Upload
others
View
48
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH
MATERI SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA
AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B MTs
SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
SUKITRI
NIM. 111-13-196
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Winarno, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
Nota Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Sukitri
Kepada :
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Sukitri
NIM : 11113196
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI
SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA
SISWA KELAS VII B MTs SUDIRMAN GETASAN
KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara diatas supaya segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’allaikum Wr.Wb.
Salatiga, 03 Agustus 2017
Pembimbing
Dr. Winarno, M.Pd.
NIP. 19730526 199903 1004
iv
SKRIPSI
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI SHALAT
JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII
B MTs SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”
disusun oleh:
SUKITRI
NIM: 111-13-196
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 14
September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. __________________
Sekretaris Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil __________________
Penguji I : Jaka Siswanta, M.Pd. __________________
Penguji II : Dr. Maslikhah, M.Si. __________________
Salatiga,14 September 2017
Dekan
Suwardi, M. Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
v
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sukitri
NIM : 11113196
Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 25 Juli 2017
Yang menyatakan,
SUKITRI
NIM. 11113196
vi
MOTTO
وعه مالك ابه الحىيرث رضي هللا عى. قال
وسلم : صلىاكما رسىل هللا صل هللا علي
رأيتمىو اصل )رواي البخاري(
“Dan dari Malik bin Al Huwairits:
Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:
Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku
shalat” (HR. Bukhari).
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat Allah yang Maha Kuasa, penulisan
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya, yang selalu mendo’akan dan membantuku dalam
penyusunan skripsi.
2. Suamiku tercinta, yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menghiburku setiap saat.
3. Dosen pembimbingku yang tiada lelah membimbingku dengan ketulusan untuk
menyelesaikan skripsi kami.
4. Seluruh sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu memberi motivasi untuk
terus bersemangat dalam menyelesaikan skripsiku.
5. Anakku Daffa Hafizh Firdaus penyemangatku.
6. Dan tidak lupa untuk semua pembantu terselesainya skripsiku ini dan para
pembaca yang budiman.
Semoga amal dan perbuatan mereka mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Amin...
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuk dan pertolongan-Nya untuk penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini selesai sesuai
yang direncanakan dengan judul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI SHALAT
JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B
MTs. SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-
orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
terima kasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.
3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Hj.Siti Rukhayati, M.Ag.
4. Dosen Pembimbing Akademik, Nasafi, M.Pd.
5. Dr.Winarno, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi terima kasih atas
bimbingannya.
ix
6. Seluruh dosen,staf dan karyawan IAIN Salatiga
7. Bapak-Ibu guru MTs Sudirman Getasan terima kasih atas kerjasamanya
Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a
semoga amal baiknya semuanya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 20 September 2017
Peneliti
Sukitri
NIM. 11113196
x
ABSTRAK
Sukitri. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh Materi Shalat Jenazah Dengan
Media Audiovisual Pada Siswa Kelas VII B MTs Sudirman Getasan
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing :
Dr.Winarno,M.Pd
Kata kunci : Media Audiovisual dan peningkatan prestasi belajar
Skripsi ini dilatar belakangi adanya permasalahan dalam penggunaan media
pembelajaran yang menjadikan prestasi peserta didik kurang baik. Dalam kasus
yang terjadi di MTs Sudirman Getasan ini media pembelajaran yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih menggunakan metode
ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara dan siswanya cenderung diam untuk
mendengarkan penyampaian gurunya dan ada juga siswa yang merasa bosan dan
ngantuk sehingga menjadikan siswa tidak bisa menguasai materi dengan baik.
Untuk mengatasi itu semua peneliti menyarankan untuk menggunakan media baru
sebagai cara untuk meningkatkan minat belajar siswa. Media uadiovisual adalah
media yang mempunyai unsur gambar dan unsur suara.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan “Apakah penggunaan
media pembelajaran audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi
Shalat Jenazah pada siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017”.
Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang
dilakukan melalui dua siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi
di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupaun data dari guru
kelas, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan
setelah dilakukan tindakan kelas yang dilakukan di setiap siklus.
Hasil yang penelitian peroleh adalah penggunaan media audiovisual dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan dengan
jumlah siswa 29 orang. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan
belajar siswa yang cukup signifikan dari dua siklus yang telah dilaksanakan,
indikasinya adalah kenaikan nilai rata-rata siswa pada pra siklus yaitu 71,68,
79,44 pada siklus I, dan 86,13 pada siklus II. Demikian pula pada persentase
ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu 62,06% pada pra
siklus, 79,31 % pada siklus I, dan 100% pada siklus II. Berarti kenaikan
persentase ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I setelah dilakukan
perbaikan sebesar 17,25%, dan meningkat lagi pada siklus I ke siklus II sebesar
20,69%.
xi
DAFTAR ISI
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xi
xv
xv
xvii
1
7
7
8
9
10
HALAMAN SAMPUL .............................................................................
HALAMAN BERLOGO IAIN SALATIGA ............................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................
PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................
DEKLARASI ............................................................................................
MOTTO .....................................................................................................
PERSEMBAHAN .....................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ABSTRAK ................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
F. Definisi Oprasional ................................................................
xii
G. Metode Penelitian ...................................................................
1. Rancangan Penelitian ..................................................
2. Subjek Penelitian .........................................................
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................
4. Instrumen Penelitian ...................................................
5. Pengumpulan Data ......................................................
6. Analisis Data ...............................................................
H. Sistematika Penulisan .............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar .......................................................................
1. Pengertian Prestasi Belajar ..............................................
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ....................
B. Pembelajaran Fiqh .................................................................
1. Pengertian Pembelajaran Fiqh .........................................
2. Fungsi Pembelajaran Fiqh ...............................................
3. Tujuan Pembelajaran Fiqh ..............................................
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqh .................................
5. Shalat Jenazah .................................................................
1) Pengertian Shalat Jenazah ....................................
2) Hukum Shalat Jenazah .........................................
3) Syarat-syarat Shalat Jenazah ................................
4) Rukun Shalat Jenazah ..........................................
12
12
13
13
15
15
15
16
18
18
21
27
33
33
34
34
35
35
35
36
36
xiii
5) Cara Mengerjakan Shalat Jenazah .......................
C. Media Audiovisual .................................................................
1. Pengertian Media Audiovisual ..........................................
2. Manfaat Media Audiovisual ..............................................
3. Jenis-jenis Media Audiovisual ...........................................
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual ................
5. Cara Pemakaian Media Audiovisual Dalam
Pembelajaran......................................................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs. Sudirman Getasan ...........................
1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Sudirman Getasan ........
2. Profil Sekolah ....................................................................
a. Identitas Madrasah ........................................................
b. Identitas Kepala Sekolah ..............................................
c. Kondisi Siswa ...............................................................
d. Kondisi Guru dan Karyawan ........................................
e. Sarana dan Prasarana ....................................................
f. Kondisi Orang Tua Siswa .............................................
g. Data Keadaan Tanah .....................................................
h. Daftar Guru dan Karyawan ...........................................
3. Visi, Misi, dan Tujuan MTs. Sudirman Getasan ...............
a. Visi MTs. Sudirman Getasan ........................................
36
37
37
37
38
43
44
45
45
46
46
46
47
48
48
49
49
49
50
50
xiv
b. Misi MTs. Sudirman Getasan .......................................
c. Tujuan MTs. Sudirman Getasan ...................................
4. Struktur Organisasi MTs. Sudirman Getasan ....................
B. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................
1. Pra Siklus ..........................................................................
2. Siklus I ..............................................................................
3. Siklus II ............................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus ................................................................................
B. Siklus I ....................................................................................
C. Siklus II ..................................................................................
D. Pembahasan ............................................................................
1. Siklus I ............................................................................
2. Siklus II ...........................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
50
51
52
53
53
53
56
59
61
66
72
72
73
75
75
xv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
1. Daftar Tabel
Tabel 3.1 Identitas Madrasah .............................................................
Tabel 3. 2 Identitas Kepala Sekolah ...................................................
Tabel 3.3 Data Pelatihan yang Pernah Diikuti ...................................
Tabel 3.4 Kondisi Siswa ....................................................................
Tabel 3.5 Kondisi Guru dan Karyawan ..............................................
Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana .........................................................
Tabel 3.7 Kondisi Orang Tua Siswa ..................................................
Tabel 3.8 Data Keadaan Tanah ..........................................................
Tabel 3.9 Data Guru dan Karyawan ...................................................
Tabel 3.10 Struktur Organisasi MTs. Sudirman Getasan ..................
Tabel 3.11 Standar KKM ...................................................................
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ..................................................................
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus .............................................
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...................................
Tabel 4.5 Nilai Siklus I ......................................................................
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Siklus I .................................................
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II....................................
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................
Tabel 4.9 Nilai Siklus II .....................................................................
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Siklus II ..............................................
46
46
47
47
48
48
49
49
49
52
58
59
60
62
63
64
65
67
68
69
71
xvi
Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Persiklus..............................................
2. Daftar Gambar
Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas .....................................
Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus
I, Siklus II ...........................................................................................
73
12
74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................
2. Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................
3. Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................
4. Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................
5. Lampiran Foto Hasil Penelitian .........................................................
79
80
81
82
83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
menghadapi kemelut arus globalisasi seperti sekarang ini, bahkan bisa
dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor kebutuhan primer
bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin ketat
dan semakin berat. Tanpa pendidikan mungkin manusia sekarang tidak akan
berbeda dengan pendahulunya yaitu pada masa purbakala (Nur Uhbiyanti,
1991:98).
Pendidikan memang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan
masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan
maju. Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya
adalah karena guru, yang mempunyai peranan sangat penting dalam
perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk
dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya supaya berhasil mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru harus pandai dalam memilih media
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik agar mereka merasakan
senang dalam belajar.
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Tohari, 2005:8). Proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu
2
pengetahuan saja, akan tetapi pemberian pemahaman sangatlah penting,
kareana secara psikologis anak merasa senang apabila mereka diperhatikan.
Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa mata pelajaran,
melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang
belajar (Usman, 2000:4).
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan
melakukan kurikulum satu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para
siswa menuju pada pembahasan-pembahasan tingkah laku baik intelektual,
moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran. Upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah harus memulai pembelajaran.
Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar disekolah
telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Subroto,2002:2). Eksistensi guru tetap penting
karena peran guru tidak seluruhnya dapat digantikan dengan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik
dalam ekonomi sosial budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar
pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
pengajaran di sekolah salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran
yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh calon guru sehingga mereka dapat
menyampaikan materi pembelajaran secara baik.
3
Media pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat
diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar
mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran
(Usman,2002:31). Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mampu memilih
dan menerapkan media pengajaran yang relevan dengan situasi dan suasana
pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai (Ulwan, 1998:65).
Dalam media pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu
metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu pengajaran
sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf
tercapai tidaknya tujuan pembelajaran (Ahmad Rifa’i,2002:1). Sarana dan alat
pendidikan sebagai salah satu faktor dalam pendidikan memiliki peran yang
penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Keberadaan media akan
lebih membantu tercapainya tujuan secara efektif dan efisien para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan oleh sekolah dan
tidak tertutup bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman
sekarang ini.
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah satu proses komunikasi,
proses komunikasi ini harus diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan
tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Pesan
atau informasi pendidikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, pengalaman
dan sebagainya. Melalui komunikasi pesan dimungkinkan bisa diserap oleh
semua orang. Dengan demikian halnya dalam proses komunikasi perlu
4
digunakan sarana dalam proses mengajar yang membantu proses komunikasi
yang disebut media (Rihani, 1991:1). Pemakaian media pengajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh psikologi pada siswa. Penggunaaan media pengajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran (Arsyad, 2000:15). Dalam perkembangannya media pengajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas prinsip
mekanis kemudian lahir teknologi audiovisual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronik untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan
pesan-pesan audiovisual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama
proses belajar seperti mesin proyektor, film, tipe recorder dan proyektor visual
yang lebar (Arsyad, 2000:30). Media audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Azwan Zain, 2010:124).
Pengunaan media audiovisual mempunyai peranan yang sangat penting yaitu
dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
Pada kasus yang terjadi di sekolah MTs Sudirman Getasan, media
pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan dalam kegiatan belajar
masih belum efektif dan masih banyak kekurangan. Metode yang digunakan
5
dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Sudirman
Getasan terutama pada mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah adalah
ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara untuk menjelaskan materi dan
siswa lebih pasif dan cenderung diam untuk mendengarkan dan mencatat
materi yang disampaikan. Sehingga para siswa merasa bosan bahkan
menjadikan siswa itu ngantuk dan tidak dapat menerima pembelajaran dengan
baik. Maka dibutuhkan media pembelajaran baru yang dapat membangkitkan
semangat belajar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Berdasarkan hasil survay yang peneliti peroleh dari guru PAI pada mata
pelajaran Fiqih materi shalat jenazah menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa 29 orang masih
banyak yang jauh dari harapan guru dan masih di bawah KKM yaitu 70. Dari
hasil ulangan tersebut ada 11 siswa dari 29 siswa yang nilainya masih dibawah
KKM paling rendah adalah 57, itu disebabkan oleh kurangnya media
pembelajaran yang kreatif yang membuat para siswa malas untuk belajar dan
bertanya apa yang belum dipahami kepada gurunya. Cara mengajar guru juga
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa misalnya cara penyampaian gurunya
itu terlalu cepat atau terlalu bertele-tele maka daya serap siswa akan berkurang
sehingga hasil dari belajar menjadi buruk dan tidak menimbulkan semangat
belajar siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti mempunyai metode baru
untuk mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah untuk siswa kelas VII agar
belajar lebih rajin dan aktif supaya nilainya bisa mencapai KKM seperti yang
6
diharapkan gurunya. Media yang akan digunakan peneliti pada penelitian ini
adalah media audiovisual, dimana dalam pembelajarannya para siswa diberikan
sebuah gambar atau tayangan video tentang tata cara pengurusan jenazah, agar
pemahaman siswa dari yang bersifat konkrit kepada yang abstrak menjadikan
mereka mudah menyerap ilmu pengetahuan seperti ini.
Dengan demikian, guru dalam upayanya membuat siswa bisa mengguasai
materi dengan tuntas, guru harus memilih media yang tepat agar tercapailah
tujuan pengajaran yang baik. Guru sebagai salah satu sumber belajar
berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan
belajar siswa dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah
melakukan pemilihan dan penentuan media, media mana yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kegagalan seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran akan terjadi
jika pemilihan dan penentuan media tidak dilakukan pengenalan terhadap
karakteristik dari masing-masing media pengajaran. Karena itu, yang terbaik
guru lakukan adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari beberapa
media pengajaran yang akan dibahas dalam uraian-uraian selanjutnya.
Materi fiqih merupakan mata pelajaran yang sebagian bermaterikan cara-
cara melakukan ibadah praktik yang untuk memahaminya lebih mudah dengan
melakukan visualisasi, perlu dilakukan contoh-contoh atau gerakan sesuai
dengan kegiatan aslinya. Misalnya Shalat Jenazah melakukan ibadah yang
harus dilakukan dengan gerakan-gerakan tertentu. Oleh karena itu, guru dalam
7
memberikan materi pelajaran Fiqih selain memberikan pengajaran yang
bersifat teori, harus pula memberikan contoh materi yang akan diajarkannya.
Berdasarkan gambaran diatas, penulis ingin mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan hal tersebut yaitu bagaimana media audiovisual agar dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai mata pelajaran Fiqih. Dari
uraian tersebut penulis terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT
JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII
B MTs Sudirman GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran
audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Shalat Jenazah
pada siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar Fiqih materi shalat jenazah dengan media
audiovisual pada siswa kelas B VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
8
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1993:62).
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah media audiovisual dapat
meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Shalat Jenazah kelas VII B MTs
Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa pada mata
pelajaran fiqih, penulis membandingkan:
a. Peningkatan nilai rata-rata dari tes formatif pra siklus, tes formatif siklus
I, dan tes formatif siklus II, semakin baik nilai rata-rata tersebut berarti
semakin meningkat pemahaman siswa.
b. Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran fiqih sebelum dilakukan
Tindakan Kelas dengan nilai fiqih sesudah dilakukan Tindak Kelas (siklus
I, dan siklus II).
c. Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, dan sudah mencapai
tingkat ketuntasan belajar mencapai 85% maka semakin meningkat minat
belajar siswa.
9
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis maupun praktis :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi
dunia pendidikan.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan secara
teoritis untuk memperkaya contoh penerapan media audiovisual
dikelas khususnya pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang
strategi dan media pembelajaran yang bervariasi dengan menerapkan
media audiovisual pada pembelajaran.
b. Bagi siswa
Mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa secara aktif
dan partisipatif dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar dapat
tercapai dengan maksimal.
c. Bagi guru
Mampu meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya perbaikan
proses pembelajaran dengan memilih media yang tepat dalam suatu
pembelajaran.
10
d. Bagi sekolah
Dapat dijadikan sebagai masukan dan tambahan informasi sekaligus
bahan acuan dalam usaha peningkatan hasil belajar melalui Penelitian
Tindakan Kelas.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan
istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Prestasi merupakan suatu hasil dari suatu yang telah dikerjakan ataupun
diciptakan baik itu oleh individu bisa juga secara kelompok (Djamarah,
1994:19). Dalam kasus ini peneliti melakukan penelitian menggunakan
hasil nilai ulangan siswa pada mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah
pada siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa
sebanyak 29 orang.
2. Pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem
pembelajaran terdiri dari anak didik, guru dan tenaga lainnya. Material
meliputu buku-buku, film, audiovisual, dan juga komputer. Sedangkan
prosedur meliputi jadwal, media penyampaian, belajar dan lain-lain.
unsur-unsur tersebut saling berhubungan (interaksi) antara satu unsur
dengan unsur yang lain (Hamalik, 1995:57).
11
3. Fiqih atau fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syara’
mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil terperinci.
Suatu hal yang telah menambah banyaknya macam dan lapangan hukum
islam, maka kata-kata fiqih hanya dipakai untuk sekumpulan syara’ yang
berhubungan dengan perbuatan, seperti hukum wajib, haram, anjuran,
makruh, mubah (boleh), apakah sesuatu perbuatan tersebut sah atau tidak,
mencakupi atau tidak dan sebagainya (Abuddin Nata, 2003:11).
4. Shalat jenazah adalah Al-Janaiz dengan fathah atau kasrah pada huruf jim
adalah bentuk plural dari kata jenazah. Ada yang mengatakan jika
disebutkan dengan fathah pada huruf jim (janaiz) berarti sebutan bagi
mayit. Sedangkan jika dikasrah (Jinazah) adalah sebutan bagi apa saja
yang dibawa untuk si mayit. Shalat Jenazah adalah shalat wajib yang
dikerjakan dengan empat kali takbir dan satu kali salam (Al-Musyaiqih,
2009:221).
5. Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar (Azwan Zain, 2010:124). Media audiovisual adalah bahan atau
alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide
(Suprijanto, 2005:171). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media
gambar dan vedio yang bersangkutan dengan materi shalat jenazah.
12
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang
dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini
termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan.
1. Rancangan penelitian
Sesuai jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas. Ada
beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan
yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi (Arikunto, 2008:16). Sebelum masuk pada siklus I dilakukan
tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi permasalahan. Siklus dari
tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Model Penelitian Tindakan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil Penelitian
13
Gambar 1.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Gambar diatas menjelaskan bahwa rancangan/rencana awal, merupakan
kegiatan yang dilakukan sebelum mengadakan penelitian. Peneliti menyususn
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya
Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. Kegiatan dan pengamatan
meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun
prestasi belajar siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya
media pembelajaran audiovisual. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan.
Rancanagn/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari peneliti
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Adapun tempat dan waktu penelitian adalah:
a. Tempat penelitian : penelitian ini bertempat di MTs Sudirman Getasan
Kec. Getasan Kab. Semarang.
b. Waktu penelitian : penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun
pengajaran 2016/2017.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
3. Langkah-langkah penelitian
Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:
14
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
1. Membuat rencana pembelajaran
2. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
3. Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar
mengajar dikelas
4. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa
b. Tindakan atau pelaksanaan
1. Mengadakan apresiasi untuk mengetahui tingkat kemampuan daya
serap siswa
2. Mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan media
audiovisual untuk mengkongkritkan teori yang diajarkan
3. Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung atau
sarana lain yang diperlukan
c. Pengamatan atau observasi
1. Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah
diterapkan
2. Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang
berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian dapat
merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai
15
tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan
sebagai bahan untuk merancang tindakan selanjutnya.
4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik.
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah:
a. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar
b. Tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
pengelola media audiovisual, observasi siswa dan guru. Alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah menggunakan tes formatif berupa praktek
yang dilaksanakan setiap akhir siklus.
6. Analisis data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui keefektifan suatu media
pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif yaitu media penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
prestasi yang dicapai oleh siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan
sebgai perwujudan dari adanya peningkatan prestasi siswa setelah proses
16
pembelajaran setiap siklusnya, maka dilakukan evaluasi dengan tes formatif
pada setiap akhir pembelajaran.
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di MTs Sudirman
Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang untuk mata pelajaran Fiqih
kelas VII adalah 70. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi atau
tidak bisa dilihat dari kenaikan rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai
yang akan memperoleh rata-rata, yang dapat dirumuskan:
H. Sistematika penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan,
manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka yang berisis prestasi belajar, media audiovisual,
pembelajaran Fiqih, materi Shalat Jenazah.
