94
i PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAGIYANTEN 03 KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : SUTARMUTO NIM X2707013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAGIYANTEN 03

KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2009/2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

SUTARMUTO

NIM X2707013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAGIYANTEN 03

KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh :

SUTARMUTO

NIM X2707013

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2010

Pembimbing, Supervisor,

Prof. Dr. Retno Winarni, M. Pd. Buhani,S.Pd.SD

NIP 19560121 198203 2 003 NIP. 19650805 198806 2 002

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd. .......................................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd. .......................................

Anggota I : Prof. Dr. Retno Winarni, M. Pd. .......................................

Anggota II : Drs. Usada, M. Pd. .......................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

v

ABSTRAK

Sutarmuto, NIM X2707013 PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI

HITUNG PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAGIYANTEN

03 KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran

Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan, dan untuk

mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaannya.

Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subyek

penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Pagiyanten 03 Tahun Ajaran 2009/2010

yang terdiri dari 18 siswa. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, cek list,

dan angket serta tes tertulis.

Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh simpulan pada

kondisi awal ketuntasan belajar siswa 44 %. Dengan penggunaan Model

Pembelajaran Kontekstual ketuntasan belajar siswa pada siklus I menjadi 72 % Pada

siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 83%. Dari keseluruhan siklus

yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan

Kata kunci : Inovatif, Kontekstual

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan menyusun laporan penelitian tindakan kelas dengan judul

"PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI PAGIYANTEN 03 KECAMATAN ADIWERNA

KABUPATEN TEGAL" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Dengan segala kerendahan hati penulis juga

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan kepada semua pihak yang telah memberikan

dukungan moril maupun material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Terlebih lagi ucapan kasih ini dihaturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Rektor I Fakultas keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS.

4. Taufiq Lilo, S.T, M.T, selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan,

sehingga penulisan tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu.

5. Prof. Dr. Retno Winarni,M. Pd.selaku pembimbing yang telah sabar memberi

bimbingan, sehingga penelitian ini dapat selesai.

6. Sobari Mizan, S.Pd, selaku Kepala SD Negeri Pagiyanten 03 dan Bapak

Ibu/Guru, atas segala bantuannya.

7. Siswa kelas V SDN Pagiyanten 03, yang dengan semangat telah membantu

berhasilnya penelitian tindakan kelas.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

vii

Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis

panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan menjadikan amal

ibadah yang mulia. Selanjutnya, sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala

kekurangan, penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Oleh karena itu segala kritik

dan saran yang membangun akan sangat membantu penulis dalam penyempurnaan

penyusunan laporan ini.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………….…….……. 2

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... . 2

D. Manfaat Hasil Penelitian ………………………………………...... 2

BAB II LANDASAN TEORI,KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ........................................................................... .. 4

B. Kerangka Berpikir ...................................................................... .. 10

C. Hipotesis Tindakan .................................................................... .. 12

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... ... 13

B. Subyek Penelitian ....................................................................... ... 13

C. Prosedur Penelitian ..................................................................... ... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... .… 17

1. Hasil Penelitian Siklus I .......................................................... …. 17

2. Hasil Penelitian Siklus II .......................................................... …. 29

B. Pembahasan ……………………………………………………..…. 37

1. Pembahasan Siklus I ................................................................. .…. 37

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

ix

2. Pembahasan Siklus II ................................................................. ….. 37

C. Rangkuman Hasil Penelitian……………………………………….. 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... …... 39

B. Saran ........................................................................................... .….. 39

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .….. 41

LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran…………………………………… 42

B. Instrumen Penelitian.................................................................... ….. 61

C. Personalia Peneliti ....................................................................... ..… 70

D. Curriculum Vitae ......................................................................... ….. 71

E. Data Dukung Siklus I .................................................................. ….. 72

F. Data Dukung Siklus II ................................................................. ….. 79

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Hal ini

dikuatkan dengan rendahnya prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

matematika khususnya di kelas V SD Negeri Pagiyanten 03. Untuk mata

pelajaran matematika, dari data yang dihimpun dari tes yang telah

dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pagiyanten 03, hanya 8 siswa dari 18

siswa atau 44 % yang tuntas belajar sedangkan yang lain sebanyak 10 siswa

atau 56 % belum tuntas belajar.

Jika diperhatikan selama ini, pembelajaran matematika di Sekolah

Dasar Negeri Pagiyanten 03 cenderung sebagai pemindahan pengetahuan dari

guru kepada siswa. Siswa cenderung pasif dan hanya menerima apa yang

disampaikan guru. Hal ini tentu saja membuat siswa tidak maksimal dalam

pembelajaran matematika di kelasnya. Pada kelas V SD Negeri Pagiyanten 03,

pada pembelajaran matematika, siswa kelas V mempunyai keengganan dalam

belajar matematika di kelasnya. Dengan kondisi yang demikian tersebut,

Sekolah Dasar Negeri Pagiyanten 03 tidak berani mematok nilai tinggi dalam

membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran

matematika kelas V.

Siswa kelas V secara umum kemampuan operasi hitung pecahan masih

sangat kurang, padahal ini merupakan prasarat untuk berpijak pada konsep-

konsep selanjutnya baik kelas V sampai kelas VI.

Elaine B. Johnson (2007:14) menjelaskan Model Pembelajaran

Kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa

seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi pelajaran jika

mereka dapat menangkap makna dari pembelajaran tersebut.

Harapan dari diterapkannya Model Pembelajaran Kontekstual di kelas V

Sekolah Dasar Negeri Pagiyanten 03 adalah kemampuan operasi hitung

pecahan akan meningkat serta siswa menjadi tidak lagi takut dan malas

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

2

melainkan menyenangi terhadap pembelajaran matematika. Matematika tidak

lagi menjadi pelajaran sulit, tetapi siswa merasa mudah dalam

mempelajarinya.

B. Rumusan Masalah

a) Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SD

Negeri Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran

2009- 2010 ?

b) Pemecahan Masalah

Rendahnya kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SD

Negeri Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal bila tidak

diatasi akan mempengaruhi hasil belajar pada materi berikutnya karena

materi ini merupakan prasarat untuk mempelajari materi selanjutnya. Untuk

itu penulis menganggap penting dan mendesak untuk segera diatasi, dan

dapat dilaksanakan (tersedia waktu,biaya dan daya dukung yaitu sumber dan

media pembelajaran yang memadai). Untuk mengatasi permasalahan tersebut

penulis menerapkan model pembelajaran yang inovatif yaitu Model

Pembelajaran Kontekstual.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

Meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V

SD Negeri Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2009-2010 menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini khususnya untuk perbaikan kualitas

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

3

pendidikan dan/atau pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran

matematika yang bermakna serta sesuai dengan minat dan proses berpikir

siswa.

Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu :

1. Siswa

Meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V

SD Negeri Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2009-2010

2. Guru

Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kontekstual dalam pembelajaran matematika.

3. Sekolah

Meningkatkan pemberdayaan Model Pembelajaran Kontekstual agar

kemampuan operasi hitung pecahan siswa meningkat dan perlu dicoba untuk

diterapkan pada pelajaran lainnya.

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

4

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

Hakikat Kemampuan Operasi Hitung Pecahan

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan : adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2005: 707). Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan melakukan sesuatu.

Jadi kemampuan operasi hitung pecahan mengandung pengertian

kecakapan melakukan operasi hitung pecahan.

b. Pengertian Operasi Hitung

Secara harfiah operasi bisa diartikan sebagai pengerjaan. Dalam

matematika bisa diartikan sebagai pengerjaan yang melibatkan satu atau

beberapa unsur matematika, yang menghasilkan suatu unsur tertentu.

Unsur-unsur matematika yang dioperasikan bisa berupa bilangan,

himpunan, titik, garis, bidang, dan lain-lain.

Hasil operasi sifatnya unik (uniqe), artinya unsur-unsur tertentu

dioperasikan dengan operasi tertentu hasil operasinya harus tunggal, satu

dan hanya satu unsur. Misalkan kita mengoperasikan dua unsur a dan b

dengan operasi * yang didefinisikan, menghasilkan c. Kapanpun unsur-

unsur itu dioperasikan dengan operasi * tersebut, hasil operasinya harus

tetap c. Misalnya 2 + 3 = 5.

Operasi yang kita kenal dan biasa kita lakukan sehari-hari, terutama

dalam matematika adalah operasi tambah, operasi kurang, operasi kali,

dan operasi bagi. Drs. Karso, dkk (1992 : 152-154).

c. Pengertian Pecahan

Pecahan adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

5

dalam bentuk b

a dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan

nol. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu : (1)

pecahan biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan persen, (4) pecahan

campuran.

Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti jika

didahului dengan soal cerita yang menggunakan benda-benda nyata

misalnya buah apel, sawo, jeruk atau kue misal apem dll. Peraga

selanjutnya berupa bangun datar seperti persegi, lingkaran yang

nantinya akan sangat menbantu dalam pemahaman konsep.

Pecahan dapat di peragakan dengan melipat kertas berbentuk

lingkaran atau persegi sehingga lipatannya tepat menutupi bagian yang

lainya. Selanjutnya bagian yang di lipat di buka dan di arsir sesuai

bagian yang di kehendaki. Pecahan dibaca setengah atau satu per dua

atau seperdua. “1” disebut pembilang yaitu merupakan daerah

pengambilan. “2 “ disebut penyebut yaitu merupakan 2 bagian yang

sama dari keseluruhan. Muchtar A. Karim (2007: 6.22).

d. Operasi Hitung Pecahan

1) Penjumlahan pecahan :

Dapat diperagakan dengan benda-benda konkret misalnya buah-

buahan, kue, tali rafia dan sebagainya. Atau model bangun-bangun

datar umpamanya persegi panjang, persegi, lingkaran dan sebagainya.a)

Penjumlahan pecahan berpenyebut sama

Umpamanya untuk menujukkan 4

1+

4

2 = …., maka kita bagi sebuah

apel menjadi 4 bagian yang sama, sehingga masing-masing bagian

adalah 4

1an , kita ambil

4

1bagian, kemudian kita ambil lagi

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

6

4

2bagian kemudian kita gabungkan maka besar buah minjadi

4

3bagian .Kita simpulkan bahwa

4

1+

4

2 =

4

3.

