11
SYARAT PENYUNTING NASKAH DAN TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH OLEH: YUDHA FADILLAH 032109055 R. SAPTIANI 032109037 LELIH 032109147 DINI DARUSSA’ADAH 032109040

Penyuntingan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyuntingan

SYARAT PENYUNTING NASKAH DAN TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

OLEH:

YUDHA FADILLAH 032109055R. SAPTIANI 032109037LELIH 032109147DINI DARUSSA’ADAH 032109040

Page 2: Penyuntingan

SYARAT UNTUK MENJADI PENYUNTING NASKAH

1. Menguasai Ejaan

2. Menguasai Tata Bahasa

3. Bersahabat dengan Kamus

4. Memiliki Kepekaan Bahasa

5. Memiliki Pengetahuan Luas

6. Memiliki Ketelitian dan Kesabaran

Page 3: Penyuntingan

SYARAT UNTUK MENJADI PENYUNTING NASKAH

7. Memiliki kepekaan Terhadap SARA dan Pornografi

8. Memiliki Keluwesan

9. Memiliki Kemampuan Menulis

10.Menguasai Bidang Tertentu

11.Menguasai Bahasa Asing

12.Memahami Kode Etik Penyunting Naskah

Page 4: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

1. Penyunting naskah adalah pembantu penulis naskah. Oleh karena itu, sebaiknya penyunting naskah tidak menempatkan diri pada posisi penulis naskah.

2. Penyunting naskah harus selalu rendah hati dalam menghadapi penulis naskah meskipun ada kemungkinan penyunting naskah lebih pintar dan “lebih tinggi” ilmunya daripada penulis naskah. Dengan kata lain, sebaiknya penyunting naskah tidak memberi kesan angkuh kepada penulis naskah.

Page 5: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

3. Dari segi penulisan naskah, pada dasarnya penulis naskah dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Penulis pemula

Penulis semi-profesional

Penulis professional

4. Dari segi watak dan tempramen penulis naskah, pada dasarnya penulis naskah dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Penulis yang gampang

Penulis yang sulit

Penulis yang sulit-sulit gampang

Page 6: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

5. Sebelum mulai mengubah-ubah dan mencorat-coret naskah, sebaiknya penyunting naskah berkonsultasi terlebih dahulu pada penulis naskah. Jadi, penyunting naskah tidak langsung mengubah-ubah dan mencorat-coret naskah terlebih dahulu, kemudian baru berkonsultasi pada penulis naskah.

6. Setiap ragam naskah memiliki ciri tersendiri, sesuai dengan jenjang pendidikan, bidang keilmuan, usia calon konsumen (pembaca), dan sebagainya. Oleh karena itu, sebelum mulai menyunting naskah, sebaiknya penyunting naskah memahami betul ciri khas naskah yang bersangkutan. Tanpa pemahaman itu, penyuntingan naskah yang dilakukan kelak akan berantakan.

Page 7: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

7. Ejaan dan tata bahasa adalah dua pokok yang sangat penting dalam penyuntingan naskah. Oleh karena itu, penyunting naskah harus betul-betul menguasai kedua hal tersebut. Tanpa penguasaan itu, penyunting naskah tidak akan dapat bekerja dengan baik dan maksimal.

8. Penyunting naskah sebaiknya secara terus-menerus mengikuti perkembangan bahasa dan istilah yang hidup dalam masyarakat dan dalam dunia ilmu. Dengan demikian, penyuntingan naskah dilakukan berdasarkan bahasa yang aktual dan berlaku pada saat itu.

Page 8: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

9. Dalam kenyataan, seorang penyunting naskah tidak hanya menyunting naskah. Akan tetapi, penyunting naskah pun menulis konsep surat, menulis biografi singkat penulis, menulis sinopsis, dan menyusun indeks buku. Oleh karena itu, penyunting naskah sebaiknya menguasai keterampilan menulis dan keterampilan menyusun indeks.

10.Setelah buku yang disunting si penyunting naskah terbit, sebaiknya penyunting naskah cepat-cepat membaca atau memeriksa buku itu kembali.

Page 9: Penyuntingan

TIPS BAGI PENYUNTING NASKAH

11. Penyunting naskah perlu ekstra hati-hati terhadap hal-hal yang berbau SARA dan berbau pornografi dalam naskah. Selain itu, penyunting naskah pun perlu memahami betul larangan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan Agung RI. Jika penyunting naskah lalai dalam ketiga hal ini, bukan tidak mungkin penerbit bersangkutan akan mengalami kerugian di kemudian hari.

12. Penyunting naskah sebaiknya menguasai salah satu bahasa asing, minimal secara pasif. Penguasaan ini menjadi keharusan bagi penyunting naskah terjemahan. Makin banyak bahasa asing yang dikuasai, tentu akan makin baik lagi.

Page 10: Penyuntingan

Syarat-syarat menjadi penyunting naskah itu meliputi menguasai ejaan, menguasai tata bahasa, bersahabat dengan kamus, memiliki kepekaan bahasa, memiliki pengetahuan luas, memiliki ketelitian dan kesabaran, memiliki kepekaan terhadap SARA dan pornografi, memiliki keluwesan, memiliki kemampuan menulis, menguasai bidang tertentu, menguasai bahasa asing, memahami kode etik penyuntingan naskah.

SIMPULAN

Page 11: Penyuntingan

TERIMA KASIH