11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA TERHADAP REGULASI AKADEMIK YANG BERLAKU DENGAN CARA MENINGKATKAN KEDEWASAAN PROSES COBIT TERKAIT (ME2 DAN ME3) Devi Karolita 1) , Yeni Anistyasari 2) 1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya 2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS Surabaya E-mail: [email protected] 1) , [email protected] 2) ABSTRAK Pengembangan Teknologi Informasi (TI), khususnya di perguruan tinggi (PT), diharapkan dapat meningkatkan kinerja PT tersebut. Untuk mengoptimalkan kedewasaan IT Resources pada suatu PT dan mengetahui keselarasannya dengan tujuan strategi TI serta tujuan bisnis institusi yang telah didefinisikan maka perlu dilakukan analisis terhadap penerapan IT Resources. Standard Operating Procedures (SOP) IT goal yang ditawarkan mampu meningkatkan kedewasaan dalam proses pendaftaran ulang mahasiswa. Peningkatan kedewasaan diharapkan mampu mempermudah pencapaian tujuan bisnis. Metode yang digunakan adalah: 1. Menyelaraskan tujuan bisnis dan tujuan TI; 2. Membuat IT Resources akademik mahasiswa; 3. Mengukur tingkat kedewasaan berdasarkan ME 2 dan ME 3; 4. Menganalisis kebutuhan berdasarkan tingkat kedewasaan; 5. Menyusun SOP; 6. Mengukur kembali tingkat kedewasaan setelah SOP diterapkan. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan tingkat kedewasan berdasarkan ME 2, dari yang semula adalah 1,67 menjadi 2,03 dan berdasarkan ME 3, dari yang semula adalah 1,74 menjadi 1,79. Kata kunci: COBIT,IT Resources, Standard Operating Procedures, tata kelola. PENDAHULUAN Pengembangan TI, khususnya di perguruan tinggi (PT), diharapkan dapat meningkatkan kinerja perguruan tinggi tersebut [1]. Untuk mencapai ‘pengelolaan yang berorientasi sasaran’, tujuan ditentukan atau disetujui oleh pimpinan institusi. Tujuan- tujuan ini harus bersesuaian dengan tujuan institusi. Oleh karena itu, strategi TI pun harus selaras dengan tujuan tersebut [2]. Untuk mengoptimalkan kedewasaan IT Resources pada sebuah PT dan untuk mengetahui keselarasannya dengan tujuan strategi TI dan tujuan bisnis institusi yang telah didefinisikan maka dilakukan analisis terhadap penerapan IT Resources tersebut dengan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana melakukan analisis maturity level domain ME2 dan ME3 untuk meningkatkan proses kedewasaan proses TI yang berlangsung pada suatu institusi. Bagaimana menyusun rekomendasi tata kelola TI yang dapat menjadi acuan dalam penerapan IT Resources, sehingga proses kedewasaan IT Resources di PT dapat ditingkatkan secara optimal. LANDASAN TEORI TI dalam Organisasi Pemanfaatan TI dalam suatu organisasi yang dimaksud dalam pembahasan ini

PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

  • Upload
    ngodang

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJAAKADEMIK MAHASISWA TERHADAP REGULASI AKADEMIK

YANG BERLAKU DENGAN CARA MENINGKATKANKEDEWASAAN PROSES COBIT TERKAIT (ME2 DAN ME3)

Devi Karolita1), Yeni Anistyasari2)

1) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS Surabaya

E-mail: [email protected]), [email protected])

ABSTRAK

Pengembangan Teknologi Informasi (TI), khususnya di perguruan tinggi (PT),diharapkan dapat meningkatkan kinerja PT tersebut. Untuk mengoptimalkankedewasaan IT Resources pada suatu PT dan mengetahui keselarasannya dengan tujuanstrategi TI serta tujuan bisnis institusi yang telah didefinisikan maka perlu dilakukananalisis terhadap penerapan IT Resources. Standard Operating Procedures (SOP) ITgoal yang ditawarkan mampu meningkatkan kedewasaan dalam proses pendaftaranulang mahasiswa. Peningkatan kedewasaan diharapkan mampu mempermudahpencapaian tujuan bisnis. Metode yang digunakan adalah: 1. Menyelaraskan tujuanbisnis dan tujuan TI; 2. Membuat IT Resources akademik mahasiswa; 3. Mengukurtingkat kedewasaan berdasarkan ME 2 dan ME 3; 4. Menganalisis kebutuhanberdasarkan tingkat kedewasaan; 5. Menyusun SOP; 6. Mengukur kembali tingkatkedewasaan setelah SOP diterapkan. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan tingkatkedewasan berdasarkan ME 2, dari yang semula adalah 1,67 menjadi 2,03 danberdasarkan ME 3, dari yang semula adalah 1,74 menjadi 1,79.

Kata kunci: COBIT,IT Resources, Standard Operating Procedures, tata kelola.

PENDAHULUAN

Pengembangan TI, khususnya di perguruan tinggi (PT), diharapkan dapatmeningkatkan kinerja perguruan tinggi tersebut [1]. Untuk mencapai ‘pengelolaan yangberorientasi sasaran’, tujuan ditentukan atau disetujui oleh pimpinan institusi. Tujuan-tujuan ini harus bersesuaian dengan tujuan institusi. Oleh karena itu, strategi TI punharus selaras dengan tujuan tersebut [2].

Untuk mengoptimalkan kedewasaan IT Resources pada sebuah PT dan untukmengetahui keselarasannya dengan tujuan strategi TI dan tujuan bisnis institusi yangtelah didefinisikan maka dilakukan analisis terhadap penerapan IT Resources tersebutdengan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana melakukan analisis maturity level domain ME2 dan ME3 untuk

meningkatkan proses kedewasaan proses TI yang berlangsung pada suatu institusi. Bagaimana menyusun rekomendasi tata kelola TI yang dapat menjadi acuan dalam

penerapan IT Resources, sehingga proses kedewasaan IT Resources di PT dapatditingkatkan secara optimal.

LANDASAN TEORI

TI dalam OrganisasiPemanfaatan TI dalam suatu organisasi yang dimaksud dalam pembahasan ini

Page 2: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-2

mencakup aspek-aspek dalam tiap tahap kegiatan TI seperti terlihat pada gambar 1. Ditiap aspek tersebut terdapat resiko kegagalan sehingga diperlukan strategi implementasi[3].

Gambar 1. Tahap Kegiatan TI

Tujuan utama pada perencanaan adalah memilih jenis TI yang paling tepat untukdiimplementasikan. Pemilihan ditentukan oleh [3]:

Visi dan Misi yang ingin dicapai, Urgenitas fungsi, Nilai Investasi yang dimiliki, Pengetahuan teknologi, Metoda pengembangan.

Setiap faktor memiliki dasar pertimbangan sendiri sehingga perlu ditentukanfaktor yang lebih diprioritaskan.

Dari pengamatan di lapangan terlihat bahwa banyak organisasi yangmemandang pengembangan TI hanya sebagai suatu ”proyek” penyediaan sarana danprasarana. Hal ini berakibat terhadap kesiapan organisasi untuk memanfaatkan sistemsecara optimal dan dampak perubahan yang ditimbulkannya dalam berbagai aspekkegiatan. Sistem TI yang telah dikembangkan dan diimplementasikan seakan-akanmenjadi kurang bermanfaat [4].Beberapa aspek dari dampak implementasi TI adalah [3]:

Efisiensi waktu & biaya Kebutuhan perangkat & integrasi Availability & Keandalan Kemampuan SDM Budaya Kerja

Dampak positif yang secara umum diharapkan dari implementasi TI adalahterjadinya efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikankeuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pengoperasian secara optimalmerupakan perhatian utama. Dalam konteks ini, perlu dipertimbangkan bahwa hampirsemua perangkat TI bersifat multi-fungsi sehingga dalam pengembangan selanjutnyadiupayakan terjadi integrasi perangkat.

Salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi optimalisasi pemanfaatan TIadalah ketersediaan perangkat. Kebutuhan perangkat pada awal implementasi TIbiasanya akan terus berkembang sesuai dengan tingkat kemajuan organisasi. Faktoravailability dan keandalan perangkat TI juga umumnya akan menjadi makin pentingkarena aspek ”ketergantungan” TI juga makin besar. Artinya perlu terus dilakukanevaluasi kebutuhan perangkat.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan Sumber Daya Manusiadari organisasi dalam mengoperasikan dan memelihara sistem agar dapat berfungsioptimal dan berkesinambungan.

Terjadinya perubahan budaya kerja baik secara individu, kerjasama kelompok,maupun keseluruhan organisasi juga menjadi aspek yang tidak kalah pentingnya [5].

Keselarasan TI dengan Proses BisnisStrategic alignment model (SAM) membagi perusahaan menjadi empat ranah

(gambar 2). Ranah tersebut adalah bisnis dan TI secara horisontal serta strategi

Page 3: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-3

(internal) dan infrastruktural (eksternal) secara vertikal [6]. Berdasarkan pemodelan ini,keselarasan adalah ‘keseimbangan antar pilihan yang dibuat pada keempat ranah’.

Gambar 2. Strategic Alignment Model (SAM)

Definisi di atas tidak hanya berlaku pada penyesuaian langsung antar ranah yangsaling bertetangga. Hubungan tidak langsung pada pengembangan ranah juga perludiperhatikan pada proses penyelarasan. Dimulai dari strategi bisnis atau TI, mata rantaipenyebab akan diinisialisasi dan dibawa ke ranah tetangga selanjutnya (baik secaravertikal maupun horisontal).

Dukungan terhadap keterhubungan antara bisnis dan TI akan membentuklandasan untuk proses pengembangan penyelarasan bisnis dan TI. Selanjutnya adalahmengidentifikasi ‘titik sinkronisasi’ antara bisnis dan TI. Titik sinkronisasi ini harusdapat dikontrol pada operasi real life dan dapat menghubungkan bisnis dan TI.

COBIT (Control Objectives for Information and related Technology)COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance

yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatanikesenjangan antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis TI [7].COBIT bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang dapat membantu dalamidentifikasi IT controls issues. COBIT berguna bagi IT users karena memperolehkeyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang dipergunakan. Sedangkan para manajermemperoleh manfaat dalam keputusan investasi di bidang TI serta infrastrukturnya,menyusun strategic IT Plan, menentukan information architecture,dan keputusan atasprocurement (pengadaan/pembelian) aset.COBIT Framework terdiri atas 4 domain utama: Planning and Organisation. Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan

dan penyelarasan strategi TI dengan strategi perusahaan; Acquisition and Implementation. Domain ini menitikberatkan pada proses

pemilihan, pengadaaan dan penerapan teknologi informasi yang digunakan. Delivery and Support. Domain ini menitikberatkan pada proses pelayanan TI dan

dukungan teknisnya. Monitoring and Evaluation. Domain ini menitikberatkan pada proses pengawasan

pengelolaan TI pada organisasi.

COBIT mempunyai model kematangan (maturity models) untuk mengontrolproses-proses TI dengan menggunakan metode penilaian (scoring) sehingga suatuorganisasi dapat menilai proses-proses TI yang dimilikinya dari skala nonexistentsampai dengan optimised (dari 0 sampai 5). Yaitu: 0-Non Existen, 1-Initial, 2-Repetable, 3-Defined, 4-Managed dam 5-Optimized. Pendekatan ini diambilberdasarkan maturity model softwareengineering institute. Terhadap tingkatan dalammodel ini dikembangkan untuk tiap 34 proses COBIT [2].

Page 4: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-4

Perencanaan Tata Kelola TIAgar inisiatif tata kelola TI berjalan pada jalur yang tepat, organisasi perlu

membuat perencanaan aktivitas yang efektif yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhanorganisasi tersebut. Langkah-langkah penerapan tata kelola TI dapat diuraikan sebagaiberikut [5]:

Membangkitkan Kesadaran Perlunya Tata Kelola TI dalam Organisasi.Pertama-tama, tim manajemen harus merasa memiliki tata kelola TI dan

menetapkan arahan manajemen yang harus diikuti. Kesadaran akan perlunya tata keloladapat diperoleh dengan mengajukan serangkaian pertanyaan. Pertanyaan ini harusdijawab dengan baik dan kemudian dianalisa dan dibuatkan tindak lanjut atas hasilnya,dan berfokus pada tiga sasaran yaitu: Mengungkap semua isu TI, mengetahuibagaimana manajemen menyelesaikan atau menanggapi isu TI dan mengetahui tingkatpengalaman tata kelola TI di organisasi.

Mengidentifikasi Alat Bantu yang Digunakan untuk Merancang Penerapan TataKelola TI

Setelah pihak manajemen menyadari perlunya tata kelola TI, berikutnya perludilakukan aktivitas yang mengacu pada beberapa alat bantu untuk menerapkan tatakelola TI yang efektif, dari sudut pandang tim manajemen maupun eksekutif organisasi.Alat bantu ini terdiri atas beberapa elemen yaitu:a. Aktivitas dan subyek:

Aktivitas terdiri atas tindakan-tidakan yang harus dilakukan untuk mengenalkantanggung jawab tata kelola TI.

Subyek terdiri atas item-item yang harus dijadikan tujuan garapan agenda TI(sasaran, peluang, resiko, proses utama dan kompetensi utama).

b. Pengukuran hasil yang berhubungan langsung dengan subyek dari tata kelola TI,seperti keselarasan antara tujuan bisnis dengan tujuan TI, efisiensi biaya yang dapatdiwujudkan TI, kemampuan dan kompetensi yang dihasilkan dan peluang resikoyang dapat diantisipasi.

c. Best practise : terdiri atas sekumpulan contoh tentang bagaimana aktivitasdijalankan oleh orang yang menjalankan kepeloporan tata kelola teknologi. Contoh-contoh yang diambil dari pengalaman ini dikelompokkan dalam area mencerminkankontribusi terbesar yang dihasilkan oleh tata kelola TI yaitu: produksi/ pengirimannilai (value – V), penyelarasan strategi (alignment – A), manajemen sumber daya(management – M), manajemen resiko (risk – R), dan kinerja (performance – P),atau disingkat menjadi V-A-M-R-P.

d. Faktor keberhasilan kritis (critical success factor – CSF) adalah kondisi,kompetensi, dan sikap yang kritis terhadap pencapaian kesuksesan.

e. Penentu kinerja menyediakan indikator tentang bagaimana tata kelola TI dicapai

Mengetahui Keadaan TI Yang Sedang Berjalan Dan Mengidentifkasi PotensiPerbaikan

Agar dapat menerapkan tata kelola TI yang efektif, organisasi harus mengetahuiseberapa jauh organisasi telah menjalankan TI dan mengidentifikasi hal-hal apa yangharus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya. Identifikasi ini harus diterapkan baikpada proses tata kelola itu sendiri maupun pada semua proses yang harus dikelola didalam TI. Identifikasi status saat ini dapat menggunakan model kematangan (maturitymodel) dengan pendekatan pragmatis dan terstruktur untuk mengukur seberapa baikorganisasi mengembangkan proses dibandingkan dengan skala yang konsisten danmudah dipahami. Maturity model ini menyatakan skala kematangan dan deskripsikarakteristik setiap tingkatan kematangan tertentu [8].

Page 5: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-5

Menjalankan Perencanaan Tata Kelola TIDengan dibentuknya tim manajemen yang bertanggung jawab terhadap tata

kelola TI dan dengan deksripsi pekerjaan yang sudah jelas maka langkah selanjutnyaadalah menjalankan perencana-an dan melaksanakan tata kelola TI dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Menetapkan kerangka kerja organisasi tata kelola.b. Menyelaraskan strategi TI dengan tujuan bisnis.c. Memahami/mendefinisikan resiko.d. Mendefinisikan wilayah target dengan mengidentifikasi area proses di TI yang

kritis.e. Menganalisa kapabilitas saat ini dan mengidentifikasi kesenjangan (gap)f. Membangun strategi perbaikan, dengan memutuskan prioritas proyek.g. Mengukur hasil, dengan menetapkan mekanisme balanced scorecard untuk

mengukur kinerjah. Ulangi langkah b sampai g secara periodik dan regular.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam proses Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa, domain CobiT yangbersesuaian adalah ME 2 (Mengawasi dan mengevaluasi kontrol internal) dan ME 3(Memastikan pemenuhan terhadap kebutuhan eksternal). Sedangkan tujuan TI yangakan dicapai adalah kepastian bahwa TI selaras dengan regulasi dan hokum yangberlaku. Setelah mengetahui tingkat kematangan TI yang berhubungan dengan prosesevaluasi kinerja akademik mahasiswa, disusun SOP TI (Standard OperatingProcedure). SOP yang akan disusun adalah proses pendaftaran ulang mahasiswa yangbersesuaian dengan pengawasan dan evaluasi kontrol internal (ME 2) dan pemenuhankebutuhan eksternal. Selanjutnya adalah pengukuran kembali tingkat kedewasaanberdasarkan penerapan SOP.

Gambar 3. Alur Penelitian.

Gambar 3 menunjukkan alur kerja penelitian. Dimulai penyelarasan tujuanbisnis dan tujuan TI. Dilanjutkan dengan pembuatan IT resources. Kemudianpengukuran tingkat kedewasaan dan analisa kebutuhan berdasarkan hasil pengukuran.Setelah itu pembuatan SOP dan pengukuran kembali tingkat kedewasaan setelah SOPditerapkan.

Page 6: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-6

Gambar 4. Kerangka kerja Cobit.

Gambar 4 menunjukkan kerangka kerja Cobit. Langkah pertama adalahmenentukan IT resources yang terdiri dari arsitektur informasi, arsitektur aplikasi,infrastruktur yang diperlukan, dan sumber daya manusia (SDM). Langkah kedua adalahproses TI yang berisi domain CobiT. Yakni, PO, AI, DS, dan ME. Pada proses EvaluasiKinerja Akademik Mahasiswa, domain Cobit yang bersesuaian adalah ME 2 dan ME 3.Dari hasil pembentukan IT resources dan IT process diharapkan akan diperolehinformasi yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan bisnis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyelarasan Tujuan Bisnis dan Tujuan TIPada proses evaluasi kinerja akademik mahasiswa, terdapat satu tujuan bisnis

dan satu tujuan TI yang akan dicapai. Tujuan bisnis yang akan dicapai adalahpenyediaan kepatutan terhadap hukum eksternal, regulasi, dan kontrak. Sedangkantujuan TI yang akan dicapai adalah pemeliharaan terhadap integritas informasi danpemrosesan infrastruktur.

Penyusunan IT Resources

Application ArchitectureApplication architecture serangkaian sistem (otomatis dan manual) yang

digunakan pengguna untuk memproses informasi.Hubungan antar aplikasi dalam bentuk skematik arsitektur aplikasi ditunjukkan

Gambar 5. Sistem USM merupakan sumber data untuk operasional akademik,sedangkan Sistem Manajemen SDM dan Sistem Manajemen Keuangan adalah aplikasiyang mendukung aktivitas akademik.

Information ArchitectureMenurut Cobit 4.1 Information Architecture adalah segala data yang menjadi

masukan, diolah, dan dihasilkan pada sistem informasi. Pemetaan data secarakeseluruhan terdapat di lampiran. Gambar 6 menunjukkan proses evaluasi akademikmahasiswa.