Bentuk umum : a

cb

a

c

a

b .

b) Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama

Jika kita akan menjumlahkan dua pecahan berpenyebut tidak sama

maka langkah pertama adalah menyamakan penyebutnya. Jika

penyebutnya sudah sama,kita dapat menggunakan peragaan benda-

benda konkret, semi konkret, dan terakhir abstrak yaitu kalimat

matematika.

Contoh ....4

3

5

4

Langkah pertama mencari pecahan yang senama dengan 4

3

5

4dan .

Nama lain dari ,...20

16,

15

12,

10

8

5

4yaitu

Nama lain dari ,...20

15,

16

12,

12

9,

8

6

4

3yaitu

Pecahan yang penyebutnya sama dari 5

4 dan

4

3 adalah

20

16dan

20

15

Sehingga dapat kita tulis 20

31

20

15

20

16

4

3

5

4

Bentuk umum dari penjumlahan pecahan yang penyebutnya beda

yaitu:

dxb

cxb

bxd

axd

d

c

b

a =

bd

bcad

d

c

b

a .

Muchtar A. Karim (2007: 6.28).

2) Pengurangan Pecahan :

a) Pengurangan pecahan yang penyebutnya sama.

Pengurangan bilangan pecahan sebenarnya merupakan lawan

dari penjumlahan bilangan pecahan. Yaitu mencari suku yang

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

7

belum ketahui pada penjumlahan apabila jumlahnya sudah diketahui.

Misalnya 5

3

5

4 p , dapat ditulis sebagai p

5

3

5

4, untuk

mencari p dapat menggunakan benda-benda konkret, semi konkret,

dan abstrak.

Langkah-langkahnya sebuah kertas berbentuk persegi panjang

dibagi menjadi 5 bagian sama besar, ambil 5

4bagian kemudian

dikurangi 5

3bagian sehingga sisanya

5

1bagian atau

5

1

5

3

5

4 .

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa : p

ba

p

b

p

a .

b) Pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda.

Langkah-langkahnya sama dengan penjumlahan pecahan

yang penyebutnya berbeda. Yaitu menyamakan penyebut dari

pecaha- pecahan tersebut.

Umpamanya 4

3

7

5

Nama lain dari ,...28

20

21

15

14

10

7

5

Nama lain dari ,...28

21

24

18

20

15

16

12

12

9

8

6

4

3

Sehingga 4

3

7

5 =

28

1

28

21

28

20 dapat diperagakan dengan

garis bilangan.

Jika diselesaikan dengan menggunakan kalimat matematika :

28

1

28

21

28

20

74

73

47

45

4

3

7

5

x

x

x

x.

Dari contoh di atas pengurangan pecahan yang penyebutnya

berbeda dapat dinyatakan sebagai berikut:

pxq

bxpaxq

qxp

bxp

pxq

axq

q

b

p

a .

Muchtar A. Karim (2007: 6.37).

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

8

3) Perkalian pecahan

Misal 45

1, anak diminta membagi persegipanjang menjadi 5

bagian sama besar sehingga masing-masing besarnya 5

1bagian ,

kemudian anak mengambil potongan persegi panjang tersebut

sebanyak 4 kali maka hasilnya = 45

1=

5

1

5

1

5

1

5

1=

5

4.

Misalkan ....4

1

3

2 artinya

3

2dari

4

1, kita ambil bagian

4

1an,

kemudian kita bagi menjadi 3 bagian kemudian kita ambil 2

bagian. Sehingga setiap bagian dari 4

1 bagian ini sama dengan

3

1

4

1 =

12

1

43

1

bagian. Dari 3 bagian kita ambil 2 bagian

sehingga besarnya = 212

1=

12

2. Disimpulkan bahwa .

12

2

4

1

3

2

Muchtar A.Karim (2007:6.56-6.57).

4) Pembagian pecahan

a) Pembagian bilangan asli dengan pecahan

Misal : 1 : 2

1 berarti ada berapa

2

1an ada di dalam 1, akibatnya :

1 : 2

1 = 1 x

1

2, sehingga a :

q

p berarti ada berapa

q

p an di dalam a

Bentuk umum a : q

p = a x

p

q.

b) Pembagian bilangan pecahan dengan pecahan

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

9

Misal : 9

4:

5

3 berarti ada berapa

9

4an di dalam

5

3, akibatnya

9

4:

5

3 =

5

3x

9

4.

Bentuk umum b

qx

p

a

q

b

p

a: . Muchtar A. Karim (2007: 6.69).

e. Model Pembelajaran

Secara umum, model diartikan sebagai benda tiruan dari benda

yang sesungguhnya. Secara khusus, model diartikan sebagai kerangka

konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan.

Menurut Joyce dan Weil (1986) Model Pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi

sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

f. Model Pembelajaran Kontekstual

Elaine B. Johnson (2007 : 14 ) menjelaskan Model Pembelajaran

Kontekstual adalah sebuah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada

filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi

pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari pembelajaran tersebut.

Menurut Trianto (2009), karakteristik Model Pembelajaran

Kontekstual:

Kerjasama

Saling menunjang

Menyenangkan, mengasyikan

Tidak membosankan (joyfull, comfortable)

Belajar dengan bergairah

Pembelajaran terintegrasi

Menggunakan berbagai sumber

Siswa aktif

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

10

Menurut Trianto (2009), sebuah kelas dikatakan menerapkan

Model Pembelajaran Kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen,

yaitu (1) kontruktivisme, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar,

(5) permodelan, (6) refleksi, (7) penilaian yang sebenarnya.

Menurut Depdiknas seperti yang dikutip Trianto (2009), secara

garis besar langkah-langkah pembelajaran dengan Model Pembelajaran

Kontekstual sebagai berikut.

a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

c. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya)

e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan

g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

B. Kerangka Berpikir

Materi operasi hitung pecahan. merupakan materi pelajaran yang paling

sulit dikuasai siswa jika dibandingkan dengan materi pelajaran lain, oleh

karena itu, dalam pembelajarannya perlu dicari inovasi baru yang dapat

memudahkan siswa dalam belajar operasi hitung pecahan, di samping dapat

merangsang siswa untuk tertarik atau senang belajar matematika.

Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa dalam menemukan

kembali ide dan konsep operasi hitung pecahan melalui eksplorasi masalah-

masalah nyata, dapat membantu siswa dalam belajar matematika sesuai

proses berpikirnya. Dengan begitu, kemampuan operasi hitung pecahan

siswa dapat meningkat. Pembelajaran yang sesuai dengan kriteria di atas

adalah pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kontekstual.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

11

Adapun bagan kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini, dengan model pembelajaran

yang ditawarkan dalam pembelajaran (eksplorasi masalah-masalah nyata

oleh siswa) tentu siswa akan lebih mudah menemukan kembali ide dan

konsep operasi hitung pecahan.

Bagan tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran operasi hitung

pecahan yang disajikan dengan Model Pembelajaran Kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa SD Negeri

Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran

2009/2010.

Kondisi Awal Pembelajaran Konvensional

Kemampuan Operasi Hitung

Pecahan Rendah

Perlakuan

Dengan Model

Pembelajaran

Kontekstual

Siswa

melakukan

operasi hitung

pecahan

Kemampuan

operasi hitung

pecahan

meningkat

Siklus I

Kondisi Akhir

Siklus II

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

12

C. Hipotesis Tindakan

Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SD Negeri

Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2009-

2010.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian : Bulan Januari sampai dengan Juni 2010

Tempat : SD Negeri Pagiyanten 03 Kecamatan Adiwerna,

Kabupaten Tegal.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek Penelitian : Siswa kelas V SD Negeri Pagiyanten 03

Kecamatan adiwerna Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2009/2010. Jumlah siswa 18 anak.

Obyek Penelitian : Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual.

C. Prosedur Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang dilakukan secara

berulang dan berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Dalam

satu pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2X 35 menit). Pelaksanaan

PTK dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Bagan Siklus PTK untuk e-TA PJJ S-1 PGSD

(diambil dari Buku Panduan Tugas Akhir e-Tugas Akhir, 2008, 11)

Keterangan :

Plan : perencanaan

Act : pelaksanaan

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

14

Observe : observasi

Reflect : refleksi

Reflected Plan : perencanaan hasil refleksi

Rancangan Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah pembelajaran di kelas yang meliputi analisis

situasi dan analisis belajar siswa.

b. Merancang skenario pembelajaran Operasi Hitung Pecahan dengan Model

Pembelajaran Kontekstual.

1) Apersepsi : Guru bertanya jawab dengan siswa tentang masalah sehari-

hari yang berkaitan dengan pecahan.

2) Siswa mencermati penjelasan guru tentang operasi hitung pecahan.

3) Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar kerja.

4) Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas, siswa lain

menanggapi.

5) Siswa menyimpulkan hasil diskusi.

6) Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

7) Menyusun RPP dengan materi tentang Operasi Hitung Pecahan dengan

Model Pembelajaran Kontekstual.

8) Menyiapkaan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai.

9) Menyiapkan instrumen observasi dan alat evaluasi.

2. Tahap Implementasi/pelaksanaan

Dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP yang telah

disusun/dirancang. Pada siklus I pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan

observer dari teman sejawat untuk melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan oleh observer dengan mengamati proses

pembelajaran (aktivitas guru dan siswa) untuk memperoleh data yang akurat

dan lengkap pengamat menggunakan format pedoman observasi yang telah

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

15

disiapkan peneliti.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pembelajaran, yang meliputi

proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.

a. Menyimpulkan hasil analisis tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I.

b. Merefleksi tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I, fase/bagian –

bagian mana yang perlu penyempurnaan, untuk merancang skenario

pembelajaran dan menyusun RPP untuk dilaksanakan pada siklus II.

Rancangan Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Merancang skenario perbaikan pembelajaran operasi hitung pecahan

dengan Model Pembelajaran Kontekstual.

1) Apersepsi : Guru bertanya jawab dengan siswa yang berkaitan dengan

materi pembelajaran.

2) Siswa mencermati penjelasan guru tentang operasi hitung pecahan.

3) Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar kerja.

4) Siswa menyimpulkan hasil diskusi.

5) Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

b. Menyusun skenario perbaikan pembelajaran.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

d. Menyiapkaan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai.

e. Menyiapkan instrumen observasi dan alat evaluasi.

2. Tahap Impelementasi/Pelaksanaan

Dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang

dan RPP yang telah disusun. Pada siklus II pembelajaran dilakukan oleh guru

kelas/peneliti dan observer dari teman sejawat untuk melakukan observer

terhadap pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan observasi proses pembelajaran dengan

mengamati (aktifitas guru dan siswa) dengan menggunakan pedoman

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

16

observasi yang telah disiapkan peneliti.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis siklus II diharapkan menunjukkan peningkatan

penguasaan materi pelajaran oleh siswa dan memenuhi target ketuntasan

belajar yang telah ditentukan bahkan bila mungkin diatas target.

Merefleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, untuk menindaklanjuti

penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran, apabila pada siklus II masih ada

siswa yang belum tuntas dalam penguasaan materi pelajaran.

Jadwal Penelitian

NO JENIS KEGIATAN BULAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN

1 Observasi dan identifikasi

masalah X

2 Penyusunan rancangan

tindakan X X

3 Pelaksanaan PTK siklus I XXX

4 Refleksi dan analisis hasil

siklus I X

5 Pelaksanaan PTK siklus II XXX

6 Refleksi dan analisis hasil

siklus II X

7 Penyusunan laporan PTK X X

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri Pagiyanten 03 merupakan salah satu sekolah tingkat

dasar yang terletak di pedukuhan desa Pagiyanten. Sekolah tersebut masuk

dalam wilayah desa Pagiyanten kecamatan Adiwerna kabupaten Tegal.

SD Negeri Pagiyanten 03 terdiri 1 ruang kantor, 6 ruang kelas, 1 ruang

UKS dan perpustakaan, 2 ruang WC serta halaman yang luas. Ruang kelas

V SD Negeri Pagiyanten 03 memiliki ukuran 7 m x 7 m. Fasilitas ruangan

kelas ada papan tulis, almari dan seperangkat media pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pagiyanten 03 dimulai

jam 07.00 sampai dengan 12.10 WIB, dengan jadwal pelajaran yang

disusun berdasarkan kurikulum KTSP. Sedangkan untuk kegiatan

ekstrakurlikuler dilaksanakan di luar jam kegiatan belajar mengajar.

Pada tahun pelajaran 2009/2010 SD Negeri Pagiyanten 03 terdiri dari 129

siswa yang terdiri dari : kelas I= 23 siswa, kelas II=28 siswa, kelas III= 23

siswa, kelas IV= 19 siswa, kelas V= 18siswa, dan kelas VI= 18 siswa.

b. Struktur Organisasi SD Negeri Pagiyanten 03

Tahun pelajaran 2009/2010 SD Negeri Pagiyanten 03 dipimpin

oleh seorang Kepala Sekolah, dan memiliki dewan guru yang terdiri dari 1

orang Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 1 Guru PAI,1 Guru Penjaskes, 4 Guru

Wiyata Bhakti sebagai guru mata pelajaran (Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Seni Budaya dan Keterampilan, Bahasa Inggris, dan Tenaga

Adminstrasi) 1 orang penjaga SD. Jadi jumlah personil seluruhnya ada 13

orang.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

18

Adapun struktur organisasi SD Negeri Pagiyanten 03 sebagai berikut :

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SD Negeri Pagiyanten 03

c. Hasil Pelaksanaan Sikus 1

Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK pada siklus I dilaksanakan

selama tiga pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 22 Maret

2010, pertemuan II pada hari Rabu, 24 Maret 2010, dan pertemuan III pada

hari Jumat,26 Maret 2010.

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada Siklus 1 diperoleh hasil sebagai

berikut:

a) Hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

- Beberapa siswa tertarik dengan media pembelajaran yang disiapkan oleh

Kepala Sekolah

SOBARI MIZAN,S.Pd.

Guru Kelas I

SUNENTI,S.Pd.SD

Guru Kelas II

SUNIASIH

Guru Kelas III

NURHAYATI

Guru Kelas IV

ALI HADI S.

Guru Kelas V

SUTARMUTO

Guru Kelas VI

BUHANI,S.PdSD

Guru PAI

LUTFI,S.Ag.

Goru Penjasorkes

ESTI PRATIWI

Guru SBK

ROISAH

Guru Bhs.Inggris

ASYRI AFINI,S.Pd

Guru Penjasorkes

F U A D Tenaga Adm.

ETIKA CITRA W.

Penjaga SD

AKH. BUSRO

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

19

guru.

- Tingkat keaktifan siswa masih kurang yakni baru mencapai 83 % atau 15

siswa yang aktif dalam kelompok.

- Siswa merasa senang ketika guru menyampaikan materi dengan model

pembelajaran kontekstual

- Sebagian besar (80 %) siswa dapat memahami penjelasan guru.

- Perhatian siswa terhadap penjelasan guru hanya mencapai 89 % (16

siswa).

- Siswa yang maju di depan kelas mampu membacakan laporan dengan

baik.

- Siswa merasa gembira manakala mendapat penghargaan dari kelompok

lain maupun dari guru.

b) Hasil pengamatan terhadap guru dengan melihat lembar observasi adalah

sebagai berikut:

- Apersepsi cukup mengena dengan materi yang akan dipelajari.

- Dalam memberikan penjelasan materi masih terlalu cepat sehingga ada

sebagian siswa yang kurang jelas dan kurang memahami.

- Pembentukan kelompok sudah baik, dengan kemampuan siswa yang

berbeda-beda diharapkan dapat menularkan pemahaman yang diperoleh

kepada teman yang lain.

- Siswa kurang diberi kesempatan memperagakan penjumlahan/

pengurangan pecahan dengan benda konkret.

- Penanaman konsep cukup baik namun perlu diberikan contoh-contoh lain

yang dekat dengan kehidupan siswa.

- Guru masih perlu lebih banyak memberikan rangsangan agar siswa berani

bertanya dan menjawab pertanyaan.

c) Hasil angket/wawancara terhadap siswa tentang pembelajaran Siklus 1 dapat

dipaparkan bahwa 100 % (18 siswa) menyatakan pembelajaran model

kontekstual membuat senang, 88,8 % (16 siswa) menyatakan dengan model

pembelajaran kontekstual dapat memahami penjelasan guru, 77,7 % (14

siswa) menyatakan pembelajaran kontekstual membuat siswa berani

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

20

bertanya,100% (18 siswa) menyatakan bahwa guru melaksanakan bimbingan

jika siswa mengalami kesulitan, 66,7 % (12 siswa) menyatakan masih

mengalami kesulitan mengerjakan tugas/pekerjaan rumah.

d) Rangkuman hasil pengumpulan pendapat siswa tersebut adalah sebagai

berikut:

Analisis angket yang telah dijawab siswa :

NO Pertanyaan Jumlah

Siswa

Ya

(%)

Tidak

(%)

1 Apakah pembelajaran yang baru

dilaksanakan menyenangkan ? 18 100 -

2 Apakah cara guru dalam menjelaskan

materi pelajaran cukup jelas? 18 89 11

3 Apakah kamu dapat memahami

penjelasan dari guru ? 18 78 22

4 Apakah guru memberi kesempatan untuk

bertanya? 18 100 -

5 Apakah guru sering membimbing jika

kamu mengalami kesulitan mengerjakan

latihan ?

18 100 -

6. Apakah kamu masih mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas/pekerjaan

rumah dari guru?

18 28 72

Rata – rata ( % ) 82,5 17,5

Tabel 4. 1. Analisis Angket Siklus I

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

21

e) Hasil evaluasi pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut:

(1) Daftar Nilai Proses untuk Kelompok Diskusi Siklus I

No

Nama Siswa

Aspek Penilaian Jml.

Nilai

Rata

-rata

Inisiatif Kerjasama Kesung-

guhan

1. Akil Sugatan 40 50 40 130 43

2. Maedi Adi Saputra 60 70 70 200 67

3. Taufik Ismail 50 60 50 160 53

4. Andrey Setiyanto 60 60 65 185 62

5. Ade Salsabila 70 70 70 210 70

6. Aprillianti Solekha J. 65 70 75 210 70

7. Alfi Hidayah 65 70 75 210 70

8 Dita Puspitawati 75 75 80 230 76

9. Eka Wahyuningtiyas 40 60 60 160 53

10. Fajar Imamudin 60 60 60 180 60

11. Jaka Saputra 60 60 60 180 60

12. M. Arif Fadil 70 60 60 190 63

13. M. Rizal 60 70 70 200 67

14. Rizki Safitri 70 70 80 220 73

15. Rositah 70 70 80 220 73

16. Siti Nurkhikmah A. 60 70 80 210 70

17. Wulan Hilyatul A. 80 80 80 240 80

18. Kholifah 60 70 80 210 70

Tabel 4.2. Daftar Nilai Proses untuk Kelompok Diskusi Siklus I

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

22

(2) Daftar Nilai Tugas Kelompok Diskusi pada Siklus I

NO NAMA N I L A I

LKS I LKS II LKS III JML RATA-

RATA

1. Kelompok I:

1. Maedi Adi Saputra

2. Moh. Arif Fadil

3. Rositah

4. Siti Nurhikmah A.

5. Kholifah

90 70 100 260 87

2. Kelompok II:

1. Fajar Imamudin

2. Dita Puspitawati

3. Aprillianti Solekha J.

4. M.Rizal

5. Eka Wahyuningtyas

90 60 80 230 77

3. Kelompok III :

1. Rizki Safitri

2. Ade Salsabila

3. Taufik Ismail

4. Jaka Saputra

70 60 80 210 70

4. Kelompok IV :

1. Wulan Hilyatul A.

2. Alfi Hidayah

3. Akil Suganta

4. Andrey Setiyanto

60 80 80 220 73

Tabel 4.3. Daftar Nilai Tugas Kelompok Diskusi pada Siklus I

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

23

(3) Daftar nilai evaluasi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

KKM : 60

No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum

Tuntas

1 Akil Sugatan 40 X

2 Maedi Adi Saputra 70 V

3 Taufik Ismail 40 X

4 Andrey Setiyanto 60 V

5 Ade Salsabila 50 X

6 Aprillianti Solekha J. 60 V

7 Alfi Hidayah 70 V

8 Dita Puspitawati 90 V

9 Eka Wahyuningtiyas 50 X

10 Fajar Imamudin 60 V

11 Jaka Saputra 60 V

12 M. Arif Fadil 70 V

13 M. Rizal 50 X

14 Rizki Safitri 70 V

15 Rositah 70 V

16 Siti Nurkhikmah A. 70 V

17 Wulan Hilyatul A. 80 V

18 Kholifah 70 V

Jumlah 1130

Rata-Rata 62,7

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Tabel 4.4. Daftar Evaluasi

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

24

(4) Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No KKM Jumlah Nilai

Tuntas

Jumlah Nilai

Belum Tuntas

Persentase

Ketuntasan

1.

