157
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN PENDEKATAN JAS DAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 6 SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Nama : Fajar NIM : 4401402004 Program Studi : Pendidikan Biologi S1 Jurusan : Biologi Fakultas : MIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

  • Upload
    lyxuyen

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN PENDEKATAN JAS DAN PENILAIAN AUTENTIK

DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Nama : Fajar

NIM : 4401402004

Program Studi : Pendidikan Biologi S1

Jurusan : Biologi

Fakultas : MIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2006

Page 2: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

ii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Pengelolaan

Lingkungan Melalui Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

dengan Pendekatan JAS dan Penilaian Autentik di SMP

Negeri 6 Semarang.

Telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Agustus 2006

Panitia Ujian

Ketua

Drs. Kasmadi Iman S., M. S. NIP.130781011

Pembimbing I

Drs. Y. Ulung Anggraito, M. Si. NIP. 131900802

Pembimbing II

Ir. Tuti Widianti, M. Biomed. NIP. 130781009

Sekretaris Ir. Tuti Widianti, M. Biomed. NIP. 130781009

Anggota Penguji

1. Drs. F. Putut Martin H.B., M.Si. NIP. 132231403

2. Drs. Y. Ulung Anggraito, M. Si.

NIP. 131900802 3. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed.

NIP. 130781009

Page 3: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. “Bacalah dengan menyebut nama TuhanMu, Yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan TuhanMu Yang Maha

Pemurah, Yang telah mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia telah

mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al ’Alaq: 1-5)

2. “….. Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-

orang yang tidak mengetahui?”, Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat

menerima pelajaran”. (Q.S. Az Zumar (39): 9)

3. “….. Dan apabila dikatakan ”Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah

meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi

pengetahuan beberapa derajat. .............” ( Q.S. Al Mujaadalah (58): 11)

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan buat:

1. Bapak dan Ibu yang selalu menyayangiku dan mendoakanku.

2. Saudara/saudariku atas semangat dan dukungannya.

3. Keponakanku Isrofah, Indri dan Silfia yang manis dan lucu.

4. Orang-orang yang telah mengajariku baik ilmu agama maupun pengetahuan.

5. The beloved Ani yang selalu mendukung dan membantu.

6. Sahabatku Fitri, Zulfah, Poncowati, Ana, Ully, Winarni, Wulan, Anita, dll yang

mendukung dan membantuku.

7. Teman-teman seperjuangan Bio-Excharge’02.

8. Kepada semua friends yang ada di kos Ozon.

Page 4: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

iv

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT., yang telah memberi rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan melalui

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan Pendekatan JAS dan Penilaian Autentik di

SMP Negeri 6 Semarang”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor UNNES yang telah memberi kesempatan kuliah.

2. Dekan FMIPA UNNES yang telah memberi ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberi kemudahan dan

kelancaran dalam penysusnan skripsi ini.

4. Drs Y. Ulung Anggraito, M.Si dan Ir Tuti Widianti, M. Biomed sebagai dosen

pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan memberi petunjuk serta

pengarahan selama penulisan skripsi.

5. Kepala SMP 6 Semarang telah memberi ijin dan kemudahan selama penelitian.

6. Mardiyanti Pujiastuti, A.Md, SH. selaku guru Biologi SMP 6 Semarang yang

telah memberi waktu dan tenaganya selama penelitian.

7. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuannya

selama dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran demi

sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Semarang, 27 September 2006

Penulis.

Page 5: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

v

ABSTRAK

Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran dan wawancara guru diperoleh data, bahwa dalam proses pembelajaran masih kurang kerjasama antar siswa, masih ramai, dan interaksi dalam kelas belum optimal. Keadaan tersebut membuat siswa tidak kosentrasi, terjadi persaingan tidak baik dan kurang tertarik pada pembelajaran. Hasil nilai ulangan harian pada materi Ekosistem dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,5. Dalam sistem penilaian masih menitikberatkan pada ranah kognitif dan siswa masih kurang dilibatkan dalam penilaian. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara guru dan angket siswa. Dengan alasan di atas, bahwa kualitas pembelajaran materi Ekosistem di kelas VIIB SMP Negeri 6 Semarang semester II tahun ajaran 2005/2006 masih rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik. Strategi ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sebab lebih mengaktifkan siswa, materi yang dibahas lebih nyata dan mudah untuk dipahami, dapat meningkatkan kerjasama dan sikap tanggung jawab serta saling menghargai. Penilaian autentik melibatkan siswa dalam penilaian sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Semarang semester II tahun ajaran 2005/2006 dengan jumlah siswa 48 orang yang terdiri dari 19 lelaki dan 29 perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus dalam penelitian meliputi empat langkah yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah selama proses pembelajaran ≥85% siswa aktif dalam pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 85% siswa memperoleh nilai ≥ 65.

Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama pelaksanaan pembelajaran berturut-turut pada siklus I, siklus II dan siklus III sebesar 85,42%, 87,5% dan 93,75%. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal berturut-turut sebesar 85,42%, 83,33%, dan 93,75% untuk siklus I, siklus II dan siklus III.

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan pada kelas VII B SMP Negeri 6 Semarang.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, Pendekatan JAS, Penilaian Autentik.

Page 6: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

vi

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PENGESAHAN ..................................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iii

PRAKATA............................................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8

1. Belajar dan Pembelajaran................................................................. 8

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................................... 9

3. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw...................................................... 11

4. Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) .......................................... 19

5. Penilaian Autentik dalam Proses Pembelajaran .............................. 22

Page 7: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

vii

B. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian .......................................... 27

B. Faktor yang Diteliti ............................................................................... 27

C. Rencana Tindakan ................................................................................ 27

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 32

E. Data dan Cara Pengambilan Data .......................................................... 35

F. Metode Analisis Data ............................................................................ 36

G. Indikator Kinerja .................................................................................. 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Keaktifan Siswa dan Pembahasan ................................................... 39

2. Hasil Belajar Siswa dan Pembahasan .............................................. 44

3. Tanggapan Siswa dan Pembahasan ................................................. 49

4. Data Kinerja Guru dan Pembahasan ............................................... 51

5. Data Wawancara guru dan Pembahasan ......................................... 55

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 58

B. Saran...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 62

Page 8: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Kesukaran Soal Tes Hasil Uji Coba .................................................. 32

2. Daya Pembeda Soal Tes Hasil Uji Coba ......................................................... 33

3. Validitas Soal Tes Hasil Uji Coba .................................................................. 33

4. Rekapitulasi Data Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran .................. 39

5. Hasil Tes Siswa Tiap Siklus ............................................................................ 44

6. Hasil Angket Siswa Setiap Akhir Siklus ......................................................... 50

7. Data Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Pembelajaran ................................... 52

Page 9: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ................................................................................ 19

2. Hubungan Antar Komponen dalam KBK ......................................................... 22

3. Alur Penelitian .................................................................................................. 31

Page 10: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Lampiran Silabus dan Sistem Penilaian .......................................................... 62

2. Lampiran Rencana Pembelajaran Siklus I ...................................................... 63

3. Lampiran Rencana Pembelajaran Siklus II ..................................................... 74

4. Lampiran Rencana Pembelajaran Siklus III .................................................... 84

5. Lampiran Rekap Hasil Uji Coba Tes .............................................................. 88

6. Lampiran Contoh Perhitungan Analisis Uji Coba Tes .................................... 91

7. Lampiran Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus ...................................................... 95

8. Lampiran Soal Tes Akhir ................................................................................ 97

9. Lampiran Hasil Tes Akhir Siklus .................................................................... 106

10. Lampiran Rekap Nilai Tes Akhir Siklus ......................................................... 114

11. Lampiran Angket Awal Siswa ........................................................................ 115

12. Lampiran Angket Akhir Siklus ....................................................................... 117

13. Lampiran Hasil Angket Siswa Setiap Siklus .................................................. 118

14. Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................................. 121

15. Lampiran Hasil Observasi aktivitas Siswa pada Siklus I ................................ 122

16. Lampiran Rekap Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus II ............................ 125

17. Lampiran Rekap Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus III .......................... 127

18. Lampiran Hasil Skor Kinerja Siswa ................................................................ 129

19. Lampiran Rekap Skor Per Kelompok ............................................................ 130

20. Lampiran Pedoman Wawancara Guru ............................................................ 132

21. Lampiran Rekap Hasil Wawancara Guru Siklus I .......................................... 133

Page 11: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

xi

22. Lampiran Rekap Hasil Wawancara Guru Siklus II.......................................... 134

23. Lampiran Rekap Hasil Wawancara Guru Siklus III ........................................ 135

24. Lampiran Format Lembar Observasi Guru...................................................... 136

25. Lampiran Data Skor Kinerja Guru................................................................... 137

26. Lampiran Foto-foto Penelitian ........................................................................ 138

Page 12: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menitikberatkan pada penguasaan

kompetensi oleh siswa dan dalam proses pembelajaran siswa yang aktif membentuk

pengetahuannya. KBK diterapkan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran yang berkualitas dapat di

lihat dari dua aspek yaitu proses pembelajaran dan hasil belajar. Proses pembelajaran

yang berkualitas ditunjukkan adanya aktivitas di dalam kelas yang optimal sehingga

proses pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan, efektif dan kreatif.

Pembelajaran yang berkualitas akan mendukung perolehan hasil belajar yang baik.

Hasil belajar juga dipengharui oleh sistem penilaian yang digunakan oleh

guru. Sistem penilaian yang baik yaitu dapat mengumpulkan informasi yang

sebenarnya (autentik) dan lengkap tentang siswa sehingga menunjukan kemajuan

belajar siswa yang sebenarnya serta dapat memotivasi siswa untuk belajar.

Namun dalam kenyataan di lapangan, pelaksanaan KBK masih menemui

banyak kendala sehingga masih banyak proses pembelajaran yang berjalan satu arah

dan masih menitikberatkan pada penilaian ranah kognitif. Hal ini karena guru yang

belum menemukan metode pembelajaran dan sistem penilaian yang tepat.

Hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas

VII-B SMP Negeri 6 Semarang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan

lebih banyak kegiatan di dalam kelas, kurang bervariasi dan kurang memanfaatkan

lingkungan sebagai media pembelajaran sehingga pembelajaran kurang menarik

Page 13: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

2

minat siswa. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa

bersikap pasif dan kurang memotivasi siswa, sehingga penguasaan kompetensi masih

rendah. Dalam proses pembelajaran, interaksi dalam kelas juga belum optimal,

kurang kerjasama antara siswa, kurang saling membantu dan lebih nampak sikap

indivudialisme siswa, berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan hasil angket awal siswa

menunjukkan sebagian besar siswa (75%) senang dan tertarik dengan Biologi.

Berdasarkan data awal ulangan harian kelas VII SMP Negeri 6 Semarang

tahun 2004/2005, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 6,35 dan ketuntasan belajar

sebesar 68,75%. Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) SMP Negeri 6

Semarang sebesar 6,5. Hal tersebut menunjukan hasil belajar siswa masih rendah.

Rendahnya hasil belajar juga dipengaruhi sistem penilaian yang digunakan guru

yaitu tes tertulis masih dominan, kurang pemberian tugas portofolio, penilaian

kinerja kurang dan kurang melibatkan siswa dalam penilaian. Kenyataan ini

berdasarkan hasil angket siswa yang sebagian besar (60,41%) siswa menyatakan

belum pernah terlibat dalam menilai hasil karya sendiri. Kelas VII-B berada dekat

dengan jalan raya dan selokan kotor sehingga proses pembelajaran menjadi kurang

kondusif karena terganggu suara kendaraan bermotor dan bau selokan. Dengan

kondisi kelas VIIB ini dapat mempengaruhi kinerja siswa dalam pembelajaran dan

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Materi Pengelolaan Lingkungan merupakan materi tentang keadaan

lingkungan sekitar dan penerapan konsep sains untuk menjaga keseimbangan

lingkungan. Pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan lebih tepat dengan

kegiatan eksplorasi lingkungan karena akan lebih faktual dan nyata, lebih menarik

Page 14: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

3

minat siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan konsep Biologi lebih

mudah dipahami dan lebih lama diingat. Proses pembelajaran biologi tersebut sejalan

dengan pembelajaran berpendekatan jelajah alam sekitar (JAS). Pembelajaran

berpendekatan JAS merupakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar

siswa baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya sebagai obyek belajar biologi

seperti selokan, jalan raya dan lingkungan sekolah.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

mengajarkan kerjasama antar siswa, saling membantu, saling menghargai,

mengaktifkan siswa dan tidak menggolongkan siswa sehingga tidak terjadi

persaingan tidak sehat dalam pembelajaran dan antar kelompok. Salah satu strategi

pembelajaran kooperatif yaitu Jigsaw yang membagi siswa dalam kelompok kecil

yang heterogen. Pada Jigsaw ada pembagian tugas, setiap siswa mendapatkan

tugasnya masing-masing untuk dikerjakan di kelompok ahli, sebelum mengajarkan

pada teman-temannya sehingga setiap siswa mendapatkan tugas, aktif dalam

pembelajaran dan saling bekerjasama serta saling membantu teman dalam mencapai

kompetensi.

Sistem penilaian autentik tidak hanya menilai ranah kognitif tetapi juga ranah

afektif, ranah psikomotorik, penilaian produk, portofolio, asesmen kinerja dan

asesmen diri. Adanya keterlibatan siswa di dalam penilaian akan meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar dan mendukung perolehan hasil belajar yang baik.

Dengan demikian, penilaian autentik akan lebih lengkap dalam mengumpulkan

informasi yang sebenarnya tentang keberhasilan siswa dan kemajuan belajar siswa

serta penilaian siswa sesuai dengan kemampuannya.

Page 15: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

4

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan yang akan dikaji adalah

“Apakah penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan

penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan

Lingkungan?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan yaitu: “Untuk mengetahui

peningkatan kualitas pembelajaran materi Pengelolan Lingkungan melalui

pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik di

SMP Negeri 6 Semarang”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah

dan peneliti.

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan tanggung jawab perseorangan, karena dalam strategi Jigsaw

masing-masing siswa mendapat tugas satu materi tertentu dan harus

menjelaskan pada kelompoknya. Siswa yang tidak melaksanakan tugasnya

akan dituntut oleh rekan satu kelompok agar tidak menghambat yang lainya.

b. Memperdalam pemahaman, karena masing-masing anggota kelompok harus

menjelaskan bahan pelajaran bagiannya kepada anggota kelompok lainnya.

c. Meningkatkan rasa harga diri, motivasi belajar, mengurangi sifat apatis,

mengurangi perilaku yang menggangu, meningkatkan perbaikan diri, dan sikap

Page 16: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

5

saling menbantu karena mereka bekerja dalam kelompok yang mempunyai

tujuan sama.

2. Bagi Guru

a. Mendapatkan suatu strategi pembelajaran biologi yaitu strategi pembelajaran

kooperatif Jigsaw sebagai suatu alternatif dalam upaya mengaktifkan siswa

dalam pembelajaran.

b. Membantu guru untuk melaksanakan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar

secara efisien dan efektif.

c. Mendapatkan pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam

pembelajaran Biologi yaitu pembelajaran Biologi dengan pendekatan JAS.

3. Sekolah

Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk

meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada mutu

sekolah.

4. Peneliti

Mendapatkan pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

E. Penegasan Istilah

Dalam peneliltian ini perlu dijelaskan istilah yang berkaitan dengan judul

penelitian agar tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah yang perlu dijelaskan

adalah:

Page 17: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

6

1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Dalam penelitian ini peningkatan kualitas pembelajaran yang dimaksud

adalah bertambah baiknya proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam

pembelajaran di kelas. Perbaikan yang diharapkan dalam proses pembelajaran yaitu

meningkatnya partisipasi siswa dan meningkatnya hasil belajar.

2. Pembelajaran dengan Pendekatan Jelajah Alam sekitar (JAS)

Pembelajaran JAS merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan

lingkungan alam sekitar siswa baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya sebagai

obyek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah. Pendekatan

ini menekankan pada kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan situasi dunia

nyata sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh

peserta didik. Pendekatan JAS memungkinkan peserta didik mempelajari berbagai

konsep dan cara mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajar

lebih berdaya guna bagi kehidupannya (Ridlo, 2005).

3. Kooperatif Jigsaw

Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa

ke dalam kelompok kecil dengan karakteristik heterogen. Setiap individu siswa

dalam kelompok asal diberikan tugas mempelajari satu topik tertentu. Masing-

masing siswa bertanggungjawab mempelajari topik yang ditugaskan dan

mengajarkan kepada seluruh anggota kelompok lainnya. Siswa dari kelompok yang

berbeda berkumpul dalam satu kelompok untuk mempelajari suatu materi atau topik

yang sama dengan mendiskusikan bagian materi atau topik yang telah ditugaskan,

sebelum mengajarkannya kepada teman-temannya (Ibrahim dkk, 2001).

Page 18: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

7

4. Penilaian Autentik

Dalam penelitian ini yang dimaksud penilaian autentik atau asesmen autentik

yaitu proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi yang lengkap

tentang siswa (Ibrahim, 2003). Penilaian autentik yang digunakan berupa asesmen

kinerja, asesmen diri, dan portofolio (Nur, 2005).

5. Materi Pengelolaan Lingkungan

Materi Pengelolaan Lingkungan mempelajari tentang konsekuansi

penebangan hutan, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan materi

pengayaan pencemaran suara. Penyajian materi Pengelolaan Lingkungan sesuai

dengan kurikulum 2004 SMP. Penyampian materi Pengelolaan Lingkungan

dilaksanakan dalam 10 jam pelajaran dengan lima kali pertemuan.

Page 19: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi

individu dengan lingkungan (Ali, 1987). Perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya

reaksi, dan daya penerimaan dan lain-lain. Sedangkan menurut Sardiman (2001),

belajar merupakan serangkian kegiatan jiwaraga, psiko-fisik, untuk menuju ke

perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta,

rasa dan karsa, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Belajar bukan proses menghafal dan bukan mengingat, tetapi belajar

adalah sebuah proses yang ditandai dengan adanya perubahan akibat adanya

pengalaman. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip belajar yaitu mengalami

sendiri artinya siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan

hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam. Belajar tidak

hanya semata-mata sebagai suatu upaya dalam merespon suatu stimulus tetapi

belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti mengalami, mengamati,

mengerjakan, dan memahami melalui proses.

Menurut teori kognitif, pembelajaran adalah cara guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar dapat mengenal dan memahami apa

yang sedang dipelajari (Darsono dkk, 2000), jadi siswa yang melakukan kegiatan

Page 20: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

9

belajar secara aktif. Menurut Lie (2002) para guru hendaknya menyusun dan

melaksanakan pembelajaran berdasarkan beberapa pokok pikiran sebagai berikut.

a. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa.

b. Siswa membangun pengetahuan secara aktif, berarti belajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.

c. Pengajaran perlu mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa, berarti

kegiatan pembelajaran harus lebih menekankan proses daripada hasil.

d. Pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara

siswa dan guru.

Berdasarkan uraian di atas yang perlu diperhatikan para guru adalah

bahwa sasaran proses pembelajaran adalah siswa, oleh karena itu proses

pembelajaran harus melibatkan siswa sehingga meningkatkan minat dan motivasi

siswa untuk belajar. Oleh karena itu, guru harus memilih strategi dan pendekatan

pembelajaran yang melibatkan siswa, memanfaatkan media pembelajaran baik

teksbook atau kontekstual. Paradigma pendidikan modern menyatakan bahwa

dalam proses pembelajaran guru bukanlah satu-satunya sumber belajar di sekolah

tetapi sebagai motivator dan fasilitator.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sudjana (2000) mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dalam diri siswa dan faktor yang

datang dari luar diri siswa (faktor lingkungan).

a. Faktor dari dalam diri siswa

Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama adalah kemampuan

yang dimiliki siswa. Kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

Page 21: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

10

belajar yang dicapai siswa. Menurut Carlk bahwa hasil belajar siswa di sekolah,

70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan

(Tim MKDK,1990).

Faktor lain yaitu motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Motivasi

adalah dorongan dari dalam diri siswa atau seseorang untuk melakukan sesuatu

dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Motivasi memegang peranan penting

dalam belajar karena makin kuat motivasi seseorang dalam belajar maka makin

optimal seseorang dalam melakukan aktivitas belajar (Tim MKDK, 1990).

Perhatian seseorang akan meningkatkan konsentrasi, yang pada gilirannya akan

meningkatkan hasil belajar dan tidak lekas lupa. Faktor fisik dan psikis

merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif,

misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan

untuk belajar. Demikian pula kondisi psikis yang kurang baik, misalkan gelisah,

tertekan, dan lainnya merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan

seseorang untuk belajar sehingga belajar menjadi tidak optimal.

b. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor dari luar diri siswa yang menentukan

atau mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu lingkungan belajar yang

dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah kualitas

pembelajaran yaitu tinggi-rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Setidaknya ada tiga unsur dalam pembelajaran yang akan mempengaruhi

hasil belajar siswa, yaitu:

Page 22: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

11

1. Kompetensi guru

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah guru,

sebab guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pembelajaran di

samping buku pelajaran, dan media pembelajaran atau alat bantu. Dari variabel

guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah

kompetensi profesional yang dimilikinya, artinya kemampuan dasar yang dimiliki

guru baik di bidang kognitif (intelektual), seperti penguasaan bahan ajar, bidang

sikap seperti mencintai profesinya, dan bidang perilaku seperti ketrampilan

mengajar, menilai hasil belajar siswa, dan lainnya.

2. Karakteristik kelas

Variabel karakteristik kelas yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara

lain: a) besarnya kelas (class size), b) suasana belajar, c) fasilitas dan sumber

belajar yang tersedia.

3. Karakteristik sekolah

Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan

yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam

arti memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapih dan teratur

(Sudjana, 2000).

3. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Manusia sebagai makhluk sosial, mutlak membutuhkan kerjasama dalam

kelangsungan hidupnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nur (1996) bahwa

penggunaan secara efektif keterampilan-keterampilan kooperatif menjadi semakin

penting agar berhasil dalam menghadapi tantangan lapangan kerja yang banyak

Page 23: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

12

berorientasi pada kerja tim. Dari uraian di atas sangat jelas bahwa kerja kooperatif

(bergotong-royong) menjadi sangat penting dalam kehidupan.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi mengajar bermakna yang

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Di dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa dengan tingkat

kemampuan yang berbeda ini siswa akan menggunakan sejumlah kegiatan belajar

untuk mengembangkan pemahaman terhadap suatu konsep, sub konsep atau

materi. Asumsi yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif menurut

Joyce & Weil dalam Hindarto (1996) adalah:

a. Sinergi yang dibangkitkan melalui kerangka kerjasama menghasilkan motivasi

yang lebih baik daripada suasana persaingan individual.

b. Anggota kelompok kerjasama dapat saling belajar sesamanya.

c. Interaksi antara anggota kelompok membuahkan pengetahuan dan rasa sosial

serta menumbuhkan aktivitas intelektual.

d. Kerjasama meningkatkan rasa solidaritas, membangun hubungan yang positif

terhadap orang lain.

e. Kerjasama meningkatkan rasa percaya diri dalam peningkatan pembelajaran

dan meningkatkan perasaan dihargai dan diperhatikan oleh orang lain dalam

lingkungannya.

f. Para siswa, termasuk siswa sekolah dasar pun dapat belajar untuk meningkatkan

kemampuan kerjasamanya.

Asumsi yang dikemukakan oleh Joyce & Weil tersebut didukung oleh

pendapat Scott Gordon dalam Sulistyorini (1998) yang menyatakan bahwa pada

Page 24: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

13

dasarnya manusia lebih senang berkumpul dengan yang sepadan dan membuat

jarak dengan yang berbeda. Berkumpul dengan yang sepadan akan meningkatkan

rasa aman, nyaman dalam menjalankan sebuah aktivitas sehingga akan terjalin

kerjasama dan hubungan yang positif. Berbeda dengan jika berkumpul dengan

yang berbeda akan membuat rasa tidak nyaman dan aman sehingga sulit untuk

bekerjasama dan membuat hubungan yang kurang positif.

Slavin (1995) menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan

dan memahami konsep-konsep atau materi yang sulit apabila mereka dapat saling

bekerjasama dan saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan

temannya. Hal ini karena sesama siswa sudah terjalin hubungan yang dekat dan

kebersamaan sehingga akan lebih menyenangkan dalam belajar.

Beberapa teori yang mendasari mengapa siswa yang saling bekerja dalam

kelompok kooperatif akan belajar lebih banyak daripada kelas yang

diorganisasikan secara tradisional menurut Slavin (1995) adalah:

a. Teori Motivasi

Menurut teori motivasi, motivasi siswa pada pembelajaran kooperatif

terutama terletak pada bagaimana bentuk hadiah atau struktur pencapaian saat

siswa melakukan kegiatan. Terdapat tiga struktur pencapaian tujuan yaitu:

1) Kooperatif; dimana usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan

bersama dengan individu menyumbang untuk pencapian tujuan individu lain.

Siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lain

mencapai tujuan tersebut.

2) Kompetitif; dimana usaha-usaha yang dilakukan berorientasi pada pencapaian

tujuan individual dan membuat frustasi pencapaian tujuan individu lain. Siswa

Page 25: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

14

yakin bahwa untuk mencapai tujuan tersebut jika dan hanya jika siswa lain

tidak mencapai tujuan tersebut.

3) Individualistik; dimana usaha-usaha yang berorientasi tujuan tiap individu tidak

memiliki konsekuensi terhadap pencapaian tujuan individu lain. Siswa yakin

bahwa upaya mereka sendiri untuk mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan teori motivasi, struktur pencapain tujuan menciptakan situasi

dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan

kelompoknya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang diinginkan, anggota

kelompok harus saling membantu satu sama lain untuk keberhasilan kelompoknya

dan yang lebih penting adalah memberi dorongan atau dukungan pada anggota

lain untuk berusaha secara optimal mencapai tujuan.

Kritik teori motivasi terhadap pengorganisasian kelas secara tradisional

adalah bahwa pemberian rangking prestasi belajar yang kompetitif dan sistem

penghargaan yang tidak formal terhadap kelas, menciptakan norma kelas yang

memperlemah upaya-upaya akademik, karena keberhasilan seorang siswa

mengurangi keberhasilan siswa lainnya (Ibrahim dkk, 2001).

b. Teori Kognitif

Teori kognitif terdiri dari teori perkembangan dan teori elaborasi kognitif,

penjelasannya sebagai berikut.

1) Teori Perkembangan mengasumsikan bahwa interaksi antar siswa di sekitar

tugas-tugas yang sesuai, meningkatkan penguasan mereka terhadp konsep

yang sulit. Menurut Vygotsky interaksi antar siswa terjadi pada “ zone of

development ” yaitu jarak antar tingkat perkembangan yang didedifinisikan

sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat

Page 26: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

15

perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan

masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih

mampu.

2) Teori Elaborasi Kognitif, penelitian dalam psikologi kognitif telah menemukan

bahwa supaya informasi dapat disimpan dalam memori dan terkait dengan

informasi yang sudah ada dalam memori, maka siswa harus terlibat dalam

beberapa macam kegiatan restruktur atau elaborasi kognitif atas suatu materi.

Salah satu cara elaborasi kognitif yang efektif adalah menjelaskan materi itu

pada orang lain.

Banyak penelitian yang menyatakan betapa pentingnya menerapkan

pembelajaran kooperatif di dalam proses pembelajaran, namun masih banyak guru

yang khawatir untuk menerapkannya. Kekhawatiran tersebut didasarkan pada

beberapa alasan yaitu: 1) kemungkinan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak

belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok; 2) banyak siswa yang tidak

senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain; 3) siswa yang tekun merasa

harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompoknya, sedangkan siswa

yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu kelompok dengan

yang lebih pandai; 4) siswa yang tekun juga merasa temannya yang kurang hanya

numpang saja hasil jerih payah mereka.

Kekhawatiran-kekhawatiran tersebut terjadi karena guru menerapkan

pembelajaran kelompok tradisional yaitu guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok kecil kemudian memberi tugas untuk diselesaikan tanpa melalui

pembagian tugas yang adil, dan siswa merasa ditinggal begitu saja sehingga

mereka bingung dan tidak tahu bagaimana harus bekerja sama menyelesaikan

Page 27: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

16

tugas tersebut. Kejadian tersebut tidak akan terjadi jika guru benar-benar

menerapkan pembelajaran kooperatif dengan baik.

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan pembelajaran kelompok

tradisional. Perbedaan struktur kelompok antara kelompok pembelajaran

kooperatif dengan kelompok tradisional (Sulistyorini, 1998) yaitu:

Kelompok Pembelajaran Kooperatif Kelompok Tradisional

- Kepemimpinan bersama

- Saling ketergantungan positif

- Keanggotaan heterogen

- Mempelajari adanya keterampilan-

keterampilan kooperatif

- Tanggung jawab terhadap hasil

belajar seluruh anggota kelompok

- Menekankan pada tugas dan

hubungan kooperatif

- Ditunjang oleh guru

- Satu pemimpin

- Tidak ada saling ketergantungan

- Keanggotan yang homogen

- Asumsi adanya keterampilan-

keterampilan sosial yang efektif

- Tanggung jawab terhadap hasil

belajar sendiri

- Hanya menekankan pada tugas

- Diarahkan oleh guru

Menurut Ibrahim, dkk (2001) agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan

secara efektif harus ditanamkan unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif:

1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup

sepenanggungan bersama”

2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti

milik mereka sendiri.

Page 28: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

17

3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota dalam kelompoknya memiliki

tujuan sama.

4) Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota

kelompoknya.

5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberi hadiah/penghargaan yang juga akan

dikenakan untuk semua anggota kelompoknya.

6) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk

belajar bersama selama proses belajarnya.

7) Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang

ditangani dalam kelompok kooperatif.

Kebanyakan pembelajaran yang mengunakan model kooperatif dapat

memiliki ciri-ciri (Ibrahim dkk, 2001) sebagai berikut: a) siswa bekerja dalam

kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, b) kelompok

dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, c)

bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang berbeda, dan d) penghargaan lebih berorientasi kelompok

ketimbang individu.

Menurut Joyce & Weil dalam Hindarto (1996), bahwa keberhasilan

pembelajaran kooperatif sangat dipengaruhi oleh usaha guru dalam membantu

siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja kooperatif.

Guru di dalam proses belajar bertindak sebagai fasilitator terhadap proses di

dalam kelompok, pengarah dalam kelompok supaya kegiatan benar-benar tertuju

Page 29: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

18

pada kegiatan edukatif serta sebagai pengawas kegiatan edukatif yang terjadi, agar

siswa mendapatkan pengalaman belajar.

Model pembelajaran kooperatif banyak macamnya, misalnya STAD, TGT

dan Jigsaw. Strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dikembangkan oleh Elliot

Aronson di Unversitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin di Universitas

John Hopkins. Jigsaw merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang

memungkinkan masing-masing siswa suatu kelompok mengkhususkan diri pada

salah satu materi pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar

belakang pengalaman siswa dan membantu mengaktifkan skemata ini agar bahan

pembelajaran lebih bermakna.

Dalam penerapan Jigsaw (Ibrahim dkk, 2001), siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 atau 6 anggota kelompok belajar

heterogen. Kelompok ini disebut kelompok asal (original group). Materi

pembelajaran diberikan dalam bentuk teks atau tugas tertentu. Setiap anggota

kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari satu bagian tertentu bahan atau

mengerjakan tugas tertentu yang diberikan. Anggota dari kelompok lain yang

mendapat tugas topik yang sama berkumpul dan berdiskusi atau mengerjakan

tugas tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli (expert group). Selanjutnya

anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah

dipelajari di dalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya

sendiri. Hubungan antara kelompok asal dengan kelompok ahli ditunjukan oleh

gambar berikut.

Page 30: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

19

Kelompok Asal:

Kelompok Ahli:

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw.

Keterangan gambar: Kelompok asal (A, B, C, D, E) merupakan satu kelompok yang terdiri dari 5 anggota siswa yang memiliki tugas berbeda. Kelompok ahli (A, A, A, A, A) merupakan kumpulan siswa dari kelompok asal yang memiliki tugas yang sama. Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar yang

rendah, antara lain (Linda Lundgren dalam Ibrahim dkk, 2001): 1) meningkatkan

pencurahan waktu pada tugas; 2) rasa harga diri menjadi lebih tinggi; 3)

memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah; 4) memperbaiki kehadiran; 5)

angka putus sekolah menjadi rendah; 6) penerimaan terhadap perbedaan individu

menjadi lebih besar; 7) konflik antar pribadi berkurang; 8) sikap apatis berkurang;

9) pemahaman yang lebih mendalam; 10) motivasi lebih besar; 11) retensi lebih

lama; 12) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

4. Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

JAS adalah Jelajah Alam Sekitar merupakan sebuah pendekatan baru

dalam pendidikan yang dikembangkan melalui program hibah kompetitif A2.

Menurut Ridlo (2005), JAS merupakan suatu strategi alternatif dalam

pembelajaran Biologi dengan mengajak subjek didik mengekplorasi lingkungan

untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga memiliki

A B C D E

A A A A A

A B C D E

A B C D E

A B C D E

A B C D E

Page 31: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

20

penguasaan ilmu dan keterampilan, penguasaan berkarya, penguasaan mensikapi

dan penguasaan bermasyarakat. Lingkungan sekitar dalam hai ini bukan saja

sebagai sumber belajar tetapi menjadi objek yang harus diuntungkan sebagai

akibat adanya kegiatan pembelajaran. Pembelajaran JAS berbasis pada akar

budaya, dikembangkan sesuai dengan metode ilmiah dan dievaluasi dengan

berbagi cara.

Kartijono dan Mariyanti (2005) berpendapat, JAS adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta

didik baik lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai objek belajar biologi dengan

mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada

kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata, sehingga dapat

membuat wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Pendekatan

ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara

mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih berdaya

guna bagi kehidupannya.

Adapun Santoso (2005) menjelaskan pembelajaran JAS sebagai berikut: 1)

selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung, tidak langsung, maupun

menggunakan media; 2) selalu ada kegiatan berupa peramalan, pengamatan, dan

penjelasan; 3) ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan,

gambar, foto atau audiovisual. Sedangkan, Andreas (Santoso, 2005) menyatakan

JAS merupakan contextual teaching and learning (CTL)-nya biologi.

Dalam implementasi JAS, penjelajahan merupakan penciri kegiatan dan

alam sekitar merupakan objek yang bisa di ekplorasi fungi dan strukturnya. Untuk

lebih jelasnya diuraikan di bawah ini yaitu:

Page 32: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

21

1) Kegiatan penjelajahan merupakan suatu strategi alternatif dalam pembelajaran

(biologi) dengan mengajak subjek didik aktif mengekplorasi lingkungan untuk

mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya sehingga memiliki

penguasaan ilmu dan keterampilan, penguasaan berkarya, penguasaan

mensikapi dan penguasaan bermasyarakat. Lingkungan sekitar dalam hal ini

bukan saja sebagai sumber belajar tetapi menjadi objek yang harus

diuntungkan sebagai akibat adanya kegiatan pembelajaran. Pembelajaran JAS

berbasis pada akar budaya, dikembangkan sesuai dengan metode ilmiah dan

dievaluasi dengan berbagi cara.

2) Penciri dalam kegiatan pembelajaran JAS adalah:

a. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung, tidak langsung,

maupun menggunakan media.

b. Selalu ada kegiatan berupa peramalan, pengamatan, dan penjelasan.

c. Ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar,

foto atau audiovisual.

3) Model-model pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah model yang

lebih bersifat student centered, lebih memaknakan sosial, lebih memanfaatkan

multiresources dan assesment yang berbasis mastery learning.

Menurut Kartijono dan Mariyanti (2005) ciri-ciri pembelajaran dengan

pendekatan JAS adalah sebagai berikut: a) constructivisme, b) proses sains, c)

inquiri, d) ekplorasi lingkungan alam sekitar, e) alternative assessment.

Sedangkan hakekat pendekatan pembelajaran JAS adalah 1) siswa belajar dengan

melakukan secara nyata dan alamiah; 2) bentuk kegiatan lebih utama daripada

hasil; 3) terbentuknya masyarakat belajar; 4) berpikir tingkat tinggi; 5)

Page 33: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

22

memecahkan masalah; 6) menanamkan sikap ilmiah; 7) hasil belajar diukur

dengan berbagai cara ( tidak hanya dengan tes).

5. Penilaian Autentik dalam Proses Pembelajaran.

Terdapat empat komponen dalam KBK yaitu (1) kurikulum dan hasil

belajar, (2) penilaian berbasis kelas, (3) kegiatan belajar mengajar, dan (4)

pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Hubungan dari ke empat komponen

KBK digambarkan di bawah ini yaitu:

Gambar 2. Hubungan antar komponen dalam KBK.

Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi dan membuat keputusan

berdasarkan informasi itu (Blaustein dalam Ibrahim, 2003). Puckett dan Black

dalam Rosidin (2004) menjelaskan bahwa teknik dan strategi asesmen dapat

dilakukan dengan formal dan informal. Dalam asesmen formal biasanya

menggunakan tes-tes standar, sedangkan asesmen informal menekankan pada

asesmen autentik 4P, yaitu performance, proses, produk, dan portofolio.

Arends (1997) mengartikan asesmen autentik sebagai proses asesmen

performance siswa dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam situasi nyata.

Mc. Tighe dalam Rosidin (2004) juga menegaskan bahwa asesmen autentik

mencari dan mengumpulkan serta mensintesis informasi kemampuan siswa dalam

memahami dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan proses dalam situasi

Kurikulum 2004 (KBK)

Kurikulum dan Hasil Belajar

Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

Kegiatan Belajar Mengajar

Penilaian Berbasis Kelas

1

4

2

3

Page 34: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

23

nyata. Asesmen autentik merupakan metode asesmen alternatif yang

memungkinkan siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam

menyelesaikan tugas-tugas, menyelesaikan masalah, atau mengekplorasikan

pengetahuannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam

dunia nyata.

Asesmen autentik juga sering dikenal dengan istilah asesmen alternatif

atau asesmen lembar kerja yang kesemuanya ini merupakan upaya

mendeskripsikan bentuk-bentuk asesmen yang lebih bermakna. Melalui cara ini

fokus asesmen bergeser dari peserta didik “beraktivitas untuk mendapatkan nilai

dengan menjawab atau memilih jawaban” menjadi “beraktivitas untuk

menunjukan apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan”. Wiggins dalam

Rosidin (2004) menyatakan bahwa asesmen yang tidak kontekstual kurang

validitasnya. Dalam pengembangan asesmen yang kontekstual diperlukan

asesmen autentik, yakni suatu asesmen yang valid dan autentik terhadap hal yang

telah dipahami siswa. Stiggins dalam Rosidin (2004) menyatakan dalam salah

satu prinsip penilaian “assessment as instruction” bahwa “assessment and

teaching can be one and the same”. Dengan demikian asesmen autentik harus

dipahami dan dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran. Dalam konteks tersebut, asesmen dilakukan untuk mendukung

upaya peningkatan mutu proses pembelajaran.

Menurut Ibrahim (2003), asesmen autentik dilakukan untuk mengevaluasi

tugas-tugas autentik yang telah dilakukan oleh siswa, sehingga guru dapat

memiliki informasi yang lengkap tentang siswa. Sedangkan, Rosidin (2004)

menyatakan bahwa asesmen autentik bertujuan untuk menyediakan informasi

Page 35: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

24

yang absah/valid dan akurat mengenai hal yang benar-benar diketahui dan dapat

dilakukan oleh siswa. Aktivitas siswa terdiri dari aktivitas yang dapat meliputi

baik nyata maupun tersembunyi, yang pada dasarnya meliputi tiga aspek: kognitif,

yaitu proses mengetahui dan berpikir; afektif atau perasaan dan emosi; dan

psikomotorik, yaitu keterampilan.

Menurut Nur dalam Ibrahim (2003), asesmen autentik memiliki ciri

sebagai berikut: 1) mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa. 2)

mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan. 3) penilaian terhadap

produk atau kinerja. 4) tugas-tugas konstekstual dan relevan. 5) proses dan

produk, dua-duanya dapat diukur.

Karakteristik asesmen autentik menurut Mulyani (2003) adalah asesmen

autentik dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran, bisa digunakan

untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan performansi,

berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feed back.

Asesmen autentik menurut Nur (2005) meliputi asesmen kinerja, portofolio,

dan asesmen-diri siswa, penjelasan lebih lanjut sebagai berikut.

a. Asesmen kinerja

Asesmen kinerja terdiri dari setiap bentuk asesmen dimana siswa

menunjukan atau mendemonstrasikan suatu respons secara lisan, tertulis, atau

menciptakan suatu karya. Dalam asesmen kinerja siswa diminta untuk

menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan nyata, dengan mengerahkan

pengetahuan awal, pembelajaran yang baru diperoleh, dan keterampilan-

keterampilan yang relevan untuk memecahkan masalah-masalah realistik atau

autentik. Siswa mungkin diminta untuk menggunakan bahan-bahan atau

Page 36: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

25

melakukan kegiatan hands-on dalam mencapai pemecahan masalah. Beberapa

karakteristik asesmen kinerja adalah: 1) menyusun respons, 2) pemikiran tingkat

tinggi, 3) keautentikan, 4) keterpaduan, 5) proses dan produk, 6) kedalaman vs

luas namun dangkal.

b. Asesmen portofolio

Asesmen portofolio merupakan suatu kumpulan sistematik karya siswa

yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan siswa dari waktu ke waktu ditinjau

dari pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Salah satu figur penting dari asesmen

portofolio adalah keterlibatan siswa dalam pemilihan contoh-contoh karya mereka

sendiri untuk menunjukan perkembangan atau pembelajaran dari waktu ke waktu.

Dalam penerapan asesmen portofolio sangat berpusat pada siswa dan siswa

memiliki peran dalam pengasesan kemajuan mereka sendiri di dalam kelas.

Keuntungan portofolio (Nur, 2005) yaitu menghubungkan asesmen dengan

pembelajaran, portofolio memiliki validitas, portofolio meningkatkan jumlah di

samping mutu tulisan dan menyumbang terhadap perkembangan kognitif,

penggunaan portofolio mendorong siswa untuk melakukan refleksi atas karyanya,

menganalisis kemajuan dan menetapkan tujuan perbaikan, dan hasil-hasil

portofolio dapat digunakan untuk merencanakan pengajaran.

c. Asesmen diri (self assessment)

Asesmen-diri siswa merupakan elemen kunci dalam asesmen autentik.

Asesmen diri menggalakkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran.

Siswa memiliki kebebasan untuk memilih kegiatan-kegiatan menantang, berani

mengambil resiko, dan menyelesaikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Siswa yang

mengatur diri sendiri pembelajaran mereka tersebut (self-regulated learners)

Page 37: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

26

bekerja sama dengan siswa lain dalam bertukar ide, mencari bantuan bila

diperlukan, dan memberikan dukungan kepada teman sebaya mereka. Akhirnya,

self-regulated learners atau pembelajar mandiri memonitor kinerja mereka

sendiri dan mengevaluasi kemajuan dan hasil belajar mereka sendiri.

Dalam penerapan asesmen autentik dalam pembalajaran diawali dengan

perencanaan dan pengembangan asesmen autentik terdiri dari delapan langkah: 1)

membentuk tim, 2) menentukan tujuan-tujuan asesmen autentik, 3) menetapkan

tujuan-tujuan pembelajaran khusus atau indikator, 4) melakukan pengembangan

asesmen autentik secara profesional, 5) mengkumpulkan contoh-contoh asesmen

autentik, 6) mengadaptasi asesmen yang ada atau mengembangkan yang baru, 7)

menguji coba asesmen autentik, 8) menelaah tugas autentik.

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas maka hipotesis tindakan penelitian

ini adalah: “Dengan menerapkan pembelajaran koooperatif Jigsaw melalui

pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) dan penilaian autentik dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran pada materi Pengelolaan Lingkungan”.

Page 38: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Semarang siswa

kelas VII-B pada semester genap. Kelas VII-B memiliki 48 siswa yang terdiri dari

19 lelaki dan 29 perempuan dengan kualitas pembelajaran yang masih rendah.

Penelitian ini menerapkan pembelajaran koooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS

dan penilaian autentik. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang heterogen dengan

beranggotakan 5-6 siswa sebanyak sembilan kelompok asal.

B. Faktor yang diteliti

Faktor-faktor yang diteliti meliputi faktor guru dan siswa yaitu:

1. Faktor guru, yang diamati adalah kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik dan tanggapan guru.

2. Faktor siswa, yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, karya siswa, tanggapan siswa, dan hasil belajar siswa.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan

kelas yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus mencakup empat tahap kegiatan yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi, refleksi

(reflecting). Sebelum dilakukan penelitian diadakan kegiatan pra-penelitian yaitu:

Observasi awal dilakukan bertujuan untuk identifikasi masalah, menganalisis

Page 39: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

28

penyebab masalah dan menetapkan tindakan pemecahannya. Beberapa kegiatan

observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yaitu melalui pemberian angket

siswa, wawancara siswa, wawancara guru biologi dan melihat langsung proses

pembelajaran. Berdasarkan analisis terhadap masalah yang ditemukan, kemudian

ditentukan tindakan yang digunakan yaitu menerapkan melalui pembelajaran

kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik pada materi

pengelolaan lingkungan. Menjelaskan kepada siswa tentang strategi Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik agar siswa siap mengikuti pembelajaran.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus secara rinci

dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan meliputi kegiatan membuat rencana pembelajaran

(RP) dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS

dan penilaian autentik; membuat angket siswa, lembar observasi aktivitas siswa,

lembar observasi kinerja guru, lembar pelaksanaan pembelajaran oleh guru, lembar

wawancara guru; menyusun alat evaluasi (kuis/test) berupa tes tertulis; penentuan

kelompok secara heterogen berdasarkan hasil ulangan harian; membagi siswa ke

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan 5-6 siswa; membagi bahan

pelajaran yang akan diberikan menjadi lima bagian. Materi pokok pengelolaan

lingkungan terdiri dari empat sub materi yaitu konsekuensi penebangan hutan,

pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah dan satu materi pengayaan

yaitu pencemaran suara. Menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam

pembelajaran.

Page 40: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

29

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dilaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan bersama guru. Pada dasarnya dalam penelitian ini bentuk

tindakannya sama pada tiap-tiap siklus yaitu menerapkan pembelajaran kooperatif

Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik. Pada siklus dua dan tiga,

pelaksaaan tindakan (acting) lebih dikembangkan dan disempurnakan. Pelaksanaan

tindakan secara rinci dapat dijelaskan yaitu:

a. Guru (pengajar) memberikan pengenalan materi Pengelolaan Lingkungan dengan

cara bertanya kepada siswa apa yang ketahui mengenai lingkungan sekitar dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi

dan mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran.

b. Guru memberikan tugas pada siswa. Dalam satu kelompok asal siswa

mendapatkan tugas yang berbeda-beda. Tugas tersebut dalam bentuk lembar kerja

siswa (LKS) atau lembar diskusi siswa (LDS).

c. Siswa yang mendapat bagian tugas yang sama bertemu dalam satu kelompok ahli

untuk mengerjakan tugas dan/atau mendiskusikannya. Kemudian kembali ke

“kelompok asal”nya untuk menjelaskan bahan bagiannya kepada anggota

kelompok yang lainnya.

d. Siswa mengikuti diskusi kelas dan pengambilan kesimpulan dengan bimbingan

guru. Diadakan tes individu untuk mengukur pemahaman siswa.

3. Pengamatan (observing)

Pada kegiatan pengamatan ini peneliti dibantu oleh rekan mahasiswa

berjumlah empat orang sebagai kolaborator sehingga seluruhnya pengamat

Page 41: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

30

berjumlah lima orang. Pembagian tugas dalam observasi yaitu semua rekan

mahasiswa ikut mengamati guru dan siswa sesuai dengan kemampuannya. Observasi

pelaksanaan tindakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efek tindakan

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan JAS melalui pembelajaran kooperatif

jigsaw dan penilaian autentik. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Aspek–aspek

yang diamati adalah keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran

berlangsung serta hasil tes pada akhir siklus.

4. Refleksi (reflecting)

Hasil dari tahap observasi yang meliputi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran, tanggapan siswa, cara guru mengajar, tanggapan guru dan hasil tes

pada akhir siklus serta kendala–kendala yang dihadapi selama kegiatan

pembelajaran. Data hasil observasi di analisis dan dikaji sehingga diperoleh hasil

refleksi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama menerapkan pendekatan

JAS melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dan penilaian autentik. Hasil refleksi

yang dilaksanakan pada tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan

siklus berikutnya. Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah dilakukan observasi dan

dilakukan oleh peneliti serta guru biologi ikut memberikan masukan untuk perbaikan

pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

Alur penelitian ini dapat dijelaskan melalui skema pada gambar 3 pada

halaman 31.

Page 42: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

31

Studi awal pembelajaran biologi di SMP 6 Semarang

Permasalahan: Rendahnya kualitas pembelajaran biologi di kelas VIIB SMP 6 Semarang ditandai keaktifan siswa yang rendah, hasil belajar yang cukup rendah pada materi Pengelolaan Lingkungan.

Alternatif pemecahan (rencana tindakan) I: Penerapan pendekatan JAS melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dan penelitiaan autentik.

Pelaksanaan tindakan I: guru melakukan prose pembelajaran pada materi pengelolaan lingkungan pada konsekuensi penebangan hutan dan pencemaran udara

Observasi I: Mengamati aktivitas selama pembelajaran dan dalam kelompok, memberi angket siswa, memberikan tes siklus I, kinerja guru selama proses pembelajaran serta wawancara guru.

Analisis Data I: menganalisis data hasil tes, data aktivitas siswa, tanggapan siswa, kinerja guru dan tanggapan guru.

SIKLUS I

Refleksi I: • Indikator untuk nilai tes sudah tercapai,

keatifan siswa dan kinerja guru meningkat dari sebelum penelitian tindakan kelas namun belum mencapai indikator.

• Kekurangan: Guru terlalu cepat dalam menerangkan, saat membimbing siswa dalam kelompok masih kurang optimal dan masih mendikte. Keaktifan siswa belum menyeluruh.

Rencana tindakan II: Pembelajaran materi pencemaran air dan pencemaran tanah dengan menerapkan pendekatan JAS melalui strategi jigsaw dan penilaian autentik dengan praktikum, diskusi kelompok, diskusi kelas, perbaikan pengelolaan kelas dalam pembelajaran oleh guru, membimbing siswa untuk menemukan jawaban dan mengurangi kecepatan dalam menerangkan.

Observasi II: Memberi tes siklus II, mengamati aktivitas siswa, tanggapan siswa, kinerja guru dan tanggapan guru.

Analisis Data II: Menganalisis data hasil tes, aktivitas siswa, tanggapan siswa, kinerja guru dan tanggapan guru.

Refleksi II: • Indikator untuk tes belum tercapai, keaktifan siswa dan kinerja guru

meningkat dari kegiatan siklus I. • Kekurangan: kekurangtegasan guru dalam mengorganisasikan waktu

pada saat melakukan praktikum dan diskusi kelompok, kurang optimal dalam diksusi kelas.

SIKLUS II

Rencana Tindakan III: Pembelajaran pada materi pencemaran suara dengan pendekatan JAS strategi Jigsaw dan penilaian autentik disertai praktikum dan diskusi kelompok dan diskusi kelas, pembelajaran lebih dikembangkan guru mengoptimalkan dalam membimbing dan menerangkan lebih jelas dan lambat.

SIKLUS III

Pelaksanaan Tindakan III: Guru melakukan proses pembelajaran yang telah dikembangkan sesuai dengan rencana tindakan III pada materi pencemaran suara.

Observasi III: Memberikan tes siklus III, mengamati aktivitas siswa, tanggapan siswa, kinerja guru dan tanggapan guru.

Analisis Data III: Menganalisis data hasil tes siklus III, aktivitas siswa, tanggapan siswa, kinerja guru dan tanggapan guru.

Refleksi III: * Indikator untuk nilai tes tercapai, keaktifan siswa

dan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran meningkat dari siklus II.

Gambar 3. Alur penelitian

Pelaksanaan Tindakan II: Guru melakukan proses pembelajaran dengan pendekatan JAS melalui strategi Jigsaw dan penilaian autentik pada materi pencemaran air dan tanah yang telah dikembangkan seperti pada rencana tindakan II.

Page 43: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

32

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis, lembar

observasi aktivitas siswa, lembar angket siswa, lembar observasi kinerja guru dan

pedoman wawancara guru. Instrumen yang telah dibuat oleh peneliti dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing agar diperoleh instrumen yang baik.

1. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa.

Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Pengambilan data

melalui tes ini dilakukan sesudah proses pembelajaran pada tiap akhir siklus. Alat

evaluasi berupa tes tertulis ini terlebih dahulu diuji cobakan di luar sampel penelitian

sebelum digunakan dalam penelitian untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda,

validitas dan reliabilitas soal.

a. Taraf kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.

Hasil uji coba soal tes didapat lihat dalam tabel berikut.

Tabel 1. Tingkat kesukaran soal tes hasil uji coba.

Aspek Soal

Siklus Hasil Uji Coba

Nomor Soal Keterangan

Siklus I

Sedang : 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 1 9, 20.

Dipakai

Sedang : 17 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.

Dipakai Siklus II

Sukar: 1 10 Dipakai

Tingkat Kesukaran

Siklus III

Sedang : 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20.

Dipakai

Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 103.

b. Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemmpuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

Page 44: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

33

(berkemampaun rendah). Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh

siswa-siswa yang pandai saja. Daya pembeda soal tes hasil uji coba disajikan pada

tabel 2 yaitu:

Tabel 2. Daya pembeda soal tes hasil uji coba.

Aspek Soal Siklus Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan Baik: 8 2, 3, 4, 6, 9, 11, 14, 17. Dipakai Siklus I Cukup: 12 1, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15,

16, 18, 19, 20. Dipakai

Baik: 8 3, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16. Dipakai Cukup: 9 1, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 17, 18. Dipakai

Siklus II

Jelek: 1 2 Diperbaiki Baik: 8 5, 6, 9, 12, 13, 14, 15, 16. Dipakai Cukup: 11 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 17,

18, 19 Dipakai

Daya pembeda

Siklus III

Jelek: 1 20 Diperbaiki Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7 halaman 103.

c. Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria,

dalam arti memiliki kesejajaran antara tes tersebut dengan kriteria. Berdasarkan hasil

uji coba didapat data validitas soal yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Validitas soal tes hasil uji coba.

Aspek Soal

Siklus Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan

Valid: 16

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20.

Dipakai

Siklus I

Tidak valid: 4 7, 8, 15, 18. Diperbaiki Valid: 13 3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18. Dipakai Siklus

II Tidak valid: 5 1, 2, 5, 6, 11. Diperbaiki Valid: 14

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20.

Dipakai

Validitas

Siklus III

Tidak valid: 6 1,8,10,17,18,20. Diperbaiki Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 103.

Page 45: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

34

d. Reliabilitas

Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR-21, berdasarkan hasil uji

coba reabilitas soal tes pada siklus I, siklus II dan siklus III bertururt-turut sebesar

(0,812), (0,761) dan (0,819).

Berdasarkan hasil uji coba soal maka ditetapkan 20 soal yang digunakan

untuk tes akhir siklus I, 18 soal untuk tes akhir siklus II dan untuk tes akhir siklus III

digunakan sebanyak 20 soal.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan oleh peneliti dan kolaborator untuk memperoleh

data tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan dalam kelompok,

kinerja guru selama melakukan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan

JAS dan penilaian autentik pada materi pengelolaan lingkungan.

3. Lembar Angket Siswa

Lembar angket siswa digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang

tanggapan siswa. Adapun isi dari angket siswa yaitu

a. Pembelajaran biologi lebih menyenangkan setelah penerapan pembelajaran

model Jigsaw dengan pendekatan JAS.

b. Pemahaman terhadap materi dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw

dengan pendekatan JAS.

c. Kesan terhadap cara mengajar guru biologi dengan menerapkan pembelajaran

model Jigsaw dengan pendekatan JAS.

d. Apa kesulitan dalam menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan JAS.

Page 46: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

35

e. Kesan anda terhadap suasana kelas saat pembelajaran model Jigsaw dengan

pendekatan JAS.

4. Pedoman Wawancara

Instrumen ini digunakan oleh peneliti sebagai arahan dalam melakukan

wawancara guru untuk mengambil data tentang:

a. Bagaimana kesan bapak/ibu terhadap pembelajaran materi Pengelolaan

Lingkungan melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana aktivitas belajar siswa selama pembelajaran materi

Pengelolaan Lingkungan melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS?

c. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya apakah ada peningkatan

kualitas pembelajaran setelah menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw

dengan pendekatan JAS?

d. Kesulitan apa saja yang ditemukan dalam pembelajaran melalui pembelajaran

kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS?

E. Data dan Cara Pengambilan Data

a. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru pada saat proses

pembelajaran dan setelah proses pembelajaran.

b. Data dan Cara Pengambilan Data

Data dan cara pengambilan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan kuis/tes kepada siswa.

Page 47: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

36

2. Data aktivitas siswa selama pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa.

3. Data tanggapan siswa siswa selama pembelajaran diambil dengan

menggunakan lembar angket siswa.

4. Data kinerja guru selama pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar

observasi kinerja guru.

5. Data tanggapan guru selama pembelajaran diambil dengan wawancara.

F. Metode Analisis Data

Data hasil penelitian yang berupa hasil belajar siswa, aktivitas siswa dalam

kelompok, akvititas siswa dalam proses pembelajaran dan kinerja guru. Untuk data

hasil belajar siswa dianalisis yaitu analisis rata-rata kelas, ketuntasan belajar secara

individual, ketuntasan secara klasikal.

1. Rata-rata Kelas

Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus menurut

Sudjana (2000) yaitu:

Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas ∑X = Jumlah nilai kelas N = Banyaknya siswa

2. Ketuntasan belajar secara individual

Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah mencapai nilai 6,5

ke atas. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke bawah secara

NXX ∑=

Page 48: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

37

individual belum tuntas belajarnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui

ketuntasan belajar secara individual menurut Ali (1987) sebagai berikut.

Keterangan:

NS = Nilai ketuntasan secara individual ∑b = Jumlah skor jawaban benar setiap siswa

∑n = Jumlah seluruh item soal 3. Ketuntasan belajar secara klasikal

Nilai kuis diperoleh setelah diadakan tindakan kelas, kemudian dianalisis

untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk

mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal menurut Ali (1987) adalah:

Keterangan:

P = Nilai ketuntasan belajar ∑ 1n = Jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai 6,5 ke atas)

∑n = Jumlah total siswa Untuk data aktivitas siswa dan kinerja guru dianalisis dengan patokan skor

sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan format lembar observasi aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran yang terdiri dari 16 items dan empat pilihan jawaban maka rentangan

skor dari 16 – 64. Memodifikasi dari Arikunto (2001), penentuan kriteria aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran dengan patokan skor sebagai berikut.

Baik sekali : 52 – 64

Baik : 40 – 51

∑∑=

nbNS

%1001 ×=∑∑

nn

P

Page 49: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

38

Kurang : 28 – 39

Kurang sekali : 16 – 27

2. Aktivitas siswa secara klasikal.

Penentuan kriteria aktivitas siswa secara klasikal dalam proses pembelajaran

sebagai berikut (Ali, 1987):

Keterangan:

K : keaktifan siswa secara klasikal 1aΣ : jumlah siswa dengan kriteria baik dan baik sekali ∑a : jumlah total siswa

3. Kinerja guru.

Berdasarkan format lembar observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran

terdiri dari 21 item dan empat pilihan jawaban maka rentangan skor dari 21 – 84.

Penentuan kriteria kinerja guru dengan patokan skor dari lembar observasi kinerja

guru sebagai berikut.

Baik sekali : 69 – 84

Baik : 53 – 68

Kurang : 37 – 52

Kurang sekali : 21 – 36

F. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah selama

proses pembelajaran ≥85% siswa aktif dalam pembelajaran dan ketuntasan belajar

siswa secara klasikal adalah 85% siswa memperoleh nilai ≥ 6,5.

%100aa

K 1 ×ΣΣ

=

Page 50: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keaktifan Siswa

Pada setiap kegiatan pembelajaran diadakan observasi terhadap keaktifan

siswa sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pada saat pelaksanaan penelitian,

peneliti dibantu oleh lima mahasiswa untuk melaksanakan observasi aktivitas siswa.

Data keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran pada setiap siklus disajikan pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4. Rekapitulasi Data Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran.

Kategori Tingkat Keaktifan siswa

Keterangan Baik Sekali (BS)

Baik (B) Kurang (K)

Sangat Kurang

(SK)

Keaktifan klasikal (BS + B)

Frekuensi 9 32 4 3 41 Siklus I Persentase 18.75% 66,67% 8,33% 6,25% 85,42% Frekuensi 7 35 6 0 42 Siklus II Persentase 14,58% 72,92% 12,5% 0% 87,5% Frekuensi 11 34 3 0 45 Siklus III Persentase 22,92% 70,83% 6,25% 0% 93,75%

Keterangan: Data selengkapnya pada Lampiran 16-18, halaman 121-127.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh keaktifan siswa selama penelitian

untuk siklus I sebesar 85,42%, pada siklus II menjadi 87,5% dan siklus III meningkat

menjadi 93,75%, yang telah memenuhi indikator kinerja. Peningkatan keaktifan

Page 51: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

40

siswa yang cukup besar karena siswa ikut terlibat langsung dalam kegiatan

pembelajaran. Pada pelaksanaan proses pembelajaran siswa dibagi dalam kelompok

kecil yang heterogen dengan anggota 5-6 siswa sehingga terbentuk sembilan

kelompok yaitu I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII dan IX. Selanjutnya kelompok ini

disebut kelompok asal. Dalam kelompok asal siswa mendapat tugas yang berbeda

Siswa yang mendapat tugas yang sama akan bergabung membentuk kelompok untuk

mengerjakan tugas, yang selanjutnya kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah

siswa selesai bekerja dalam kelompok ahli, siswa akan kembali ke kelompok asal

untuk menjelaskan hasil kerja pada anggota kelompoknya. Selanjunya diadakan

diskusi kelas untuk menyatukan kerangka berpikir dan mengambil kesimpulan yang

dibimbing guru. Ibrahim (2001) berpendapat bahwa siswa aktif bekerja dalam

kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. Menurut Darsono

dkk (2000) bahwa pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari, jadi siswa

yang melakukan kegiatan belajar secara aktif. Hasil penelitian Chalimah (2006)

bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Jigsaw akan meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Keaktifan siswa yang baik juga dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran

yang digunakan yaitu pendekatan JAS. Pembelajaran JAS memiliki karakteristik

penjelajahan terhadap lingkungan sekitar. Menurut Ridlo (2005) bahwa kegiatan

penjelajahan merupakan suatu strategi alternatif dalam pembelajaran (biologi)

dengan mengajak subjek didik aktif mengekplorasi lingkungan untuk mencapai

kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya sehingga memiliki penguasaan

ilmu dan keterampilan, penguasaan berkarya, penguasaan mensikapi dan penguasaan

Page 52: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

41

bermasyarakat. Dalam pembelajaran JAS siswa dituntut untuk aktif untuk melakukan

penjelajahan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Hasil penelitian Asih (2006)

bahwa dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan JAS dapat

mengembangkan ranah psikomotorik (kinerja) siswa selama proses pembelajaran.

Tingkat keaktifan siswa yang baik dipengaruhi oleh penilain autentik karena

adanya asesmen kinerja yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran untuk

menyelesaikan tugas atau permasalahan yang nyata dan konpleks. Dalam

menyelesaikan tugas atau permasalahan yang nyata dan kompleks tersebut siswa

dituntut untuk mengerahkan dan menggunakan kemampuannya, ketrampilan, dan

pengetahuan yang baru diperoleh maupun yang sudah ada.

Tingkat keaktifan siswa yang baik karena siswa ikut terlibat langsung dalam

pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran karena siswa merasa senang

dan siswa sangat tertarik dengan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik. Siswa merasa senang dan tertarik dengan

pembelajaran karena cara guru mengajar lebih menyenangkan dan rileks. Hasil

angket pada siklus I, siklus II dan siklus III secara berturut sebesar 91,67%; 93,75%;

95,83% siswa menyatakan cara guru mengajar lebih menyenangkan dan rileks.

Pembelajaran kooperatif Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pembelajarannya dan pembelajaran orang lain. Dengan

pembelajaran kooperatif juga menumbuhkan saling menghargai, saling membantu,

penerimaan individu menjadi lebih besar, mengurangi sikap individualisme, dan

mengurangi sikap apatis (Linda Lundgren dalam Ibrahim dkk, 2001).

Pada siklus I, keaktifan siswa dalam kelompok masih kurang dan masih

belum optimal. Siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok berjumlah 7 siswa

Page 53: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

42

antara lain Ismojo Aji T, Anggi H, Ariska Fannya A, Maulana Rian dll. Faktor yang

menyebabkan kekurangaktifan siswa dalam kelompok, karena siswa baru beradaptasi

dengan kelompoknya, baik pada saat diskusi kelompok asal maupun diskusi

kelompok ahli dan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran ini. Siswa

merasa takut, kurang percaya diri dan malu, sehingga siswa terkesan seperti orang

membaca catatan dan berakibat kurang jelasnya pengertian yang diterima anggota

kelompok yang lainnya. Sudjarwo (1998) berpendapat bahwa pelaksanaan belajar

secara kelompok pada tahap awal akan menemui kesulitan apalagi ada sikap anggota

kelompok yang negatif akan berpengaruh kepada anggota lainnya sehingga tujuan

pembelajaran tidak tercapai. Sedangkan Hasibuan dan Moedjiono (1995),

berpendapat bahwa bagi mereka yang belum terbiasa dengan penggunaan metode

kerja kelompok dan masih terbiasa dengan penggunaan metode ekspositorik

misalnya ceramah memerlukan waktu untuk berlatih.

Pada proses pembelajaran siklus II interaksi siswa dalam satu kelompok

sudah lebih baik dari siklus I yaitu lebih banyak siswa yang saling bekerjasama,

sikap menghargai dan mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan. Siswa

terlihat sangat antusias dalam melakukan praktikum/diskusi dan memiliki motivasi

yang besar untuk memahami materi pelajaran. Pendapat Ali (1987), menyatakan

bahwa belajar tidak hanya semata-mata sebagai suatu upaya dalam merespon suatu

stimulus tetapi belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan mengalami, mengerjakan

dan memahami belajar melalui proses. Hasil penelitian Kustanti (2005), menyatakan

bahwa penerapan strategi Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Page 54: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

43

Pada siklus II jumlah siswa yang kurang aktif mengalami penurunan menjadi

6 siswa antara lain Eswardus sandi PW, Ismojo AT, Ika Mutiara DS, dan lain-lain.

Siswa-siswi yang masih kurang aktif mungkin karena mungkin kurang cocok dengan

kelompoknya atau memang termasuk siswa yang kurang terbiasa dengan belajar

kelompok. Siswa yang kurang aktif mungkin juga karena siswa tersebut sedang tidak

baik secara fisik maupun psikis atau kesalahan pengamatan oleh observer.

Pada siklus III, keaktifan siswa mengalami peningkatan dari pembelajaran

siklus sebelumnya. Peningkatan keaktifan siswa karena siswa telah mengerti dengan

baik dan sudah terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw sehingga

siswa tidak lagi canggung dalam mengerjakan tugasnya dan takut dalam menjelaskan

materi bagiannya pada teman sekelompoknya. Siswa yang tidak aktif mengalami

penurunan menjadi 3 siswa.

Tingkat keaktifan siswa yang tinggi pada siklus III karena pelaksanaan

pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran (RP). Kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran dengan RP, menurut Joyce dan Weil dalam Hindarto

(1996) berpendapat bahwa yaitu 1) melatih siswa untuk saling kerjasama, 2) anggota

kelompok kerjasama dapat saling belajar sesamanya, 3) kerjasama meningkatkan

rasa solidaritas, membangun hubungan yang positif terhadap orang lain, 4) kerjasama

meningkatkan rasa percaya diri dalam peningkatan pembelajaran dan meningkatkan

perasaan dihargai dan perhatian oleh orang lain dalam lingkungannya, dan 5)

kerjasama meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Peningkatan keaktifan siswa

sejalan dengan hasil penelitian Murdiatun (2005) bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif Jigsaw meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.

Page 55: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

44

Penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan

penilaian autentik dapat meningkatan keaktifan siswa selama pembelajaran materi

Pengalolaan Lingkungan.

2. Hasil Belajar Siswa

Pelaksanaan PTK di setiap akhir siklus diadakan tes sebagai alat untuk

mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan pada kegiatan

pembelajaran. Pelaksanaan tes individual ini dilakukan setiap akhir pembelajaran

pada pertemuan terakhir di setiap siklus. Tes tertulis yang digunakan berupa pilihan

ganda. Ketuntasan belajar individual ditetapkan jika siswa mendapat nilai ≥ 65 dan

ketuntasan belajar klasikal ditetapkan ≥ 85% siswa mendapatkan nilai ≥ 65.

Berdasarkan analisis data hasil tes setiap akhir siklus dan sebelum pelaksanaan

tindakan disajikan dalam tabel di bawah ini yaitu:

Tabel 5. Hasil Tes Siswa Setiap Siklus.

Keterangan Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Siklus IIINilai tertinggi 85 95 100 90 Nilai Terendah 45 50 58 55

Rata-rata Nilai Siswa 63,5 71,29 76,19 73,85 Ketuntasan Klasikal

Belajar Siswa 68,75% 85,42% 83,33% 93,75%

Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 114.

Pembahasan

Hasil tes setiap akhir siklus diperoleh data nilai rerata kelas untuk siklus I,

siklus II dan siklus III berturut-turut yaitu 71,29; 76,19 dan 73,85, sedangkan

ketuntasan belajar klasikal sebesar 85,42%; 83,33% dan 93,75% untuk siklus I,

siklus II dan siklus III. Hasil tes penelitian tersebut jika dibandingkan dengan

sebelum penelitian mengalami peningkatan yang cukup besar. Dengan uji t antara

Page 56: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

45

nilai rerata kelas sebelum tindakan dengan siklus I diperoleh nilai thitung : 4,252

sedang ttabel(94;0,05): 1,665 dan ttabel(94;0,01): 2,375, dengan demikian terdapat perbedaan

nilai rerata kelas yang signifikan pada taraf kepercayaan 99%. Untuk nilai rerata

kelas siklus I dan siklus II terdapat perbedaan yang singnifikan pada taraf

kepercayaan 95% berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung: 1,739 sedang

ttabel(94;0,05): 1,665 dan ttabel(94;0,01): 2,375. Meningkatnya nilai rata-rata siswa dan

ketuntasan belajar secara klasikal tersebut berarti menunjukan pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari meningkat. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian

Wuryanto (2005) yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif

Jigsaw akan meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Peningkatan nilai rata-rata kelas karena siswa terlibat langsung secara aktif

dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa tersebut terlihat secara aktivitas siswa

dalam diskusi kelompok, diskusi kelas dan adanya aktivitas siswa yang saling

menjelaskan materi kepada sesama anggota kelompoknya. Pendapat Sudjana (2000),

menyatakan bahwa ada kalanya siswa tidak memahami suatu materi pelajaran atau

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas mandiri, sehingga memerlukan

bantuan dan pendapat orang lain. Oleh karena itu belajar kelompok sangat diperlukan

agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Uraian tersebut sebagaimana pendapat

Slavin (1995) bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-

konsep atau materi yang sulit apabila mereka dapat saling bekerjasama dan saling

mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Peningkatan hasil

belajar siswa sejalan dengan hasil penelitian Fauzi (2005) bahwa penggunaan

pendekatan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada kegiatan pembelajaran.

Page 57: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

46

Pembelajaran dengan pendekatan JAS yang diterapkan juga memudahkan

siswa untuk memahami materi, mungkin karena materi yang dibahas menjadi lebih

nyata, lebih menarik, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan siswa

mengalami. Pendapat Kartijono dan Marianti (2005) bahwa pembelajaran dengan

pendekatan JAS menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan

situasi dunia nyata, sehingga dapat membuat wawasan berpikir yang beragam dari

seluruh peserta didik. Darsono (200) berpendapat bahwa salah satu prinsip belajar

adalah mengalami sendiri artinya siswa belajar dengan melakukan sendiri akan

memberikan hasil belajar yang lebih cepat dalam pemahaman yang lebih mendalam.

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh sisetm penilaian yang

dipakai oleh guru. Pada penelitian ini sistem penilaian yang dipakai yaitu asesmen

autentik. Pada asesmen autentik, penilaian tidak hanya pada ranah kognitif melalui

tes tertulis tetapi ranah afektif, ranah psikomotorik, portofolio, kinerja dan asesmen

diri sehingga penilaian terhadap siswa lebih lengkap dan sebenarnya (autentik).

Dalam asesmen kinerja siswa diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks

dan nyata, dengan mengerahkan pengetahuan awal, pembelajaran yang baru

diperoleh, dan keterampilan-keterampilan yang relevan untuk memecahkan masalah-

masalah realistik atau autentik. Siswa mungkin diminta untuk menggunakan bahan-

bahan atau melakukan kegiatan hands-on dalam mencapai pemecahan masalah.

Dengan demikian siswa dengan sesungguhnya dan termotivasi untuk mempelajari

dan memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Dalam penerapan asesmen portofolio sangat berpusat pada siswa dan siswa

memiliki peran dalam pengasesan kemajuan mereka sendiri di dalam kelas.

Keuntungan portofolio (Nur, 2005) antara lain portofolio meningkatkan jumlah di

Page 58: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

47

samping mutu tulisan dan menyumbang terhadap perkembangan kognitif,

penggunaan portofolio mendorong siswa untuk melakukan refleksi atas karyanya,

menganalisis kemajuan dan menetapkan tujuan perbaikan. Asesmen diri

menggalakkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa

dalam pembelajaran dan penilaian akan memotivasi siswa belajar, meningkatkan

kompetensinya, berkesempatan mengemukakan pendapatnya dan tahu kekeliruan

pemahaman materi sehingga siswa akan berusaha untuk belajar lebih giat.

Peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar klasikal karena siswa

merasa senang dalam pembelajaran dan materi lebih mudah dipahami. Hasil angket

siswa menunjukan secara berturut-turut untuk siklus I, siklus II dan siklus III sebesar

85,42%; 88% dan 93,75%, siswa menyatakan pembelajaran lebih menyenangkan

sehingga lebih memotivasi siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil angket untuk

siklus I, siklus II dan siklus III berturut-turut sebesar 93,75% ; 95,83%; 97,92%,

siswa menyatakan materi lebih mudah dipahami, sehingga meningkatkan penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Peningaktan hasil

belajar pada penelitian juga karena kinerja guru yang semakin baik dari siklus ke

siklus beriktnya (lihat tabel 7. data kinerja guru).

Pada siklus II, nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 71,29 pada

siklus I menjadi 76,19. Peningakatan nilai rata-rata kelas juga karena sebelum

pembelajaran siswa diperintahkan mempelajari materi terlebih dahulu di rumah.

Kesiapan siswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat

meningkatkan kebersamaan, siswa lebih terlatih untuk dapat bertukar pikiran, saling

membantu dan saling menghargai antar sesama teman.

Page 59: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

48

Ketuntasan belajar klasikal mengalami penurun pada siklus II dari

pembelajaran siklus I yaitu 85,42% menjadi 83,33%. Penurunan ketuntasan belajar

pada siklus II karena ada kelompok yang kurang kondusif untuk belajar sehingga ada

materi yang belum dijelaskan oleh siswa kepada sesama anggota kelompoknya.

Siswa yang banyak diam dan menggangu antara lain Ismojo AT dan Ika Mutiara DS,

sehingga kurang menguasai dan memahami materi pelajaran. Dengan demikian akan

menghambat dan membuat kesulitan siswa lain dalam kelompoknya dalam

memahami materi pelajaran secara keseluruhan. Terdapat siswa yang aktif namun

mendapatkan hasil tes yang buruk antara lain M. Faisal Maulana, M. Iqbal, Nurul

Qomariah, Anggi H dll. Siswa tersebut mungkin kurang dapat menangkap,

menguasai materi jika dengan cara belajar kelompok dan pratikum dan lebih dapat

menguasai materi jika penjelasan dari guru atau kelihatnya aktif namum tidak

belajar. Pendapat Ibrahim (2001), menyatakan bahwa belajar kooperatif akan efektif

jika anggota kelompoknya saling bekerjasama, saling menghargai dan bertanggung

jawab terhadap materi bagiannya jika tidak dilakukan akan menghambat anggota

kelompoknya yang lain.

