23
KOMPONEN – KOMPONEN PASIF DALAM ELEKTRONIKA FAHMI MASRUROH 1EAD4 Resistor RESISTOR atau sebagian orang menyebutnya dengan istilah TAHANAN atau RESTAN. komponen ini merupakan yang paling banyak di pasang pada alat elektronik mulai dari audio player, video player, Hardware komputer, Handphone dan masih banyak lagi. Dinamakan demikian karena ia berfungsi sebagai penahan arus sementara sebelum di proses dan di salurkan pada komponen lainnya. Resistor ini memiliki banyak bentuk dan jenis, berikut ini beberapanya : FIXED RESTAN ( Tahanan Tetap ) Resistor Variabel Potensiometer Pada dasarnya jenis di atas memiliki sifat yang sama yakni menahan arus listrik sementara. tetapi pada poin kedua dan ketiga memiliki kelebihan karena ketahananya dapat di ubah. di bawah ini penjelasan tentang jenis resistor. 1. FIXED RESTAN Alat ini bentuknya kecil dan memiliki gelang bervariasi. gelang - gelang warna ini menunjukkan besar dan kecilnya suatu tahanan. dan memiliki 2 buah kaki pada ujungnya, ia tidak memiliki kutub positif dan kutub negatif sehingga pemasangannya boleh terbalik, asalkan nilainya sama dengan nilai yang tertera pada PCB atau skema. Alat ini terbuat dari bahan arang sehingga arus yang ada dalam resistor tetap tidak dapat di ubah-ubah lagi. bila nilai ohmnya tidak sesuai dengan arus yang masuk " lebih besar arus dari nilainya " maka komponen ini akan terbakar dan tidak berfungsi lagi. agar tidak salah dalam pemasangan anda harus tahu simbol yang di gunakan untuk resistor seperti pada gambar di bawah :

Penjelasan Tentang Resistor.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penjelasan Tentang Resistor.docx

KOMPONEN – KOMPONENPASIF DALAM ELEKTRONIKA

FAHMI MASRUROH1EAD4

Resistor

         RESISTOR atau sebagian orang menyebutnya dengan istilah TAHANAN atau RESTAN. komponen ini merupakan yang paling banyak di pasang pada alat elektronik mulai dari audio player, video player, Hardware komputer, Handphone dan masih banyak lagi. Dinamakan demikian karena ia berfungsi sebagai penahan arus sementara sebelum di proses dan di salurkan pada komponen lainnya.

Resistor ini memiliki banyak bentuk dan jenis, berikut ini beberapanya :

FIXED RESTAN ( Tahanan Tetap ) Resistor Variabel Potensiometer

Pada dasarnya jenis di atas memiliki sifat yang sama yakni menahan arus listrik sementara. tetapi pada poin kedua dan ketiga memiliki kelebihan karena ketahananya dapat di ubah. di bawah ini penjelasan tentang jenis resistor.

1. FIXED RESTAN     Alat ini bentuknya kecil dan memiliki gelang bervariasi. gelang - gelang warna ini menunjukkan besar dan kecilnya suatu tahanan. dan memiliki 2 buah kaki pada ujungnya, ia tidak memiliki kutub positif dan kutub negatif sehingga pemasangannya boleh terbalik, asalkan nilainya sama dengan nilai yang tertera pada PCB atau skema.     Alat ini terbuat dari bahan arang sehingga arus yang ada dalam resistor tetap tidak dapat di ubah-ubah lagi. bila nilai ohmnya tidak sesuai dengan arus yang masuk " lebih besar arus dari nilainya " maka komponen ini akan terbakar dan tidak berfungsi lagi. agar tidak salah dalam pemasangan anda harus tahu simbol yang di gunakan untuk resistor seperti pada gambar di bawah :

Sedangkan bentuk fisiknya adalah seperti di bawah ini :

Page 2: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Selanjutnya setelah anda mengenal bentuk simbol dan fisiknya, anda harus mengenal gelang warna yang ada pada komponen ini. karena hanya dari warna itulah kita tahu berapa nilai dari resistor tersebut,...di bawah ini adalah tabel warna pada resistor :

2. RESISTOR VARIABEL

        Prinsip kegunannya hampir sama dengan resistor jenis fixed restan , ia pun dapat menahan arus untuk sementara waktu . tetapi daat di perbesar dan sebaliknya nilai ohm yang ada. bila kita ingin mengubah nilai ohm yang adacukup dengan ngetrim pakai obeng. Bentuk fisik berbeda dengan resistor jenis fixed restan, komponen ini memiliki 3 kaki dan berbentuk kotak tipis. pada bagian tengah terdapat celah yang berguna untuk penempatan obeng ketika memutar.       Untuk jelasnya berikut ini bentuk fisiknya :

Page 3: Penjelasan Tentang Resistor.docx

3. POTENSIOMETER potensiometer masuk dalam komponen RESISTOR karena sifatnya menahan arus, tetapi dapat di ubah nilai ohmnya, bisa di katakan komponen ini memiliki sifat adjustable manual resistor.jenis komponen ini biasanya berada pada audio player untuk mengatur volume, bass, treble dll.  untuk lebih jelasnya berikut ini gambar dari potensiometer

Page 4: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Pengertian Resistor 

Pengertian Resistor dalam komponen elektronika dapat di kategorikan dalam 2 jenis, yaitu Resistor biasa (nilai resistansi tetap) dan Resistor berubah (nilai resistansi yang dapat diubah atau resistor variabel). Resistor adalah komponen yang mempunyai sifat penghambat listrik.Resistor biasa (nilai resistansi tetap) adalah jenis-jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang tertulis pada badan resistor menggunakan kode warna dan kode angka. Resistor jenis ini sering digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen dalam rangkaian elektronika. Fungsi resistor ini pada rangkaian elektronika adalah pada pembatas arus yang mengalir pada LED atau lampu.Resistor Variabel adalah jenis-jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dibuah secara langsung baik dengan tuas atau menggunakan obeng. Jenis-jenis resistor ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu trimpot (trimer potensio) dan potensiometer.

Gambar 1. resistor

Trimpot

Resistor jenis trimpot merupakan esistor yang nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar porosnya menggunakan obeng. Nilai dari sebuah trimpot dapat di lihat pada badan trimpot merupakan nilai maksimum dari resistansi trimpot tersebut. Misal trimpot dengan nilai 10K Ohm maka trimpot tersebut dapat diubah nilai resistansinya dari 0 Ohm sampai 10K ohm.

Potensiometer

Resistor ini merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutaor porosnya melalui tuas yang telah tersedia. Nilai dari potensiometer dapat di lihat pada badan potensio menggunakan kode angka. Nilai resistansi potensiometer yang beredar dipasaran ada 2 macam, yaitu nilai resistansinya yang dapat diubah secara logaritmis dan nilai resistansi yang dapat diubah secara linier.Simbol Resistor dapat di lambangkan dengan huruf R, yaitu salah satu komponen pasif yang sifatnya resistif, menghambat besarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Selain sebagai penghambat arus listrik, Fungsi Resistor juga sebagai pembagi arus listrik, pembagi tegangan listrik, dan penurun tegangan listrik.

Page 5: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Macam-macam resistor memiliki perbedaan masing-masing, seperti resistor metal film, resistor kapur, dan juga variable resistor. Namun jenis-jenis resistor yang sering di pakai adalah resistor dengan gelang warna. Berikut ini kode warna resistor.

  Kode Warna Resistor :

 

Page 6: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Prinsip Dasar Kapasitor,definisi kapasitor,struktur kapasitor,kapasitas kapasitor,kapasitansi kapasitor,formula kapasitor,teori kapasitor,pengertian kapasitor,rumus muatan kapasitor,satuan kapasitor,rumus kapasitor,konstanta dielektrik,bahan dielektrik,susunan kapasitor Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt) Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8 Keramik k = 100 – 1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3 Prinsip Pembentukan Kapasitor Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum). Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan. Prinsip Dasar Kapasitor,definisi kapasitor,struktur kapasitor,kapasitas kapasitor,kapasitansi kapasitor,formula kapasitor,teori kapasitor,pengertian kapasitor,rumus muatan kapasitor,satuan kapasitor,rumus kapasitor,konstanta dielektrik,bahan dielektrik,susunan kapasitor Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor. C = Q / V Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya. Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian

Page 7: Penjelasan Tentang Resistor.docx

tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikumnya kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: kapasitor keramik kapasitor film kapasitor elektrolit kapasitor tantalum kapasitor kertas Perdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu : Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film atau polysterene film.

Berikut macam kondensator berdasarkan kegunaannya:

1. Kondensator Tetap  

 

Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.(nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).

Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :

a. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor) Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

Gambar 1. kapasitor keramik

 

Cara membaca nilai kapasitor Keramik :

Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF

= 20 KpF =0,02 μF.

Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF

Page 8: Penjelasan Tentang Resistor.docx

= 0,005 μF

  

Gambar 2. membaca nilai kapasitor

b. Kondensator Polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

Gambar 3. kapasitor polyester

c. Kondensator Kertas

Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:

·         Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.

·         Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.

·         Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.                                                          

Page 9: Penjelasan Tentang Resistor.docx

                                                                                

Gambar 4. kapasitor kertas

2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah

Page 10: Penjelasan Tentang Resistor.docx

kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

Gambar 5. kondensator elektrolit

 

Selain kondensator elektrolit (Elco) yang mempunyai polaritas, ada juga kondensator jenis elco yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.dan ada Elco yang Non Polaritas pada kakinya tidak ada kutub (+) dan (-)

Gambar 6. kondensator solid tantalum

Gambar 7. elco non polar

Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah :

Kering (kapasitasnya berubah) Konsleting Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas

maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.

 

Page 11: Penjelasan Tentang Resistor.docx

3. Kondensator Tidak Tetap (Variabel dan Trimmer)

Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.

Gambar 8. kondensator variabel

Kondensator variabel (Varco) terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad)  sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi  sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.

Gambar 9. symbol kondensator variable

Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).

Page 12: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Gambar 10. symbol kondensator trimer

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/Copyright © Elektronika Dasar

Page 13: Penjelasan Tentang Resistor.docx

InduktorPengertian Induktor adalah komponen elektronika berupa kumparan yang terssusun dari lilitan kawat. Induktor merupakan salah satu diantara komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya jika diberi medan magnet bisa menghasilkan listrik. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Satuan induktansinya dalam ilmu elektronika disebut henry ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l. Suatu induktor dikatakan ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi.

Berdasarkan kegunaannya Induktor dapat bekerja pada:1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator2. Frekuensi menengah pada spul MF3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring

Induktor terbuat dari lilitan-lilitakawat n tembaga. Adapun jenis-jenis lilitan Induktor yaitu :

Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilanganuntuk mengurangi dampak kapasitansi terdistribusi. ini kerap dipakai pada rangkaian tala pada penerima radio didalam jangka gelombang menengah dan gelombang panjang. karena konstruksinya, induktansi tinggi bisa dicapai dengan bentuk yang kecil.

Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan simpel yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid bisa dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini mengakibatkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Page 14: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Adapun fungsi Induktor adalah sebagai berikut :1. Tempat terjadinya gaya magnet2. Pelipat ganda tegangan3. Pembangkit getaran4. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet5. Menahan arus bolak-balik/ac6. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc7. Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)

Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibuat dengan mengunakan kumparan induktor diantaranya adalah relay, speaker, trafo, buzzer , dan komponen lain yang terkait dengan penggunaan  frekuensi dan medan magnet.

Cara Menghitung kode Induktor :Caranya sama seperti menghitung nilai kapasitor, tetapi kode ke 3 biasanya menandakan banyaknya jumlah koma nol. Apa maksudnya Koma Nol ? langsung aja lihat contoh berikut ini :

Maka besar nilai induktor tersebut adalah :

Tulis langsung digit pertama dan kedua sesuai dengan kode yang tertera yaitu 32 Selanjutnya digit ke tiga menandakan banyaknya jumlah koma nol, kode 3 berarti

ditulis 0,001

Selanjutnya dikalikan  : 32 x 0,001 maka hasilnya 0,032 Henry, untuk mengubah menjadi satuan miliHenry kamu harys melakukan perkalian dengan 1000 maka hasilnya menjadi 32 mH.

Page 15: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Jenis-Jenis Resistor 

 Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor

tidak tetap (variable resistor).

Resistor

Resistor Tetap (Fixed Resistor):1. Resistor Kawat2. Resistor Batang Karbon3. Resistor Keramik atau Porselin4. Resistor Film Karbon5. Resistor Film Metal

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor):1. Potensiometer2. Potensiometer Geser3. Trimpot4. NTC dan PTC5. LDR

Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah - ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut. Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya dapat berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita tentukan besar resistansinya.

Macam - macam resistor tetap (fixed resistor):

1. Resistor Kawat

Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di samping.

2. Resistor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar di samping.

3. Resistor Keramik atau Porselin

Page 16: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

4. Resistor Film Karbon

Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

5. Resistor Film Metal

Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

Macam - macam resistor variabel (variable resistor):

1. Potensiometer

Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan

Page 17: Penjelasan Tentang Resistor.docx

potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar. Gambar di samping adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.

2. Potensiometer Geser

Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah dibahas di atas. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer yang telah dibahas di atas, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan, untuk potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara menggeser gagang yang muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di samping. Pada umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat potensiometer ini adalah karbon. Adapula yang terbuat dari kawat, namun saat ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang besar. Pada potensiometer geser ini, perubahan nilai resistansinya hanyalah perubahan secara linier. Bentuk potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di atas dengan komponen yang ditengah.

3. Trimpot

Page 18: Penjelasan Tentang Resistor.docx

Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.

4. NTC dan PTC

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di samping.

5. LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat pada gambar di atas.