21
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN LATIHAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI BANARAN 01 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Siti Soimah Dwi Rodliyah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penggunaan metode pembelajaran latihan pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010. Subjek dalam penelitian adalah kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 19 siswa yaitu 11 laki-laki dan 8 perempuan. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data kualitatif hasil pengamatan kemampuan membaca dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dengan siklus II, sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011. Kemampuan membaca siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca nyaring (nilai rata-rata 3,1 menjadi 4,5, meningkat 1,4; persentase 62,1% menjadi 89,5%, naik 27,4%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek lafal dan intonasi (nilai rata-rata 3,2 menjadi 4,5, naik 1,3; prosentase 64,2% menjadi 89,5%, naik 25,3%; dari

PENINGKATAN.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTK

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN.doc

PENINGKATAN  KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN METODE

PEMBELAJARAN LATIHAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI BANARAN 01 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011

                 Siti Soimah Dwi RodliyahABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penggunaan metode pembelajaran latihan pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010. Subjek dalam penelitian adalah kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 19 siswa yaitu 11 laki-laki dan 8 perempuan.

Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data kualitatif hasil pengamatan kemampuan membaca dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dengan siklus II, sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011. Kemampuan membaca siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca nyaring (nilai rata-rata 3,1 menjadi 4,5, meningkat 1,4; persentase 62,1% menjadi 89,5%, naik 27,4%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek lafal dan intonasi (nilai rata-rata 3,2 menjadi 4,5, naik 1,3; prosentase 64,2% menjadi 89,5%, naik 25,3%; dari kategori baik menjadi amat baik); dan aspek mengenal huruf (nilai rata-rata 3,7 menjadi 4,4, meningkat 0,7; persentase 73,7% menjadi 88,4%, naik 14,7%; dari kategori baik menjadi amat baik). Hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 5 siswa (26%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 19 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 14 siswa (74%) dan nilai rata-rata kelas dari 56,3 menjadi 81,8, meningkat sebesar 25,5.Kata Kunci : Kemampuan membaca dan hasil belajar Bahasa Indonesia,

Metode Pembelajaran LatihanLatar Belakang Masalah

Strategi dasar implementasi dalam kebijakan link and match yang dipandang sebagai inovasi pendidikan di sekolah dasar mencakup upaya; meningkatkan kemampuan baca tulis hitung; termasuk baca tulis kritis. Hal itu menjadikan tugas utama guru kelas I untuk dapat mengajarkan membaca dan menulis serta berhitung, sebagai tahap permulaan. Siswa kelas I rata-rata masih begitu masuk sekolah hampir seratus persen belum dapat membaca dan menulis.

Page 2: PENINGKATAN.doc

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam membaca dan menulis, dan dapat dipergunakan sebagai alat berkomunikasi.

Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru bahasa Indonesia kelas I Sering terjadi guru menghadapi berbagai kendala ketika memberikan materi pelajaran, baik yang berasal dari siswa, guru, maupun lingkungan sehingga proses pembelajaran kurang berjalan maksimal dan hasil yang didapat kurang memuaskan.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, maka dicoba dilaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai acuan proses pembelajaran selanjutnya. Kegiatan Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan bantuan petugas perpustakaan sebagai observer, dan dilakukan sebanyak 2 siklus perbaikan, setiap siklus menggunakan waktu 2x35 menit.

Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan mengambil tema penggunaan metode latihan untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi para siswa Kelas I di SD Negeri Banaran 1. Penggunaan Metode Pembelajaran latihan yang menggunakan media pembelajaran berupa berbagai gambar dan kartu huruf sangat bermanfaat untuk merangsang minat siswa dalam membaca. Berdasarkan pemikiran di atas maka penggunaan metode latihan sangat penting dipertimbangkan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian : Apakah melalui penggunaan metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011?Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penggunaan metode pembelajaran latihan pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011.Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya:Bagi siswa dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar sesuai tujuan yang diharapkan. Bagi guru sebagai alat pantau keberhasilan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan secara lebih profesional dalam bidangnya. Bagi lembaga sekolah dengan meningkatnya prestasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan keprofesionalan guru dengan demikian mutu pendidikan akan meningkat yang akhirnya prestasi sekolah meningkat juga.KAJIAN TEORIPembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Page 3: PENINGKATAN.doc

Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar. pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru (Pengajar) dan siswa (Pembelajar).

Syamsu, dkk (1992:2) mengemukakan bahwa “….pembelajaran adalah suatu rangkaian aktifitas (Kegiatan individu siswa dalam wujud interaksi dinamis untuk mencapai perubahan perilaku pribadinya…..”