Berdasarkan hasil tes pada siklus III mengalami penurunan Nilai rata-rata

kelas jika dibandingkan dengan siklus II yaitu dari 76,19 menjadi 73,85. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh nilai thitung:1,10 sedang ttabel(94;0,05): 1,665 dan ttabel(94;0,01):

2,375 dengan demikian nilai rerata kelas pada siklus II dan siklus III tidak terdapat

perbedaan yang signitifikan. Penurunan nilai rerata kelas karena soal tes siklus III

meliputi semua materi dari siklus I, siklus II dan siklus III sehingga kemungkinan

besar ada materi pelajaran yang sudah dilupakan oleh siswa. Materi Pengelolan

Page 60: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

49

Lingkungan cukup banyak dan ada materi yang abstrak sehingga siswa cukup

kesulitan untuk mengingat semuanya dan banyak yang terlupakan.

Meningkatannya ketuntasan belajar dari siklus sebelumnya tersebut

dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja guru dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran dan membentuk

pengetahuan sendiri. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III diperoleh hasil yang

sudah sesuai harap, dikarenakan: 1) siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan

model Jigsaw, 2) siswa mendapat pengalaman baru yang berkaitan dengan

penggunaan model Jigsaw, 3) motivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran

biologi bertambah, 4) keberanian siswa bertambah, karena dalam diskusi siswa

dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan 5) rasa tanggung jawab siswa secara

individu maupun kelompok meningkat, karena adanya tuntutan dari anggota

kelompoknya yang lain.

Berdasarkan hasil belajar dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik dapat

meningkatkan hasil belajar pada materi Pengelolaan Lingkungan.

3. Tanggapan Siswa

Data tanggapan siswa diambil dengan menggunakan angket siswa yang

diberikan pada setiap akhir siklus. Angket siswa diberikan setelah siswa mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik. Hasil angket siswa disajikan pada tabel

berikut.

Page 61: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

50

Tabel 6. Hasil Angket Siswa Setiap Akhir Siklus.

Persentase (%) No. Uraian

Siklus I Siklus II Siklus IIIKesan pembelajaran biologi. a. Menyenangkan 85,42% 88% 93,75%

1.

c. Tidak Menyenangkan 14,58% 10,42% 6,25% Pemahaman terhadap materi Biologi. a. Lebih mudah dipahami 93,75% 95,83% 97,92%

2.

b. Sulit dipahami 6,25% 4,17% 2,08% Kesan terhadap cara mengajar guru biologi. a. Menyenangkan dan rileks 91,67% 93,75% 95,83%

3.

b. Tidak menyenangkan dan rileks 8,33% 6,25% 4,17% Penerapan pembelajaran Jigsaw dengan pendekatan JAS.

a. Terdapat kesulitan 27,08% 25% 20,83%

4.

b. Tidak ada kesulitan 72,92% 75% 79,17% Kesan anda terhadap suasana kelas saat pembelajaran.

a. Menyenangkan dan tenang 75% 85,42% 83,34%

5.

b. Tidak menyenangkan dan ramai 25% 14,58% 16,67% Keterangan: Data selangkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 118.

Pembahasan

Hasil angket siswa dari siklus I ke siklus berikutnya mengalami

peningakatan, mengenai kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif Jigsaw

dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik adalah siswa merasa senang karena

suasana kelas tidak monoton dan siswa dapat bertukar pikiran antar sesama anggota

kelompok. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan mungkin karena

pembelajaran dirancang supaya siswa dapat terlibat langsung, eksplorasi lingkungan

dan memanfaatkan media nyata sehingga siswa lebih tertarik dengan pembelajaran.

Menurut siswa bahwa pembelajaran dengan pendekatan JAS dapat membantu siswa

dalam memahami materi, mungkin karena materi yang dipelajari menjadi lebih

Page 62: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

51

nyata, lebih bervariasi, lebih menarik, dan lebih berdaya guna bagi kehidupannya.

Pendapat Kartijono dan Mariyanti (2005), menyatakan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan JAS memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dan cara

mengkaitannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih berdaya

guna bagi kehidupannya.

Menurut siswa cara mengajar guru juga menyenangkan dan rileks sehingga

siswa merasa tidak tertekan. Suasana kelas selama pembelajaran lebih kondusif dan

tidak ramai sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar dan tidak mengalami

kesulitan dalam belajar. Hal ini karena guru telah meningkatkan kinerja dalam

pembelajaran. Siswa telah meningkatkan sikap kerjasamanya, saling menghargai,

salilng membantu dan meningkatkan sikap penerimaan terhadap temannya. Sikap

positif tersebut dibentuk karena diterapkannya pembelajaran kooperatif Jigsaw

dengan pendekatan JAS. Menurut Joyce & Weil dalam Hindarto (1996), bahwa

pembelajaran kooperatif mengembangkan Interaksi antara anggota kelompok

membuahkan pengetahuan dan rasa sosial serta menumbuhkan aktivitas intelektual.

Kerjasama meningkatkan rasa solidaritas, membangun hubungan yang positif

terhadap orang lain. Kerjasama meningkatkan rasa percaya diri dalam peningkatan

pembelajaran dan meningkatkan perasaan dihargai dan diperhatikan oleh orang lain

dalam lingkungannya.

4. Data Kinerja Guru

Pada pelaksanaan penelitian dilakukan pengamatan kinerja guru yang

dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu rekan mahasiswa dengan menggunakan

lembar kinerja guru dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran sesuai RP. Data

Page 63: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

52

kinerja guru dinyatakan dalam bentuk skor kinerja guru yang disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 7. Data Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Pembelajaran.

Skor Kinerja Guru No. Siklus I Siklus II Siklus III 1 75 80 79 2 74 80 75 3 80 78 78 4 74 75 80 5 70 74

Jumlah 373 387 312 Rerata 74,6 77,4 78

Keterangan: Data selengkapnya pada dilihat lampiran 27 halaman 137.

Berdasarkan pengamatan observer pada siklus I bahwa kinerja guru sangat

baik (mempunyai skor 74,6) dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga

suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif. Guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran semakin baik diantaranya saat pendahuluan dilakukan dengan baik

untuk mempersiapkan alat dan bahan, penertiban suasana kelas dan penyampaian

tujuan pembelajaran. Dalam membimbing siswa juga ada peningkatan dari

sebelumnya sehingga siswa menjadi lebih dapat bekerjasama dan lebih aktif.

Penyampaian materi pelajaran juga lebih menarik dengan adanya praktikum dan

diskusi serta dibantu dengan memanfaatkan media belajar berupa gambar dan objek

langsung. Kinerja guru sudah baik namun demikian terdapat kekurangan antara lain

masih cepat dalam menerangkan terutama pada saat kegiatan siswa dan pengambilan

kesimpulan. Berdasarkan pengamatan dari observer pada saat belajar kelompok

untuk melakukan percobaan guru masih kurang dalam menuntun siswa dan masih

menjawab langsung, sehingga kebingungan untuk menyelesaikan tugasnya. Pendapat

Hasibuan dan Moedjiono (1995), menyatakan bahwa campur tangan guru yang

Page 64: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

53

berlebihan merupakan salah satu dari beberapa kekeliruan yang perlu dihindari guru

dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan data wawancara guru terungkap bahwa guru mengalami

kesulitan dalam memantau aktivitas siswa selama kegitan pembelajaran. Guru

merasa belum puas karena belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran terutama dalam membimbing siswa sehingga perlu mencoba lagi.

Namun demikan masih ada kurang seperti masih cepat dalam menerangkan dan

membimbing diskusi atau praktikum dalam kelompok dan saat diskusi kelas masih

kurang baik. Pengelolaan waktu cukup baik, namun siswa masih tergesa-gesa dan

masih ada yang belum selesai mengerjakan tugas.

Pada siklus II, kinerja guru sangat baik dan mengalami peningkatan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran misalnya menerangkan sudah lebih lambat dari

sebelumnya. Guru dalam membimbing diskusi atau praktikum dan pengelolaan

waktu sudah lebih baik dari sebelumnya, sehingga siswa mengerjakan tugas dengan

baik dan tidak tergesa-gesa namun masih ada siswa yang belum selesai bekerja.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran pada

siklus II diketahui bahwa guru telah memperbaiki kekurangan pada siklus I. Kinerja

guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II meningkat jika dibandingkan siklus

I dari skor 74,6 menjadi 77,4 (dapat dilihat pada tabel 4). Tindakan perbaikan

tersebut terlihat dari cara guru menerangkan dengan tidak terlalu cepat dan tidak

mendominasi pembicaraan dan pemikiran siswa dalam membimbing kelompok.

Guru juga tidak langsung menjawab pertanyaan siswa tetapi dengan mengarahkan

siswa menemukan jawaban sendiri, sehingga siswa benar-benar belajar mencari

jawaban dan guru hanya memberi stimulus dan bimbingan. Pendapat Chauhan dalam

Page 65: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

54

Ali (1987), menyatakan bahwa peranan guru dalam kerja kelompok salah satunya

adalah sebagai advisor yaitu guru memberikan saran-saran tentang penyelesaian

tugas bila diperlukan. Pemberian saran ini berupa pengajuan pertanyaan-pertanyaan

bukan pemberian informasi secara langsung dan guru berkeliling memberi teguran

pada siswa yang tidak aktif.

Kinerja guru pada siklus II sangat baik, namun demikian masih terdapat

kekurangan antara lain guru masih kurang memantau aktivitas siswa dalam diskusi

kelompok. Guru masih kurang dalam memperhatikan siswa dengan menegur jika ada

yang ramai dan menggangu temannya sehingga ada kelompok yang banyak bermain-

main dan materi pelajaran tidak dikuasi dengan baik. Guru juga merasa belum puas

karena belum optimal dalam membimbing siswa dan ketuntasan belajar belum

memenuhi indikator maka perlu mencoba lagi.

Pada siklus III, kinerja guru sudah sangat baik melaksanakan proses

pembelajaran. Guru dengan sangat baik memberikan penjelasan dan membimbing

siswa dalam kerja kelompok dan saat diskusi kelas sehingga siswa mengerjakan

tugas dengan baik dan dapat mengemukakan pendapatnya. Pengelolaan waktu sudah

sesuai dengan RP, sehingga siswa mengerjakan tugas dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa guru telah meningkatkan

kinerjanya dalam mengelola proses pembelajaran. Guru telah memperbaiki

kekurangan yang ditemukan pada pembelajaran sebelumnya. Tindakan perbaikan

tersebut adalah pengelolan waktu yang lebih baik, lebih membimbing siswa dalam

kerja kelompok, sudah berkeliling kelas dan menegur siswa jika ada yang ramai dan

mengganggu siswa lain. Guru juga telah memberikan pertanyaan-pertanyaan

Page 66: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

55

penuntun pada setiap kelompok ahli untuk membantu dalam diskusi. Dengan

demikian siswa mempunyai kerangka berpikir dan arahan yang jelas dalam

berdiskusi. Pelaksanaan pembelajaran siklus III telah sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan siklus III.

Berdasarkan hasil analisis di atas, sudah jelas bahwa strategi pembelajaran

kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS dan penilaian autentik mampu

menciptakan suasana belajar yang kondusif, tidak membosankan dan tidak

menjenuhkan, siswa bekerja dalam keadaan rileks namun tetap aktif dan

bertanggunga jawab serta peningkatan hasil belajar.

5. Data Wawancara Guru

Pada pelaksanaan PTK, di setiap akhir siklus peneliti melakukan wawancara

dengan guru untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dan mengetahui yang belum dimengerti guru berkaitan pelaksanaan penelitian ini.

Wawancara guru juga bertujuan untuk mengetahui ketercapaian keberhasilan

penelitian menurut pandangan guru.

Hasil wawancara pada siklus I, guru berpendapat bahwa strategi

pembelajaran yang diterapkan baik. Suasana kelas menjadi lebih kondusif dan lebih

mudah dalam menyampaikan materi. Siswa menjadi lebih aktif dan lebih terkendali

dari sebelumnya. Menurut guru ada kesulitan dalam membimbing siswa dalam

kelompok, sulit memantau aktivitas siswa dan juga keterbatasan waktu saat diskusi

kelas sehinggga guru merasa belum puas dalam melaksanakan pembelajaran.

Pada siklus II menurut guru bahwa kegiatan pembelajaran lebih baik dari

sebelumnya. Guru menyatakan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa

Page 67: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

56

lebih terkendali. Suasana kelas lebih kondusfi, lebih mudah memantau aktivitas

siswa dan siswa lebih aktif dan lebih bekerjasama. Menerapkan pembelajaran

kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS ada peningkatan kualitas pembelajaran.

Guru merasa kesulitan dalam membimbing siswa dengan baik sehingga merasa

belum puas.

Pada siklus III menurut guru bahwa dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS ada peningkatan kualitas pembelejaran.

Dalam pembelajaran siswa lebih aktif dan lebih terkendali sehingga tercipta suasana

pembelajaran yang kondusif. Menurut guru materi pelajaran lebih mudah untuk

disampaikan kepada siswa dan lebih mudah dalam memantau aktivitas siswa. Data

wawancara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23-25, halaman 140-142.

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I, siklus II, dan siklus III, guru

berpendapat bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan baik. Suasana kelas

menjadi lebih kondusif dan lebih mudah dalam menyampaikan materi. Siswa

menjadi lebih aktif dan lebih terkendali dari sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran

yang baik ini mungkin karena diterapknya pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik. Strategi pembelajaran tersebut menuntut

siswa aktif, bertanggungjawab, saling bekerjasama, saling membantu, eksplorasi

lingkungan sebagai sumber belajar sehingga pembelajaran lebih menarik dan

bermakna.

Pada siklus I, menurut guru ada kesulitan dalam membimbing siswa dalam

kelompok, sulit memantau aktivitas siswa dan juga keterbatasan waktu saat diskusi

kelas sehinggga guru merasa belum puas dalam melaksanakan pembelajaran.

Kesulitan tersebut mungkin karena guru dan siswa belum terbiasa dengan strategi

Page 68: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

57

pembelajaran ini. Pada siklus II dan siklus III, Guru merasa kesulitan dalam

membimbing siswa dengan baik sehingga merasa belum puas. Kesulitan ini terjadi

mungkin karena kelas termasuk kelas besar dengan 48 siswa dan siswa cukup aktif

dalam pembelajaran.

Menurut guru bahwa menerapkan pembelajaran kooperatif jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik ada peningkatan kualitas pembelajaran pada

siklus I jika dibandingkan sebelum melaksanakan penelitian ini. Peningkatan kualitas

pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan keaktifan siswa, kinerja siswa dalam

pembelajaran, hasil belajar dan kinerja guru mengalami peningkatan.

Page 69: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

58

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

melalui penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan

penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi Pengelolaan

Lingkungan di SMP N 6 Semarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada

siklus III yaitu tingkat keaktifan siswa sebesar 93,75% telah memenuhi indikator

kinerja yaitu ≥ 85% siswa aktif dalam pembelajaran. Pada siklus III nilai rata-rata

kelas sebesar 73,85 dengan ketuntasan 93,75% telah memenuhi indikator kinerja

yaitu ≥ 85% siswa mendapat nilai ≥ 65. Siswa dan guru merasa puas dengan

pembelajaran yang sudah berlangsung pada pelaksanaan PTK ini.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran biologi

perlu dilakukan:

1. Penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS dan

penilaian autentik pada materi biologi yang lain.

2. Pada kegiatan pembelajaran perlu adanya kontrol yang baik dan bimbingan

yang baik dari guru sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu untuk

memahami materi dengan baik dan aktif selama proses pembelajaran.

3. Perlu sosialisasi mengenai strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

pendekatan JAS dan penilaian autentik sebelum penelitian dilakukan.

Page 70: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

59

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1987. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arend, Richard I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: The

McGraw-Hill Companies, inc. Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi

Aksara. Chalimah U.N. 2006. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa MA Al Ashor

Gunungpati Semarang dengan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Semarang: FMIPA UNNES.

Darsono, M.; Sugandhi, A.; Dj. Martensi; R. K. Sutadi & Nugroho. 2000. Belajar

dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Fauzi AN. 2005. Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Hasibuan, J.J. & Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya Hindarto, N. 1996. Cooperative Learning sebagai Upaya Meningkatkan

Kemampuan Siswa. Makalah. Semarang: IKIP Semarang Press. Ibrahim M., dkk. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-Universitas

Press. Ibrahim M. 2003. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata

Pelajaran Biologi. Assesmen Autentik. Jakarta: Depdiknas Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Kartijono EN. & Mariyanti A. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah Semlok

Pengembangan Kurikulum Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Kustanti EH. 2005. Penerapan Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan

dan Hasil Belajar Siswa Kelas II MTs N Parakan Temanggung Pada Konsep Sistem Saraf. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Page 71: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

60

Mulyani S. 2003. Pembelajaran Inovatif I. Makalah Workshop Pengembangan

Profesi Guru Bidang Studi Biologi Sekolah Menengah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Murdiatun T. 2005. Meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar Pada Konsep

Keanekaragaman Hewan Menggunakan Metode Jigsaw Untuk Siswa Kelas VII SMP N Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES.

Nur, M. 1996. Pembelajaran Kooperatif dalam Kelas IPA. Surabaya: IKIP

Surabaya. Nur, M. 2005. Ide-Ide Inovatif Pengembangan Kurikulum dan Disain Inovasi

Pembelajaran Biologi. Makalah. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo. Ridlo S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Malakah Semlok

Pengembangan Kurikulum Biologi Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES Dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Rosidin, U. 2004. Asesmen Otentik: Pengembangan Dan Penerapannya Dalam

Pembelajaran IPA. Makalah. Yogyakarta: Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI).

Santoso K. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah Semlok Pengembangan

Kurikulum Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES dalam Rangka Pelaksanaan Program PHK A2. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Sardiman. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rosa

Grafindo Persada. Slavin, R. 1995. Cooperative Learning. Second Edition. Massachusetts: Allyn and

Bacon. Sudjana, N. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar

Baru Algensindo. Sudjarwo, S. 1998. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:

Putratama Sarana Perkasa.

Page 72: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

61

Sulistyorini, S. 1998. Pengembangan Paket Pembelajaran Dengan Model “FLEX YOUR BRAIN” (Penalaran) Pada Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Metakognisi Siswa di SMU N 18 Surabaya. Tesis. Surabaya: IKIP Surabaya.

TIM MKDK. 1990. Strategi Belajar Mengajar I. Semarang: IKIP Semarang

Press. Wuryanto. 2005. Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IIC SMP N 13

Semarang pada Konsep Sistem Transportasi dengan Menggunakan Model Jigsaw. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Page 73: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Semarang Mata Pelajaran : SAINS (Biologi) Kelas / Semester : VII/2 (Genap) Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan

upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatsi pencemaran dan kerusakan lingkngan.

Strategi Pembelajaran Penilaian Kompetensi Dasar

Materi Pokok Tatap Muka Pengalaman

Belajar

Indikator Jenis

Tagihan Bentuk Tagihan

Contoh Instrumen

Alokasi Waktu

Sumber, alat, dan bahan

Mendiskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan / praktikum

Pengaruh manusia di dalam ekosistem * Penebangan

hutan * Pencemaran

udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara

* Upaya mengatasi dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan

* Kegiatan berwawasan lingkungan

* Praktikum , memfasilitasi percobaan erosi, pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara

* Diskusi penebangan hutan, pencemaran udara, air, tanah, dan suara serta upaya mengatasinya

* Kegiatan berwawasan lingkungan

* Melakukan percobaan erosi, dan pencemaran (udara, air, tanah, dan suara).

* Mendiskusikan secara berkelompok tentang penebangan hutan, pencemaran (udara, air, tanah, dan suara) dan upaya mengatasinya.

* Melakukan kegiatan berwawasan lingkungan

* Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan dan upaya mengatasinya.

* Menjelaskan pengaruh pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya.

* Tes

* Non tes

* Lembar kerja siswa

* Uraian

* Portofolio

* Performance

* Sebutkan zat pencemar udara? bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan?

* Laporan hasil praktikum, lembar hasil diskusi, analisis artikel / jurnal lingkungan

* Diskusikan penyebab pencemaran lingkungan?

10 JP Buku siswa dari PEMKOT, LKS Alat dan Bahan: 1. Kertas pH

Universal 2. Air

selokan, air sumur

3. Ikan, detergen, dll sesuai di LKS

Page 74: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

2

Page 75: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

63

Lampiran 2. Rencana Pembelajaran Siklus I

RENCANA PEMBELAJARAN I

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Materi Pokok : Pengelolaan Lingkungan Bidang Studi : Pengetahuan Alam/ Biologi Kelas/ Semester : VII/ 2 Waktu : 2 x 45 menit/ 2 JP Sekolah : SMP NEGERI 6 SEMARANG A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan atau percobaan.

B. Indikator 1. Produk

a. Siswa dapat menjelaskan penyebab pencemaran udara. b. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap

lingkungan. c. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penebangan hutan terhadap

lingkungan. d. Siswa dapat menjelaskan upaya mengatasi kerusakan lingkungan dan

pencemaran udara. 2. Proses

a. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab pencemaran udara. b. Siswa mampu memprediksi pengaruh pencemaran udara terhadap

lingkungan dan makhluk hidup. c. Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh penebangan hutan terhadap

lingkungan. d. Siswa mampu mengusulkan upaya mengatasi kerusakan hutan dan

pencemaran udara. 3. Ketrampilan Sosial

a. Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. b. Siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan aktif. c. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

Page 76: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

64

d. Siswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

C. Model pembelajaran/Strategi Belajar Model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

D. Sumber Pembelajaran 1. Buku pegangan siswa dari PEMKOT Bab 6 Pengeleloan lingkungan 2. Buku Sains Biologi jilid 1 terbitan Erlangga, Istamar Syamsuri 3. Buku Sains Biologi SMP Kelas VII Semester 2 Penerbit Erlangga,

Sumarwan dkk 4. Lembar kerja siswa (LKS 01- 05)

E. Media/ Alat/ Bahan 1. Beaker glass 7. Mikroskop

2. Kaleng persegi 8. Dua kaca benda dan penutup 3. Gelas ukur 9. Minyak goreng dan tali 4. Penyiram untuk membuat hujan buatan 10. Gambar kerusakan hutan 5. Dua gelas penampung 11. Gambar pencemaran hutan 6. Tanah berumput dan tidak berumput

F. Skenario Pembelajaran I. Pendahuluan (15 menit) 1. Guru menyiapkan alat-alat dan bahan untuk praktikum pada proses

pembelajaran. 2. Guru menanyakan kepada siswa bagaimana kondisi hutan dan lingkungan di

sekitar rumah mereka. 3. Guru menanggapi dan menghubungkan permasalahan yang disampaikan

siswa dengan materi yang akan dipelajari. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok. (Fase 1) 5. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan cara mengajukan

pertanyaan. (Fase 1) II. Kegiatan Inti (65 menit):

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok asal. Setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, tiap siswa diberi nomor urut sesuai dengan absen. (Fase 2:5 menit)

2. Guru memberikan LKS,dimana setiap siswa dalam anggota kelompok memperoleh LKS yang berbeda-beda. (Fase 3:5menit)

3. Siswa dari kelompok asal yang memperoleh LKS yang sama, selanjutnya berkumpul dengan anggota kelompok lain guna membentuk kelompok gabungan (kelompok ahli) dan memberi kesempatan untuk bertanya jika kurang jelas dalam LKS. (10 menit)

Page 77: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

65

4. Dalam kelompok ahli mereka melakukan kegiatan/praktikum sesuai pentunjuk LKS dan mendiskusikan hasil praktikum dan membuat kesimpulan. (Fase 4: 45 menit)

III. Penutup (10 menit): 1. Guru memberikan tugas rumah untuk mencari artikel tentang penebangan

hutan dan pencemaaran udara. 2. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi pelajaran yang telah

disampaikan dan membuat repleksi diri (penilaian diri) terhadap penguasaan materi yang baru saja disampaikan.

G. Penilaian - Keaktifan/aktivitas siswa selama proses pembelajaran - Laporan praktikum. - Ringkasan materi dan repleksi diri (penilaian diri).

Mengetahui,

Semarang, …………2006 Guru Biologi Peneliti Mardiyanti Pujiastuti, A.Md., S.H. Fajar

Page 78: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

66

RENCANA PEMBELAJARAN II

Standar Kompetensi :Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Materi Pokok : Pengelolaan Lingkungan Bidang Studi : Pengetahuan Alam/ Biologi Kelas/ Semester : VII/ 2 Waktu : 2 x 45 menit/ 2 JP Sekolah : SMP NEGERI 6 SEMARANG A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan atau percobaan.