60

13

5

72 %

Tabel 4.5. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I.

Nilai rata-rata setelah diadakan evaluasi adalah 62,7. Hasil tersebut lebih

baik dari keadaan awal yakni 62,2. Sedangkan ketuntasan belajar 72 % dengan

KKM 60 .

(5) Nilai Akhir pada Siklus I

No

Nama Siswa

Aspek Penilaian Jml.

Nilai

Nilai

Akhir

Observasi Diskusi Evaluasi

1. Akil Sugatan 43 73 40 156 52

2. Maedi Adi Saputra 67 87 70 224 75

3. Taufik Ismail 53 70 40 163 54

4. Andrey Setiyanto 62 73 60 195 65

5. Ade Salsabila 70 70 50 190 63

6. Aprilianti Solekha J 70 77 60 207 69

7. Alfi Hidayah 70 73 70 213 71

8 Dita Puspitawati 76 77 90 243 81

9. Eka Wahyuningtiyas 53 77 50 180 60

10. Fajar Imamudin 60 77 60 197 66

11. Jaka Saputra 60 73 60 193 64

12. M. Arif Fadil 63 87 70 220 73

13. M. Rizal 67 77 50 194 65

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

25

14. Rizki Safitri 73 70 70 213 71

15. Rositah 73 87 70 230 77

16. Siti Nurkhikmah A. 70 87 70 227 76

17. Wulan Hilyatul A. 80 73 80 233 78

18. Kholifah 70 87 70 227 76

Tabel 4.6. Dafatar Nilai Akhir pada Siklus I

f) Refleksi hasil pengamatan

Simpulan pelaksanaan Siklus I

1) Guru menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan .

2) Guru sudah cukup jelas dalam menerangkan materi pelajaran.

3) Guru kurang dalam memberi latihan soal, padahal pelajaran

matematika harus banyak berlatih berulang–ulang.

4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab/mengajukan

pertanyaan.

5) Dalam mengerjakan tugas/latihan siswa mendapat bimbingan dari

guru.

6) Keaktifan siswa perlu ditingkatkan, terutama siswa yang belum

tuntas agar tingkat partisipasinya lebih meningkat.

7) Guru perlu mengoptimalkan pembelajaran dengan model yang telah

diaplikasikan serta menggunakan strategi dan teknik yang mampu

meningkatkan partisipasi siswa sehingga tingkat penguasaan siswa lebih

baik.

8) Siklus I belum dapat meningkatkan keterampilan siswa menyelesaikan

soal cerita tentang operasi hitung pecahan sehingga perlu diadakan siklus

II.

Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I :

Berdasarkan hasil analisis evaluasi dan angket yang diedarkan pada

siswa, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang berlangsung pada

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

26

siklus I terdapat kendala atau hambatan sebagai berikut:

1) Ada beberapa siswa yang lamban belajar.

2) Jumlah media dan alat peraga yang terbatas.

3) Siswa kurang terlatih dalam menggunakan alat peraga.

4) Ada beberapa siswa yang kurang aktif selama pembelajaran.

5) Siswa kurang terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat selama diskusi.

6) Siswa kurang menguasai kemampuan hitung dasar (menjumlah,

mengurangi,mengalikan dan membagi).

7) Siswa kurang trampil dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang

diberikan guru.

Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah implement-

tasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 1.

Dengan mengacu pada kendala dan masalah yang telah dirumuskan di

atas, maka peneliti mengkonsultasikan dengan kepala sekolah dan supervisor.

Dari konsultasi tersebut maka diputuskan untuk mengadakan PTK pada siklus II

Siklus II (Pertemuan 1, 2 dan 3).

1. Perencanaan

Pertemuan 1-3 pada siklus II masing-masing dilaksanakan selama 70

menit.

Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rancangan RPP tentang materi pokok Operasi Hitung Pecahan mencakup :

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah

Kompetensi Dasar : 5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan

berbagai bentuk pecahan

Indikator : - Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut sama)

- Melakukan operasi penjumlahan dan

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

27

pengurangan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut beda).

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung.

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah :

1) Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas V SD Negeri

Pagiyanten 03.

2) Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

(1) Buku Matematika kelas V (BSE) “ Gemar Matematika 5 ”

Penerbit : Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS Tahun 2008, Jakarta,

halaman 102-109.

(2) Buku Tititan Mahir Matematika untuk SD kelas 5

Penerbit : Visindo Media Persada Tahun 2004, Jakarta, hal.33 – 42.

(3) Referensi buku matematika kelas V lain, yang relevan.

3) Alat Peraga

Alat peraga yang dipersiapkan meliputi :

(1) Benda-benda konkret seperti buah apel, jambu, roti,kertas lipat,

bangun datar persegi panjang,persegi,dan lingkaran

(2) Menyiapkan Lembar Kerja.

(3) Menyiapkan Lembar Pengamatan

(4) Menyiapkan Lembar Evaluasi

(5) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

c. Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada

siklus II.

2. Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran

Siswa dan guru berdo’a bersama.

Guru mengabsen siswa

Guru dan siswa menyiapkan media dan alat peraga yang diperlukan.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

28

2) Kegiatan Awal

Apersepsi : Siswa bertanya jawab dengan guru tentang suatu hal yang

mengarah pada materi pelajaran.

Memotifasi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

Memperbanyak latihan soal-soal hitung dasar(menjumlah,

mengurangi,mengalikan, dan membagi)

Guru memberi motivasi belajar dengan menjelaskan manfaat

mempelajari operasi hitung pecahan.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang

akan dicapai.

3) Kegiatan Inti

Guru mengulang penjelasan materi pelajaran

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan anggota 4 - 5 anak.

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

Siswa dengan berkelompok mengerjakan tugas diskusinya masing-

masing.

Guru membimbing siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan.

Masing-masing kelompok dengan bergiliran menunjuk salah satu

anggotanya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas.

Kelompok-kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil

diskusi kelompok yang sedang presentasi.

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi

bersama-sama.

Siswa mengerjakan tes tertulis tentang materi yang telah dipelajari.

4) Kegiatan Akhir

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi

pembelajaran.

Guru memberi penegasan materi yang telah dipelajari bersama.

Tindak lanjut pada pertemuan 1 dengan memberi tugas PR.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

29

Tindak lanjut pada pertemuan 2 dengan memberi tugas PR.

Tindak lanjut pada pertemuan 3 yaitu bagi siswa yang hasil nilai

belum mencapai KKM diberi perbaikan, sedangkan bagi siswa yang

hasil nilainya sudah mencapai KKM diberi pengayaan.

3. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti berkolaborasi

dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas observer adalah

mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II dengan panduan lembar

observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam

pengamatan meliputi :

1) Pra Pembelajaran

2) Kegiatan Membuka Pelajaran

3) Kegiatan Inti Pembelajaran

Penguasaan materi pelajaran

Strategi pola pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran

Penilaian proses dan hasil belajar

Penggunaan bahasa

4) Penutup.

4. Refleksi.

Pengumpulan data dilakukan bersama oleh guru sebagai peneliti dan

supervisor.yang diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran pada

siklus II.

Pembelajaran pada siklus II setelah diadakan penilaian proses dan

penilaian hasil belajar diharapkan menunjukkan kemajuan bila

dibandingkan nilai yang dicapai oleh siswa kelas V pada siklus I.

2. Hasil Penelitian Siklus II.

Pelaksanaan pembelajaran untuk PTK pada siklus II dilaksanakan

selama tiga pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 19 April

2010, pertemuan II pada hari Rabu, 21 April 2010, dan pertemuan III pada hari

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

30

Jumat,23 April 2010.

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada Siklus 1I diperoleh hasil sebagai

berikut:

a. Hasil pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

- Beberapa siswa tertarik dengan media pembelajaran yang disiapkan oleh

guru.

- Tingkat keaktifan siswa menigkat mencapai 89% atau 16 siswa yang aktif

dalam kelompok.

- Siswa merasa senang ketika guru menyampaikan materi dengan model

kontekstual

- Sebagian besar (85%) siswa dapat memahami penjelasan guru.

- Perhatian siswa terhadap penjelasan guru mencapai 94 % (17 siswa).

- Siswa yang maju di depan kelas mampu membacakan laporan dengan baik.

- Siswa merasa gembira ketika mendapat penghargaan dari kelompok

lain maupun dari guru.

b. Hasil pengamatan terhadap guru dengan melihat lembar observasi adalah

sebagai berikut:

- Apersepsi cukup mengena dengan materi yang akan dipelajari.

- Dalam memberikan penjelasan materi sudah semakin jelas sebagian besar

siswa dapat memahami.

- Pembentukan kelompok sudah baik, dengan kemampuan siswa yang

berbeda-beda diharapkan dapat menularkan pemahaman yang diperoleh

kepada teman yang lain.

- Siswa sudah diberi kesempatan memperagakan penjumlahan/pengurangan

pecahan dengan benda konkret.