Menurut Gagne,Briggs dan Wager (1992:1.19) menyatakan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Pembelajaran adalah upaya mengorganisir lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.

Dari pengertian–pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah setiap upaya yang sistematis dan sengaja yang dilakukan oleh pendidik untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat melakukan belajar

Secara universal, Bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa merupakaan alat bantu komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunkasi antara anggota masyarakat terbagi atas  2 unsur utama yakni bentuk dan makna (isi).

Pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan maupun tulis. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan keterampilan guru dalam menentukan dan memilih metode yang tepat yang sesuai dengan karakterisitik serta kebutuhan perkembangan peserta didik.

Pengajaran bahasa indonesia yang dilaksanakan dengan baik dapat memberikan banyak manfaat pendidikan yang luar biasa. Beberapa manfaat tersebut antara lain: 1) Manfaat akademis, Pengajaran bahasa indonesia yang baik dpat menjadikan siswa mahir berbahasa Indonesia. Karena, bahasa indonesia merupakan bahasa pengantar semua mata pelajaran. Siswa yang mahir berbahasa indonesia akan lebih mudah dan lebih cepat dalam belajar. 2) Manfaat Sosial, Pengajaran bahasa Indonesia yang baik dapat menjadikan siswanya gemar membaca. Sehingga mereka dapat menemukan kesenangan atau rekreasi dari bacaan tersebut.

Mengingat pentingnya serta banyak manfaat yang diambil dari pembelajaran bahasa indonesia, maka perlu dikembangkan pengajaran bahasa Indonesia yang salah satunya pemilihan metode serta alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan bahasa indonesia khususnya kelas rendah (Kelas I). Mengingat kelas I merupakan awal mula pendidikan formal yang akan menentukan keberhasilan pendidikan pada tingkatan selanjutnya.Kemampuan Membaca

Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Menurut Henny Guntur Tarigan (1985: 2) membaca adalah proses perolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. Klein dalam Fraida (2004: 56) mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimilki oleh pembaca mempunyai peran yang utama dalam membentuk makna. Sedangkan Merrie Jay (1992:

Page 4: PENINGKATAN.doc

98) membaca diartikan sebagai peroleh pesan, aktifitas, memecahkan masalah dimana pertumbuhan kekuatan dan fleksibilitasnya, semakin banyak dengan di praktekan.

Berdasarkan uraian uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang tidak hanya melibatkan tulisan saja, tetapi melibatkan aktifitas visual, berfikir, psikolinguitik dan metakognitif.

Penekanan pembelajaran membaca dikelas rendah adalah melatih kemampuan membaca siswa dalam membaca, teknik atau membaca nyaring. Membaca nyaring merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan vokalisasi. Membaca nyaring sangat penting dilakukan dikelas rendah karena bertujuan untuk melatih peserta didik menyimak, berbicara dan menulis.

Pengajaran membaca bertujuaan agar siswa memiliki pengetahuan dasar yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membaca bahasa Indonesia. Pengajaran membaca dapat diawali dengan diajarkan sistem bunyi-bunyian yang terdapat dalam bahasa, pola tata bahasa sederhana, kosa kata, makna kata yang berhubungan dengan kalimat maupun wacana.Metode Pembelajaran Latihan

Metoda adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan (Karli, H. dan Sri Yulirtianingsih, M, 2002: 22). Dewasa ini aktivitas guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran juga sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas. Tentang pengertian metoda latihan ialah latihan siap sangat sesuai untuk melatih keterampilan, baik keterampilan fisik maupun mental.

Menurut pendapat Syaiful Sagala dan Subana (2002:217) Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan / keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

Metode Latihan sesuai untuk keterampilan, baik keterampilan fisik maupun keterampilan mental karena dengan latihan, sesuatu keterampilan dapat dikuasai. Beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknik latihan. a) Sifat latihan berbeda dengan latihan sebelumnya, karena situasi dan pengaruh latihan berbeda. Hal itu mendatangkan kondisi, respon serta tanggapan yang berbeda. b)Penilaian latihan dengan keseluruhan pelajaran disekolah perlu dikaitkan agar siswa ada dorongan motivasi untuk mengetahui tujuan latihan serta kaitannya dengan pelajaran sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan.

Sudjana dan Syaiful Sagala (2003:217) mengatakan: Penilaian pada umumnya digunakan untuk memperoleh keterangan suatu keterampilan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai sarana untuk membantu siswa menguasai keterampilan secara tepat dalam perilaku yang cepat dan otomatik. ia berhubungan dengan pembentukan kemahiran motoris (fisik) ataukah kemahiran yang bersifat penyesuaian seperti kemahiran untuk memecahkan suatu soal atau kecakapan dalam penyelesaian diri terhadap suatu situasi.

Agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, guru harus memperhatikan dari pihak anak didik, yaitu mereka memiliki dorongan minat dan perhatian

Page 5: PENINGKATAN.doc

terhadap apa yang sedang dipelajari, pelaksanaan metoda latihan harus tetap diusahakan mengembangkan minat dan meningkatkan kemampuan anak didik.Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Sudjana (2000: 38) merupakan “suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang/dilaksanakan oleh guru di sekolah dan kelas tertentu”.

        Selain itu Sudjana (2000:39-40) mengemukakan bahwa:  “hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor yaitu : 1) faktor intern, dan 2) faktor ekstern. Faktor intern meliputi : motivasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran tersebut, sikap dan kebiasaan dalam belajar, ketekunan belajar, keadaan sosial ekonomi orang tua, faktor fisik dan faktor psikis siswa.Sedangkan faktor ekstern mencakup aspek kualitas pembelajaran yang meliputi faktor kemam-puan guru, karakteristik kelas dan karakteristik sekolah”.

Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan jalan mengaktifkan se-mua aspek indera pada diri manusia. Menurut Wiriaatmadja, (1983:99) “seseorang yang sedang belajar memperoleh hasil belajarnya sebagai berikut : Melalui indera pengecap sebesar 1%, indera peraba sebesar 1,5%, indera penciuman sebesar 3,5%, indera pendengaran sebesar 11% dan indera penglihatan sebesar 83%”.

Dari ketiga pendapat di atas, ternyata untuk meningkatkan hasil belajar, perlu mengaktifkan semua aspek indera pada diri manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor dari dalam individu maupun faktor dari luar individu yang sengaja dirancang untuk meningkatkan hasil belajar.

Hasil belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes hasil belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes hasil belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes hasil belajar berupa tes yang disusun secara terrencana  untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes hasil belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. 

Kerangka Berpikir

Kondisi awal guru belum menggunakan metode pembelajaran latihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka kemampuan membaca dan  hasil belajar bahasa Indonesia masih rendah.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran latihan. Siklus I menggunakan metode pembelajaran latihan tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan metode pembelajaran latihan dengan bimbingan guru. Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I ke siklus II diharap kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia meningkat.

Page 6: PENINGKATAN.doc

Kondisi akhir diduga dengan menggunakan metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Melalui metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011.METODE PENELITIANSetting Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010. Penelitian dilaksanakan di kelas I SD Negeri Banaran 01, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.Subjek  Penelitian

Subjek penelitian adalah kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri Banaran 01, dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dan 8 perempuan.Sumber Data

        Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan subyek (skunder).Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes, dan teknik non tes. Sedangkan alat Pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan pengamatan. Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal siswa yaitu berupa daftar nilai/laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal. Pengamatan menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui kemampuan membaca siswa berupa: 1) Membaca nyaring (didengar siswa), 2) Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3) Mengenali huruf – huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata –kata dan kalimat sederhana.Validitas dan Analisis Data

Untuk memperoleh data yang valid mengenai kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011 yaitu: 1) kemampuan membaca (observasi) divalidasi melalui trianggulasi sumber, yaitu data yang berasal dari siswa, guru dan rekan kolaborator yang merupakan data kualitatif dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. 2) hasil belajar yang berupa nilai test yang divalidasi adalah instrumen test yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif) dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setalah siklus II, kemudian direfleksi.

Page 7: PENINGKATAN.doc

Prosedur TindakanPenelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4

tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.Indikator Keberhasilan

Peningkatan kemampuan membaca indikatornya adalah adanya peningkatan kemampuan membaca dari rendah menjadi tinggi. Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia indikatornya adalah nilai ulangan harian yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANDeskripsi Kondisi Awal

Hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia sebelum diadakan penelitian dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 1Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

No Uraian Nilai Ulangan Harian

1 Nilai terendah 45

2 Nilai tertinggi 70

3 Nilai rerata 56,3

4 Rentang nilai 25

Sumber: data Juli, 2010

Gambar 1Grafik Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Page 8: PENINGKATAN.doc

Gambar 2Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas dapat diketahui hasil nilai ulangan harian bahasa Indonesia sebelum diadakan penelitian pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 tahun pelajaran 2010/2011 ada 14 siswa (73%) yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 45, nilai tertinggi 70 dan nilai rata kelas 56,3.Deskripsi Siklus I

Siklus I menggunakan metode pembelajaran latihan tanpa bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa, dan sumber bacaan siswa selama 2x35 menit (2x pertemuan), dengan standar kompetensi: membaca dan Kompetensi dasar: membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat, membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan pada siklus I ini adalah materi membaca suku kata dan kata.

