17
182 PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berfokus pada perkembangan seni rupa modern di Lombok pada tahun 1960 hingga 1990. Menggunakan pendekatan sejarah pada aspek sosiohistoris dengan hasil penelitian bahwa, perkembangan seni rupa modern di Lombok merupakan sebuah pola baru dalam berkesenian yang sebelumnya dilingkupi oleh perkembangan seni rupa tradisi yang begitu kental melingkupi kehidupan masyarakat lombok pada waktu itu. Perkembangan sosiologis pada dekede 1960-an di Lombok menjadi faktor penyumbang munculnya karya seni modern di Lombok, dengan hadirnya para seniman pendatang sebagai pengaruh dari mulai terpecahnya Lombok dengan daerah Bali. Pertumbuhan geliat seni rupa modern di Lombok, yang didominasi oleh corak realis melandasi pengklasifikasian periode ini sebagai periode realisme. Perkembangan sosiokutural yang ada pada dekade tersebut juga memicu, munculnya beragam tema karya lukis. Salah satunya ialah dengan munculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada lukisan I Gusti Bagus Kebon. Tema tersebut berjalan beriringan denan berbagai tema lain , seperti tema lingkungan sekitar dan kehidupan masyarakat sosial yang ada. Tema karya lukis UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

  • Upload
    tranbao

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

182

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini berfokus pada perkembangan seni rupa modern di Lombok

pada tahun 1960 hingga 1990. Menggunakan pendekatan sejarah pada aspek

sosiohistoris dengan hasil penelitian bahwa, perkembangan seni rupa modern di

Lombok merupakan sebuah pola baru dalam berkesenian yang sebelumnya

dilingkupi oleh perkembangan seni rupa tradisi yang begitu kental melingkupi

kehidupan masyarakat lombok pada waktu itu.

Perkembangan sosiologis pada dekede 1960-an di Lombok menjadi faktor

penyumbang munculnya karya seni modern di Lombok, dengan hadirnya para

seniman pendatang sebagai pengaruh dari mulai terpecahnya Lombok dengan

daerah Bali. Pertumbuhan geliat seni rupa modern di Lombok, yang didominasi

oleh corak realis melandasi pengklasifikasian periode ini sebagai periode

realisme. Perkembangan sosiokutural yang ada pada dekade tersebut juga

memicu, munculnya beragam tema karya lukis. Salah satunya ialah dengan

munculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi

dan tutur Sasak,seperti pada lukisan I Gusti Bagus Kebon.

Tema tersebut berjalan beriringan denan berbagai tema lain , seperti tema

lingkungan sekitar dan kehidupan masyarakat sosial yang ada. Tema karya lukis

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 2: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

183

semacam ini, didominasi oleh para seniman pendatang yang notebenenya bukan

merupakan seniman kelahiran pulau Lombok, seperti Abdurahman Mansur, dan

Abdullah Siddiq. Begitu kuatnya corak realisme yang berkembang, pada

periode awal, memiliki pengaruh yang kuat pada karya seniman lain pada

periode berikutnya.

Pada dekade 1970-an, geliat kesenian mulai menunjukan harapan baru

dengan meunculnya berbagai corak karya, yang menitik beratkan pada ungkapan

lirisme setiap personal. Hal ini melandasi penamaan periode kedua ini, sebagai

periode lirisme rintisan dengan penjabaran keberadaan corak yang

mengedepankan ungkapan (lirisme) sebagai titik penting para seniman untuk

dapat berkarya dengan karakter khas masing-masing. Seperti yang dapat kita

lihat pada karya beberapa seniman periode kedua I Wayan Pengsong, Tarfi

Abdullah, Gani selim, Tarfi Hidjaz, I Putu Nurdita, Nahuddin Abdullah dan

beberapa nama yang lain. Keberagaman corak yang berkembang pada periode

ini, ditopang oleh perkembangan sosiologis masyarakat Lombok pada waktu itu,

untuk mulai menggali potensi budaya sendiri. Hal demikian tentu sejalan dengan

program pemerintah orde baru yang mulai mencanangkan pilar kesenian

nasional melalui berbagai pundi dan khazanah kesenian yang ada pada setiap

daerah, salah satunya di pulau Lombok.

Keberagaman corak pada periode ini terus berlanjut pada periode

selanjutnya yaitu periode lirisme universal. Karakter dan ciri khas dari periode

ini ialah mulai tumbuhnya beragam corak karya, yang dimotori oleh berbagai

seniman lintas disiplin seni. Di samping itu Pada periode ini, juga dapat

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 3: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

184

ditemukan berbagai pengaruh seniman sebelumnya yang terus dipertahankan

oleh senima periode ketiga ini, sebagai bagian dari pola penciptaanya.

Geliat dan hasrat untuk menemukan sesuatu yang baru menjadi titik tolak

para seniman periode ini untuk mulai berkarya keluar dari media konvensional

media sebelumnya yang didominasi oleh media kanvas dan kertas. Kejenuhan

dalam mengungkapkan bahasa visual melalui media dua dimensi memicu

berbagai eksplorasi yang dilakukan seniman pada periode ini, untuk berkarya

yang bukan hanya menggunakan warna dan unsur visual yang lainnya. Hal yang

demikian terus berlanjut hingga pada sebuah titik mulai diperkenalkanya seni

rupa perfomance art sebagai media ekpresi yang baru dalam perkembangan seni

rupa modern di Lombok.

Pengaruh pencarian berbagai eksplorasi media dan bahasa ungkap yang

dilakukan seniman periode ketiga ini, salah satunya ialah dipengaruhi oleh mulai

berkembangnya dunia pariwisata yang ada. Dengan dibangunya berbagai

infrastruktur pendukung seperti hotel dan beberapa art shop. Jejak-jejak

pengaruh periode ketiga ini, menjadi embrio berkembangya seni rupa modern di

Lombok seperti yang dapat diihat hingga saat ini.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 4: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

185

B. Saran

Saran-saran dalam penelitian ini dapat ditulis menyangkut berbagai hal beberapa

diantaranya ialah :

1. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi sebuah semangat buat para

peneliti yang lain untuk terus mengurai perkembangan seni rupa modern di

Lombok dalam berbagai aspek.

2. Dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian yang pertama mengkaji

tentang perkembangan seni rupa modern di Lombok dari tahun 1960

hingga 1990, maka saran dan kritik untuk menyempurnakan penelitian ini

sekiranya dapat diberikan dari berbagai pihak salah satunya ialah dosen

pembimbing.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 5: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

186

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Aktif,

Rineka Cifta, Jakarta.

Bagus, Lorens. (2005), Kamus Filsafat, gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Becker, Howard. (1984), Art World, University Of California Press, London

England

Burhan, Agus, (2013). Seni rupa Indonesia Masa Jepang Sampai Lekra, UNS

Press, Surakarta.

______________ (2009). Pelukis-Pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif

Sosiohistoris, BPS ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

______________(2014). Masterpieces of The National Gallery of Indonesia,

Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

_____________(2008) Perkembangan Seni Lukis Mooi Indie Sampai Persagi di

Batavia 1900-1942, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Denzin, Norman K, Yvonna S. Lincoln. (2009), Handbook of Qualitative

Research, Pustaka pelajar, Yogyakarta.

Fathurrahman, Agus. (2017), Kosmologi Sasak Risalah Inen Paer, Penerbit

Genius, Mataram NTB.

__________________(2016). Membaca Arsitektur Sasak, Penerbit Genius,

Mataram NTB.

Hariwijaya, M. (2008), Cara mudah menyusun Proposal Skripsi Tesis dan

Disertasi, Pararaton, Jakarta.

Hauser, Arnold. (1982), The sociology of Art, The University of Chicago Press,

Chicago.

Holt, Claire. (1967) Melacak Jejak perkembangan Seni Di Indonesia, Terj. R.M.