17
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum MTs
Sudirman Getasan Kab. Semarang, deskrepsi pelaksanaan siklus I,
deskrepsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi deskrisi per siklus, pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir dilengkapi
daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu
prestasi dan belajar. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian
prestasi dan belajar menurut para ahli.
Secara etimologi kata prestasi berasal dari Belanda, yaitu “prestatie”
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha
(Djamarah, 2003:16). Prestasi adalah hasil yang sudah dicapai dari suatu usaha
yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara
kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul
Dahar dalam (Djamarah, 1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat
dicapaikan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jelas keuletan kerja.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Poerwadarminta, 2006:910).
Menurut Arifin (1990:2-3) bahwa kata prestasi berasal dari belanda yaitu
prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia prestasi yang berarti hasil usaha.
Dari pengertian diatas jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu
sebagai penekan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari sesuatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang
diperoleh dengan keuletan kerja. Baik secara individu maupun kelompok
19
dalam kegiatan tertentu. Dalam tulisan ini prestasi hanya dibatasi pendidikan
khususnya pembelajaran.
Mengenai belajar menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah perubahan relatif permanen
dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan
tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentru semacam penyakit,
kelelahan atau obat-obatan (Sriyanti, 2009:18).
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya (Usman,
2007:5). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang
berkat pengalaman dan penelitian, sedang menurut Hilgard dan Bower belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam
situasi ini, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan dasar
kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang (Hamalik, 2009:51). Sedangkan menurut Morgen dalam buku yang
sama menambahkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku karena
pengalaman dan latihan.
Berbagai penjelasan dan pendapat para tokoh diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai pengertian belajar yaitu kegiatan mental dan psikis
maupun fisik, yang berlangsung dalam interaksi aktif yang menghasilkan
20
perubahan. Sedangkan perubahan yang diharapkan adalah perubahan dalam
pengetahguan, pemahaman, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, maupun sikap
mental. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang dilakukan setelah
proses belajar tersebut perlu diadakan penelitian. Hasil penelitian tersebut
memberikan gambaran secara nyata mengenai hasil perubahan. Hasil
perubahan tersebut biasanya disebut prestasi belajar.
Dari definisi diatas, karena adanya proses belajar akan menghasilkan
perubahan tingkah laku dalam belajar maka terdapat ciri-ciri perubahan tingkah
laku tersebut seperti dikemukakan oleh (Slameto, 2003:54) dalam bukunya
Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu:
1) Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan ini
sekurang-kurangnya ia merasa telah terjadi adanya perubahan dalam
dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehgidupan atau proses belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
21
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku
yang benar-benar disadari.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi
suatu proses belajar dan perubahan keseluruhan tingkah laku.
Pada prinsipnya belajar adalah suatu aktifitas yang belangsung dengan
melalui proses dimana proses tersebut tidak lepas adanya pengaruh. Demikian
halnya dengan prestasi atau hasil belajar bidang setudi yang merupakan hasil
adanya suatu proses atau aktivitas belajar juga tidak lepas dari adanya
pengaruh tersebut.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah
sebagai berikut (Hamalik, 2003:208):
1. Faktor Eksternal
a. Faktor Non Sosial
Adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang
ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung dan
lainnya.
22
b. Faktor Sosial
Adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor
eksternal yang berupa sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman
pergaulan anak. Faktor sosial yang dimaksud disini adalah faktor
manusiawi yang dalam hal ini adalah adanya interaksi sesama manusia
yaitu lingkungan dimana anak itu melakukan pendidikan. Lingkungan
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Keluarga adalah lingkungan utama yang dikenal dan digeluti oleh
anak didik. Pada lingkungan ini banyak identifikasi yang diperoleh
anak dari lingkungan keluarganya, baik yang berupa bimbingan atau
didikan. Secara informal anak diberikan penegtahuan yang yang tidka
diberikan di sekolahnya. Berkaitan dengan ini lingkungan keluarga
ini, maka keluarga yang sehat akan berarti besar untuk pendidikan
dalakm ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan
dalam ukuran kecil maupun besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan
dunia.
2) Lingkungan sekolah
Sebagai mana telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan
sekolah adalah merupakan lingkungan belajar secara sistematis dan
terampil serta terarah. Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat
23
efektif, maka dari itu tugas dan tanggungjawab sekolah mempunyai
arti yang sangat besar dalam memepengaruhi pendidikan anak.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan peranan yang sangat penting
terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan. Karena pendidikan anak
itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Mengingat demikian
besarnya pengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali
untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi
pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga dapat
belajar dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang maksimal dan
memuaskan.
2. Faktor Internal
Adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor internal terdiri dari :
a. Faktor Fisiologi
Adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Yang terdiri
dari:
1. Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu
sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya, tingkat kesehatan dan
kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan
bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika
24
badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
2. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait
dengan fungsi panca indera merupakan pintu gerbang masuknya
pengetahuan dalam individu.
b. Faktor Psikologis
Adalah psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis
tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian kematangan dan lain sebagainya.
Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung) namun bisa juga bersifat
negatif (penghambat). Dalam kegiatan belajar siswa, faktor psikologis ini
akan memberikan pengaruh yang cukup besar, karena faktor-faktor
psikologis ini anka senantiasa memberikan landasan dan kemudahan
dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal (Sudjana, 2009:39).
Adapun faktor psikologis adalah yang berhubungan dengan kejiwaan
peserta didik. Yang termasuk dalam faktor ini adalah kecerdasan,
perhatian, bakat, minat, emosi, dan motivasi. Motivasi sangatlah
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Motivasi adalah tingkah laku atau kegiatan dalam rangka
mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun
efektif(sikap). Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktifitas bila
25
motornya tidak ada maka aktivitas tidaka akan terjadi. Motivasi belajar
berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang
sednag belajar itu sendiri. Seseorang melakukan aktifitas karena ada faktor
pendorong dari dirinya. Begitu pula dengan kegiatan belajar, siswa
melakukan belajar karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas itu
demi tujuan yang diinginkan (Syaodih, 2010:27).
Berdasarkan peranan dari motivasi belajar mempunyai empat fungsi
yaitu sebagai berikut (Hamalik, 2009:157) :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
dari setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
sesuai yang diinginkan.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi tujuan tersebut.
4) Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian prestasi
belajar.
Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulakn bahwa motivasi
berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar,
menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Dengan demikian motivasi yang dimiliki siswa, semakin tinggi
intensitas belajarnya, semakin tinggi pula kemungkinan untuk berhasil dan
26
untuk perprestasi. Menurut Sudjana prestasi belajar seorang peserta didik
dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu (Sudjana, 2009:46) :
1. Aspek Kognitif
Adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berfikir. Aspek ini
snagat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi (IQ) atau kemampuan
berfikir peserta didik. Sejak dahulu aspek kognitif selalu menjadi
perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Hal itu dapat dilihat
dari metode penilaian pada sekolah-sekolah di negeri kita dewasa ini
sangat mengedepankan kesempurnaan pada aspek kognitif.
2. Aspek afektif
Adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian
pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan, sikap hormat terhadap
guru, kepatuhan dan lain sebagianya. Aspek afektif berkaitan erat
dengan kecerdasan emosi (EQ) peserta didik.
3. Aspek psikomotorik
Menurut kamus besar bahasa indonesia adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap
mental. Jadi sederhananya aspek ini menunjukan kemampuan atau
letrampilan (skills) peserta didik setelah menerima sebuah pengetahuan.
27
B. Pembelajaran Fiqih
1. Pengertian Pembelajaran Fiqih
Dalam menjabarkan pengertian pembelajaran fiqih penulis akan
menguraikannya sesuai dengan susunan kata yang membentuknya, yakni
“pembelajaran” dan “fiqih”. Dalam bukunya Sugandi, dkk (2004:9)
menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata instruction yang berarti
self instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal).
Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut
teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-
prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (UU Sisdiknas) Tahun
2003 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa “pembelajaran merupakan proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Meski telah memiliki pengertian tertentu dalam peraturan
perundang-undangan, dikalangan tokoh pendidikan terdapat perbedaan
penjabaran mengenai pengertian dari pembelajaran. Menurut E Mulyasa,
pembelajaran merupakan proses interaksi anatara peserta didik dengan
lingkungannya yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan perilaku. Dalam
interaksi tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal yang datang dari
individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Sementara itu,
pengertian yang berbeda dengan pengertian di atas, khususnya dalam konteks
tujuan pembelajaran, diberikan S Nasution. Menurutnya pembelajaran
merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa atau sekelompok siswa
28
dengan tujuan untuk memperoleh keterampilan, sikap, serta menetapkan apa
yang dipelajari. Sedangkan Dimyanti dan Mudjiono, sebagaimana dikutip oleh
Syaiful Sagala, lebih menekankan pengertian pembelajaran pada proses belajar
yang dibangun oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas berfikir siswa
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang dapat
meningkatkan penguasaan terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar
dan aktivitas belajar. Aktivitas belajar menyangkut peranan seorang guru
dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara
pengajar itu sendiri dengan si belajar. Pengertian belajar yaitu suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta
didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar
(Slameto, 2003:109), sedangkan pendidik adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan
(Slameto, 2003:123). Suatu pengajaran akan berhasil secara baik apabila
seorang guru mampu mengubah diri siswa dalam arti luas menumbuh
kembangkan keadaan siswa selama ia mengikuti proses pembelajaran tersebut
dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadi siswa.
29
a. Ciri-ciri dari pembelajaran menurut Sugandi dkk (2000:25) meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
2) Pembelajran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa.
4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik
secara fisik maupun psikologis.
b. Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Sugandi dkk (2000:27) meliputi
hal-hal sebagi berikut :
1) Kesiapan belajar
Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi
awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya
sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas.
30
2) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks membutuhkan
perhatian dari siswa yang belajar.
3) Motivasi
Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Motivasi menjadi aktif, saat orang melakukan
aktivitas. Jika motivasi tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat
belajar. Sehingga guru harus dapat memotivasi siswa.
4) Keaktifan siswa
Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif.
Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
5) Mengalami sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar denagn
melakukan sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat
dan pemahaman yang lebih mendalam.
6) Pengulangan
Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu
membaca, berfikir, mengigat, dan latihan. Dengan latihan berarti
31
siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi
tersebut mudah diingat.
7) Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu.
Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin
tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang
atau problematis. Dengan pemberian materi yang problematis akan
membuat aktif belajar.
8) Balikan dan penguatan
Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa maupun
bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan
kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk menentukan
perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran.
9) Perbedaan individu
Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik
maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta
kemampuan belajar mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan
siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model
pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang
kurang berbakat.
Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang
positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti
32
perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over
behavior) yang dapat diamati melalui alat indera orang lain baik tutur katanya,
motorik, dan gaya hidupnya.