- Guru banyak memberikan rangsangan agar siswa berani bertanya dan

menjawab pertanyaan.

b. Hasil angket/wawancara terhadap siswa tentang pembelajaran Siklus II

dapat dipaparkan bahwa 100 % (18 siswa) menyatakan pembelajaran

model kontekstual membuat senang, 88,8 % (16 siswa) menyatakan

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

31

dengan model pembelajaran kontekstual dapat memahami penjelasan

guru, 77,7 % (14 siswa) menyatakan pembelajaran kontekstual membuat

siswa berani bertanya,100% (18 siswa) menyatakan bahwa guru

melaksanakan bimbingan jika siswa mengalami kesulitan, 66,7 % (12

siswa) menyatakan masih mengalami kesulitan mengerjakan

tugas/pekerjaan rumah. Rangkuman hasil pengumpulan pendapat siswa

tersebut adalah sebagai berikut :

Analisis angket yang telah dijawab siswa :

NO Pertanyaan Jumlah

Siswa

Ya

(%)

Tidak

(%)

1 Apakah pembelajaran yang baru dilaksanakan

menyenangkan ? 18 100 -

2 Apakah cara guru dalam menjelaskan materi

pelajaran cukup jelas? 18 94 6

3 Apakah kamu dapat memahami penjelasan

dari guru ? 18 78 22

4 Apakah guru memberi kesempatan untuk

bertanya? 18 100 -

5 Apakah guru sering membimbing jika kamu

mengalami kesulitan mengerjakan latihan ? 18 100 -

6. Apakah kamu masih mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas/pekerjaan rumah

dari guru?

18 55 45

Rata – rata (%) 87,8 12,2

Tabel 4. 7. Analisis Angket Siklus I

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

32

Hasil evaluasi pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

(1) Daftar Nilai Proses untuk Kelompok Diskusi Siklus II

No

Nama Siswa

Aspek Penilaian Jml.

Nilai

Rata-

rata

Inisiatif Kerjasama Kesung-

guhan

1. Akil Sugatan 40 50 50 140 43

2. Maedi Adi Saputra 70 70 70 200 67

3. Taufik Ismail 50 60 60 170 56

4. Andrey Setiyanto 60 65 70 195 65

5. Ade Salsabila 70 70 70 210 70

6. Aprillianti Solekha J. 65 70 75 210 70

7. Alfi Hidayah 70 70 75 215 72

8 Dita Puspitawati 75 80 80 235 78

9. Eka Wahyuningtiyas 50 60 60 170 56

10. Fajar Imamudin 60 70 60 190 63

11. Jaka Saputra 60 60 70 190 63

12. M. Arif Fadil 70 70 60 200 67

13. M. Rizal 60 70 70 200 67

14. Rizki Safitri 70 80 80 230 76

15. Rositah 80 70 80 230 76

16. Siti Nurkhikmah A. 60 70 80 210 70

17. Wulan Hilyatul A. 80 80 80 240 80

18. Kholifah 70 70 80 220 73

Tabel 4.8. Daftar Nilai Proses untuk Kelompok Diskusi Siklus II

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

33

(2) Daftar Nilai Tugas Kelompok Diskusi pada Siklus II

NO NAMA N I L A I

LKS I LKS II LKS III JML RATA-

RATA

1. Kelompok I:

1. Maedi Adi Saputra

2. Moh. Arif Fadil

3. Rositah

4. Siti Nurhikmah A.

5. Kholifah

90 80 60 230 73

2. Kelompok II:

1.Fajar Imamudin

2.Dita Puspitawati

3.Aprilianti Solekha J.

4.M.Rizal

5.Eka Wahyuningtyas

100 60 80 240 80

3. Kelompok III :

1.Rizki Safitri

2.Ade Salsabila

3.Taufik Ismail

4.Jaka Saputra

80 80 80 240 80

4. Kelompok IV :

1.Wulan Hilyatul A.

2.Alfi Hidayah

3.Akil Sugatan

4.Andrey Setiyanto

80 80 80 240 80

Tabel 4. 9. Daftar Nilai Tugas Kelompok Diskusi pada Siklus II

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

34

Daftar nilai evaluasi pada siklus II dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

KKM : 60

(3) Daftar Nilai Evaluasi pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum

Tuntas

1 Akil Sugatan 30 X

2 Maedi Adi Saputra 70 V

3 Taufik Ismail 50 X

4 Andrey Setiyanto 70 V

5 Ade Salsabila 80 V

6 Aprilianti Solekha J 60 V

7 Alfi Hidayah 60 V

8 Dita Puspitawati 70 V

9 Eka Wahyuningtiyas 50 X

10 Fajar Imamudin 70 V

11 Jaka Saputra 60 V

12 M. Arif Fadil 90 V

13 M. Rizal 60 V

14 Rizki Safitri 70 V

15 Rositah 70 V

16 Siti Nurkhikmah A. 60 V

17 Wulan Hilyatul Aulia 80 V

18 Kholifah 60 V

Jumlah 1.160 15 3

Rata-Rata 64,4

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 30

Tabel 4.10. Daftar Nilai Evaluasi pada siklus II

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

35

(4) Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

No KKM Jumlah Nilai

Tuntas

Jumlah Nilai

Belum Tuntas

Persentase

Ketuntasan

1.

60 15 3 83%

Tabel 4.11. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Nilai rata-rata setelah diadakan evaluasi adalah 64,4 Hasil tersebut

meningkat dari keadaan siklus I yakni 62,7. Sedangkan ketuntasan belajar

naik dari keadaan siklus I 72% menjadi 83% dengan KKM 60 .

(5) Nilai Akhir pada Siklus II

No

Nama Siswa

Aspek Penilaian Jml.

Nilai

Nilai

Akhir Observasi Diskusi Evaluasi

1. Akil Sugatan 43 80 30 153 51

2. Maedi Adi Saputra 67 73 70 210 70

3. Taufik Ismail 56 80 50 176 60

4. Andrey Setiyanto 65 80 70 215 72

5. Ade Salsabila 70 80 80 230 77

6. Aprillianti Solekha J. 70 80 60 210 70

7. Alfi Hidayah 72 80 60 212 70

8 Dita Puspitawati 78 80 70 218 73

9. Eka Wahyuningtiyas 56 80 50 176 60

10. Fajar Imamudin 63 80 70 203 68

11. Jaka Saputra 63 80 60 203 68

12. M. Arif Fadil 67 73 90 230 77

13. M. Rizal 67 80 60 207 69

14. Rizki Safitri 76 80 70 216 72

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

36

15. Rositah 76 73 70 219 73

16. Siti Nurkhikmah A. 70 73 60 203 68

17. Wulan Hilyatul A. 80 80 80 240 80

18. Kholifah 73 73 60 206 69

Tabel 4.12. . Nilai Akhir pada Siklus II

Refleksi hasil pengamatan.

Simpulan pelaksanaan Siklus II

1. Guru menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan .

2. Guru sudah cukup jelas dalam menerangkan materi pelajaran.

3. Guru banyak memberikan latihan soal-soal.

4. Guru banyak memotifasi siswa untuk bertanya atau menjawab

pertanyaan.

5. Dalam mengerjakan tugas/latihan siswa mendapat bimbingan dari

guru.

6. Keaktifan siswa ada peningkatan.

7. Ketuntasan belajar meningkat dari 72 % menjadi 82 %.

8. Siklus II dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan.

Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II.

Setelah mengadakan pengamatan pada siswa selama pembelajaran dan

menganalisis hasil evaluasi siswa pada siklus II ditemukan beberapa kendala

sebagai berikut :

1) Anak yang lamban belajar belum ada perubahan/kemajuan.

2) Kemampuan hitung dasar siswa (menjumlahkan, mengurangkan,

mengalikan,dan membagi) rendah.

3) Beberapa siswa mengalami kesulitan mencari KPK untuk menyamakan

penyebut.

4) Siswa belum terampil menyederhanakan pecahan.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

37

Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah

implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2.

1) Anak yang lamban belajar diberi bimbingan khusus dan diberi latihan-

latihan soal yang lebih sederhana yang sesuai dengan kehidupan sehari-

hari.

2) Siswa yang kemampuan hitung dasarnya rendah diberi latihan-latihan

hitung dasar seperti menjumlah,mengurangi, mengalikan, dan

membagi bilangan cacah.

3) Siswa yang mengalami kesulitan mencari KPK untuk menyamakan

penyebut diberi bimbingan secara khusus tentang cara mencari KPK dua

bilangan atau lebih.

4) Siswa yang belum terampil menyederhanakan pecahan diberi bimbingan

cara menyederhanakan pecahan yaitu dengan membagi pembilang dan

penyebut dengan bilangan yang sama (FPB dari pembilang dan

penyebut).

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari

dua siklus dengan menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual terdapat

peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus1 ke siklus 11, seperti

yang terlihat dalam prosentase ketuntasan hasil belajar.

1. Pembahasan Siklus I

Dari penelitian pada siklus 1 teryata hasil yang didapat kurang

memuaskan Dari hasil pembelajaran siswa pada tabel 1 dapat dilihat bahwa

masih ada siswa yang belum menguasai materi. Nilai rata-rata kelas 62,7 ini

dirasa masih belum maksimal. Untuk hasil observasi implementasi RPP oleh

teman sejawat dapat dilihat pada lampiran laporan ini.

Adapun hambatan yang terjadi pada pembelajaran yang telah

dilaksanakan yaitu sebagian besar siswa kurang manguasai kemampuan hitung

dasar. Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil, maka perlu adanya

langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan, yaitu diantarnya guru

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

38

jangan mendominasi pembelajaran tetapi sebagai fasilitator.

Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk terlibat dalam

penggunaan media pembelajaran. Guru juga harus memperhatikan materi-

materi yang sulit dipahami anak. Ketika siswa melakukan kegiatan

pembelajaran guru harus tetap memberi bimbingan. Serta perlu adanya

perbaikan terhadap pembelajaran siklus berikutnya.

2. Pembahasan siklus II

Pada siklus II, pembelajarannya menunjukkan adanya peningkatan.

Nilai rata-rata anak naik dari 62,7 menjadi 64,4. Ketuntasan belajar siswa

meningkat dari 72 % pada siklus I menjadi 83%.

Semua aspek yang dijadikan observasi teman sejawatpun hasilnya lebih

baik. Ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Adapun

yang diperbaiki yaitu penggunaan media pembelajaran, tiap kelompok diberi

kesempatan menggunakan alat pembelajaran. Guru memotifasi siswa untuk

aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru juga memberi penekanan

khusus pada materi yang sulit dipahami.

Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana

pembelajaran yang disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas

dibenak siswa dan akan teringat lama dipikiran mereka.

C. RANGKUMAN HASIL PENELITIAN

1. Kondisi awal : Kemampuan Operasi Hitung Pecahan siswa kelas V SD

Negeri Pagiyanten 03 Tahun Ajaran 2009/2010 rendah hal

ini ditunjukkan dengan siswa yang tuntas belajar hanya

44 %.

2. Hasil Siklus I : Dengan menggunaan Model Pembelajaran Kontekstual

ketuntasan belajar siswa pada siklus I menjadi 72 %.

3 Hasil siklus II : Ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 83%.

4. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Model

Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika

kompetensi dasar Operasi Hitung Pecahan , menggunakan Model

Pembelajaran Kontekstual dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran

Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung pecahan pada

siswa kelas V SD Negeri Pagiyanten 03. Hal ini dapat dibuktikan dengan

meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal sebelum tindakan

hanya 8 siswa dari 18 siswa atau 44 % yang tuntas dengan KKM 60, pada

siklus 1 PTK ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 13 siswa atau

(72 %). Pada siklus II ketuntasan belajar siswa kembali meningkat menjadi

15 siswa atau (83%).

Nilai rata-rata setelah diadakan evaluasi pada siklus I adalah 62,7.

Hasil tersebut lebih baik dari keadaan awal yakni 62,2.

Kemudian setelah diadakan siklus II nilai rata-rata naik menjadi 64,4.

B. SARAN

Berdasarkan simpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan

oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil

yang optimal, di antaranya yaitu:

1. Menciptakan pembelajaran yang di dalamnya merupakan kondisi atau

keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa

termotivasi untuk berpartisipasi atau terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga belajar siswa di kelas lebih optimal dan bermakna

serta mudah dan menyenangkan.

2. Tidak mendominasi pembelajaran, namun selalu menjadi fasilitator bagi

kelancaran belajar siswa.

3. Mengawali pembelajaran matematika dengan hal -hal yang menyenangkan

dan akrab dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. Menggunakan media pembelajar secara optimal untuk mendekatkan

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

40

materi pembelajaran dengan dunia nyata

5. Mengadakan refleksi pada akhir pembelajaran untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan yang ada agar dapat diperbaiki pada pertemuan

berikutnya.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

41

DAFTAR PUSTAKA

Johnson B, Elaine.(2006).Contextual Teaching and Learning. MLC California

Joice,Bruce & Weil, Marsha. (1986). Model of Teaching. New Jersey:Prentice

Hall,Inc.

Karso. dkk. 1992. Pendidkan Matematika 4. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta:Universitas Terbuka.

Muchtar A. Karim.(2007).Pendidikan Matematika II. Departemen Pendidikan

Nasional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pusat Pengembangan Bahasa (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. 2009. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

42

LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V/II

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

Pelaksanaan :

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah.

Kompetensi Dasar : 5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan

berbagai bentuk pecahan.

Indikator : - Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurang-an berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut sama)

- Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurang-an berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut beda).

Fokus Pembelajaran (PTK) : Operasi hitung pecahan

I. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan penjumlahan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut sama.

2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan penjumlahan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut beda.

3. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan pengurangan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut sama.

4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan pengurangan berbagai

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

43

bentuk pecahan berpenyebut beda.

II. Materi Ajar

Operasi hitung pecahan

III. Model dan Metode Pembelajaran

A. Model Pembelajaran : Kontekstual (CTL)

B. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi,

diskusi, tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Apersepsi :

Tanya jawab mengungkap materi pelajaran yang lalu.

a. Anak-anak, pada pertemuan yang lalu kita telah belajar tentang

mengubah pecahan ke bentuk persen dan decimal. Apakah artinya

persen itu? (Persen artinya perseratus) Ya, bagus.

b. Apakah kalian masih ingat bagaimana langkah-langkah

mengubah pecahan ke bentuk persen?

c. Bagaimana langkah-langakah mengubah pecahan ke bentuk desimal?

Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang operasi hitung

pecahan.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari materi

yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (45 menit)

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan pecahan biasa

dengan peragaan langsung (misal : dengan menggabungkan ¼ roti dengan ¼

roti, duapertiga lingkaran ditambah sepertiga lingkaran,dsb.)

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara melakukan

penjumlahan pecahan secara matematis, berdasarkan peragaan yang telah

dilaksanakan.

3. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menjumlahkan pecahan

desimal.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

44

4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menjumlahkan berbagai

bentuk pecahan.

5. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5

anak.

6. Guru membagi lembar kerja pada tiap kelompok.

7. Siswa mengerjakan tugas atau lembar kerja

8. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok didepan kelas, kelompok

lain menanggapi

9. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru

10. Siswa mencatat kesimpulan hasil diskusi yang telah dimantapkan guru

Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Siswa mengerjakan soal/tugas yang diberikan guru

2. Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa dan mengadakan tindak lanjut

3. Guru bersama siswa mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilaksanakan

Pertemuan II

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Apersepsi

Tanya jawab materi pelajaran pada pertemuan yang lalu misalnya :

a. Bagaimana cara menyelesaikan penjumlahan pecahan biasa yang

berpenyebut sama ?

b. Bagaimana cara menyelesaikan penjumlahan pecahan biasa yang

berpenyebut tidak sama ?

c. Bagaimana cara menyelesaikan penjumlahan berbagai bentuk pecahan ?

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti (45 menit)

1. Guru menjelaskan cara melakukan pengurangan pecahan dengan peragaan

langsung (misal : mengurangkan 4

1 apel dari

4

3apel, mengurangkan

8

2 roti dari

8

4 roti,dsb.)

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

45

2. Siswa mencermati penjelasan cara melakukan pengurangan pecahan

dengan peragaan langsung.

3. Guru menjelaskan cara melakukan pengurangan secara matematis

berdasarkan peragaan yang telah dilaksanakan.

4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mengurangkan

pecahan decimal.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mengurangkan

berbagai bentuk pecahan.

6. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok tiap kelompok terdiri

dari 5–6 anak.

7. Guru membagi tugas/lembar kerja siswa secara berkelompok.

8. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok.

9. Siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya.

10.Tiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas, kelompok lain menanggapi.

11. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

12. Siswa mencatat/merangkum kesimpulan materi pelajaran yang telah

dibahas dan dimantapkan oleh guru.

Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Siswa mengerjakan tes formatif secara individu

2. Guru menganalisis hasil tes formatif yang telah dikerjakan siswa.

3. Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

4. Guru memberikan tugas rumah (PR).

Pertemuan III

Kegiatan awal (10 menit)

1. Apersepsi :

a. Mengadakan tanya jawab tentang materi pelajaran pada pertemuan

yang lalu.

b. Membahas pekerjaan rumah (PR)

c. Guru memotivasi siswa agar siap belajar, dengan penuh semangat.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

46

2. Guru menyampaikan tujuan materi pembelajaran akan dicapai.

Kegiatan Inti (15 menit)

1. Guru dengan siswa bertanya jawab tentang operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan pecahan.

2. Guru menginformasikan tentang operasi hitung campuran yang

berkaitan dengan bilangan pecahan, disertai contoh.

3. Siswa mencermati penjelasan, dan contoh penyelesaian soal yang

dijelaskan guru di papan tulis.

4. Siswa mencermati penjelasan guru cara menyelesaikan soal cerita

yang di demonstrasi guru dipapan tulis.

5. Tanya jawab tentang bagian–bagian materi yang belum dipahami.

6. Guru merespon pertanyaan siswa.

7. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, dan membahas

lembar kerja kelompok.

8. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok, dengan

bimbingan guru.

9. Siswa melaporkan hasil diskusi keompok, yang lain menanggapi.

10. Siswa menyimpulkan materi hasil kerja kelompok dengan bimbingan

guru.

11. Siswa mencatat kesimpulan materi pelajaran yang telah dimantapkan

guru.

Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

2. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa dan memberi tidak lanjut.

3. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah

berlangsung, dan berusaha untuk mengadakan perbaikan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

V.Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Alat Peraga

1. Benda–benda konkret, roti, buah apel, kertas lipat dan sebagainya.

2. Kartu bilangan pecahan.

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

47

Bahan Pembelajaran

Operasi hitungan pecahan :

- Penjumlahan Pecahan

- Pengurangan Pecahan

Sumber Belajar

1. Kurikulum KTSP SD tahun 2009

2. Buku Matematika kelas V (BSE) “ Gemar Matematika 5 ”

Penerbit : Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS Tahun 2008, Jakarta.

Halaman : 102-109

Referensi buku matematika kelas V lain, yang relevan.

VI.Penilaian

A. Prosedur Tes

1. Tes dalam proses

2. Tes akhir

B. Teknik Tes

1. Dengan Tes : Tes tertulis

2. Non Tes : Lembar observasi/pengamatan

C. Bentuk Tes :

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Essey

D. Kriteria Penilaian

1. Essey

Jumlah : 10 soal

Skor : 10 x 10 = 100

2. Lembar Pengamatan

No ASPEK Bobot

(skor)

Skor Perolehan

Siswa

1 Partisipasi/kerjasama dalam

kelompok

30

…………….

2 Proses pengerjaan tugas 30 …………….

3 Hasil kerja akhir 40 …………….

Jumlah skor total 100 …………….

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

48

Contoh : 1 = 20, 2 = 21, 3 = 30

NA = 20 + 21 + 30 x 100 = 71 x 100 = 71

100 100

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

49

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan I

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. 23

1

3

1 =……. 6. 0,145+0,85 =……

2. 36

1+

5

21 =…… 7.

5

33 +34%+0,40 =……

3. 25

2+

10

33 =……. 8. 3

10

4+0,25+35% =……

4. 0,24+0,45 = . . . 9. 56%+0,65+5

42 = . . . .

5. 2,56+0,45 =. . .. 10. 1,45+4,86+67% =…..

Jawaban :

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

50

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan II

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Mari mengurangkan pecahan – pecahan berikut ini !

1. .....6

32

6

43 6. 5,85-3.98 = . . . .