B. Indikator 1. Produk

a. Siswa dapat menjelaskan penyebab pencemaran udara. b. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap

lingkungan c. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penebangan hutan terhadap

lingkungan. d. Siswa dapat menjelaskan upaya mengatasi kerusakan lingkungan dan

pencemaran udara. 2. Proses

a. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab pencemaran udara. b. Siswa mampu memprediksi pengaruh pencemaran udara terhadap

lingkungan dan makluk hidup. c. Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh kerusakan hutan terhadap

lingkungan. d. Siswa mampu mengusulkan upaya mengatasi kerusakan lingkungan dan

pencemaran udara. 3. Ketrampilan Sosial

a. Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. b. Siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan aktif. c. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. d. Siswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang

diberikan. C. Model pembelajaran/Strategi Belajar

Model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

D. Sumber Pembelajaran 1.Buku pegangan siswa dari PEMKOT Bab 6 Pengeleloan lingkungan 2. Buku Sains Biologi jilid 1 terbitan Erlangga, Istamar Syamsuri

Page 79: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

67

3. Buku Sains Biologi SMP Kelas VII Semester 2 Penerbit Erlangga, Sumarwan dkk

4. Lembar kerja siswa (LKS 01-05) E. Media/ Alat/ Bahan

1. Gambar kerusakan hutan. 2. Gambar pencemaran hutan. 3. Hasil kerja siswa pada pertemuan sebelumnya.

F. Skenario Pembelajaran I. Pendahuluan (10 menit)

1. Guru melakukan apresiasi tentang kegiatan pembelajaran pada pertemuan minggu lalu.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok . (Fase 1) 3. Memberi motivasi siswa belajar dengan mengajukan pertanyaan. (Fase 1)

II. Kegiatan Inti (70 menit): 1. Hasil praktikum dan diskusi hasil praktikum, setiap anggota kelompok ahli

harus kembali ke kelompok asalnya. Anggota kelompok ahli dengan materi yang dikuasainya memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya. (25 menit)

2. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan hasil praktikum dan diskusi kelas. (20 menit)

3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan secara acak kepada siswa dengan menyebutkan nomornya. Diadakan tes individual. (Fase 5: 20 menit)

4. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya memperoleh nilai tertinggi dengan menuliskan pada papan prestasi di depan kelas. (Fase 6: 5 menit)

III. Penutup (10 menit): 1. Guru memberikan tugas rumah untuk membuat poster tentang penebangan

hutan dan pencemaaran udara. 2. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi pelajaran yang telah

disampaikan dan membuat repleksi diri (penilaian diri) terhadap penguasaan materi yang baru saja disampaikan.

G. Penilaian - Keaktifan/aktivitas siswa selama proses pembelajaran. - Laporan praktikum. - Karya siswa. - Tes tertulis. - Ringkasan materi dan repleksi diri (penilaian diri).

Mengetahui, Semarang, …………2006

Guru Biologi Peneliti Mardiyanti Pujiastuti, A.Md., S.H. Fajar

Page 80: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

68

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01) KONSEKUENSI PENEBANGAN HUTAN

A. Tujuan Mencari tahu bagaimana pengaruh penebangan hutan terhadap

lingkungan seperti tanah longsor, banjir dan erosi. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan.

B. Alat dan Bahan 1. Dua buah kotak persegi 4. Tanah tak berumput 2. Tanah berumput lebat 5. Dua buah gelas penampung 3. Dua buah penyiram 6. Gelas ukur 1000 ml

C. Cara Kerja 1. Susunlah perangkat percobaan seperti gambar berikut ini

A B

2. Siramlah perangkat percobaan A dan B dengan volume air yang sama, misalnya 500 ml

3. Tampunglah hasil siraman perangkat percobaan A dan B. Amati keadaan tampungan dan ukurlah volume air masing-masing perangkat!

4. Catatlah hasil pengamatan dalam tabel

Tabel Hasi l Pengamatan Hasil percobaan Peralatan Awal

percobaan I II III Rata-rata

Volume air Perangkat A (tanah berumput) Kondisi air

Volume air Perangkat B (tanah gundul) Kondisi air

Pertanyaan 1. Apa yang menyebabkan perbedaan data pada tabel pengamatan? 2. Dari percobaan tersebut, apa akibat dari penebangan hutan sehingga terjadi

kerusakan hutan bagi lingkungan? 3. Berdasarkan percobaan tersebut diskusikan di bawah ini yaitu:

a. Jelaskan kaitan kerusakan hutan dengan pendangkalan sungai? b. Bagaimana terjadinya banjir karena kerusakan hutan? c. Bagaimana terjadinya tanah longsor akibat kerusakan hutan?

4. Bagaimana upaya penanggulangan kerusakan hutan akibat penebangan hutan secara liar?

5. Buatlah kesimpulan kelompokmu dari hasil praktikum tersebut!

Page 81: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

69

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02) KONSEKUENSI PENEBANGAN HUTAN

Diskusikan bersama dengan anggota kelompokmu, pertanyaan berikut ini. Perhatikan gambar dibawah ini akibat kerusakan hutan terhadap kehidupan makhluk hidup (keanekaragaman hayati).

1. Apa penyebab kerusakan hutan di Indonesia ? 2. Bagimana dampak kerusakan hutan terhadap keanekaragaman hayati di hutan? 3. Bagaimana upaya menangani penurunan keanekaragaman flora dan fauna akibat

penebangan hutan secara liar? 4. Letak Indonesia di daerah tropis mempunyai kawasan hutan dan terumbu karang

yang luas. Terumbu karang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, demikian juga halnya dengan kawasan hutan. Hutan merupakan kawasan yang sangat berpotensi baik untuk keseimbangan alam maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya kebutuhan akan sumber daya energi. Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya energi tersebut, tekanan-tekanan dari manusia membuat hutan dieksploitasi secara besar-besaran dan akumulasinya telah melampaui batas ekologi yang dibutuhkan hutan untuk memulihkan dirinya. Hilangnya hutan mengakibatkan semakin besar tingkat erosi dan semakin tinggi kandungan lumpur dalam airsungai. Lumpur ini secara perlahan namun pasti akan terbawa oleh aliran air sungai ke laut, dimana di kawasan tersebut ekosistem terumbu karang berada. Lumpur-lumpur tersebut akan menutupi terumbu karang, sehingga terumbu karang tidak lagi mendapat cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Selain tumpukan lumpur, limbah-limbah industri dan limbah rumah tanggapun akan terbawa hanyut ke lautan yang menyebabkan terumbu karang tidak dapat berkembang dan mati. a) penyebab terumbu karang tidak dapat berkembang biak dan mati? b) Bagaimana upaya untuk mengatasi agar terumbuk karang tidak mati?

Kira-kira 2,47 m2 hutan menjadi gundul tiap menitnya, setidaknya 4200 hektar hutan tropis hilang tiap tahun.

Tidak kelihatan lagi tumbuhan yang hijau dan hewan yang riang gembira.

Page 82: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

70

5. Perhatikan gambar di bawah ini. Pengabaian masyarakat

terhadap fungsi hutan sebagai ‘paru-paru’ dunia menimbulkan dampak global yang sungguh-sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak? Sebab kerusakan hutan hujan tropis Indonesia yang termasuk terluas di dunia itu, iklim dan suhu bumi akan bergerak di antara titik-titik ekstrem, zat seantero dunia.

Badai global tersebut dipicu dari ketiadaan ‘media alamiah’

(hutan) yang bisa menyerap gas karbon dioksida. Sehingga, jumlah karbon menjadi tidak seimbang, dan gas karbon dioksida pada atmosfirpun tidak bisa dikonversi menjadi gas oksigen yang mencukupi bagi bumi. Karena sifat gas karbon yang bisa mengurung panas (seperti rumah kaca), maka suhu atmosfer terus naik sampai ke titik panas yang ekstrim. Terjadilah pergeseran arus gelombang panas dari laut yang kemudian memicu terjadinya perubahan tekanan, kemudian akan menimbulkan angin besar (badai). Tak hanya sampai disitu, kenaikan suhu atmosfir bumi itupun bisa menimbulkan banjir besar di berbagai kawasan, karena suhu di kutub ataupun salju abadi ayang meliputi puncak-puncak gunung tersebut terus mancair.

a) Apakah yang dibahas dalam bacaan tersebut di atas? b) Bagaimana usaha untuk mengatasinya?

6. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 83: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

71

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03) PENCEMARAN UDARA

A. Tujuan

Mencari tahu udara yang bersih dengan mengetahui perbedaan polutan udara bebas dan polutan dari buangan knalpot. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk ikut menjaga kebersihan udara dan tidak menimbulkan polusi udara.

B. Alat dan Bahan 1. Mikroskop/lup 4. Minyak goreng 2. Dua kaca benda dan penutup 5. Kaca penutup 3. Tali untuk mengikat 6. Pipet

C. Cara Kerja 1. Olesi tiap-tiap kaca benda dengan minyak goreng. 2. Kaca benda I : letakkan di jendela atau dekat pintu kelas selama 10-15 menit. 3. Kaca benda II : ikat dengan tali dan gantungkan dekat knalpot sepeda motor

atau mobil yang sedang dinyalakan, tunggu beberapa saat, kemudian mobil / motor dimatikan. Catatan : jangan terlalu dekat dengan knalpot panas dan mengeluarkan racun.

4. Perhatikan udara yang keluar dari knalpot. 5. Setelah itu tutuplah masing-masing kaca benda dengan kaca penutup. 6. Amati kaca benda tersebut dengan mikroskop. 7. Catatlah hasilnya pada tabel.

Tabel Hasil Pengamatan No. Komponen udara Kaca I (*) Kaca II (*) 1. Debu 2. Karbon 3. Uap air 4. Abu bekas pembakaran 5. Asap

(*) diisi dengan: : Tidak ada ++ : Cukup banyak + : Ada sedikit +++ : Banyak Pertanyaan 1. Udara mana yang baik untuk kehidupan manusia? 2. Apakah sama partikel yang terdapat pada buangan knalpot dengan udara bebas? 3. Prediksikan zat atau gas apa saja yang terdapat dalam asap knalpot! 4. Apa akibatnya zat-zat atau gas yang terdapat pada asap knalpot bagi

lingkungan? 5. Setelah melakukan pengamatan, apa yang dimaksud dengan pencemaran

(polusi) udara? 6. Sebutkan sumber pencemar udara yang lain! 7. Buatlah Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 84: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

72

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 04) PENCEMARAN UDARA

Diskusikan dalam kelompokmu pertanyaan berikut. Perhatikan gambar skematis di bawah ini dengan seksama!

Pertanyaan 1. Sebutkan zat penyebab pencemaran udara pada gambar di atas! 2. Proses apa yang ditunjukan gambar skematis tersebut? 3. Jelasakan proses yang terjadi pada gembar skematis tersebut! 4. Sebutkan dampak dari proses tersebut bagi lingkungan dan makhluk hidup! 5. Bagaimana cara mengatasi akibat pencemaran udara yang mengakibatkan

seperti ditunjukan gambar tersebut? 6. Buatlah kesimpulan dari diskusi kelompokmu!

Page 85: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

73

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 05) PENCEMARAN UDARA

Perhatikan gambar di bawah dan diskusikan dalam kelompokmu.

Gambar 2

1. Sebutkan zat yang menyebabkan pencemaran udara pada gambar di atas! 2. Perhatikan dan jelaskan proses yang terjadi pada gambar ke satu (1) dan

sebutkan dampaknya bagi lingkungan hidup? 3. Perhatikan dan jelaskan proses yang terjadi pada gambar ke dua (2) dan

sebutkan dampaknya bagi lingkungan hidup? 4. Bagaimana upaya penanggulangan terjadinya efek rumah kaca? 5. Bagaimana upaya mengurangi terjadinya kerusakan lapisan ozon ? 6. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!

Gambar 1

Bumi

atmosfer

Sebagian energi dipancarkan ke angkasa

Cahaya matahari

Sebagian panas dipantulkan kembali ke bumi

Page 86: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

74

Lampiran 3. Rencana Pembelajaran Siklus II

RENCANA PEMBELAJARAN I

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling

ketergantungan antar komponen serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Materi Pokok : Pengelolaan Lingkungan Bidang Studi : Pengetahuan Alam/ Biologi Kelas/ Semester : VII/ 2 Waktu : 2 x 45 menit/ 2 JP Sekolah : SMP NEGERI 6 SEMARANG A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan atau percobaan.

B. Indikator 1. Produk

a. Siswa dapat menjelaskan penyebab pencemaran air dan tanah. b. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran air, dan tanah terhadap

lingkungan dan makhluk hidup. c. Siswa dapat menjelaskan upaya mengatasi pencemaran air dan tanah.

2. Proses a. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab dan pengaruh pencemaran air,

dan tanah terhadap lingkungan dan makhluk hidup. b. Siswa mampu mengusulkan upaya mengatasi pencemaran air dan tanah.

3. Ketrampilan Sosial a. Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. b. Siswa aktif di dalam proses pembelajaran. c. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. d. Siswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang

diberikan. C. Model pembelajaran/Strategi Belajar

Model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

D. Sumber Pembelajaran 1.Buku pegangan siswa dari PEMKOT Bab 6 Pengeleloan lingkungan 2. Buku Sains Biologi jilid 1 terbitan Erlangga, Istamar Syamsuri 3. Buku Sains Biologi SMP Kelas VII Semester 2 Penerbit Erlangga,

Sumarwan dkk 4. Lembar Kerja siswa (LKS 01-05)

E. Media/ Alat/ Bahan a. Beaker glass e. Ikan Mas atau ikan lele

Page 87: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

75

b. Air sumur dan air selokan. f. Indikator pH, Termometer air c. Mikroskop. Gelas ukur, g. dan sesuai dengan di LKS d. Air sumur, air detergen 5% dan 2,5%

F. Skenario Pembelajaran I. Pendahuluan (15 menit)

1. Guru menanyakan kepada siswa bagaimana kondisi lingkungan disekitar rumah mereka.

2. Guru menanggapi dan menghubungkan permasalahan yang disampaikan siswa dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok .(fase 1) 4. memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan cara.(fase 1)

II. Kegiatan Inti (65 menit): 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok asal. Setiap kelompok

beranggotakan 3-5 siswa, tiap siswa diberi nomor urut sesuai dengan absen.(fase 2:5 menit)

2. Guru memberikan LKS atau LDS, dimana setiap siswa dalam anggota kelompok memperoleh LKS atau LDS yang berbeda-beda.(fase 3:5menit)

3. Siswa dari kelompok asal yang memperoleh LKS atau LDS yang sama, selanjutnya berkumpul dengan anggota kelompok lain guna membentuk kelompok gabungan (kelompok ahli) dan memberi kesempatan untuk bertanya jika kurang jelas dalam LKS atau LDS.(10 menit)

4. Dalam kelompok ahli mereka melakukan diskusi/praktikum sesuai pentunjuk LKS atau LDS. Membuat kesimpulan dan menyerahkan kepada guru.(fase 4: 35 menit)

5. Diadakan kuis untuk mengecek pemahaman siawa. (10 menit) III. Penutup (10 menit):

1. Guru memberikan tugas rumah untuk mencari artikel tentang penebangan hutan dan pencemaaran lingkungan sesuai dengan tugas pada kelompok ahli.

2. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi pelajaran yang telah disampaikan dan membuat repleksi diri (penilaian diri) terhadap penguasaan materi yang baru saja disampaikan.

Penilaian - Keaktifan/aktivitas siswa selama proses pembelajaran. - Laporan praktikum atau hasil diskusi. - Ringkasan materi dan repleksi diri (penilaian diri).

Mengetahui,

Semarang, …………2006 Guru Biologi Peneliti

Mardiyanti Pujiastuti, A.Md., S.H. Fajar

Page 88: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

76

RENCANA PEMBELAJARAN II

Standar Kompetensi : 4. Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Materi Pokok : Pengelolaan Lingkungan Bidang Studi : Pengetahuan Alam/ Biologi Kelas/ Semester : VII/ 2 Waktu : 2 x 45 menit/ 2 JP Sekolah : SMP NEGERI 6 SEMARANG A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan atau percobaan.

B. Indikator 1. Produk

a. Siswa dapat menjelaskan penyebab pencemaaran air, dan tanah. b. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran air dan tanah terhadap

lingkungan dan makhluk hidup. c. Siswa dapat menjelaskan upaya mengatasi pencemaran air dan tanah.

2. proses a. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab dan pengaruh pencemaran air dan

tanah terhadap lingkungan dan makhluk hidup. b. Siswa mampu mengusulkan upaya mengatasi pencemaran air dan tanah.

3. Ketrampilan Sosial a. Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. b. Siswa aktif di dalam proses pembelajaran. c. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. d. Siswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang

diberikan. C. Model pembelajaran/Strategi Belajar

Model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

D. Sumber Pembelajaran 1.Buku pegangan siswa dari PEMKOT Bab 6 Pengeleloan lingkungan 2. Buku Sains Biologi jilid 1 terbitan Erlangga, Istamar Syamsuri 3. Buku Sains Biologi SMP Kelas VII Semester 2 Penerbit Erlangga,

Sumarwan dkk 4. LKS (Lembar Kerja siswa)

E. Media/ Alat/ Bahan a. Beaker glass e. Ikan Mas atau ikan lele b. Air sumur dan air selokan. f. Indikator pH, Termometer air c. Mikroskop dan gelas ukur. g. dan sesuai dengan di LKS

Page 89: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

77

d. Air sumur, air detergen 5% dan 2,5% F. Skenario Pembelajaran

I. Pendahuluan (15 menit) 1. Guru melakukan apersepsi terhadap pembelajaran minggu kemarin. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok .(fase 1) 3. memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan cara.(fase 1)

II. Kegiatan Inti (65 nmenit): 1. Pada pertemuan kemarin, Setelah selesai praktikum atau diskus kelompok,

setiap anggota kelompok ahli harus kembali ke kelompok asalnya. Anggota kelompok ahli dengan materi yang dikuasainya memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya.(25 menit)

2. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan hasil praktikum dan diskusi.(10 menit)

3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan secara acak kepada siswa dengan menyebutkan nomornya. Diadakan tes individual.(fase 5:30 menit)

4. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya memperoleh nilai tertinggi.(fase 6:10 menit)

III. Penutup (10 menit): 1. Guru memberikan tugas rumah untuk membuat karya seperti poster atau

kerajinan tangan mendaurulang sampah. 2. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi pelajaran yang telah

disampaikan dan membuat repleksi diri (penilaian diri) terhadap penguasaan materi yang baru saja disampaikan.

Penilaian

- Keaktifan/aktivitas siswa selama proses pembelajaran. - Laporan praktikum. - Tes tertulis. - Ringkasan materi dan repleksi diri (penilaian diri).

Mengetahui, Semarang, …………2006

Guru Biologi Peneliti

Mardiyanti Pujiastuti, A.Md., S.H. Fajar

Page 90: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

78

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01) MENCARI AIR BERSIH DAN TERCEMAR

A. TUJUAN Mengetahui air yang bersih dan cirinya serta air tercemar dan cirinya. Zat

atau bahan yang menyebabkan pencemaran air. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya air dalam kehidupan sehingga ikut serta menjaga kebersihan air.

A. ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 5. Kaca benda dan kaca penutup 2. Ember 6. Beaker glass 3. Air selokan 7. Air sumur (ledeng) 4. Termometer air 8. Kertas indikator universal

C. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Siswa pergi ke depan sekolah untuk mengambil air selokan. 3. Siswa mengambil air sumur (ledeng). 4. Amati kondisi fisik (warna, bau, kekeruhan, rasa) air dari kedua sumber

yaitu air selokan dan air sumur. 5. Ukurlah suhu dan pH dari kedua air tersebut. 6. Teteskan air selokan pada kaca benda lalu tutup dengan kaca penutup, amati

di bawah mikroskop. 7. Teteskan air sumur pada kaca benda dan tutp dengan kaca penutup, lalu

amati di bawah mikroskop. 8. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini.

Tabel Hasil Pengamatan No. Komponen Air Sumur Air Selokan 1. Suhu 2. PH 3. 4. 5.

PERTANYAAN

1. Apa yang menyebabkan perbedaan kondisi air tersebut? 2. Dari kedua macam air tersebut, air mana yang mengalami pencemaran air

dan yang baik untuk kebutuhan hidup makhluk hidup? 3. Sebutkan kriteria(ciri-ciri) air tercemar? 4. Prediksikan zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran air selokan? 5. Bagaimana upaya mengatasi pencemaran air yang terjadi di selokan? 6. Setelah melakukan pengamatan, Apakah yang dimaksud pencemaran air? 7. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 91: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

79

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02) PENCEMARAN AIR

A. Tujuan Mengetahui pengaruh zat pencemar air sabun terhadap kehidupan hewan

air. Upaya untuk mengatasinya pencemaran air akibat air sabun. Meningkatkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah dan limbah ke sungai sehingga tidak terjadi pencemaran air.

B. Alat dan Bahan 1. Dua buah beaker glass 1000 ml. 2. 2 ekor ikan mas/ikan lele. 3. Termometer air. 4. Air detergen kosentrasi 5% dan 2,5%. 5. Pipet dan gelas ukur.

C. Cara Kerja 1. Beri nomor 1, 2 pada gelas kimia. 2. Isilah gelas kimia pada nomor 1dengan air detergen 5%, nomor 2 dengan air

detergen 2,5%, masing-masing 800 ml. 3. Pada masing-masing beaker glass masukan seekor ikan mas, pada waktu

bersamaan. 4. Amatilah perilaku dan kondisi ikan (membuka menutup operkulum(tutup

insang) ikan, kesimbangan tubuh, ketahanan dan keadaan fisik). Tabel Pengamatan:

Kondisi ikan mas pada menit ke

Air detergen dengan kosentrasi 5%

Air detergen dengan kosentrasi 2,5%

5

10

15

20

25

30 PERTANYAAN: 1. Bagimana keadan ikan mas setelah 3 menit pada air detergen kosentrasi 5% dan

2,5%? 2. Pada menit ke berapa ikan mas mati dalam air detergen kosentrasi 5% dan

2,5%? Berikan alasanmu terhadap kematian ikan mas! 3. Apa yang terjadi jika air detergen di buang ke sungai/badan air yang lain? 4. Usaha apa yang dilakukan supaya air detergen dari limbah rumahtangga tidak

mencemari sungai?

Page 92: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

80

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03) PENCEMARAN AIR

Diskusikan dalam kelompokmu pertanyaan berikut. 1. Pertanian menggunakan peptisida (DDT) dalam membunuh hama atau penyakit

tanaman, penggunaan peptisida yang berlebih dan sisanya mengalir ke sungai/badan air.

a. Jelaskan proses akumulasi DDT pada makhluk hidup dan akibatnya bagi

manusia? b. Disebut apa kejadian akumulasi DDT pada makhluk hidup? c. Bagaimana upaya menanggulangi supaya tidak terjadi akumulasi DDT?

2. Jelaskan gambar di bawah ini yang merupakan akibat pencemran air!

Diskusikan pertanyaan berikut: a. Disebut apa sungai yang tertutup oleh alga akibat pertumbuhan yang

berlebihan? b. Apa yang terjadi pada ekosistem air jika sungai tertutup oleh pertumbuhan

alga? c. Apa yang terjadi pencemaran terhadap kehidupan bayi?

Petani mengunakan pestisida

Burung pemakan ikan (kadar DDT 1575 kali dari air)

Fitoplakton (kadar DDT 145 kali dari air

Zooplakton (kadar DDT 270 kalidari air)

Ikan kecil (kadar 525 kali dari air)

Ikan besar (kadar DDT 985 kali dari air)

Limbah organik, Pupuk, kotoran berupa fosfat dan nitrat(NO3)

NO3 dalam air minum

Bayi (3 bulan) gangguan sistem peredaran darah Jumlah ikan

menurun

Page 93: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

81

3. Ceritakan gambar dibawah ini! Apa dampak terhadap lingkungan dan bagaimana upaya penanggulangannya?

4. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 94: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

82

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 04) Mencari dan Menganalisis ‘ Harta Karun” Sampah

A. Tujuan

Mengetahui zat, bahan atau energi yang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Menumbuhkan kesadaran pada diri siswa untuk ikut menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya sehingga tidak menimbulkan pencemaran tanah.

B. Alat dan Bahan : 1. Sapu lidi 4. Sampah organik dan anorganik. 2. Kantong plastik /karung 5. Timbangan 3. Tanah 6. Tali pengikat

C. Cara Kerja : 1. Kumpulkan sampah-sampah dari lokasi yang telah ditentukan. 2. Masukkan sampah ke kantong plastik. 3. Pilihlah sampah menjadi dua, organik dan anorganik 4. Timbanglah berat masing-masing sampah tersebut.

Bila berat sampah yang ditemukan setiap hari adalah sama, maka berapa berat sampah dalam 1 bulan ataupun 1 tahun?

5. Catatlah data yang kamu peroleh dalam tabel pengamatan. Buatlah grafik dari data yang kamu peroleh.

6. Untuk minggu depan : masukan sampah tersebut pada pada plastik dicampur dengan tanah dan ikat rapat-rapat. Sampah organik dan sampah anorganik pada plastik yang berbeda.

Tabel Pengamatan

Lokasi:……….. Golongan sampah

Berat sehari (kg) Berat sebulan (kg)

Berat setahun (kg)

Organik Anorganik Jumlah

Pertanyaan 1. Buatlah grafik dari tabel pengamtan yang kamu peroleh! 2. Apa saja komponen sampah organik dan sampah anorganik? 3. Apa pengaruh sampah-sampah tersebut terhadap tanah? 4. Setelah melakukan kegiatan, apa yang dimaksud pencemaran tanah? 5. Bagaimana usahamu untuk mengurangi jumlah sampah yang ada: a) di rumah;

b) di lingkungan sekolah; c) di lingkungan sekitar. 6. Buatlah kesimpulan dari hasil kerja kelompokmu!

Page 95: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

83

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 05) PENCEMARAN TANAH

Diskusikan dalam kelompokmu pertanyaan berikut. 1. Amati hasil pekerjan minggu lalu yaitu sampah dicampurkan dengan tanah.

Catatlah hasil pengamatanmu. a. bagimana kondisi tanah dengan sampah organik dan tanah dengan sampah

anorganik? b. Adakah perbedaan kedua jenis tanah tersebut? Mengapa hal ini terjadi?

2. Dengan melihat gambar di bawah ini. Apa yang terjadi jika sampah tidak dibuang dengan benar?

3. Perhatikan grafik di bawah ini. Jelaskan kaitannya dengan pencemaran tanah!

4. Perhatikan dengan seksama gambar berikut:

a. Ceritakan gambar diatas kaitannya derngan pencemaran tanah! b. Usaha apa yang dilakukan di TPA supaya sampah tidak meluas

mencemari tanah? 5. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!

Page 96: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

84

Lampiran 4. Rencana Pembelajaran Siklus III

RENCANA PEMBELAJARAN I

Standar Kompetensi : 4. Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Materi Pokok : Pengelolaan Lingkungan Bidang Studi : Pengetahuan Alam/Biologi Kelas/ Semester : VII/ 2 Waktu : 2 x 45 menit/ 2 JP Sekolah : SMP NEGERI 6 SEMARANG A. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis, laporan pengamatan atau percobaan.

B. Indikator 1. Produk

a. Siswa mampu menjelaskan sumber pencemaran suara. b. Siswa mampu menjelaskan pengaruh pencemaaran suara terhadap

lingkungan dan makhluk hidup serta cara mengatasinya. 2. Proses

a. Siswa mampu mendeteksi sumber pencemaran suara. b. Siswa mampu mencari dan mendeteksi pengaruh pencemaran suara

terhadap lingkungan dan cara mengatasinya. 3. Ketrampilan Sosial

a. Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. b. Siswa aktif di dalam proses pembelajaran. c. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. d. Siswa mempunyai tanggungjawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

C. Model pembelajaran/Strategi Belajar Model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan JAS

D. Sumber Pembelajaran 1. Buku pegangan siswa dari PEMKOT Bab 6 Pengeleloan lingkungan 2. Buku Sains Biologi jilid 1 terbitan Erlangga, Istamar Syamsuri 3. Buku Sains Biologi SMP VII Semester 2 Penerbit Erlangga, Sumarwan dkk 4. LKS (Lembar Kerja Siswa)

E. Media/ Alat/ Bahan 1. Gambar tentang pencemaran suara. 2. Sound Levelmeter (alat ukur suara). 3. Suara gaduh kelas.

E. Skenario Pembelajaran I. Pendahuluan (10 menit) 1. Guru menanyakan kepada siswa bagaimana kondisi lingkungan disekitar

rumah mereka.

Page 97: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

85

2. Guru menanggapi dan menghubungkan permasalahan yang disampaikan siswa dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok .(fase 1) 4. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan cara.(fase 1)

II. Kegiatan Inti (75 menit): 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok asal. Setiap kelompok

beranggotakan 3-5 siswa, tiap siswa diberi nomor urut sesuai dengan absen.(fase 2: 2,5 menit)

2. Guru memberikan LDS, dimana setiap siswa dalam anggota kelompok memperoleh LDS yang berbeda-beda.(fase 3: 2,5menit)

3. Siswa dari kelompok asal yang memperoleh LDS yang sama, selanjutnya berkumpul dengan anggota kelompok lain guna membentuk kelompok gabungan (kelompok ahli) dan memberi kesempatan untuk bertanya jika kurang jelas dalam LKS atau LDS.(5 menit)

4. Dalam kelompok ahli mereka melakukan diskusi sesuai LDS.(fase 4: 15 menit)

5. Setelah selesai diskus kelompok, setiap anggota kelompok ahli harus kembali ke kelompok asalnya. Anggota kelompok ahli dengan materi yang dikuasainya memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya.(25 menit)

6. Guru memberikan kuis dan tes individual kepada siswa.(fase 5:20 menit) 7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang anggotanya

memperoleh nilai tertinggi dengan menuliskan pada papan prestasi di depan kelas.(fase 6:5 menit)

III. Penutup (5 menit): 1. Guru memberikan tugas rumah untuk mencari artikel tentang penebangan

hutan dan pencemaaran lingkungan sesuai dengan tugas pada kelompok ahli.

2. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi pelajaran yang telah disampaikan dan membuat repleksi diri (penilaian diri) terhadap penguasaan materi yang baru saja disampaikan.

G. Penilaian - Keaktifan/aktivitas siswa selama proses pembelajaran. - Laporan praktikum atau hasil diskusi. - Tes tertulis. - Ringkasan materi dan repleksi diri (penilaian diri).

Mengetahui,

Semarang, …………2006 Guru Biologi Peneliti Mardiyanti Pujiastuti, A.Md., S.H. Fajar

Page 98: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

86

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01) IDENTIFIKASI SUARA NORMAL DAN SUARA BISING

A. Tujuan Siswa mengidentifikasi adanya pencemaran suara dan penyebab pencemaran suara pada lingkungan sekitar serta mengusulkan cara mengatasinya. Diharapkan ada peningkatan kesadaran pada diri siswa untuk berperan serta dalam mengurangi pencemaran suara di kehidupan sehari-hari.

A. Alat dan Bahan 1. Alat ukut bunyi (Sound Levelmeter) 4. Suara mesin (motor/mobil/diesel) 2. Suara percakapan 5. Suara di keramaian lalu lintas 3. Suara kelas gaduh

B. Cara Kerja 1. Ukurlah intensitas suara dengan alat sound levelmeter pada situasi

percakapan, kelas gaduh, suara mesin, dan keramian lalu lintas. 2. Ulangi percobaan tadi sebanyak 3 kali. 3. Catatlah hasil percobaan pada tabel pengamatan.

Tabel Pengamatan No. Situasi/suara Percobaan

I (dB) Percobaan

II (dB) Percobaan

III (dB) Rata-rata

(dB) 1. 2. 3. 4.

Pertanyaan

1. Pada ambang batas berapakah intensitas suara normal (tidak kebisingan)? 2. Dari hasil pengamatan pada tabel, adakah yang tergolong pencemaran suara?

Berikan alasan! 3. Setelah melakukan pengamatan, apakah yang dimaksud dengan pencemaran

suara? 4. Bagaimana usaha yang kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran suara

yang ada di lingkungan sekitarmu? 5. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 99: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

87

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02 ) PENCEMARAN SUARA

Perhatikan gambar yang menunjukan penyebab pencemaran suara.

Diskudikan pertanyaan berikukt ini. 1. Mengapa suara yang ditimbulkan pada gambar-gambar diatas termasuk

penyebab pencemaran suara? berikan alasanmu! 2. Apa yang kamu rasakan jika kamu mendengarkan suara yang ditunjukan pada

gambar di atas? 3. Usaha apa yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran suara pada gambar

diatas? Dari masing – masing penyebeb pencemaran suara. 4. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu!

Page 100: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

HASIL UJICOBA TES SIKLUS I Nomor Butir Soal No. Kode

siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y Y2

1 AA1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 361 2 AA2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 324 3 AA3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 289 4 AA4 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 256 5 AA5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16 256 6 AA6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 256 7 AA7 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 15 225 8 AA8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15 225 9 AA9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 14 196

10 AA10 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 169 11 BB1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 9 81 12 BB2 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 9 81 13 BB3 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 8 64 14 BB4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 8 64 15 BB5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64 16 BB6 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 7 49 17 BB7 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 7 49 18 BB8 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 36 19 BB9 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5 25 20 BB10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 5 25

∑X 12 11 11 11 12 11 12 13 12 10 11 12 10 12 11 12 11 13 12 12 231 3095 ∑X2 12 11 11 11 12 11 12 13 12 10 11 12 10 12 11 12 11 13 12 12 ∑XY 161 150 1.53 150 159 154 153 164 166 136 151 162 139 164 144 161 147 165 158 158

Validitas 0,49 0,49 0,56 0,49 0,45 0,57 0,32 0,31 0,61 0,44 0,52 0,52 0,51 0,56 0,37 0,49 0,43 0,34 0,43 0,43 Keterangan Vld Vld Vld Vld Vld Vld tdk tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld tdk Vld Vld tdk Vld Vld

Interprestasi r Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Rdh Rdh Tgi Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Rdh Ckp Ckp Rdh Ckp Ckp M 11,5 Vt 21,348 r11 0,812

Tk. Kesukaran 0,6 0,55 0,55 0,55 0,6 0,55 0,6 0,65 0,6 0,5 0,55 0,6 0,5 0,6 0,55 0,6 0,55 0,65 0,6 0,6 Kriteria Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg

PA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 0,7 0,8 0,8 0,7 0,9 0,7 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 PB 0,4 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,4 0,5 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,3 0,4 0,4 0,3 0,5 0,4 0,4

Daya Pembeda 0,4 0,5 0,5 0,5 0,4 0,5 0,4 0,3 0,6 0,4 0,5 0,4 0,4 0,6 0,3 0,4 0,5 0,3 0,4 0,4 Kriteria Ckp Bk Bk Bk Ckp Bk Ckp Ckp Bk Ckp Bk Ckp Ckp Bk Ckp Ckp Bk Ckp Ckp Ckp

Keterangan: Vld: valid Tdk: Tidak Valid Ckp: Cukup Rdh: Rendah Tgi: Tinggi Sdg: Sedang Bk: Baik Jlk: Jelek

Page 101: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

HASIL UJICOBA TES SIKLUS II

Nomor Butir Soal No.

Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Y Y2

1 AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289 2 AA1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256 3 AA2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256 4 AA3 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 225 5 AA4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 225 6 AA5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 15 225 7 AA6 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 196 8 AA7 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14 196 9 AA8 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 196 10 AA9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13 169 11 BB 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 9 81 12 BB1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9 81 13 BB2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 8 64 14 BB3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 8 64 15 BB4 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 49 16 BB5 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 7 49 17 BB6 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 6 36 18 BB7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6 36 19 BB8 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25 20 BB9 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

∑X 13 14 13 12 12 13 12 13 12 6 7 14 13 12 12 12 14 14 218 2734 ∑X2 13 14 13 12 12 13 12 13 12 6 7 14 13 12 12 12 14 14 ∑XY 153 164 162 149 146 155 150 166 154 82 92 177 165 158 158 156 171 176

Validitas 0.28 0,29 0,50 0,44 0,37 0,33 0,46 0,60 0,56 0,43 0,39 0,63 0,58 0,66 0,66 0,61 0,48 0,60 Keterangan Tdk Tdk Vld Vld Tdk Tdk Vld Vld Vld Vld Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld

Interprestasi r Rdh Rdh Ckp Ckp Rdh Rdh Ckp Tgi Ckp Ckp Rdh Tgi Ckp Tgi Tgi Tgi Ckp Tgi M 11

Vt 17,89 r11 0,761

Tk. Kesukaran 0,65 0,7 0,65 0,6 0,6 0,65 0,6 0,65 0,6 0,3 0,35 0,7 0,65 0,6 0,6 0,6 0,7 0,7 Kriteria Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Skr Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg

PA 0,8 0,8 0,9 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 0,9 0,5 0,5 1 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 PB 0,5 0,6 0,4 0,4 0,4 0,5 0,4 0,4 0,3 0,1 0,2 0,4 0,4 0,3 0,3 0,3 0,5 0,5

Daya Pembeda 0,3 0,2 0,5 0,4 0,4 0,3 0,4 0,5 0,6 0,4 0,3 0,6 0,5 0,6 0,6 0,6 0,4 0,4 Kriteria Ckp Jlk Bk Ckp Ckp Ckp Ckp Bk Bk Ckp Ckp Bk Bk Bk Bk Bk Ckp Ckp

Keterangan: Vld: valid Tdk: Tidak Valid Ckp: Cukup Rdh: Rendah Tgi: Tinggi Sdg: Sedang Bk: Baik Jlk: Jelek

Page 102: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

HASIL UJICOBA TES SIKLUS III

Nomor Butir Soal Y Y2 No. Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AA1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361 2 AA2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324 3 AA3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 289 4 AA4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289 5 AA5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 16 256 6 AA6 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 225 7 AA7 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 225 8 AA8 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 14 196 9 AA9 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 196

10 AA10 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169 11 BB1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 9 81 12 BB2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 9 81 13 BB3 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 8 64 14 BB4 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 8 64 15 BB5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 7 49 16 BB6 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49 17 BB7 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 6 36 18 BB8 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 36 19 BB9 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 5 25 20 BB10 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 5 25

∑X 13 10 13 8 13 13 10 12 10 7 12 11 10 11 11 10 12 14 14 14 228 3040 ∑X2 13 10 13 8 13 13 10 12 10 7 12 11 10 11 11 10 12 14 14 14 11,4 ∑XY 163 137 169 113 173 172 134 155 146 93 160 153 143 152 157 144 155 174 179 168

Validitas 0,33 0,49 0,46 0,47 0,55 0,53 0,43 0,40 0,68 0,30 0,50 0,59 0,62 0,57 0,68 0,64 0,40 0,34 0,45 0,20 Keterangan Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Tdk Vld Tdk

Interprestasi r Rdh Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Ckp Tgi Rdh Ckp Ckp Tgi Ckp Tgi Tgi Ckp Rdh Ckp Rdh

M 11,4 Vt 22,04 r11 0,819

Tk. kesukaran 0,65 0,5 0,65 0,4 0,65 0,65 0,5 0,6 0,5 0,35 0,6 0,55 0,5 0,55 0,55 0,5 0,6 0,7 0,7 0,7 Kriteria Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg Sdg

PA 0,8 0,7 0,8 0,6 0,9 0,9 0,7 0,8 0,8 0,5 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 0,8 0,8 0,9 0,9 0,8 PB 0,5 0,3 0,5 0,2 0,4 0,4 0,3 0,4 0,2 0,2 0,4 0,3 0,2 0,3 0,2 0,2 0,4 0,5 0,5 0,6

Daya Pembeda 0,3 0,4 0,3 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,6 0,3 0,4 0,5 0,6 0,5 0,7 0,6 0,4 0,4 0,4 0,2 Kriteria Ckp Ckp Ckp Ckp Bk Bk Ckp Ckp Bk Ckp Ckp Bk Bk Bk Bk Bk Ckp Ckp Ckp Jlk

Keterangan: Vld: valid Tdk: Tidak Valid Ckp: Cukup Rdh: Rendah Tgi: Tinggi Sdg: Sedang Bk: Baik Jlk: Jelek

Page 103: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil
Page 104: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

91

Lampiran 6. Perhitungan Validitas, Reliabillitas, Taraf Kesukaran dan Daya

Pembeda

Perhitungan Validitas Soal Siklus I

Rumus:

Kriteria:

Besarnya Nilai r Interprestasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah

Berikkut ini contoh perhitungan validitas soal pada butir No.1

No. Kode X Y X2 Y2 XY 1 AA1 1 19 1 361 19 2 AA2 1 18 1 324 18 3 AA3 1 17 1 289 17 4 AA4 1 16 1 256 16 5 AA5 0 16 0 256 0 6 AA6 1 16 1 256 16 7 AA7 1 15 1 225 15 8 AA8 1 15 1 225 15 9 AA9 1 14 1 196 14 10 AA10 0 13 0 169 0 11 BB1 0 9 0 81 0 12 BB2 1 9 1 81 9 13 BB3 0 8 0 64 0 14 BB4 1 8 1 64 8 15 BB5 0 8 0 64 0 16 BB6 1 7 1 49 7 17 BB7 1 7 1 49 7 18 BB8 0 6 0 36 0 19 BB9 0 5 0 25 0 20 BB10 0 5 0 25 0

∑X 12 231 12 3095 161

( )( )( )[ ] ( )[ ]2222xy

YYNXXN

YXXYNrΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Page 105: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

92

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:

( ) ( )4950

2313095201212202311216120

22,

....rxy =

−−

−=

Harga rxy terletak pada interval 0,400 – 0,600 maka interprestasi nilai rxy-nya

termasuk dalam kategori cukup.

Perhitungan Reliabillitas Instrumen Pada Siklus I

Rumus:

Keterangan:

M = Rata-rata skor total

k = jumlah butir tes

Vt = variasi skor total

Kriteria:

Besarnya Nilai r Interprestasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah

Dari tabel diketahui harga dari:

M = 11,5 Vt = 21,348 k = 20

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:

( ) 81203482120

511205111120

2011 ,

,,,r =⎟

⎞⎜⎝

⎛×

−−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−=

Karena harga r11 (0,812) terletak pada interval 0,800-1,000 maka interprestasi

nilai r11 termasuk dalam kategori tinggi.

( )⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −

−⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

−=

Vt.kMkM

kkr 1

111

Page 106: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

93

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Pada siklus I

Rumus:

JSBP =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar

JS = jumlah soal

Kriteria:

Interval P Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah

Kelompok Atas Kelompok Bawah No. Kode Skor No. Kode Skor

1 AA1 1 1 BB1 0 2 AA2 1 2 BB2 1 3 AA3 1 3 BB3 0 4 AA4 1 4 BB4 1 5 AA5 0 5 BB5 0 6 AA6 1 6 BB6 1 7 AA7 1 7 BB7 1 8 AA8 1 8 BB8 0 9 AA9 1 9 BB9 0 10 AA10 0 10 BB10 0

Jumlah 8 Jumlah 4 Berdasarkan tabel diatas diperoleh:

6502013 ,P ==

Dengan nilai P = 0,65 terletak pada interval 0,30-0,70 maka soal tersebut

termasuk dalam kategori sedang.

Page 107: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

94

Perhitungan Daya Pembeda Soal Pada Siklus I

Rumus:

PBPAJBBB

JABaD −=−=

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal (Arikunto, 2001) adalah:

Interval D Kriteria 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali

Kelompok Atas Kelompok Bawah No. Kode Skor No. Kode Skor

1 AA1 1 1 BB1 0 2 AA2 1 2 BB2 1 3 AA3 1 3 BB3 0 4 AA4 1 4 BB4 1 5 AA5 0 5 BB5 0 6 AA6 1 6 BB6 1 7 AA7 1 7 BB7 1 8 AA8 1 8 BB8 0 9 AA9 1 9 BB9 0 10 AA10 0 10 BB10 0

Jumlah 8 Jumlah 4

4010

48 ,D =−

=

Karena harga D (0,4) terletak pada interval 0,40-0,70 maka soal termasuk kategori

baik.

Page 108: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

95

Lampiran 7. Hasil Rekapitulasi Soal-Soal Hasil Uji Coba

Siklus I

No. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan

Valid: 16

1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,

13,14,16,17,19,20.

Dipakai

1. Validitas

Tidak valid: 4 7,8,15,18. Diperbaiki

2. Reliabillitas 0,812

Baik: 8 2,3,4,6,9,11,14,17 Dipakai 3. Daya

Pembeda Cukup: 12 1,5,7,8,10,12,13,15,16,

18,19,20

Dipakai

4. Tingkat

Kesukaran

Sedang : 20 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,15,16,17,18,1

9,20

Dipakai dengan perbaikan soal nomor 7,8,15,18

Siklus II

No. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan

Valid: 13

3,4,7,8,9,10,12,13,14,1

5,16,17,18.

Dipakai

1. Validitas

Tidak valid: 5 1,2,5,6,11. Diperbaiki

2. Reliabillitas 0,761

Baik: 8 3,8,9,12,13,14,15,16. Dipakai

Cukup: 9 1,4,5,6,7,10,11,17,18 Dipakai

3. Daya

Pembeda

Jelek: 1 2 Diperbaiki

Sedang : 17

1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,

13,14,15,16,17,18

4. Tingkat

Kesukaran

Sukar: 1 10

Dipakai dengan perbaikan soal nomor 1,2,5,6,11

Page 109: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

96

Siklus III

No. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan

Valid: 14

1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,

13,14,16,17,19,20.

Dipakai

1. Validitas

Tidak valid: 6 1,8,10,17,18,20. Diperbaiki

2. Reliabillitas 0,819

Baik: 8 5,6,9,12,13,14,,15,16 Dipakai

Cukup: 11

1,2,3,4,7,8,10,11,17,18

,19

Dipakai

3. Daya

Pembeda

Jelek: 1 20 Diperbaiki

4. Tingkat

Kesukaran

Sedang : 20 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,15,16,17,18,1

9,20

Dipakai dengan perbaikan soal nomor 1,8,10,17,18,20.

Page 110: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

97

Lampiran 8. Soal Tes Akhir Siklus

TEST INDIVIDUAL SIKLUS I

Nama : ............................................................... Kelompok : ............................................................... Kelas/no. absen : ............................................................... Pilihlah di bawah ini jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D! 1. Hasil percobaan menunjukan bahwa pada peralatan B (tanah tidak berumput), air

yang ditampung menjadi keruh, penyebabnya adalah kecuali ......... a. air yang mengalir membawa tanah. b. air yang disiramkan, mencuci papan yang kotor. c. tidak ada yang menahan tanah yang terlarut air. d. lahan tersebut tidak ada tumbuhan. 2. Yang bukan fungsi hutan dalm memjaga kesimbangan lingkungan adalah .......... a. sebagai tempat resapan air. c. sebagai paru-paru dunia. b. sebagai payung raksasa. d. sebagai tempat berteduh hewan. 3. Dampak erosi di hutan gundul berdasarkan praktikum kerusakan hutan adalah…

a. air keruh, tanah longsor, dan tanah terkikis. b. lahan menjadi datar cocok untuk pertanian. c. persediaan air melimpah untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. d. membantu untuk penyedian lahan yang datar untuk perumahan. 4. Perhatikan pernyataan berikut: 1. Tanah menjadi tandus akibat terkikis. 2. Jika terjadi hujan tidak ada yang menahan jatuhnya air hujan. 3. Lapisan tanah subur tergerus terbawa aliran air. 4. Pada lahan miring, tanah yang sudah jenuh menjadi bergerak ke bawah. 5. Tanah menjadi jenuh tidak mampu menahan air Urutkan terjadinya longsor akibat penebangan hutan secara liar adalah ........... a. 1 – 2 – 3 – 5 – 4 c. 3 – 2 – 1 – 5 – 4 b. 2 – 3 – 1 – 5 – 4 d. 5 – 1 – 2 – 3 – 4 5. Kerusakan hutan karena adanya penebangan hutan secara liar berakibat buruk

pada keanekaragaman makhluk hidup yaitu……….. a. makhluk hidup nudah untuk mendapatkan makanan. b. makhluk hidup banyak yang mati. c. makhluk hidup menjadi berkembang pesat. d. makhluk hidup merasa bebas bergerak.

6. Hutan gundul di daerah hulu sungai berakibat buruk pada kelestarian terumbuk karang hal ini disebabkan oleh adanya………….. a. erosi menyebabkan air sungai keruh membawa tanah mengalir ke laut. b. tanah longsor di hutan. c. banjir pada musim hujan karena hutan gundul. d. tanah hutan menjadi tidak subur.

Page 111: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

98

7. Penebangan liar menyebabkan kerusakan hutan yang memdukung terjadinya efek rumah kaca karena .................................. a. tidak ada pepohonan yang menyerap panas matahari. b. tidak adanya penghalang pergerakan udara panas. c. penghasil oksigen berkurang. d. penyerapan karbon dioksida yang dikonversi menjadi oksigen berkurang.

8. Cara yang tepat dilakukan pada tanah gundul akibat penebangan liar adalah…… a. membuat sengkedan sehingga lahan tidak miring. b. melakukan reboisasi agar menjadi hutan kembali. c. membiarkan saja tanah itu agar tumbuh alang-alang. d. memanfaatkan tanah itu untuk usaha pertanian. 9. Zat atau bahan yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan atau penurunan

kualitas lingkungan disebut .............. a. kimiawi c. radioaktif b. polutan d. emisi

10. Zat atau bahan yang menyebabkan polusi udara antara lain kecuali ............. a. air raksa danarsen. c. mikroorganisme dan asap pabrik b. debu dan asap kendaraan bermotor. d. Pb (timbale) dan CFC.

11. Karbon monoksida dari emisi kendaraan bermotor yang berbahaya karena......... a. menyebabkan kanker c. menyebabkan keracunan dan mati. b. menyebabkan katarak d. menyebabkan efek rumah kaca.

12. Polutan udara yang menyebabkan hujan asam adalah .......... a. NO2 dan SO2 c. NOx dan CO2

b. CO dan SOx d. CO dan CO2 13. Yang bukan dampak buruk hujan asam adalah…

a. hujan asam dapat merusak bangunan. b. mengganggu pertumbuhan tanaman dan membunuh tumbuhan. c. tanah hutan menjadi lebih subur karena adanya zat asam. d. perairan menjadi asam sehingga ekosistem air akan terganggu.

14. SO2 dan NO2 naik ke awan dan turun ke bumi berupa butiran-butiran padat. Peristiwa ini disebut ....................

a. hujan asam. c. polusi asam. b. deposisi asam. d. polusi udara. 15. Usaha untuk mengatasi polusi udara yang menyebabkan hujan asam adalah...... a. mengurangi penggunaan gas asam. b. mengurangi penggunaan bahan bakar fosil minyak bumi. c. mengurangi pemasangan penyaring pada cerobong asap pabrik. d. mengurangi penggunaan CFC pada AC. 16. Polutan udara berupa 42danCHCO dapat menyebabkan efek rumah kaca.

Dampak buruk dari efek rumah kaca adalah………….. a. bumi menjadi lebih hangat karena adanya panas matahari yang tertahan. b. permukaan air laut menjadi lebih rendah karena adanya penguapan. c. dapat menyebabkan penyakit demam panas. d. terjadinya badai dan perubahan iklim.

Page 112: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

99

17. Lapisan ozon yang berada di lapisan stratosfer berfungsi untuk .................... a. memantulkan sinar ultra violet dari matahari. b. menyaring radiasi untra violet dari matahari. c. menahan radiasi sinar gamma dari lingkungan. d. menggabungkan karbon monoksida dengan cuaca dingin. 18. Dampak buruk menipisnya lapisan ozon adalah kecuali ………………..…

a. penyakit katarak mata dan menimbulkan kanker mata pada sapi. b. mengurangi daya kekebalan pada manusia. c. menimbulkan kanker kulit. d. meningkatkan jumlah ikan dan tanaman.