Pengertian “fiqih”, secara bahasa memiliki arti “tahu atau paham”.
Pengertian ini disandarkan pada salah satu firman Allah dalam surat At-Taubah
ayat 87 berikut ini:
رضى اباويكىوىامعالخىالف وطبع عل قلى بهم فهى آليفقهىن
Artinya : “Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi
berperang, dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak
mengetahui”. (QS. At-Taubah:87)
Sedangkan dalam konteks istilah, terdapat perubahan penjabaran
redaksional mengenai pengertian : fiqih” dikalangan tokoh yang berkompeten
dalam bidang pendidikan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tiga pendapat
berikut ini:
a. Abdul Wahhab Khalaf mendefinisikan fiqih sebagai hukum-hukum syara’
yang bersifat praktis yang bersumber dari dalil-dalil yang rinci.
b. Syafi’i Karim memperjelas pengertian fiqih sebagai ilmu yang
mempelajari syari’at Islam yang ebrsifat praktis yang bersumber pada
dalil-dalil yang terinci dalam ilmu tersebut.
c. Muhammad Khalid Mas’ud menjelaskan pengertian fiqih sebagai
Indiscussion of the nature of the law and practice what is imphed
byIslamic law. (Pembahasan mengenai hukum asal dan praktik yang
terkandung dalam hukum Islam).
33
Meskipun terdapat perbedaan dalam konteks redaksi, namun secara
substansi, ketiga pendapat diatas bermuara pada satu pengertian tentang fiqih
yakni sebagai ilmu yang mempelajari syari’at Islam baik dalam konteks asal
hukum maupun praktk dari syari’at Islam itu sendiri. berdasarkan penjelasan
mengenai pengertian pembelajaran fiqih adalah proses interaksi antara guru
dan siswa yang bertujuan untuk mengembangkan nkreatifitas berfikir siswa
dalam bidang syari’at Islam, baik dalam konteks asaln hukumnya maupun
praktiknya sehingga siswa mampu menguasai materi tersebut.
2. Fungsi Pembelajaran Fiqih
Pada dasarnya pembelajaran fiqih memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah
SWT, sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
b. Membiasakan pengalaman terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan
ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolahan
dan lingkungan.
c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di sekolah dan
masyarakat
d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
menanamkan akhlak peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan upaya
yang terlebih dahulu dilakuakn dalam lingkungan keluarga
e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaiklan diri dalam
lingkungan fisik dan sisialnya
34
f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari
g. Membekali peserta didik akan bidang fiqih atau hukum Islam untyuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Tujuan Pembelajaran Fiqih
Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan
usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-
tujuan lain. agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dan yang
terpenting dapat memberi penilaian evaluasi pada usaha-usaha pendidikan.
Tujuan pembelajaran fiqih dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Memberikan bekal kemampuan dasar kepada warga belajar untuk
mengembangkan kehidupan sebagi:
1) Pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia
2) Warga negara yang berkepribadian, percaya kepada diri sendiri, sehat
jasmani dan rohaninya
b. Membina warga belajar agar memiliki pengalaman, pengetahuan,
ketrampilan ibadah, dan sikap terpuji yang berguna bagi pengembangan
pribadinya
c. Mempersiapkan warga negara belajar untuk mengikuti pendidikan lanjutan
pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih
Ruang lingkup mata pelajaran fiqih Madrasah :
35
a. Fiqih ibadah, menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara
pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari,
seperti thaharoh, shalat, zakat, puasa, ibadah haji.
b. Fiqih muamalah, yang menyangkut pengalaman dan pemahaman sederhana
mengenai ketentuan makan dan minum yang halal dan haram, khitan,
kuraban serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam
(Pemenag RI No.2, 2008:1).
C. Shalat Jenazah
1. Pengertian Shalat Jenazah
(Al-Musyaiqih, 2009:221) Al-Janaiz dengan fathah atau kasrah pada huruf
jim adalah bentuk plural dari kata jenazah. Ada yang mengatakan jika
disebutkan dengan fathah pada huruf jim (janaiz) berarti sebutan bagi mayit.
Sedangkan jika dikasrah (Jinazah) adalah sebutan bagi apa saja yang dibawa
untuk si mayit. Shalat Jenazah adalah shalat yang dikerjakan dengan empat kali
takbir dan satu kali salam.
Adapun dalil shalat jenazah adalah sebagai berikut Rasullah SAW
bersabda:
جاكم )راه ابن ماجو( ا عهى م صه
Artinya: Shalatkanlah olehmu orang yang meninggal”.(HR. Ibnu Majah)
2. Hukum Shalat Jenazah
Shalat Jenazah hukumnya fardhu kifayah, apabila sudah ada sebagaian
yang mengerjakannya maka gugurlah dosa dari kaum muslimin yang lain.
36
sehingga hukum bagi mereka adalah sunnah, namun jika mereka semua
meninggalkan kewajiban ini maka mereka berdosa seluruhnya (Al-Musyaiqih,
2009:232).
3. Syarat-syarat Shalat Jenazah
1. Menutup aurat
2. Tempat yang suci serta adanya orang yang menyalatkannya
3. Jenazah telah dimandikan dan dikafani
4. Tidak terkena najis
5. Yang shalat dan yang menyalatkan adalah orang islam
6. Menghadiri Shalat Jenazah apabila jenazah berada di satu daerah serta
yang shalat adalah mukhallaf.
4. Rukun Shalat Jenazah
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Bertakbir 4 kali
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca shalawat atas Nabi SAW
6. Membaca doa setelah takbir yang keempat
5. Cara Mengerjakan Shalat Jenazah
Adapun cara-cara mengerjakan Shalat Jenazah adalah:
1. Niat
ما هللا جعانى. “ “ اصهى عهى ىذاانميث اربع جكبزات فزض انكفا ية مأ م
2. Takbir pertama membaca ta’awudz kemudian Al-Fatihah
37
3. Takbir kedua membaca shalawat Nabi SAW
د “ عهى ال محم د “ انهيم صم عهى محم
4. Takbir ketiga membaca doa
اعفعنو “ عافو ارحمو “ انهيم اغفزنو
5. Takbir keempat membaca doa
نو انهيم “ اغفزننا الجفحنا بعده الجحزمنااجزه ”
6. Salam
D. Media Audiovisual
1. Pengertian Media Audiovisual
Audio yaitu media yang berkaitan dengan indra pendengaran. Sedangkan
visual yaitu media gambar yang berperan penting dalam pembelajaran yang
dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat) (Azwan
Zain, 2010:124). (Suprijanto, 2005:171) media audiovisual adalah bahan atau
alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata
yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
2. Manfaat Media Audiovisual
Suprijanto (2005:179) mengatakan bahwa media audiovisual mempunyai
beberapa manfaat diantaranya yaitu sebagai berikut:
38
1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar
2. Mendorong minat
3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik
4. Melengkapi sumber belajar yang lain
5. Menambah variasi metode mengajar
6. Menghemat waktu
7. Meningkatkan keingintahuan intelektual
8. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu
9. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama
10. Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa.
3. Jenis-jenis Media Audiovisual
1) Media audiovisual gerak
Media audiovisual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi)
karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan
unsur gambar yang bergerak (Sudjana,1978:192). Jenis media yang
termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film
bergerak.
a. Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame
dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup (Arsyad,
2003:48). Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
39
memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada
umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan
pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
menjelaskan konsep-konseo yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut (M Basyiruddin Usman, 2002:95-96) :
a. Dapat menarik minat anak
b. Benar dan autentik
c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
d. Sesuai dengan lingkungan kematangan audien
e. Perbendaharaan bahasa yang digunakan secara benar
f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
g. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup
memuaskan.
b. Video
Video sebagai media audiovisual yang menampilkan gerak,
semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang
disajikan dapat bersifat fakta (kejadian / peristiwa penting, berita),
maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif,
edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat
digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan
40
menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan
dan kelebihan sendiri.
c. Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam
dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini
televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah
dapat dijangkau melalui satelit. Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi
pendidikan tidak hanya menghibur tetapi lebih penting adalah
mendidik. Oleh karena itu, memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain :
1) Dituntut oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntut
siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah
mendidik melalui pengalaman-pengalaman visual.
2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus
dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang
berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran
lainnya.
4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya,
seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan,
menulis dan pemecahan masalah. (Arsyad, 2003:50-51)
41
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan
dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai
radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan (Usman,
2002: 102).
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam
hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran
yang ada sekarang ini, wilayah jagkauan siaranya tidak ada masalah
lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan
sebagai alat bukan merupakan tujuan kebijakan komunikasi, karena
itu televisi memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut (Fatah,
2005:150-152):
a. Sebagai alat komunikasi massa
Daerah jagkauan televisi dibelahan bumi manapun sudah
tidka terjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada
revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada
akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang
canggih itu, media televisi mampu Sebagi akibat adanya sistem
komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu
membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup
menjadi masyarakat yang terbuka.
42
b. Sebagi alat komunikasi pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan
komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa,
meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:
1) Memperkokoh pola-pola sosial budaya
2) Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan
3) Kemampuan untuk mengubah norma-norma sosial budaya
bangsa
2) Media audiovisual diam
Media audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam, seperti (Sadiman, 1996:57) :
a. Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant)
berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2
inci terbuat dari karton atau plastik. Ada program yang selesai
dalam satu menit, tapi adapula yang hingga satu jam atau lebih.
Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sounds slide)
lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame)
dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah,
tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
b. Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film
rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama
43
dengan film bingkai yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film
rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang dlebih 100
sampai dengan 130 tergantung pada isi film itu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual
1. Kekurangan media audiovisual
1) Hanya menyajikan komunikasi satu arah
2) Tidak ada kesempatan untuk pemahaman pesan-pesan sesuai dengan
tingkat kemampuan individual siswa
3) Guru tidak mempunyai kesempatan untuk merevisi film sebelum
disiarkan
4) Layar pesawat tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi
siswa untuk melihat secara rinci gambar yang di siarkan.
5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi
guru dan siswa bisa bersikap pasif selama penayangan.
2. Kelebihan media audiovisual
1) Dapat menyajikan model dan contoh yang baik bagi siswa
2) Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami dengan usia
dan tingkatan yang berbeda
3) Dapat menghemat waktu guru dan siswa misalnya dengan merekam
siaran pelajaran yang diajarkan dapat diputar ulang jika diperlukan
tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu merupakan
cara yang ekonomis yang menjangkau seluruh siswa pada lokasi yang
berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
44
5. Cara Pemakaian Media Audiovisual dalam Pembelajaran
Dalam pengaplikasian media audiovisual ada hal-hal yang harus
dipersiapkan misalnya guru harus tahu cara pengoprasian media tersebut, guru
harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan dna yang
pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan
dijelaskan sarana-sarana untuk menggunakan media audiovisual agar berfungsi
secara optimal (Suprijanto, 2005:175) :
1. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang
dibicarakan oleh kelompok dalam artian harus terarah.
2. Bahan seyogyanya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak
menyebabkan terputusnya kelangsungan berfikir.
3. Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
4. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan
sesuatu.
5. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu
audiovisual digunakan.
6. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan
alat bantu lebih efektif.
7. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
8. Alat bantu media Audiovisual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan
disimpan dengan baik.
45
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs.Sudirman Getasan
1. Sejarah singkat berdirinya MTs.Sudirman Getasan
MTs Sudirman Kopeng Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991
yang di peloporim oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah
Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam. Pada
tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya MTs di
Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50% penduduk
ber Agama Isalm”abangan” dengan 40% penduduk beragana Nasrani, 10%
beragama buda. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah Kecamatan Getasan
sangat di butuhkan, maka para tokoh masyarakat merasakan terpangil
mendirikan Sekolah Islam dengan nama MTs. Sudirman.
Sejak berdiri hingga tahun 2008 MTs. Sudirman telah mengalami
peningkatan baik kualitas siswa maupun kualitas guru, pada tahun 2009 ini
terdapat 298 siswa dendan latar belakang social ekonomi orang tua petani dan
buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan gunung telomoyo
(perbatasan Kab. Magelang).
Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAIN dan IKIP, karena merasa
terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para pegawai dan
tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang memadai. Berkat
semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh masyarakat serta partisipasi
Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa Tengah,MTs Sudirman dapat
46
meningkatkan mutu pembelajaran dengan indicator bahwa lulusanya
mencapai hampir 100%.
2. Profil Sekolah
A. IDENTITAS MADRASAH
Tabel 3.1
Identitas Madrasah
No Identitas Madrasah
1 Nama Madrasah MTs Sudirman Getasan
2 Alamat Madrasah Jl. Salatiga-Kopeng Km.12
3 Nomor Statistik Madrasah 212332205003
4 Nomor Rekening BRI Unit Getasan Cab. Salatiga
33-21-6520
5 Kabupaten Semarang
6 Provinsi Jawa Tengah
B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH
Tabel 3.2
Identitas Kepala Sekolah
No Identitas Kepala Sekolah
1 Nama Lengkap
NIP
Saderi, S.Ag. M.Pd.I
-
2 Alamat Rumah Batur Kidul, Batur
Kec. Getasan Kab. Semarang
3 Pendidikan Terakhir S2
47
Pelatihan yang pernah di ikuti kepala sekolah antara lain :
Tabel 3.3
Data pelatihan yang pernah diikuti
No Tahun Nama Pelatihan Lama Pelatihan
1 1999 Seminar Regional 1 hari
2 2000 Panitia personi MTs kab Semarang 4 hari
3 2001 Diklat otonomi pendidikan 7 hari
4 2002 Work shop kurikulum 2 hari
5 2003 Panitia lomba bidang studi MTs 1 hari
6 2006 Work shop penyusunan silabus
2004
4 hari
7 2007 Work shop KTSP 4 hari
8 2009 Work shop managemen MTs 2 hari
A. KONDISI SISWA
Tabel 3.2
Kondisi Siswa
No Tahun Ajaran Jumlah I+II+III Pendaftaran Yang diterima
1 1991/1992 40 40 40
2 1992/1993 82 40 40
3 1993/1994 90 35 35
4 1994/1995 99 57 57
5 1995/1996 95 30 30
6 1996/1997 101 55 55
7 1997/1998 108 58 58
8 1998/1999 123 58 58
9 1999/2000 136 57 57
10 2000/2001 164 72 72
11 2001/2002 180 70 70
12 2002/2003 185 72 72
13 2003/2004 202 81 81
14 2004/2005 212 70 70
15 2005/2006 224 101 101
16 2006/2007 246 97 97
48
17 2007/2008 298 105 105
18 2008/2009 297 110 110
19 2009/2010 315 115 115
20 2010/2011 330 105 105
21 2011/2012 340 110 110
22 2012/2013 355 115 115
23 2013/2014 359 130 130
24 2014/2015 354 123 123
25 2015/2016 357 117 117
26 2016/2017 359 130 130
B. KONDISI GURU DAN KARYAWAN
Tabel 3.3
Kondisi Guru dan Karyawan
No
Ijazah Tertinggi
Jumlah Tenaga
Guru Tetap Guru Tidak Tetap
1 S2 2
2 S1 14 2
3 D3 1
4 D2/D1 1
C. SARANA DAN PRASARANA
Tabel 3.4
Sarana dan Prasarana
No Ruang Jumlah Luas
1 Ruang kelas 7 ruang 378
2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10
3 Ruang guru 1 ruang 56
4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15
5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56
6 Ruang TU 1 ruang 56
7 Ruang UKS 1 ruang 56
8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15
9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56
49
D. KONDISI ORANG TUA SISWA
Tabel 3.5
Kondisi Orang Tua Siswa
No Pekerjaan Jumlah Keterangan
1 PNS -
2 TNI/POLRI -
3 Swasta 6
4 Petani 309
E. DATA KEADAAN TANAH
Tabel 3.6
Data Keadaan Tanah
Luas Asal
Tanah
Bersertifikat/Belum Bangunan Lapangan
Olahraga/Halaman
1332㎡ Wakaf Sertifikat 642 ㎡ 690 ㎡
F. DAFTAR GURU DAN KARYAWAN
Tabel 3.7
Data Guru dan Karyawan
No Nama Jabatan Alamat
1. SADERI, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur
2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng
3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang
4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul
5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng
6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan
50
7. Nurkus Budiyantomo, SH Guru Sleker Kopeng
8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan
9. Yasin, S.Pd Waka Kurikulum Krangkeng Batur
10. Ira Robiyanti, SS Waka Kesiswaan Plalar Kopeng
11. Sri Lestariningsih,S.Pd Guru Sleker Kopeng
12. Hariyani, Ssi Guru Polobugo
13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur
14. Yahmi Dwi Astuti, S.Pd Guru Dukuh Kopeng
15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan
16. Ika Noviyaningrum, S.Pd Guru Batur Kidul
17. Rosidi, S.Pd Waka
Sar/prasarana
Batur Kidul
18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng
19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng
20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono
21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates
22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng
2 Visi, Misi Dan Tujuan Mts Sudirman Getasan
1. VISI
Terbentuknya anak yang Islami dan berprestasi
2. MISI
a. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman mata
pelajaran agama Islam secara teori dan praktek
51
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga
pendidik dan kependidikan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
c. Menjadikan MTs Sudirman Getasan sebagai Madrassah pilihan
dalam pengembangan imtak dan iptek
3. TUJUAN
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada
tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus,
sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs Sudirman Getasan.
pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa
didik untuk:
a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan
konseling.
b. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah
dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan
konteks
c. Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian
lingkungan hidup di sekitarnya
52
d. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan
PMR dan Pramuka.
e. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat
Kabupaten
f. Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman
Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah,
Disiplin, Kreatif dan Inovatif.
g. Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life
Skill (kecakapan hidup).
h. Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan
SMK yang berkualitas.
4. Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan
Tabel 3.8
Data Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan
Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag
Kepala Madrasah Saderi,M.PdI
Kepala Desa Rebo
Komite Syarifudin
Waka Kurikulum Risnan, S.Ag
Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI
Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd
BP/BK Nur Zainudin, S.PdI
Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI
2. M.Sa’dullah,S.PdI
3. Drs.Musta’in,M.PdI
4. Risnan, S.Ag
5. Saderi, M.PdI
6. Dra.Hj.Aminatun
Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi
53
2. M.Sa’dullah
Pembina Drumband Rohim,S.PdI
Pembina Qiro’ah Zakariya,S.PdI
Pembina Pidato M.Sa’dullah, S.PdI
Kepala TU Muh Mujiono
Kepala Perpustakaan Jumali Amd
Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo
B. Pelaksanaan penelitian
1. Pra Siklus
Sesuai dengan gagasan peneliti maka rencana pelaksanaan
penelitian di kelas VII MTs. Sudirman Getasan dengan jumlah siswa
29 orang, penelitian tindakan kelas ini akan ditempuh dalam 2 siklus.
Pada tahap pra siklus ini peneliti mencari dokumentasi nilai rapot
siswa, yang akan digunakan sebagai acuan peneliti untuk
meningkatkan minat belajar siswa pasca penelitian.
2. Siklus I
Proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang diawali
dengan apersepsi dan diakhiri dengan tes formatif. Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan tes, peneliti menganalisa data untuk menentukan
apakah perbaikan pembelajaran ini berhasil atau tidak.
a. Perencanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan
persiapan pembelajaran dengan menyusun RPP terlebih dahulu
sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Rencana
pembelajaran ini digunakan sesuai tindakan yang akan dilakukan.
54
Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja dalam
melaksanakan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan
pembelajaran.
Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi siswa dan
lembar observasi guru, praktek dan lain-lain.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 12 mei
2017 pelajaran ke 1-2 selama 70 menit. Tindakan ini disesuaikan
dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan
pembelajaran siklus I meliputi apersepsi, proses pembelajaran dan
evaluasi.
Dalam tahap apersepsi ini memberikan apersepsi kepada siswa
mengenai bacaan dalam shalat jenazah, gerakan dalam shalat
jenazah dan cara melaksanakan shalat jenazah. Pada kegiatan inti
yang merupakan kegiatan pokok tentang pembelajaran materi, pada
tahap ini guru mengelompokkan siswa, kemudian guru
memperlihatkan video shalat jenazah yang kemudian di praktekkan
langsung oleh setiap kelompok sedangkan dalam bacaan shalat
proses penilaiannya dilaksanakan secara individu.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan
pengamatan terhadap siswa yaitu dengan lembar observasi siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek yang dinilai
55
adalah hasil praktek shalat jenazah, bacaan shalat serta perilaku
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian peneliti
juga mempersiapkan lembar pengamatan untuk guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang telah diperoleh pada tahap ini dicatat dan
disimpulkan, menganalisis serta mengevaluasi. Selanjutnya guru
kelas merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang
dilakukan. Kemudian melakukan perbaikan-perbaikan pada silkus
berikutnya, secara kualitas maupun kuantitas berdasarkan hasil
evaluasi, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan antara
lain:
1. Kelebihan
a. Minat dan keaktifan siswa meningkat
b. Keterampilan praktek dalam shalat jenazah mengalami
peningkatan
2. Kekurangan
i. Pengelola waktu kurang optimal
ii. Dalam penyampaian materi terlalu cepat
iii. Sebagian siswa belum memahami materi secara maksimal
56
3. Siklus II
Dalam siklus II ini dilakukan perbaikan siklus sebelumnya, maka
peneliti menetapkan langkah dan proses sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam siklus II ini peneliti melakukan persiapan seperti
siklus sebelumnya yaitu menyiapkan RPP pembelajaran yang akan
dilaksanakan, menyiapkan alat peraga yang akan digunakan, serta
menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi siswa
dan guru. Kemudian peneliti juga mengajak siswa ketempat
praktek untuk melaksanakan shalat jenazah secara bersama-sama.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 19 mei 2017 pelajaran ke 1-2 selam 70 menit dengan
materi praktek shalat jenazah.