2. ......5,24

35 7. 35%-1 ....8,0

5

1

3. 4

32

6

43 = . . . . 8. 2 .....75,0

8

5

4. 2,68-0,78 = . . . . 9. ....%6557,02

12

5. 4,64-2,85 = . . . . 10. 2 ....%18025

18

Jawaban :

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

51

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan III

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Selesaikan masalah – masalah yang berkaitan dengan pecahan.

Jika belum jelas, jangan ragu untuk bertanya kepada Bapak/Ibu Guru !

1. Hari ini ayah memetik rambutan 4

1kuintal , kemarin memetik sebanyak 0,4

kuintal. Berapa kuintal rambutan yang dipetik ayah seluruhnya ?

1. Dalam keranjang terdapat 18

1kuintal jeruk. Jika kamu mengambil

3

1kuintal,

berapa kuintal jeruk yang tersisa di keranjang ?

2. Seorang pedagang buah memiliki 8

11 kuintal mangga, hari ini berhasil menjual

mangganya 5

3kuintal, berapa kuintal buah mangga yang tersisa?

3. Seorang pedagang membeli 5

12 kuintal beras,

4

1 kuintal gula, dan 0,60

kuintal tepung terigu. Berapa kuintal berat belanja selurihnya?

4. Ari mengantar 5

3kuintal jeruk ke rumah paman. Jeruk-jeruk tersebut

dimasukkan ke dalam 2 kantung, kantung pertama beratnya 0,18 kuintal.

Berapa kuintal jeruk yang ada di dalam kantung kedua?

Jawaban :

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

52

Soal–soal evaluasi

Selesaikan pengerjaan hitung pecahan berikut,gunakan cara yang kamu anggap

paling mudah !

1. 3 ....9

2

3

1

2. ....2,04

32

3. 4,185+25,89 = . . . .

4. 1 ....%1253

2 .

5. .....5,34

35 .

6. 1,42-0,98 = ……

7. 3,85-1,375 = . . . .

8. Ayah membeli tiga ekor ayam yang masing-masing beratnya 4

31 kg,

5

11 kg, dan

10

12 kg. Berapa berat ketiga ayam yang dibeli ayah?

9. Pak Hadi memiliki tiga petak sawah yang masing-masing luasnya 2,15 ha,

1,85 ha, dan 4,08 ha. Berapa luas seluruh sawah Pak Hadi?

10. Pedagang beras mempunyai 3,04 kw , dua hari berturut-turut terjual 1,2

kw dan 0,95 kw. Pagi ini ia membeli dari petani 1,25 kw. Berapa kuintal

beras pedagang itu sekarang?

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

53

Kunci jawaban :

1. 9

53

9

32

9

2

9

30

9

2

3

10

2. 20

192

20

59

20

4

20

55

10

2

4

112,0

4

32

3. 4,185

25,89 +

_______

30,075

4. 112

111

300

2751

300

575

300

375

300

200

100

125

3

2%125

3

2 .

5. 4

12

20

52

20

45

20

70

20

115

10

35

4

235,3

4

35 .

6. 1,42

0,98

_____-

0,44

7. 3,85

1,375

______-

2,47

8. Berat ketiga ayam yang dibeli ayah

=4

31 +

5

11 +

10

12 =

20

15

20

101

20

42

20

24

20

35

10

21

5

6

4

7 kg

9. Luas seluruh sawah Pak Hadi =2,15+1,85+4,08=8,08 ha.

10. Beras pedagang itu sekarang = (3,04-1,2-0,95)+ 1,25 =

0,89 + 1,25 = 2,14 kuintal.

VII. Kriteria Keberhasilan

Indikator tingkat keberhasilan tujuan penelitian adalah sekurang–

kurangnya :

a. 70 % siswa menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran

b. 70 % siswa dapat menguasai ketrampilan operasi hitung pecahan

c. 70 % siswa mencapai ketuntasan belajar (minimal mendapat nilai 65).

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

54

Adiwerna, Maret 2010

Pengamat/Observer Mahasiswa

BUHANI, S.Pd.SD. SUTARMUTO

NIP: 19650805 198806 2 002 NIM : X2707013

Mengetahui,

Kepala SD Negeri Pagiyanten 03

SOBARI MIZAN,S.Pd.

NIP : 19640731 198806 1 001

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

55

RENCANA PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING (CTL) SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

Pelaksanaan : 19,21,23, April 2010

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah

Kompetensi Dasar : 5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan

berbagai bentuk pecahan

Indikator : - Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut sama)

- Melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa atau pecahan campuran

berpenyebut beda)

Fokus Pembelajaran (PTK) : Operasi Hitung Pecahan

I. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan penjumlahan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut sama.

2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan penjumlahan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut beda.

3. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan pengurangan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut sama.

4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melakukan pengurangan berbagai

bentuk pecahan berpenyebut beda.

II. Materi Ajar

Operasi hitung pecahan

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

56

III. Model dan Metode Pembelajaran

A. Model Pembelajaran : Kontekstual (CTL)

B. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi,

diskusi, tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Apersepsi

Tanya jawab mengungkap materi pelajaran yang lalu.

a. Anak-anak, pada pertemuan yang lalu kita telah belajar tentang

penjumlahan dan pengurangan pecahan.

b Apakah kalian masih ingat bagaimana langkah-langkah

menjumlahkan berbagai bentuk pecahan?

c. Bagaimana langkah-langakah mengurangkan berbagai bentuk

pecahan?

d. Pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan tentang operasi

hitung pecahan.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dari materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan pecahan

biasa dengan peragaan langsung (misal : dengan menggabungkan 38

2

roti dengan 18

3 roti,

4

12 persegi ditambah

4

33 persegi,dsb.).

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara melakukan

penjumlahan pecahan secara matematis, berdasarkan peragaan yang

telah dilaksanakan.

3. Salah satu siswa memperagakan penjumlahan pecahan dengan benda

konkret.

4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menjumlahkan

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

57

pecahan desimal.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menjumlahkan berbagai

bentuk pecahan.

6. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5

anak.

7. Guru membagi lembar kerja pada tiap kelompok

8. Siswa mengerjakan tugas atau lembar kerja secara berkelompok.

9. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok didepan kelas, kelompok

lain menanggapi.

10. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

11. Siswa mencatat kesimpulan hasil diskusi yang telah dimantapkan

guru.

Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa dan mengadakan tindak

lanjut

2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

3. Memberi tugas/pekerjaan rumah

Pertemuan II

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Apersepsi

a. Membahas pekerjaan rumah.

b. Tanya jawab materi pelajaran pada pertemuan yang lalu misalnya:

c. Bagaimana cara menyelesaikan penjumlahan berbagai bentuk

pecahan ?

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menjelaskan cara melakukan pengurangan pecahan dengan

peragaan langsung (misal : mengurangkan 4

11 dari 3

4

3 dengan

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

58

menggunakan kertas berbentuk persegi , mengurangkan 26

1roti

dari 36

3 roti,dsb.)

2. Siswa mencermati penjelasan guru tentang pengurangan

pecahan dengan menggunakan benda konkret.

3. Guru menjelaskan cara melakukan pengurangan secara matematis

berdasarkan peragaan yang telah dilaksanakan.

4. Siswa memperagakan pengurangan pecahan dengan benda konkret.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mengurangkan

pecahan desimal.

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mengurangkan

berbagai bentuk pecahan.

7. Siswa dibagi menjadi empat kelompok tiap kelompok terdiri dari

4–5 anak.

8. Guru membagi tugas/lembar kerja siswa secara berkelompok.

9. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok.

10. Tiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas, kelompok lain menanggapi

11. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

12. Siswa mencatat/merangkum kesimpulan materi pelajaran yang telah

dibahas dan dimantapkan oleh guru

Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Guru memberikan tugas rumah (PR).

Pertemuan III

Kegiatan awal (10 menit)

1. Apersepsi :

a. Membahas pekerjaan rumah (PR)

b. Mengadakan tanya jawab tentang materi pelajaran pada pertemuan

yang lalu.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

59

2. Guru memotivasi siswa agar siap belajar, dengan penuh semangat.

3. Guru menyampaikan tujuan materi pembelajaran akan dicapai.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menginformasikan tentang operasi hitung campuran yang

berkaitan dengan bilangan pecahan, disertai contoh.

2. Siswa mencermati penjelasan, dan contoh penyelesaian soal yang

dijelaskan guru di papan tulis.

3. Tanya jawab tentang bagian-bagian materi yang belum dipahami.

4. Guru merespon pertanyaan siswa.

5. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang berangotakan 4-5 orang

6. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok, dengan

bimbingan guru.

7. Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok,yang lain menanggapi.

8. Siswa menyimpulkan materi hasil kerja kelompok dengan

bimbingan guru.

9. Siswa mencatat kesimpulan materi pelajaran yang telah

dimantapkan guru.

10.Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

11.Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.

Kegiatan Akhir (10 menit)

Guru bersama siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang baru

dilaksanakan.

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

A. Alat Peraga :

1. Benda–benda konkret, roti, buah apel, kertas lipat dan

sebagainya.

2. Kartu bilangan pecahan.

B. Bahan Pembelajaran :

Operasi hitungan pecahan :

- Penjumlahan Pecahan

- Pengurangan Pecahan

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

60

C. Sumber Belajar

1. Kurikulum KTSP SD tahun 2009

2. Buku Matematika kelas V (BSE) “ Gemar Matematika 5 ”

Penerbit : Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS Tahun 2008, Jakarta,

halaman 102-109.

3. Buku Tititan Mahir Matematika untuk SD kelas 5

Penerbit : Visindo Media Persada Tahun 2004, Jakarta,

halaman 33– 42.

4. Referensi buku matematika kelas V lain, yang relevan.

VI. Penilaian

A.Prosedur Tes

1.Tes dalam proses

2.Tes akhir

B.Teknik Tes

1. Dengan Tes : Tes tertulis

2. Non Tes : Lembar observasi / pengamatan

C.Bentuk Tes :

6. Lembar Kerja Siswa (LKS)

7. Essey

D. Kriteria Penilaian

1. Essey

Jumlah : 10 soal

Skor : 10 x 10 = 100

2. Lembar Pengamatan

No ASPEK Bobot

(skor)

Skor Perolehan

Siswa

1 Partisipasi/kerjasama dalam

kelompok

30

…………….