Gambar 5. Skema arsitektur aplikasi

Page 7: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-7

Gambar 6. Proses Evaluasi Akademik Mahasiswa

Infrastruktur

Gambar 7. Konseptual Arsitektur Jaringan

Gambar 7 menggambarkan arsitektur jaringan di suatu PT berdasarkankebutuhan bisnis yang berhubungan dengan fungsi akademik. Untuk koneksi antargedung yang letaknya agak berjauhan menggunakan media wireless LAN (point topoint), karena penggunaan fast ethernet dirasakan tidak efisien lagi dan komunikasi datatidak dapat dilakukan dengan cepat.

Sumber Daya ManusiaSebuah PT pasti memiliki karyawan yang memiliki kemampuan bidang TI.

Meskipun tidak terlalu mahir. Setidaknya mereka mampu mengoperasikan komputermeskipun hanya sebagai end user.

Proses PengukuranDari metode yang dikembangkan, ada beberapa langkah awal yang harus

diperhatikan untuk memperoleh hasil pengukuran yang objektif.

Penentuan Internal Proses Yang Diperlukan Organisasia. Tipe organisasi yang akan diukur.

Identifikasi jenis/tipe organisasi merupakan langkah awal yang diperlukan dalamproses pengukuran. Hal ini karena nature organisasi di tiap negara atau tipe tertentusangat beraneka ragam, sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda pula dalampengkuran.b. Tujuan dari organisasi yang akan diukur.

Pencapaian tujuan organisasi adalah tolak ukur yang diinginkan pada setiapimplementasi kebijakan, prosedur, sistem dalam organisasi. Pencapaian tujuanorganisasi juga merupakan tolak ukur keberhasilan implementasi TI, karena itu perlupendefinisian tujuan organisasi untuk menentukan nilai tambah yang dapat diberikan TIdalam mendukung pencapaian tujuan tersebut. Pada umumnya, tujuan dari organisasiyang mempunyai operasi bisnis yang sama akan hampir sama juga.

Data Alumni

Data Alumni

Kebutuhan Pasar

Hasil Wisuda

Data Alumni

Akademik3.3.1

Perencanaan Program Lulusan

3.3.2

Pelaporan Kegiatan Pelepasan

3.2

Proses Pelepasan(Pelepasan Mahasiwa)

Bagian Alumni

16 Data Alumni

Page 8: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-8

c. Value-added yang diharapkan dari IT dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi(IT Objectives).

Nilai tambah TI yang dimaksud dapat berupa daya guna, manfaat serta dampaksistem TI yang diterapkan dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Nilaitambah ini bersifat spesifik untuk tiap-tiap organisasi.

d. Entitas internal proses untuk mewujudkan nilai tambah TI yang dimaksud (CSF-Critical Success Factor)

Internal proses (CSF) merupakan faktor – faktor yang dapat mendukungpencapaian nilai tambah TI dan diharapkan dapat memberikan langkah yang harusdilakukan agar nilai tambah yang dimaksud dapat terwujud. Contoh dari faktorpendukung yang dimaksud: komitmen dan dukungan manajemen, kemampuan SDM.

Identifikasi internal proses memerlukan penelitian yang mendalam tentanghubungan obyektif TI dengan hal-hal yang mendukung pencapaian obyektif tersebutuntuk organisasi yang bersangkutan. Hal ini dibutuhkan agar pengukuran yangdilakukan dapat memberikan hasil yang komprehensif. Proses internal ditentukanberdasarkan hubungan antara tujuan TI dengan proses yang diperlukanuntuk mencapai tujuan tersebut.

Pengukuran dilakukan dengan mengacu pada data dan dokumen yang telahtersedia. Untuk memperoleh data yang diharapkan, ada beberapa teknik pengumpulandata yang dapat digunakan yakni review dokumentasi, wawancara, observasi, kuesioner.