Soedarsono, Artline, Bandung.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 6: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

187

Ismaun.(2005), Pengantar Belajar sejarah sebagai Ilmu, Historia Utama Press,

Bandung.

Jazuli, M.(2014), Sosiologi Seni; Pengantar dan Model Studi Seni, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Kartodirdjo, Sartono. (1993), Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

Gramedia, Jakarta.

Kuhn, Thomas.( 1989), Peran Paradigma dalam Revolusi Sains, Terj.Tjun

Surjaman, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kuntowijoyo. (2001), Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya,

Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda,

Bandung.

Nasution, S. (2003), Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito,

Bandung,

Nawawi, Hadari H. (1990), Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University

Press, Yogyakarta.

Peursen, Van (1976), Strategi Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta

Piliang, Yasraf Amir. (2010), Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-

Batas Kebudayaan, Matahari, Bandung.

Read, Herbert. (2000), Seni Arti Dan Problematikanya, Duta Wacana University

Press,Yogyakarta.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2011), Metodologi Penelitian Seni. Cipta Prima

Nusantara, Semarang, Jawa Tengah.

Ryan, Bartholommew, Jhon. (1999), Alif Lam Mim, Kearifan Masyarakat Sasak,

Tiara Wacana, Yogyakarta.

Sarosa, Samiaji. (2012), Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar,Indeks, Jakarta.

Siregar, Aminudin.(2018), Melacak Lukisan Palsu, Ed. Syakieb Sungkar, Seno

Joko, Wicaksono Adi, Kepustakan Populer Gramedia, Jakarta

Soedarso, SP. (2000), Sejarah perkembangan Seni Rupa Modern, Badan penerbit

ISI Yogyakarta

____________ (1988), Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi. Saku

Dayar Sana, Yogyakarta.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 7: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

188

Spanjaard, Helena. (2018), Cita-cita seni Lukis Indonesia Modern 19901995:

Sebuah Kreasi Identitas Kultural Nasional, Penerbit Ombak,

Yogyakarta.

Susanto, Mikke. (1998), Pengsong, The Rites and Romanticism of Lombok Island,

Pengsong Gallery, Lombok.

____________(2011), Diksi Rupa, DictiArt Lab & Djagad Art House,

Yogyakarta.

Taufan, Naniek.(2009), “Langkah Pariwisata NTB Menerobos Pasar Dunia”,

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, 2009, Mataram

Wacana, Lalu. (1991), Sejarah Kebangkitan Nasional Derah Nusa Tenggara

Barat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lombok.

Wolff, Janet. (1981), The Social Production of Art, St. Martin Press, New York.

Yuliman, Sanento.(2001), Dua Seni Rupa: Serpihan Tulisan, Yayasan Kalam,

Jakarta.

_______________(1976), Seni Lukis Indonsia Baru: Sebuah Pengantar, Dewan

Kesenian Jakarta, Jakarta.

_____________(1979), Seni Lukis Indonesia Baru, Dewan Kesenian Jakarta,

Jakarta.

Yusuf Ahmad Mukhlis. (1981), Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto

dalam Berita”, Buku VI, Antara Pustaka Utama, Jakarta.

Zakaria, Fathurrahman. (1998), Mozaik Budaya Orang Mataram, Yayasan

Sumurmas “Al-Hamady”, Mataram.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 8: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

189

SUMBER KATALOG DAN MEDIA CETAK

Andre, Tubagus, (2001), “ Pameran Lombok di atas Kanvas”, Galeri Nasional

Jakarta

Anonim (2007), “Perlu ada Galleri untuk Seniman”, Lombok Post.

__________,(2005), “ Pameran seni Rupa Etnik”Taman Budaya Nusa Tenggara

Barat.

Fathurrahman, Lalu, Agus. (2004) “Taman Budaya Butuh Dukungan Seniman”.

Koran Mataram.

_____________(2008) “Pameran Tetap Taman Budaya Nusa Tenggara Barat”,

Mataram.

