Upload
left-lets-right
View
2.158
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Penyebab Punah/Kepunahan Spesies Hewan/Binatang dan Tumbuhan Dari Muka BumiSat, 31/01/2009 - 9:49am — godam64
Setiap makhluk hidup pasti akan mati termasuk kita manusia tidak terkecuali hewan dan tumbuhan.
Kematian suatu jenis makhluk hidup secara terus menerus yang tidak diimbangi dengan regenarasi
generasi penerus / keturunan (berkembang biak) adalah merupakan kepunahan. Punah berarti tidak
akan ada lagi makhluk hidup itu selama-lamanya di muka bumi. Contoh spesies yang sudah punah
adalah dinosaurus jenis t-rex.
Faktor Alasan Penyebab Kepunahan Suatu Spesies :
1. Daya Regenerasi Yang Rendah
Banyak hewan yang butuh waktu lama untuk masuk ke tahap berkembang biak, biasa memiliki satu
anak perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin, anaknya sulit untuk
bertahan hidup hingga dewasa, dan sebagainya. Tumbuhan tertentu pun juga terkadang
membutuhkan persyaratan situasi dan kondisi yang langka untuk bisa tumbuh berkembang. Hal
tersebut menyulitkan spesies yang memiliki daya regenerasi / memiliki keturunan rendah untuk
memperbanyak dirinya secara signifikan. Berbeda dengan tikus, ayam, lalat, kelinci, dll yang mudah
untuk melakukan regenerasi.
2. Campur Tangan Manusia
Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu tempat.
Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela membunuh secara membabi buta
tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya dibunuhi para pemburu
hanya untuk diambil gadingnya, harimau untuk kulitnya, monyet untuk dijadikan binatang peliharaan,
dan lain sebagainya.
Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah satu
penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu. Mungkin di jakarta jaman dulu terdapat banyak
spesies lokal, namun seiring terjadinya perubahan banyak spesies itu hilang atau pindah ke daerah
wilayah lain yang lebih aman.
3. Bencana Alam Besar
Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi ketika jaman dinosaurus
memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu pun yang selamat untuk
meneruskan keturunan di bumi. Sama halnya dengan jika habitat spesies tertentu yang hidup di lokasi
yang sempit terkena bencana besar seperti bancir, kebakaran, tanah longsor, tsunami, tumbukan
meteor, dan lain sebagainya maka kepunahan mungkin tidak akan terelakkan lagi.
4. Didesak Populasi Lain Yang Kuat
Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang lemah
akan terdesak ke wilayah lain atau bahkan bisa mati kelaparan secara masal yang menyebabkan
kepunahan.
-----
Untuk itulah mari kita jaga satwa langka serta tumbuhan langka yang tersisa agar tidak punah
dimakan waktu sehingga anak cucu kita bisa melihat hewan dan tumbuhan tersebut secara langsung.
Macam/Jenis Perlindungan Flora Dan Fauna / Hewan Dan Tumbuhan - Metode Pelestarian AlamThu, 28/02/2008 - 7:26am — godam64
Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna bagi kehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi. Untuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa
perlu dilindungi dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya manusia
dengan Undang-Undang, yaitu seperti :
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir
punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya.
2. Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun
binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di
masa kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.
3. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari
kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi
sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman
nasional gunung leuser, dll.
5. Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk
melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh :
Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan
banyak lagi contoh lainnya.
6. Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai
tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih
hidup.
World Environment Day
5 Juni merupakan hari penting dalam kalender dunia. Karena pada tanggal ini diperingati sebagai Hari
Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day). Sebenarnya awal mula adanya Hari Lingkungan Hidup
Sedunia adalah adanya Konferensi Internasional pada tanggal 5 – 16 Juni 1972. Konferensi ini merupakan
pertemuan umum pertama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan ‘Human Environment’ yang
diselenggarakan di Stockholm, Swedia. Pada tanggal 15 Desember 1972, PBB mengeluarkan resolusi No.
2994 (XXVII) yang menetapkan tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup sedunia.
Berdasarkan resolusi PBB tersebut, setiap negara memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini setiap
tahunnya. Tak terkecuali Indonesia. Isu-isu lingkungan selalu diangkat setiap peringatan hari lingkungan
hidup, seperti pembangunan berkelanjutan, advokasi lingkungan, pendidikan lingkungan, dan lain
sebagainya. Dengan harapan adanya peningkatan kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang baik.
Tidak terkecuali Indonesia, sebagai salah satu masyarakat dunia juga turut memperingati Hari Lingkungan
Hidup Sedunia. Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) tahun 2010ini,
tema yang diangkat adalah “Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu
Masa Depan).
Tema WED kali ini berhubungan dengan pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional
Keanekaragaman Hayati (International Year of Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological
Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung pada 18-29 Oktober 2010.