Pengukuran tingkat kedewasaan dihitung dengan rumus

n

MLxcoMLx

n

nn

1

MLx =Maturity Level internal process x, sedangkan x=1,2,...Mlxcon = Maturity Level masing-masing control objectives dari internal process

(Harso, 2006)

Pengukuran Tingkat Kedewasaan Berdasarkan ME 2 (Mengawasi dan MengevaluasiKontrol Internal)

Tabel 1 Contoh Pengukuran Tingkat Kedewasaan ME 2 Level 0

Tabel 2 Tingkat Kedewasaan Evaluasi Kinerja Akademik Berdasarkan ME2

LevelKedewasaan

TingkatKepatutan

KontribusiTiap Level

Nilai

0 0.75 0.00 0.001 0.50 0.30 0.152 0.44 0.70 0.313 0.42 1.00 0.424 0.28 1.30 0.375 0.25 1.70 0.42Tingkat Kedewasaan Proses IT 1.67

Page 9: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-9

Tabel 2 menunjukkan hasil pengukuran tingkat kedewasaan berdasarkan ME2.Kedewasaan tingkat 0 bernilai 0.75, kedewasaan tingkat 1 bernilai 0.50, dankedewasaan tingkat 3 bernilai 0.44. Sedangkan kedewasaan untuk tingkat 4 dan 5adalah 0.28 dan 0.25. Jika dihitung secara keseluruhan, tingkat kedewasaan prosesevaluasi kinerja akademik mahasiswa berdasarkan domain CobiT ME 2 adalah 1.67.Nilai ini berarti bahwa proses tersebut berada pada kategori initial.

Berdasarkan ME3 (Memastikan Pemenuhan terhadap Kebutuhan Eksternal)

Tabel 3 Contoh Pengukuran Tingkat Kedewasaan ME3 Level 1

Tabel 4 Tingkat Kedewasaan Evaluasi Kinerja Akademik Berdasarkan ME3

LevelKedewasaan

TingkatKepatutan

KontribusiTiap Level

Nilai

0 1.00 0.34 0.001 0.50 0.17 0.172 0.46 0.16 0.313 0.41 0.14 0.424 0.38 0.13 0.515 0.19 0.06 0.32Tingkat Kedewasaan Proses IT 1.74

Tabel 4 menunjukkan hasil pengukuran tingkat kedewasaan berdasarkan ME3.Kedewasaan tingkat 0 bernilai 1.0, kedewasaan tingkat 1 bernilai 0.50, dan kedewasaantingkat 3 bernilai 0.46. Sedangkan kedewasaan untuk tingkat 4 dan 5 adalah 0.38 dan0.19. Jika dihitung secara keseluruhan, tingkat kedewasaan proses evaluasi kinerjaakademik mahasiswa berdasarkan domain CobiT ME3 adalah 1.74. Nilai ini berartibahwa proses tersebut berada pada kategori initial.

Analisis Kebutuhan Berdasarkan Tingkat KedewasaanDari hasil pengukuran tingkat kedewasaan (initial), diperlukan SOP (Standard

Operating Procedure) untuk peningkatan tingkat kedewasaan. SOP yang akan disusunharus mendukung proses evaluasi kinerja akademik mahasiswa dari segi TI.

Penyusunan SOPSOP untuk proses evaluasi kinerja akademik mahasiswa akan disertakan pada

Lampiran.

Pengukuran Tingkat Kedewasaan Setelah SOP DiterapkanSetelah menerapkan SOP IT resources untuk evaluasi kinerja akademik

mahasiswa, dilakukan kembali pengujian terhadap tingkat kedewasaan. Ternyata terjadipeningkatan tingkat kedewasaan ditinjau dari ME 2 maupun ME 3.

Page 10: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-10

Tabel 5 Tingkat Kedewasaan Menurut ME2 Setelah SOP DiterapkanLevel

KedewasaanTingkat

KepatutanKontribusiTiap Level

Nilai

0 0.83 0.00 0.001 0.66 0.30 0.202 0.55 0.70 0.393 0.47 1.00 0.474 0.43 1.30 0.555 0.25 1.70 0.42

Tingkat Kedewasaan Proses IT 2.03

Tabel 6 Tingkat Kedewasaan Menurut ME3 Setelah SOP Diterapkan

LevelKedewasaan

TingkatKepatutan

KontribusiTiap Level

Nilai

0 1.00 0.34 0.001 0.50 0.17 0.172 0.46 0.15 0.313 0.41 0.14 0.414 0.38 0.13 0.515 0.24 0.08 0.40

Tingkat Kedewasaan Proses IT 1.79

Dibandingkan dengan hasil tingkat kedewasaan sebelum diterapkan SOP,tampak bahwa SOP IT resources yang dibuat dapat digunakan untuk meningkatkantingkat kedewasaan. Dari hasil pengukuran tingkat kedewasaan ME 2 dan ME 3 makatingkat keselarasannya (rerata dari tingkat kedewasaan) adalah 1.91.

KESIMPULAN

Metode pengukuran yang dihasilkan berhubungan dengan dukungan IT dalammencapai tujuan organisasi dan juga proses internal untuk mendukung pencapaiantujuan IT.

Identifikasi proses internal yang disebut diatas dilakukan melalui penelitian terhadapkebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan IT.

Pemetaan proses internal organisasi ke dalam COBIT dilakukan melalui“professional judgment” dan juga identifikasi terhadap relevansi antara prosesinternal dengan control objectives COBIT.

Proses perancangan control pada pengukuran ini menggunakan COBIT sebagaireferensi

SOP yang ditawarkan mampu meningkatkan kedewasaan dalam proses evaluasikinerja akademik mahasiswa. Peningkatan kedewasaan diharapkan mampumempermudah pencapaian tujuan bisnis.

Proses internal yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam mengoptimalkan ITdalam mendukung organisasi untuk mencapai tujuannya adalah:a. Komitmen dan Dukungan Manajemenb. Sumberdaya Manusiac. Pendanaand. Infrastruktur, HW dan SWe. Manajemen Sistemf. Budaya Kerjag. Kualitas Layanan

Page 11: PENINGKATAN PENYELARASAN EVALUASI KINERJA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MTI/10. Prosiding Devi... · ð•Urgenitas fungsi, ... Domain ini menitikberatkan pada proses

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0C-10-11

DAFTAR PUSTAKA

[1] Supangkat SH, 2006, Pengembangan Metode Pengukuran Sistem IT (Kasus:Perguruan Tinggi di Indonesia), Prosiding Konferensi Nasional TeknologiInformasi & Komunikasi untuk Indonesia, Institut Teknologi Bandung,Bandung, pp199 – 204.

[2] Sarno R., 2009, Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi, Surabaya, ITSPress.

[3] Albarda. Strategi Implementasi Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk TataKelola Organisasi (IT Governance). Prosiding Konferensi Nasional TeknologiInformasi & Komunikasi untuk Indonesia. Institut Teknologi Bandung.Bandung; 2006. hal. 52 – 56.

[4] Jusuf H., 2009, IT Governance Pada Layanan Akademik On-Line Di UniversitasNasional Menggunakan Cobit (Control Objectives For Information And RelatedTechnology) Versi 4.0. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009(SNATI 2009), Yogyakarta, pp. A-1 – A-7.

[5] Falahah, 2006, Perencanaan Tata Kelola Teknologi Informasi BerdasarkanFramework COBIT (Studi Kasus pada Direktorat Metrologi). Seminar NasionalAplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta 2006 (SNATI 2006), pp. E133- E138.

[6] Goeken M., Pfeiffer JC., Johanssesn W., 2009, Linking IT and Business Processesfor Alignment, International Conference on Enterprise Information Systems,Frankfurt, pp. 383 – 388.

[7] Sasongko N., 2009, Pengukuran Kinerja Teknologi Informasi MenggunakanFramework COBIT Versi. 4.1, Ping Test dan CAAT pada PT.Bank X Tbk. diBandung. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta 2009(SANTI 2009), pp. B108 – B113.

[8] Sarno R., 2009, Audit Sistem & Teknologi Informasi. Surabaya, ITS Press.