Upload
tranbao
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
182
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini berfokus pada perkembangan seni rupa modern di Lombok
pada tahun 1960 hingga 1990. Menggunakan pendekatan sejarah pada aspek
sosiohistoris dengan hasil penelitian bahwa, perkembangan seni rupa modern di
Lombok merupakan sebuah pola baru dalam berkesenian yang sebelumnya
dilingkupi oleh perkembangan seni rupa tradisi yang begitu kental melingkupi
kehidupan masyarakat lombok pada waktu itu.
Perkembangan sosiologis pada dekede 1960-an di Lombok menjadi faktor
penyumbang munculnya karya seni modern di Lombok, dengan hadirnya para
seniman pendatang sebagai pengaruh dari mulai terpecahnya Lombok dengan
daerah Bali. Pertumbuhan geliat seni rupa modern di Lombok, yang didominasi
oleh corak realis melandasi pengklasifikasian periode ini sebagai periode
realisme. Perkembangan sosiokutural yang ada pada dekade tersebut juga
memicu, munculnya beragam tema karya lukis. Salah satunya ialah dengan
munculnya corak karya lukis dengan tema tradisi yang bersumber dari mitologi
dan tutur Sasak,seperti pada lukisan I Gusti Bagus Kebon.
Tema tersebut berjalan beriringan denan berbagai tema lain , seperti tema
lingkungan sekitar dan kehidupan masyarakat sosial yang ada. Tema karya lukis
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
183
semacam ini, didominasi oleh para seniman pendatang yang notebenenya bukan
merupakan seniman kelahiran pulau Lombok, seperti Abdurahman Mansur, dan
Abdullah Siddiq. Begitu kuatnya corak realisme yang berkembang, pada
periode awal, memiliki pengaruh yang kuat pada karya seniman lain pada
periode berikutnya.
Pada dekade 1970-an, geliat kesenian mulai menunjukan harapan baru
dengan meunculnya berbagai corak karya, yang menitik beratkan pada ungkapan
lirisme setiap personal. Hal ini melandasi penamaan periode kedua ini, sebagai
periode lirisme rintisan dengan penjabaran keberadaan corak yang
mengedepankan ungkapan (lirisme) sebagai titik penting para seniman untuk
dapat berkarya dengan karakter khas masing-masing. Seperti yang dapat kita
lihat pada karya beberapa seniman periode kedua I Wayan Pengsong, Tarfi
Abdullah, Gani selim, Tarfi Hidjaz, I Putu Nurdita, Nahuddin Abdullah dan
beberapa nama yang lain. Keberagaman corak yang berkembang pada periode
ini, ditopang oleh perkembangan sosiologis masyarakat Lombok pada waktu itu,
untuk mulai menggali potensi budaya sendiri. Hal demikian tentu sejalan dengan
program pemerintah orde baru yang mulai mencanangkan pilar kesenian
nasional melalui berbagai pundi dan khazanah kesenian yang ada pada setiap
daerah, salah satunya di pulau Lombok.
Keberagaman corak pada periode ini terus berlanjut pada periode
selanjutnya yaitu periode lirisme universal. Karakter dan ciri khas dari periode
ini ialah mulai tumbuhnya beragam corak karya, yang dimotori oleh berbagai
seniman lintas disiplin seni. Di samping itu Pada periode ini, juga dapat
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
184
ditemukan berbagai pengaruh seniman sebelumnya yang terus dipertahankan
oleh senima periode ketiga ini, sebagai bagian dari pola penciptaanya.
Geliat dan hasrat untuk menemukan sesuatu yang baru menjadi titik tolak
para seniman periode ini untuk mulai berkarya keluar dari media konvensional
media sebelumnya yang didominasi oleh media kanvas dan kertas. Kejenuhan
dalam mengungkapkan bahasa visual melalui media dua dimensi memicu
berbagai eksplorasi yang dilakukan seniman pada periode ini, untuk berkarya
yang bukan hanya menggunakan warna dan unsur visual yang lainnya. Hal yang
demikian terus berlanjut hingga pada sebuah titik mulai diperkenalkanya seni
rupa perfomance art sebagai media ekpresi yang baru dalam perkembangan seni
rupa modern di Lombok.
Pengaruh pencarian berbagai eksplorasi media dan bahasa ungkap yang
dilakukan seniman periode ketiga ini, salah satunya ialah dipengaruhi oleh mulai
berkembangnya dunia pariwisata yang ada. Dengan dibangunya berbagai
infrastruktur pendukung seperti hotel dan beberapa art shop. Jejak-jejak
pengaruh periode ketiga ini, menjadi embrio berkembangya seni rupa modern di
Lombok seperti yang dapat diihat hingga saat ini.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
185
B. Saran
Saran-saran dalam penelitian ini dapat ditulis menyangkut berbagai hal beberapa
diantaranya ialah :
1. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi sebuah semangat buat para
peneliti yang lain untuk terus mengurai perkembangan seni rupa modern di
Lombok dalam berbagai aspek.
2. Dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian yang pertama mengkaji
tentang perkembangan seni rupa modern di Lombok dari tahun 1960
hingga 1990, maka saran dan kritik untuk menyempurnakan penelitian ini
sekiranya dapat diberikan dari berbagai pihak salah satunya ialah dosen
pembimbing.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
186
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Aktif,
Rineka Cifta, Jakarta.
Bagus, Lorens. (2005), Kamus Filsafat, gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Becker, Howard. (1984), Art World, University Of California Press, London
England
Burhan, Agus, (2013). Seni rupa Indonesia Masa Jepang Sampai Lekra, UNS
Press, Surakarta.
______________ (2009). Pelukis-Pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif
Sosiohistoris, BPS ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
______________(2014). Masterpieces of The National Gallery of Indonesia,
Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
_____________(2008) Perkembangan Seni Lukis Mooi Indie Sampai Persagi di
Batavia 1900-1942, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Denzin, Norman K, Yvonna S. Lincoln. (2009), Handbook of Qualitative
Research, Pustaka pelajar, Yogyakarta.
Fathurrahman, Agus. (2017), Kosmologi Sasak Risalah Inen Paer, Penerbit
Genius, Mataram NTB.
__________________(2016). Membaca Arsitektur Sasak, Penerbit Genius,
Mataram NTB.
Hariwijaya, M. (2008), Cara mudah menyusun Proposal Skripsi Tesis dan
Disertasi, Pararaton, Jakarta.
Hauser, Arnold. (1982), The sociology of Art, The University of Chicago Press,
Chicago.
Holt, Claire. (1967) Melacak Jejak perkembangan Seni Di Indonesia, Terj. R.M.
Soedarsono, Artline, Bandung.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
187
Ismaun.(2005), Pengantar Belajar sejarah sebagai Ilmu, Historia Utama Press,
Bandung.
Jazuli, M.(2014), Sosiologi Seni; Pengantar dan Model Studi Seni, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Kartodirdjo, Sartono. (1993), Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,
Gramedia, Jakarta.
Kuhn, Thomas.( 1989), Peran Paradigma dalam Revolusi Sains, Terj.Tjun
Surjaman, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Kuntowijoyo. (2001), Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya,
Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Rosda,
Bandung.
Nasution, S. (2003), Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito,
Bandung,
Nawawi, Hadari H. (1990), Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Peursen, Van (1976), Strategi Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta
Piliang, Yasraf Amir. (2010), Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-
Batas Kebudayaan, Matahari, Bandung.
Read, Herbert. (2000), Seni Arti Dan Problematikanya, Duta Wacana University
Press,Yogyakarta.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2011), Metodologi Penelitian Seni. Cipta Prima
Nusantara, Semarang, Jawa Tengah.
Ryan, Bartholommew, Jhon. (1999), Alif Lam Mim, Kearifan Masyarakat Sasak,
Tiara Wacana, Yogyakarta.
Sarosa, Samiaji. (2012), Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar,Indeks, Jakarta.
Siregar, Aminudin.(2018), Melacak Lukisan Palsu, Ed. Syakieb Sungkar, Seno
Joko, Wicaksono Adi, Kepustakan Populer Gramedia, Jakarta
Soedarso, SP. (2000), Sejarah perkembangan Seni Rupa Modern, Badan penerbit
ISI Yogyakarta
____________ (1988), Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi. Saku
Dayar Sana, Yogyakarta.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
188
Spanjaard, Helena. (2018), Cita-cita seni Lukis Indonesia Modern 19901995:
Sebuah Kreasi Identitas Kultural Nasional, Penerbit Ombak,
Yogyakarta.
Susanto, Mikke. (1998), Pengsong, The Rites and Romanticism of Lombok Island,
Pengsong Gallery, Lombok.
____________(2011), Diksi Rupa, DictiArt Lab & Djagad Art House,
Yogyakarta.
Taufan, Naniek.(2009), “Langkah Pariwisata NTB Menerobos Pasar Dunia”,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, 2009, Mataram
Wacana, Lalu. (1991), Sejarah Kebangkitan Nasional Derah Nusa Tenggara
Barat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lombok.
Wolff, Janet. (1981), The Social Production of Art, St. Martin Press, New York.
Yuliman, Sanento.(2001), Dua Seni Rupa: Serpihan Tulisan, Yayasan Kalam,
Jakarta.
