33
PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

  • Upload
    raleigh

  • View
    202

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa :. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI)

BAGI DOSEN

Page 2: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa :

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan  dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan–teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat.

Dosen sebagai tenaga pendidikan, juga sebagai tenaga professional

yang bertugas dengan kegiatan pokok, yaitu (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan proses, (3) penilaian hasil pembelajaran, (4)

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan (5) penelitian juga

melaksanakan tugas tambahan dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 3: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

dosen merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam

proses pembelajaran, dan secara langsung mempengaruhi

peningkatan kualitas belajar mahasiswa.

Agar dapat berfungsi secara profesional, seorang dosen hendaknya

memiliki tiga kompetensi, yaitu penguasaan bidang ilmu,

keterampilan kurikulum, dan keterampilan pedagogis (pembelajaran

dan pengembangan cara mensikapi pemahaman materi ajar).

Page 4: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional

(PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA)

untuk dosen senior merupakan dua buah program pelatihan yang

dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kompetensi

profesional dosen dalam memangku jabatan fungsional, terutama

dalam peningkatan keterampilan pedagogis.

Hasil Pelatihan Pekerti – AA berupa :

Sertifikat nilai kum = 1 (setara ijasah ) dan Tugas mandiri nilai kum

± 4 (disesuaikan jam kegiatan) setara dengan bidang pengajaran

Page 5: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN / ANALISIS PEMBELAJARAN

ANALISIS PEMBELAJARAN : proses penjabaran perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara

logis dan sistematis.

Page 6: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

MANFAAT TAKSONOMI TUJUAN/ANALISIS PEMBELAJARAN

AGAR ADA KEJELASAN TERMINOLOGI TUJUAN YANG

DIGUNAKAN DALAM TUJUAN/ANALISIS PEMBELAJARAN ;

SEBAB TUJUAN PEMBELAJARAN BERFUNGSI MEMBERIKAN

ARAH KEPADA PROSES BELAJAR DAN MENENTUKAN

PERILAKU YANG DIANGGAP SEBAGAI BUKTI HASIL BELAJAR.

SEBAGAI ALAT YANG AKAN MEMBANTU DOSEN DALAM

MENDESKRIPSIKAN DAN MENYUSUN TES, TEHNIK PENILAIAN

DAN EVALUASI

Page 7: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

KAWASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

KOGNITIF

AFEKTIF

PSIKOMOTOR

Page 8: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TUJUAN PEMBELAJARAN BERSIFAT KOGNITIF ( C)

Berorientasi kepada kemampuan berpikir , meliputi

kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu “

mengingat “, sampai dengan kemampuan untuk “

memecahkan masalah (problem solving) “.

Tujuan pembelajaran KOGNITIF , menuntut mahasiswa

untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan,

metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk

memecahkan masalah tersebut.

Page 9: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TUJUAN PEMBELAJARAN BERSIFAT AFEKTIF (A)

Tujuan pembelajaran AFEKTIF berhubungan dengan “ perasaan”,

“emosi”, “ sistem nilai “, dan “ sikap hati “ (attitude) yang

menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.

Tujuan pembelajaran AFEKTIF terdiri dari yang paling sederhana, yaitu “

memperhatikan sesuatu fenomena”, sampai dengan yang kompleks

yang merupakan faktor internal seseorang, seperti kepribadian dan

hati nurani.

Tujuan pembelajaran AFEKTIF sering disebut sebagai : minat, sikap hati,

sikap menghargai, sistem nilai dan kecenderungan emosi.

Page 10: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TUJUAN PEMBELAJARAN BERSIFAT PSIKOMOTOR (P)

Tujuan pembelajaran PSIKOMOTOR berorientasi kepada

ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota

tubuh atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi

nyata antara syaraf dan otot (neo Mascular).

Tujuan pembelajaran PSIKOMOTOR biasanya dihubungkan

dengan “ latihan menulis”, berbicara, berolah raga, serta

mata kuliah yang berhubungan dengan ketrampilan.

Lihat ranah-ranah……….

Page 11: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TAKSONOMI TUJUAN KOGNITIF

Bloom mengelompokkan ke dalam enam (6) kategori yang mencakup

kompetensi keterampilan intelektual dari yang sederhana (tingkat

pengetahuan) sampai dengan yang paling kompleks (tingkat evaluasi)

Ke enam kategori ini , diasumsikan bersifat hierarkis, yang berarti tujuan

pada level yang tinggi dapat dicapai hanya apabila tujuan pada level yang

lebih rendah telah dikuasai

Page 12: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

1. PENGETAHUAN/PENGENALAN Tujuan instruksional pada level ini menuntut mahasiswa untuk mampu

mengingat (recall) informasi yang diterima sebelumnya , misalnya : fakta, terminology, rumus, strategi pemecahan masalah dsb

2. PEMAHAMAN Tujuan pada kategori ini berhubungan dengan kemampuan untuk

menjelaskan pengetahuan/ informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri .

Dalam hal ini , mahasiswa diharapkan untuk menterjemahkan , atau

menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri

3. PENERAPAN Merupakan kemampuan menggunakan atau menerapkan informasi yang telah

dipelajari ke dalam situasi atau konteks yang lain atau yang baru .

contohnya : menyusun kuesioner penelitian untuk skripsi merupakan penerapan prinsip-prinsip penyusunan instrument penelitian yang sebelumnya telah dipelajari mahasiswa dalam mata kuliah metode penelitian

Page 13: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

4. ANALISIS Merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi , memisahkan dan membedakan komponen2 atau elemen suatu fakta , konsep , pendapat , asumsi , hipotesa atau kesimpulan dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi . Dalam hal ini, mahasiswa diharapkan untuk menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar , prinsip atau prosedur yang telah dipelajari contoh : analisa terhadap karya tulis mahasiswa .

5. SINTESIS Tujuan instruksional level ini menuntut mahasiswa untuk mampu mengkombinasikan bagian atau elemen ke dalam suatu kesatuan struktur yang lebih besar . contoh : Menulis esay tentang “ Perwujudan Bhineka Tunggal Ika dalam Masyarakat Indonesia “ , mahasiswa harus melihat dari berbagai aspek sosial , budaya dan ekonomi .

Page 14: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

6. EVALUASI

Tujuan Instruksional level ini , merupakan tujuan yang paling tinggi tingkatannya , yang mengharapkan mahasiswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu

Sebagai Contoh : kemampuan mengevaluasi suatu program video apakah memenuhi syarat sebagai program instruksional yang baik atau tidak .

Tujuan tingkat evaluasi yaitu : mahasiswa harus mempertimbangkan mahasiswa harus mempertimbangkan dari segi isi, strategi presentasi, budaya , karakteristik pengguna dsb.

Dalam hal ini kriteria program yang baik harus terlebih dahulu jelas bagi mahasiswa

Page 15: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TAKSONOMI TUJUAN AFEKTIF

Krathwohl , Bloom & Masia (1964) , mengembangkan taksonomi tujuan , yang berorientasikan kepada perasaan (afektif) . Taksonomi ini menggambarkan proses seseorang di dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu yang menjadi pedoman bagi nya dalam bertingkah laku

Krathwohl , mengelompokkan tujuan AFEKTIF ke dalam 5 (lima) Kelompok, yaitu :1.PENGENALAN (Receiving)

2.PEMBERIAN RESPON (Responding)3. PENGHARGAAN TERHADAP NILAI (Valuing)

4.PENGORGANISASIAN (organization) 5.PENGALAMAN (characterization)

Pengelompokkan ini bersifat hierarkhis, dimulai dari tingkat yang paling rendah (sederhana) sampai ke tingkat lebih tinggi

Makin tinggi tingkat tujuan dalam hierarkhi , semakin besar keterlibatan dan komitmen seseorang terhadap tujuan tersebut .

Page 16: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

1. PENGENALAN/ PENERIMAAN (Receiving)Tujuan Instruksional level AFEKTIF, mengharapkan mahasiswa untuk mengenal,

bersedia menerima dan memperhatikan berbagai stimulus.Dalam hal ini , mahasiswa bersikap pasif, sekedar mendengarkan atau

memperhatikan saja .

2. PEMBERIAN RESPON (Responding) Keinginan untuk berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap gagasan, benda atau

sistem nilai , lebih dari sekedar pengenalan biasa.Dalam hal ini mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan prilaku yang diminta,

misalnya : berpartisipasi, patuh atau memberikan tanggapan secara sukarela bila diminta.

3. PENGHARGAAN TERHADAP NILAI (Valuing)Penghargaan terhadap suatu nilai adalah perasaan, keyakinan atau anggapan

bahwa suatu gagasan, benda atau cara berpikir tertentu mempunyai nilai.Dalam hal ini mahasiswa secara konsisten berprilaku sesuai dengan suatu nilai ,

meskipun tidak ada pihak lain yang meminta, atau mengharuskan .

Page 17: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

4. PENGORGANISASIAN (Organization)Menunjukkan adanya saling berhubungan antara nilai-nilai tertentu dalam

suatu sistem nilai, serta menentukan nilai mana yang mempunyai prioritas lebih tinggi daripada nilai yang lain .

Dalam hal ini, mahasiswa menjadi Commited terhadap suatu nilai . Mahasiswa diharapkan untuk mengorganisasikan berbagai nilai yang dipilihnya

ke dalam suatu sistem nilai dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai tersebut .

