29
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Prevalensi angka kecacingan di Indonesia masih cukup tinggi, antara 45 – 65%, bahkan pada daerah – daerah tertentu yang kondisi lingkungannya buruk bisa mencapai 80%, angka tersebut tergolong tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia terutama di daerah pedalaman belum semua mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, kasus infeksi cacing yang kronik banyak ditemukan di daerah pedalaman yang secara latar belakang pengetahuan kesehatan dan pendidikan rendah. Ada beberapa factor yang mempengaruhi tingginya angka kecacingan pada masyarakat Indonesia selain karena kondisi lingkungan geografis, juga karena factor kersadaran untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, rendahnya pengetahuan kesehatan, dan kurangnya penyuluhan kepada masyarakat terutama di daerah terpencil memberi kontribusi tingginya angka kecacingan di Indonesia. 1

penyuluhan cacingan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penyuluhan

Citation preview

Page 1: penyuluhan cacingan

BAB 1PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Prevalensi angka kecacingan di Indonesia masih cukup tinggi, antara 45 –

65%, bahkan pada daerah –daerah tertentu yang kondisi lingkungannya buruk bisa

mencapai 80%, angka tersebut tergolong tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia

terutama di daerah pedalaman belum semua mendapatkan pelayanan kesehatan

yang layak, kasus infeksi cacing yang kronik banyak ditemukan di daerah

pedalaman yang secara latar belakang pengetahuan kesehatan dan pendidikan

rendah.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi tingginya angka kecacingan

pada masyarakat Indonesia selain karena kondisi lingkungan geografis, juga

karena factor kersadaran untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, rendahnya

pengetahuan kesehatan, dan kurangnya penyuluhan kepada masyarakat terutama

di daerah terpencil memberi kontribusi tingginya angka kecacingan di Indonesia.

Apabila dicermati lebih lanjut, infeksi cacing ini sepele, tetapi

pengaruhnya bisa sangat mengganggu terutama pada anak-anak yang dalam masa

pertumbuhan, infeksi ringan mengakhibatkan anemia dengan berbagai manifestasi

kilinis, baik yang terlihat secara nyata maupun yang tidak terlihat. Kasus infeksi

yang sedang sampai berat bisa mengakhibatkan adanya gangguan penyerapan

pada usus dan gangguan beberapa fungsi organ dalam. Apabila hal ini terjadi pada

masa anak-anak terutama disekolah, maka akan sangat mengganggu proses belajar

mengajar, secara nyata anak bisa mengalami kemunduran prestasi, yang disadari

1

Page 2: penyuluhan cacingan

atau tidak hal tersebut mempengaruhi masa depan mereka.  Kasus infeksi pada

orang dewasa biasanya tidak disadari, contoh kasus pada infeksi filaria,

membutuhkan waktu yang cukup panjang dari infeksi sampai

terjadinya elephantiasis (Kaki gajah) beberapa kasus menunjukkan bahwa orang

yang terinfeksi mengetahui bahwa dirinya terkena elephantiasis setelah kakinya

membesar.

Fenomena infeksi cacing ini seperti gunging es, yang muncul ke

permukaan kecil, tetapi sebenarnya banyak kasus dan kejadian infeksi cacing yang

tidak terekspos. Kita sebagai warga masyarakat kesehatan yang mengetahui

tentang hal ini idealnya turut memberi sumbangan terhadap peningkatan derajat

kesehatan, dalam hal ini adalah menekan kejadian infeksi cacing.

Penyakit yang sering terjadi ini sangat menganggu tumbuh kembang anak.

Sehingga sangat penting untuk mengenali dan mencegah penyakit cacing pada

anak sejak dini. Gagguan yan ditimbulkan mulai dari yang ringan tanpa gejala

hingga sampai yang berat bahkan sampai mengancam jiwa. Secara umum

gangguan nutrisi atau anmeia dapat terjadi pada penderita. Hal ini secara tidak

langsung akan mengakibatkan gangguan kecerdasan pada anak.

Sekitar 60 persen orang Indonesia mengalami infeksi cacing. Kelompok

umur terbanyak adalah pada usia 5-14 tahun. Angka prevalensi 60 persen itu, 21

persen di antaranya menyerang anak usia SD dan rata-rata kandungan cacing per

orang enam ekor. Data tersebut diperoleh melalui survei dan penelitian yang

dilakukan di beberapa provinsi pada tahun 2006.

Hasil penelitian sebelumnya (2002-2003), pada 40 SD di 10 provinsi

menunjukkan prevalensi antara 2,2 persen hingga 96,3 persen. Sekitar 220 juta

2

Page 3: penyuluhan cacingan

penduduk Indonesia cacingan, dengan kerugian lebih dari Rp 500 miliar atau

setara dengan 20 juta liter darah per tahun. Penderita tersebar di seluruh daerah,

baik di pedesaan maupun perkotaan. Karena itu, cacingan masih menjadi masalah

kesehatan mendasar di negeri ini.

1. 2. Tujuan

1. 2. 1. Tujuan Umum

- Memberikan pengetahuan tentang penyakit cacingan, dan tujuan dari

pemberian obat cacing.

1. 2. 2. Tujuan Khusus

Menjelaskan kepada kader posyandu mengenai penyakit

cacingan.

Menjelaskan kepada kader posyandu tentang cara pencegahan

cacingan.

Menjelaskan kepada kader posyandu tentang akibat cacingan.

3

Page 4: penyuluhan cacingan

BAB 2PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1 Panitia kegiatan

Pembimbing : dr. Djaka Handaya, MPH

dr. Gita Sekar P, MPd

dr. Purnanti K

dr. Melda

dr. Imroatus S

Ketua Hikmatul Maghfiroh

Penyaji Rani Puji Rahayu

Sekretaris Aulia Kurnia Fanani

Moderator Mahardika Aji Nugraha

Perlengkapan Hilman Lutfi Hardana

Dokumentasi Lalu Khairul Nazmi

2.2 Persiapan Tempat Penyuluhan

Atas persetujuan dari Puskesmas Sukorame maka penyuluhan

diselenggarakan di ruang Pertemuan PKK pada hari Rabu tanggal 12 Agustus

2015 pukul 09.00 WIB dengan materi penyuluhan “CACINGAN”.

2.3 Persiapan Materi Penyuluhan

Pembuatan materi penyuluhan berupa leaflet

Alat bantu penyuluhan berupa banner

4

Page 5: penyuluhan cacingan

BAB 3

SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN

3.1 Sasaran

Sasaran penyuluhan adalah kader posyandu di wilayah kerja kelurahan

sukorame.

3.2 Metode

Dalam penyuluhan ini digunakan 5 metode:

Ceramah

Ceramah dilakukan dalam waktu 15 menit, untuk menjelaskan topik

penyuluhan dengan instrumen leaflet dan banner.

Tanya Jawab

Tanya jawab dilakukan dalam waktu kurang lebih 15 menit tentang materi

tersebut.

3.3.Materi Penyuluhan

A. Cacingan

Definisi

Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk

dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang

tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh)

dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing

tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan menyebabkan gangguan

kesehatan. Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik

5

Page 6: penyuluhan cacingan

terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular

melalui larva/telur yang tertelan & masuk ke dalam tubuh. Cacing merupakan

hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang berawaldari

telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat

menginfeksibagian tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot,

paru-paru, ataupun usus/saluran pencernaan Penyakit cacingan, khususnya

pada anak sering dianggap sebagai penyakit yang sepeleoleh sebagian besar

kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkatkesehatan

anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak

bergairah,ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.

2.2 Jenis-Jenis Cacing

Cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing gelang, cacing pita

dan cacing pipih. Berikut jenis-jenis cacing :

2 .2 .1 CACING GELANG (Asca r i s l umbr i co ide s )

Warna : Merah muda atau putih

Besarnya : 20 - 30 cm

Hidup di : Usus kecil

Cara Penularannya: Telur cacing masuk melalui mulut, Menetas di usus kecil

menjadi larva, Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati,

Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk  ke

dalam usus kecil danmenjadi dewasa di sana. Cacing gelang dapat mengisap

0,14 gr karbohidrat setiap hari.