_______________(1976), Seni Lukis Indonsia Baru: Sebuah Pengantar, Dewan
Kesenian Jakarta, Jakarta.
_____________(1979), Seni Lukis Indonesia Baru, Dewan Kesenian Jakarta,
Jakarta.
Yusuf Ahmad Mukhlis. (1981), Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto
dalam Berita”, Buku VI, Antara Pustaka Utama, Jakarta.
Zakaria, Fathurrahman. (1998), Mozaik Budaya Orang Mataram, Yayasan
Sumurmas “Al-Hamady”, Mataram.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
189
SUMBER KATALOG DAN MEDIA CETAK
Andre, Tubagus, (2001), “ Pameran Lombok di atas Kanvas”, Galeri Nasional
Jakarta
Anonim (2007), “Perlu ada Galleri untuk Seniman”, Lombok Post.
__________,(2005), “ Pameran seni Rupa Etnik”Taman Budaya Nusa Tenggara
Barat.
Fathurrahman, Lalu, Agus. (2004) “Taman Budaya Butuh Dukungan Seniman”.
Koran Mataram.
_____________(2008) “Pameran Tetap Taman Budaya Nusa Tenggara Barat”,
Mataram.
Gunalan, Sasih. (2018)” Membantunya Alam Batu Satar Tacik”, Jurnal Harmony,
Univeritas Muhammadiyah Makassar
___________(2017), Pameran “Rime In Time” Hotel Shantika, Mataram.
Pribadi, Majas.(2008), ”Pasang Surut Seni Rupa Lombok”. Majalah Visual Art.
Santoso Budi.S. (2010), “Lombok Tegangan Estetika, Pasar Rekonsiliasi”
Majalah Visual Art.
Sila, Wayan. (2017), Seminar Nasional, Khasanah Seni Rupa Lombok, Lombok.
Wisetrotomo, Suwarno. (2001), Pameran Seni rupa Modern Nusantara, Karya 90
Perupa dalam 20 Provinsi, Katalog Pameran, Galeri Nasional Indonesia.
Katalog Pameran.(2011),” Tepian Masa” Museum Nusa Tenggara Barat.
Katalog Pameran. (2002) “ Komunitas XI”, Museum Nusa Tenggara Barat.
Katalog Pameran. (2009), “Warna Rupa”, Galeri Taman Budaya Nusa Tenggara
Barat.
Katalog Pameran,(2005), “Intercurtural”, Intan Lombok Village Senggigi.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
190
Katalog Pameran, (2000), Lintas Nusa Tenggara Barat Dalam Ekspresi”, Taman
Budaya Bali.
Katalog Pameran, (1977), “Pameran Pelukis Indonesia Muda” Taman Ismail
Marzuki Jakarta.
Katalog Pameran , (2001), “Lombok di atas Kanvas” Galeri Nasional Jakarta
Katalog Pameran (2008) “Pameran Tetap Taman Budaya” Galeri Taman Budaya
Nusa Tenggara Barat
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
191
DAFTAR NARASUMBER
1. Bambang Prasetya
Bambang Prasetya, seniman kelahiran 27 Mei 1971. Memulai aktivitas
berkesenian pada tahun 1980-an hingga kini mengelola ruang seni “Mantez Art
Gallery” di destinasi pariwisata di daerah Senggigi.
2. Esti Ebhi Evolisa
Esti Ebhi Evolisa kelahiran Belitar, Jawa Timur. Esti Ebhi Evolisa merupakan
seniman perempuan dan mantan Pegawai Taman Budaya Nusa Tenggara Barat
sejak 1992. Aktif mengadakan pameran dibeberapa kota di Indonesia.
3. I Gusti Bagus Lingsartha
I Gusti Bagus Lingsartha, merupakan seniman kelahiran 30 Maret 1965. I Gusti
Bagus Lingsartha, menempuh pendidikan seni rupa di Institut Seni Indonesia
Yogyakarta. I Gusti Bagus Lingsartha juga merupakan seniman akademis di
Lombok, yang sekaligus merupakan anak dari seniman senior I Gusti Bagus
Kebon.
4. I Ketut Karyana
I Ketut Karyana, merupakan seniman kalahiran 12 Desember 1969. Memulai
aktivitas kesenian melalui berbagai kegiatan kesenian salah satunya ialah melalui
aktivitas kesenian di bawah naungan BKKNI NTB. Kegiatan kesenian Ketut
Karyana, terus ditekuni dengan membuka ruang seni Karyana Art Studio di
Senggigi
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
192
5. I Nyoman Mantra Ardhana
I Nyoman Mantra Ardhana, salah satu seniman Lombok kelahiran 22 Agustus
1971, yang sekaligus merupakan putra seniman senior Wayan Pengsong.
Menyelesaikan studi akdemik kesenian di FSRD ISI Yogyakarta. I Nyoman
Mantra Ardhana juga salah satu narasumber pengarsipan kegiatan kesenian yang
dikelola IVAA.
6. I Wayan Gerdeg
I Wayan Gerdeg, salah satu seniman Abstrak Lombok, kelahiran, 21 Januari 1969.
Menyelesaikan studi akdemik kesenian di Institut Teknhnologi Bandung. I Wayan
Gerdeg juga merupakan putra pertama dari seniman I Wayang Pengsong
7. Lalu Agus Fathurrahman
Lalu Agus Fathurrahman lahir di sengkoal 17 Agustus 1957. merupakan seorang
budayawan, seniman dan penulis yang cukup produktif. Lalu Agus Fathurrahman
juga merupakan salah satu mantan kepala Taman Budaya Nusa Tenggara Barat.
8. Lalu Syaukani
Lalu Syaukani lahir 18 Februari 1966. Lalu Syaukani merupakan seniman
otodidak yang menyelesaikan studi pada fakultas Hukum Universitas Mataram.
Memulai aktivitas melalui berbagai kegiatan pameran dibeberapa kota di
Indonesia seperti, Jakarta, Bali, Malaysia, Paris dan Singapore.
9. Majas Pribadi
Majas Pribadi merupakan pegiat seni di Nusa Tenggara Barat dan banyak menulis
tentang kesenian salah satunya ialah terkait perkembangan seni rupa di Lombok,
yang telah dipublikasikan salah satunya ialah majalah Visual Art.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
193
10. Nengah Kisid
Nengah Kisid, lahir 21 April 1957 merupakan salah satu seniman akademis dan
pemilik Galeri Kisid di Tanjung Karang Ampenan. Memulai kegiatan kesenian
sejak 1980-an melalui berbagai kegiatan pameran.
11. Paox Iben
Paox Iben merupakan pekerja seni yang intens menulis beberapa buku. Selain itu
Paox Iben juga menjadi pemerhati seni di Lombok, serta kerap menjadi beberapa
pembicara seminar kebudayaan dan kesenian
12. Tarfi Abdullah
Tarfi Abdullah, lahir 1 Nopember 1944. Tarfi Abdullah merupakan seniman
senior Lombok yang sekaligus pemilik ruang seni Tarfi Studio di kota Mataram.
pendidikan terakhir ASRI Yogyakarta.
13. Zaeni Mohammad
Zaeni Mohammad merupakan seniman dan pegiat seni yang cukup produktif di
Nusa tenggara Barat. selain itu Zaeni Mohammad merupakan staf pegawai Taman
Budaya Nusa Tenggara barat.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
194
INVENTARIS DATA KEGIATAN PAMERAN SENI RUPA DI LOMBOK DARI TAHUN 1960 HINGGA 1990
(Berdasarkan Dokumentasi Katalog)
No Kegiatan Pameran Perserta Tempat Tahun
1 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon dkk GNI Mataram 1963
2 Pameran Tunggal I Wayan Pengsong Mataram 1972
3 Pameran Tunggal I Wayan Pengsong Gedung Wanita Mataram 1973
4 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur
Mataram 1974
5 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur, dkk
Hotel Suaranadi 1975
6 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur, dkk
Hotel Suaranadi 1976
7 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur,
Tarfi Abdullah, dkk
Gelanggang Mahasiswa
Lombok Mataram
1983
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
195
8 Pameran Bersama Nengah Kisid dkk Taman Budaya Nusa
Tenggara Barat
1985
9 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur,
Tarfi Abdullah, Nengah Kisid, dkk
Hotel Granada 1987
10 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Tarfi Abdullah, Nengah
Kisid, dkk
Museum Nusa Tenggara
Barat
1988
11 Pameran Bersama I Gusti Bagus Kebon, I Wayan
Pengsong, Abdurahman Mansur,
Tarfi Abdullah, dkk
Selong Lombok Timur 1989
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
197
Penulis bersama Lalu Syaukani di kediaman Lalu Syaukani, 2018
Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan
Penulis bersama Lalu Agus Fathurrahman di Rumah Seni Lombok, 2018
Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
198
Penulis bersama Bambang Prasetya di Mantez Art Gallery, 2018
Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan
Penulis bersama Soewito Moekarni di Saweron Art Gallery, 2018
Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
199
Penulis bersama Zaeni Mohammad di Taman Budaya NTB, 2018
Sumber Dokumentasi Pribadi Sasih Gunalan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA