk pihak atau

orang-orang Mentri Luar Negeri (Menlu). Jadi, tidak secara

langsung dari pihak BP3TKI kota Makassar”. (Wawancara MAG.

Selasa, Mei 2014)

Lokasi penempatan bisa mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja. Oleh

karena itu, pemilihan lokasi untuk mendapatkan tempat yang menurut penilaian

pemerintah akan memberikan manfaat dan kebaikan terhadap tenaga kerja yang

akan ditempatkan pada daerah tersebut. BP3TKI kota Makassar memilih lokasi

penempatan adalah BP3TKI menilai dan memilah dalam memilih dan

menentukan lokasi yang akan dijadikan sasaran penempatan CTKI. Memilih

lokasi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk kepentingan negara dan

juga CTKI. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Kami bekerjasama dengan pihak pemerintah terkait selalu

berusaha meningkatkan pelayanan dari waktu ke waktu. Salah satu

diantaranya yang paling penting mengenai masalah penempatan

yang biasanya menjadi faktor utama dalam kasus TKI. Menjalin

kerja sama antara perusahaan dan lembaga keuangan dalam dan

luar negeri adalah salah satu diantara upaya tersebut”. (Wawancara

MAG. Senin, Mei 2015)

Penilaian dan pemilihan lokasi penempatan harus dilakukan secara

langsung untuk mengetahui kondisi dan situasi yang sebenarnya, bukan Cuma

Page 75: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

64

sekedar melalui penjelasan, gambar dan sebagainya. Maka pemantauan lokasi

juga perlu dilakuka oleh pihak terkait.

BP3TKI kota Makassar melakukan pemantauan sebelum penempatan

adalah cek lokasi yang dilakukan sebelum penempatan dan pemberangktan CTKI

di negara tujuan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala seksi

penempatan, mengatakan bahwa:

“Iya, pihak BP3TKI tidak terlalu sering turun langsung ke lokasi

penempatan. BP3TKI sebagai perpanjangan tangan BNP2TKI lebih

fokus dalam masalah perifikasi dokumen dan seleksi penempatan

CTKI”. (Wawancara TU. Senin, Mei 2014)

Setelah pelaksanaan tahap untuk mengevaluasi yang telah dilakukan, maka

harapan peningkatan kualitas kinerja adalah tujuan yang ingin dicapai oleh

instansi. Berbagai upaya dilakukan dalam upaya peningkatan dan

keberlangsungan instansi, termasuk hubungan kerjasama yang baik dengan

instansi atau perusahaan dalam dan luar negeri.

Peningkatan pelayanan BP3TKI adalah kualitas pelayanan yang

mengalami kemajuan dari waktu ke waktu secara bertahap guna memberikan

kepuasan terhadap masyarakat dan TKI. Berikut hasil wawancara peneliti dengan

kepala seksi penempatan, mengatakan bahwa:

“Menjalin kerja sama antara berbagai pihak adalah merupakan

salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan”

(Wawancara PI. Kamis, Mei 2014)

Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya

tentang peran BP3TKI sebagai evaluator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota

Page 76: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

65

Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya melaksanakan evaluasi dan

penyusunan laporan tiap bulannya yang diteruskan ke Pemerintah Pusat

(BNP2TKI).

Page 77: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka berikut dapat di tarik kesimpulan bahwa BP3TKI Kota

Makassar belum maksimal dalam melaksanakan perannya sebagai regulator,

motivator, fasilitator dan evaluator. Hal tersebut disebabkan BP3TKI merupakan

balai yang belum berdiri sendiri dan termasuk perpanjangan tangan BNP2TKI

yang bertugas di daerah atau kota sehingga dalam menjalankan tugas dan

fungsinya harus berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh BNP2TKI.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dibahas

sebelumnya, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Menjalin kerjasama antara berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam

meningkatkan peran BP3TKI kota Makassar, baik antara pemerintah,

perusahaan, lembaga maupun masyarakat dalam dan luar negeri.

2. Sebaiknya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap masalah

ketenagakerjaan dalam hal anggaran serta sarana dan prasarana yang

memadai.

3. BP3TKI Kota Makassar perlu meningkatkan Pembinaan, Pemantauan dan

Evaluasi kinerja Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Indonesia.

66

Page 78: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

67

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Graha Ilmu: Yogyakarta

Agusmidah. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bogor: Galih Indonesia.

Hakim, Abdul. 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta:

Citra Aditya Bakti.

Kansil dan Christine, 2001, Kitab Undang-undang Ketenagakerjaan, Pradnya

Paramita, Jakarta, Buku Kesatu.

Khakim,Abdul. 2009. Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Kuala

Labai: Citra Aditya Bakti.

Lalu,Husni. 2001. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Marwati,Riza. 2009, Perlindungan Hukum Pekerja Migran Indonesia di

Luar Negeri, Makassar: As Publishing.

Muchsin. 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia,

Surakarta : Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas

Sebelas.

Musgrave, R.A. dan Musgrave, P.B. 1991. Keuangan Negara dalam Teori dan

praktik. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Prints,Darwan. 2000. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya

Bakti.

Rahardjo,Satjipto. 2003. Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta: Kompas.

Sarundajang. 2005. Pemerintah Daerah di Berbagai Negara. Kata Hasta Pustaka

anggota Ikapi: Jakarta Selatan.

Sastrohadiwiryo,Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta:

Bumi Aksara.

Satori & Komariah, 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Soekanto,Soerjono. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soepomo,Iman. 2010. Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja, Djambatan,

Jakarta, Cet. IX, edisi Rev, 2001.

67

Page 79: PERAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN …

68

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Philipus M Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, 2005, Argumentasi Hukum, UGM

Press, Yogyakarta.

Y. S Amran Chaniago, 1997, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka Setia,

Bandung.

Perundang-undangan

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan beserta

Peraturan Pelaksanaannya.

Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Badan Nasional

Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Perlindungan

Korban Dan Saksi Dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat.

Rujukan Internet

Astanwr.blogspot.com/2013/10/peran-pemerintah-dalam-memberikan.html.

(Dikutip selasa, 29 Oktober 2013)

Riyanto,Joko. Pepesan Kosong Perlindungan TKI

http://gagasanhukum.wordpress.com/2011/06/27/pepesan-kosong-

perlindungan-tki/ (27 Juni 2011)

Shofiaabutholib.Blogspot.com/2010/11/analisis-peran-pekerja-sosial-dalam.html.

(Dikutip kamis, 4 November 2010)