Adapun jalannya proses pembelajaran hampir sama seperti
siklus sebelumnya yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan dan apersepsi
1. Memberi salam dan bacaan basmallah bersama-sama
untuk memulai pembelajaran
2. Memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran
seperti pada siklus sebelumnya
3. Memberikan penjelasans erta motivasi kepada siswa agar
siswa tetap semangat dalam melakukan pembelajaran.
57
2. Kegiatan inti
1) Mengulang kembali bacaan dan tata cara shalat jenazah
secara detail
2) Menyuruh salah satu siswa untuk bersedia menjadi contoh
sebagi mayatnya
3) Menyuruh siswa melakukan latihan shalat jenazah secara
berjamaah sesuai dengan urutan yang benar
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghafalkan bacaan shalat jenazah
3. Evaluasi
Setelah selesai proses belajar-mengajar dilakukan praktek
melanjutkan evaluasi siklus I. Dengan cara setiap kelompok
maju kedepan untuk melakukan shalat jenazah berjamaah
sedangkan dalam bacan shalatnya dilakukan secara individu
agar semua siswa benar-benar menguiasai materi yang telah
diajarkan.
c. Pengamatan
Dalam siklus II ini dilkukan seperti siklus I dilaksanakann
pada saat proses pembelajaran berlangsung di tempat praktek
dengan menggunakan lembar pengamatan. Hasil dari pengamatan
pada siklus II ini peneliti tidak menemukan kejanggalan yang
signifikan pada peserta didik, dalam tahap ini peserta didik
58
mengalmai peningkatan yang baik terutama pada bacaan shalat
jenazahnya.
d. Refleksi
Dalam tahap ini akan dikaji proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan penerapan belajar aktif. Dari data yang
terkumpul dapat diuraikan sebagai berikut:
i. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik
ii. Hasil belajar pada tiap siklus sudah mampu mencapai nilai
batas ketuntasan
iii. Berdasarkan hasil observasi siswa dan guru begitu
bersemangat dalam pembelajaran
iv. Pelaksanaan praktek mampu membuat semangat siswa
meningkat sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa
v. Hasil belajar siswa sudah sesuai dengan standar KKM yaitu 70
dan presentase ketuntasan belajar mencapai 85% maka
penelitian ini dapat dihentikan. Adapun penilaian standar
KKM meliputi tiga komponen yaitu niat, bacaan, gerakan
seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3.9. Standar KKM
No Komponen Skor Nilai KKM
1 Niat 0-20 70
2 Bacaan 0-40
3 Gerakan 0-40
Jumlah 100
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus
Berdasarkan dokumentasi data yang peneliti peroleh dari guru kelas VII
MTs Sudirman Getasan, proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian
masih menggunakan metode ceramah. Guru mengawali dengan menjelaskan
materi shalat jenazah sambil menuliskan dipapan tulis. Setelah guru selesai
menjelaskan siswa diminta mencatat apa yang sudah dicatatkan dipapan tulis.
Pada akhir pembelajaran siswa diberi soal materi tata cara shalat jenazah
untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Adapun hasil nilai pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus
Nomor Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Keterangan
Niat Bacaan Gerakan T BT
01 15 21 25 61
02 18 21 31 70
03 16 25 35 76
04 15 22 24 61
05 16 30 31 77
06 16 22 26 64
07 18 28 31 77
08 17 30 31 78
09 15 20 24 59
10 15 21 21 57
11 15 22 22 59
12 17 27 31 75
13 16 25 33 74
14 17 25 32 74
15 15 24 38 77
60
16 18 31 31 80
17 15 20 28 63
18 18 31 35 84
19 18 30 30 78
20 16 27 35 78
21 15 25 28 68
22 15 26 30 71
23 17 31 32 80
24 15 25 28 68
25 18 35 30 83
26 15 26 28 69
27 16 30 30 76
28 16 30 31 77
29 15 20 30 65
Jumlah 2079
Nilai tertinggi 84
Nilai terendah 57
Rata-rata 71,68
Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas
Niat : 0-20
Bacaan : 0-40
Gerakan : 0-40
Tabel 4.2
Rekapitulasi nilai Pra Siklus
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata tes formatif 71,68
2 Persentase ketuntasan 62,06%
3 Jumlah siswa yang tuntas 18
4 Jumlah siswa yang belum tuntas 11
Dari dua tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar
adalah 18 siswa dari 29 siswa, rata-rata nilai adalah 71,68 dan persentase
ketuntasan belajar mencapai 62,06%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada pra
61
siklus secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena persentase ketuntasan
belajar masih lebih kecil dari yang diinginkan yaitu 85%.
B. Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes formatif, lembar
observasi siswa dan lembar observasi guru, dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
2. Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2017 di kelas VII MTs
Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Pada tahap ini proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru menyampaikan materi pelajaran
tentang shalat jenazah dengan alat bantu power point, selanjutnya guru
memperlihatkan video gerakan shalat jenazah beserta bacaannya, setelah itu
guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok diminta
maju kedepan untuk melaksanakan praktek shalat jenazah bersama-sama,
sedangkan penilaian bacaannya secara individu.
Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung bisa
diperhatikan pada lembar pengamatan di bawah ini :
62
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Guru
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : I
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
I PENDAHULUAN
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
3 Memberikan motivasi kepada siswa
4 Menjelaskan langkah-langkah KBM
II KEGIATAN INTI
1 Mengontrol kesiapan siswa
2 Mengamati jalannya KBM
3 Menunjukkan gambar
4 Memberikan contoh gerakan
5 Mengelompokkan siswa
6 Melakukan pengembangan pengajaran
III PENUTUP
1 Melaksanakan praktek
2 Melaksanakan tes
3 Mengajak siswa ketempat praktek
63
Adapaun hasil pengamatan siswa pada saat proses pembelajaran adalah :
Tabel 4.4
Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Siswa
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : I
No
Uraian kegiatan
Keterangan
KB B SB
1 Kondisi kelas
2 Perhatian siswa
3 Sikap dalam KBM
4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum
KBM
5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM
6 Keberanian siswa
7 Komunikasi siswa
8 Keaktifan siswa
9 Umpan balik
10 Rasa ingin tahu
11 Respon siswa dalam KBM
12 Efektivitas waktu
Keterangan :
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
64
Pada akhir pembelajaran siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang
telah dilakukan. Adapun hasil dari penelitian siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Nilai Tes Siklus I
Nomor Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Keterangan
Niat Bacaan Gerakan T BT
01 16 32 33 81
02 15 23 30 68
02 18 38 37 93
04 16 38 36 90
05 18 38 40 96
06 15 20 25 60
07 15 25 20 60
08 17 37 31 85
09 18 27 30 75
10 16 25 27 68
11 17 30 33 80
12 18 38 35 91
13 18 39 40 97
14 16 30 30 76
15 16 27 31 74
16 17 30 33 80
17 18 38 40 96
18 16 30 35 81
19 16 30 32 78
20 17 30 32 79
21 15 24 27 66
22 16 28 31 75
23 17 30 30 77
24 18 38 40 96
25 18 25 35 78
26 15 21 25 61
27 18 35 37 90
28 16 32 30 78
29 17 30 28 75
Jumlah 2304
65
Nilai tertinggi 97
Nilai terendah 60
Rata-rata 79,44
Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas
Niat : 0-20
Bacaan : 0-40
Gerakan : 0-40
Berdasarkan hasil nilai tes formatif di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
nilai tes dan persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Tes siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes formatif 79,44
2 Persentase ketuntasan 79,31%
3 Jumlah siswa yang tuntas 23
4 Jumlah siswa yang belum tuntas 6
Tabel di atas menjelaskan bahwa hasil tes formatif pada siklus I dengan
menerapkan media audiovisual diperoleh rata-rata siswa adalah 79,44. Dari 29
siswa, ada 23 siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar, dan 6 siswa
belum mencapai ketuntasan, dengan demikian persentase ketuntasan belajar
yang telah dicapai adalah pada siklus I ini adalah 79,31%.
Pada pra siklus persentase ketuntasan belajar adalah 62,06%, sedangkan
pada siklus I persentasenya menjadi 79,31%, berarti ada peningkatan
66
persentase ketuntasan belajar setelah dilakukannya siklus I ini dengan kenaikan
sebesar 17,25%.
3. Pengamatan/Observasi
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa guru telah melaksanakan
perbaikan sesuai dengan rencana, tetapi masih ada sebagian anak yang belum
mampu menerima pembelajaran dengan baik, dan siswa juga tidak percaya diri
untuk menanyakan apa yang belum paham ke pada guru sehingga
menyebabkan proses pembelajarannya kurang maksimal, sehingga perlu
diadakan perbaikan pada siklus berikutntya.
4. Refleksi
Dari pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I ini, dapat
diperoleh bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan, peserta didik dalam proses praktek shalat jenazah
masih banyak siswa yang belum bisa menghafalkan bacaannya seta masih ada
sebagian siswa yang mengalami kesulitan menerima penjelasan dari guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu diberikan motivasi agar
peserta didik mampu menerima pembelajaran dengan baik dan terlaksana
tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan.
C. Siklus II
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes formatif, lembar
67
observasi siswa dan lembar observasi guru, dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan pada
tanggal 19 Mei 2017 di kelas VII MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa
29 orang. Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan memperhatikan hasil penelitian siklus I, sehingga
kekurangan pada siklus I tidak terualang pada siklus II.
Selanjutnya, peneliti menerangkan pelajaran dengan menayangakan power
point, setelah itu menampilkan video shalat jenazah beserta bacaanya,
kemudian guru mengajak siswa ke tempat praktek untuk melaksanakan praktek
shalat jenazah. Hasil pengamatan guru dan siswa dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.7
Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Guru
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : II
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
I PENDAHULUAN
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
68
3 Memberikan motivasi kepada siswa
4 Menjelaskan langkah-langkah KBM
II KEGIATAN INTI
1 Mengontrol kesiapan siswa
2 Mengamati jalannya KBM
3 Menunjukkan gambar
4 Memberikan contoh gerakan
5 Mengelompokkan siswa
6 Melakukan pengembangan pengajaran
III PENUTUP
1 Melaksanakan praktek
2 Melaksanakan tes
3 Mengajak siswa ketempat praktek
Adapun hasil pengamatan siswa adalah :
Tabel 4.8
Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Siswa
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x40 menit
Siklus : II
No Uraian kegiatan Keterangan
KB B SB
1 Kondisi kelas
2 Perhatian siswa
3 Sikap dalam KBM
4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum
KBM
69
5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM
6 Keberanian siswa
7 Komunikasi siswa
8 Keaktifan siswa
9 Umpan balik
10 Rasa ingin tahu
11 Respon siswa dalam KBM
12 Efektivitas waktu
Keterangan :
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
Pada akhir proses belajar mengajar siswa siswa diberi tes formatif seperti
pada siklus I dengan tujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Dalam proses penilaian sama
seperti siklus I dimana dalam shalat jenazahnya dilakukan secara bersama
sedangkan dalam bacaannya dilaksanakan secara individu. Adapun hasil
penilaian pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil praktek dari siklu II
Nomor Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Keterangan
Niat Bacaan Gerakan T BT
01 18 35 40 93
02 17 31 37 85
03 18 35 37 90
04 17 35 35 87
05 18 38 40 96
06 17 35 37 89
07 16 35 37 88
08 17 37 31 85
70
09 17 30 30 77
10 17 35 40 92
11 17 31 37 85
12 16 27 35 78
13 18 37 40 95
14 17 30 35 82
15 18 35 35 88
16 17 31 30 78
17 17 35 35 87
18 18 32 35 85
19 17 35 35 87
20 17 33 35 85
21 18 31 37 86
22 17 30 35 82
23 17 31 35 83
24 18 35 37 90
25 18 35 35 88
26 17 31 34 82
27 18 35 37 90
28 17 31 35 83
29 17 30 35 82
Jumlah 2498
Nilai tertinggi 96
Nilai terendah 78
Rata-rata 86,13
Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas
Niat : 0-20
Bacaan : 0-40
Gerakan : 0-40
Berdasarkan hasil nilai tes formatif di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
nilai tes dan persentase ketuntasan pada siklus II adalah sebagai berikut:
71
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Tes siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata tes formatif 86,13
2 Persentase ketuntasan 100%
3 Jumlah siswa yang tuntas 29
4 Jumlah siswa yang belum tuntas 0
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada siklus II nilai rata-rata tes formatif
siswa adalah 86,13. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM adalah
29 siswa dari 29 siswa. Berarti dengan dilaksanakannya siklus II ini terjadi
peningkatan dengan persentase siswa yang mencapai 100%. Hasil pada siklus
II ini mengalami peningkatan lebih baik dari pada siklus sebelumnya
dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan
media audiovisual.
Pada siklus I persentase ketuntasan belajar adalah 79,31%, sedangkan pada
siklus II persentase ketuntasan belajar mencapai 100%, berarti kenaikan
persentase belajar dari siklus I ke siklus II adalah 20,69%. Maka dari itu pada
siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat baik dari pada siklus I karena
persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai 100%, ini
merupakan kategori ketuntasan yang sudah besar dari yang diinginkan yaitu
85%.
72
3. Pengamatan/observasi
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran.
Hasilnya diketahui bahwa pada siklus II ini mengalami peningkatan yang baik
dari siklus I, peningkatan pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan
karena dipengaruhi oleh adanya metode yang diterapkan dalam pembelajaran,
kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran dan menguasai materi yang
dijelaskan oleh guru juga mempengaruhi peningkatan belajar siswa untuk
mencapai tingkat keberhasilan belajar yang diinginkan.
4. Refleksi
Dari hasil tes dan pengamatan/observasi yang dilakukan bahwa tingkat
ketuntasan siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan, yaitu 100%.
Selanjutnya peneliti menganggap penelitian ini sudah baik dan diharapkan
kedepannya siswa terus belajar dengan baik dan aktif dari sebelumnya, maka
dari itu penelitian ini peneliti hentikan sampai siklus II karena semua siswa
sudah mencapai nilai KKM atau lebih.
D. Pembahasan
1. Siklus I
Pada siklus I ini peneliti masih banyak mengalami kendala seperti siswa
ramai karena menertawakan temannya yang salah dalam praktek shalat
jenazah, siswa masih salah dalam memperagakan gerakannya, siswa kurang
percaya diri karena takut maju kedepan untuk melaksanakan praktek dan
menghafalkan bacaan shalat jenazah. Masalah tersebut harus segera diatasi
73
secepatnya kalau tidak nantinya dapat menyebabkan proses pembelajaran
menjadi sulit dan tidak berjalan lancar.
2. Siklus II
Pada siklus II ini kendala yang muncul pada siklus II dapat dicarikan
solusi yaitu dengan cara guru mengajarkan siswa menghafalkan bacaan shalat
jenazah secara bertahap dan siswa yang sudah mampu menghafalkan dapat
membantu teman sebangkunya dan itu dapat membuat proses penghafalannya
lebih cepat dan membuat siswa menjadi aktif dalam belajar sehingga
pemanfaatan waktunya lebih efektif dan tidak tergesa-gesa. Dari hasil
pembelajaran pada tahap ini semua siswa menjadi lebih giat untuk belajar dan
dapat meningkatkan keaktifan siswa ke depannya untuk menjadi lebih baik
lagi.
Melalui hasil penelitian ini cara belajar aktif metode audiovisual dalam
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah pada
siwa kelas VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang dari siklus I, dan siklus II hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah
ini:
Tabel 4.11
Rekapitulasi nilai persiklus
No Perbandingan Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Jumlah Nilai 2079 2304 2498
2 Rata-rata Nilai 71,68 79,44 86,13
3 Nilai Tertinggi 84 97 96
74
4 Nilai Terendah 57 60 78
5 Siswa Tuntas 18 23 29
6 Siswa Belum Tuntas 11 6 0
7 Persentase Ketuntasan 62,06% 79,31% 100%
Dari rekapitulasi nilai belajar siklus I dan siklus II dapat dibuat diagram
batang sebagai berikut:
Gambar 4.1
Persentase Ketuntasan Belajar
Pra Siklus Siklus I Siklus II
62,06%
79,31%
100,00%
37,93%
20,68%
0,00%
Grafik Presentase Ketuntasan Belajar
Tuntas Belum Tuntas
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dan seluruh
pembahasan materi yang telah disampaikan dapat disimpulakn bahwa
penerapan metode audiovisual dapat meningkatkan prestasi pembelajaran Fiqih
materi shalat jenazah pada siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa
29 orang. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan belajar siswa
yang cukup signifikan dari dua siklus yang telah dilaksanakan, indikasinya
adalah kenaikan nilai rata-rata siswa pada pra siklus yaitu 71,68, 79,44 pada
siklus I, dan 86,13 pada siklus II. Demikian pula pada persentase ketuntasan
belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu 62,06% pada pra siklus, 79,31
% pada siklus I, dan 100% pada siklus II. Berarti kenaikan persentase
ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I setelah dilakukan perbaikan
sebesar 17,25%, dan meningkat lagi pada siklus I ke siklus II sebesar 20,69%.
B. Saran
Dari penelitian ini maka saran yang dapat peneliti sumbangkan pada
sekolah adalah pihak sekolah hendaknya mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dan menyediakan fasilitas pembelajaran
dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Untuk guru mata pelajaran fiqih proses pembelajaran hendaknya
76
tidak hanya terfokus pada satu metode saja, tapi harus lebih kreatif dengan
menyajikan berbagai metode baru yang dapat membangkitkan semangat belajar
siswa, apalagi dalam materi fiqih ini banyak pelajaran yang berkaitan dengan
ibadah praktis, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang di ajarkan dan tidak membuat siswa merasa bosan.
Saran selanjutnya untuk siswa, disaat proses pembelajaran berlangsung
apabila siswa belum memahami materi dengan benar di sarankan untuk
bertanya kepada guru atau teman yang sudah menguasai materi pelajaran, agar
semua siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan dapat menguasai
materi.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak, Deni Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.2013.
Al-Musyaqih, Khalid bin Ali bin Muhammad, Buku Pintar Ibadah
Lengkap dan Mudah. Klaten: WAFA press.2009.
Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT
Bumi Aksara,2008.
Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
1990.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:
Ciputat Ppers. 2002.
Darajat, Zakiah, ILMU FIQIH. Yogyakarta: PT DANA BHAKTI
WAKAF.1995
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.
, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.2005.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
1995
Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, Media Pembelajaran. Bandung: Sinar
Guru Algesindo.2002
Nasution. Teknologi Pendidikan. Bandung: Sinar Biru.1990
78
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Satu Pendekatan Praktek),
Jakarta: PT Rineka Cipta.1993.
Saminanto, Ayo Praktek PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang:
RaSAIL Media Group,2010.
Saqib, Sayid. FIQIH SUNNAH 3. Bandung: PT AL MA’ARIF.1994
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Sudijono, Anas. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.2009
Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.2004
Sugandi, Achmad, dkk. Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKK
UNNES.2004
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
PEDAGOGIK. 2012.
Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.2004.
Sriyanti, Lilik, Suwardi, Muna Erawati, Teori-Teori Belajar, Salatiga:
STAIN salatiga Perss.2009.
Syukur NC, Fatah. Teknologi Pendidikan, Semarang: RasaiL. 2005
Toharin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT
Remaja Grafindo Persada.2005.
LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI
KEGIATAN GURU
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : I
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
I PENDAHULUAN
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
3 Memberikan motivasi kepada siswa
4 Menjelaskan langkah-langkah KBM
II KEGIATAN INTI
1 Mengontrol kesiapan siswa
2 Mengamati jalannya KBM
3 Menunjukkan gambar
4 Memberikan contoh gerakan
5 Mengelompokkan siswa
6 Melakukan pengembangan pengajaran
III PENUTUP
1 Melaksanakan praktek
2 Melaksanakan tes
3 Mengajak siswa ketempat praktek
LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI
KEGIATAN SISWA
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : I
No Uraian kegiatan Keterangan
KB B SB
1 Kondisi kelas
2 Perhatian siswa
3 Sikap dalam KBM
4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum
KBM
5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM
6 Keberanian siswa
7 Komunikasi siswa
8 Keaktifan siswa
9 Umpan balik
10 Rasa ingin tahu
11 Respon siswa dalam KBM
12 Efektivitas waktu
Keterangan :
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI
KEGIATAN GURU
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x35 menit
Siklus : II
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
I PENDAHULUAN
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
3 Memberikan motivasi kepada siswa
4 Menjelaskan langkah-langkah KBM
II KEGIATAN INTI
1 Mengontrol kesiapan siswa
2 Mengamati jalannya KBM
3 Menunjukkan gambar
4 Memberikan contoh gerakan
5 Mengelompokkan siswa
6 Melakukan pengembangan pengajaran
III PENUTUP
1 Melaksanakan praktek
2 Melaksanakan tes
3 Mengajak siswa ketempat praktek
LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI
KEGIATAN SISWA
Mata pelajaran : Fiqh
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 2x40 menit
Siklus : II
No Uraian kegiatan Keterangan
KB B SB
1 Kondisi kelas
2 Perhatian siswa
3 Sikap dalam KBM
4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum
KBM
5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM
6 Keberanian siswa
7 Komunikasi siswa
8 Keaktifan siswa
9 Umpan balik
10 Rasa ingin tahu
11 Respon siswa dalam KBM
12 Efektivitas waktu
Keterangan :
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran
Proses pembelajaran berlangsung Mencatat isi mater
Pembelajaran dengan media audiovisual Melihat video shalat jenazah
Melakukan diskusi dengan kelompok Melaksanakan praktek shalat jenazah
Proses mengkhafani Jenazah Jenazah sudah siap disholatkan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MTs.Sudirman Getasan
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2x35 (70 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Melaksanakan tatacara shalat wajib selain shalat lima waktu
B. Kompetensi Dasar
1.1.Menjelaskan ketentuan shalat jenazah
1.2.Menghafal bacaan-bacaan shalat jenazah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum shalat jenazah dan dalilinya
Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun shalat jenazah
Siswa dapat melafalkan bacaan shalat jenazah dilanjutkan menghafalkan
D. Materi Pembelajaran
Shalat jenazah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan Audiovisual
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa
Apersepsi, mengajukan pertanyaan tentang shalat jenazah
Motivasi, memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari shalat
jenazah
Meminta siswa menyiapkan buku fiqh
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan pengertian tentang shalat jenazah dan hukumnya
b. Guru menjelaskan syarat dan rukun shalat jenazah
c. Guru menayangkan video shalat jenazah beserta bacaannya
d. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok berisi 5-6
orang
e. Guru meminta siswa untuk menghafalkan bacaan shalat jenazah kemudian
mempraktekkan di depan kelas secara berkelompok
3. Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menyimpulakan materi yang telah dibahas
Guru mengucapkan salam penutup.
G. Alat dan sumber belajar
Buku paket fiqh, VCD perawatan jenazah, LKS dan sumber belajar lain
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan
pengertian, hukum
dan dalil shalat
jenazah
Tes Tulis Uraian Jelaskan penegrtian
dna hukum shalat
jenazah dan
dalilinya
Menjelaskan
syarat dan rukun
shalat jenazah
Tes Tulis Uraian Jelaskan syarat dan
rukun shalat
jenazah
Melafalkan bacaan
shalat jenazah
dilanjutkan
menghafalkan
Tes Lisan Uraian Sebutkan bacaan
shalat jenazah
Salatiga, 10 Mei 2017
Kolaborator praktek
Sholihin,S.PdI Sukitri
NIP,- NIM.11113196
Mengetahui
Kepala Sekolah
Saderi,S.Ag,M.Pd.I
NIP,-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MTs.Sudirman Getasan
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2x35 (70 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Melaksanakan tatacara shalat wajib selain shalat lima waktu
B. Kompetensi Dasar
1.3. Mempraktekkan shalat jenazah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memperagakan cara shalat jenazah kemudian memberikan penilaian
D. Materi Pembelajaran
Shalat jenazah
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab dan Audiovisual
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa
Apersepsi, mengajukan pertanyaan tentang shalat jenazah
Motivasi, memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari shalat
jenazah
Meminta siswa menyiapkan buku fiqh
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan pengertian tentang shalat jenazah dan hukumnya
b. Guru menjelaskan syarat dan rukun shalat jenazah
c. Guru menayangkan video shalat jenazah beserta bacaannya
d. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok berisi 5-6
orang
e. Guru meminta siswa untuk menghafalkan bacaan shalat jenazah kemudian
mempraktekkan di depan kelas secara berkelompok
3. Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menyimpulakan materi yang telah dibahas
Guru mengucapkan salam penutup.
G. Alat dan sumber belajar
Buku paket fiqh, VCD perawatan jenazah, LKS dan sumber belajar lain
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Mempraktekkan
tatacara shalat
jenazah
Tes Unjuk Kerja Praktek Mempraktekkan shalat
jenazah bersama
teman kalian disekolah
Salatiga, 15 Mei 2017
Kolaborator praktek
Sholihin,S.PdI Sukitri
NIP,- NIM.11113196
Mengetahui
Kepala Sekolah
Saderi,S.Ag,M.Pd.I
NIP,-
SILABUS PEMBELAJARAN
Madrasah : MTs Sudirman Getasan
Kelas/Semester : VII/Gasal
Mata Pelajaran : Fiqh
Standar Kompetensi : 5.Melaksanakan tatacara shalat wajib selain lima waktu
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Nilai Budaya dan
Karakter Bangsa
Kewirausahaan/
Ekonimi Praktis
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
5.3
menjelaskan
ketentuasn
shalat
Jenazah
Shalat Jenazah Religius
Jujur
Mandiri
Demokratis
Komunikatif
Tanggung
jawab
Percaya diri
Berorientasi
tugas dan
hasil
Membaca
dan
menelaah
berbagai
literatur
untuk
menemukan
konsep yang
benar dan
jelas tentang
shalat
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian dan
hukum shalat
jenazah dan
dalilnya
Menjelaskan
syarat dan
rukun shalat
jenazah
Tes tulis
Penugasan
Tes unjuk
kerja
4x40
menit
Buku
paket
Fiqh VII
VCD
Perawata
n jenazah
Kain
kafan
Lembar
penilaian
LKS
jenazah
Melakukan
tanya jawab
5.4 menghafal
bacaan shalat
Jenazah
Shalat Jenazah Religius
Jujur
Mandiri
Demokratis
Komunikatif
Tanggung
jawab
Percaya diri
Berorientasi
tugas dan
hasil
Melafalkan
bacaan shalat
jenazah
secara
bersama
Melafalakan
bacaan shalat
jenazah
dilanjutkan
menghafalkan
Tes tulis
Penugasan
Tes unjuk
kerja
4x40
menit
5.5
Mempraktekk
an shalat
Jenazah
Shalat Jenazah Religius
Jujur
Mandiri
Demokratis
Komunikatif
Tanggung
jawab
Percaya diri
Berorientasi
tugas dan
hasil
Memperagak
an cara shalat
jenazah
kemudian
memberikan
penilaian
Mempraktekk
an tatacara
shalat jenazah
Penugasan
Tes unjuk
kerja
4x40
menit
DAFTAR NILAI
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : SUKITRI
NIM : 111-13-196
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dosen PA : Drs. Nasafi, M.Pd.I
No Nama kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1. Seminar OPAK STAIN
Salatiga 2013
“Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa yang Cerdas,
Peka dan Peduli”
26-27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Sertifikat OPAK Tarbiyah
2013
“Menjunjung Tinggi Nilai-
nilai Kearifan Lokal Sebagai
Identitas Pendidikan
Indonesia”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Sertifikat UPT Perpustakaan
“ Library User Education”
16 September 2013 Peserta 2
4. Sertifikat LDK Darul Amal
Salatiga “Training Pembuatan
Makalah”
18 September 2013 Peserta 2
5. Piagam Penghargaan
DIKLATSAR V
“Menumbuhkan Jiwa
Kedisiplinan, Solidaritas
Serta Loyalitas dalam
Organisasi dan Olahraga”
17-26 Januari 2014 Peserta 2
6. Sertifikat Dialog Interaktif
dan Edukatif “ DIASPORA
POLITIK INDONESIA di
Tahun 2014 MEMILIH
UNTUK SALATIGA HATI
BERIMAN”
1 April 2014 Peserta 2
7. Sertifikat seminar
ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN (ODK)
“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil’alamin Sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter”
21 Agustus 2014
Peserta
2
8. Piagam Penghargaan SSC
CUP IV FUTSAL
9-10 November 2014 Panitia 3
COMPETITION 2014
Kategori SMA/SMK/MA
Sederajat se-Saalatiga “
Menjunjung Semangat
Pahlawan dengan Sportivitas
Berolahraga untuk Menjadi
Juara Sejati”
9. Sertifikat Seminar
“Fenomena Islam di Salatiga”
28 November 2014 Peserta 8
10. Sertifikat Seminar Nasional
“Peranan Technopreneur
dalam Mendukung Program
Pemerintah Melalui Ekonomi
Kreatif”
15 April 2015 Peserta 8
11. Sertifikat Seminar
“Whorkshop Terapi Hati”
5 Juni 2015 Peserta 2
12. Sertifikat Seminar Nasional
Bahasa Arab Ittaqo
“Aktualisasi Bahasa Arab
untuk Membentuk Karakter
Bangsa yang Bermartabat”
10 Juni 2015 Peserta 8
13. Sertifikat Karnaval antar desa
“Memeriahkan Hari
Kemerdekaan RI-70”
18 Agustus 2015 Panitia 3
14. Sertifikat Penerimaan dan
Pembagian Daging Qurban
Desa Tajuk Getasan
12 September 2015 Panitia 3
15. Sertifikat Seminar Nasional
“Hak Gender Difabel Dalam
Perspektif Sosiologi Dan
Hukum Islam Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ahwal
Al-Syakhshiyyah”
24 Desember 2015 Peserta 8
16. Sertifikat Seminar Nasional
PIK SAHAJASA
“LGBT dalam Perspektif
Psikologi dan Kesehatan”
26 Mei 2016 Peserta 8
17. Sertifikat Buka Bersama
Anak-anak TPA AL-
MUKSITH Cingklok Tajuk
11 Juni 2017 Panitia 3
18. Sertifikat Seminar
Internasional
“Petani untuk Negeri”
24 September 2016 Peserta 8
19. Sertifikat Seminar Nasional
Anak Berkebutuhan Khusus
“Melejitkan Potensi ABK”
1 Desember 2016 Peserta 8
20. Sertifikat Seminar Nasional
“Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan Melalui
Usaha Online Untuk
10 Desember 2016 Peserta 8
Masyarakat Ekonomi
Mandiri”
21. Sertifikat Seminar Dialog
Kebangsaan
“Kami Pemuda, Kami
Berbangsa, Kami Indonesia”
30 Januari 2017 peserta 2
22. Sertifikat Seminar Nasional
“Dialog Kebangsaan Dalam
Rangka Halal Bi Halal Idul
Fitri 1438 H Organisasi
Kemasyarakatan Gerakan
Masyarakat Salatiga”
28 Juli 2017 Peserta 8
Jumlah
104
Sa latiga, 28 Agustus 2017
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP: 19700510 199803 1 003
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:
Nama : SUKITRI
Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 03 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jurusan / Prodi : FTIK / Pendidikan Agama Islam (PAI)
Alamat : Dsn.Cingklok, Ds.Tajuk RT 10/02
Kec.Getasan Kab.Semarang Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan
1. MI KHOIRUL ZAIDAH Tajuk lulus tahun
2. MTs.SUDIRMAN Getasan lulus tahun 2009
3. SMK DIPONEGORO Salatiga lulus tahun 2013
4. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga mengambil jurusan SI Program studi PAI (Pendidikan Agama Islam) sampai
sekarang.
Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 Juli 2017
Penulis
SUKITRI