Click here to load reader
Upload
jerry-richard
View
46
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prilaku
Citation preview
PENYIMPANGAN PRILAKU GENERASI MUDATERHADAP NILAI-NILAI MORAL INDONESIA
DI ERA GLOBALISASI
Pendahuluan
Sebuah kenyataan bahwa zaman kini sudah bergeser sebagaimana dicatat oleh para
ahli di berbagai bidang ilmu yang mengisyaratkan adanya perkembangan kebudayaan umat
manusia di setiap era yang menjadi titik puncaknya. Sejak manusia memasuki era berburu,
era bertani (ladang-sawah-laut),era industri dan era informasi, dimana tahap-tahap era
tersebut telah mengindikasikan kemajuan-kemajuan, adanya perkembangan dan perubahan,
tak terkecuali pada tingkah laku generasi muda. Di setiap zaman yang berubah dan
berkembang itu telah menyisakanartefak dan pemikiran, nilai-nilai, dan gagasan atau ide
budaya yangmengantarkan kreatifitas budaya setiap zamannya. Perkembangan setiap
erabudaya patut kita baca untuk kemudian menjadi background of knowledge (latar
pengetahuan) dalam memasuki perkembangan era baru kini, yakni era globalisasi.
Generasi muda adalah sekelompok (golongan, kaum) muda penerus generasi yg akan
melanjutkan generasi sebelumnya, perMasalahan generasi muda merupakan masalah yang
abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih
tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan
seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap orang muda
karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu
terjadi secara lambat dan teratur (evolusi).
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua
sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-
norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah
yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diuangkapkannya.salah satunya adalah penyimpangan prilaku.
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik orang
muda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa,bahkan
dalam bidang sosiologi,contohnya dalam interaksi sesama anak muda banyak kali di dapati
para generasi muda melakukan penyimpangan prilaku terhadap nilai-nilai moral. Adalah
proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti
sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging
dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
A. Pendekatan klasik tentang pemuda
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan
merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu
waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa
muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang
mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya
munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan
mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses.
Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.Pembahasan secara detail
adalah sebagai berikut:
B. Pengertian Generasi Muda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep
yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan
kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat generasi muda merupakan satu
identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa
yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,
antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap
dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Oleh karena poin-poin di atas dapat di simpulkan anak muda memiliki semangat
pengabdiannya tapi generasi muda juga mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang baru,nilai-
nilai yang baru,kebanyakan nilai-nilai yyang timbul di era globalisasi nilai-nilai yang yang
meyimpang dan tidak memiliki nilai arti yang sesungguhnya
C. Penyimpangan Prilaku
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik
dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial.
Definisi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai
tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun
demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-
tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya
seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa
lain. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di
dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.adapun bentuk-bentuk
penyimpangan prilaku yakni Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan
primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan
tidak berulang-ulang.Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan
sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga
berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-
minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,di antara penyimpangan primer
dan pernympangan sekunder yang lebih banyak kali di lakukan generasi muda masa kini
adalah penyimpangan sekunder.
D. Era Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang
mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Perkembangan yang
paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga
dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada
masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada
dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
E. Nilai-Nilai Moral
Nilai-nilai moral yaitu, Nilai yang berkaian dengan pengembangan diri,nilai yang berkaitan
dengan kekeluargaan,nilai yang berkaitan dengan alam semesta,nilai yang berkaitan dengan
patriotisme,nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia,nilai yang berkaitan dengan
demokrasi,nilai yang berkaitan dengan keamanan dan keharmonisan.
F. Proses Penyimpangan Prilaku Yang Terjadi Pada Generasi Muda
Dari apa yang sudah di pelajari sebelumnya pastinya sangat jelas dan dapat di
pahami apa itu generasi muda,apa itu penyimpangan prilaku,apa itu nilai-nialai,apa itu era
globalisasi. Proses penyimpangan prilaku generasi muda terjadi di mulai dari interaksi sosial
dan komunikasi yang kurang baik,Proses penyimpangan prikaku terjadi ketika seorang
muada atau sekelompok orang muda mulai membuat nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada,proses penyimpangan terjadi di mulai dari Penalahgunaan
Narkoba,miras,free sex,home,lesbian,kesemuanya itu merupakan prilaku menyimpang.
Sangatlah di sayangkan jika hal-hal menyimpang tersebut ada dalam pribadi
kita,tidakkah kita menyadari bahwa generasi muda adalah generasi enerus bangsa dan
negara,jika generasi mudah rusak,bagaimana dengan bangsa dan negara kita tentunyaakan
rusak juga,karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi penerus bangsa.Bukan hanya
itu tidak cintakah kita terhadap tubuh kita? Tidak inginkah masa depan kita
cemerlang,penyiimpangan prilaku merusak seluruh aspek kehidupan generasi muda, jangan
masa bodoh terhanyut dalam prilaku yang menyimpang.Free sex,miras,narkoba,dan lain
sebagainya tidak akan membawa kita kepada kesuksesan tapi sebaliknya akan membawa kita
kepada kegagalan.
Generasi Muda Indonesia bangkitlah kembali jangan biarkan hidup ini menjadi
tawanan hal-hal buruk,sekarang pikirkan masa depan kita,pikirkan masa depan bangsa dan
negara kita yang kita cintai.
Sekaranglah waktunya bangkitkan semangat dengan mengembangkan nilai-nilai
moral yang sudah tertanam dalam hati nenek moyang kita,tarulah nilai kesopanan, Nilai yang
berkaian dengan pengembangan diri,nilai yang berkaitan dengan kekeluargaan,nilai yang
berkaitan dengan alam semesta,nilai yang berkaitan dengan patriotisme,nilai yang berkaitan
dengan hak asasi manusia,nilai yang berkaitan dengan demokrasi,nilai yang berkaitan dengan
keamanan dan keharmonisan,singkirkan nilai-nilai yang merusak masa depan pribadi
generasi muda,nilai-nilai yang merusak masa depan kehidupan bangsa.Lakukanlah yang baik
dan jauhilah kejahatan sehingga hidup ini terasa damai sejahtera.
Semoga bermanfaat bagi kita semua demi mencapai masa depan yang cemerlang,
hari depan yang penuh harapan. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Assegaff. 1982. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Ke Praktek Kewartawanan. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
2. Muis, A. 1999. Jurnalistik Hukum Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Dharu Annutama.
3. Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan
Kepenulisan. Bandung: Batic Press.
4. Santana K., Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Obor.
5. Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik.
Bandung: Penerbit Nuansa.
6. Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.*
6. Jefkins, Frank. 1994. Public Relations Techniques. Butterworth Heinemann.
7. Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.
8. Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
9. Davis, Anthony. 2005. Everything You Should Know About Public Relations. Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo.
10. Seidel. 1947. Stores.. National Retail Merchants Association, Inc.
11. Burlingame, Dwight. 1990. Library Development:A Future Imperative. Routledge.
12. Dozier, David M, dkk. 1995. Manager's guide to excellence in public relations and
communication management. Routledge.
13. Canfield, Bertrand. R. 1968. Public relations; principles, cases, and problems. R. D. Irwin.
Hal 389.
14. Jefkins, Frank. 1986. Planned Press and Public Relations. Edisi 2. Blackie..
15. GOOGLE