Upload
lindsey
View
226
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PENTINGNYA PENERAPAN SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA. Hasil Peta Risiko di RENAS-PB. 1. Analisa Resiko. Latar Belakang. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Latar Belakang• Kejadian bencana di banyak tempat di belahan dunia ini sering
meninggalkan cerita pilu tentang nasib anak-anak. Mereka bukan hanya menjadi korban langsung akibat peristiwa bencana yang terjadi, tetapi dalam banyak kejadian kehilangan hak mereka atas pendidikan karena kegiatan belajar mengajar tergangu atau tidak bisa dilangsungkan untuk waktu yang sangat lama.
• Dampak dan akibat dari bencana yang terjadi, anak-anak dapat mengalami tekanan psikis seperti perasaan takut, stress bahkan trauma yang tidak mudah untuk dihilangkan begitu saja. Gempa bumi di Pakistan (2005) telah merenggut nyawa 17.000 anak-anak (UNICEF; 2005). Demikian pula gempa di China (2008) menyebabkan hampir 10.000 siswa meninggal terkena reruntuhan bangunan sekolah juga terperangkap di dalam reruntuhan bangunan (Metronews.com: 2010). Bencana gempa dan Tsunami Aceh dan Sumatera Utara (2004) mengakibatkan sedikitnya 300 ribu anak-anak menjadi korban. Sebanyak 75 ribu di antaranya terpisah dari keluarga, kehilangan orang tua, dan menjadi yatim piatu (Komnas PA; 2005).
Latar Belakang
• Anak-anak dan orang muda bukanlah korban pasif dan memiliki peran penting dalam mencegah dan merespon bencana serta mengkomunikasikan pentingnya upaya pengurangan resiko bencana
• Lebih banyak anak yang memiliki ketangguhan menghadapi bencana jika mereka memiliki informasi dan keterampilan yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana dan cara tanggap bencana.
• Inisiatif yang melibatkan anak-anak tidak hanya bagi anak-anak sendiri, tetapi juga menguntungkan keluarga dan masyarakat luas.
• Lingkungan yang memungkinkan bagi tumbuhnya partisipasi anak dalam upaya PRB berarti berkomitmen untuk tidak hanya menggali akar penyebab kerentanan anak terhadap bencana tetapi juga membalikkan paradigma lama tentang gender dan pembangunan sosial anak sebagai agen tidak berdaya.
• Memerlukan advokasi yang kuat untuk anak-anak secara inklusi terlibat dalam pengambilan kebijakan PRB di sekolah/madrasah, desa bahkan sampai tingkat nasional
m o d e l p e n c a n a n g a n
http://www.youtube.com/watch?v=48yZ8iw-lKg
http://www.youtube.com/watch?v=A15HmFiTt3g
Penerapan Sekolah Aman melalui DAK
Pendidikan dan Rehabilitasi
Sekolah1. Disaster
Preparadness start at young
2. Sekolah Aman Hak Anak Bangsa
Mengapa Sekolah/Madrasah?o Jumlah siswa yang
memungkinkan untuk tersebarnya pengetahuan tentang penanggulangan bencana secara lebih luas
o Jumlah guru yang tidak mungkin membantu seluruh siswa dalam keadaan darurat sementara siswa punya kemampuan sendiri jika dilatih
o Melalui pendidikan formal di sekolah, keberlanjutan informasi bisa dijaga/dipertahankan
Kriteria umum Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana
1. Memiliki komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko,
2. Memiliki rencana yang matang dan mapan pra bencana, saat tanggap darurat, dan pemulihan pasca bencana,
3. Selalu siap untuk merespons pada saat darurat dan pasca bencana.
4. Memiliki rambu, jalur dan peta evakuasi serta titik kumpul aman
5. Mempunyai prosedur tetap siaga bencana
6. Mengetahui jalur evakuasi dan lokasi relokasi teraman di kota/kab
7. Mampu melaksanakan evakuasi pada saat terjadi bencana
8. Mempunyai kebijakan untuk mobilisasi sumberdaya secara berkelanjutan dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana
Untuk Mewujudkan Rasa Aman1. Sekolah/madrasah berkomitmen penuh
untuk menerapkan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dan budaya sekolah yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana.
2. Guru memiliki komitmen penuh untuk mengembangkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang mendorong peserta didik aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana
3. Metoda peningkatan kapasitas disesuaikan dengan minta, bakat dan kemampuan peserta didik
4. Peserta didik perempuan dan laki-laki termasuk yang berkebutuhan khusus terlibat secara aktif dalam menyusun rencana aksi sekolah/madrasah
5. Orang tua berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan rencana dan simulasi evakuasi sekolah/madrasah
Proses Membangun Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana
Berikrar Aman Selamatkan JiwaPeningkatan
Pengetahuan Kebencanaan
Penilaian kerentanan dan Kapasitas
Sekolah/Madrasah
Pembentukan dan Peningkatan kapasitas Satgas
PBPenyusunan Rencana
Aksi Sekolah/Madrasah
dan Protap
Pengarusutamaan PRB dalam
Kebijakan Sekolah/Madrasa
h
Penyusunan rencana evakuasi, jalur, rambu
dan peta evakuasi, titik kumpul aman
Simulasi evakuasi dan Evaluasi
Rencana Evakuasi
Penyusunan dan Pengesahan Rencana
Kontingensi
Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi
No. WAKTU
PERINTAH/INFORMASI
MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN
KETERANGAN/ALAT UKUR
DARI KEPADA
1 KOORDINATOR SATGAS PB
Kepala Sekolah/ Madrasah
Disampaikan informasi akan terjadi hujan deras dalam waktu 10 hari kedepan di Kota Bandung
Setelah menerima informasi cuaca dari BMKG: Koordinator menyiapkan draft surat yang ditujukan kepada Kepala Sekolah/Madrasah sebagai laporan dan usulan kegiatan berupa penyampaian peringatan dini kepada MPK dari kelas yang anak-anaknya tinggal di daerah rawan banjir.
1. Surat kepada Kepala Sekolah/ Madrasah
2. Surat peringatan dini kepada MPK
3. Surat peringatan dini kepada Kepala Regu dalam Satgas PB Skeolah/Madrasah bencana didaerahnya terkait informasi yang ada
HARUS DISELESAIKAN DALAM 3 MENIT WAKTU SEBENARNYA
Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi
No. WAKTU
PERINTAH/INFORMASI
MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN
KETERANGAN/ALAT UKUR
DARI KEPADA
2 MPK yang memiliki informasi tentang kelas yang terkena
banjir
Koordinator Telah terjadi banjir di kelasnya: 100% daerahnya terendam banjir (sesuai scenario rencana kontingensi yang ada)
Koordinator
1. Menugaskan Regu Pemetaan untuk melakukan asesmen cepat
2. Menugaskan Regu Penyelamatan untuk siap siaga terhadap kondisi
1. Surat tugas kepada anggota Regu/Komandan Regu untuk melakukan asesmen cepat
2. Penugasan kepada Regu Penyelamatan
HARUS DISELESAIKAN DALAM 3 MENIT WAKTU SEBENARNYA
3 Kepala Regu Pemetaan
Regu Penyelamatan
Melaporkan kondisi daerah yang terkena bencana; 95% sesuai skenario
Regu Penyelamatan
1. Melaporkan kondisi kepada Koordinator sesuai hasil asesmen Regu Pemetaan
2. Membuat draft surat kepada semua MPK untuk mengadakan rapat tanggap darurat
1. Laporan kepada Koordinator
2. Draft surat
HARUS DISELESAIKAN DALAM 3 MENIT WAKTU SEBENARNYA
Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasi
No. WAKTU
PERINTAH/INFORMASI
MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN
KETERANGAN/ALAT UKUR
DARI KEPADA
4 Koordinator Kepala Sekolah/Madrasah
Kondisi daerah: banjir telah melanda 10 kelas; telah terjadi pengungsian peserta didik (sesuai scenario).
Kepala Sekolah/Madrasah mengusulkan status tanggap darurat selama (sesuai scenario), serta mengusulkan.
Mengingatkan telah memiliki rencana Kontingensi yang bisa dijadikan rencana operasi
Koordinator melaporkan situasi.
Kepala Sekolah/Madrasah:
1. Memerintahkan segera diadakan rapat darurat pada pukul 06:00 WS
2. Mendiskusikan kondisi banjir antara Koordinator dan semua Kepala Regu Satgas PB serta rencana selanjutnya
1. Surat undangan rapat
2. Laporan situasi/kondisi
HARUS DISELESAIKAN DALAM 5 MENIT WAKTU SEBENARNYA
5 Kepala
Sekolah/
Madrasah
MPK
Koordinator Regu dan klaster, Ketua
Ekskul/ Komunitas, Dewan Guru,
Komite Sekolah/
Madrasah
Diawali dengan laporan situasi oleh Koordinator
Kepala Sekolah/Madrasah:
1. Menetapkan status tanggap darurat dan lamanya
Koordinator menyampaikan laporan situasi terkini dan scenario rencana kontingensi yang ada sudah sesuai dengan kondisi/situasi terkini
1. Surat-surat yang telah ditandatangani:
a. SK Status TDB dan lamanya
b. SK Penugasan dan Penunjukkan Koordinator
Contoh Rencana Evakuasi Terintegrasiselengkapnya cek di rencana induk simulasi banjir
No. WAKTU
PERINTAH/INFORMASI
MASALAH LANGKAH YANG DIHARAPKAN KETERANGAN/ALAT UKUR
DARI KEPADA
2. Memerintahkan Satgas PB untuk menyusun renops berdasarkan rencana kontingensi yang ada.
Kepala Sekolah/Madrasah:
1. Menandatangani surat keputusan status tanggap darurat dan lamanya
2. Menandatangani surat penugasan dan penunjukan Koordinator sebagai Komandan Tanggap Darurat Banjir
3. Memerintahkan penyusunan Renops berdasarkan pada Rencana Kontingensi
Koordinator Klaster:
4. Mengaktifkan klasternya
5. Memobilisasi semua sumberdayanya sesuai renkon yang telah menjadi renops
2. Surat pengaktifan klaster oleh coordinator klaster
HARUS DISELESAIKAN DALAM 5 MENIT WAKTU SEBENARNYA
Selalu Sediakan dan Bawa Tas Aman SHIAGA
o Komponen sekolah harus sudah mempunyai tas aman shiaga setidaknya berisi perlengkapan : makanan dan minuman untuk bertahan 1 x 24 jam serta radio transistor / radio komunikasi
o Orang tua bertanggungjawab untuk membekali peserta didik perempuan/laki-laki sesuai kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan untuk anak-anak berkebutuhan khusus