19. Usaha mencegah terjadinya lubang ozon karena polusi udara adalah kecuali...... a. mengganti zat CFC dengan senyawa yang ramah lingkungan. b. tidak menggunakan CFC pada kulkas, AC dan semprotan parfum. c. tidak menggunakan styrofoam. d. menanam kembali hutan yang gundul.

20. Data jumlah kendaraan bermotor pada suatu tempat.

No. Lokasi Jam Jumlah kendaraan yang lewat

1. Jatingaleh 08.00 – 16.00 11.567 – 13.899

2. Simpang lima 08.00 – 16.00 15.545 – 15.954

3. Sekaran 08.00 – 16.00 2.345 – 4.567

4. Jl. Pemuda 08.00 – 16.00 7.896 – 9768 Pernyataan yang tepat untuk menjelaskan data tersebut adalah ............. a. daerah Simpang lima udaranya lebih bersih dari daerah Jatingaleh. b. udara di sekaran lebih buruk daripada di Jl. Pemuda. c. udara di Jatingaleh lebih bersih daripada di Jl. Pemuda. d. udara di Simpang lima lebih buruk daripada di Sekaran.

Page 113: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

100

TES INDIVIUDAL SIKLUS II

Nama : ............................................................... Kelompok : ............................................................... Kelas/no. absen : ............................................................... Pilihlah di bawah ini jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D! 1. Ciri-ciri air bersih yang layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan adalah ….

a. bening, beraroma harum, dan tidak mengandung bakteri. b. bening, tidak beraroma, dan tidak mengandung bakteri. c. bening, berasa asin, dan tidak berwarna. d. berwarna putih, tidak mengandung kapur, dan tidak mengandung baketri.

2. Air selokan yang ada di depan sekolah termasuk air tercemar karena ………… a. bening, pH netral dan tidak berasa. b. berwarna, beraroma, dan terasa asin. c. tidak ada mikroorganisme, banyak ikan, dan tidak beraroma. d. tidak berwarna, banyak batu dan pH netral.

3. Bahan yang berpotensi mencemarai air adalah kecuali …………………… a. kerang, batu besar dan ikan. c. detergen, bakteri, dan limbah nuklir. b. perstisida, pupuk dan detergen. d. air raksa, arsen, dan oli.

4. Pengkayaan perairan oleh zat nutrisi limbah organik, pupuk disebut ………… a. polusi c. akumulasi b. nutrisisasi d. eutrofikasi

5. Akibat terjadinya eutrofikasi di perairan adalah kecuali ……………………… a. tubuh ikan semakin besar. c. ikan banyak yang mati. b. perairan kaya akan ikan. d. peraiaran semakin indah karena warna hijau.

6. Usaha supaya limbah air detergen dari rumah tidak mencemari air jika dibuang ke sungai adalah ……………………………………………………… a. membuat penampungan air limbah. b. mengecerkan air detergen dan disaring pada sumur penyaringan. c. membuangnya ke tanah. d. sebelum di buang ke sungai air detergen di masak dulu.

7. Proses akumulasi DDT pada organisme yang lebih tinggi disebut …………… a. eutrofikasi c. biological magnification. b. terkontaminasi d. termofikasi.

8. Dampak akumulasi DDT pada makhluk hidup bagi manusia adalah ………… a. memudahkan penangkapan ikan. b. membantu mengendalikan hama burung. c. menyebabkan terjadinya mutasi makhluk hidup. d. menyebabkan keracunan dan kematian.

9. Dampak air detergen bagi kehidupan perairan adalah ………………………. a. membersihkan sisik ikan dari kotoran. c. memberi nutrisi fitoplankton. b. membersihkan kotoran di perairan. d. ikan akan mati karena keracunan.

10. Kandungan nitrat (NO3) yang melebihi ambang batas dalam air,berakibat……

Page 114: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

101

a. gangguan sistem peredaran darah pada bayi umur tiga bulam. b. memberi nutisi bagi perairan. c. menyebabkan sakit perut. d. menyebabkan gangguan sistem syaraf.

11. Pencemaran air oleh bahan kimia anorganik yang bersifat asam, garam, dan logam berdampak buruk yaitu kecuali………………………………… a. air tidak layak diminum. c. merusak peralatan karena berkarat. b. terjadinya akumulasi logam berat. d. terjadi eutrofikasi.

12. Agar limbah industri tidak mencemari perairan adalah ……………….. a. membuang ke perkebunan untuk pupuk. b. membangun unit pengelolaan limbah cair. c. membuat kolam ikan sebagai penampung limbah. d. memberi tawas pada limbah cair sebelum dibuang.

13. Faktor yang menyebabkan pencemaran tanah kecuali ……………………… a. sampah yang sulit terurai. b. sampah dalam jumlah yang melimpah. c. sampah yang berserakan dan tidak diolah. d. sampah organic dalam jumlah sedikit.

14. Bahan anorganik yang dapat menyebabkan pencemaran tanah adalah ……… a. papan dan ranting. c. dedaunan dan kulit buah. b. kaca dan logam. d. rumput kering dan tulang.

15. Dampak dari sampah tidak dibuang dengan benar adalah kecuali …………… a. menimbulkan bau yang tidak sedap dan terlihat kumuh. b. menjadi sarang lalat sehingga menyebabkan penyakit perut. c. mencemari air sumur dan air tanah. d. menjadikan tanah lebih subur dan gembur.

16. Dampak dari pencemaran tanah adalah …………………………………… a. tanah semakin kaya zat hara. c. memperkaya mikroorganisme tanah. b. tanah menjadi tandus, dan keras. d. memberi nutrisi bagi cacing.

17. Usaha kita mengatasi pencemaran tanah adalah …………………………… a. menerapkan prinsip 3R (recycle, reuse, reduse) b. membuang sampah ke sungai. c. membakar sampah yang menumpuk. d. membiarkan pemulung yang mengambil.

18. Jika kita melihat orang membuang sampah sembarangan, tindakan kita yang tepat adalah …………………….……. a. membiarkan karena bukan urusan kita. b. mengambilnya lalu membuang ke sungai. c. memberi pengertian atau mengambil sampah lalu dibuang ke tempat sampah. d. memarahinya karena tidak sopan dan cinta lingkungan.

Page 115: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

102

TES INDIVIDU SIKLUS III

Nama : ............................................................... Kelompok : ............................................................... Kelas/no. absen : ............................................................... Pilihlah di bawah ini jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D! 1.Yang bukan fungsi hutan dalm memjaga kesimbangan lingkungan adalah .......... a. sebagai tempat resapan air. c. sebagai paru-paru dunia. b. sebagai payung raksasa. d. sebagai tempat berteduh hewan. 2. Dampak erosi pada hutan gundul berdasarkan praktikum kerusakan hutan adalah

................... a. air keruh, tanah longsor, dan tanah terkikis. b. lahan menjadi datar cocok untuk pertanian. c. persediaan air melimpah untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. d. membantu untuk penyedian lahan yang datar untuk perumahan. 3. Kerusakan hutan karena adanya penebangan hutan secara liar berakibat buruk

pada keanekaragaman makhluk hidup yaitu…. a. makhluk hidup nudah untuk mendapatkan makanan. b. makhluk hidup banyak yang mati. c. makhluk hidup menjadi berkembang pesat. d. makhluk hidup merasa bebas bergerak.

4. Hutan gundul di daerah hulu sungai berakibat buruk pada kelestarian terumbuk karang hal ini disebabkan oleh adanya……………. a. erosi menyebabkan air sungai keruh membawa tanah mengalir ke laut. b. tanah longsor di hutan. c. banjir pada musim hujan karena hutan gundul. d. tanah hutan menjadi tidak subur.

5. Zat atau bahan yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan disebut ......................... a. kimiawi c. radioaktif b. polutan d. emisi

6. Data jumlah kendaraan bermotor pada suatu tempat.

No. Lokasi Jam Jumlah kendaraan yang lewat

1. Jatingaleh 08.00 – 16.00 11.567 – 13.899

2. Simpang lima 08.00 – 16.00 15.545 – 15.954

3. Sekaran 08.00 – 16.00 2.345 – 4.567

4. Jl. pemuda 08.00 – 16.00 7.896 – 9768 Pernyataan yang tepat untuk menjelaskan data tersebut adalah ....................... a. daerah Simpang lima udaranya lebih bersih dari daerah Jatingaleh. b. udara di sekaran lebih buruk daripada di Jl. Pemuda. c. udara di Jatingaleh lebih bersih daripada di Jl. Pemuda.

Page 116: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

103

d. udara di Simpang lima lebih buruk daripada di Sekaran.

7. Yang bukan dampak buruk hujan asam adalah…………… a. hujan asam dapat merusak bangunan. b. mengganggu pertumbuhan tanaman dan membunuh tumbuhan. c. tanah hutan menjadi lebih subur karena adanya zat asam. d. perairan menjadi asam sehingga ekosistem air akan terganggu.

8. Polutan udara berupa 42danCHCO dapat menyebabkan efek rumah kaca. Dampak buruk dari efek rumah kaca adalah…………….. a. bumi menjadi lebih hangat karena adanya panas matahari yang tertahan. b. permukaan air laut menjadi lebih rendah karena adanya penguapan. c. dapat menyebabkan penyakit demam panas. d. terjadinya badai dan perubahan iklim.

9. Pernyataan di bawah ini yang bukan dampak buruk menipisnya lapisan ozon oleh polutan CFC adalah ………………………………………………….. a. penyakit katarak mata dan menimbulkan kanker mata pada sapi. b. mengurangi daya kekebalan pada manusia. c. menimbulkan kanker kulit. d. meningkatkan jumlah ikan dan tanaman.

10. Zat atau bahan yang menyebabkan polusi udara antara lain kecuali ............. a. air raksa danarsen. c. mikroorganisme dan asap pabrik b. debu dan asap kendaraan bermotor. d. Pb (timbale) dan CFC.

11. Air selokan yang ada di depan sekolah termasuk air tercemar karena ……… a. bening, pH netral dan tidak berasa. b. berwarna, beraroma, dan terasa asin. c. tidak ada mikroorganisme, banyak ikan, dan tidak beraroma. d. tidak berwarna, banyak batu dan pH netral.

12. Bahan yang berpotensi mencemarai air adalah kecuali …………………… a. kerang, batu besar dan ikan. c. detergen, bakteri, dan limbah nuklir. b. perstisida, pupuk dan detergen. d. air raksa, arsen, dan oli.

13. Usaha supaya limbah air detergen dari rumah tidak mencemari air jika dibuang ke sungai adalah …………………………………………………………… a. membuat penampungan air limbah. b. mengecerkan air detergen dan disaring pada sumur penyaringan. c. membuangnya ke tanah. d. sebelum di buang ke sungai air detergen di masak dulu.

14. Proses akumulasi DDT pada organisme yang lebih tinggi disebut ………… a. eutrofikasi c. biological magnification. b. terkontaminasi d. termofikasi.

15. Limbah pertanian banyak mengandung fosfst dan nitrat yang sangat merangsang pertumbuhan alga di perairan, dampak buruk pertumbuhan alga adalah ………… a. ikan menjadi lebih besar karena banyak makanan. b. banyak ikan yang mati karena terjadi eutrofikasi. c. sungai akan semakin kaya dengan organisme. d. jumnlah ikan di sungai akan meningkat karena banyak makanan.

Page 117: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

104

16. Dampak dari sampah tidak dibuang dengan benar adalah kecuali …………… a. menimbulkan bau yang tidak sedap dan terlihat kumuh. b. menjadi sarang lalat sehingga menyebabkan penyakit perut. c. mencemari air sumur dan air tanah. d. menjadikan tanah lebih subur dan gembur.

17. Di TPA (tempat pembungan akhir) banyak sampah organik dan anorganik, upaya mengatasi pencemaran tanah adalah kecuali ……………………… a. memnafaatkan sampah organik untuk dibuat kompos. b. mendaur ulang (recycle) sampah plastic, kaleng, kertas dll. c. memnafatkan ulang (reuse) barang bekas atau sampah anorganik. d. membakar sampah yang menumpuk.

18. Intensitas suara yang ada di studio setelah di ukur dengan sound levelmeter adalah 175 dB sehingga menyebabkan pencemaran suara, yang bukan dampak negatif adalah ………………………………………………………… a. suara terdengar lebih jelas. c. menggangg fisiologi tubuh. b. menyebabkan ketulian. d. merubah ambang batas kebisingan.

19. Kita saat naik kedaraan umum, kebetulan mendapat tempat duduk di dekat mesin. Ternyata intensitas suara mesin adalah 185 dB. Upaya kita untuk menghindari kebisingan adalah ……………………………………… a. memakai alat peredam suara. c. mencoba untuk tidur. b. membunyikan radio. d. berbincang-bincang dengan teman.

20. Suara yangkeras menyebabkanpencemaran suara, dampak negatifnya adalah … a. membantu orang untuk mendengar dengan jelas. b. merusak gendang telinga sehingga dapat berakibat ketulian. c. membuat hati menjadi senang karena mendengar suara yang nyaring. d. membuat orang agar tidak tuli.

Page 118: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

105

KUNCI JAWABAN TES INDIVIDU

SIKLUS I

1. B 6. A 11. C 16. D

2. D 7. D 12. A 17. B

3. A 8. B 13. C 18. A

4. B 9. B 14. B 19. D

5. B 10. A 15. B 20. D

SIKLUS II

1. B 6. B 11. D 16. B

2. B 7. C 12. B 17. A

3. A 8. D 13. D 18. C

4. D 9. D 14. B

5. C 10. A 15. D

SIKLUS II

1. D 6. D 11. B 16. B

2. A 7. C 12. C 17. D

3. B 8. A 13. B 18. A

4. A 9. D 14. C 19. A

5. A 10. B 15. D 20. B

Catatan:

1. Untuk setiap item skornya 1 (satu) jadi skor maksimal adalah 20.

2. Perhitungan skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus:

Keterangan: N = nilai

b = skor jawaban benar

n = skor total nbN =

Page 119: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

114

Lampiran 10. Rekap Nilai Hasil Tes Akhir Siklus.

NILAI TEST SISWA KELAS VII-B SMP N 6 SEMARANG Nilai Kelas / Ulangan Harian No. Nama siswa Siklus I Kreteria Siklus II Kreteria Siklus III Kreteria

1 Ade SC. 75 lulus 58 tidak lulus 75 lulus 2 Adi P. 70 lulus 83 lulus 65 lulus 3 Ana S. 80 lulus 92 lulus 70 lulus 4 Andi A. 70 lulus 75 lulus 75 lulus 5 Anggi H. 65 lulus 58 tidak lulus 65 lulus 6 Ardi S. 65 lulus 75 lulus 50 tidak lulus 7 Ardyan I. 75 lulus 83 lulus 80 lulus 8 Arindi D.D.R. 70 lulus 100 lulus 80 lulus 9 Ariska FA. 65 lulus 67 lulus 75 lulus

10 Bagus LT. 80 lulus 92 lulus 90 lulus 11 Bramanty 85 lulus 83 lulus 80 lulus 12 Cahaya PA. 75 lulus 67 lulus 75 lulus 13 Charisma PS. 95 lulus 92 lulus 90 lulus 14 C. Fian P. 60 tidak lulus 75 lulus 80 lulus 15 Dani nur P. 80 lulus 92 lulus 80 lulus 16 Desi PS. 65 lulus 67 lulus 85 lulus 17 Dessy M.AS. 70 lulus 67 lulus 70 lulus 18 Dewi R. 85 lulus 83 lulus 65 lulus 19 D. Aloita 80 lulus 83 lulus 70 lulus 20 Dita DU. 50 tidak lulus 67 lulus 65 lulus 21 E. Sandi PW. 60 tidak lulus 58 tidak lulus 55 tidak lulus 22 F. Dyah P. 80 lulus 92 lulus 80 lulus 23 Fransischa 70 lulus 92 lulus 80 lulus 24 Gabriel WN. 55 tidak lulus 75 lulus 65 lulus 25 Haidar F. 95 lulus 92 lulus 75 lulus 26 Icuk KW. 85 lulus 83 lulus 70 lulus 27 Ismojo AT. 55 tidak lulus 58 tidak lulus 65 lulus 28 Ika MDS. 75 lulus 58 tidak lulus 80 lulus 29 Marcellus H.P. 80 lulus 75 lulus 75 lulus 30 Maulana R F.J. 80 lulus 92 lulus 75 lulus 31 Mei M. 75 lulus 83 lulus 70 lulus 32 M. Iqbal 75 lulus 58 tidak lulus 70 lulus 33 M. Faizal M. 75 lulus 58 tidak lulus 65 lulus 34 Nanang W. 80 lulus 83 lulus 85 lulus 35 Nia A. 65 lulus 67 lulus 60 tidak lulus 36 Nita H. 55 tidak lulus 83 lulus 80 lulus 37 Norfitriani 70 lulus 67 lulus 70 lulus 38 Nurul Q. 80 lulus 58 tidak lulus 75 lulus 39 Retno L. 65 lulus 75 lulus 70 lulus 40 Rezha IR. 70 lulus 75 lulus 80 lulus 41 Rheno RY. 70 lulus 83 lulus 65 lulus 42 Riska YT. 65 lulus 67 lulus 80 lulus 43 Roy DP. 70 lulus 75 lulus 75 lulus 44 Tabita M. 55 tidak lulus 83 lulus 65 lulus 45 Trio A. 70 lulus 83 lulus 90 lulus 46 Ulfia 85 lulus 83 lulus 85 lulus 47 Woro AA. 70 lulus 75 lulus 80 lulus 48 Zelika AK. 80 lulus 67 lulus 75 lulus Rata-rata nilai 72.29 76.19 73.85 Persentase kelulusan 85.42% 83.33% 93.75%

Page 120: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

115

Lampiran 11. Angket awal siswa.

ANGKET AWAL SISWA

Nomor Absen : ......................................................................................................

Hari/Tanggal : ......................................................................................................

Tempat : ......................................................................................................

Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya! 2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap niali hasil belajar saudara. 3. Angket ini bertujuan untuk menggali data awal dalam rangka perbaikan

pembelajaran Biologi. 4. Pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan tanda silang, disertai komentar

saudara tentang hal yang ditanyakan! 5. Mintalah penjelasan jika terdapat kalimat yang kurang jelas.

Pertanyaan 1. Apakah selama ini pembelajaran biologi menyenangkan dan anda merasa

tertarik untuk mempelajari Biologi? a. Ya b. Tidak Komentar: ........................................................................................................

2. Apakah selama ini dalam pembelajaran Biologi anda hanya terpancing pada penjelasan guru? a. Ya b. Tidak komentar: ....................................................................….................................

3. Apakah anda selama pembelajaran Biologi bertanya jika ada kesulitan, biasanya anda lebih suka bertanya kepada? a. Teman b. Guru Komentar: ........................................................................................................

4. Dalam mengikuti pembelajaran Biologi, apakah anda bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan? a. Belum pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Selalu Komentar: ........................................................................................................

5. Apakah dalam proses pembelajaran Biologi diikuti dengan pengamatan langsung atau gamabar terhadap objek yang dipelajari? a. Ya b. Tidak Komentar: ........................................................................................................

Page 121: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

116

6. Metode apa yang digunakan oleh guru anda pada proses pembelajaran Biologi? (pilihan boleh lebih dari satu) a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya-jawab

d. Demonstrasi e. Eksperimen f. Lain-lain, sebutkan .....................................

Komentar: ........................................................................................................ 7. Alat bantu apa yang digunakan guru anda pada pembelajaran Biologi?

a. Chart/gambar d. Torso b. Awetan e. Bagan c. Lain-lain, sebutkan .......……........................................................................ komentar: ….....................................................................................................

8. Apakah guru menilai kinerja anda selama pratikum atau diskusi? a. Ya b. Tidak Komentar: ........................................................................................................

9. Apakah selama pembelajaran Biologi, anda sudah diberi kesempatan untuk menilai hasil pekerjaan anda sendiri? a. Ya b. Tidak Komentar: …....................................................................................................

Page 122: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

117

Lampiran 12. Angket akhir siklus

ANGKET SISWA

Hari/Tanggal : ...................................................................................................... Tempat : ...................................................................................................... Petunjuk Pengisian. 1. Baca dengan seksama pertanyaan-pertanyaan dibawah ini. 2. Jawab dengan sebaik-baiknya pertanyaan sesuai dengan yang anda rasakan

selama mengikuti pembelajaran. 3. Jawaban anda tidak ada hubungannya dengan penilaian hasil belsajar.

Pertanyaan 1. Pembelajaran biologi lebih menyenangkan setelah penerapan pembelajaran

model Jigsaw dengan pendekatan JAS? Jawab: .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

2. Pemahaman terhadap materi dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS? Jawab: .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

3. Kesan terhadap cara mengajar guru biologi dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS? Jawab: .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

4. Apa kesulitan dalam menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan JAS? Jawab: .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

5. Kesan anda terhadap suasana kelas saat pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS? Jawab: ………………………………………………………………………………....…. ..............................................................................................................................

Page 123: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

118

Lampiran 13. Hasil angket siswa setiap siklus.

Rekap Hasil Angket Siswa Setiap Siklus.

Persentase (%)

No. Uraian Siklus I Siklus II Siklus III

Apakah pembelajaran biologi lebih menyenangkan setelah penerapan pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

a. Menyenangkan 85,42% 88% 93,75%

1.

c. Tidak Menyenangkan 14,58% 10,42% 6,25% Bagaimana pemahaman terhadap materi Biologi dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

a. Lebih mudah paham 93,75% 95,83% 97,92%

2.

b. Sulit dipahami 6,25% 4,17% 2,08% Kesan terhadap cara mengajar guru biologi dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

a. Menyenangkan dan rileks 91,67% 93,75% 95,83%

3.

b. Tidak menyenangkan dan rileks 8,33% 6,25% 4,17% Apa kesulitan dalam menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

a. Terdapat kesulitan 27,08% 25% 20,83%

4.

b. Tidak ada kesulitan 72,92% 75% 79,17% Kesan anda terhadap suasana kelas saat pembelajaran model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

a. Menyenangkan dan tenang 75% 85,42% 83,33%

5.

b. Tidak menyenangkan dan ramai 25% 14,58% 16,67%

Page 124: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

119

Angket Siswa Yang Telah Diisi Oleh Siswa:

Page 125: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

120

Page 126: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

121

Lampiran 14. Lembar observasi aktivitas siswa

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Hari : ............................. NAMA : ................................ Tanggal : ............................. NO. ABSEN : ................................ Petujuk pengisian

a. Baca dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebelum anda mengisi.

b. Pilih satu kriteria skor yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat, dengan cara membari tanda cek (√ ) pada salah satu kriteria skor.

c. Tanyakan jika ada kesulitan. Daftar Pernyataan No. Aspek Pengamatan 4 3 2 1 1. Perhatian siswa akan penjelasan guru. 2. Siswa dalam menanggapi pertanayaan siswa. 3. Penerimaan siswa akan teman sekelompok. 4. Perhatian siswa akan tugas yang diberikan padanya. 5. Keatifan siswa dalam mengemukakan pendapat/bertanya

atau menjawab pertanyaan guru atau teman.

6. Aktivitas siswa dalam kelompok untuk parktikum dan atau berdiskusi.

7. Ketelitian dan prosedur yang benar dalam praktikum/pengamatan dan diskusi.

8. Ketrampilan siswa dalam menggunakan alat dan bahan serta tanggungjawabnya.

9. Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dalam penjelasan hasil praktikum dan atau diskusi.

10. Keaktifan siswa dalam mencari bahan/sumber materi dikusi atau praktikum.

11. Aktivitas siswa dalam mencatat hasil paraktikum dan atau diskusi.

12. Tanggung jawab siswa akan tugas yang diberikan. 13. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas. 14. Pemahaman siswa akan metri pelajaran lewat lisan. 15. Ketertarikan siswa akan materi pelajaran. 16. Ketertarikan siswa akan model pembelajaran kooperatif

jigsaw dan pendekatan JAS.

Keterangan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang

Semarang, ................. 2006 Observer

(.......................................)

Page 127: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

122

TIDAK UNTUK DI PRINT (TIDAK MASUK DALAM LAMPIRAN)

RUBRIK OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

4

: Diam dan memperhatikan penjelasan guru serta menanggapi setiap pertanyaan guru. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok, dan menerima tugasnya dengan baik, jika tidak paham akan bertanya. Sering berpendapat jika ada pertanyaan/masalah. Bekerja kelompok dengan giat. Praktikum atau diskusi dilakukan dengan sangat baik, sesuai denga n prosedur. Pengamatan dengan teliti menggunakan semua alat indera dan tabel diisi sesuai pengamatan. Menggunakan alat dan bahan, trampil sesuai prosedur dan bersih seperti semula. Siswa mencatat semua hasil praktikum atau diskusi. Siswa mengerjakan tugas dilakukan dengan sangat baik. Siswa mendengarkan dan menanggapi penjelasan temannya serta menjelaskan materi dengan jelas dan tidak gugup. Sering berpendapat dalam diskusi kelas dan menjawab jika ada pertanyaan dalam diskusi kelas diawali dengan mengangkat tangan. Mempelajari semua materi dengan baik dan antusias. Siswa mengikuti pembelajaran dengan sangat antusias.

3 : Diam mendengarkan penjelasan guru serta sering menanggapi pertanyaan guru. Bekerjasama dengan sebagian anggota kelompok, dan menerima tugasnya dengan baik. Kadang-kadang berpendapat jika ada pertanyaan/masalah. Bekerja kelompok dengan kurang baik. Praktikum atau diskusi dilakukan dengan baik. Pengamatan tidak menggunakan semua alat indera dan tabel diisi sesuai pengamatan. Menggunakan alat dan bahan dengan kurang trampil dan bersih seperti semula. Siswa mencatat semua hasil praktikum atau diskusi. Siswa mengerjakan tugas dilakukan dengan baik namun ada yang belum tuntas. Siswa mendengarkan dan kadang-kadang menanggapi penjelasan temannya serta menjelaskan materi dengan baik dan masih gugup. Kadang-kadang berpendapat dalam diskusi kelas. Mempelajari materi dengan baik. Siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.