2 Proses pengerjaan tugas 30 …………….

3 Hasil kerja akhir 40 …………….

Jumlah skor total 100 …………….

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

61

Contoh : 1 = 20, 2 = 21, 3 = 30

NA = 20 + 21 + 30 x 100 = 71 x 100 = 71

100 100

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

62

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan I

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1.8

23 +

8

31 =……. 6. 0,375+0,85 =……

2. 25

3+

3

11 =…… 7.

5

34 +35%+0,65 =……

3. 25

2+

10

33 =……. 8. 3

5

1+0,25+45% =……

4. 0,46+0,75 = . . . 9. 55%+0,45+5

22 = . . . .

5. 2,575+0,45 =. . .. 10. 3,45+2,85+63% =…..

Jawaban :

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

63

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan II

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Mari mengurangkan pecahan – pecahan berikut ini !

1. ....6

1

6

52 6. 0,5-0,07 = . . . .

2. ......5

4

5

32 7. 0,75-0,015 = . . . .

3.4

3

6

52 = . . . . 8. 2

5

3 0,25 = . . . .

4.4

34

5

45 = . . . . 9. ....%6075,0

8

24

5.6

51

3

23 = . . . . 10. 2 ....%5,1

4

1

Jawaban :

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

64

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan III

Kelompok : .........

Ketua : ..............................

Anggota : ..............................

..............................

..............................

..............................

Petunjuk : Selesaikan masalah – masalah yang berkaitan dengan pecahan. Jika

belum jelas, jangan ragu untuk bertanya kepada Bapak/Ibu Guru !

1. Ibu berbelanja di warung membeli 32

1kg beras,

4

12 kg gula pasir,dan

5

21

kemiri. Berapa kilogram berat belanja ibu ?

2. Seorang pedagang buah membeli 15

1kuintal sawo, 2

4

1 kuintal jeruk, dan

13

1kuintal mangga, berapa kuintal buah yang dibeli pedagang tersebut?

3. Mula-mula tanah Pak Parto 2

11 hektar, kemudian ia membeli lagi

4

1hektar.

Jika 8

1hektar diberikan kepada anaknya, berapa hektar tanah Pak Parto

Sekarang ?

4. Ibu membeli cincin emas seberat 5,08 gram, dan kalung emas seberat

10,125 gram. Berapa gram emas yang dibeli ibu ?

5 .Bu Tina membeli buah-buahan di Supermarket, yaitu jeruk seberat 3,85 kg,

apel seberat 2,46 kg, dan melon seberat 5,75 kg. Berapa kilogram berat

buah- buahan yang dibeli Bu Tina ?

Jawaban :

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

65

Soal –soal evaluasi

Selesaikan pengerjaan hitung pecahan berikut,gunakan cara yang kamu anggap

paling mudah !

1. 5 ....4

3

5

3

2. ....4

31

7

43

3. 42

1+5,8 = . . . .

4. 2 ....%1255

4 .

5. .....6,24

33

6. 0,64+1,98 = ……

7. 5,32-1,375 = . . . .

8. Anton menimbang 3 buah semangka. Semangka yang pertama beratnya 3,8

kg, semangka kedua 34

3 kg, dan semangka yang ketiga 3,85 kg. Berapa

berat ketiga buah semangka tersebut ?

9. Pak Hadi memiliki sawah seluas 6,8 ha. Di antaranya 2,75 ha ditanami padi,

1, 5 ha ditanami jagung dan sisanya ditanami kedelai. Berapa hektar luas

sawah yang ditanami kedelai ?

10. Ibu mempunyai 3,5 kg tepung terigu, digunakan untuk membuat kue

28

1kg, kemudian membeli lagi 1

4

1 kg. Berapa kilogram tepung terigu

ibu sekarang ?

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

66

Kunci jawaban :

1. 520

76

20

715

20

275

20

15

20

125

4

3

5

35

4

3

5

3

2. 28

95

28

914

28

374

28

21

28

164

4

3

7

413

4

31

7

43

3. 42

1+5,8 =

10

310

10

103

10

58

10

45

10

58

2

9

10

85

2

9

4. 2 100

405

100

125

100

280

100

125

5

14%125

5

44

20

14

100

5

5. 20

31

20

23

20

52

20

75

10

26

4

15

10

62

4

156,2

4

33 .

6. 0,64+1,98 = 0,64

1,98 +

2,62

7. 5,32-1,375 = 5,32

1,375 -

3,945

8. Berat ketiga buah semangka tersebut = 3,8 +34

3+3,85 =

3,8+3,75+3,85=11,4 kg.

9. Luas sawah yang ditanami kedelai = 6,8 - 2,75 - 1, 5 = 2,55 ha

10. Tepung terigu ibu sekarang = 3,5 - 28

1 +1

4

1 = 3

8

12

10

51

4

1

3-2+1+8

52

40

252

40

252

40

10

8

5

40

202

4

1

8

1

10

5 kg.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

67

VII. Kriteria Keberhasilan

Indikator tingkat keberhasilan tujuan penelitian adalah sekurang –

kurangnya:

a. 70 % siswa menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran.

b. 70 % siswa dapat menguasai ketrampilan operasi hitung pecahan.

c. 70 % siswa mencapai ketuntasan belajar (minimal mendapat nilai 60)

Adiwerna, 18 April 2010

Pengamat / Observer Mahasiswa

BUHANI, S.Pd.SD. SUTARMUTO

NIP: 19650805 198806 2 002 NIM : X2707013

Mengetahui,

Kepala SD Negeri Pagiyanten 03

SOBARI MIZAN,S.Pd.

NIP : 19640731 198806 1 001

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

68

B. Instrumen Penelitian

1. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN GURU

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Sekolah : SD Negeri Pagiyanten 03

Nama Guru : SUTARMUTO

Mengajar Kelas : V (Lima)

Mata Pelajaran : Matematika

Kompetensi Dasar : 5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai

bentuk pecahan

NO ASPEK YANG DIAMATI NILAI*)

1. Prosedur Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

1) Pra KBM 1 2 3 4

2) Apersepsi 1 2 3 4

b. Kegiatan Inti

1) Penguasaan Materi 1 2 3 4

2) Pengelolaan Kelas

a) Eksplorasi 1 2 3 4

b) Elaborasi 1 2 3 4

c) Konfirmasi 1 2 3 4

3) Penggunaan Metode 1 2 3 4

4) Penggunaan Media/Alat Peraga 1 2 3 4

c. Kegiatan Akhir

1) Menyimpulkan Materi Pelajaran 1 2 3 4

2) Umpan Balik 1 2 3 4

2. Evaluasi,refleksi, dan tindak lanjut 1 2 3 4

3. Pelaksanaan bimbingan kesulitan belajar 1 2 3 4

Jumlah Nilai

Nilai Rata-rata

*) Skala nilai 0-4

Pagiyanten Maret 2010

Supervisor

BUHANI,S.Pd.SD.

NIP.196508051988062002

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

69

2. ANGKET PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSNAAN KBM

PADA SIKLUS I

I. Identitas Siswa

1. Nama Siswa :

2. Kelas / Semester :

3. Nomor absen :

4. Pelaksanaan :

II. Tujuan

Untuk mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah

berlangsung pada siklus I.

III. Petunjuk

Berilah tanda cek (v) pada alternative jawaban : Ya atau Tidak

No Pertanyaan/Pernyataan Pendapat Siswa

Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran yang baru

dilaksanakan menyenangkan ?

2 Apakah cara guru dalam menjelaskan

materi pelajaran cukup jelas?

3 Apakah kamu dapat memahami penjelasan

dari guru ?

4 Apakah guru memberi kesempatan untuk

bertanya?

5 Apakah guru sering membimbing jika kamu

mengalami kesulitan mengerjakan latihan ?

6. Apakah kamu masih mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas/pekerjaan rumah

dari guru?

Jumlah

Pagiyanten, ……………….. 2010

Nama Siswa

_______________________

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

70

C. Personalia Peneliti

No Nama Peneliti Peran/Tugas Peneliti Waktu yang Disediakan

Per Minggu

1 SUTARMUTO Ketua/Peneliti 6 Jam Pelajaran

2 BUHANI, S.Pd.SD Supervisor 2 Jam Pelajaran

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

71

D, Curriculum Vitae Peneliti

CURRICULUM VITAE

1. Nama : SUTARMUTO

2. NIM : X2707013

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 05 Mei 1966

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Tempat Tugas : SD Negeri Pagiyanten 03

6. Alamat kantor : Desa Pagiyanten

7. Nomor Telepon/Fax : -

8. Alamat Email : -

9. Alamat Rumah : Tembok Luwung, RT 43 RW 09

10. Nomor Telepon/Hp : 085226745191

11. Riwayat Pendidikan : D2 UT

12. Pengalaman Penelitian yang Relevan : -

13. Publikasi Ilmiah yang Relevan : -

14. Pertemuan Ilmiah yang Relevan : -

Surakarta, 2 Januari 2010

SUTARMUTO

NIM X2702013

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

72

E. Data Dukung Siklus I

1. DAFTAR HADIR MAHASIWA

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

73

2. DAFTAR HADIR SISWA DI KELAS

3. DAFTAR NILAI FORMATIF SISWA

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

74

4. PENDAPAT SISWA

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

75

5. CONTOH ANGKET PENDAPAT SISWA

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

76

6. PENILAIAN KEPALA SEKOLAH

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

77

7. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

78

8. FOTO KEG. PEMBELAJARAN SIKLUS I

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

79

F. Data Dukung Siklus II

1. DAFTAR KEHADIRAN MAHASISWA

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

80

2. DAFTAR KEHADIRAN SISWA DI KELAS

DAFTAR NILAI FORMATIF SISWA

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

81

3. DAFTAR NILAI FORMATIF SISWA

4. PENDAPAT SISWA

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

82

5. PENDAPAT SISWA MELALUI ANGKET

PENILAIAN KEPALA SEKOLAH

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

83

6. PENDAPAT KEPALA SEKOLAH

5.

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

84

7.PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN · PDF filepeningkatan kemampuan operasi hitung pecahan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas v sd negeri pagiyanten

85

8. FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II