Gunalan, Sasih. (2018)” Membantunya Alam Batu Satar Tacik”, Jurnal Harmony,

Univeritas Muhammadiyah Makassar

___________(2017), Pameran “Rime In Time” Hotel Shantika, Mataram.

Pribadi, Majas.(2008), ”Pasang Surut Seni Rupa Lombok”. Majalah Visual Art.

Santoso Budi.S. (2010), “Lombok Tegangan Estetika, Pasar Rekonsiliasi”

Majalah Visual Art.

Sila, Wayan. (2017), Seminar Nasional, Khasanah Seni Rupa Lombok, Lombok.

Wisetrotomo, Suwarno. (2001), Pameran Seni rupa Modern Nusantara, Karya 90

Perupa dalam 20 Provinsi, Katalog Pameran, Galeri Nasional Indonesia.

Katalog Pameran.(2011),” Tepian Masa” Museum Nusa Tenggara Barat.

Katalog Pameran. (2002) “ Komunitas XI”, Museum Nusa Tenggara Barat.

Katalog Pameran. (2009), “Warna Rupa”, Galeri Taman Budaya Nusa Tenggara

Barat.

Katalog Pameran,(2005), “Intercurtural”, Intan Lombok Village Senggigi.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 9: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

190

Katalog Pameran, (2000), Lintas Nusa Tenggara Barat Dalam Ekspresi”, Taman

Budaya Bali.

Katalog Pameran, (1977), “Pameran Pelukis Indonesia Muda” Taman Ismail

Marzuki Jakarta.

Katalog Pameran , (2001), “Lombok di atas Kanvas” Galeri Nasional Jakarta

Katalog Pameran (2008) “Pameran Tetap Taman Budaya” Galeri Taman Budaya

Nusa Tenggara Barat

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 10: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

191

DAFTAR NARASUMBER

1. Bambang Prasetya

Bambang Prasetya, seniman kelahiran 27 Mei 1971. Memulai aktivitas

berkesenian pada tahun 1980-an hingga kini mengelola ruang seni “Mantez Art

Gallery” di destinasi pariwisata di daerah Senggigi.

2. Esti Ebhi Evolisa

Esti Ebhi Evolisa kelahiran Belitar, Jawa Timur. Esti Ebhi Evolisa merupakan

seniman perempuan dan mantan Pegawai Taman Budaya Nusa Tenggara Barat

sejak 1992. Aktif mengadakan pameran dibeberapa kota di Indonesia.

3. I Gusti Bagus Lingsartha

I Gusti Bagus Lingsartha, merupakan seniman kelahiran 30 Maret 1965. I Gusti

Bagus Lingsartha, menempuh pendidikan seni rupa di Institut Seni Indonesia

Yogyakarta. I Gusti Bagus Lingsartha juga merupakan seniman akademis di

Lombok, yang sekaligus merupakan anak dari seniman senior I Gusti Bagus

Kebon.

4. I Ketut Karyana

I Ketut Karyana, merupakan seniman kalahiran 12 Desember 1969. Memulai

aktivitas kesenian melalui berbagai kegiatan kesenian salah satunya ialah melalui

aktivitas kesenian di bawah naungan BKKNI NTB. Kegiatan kesenian Ketut

Karyana, terus ditekuni dengan membuka ruang seni Karyana Art Studio di

Senggigi

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 11: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

192

5. I Nyoman Mantra Ardhana

I Nyoman Mantra Ardhana, salah satu seniman Lombok kelahiran 22 Agustus

1971, yang sekaligus merupakan putra seniman senior Wayan Pengsong.

Menyelesaikan studi akdemik kesenian di FSRD ISI Yogyakarta. I Nyoman

Mantra Ardhana juga salah satu narasumber pengarsipan kegiatan kesenian yang

dikelola IVAA.

6. I Wayan Gerdeg

I Wayan Gerdeg, salah satu seniman Abstrak Lombok, kelahiran, 21 Januari 1969.