2 : Siswa banyak bermain sendiri sehingga tugas yang dikerjakan dengan kurang baik. Siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak serius dan banyak bermain, materi pelajaran kurang dikuasai dengan baik. Menggunakan alat dan bahan tidak trampil. Dalam bekerja kelompok asal-asalan.

1 : Siswa banyak bermain dan sering mengganggu temannya. Bekerja dalam kelompok sangat buruk, sangat jarang dalam mengeluarkan pendapat.

Page 128: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

123

Pembelajaran diikuti dengan bermain-main. Menggunakan alat dan bahan dengan tidak trampil dan tidak hati-hati. Tidak pernah mengeluarkan pendapat. Tidak mencatat dan materi tidak mengguasainya.

Hasil Analisis Aktivitas Siswa Setiap Siklus

Kategori Tingkat Keaktifan siswa

Baik

Sekali

(BS)

Baik (B) Kurang

(K)

Sangat

Kurang

(SK)

Keaktifan

klasikal

(BS + B)

Frekuensi 9 32 4 3 41 Siklus I

Persentase 18.75% 66,67% 8,33% 6,25% 85,42%

Frekuensi 7 35 6 0 46 Siklus

II Persentase 14,58% 72,92% 12,5% 0% 87,5%

Frekuensi 11 34 3 0 47 Siklus

III Persentase 22,92% 70,83% 6,25% 0% 93,75%

Page 129: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

124

Page 130: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Hasil Analisis Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I

Petunjuk: Berilah skor kegiatan siswa selama pembelajaran!

Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Kategori Tingkat Keaktifan siswa

Kelompok Anggota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah

skor Baik Sekali (BS) Baik (B) Kurang

(K)

Sangat Kurang

(SK) S-18 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 58 V S-26 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 42 V S-06 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48 V S-41 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 54 V

Kelompok I

S-36 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 51 V S-34 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 48 V S-19 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 50 V S-27 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 37 V S-35 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 39 V

Kelompok II

S-46 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 58 V S-01 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 47 V S-04 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 49 V S-14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 47 V S-28 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 48 V S-42 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 58 V

Kelompok III

S-39 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47 V S-03 4 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 50 V S-15 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 46 S-30 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 28 V S-40 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 48 V

Kelompok IV

S-44 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 57 V S-20 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 49 V S-21 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 42 V S-24 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 57 V S-25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 47 V

Kelompok V

S-48 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 45 V S-09 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 28 V Kelompok VIS-12 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 47 V

Page 131: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

S-11 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 37 V S-22 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 57 V S-37 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 45 V S-45 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 54 V S-06 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 39 V S-16 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 52 V S-17 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 59 V S-23 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 52 V

Kelompok VII

S-47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 49 V S-02 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 48 V S-13 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 28 V S-29 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 2 3 3 47 V S-38 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 45 V

Kelompok VIII

S-43 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 58 V S-07 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48 V S-08 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 51 V S-10 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 59 V V S-31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 50 V S-32 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 53 V

Kelompok IX

S-33 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 42 V 9 32 4 3

Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I

%42,85

%10048

329

%100SiswaJumlah

)BBS(

=

×+

=

×+

= ∑ ∑

Page 132: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Keterangan:

A. Aspek Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran 1. Perhatian siswa akan penjelasan guru (tujuan pembelajaran).

2. Sikap siswa menanggapi pertanyaan siswa/guru.

3. Peneriman siswa akan teman sekelompok.

4. Perhatian siswa akan tugas yang diberikan padanya.

5. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat.

6. Aktivitas siswa dalam kelompok ahli untuk praktikum atau

dan diskusi.

7. Ketelitian dan prosedur yang benar dalam praktikum atau

pengamatan dan diskusi.

8. Ketrampilan siswa dalam menggunakan alat dan bahan serta

tanggungjawabnya.

9. Keaktifan siswa dalam mencari sumber/bahan pelajaran.

10. Aktivitas siswa dalam mencatat hasil praktikum dan atau

diskusi.

11. Tanggung jawab siswa akan tugas yang diberikan.

12. Partisipasi siswa pada diskusi kelompok asal dalam

penjelasan hasil praktikum dan diskusi.

13. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas.

14. Pemahaman siswa akan materi pelajaran lewat lisan.

15. Ketertarikan siswa akan materi pelajaran.

16. Ketertarikan siswa akan metode pembelajaran.

B. Kategori Tingkat Keaktifan Siswa

Baik sekali : 55 – 64

Baik : 42 – 54

Kurang : 29 – 41

Kurang sekali : 16 – 28

RUBRIK OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

4 : Dilakukan dengan sangat baik. 3 : Dilakukan dengan baik. 2 : Dilakukan dengan kurang baik. 1 : Dilakukan dengan sangat kurang baik.

Page 133: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Hasil Analisis Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus II

Petunjuk: Berilah skor kegiatan siswa selama pembelajaran!

Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Kategori Tingkat Keaktifan siswa

Kelompok Anggota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jumlah skor

Baik Sekali (BS)

Baik (B)

Kurang (K)

Sangat Kurang

(SK) S-18 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 53 V S-26 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 47 V S-36 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 2 4 3 47 V S-41 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 59 V

Kelompok I

S-36 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 41 V S-05 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 40 V S-19 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 46 V S-27 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 39 V S-35 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 48 V

Kelompok II

S-46 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 53 V S-01 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 46 V S-04 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 45 V S-14 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 53 V S-28 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 41 V S-42 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 53 V

Kelompok III

S-39 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 53 V S-03 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 4 4 48 V S-15 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 50 V S-30 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 49 V S-40 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 56 V

Kelompok IV

S-44 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 56 V S-20 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 48 V S-21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 V S-24 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 54 V S-25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 44 V

Kelompok V

S-48 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 4 3 44 V S-09 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 50 V Kelompok

VI S-12 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 53 V

Page 134: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

S-11 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 56 V S-22 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 57 V S-37 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 40 V S-45 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 58 V S-05 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 46 V S-16 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 44 V S-17 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 56 V S-23 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 50 V

Kelompok VII

S-47 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 V S-02 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 44 V S-13 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 45 V S-29 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 43 V S-38 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 46 V

Kelompok VIII

S-43 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 52 V S-07 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 50 V S-08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 50 V S-10 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 51 V S-31 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 42 V S-32 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 54 V

Kelompok IX

S-33 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 52 V Jumlah 7 35 6 0

Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II

%5,87

%10048

357

%100SiswaJumlah

)BBS(

=

×+

=

×+

= ∑ ∑

Page 135: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Hasil Analisis Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus III

Petunjuk: Berilah skor kegiatan siswa selama pembelajaran!

Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran Kategori Tingkat Keaktifan siswa

Kelompok Anggota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jumlah skor

Baik Sekali (BS)

Baik (B)

Kurang (K)

Sangat Kurang

(SK) S-18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 59 V S-26 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 51 V S-36 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 45 V S-41 4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 51 V

Kelompok I

S-36 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 51 V S-05 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 43 V S-19 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 55 V S-27 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 45 V S-35 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 44 V

Kelompok II

S-46 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 56 V S-01 4 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 48 V S-04 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 41 V S-14 2 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 46 V S-28 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 45 V S-42 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 50 V

Kelompok III

S-39 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 50 V S-03 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 45 V S-15 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 45 V S-30 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 49 V S-40 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 57 V

Kelompok IV

S-44 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 57 V S-20 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 49 V S-21 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 45 V S-24 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 56 V S-25 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 45 V

Kelompok V

S-48 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 50 V S-09 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 50 V Kelompok

VI S-12 2 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 49 V

Page 136: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

S-11 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 60 V S-22 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 49 V S-37 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 45 V S-45 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 55 V S-05 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 39 V S-16 4 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 48 V S-17 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 49 V S-23 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 55 V

Kelompok VII

S-47 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 51 V S-02 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 44 V S-13 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 50 V S-29 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 48 V S-38 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 38 V

Kelompok VIII

S-43 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 57 V S-07 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 50 V S-08 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 58 V S-10 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 45 V S-31 3 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 46 V S-32 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 48 V

Kelompok IX

S-33 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 52 V Jumlah 11 36 3 0

Tingkat Keaktifan Siswa Siklus III

%92,97

%10048

3611

%100)(

=

×+

=

×+

= ∑ ∑SiswaJumlah

BBS

Page 137: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

129

Lampiran 18. Hasil Skor Kinerja Siswa

SKOR KINERJA SISWA VII-B SMP N 6 SEMARANG Nilai Kinerja siswa No. NAMA SISWA Siklus I Siklus II Siklus III

1 ADE SC. 73 72 74 2 ADI P. 74 69 68 3 ANA S. 78 75 71 4 ANDI A. 76 71 65 5 ANGGI H. 65 72 68 6 ARDI S. 75 69 67 7 ARDYAN I. 90 78 90 8 ARINDI D.D.R. 74 78 78 9 ARISKA FA. 62 78 78

10 BAGUS LT. 92 79 71 11 BRAMANTY 63 88 93 12 CAHAYA PA. 74 83 77 13 CHARISMA PS. 61 70 78 14 C. FIAN P. 73 82 71 15 DANI NUR P. 72 78 71 16 DESI PS. 83 68 75 17 DESSY M.AS. 96 88 77 18 DEWI R. 91 83 92 19 D. ALOITA 78 72 86 20 DITA DU. 77 75 77 21 E. SANDI PW. 68 63 71 22 F. DYAH P. 95 89 77 23 FRANSISCHA 72 78 86 24 GABRIEL WN. 90 85 87 25 HAIDAR F. 74 68 71 26 ICUK KW. 70 74 80 27 ISMOJO AT. 62 64 71 28 IKA MDS. 75 67 69 29 MARCELLUS H.P. 73 69 75 30 MAULANA R F.J. 63 77 77 31 MEI M. 78 67 72 32 M.IQBAL 69 82 74 33 M. FAIZAL M. 82 84 75 34 NANANG W. 80 73 71 35 NIA A. 69 75 69 36 NITA H. 80 67 80 37 NORFITRIANI 70 67 70 38 NURUL Q. 70 71 66 39 RETNO L. 73 82 78 40 REZHA IR. 75 88 89 41 RHENO RY. 84 92 79 42 RISKA YT. 90 83 78 43 ROY DP. 90 81 89 44 TABITA M. 90 87 89 45 TRIO A. 84 90 87 46 ULFIA 91 83 90 47 WORO AA. 78 76 81 48 ZELIKA AK. 71 68 78

Rata-rata 76.94 76.63 77.21

Page 138: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

SKOR PER KELOMPOK SISWA KELAS VII-B SMP 6 SEMARANG

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Kelompok Nama Siswa Hasil

Test Nilai

KinerjaPortofolio Hasil

Test Nilai

Kinerja Portofolio Hasil

Test Nilai

Kinerja Portofolio

Dewi Rahmawati 85 91 82 83 83 79 65 92 75 Icuk Kristianto 85 70 73 83 74 78 70 80 70 Nanang Wijanarto 80 80 63 83 73 78 85 71 75 Rheno Rudy Y. 70 84 79 83 92 86 65 79 70 W.Nita Haryanti 55 80 67 83 67 73 80 80 65 Jumlah 375 405 364 415 389 394 365 402 355

I

Rata-rata 75 81 72.8 83 77.8 78.8 73 80.4 71 Ardi Sulistyo N. 65 75 63 75 69 72 50 67 60 Dharigra Aloita 80 78 67 83 72 73 70 86 70 Ismojo Aji Trisabo 55 62 86 58 64 61 65 71 65 Nia Anggraini 65 69 61 67 75 67 60 69 60 Ulfia 85 91 91 83 83 78 85 90 65 Jumlah 350 375 368 366 363 351 330 383 320

II

Rata-rata 70 75 73.6 73.2 72.6 70.2 66 76.6 64 Ade Septi Cahyani 75 73 55 58 72 63 75 74 75 Andi Apriyono 70 76 79 75 71 73 75 65 80 Chrismast Fian P. 60 73 73 75 82 78 80 71 65 Ika Mutiara D.S. 75 75 63 58 67 62 65 69 55 Riska Yohan Tania 65 90 73 67 83 73 80 78 65 Retno Lestari 65 73 73 75 82 78 70 78 70

III

Jumlah 410 460 416 408 457 427 445 435 410

Page 139: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Rata-rata 68.33 76.67 69.33 68.00 76.17 71.17 74.17 72.50 68.33 Ana Setyawati 80 78 67 92 75 84 70 71 60 Dani Nur Prasetya 80 72 50 92 78 85 80 71 75 Maulana Rizky F.J. 80 63 83 92 77 85 75 77 75 Rheza Illa Rosla 70 75 55 75 88 82 70 89 65 Tabita Meydia 55 90 79 83 87 85 65 89 65 Jumlah 365 378 334 434 405 421 360 397 340

IV

Rata-rata 73 75.6 66.8 86.8 81 84.2 72 79.4 68 Dita Dwi Utami 50 77 45 67 75 69 65 77 75 Edwardus Sandi P.W. 60 68 82 58 63 60 55 71 60 Gabriel Wahyu N. 55 90 77 75 85 80 65 87 70 Haidar Fajri 95 74 60 92 68 80 75 71 80 Zelika Alin K. 80 71 63 67 68 63 75 78 60 Jumlah 340 380 327 359 359 352 335 384 345

V

Rata-rata 68 76 65.4 71.8 71.8 70.4 67 76.8 69 Ariska Febri A. 65 62 72 67 78 73 75 78 80 Cahaya Permata A. 75 74 63 67 83 75 75 77 90 Bramanty Y. V. 85 63 91 83 88 85 80 93 75 Fanniya Dyah P. 80 95 86 92 89 90 80 77 90 Norfitriani 70 70 73 67 67 61 60 70 80 Trio Aprilia 70 84 61 83 90 86 90 87 95 Jumlah 445 448 446 459 495 470 460 482 510

VI

Rata-rata 74.17 74.67 74.33 76.5 82.5 78.33 76.7 80.33 85 Anggi Hardiyanto 65 65 79 58 72 63 65 68 75 Desi Permata Sari 65 83 68 67 68 68 85 75 75 Dessy Margarisca A.S. 70 96 69 67 88 79 70 77 80

VII

Fransischa Purnama IB. 70 72 77 92 78 84 80 86 75

Page 140: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

Woro Ayu A. 70 78 53 75 76 73 80 81 80 Jumlah 340 394 346 359 382 367 380 387 385 Rata-rata 68 78.8 69.2 71.8 76.4 73.4 76 77.4 77 Adi Pramono 70 74 86 83 69 73 65 68 55 Chirsma Puspita S. 95 61 63 92 70 81 90 78 75 Marcellus Hanindito P. 80 73 69 75 69 72 75 75 75 Nurul Qomariah 80 70 69 58 71 64 75 66 65 Roy Demo Pradito 70 90 67 75 81 78 75 89 65 Jumlah 395 368 354 383 360 368 380 376 335

VIII

Rata-rata 79 73.6 70.8 76.6 72 73.6 76 75.2 67 Arindi Deaz DR. 70 74 73 100 78 89 80 78 75 Ardyan Iswardhana 75 90 82 83 78 80 80 90 70 Bagus Lingga T. 80 92 69 92 79 85 90 71 80 Mei Megawati 75 78 72 83 67 72 70 72 75 M. FaizalMaulana 75 82 67 58 84 67 65 75 70 Muhammad Iqbal 75 69 72 58 82 63 70 74 75 Jumlah 450 485 435 474 468 456 455 460 445

IX

Rata-rata 75 80.83 72.5 79 78 76 75.8 76.67 74.17

Jumlah Keseluruhan 3470 3693 3390 3657 3678 3606 3510 3706 3445 Rerata Kelas 72.292 76.938 70.625 76.19 76.625 75.125 73.13 77.208 71.7708

Page 141: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

132

Lampiran 20. Pedoman wawancara guru

PEDOMAN WAWANCARA GURU

Hari : ...............................................

Tanggal : ...............................................

Pertanyaan

1. Bagaimana kesan bapak/ibu terhadap pembelajaran materi Pengelolaan

Lingkungan melalui model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: ......................................................................................................................

..................................................................................................................................

2. Menurut bapak/ibu bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran materi

Pengelolaan Lingkungan melalui model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: ......................................................................................................................

..................................................................................................................................

3. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya apakah ada peningkatan

kualitas pembelajaran setelah menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: ......................................................................................................................

..................................................................................................................................

4. Kesulitan apa saja yang ditemukan dalam pembelajaran melalui model Jigsaw

dengan pendekatan JAS?

Jawab: ........................................................................................................................

….................................................................................................................................

Page 142: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

133

Lampiran 21. Hasil Wawancara Guru Siklus I.

REKAP WAWANCARA GURU

SIKLUS I

Hari : Senin, 16 Mei 2005

Tempat : SMP N 6 Semarang

Pertanyaan

1. Bagaimana kesan bapak/ibu terhadap pembelajaran materi pengelolaan

lingkungan melalui model jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: menurut saya pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS

cukup bagus. Pembelajaran yang direncanakan terlalu banyak kegiatan sehingga

perlu banyak tenaga dan perencanaan yang matang. Materi lebih mudah dalam

menyampaikan.

2. Menurut bapak/ibu bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran materi

pengelolaan lingkungan melalui model jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: dalam pembelajaran siswa menampakan cukup aktif dan lebih terkendali

dari sebelumnya sehingga pembelajaran lebih optimal.

3. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya apakah ada peningkatan

kualitas pembelajaran setelah menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan

JAS?

Jawab: pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS sebenarnya

bagus, ada peningkatan namun kegiatan terlalu banyak sehingga memerlukan

waktu yang lama.

4. Kesulitan apa saja yang ditemukan dalam pembelajaran melalui model Jigsaw

dengan pendekatan JAS?

Jawab: dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendakatan JAS yang

sesuai dengan RP terdapat kesulitan yaitu kesulitan dalam pemantuan aktivitas

siswa, pembimbingan siswa saat praktikum atau diskusi karena kegiatan terlalu

banyak.

Page 143: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

134

Lampiran 22. Hasil Wawancara Guru Siklus II.

REKAP WAWANCARA GURU

SIKLUS II

Hari : Senin, 21 Mei 2005

Tempat : SMP N 6 Semarang

Pertanyaan

1. Bagaimana kesan bapak/ibu terhadap pembelajaran materi pengelolaan

lingkungan melalui model jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: menurut saya pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS

sangat bagus. Kegiatan terlalu banyak sehingga perlu banyak tenaga dan

perencanaan yang matang. Penyampaian materi pelajaran dirasa lebih mudah.

2. Menurut bapak/ibu bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran materi

pengelolaan lingkungan melalui model jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: Selama proses pembelajaran siswa aktif dan lebih terkendali dari

sebelumnya sehingga pembelajaran lebih optimal.

3. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya apakah ada peningkatan

kualitas pembelajaran setelah menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: Pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS adalah bagus,

ada peningkatan kualiatas pembelajaran namun kegiatan terlalu banyak sehingga

memerlukan waktu yang lama.

4. Kesulitan apa saja yang ditemukan dalam pembelajaran melalui model Jigsaw

dengan pendekatan JAS?

Jawab: Pemantuan aktivitas siswa, dan pembimbingan siswa saat diskusi lebih

mudah dilakukan daripada siklus pertama karena kegiatan semuanya dalam kelas.

Page 144: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

135

Lampiran 23. Hasil Wawancara Guru Siklus III.

REKAP WAWANCARA GURU

SIKLUS III

Hari : Sabtu, 4 Juni 2005

Tempat : SMP N 6 Semarang

Pertanyaan

1. Bagaimana kesan bapak/ibu terhadap pembelajaran materi pengelolaan

lingkungan melalui model Jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: menurut saya pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS

sangat bagus. Penyampaian materi lebih mudah dan kontrol terhadap siswa lebih

mudah.

2. Menurut bapak/ibu bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran materi

pengelolaan lingkungan melalui model jigsaw dengan pendekatan JAS?

Jawab: siswa menampakan lebih aktif dan lebih terkendali dari sebelumnya

sehingga pembelajaran lebih optimal.

3. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya apakah ada peningkatan

kualitas pembelajaran setelah menerapkan model Jigsaw dengan pendekatan

JAS?

Jawab: pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendekatan JAS sangat bagus

jika direncanakan dengan matang, terdapat peningkatan pembelajaran jika

dibandingkan dengan sebelumnya.

4. Kesulitan apa saja yang ditemukan dalam pembelajaran melalui model Jigsaw

dengan pendekatan JAS?

Jawab: pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan pendakatan JAS, kesulitan dalam

pemantuan aktivitas siswa, pembimbingan siswa saat praktikum atau diskusi

namum lebih mudah jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Page 145: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

136

Lampiran 24. Lembar Observasi Kinerja Guru

FORMAT OBSERVASI KINERJA GURU

Konsep / subkonsep : Pengelolaan Lingkungan Sekolah : SMP N 6 Semarang Kelas / semester : VII B / 2 Tanggal Observasi : ………………….…………….. Aspek yang diobsesvasi: No Kegiatan yang diamati 4 3 2 1I Persiapan 1. Persiapan alat dan bahan 2. Penertiban suasana belajar 3. Penyampaian tujuan pembelajaran (fase I) 4. Pemberian motivasi siswa dan apersepsi II Kegiatan Belajar Inti 5. a. Penyampaian pengantar materi pelajaran.(fase II) b. Pemberian tugas kepada siswa yang berbeda dan penjelasan

tugas tersebut.

6. a. Pembagi siswa ke dalam beberapa kelompok asal.(fase III) b. Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok ahli

(gabungan) untuk siswa dengan tugas sama.

7. a. Pembimbing siswa dalam kelompok ahli untuk melakukan praktikum dan diskusi. (fase IV)

b. Pembimbing anggota kelompok menjelaskan hasil kerja kepada anggota kelompok asal.

c. Memeriksa pemahaman siswa akan materi dengan meminta siswa untuk menjelaskan hasil kerja.

d. membimbing siswa dalam diskusi kelas. e. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. 8. Memberikan kuis dan atau tes individual. (fase V) 9. Memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat nilai

tertinggi atau berperan aktif.(fase VI)

10. Penguasaan materi oleh guru. 11. Kesesuaian materi dengan Rencana Pembelajaran. 12. Penguasaan metode pembelajaran. 13. Penciptaan keaktifan siswa saat praktikum. III Penutup 14. Pemberian tugas pada siswa. 15. Menutup pembelajaran.

Keterangan: Semarang, ................ 2006

4 = Sangat Baik Observer 3 = Baik 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang (.......................................)

Page 146: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

137

Lampiran 25. Data Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Pembelajaran.

Data Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Pembelajaran.

No Kegiatan yang diamati Siklus I

Siklus II

Siklus III

1 Persiapan alat dan bahan 4 4 4 2 Penertiban suasana belajar 4 4 4 3 Penyampaian tujuan pembelajaran. 4 4 4 4 Pemberian motivasi siswa dan apersepsi 4 4 4 5 a. Penyampaian pengantar materi pelajaran. 4 4 4

b. Pemberian tugas kepada siswa yang berbeda dan penjelasan tugas tersebut. 4 4 4

6 a. Membagi siswa dalam beberapa kelompok asal. 4 4 4

b. Mengarahkan siswa untuk membentuk

kelompok ahli (gabungan) untuk siswa dengan tugas sama.

3 3 4

7 a. Pembimbing siswa dalam kelompok ahli untuk melakukan praktikum dan diskusi. 3 3 3

b. Pembimbing anggota kelompok menjelaskan hasil kerja kepada anggota kelompok asal. 3 3 4

c. Memeriksa pemahaman siswa akan materi dengan meminta siswa menjelaskan materi. 3 3 3

d. membimbing siswa dalam diskusi kelas. 3 3 3 e. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. 3 4 4 8 Memberikan kuis dan atau tes individual. 4 4 4

9 Memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat nilai tertinggi atau berperan aktif. 3 3 3

10 Penguasaan materi oleh guru. 4 4 4 11 Kesesuaian materi dengan Rencana Pembelajaran. 3 3 3 12 Penguasaan metode pembelajaran. 3 4 4 13 Penciptaan keaktifan siswa saat praktikum. 4 4 4 14 Pemberian tugas pada siswa. 4 4 3 15 Menutup pembelajaran. 4 4 4

Jumlah 75 77 78

SKOR KINERJA GURU

HASIL PENGAMATAN OBSERVER

Skor Kinerja Guru No. Siklus I Siklus II Siklus III 1 75 80 79 2 74 80 75 3 80 78 78 4 74 75 80 5 70 74 -

Jumlah 373 387 312 Rata-rata 74,6 77,4 78

Page 147: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

138

Lampiran 26. Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran selama Penelitian.

Siswa sedang menjelaskan materi kepada temannya di kelompok asal.

Siswa sedang melakukan percobaan di kelompok ahli

Page 148: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

139

Siswa sedang belajar di kelompok ahli.

Para siswa sedang mengikuti diskusi kelas.

Page 149: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

140

Siswa melakukan percobaan untuk menanggulangi pencemaran tanah.

Guru sedang memberikan penghargaan pada kelompok yang berprestasi

Page 150: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

106

Lampiran 9. Hasil Tes Siswa Setiap Siklus

Page 151: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

107

Page 152: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

108

Page 153: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

109

Page 154: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

110

Page 155: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

111

Page 156: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

112

Page 157: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI …lib.unnes.ac.id/1269/1/2153.pdf · 2011-04-11 · Dari tiga siklus PTK diperoleh data bahwa keaktifan siswa selama ... Lampiran Rekap Hasil

113