2 .2 .2 CACING CAMBUK(Tr i cu r i s T r i ch iu r a )

Warna : Merah muda atau abu-abu

6

Page 7: penyuluhan cacingan

Besarnya : 3 - 5 cm

Hidup di : Usus besar 

Cara Penularannya: Telur cacing tertelan bersama dengan air atau

makanan, Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar, Telur

cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan, terulanglah siklus ini.

2 .2 .3 CACING TAMBANG(Ancy los tomia s i s )

Warna : MerahBesarnya : 8 - 13 mm

Hidup di : Usus keciL

Cara Penularannya: Larva menembus kulit kaki, Melalui saluran darah

larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk,  Larva yang ditelan

menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka menancapkan dirinya untuk

mengisap darah.

Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling

merugikan kesehatan anak-anak.Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan

anemia (kurang darah). Cacing tambang dapatmengisap darah 10 - 12 mililiter setiap

hari.

2.2.4 CACING KREMI (Enterobius Vermicularis)

Warna : PutihBesarnya : 1 cm

Hidup di : Usus besar 

Cara Penularannya: Cacing betina bertelur pada malam hari di

anus. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa

telur cacing ini menyebar. Melaluikontak dengan tempat

tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing kremi dibawa ke

tempatlain. Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.

7

Page 8: penyuluhan cacingan

2.3       Gejala – Gejala Cacingan

2.3.1 Cac ing kremi   :  Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah

anus atau vulva(kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di

malam hari ketika cacing kremib i a sanya akan ke lua r da r i

pe rmukaan t ubuh un tuk mena ruh t e l u rnya d i

s ek i t a r   anus/vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di feses.

2.3.2 Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk

jenis Toxocaracanis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila

terdapat di mata karenamenimbulkan radang & luka pada retina mata.

Cacing gelang ini juga dapatberpindah ke bagian paru-paru menyebabkan

timbulnya batuk & asma, sertamenimbulkan bengkak di organ tubuh lain.

2.3.3 Cacing Tambang : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing

pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.

Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :

Rasa mual

Lemas

Hilangnya nafsu makan

Rasa sakit di bagian perut

Diare

Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak

mencukupi dari makanan.

Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari

usus ke organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat

8

Page 9: penyuluhan cacingan

timbul gejala : demam, adanya benjolan di organ/jaringan tersebut, dapat timbul

reaksi alergi terhadap larva cacing, infeksi bakteri, kejang atau gejala gangguan syaraf

apabila organ otak sudah terkena.

2.4       Dampak

Anak-anak akan mengalami berbagai dampak psikologis bila mereka

terkena penyakit cacingan. Dampak psikologis yang terjadi pada si anak

bila menderita penyakit cacing kremi, si anak akan merasakan gatal di

anusnya pada malam hari sehingga si anak akan menagis dan terganggu waktu

tidurnya. Pada anak yag menderita penyakit karena cacing tambang, Cacing

tambang ini merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan anak-

anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah),

sehingga sianak akan lemas untuk beraktivitas jadi terganggu aktivitas sehari-

harinya, Konsetrasi dan daya ingat anak yang menurun sehingga anak sulit

mencerna pelajaran di sekolah.

Penderita cacingan di kalangan anak sekolah juga cukup tinggi.

Menurut survei yang pernah dilakukan di Jakarta, terutama pada anak

Sekolah Dasar (SD) menyebutkan sekitar 49,5 persen dari 3.160 siswa di 13 SD

ternyata menderita cacingan. Siswa perempuan memiliki prevalensi lebih tinggi,

yaitu 51,5 persen dibandingkan dengan siswa   laki-laki yang hanya 48,5 persen.

Biasanya seorang siswa yang terinfeksi cacing akan mengalami kekurangan

hemoglobin (Hb) hingga 12 gr persen, dan akan berdampak terhadapkemampuan

darah membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh, termasuk ke otak.

Akibatnya, penderita cacingan terserang penurunan daya tahan tubuh serta

metabolisme jaringan otak. Bahkan, dalam jangka panjang, penderita akan

9

Page 10: penyuluhan cacingan

mengalami kelemahan fisik dan intelektualitas. Kategori infeksi cacing ditentukan

dari jumlah cacing yang dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing,

biasanya akan menunjukkan gejala keterlambatan fisik, mental dan seksual.

Infeksi usus akibat cacingan, juga berakibat  menurunnya status gizi

penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan

terjadinya infeksi penyakit lain, termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.

Jenis penyakit parasit ini kecil sekali perhatiannya dari pemerintah bila

dibandingkan dengan HIV/AIDS yang menyedot anggaran cukup besar, padahal

semua bentuk penyakit sama pentingnya dan sikap masyarakat sendiri juga tak

peduli terhadap penyakit jenis ini.

2.5       Cara Penularan

Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman

yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus

halus yang banyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar.

Penularan penyakit cacing dapat lewat berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan

tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau minuman yang

dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu dipakai

untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering,

mereka menempel pada butiran debu. Telur yang menumpang pada debu itu bisa

menempel pada makanan dan minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau

terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang manusia. Mereka juga bisa

berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia,

cacing akan berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari

makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk protein untuk membangun otak.

10

Page 11: penyuluhan cacingan

Setiap satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035

protein per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah per hari

dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. Kalau jumlahnya

ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang digeogotinya. Seekor

cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Bila di

dalam perut ada tiga ekor saja, dalam sehari mereka sanggup memproduksi

600.000 telur.

2.6       Pencegahan

Cucilah tangan sebelum makan.

Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga

untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan akan terpupuk dengan

baik apabila orangtua meneladani. Dengan mencuci tangan makan akan

mengeliminir masuknya telur cacing ke mulut sebagai jalan masuk

pertama ke tempat berkembang biak cacing di perut kita.

Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya. Cara

masuknya pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang

(Necator americanus ataupun Ankylostoma duodenale). Kedua jenis

cacing ini masuk melalui larva cacing yang menembus kulit di kaki, yang

kemudian jalan-jalan sampai ke usus melalui trayek saluran getah bening.

Kejadian ini sering disebut sebagai Cutaneus Larva Migran (dari namanya

ini kita sudah tahu lah apa artinya; cutaneus: kulit, larva: larva, migrant:

berpindah). Nah, setelah larva cacing sampai ke usus, larva ini tumbuh

dewasa dan terus berkembang biak dan menghisap darah manusia. Oleh

11

Page 12: penyuluhan cacingan

sebab itu Anda akan anemia. *Lha wong berbagi darah dan hidup dengan

cacing

Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang

terselip di antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan

mendirikan koloni di sana.

Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh.

Setiap kotoran baiknya dikelola dengan baik, termasuk kotoran manusia.

Di negara kita masih banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk

buang hajat. Dengan perilaku ini maka kotoran-kotoran ini akan liar tidak

terjaga, sehingga mencemari lingkungannya. Dan, jika lingkungan sudah

cemar, penularan sering tidak pandang bulu. Orang yang sudah menjaga

diri sebersih mungkin sekalipun masih dapat dihinggapi parasit cacing ini.

Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik

untuk menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan

lingkungan sebaik mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam

merawat kesehatan

Peduli lah dengan lingkungan, maka akan dapat memanfaatkan hasil yang

baik. Jika air yang digunakan terkontaminasi dengan tinja manusia, bukan

tidak mungkin telur cacing bertahan pada kelopak-kelopak tanaman yang

ditanam dan terbawa hingga ke meja makan.

Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air

yang mengalir. Mengapa demikian? Ya, agar kotoran yang melekat akan

terbawa air yang mengalir, di samping itu nilai gizi sayuran tidak hilang

jika dicuci di bawah air yang mengalir. Cara mengolah sayuran yang baik

12

Page 13: penyuluhan cacingan

dapat Anda lihat di artikel Cerdas mengolah Sayuran : Menjamin

Ketersediaan Nutrisi.

Hati-hatilah makan makanan mentah atau setengah matang, terutama di

daerah yang sanitasinya buruk. Perlu dicermati juga, makanan mentah

tidak selamanya buruk. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan bahan

makanan agar makanan dapat kita makan sesegar mungkin sehingga enzim

yang terkandung dalam makanan dapat kita rasakan manfaatnya.

Buanglah kotoran hewan hewan peliharaan kesayangan Anda seperti

kucing atau anjing pada tempat pembuangan khusus

Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan, terutama

bagi Anda yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani,

anak-anak yang sering bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja tambang

(orang-orang yang terlalu sering berhubungan dengan tanah).

13

Page 14: penyuluhan cacingan

BAB 4

PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1. Waktu pelaksanaan penyuluhan

Hari dan Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

4.2. Tempat penyuluhan

Ruang Pertemuan PKK Kelurahan Sukorame

4.3. Sasaran dan Jumlah peserta

Sasaran

Kader posyandu kelurahan Sukorame

Jumlah peserta 40 orang

4.4. Susunan Acara

1. Pembukaan

2. Penyampaian materi penyuluhan

3. Sesi tanya jawab

4. Penutup

14

Page 15: penyuluhan cacingan

BAB 5

HASIL KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan ini diikuti kader posyandu kelurahan sukorame.

Pemberitahuan kegiatan penyuluhan dilakukan satu minggu sebelumnya berupa

surat pemberitahuan ditujukan kepada kader masing-masing posyandu.

Penyuluhan dibagi dalam 2 sesi. Penyuluhan menggunakan bantuan leaflet dan

banner. Pada saat penyajian materi, panitia membagikan leaflet bagi semua

peserta. Setelah pemberian materi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Dalam sesi ini, dibatasi hanya 5 orang yang boleh bertanya dan dari pertanyaan

yang peserta ajukan, nampak sekali ketertarikan terhadap materi yang sudah

disampaikan. Setelah sesi tanya jawab dilakukan pembagian obat cacing untuk

masing-masing posyandu oleh bidan puskesmas.

15

Page 16: penyuluhan cacingan

BAB 6

PENUTUP

Besar harapan kami kegiatan ini dapat memberi manfaat dan menambah

pengetahuan bagi para kader pada umunya tentang pemahaman terhadap penyakit

cacingan, cara penularannya, dan bagaimana terhindar dari cacingan sehingga

dapat mengurangi resiko terkenanya cacingan.

Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang terkait, bapak dan ibu Puskesmas Sukorame yang

banyak membantu dalam kegiatan penyuluhan ini, dan juga ucapan terima kasih

kepada ibu PKK dan bidan wilayah kerja Kelurahan Sukorame yang bersedia

memberikan tempat dan waktu untuk kami penyuluhan.

Sebagai pelaksana kegiatan, kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam kegiatan penyuluhan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran

sangat kami harapkan untuk meningkatkan kegiatan serupa di masa yang akan

datang. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan yang

secara sengaja maupun tidak sengaja kami lakukan.

16

Page 17: penyuluhan cacingan

LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Peserta (Terlampir)

Lampiran 2 Check List Evaluasi Penyuluhan

Persiapan Penyuluhan Check Keterangan

Menentukan Tema √

Menetapkan susunan panitia √

Menentukan sasaran penyuluhan √

Menentukan metode yang akan

digunakan

Menentukan waktu dan tempat

penyuluhan

Menentukan susunan acara √

Rapat koordinasi √

Pembuatan surat ijin penyuluhan √

Koordinasi dan penyerahan surat

ijin ke tempat yang dituju

Persiapan Materi √

Persiapan Alat √

Persiapan Tempat √

Pelaksanaan penyuluhan √

Pembukaan √

Perkenalan √

17

Page 18: penyuluhan cacingan

Pemberian materi √

Tanya jawab √

Penutupan √

18

Page 19: penyuluhan cacingan

LAMPIRAN FOTO

19

Page 20: penyuluhan cacingan

20

Page 21: penyuluhan cacingan

21