’Many Species. One Planet. One Future’ (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) yang merupakan
tema WED 2010 diharapkan mampu mengajak seluruh dunia untuk melestarikan keragaman kehidupan di
bumi. Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa keanekaragaman hayati adalah prospek yang
sangat suram. Jutaan orang dan jutaan cialis free spesies berbagi bersama dalam satu planet yang sama,
dan hanya dengan bersama-sama kita semua bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih
makmur.
WED dan Keanekaragaman Spesies
Tema WED tahun ini mengingatkan kita betapa beranekanya makhluk hidup di muka bumi ini. Manusia
hanyalah satu dari jutaan spesies yang ada. Diperkirakan terdapat 5 juta – 100 juta spesies makhluk hidup
dan yang baru teridentifikasi sekitar 2 juta spesies. Lebih dari dua pertiga spesies yang diperiksa dalam
sebuah studi keanekaragaman hayati internesional disimpukan terancam kepunahan. Dari 47.677 yang
termasuk dalam daftar merah spesies terancam punah, 17.291 diantaranya sangat terancam. Ini termasuk
21% jenis mamalia, 30% jenis amfibi, 70% jenis tumbuhan dan 35% hewan bertulang belakang.
Menurut hasil penelitian Global Species Assessment (GSA) dalam Siaran Pers bulan November 2004, sekitar
15.589 spesies yang terdiri dari 7.266 spesies satwa dan 8.323 spesies tumbuhan dan lumut kerak,
diperkirakan berada dalam resiko kepunahan. Belum lagi ditambah dengan jenis makhluk hidup lain yang
tidak teridentifikasi.
S.L. Pimm dalam The Future Of Biodiversity mengemukakan bahwa laju kepunahan spesies saat ini adalah
10 hingga 100 kali lipat dari laju kepunahan alami. Bila tingkat laju kepunahan berlanjut atau terus
meningkat, jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa berjumlah jutaan. Sebagian besar
orang hanya berpikir hanya spesies mamalia berukuran besar dan burung yang terancam kepunahan, tapi
sebenarnya kestabilan seluruh ekosistem menjadi terganggu dengan punahnya spesies kunci pada salah
satu rantai makanan.
Selain itu, kerusakan hutan juga berperan andil dalam menurunnya kenekaragaman hayati (spesies). Di
Aceh saja hampir 30 hektar hutan Aceh rusak setiap tahunnya. Total luas hutan di Aceh adalah 3,3 juta
hektare atau sekitar 62,7 persen luas total wilayah Aceh. Pembalakan liar dan pembukaan lahan untuk
perkebunan kelapa sawit meruapakan faktor terbesar rusaknya hutan Aceh.
Akibat dari rusaknya hutan dan pencemaran lingkungan adalah semakin meningkatnya pemanasan global
(global warming) yang berdampak pada perubahan iklim. Para ilmuwan telah menunjukkan dengan
penelitian intensif bahwa planet bumi telah terancam. Selain itu akibat perubahan iklim dan kehilangan
habitat dan ekspansi yang dilakukan oleh manusia, kepunahan spesies semaking bertambah tinggi.
Pemilihan tema WED yang disesuaikan dengan The International Year of Biodiversity tentu saja untuk lebih
menegaskan tentang pentingnya keanekaragaman spesies dan pentingnya untuk tetap menjaga
keberadaannya, karena dunia tanpa keanekaragaman spesies atau banyaknya spesies yang punah akan
menimbulkan masa depan yang sangat suram bagi kehidupan.
Keanekaragaman hayati mempunyai peranan penting dalam ekosistem. Hilangnya satu spesies dari muka
bumi berarti berkurangnya kekayaan alam, sekaligus menjadi isu moral bagi pihak yang berpendapat
manusia sebagai penanggung jawab kelestarian lingkungan, sekaligus pihak yang mendukung hak hidup
untuk semua spesies hewan.
Kepunahan suatu spesies yang menjadi mangsa atau pemangsa dalam suatu ekosistem berdampak pada
peningkatan atau penurunan jumlah populasi spesies lain. Begitu seterusnya, hingga semua spesies musnah
dan ekosistem menjadi rusak dan tidak bisa kembali seperti semula. Selain itu, setiap spesies memiliki
materi genetik yang unik yang tersimpan dalam DNA, dan menghasilkan bahan kimia yang unik sesuai
instruksi genetik yang dimiliki. Bahan kimia dari tumbuhan, misalnya sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai senyawa obat-obatan dalam industri farmasi.
Oleh karena itu, sebagai pemangku jabatan kalifah di muka bumi ini, merupakan sebuah kewajiban bagi kita
untuk menjaga bumi termasuk melestarikan keanekaragaman spesies makhluk hidup dari kepunahan. Sudah
sangat banyak bukti yang menunjukkan betapa lingkungan telah semakin rusak dan beraneka ragam
spesies yang semakin punah. Banyak hal sederhan