5. PENGAMALAN (Characterization) Pengamalan berhubungan dengan pengorganisasian dan pengintegrasian nilai-

nilai ke dalam suatu sistem nilai pribadi ; dan diperlihatkan melalui perilaku yang konsisten dengan sistem nilai tersebut

Pada tingkat afektif, mahasiswa diharapkan mencapai perilaku-perilaku yang dapat diintegrasikan kedalam filsafat hidup dan konsisten dengan filsafat hidup tersebut.

Page 18: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TAKSONOMI TUJUAN PSIKOMOTOR

HARROW (1972) mengembangkan kawasan PSIKOMOTOR, dengan menyusun tujuan PSIKOMOTOR ke dalam lima (5) tingkatan hierarki , yaitu :

1.MENIRU (Immitation) Pada tingkatan ini mahasiswa diharapkan dapat meniru suatu prilaku yang dilihatnya .

2. MANIPULASI (Manipulation) Tingkat ini mengharapkan mahasiswa dapat melakukan suatu perilaku tanpa bantuan visual seperti pada tingkat MENIRU.

Dalam hal ini, mahasiswa diberi petunjuk berupa tulisan atau instruksi verbal dan diharapkan melakukan tindakan (prilaku) yang diminta..

Page 19: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

3. KETETAPAN GERAKAN (Precision) Pada tingkat ini mahasiswa diharapkan melakukan suatu perilaku tanpa menggunakan contoh visual maupun petunjuk tertulis dan dapat melakukannya dengan lancar, tepat , seimbang dan akurat .

4. ARTIKULASI (Articulation) Tingkatan ini mengharapkan mahasiswa dapat menunjukkan serangkaian gerakan akurat , urutan yang benar dan kecepatan yang tepat .

5. NATURALISASI (Naturalization) Tingkatan ini mengharapkan mahasiswa melakukan gerakan tertentu secara spontan atau otomatis.Mahasiswa melakukan gerakan tersebut tanpa berpikir lagi cara melakukannya dan urutannya.

Page 20: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

KAITAN ANTARA TAKSONOMI DENGAN TINGKAT KESULITAN UNIT KOMPENTENSI

KOGNITIF (C )

BERKREASI (C6)

MENGEVALUASI (C5)

MENGANALISA (C4)

MENERAPKAN (C3)

MEMAHAMI (C2)

MENGINGAT (C1)

PSIKOMOTOR (P) AFEKTIF (A)

KREATIVITAS (P7)

PENYESUAIAN POLA GERAKAN (P6)

GERAKAN KOMPLEK (P5)

GERAKAN TERBIASA (P4)

GERAKAN TERBIMBING (P3)

KESIAPAN (P2)

PERSEPSI (P1)

PEMBENTUKAN POLA (A5)

ORGANISASI (A4)

PENILAIAN/PENENTUAN SIKAP (A3)

PARTISIPASI (A2)

PENERIMAAN (A1)

RENDAH

TINGGI

Page 21: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF

SETELAH MENYELESAIKAN MATA KULIAH ……………… MAHASISWA DAPAT : …………………….

SETELAH LULUS MATA KULIAH…………………MAHASISWA DAPAT : ………………………..

1. Menghitung harga jual produksi obat dengan benar (C3)2. Menerapkan Istilah Manajemen dalam lingkungan bisnis

dengan benar (C3)3. Menyusun proposal Pemasaran dengan tepat (C4)4. Menunjukkan tugas utama seorang Public Relations Officer

dengan benar (C3)5. Menafsirkan konsep penelitian kedalam sistem informasi

dengan benar (C5)6. Menggunakan konsep-konsep aplikasi sistem informasi

manajemen dengan benar (C3)

Page 22: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTOR

SETELAH MENYELESAIKAN MATA KULIAH……. MAHASISWA DAPAT : ………………..

SETELAH LULUS MATA KULIAH …………… MAHASISWA DAPAT : ………………..

1. Mempraktekkan percakapan bahasa Inggris di lingkungan bisnis dengan fasih (P3)

2. Mengoperasikan perangkat komputer pada pengolahan kata & angka dengan benar (P4)

3. Mendemonstrasikan cara menolong persalinan dengan benar (P4)

4. Merancang Aplikasi Sistem Akademik berbasis komputer dengan tepat (P7).

Page 23: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

CONTOH TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF

SETELAH MENYELESAIKAN MATA KULIAH................ MAHASISWA DAPAT : …………….

SETELAH LULUS MATA KULIAH …………………… MAHASISWA DAPAT : …………….