Hasil observasi tentang kemampuan membaca siswa pada Siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 2Nilai Kemampuan Membaca Siklus I

No Aspek-aspek Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase Kategori

1 Membaca nyaring (didengar siswa)

59 3,1 62,1 baik

2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

61 3,2 64,2 baik

3 Mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata-kata dan kalimat sederhana

70 3,7 73,7 baik

Page 9: PENINGKATAN.doc

Gambar 3Grafik Kemampuan Membaca Siklus I

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil pengamatan kemampuan membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia siklus I pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011, yang meliputi aspek 1) Membaca nyaring (didengar siswa), 2) Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3) Mengenali huruf – huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata–kata dan kalimat sederhana diperoleh skor rata-rata kemampuan membaca kategori baik.  

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 3Nilai Ulangan Harian Siklus I

No Uraian Nilai Ulangan Harian

1 Nilai terendah 50

2 Nilai tertinggi 80

3 Nilai rerata 67,6

4 Rentang nilai 30

Page 10: PENINGKATAN.doc

Gambar 4Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus I

Gambar 5Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai ulangan harian bahasa Indonesia tentang materi membaca siklus I pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 tahun pelajaran 2010/2011 masih ada 4 siswa (21%) yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 50, nilai tertinggi 80 dan nilai rata kelas 67,6.Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan revisi dari siklus I. Perencanaan tindakan yang telah disusun oleh peneliti bersama rekan kolaborator adalah dengan menggunakan metode pembelajaran latihan dengan bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa dan sumber bacaan siswa selama 2x35 menit (2x pertemuan), dengan standar kompetensi: membaca dan Kompetensi dasar: membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat, membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan pada siklus II ini adalah materi membaca kalimat yang merupakan lanjutan dari materi yang telah dibahas di siklus sebelumnya.

Page 11: PENINGKATAN.doc

Hasil observasi tentang kemampuan membaca siswa pada Siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 6Nilai Kemampuan membaca Belajar Siklus II

No Aspek-aspek Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase Kategori

1 Membaca nyaring (didengar siswa)

85 4,5 89,5 Amat baik

2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

85 4,5 89,5 Amat baik

3 Mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata-kata dan kalimat sederhana

84 4,4 88,4 Amat baik

Gambar 7Grafik Kemampuan Membaca Siklus II

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil pengamatan kemampuan membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia siklus II pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 tahun pelajaran 2010/2011, yang meliputi aspek 1) Membaca nyaring (didengar siswa), 2) Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3) Mengenali huruf – huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata–kata dan kalimat sederhana diperoleh skor rata-rata kemampuan membaca dalam kategori amat baik.  

Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.

Tabel 5Nilai Ulangan Harian Siklus II

No Uraian Nilai Ulangan Harian

Page 12: PENINGKATAN.doc

1 Nilai terendah 65

2 Nilai tertinggi 90

3 Nilai rerata 81,8

4 Rentang nilai 25

Gambar 8Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus II

Gambar 9Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus II

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai ulangan harian bahasa Indonesia tentang membaca siklus II pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 tahun pelajaran 2010/2011 Semua siswa yang berjumlah 19 anak (100%) dinyatakan tuntas, dengan nilai siswa terendah 65, nilai tertinggi 90 dan nilai rata kelas 81,8.Pembahasan

Hasil pembahasan dalam penelitian ini ada 3 hal, meliputi tindakan, kemampuan membaca, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 6Tindakan per Siklus

Page 13: PENINGKATAN.doc

No Kondisi Awal Siklus I Siklus II1 Belum

menggunakan metode pembelajaran latihan

Menggunakan metode pembelajaran latihan tanpa bimbingan guru

Menggunakan metode pembelajaran latihan dengan bimbingan guru

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kondisi awal, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Banaran 01 semester I tahun pelajaran 2010/2011 belum menggunakan metode pembelajaran latihan. Pada siklus I menggunakan metode pembelajaran latihan tanpa bimbingan guru. Dilanjutkan siklus II menggunakan metode pembelajaran latihan dengan bimbingan guru. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengkombinasikan penggunaan metode agar siswa lebih paham.

Tabel 7Kemampuan Membaca Siswa per Siklus

No Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Refleksi

1 Siswa:Kemampuan membaca dan semangat siswa mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang.

Membaca Nyaring:Nilai rata-rata: 3,1Persentase: 62,1%Kategori: baik

Lafal dan Intonasi:Nilai rata-rata 3,2Persentase: 64,2%Kategori: baik

Mengenal Huruf:Nilai rata-rata 3,7Persentase: 73,7%Kategori: baik

Membaca Nyaring:Nilai rata-rata: 4,5Persentase: 89,5%Kategori: amat baik

Lafal dan intonasi:Nilai rata-rata 4,5Persentase: 89,5%Kategori: amat baik

Mengenal Huruf:Nilai rata-rata 4,4Persentase: 88,4%Kategori:amat baik

Kemampuan membaca siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca nyaring (nilai rata-rata 3,1 menjadi 4,5, meningkat 1,4; persentase 62,1% menjadi 89,5%, naik 27,4%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek lafal dan intonasi (nilai rata-rata 3,2 menjadi 4,5, naik 1,3; prosentase 64,2% menjadi 89,5%, naik 25,3%; dari kategori baik menjadi amat baik); dan aspek mengenal huruf (nilai rata-rata 3,7 menjadi 4,4, meningkat 0,7; persentase 73,7% menjadi 88,4%, naik 14,7%; dari kategori

Page 14: PENINGKATAN.doc

baik menjadi amat baik)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan tentang kemampuan membaca siswa. Kemampuan membaca dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aspek membaca nyaring (nilai rata-rata 3,1 menjadi 4,5, meningkat 1,4; persentase 62,1% menjadi 89,5%, naik 27,4%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek lafal dan intonasi (nilai rata-rata 3,2 menjadi 4,5, naik 1,3; prosentase 64,2% menjadi 89,5%, naik 25,3%; dari kategori baik menjadi amat baik); dan aspek mengenal huruf (nilai rata-rata 3,7 menjadi 4,4, meningkat 0,7; persentase 73,7% menjadi 88,4%, naik 14,7%; dari kategori baik menjadi amat baik).

Tabel 8Hasil Belajar Siswa per Siklus

No Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Refleksi

1 Ulangan harian pada kondisi awal diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 14 siswa (74%) dan yang tuntas sebanyak 5 siswa (26%). Nilai rata-rata kelas: 56,3

Ulangan harian pada siklus I diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 4 siswa (21%) dan yang tuntas sebanyak 15 siswa (79%). Nilai rata-rata kelas: 67,6

Ulangan harian pada siklus II diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 0 siswa (0%) dan yang tuntas sebanyak 19 siswa (100%) Nilai rata-rata kelas: 81,8

Hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 5 siswa (26%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 19 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 14 siswa (74%) dan nilai rata-rata kelas dari 56,3 menjadi 81,8, meningkat sebesar 25,5.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 5 siswa (26%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 19 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 14 siswa (74%) dan nilai rata-rata kelas dari 56,3 menjadi 81,8, meningkat sebesar 25,5.PENUTUPSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas I SD Negeri Banaran 01 Semester I tahun pelajaran 2010/2011.Implikasi

Membantu siswa yang lambat dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang membaca. Memberikan pengaruh yang positif baik dalam pendidikan dan sosial pada guru dan pada siswa. Merupakan cara praktis

Page 15: PENINGKATAN.doc

untuk membantu siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang membaca.Saran

Saran bagi Guru: pergunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan memperhatikan materi dan kondisi siswa dan gunakan alat peraga yang mudah diterapkan kepada siswa, sederhana tetapi dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Memotivasi siswa tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Mengajar dan mendidik siswa secara professional. Saran bagi Kepala Sekolah: memberikan motivasi kepada guru untuk selalu melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Lengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKAGagne,Briggs dan Wager. 1992. Principle of Instructional Design. Second.

Edition, New York: Holt, Rinehart and Winston.Henny Guntur Tarigan. 1985. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Jakarta:

Depdikbud.Karli, H. dan Sri Yulirtianingsih, M. 2002.Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta; Bina Media Informasi.Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung; Alfabeta.Saifudin Anwar. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka PelajarSudjana, Nana. 2000. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda karyaSyamsu, dkk. 1992. Dasar-Dasar Pembinaan Kemampuan. Proses Belajar

Mengajar. Bandung: C.V Andira.Wiriaatmadja. 1983. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan.

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Rosda Karya.Biodata Data:Nama :                          : Siti Soimah Dwi RodliyahNIP :                                 : 19640120 198405 2 001Unit Kerja                               : SD Negeri Banaran 01 UPTD Pendidikan

Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo