Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE
TALKING STICK
PADA KELAS VII D DI SMP NEGERI 3 TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019.
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
HANDAYANI
23010150188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
﴾ ﴿الإنفطار﴾ ۱۲﴾ ي علمون ما ت فعلون ﴿١۱﴾ كراما كاتبي ﴿١۰﴿ وإن عليكم لافظي
Artinya: Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang
mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Q.S Al-Infithar ayat 10-12)
vi
PERSEMBAHAN
Skrisi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Kuri dan Ibu Suwatik, kedua orang tua yang hebat tiada henti
untuk bekerja keras untuk membimbingku menjadi pribadi yang
berguna dan bermanfaat.
2. Muhammad Toyib Masruri dan Hanifah Salma, keluarga kecilku yang
selalu menjadi penyemangat hidupku
3. Seluruh keluarga besar simbah Nuhman dan Simbah Atmorejo yang
tidak mampu kusebutkan satu persatu, yang tidak pernah lupa untuk
mengingatkanku untuk menyelesaikan studi
4. Sahabat-sahabatku di IAIN Salatiga Merita, Kartika, Ana Anjarwati,
Herawati, Dita yang telah memotivasi serta semangatnya, sukses untuk
kita semua.
5. Sahabat-sahabatku di pondok Sabilul Huda Arifah Septiana, Nur,
Novi, dan khisna yang telah memotivasi dan menyemangati.
6. Teman-teman PAI angkatan 2015 yang telah menemani selama 4
tahun.
7. Teman-teman PPL SMP Negeri 2 Tuntang kabupaten Semarang
8. Keluarga Minus KKN Posko 173 Dusun Keboan Benowo, kec. Bener
Kab. Purworejo yang telah memberikan semangat.
vii
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata yang paling indah kecuali untaian puji dan syukur
kehadirat Allah yang telah melimpahkan segalakarunianya sehingggapenulis
mampu menyelesaikan skripsi ii dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam
senantiasatercurahkan kehadiran nabi Muhammad SAW, yang kelak akan
memberikan syafaatnya, semoga kita tergolong umat yang diberi syafaatnya, amin
Allahuma amin.
Dengan ridho Allah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
tujuan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjanaprogram studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Tak lupa penulis haturkan terimakasih tiada terkira serta penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga.
4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing.
5. Ibu Wakhidati Nurrohmah Putri, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
6. Seluruh Civitas Akademika IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
penyelesaian skipsi ini.
7. Bapak Drs. A. Maskun Amirudin selaku guru PAI kelas VII D di SMP Negeri
3 Tuntang yang telah banyak membantu dengan iklas sehingga penelitian
skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.
viii
ix
ABSTRAK
Handayani, Handayani. 2019. Peningkatan Hasil Belajar PAI Pada Materi Iman
Kepada Malaikat Dengan Metode Talking Stick Pada Kelas VII D di
SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi. Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj.Maryatin, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, PAI, Metode Talking Stick.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah melalui metode talking
stick dapat meningkatakan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi
Iman kepada Malaikat pada kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data penelitian ini meliputi hasil
pengamatan terhadap guru dan peserta didik, hasil belajar peserta didik, dan foto
kegiatan proses belajar mengajar guru dan peserta didik didalam kelas, penelitian
tindakan kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, tes
dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan peserta didik kelas VII D di SMP negeri 3
Tuntang Kabupaten Semarang yang terdiri dari 26 peserta didik (4 Non Muslim)
yaitu 16 pesrta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan, dan peserta didik
yang menjadi subyek penelitian hanya 22 peserta didik saja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode
talking stick dapat meningkatan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil belajar pra siklus sebelum menggunakan metode talking
stick hanya 10% (2 peserta didik) yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), sedangkan 90% (20 peserta didik) yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM)dengan nilai rata-rata 48,75. Meningkat pada siklus I
yang menunjukan bahwa nilai yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal
sebesar 54,54% (12 peserta didik) yang memenuhi kriteri ketuntasan minimal
(KKM) dan yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 45,45%
(10 peserta didik) dengan nilai rata-rata 69,36. Pada siklus II sudah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 95,45% (21 peserta didik) dengan
rata-rata 95,45.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR LOGO IAIN .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 4
E. Hipotesis Dan Indikator Keberhasilan ......................................................... 5
F. Metode Penelitian......................................................................................... 6
G. Definisi Operasional................................................................................... 11
H. Sistematika Penelitian ................................................................................ 13
xi
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 15
A. KAJIAN TEORI ........................................................................................ 15
1. Kajian Teori ......................................................................................... 15
a. Hasil belajar ................................................................................... 15
1) Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 15
2) Ciri-ciri Basil belajar ................................................................ 17
3) Prinsip Hasil Belajar ................................................................ 18
4) Tujuan Belajar .......................................................................... 19
5) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................... 20
6) Alat untuk Mengukur Hasil Belajar ......................................... 26
b. Pendidikan Agama Islam ............................................................... 28
1) Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 28
2) Dasar Pendidikan Agama Islam ............................................... 30
3) Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................. 34
4) Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................. 35
c. Metode talking stick ....................................................................... 36
1) Pengertian Metode Talking stick .............................................. 36
2) Kelebihan dan Kekuranga Metode Talking stick ..................... 37
3) Langkah-langkah Metode Talking stick ................................... 37
2. Kajian Materi Penelitian ...................................................................... 42
a. Pengertian Iman kepada Malaikat .................................................. 42
b. Sifat dan Perilaku Malaikat ............................................................ 43
c. Perbedaan Malaikat, Jin, dan Manusia ........................................... 44
d. Nama dan Tugas Malaikat ............................................................. 44
e. Perilaku Beriman kepada Malaikat ................................................ 47
xii
B. KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 48
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................ 50
A. GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 3 TUNTANG KABUPATEN
SEMARANG ............................................................................................. 50
1. Identitas Sekolah .................................................................................. 50
2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang .............. 50
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang ..... 52
4. Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang .............................................................................................. 52
5. Subyek Penelitian ................................................................................. 53
B. PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................................. 56
1. Deskripsi Pra siklus .............................................................................. 56
2. Deskripsi Siklus I ................................................................................. 57
3. Deskripsi Siklus II ...................................................................................... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 68
A. HASILPENELITIAN PER SIKLUS ......................................................... 68
1. Deskripsi Pra siklus .............................................................................. 68
2. Deskripsi Siklus I ................................................................................. 70
3. Deskripsi Siklus II ................................................................................ 75
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 81
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 84
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 84
B. SARAN ...................................................................................................... 84
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara Malaikat, Jin, dan Manusia
Tabel 2.2 Contoh Perilaku Iman kepada Malaikat
Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang
Tabel 3.4data Peserta didik SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang
Tabel 4.5Hasil Belajar Peserta Didik Pra siklus
Tabel 4.6 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Terhadap Peserta Didik pada Siklus I
Tabel 4.9 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Terhadap Peserta Didik pada Siklus II
Tabel 4.12 Hasil Belajar Peserta Didik Per siklus
Tabel 4.13 PersentaseHasil Belajar Per siklus
xiv
DAFTAR GAMABAR
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 RPP Siklus I dan Siklus II
Lampiran 6 Lembar Tes Soal Siklus I
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Tehadap Guru Siklus I
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Terhadap Peserta Didik Siklus I
Lampiran 9 Sampel Hasil Tes
Lampiran 10 Lembar Tes Soal Siklus II
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Tehadap Guru Siklus II
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Terhadap Peserta Didik Siklus II
Lampiran 13 Sampel Hasil Tes
Lampiran 14 Dokumentasi
Lampiran 15 Daftar SKK
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk membimbing atau
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Atau bisa di artikan bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya, baik jasmani ataupun
rohani agar bergunabagi diri sendiri dan masyarakat (Syafaat dkk,
2008:12).
Pendidikan agama Islam merupakan suatu proses pengembangan
potensi kreatifitas peserta didik yang bertujuan untuk mewujudkan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil,
memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan
bertanggung jawab, terhadap dirinya, bangsa, dan negara serta agama.
Proses tersebut sudah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia
(Arief, 2002:3)
Tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah proses pendidikan berakhir, tujuan pendidikan Islam tersebut
merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan
masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu sistem pendidikan
yang baik bagi masyarakat.
2
Pendidik merupakan seorang individu yang dapat memimpin,
memberikan motivasi, dan memberikan ilmu kepada peserta didiknya.
Guru sebagai pendidik pengajar, pelatih, pembina, dan pembimbing.
Sebagai pendidik harus memahami peserta didik didalam kelas. Faktor
penting dalam keberhasilan pembelajaran adalah pendidik. Yang harus
diperhatikan guru yaitu memberi perhatian kepada pencintaan suasana
awal, situasi kelompok atau pengalaman kelas, membantu dan
memperjelas peserta didik dalam pembelajaran (Baharuddin, 2017:175).
Sebagai pendidik haruslah mencari metode yang tepat sesuai
kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sehingga materi yang akan
disampaikan bisa disesuaikan dengan metode yang akan digunakan oleh
pendidik. Seperti hal nya di kelas VII D SMP Negeri 3 Tuntang
Kabupaten Semarang terdapat beberapa perseta didik yang tidak aktif dan
tidak menguasai materi pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar
yang tidak ada peningkatan atau tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang sudah ditentukan yaitu 70, dikarenakan guru
menggunakan metode ceramah dan bermain peran, metode bermain peran
adalah salah satu bentuk permainan untuk menjelaskan perasaan, sudut
pandang dan cara berfikir orang lain, adapun kelemahan dari metode
bermain peran adalah tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui
strategis ini, membutuhkan persiapan yang benar-benar matang yang akan
menghabiskan waktu dan tenaga, banyak waktu yang dibutuhkan. Dengan
kelemahan metode bermain peran tersebut peserta didik hanya fokus pada
3
bermain peran saja, kemudian peneliti mengadakan penelitian dengan
materi Iman kepada Malaikat karena materi tersebut membutuhkan
pemahaman dan menghafalkan dengan menggunakan metode talking stick
ini membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan peserta
didik fokus pada materi pelajaran. Adapun kelebihan dari metode talking
stick adalah menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran, melatih
peserta didik memahami materi dengan cepat, mengacu peserta didik lebih
giat belajar, belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai, peserta didik berani
mengemukakan pendapat. Peneliti merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih dalam tentang masalah tersebut agar peserta didik dapat
semangat belajar dan terdorong mencapai keberhasilan. Berdasarkan
masalah diatas, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Peningkatkan
Hasil Belajar PAI pada Materi Iman kepada Malaikat dengan Metode
Talking Stick pada Kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan metode talking
stick dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kelas VII D SMP Negeri 3
Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019.
4
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti bertujuan untuk
mengetahui penggunaan metode talking stick dalam pembelajaran PAI
materi Iman kepada Malaikat dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada kelas VII D SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat menambah informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan keilmuan dibidang
pendidikan agama Islam yang muncul dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Khususnya, dalam metode pembelajaran pendidikan agama
Islam Prodi PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
2. Secara praktis
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas diharapkan peneliti
dapat memberikan manfaat kepada:
a. Peserta didik, peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam dan memberikan suasana pembelajaran
yang menyenangkan
b. Guru, meningkatkan kreativitas guru dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode talking stick materi Iman kepada
Malaikat.
5
c. Sekolah, dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada
pembelajaran pendidikan agama Islam.
E. Hipotesis dan Indikator Keberhasialan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan
metode talking stick dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada
Malaikat dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kelas VII
D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah
untuk menyatakaan peserta didik mencapai ketuntasan (Amirono dan
Daryanto, 2016:237)
Dari hasil rapat dewan guru SMP Negeri 3 Tuntang Indikator
keberhasilan apabila peserta didik dalam pembelajaran mendapatkan
nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu, 70 yang telah
ditentukan dan dalam satu kelas sudah mencapai kriteria ketuntasan
6
klasikal (KKL) sebesar 75%. Akan di adakan remidial kelas jika
kriteria ketuntasan klasikal belum mencapai 75%.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remidial klasikal sesuai
dengan kebutuhan apabila dari 75% peserta didik memperoleh nilai
kurang dari kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan
(Fadlillah,2014:206)
F. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan
kelas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus pada siklus
satu dan dua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas adalah peserta didik pada
kelas VII D SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
3. Langkah-langkah penelitian
Penelitian tindakan kelas ada 4 tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi berikut ini adalah penjelasan
dari tahapan tersebut.
7
Gambar 1.1
Tahap-tahap pelaksanaan PTK (Elfanani, 2012:49).
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah
dan penetapan alternatif pemecahan masalah, merencanakan
pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar,
memilih bahan pelajaran yang sesuai, menentukan skenario
pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang telah dipilih,
mempersiapkan sumber, bahan, dan alat yang dibutuhkan,
menyusun lembar kerja peserta didik, menyusun lembar
pengamatan terhadap peserta didik dan guru.
Perencanaan
refleksi Pelaksanaan
pengamatan
perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Siklus berikutnya
pelaksanaan refleksi SIKLUS I
8
b. Tindakan (Acting)
Kegiatan pada ttahap ini merupakan pelaksanaan tindakan
perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan mengacu dengan skenario yang telah
direncanakan.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan perbaikan, teknik pengamatan dilakukan
dengan menggunakan format observasi terstruktur yang telah
disiapkan berupa pengamatan aktivitas proses belajar mengajar
peserta didik dan guru.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan evaluasi atas tindakan yang telah
dilakukan, tindakan mana yang perlu diperbaiki sebagai acuan
untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.
(Elfanani, 2012:49).
4. Instrumen penelitian
a. RPP
b. Tes
c. Lembar pengamatan siswa
d. Lembar pengamatan
9
5. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi ini dilakukan terhadap guru dan peserta didik
selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada
Malaikat dengan metode talking stick
b. Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan terhadap peserta didik untuk
mengetahui pemahaman peserta didik pada mata pelajaran PAI
materi Iman kepda Malaikat dengan metode talking stick.
c. Dokumentasi
Instrumen peneliti untuk mengumpulkan dokumentasi
lembar observasi berupa foto-foto kegiatan pembelajaran
menggunakan metode talking stick.
6. Analisis data
a. Ketuntasan individu
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria paling
rendah untuk menyatakaan peserta didik mencapai ketuntasan
(Amirono dan Daryanto, 2016:237).
Menurut kementerian pendidiakan dan kebudayaan RI no. 23
tahun 2016 standar penilaian untuk menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) disebutkan dalam pasal 10 ayat 1 “penetapan
10
KKM yang harus dicapai peserta didik melalui rapat dewan
pendidik”
Dari hasil rapat dewan guru SMP Negeri 3 Tuntang Indikator
keberhasilan apabila peserta didik dalam pembelajaran
mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu,
70 yang telah ditentukan.
b. Ketuntasan klasikal
Dari hasil rapat dewan guru SMP Negeri 3 Tuntanng
ketuntasan klasikal (KKL) adalah 75%, dan akan di adakan
remidial kelas jika kriteria ketuntasan klasikal belum mencapai
75%. Alasan kenapa ketuntasan klasikal 75% dikarenakan di SMP
Negeri 3 Tuntang menerima anak inklusi, kurangnya motivasi
belajar, pendidikan dalam keluarga masih rendah, dan rata-rata
peserta didik dari keluarga yang tidak mampu.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remidial klasikal
sesuai dengan kebutuhan apabila dari 75% peserta didik
memperoleh nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimal yang
ditentukan (Fadlillah, 2014:206). Teknik mengukur persentase
kompetensi secara klasikal dapat digunakan dengan rumus sebagai
berikut:
11
1) Rumus mencari nilai rata-rata
Mx = Ʃx
N
Keterangan:
Mx = (rerata)
Ʃx = jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor
denan frekuensinya
N = jumlah siswa
2) Rumus mencari persentase
P = F
X 100
N
Keterangan:
F: frekuensi
N: jumlah frekuensi atau banyaknya individu
P: jumlah nilai dalam persentas
G. Definisi Operasional
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom
12
(dalam Suprijono, 2011:6) hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil belajar
yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif (Suprijono, 2011:7).
2. Pendidikan agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi tuntutan untuk menghormati
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunannya antar-
umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa
(Baharuddin, 2017:196).
3. Metode talking stick
Metode pembelajaran talking stick termasuk salah satu model
pembelajaran kooperatif, selain untuk melatih berbicara, pembelajaran
ini kan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat
peserta didik aktif. Pembelajaran dengan strategi talking stick
mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.
Strategi ini diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok
yang akan dipelajari. Kemudian dengan bantuan stick (tongkat) yang
bergilir peseta didik dituntut untuk merefleksikan atau mengulang
13
kembali materi yang sudah dipelajari dengan cara menjawab
pertanyaan dari guru, siapa yang memegang tongkat, dialah yang
menjawab pertanyaan (talking), dan diiringi lagu-lagu yang asyik
(Suprijono, 2010:109).
4. Iman Kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat termasuk rukun Iman yang kedua, Malaikat
diciptakan dari nur Ilahi (cahaya Allah) dan Malaikat diciptakan
sebagai utusan-Nya untuk mengurusi berbagai urusan. Manusia wajib
Iman kepada Malaikat, atas keberadaan Malaikat. Dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam peserta didik diharapkan meneladani
ketaatan Malaikat, mengkaji dan memahami alaikat, makna Iman
kepada Malaikat dan menerapkan ketaatan Malaikat dalam perilaku
keseharian.
Berdasarkan penjelasan diatas keterkaitan antara hasil belajar
pendidikan agama Islam materi Iman kepada Malaikat dengan
menggunakan metode talking stick adalah hasil belajar pendidikan
agama Islam materi Iman kepada Malaikat diharapkan meningkat dari
metode yang digunakan guru sebelumnya, karena metode talking stick
dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan peserta didik lebih
fokus pada materi yang di sampaikan guru.
14
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka
sistematikanya sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan, Metode Penelitian, Definisi Operasional dan Sistematika
Penulisan.
Bab II : Landasn Teori berisi pembahasan mengenai Kajian Teori,
Kajian Materi Penelitian dan Kajian Pustaka.
Bab III :pelaksanaan Penelitian berisi pembahasan mengenai deskripsi
pra-siklus, pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II
(perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi)
Bab IV :Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi pembahasan mengenai
per siklus (data hasil penelian refleksi) dan pembahasan mengenai analisis
hasil per siklus.
Bab V : Penutup berisi pembahasan mengenai kesimpulan dari skripsi
dan saran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
a. Hasil belajar
1) Pengertian hasil belajar
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Hasil memiliki arti
“akibat: dari kesudahan, pertandingan, ujian dan sebagainya.”
definisi ini memiliki pengertian bahwa hasil adalah sesuatu yang
dilakukan dengan usaha dengan menghasilkan sesuatu dari
usaha tersebut (KBBI, 2005:408).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”
definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu, usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau
kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya (KBBI, 2005:121).
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-
pelatihan atau pengalaman-pengalaman (Baharuddin,
2017:162)
16
Istilah belajar, merupakan hasil dari penguasaan ilmu
pengetahuan yang diungkapkan dalam bentuk perubahan
perilaku yang menyangkut yang harus dicapai oleh peserta
didik selama belajar disekolah aspek kognitif, psikomotor dan
afektif. Kognitif dalam arti penguasaan materi pelajaran yang
telah diberikan oleh guru dikelas, yang diukur dengan
menggunakan alat tes. Aspek psikomotor memiliki arti
kemampuan peserta didik untuk menungkapkan kembali
kemampuan yang telah dimilikinnya, sehingga benar-benar
mampu mempraktekkan secara nyata. Sedangkan afektif yaitu
kemampuan peserta didik mengaplikasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya
untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar adalah hasil seorang setelah mereka
menyelesaikanbelajar dari sejumlah mata pelajaran dengan
dibuktikan melalui hasil tes yang berbentuk nilai hasil belajar
(Sinar, 2018:22).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pembelajaran
setelah melalui proses kegiatan belajar yang dilaksanakan
peserta didik dan guru.
17
2) Ciri-ciri hasil belajar
Oemar Hamalik dalam buku A. Tabrani Rusyan
mengatakan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut:
a) Proses belajar adalah mengalami, berbuat, mereaksi, dan
melampaui.
b) Proses belajar berjalan melalui bermacam-macam
pengalaman atau mata pelajaran yang terpusat pada satu
pelajaran tertentu.
c) Pengalaman belajar secara maksimal bagi kehidupan tertentu
d) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan
peserta didik yang mendorong motivasi secara
berkesinambungan
e) Proses dan hasil belajar diisyarati dengan lingkungan
f) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material
dipengaruhi oleh perbedaan individual dikalangan peserta
didik.
g) Proses belajar berlangsung efektif apabila pengalaman-
pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan
dengan kematangan peserta didik.
h) Proses belajar yang terbaik adalah apabila peserta didik
mengetahui status dan kemajuannya.
i) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur
18
j) Hasil belajar secarang fungsional bertalian satu sama lain
tetapi dapat didiskusikan secara terpisah
k) Proses belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan
yang ada merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan
paksaan
l) hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan
m) hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila
memberikepuasan pada kebutuhan dan berguna serta
bermakna baginya.
n) Hasil-hasil belajar dilengkapai dengan pengalaman yang
dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik
o) Hasil-hasil belajar tersebut lambat laun dipersatukan menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda
p) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat komplek dan
dapat berubah (Oemar Hamalik, 1980)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar mengandung
beberapa komponen yaitu: perubahan dari sikap,
pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
3) Prinsip-prinsip belajar
Didalam tugas melaksanakan proses pembelajaran
seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar
sebagai berikut:
19
a) Yang dipelajari peserta didik dialah yang harus belajar,
bukan orang lain untuk itu peserta didiklah yang harus
bertindak aktif.
b) Setiap peserta didik belajar sesuai tingkatan kemampuannya.
c) Peserta didik akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan
selama proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan peserta didik akan membuat proses belajar lebih
berarti.
e) Motivasi belajar peserta didik akan lebih meningkat apabila
ia diberi tanggungjawab dan kepercayaan atas belajarnya
(Baharuddin dan Wahyuni, 2010:16).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar
adalah perubahan tingkah laku peserta didik sebagai hasil
belajar, belajar merupakan proses untuk mencapai tujuan
yang akan dicapai, dan belajar juga harus diperkuat dengan
motivasi dari guru dan orang tua.
4) Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi,
tujuan belajar yang eksplisit diusahan untuk dicapai dengan
tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects,
yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
20
Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan
belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya
berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan
demokrasi, menerima orang lain dan sebagainya (Suprijono,
2011:5)
Berdasarkan penjelasan di atas dikatakan kegiatan
belajar dapat berhasil ketika kegiatan belajar dapat mencapai
tujuan belajar yang sudah ditentukan.
5) Faktor-fator yang mempengaruhi proses belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar ada dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil
belajar.
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar
individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis
dan psikologis.
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan jasmani,
pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar
21
seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu, dan sebaliknya kondisi fisik yang lemah atau sakit
akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis, selama
proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada
tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik. Dalam proses
belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
informasi yang diterima dan ditangkap oleh seseorang.
Pancaindra yang memiliki peran besar dalam belajar adalah
mata dan telinga. Maka dari itu guru dan peserta didik perlu
menjaga pancaindra dengan baik.
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi poses belajar.
beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi
proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi,
minat, sikap, dan bakat.
Kecerdasan/Inteligensi peserta didik, kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam
proses belajar peserta didik, karena menentukan kualitas
belajar. semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,
22
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses
dalam belajar dan sebaliknya semakin rendah tingkat
inteligensi seorang individu, semakin sulit seorang individu
mencapai kesuksesan belajar, oleh karena itu perlu
bimbingan dari guru, orang tua ataupun orang lain.
Motivasi, salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar peserta didik, motivasilah yang
mendorong peserta didik ingin melakukan kegiatan belajar.
para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses
di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan
arah dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi juga
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan yang keinginan
terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. Motivasi
terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. motivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar, seperti
pujian, peraturan atau tata tertib, teladan guru, orangtua,
dan lain sebagainya. Kurangnya respon dari lingkungan
akan mempengaruhi semangat belajar seseorang.
23
Minat, secara sederhana minat berarti
kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Untuk membangkitan minat
peserta didik banyak cara yang dapat digunakan, antara
lain: dengan membuat materi yang akan dipelajari
semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari
bentuk buku materi, desain pembelajaran yang
membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang akan
dipelajari dan sebagainya.
Sikap, dalam proses belajar sikap individu dapat
mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap
peserta didik dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran,
atau lingkungan sekitarnya, dan untuk mengantisipasi
munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru
sebaiknya berusaha menjadi guru yang profesional dan
bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya.
Bakat, secara umum bakat didefinisikan sebagai
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
24
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Pada
dasarnya setiap individu mempunyai bakat atau potensi
untuk mencapai prestasi belajar sesuai kemampuannya
masing-masing.
b) Faktor Eksternal
Selain karakteristik peserta didik atau faktor-faktor
endogen, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses
belajar siswa, faktor eksternal dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu:
Yang pertama adalah lingkungan sosial, lingkungan
sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman
dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan yang harmonis ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah, perilaku
yang simpatik dan dapat di teladani seorang guru atau
administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
belajar.
Lingkungan sosial masyarakat, lingkunagn akan
mempengaruhi belajar peserta didik, seperti lingkuungan
yang kumuh, banyak pengangguran, dan anak terlantar juga
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak
siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi,
atau meminjam alat-alat belajar yang belum dimilikinya.
25
Lingkungan sosial keluarga, lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar, ketegangan keluarga, sifat-
sifat orang tua, letak rumah, pengelolaan keluarga, semua
dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
Hubungan anatara anggota keluarga yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Yang kedua adalah lingkungan nonsosial, faktor-
faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
Lingkungan alamiah, seperti udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau, atau
tidak terlalu gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Faktor
tersebut dapat mempengaruhi belajar peserta didik, dan
sebaliknya kondisi lingkunagan yang tidak mendukung,
proses belajar peserta didik akan terhambat.
Faktor instrumental, yaitu perangkat yang dapat
digolongkan dua macam, pertama hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan dan
sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, dan lain
sebagainya.
Faktor materi pelajaran, faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik ,
begitu juga dengan metode mengajaar guru disesuaikan
26
dengan kondisi perkembangan peserta didik. Agar guru
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas
belajar peserta didik, maka guru harus menguasai materi
pelaajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat sesuai
dengan kondisi peserta didik (Baharuddin dan Wahyuni,
2008:19-28).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sangatlah
perlu diperhatikan baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Sebagai pendidik dan orang tua harus
memperhatikan kondisi peserta didik. Pendidik yang baik
akan memahami karakter, gaya belajar dan kemampuan
peserta didik.
6) Alat untuk mengukur hasil belajar
Alat untuk mengukur hasil belajar adalah evaluasi,
dalam setiap proses belajar akan selalu terkandung di dalamnya
unsur penilaian (evaluation).
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi
dalam kegiatan pendidikan, guru melakukan penilaian dengan
maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui
pengajaran sudah mencapai tujuan (Daryanto, 2001:6). Dalam
proses penilaian dilakukan pembandingan antara informasi-
27
informasi yang tersedia dengan kriteria-kriteria tertentu, untuk
selanjutnya ditarik kesimpulan.
Berikut ini adalah alat untuk mengukur hasil belajar:
a) Jenis tes
Kegiatan tes dalam pelaksanaan proses belajar merupakan
cara untuk melakukan proses penilaian dalam bentuk tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan siswa atau
sekelompok siswa sehingga menghasilkan suatu nilai yang
menggambarkan prestasi siswa sebagai alat untuk
dibandingkan dengan nilai siswa lain (Wayan dan Sumartana,
1986:25)
b) Jenis non tes
Teknik non tes juga menempati peran penting dalam
evaluasi hasil belajar, dalam kondisi psikologi peserta didik,
tanggapan peserta didik dalam mata pelajaran atau guru, bakat
peserta didik, minat peserta didikserta tingkah laku peserta
didik dalam proses pembelajaran. Menurut Sugihartono dkk,
2007:141), proses evaluasi hasil belajar teknik non tes dapat
menggunakan beberapa cara seperti wawancara, pengamatan,
dokumentasi, dan angket.
Jadi alat untuk mengukur hasil belajar ada dua cara, yaitu
dennan cara tes dan non tes. Dalam teknik tes biasanya untuk
mengukur penngetahuan peserta didik, dan untuk non tes juga
28
dapat dilakukan untuk menialai kondisi peserta didik dalam
proses belajar, seperti bakat, minat, tingkah laku peserta didik
dan sebagainya.
b. Pendidikan Agama Islam
1) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri
dari kata “pendidikan” dan “agama”. Dalam kamus Umum
Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik dengan
diberi awalan “pe” kan akhiran “an”, yang berarti proses
pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan”. Istilah pendidikan adalah
terjemahan dari bahasa Yunani paedagogie yang berarti
“pendidikan” dan paedagogia yang berarti “pergaulan dengan
anak-anak”. Sedangkan orang yang tugasnya membimbing atau
mendidik dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri
disebut paedagagos (Yadianto, 1996:88)
Pendidik dapat diartikan usaha yang dilakukan orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
membimbing atau memimpin perkembangan jasmani dan rohani
kearah kedewasan. Atau dengan kata lain pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
kepada anak-anak dalam pertumbuhannya, baik jasmani
29
maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat
(Syafaat dan Sahrani, 2008:12).
Sementara itu, agama digunakan dalam bahasa Indonesia
dalam bahasa Inggris digunakan istilah religion dalam bahasa
Arab digunakan istilah al-din (baca: addin), istilah al-din juga
terdapat dalam al-Qur’an sebagai sumber ilmu bagi umat islam
(Makbuloh, 2013:1). Agama adalah aturan perilaku bagi umat
manusia yang sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah
Swt. melalui orang-orang pilihan-Nya yang dikenal utusan-
utusan, Rasul, atau Nabi. Agama mengajarkan manusia untuk
beriman kepada adanya keesaan dan supremasi Allah yang
Maha tinggi dan berserah diri secara spiritual, mental dan fisikal
kepada kehendak Allah, yakni pesan Nabi yang membimbing
kepada kehidupan sengan cara yang dijelaskan Allah (Sain,
2001:280).
Pengertian Islam itu sendiri adalah Agama yang
diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Berpedoman kepada kitab
suci al-Qur’an yang diturunkan kebumi melalui malaikat Jibril
(Syafaat dan Sahrani, 2008:15).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam
merupakan usaha yang dilakukan pendidik kepada peserta didik
untuk memahami, mengenali, menghayati, dan mengamalkan
terhadap ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan
30
Hadist, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2) Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar ideal pendidikan agama Islam adalah identik
dengan ajaran Islam itu sendiri. keduanya berasal dari sumber
yang sama, Al-Qur’an dan Hadist, kemudia dasar-dasar tersebut
dikembangkan dalam pemahaman para ulama, sebagai berikut:
a) Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Sebagai pedoman hidup manusia, bagi
yang membacanya merupakan suatu ibadah dan mendapat
pahala.
Setiap mukmin yang mempercayai al-Qur’an,
mempunyai kewajiban dan tanggungjawab terhadap kitab
sucinya. Di antara kewajiban dan tangggungjawabnya
adalah mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.
Nabi Muhammad Saw. Sebagai pendidik pertama
pada masa awal pertumbuhan Islam, dan menjadikan Al-
Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam di samping Sunnah
beliau. Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pokok
pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-Qur’an
dalam surat An-Nahl ayat 64:
31
لم الذي اخت لفوا فيو وىدى ورحة وما أن زلنا عليك الكتاب إلا لتب ين
﴿النحل﴾ ﴾٤٦ ﴿ لقوم ي ؤمنون
Artinya: “Dan kami tidak menurunkan kepadamu
Al-Qur’an ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan
kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman” (Departemen Agama RI,
2009:273)
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang di
wahyukan kepada Nabi Muhammmad Saw. Untuk
disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an merupakan
petunjuk yang lengkap dan juga merupakan pedoman bagi
kehidupan manusia, yang meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang bersifat universal. Al-Qur’an merupakan
sumber pendidikan yang lengkap berupa pendidikan sosial,
akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah. Sebagaimana yang
diungkapkan Azyumardi Azra bahwa al-Qur’an
mempunyai kedudukan yang paling depan dalam
pengambilan sumber-sumber pendidikan lainnya. Segala
kegiatan dan proses pendidikan harus berorientasi kepada
prinsip nilai-nilai Al-Qur’an.
b) Sunnah atau Al-Hadist
Dasar yang kedua setelah Al-Qur’an adalah Sunnah
Rasulullah, amalan yang dikerjakan Rasulullah Saw. Dalam
proses perubahan hidup sehari-hari menjadi sumber utama
32
pendidikan Islam karena Allah Swt. menjadikan Nabi
Muhammad Saw. Sebagai teladan bagi umatnya, firman
Allah Swt. dalam surat Al-Ahzab ayat 21, sebagai berikut:
أسوة حسنة لمن كان ي رجو اللو والي وم لقد كان لكم ف رسول اللو
﴿الأحزاب﴾ ﴾٢۱﴿ الآخر وذكر اللو كثيرا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Departemen
Agama RI, 2009:420)
Sunnah juga berisi akidah dan syariah, sunnah berisi
petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia
dalam segala aspeknya untuk membina manusia menjadi
manusia seutuhnya atau muslim yang bertakwa. Sunnah
mencerminkan prinsip manifestasi wahyu dalam segala
perbuatan, perkataan, dan taqriri Nabi, maka beliau menjadi
teladan yang harus diikuti. Dalam keteladanan Nabi
terkadang unsur-unsur pendidikan sangat besar artinya,
dalam pendidikan Islam acuan tersebut dapat dilihat dari
dua bentuk yaitu, pertama, sebagai acuan syariah yang
meliputi muatan pokok ajaran Islam secara teoritis, kedua
acuan operasional-aplikatif yang meliputi cara Nabi
memainkan perannya sebagai pendidik dan sekaligus
sebagai evaluator yang profesional, adil, dan tetap
33
menunjang nilai-nilai ajaran Islam (Syafaat dan Sahrani,
2008:17-24)
Konsep dasar pendidikan yang dicontohkan Nabi
Muhammad Saw. Sebagai berikut:
a) Disampaikan sebagai Rahmatan lil’alamin yang
dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107.
b) Disampaikan secara universal
c) Apa yang disampaikan merupakan kebenaran mutlak
yang di jelaskan dalam surat Al-Hijr ayat 9.
d) Kehadiran Nabi sebagai evaluator atau segala aktivitas
pendidikan yang dijelaskan dalam surat Al-Syura ayat
48.
e) Perilaku Nabi sebagai figur identifikasi (uswah
hasanah) bagi umatnya yang dijelaskan dalam surat Al-
Ahzab ayat 21 (Ramayulis, 1994:56)
Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa dasar ideal pendidikan agama Islam
adalah Al-Qur’an dan Hadist (sunnah). Dan proses
pendidikan yang baik dapat dilihat dari bagaimana cara
Nabi melaksanakan proses belajar mengajar, metode
yang digunakan sehingga sebagai pendidik dapat
meneladani Nabi sebagai pendidik pertama.
34
3) Fungsi pendidikan agama Islam
Pendidikan gama Islam untuk sekolah/madrasah
berfungsi sebagai berikut:
a) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt. yang telah
ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan
petama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan
ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih
lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan
pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
b) Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk
mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
c) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama Islam.
d) Perbaikan, yaitu untuk memperbaikki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
35
e) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
f) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara
umum (alam, nyata dan nirnyata), sistem dan fungsional.
g) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan orang lain (Majid,
2014:15-16).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa pada intinya fungsi pendidikan agama Islam untuk
mendekatan peserta didik kepada Allah Swt., dengan
dibekali ilmu-ilmu agama oleh pendidik diharapkan peserta
didik dapat sukses di dunia maupun diakhirat.
4) Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk
menumbuh kembangkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal
keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk
36
dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
(Majid, 2014:16).
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar agama Islam itu
sangat penting karena memiliki tujuan untuk meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. melalui
pemupukan pengetahuan, pengalaman dan lainnya.
c. Metode talking stick
1) Pengertian metode talking stick
Metode pendidikan adalah cara yang paling efektif dan
efisien dalam dalam kegiatan proses belajar mengajar
(Gunawan, 2014:4)
Talking stick (tongkat berbicara) adalah metode yang
pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk
mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat
dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Talking stick telah
digunakan selama berabad-abad oleh suku Indian sebagai alat
menyimak secara adil dan tidak memihak.
Metode pembelajaran talking stick adalah metode yang
dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan
tongkat yang diberikan dari satu peserta didik kepada peserta
didik lainnya pada saat guru mengajukan pertanyaan. Saat guru
selesai mengajukan pertanyaan, maka peserta didik yang
37
memegang tongkat, itulah yang memperoleh kesempatan untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta
menuntut peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
yaitu metode talking stick.
2) Kelebihan dan kekurangan menggunakan metode talking stick
Berikut ini adalah kelebihan metode talking stick:
a) Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran
b) Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat
c) Mengacu peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu
sebelum pelajaran dimulai)
d) Peserta didik berani mengemukakan pendapat
Berikut ini adalah kekurangan metode talking stick:
a) Membuat peserta didik senam jantung
b) Peserta yang tidak siap tidak bisa menjawab
c) Membuat peserta didik tegang
d) Ketakuatan akan pertanyaan oleh guru
3) Langkah-langkah metode pembelajaran talking stick sebagai
berikut:
a) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
b) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya sekitar
20 cm.
38
c) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, kemudian
memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran
d) Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru
mempersilahakan peserta didik untuk menutup bukunya
e) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu
peserta didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar
peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
f) Guru memberikan kesimpulan.
g) Evaluasi.
h) Penutup (Shoimin, 2014:197-199)
Pelaksanaan proses pembelajaran penggunaan metode
talking stick dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Guru membuat media tongkat untuk keperluan bermain
dalam proses pembelajaran.
b) Guru menyajikan materi secara klasikal.
c) Guru membagikan buku paket yang harus dipelajari dan
dihafalkan peserta didik sesuai waktu yang diberikan.
d) Guru dan peserta didik memulai permainan Talking Stick
dengan memberikan tongkat kepada salah satu peserta didik.