Menyelesaikan studi akdemik kesenian di Institut Teknhnologi Bandung. I Wayan

Gerdeg juga merupakan putra pertama dari seniman I Wayang Pengsong

7. Lalu Agus Fathurrahman

Lalu Agus Fathurrahman lahir di sengkoal 17 Agustus 1957. merupakan seorang

budayawan, seniman dan penulis yang cukup produktif. Lalu Agus Fathurrahman

juga merupakan salah satu mantan kepala Taman Budaya Nusa Tenggara Barat.

8. Lalu Syaukani

Lalu Syaukani lahir 18 Februari 1966. Lalu Syaukani merupakan seniman

otodidak yang menyelesaikan studi pada fakultas Hukum Universitas Mataram.

Memulai aktivitas melalui berbagai kegiatan pameran dibeberapa kota di

Indonesia seperti, Jakarta, Bali, Malaysia, Paris dan Singapore.

9. Majas Pribadi

Majas Pribadi merupakan pegiat seni di Nusa Tenggara Barat dan banyak menulis

tentang kesenian salah satunya ialah terkait perkembangan seni rupa di Lombok,

yang telah dipublikasikan salah satunya ialah majalah Visual Art.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 12: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

193

10. Nengah Kisid

Nengah Kisid, lahir 21 April 1957 merupakan salah satu seniman akademis dan

pemilik Galeri Kisid di Tanjung Karang Ampenan. Memulai kegiatan kesenian

sejak 1980-an melalui berbagai kegiatan pameran.

11. Paox Iben

Paox Iben merupakan pekerja seni yang intens menulis beberapa buku. Selain itu

Paox Iben juga menjadi pemerhati seni di Lombok, serta kerap menjadi beberapa

pembicara seminar kebudayaan dan kesenian

12. Tarfi Abdullah

Tarfi Abdullah, lahir 1 Nopember 1944. Tarfi Abdullah merupakan seniman

senior Lombok yang sekaligus pemilik ruang seni Tarfi Studio di kota Mataram.

pendidikan terakhir ASRI Yogyakarta.

13. Zaeni Mohammad

Zaeni Mohammad merupakan seniman dan pegiat seni yang cukup produktif di

Nusa tenggara Barat. selain itu Zaeni Mohammad merupakan staf pegawai Taman

Budaya Nusa Tenggara barat.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 13: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

194

INVENTARIS DATA KEGIATAN PAMERAN SENI RUPA DI LOMBOK DARI TAHUN 1960 HINGGA 1990

(Berdasarkan Dokumentasi Katalog)

No Kegiatan Pameran Perserta Tempat Tahun

1 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon dkk GNI Mataram 1963

2 Pameran Tunggal I Wayan Pengsong Mataram 1972

3 Pameran Tunggal I Wayan Pengsong Gedung Wanita Mataram 1973

4 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur

Mataram 1974

5 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur, dkk

Hotel Suaranadi 1975

6 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur, dkk

Hotel Suaranadi 1976

7 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur,

Tarfi Abdullah, dkk

Gelanggang Mahasiswa

Lombok Mataram

1983

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 14: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

195

8 Pameran Bersama Nengah Kisid dkk Taman Budaya Nusa

Tenggara Barat

1985

9 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur,

Tarfi Abdullah, Nengah Kisid, dkk

Hotel Granada 1987

10 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Tarfi Abdullah, Nengah

Kisid, dkk

Museum Nusa Tenggara

Barat

1988

11 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan

Pengsong, Abdurahman Mansur,

Tarfi Abdullah, dkk

Selong Lombok Timur 1989

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 15: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

197

Penulis bersama Lalu Syaukani di kediaman Lalu Syaukani, 2018

Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan

Penulis bersama Lalu Agus Fathurrahman di Rumah Seni Lombok, 2018

Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 16: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

198

Penulis bersama Bambang Prasetya di Mantez Art Gallery, 2018

Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan

Penulis bersama Soewito Moekarni di Saweron Art Gallery, 2018

Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Page 17: PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/4113/5/BAB V.pdfmunculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi dan tutur Sasak,seperti pada

199

Penulis bersama Zaeni Mohammad di Taman Budaya NTB, 2018

Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA