1
23 Senin, 6 Mei 2019 HUNIAN TERINTEGRASI Pengembang Lirik Stasiun MRT Bisnis, JAKARTA — Pengembang kini meng- incar wilayah di sekitar stasiun kereta moda raya terpadu (MRT) sebagai tempat memba- ngun properti. Salah satunya adalah Synthesis Development. Pengembang itu menggarap proyek hunian rumah tapak terbarunya Sysnthesis Homes yang berlokasi dekat stasiun MRT Lebak Bulus. General Manager Synthesis Development Im- ron Rosyadi mengatakan bahwa MRT Jakarta yang telah beroperasi menjadi nilai tambah bagi Synthesis Homes yang terletak di Jl. Pur- nawarman Pisangan Ciputat, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini. “Lokasi Synthesis Homes hanya 2 km dari Stasiun MRT Lebak Bulus, yang merupakan jalur penghubung utama dengan kawasan sentra bisnis Sudirman dan sekitarnya,” ungkapnya belum lama ini. Imron menambahkan, salah satu tujuan di- bangunnya proyek rumah tapak itu adalah untuk menggairahkan kembali pasar properti pascapemilu dengan menghadirkan hunian di kawasan Selatan Jakarta, yang memiliki lokasi strategis serta terintegrasi dengan stasiun MRT. “Proyek landed house teranyar dari Synthesis Development ini memang mewakili gaya hidup generasi yang akrab dengan teknologi.” tuturnya. Sales & Marketing Manager Synthesis Homes Andreas Pangaribuan mengatakan bahwa pro- yek itu dekat dengan beberapa fasilitas umum seperti lembaga pendidikan, seperti HighScope Indonesia, Jakarta International School, dan Universitas Prasetya Mulya, serta fasilitas ke- sehatan di antaranya Rumah Sakit Mayapada, Siloam Hospital, dan RSUP Fatmawati. Synthesis Homes terdiri dari 267 unit dengan tipe Paras (6x10 m, luas tanah 60 m 2 dan bangunan 73 m 2 ) serta Candi (6x12 m, luas tanah 72 m 2 dan bangunan 91 m 2 ). Unit-unit tersebut memiliki 2 lantai dan smart home ready seperti CCTV, switch lampu dan AC otomatis yang akan memudahkan penghuni untuk mengontrol rumah. “Synthesis Homes memiliki fasilitas bagi peng- huni dengan menghadirkan empat taman tematik yang diberi nama Green Park, Edu Park, Sport Park, dan Fun Park,” tuturnya. Untuk skema NUP (Nomor Urut Pemesanan) Synthesis Homes telah dibuka pada akhir April 2019. Synthesis Development juga memfasilitasi para peminat Synthesis Homes sehingga dapat melakukan pemesanan unit melalui berbagai cara, baik itu via chat , telepon, email, juga aplikasi Tanda Minat Online di gadget. Synthesis Homes menerapkan dua sistem pada skema NUP-nya. Yang pertama, NUP se- nilai Rp10 juta yang sifatnya non-refundable (uang pemesanan tidak dapat dikembalikan). Kelebihannya, para pemesan bisa memilih unit yang ia inginkan dan memperoleh diskon. Sis- tem NUP yang kedua senilai Rp5 juta bersifat refundable. (Putri Salsabila) PENJUALAN SAAT PUASA & LEBARAN Pengembang Kembali Putar Otak Bisnis, JAKARTA — Tren properti residensial menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini diperkirakan akan mengalami tekanan, terutama karena waktunya berjarak cukup dekat dengan tahun ajaran baru. Mutiara Nabila [email protected] Ketua Umum Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan bahwa tren penjualan properti menjelang Ramadan dan Lebaran biasanya turun. Namun, setelah periode itu biasanya ada kenaikan. “Di periode itu biasanya orang punya bonus THR [tunjangan hari raya] yang bisa digunakan untuk bayar uang muka rumah. Kalau sebelum Lebaran kan orang kan mikirnya puasa. Namun, tahun ini setelah Lebaran ada persiapan masuk sekolah [tahun ajaran baru],” katanya baru-baru ini. Menurutnya, yang paling menu- runkan permintaan penjualan rumah adalah periode masuk tahun ajaran baru. Kebanyakan orang akan lebih memikirkan untuk membiayai sekolah anak, bayar uang masuk, uang gedung, dan sebagainya dibandingkan untuk membeli rumah. “Nah sekarang kan Lebaran maju. Sekarang jadi terasa berat karena jadi dobel, orang mikirin biaya sekolah se- hingga kurang mikirin mau beli rumah.” Namun, di sejumlah daerah permin- taan properti biasanya akan tinggi. Hal ini karena banyak uang yang mengalir dari pusat ke daerah saat mudik Lebar- an, sehingga menggairahkan ekonomi, termasuk properti. Endang, yang juga merupakan Chief Executive Officer Delta Group, menyebut- kan pada periode Ramadan dan Lebaran umumnya terjadi penurunan penjualan sekitar 20%. Sementara itu, setelah Le- baran bisa terjadi lonjakan penjualan hingga 30%. Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus sebelumnya mengata- kan, tren properti secara umum tidak begitu berubah pada musim Puasa dan Lebaran. Hal ini berbeda dengan kebiasaan di China dan Singapura yang memiliki ke- percayaan tersendiri, sehingga beberapa hari libur mampu meningkatkan pem- belian rumah, karena dikaitkan dengan keberuntungan bila membeli rumah di hari tertentu. “Di sini [Indonesia] orang lebih mem- perhatikan kondisi pasar, lagi booming atau lagi bottom, bukan karena mau puasa atau lebaran. Apalagi dengan kondisi sekarang pasar properti kita masih dalam tahap recovery, belum ada kenaikan yang signifikan,” jelasnya kepada Bisnis. TANTANGAN PENGEMBANG Chief of Marketing & Business Deve- lopment Riscon Realty Gena Bijaksana mengakui bahwa pada periode Ramadan dan Idulfitri di Indonesia selalu ada tren bertambahnya pengeluaran uang. Yang menjadi tantangan kemudian adalah apakah pengeluaran tersebut ditujukan ke properti atau tidak. “Kalau kita lihat dari beberapa tahun lalu memang ada sedikit perlambatan di awal Ramadan tapi nanti sampai perte- ngahan dan pascalebaran itu orang jus- tru bergairah sekali, dan itu sebenarnya jadi potensi yang baik untuk menangani periode ini dengan serius,” ungkapnya kepada Bisnis belum lama ini. Gena menyebutkan, seminggu sebelum Ramadan hingga seminggu pertama Pu- asa terjadi penurunan penjualan sekitar 20%—25%, karena masyarakat fokus menggunakan uangnya untuk keperluan nonproperti. Selain itu, tahun ini Ramadan ber- langsung bersamaan dengan periode pemilihan presiden yang prosesnya masih belum selesai. Menurutnya, itu menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Selanjutnya, pada pertengahan Rama- dan hingga setelah Idulfitri umumnya transaksi pembelian rumah bisa naik signifikan. Hal itu karena pada perio- de tersebut orang sudah pegang uang, seperti dari Tunjangan Hari Raya atau bonus lainnya. “Biasanya kan orang berpikir ini THR akan dialirkan ke mana, apakah un- tuk mobil baru, atau booking rumah. Nah, kalau untuk rumah kan lebih menjanjikan, lebih berkelanjutan ya,” sambung Gena. Selanjutnya, untuk jenis rumah yang diminati, menurut Gena, bulan Ramadan tidak memberikan pengaruh pada pilihan rumah. Di Riscon, peminat rumah masih sama-sama 50% dari kelas menengah dan 50% dari kelas bawah. “Ramadan dan Idulfitri tidak menjadi major driver orang untuk beli rumah. Mereka akan lihat kapasitas mereka juga, kalau beli rumah sekarang nanti gajinya, utangnya yang lain, dan pengeluaran rutinnya akan seperti apa. Itu yang bi- asanya jadi pertimbangan memilih jenis unit,” jelasnya. Riscon Realty menargetkan pada ku- artal II/2019 mampu meraup penjualan sekitar Rp300 miliar—Rp350 miliar. Khusus pada Ramadan dan Lebaran pengembang itu membidik Rp80 mi- liar—Rp100 miliar. Guna memacu penjualan pada Rama- dan, Riscon Realty memberikan promo khusus pembelian online bernama Flash Booking. “Program itu misalnya, tadinya bo- oking harganya Rp1 juta, dibikin jadi Rp200.000, itu kan mempermudah orang membuat keputusan untuk beli rumah,” terang Gena. Selanjutnya, untuk penjualan offline ada Rizconkuy, yaitu kegiatan untuk mengundang warga dan pembeli untuk datang ke area guna merasakan atmosfir di perumahan Riscon di seluruh Indo- nesia. Adapun, kegiatan yang dilakukan antara lain lomba mewarnai untuk anak, senam, dan lomba masak untuk ibu. COO Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto mengatakan bahwa pihaknya tetap yakin bisa menjual produk-produk propertinya, terutama produk properti komersial terbarunya Marchand Hype Station di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. “Jadi kami satu-satunya produk ta- hun ini yang mematahkan mitos-mitos properti yang mengatakan bahwa jualan properti itu susah di tahun pemilu, puasa, dan Lebaran,” ungkap Audy, belum lama ini. Dua hari sebelum pemilihan umum atau 15 April 2019, Cipta Harmoni Lestari melakukan Principal Agent Gathering dan mulai membuka kesempatan membu- kukan Nomor Urut Pendaftaran (NUP) kepada para calon tenant. Kemudian, pada akhir April lalu, Mar- chand Hype Station sudah mencatatkan NUP hingga lebih dari 250 unit, padahal unit yang diperjualbelikan hanya men- capai 240 unit. Menurut Audy, konsep yang berbeda dan lokasi yang menarik membuat orang tetap tertarik pada properti besutan Cipta Harmoni Lestari itu. “Ini membuktikan, kalau punya konsep yang kuat, pasar pun pasti akan terima. Marchand ini jadi hype station pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sesuatu yang baru pasti diikuti, makanya banyak yang bilang kalau ini justru adalah ba- bak baru di area [properti] komersial,” sambungnya. General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Handoyo Lim menga- takan, menjelang Ramadan dan Idulfitri tidak ada perubahan pergerakan pasar untuk penjualan dan pembelian properti di Jababeka. “Target pasar Jababeka Residence kan cukup beragam, dari end-user sampai ke investor, sehingga periode seperti Ramadan dan Idulfitri umumnya tidak mempengaruhi jumlah transaksi,” jelas Handoyo Lim. Pada bulan Ramadan, pihaknya akan melakukan serah terima beberapa produk yang sudah selesai digarap, di antaranya, Hollywood Boulevard dan Rodeo Drive, yang akan mulai diserahterimakan pada akhir Mei ini. Adapun, sisa unit yang belum diserah- terimakan akan dikejar tahun ini secara bertahap sembari menunggu proses kredit dari pembeli selesai. Di sejumlah daerah per- mintaan properti biasanya akan tinggi. Hal ini karena banyak uang yang mengalir dari pusat ke daerah saat mudik Lebaran. Pada pertengahan Rama- dan hingga setelah Idulfitri umumnya transaksi pembe- lian rumah bisa naik signi- fikan. Riscon Realty memberikan promo khusus pembelian on- line bernama Flash Booking. PENJUALAN PROPERTI RELATIF STAGNAN Penjualan properti, khususnya apartemen jual dan sewa selama tiga bulan pertama tahun ini dirasakan tidak begitu berubah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk kuartal kedua pun dirasakan pasar properti masih tertekan karena berbarengan dengan Puasa, Lebaran dan mulainya tahun ajaran baru. Serapan dan Harga Apartemen Strata dan Sewa Kuartal I 2016—2019 Sumber: Colliers International Rp31,7 juta Rp33 juta Rp33,8 juta Rp34,1 juta Rp365.610 Rp361.789 Rp378.302 Rp383.517 Strata (per meter persegi) Sewa (Kawasan CDB – per meter persegi per bulan) 96,20% 96,10% 95% 95,30% 71,70% 71,20% 71,60% 70,40% Strata (produk eksisting) Sewa Q1/2016 Q1/2017 Q1/2018 Q1/2019 Bisnis/Petricia Cahya Pratiwi Harga Serapan PROPERTI

PENJUALAN SAAT PUASA & LEBARAN Pengembang Kembali …“Jadi kami satu-satunya produk ta-hun ini yang mematahkan mitos-mitos properti yang mengatakan bahwa jualan properti itu susah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENJUALAN SAAT PUASA & LEBARAN Pengembang Kembali …“Jadi kami satu-satunya produk ta-hun ini yang mematahkan mitos-mitos properti yang mengatakan bahwa jualan properti itu susah

23 Senin, 6 Mei 2019

�HUNIAN TERINTEGRASI

Pengembang Lirik Stasiun MRT

Bisnis, JAKARTA — Pengembang kini meng-incar wilayah di sekitar stasiun kereta moda raya terpadu (MRT) sebagai tempat memba-ngun properti. Salah satunya adalah Synthesis Development.

Pengembang itu menggarap proyek hunian rumah tapak terbarunya Sysnthesis Homes yang berlokasi dekat stasiun MRT Lebak Bulus.

General Manager Synthesis Development Im-ron Rosyadi mengatakan bahwa MRT Jakarta yang telah beroperasi menjadi nilai tambah bagi Synthesis Homes yang terletak di Jl. Pur-nawarman Pisangan Ciputat, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini.

“Lokasi Synthesis Homes hanya 2 km dari Stasiun MRT Lebak Bulus, yang merupakan jalur penghubung utama dengan kawasan sentra bisnis Sudirman dan sekitarnya,” ungkapnya belum lama ini.

Imron menambahkan, salah satu tujuan di-bangunnya proyek rumah tapak itu adalah untuk menggairahkan kembali pasar properti pascapemilu dengan menghadirkan hunian di kawasan Selatan Jakarta, yang memiliki lokasi strategis serta terintegrasi dengan stasiun MRT.

“Proyek landed house teranyar dari Synthesis Development ini memang mewakili gaya hidup generasi yang akrab dengan teknologi.” tuturnya.

Sales & Marketing Manager Synthesis Homes Andreas Pangaribuan mengatakan bahwa pro-yek itu dekat dengan beberapa fasilitas umum seperti lembaga pendidikan, seperti HighScope Indonesia, Jakarta International School, dan Universitas Prasetya Mulya, serta fasilitas ke-sehatan di antaranya Rumah Sakit Mayapada, Siloam Hospital, dan RSUP Fatmawati.

Synthesis Homes terdiri dari 267 unit dengan tipe Paras (6x10 m, luas tanah 60 m2 dan bangunan 73 m2) serta Candi (6x12 m, luas tanah 72 m2 dan bangunan 91 m2). Unit-unit tersebut memiliki 2 lantai dan smart home ready seperti CCTV, switch lampu dan AC otomatis yang akan memudahkan penghuni untuk mengontrol rumah.

“Synthesis Homes memiliki fasilitas bagi peng-huni dengan menghadirkan empat taman tematik yang diberi nama Green Park, Edu Park, Sport Park, dan Fun Park,” tuturnya.

Untuk skema NUP (Nomor Urut Pemesanan) Synthesis Homes telah dibuka pada akhir April 2019. Synthesis Development juga memfasilitasi para peminat Synthesis Homes sehingga dapat melakukan pemesanan unit melalui berbagai cara, baik itu via chat , telepon, email, juga aplikasi Tanda Minat Online di gadget.

Synthesis Homes menerapkan dua sistem pada skema NUP-nya. Yang pertama, NUP se-nilai Rp10 juta yang sifatnya non-refundable (uang pemesanan tidak dapat dikembalikan). Kelebihannya, para pemesan bisa memilih unit yang ia inginkan dan memperoleh diskon. Sis-tem NUP yang kedua senilai Rp5 juta bersifat refundable. (Putri Salsabila)

�PENJUALAN SAAT PUASA & LEBARAN

Pengembang Kembali Putar OtakBisnis, JAKARTA — Tren properti residensial menjelang Ramadan dan Idulfi tri tahun ini

diperkirakan akan mengalami tekanan, terutama karena waktunya berjarak cukup dekat dengan tahun

ajaran baru.

Mutiara [email protected]

Ketua Umum Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan bahwa tren penjualan properti menjelang Ramadan dan Lebaran biasanya turun. Namun, setelah periode itu biasanya ada kenaikan.

“Di periode itu biasanya orang punya bonus THR [tunjangan hari raya] yang bisa digunakan untuk bayar uang muka rumah. Kalau sebelum Lebaran kan orang kan mikirnya puasa. Namun, tahun ini setelah Lebaran ada persiapan masuk sekolah [tahun ajaran baru],” katanya baru-baru ini.

Menurutnya, yang paling menu-runkan permintaan penjualan rumah adalah periode masuk tahun ajaran baru. Kebanyakan orang akan lebih memikirkan untuk membiayai sekolah anak, bayar uang masuk, uang gedung, dan sebagainya dibandingkan untuk membeli rumah.

“Nah sekarang kan Lebaran maju. Sekarang jadi terasa berat karena jadi dobel, orang mikirin biaya sekolah se-hingga kurang mikirin mau beli rumah.”

Namun, di sejumlah daerah permin-

taan properti biasanya akan tinggi. Hal ini karena banyak uang yang mengalir dari pusat ke daerah saat mudik Lebar-an, sehingga menggairahkan ekonomi, termasuk properti.

Endang, yang juga merupakan Chief Executive Offi cer Delta Group, menyebut-kan pada periode Ramadan dan Lebaran umumnya terjadi penurunan penjualan sekitar 20%. Sementara itu, setelah Le-baran bisa terjadi lonjakan penjualan hingga 30%.

Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus sebelumnya mengata-kan, tren properti secara umum tidak begitu berubah pada musim Puasa dan Lebaran.

Hal ini berbeda dengan kebiasaan di China dan Singapura yang memiliki ke-percayaan tersendiri, sehingga beberapa hari libur mampu meningkatkan pem-belian rumah, karena dikaitkan dengan keberuntungan bila membeli rumah di hari tertentu.

“Di sini [Indonesia] orang lebih mem-perhatikan kondisi pasar, lagi booming atau lagi bottom, bukan karena mau puasa atau lebaran. Apalagi dengan kondisi sekarang pasar properti kita masih dalam tahap recovery, belum ada kenaikan yang signifi kan,” jelasnya kepada Bisnis.

TANTANGAN PENGEMBANGChief of Marketing & Business Deve-

lopment Riscon Realty Gena Bijaksana mengakui bahwa pada periode Ramadan dan Idulfi tri di Indonesia selalu ada tren bertambahnya pengeluaran uang. Yang menjadi tantangan kemudian adalah apakah pengeluaran tersebut ditujukan ke properti atau tidak.

“Kalau kita lihat dari beberapa tahun lalu memang ada sedikit perlambatan di awal Ramadan tapi nanti sampai perte-ngahan dan pascalebaran itu orang jus-tru bergairah sekali, dan itu sebenarnya jadi potensi yang baik untuk menangani periode ini dengan serius,” ungkapnya

kepada Bisnis belum lama ini.Gena menyebutkan, seminggu sebelum

Ramadan hingga seminggu pertama Pu-asa terjadi penurunan penjualan sekitar 20%—25%, karena masyarakat fokus menggunakan uangnya untuk keperluan nonproperti.

Selain itu, tahun ini Ramadan ber-langsung bersamaan dengan periode pemilihan presiden yang prosesnya masih belum selesai. Menurutnya, itu menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.

Selanjutnya, pada pertengahan Rama-dan hingga setelah Idulfi tri umumnya transaksi pembelian rumah bisa naik signifi kan. Hal itu karena pada perio-de tersebut orang sudah pegang uang, seperti dari Tunjangan Hari Raya atau bonus lainnya.

“Biasanya kan orang berpikir ini THR akan dialirkan ke mana, apakah un-tuk mobil baru, atau booking rumah. Nah, kalau untuk rumah kan lebih menjanjikan, lebih berkelanjutan ya,” sambung Gena.

Selanjutnya, untuk jenis rumah yang diminati, menurut Gena, bulan Ramadan tidak memberikan pengaruh pada pilihan rumah. Di Riscon, peminat rumah masih sama-sama 50% dari kelas menengah dan 50% dari kelas bawah.

“Ramadan dan Idulfi tri tidak menjadi major driver orang untuk beli rumah. Mereka akan lihat kapasitas mereka juga, kalau beli rumah sekarang nanti gajinya, utangnya yang lain, dan pengeluaran rutinnya akan seperti apa. Itu yang bi-asanya jadi pertimbangan memilih jenis unit,” jelasnya.

Riscon Realty menargetkan pada ku-artal II/2019 mampu meraup penjualan sekitar Rp300 miliar—Rp350 miliar. Khusus pada Ramadan dan Lebaran pengembang itu membidik Rp80 mi-liar—Rp100 miliar.

Guna memacu penjualan pada Rama-dan, Riscon Realty memberikan promo khusus pembelian online bernama Flash Booking.

“Program itu misalnya, tadinya bo-oking harganya Rp1 juta, dibikin jadi Rp200.000, itu kan mempermudah orang membuat keputusan untuk beli rumah,” terang Gena.

Selanjutnya, untuk penjualan offl ine ada Rizconkuy, yaitu kegiatan untuk mengundang warga dan pembeli untuk datang ke area guna merasakan atmosfi r

di perumahan Riscon di seluruh Indo-nesia. Adapun, kegiatan yang dilakukan antara lain lomba mewarnai untuk anak, senam, dan lomba masak untuk ibu.

COO Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto mengatakan bahwa pihaknya tetap yakin bisa menjual produk-produk propertinya, terutama produk properti komersial terbarunya Marchand Hype Station di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

“Jadi kami satu-satunya produk ta-hun ini yang mematahkan mitos-mitos properti yang mengatakan bahwa jualan properti itu susah di tahun pemilu, puasa, dan Lebaran,” ungkap Audy, belum lama ini.

Dua hari sebelum pemilihan umum atau 15 April 2019, Cipta Harmoni Lestari melakukan Principal Agent Gathering dan mulai membuka kesempatan membu-kukan Nomor Urut Pendaftaran (NUP) kepada para calon tenant.

Kemudian, pada akhir April lalu, Mar-chand Hype Station sudah mencatatkan NUP hingga lebih dari 250 unit, padahal unit yang diperjualbelikan hanya men-capai 240 unit.

Menurut Audy, konsep yang berbeda dan lokasi yang menarik membuat orang tetap tertarik pada properti besutan Cipta

Harmoni Lestari itu.“Ini membuktikan, kalau punya konsep

yang kuat, pasar pun pasti akan terima. Marchand ini jadi hype station pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sesuatu yang baru pasti diikuti, makanya banyak yang bilang kalau ini justru adalah ba-bak baru di area [properti] komersial,” sambungnya.

General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Handoyo Lim menga-takan, menjelang Ramadan dan Idulfi tri tidak ada perubahan pergerakan pasar untuk penjualan dan pembelian properti di Jababeka.

“Target pasar Jababeka Residence kan cukup beragam, dari end -user sampai ke investor, sehingga periode seperti Ramadan dan Idulfi tri umumnya tidak mempengaruhi jumlah transaksi,” jelas Handoyo Lim.

Pada bulan Ramadan, pihaknya akan melakukan serah terima beberapa produk yang sudah selesai digarap, di antaranya, Hollywood Boulevard dan Rodeo Drive, yang akan mulai diserahterimakan pada akhir Mei ini.

Adapun, sisa unit yang belum diserah-terimakan akan dikejar tahun ini secara bertahap sembari menunggu proses kredit dari pembeli selesai.

�Di sejumlah daerah per-mintaan properti biasanya akan tinggi. Hal ini karena banyak uang yang mengalir dari pusat ke daerah saat mudik Lebaran.

�Pada pertengahan Rama-dan hingga setelah Idulfi tri umumnya transaksi pembe-lian rumah bisa naik signi-fi kan.

�Riscon Realty memberikan promo khusus pembelian on-line bernama Flash Booking.

PENJUALAN PROPERTI RELATIF STAGNANPenjualan properti, khususnya apartemen jual dan sewa selama tiga bulan

pertama tahun ini dirasakan tidak begitu berubah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk kuartal kedua pun dirasakan pasar properti masih tertekan karena berbarengan dengan Puasa, Lebaran dan mulainya tahun ajaran baru.

Serapan dan Harga Apartemen Strata dan Sewa Kuartal I 2016—2019

Sumber: Colliers International

Rp31,7 juta Rp33 juta Rp33,8 juta Rp34,1 juta

Rp365.610 Rp361.789 Rp378.302 Rp383.517

Strata (per meter persegi)

Sewa (Kawasan CDB – per meter persegi per bulan)

96,20% 96,10% 95% 95,30%

71,70% 71,20% 71,60% 70,40%

Strata (produk eksisting)Sewa

Q1/2016 Q1/2017 Q1/2018 Q1/2019

Bisnis/Petricia Cahya Pratiwi

Harga

Serapan

P R O P E R T I