39
e) Peserta didik diintruksikan untuk memberikan tongkat
kepada peserta didik yang terdekat searah jarum jam.
f) Sambil memberikan tongkat, dan diiringi musik yang asyik.
g) Setelah musik berhenti, maka peserta didik yang memegang
tongkat diberi pertanyaan. Jika tidak dapat menjawab guru
memberikan hukuman yang positif.
h) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga seluruh
peserta didik mendapat kesempatan untuk diberikan
pertanyaan oleh guru.
i) Guru dan peserta didik menarik kesimpulan bersama, diikuti
dengan menutup pelajaran dengan berdoa bersama (Afandi
dkk, 2013:94)
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan
peneliti pada saat pembelajaran PAI materi Iman kepada
Malaikat dengan metode talking stick pada kelas VII D di
SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
Pendahuluan
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah satu peserta didik dengan
penuh khidmat.
40
b) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-
Quran surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah satu
peserta didik.
c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran,
kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta
didik.
d) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti
Mengamati
a) Peserta didik membaca cerita kejujuran seorang santri.
Menanya
a) Guru membangkitkan semangat peserta didik
mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai
cerita kejujuran seorang santri yang berkaitan dengan
materi Iman kepada Malaikat.
b) Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai cerita
kejujuran seorang santri yang berkaitan dengan materi
Iman kepada Malaikat.
41
Mengumpulkan informasi
a) Peserta didik membaca dan memahami materi Iman
kepada Malaikat dalam buku paket Pendidikan Agama
Islam pada halaman 96-97.
b) Guru menjelaskan materi pada halaman 96-97.
Mengasosiasikan
a) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan metode talking stick.
b) Guru dan peserta didik memulai permainan talking stick
dengan memberikan tongkat ke salah satu peserta didik.
c) Peserta didik diinstruksikan untuk memberikan tongkat
kepada siswa yang terdekat dan diiringi lagu atau
musik.
Mengkomunikasikan
a) Setelah musik atau lagu berhenti, maka peserta didik
yang memegang tongkat diberikan pertanyaan. Jika
tidak bisa menjawab, guru memberikan hukuman yang
positif.
b) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga
sebagian besar peserta didik mendapat kesempatan
untuk diberikan pertanyaan oleh guru.
Penutup
42
a) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta
didik selama proses pembelajaran.
b) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
d) Guru bersama-sama para peserta didik menutup
pelajaran dengan berdoa.
Berdasarkan penerapan metode talking stick
diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Dan
dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode talking
stick peserta didik dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik dan menikmati proses
pembelajaran.
2. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Iman kepada Malaikat
Sama halnya dengan manusia, malaikat juga termasuk makhluk
Allah Swt. Maha suci Allah yang telah menciptakan makhluk dengan
berbagai macam bentuk dan keadaan. Meskipun tidak pernah berjumpa
dengan Malaikat, kita harus percaya akan keberadaannya. Allah Swt
menjelaskan dalam Q.S al-Anbiya’/21:19
43
ماوات والأرض ومن عنده لا يستكبون عن عبادتو ولا يستحسرون ولو من ف الس
﴾﴿الأنبياء﴾ ۱۱﴿
Artinya:“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di
bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada
mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula)
merasa letih.”(Q.S al-Anbiya’/21:19)(Departemen agama RI,
2009:323)
Iman kepada Malaikat termasuk rukun Iman yang kedua, Malaikat
diciptakan dari cahaya atau nur. Malaikat diciptakan Allah Swt sebagai
utusanNya untuk mengurus berbagai urusan.
b. Sifat-sifat dan Perilaku Malaikat
Berikut ini adalah sifat dan perilaku Malaikat
1) Selalu patuh kepada Allah Swt dan tidak perbah berbuat maksiat
kepada-Nya.
2) Malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah Swt kadang-
kadang Jibril datang ke Nabi Muhammad Saw. menyamar seperti
sahabat yang bernama Dibyah al-Kalbi, terkadang seperti sahabat
dari Arab Badui.
3) Malaikat tidak makan dan tidak minum.
4) Malaikat tidak mempunyai jenis kelamin.
5) Malaikat tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah
kepada Allah Swt.
6) Malaikat senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
44
7) Malaikat berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat
berjamaah.
c. Perbedaan antara Malaikat, Jin, dan Manusia
Tabel 2.1 perbedaan antara Malaikat, Jin, dan Manusia
NO. MALAIKAT JIN MANUSIA
1 Di ciptakan dari Nur atau
Cahaya
Di ciptakan dari Api Di ciptakan dari
Tanah
2 Makhluk gaib Makhluk gaib Makhluk yang
terlihat mata (kasat
mata)
3 Selalu patuh dan taat
kepada perintah Allah Swt
Ada yang patuh dan
ada yang durhaka
kepada Allah Swt.
Ada yang patuh dan
ada yang durhaka
kepada Allah Swt.
4 Tidak makan dan tidak
minum
Makan dan minum Makan dan minum
5 Pikirannya jernih dan lurus Pikiran berubah-ubah Pikiran berubah-ubah
6 Tidak mempunyai nafsu Mempunyai nafsu Mempunyai nafsu
d. Nama dan Tugas-tugas Malaikat
Al-Qur’an tidak menyebutkan berapa jumlah Malaikat secara pasti,
namun ada penjelasan melalui hadist yang diriwayatkan Bukhari dan
Muslim dari Anas bin Malik bahwa pada saat Nabi Muhammad Saw.
Isra’ mi’raj dan bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang bersandar di
Baitul Ma’mur, disana terdapat 70.000 Malaikat.
Dari penjelasan riwayat hadist tersebut menandakan bahwa jumlah
malaikat sangat banyak. Namun pada bagian ini hanya akan dijelaskan
Malaikat-malaikat yang namanya tercatat di dalam al-Qur’an maupun
Hadist. Nama-nama itu adalah sebagai berikut:
45
1) Jibril
Malaikat Jibril tugasnya menyampaikan wahyu kepada
Nabi dan Rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, ar-
Ruh al-Amin, dan Namus.
2) Mikail
Malaikat Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk,
seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, dan
membagi-bagikan rezeki.
3) Israfil
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala),
saat dimulainyakiamat hingga saat hari berbngkit di Padang
Mahsyar.
4) Izrail
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk
hidup, baik manusia, jin, iblis, setan dan malaikat apabilah telah
tiba waktunya.
5) Munkar
Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang sudah
meninggal dan berada di alam kubur.
6) Nakir
Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang sudah
meninggal dan berada di alam kubur.
46
7) Raqib
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan baik
setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
8) Atid
Malaikat Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk
setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
9) Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengatur
kesejahteraan penghuni surga.
10) Malik
Malaikat Malik bertugas disebut juga malaikat zabaniyyah
bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni
neraka.
Dengan memperhatiakan tugas para malaikat, ada beberapa
hikmah yang dapat kita petik dari beriman kepada Malaikat, antara
lain:
1) Memberi motivasi kita untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah
Swt. seperti ketaatan para malaikat.
2) Malaikat mengawasi perkataan dan perbuatan kita.
3) Memberi rasa optimis untuk selalu berusaha karena Allah Swt.
akan memberi ilmu melalui Malaikat Jibril dan memberi rezeki
melalui Malaikat Mikail.
47
4) Memotivasi kita untuk selalu beramal saleh karena bekal itulah
yang kita bawa kelak ketika meninggal dunia untuk menghadapi
pengadilan Allah Swt.
e. Perilaku beriman kepada Malaikat
Berikut ini adalah contoh perilaku beriman kepada Malaikat.
Tabel 2.2 contoh perilaku beriman kepada Malaikat
Objek Iman Contoh Perilaku
Iman kepada Malaikat Jibril Selalu berusaha mencari dan memohon
hidayah kepada Allah. Bersyukur dengan cara
banyak berbagi ilmu.
Iman kepada Malaikat Mikail Berusaha secara maksimal untuk mencari
rezeki yang baik dan halal.
Iman kepada Malaikat Israfil Selalu memohon kepada Allah agar
diselamatkan dalam menghadapi musibah dan
hura-hura dunia maupun saat hari kiamat.
Iman kepada Malaikat Izroil Berusaha mempersiapkan diri untuk
menghadapi kematian, selalu berdoa agar
terhindar darisiksaan sakaratul maut (ketika
ajal menjemput kita)
Iman kepada Malaikat Munkar
Nakir
Selalu memohon kepada Allah agar
dilapangkan alam kubur dan diringankan dari
siksa kubur.
Iman kepada Malaikat Raqib Selalu memiliki niat baik dalam segala
perbuatan, baik ucapan maupun perbuatan.
Iman kepada Malaikat Atid Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor,
perbuatan yang jelek, dan menjauhi perilaku
tercela.
Iman kepada Malaikat Ridwan Selalu memohon kepda Allah agar masuk
surga dengan aman, menciptakan kedamaian
dan ketentraman di dunia ini.
Iman kepada Malaikat Malik Selalu memohon kepada Allah agar terhindar
dari siksaan api neraka.
48
B. KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan ada beberapa penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan metode yang diterapkan dalam
pembelajaran. Dalam kajian pustaka ini peneliti menemukan beberapa
judul sripsi yang relevan diantaranya:
Pertama, Ainun Najib (2018) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar
PAI Materi Sikap Jujur Dengan Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas X
Tav Smk N 1 Bancak Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode talking
stick dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas X TAV SMK
N 1 Bancak tahun pelajaran 2017/2018.
Adapun Hasil belajar peserta didik pada pra siklus rata-rata 70,21
dengan persentase 28,57%, pada siklus I rata-rata 75,28 dengan persentase
57,14% dan siklus II rata-rata 87,71 dengan persentase 96,42%.
Kedua, Dita Ayu Yustia (2018) dengan judul Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Makanan Minuman Halal Dan
Haram Dengan Metode talking stick Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri
3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Talking
Stick dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VIII C SMP
Negeri 3 Suruh tahun pelajaran 2017/2018.
49
Adapun Hasil belajar peserta didik pada siklus I rata-rata 76 dengan
persentase 59,37%, pada siklus II rata-rata 87,8 dengan persentase
90,62% dan siklus III rata-rata 87,71 dengan persentase 96,42%.
Kedua skripsi tersebut memiliki kesamaan, yaitu sama-sama melakukan
penelitian di dalam kelas dengan menggunakan metode talking stick pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan waktu yang digunakan
penelitian pada tahun pelajaran 2017/2018.
Perbedaan kedua skripsi tersebut adalah terletak pada materi dan
obyek yang dijadikan penelitian, skripsi yang pertama dengan materi
Sikap Jujur pada siswa kelas X TAV SMK N 1 Bancak dan skripsi yang
kedua dengan materi Makanan Minuman Halal dan Haram pada siswa
kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh.
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan
sama-sama melakukan penelitian di dalam kelas dengan metode talking
stick, perbedaan dengan peneliti terdahulu adalah pada materi yang
dijadikan penelitian, subyek yang diteliti, dan tahun pelajaran.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Tuntang
1. Identitas Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Tuntang
Alamat Sekolah : Beran, Karang tengah, Kab. Semarang
Kode Pos : 50773
NSS/NPSN : 201032206120/23020278
Jenjang Akreditasi : A
b. Data pelengkap
Tahun Sekolah Didirikan : 1997
Tahun Sekolah Beroperasikan :1998
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Status Tanah : Hak pakai
Luas Tanah : 6.475 m2
Status Bangunan : Pemerintah
Luas Seluruh Bangunan : 1.245 m2
Nama Kepala Sekolah : Sri Mulyati, S.Pd
2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tuntang
a. VISI
Unggul dalam prestasi, berwawasan IMTAQ, IPTEQ, berbudaya dan
berbudi pekerti luhur serta berwawasan lingkungan.
51
b. MISI
1) Menyusun kurikulum SMP Negeri 3 Tuntang yang disesuaikan
dengan karakteristik dan potensi sekolah.
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara mandiri dan
efektif dengan pendekatan pembelajaran kontekstual.
3) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri dalam bentuk
layanan bimbingan konseling dan ekstra kurikuler berbasis
ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, olahraga, dan
seni yang disesuaikan dengan bakat minat peserta didik.
4) Melaksanakan penilaian pembelajaran dan pengembangan diri
secara sistematis dan akuntabel.
5) Menyediakan berbagai sarana prasarana dalam proses belajar
mengajar dan kegiatan pengembangan diri berdasarkan skala
prioritas dan kemampuan sekolah.
6) Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dalam bentuk IHT, bengkel kerja
(workshop), MGMP, dan diklat.
7) Meningkatkan manajemen sekolah berbasis partisipatif dan
pengelolaan sumber dana sekolah secara efektif, benar,
transparan, dan akuntabel.
8) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan
karakter setiap warga sekolah.
52
9) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, aman,
indah dan rapi.
10) Menumbuhkan sikap jujur dan santun dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
11) Meningkatkan gemar membaca, menulis, dan bertanya.
3. Struktur organisasi SMP Negeri 3 Tuntang
Kepala Sekolah : Sri Mulyati, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah : Drs. A. Maskun Amirudin
Kurikulum : Ghusniyar Susilawati, S.Pd
Sri Hariyanti, S.Pd
Kesiswaan : Elly Karuniati, S.Pd
Sri Mulyani, S.Pd
Ari Murdopo, S.Pd
Sarpra : Sunaryo, S.Pd
Humas : Tri Handoko, S.Pd
Bimbingan Konseling : Dwi Noor Aini, S.Pd
Ketua TU : M. Alinuddin, S.E
Staf TU : Eko Saputro
Staf TU : Sarini Masruroh
4. Data Guru dan Karyawan
Berikut ini adalah data guru dan karyawan SMP Negeri 3 Tuntang
Kabupaten Semarang tahun 2018/2019.
53
Tabel 3.3 data guru dan karyawan SMP Negeri 3 Tuntang.
NO NAMA / NIP JABATAN MAPEL
1 Sri Mulyati, S.Pd
NIP. 19770225 200012 2 001
Kepala
Sekolah
-
2 Sunaryo, S.Pd
NIP. 19660208 199103 1 007
Guru Tetap IPS
3 Ghusniyar Susilawati,S.Pd
NIP. 19640510 198501 2 002
Guru Tetap B. Ing
4 Agustinah Marfuah, S.Pd
NIP. 19670805 198803 2 021
Guru Tetap Mtk
5 Maria Ambarwati, S.Pd
NIP. 19690523 199510 2 001
Guru Tetap Prakarya
6 Drs. A.Maskun Amirudin
NIP. 19650523 199802 1 001
Guru Tetap PAI
7 Sri Mulyani, S.Pd
NIP.19730513 199903 2 011
Guru Tetap IPA
8 Muhammad Winarto, S.Pd
NIP. 19730520 199903 1 003
Guru Tetap TIK
9 Ari Murdopo, S.Pd
NIP. 19641020 199003 1 003
Guru Tetap Pkn
10 Elly karuniati, S.Pd
NIP. 19710213 200501 2 006
Guru Tetap IPA
11 Tri Handoko, S.Pd
NIP. 19690125 200501 1 002
Guru Tetap Penjok
12 Sri Hariyanti, S.Pd
NIP. 19700406 200501 2 012
Guru Tetap Mtk
13 Yuni Tri Sumani, S.Pd
NIP. 19710602 200701 2 008
Guru Tetap B. Jawa
14 Setiasih, S.Pd
NIP. 19621120 200701 2 001
Guru Tetap IPS
15 Asih Karuniyawati, S.Pd
NIP. 19810925 201001 2 013
Guru Tetap B. Indo
16 Dwi Noor Aini, S.Pd
NIP. 19790223 201001 2 013
Guru Tetap B. Indo / BK
17 Daryati, S.Pd
NIP. 19691230 201406 2 001
Guu Tetap B. Ing
54
18 Salbani, S.A.g
Guru Tidak
Tetap
PAI
19 Miharti, S.Ag
NIP. 19790614 200501 2 002
Guru Tetap PAB
20 Hartatik, S.Pd
Guru Tetap B. Indo
21 M. Saefudin, S.Pd
NIP. 19901108 201902 1 003
Guru Tetap Seni Budaya
22 Ambarwati, S.Pd Guru Tetap A. Indo
23 M. Alinuddin, S.E
NIP. 19750510 199802 1 002
Ketua TU -
24 Muh Khozin
NIP. 19630116 198603 1 008
Kebesihan -
25 Sarini Masruroh Staf TU -
26 Eko Saputro Staf TU
27 Kuri Penjaga
Malam
-
28 Ngateno Pesuruh -
Berdasarkan data diatas jumlah guru ada 22 dan jumlah karyawan
ada 6. Jumlah seluruh guru dan karyawan di SMP Negeri 3 Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 ada 28 .
5. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan penelitian di SMP
Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 dan
subjek yang akan diteliti adalah peserta didik kelas VII D.
Adapun data peserta didik yang menjadi obyek penelitian
adalah sebagai berikut:
55
Tabel 3.3 data peserta didik kelas VII D SMP Negeri 3 Tuntang tahun
pelajaran 2018/2019.
No Nama Agama Jenis kelamin
1 Abdul Basith M.A Islam L
2 Ardian Luthfi A Islam L
3 Anip Septia P Islam P
4 Billy Adit Pratama Islam L
5 Debora Filda N Non-islam P
6 Definna A Islam P
7 Elvika Dwi W Islam P
8 Intan Maharani Non-islam P
9 Jezza Toni A Non-islam L
10 Muhamad Faris I Islam L
11 Muhamad Rizki Islam L
12 Muhammad Attiqurrohman Islam L
13 Nugroho Islam L
14 Oktaviano Firmansyah Islam L
15 Rendi Setiawan Islam L
16 Rifqi Argani P Islam L
17 Rika Fitriana Islam P
18 Selvinia Y.W Islam P
19 Sindi Lukfita Sari Islam P
20 Siti Nasiroh Islam P
21 Siti Sholekhah Islam P
22 Sultan M.A Islam L
23 Vega Nicolas Non-Islam L
24 Wahyu Adi P Islam L
25 Widi Admoko Islam L
26 Yogianto Islam L
Jumlah peserta didik laki-laki 16
Jumlah peserta didik perempuan 10
Jumlah peserta didik seluruhnya 26
Dari tabel diatas jumlah peserta didik di kelas VII D di SMP
Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019
berjumlah 26 peserta didik, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 10
56
perempuan. Dalam 26 peserta didik tersebut ada 4 peserta didik yang
beragama non-islam. Pemilihan kelas ini untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar terutama pembelajaran PAI.
B. Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian tindakan
kelas, penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memperbaiki pendidikan
melalui perubahan, dan diharapkan agar meningkatkan kualitas peserta
didik baik dalam aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek
lainnya yang bermanfaat bagi peserta didik.
Dalam pelaksanaan penelitian ini terbagi menjadi beberapa siklus
yang sebelumnya di laksanakan pra-siklus terlebih dahulu agar peneliti
mengetahui masalah yang ada di dalam kelas, setelah itu peneliti
melaksanakan siklus I, apabila peningkatan hasil belajar pada siklus I
belum mencapai (ketuntasan klasikal) KKL yang sudah ditentukan maka
harus dilanjutkan pelaksanaan siklus II, dan apabila pada siklus II belum
mencapai (ketuntasan klasikal) KKL maka dilanjutkan siklus III dan
seterusnya.
1. Deskripsi Pra-siklus
Dalam pra-siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 April
2019, peneliti melakukan kegiatan observasi di dalam kelas saat
pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran PAI materi Iman
kepada Malaikat di kelas VII D SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 22 peserta didik
57
untuk mengetahui masalah yang ada di dalam kelas dan selanjutnya
merumuskan hipotesis. Untuk penilaian hasil belajar pra-siklus ini nilai
diambil dari guru pengampu mata pelajaran PAI.
2. Deskripsi Siklus I
Setelah peneliti melakukan kegiatan pra-siklus selanjutnya peneliti
melakukan kegiatan siklus I yang dilaksanakan pada hari Rabu 8 Mei
2019. Dalam siklus I ada beberapa langkah-langkah khusus penelitian
tindakan kelas terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Keempat tahap tersebut proses dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Adapun rincian tiap tahap yang dilakukan
dalam proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
a Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan, yaitu:
1) Observasi terhadap peserta didik saat proses pembelajaran di
dalam kelas.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
berisi kegiatan pembelajaran menggunakan metode talking
stick.
3) Menyiapkan media yang akan digunakan.
58
4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi
pembelajaran.
5) Menyusun lembar pengamatan terhadap guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
6) Melakukan dokumentasi.
b Pelaksanaan tindakan
Siklus I dilaksanakan setelah peneliti mengetahui masalah yang
ada di dalam kelas, dan dilaksanakan pada hari jum’at 26 April
2019. Adapun materi yang disampaikan adalah Iman kepada
Malaikat. Pada siklus I guru menggunakan metode talking stick.
Berikut ini adalah proses kegiatan pembelajaran yang sudah
direncanakan, yaitu:
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah satu peserta didik dengan
penuh khidmat.
b) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran
surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran,
kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
59
d) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti
Mengamati
a) Peserta didik membaca cerita kejujuran seorang santri.
Menanya
a) Guru membangkitkan semangat peserta didik mengajukan
pertanyaan secara komunikatif mengenai cerita kejujuran
seorang santri yang berkaitan dengan materi Iman kepada
Malaikat.
b) Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai cerita
kejujuran seorang santri yang berkaitan dengan materi
Iman kepada Malaikat.
Mengumpulkan informasi
a) Peserta didik membaca dan memahami materi Iman kepada
Malaikat dalam buku paket Pendidikan Agama Islam pada
halaman 96-97.
b) Guru menjelaskan materi pada halaman 96-97.
Mengasosiasikan
a) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan
60
menggunakan metode talking stick.
b) Guru dan peserta didik memulai permainan talking stick
dengan memberikan tongkat ke salah satu peserta didik.
c) Peserta didik diinstruksikan untuk memberikan tongkat
kepada siswa yang terdekat dan diiringi lagu atau musik.
Mengkomunikasikan
a) Setelah musik atau lagu berhenti, maka peserta didik yang
memegang tongkat diberikan pertanyaan. Jika tidak bisa
menjawab, guru memberikan hukuman yang positif.
b) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga sebagian
besar peserta didik mendapat kesempatan untuk diberikan
pertanyaan oleh guru.
3) Penutup
a) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta
didik selama proses pembelajaran.
b) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
d) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran
dengan berdoa.
61
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan
tahap pelaksanaan tindakan, dalam tahap ini peneliti melakukan
pengamatan terhadap guru dan peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Data yang dikumpulkan pada tahap ini
sesuai dengan tahap perencanaan yang telah disusun.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah
siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Pada
tahap ini merupakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan,
tindakan yang dievaluasi adalah sesuai dengan pengamatan yang
disusun. Tindakan yang meningkat atau ada perubahan lebih baik
dari tahap pra-siklus dikatakan berhasil, dan kegiatan yang belum
berhasil atau belum meningkat perlu diperbaiki pada siklus II.
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang
ada di siklus I, dari hasil observasi peneliti menemukan beberapa
hal yang mendukung proses pembelajaran dengan menggunakan
metode talking stick, yaitu sebagai berikut:
1) Sebagian peserta didik antusias dengan metode talking stick
yang diterapkan dalam pembelajaran
2) Peserta didik yang aktif didalam kelas saat pembelajaran lebih
banyak dari pada pra-siklus.
62
Tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam
siklus I, yaitu sebagai berikut:
1) Selama proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa
peserta didik yang tidak fokus
2) Ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti perintah guru
3) Ada beberapa peserta didik yang tidak dapat menjawab
pertanyaan ketika metode talking stick berlangsung.
Dengan demikian sebagai pendidik haruslah
memperbaiki kekurangan yang terjadi di dalam kelas agar hasil
belajar selanjutnya dapat meningkat, Hal yang harus diperbaiki
oleh guru adalah:
1) Guru harus mengkondisikan peserta didik terlebih dahulu
2) Guru harus lebih tegas terhadap peserta didik yang tidak
mengkuti perintahnya
3) Guru harus lebih jelas dalam menyampaikan materi yang
dipelajari
3. Deskripsi Siklus II
Pada tahap siklus II sama dengan siklus I, siklus II ini untuk
memperbaiki kekurangan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan pada
hari Rabu 15 Mei 2019. Berikut adalah tahap-tahap yang akan
dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus II:
63
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
berisi kegiatan pembelajaran menggunakan metode talking
stick.
2) Menyiapkan media yang akan digunakan.
3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi
pembelajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan terhadap guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
5) Memperbaiki kekurangan yang ada dalam siklus I, yaitu guru
harus mengkondisikan peserta didik terlebih dahulu, guru
bersikap tegas terhadap peserta didik yang tidak mengikuti
perintahnya, guru harus lebih jelas dalam menyampaikan
materi pelajaran.
6) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini proses belajar mengajar sesuai dengan RPP yang
telah disusun.
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah satu peserta didik dengan
penuh khidmat.
64
b) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran
surah ayat pilihan yang dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran,
kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
d) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan
secara komunikatif yang berkaitan dengan materi
pembelajaran sebelumnya.
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang
akan dicapai.
f) Guru mengkondisikan peserta didik sebelum pelajaran
dimulai
2) Kegiatan inti
Mengamati:
a) Guru memotivasi peserta didik dengan cerita tentang
kejujuran seorang santri
b) Guru menjelaskan makna Iman kepada Malaikat
berdasarkan dalil naqli
Menanya:
a) Guru bertanya kepada siswa apakah kita bisa menemukan
kejadian/cerita seperti itu di masyarakat.
Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
65
a) Peserta didik membaca dan memahami materi Iman kepada
Malaikat dalam buku paket Pendidikan Agama Islam pada
halaman 98-100.
b) Guru menjelaskan materi pada halaman 98-100.
Mengasosiasi:
a) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode talking stick.
b) Guru dan peserta didik memulai permainan talking stick
dengan memberikan tongkat ke salah satu peserta didik.
c) Peserta didik diinstruksikan untuk memberikan tongkat
kepada peserta didik yang terdekat dan diiringi lagu atau
musik.
Mengkomunikasikan:
a) Setelah musik atau lagu berhenti, maka peserta didik yang
memegang tongkat berkesempatan menjawab pertanyaan
dari guru
b) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga sebagian
peserta didik mendapat kesempatan untuk diberikan
pertanyaan
3) Penutup
a) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik
selama proses pembelajaran.
66
b) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
d) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran
dengan berdoa.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan dilaksanakan peneliti bersamaan
dengan tahap pelaksanaan tindakan, data yang diambil sesuai
dengan data pengamatan guru dan peserta didik, dan kekuranngan
yang terjadi di dalam siklus I sudah tertutupi dan terjadi
peningkatan didalam siklus II ini.
d. Refleksi
Pada refleksi siklus II ini peneliti mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan metode
talking stick, yang merupakan perbaikan dari siklus I, peneliti
menemukan keberhasilan yang terjadi di siklus II, yaitu sebagai
berikut:
1) Sebagian besar peserta didik siap untuk mengikuti pelajaran
dan memperhatikan penjelasan dari guru
2) Sebagian besar peserta didik mengikuti perintah guru
3) Sebagian besar peserta didik dapat menjawab pertanyaan ketika
metode talking stick diterapkan
67
Berdasarkan pengamatan dan refleksi siklus II ini PTK
yang dilaksanakan peneliti dikatakan berhasil, karena terdapat
perubahan yang lebih baik dan peningkatan. Oleh karena itu
penelitian tindakan kelas berhenti sampai di siklus II.
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PER-SIKLUS
1. Pra- siklus
a Hasil belajar
Pada pra-siklus pembelajaran PAI materi Iman kepada
Malaikat kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang tajun pelajaran 2018/2019, data yang diambil dari pra-
siklus ini adalah data dari hasil belajar peserta didik yang diambil
oleh guru pengampu mata pelajaran PAI, dengan diadakan post test
yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar apakah sudah
mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dan (ketuntasan klasikal)
KKL yaitu 75%. Berikut ini adalah tabel hasil belajar peserta didik
pada pra-siklus:
Tabel 4.5 hasil belajar peserta didik pada pra-siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABMA 70 60 Belum Tuntas
2 ALA 70 Tidak Masuk
3 ASP 70 50 Belum Tuntas
4 BAP 70 60 Belum Tuntas
5 DA 70 40 Belum Tuntas
6 EDW 70 50 Belum Tuntas
7 MFI 70 20 Belum Tuntas
8 MR 70 30 Belum Tuntas
9 MA 70 40 Belum Tuntas
10 NU 70 40 Belum Tuntas
69
11 OF 70 80 Tuntas
12 RS 70 45 Belum Tuntas
13 RAP 70 50 Belum Tuntas
14 RF 70 50 Belum Tuntas
15 SYW 70 60 Belum Tuntas
16 SLS 70 60 Belum Tuntas
17 SN 70 30 Belum Tuntas
18 SS 70 60 Belum Tuntas
19 SMA 70 80 Tuntas
20 WAP 70 60 Belum Tuntas
21 WA 70 Tidak masuk
22 YO 70 10 Belum Tuntas
Jumlah 975 2 Tuntas
Rata-rata 48,75 18 Belum
Tuntas Persentase 10%
Hasil belajar pre test PAI materi Iman kepada Malaikat
pada kelas VII D berdasarkan nilai post test yang dilakukan 20
peserta didik, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 10. Peserta didik
yang tuntas dalam post test hanya 2 peserta didik dan 18 peserta
didik belum tuntas dengan rata-rata 48,75 nilai rata-rata ini masih
dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70, dengan
persentase 10% yang belum memenuhi ketuntasan klasikal (KKL)
yaitu 75%.
Berdasarkan hasil belajar pre test PAI materi Iman kepada
Malaikat kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang dengan rata-rata
48,75 dan persentase 10% belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dan ketuntasan klasikal (KKL) yang ditentukan.
70
Jadi bisa disimpulkan bahwa hasil belajar pre test PAI materi Iman
kepada Malaikat belum berhasil, data diatas sebagai dasar untuk
menerapkan metode talking stick pada kelas VII D di SMP Negeri
3 Tuntang.
2. Siklus I
a. Hasil belajar
Pada siklus I ini diterapkan metode talking stick sesuai
rencana pembelajaran yang telah disusun. Dengan harapan hasil
belajar PAI materi Iman kepada Malaikat kelas VII D terdapat
peningkatan. Berikut ini adalah tabel hasil belajar siklus I:
Tabel 4.6 hasil belajar peserta didik pada siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABMA 70 70 Tuntas
2 ALA 70 72 Tuntas
3 ASP 70 64 Belum Tuntas
4 BAP 70 60 Belum Tuntas
5 DA 70 60 Belum Tuntas
6 EDW 70 58 Belum Tuntas
7 MFI 70 68 Belum Tuntas
8 MR 70 70 Tuntas
9 MA 70 66 Belum Tuntas
10 NU 70 72 Tuntas
11 OF 70 67 Belum Tuntas
12 RS 70 67 Belum Tuntas
13 RAP 70 73 Tuntas
14 RF 70 82 Tuntas
15 SYW 70 88 Tuntas
16 SLS 70 72 Tuntas
17 SN 70 79 Tuntas
71
18 SS 70 71 Tuntas
19 SMA 70 70 Tuntas
20 WAP 70 70 Tuntas
21 WA 70 60 Belum Tuntas
22 YO 70 67 Belum Tuntas
Jumlah 1526 12 Tuntas
Rata-rata 69,36 10 Belum
Tuntas Persentase 54,54%
Berdasarkan tabel diatas hasil belajar PAI materi Iman
kepada Malaikat kelas VII D SMP Negeri 3 tuntang dengan rata-
rata 69,36 dan persentase 54,54% dengan peserta didik yang tuntas
12 dan yang tidak tuntas 10 meningkat dari pra-siklus, tetapi belum
bisa dikatakan berhasil, karena persentase belum mencapai KKL
yang telah ditentukan yaitu 75%.
b. Hasil pengamatan
Pada siklus I data yang diambil tidak hanya hasil belajar
memalui tes tertulis saja tapi juga data yang diambil dengan hasil
pengamatan terhadap guru dan peserta didik. Berikut ini adalah
hasil pengamatan terhadap guru.
72
Tabel 4.7 hasil pengamatan terhadap guru siklus I
No Aspek pengamatan Skor
Sangat
baik
Baik Cukup Kurang
1 Persiapan guru dalam
mengajar
a. Menyiapkan
RPP
b. Menyiapkan
presensi
c. Menyiapkan
perlengkapan
mengajar
2 Kemampuan guru dalam
membuka pembelajaran
dan melakukan apersepsi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan
kelas
c. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
d. Memberikan
motivasi belajar
3 Kegiatan guru
menggunakan metode
a. Guru paham
mengenai
metode Talking
Stick
b. Guru mampu
menggunakan
metode Talking
Stick
4 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
73
a. Mampu
membuat
peserta didik
lebih aktif
bertanya
b. Menciptakan
suasana kelas
yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam
menutup pembelajaran
a. Melakukan
evaluasi
b. Memberikan
kesimpulan
c. Memberikan
tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 3 10 2 0
Jumlah skor 12 30 4 0
Total skor 46
Persentase 65,21%
Kategori penilaian Cukup
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
74
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamatan terhadap guru
dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dengan
menggunakan metode talking stick pada kelas VII D di SMP
Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajar 2018/2019
masuk dalam kategori cukup dengan persentase 65,21%.
Tabel 4.8 hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus I
No Nama Aspek yang dinilai
Keaktifan / Perhatian / Penguasaan
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
1 ABMA
2 ALA
3 ASP
4 BAP
5 DA
6 EDW
7 MFI
8 MR
9 MA
10 NU
11 OF
12 RS
13 RAP
14 RF
15 SYW
16 SLS
17 SN
18 SS
19 SMA
20 WAP
21 WA
22 YO
Jumlah 0 2 13 7
Skor 0 6 26 7
75
Total skor 39
Persentase 66,66%
Kategori Cukup
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamat terhadap peserta
didik dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat
dengan menggunakan metode talking stick pada kelas VII D di
SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019 masuk dalam kategori cukup dengan persentase
66,66%.
3. Siklus II
a. Hasil belajar
Dalam siklus II ini merupakan lanjutan dari siklus I,
kekurang pada siklus I diperbaiki dalam siklus II agar terdapat
peningkatan hasil belajar sesuai yang ditentukan. Berikut ini adalah
hasil belajar peserta didik melalui tes tertulis:
76
Tabel 4.9 hasil belajar peserta didik pada siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 ABMA 70 92 Tuntas
2 ALA 70 82 Tuntas
3 ASP 70 70 Tuntas
4 BAP 70 80 Tuntas
5 DA 70 94 Tuntas
6 EDW 70 94 Tuntas
7 MFI 70 76 Tuntas
8 MR 70 96 Tuntas
9 MA 70 82 Tuntas
10 NU 70 94 Tuntas
11 OF 70 82 Tuntas
12 RS 70 92 Tuntas
13 RAP 70 90 Tuntas
14 RF 70 96 Tuntas
15 SYW 70 94 Tuntas
16 SLS 70 86 Tuntas
17 SN 70 92 Tuntas
18 SS 70 92 Tuntas
19 SMA 70 100 Tuntas
20 WAP 70 96 Tuntas
21 WA 70 54 Belum Tuntas
22 YO 70 80 Tuntas
Jumlah 2100 21 Tuntas
Rata-rata 95,45 1 Belum
Tuntas Persentase 95,45%
Berdasarkan tabel diatas hasil belajar peserta menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar peserta didik
melalui tes tertulis, yang mencapai rata-rata 95,45 dan persentase
95,45%. Hal tersebut merupakan peningkatan yang maksimal.
Tetapi ada satu peserta didik yang belum tuntas dalam siklus II,
setelah peneliti telusuri ternyata peserta didik berinisial WA
77
termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learner (lamban
belajar), yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah anak
normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita, dalam beberapa hal
anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learner ini mengalami
hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan
kemampuan beradaptasi, tetapi lebih baik dari pada anak
tunagrahita.
b. Hasil pengamatan
Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap guru dan
peserta didik pada siklus II, yang merupakan penelitian lanjutan
dari siklus I, dan diharapkan terdapat perubahan yang lebih baik.
Tabel 4.10 hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II
No Aspek pengamatan Skor
Sangat
baik
Baik Cukup Kurang
1 Persiapan guru dalam
mengajar
d. Menyiapkan
RPP
e. Menyiapkan
presensi
f. Menyiapkan
perlengkapan
mengajar
2 Kemampuan guru dalam
membuka pembelajaran
dan melakukan apersepsi
e. Salam pembuka
f. Mengkondisikan
78
kelas
g. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
h. Memberikan
motivasi belajar
3 Kegiatan guru
menggunakan metode
c. Guru paham
mengenai
metode Talking
Stick
d. Guru mampu
menggunakan
metode Talking
Stick
4 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
c. Mampu
membuat siswa
lebih aktif
bertanya
d. Menciptakan
suasana kelas
yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam
menutup pembelajaran
e. Melakukan
evaluasi
f. Memberikan
kesimpulan
g. Memberikan
tindak lanjut
h. Salam penutup
Jumlah 11 4 0 0
Skor 44 12 0 0
79
Total skor 56
Persentase 78,57%
Kategori penilaian Baik
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamatan terhadap guru
dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dengan
menggunakan metode talking stick pada kelas VII D di SMP
Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahu pelajaran 2018/2019
masuk dalam kategori baik dengan persentase 78,57%.
Tabel 4.11 hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus II
No Nama Aspek yang dinilai
Keaktifan / Perhatian / Penguasaan
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
1 ABMA
2 ALA
3 ASP
4 BAP
80
5 DA
6 EDW
7 MFI
8 MR
9 MA
10 NU
11 OF
12 RS
13 RAP
14 RF
15 SYW
16 SLS
17 SN
18 SS
19 SMA
20 WAP
21 WA
22 YO
Jumlah 15 4 2 1
Skor 60 12 4 1
Total skor 77
Persentase 77,79%
Kategori Baik
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
81
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamatan terhadap peserta
didik pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dengan
menggunakan metode talking stick pada kelas VII D di SMP
Negeri 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019
masuk dalam kategori baik dengan persentase 77,73%.
B. Pembahasan
Peneliti melakukan penelitian selama dua siklus menunjukkan
bahwa pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dengan metode
talking stick pada kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019 dapat meningkatkan hasil belajar.
peserta didik dapat mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70 mulai
dari pra-siklus, siklus I dan siklus II. Dan data hasil belajar dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.12 hasil belajar peserta didik per-siklus
No Nama KKM Pra-siklus Siklus I Siklus II
1 ABMA 70 60 70 92
2 ALA 70 72 82
3 ASP 70 50 64 70
4 BAP 70 60 60 80
6 DA 70 40 60 94
7 EDW 70 50 58 94
10 MFI 70 20 68 76
11 MR 70 30 70 96
12 MA 70 40 66 82
82
13 NU 70 40 72 94
14 OF 70 80 67 82
15 RS 70 45 67 92
16 RAP 70 50 73 90
17 RF 70 50 82 96
18 SYW 70 60 88 94
19 SLS 70 60 72 86
20 SN 70 30 79 92
21 SS 70 60 71 92
22 SMA 70 80 70 100
24 WAP 70 60 70 96
25 WA 70 70 54
26 YO 70 10 67 80
Tabel 4.13 persentase hasil belajar per-siklus
Siklus Kategori Jumlah Persentase
Pra-siklus Tuntas 2 10%
Belum Tuntas 20 90%
Siklus I Tuntas 12 54,54%
Belum Tuntas 10 45,45%
Siklus II Tuntas 21 95,45%
Belum Tuntas 1 4,45%
Berdasarkan tabel diatas terdapat peningkatan dari pra-siklus,siklus
I dan siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa peneliti berhasil dalam
menerapkan pembelajaran dengan metode talking stick. Penggunaan
metode talking stick ini membawa peserta didik aktif dan menyenangkan
dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil belajar dan pengamatan dari pra-siklus, siklus I,
dan siklus II ini PTK yang dilaksanakan peneliti pada pembelajaran PAI
83
materi Iman kepada Malaikat kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 dikatakan berhasil,
karena terdapat perubahan yang lebih baik dan peningkatan. Oleh karena
itu penelitian tindakan kelas berhenti sampai di siklus II.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
metode talking stick dapat meningkatkan pembelajaran PAI materi Iman
kepada Malaikat pada kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari siklus ke
siklus, sebelum menggunakan metode talking stick ada 2 peserta didik
(10%) yang tuntas dengan rata-rata 48,75, kemudian pada siklus I dengan
menggunakan metode talking stick ada 12 peserta didik (54,54%) yang
tuntas dengan rata-rata 69,36, dan selanjutnya siklus II dengan
menggunakan metode talking stick terdapat peningkatan dan mencapai
KKM sebanyak 21 peserta didik (95,45%) dengan rata-rata 95,45. Hal
tersebut telah mencapai KKL yang telah ditentukan 85%.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas (PTK) pada
pembelajaran PAI materi Iman kepada Malaikat dengan menggunakan
metode talking stick pada kelas VII D di SMP Negeri 3 Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
85
Bagi peserta didik yang hasil belajarnya sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70, harap dapat dipertahankan dan
dapat di tingkatkan.
2. Bagi guru
a. Rendahnya keaktifan dan hasil belajar peserta didik perlu
dipahami guru pengampu mata pelajaran khususnya PAI agar
kelemahan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat di
tanggulangi.
b. Pengggunaan metode pembelajaran yang bervariasi harus terus
ditingkatkan, agar dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan.
3. Bagi sekolah
Penggunaan metode talking stick hendaknya menjadi salah satu
upaya untuk mengembangkan mutu proses belajar mengajar di
sekolah kearah yang lebih baik terutama dalam kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Syafaat, Aat dan Sahrani, Sohari. Peran Pendidikan Agama Islam dalam
Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Amirono dan Daryanto.2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013. Yogyakarta. Gava Media.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
Araif, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.
Jakarta. Selatan. Ciputat Pers.
Baharuddin. 2017. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta.
Ar-ruzz Media.
Baharuddin dan Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ar-ruzz Media.
Yogyakarta.
Elfanani, Burhan. 2012. Panduan Menulis Karya Ilmiah Pengembangan Profesi
Guru untuk Kenaikan Pangkat. Yogyakarta. Araska.
Makbuloh, Deden. 2013. Pendidikan Agama Islam Arah Baru Pengembangan
Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya Special for Woman.
Jakarta. Sygma Creative Media Corp.
Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA. Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
Tim Penyusun Kar Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Balai Pustaka.
Afandi, Muhammad., dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang. UNISSULA Press.
Wayan, Nurkancana dan Surmantana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya.
Usaha Nasional.
Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Kalam Mulia.
Rusyan, A. Tabrani.1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung.
Remajda Karya.
Sinar. 2018. Metode Active Learning. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press.
Sain, Syahrial. 2001. Samudra Rahmat. Jakarta. Karya Dunia Pikir.
Yadianto. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung. M2s.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 3 Tuntang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester : VII/2
Materi Pokok : Iman kepada Malaikat
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.3 Beriman kepada malaikat
Allah Swt.
1.3.1.Saya yakin malaikat tidak pernah lelah
mengawasi manusia
1.3.2.Saya yakin dengan sungguh- sungguh
ibadah saya akan diterima Allah Swt.
1.3.3.Saya yakin Allah tidak melihat ketika
saya bersembunyi di tempat yang paling
gelap.
1.3.4.Saya bisa menjadi orang yang taat
seperti malaikat.
1.3.5.Saya yakin dengan ketaatan saya
menjadi orang mulia.
2. 2.2 Menghayati perilaku
disiplin sebagai cerminan
makna iman kepada malaikat.
2.2.1.Kerjasama dengan teman kelompok
2.2.2.Kepedulian pada teman kelompok
2.2.3.Sikap menghargai teman
2.2.4.Partisipasi dalam kelompok
2.2.5.Kerjasama dengan teman kelompok
3. 3.2 Memahami makna iman
kepada malaikat
berdasarkan dalil naqli
3.2.1. Menjelaskan pengertian iman kepada
malaikat-malaikat Allah.
3.2.2. Menjelaskan dalil naqli dan aqli tentang
iman kepada Malaikat.
3.2.3. Menjelaskan tugas-tugas malaikat.
3.2.4. Menerangkan keterkaitan tugas malaikat
dengan perbuatan.
4. 4.2 Menyajikan contoh
perilaku yang
mencerminkan iman
kepada malaikat
4.2.1. Menerangkan keterkaitan tugas
malaikat dengan perbuatan.
4.2.2. Mengidentifikasi perilaku beriman
kepada malaikat.
4.2.3. Menunjukkan contoh perilaku beriman
kepada malaikat.
4.2.4. Melaksanakan perintah Allah atas dasar
iman kepada malaikat.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
a. Menyebutkan pengertian iman kepada malaikat-malaikat Allah.
b. Menyebutkan dalil naqli dan aqli tentang iman kepada Malaikat.
c. Menjelaskan tugas-tugas malaikat.
d. Menerangkan keterkaitan tugas malaikat dengan perbuatan.
Pertemuan 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
a. Mengidentifikasi perilaku beriman kepada malaikat.
b. Menunjukkan contoh perilaku beriman kepada malaikat.
c. Melaksanakan perintah Allah atas dasar iman kepada malaikat.
D. Materi Pembelajaran
1. Iman kepada Malaikat Allah Swt.
1.1. Pengertian iman kepada Malaikat Allah Swt.
1.2. Nama-nama dan tugas Malaikat
2. Makna iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli.
2.1. Makna iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli.
2.2. Perilaku orang yang beriman kepada malaikat Allah Swt.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
1. Pertemuan pertama Pendekatan : Scientific metode Talking Stick
2. Pertemuan kedua : Pendekatan : Scientific metode Talking Stick
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Buku Paket PAI dan Budi Pekerti SMP/MTs kelas VII
b. Papan Tulis
2. Alat
a. spidol
b. Tongkat (Stick)
c. Spiker
d. Al-qur’an
3. Sumber Belajar
a. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs kelas VII. Jakarta: ESIS Erlangga.
b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (Siklus I)
1. Pendahuluan (15 menit)
a Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat
pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
c Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk peserta didik.
d Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
e Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
2.Kegiatan inti (90 menit)
a. Mengamati
Peserta didik membaca cerita kejujuran seorang santri.
b. Menanya
1) Guru membangkitkan semangat peserta didik mengajukan
pertanyaan secara komunikatif mengenai cerita kejujuran seorang
santri yang berkaitan dengan materi Iman kepada Malaikat.
2) Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai cerita kejujuran
seorang santri yang berkaitan dengan materi Iman kepada Malaikat.
c. Mengumpulkan informasi
1) Setiap kelompok berdiskusi dan memahami materi Iman kepada
Malaikat dalam buku paket Pendidikan Agama Islam pada halaman
96-97
2) Guru menjelaskan materi pada halaman 96-97
d. Mengasosiasikan
1) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode Talking Stick
2) Guru dan peserta didik memulai permainan Talking Stick dengan
memberikan tongkat ke salah satu peserta didik
3) Peserta didik diinstruksikan untuk memberikan tongkat kepada
peserta didik yang terdekat dan diiringi lagu atau musik.
e. Mengkomunikasikan
1) Setelah musik atau lagu berhenti, maka peserta didik yang
memegang tongkat diberikan pertanyaan. Jika tidak bisa menjawab,
guru memberikan hukuman yang positif
2) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga sebagian besar
peserta didik mendapat kesempatan untuk diberikan pertanyaan
oleh guru
3. Penutup (15 menit)
e) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama
proses pembelajaran.
f) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
g) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
h) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 2 (Siklus II)
1. Pendahuluan (15 menit )
g) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
h) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat
pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
i) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk peserta didik.
j) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya.
k) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegiatan inti (90 menit)
a Mengamati:
1) Guru memotivasi peserta didik dengan cerita tentang kejujuran
seorang santri
2) Guru menjelaskan makna Iman kepada Malaikat berdasarkan dalil
naqli
b Menanya:
Guru bertanya kepada siswa apakah kita bisa menemukan
kejadian/cerita2 seperti itu di masyarakat.
c Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
1) Setiap kelompok berdiskusi dan memahami materi iman kepada
Malaikat dalam buku paket Pendidikan Agama Islam pada halaman
98-100
2) Guru menjelaskan materi pada halaman 98-100
d Mengasosiasi:
1) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode Talking Stick
2) Guru dan peserta didik memulai permainan Talking Stick dengan
memberikan tongkat ke salah satu peserta didik
3) Peserta didik diinstruksikan untuk memberikan tongkat kepada
kelompok yang terdekat dan diiringi lagu atau musik.
e Mengkomunikasikan:
1) Setelah musik atau lagu berhenti, maka peserta didik yang
memegang tongkat berkesempatan menjawab pertanyaan dari guru
2) Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga sebagian besar
peserta didik mendapat kesempatan untuk diberikan pertanyaan
3. Penutup (15 menit)
e) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik
selama proses pembelajaran.
f) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Soal siklus I
Nama :
No. Absen :
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, dan D.
1. Makhluk yang diciptakan Allah Swt dari cahaya atau nur adalah.....
a. Jin
b. Manusia
c. Tumbuhan
d. Malaikat
2. Sikap mukmin terhadap adanya malaikat adalah.....
a. Mengimani sepenuh hati
b. Menyakinkan bila diminta
c. Meragukan
d. mengingkarinya
3. Iman kepada Malaikat termasuk Rukun Iman yang ke.....
a. 5
b. 1
c. 2
d. 4
4. Ayat dibawah ini membahas tentang keberadaan malaikat dan keyakinan
bahwa malaikat itu ada, dalam surat....
ماوات والأرض ومن عنده لا يستكبون عن عبادتو ولا ولو من ف الس يستحسرون
a. al-Ankabut ayat 18
b. al-Anbiya ayat 19
c. an-Nisa ayat 19
d. al-Anbiya ayat 18
5. Dibawah ini yang merupakan sifat Malaikat, kecuali.....
a. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah Swt.
b. Tidak makan dan minum
c. Diciptakan dari cahaya
d. Mempunyai nafsu
6. Persamaan Malaikat dengan Jin adalah.....
a. Tidak makan dan minum
b. Mempunyai nafsu
c. Makhluk gaib
d. Pikiran jernih dan lurus
7. Selalu belajar dan berdoa kepada Allah Swt. memberi ilmu pengetahuan
yang luas dan manfaat. Hal tersebut merupakan contoh perilaku iman
kepada.....
a. Malaikat Malik
b. Malaikat Atid
c. Malaikat Munkar
d. Malaikat Jibril
8. Malaikat yang dijelaskan dalam Al-qur’an dan hadist berjumlah.....
a. 70.000
b. 10
c. 100
d. 11
9. Malaikat yang bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup adalah.....
a. Izrail
b. Isrofil
c. Mikail
d. Munkar
10. Dian selalu memohon kepada Allah agar di selamatkan dalam
menghadapi musibah dan hura-hura dunia, maupun saat terjadiinya hari
kiamat. Sikap tersebut merupakan bahwa Dian beriman kepada
a. Malaikat ridwan
b. Malaikat Raqib
c. Malaikat Israfil
d. Malaikat Izrail
Jawablah soal-soal berikut sesuai dengan pernyataan!
1. Apa yang dilakukan orang yang beriman kepada malaikat!
2. Terjemahan tentang penegasan bahwa malaikat tidak merasa letih untuk
taat kepada Allah Swt!
3. Sebutkan 4 sifat-sifat malaikat!
4. Sebutkan 4 perbedaan malaikat dengan manusia!
Sebutkan 4 malaikat dan tugas-tugasnya!
Tabel 4.7 hasil pengamatan terhadap guru siklus I
No Aspek pengamatan Skor
Sangat
baik
Baik Cukup Kurang
1 Persiapan guru dalam
mengajar
g. Menyiapkan
RPP
h. Menyiapkan
presensi
i. Menyiapkan
perlengkapan
mengajar
2 Kemampuan guru dalam
membuka pembelajaran
dan melakukan apersepsi
i. Salam pembuka
j. Mengkondisikan
kelas
k. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
l. Memberikan
motivasi belajar
3 Kegiatan guru
menggunakan metode
e. Guru paham
mengenai
metode Talking
Stick
f. Guru mampu
menggunakan
metode Talking
Stick
4 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
e. Mampu
membuat
peserta didik
lebih aktif
bertanya
f. Menciptakan
suasana kelas
yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam
menutup pembelajaran
i. Melakukan
evaluasi
j. Memberikan
kesimpulan
k. Memberikan
tindak lanjut
l. Salam penutup
Jumlah 3 10 2 0
Jumlah skor 12 30 4 0
Total skor 46
Persentase 65,21%
Kategori penilaian Cukup
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Tabel 4.8 hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus I
No Nama Aspek yang dinilai
Keaktifan / Perhatian / Penguasaan
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
1 ABMA
2 ALA
3 ASP
4 BAP
5 DA
6 EDW
7 MFI
8 MR
9 MA
10 NU
11 OF
12 RS
13 RAP
14 RF
15 SYW
16 SLS
17 SN
18 SS
19 SMA
20 WAP
21 WA
22 YO
Jumlah 0 2 13 7
Skor 0 6 26 7
Total skor 39
Persentase 66,66%
Kategori Cukup
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Siklus II
Nama :
No. Absen :
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, dan D.
1. Makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya atau nur adalah.....
a. Malaikat
b. Tumbuhan
c. Manusia
d. Jin
2. Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang ke.....
a. 4
b. 3
c. 2
d. 1
3. Malaikat yang dijelaskan dalam Al-qur’an dan hadist berjumlah.....
a. 70.000
b. 10
c. 100
d. 11
4. Dibawah ini yang merupakan tugas malaikat Jibril adalah.....
a. Menyampaikan wahyu
b. Mencatat amal baik
c. Mengatur rezeki
d. Meniup sankakala
5. Setiap perbuatan yang buruk pastilah mendapat balasannya, yaitu
mendapatkan siksa dineraka yang dijaga oleh Malaikat.....
a. Ridwan
b. Malik
c. Jibril
d. nakir
6. Malaikat memiliki jenis kelamin.....
a. Ada laki-laki dan perempuan
b. Laki-laki
c. Tidak laki-laki dan tidak perempuan ataupun banci
d. perempuan
7. Malaikat menjelma dengan rupa yang buruk ketika mencabut nyawa orang
lain
a. Dzalim
b. Mukmin
c. Qanaah
d. Sabar
8. Selalu memohon kepada Allah Swt.agar dilapangkan di alam kubur dan
diringankan dari siksa kubur, hal tersebut merupakancontoh perilaku iman
kepada.....
a. Malaikat Raqib dan Atid
b. Malaikat Munkar dan Nakir
c. Malaikat Isrofil
d. Malaikat Izrail
9. Menjauhi niat buruk, perkataan kotor, perbuatan jelek dan menjauhi
perilaku tercela, hal tersebut merupakan contoh perilaku iman kepada
malaikat.....
a. Ridwan
b. Raqib
c. Atid
d. Izrail
10. Berikut ini yang merupakan hikmah iman kepada Malaikat adalah.....
a. Memberi semangat kepada orang yang beriman agar menjadi muslim
sejati
b. Kurang hati-hati dalam berbicara dan berbuat
c. Kurang bersemangat dan rajin beribadah kepada Allah Swt.
d. tidak hafal tugas dan nama Malaikat
Jawablah soal-soal berikut sesuai dengan pernyataan!
1. Berikan 1 contoh pengalaman dari iman kepada Malaikat Allah!
2. Sebutkan perilaku-perilaku orang yang beriman kepada Malaikat!
3. Sebutkan hikmah beriman kepada Malaikat!
4. Apa yang dilakukan oleh orang yang beriman kepada malaikat mikail!
5. Apa yang dilakukan oleh orang yang beriman kepada malaikat Munkar
dan Nakir
Tabel 4.10 hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II
No Aspek pengamatan Skor
Sangat
baik
Baik Cukup Kurang
1 Persiapan guru dalam
mengajar
j. Menyiapkan
RPP
k. Menyiapkan
presensi
l. Menyiapkan
perlengkapan
mengajar
2 Kemampuan guru dalam
membuka pembelajaran
dan melakukan apersepsi
m. Salam pembuka
n. Mengkondisikan
kelas
o. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
p. Memberikan
motivasi belajar
3 Kegiatan guru
menggunakan metode
g. Guru paham
mengenai
metode Talking
Stick
h. Guru mampu
menggunakan
metode Talking
Stick
4 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
g. Mampu
membuat siswa
lebih aktif
bertanya
h. Menciptakan
suasana kelas
yang
menyenangkan
5 Kemampuan guru dalam
menutup pembelajaran
m. Melakukan
evaluasi
n. Memberikan
kesimpulan
o. Memberikan
tindak lanjut
p. Salam penutup
Jumlah 11 4 0 0
Skor 44 12 0 0
Total skor 56
Persentase 78,57%
Kategori penilaian Baik
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Tabel 4.11 hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus II
No Nama Aspek yang dinilai
Keaktifan / Perhatian / Penguasaan
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
1 ABMA
2 ALA
3 ASP
4 BAP
5 DA
6 EDW
7 MFI
8 MR
9 MA
10 NU
11 OF
12 RS
13 RAP
14 RF
15 SYW
16 SLS
17 SN
18 SS
19 SMA
20 WAP
21 WA
22 YO
Jumlah 15 4 2 1
Skor 60 12 4 1
Total skor 77
Persentase 77,79%
Kategori Baik
Keterangan:
Kriteria penilaian: Kategori penilaian:
A = 4 (Sangat baik) Sangat Baik : 86-100
B = 3 (Baik) Baik : 76-85
C = 2 (Cukup) Cukup : 66-75
D = 1 (Kurang) Kurang : <65
Dokumentasi
(Guru menyampaikan materi pembelajaran)
(Guru dan peserta didik menerapkan metode talking stick)
(guru dan peserta didik melaksanakan refleksi)
(Peserta didik mengerjakan pos tes)
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Handayani Program Studi : Pendidikan Agama Islam
NIM : 23010150188 Dosen PA : Wakhidati Nurrohmah Putri,
M.Pd.I.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. SEMINAR
INTERNASIONAL
“Petani Untuk Negeri”
KRIDA TARUNA
BUMI PERSADA
24 September
2016
PESERTA
8
2 SEMINAR
NASIONAL
“Pemuda, Peradaban
Islam dan
Kemandirian”
KARIMA Learning &
Training Center
2 September
2015
PESERTA
8
3 SEMINAR
NASIONAL dan
Pelantikan Pengurus
HMI dan Kohati
Cabang Salatiga tahun
2018/2019
“Arah dan Nilai
Independensi HMI
02 April 2019
PESERTA
8
dalam Demokrasi
Nasional”
HMI Cabang Salatiga
4 SEMINAR
NASIONAL LASKAR
SANTRI
NUSANTARA
“Isis? Rahmatal Lil
Alamin nya”
DKW Jawa Tengah
Laskar Santri Nusantara
19 Desember
2015
PESERTA
8
5 SEMINAR
NASIONAL LASKAR
SANTRI
NUSANTARA
“Menghidupkan
Nasionalisme Santri
Dalam Keseharian”
DKW Jawa Tengah
Laskar Santri Nusantara
2 April 2016
PESERTA
8
6 SEMINAR
NASIONAL
“Penguatan Jati Diri
Bangsa Demi
Terwujudnya
Ketahanan Ideologi
Negara Bagi
Masyarakat Salatiga”
ASWAJA Tengah
28 April 2016
PESERTA
8
7 SEMINAR
NASIONAL
“Pendidikan Agama
Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional
di Era Modern”
HMJ PAI
21 Mei 2016
PESERTA
8
8 SEMINAR
NASIONAL
Problematika Hakim
dan Peradilan
“Rekontruksi Ideal
Sistem Peradilan di
Indonesia”
Ahwal Al-
Syakhshiyyah (AS)
22 September
2016
PESERTA
8
9 SEMINAR
NASIONAL
Pasar Modal Syariah
“Menumbuhkan
Semangat Berinvestasi
Santri menuju
Kemandirian Ekonomi”
DKW Jawa Tengah
Laskar Santri Nusantara
04 September
2017
PESERTA
8
10 SEMINAR
NASIONAL
“Reaktualisasi Hadits
dalam Kehidupan
Berbangsa dan
Berbudaya”
19 Oktober
2016
PESERTA
8
HMJ Ilmu Hadits
11 SEMINAR
NASIONAL
“Mengembangkan
Layanan Kemanusiaan
Berbasis Kearifan
Lokal Komunitas
Nasional”
HMJ PMI
17 Desember
2016
PESERTA
8
12 SEMINAR
NASIONAL
“Perempuan Indonesia
di Mata Hukum dan
HAM”
Majelis Ulama
Indonesia Kota Salatiga
21 Desember
2016
PESERTA
8
13 SEMINAR
NASIONAL ONLINE
“Aplikasi Nilai-Nilai
Luhur Pancasila Pada
Era Kids Zaman Now”
Hati Nusa
01 Juni 2018
PESERTA
8
14. SERTIFIKAT
Memperingati HUT RI
ke 73
“Menyatu dalam
Bhinneka Tunggal Ika”
SMP Negeri 2 Tuntang
14-16 Agustus
2018
PANITIA
6
15 SIBI
“Intensive English
22 Februari -
PESERTA
Language Program”
UPTPB IAIN Salatiga
10 Juni 2016 6
16 SIBA
UPTPB IAIN Salatiga
22 Februari –
10 Juni 2016
PESERTA
6
17 PELATIHAN
KEPRAMUKAAN
FTIK IAIN Salatiga
19 – 21 Juli
2018
PESERTA
4
18 SERTIFIKAT
“Kegiatan Masa
Kesetiaan Anggota
(Makesta) IPNU-
IPPNU”
IPNU-IPPNU Pimpinan
Anak Cabang
Kecamatan Tuntang
10-11 Februari
2018
PESERTA
3
19 DISKUSI TERBUKA
“Degradasi
Nasionalisme Akibat
Pengaruh Hedonisme”
LPM DinamikA
20 April 2016
PESERTA
3
20 WORKSHOP
NASIONAL
Pasar Modal Syariah
“Peran Pasar Modal
Syari’ah”
DEMA FEBI
19 Oktober
2016
PESERTA
3
21 SEMINAR
PENDIDIKAN
“Menciptakan metode
pendidikan agama
12 November
2015
PESERTA
3
Islam yang ideal dalam
proses membebaskan
dan memerdekakan
manusia”
HMJ PAI
22 OPAK IAIN
SALATIGA
“Penguatan Nilai-Nilai
Islam Indonesia Menuju
Negara yang Aman dan
Damai”
14 Agustus
2015
PESERTA
3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Handayani
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 24 September 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sambirejo, Bandongan, Rt. 04/Rw.08, Kec.
Bandongan, Kab Magelang
Alamat Domosili :Beran, Karang Tengah, Rt. 08/Rw.05, kec.
Tuntang, Kab. Semarang
Email : [email protected]
No. WA : 089644955858
Riwayat Pendidikan :
1. TK PGRI 01 Karang tengah, lulus 2003
2. MI Al-Manar, lulus 2009
3. SMP Islam Sudirman Banyu biru, lulus 2012
4. MA Negeri 01 Salatiga, lulus 2015
Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.