1. Menunjukkan manfaat berpikir positif dalam menjalin relasi interpesonal secara efektif (A5)

2. Merumuskan cara berkomunikasi di dalam kelompok bisnis secara benar (A4)

3. Memilih bentuk kegiatan pemasaran di lingkungan kantor dengan tepat (A1)

4. Mempraktekan teori manajemen di lingkungan departemen secara efektif (A2)

Page 24: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

MENYUSUN STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI DASAR

PRINSIP PERUMUSAN TUJUAN ANALISIS PEMBELAJARAN TEORI ABCD : AUDIENCE – BEHAVIOR – CONDITION - DEGREE

AUDIENCE : adalah mahasiswa yang akan belajar (bukan dosen). Fokus &

kejelasan tentang audience sangat menentukan kesesuaian bahan & strategi

pembelajaran yang akan dipergunakan .

BEHAVIOR : Perilaku mahasiswa yang dirumuskan dengan kata kerja dan

objek. Contoh : menyebutkan definsi manajemen; menjelaskan konsep

marketing

CONDITION : Keadaan atau batasan yang dikenakan kepada mahasiswa

pada saat diuji. Contoh : setelah lulus mata kuliah English Lab mahasiswa

mampu merespon pertanyaan dalam bahasa english.

DEGREE : tingkat keberhasilan mahasiswa dalam melakukan suatu perilaku/

kompetensi yang ditentukan. Contoh : menyebutkan istilah-istilah pada mata

kuliah ybs minimal 85 % benar.

Page 25: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

ANALISIS INSTRUKSIONAL (PEMBELAJARAN)ADALAH PROSES PENJABARAN KEMAMPUAN /PERILAKU KOMPETENSI

UMUM (STANDAR KOMPETENSI) MENJADI KEMAMPUAN /PERILAKU/KOMPETENSI KHUSUS (KOMPETENSI DASAR)

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

PROSES PENJABARAN

GAMBARKAN DALAM BENTUK BAGANDAN TERSTRUKTUR

Page 26: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

1. MENETAPKAN STRUKTUR KOMPETENSI MATA KULIAH

• STRUKTUR HIERARIKAL =

Kedudukan dua perilaku yang menunjukkan hanya dapat dilakukan Salah satu perilaku Bila telah dikuasai perilaku yang lain

Susunan beberapa kompetensi, yang satu Menjadi prasyarat kompetensi berikutnya

C1

C2

C3

Page 27: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

2. STRUKTUR PROSEDURAL

MenempatkanTransparansiDi atas OHP

Menyalakan OHP

MengaturFokus

Susunan beberapa kompetensi , yang menunjukkan satu seri , tetapi TIDAK ADA yang menjadi prasyarat kompetensi lainnya; setiap kompetensi dapat dipelajari secara terpisah.

Beberapa perilaku yang menunjukkan seri urutan penampilan prilaku , tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lainnya.

1 2 3

Page 28: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

3. STRUKTUR PENGELOMPOKAN (Kluster)

Adalah Perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dgn yang lain, walaupun

semuanya berhubungan

Menaksir Jarak antara bola yangAkan di sodok , bola yang akan

Disenggol dan lubang 2

Memperkirakan seberapa keras bola sodok untuk menyenggolAtau menyentuh bola lain agar bola yang terakhir ini masuk lubang

Memperkirakan titik Senggol antara kedua bola

3

Menyodok bola1

Page 29: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

STRUKTUR CLUSTER

5

2 3 4

1

Page 30: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

4. STRUKTUR KOMBINASI Suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hierakikal,

prosedural dan pengelompokan.

MelakukanStart (1)

Menjelaskan Tehnik Lari Menjelaskan

TehnikMelintasi

Garis finish

Merangkaikan start, lari danMelintas garis finish. (4)

MenjelaskanTehnik start

Lari (2) Melintas

Garis Finish (3)

Page 31: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

TPU

3 42

1

6 75

8

Page 32: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

MEMBUAT ANALISIS PEMBELAJARAN

ANALISIS PEMBELAJARAN MATA KULIAH :SEMESTER : ( .....-.....)TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (STANDAR KOMPETENSI) : (adalah

rumusan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang akan dicapai mahasiswa pada akhir proses belajar (instruksional) dan mengandung teori ABCD , yaitu :

A = audience (mahasiswa)B = Behavior (perilaku spesifik yang akan dimunculkan mhsw

setelah proses belajar selesai (lihat ranah-ranah)C. Condition (Batasan yang dikenakan kepada mhsw atau alat yang

digunakan mhsw saat di test bukan saat belajar.)D. Degree (tingkat keberhasilan mhsw dalam mencapai perilaku tersebut.

(lihat contoh )

Page 33: PENTINGNYA Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) BAGI DOSEN

SELAMAT MENGAJAR