Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD
NEGERI KENTUNGAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE MONTESSORI
MATERI BAGIAN-BAGIAN TUBUH HEWAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Prita Mega Sari
NIM : 151134027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk:
Allah Subhanahuwata’ala
Orangtuaku Sarijo dan Umbuk
Suamiku Risky Haris Setyadi
Mertuaku A.Ridwan Usman dan Sutarti
Putraku Kenzo Ghifari
Adikku Asy Syfa Sayekti Mahanani
Sahabat-sahabatku yang tidak bisa kusebut satu persatu
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Kunci kehidupan ada di dalam diri kita sendiri”
(Prita Mega Sari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Agustus 2019
Peneliti
Prita Mega Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETEJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama: Prita Mega Sari
Nomor Mahasiswa: 151134027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI
KENTUNGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI BAGIAN-BAGIAN
TUBUH HEWAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royali kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 06 Agustus 2019
Yang menyatakan
Prita Mega Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI
KENTUNGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI BAGIAN-BAGIAN
TUBUH HEWAN
Prita Mega Sari
Universitas Sanata Dharma
2019
Masalah mendasar yang menjadi keluhan guru kelas IV di SDN Kentungan
pada pembelajaran IPA adalah hasil belajar rendah. Terutama untuk mengenal
bagian-bagian utama hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori bagian tubuh hewan, (2)
Meningkatkan hasil belajar menggunakan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori bagian-bagian tubuh hewan.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Desain untuk penelitian ini terdiri dari dua siklus yang menggunakan
Model Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV
SD Negeri Kentungan tahun pelajaran 2018/2019. Objek penelitian adalah hasil
belajar IPA materi bagian tubuh hewan pada siswa kelas IV SD Negeri Kentungan
tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman observasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan
adalah kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Upaya peningkatan hasil belajar mata
pelajaran IPA bagian-bagian tubuh hewan menggunakan media pembelajaran
berbasis metode Montessori dilakukan dengan langkah: a) Guru melakukan
pengajaran, b) siswa mencoba media pembelajaran metode Montessori, c) guru
memberikan tes evaluasi, d) guru memberikan feed back. (2) Penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori bagian tubuh hewan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kentungan dari kondisi
awal yaitu 64,2 dengan persentase jumlah siswa yang tuntas KKM sebesar 46,2%,
meningkat pada siklus I sebesar 70,44 (persentase jumlah siswa yang tuntas KKM
sebesar 72,0%) dan pada siklus II terjadi peningkatan lagi menjadi 80,7 dengan
persentase jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 88,0%.
Kata kunci: Media pembelajaran berbasis metode Montessori, Hasil Belajar IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT FOUR GRADE STUDENTS ELEMENTARY
SCHOOL OF KENTUNGAN LEARNING OUTCOME USING NATURAL
SCIENCE LEARNING MEDIA BASED MONTESSORI METHOD THE
BODY PARTS ANIMALS
Prita Mega Sari
Sanata Dharma University
2019
The fundamental problem that is a complaint of grade IV teachers at
Students elementary school of Kentungan in science learning is the low level of
students' ability. Especially to get to know the main parts of animals. The
research aims to 1) describe the efforts of improvement students learning outcome
and 2 )improve the learning outcomes of four grade students of SDN Kentungan
using natural sciencelearning media based on the Montessori Method the body
parts animals.
The type of research used by researchers is Class Action Research (CAR).
The design for this study consisted of two cycles using the CAR of Kemmis and
McTaggarts. The research subjects were fourth grade students of Kentungan
Elementary School in the academic year 2018/2019. The object of the study was
the learning outcomes of science of animal body material in grade IV students, SD
Negeri Kentungan in the academic year 2018/2019 using Montessori teaching
aids. The instruments used in this study were guidelines for observation,
interviews, and tests. The data analysis techniques used are quantitative and
qualitative.
The results showed 1) efforts to improve learning outcomes of science subject
body parts animals using learning media based Montessori method carried out in
steps a) the teacher did the teaching, b) the students tried the learning media
based Montessori method, c) the teacher give evaluation test, d) the teacher give a
feed back. 2) the use of IPA learning media based on Montessori method of body
parts animals can improve the learning outcomes of four grade elementary school
student namely 64.2 with the percentage of students who completed MCC
(Minimum Completeness Criteria) by 46.2%, increasing in the first cycle of 70.44
(the percentage of students who completed MCC was 72.0%) and in cycle II there
was an increase of 80.7 with a percentage of students who completed MCC as
much as 88.0%.
Keywords: Montessori based instructional media, learning results
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Pertama-tama peneliti panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta bimbingan-Nya
selama menyusun skripsi yang berjudul peningkatan hasil belajar menggunakan
Media Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan untuk siswa SD kelas
IV hingga selesai. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan SD pada Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari pihak lain, sehingga dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.Harsoyo, S.Pd. M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Pembimbing I yang
selalu memberikan bimbingan dan arahan selama proses penelitian dan
penulisan skripsi.
5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. Dosen Pembimbing
II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan selama proses
penelitian dan penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. MM. Suyatini, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kentungan
yang bersedia memberikan izin, membantu, serta memberikan
semangat saat penelitian.
7. Wali kelas 4 yang telah bersedia melakukan validasi instrumen
penelitian ini.
8. Kedua orangtua Bapak Sarijo dan Ibu Umbuk yang senantiasa
mendoakan dan memberikan semangat.
9. Suami Rizky Haris Setyadi yang selalu memberikan semangat.
10. Putraku Kenzo Ghifari.
11. Sahabat Anastasia Eka San Diana dan Caecilia Ina Uba Bungasari
Tobiona yang selalu menjadi tempat untuk bercerita.
12. Sahabat-sahabat yang selalu menghibur dan memberikan semangat.
13. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat peneliti sebut
satu persatu.
Peneliti juga minta maaf kepada semua puhak apabila selama penelitian
ini banyak melakukan kesalahan baik yang disengaja ataupun yang tidak
disengaja. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi berkat untuk
semua orang.
Peneliti
Prita Mega Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1.6 Definisi Operasional..................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 9
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................. 9
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung .................................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 9
2.1.1.2 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................ 11
2.1.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Montessori ............................................. 13
2.1.1.4 Pembelajaran IPA di SD ........................................................................ 15
2.1.1.5 Materi IPA Bagian Tubuh Hewan.......................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 19
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 21
2.4 Hipotesis Tindakan....................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 28
3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 30
3.2.1 Tempat Penelitian...................................................................................... 30
3.2.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 31
3.2.3 Objek Penelitian ........................................................................................ 31
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................ 31
3.3.1 Persiapan ................................................................................................... 31
3.3.2 Rencana Setiap Siklus ............................................................................... 32
3.3.2.1 Rencana Siklus I ..................................................................................... 33
3.3.2.2 Rencana Siklus II ................................................................................... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 39
3.4.1 Non tes ................................................................................................. ......39
3.4.1.1 Observasi ................................................................................................ 39
3.4.1.2 Wawancara ............................................................................................. 39
3.4.1.3 Dokumentasi .......................................................................................... 40
3.4.2 Tes ............................................................................................................. 40
3.5 Non Tes ......................................................................................................... 40
3.5.1 Instrumen Penelitian.................................................................................. 40
3.5.1.1 Pedoman Observasi ................................................................................ 41
3.5.1.2 Pedoman Wawancara .............................................................................. 41
3.5.2 Tes ............................................................................................................. 42
3.5.2.1 Instrumen Tes ......................................................................................... 42
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................ 43
3.6.1 Uji Validitas .............................................................................................. 43
3.6.2 Uji Reliabiltas ........................................................................................... 49
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................... 49
3.9 Indikator Keberhasilan ................................................................................. 52
3.10 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 54
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 54
4.1.1 Langkah-langkah Pelaksanaan .................................................................. 54
4.1.2 Pelaksanaan Tiap Siklus ............................................................................ 56
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 64
4.3 Pembahasan .................................................................................................. 69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 78
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80
LAMPIRAN ....................................................................................................... 83
BIODATA PENELITI ..................................................................................... 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.0 Pedoman Observasi ............................................................................ 41
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ......................................................................... 41
Tabel 3.2 Kisi-kisi dan Pedoman Nilai Tes ........................................................ 42
Tabel 3.3 Pedoman Acuan Penilaian ................................................................. 44
Tabel 3.4 Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................................... 44
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal Evaluasi ........................................................ 45
Tabel 3.6 Validasi Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 45
Tabel 3.7 Validasi Soal Evaluasi Siklus II ........................................................ 45
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ........................................ 47
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ....................................... 48
Tabel 3.10 Hasil Evaluasi Validitas ................................................................... 49
Tabel 3.11 Kualifikasi Reabilitas ...................................................................... 49
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Reabilitas Soal Evaluasi .................................... 49
Tabel 3.13 Konvensi Nilai ................................................................................. 52
Tabel 3.14 Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar ................................................ 52
Tabel 3.15 Rincian Kegiatan Penelitian ............................................................ 53
Tabel 4.1 Kondisi Awal .................................................................................... 55
Tabel 4.2 Data Hasil Siklus I ............................................................................. 64
Tabel 4.3 Data Hasil Siklus II .......................................................................... 65
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar ............................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ................................................................... 21
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 23
Bagan 3.1 Desain Penelitian Kemmis dan McTaggart ..................................... 29
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar ....................................................................... 68
Gambar 4.2 Grafik ketuntasan KKM ................................................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 83
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................. 84
Lampiran 3 Hasil Validitas Ahli ........................................................................ 85
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 102
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ................................................................... 103
Lampiran 6 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ........................................................ 104
Lampiran 7 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ........................................................ 105
Lampiran 8 Hasil LKS Siklus I ......................................................................... 106
Lampiran 9 Hasil LKS Siklus II ........................................................................ 107
Lampiran 10 Validitas dan Reliabilitas Siklus I ................................................ 108
Lampiran 11Validitas dan Reliabilitas Siklus II .............................................. 110
Lampiran 12 Data Hasil Tabulasi Soal Evaluasi .............................................. 112
Lampiran 13 RPP Siklus I ................................................................................ 114
Lampiran 14 RPP Siklus II ................................................................................ 151
Lampiran 15 Foto Kegiatan .............................................................................. 188
Biodata Peneliti ................................................................................................ 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan
yang integral (Djamarah, 2005:22). Para ahli pendidikan telah menyadari bahwa
mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan praktek
pembelajarannya, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu
mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional (Marsigit, 2005:1).
Pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembalikan dan
meningkatkan aktifitas guru dan siswa.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Surya, 1981:32).
Pendapat lain mengenai belajar adalah proses yang dilakukan manusia secara
sadar atau tanpa sadar untuk mencapai berbagai macam kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (Rahyudi, 2014:1). Belajar mengarah kepada hal-hal
positif dan bersifat membangun seperti belajar dari lingkungan sekitarnya baik di
sekolah maupun di masyarakat. Sekolah menjadi tempat pendidikan formal yang
mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan siswa. Setelah
melakukan proses pembelajaran, siswa akan mendapatkan hasil berupa nilai atau
skor. Hal ini sejalan dengan pendapat Masidjo (1995: 40) yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bahwa hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang
dalam suatu bidang sebagai hasil belajar yang khas dilakukan secara sengaja
dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai. Hasil
belajar dapat diukur dengan menggunakan tes atau evaluasi. Evaluasi merupakan
suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat atau objek dengan acuan
yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat
kuantitatif menggunakan simbol berupa angka dan huruf.
Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu masalah dalam
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Bloom (1978:11) mengemukakan
terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan
kognitif, prestasi dan pembelajaran. Suryabrata (1988: 27) mengatakan bahwa
yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya
kecerdasan, motivasi prestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang
termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya
guru, kurikulum, dan model pembelajaran). Melihat kondisi pembelajaran IPA
saat ini, kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa cukup sulit
dicapai. Sehingga diperlukan sesuatu hal yang menarik agar dapat
mengakomodasi kompetensi tersebut. (Rabbani, 2013: 1).
Penelitian ini di lakukan di SD N Kentungan Yogyakarta pada tanggal 26
September 2018. Sebalumnya peneliti melakukan wawancara terhadap wali kelas
IVA dengan menanyakan mengenai hasil belajar IPA siswa. Wali kelas
menuturkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan (1) nilai
hasil belajar rata-rata kelas siswa dalam ulangan harian, yaitu 52,14 (sedang) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persentase ketuntasan belajarnya 38,09 (rendah), (2) ketidak mampuan siswa
ketika diajak tanya jawab oleh guru mengenai materi yang diajarkan. Dapat
dikatakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah karena belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Berdasarkan hal tersebut, diasumsikan bahwa faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa adalah dari dirinya sendiri dan guru. Faktor penyebab dari
siswa adalah siswa cenderung kurang dapat berimajinasi dan belum mampu
berpikir abstrak. Siswa kelas IV SD berada pada rentang usia antara 9-10 tahun.
Pada usia tersebut siswa berada pada tahap operasional konkret menurut teori
perkembangan kognitif anak Jean Piaget (dalam Suryabadri, 2014:23). Sedangkan
faktor dari guru adalah kurang maksimalnya guru dalam menggunakan alat/bahan
yang dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Arsyad, 2010:23).
Mata pelajaran IPA menjadi penting, karena memuat materi-materi yang
berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi manusia yang
bermartabat (Zubaidah, 2017:7). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sangat membutuhkan media yang dapat memperjelas pesan atau materi pelajaran
agar mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Jalinus dan Ambiyar (2016:2)
mengatakan bahwa pembelajaran efektif pada pembelajaran IPA adalah
menggunakan media pembelajaran karena siswa mampu menghayati objek secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
langsung. Media yang tepat dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran untuk
mempertinggi hasil pembelajaran. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2013:8) media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna.
Media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran
berbasis metode Montessori materi bagian-bagian tubuh katak. Media
pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki lima ciri yaitu menarik
dengan menggunakan warna-warna yang sesuai dengan karakteristik anak,
bergradasi yang melibatkan beberapa indera, auto-correction memiliki pengendali
kesalahan yang bertujuan agar anak dapat mengetahui benar atau salah aktivitas
yang dilakukan tanpa bantuan koreksi orang lain, auto-education yaitu media
dibuat dengan memperhatikan kemandirian siswa dalam belajar dan menggunakan
media tersebut, dan kontekstual artinya dapat menghadirkan situasi nyata pada
pembelajaran (Montessori, 2002: 170 – 174). Salah satu media pembelajaran yang
digunakan untuk mempermudah penyampaian materi bagian-bagian tubuh katak
dan kegunaannya adalah replika bagian tubuh katak, puzzle dan kartu (kartu
materi). Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Juita (2018) yang berjudul
“Pengaruh penggunaan media IPA (Replika, Puzzle dan Kartu) Berbasis Metode
Montessori Materi Bagian-bagian Tubuh Hewan Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori bagian-bagian tubuh hewan
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD dengan perolehan besar
pengaruh perlakuan 24,05% yang termasuk dalam kategori menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi bagian-bagian tubuh
hewan.
Mengingat kompetensi dasarnya adalah mengenal bagian-bagian tubuh
katak dan kegunaannya. Maka, peneliti merasa diperlukan media tiruan tubuh
katak berupa replika bagian luar dan bagian dalam tubuh katak. Dengan media
tersebut diharapkan kemampuan siswa dalam mengenal bagian-bagian utama
tubuh hewan katak dan kegunaannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Kentungan Menggunakan
Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi Bagian-Bagian
Tubuh Hewan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut identifkasi masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal bagian-bagian utama
hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah.
2. Siswa adalah siswa cenderung kurang dapat berimajinasi dan belum mampu
berpikir abstrak.
3. Guru kurang maksimalnya guru dalam menggunakan alat/bahan yang dapat
membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal bagian utama
tubuh hewan tersebut adalah dari dirinya sendiri dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Kompetensi dasar mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di
sekitar rumah dan sekolah yang masih kurang, dimana usia siswa juga belum
mampu berpikir abstrak, maka peneliti merasa diperlukan media tiruan
berupa replika bagian luar tubuh katak dan bagian dalam tubh katak.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar menggunakan media
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berbasis metode Montesori materi
bagian-bagian tubuh hewan pada siswa SD kelas IV semester gasal tahun
ajaran 2018/2019 SD Negeri Kentungan?
2. Apakah penggunaan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berbasis
metode Montesori materi bagian-bagian tubuh hewan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa SD kelas IV semester gasal tahun ajaran 2018/2019 SD
Negeri Kentungan?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar menggunakan media
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berbasis metode Montesori materi
bagian-bagian tubuh hewan pada siswa SD kelas IV semester gasal tahun
ajaran 2018/2019 SD Negeri Kentungan.
2. Meningkatkan hasil belajar menggunakan media pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam berbasis metode Montesori materi bagian-bagian tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
hewan pada siswa SD kelas IV semester gasal tahun ajaran 2018/2019 SD
Negeri Kentungan
1.5 Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baik untuk:
1. Bagi Siswa
a. Siswa memiliki pengalaman baru dalam kegiatan belajar, sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar.
b. Siswa dapat mengembangkan potensi mereka dengan terlibat aktif
dalam pembelajaran
2. Bagi Guru
Dapat memperoleh inspirasi melakukan PTK dengan mengguanakan
media pembelajaran berbasis metode Montessori juga dapat digunakan
guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan penggunaan
media pembelajaran berbasis metode Montessori dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi Peneliti
a. Merupakan pengalaman yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
b. Menambah wawasan baru bagi peneliti tentang penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil Belajar adalah hasil dari kemampuan yang dimiliki seseorang setelah
melakukan proses kegiatan belajar yang mengarah pada ranah kognitif.
2. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar yang bisa
mengantarkan pesan kepada penerima seingga lebih mudah untuk
memahami materi pembelajaran.
3. Media Pembelajaran berbasis metode Montessori dalam peneltian ini
memiliki karakteristik menarik, bergradasi, auto education, auto correction,
dan kontekstual.
4. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang dipelajari akibat dorongan sikap
ilmiah yang dimiliki manusia untuk mendapatkan kesimpulan mengenai
gejala-gejala alam yang terjadi disekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Hasil Belajar
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011:22). Hasil belajar
peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar adalah perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri peserta didik, baik yng menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut Bloom dkk., (dalam Arifin, 2013:21) hasil belajar dapat
dikelompokkan kedalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk dalam ranah
kognitif. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah hasil dari kemampuan yang dimiliki seseorang setelah melakukan proses
kegiatan belajar yang mengarah pada tiga ranah yaitu kognitif.
Menurut Bloom dkk., (dalam Arifin, 2013:21) ranah kognitif ini memiliki
enam jenjang yaitu:
a) Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta,
atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b) Pemahaman (comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang
disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus
menghubungkannya dengan hal-hal lain.
c) Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik utnuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip,
dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret.
d) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaaan tertentu ke dalam unsur-unsur
atau komponen pembentuknya.
e) Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor.
f) Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep
berdasarkan kriteria tertentu.
Penelitian tindakan kelas ini menilai hasil belajar ranah kognitif dan lebih
dominan terhadap pemahaman, karena pemahaman merupakan jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang
materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus
menghubungkannya dengan hal-hal lain. Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari kemampuan yang dimiliki
seseorang setelah melakukan proses kegiatan belajar yang mengarah pada ranah
kognitif. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.1.2 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Secara khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication
Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai
sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator, mediator menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa
dan isi pelajaran (Arsyad, 2010: 3).
Pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2008:7). Pada hakikatnya proses
pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa
dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi
tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk
menyalurkan pesan pembelajaran. Media pembelajaran bisa dipahami sebagai
media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Fungsi pokok media pembelajaran menurut Sudjana (2009:99-100) adalah :
1) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi
tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif;
2) Penggunaan media merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar;
3) Media dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran;
4) Media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekedar
pelengkap;
5) Media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar
mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan
guru;
6) Penggunaan Media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Melalui
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat mengantarkan pesan
kepada penerima sehingga lebih mudah untuk memahami materi yang di
ajarkan. Pada penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah media
pembelajaran berbasis metode Montessori mengenai materi bagian-bagian tubuh
hewan dan kegunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Media pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai lima ciri
khusus (Montessori, 2002:171- 175). Hal tersebut akan dipaparkan dalam uraian
berikut.
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang pertama adalah
menarik. Media pembelajaran berbasis metode Montessori dirancang sangat
menarik bagi siswa agar dapat menarik minat siswa dalam belajar. Media dibuat
menarik dari segi warna, bentuk, dan sebagainya. Jika dilihat dari warnanya,
media yang menarik dapat mengaktifkan sensorial anak pada saat anak
menyentuh, meraba media menggunakan indera perabanya. Melalui Media
pembelajaran berbasis metode Montessori tersebut anak pun dapat menemukan
hubungan satu hal dengan yang lain (Montessori, 2002:174). Media pembelajaran
berbasis metode Montessori dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti
permainan, gambar, dan cerita yang menarik sehingga membuat pembelajaran
lebih berkesan dan menyenangkan (Gutek, 2013: 235-239)
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang kedua adalah
bergradasi. Media pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai gradasi
rangsangan warna, bentuk, maupun usia anak. Media pembelajaran berbasis
metode Montessori tidak hanya bergradasi dalam arti dapat melibatkan sebanyak
mungkin penggunaan panca indera, tetapi juga pada gradasi penggunaaan untuk
berbagai usia perkembangan anak maupun materi yang dapat diperoleh dari
Media pembelajaran berbasis metode Montessori yang sama (Montessori,
2002:174). Gradasi warna dapat diperkenalkan dengan menggunakan warna
mencolok disetiap bagian bentuk tubuh katak (Montessori, 2002:175).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang ketiga adalah
auto-correction. Media pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai
pengendali kesalahan pada setiap media itu sendiri. Hal tersebut bertujuan agar
anak dapat mengetahui secara mandiri benar atau salah aktivitas yang
dilakukannya tanpa ada orang lain yang mengoreksi. Oleh karena itu, anak dapat
mengetahui benar/ salah dari ketidaksesuaian media yang diletakkan pada masing-
masing lubang (Montessori, 2002:171).
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang keempat adalah
auto-education. Media pembelajaran berbasis metode Montessori. Lingkungan
belajar dirancang sedemikan rupa agar tidak ada orang dewasa yang
mengintervensi hal-hal yang dilakukan anak. Hal tersebut dikarenakan setiap alat
sudah mempunyai pengendali kesalahan (Montessori, 2002:172-173).
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang kelima adalah
kontekstual yaitu bahan yang digunakan untuk membuat media di dapatkan dari
lingkungan sekitar. Seperti kayu untuk membuat replika bagian tubuh katak,
Puzzle dan kertas untuk membuat kartu bagian-bagian tubuh katak. Sehingga
dapat menciptakan suatu media dengan menyerupai bentuk aslinya (Montessori,
2002:173-174). Sesuai juga dengan yang dikemukakan oleh Liliard (2005: 172-
173) bahwa pembelajaran dalam Montessori disesuaikan dengan konteks. Karena
pembelajaran dalam konteks akan lebih mudah memperkaya pemahaman siswa
daripada belajar dengan pembelajaran yang abstrak.
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan di atas, maka disimpulkan media
pembelajaran berbasis metode Montessori adalah suatu media pembelajaran yang
menstimulasi indera peraba, melatih konsentrasi, dan mengajarkan kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
serta memiliki lima karakteristik yaitu, menarik, bergradasi, auto-corection, auto-
education,dan kontekstual. Hal ini dapat membuat anak mudah dalam memahami
nama bagian-bagian tuuh katak.
2.1.1.4 Pembelajaran IPA di SD
Sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hakikat IPA, bahwa IPA dapat
dipandang sebagai produk, proses dan sikap, maka dalam pembelajaran IPA di SD
harus memuat 3 dimensi IPA tersebut. Pembelajaran IPA tidak hanya
mengajarkan penguasaan fakta, konsep dan prinsip tentang alam tetapi juga
mengajarkan metode memecahkan masalah, melatih kemampuan berpikir kritis
dan mengambil kesimpulan melatih bersikap objektif, bekerja sama dan
menghargai pendapat orang lain. Model pembelajaran IPA yang sesuai untuk anak
sekolah dasar adalah model pembelajaran yang menyesuaikan situasi belajar
siswa dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat. Siswa diberi kesempatan
untuk menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungannya dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Samatowa, 2006: 11-12).
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri dan berbuat
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam dan menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah (Mulyasa, 2006: 110-111). Jadi,
pembelajaran IPA di SD/MI lebih menekankan pada pemberian pengalaman
langsung sesuai kenyataan di lingkungan melalui kegiatan inkuiri untuk
mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Keterampilan proses IPA yang diberikan kepada anak SD harus
dimodifikasi dan disederhanakan sesuai tahap perkembangan kognitifnya.
Struktur kognitif anak berbeda dengan struktur kognitif ilmuwan. Proses dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
perkembangan belajar anak Sekolah Dasar memiliki kecenderungan belajar dari
hal-hal konkrit, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai satu kesatuan yang
utuh, terpadu dan melalui proses manipulatif. Oleh karena itu, keterampilan
proses IPA yang diberikan kepada anak SD harus dimodifikasi dan
disederhanakan sesuai tahap perkembangan kognitifnya. Menurut Hendro
Darmodjo dan Kaligis (2006:11) Keterampilan proses IPA yang harus
dikembangkan meliputi:
1) Observasi,
2) Klasifikasi,
3) Interpretasi,
4) Prediksi,
5) Hipotesis,
6) Mengendalikan variabel,
7) Merencanakan dan melaksanakan penelitian,
8) Inferensi,
9) Aplikasi,
10) Komunikasi.
Menurut Rezba (dalam Bundu, 2006:12) keterampilan dasar proses sains
untuk tingkat sekolah dasar meliputi keterampilan mengamati (observing),
mengelompokkan (clasifying), mengukur (measuring), mengkomunikasikan
(communicating), meramalkan (predicting), dan menyimpulkan (inferring).
Sedangkan menurut Paolo Marten (dalam Samatowa, 2006: 12) mendefiniskan
keterampilan proses anak-anak adalah mengamati, mencoba memahami yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan yang akan terjadi
dan menguji kebenaran ramalan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas di simpulkan bahwa Pembelajaran IPA
tidak hanya mengajarkan penguasaan fakta, konsep dan prinsip tentang alam
tetapi juga mengajarkan metode memecahkan masalah, melatih kemampuan
berpikir kritis dan mengambil kesimpulan melatih bersikap objektif, bekerja sama
dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini dapat di dukung dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis Montessori anak dapat belajar dengan
melihat benda yang menyerupai bentuk aslinya sehingga anak lebih mudah
memahami materi dengan bersikap objektif dan menghargai orang lain.
2.1.1.5 Materi IPA Bagian-bagian Tubuh Hewan dan Kegunaannya
Pada pembelajaran IPA Kelas IV, dengan Kompetensi Dasar menyebutkan
bagian-bagian tubuh hewan dan memahami bagian-bagian tubuh hewan serta
kegunaannya. Penggolongan hewan pada materi bagian- bagian tubuh hewan
sangat banyak dan beragam, seperti hewan berkaki dua, hewan berkaki empat,
hewan yang hidup di darat, hewan yang hidup di air, hewan bertanduk maupun
hewan berbelalai (Purwanti, 2008: 4-6). Pada penelitian ini, dibatasi pada
mempelajari tentang bagian-bagian dalam dan bagian-bagian luar tubuh katak,
sebagai hewan yang memiliki keunikan yaitu dapat hidup di air dan di darat.
Tubuh hewan memiliki bagian-bagian. Terdapat tiga bagian utama pada
tubuh hewan, yaitu ada kepala, badan, dan alat gerak (Purwanti, 2008: 14). Pada
bagian kepala, terdapat mulut dan mata, terdapat juga telinga dan hidung. Pada
bagian badan, terdapat dada perut dan ekor. Selain itu, terdapat berbagai alat gerak
hewan, antara lain kaki, sayap, sirip, dan perut. Banyak jenis hewan yang ada di
lingkungan sekitar kita (Purwanti, 2008: 15-16). Setiap hewan memiliki tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang berbeda. Pertama, hewan berkaki dua, contohnya burung ayam dan itik.
Hewan tersebut memiliki paruh dan sayap. Kedua, terdapat berbagai jenis ikan
contohnya ikan emas dan ikan lele yang memiliki sirip dan ekor, dan juga
memiliki insang yang terletak pada bagian kepala. Ketiga, terdapat hewan berkaki
empat, misalnya kucing, anjing, dan katak. Setiap bagian tubuh hewan memiliki
kegunaan yang berbeda-beda.
Katak alias bangkong adalah hewan amfibia yang dapat hidup di air
maupun di darat (Arzy, 2010: 9). Bagian-bagian tubuh katak terdiri dari bagian-
bagian luar dan bagian-bagian dalam. Bagian-bagian luar katak terdiri dari kepala,
badan, kaki depan, dan kaki belakang (Arzy, 2010: 9). Pertama, pada kepala katak
terdapat mulut, mata, selaput pendengaran, dan lubang hidung yang dilengkapi
dengan katub. Kedua, badan, Aryulina (2002: 52) mengemukakan bahwa katak
mempunyai struktur tubuh atau badan yang terdiri dari badan yang kulitnya tipis,
licin, berlendir, dan banyak mengandung darah. Pada badan terdapat dua pasang
anggota badan, depan belakang. Kulitnya berwarna hijau kuning dengan bercak-
bercak hitam, lembut dan berlendir. Badan katak berfungsi sebagai pelindung
bagian-bagian di dalamnya, selain itu kulit pada anak katak juga berfungsi sebagai
alat untuk bernapas. Ketiga, kaki katak merupakan anggota gerak yang berjumlah
dua pasang. Kaki katak digunakan untuk melompat dan berenang.
Bagian-bagian dalam tubuh katak terdiri dari esofagus, lambung, hati, usus
halus, usus besar, jantung, dan paru-paru (Meryandini, 2007). Esofagus bertugas
membawa makanan ke perut. Lambung bertugas menerima makanan. Usus halus
bertugas menyerap makanan. Hati berfungsi untuk membantu proses pencernaan
makanan. Usus besar berfungsi untuk menyerap air dan feses. Jantung berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk membantu peredaran darah. Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan
katak saat hidup di darat.
Berdasarkan penjelasan materi bagian-bagian tubuh hewan, dapat
diketahui katak alias bangkong merupakan hewan amfibia. Kecebong bernapas
menggunakan insang setelah dewasa bernapas menggunakan paru-paru. Bagian
tubuh katak terdiri dari paru-paru, esofagus, empedu, hati, lambung, usus halus,
usus besar, limpa, kloaka.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang media pembelajaran berbasis metode Montessori
dilakukan oleh Listiani (2018) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Materi Bagian Luar Tumbuhan
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV”. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian Quasi Experimental tipe Pretest-Posttest nonequivalent-group design.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan
sebanyak 62 siswa, sedangka sampelnya adalah kelas IV A sebanyak 30 siswa
sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B sebanyak 32 siswa sebagai
kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media
pembelajaran IPA berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV. Hal ini
ditunjukan oleh sig. (2-tailed) hasil uji signifikansi berpengaruh terhadap
kelompok eksperimen sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Pengaruh perlakuan
ditunjukan dengan r = - 0,6182 yang dalam presentasi yaitu 38,21% yang berarti
bahwa memiliki efek besar pada hasil belajar IPA siswa kelas IV.
Penelitian kedua dilakukan oleh Juita (2018) dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran IPA (Replika, Puzzle, dan Kartu) Berbasis
Montessori Materi Bagian-bagian Tubuh Hewan terhadap Hasil Belajar IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Siswa Kelas IV”. Hasil perhitungan terhadap uji selisih skor pretest dan posttes 1
diperoleh sig (2-tailed) = 0,041. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka ada
perbedaan yang signifikan antara pretest-posttest 1. Maka berdasarkan hasil uji
selisih skor pretest dan posttest diperoleh hasil Sig (2-tailed) = 0,041 hal ini
memimiliki pengaruh perlakuan karena harga Sig (2-tailed) < 0,05. Hal ini juga
dilihat dari uji besar pengaruh perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan Z = -
4.162 dengan perolehan besar pengaruh perlakuan 24,05 % yang termasuk dalam
kategori menengah. maka penggunaan media pembelajaran Montessori
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Peneitian selanjutnya dilakukan oleh Khoirunisa (2018) dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil belajar Materi Materi Perkalian dengan Penggunaan
alat Peraga Montessori”. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilakukan dalam II siklus. Pada pra-siklus aktivitas siswa
mencapai 50%, siklus I sebesar 83% dan siklus II sebesar 92%, dan pada pra-
siklus aktivitas guru mencapai 68%, siklus I sebesar 84% dan siklus II 94%. Hasil
belajar matematika memperoleh persentase ketuntasan pada tahap pra-siklus 33%,
pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 79,16 dan memperoleh
ketuntasan sebesar 83%, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 85.83
dan diperoleh ketuntasan sebesar 100%. Maka menunjukkan bahwa penerapan
media Montessori dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan beberapa studi literatur, terdapat kesamaan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Kesamaan tersebut adalah penggunaan media pembelajaran
berbasis metode Montessori untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD. Pada
penelitian sebelumnya oleh Juita (2018) sudah dibuktikan bahwa media
pembelajaran berbasis metode Montessorri berpengaruh terhadap hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
siswa. Dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah media pembelajaran
berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan dengan jenis
penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian tindakan kelas untuk meneliti
tentang peningkatan hasil belajar siswa.
Bagan 2.1. Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011:22). Hasil belajar
peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif, apabila proses
belajar mengajar tersebut terlaksana dengan baik, dan siswa mengerti dengan
pembelajaran yang dilaksanakan. Proses belajar mengajar dapat lebih lebih baik
jika diiringi dengan penggunaan media pembelajaran.
Wulan Listiani (2018)
“Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis
Metode Montessori Materi
Bagian Luar Tumbuhan
terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV”
Emilia Juita (2018)
“Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran IPA (Replika,
Puzzle, dan Kartu) Berbasis
Montessori Materi Bagian-bagian
Tubuh Hewan terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV”
Siti Khoirunisa (2018)
“Upaya Peningkatan
Hasil belajar Materi
Materi Perkalian dengan
Penggunaan alat Peraga
Montessori”.
Prita Mega Sari (2019)
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD Negeri Kentungan
Menggunakan Media Pembelajaran
IPA Berbasis Metode Montessori
Materi Bagian-Bagian Tubuh Hewan ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat turut menentukan
efektivitas dan efisien dalam pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan
sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih
menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan media yang bervariasi
dapat sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah
satu penggunaan media tersebut adalah media pembelajaran berbasis metode
Montesssori.
Masalah mendasar yang menjadi keluhan guru kelas IV di SD N
Kentungan pada pembelajaran IPA adalah rendahnya hasil belajar. Terutama
untuk mengenal bagian-bagian utama hewan. Hal ini ditandai dengan (1) nilai
rata-rata kelas siswa dalam ulangan harian tentang materi tersebut, yaitu 52,14
(sedang) dan persentase ketuntasan belajarnya 38,09 (rendah), (2)
ketidakmampuan siswa ketika diajak tanya jawab oleh guru tentang materi
mengenal bagian-bagian utama hewan.
Guru, siswa dan lingkungan yang diatur menciptakan segitiga
pembelajaran yang baik. Siswa dengan bebas memanfaatkan lingkungan yang ada
untuk mengembangkan pribadinya, dan berinteraksi dengan guru ketika
membutuhkan bantuan dan atau arahan yang diperlukan. Setiap tingkatan usia
mempelajari hal yang berbeda, ujung tombak pembelajaran dalam metode
montessori adalah penggabungan kelompok siswa dengan usia yang berbeda-
beda. Siswa yang lebih muda dapat belajar dari anak yang lebih tua, sekaligus
memberikan kesempatan kepada siswa yang lebih tua untuk lebih memperkuat
kemampuan yang telah mereka kuasai sebelumnya dengan konsep mengajarkan.
Nantinya tiap individu pasti merasakannya saat bekerja dan bersosialisasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
banyak orang yang berbeda umur di kehidupan nyata. Montessori juga
memperhatikan adanya saat-saat yang sensitif, ketika anak-anak atau siswa
memiliki kesempatan lebih baik dalam mempelajari sesuatu dibanding masa-masa
lainnya.
Mata pelajaran IPA menjadi penting, karena memuat materi-materi yang
berhubungan tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
di dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi manusia yang bermartabat.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk menjawab
permasalahan tentang rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini difokuskan
pada penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk
meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPA kelas IV SD materi bagian tubuh
hewan katak.
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Hasil Belajar Rendah Penggunaan media
pembelajaran berbasis metode
Montessori
Hasil Belajar Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Upaya peningkatan hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan langkah
sebagai berikut: a) pengajaran materi, b) siswa mencoba media, c) tes
secara mandiri, dan d) feed-back.
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi bagian-bagian tubuh hewan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK (Tampubolon, 2014:19) adalah penelitian yang dilakukan oleh
pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik
menjadi meningkat dan secara sistem, mutu pendidikan pada satuan pendidikan
juga meningkat. PTK bersifat kolaboratif, yang disebut Penelitian Tindakan
Kolaboratif (Collaborative Action Research), reflektif, dan bersiklus, serta
bersifat partisipatif.
Desain untuk penelitian ini terdiri dari dua siklus yang menggunakan
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kemmis dan McTaggart (dalam
Tampubolon, 2014:27). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu planning
(perencanaan tindakan) apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi, acting (pelaksanaan tindakan)
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan yang
disesuaikan dengan rencana yang dibuat sebelumnya, observing (observasi) yaitu
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan
terhadap siswa, dan reflecting (refleksi) yaitu mengkaji atau melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan dapat menetapkan
apa yang dicapai, apa yang belum dicapai dan apa yang perlu diperbaiki dalam
pembelajaran berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Adaptasi desain Kemmis dan McTaggart
Menurut model Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Tampubolon, 2014:27).) yang
digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari
empat komponen yaitu:
1. Rencana, yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap
perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan
identifikasi masalah pada observasi sebelum penelitian dilaksanakan.
Rencana tindakan mencakup semua langkah tindakan secara rinci mulai dari
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
SIKLUS I
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran,
pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan
instrumen disesuaikan dengan rencana.
2. Pelaksanaan, yang dilakukan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan
proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi
belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang
berlaku.
3. Observasi, yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan
kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan kelas. Tujuan
pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang
terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang berlangsung.
4. Refleksi, yaitu mengkaji melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi dapat melakukan revisi
perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi akan mendapatkan apa
yang telah dicapai, apa yang belum tercapai dan apa yang perlu diperbaiki
dalam pembelajaran berikutnya.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini adalah di SD Negeri Kentungan.
Sekolah ini terletak di Jl. Kaliurang Km 6.5 Kentungan, Condong Catur, Kec.
Depok, Kab. Sleman Prov. D.I. Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Kentungan
tahun pelajaran 2018/2019.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hasil belajar IPA materi bagian tubuh hewan pada
siswa kelas IV, SD Negeri Kentungan tahun ajaran 2018/2019 menggunakan
ontessori.
3.3 Rencana Tindakan
Kegiatan yang akan peneliti lakukan untuk penelitian tercakup pada rencana
tindakan meliputi persiapan dan rencana tindakan setiap siklus yang dipaparkan
sebagai berikut:
3.3.1 Persiapan
Pada tahap perencanaan ini penulis melakukan persiapan-persiapan
penelitian sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dokumen lama terutama dokumen nilai ulangan harian
kompetensi menulis.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP.
c. Membuat intrumen penelitian seperti lembar observasi kelas, pedoman
wawancara, pedoman penilaian, materi pembelajaran dan rubrik penilaian.
d. Menyiapkan media pembelajaran berbasis metode Montessori yang
dibutuhkan sesuai dengan cerita yang ada.
e. Membuat jadwal penelitian.
f. Melakukan validasi instrumen penelitian dengan melibatkan kolaborator dan
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.3.2 Rencana Setiap Siklus
Penelitian ini ditujukan untuk memberikan tindakan terhadap upaya
meningkatkan pemahaman peserta didik siswa SD kelas IV melalui penggunaan
media pembelajaran berbasis metode Montessori. Oleh karena itu Penelitian
Tindakan Kelas diterapkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan secara
kolaboratif dengan teman sejawat yang berperan sebagai observer dan mitra
diskusi.
Terkait dengan jenis penelitian, penelitian tindakan adalah bentuk refleksi
diri yang dilakukan oleh peneliti yang bertujuan memecahkan masalah,
memperbaiki praktik, atau memperoleh pemahaman. Penelitian tindakan bersifat
kolaboratif dan bersiklus (Istianah, 2008). Elliot (1991:69) mendefinisikan bahwa
penelitian tindakan adalah penelitian dari suatu situasi sosial dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas melalui tindakan-tindakan. Kemmis & McTaggart
(1994:42) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah bentuk refleksi diri yang
dilakukan oleh peneliti di lingkungan sosial termasuk dunia pendidikan untuk
memperbaiki: (1) pelaku pendidikan atau situasi sosial; (2) pemahaman mereka
terhadap aktivits mereka sendiri; (3) situasi tempat dimana aktivitas dilakukan.
Menurut Arikunto (2010:3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta
didik. Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah ditujukan untuk
memecahkan masalah spesifik di kelas, misalnya masalah-masalah yang dihadapi
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus dimana setiap siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) the planning of the action (perencanaan) apa yang
dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi, (2) the implementation of the action (implementasi tindakan)
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan yang
disesuaikan dengan rencana yang dibuat sebelumnya, (3) class observation or
monitoring and evaluation (observasi kelas dan evaluasi) yaitu mengamati hasil
atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa (4)
data analysis and reflection of the action (analisis data dan refleksi tindakan) yaitu
mengkaji atau melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan
dengan dapat menetapkan apa yang dicapai, apa yang belum dicapai dan apa yang
perlu diperbaiki dalam pembelajaran berikutnya.
3.3.2.1 Rencana Siklus I
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini penulis melakukan persiapan-persiapan penelitian
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dokumen lama terutama dokumen nilai ulangan harian
kompetensi menulis.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP.
c. Membuat intrumen penelitian seperti lembar observasi kelas, angket,
pedoman wawancara, pedoman penilaian, materi pembelajaran dan rubrik
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d. Menyiapkan media pembelajaran berbasis metode Montessori yang
dibutuhkan sesuai dengan cerita yang ada.
e. Membuat jadwal penelitian.
f. Melakukan validasi instrumen penelitian dengan melibatkan kolaborator
dan pembimbing.
2. Tahap Implementasi Tindakan
Setelah membuat perencanaan yang matang, peneliti
mengimplementasikan tindakan di kelas yakni melaksanakan pembelajaran materi
bagian tubuh hewan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori.
Tindakan atau perlakuan yang diterpkan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran bagian tubuh hewan dengn menggunakan media montessori. Media
pembelajaran berbasis metode Montessori digunakan ketika peserta didik
dijelaskan materi bagian tubuh hewan dan pada saat peserta didik melaksanakan
tes.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Apabila hasil
tes kompetensi pada siklus 1 tidak memenuhi kriteria kebehasilan yang ditetapkan
yaitu: (1) rata-rata nilai tes pemahaman materi bagian tubuh hewan dari nilai awal
ke nilai test meningkat, (2) ketuntasan belajar klasikal minimal 65, dan (3) tingkat
presentase ketuntasan KKM 75%, maka penelitian dilanjutkan ke siklus 2.
Kegiatan implementasi tindakan dilakukan dengan berdasarkan pada RPP yang
telah dibuat. Apabila siklus berlanjut ke siklus 2, maka diadakan perbaikan dan
perencanaan ulang pada skenario pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a) Siklus I pertemuan pertama (3JP)
1. Guru memulai pembelajaran dengan memberi salam.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh
hewan.
3. Guru menyajikan materi tentang bagian-bagian tubuh hewan.
4. Siswa diminta untuk mengamati, meraba dan menggunakan media bagian-
bagian tubuh hewan secara bersama-sama dan bergantian.
5. Siswa menuliskan bagian-bagian tubuh hewan di lembar kerja yang sudah
disiapkan.
6. Siswa diminta untuk memaparkan hasil pekerjaannya di depan kelas.
7. Siswa melakukan refleksi bersama dengan guru dan menyimpulkan hasil
pembelajaran. Guru menutup dengan salam.
b) Siklus 1 pertemuan kedua (3JP)
1. Guru memulai pembelajaran dengan memberi salam.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh
hewan.
3. Guru menyajikan video pembelajaran materi bagian tubuh hewan katak..
4. Guru memberikan penjelasan menggunakan media bagian-bagian tubuh
katak.
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah di bagikan oleh guru.
6. Siswa melakukan refleksi bersama dengan guru dan menyimpulkan hasil
pembelajaran. Guru menutup dengan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.3.2.2 Rencana Siklus II
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut langkah-langkah yang dilakukan
peneliti:
1. Perencanaan
Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, materi, LKS,
media pembelajaran berbasis metode Montessori, soal evaluasi. Soal evaluasi
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori. Guru melakukan proses pembelajaran dnegan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Siklus II pertemuan pertama (3 JP)
1. Guru memulai pembelajaran dengan memberi salam.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh
hewan.
3. Guru menyajikan materi tentang bagian-bagian tubuh hewan.
4. Siswa diminta untuk mengamati, meraba dan menggunakan media bagian-
bagian tubuh hewan secara bersama-sama dan bergantian.
5. Siswa menggambar tubuh katak serta bagian-bagian tubuh katak di lembar
kerja yang sudah disiapkan.
6. Siswa diminta untuk memaparkan hasil pekerjaannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
7. Siswa melakukan refleksi bersama dengan guru dan menyimpulkan hasil
pembelajaran. Guru menutup dengan salam.
b) Siklus II pertemuan kedua (3JP)
1. Guru memulai pembelajaran dengan memberi salam.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tubuh
hewan.
3. Guru menyajikan materi tentang bagian-bagian tubuh hewan.
4. Siswa mencoba media pembelajaran berbasis metode Montessori yang sudah
disediakan.
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disiapkan oleh guru.
6. Siswa melakukan refleksi bersama dengan guru dan menyimpulkan hasil
pembelajaran. Guru menutup dengan salam.
3. Tahap Observasi Kelas dan Evaluasi
Observasi kelas dilakukan oleh kolaborator ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung. Observasi dilakukan pada tiap siklus. Observasi kelas
difokuskan pada aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui tingkat partisipasi atau tingkat keaktifan peserta
didik. Dalam hal ini penulis membuat indikator partisipasi peserta didik
kedalam 5 bagian. Peserta didik disebut aktif apabila melakukan 3 indikator
atau lebih. Kelas disebut aktif apabila minimal 75% peserta didik masuk dalam
kategori aktif. Indikator partisipasi atau keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran ditentukan oleh peneliti dengan pertimbangan dari teman
sejawat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Tahap Refleksi Tindakan dan Analisis Data
Refleksi diadakan untuk melihat dampak dari tindakan yang telah
diimplementasikan baik berupa kelebihan maupun kekurangan. Dalam refleksi
ini dilakukan evaluasi apakah tindakan atau perlakuan yang telah dilaksanakan
berhasil atau tidak. Refleksi dilakukan berdasarkan temuan-temuan selama
observasi kelas. Refleksi dilakukan oleh peneliti, pembimbing dan observer
yang berjumlah 3 orang. Pada akhir siklus I peneliti melakukan analisis data
yang telah diperoleh. Hasil analisis data dan hasil refleksi selanjutnya dijadikan
sebagai acuan untuk merevisi kekurangan-kekurangan pada siklus 1 dan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk diimplementasikan pada
siklus 2 apabila siklus berlanjut ke siklus 2.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan pada saat
melakukan penelitian. Cakupan mengenai teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ada tiga macam, yaitu observasi, wawancara, dan
tes.
3.4.1 Non Tes
3.4.1.1 Observasi
Arikunto (2010:265) menjelaskan bahwa observasi merupakan suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis maupun phisokologis.
Observasi disebut pula dengan pengamatan,meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Mengobservasi
dapat dilakukan dengan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pengecap. Pada penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Observasi
adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati sehingga diketahui
informasi yang akurat tentang perubahan sikap atau tingkah laku dan perubahan
lain yang dijadikan sebagai fokus pengamatan dalam proses pembelajaran.
Observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang penggunaan media
pembelajaran ditunjukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran yang sedang berlangsung serta kesesuaian antara materi dengan
model yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan pada setiap siklus
(Arikunto, 2010:267).
3.4.1.2 Wawancara
Wawacara adalah cara pengumpulan data dengan cara komunikasi
langsung secara verbal. Dalam penelitian ini wawancara adalah cara pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan kepada kolaborator yang berperan sebagai
observer (pengamat). Hasil wawancara akan dideskripsikan dan ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2017:66). Wawancara digunakan untuk melengkapi data
yang diperoleh dari hasil observasi serta untuk mendapatkan informasi penting
baik yang terjadi sebelum atau sesudah penelitian. Selain itu wawancara
digunakan untuk mengetahui bagaimana respon guru dan siswa terhadap
pembelajaran IPA menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.4.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2017:69). Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Untuk
mendokumentasikan seluruh kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Maka hasil foto dicetak sebagai bukti fisik yang sah bahwa
penelitian ini telah dilaksanakan.
3.4.2 Tes
Menurut Arikunto (2012:212) tes merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur dengan aturan yang ditentukan. Instrumen tes hasil belajar dalam siswa
dikontruksi dalam tes yang diterapkan adalah tes hasil belajar karena tes ini
dtujukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Arifin (2009: 135)
menyatakan bahwa tes objektif atau sering disebut juga sebagai tes dikotomi yaitu
jawaban antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes yang diberikan
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus. Tes ini
berupa soal evaluasi yang dikerjakan secara individu oleh siswa setelah pemberian
materi.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data sesuai dengan
variabel yang akan diteliti untuk melihat hasil penelitian yang dilakukan.
Sugiyono (2011 :222) menyatakan bahwa instrumen penelitian berkenaan dengan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sudah teruji validitas dan reliabilitas. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat
berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi.
3.5.1 Non Tes
3.5.1.1 Pedoman Observasi
Observasi yaitu cara mengambil data atau keterangan dengan cara
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap hal-hal yang dijadikan
observasi.
Tabel 3.0 Pedoman Observasi
No. Diamati Keterangan
1. Ketersediaan media dalam pembelajaran di dalam kelas
2. Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas
3. Cara penggunaan media saat pembelajaran di dalam kelas
4. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran secara aktiif
5. Siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran
6. Guru memeriksa pengetahuan siswa mengenai materi
pembelajaran
3.5.1.2 Pedoman Wawancara
Data ini diambil oleh peneliti dengan cara menanyakan langsung kepada
observer atau guru mengenai penggunaan model yang dilakukan pada saat
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti.
Tabel 3.1 Format Pedoman Wawancara Guru
N
No
Pertanyaan Jawaban
1
1
Bagaimana pendapat Ibu tentang penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori pada materi bagian
tubuh hewan mata pelajaran IPA?
2
2
Apakah ada perbedaan antara pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori
dengan pembelajaran tanpa menggunakan media?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4
3
Bagaimana Sikap siswa pada saat pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori?
3
4
Bagaimana suasana kelas pada saat pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori?
5
5
Apakah kesan dan pesan Ibu setelah melihat
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis metode Montessori?
3.5.2 Tes
3.5.2.1 Instrumen Tes
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data tes. Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
individu ataupun kelompok. Tes digunakan untuk mendapatkan data mengenai
hasil belajar IPA.
Tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis berupa isian singkat berjumlah
25 soal yang diberikan pada siklus I maupun siklus II. Tes ini digunakan untuk
menilai siswa serta mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Hasil tes
akan menunjukkan hasil atau kemampuan siswa dalam memahami materi.
Menurut Arikunto (2012:212) tes merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur dengan aturan yang ditentukan. Instrumen tes hasil belajar dalam siswa
dikontruksi dalam tes yang diterapkan adalah tes hasil belajar karena tes ini
dtujukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi dan Pedoman Penilaian tes
No. Indikator Siklus 1 Siklus 2
1 Menyebutkan bagian-
bagian tubuh hewan
1,2,3,4,5,6,20,21,22
,23,24,25
1,2,3,4,5,6,20,21,22,23,24
,25
2 Memahami Kegunaan
bagian tubuh
7,8,9,10,11,12,13,1
4,15,16,17,18,19
7,8,9,10,11,12,13,14,15,1
6,17,18,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
Proses pengembangan instrumen penelitian terdiri dari dua bagian yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas yang digunakan untuk menguji tiap item pernyataan
yang terdapat pada angket yang dibuat oleh peneliti. Apabila item pernyataan
sudah valid dan reliabel maka item pernyataan pada angket tersebut sudah bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Selanjutnya data tersebut akan
dideskripsikan. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan penelitian.
3.6.1 Uji Validitas
Sugiyono (2011: 203) menyatakan bahwa validitas berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data secara valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Endrayanto (2012:
177) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan
butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan untuk mengidentifikasi suatu variabel.
Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji
validitasnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah
standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kecocokan suatu instrumen.
3.7 Validitas Isi
Validitas isi mengacu pada ketepatan pengukuran didasarkan pada isi
(content) instrument untuk memastikan bahwa item skala yang digunakan sudah
memenuhi keseluruhan isi konsep atau kesesuaian item. Validasi isi bagi sebuah
instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi
materi pelajaran yang dievaluasi (Arikunto, 2006:65). Validitas isi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
fungsi seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep yang telah digambarkan
(Sekaran, 2006). Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran sebelum
digunakan dalam pelaksanaan penelitian kepada ahli yang meliputi dosen dan
guru SD. Perangkat pembelajaran yang divalidasi meliputi: RPP, materi ajar,
penilaian. Masidjo (2010:53) menyatakan acuan patokan berorientasi pada suatu
patokan keberhasilan yang sifatnya pasti. Berikut adalah label acuan penilaian:
Tabel 3.3 Pedoman Acuan Penilaian
Rata-rata Keterangan
3-5 Tidak Revisi
<3 Revisi
Peneliti melakukan perangkat pembelajaran kepada dosen PGSD dan guru
SD Negeri Kentungan. Hasil perhitungan validasi perangkai peneliti jabarkan
pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Hasil Uji validitas Perangkat Pembelajaran RPP
Berdasarkan hasil perhitungan validasi instrumen dan perangkat
pembelajaran diketahui bahwa rata-rata RPP adalah 4,68 dan soal evaluasi dalam
RPP yaitu 3,75 dengan kriteria tidak revisi.
Selain memberikan penilaian atau uji validitas isi terhadap Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru kelas juga melakukan uji validitas
terhadap soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus II yang akan digunakan
peneliti dalam penelitian. Instrumen yang di validasi oleh ahli juga memiliki
No
.
Perangkat
Pembelajaran
Validator Rata-
rata
Soal
1. RPP Dosen 4,70 3,5
2. RPP Guru Kelas IV 4,66 4
Rata-rata 4,68 3,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kriteria instrumen. Berikut tabel kriteria penilaian instrumen soal evaluasi siklus I
dan soal evaluasi siklus II.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal Evaluasi
Rata-rata Keterangan
4-5 Tidak Revisi
< 4 Revisi
Subyek yang dipakai untuk uji validitas soal evaluasi siklus I dan II
berjumlah 30 orang. Soal evaluasi siklus I dan siklus II yang diujika
n masing-masing berjumlah 25 soal.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Validator Evaluasi 1
Kesesuaian dengan
Indikator
Kesesuaian dengan
Materi
Dosen 102 102
Guru Kelas IV 125 125
Rata-rata 4,54 4,54
Berdasarkan tabel validitas soal evaluasi siklus I di atas dapat dilihat
bahwa kesesuaian dengan indikator dengan nilai rata-rata 4,54 dan kesesuaian
dengan materi dengan nilai rata-rata 4,54 yang artinya tidak revisi.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Validator Evaluasi 1
Kesesuaian dengan Indikator Kesesuaian
dengan Materi
Dosen 101 101
Guru Kelas IV 125 125
Rata-rata 4,52 4,52
Berdasarkan tabel validasi soal evaluasi siklus II di atas dapat dilihat bahwa
kesesuaian dengan indikator dengan nilai rata-rata 4,52 dan kesesuaian dengan
materi dengan nilai rata-rata 4,52 yang artinya tidak revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Validitas Konstruk
Validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan
perkembangan konsep mengenai terkait yang diukur (Azwar, 2009:45). Validitas
konstruk menunjuk kondisi instrumen yang disusun berdasarkan konstrak,aspek
kejiwaan yang seharusnya dievaluasi dan butir-butir soal tersebut dapat mengukur
setiap aspek berpikir (Arikunto, 2006:65). Uji validitas konstruk dalam penelitian
ini dilakukan dengan soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus II terhadap
guru kelas IV. Validitas yang dinilai oleh guru mengenai kesesuaian soal dengan
indikator, kesesuaian soal dengan materi pembelajaran materi bagian-bagian
tubuh hewan. Setelah dilakukan validitas terhadap guru, selanjutnya soal diujikan
terhadap siswa kelas IV yang berjumlah 25 soal.
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso, 2017). Pengujian
validitas dilakukan dengan metode Pearson Product Moment digunakan untuk
menguji unidimensional, validitas dan reliabilitas model pengukuran konstruk
yang tidak dapat diukur langsung (Vinci, 2010). Masing-masing pengujian
validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka rxy pada
item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor
total. Perhitungan validitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program komputer SPSS for Windows. Jika nilai r-hitung (rxy) > r-tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel
penelitian adalah valid. Selanjutnya soal yang telah diujikan dihitung
menggunakan SPSS for Windows sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Indikator rxy r-tabel Keterangan
ev1.1 0,382 0,361 Valid
ev1.2 -0,188 0,361 Tidak Valid
ev1.3 0,221 0,361 Tidak Valid
ev1.4 0,527 0,361 Valid
ev1.5 0,586 0,361 Valid
ev1.6 0,283 0,361 Tidak Valid
ev1.7 0,181 0,361 Tidak Valid
ev1.8 0,459 0,361 Valid
ev1.9 0,546 0,361 Valid
ev1.10 0,254 0,361 Tidak Valid
ev1.11 0,326 0,361 Tidak Valid
ev1.12 0,493 0,361 Valid
ev1.13 0,398 0,361 Valid
ev1.14 0,126 0,361 Tidak Valid
ev1.15 -0,116 0,361 Tidak Valid
ev1.16 0,559 0,361 Valid
ev1.17 0,263 0,361 Tidak Valid
ev1.18 0,402 0,361 Valid
ev1.19 0,238 0,361 Tidak Valid
ev1.20 0,389 0,361 Valid
ev1.21 0,527 0,361 Valid
ev1.22 0,387 0,361 Valid
ev1.23 0,574 0,361 Valid
ev1.24 0,412 0,361 Valid
ev1.25 0,471 0,361 Valid
Dari Tabel 3.9 tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai rxy > 0,361,
sehingga pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada
Soal Evaluasi Siklus I adalah valid. Sedangkan item dengan nilai rxy < 0,361,
maka pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada
Soal Evaluasi Siklus I tersebut tidak valid. Selanjutnya uji validitas Soal Evaluasi
Siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Indikator rxy r-tabel Keterangan
ev2.1 0,474 0,361 Valid
ev2.2 0,280 0,361 Tidak Valid
ev2.3 0,280 0,361 Tidak Valid
ev2.4 0,471 0,361 Valid
ev2.5 0,693 0,361 Valid
ev2.6 0,233 0,361 Tidak Valid
ev2.7 0,504 0,361 Valid
ev2.8 0,327 0,361 Tidak Valid
ev2.9 0,627 0,361 Valid
ev2.10 0,235 0,361 Tidak Valid
ev2.11 0,303 0,361 Tidak Valid
ev2.12 0,504 0,361 Valid
ev2.13 0,483 0,361 Valid
ev2.14 0,311 0,361 Tidak Valid
ev2.15 0,274 0,361 Tidak Valid
ev2.16 0,465 0,361 Valid
ev2.17 0,433 0,361 Valid
ev2.18 0,423 0,361 Valid
ev2.19 -0,169 0,361 Tidak Valid
ev2.20 0,492 0,361 Valid
ev2.21 0,519 0,361 Valid
ev2.22 0,296 0,361 Tidak Valid
ev2.23 0,450 0,361 Valid
ev2.24 0,399 0,361 Valid
ev2.25 0,242 0,361 Tidak Valid
Dari Tabel 3.9 tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai rxy > 0,361,
sehingga pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada
Soal Evaluasi Siklus II adalah valid. Sedangkan item dengan nilai rxy < 0,361,
maka pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada
Soal Evaluasi Siklus II tersebut tidak valid. Berikut ini tabel hasil evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.10 Hasil Uji Evaluasi Validitas
No. Indikator Siklus 1 Siklus 2 Soal Valid
Siklus 1
Soal Valid
Siklus 2
1
1
Menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
1,2,3,4,5,6,20,21,
22,23,24,25
1,2,3,4,5,6,
20,21,22,23,
24,25
1,4,5,20,21,
22,23,24,25
1,4,5,20,21,
23,24
2
2
Memahami
Kegunaan
bagian tubuh
7,8,9,10,11,12,13
14,15,16,17,18,19
7,8,9,10,11,
12,13,14,15,
16,17,18,19
7,8,9,12,13,
16,10.
7,,9,12,13,
16,17,18.
3.7.1 Uji Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas bila alat itu dalam mengukur suatu
gejala pada waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi
reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes dapat diteliti dan
dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Arifin, 2009:258).
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara sama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien alpha yang
termuat (dalam Masidjo, 2010 : 45). Kualifikasi realibilitas pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Hasil penghitungan reliabilitas soal pilihan ganda dan uraian pada siklus I
dan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.12 Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Evaluasi
Soal Tiap Siklus Koefisien Korelasi Kualifikasi
Soal Evaluasi Siklus I 0,810 Tinggi
Soal Evaluasi Siklus II 0,712 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan tabel 3.12 hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang
sudah dipaparkan di atas, dapat diketahui uji reliabilitas instrumen pada soal
evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus II. Pada soal evaluasi siklus I
menunjukkan hasil analisis 0,810 dan soal evaluasi siklus II menunjukkan hasil
analisis 0,712 yang menunjukkan reliabilitas tinggi. Maka dapat disimpulkan dari
soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus II sudah baik dan dapat digunakan
dalam penelitian.
4 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap yaitu: reduksi, paparan
data dan penyimpulan hasil analisis. Miles & Huberman (2007:47). Sedangkan
untuk menganalisis data kuantitatif dapat memanfaatkan tehnik-tehnik pengolahan
data kuantitatif yang seperti tabel, grafik atau diagram dan prosedur statistik
sederhana.
Rancangan analisis data meliputi:
1. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dari
identifikasi masalah serta studi pendahuluan;
2. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan
penelitian;
3. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada setiap
siklus tindakan pembelajaran;
4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus
pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya perbaikan
pembelajaran;
5. Kesimpulan dan rekomendasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan transkip nilai pada
setiap siklusnya atau hasil nilai siswa. Teknik analisis data dilakukan secara
kuantitatif dan kualitatif. Adapun data yang dianalisis secara kualititatif meliputi
observasi proses pelaksanaan pembelajaran. Analisis data secara kuantitatif
digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa meliputi tes hasil
belajar. Data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian ini
meliputi wawancara, observasi, dan tes hasil belajar kemudian dirangkum dan
dideskripsikan. Analisis data dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus
dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan dalam bentuk presentase (%), untuk
meliputi penggunaan media belajar gambar berseri dan keterampilan menulis
naratif. Sebelum melakukan analisis, penulis perlu mengolah seluruh data yang
diperoleh, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai siswa secara individu
2. Rata-rata nilai siswa kelas IV
3. Menghitung prosentasi ketuntasan hasil belajar siswa
Agar data yang diperoleh mudah untuk dilihat tingkat keberhasilannya,
maka semua hasil yang diperoleh dikonversikan kedalam beberapa kategori.
Berikut merupakan pedoman yang digunakan menurut (Madsijo, 2010:151) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.13 Konversi Nilai
Rentang Nilai Konversi Kategori
85 – 100 A Sangat Baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
40 – 54 D Kurang
< 40 E Sangat Kurang
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dapat dikatakan berhasil apabila hasil yang dicapai
siswa melebihi kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti. Berikut adalah tabel
indikator keberhasilan dalam penelitian ini:
Tabel 3.14. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar
Variabel Kondisi Awal Target Akhir
Siklus I
Target Akhir
Siklus II
Keterangan
Nilai rata-rata
hasil belajar
siswa
64,2 75 80 Jumlah nilai
seluruh siswa
dibagi jumlah
siswa
Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM 65
46,2% 75,0% 80,0% Jumlah siswa
yang tuntas
dibagi
seluruh siswa
dikali 100%
Berdasarkan tabel 3.14 di atas nilai rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar
64,2 dengan presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 46,2 %. Data kondisi awal
diperoleh dari hasil penilaian tengah semester kelas IV semester I tahun ajaran
2018/2019. Dalam penelitian pada siklus I dengan KKM 65 di targetkan nilai rata-rata
kelas 75 dengan persentase 75% atau minimal 19 siswa yang mencapai nilai KKM 65
dan pada siklus II target nilai rata-rata kelas yaitu 80 dengan persentase 80% atau
minimal 20 siswa yang mencapai nilai KKM 65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.10 Jadwal Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dilaksanakan pada semester I
tahun pelajaran 2018/2019 dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.15 Rincian Kegiatan Penelitian
No Uraian Kegiatan
Pelaksanaan/Bulan/Minggu ke-
Sept Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1
1 Penggalian data awal
2 Penentuan subjek penelitian
3 Pembuatan instrumen penelitian
4
4 Koordinasi dgn para pengamat
5
5 Pelaksanaan Tindakan & observasi I
6
6 Refleksi I dan Analisis Data
7
7 Perencanaan Ulang (Sklus II)
8
8 Pelaksanaan Tindakan & observasi II
9
9 Refleksi II dan Analisis Data
1
10 Penulisan Laporan
1
11 Desiminasi Hasil/Seminar
1
12 Finalisasi Penulisan Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Langkah-langkah Pelaksanaan
Sebelum melakukan penelitian, observasi dilakukan pada proses
pembelajaran dan melakukan wawancara pada guru kelas IV. Berdasarkan hasil
observasi mendapati bahwa siswa masih belum paham dengan pelajaran IPA
materi bagian-bagian tubuh hewan. Siswa terlihat bingung saat guru menjelaskan
materi. Pada saat guru bertanya kepada siswa siapa yang masih belum paham,
tidak ada siswa yang mengacungkan tangan untuk bertanya. Siswa terlihat tidak
percaya diri untuk bertanya sesuatu kepada guru dengan materi yang diajarkan.
Saat guru meminta beberapa siswa maju ke depan untuk menjawab soal, mereka
tidak percaya diri dan menolak untuk maju.
Hasil observasi ini diperkuat dengan wawancara yang dilakukan kepada
Bu Suprihatiningsih selaku guru kelas IV SD Negeri Kentungan. Beliau
menyatakan memang sudah dua tahun terakhir siswanya mengalami kesulitan
pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tubuh hewan sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa rendah. Kesulitan terjadi karena kurangnya
pemahaman siswa, begitu pula yang terjadi di tahun ini. Masih banyak juga siswa
yang tidak fokus dalam pembelajaran, ada juga siswa yang mengobrol dengan
teman sebangkunya. Nilai pelajaran yang didapat masih kurang memuaskan.
Beberapa anak juga mendapat nilai di bawah KKM. Peneliti meminta data awal
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kentungan tahun ajaran 2018/2019 kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bu Suprihatiningsih. Data tersebut diperlukan untuk melihat kondisi hasil belajar
awal siswa.
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Beajar Siswa Kelas IV
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 RT 60 √
2 AP 65 √
3 PR 70 √
4 DA 60 √
5 HO 65 √
6 IA 60 √
7 IY 65 √
8 JP 60 √
9 AK 60 √
10 LK 75 √
11 WL 70 √
12 CA 55 √
13 KR 60 √
14 RY 70 √
15 MA 70 √
16 MS 65 √
17 MM 85 √
18 MU 60 √
19 MT 60 √
20 MC 70 √
21 MF 60 √
22 MH 50 √
23 MR 65 √
24 MAR 50 √
25 MV 50 √
26 NA 90 √
Rata-rata/Jumlah 64,2 12 14
Persentase - 46,2% 53,8%
Berdasarkan data diatas peneliti mendapatkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada kondisi awal sebesar 64,2%. Siswa yang belum memenuhi KKM
sebanyak 14 siswa dengan persentase 53,8%, sedangkan siswa yang sudah yang
memenuhi KKM berjumlah 12 siswa dengan persentase 64,2%. Batas tuntas atau
KKM pada mata pelajaran IPA adalah 65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.1.2 Pelaksanaan Tiap Siklus
Pada sub bab ini peneliti membahas tentang pelaksanaan siklus I dan II
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Siklus
Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Alokasi setiap pertemuan selama 3 x 35
menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 26 September 2018 yang
dimulai pada pukul 08.10-09.55 WIB. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari Kamis 27 September 2018 dimulai pukul 08.10-09.55 WIB.
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
berisi latihan untuk dikerjakan secara individu oleh siswa setelah mengikuti
penjelasan yang disampaikan, dan media pembelajaran berbasis metode
Montessori dipakai dalam penelitian.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak dua kali dengan menerapkan
model pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan. Pelaksanaan penelitian
siklus I diuraikan sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Peneliti bertindak sebagai guru IPA yang mengajar materi bagian-
bagian tubuh hewan. Di kegiatan awal pembelajaran, guru mengajak siswa
untuk berdoa. Setelah itu guru mengajak siswa berkenalan sambil
mengabsen siswa satu persatu. Setelah itu guru menyampaikan tujuan
belajar hari ini. Guru menjelaskan konsep pembelajaran menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA. Materi bagian-
bagian tubuh hewan. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
Kegiatan ini dimulai dengan siswa mengamati lompat katak yang
ditunjukkan guru melalui video, kemudian guru menjelaskan variasi gerak
dasar dalam permainan lompat katak dan siswa dibagi menjadi 4
kelompok. Setelah itu siswa diminta berbaris sesuai dengan kelompoknya
dan memperhatikan guru memberi contoh cara melakukan permainan
lompat katak. Siswa yang berada di baris belakang melemparkan bola ke
dalam kardus dan siswa bagian depan melompati kadus dengan gaya katak
menuju kardus untuk mengambil bola. Setelah semua siswa sudah
mempraktikannya, siswa diminta untuk kembali ke dalam kelas.
Kemudian guru mengenalkan bagian-bagian tubuh katak menggunakan
replika katak dan menjelaskan bagian bagian tubuh katak serta
kegunaannya. Setelah itu siswa bersama-sama mengamati bagian-bagian
tubuh katak menggunakan replika katak dan guru mengawasi siswa dalam
penggunaan media. Kemudian siswa diminta untuk menuliskan hasil
laporan bagian tubuh katak dan kegunaannya dilembar kerja yang sudah
disediakan oleh guru. Siswa memaparkan hasil pekerjaan didepan kelas.
Pada bagian penutup guru memberikan kesimpulan tentang
pembelajaran hari ini. Setelah itu guru memberikan refleksi dengan
bertanya tentang perasaan siswa belajar hari ini. Di akhir pembelajaran
guru membagikan sebuah wafer kepada masing-masing siswa sebagai
apresiasi. Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2) Pertemuan 2
Peneliti bertindak sebagai guru IPA yang mengajar materi bagian-
bagian tubuh hewan. Di kegiatan awal pembelajaran, guru mengajak siswa
untuk berdoa. Kemudian guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan belajar hari ini yaitu tentang
konsep pembelajaran materi bagian-bagian tubuh hewan menggunakan
media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA.
Memasuki kegiatan ini, guru memulai menerapkan model
pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan.
Kemudian guru mengenalkan bagian-bagian tubuh katak dan
menyampaikan apa saja fungsi dari bagian-bagian tubuh katak dengan
media replika bagian tubuh katak, kartu bagian tubuh katak serta puzzle
bagian tubuh katak agar siswa dapat lebih mengetahui bagian dan fungsi
tubuh katak yang sudah dijelaskan oleh guru. Siswa diperbolehkan untuk
dapat meraba bagian-bagian tubuh katak dan diberi kesempatan untuk
mencoba memasang puzzle dan menjodohkan kartu bagian tubuh katak.
Sementara itu guru mengawasi dan mendampingi siswa saat menggunakan
media. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi yang
telah disediakan oleh guru dengan mengerjakan secara individu.
Pada bagian penutup guru dan siswa membuat ringkasan dan
kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini. Akhir pembelajaran siswa
menuliskan perasaan dan kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran,
lalu ditutup dengan do’a dan guru memberikan apresiasi kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Observasi
Guru menyampaikan pendapat tentang penerapan saat menggunakan
media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian
tubuh hewan yang diterapkan. Menurut wali kelas IV, sejauh ini sudah cukup
berhasil namun masih ada siswa yang diam saja saat diminta bekerja dalam
kelompok. Siswa juga masih ada yang ramai dan bercanda dengan temannya.
Penyampaian materi terihat kurang tegas dalam mengendalikan kondisi siswa
yang membuat keramaian.
Wali kelas juga menyampaikan keberhasilan yang sudah dicapai guru.
Guru sudah terlihat santai dan percaya diri saat mengajar siswa, media
pembelajaran berbasis metode Montessori juga menarik dengan bahan
menyerupai bentuk aslinya dengan dan sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga pembelajaran terlihat tidak monoton dan beberapa siswa
sudah terlihat aktif dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Pelaksanaan penelitian siklus I baik pertemuan 1 maupun pertemuan 2
masih terdapat kekurangan. Berdasarkan pendapat yang disampaikan wali
kelas dan berdasarkan hasil observasi, penerapan pembelajaran menggunakan
media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian
tubuh hewan, masih ada 8 siswa yang hanya diam saja saat pembelajaran.
Disamping itu ada juga beberapa siswa yang, ramai bercanda dengan
temannya. Terlihat juga masih kurang tegas dalam mengendalikan kondisi
siswa yang membuat keramaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Menyikapi kekurangan yang ada, untuk memperbaiki diri agar mampu
melakukan pengajaran yang lebih baik lagi di siklus II. Untuk pertemuan II
guru menyikapi kelas yang masih ramai dengan memberikan sistem point.
Hasil pengumpulan data yang diperoleh pada sistem I terdiri dari nilai
rata-rata hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA materi bagian-bagian tubuh
hewan. Nilai rata-rata hasil belajar siklus I adalah 70,44 dengan 18 siswa
yang mencapai KKM. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar dari kondisi awal. Hasil ini belum memenuhi target, dengan
ditargetkan 75% siswa yang mencapai KKM. Sehingga peneliti melanjutkan
penelitian siklus II untuk memperbaiki masalah dan kendala yang dihadapi
agar mencapai target yang ditentukan.
2. Pelaksanaan Siklus II
Siklus I terdiri dan dua kali pertemuan. Alokasi setiap pertemuan selama 3 x 35
menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 3 Oktober 2018 yang
dimulai pada pukul 08.10-09.55 WIB. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari Kamis 4 Oktober 2018 dimulai pukul 08.10-09.55 WIB.
a. Perencanaan
Pertama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, soal
evaluasi siklus II, dan media pembelajaran berbasis metode Montessori dipakai
dalam penelitian.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak dua kali dengan menerapkan
model pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan. Pelaksanaan penelitian siklus
II diuraikan sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Peneliti bertindak sebagai guru IPA yang mengajar materi bagian-bagian
tubuh hewan. Di kegiatan awal pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa.
Kemudian guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. Untuk membangkitkan
semangat dan konsentrasi siswa, guru menayangkan video gerak dan lagu (lompat
katak) kemudian siswa memeragakan sesuai dengan gerakan dalam video yang
ditampilkan kemudian dilanjutkan dengan tepuk beat bersama-sama. Kegiatan
selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan belajar hari ini.
Kegiatan Inti dimulai dengan siswa memeragakan lompat katak yang
sudah diperagakan dalam pertemuan sebelumnya. Lalu guru menunjukkan replika
katak kepada siswa agar siswa dapat mengamati kembali dan mengingat kembali
bagian-bagian tubuh katak yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Kemudian guru dan siswa duduk melingkar dengan posisi duduk senyaman
mungkin. Guru mulai membongkar puzzle bagian tubuh katak dan mencontohkan
cara menyusunnya kembali. Saat menyusun kembali potongan puzzle, guru
mengeja dengan jelas bagian-bagian tubuh katak dan menerapkannya di papan
puzzle. Kemudian siswa diperkenankan untuk dapat mengamati, meraba dan
mencoba menyusun puzzle bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh
katak menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori replika yang
sudah disiapkan secara bergantian dan bersama-sama. Sementara guru mengawasi
dan mendampingi siswa saat menggunakan media. Setelah semua siswa puas
mengamati, siswa diminta untuk mendengarkan kembali penjelasan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menyusun kartu bagian-bagian tubuh katak dengan cara menyusun atau
menjodohkan (kartu gambar, kartu nama, dan kartu kegunaan) bagian-bagian
tubuh katak. Setelah guru selesai menjelaskan, siswa diberi kesempatn untuk
mencoba menyusun kartu materi yang sudah disediakan. Siswa mencocokkan
komponen kartu materi yang telah disusun dengan kartu pengendali kesalahan.
Kegiatan ini dilakukan secara bersama dan bergantian dengan memilih beberapa
siswa menjadi wakil dalam percobaan tersebut. Setelah semua siswa
melaksanakan sesuai dengan instruksi guru, guru membagikan sebuah lembar
kerja untuk siswa. Siswa diminta membuat gambar katak dan menuliskan bagian
tubuh katak serta fungsinya dengan catatan gambar boleh diwarnai sesuai dengan
kreasi mereka. Kemudian siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan
kelas.
Pada bagian penutup guru dan siswa membuatringkasan atau kesimpulan
mengenai pembelajaran hari ini. Di akhir pembelajaran siswa menuliskan
perasaan dan kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran, lalu ditutup dengan
do’a dan guru memberikan apresiasi kepada siswa.
2) Pertemuan 2
Peneliti bertindak sebagai guru IPA yang mengajar materi bagian-bagian
tubuh hewan. Di kegiatan awal pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa.
Kemudian guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. Untuk membangkitkan
semangat dan konsentrasi siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Baby
Shark” sebelum kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan menayangkan
video pembelajaran materi bagian-bagian tubuh katak serta kegunaannya.
Kegiatan inti dimulai dengan siswa memeragakan lompat katak yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
diperagakan dalam pertemuan sebelumnya. Guru menunjukkan kembali replika
katak dan bertanya jawab bagian-bagian tubuh katak menggunakan replika
tersebut. Kemudian meminta siswa untuk membongkar susunan puzzle bagian
tubuh katak dan meminta siswa untuk menyusunnya kembali. Siswa dibebaskan
untuk menggunakan media replika tubuh katak, puzzle katak dan kartu katak.
Sedangkan guru hanya bertugas untuk mengawasi dan menjelaskan ketika siswa
menanyakan hal yang belum dipahami. Setelah siswa sudah cukup puas
menggunakan media yang disediakan oleh guru, siswa diminta untuk duduk
melingkar dan guru menunjuk 3 siswa memeragakan penggunaan media
pembelajaran berbasis metode Montessori. Kemudian satu persatu Siswa
menunjukkan bagian-bagian tubuh katak serta kegunaannya sesuai dengan media
yang di dapat masing-masing siswa. Guru mengawasi dan membimbing siswa
dalam praktik tersebut. Sementara siswa yang lain dengan seksama
memperhatikan teman yang memeragakan. Setelah selesai memeragakan, siswa
duduk dibangku masing-masing untuk mengerjakan soal evaluasi yang sudah
disediakan oleh guru secara individu.
Pada bagian penutup guru dan siswa membuat ringkasan atau kesimpulan
mengenai pembelajaran hari ini. Di akhir pembelajaran siswa menuliskan
perasaan dan kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran, lalu ditutup dengan
do’a dan guru memberikan apresiasi kepada siswa.
c. Observasi
Setelah pembelajaran selesai. Pendapat yang diberikan mencangkup
manajemen kelas dan penerapan model pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
hewan. Bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan baik pada
penelilian siklus II.
d. Refleksi
Kendala yang di hadapi pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan
kedua sudah diperbaiki dan melakukan manajemen kelas dengan baik. Oleh sebab
itu dapat disimpulkan telah berhasil dalam melaksanakan penelitian pada siklus II.
Hasil dari siklus II nilai rata-rata hasil belajar adalah 80,7 dengan siswa yang
mencapai KKM 88%. Data tersebut menunjukkan bahwa data ini telah melampaui
target yang ditetapkan yaitu rata-rata nilai 80 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM 80%. Dengan demikian, penelitian ini dihentikan.
4.2 Hasil Penelitian
Dalam sub bab ini membahas tentang hasil penelitian pada siklus I dan
siklus II. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II mengenai hasil belajar siswa
yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama KKM Nilai
Evaluasi 1
Keterangan
1 MF 65 66 Tuntas
2 AR 65 60 Tidak Tuntas
3 DT 65 66 Tuntas
4 FS 65 100 Tuntas
5 AS 65 80 Tuntas
6 LT 65 60 Tidak Tuntas
7 DF 65 46 Tidak Tuntas
8 SA 65 73 Tuntas
9 AT 65 40 Tidak Tuntas
10 AN 65 80 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai evaluasi 1 adalah
70,44. Diketahui juga persentase siswa yang tuntas dengan KKM 65 sebanyak 18
siswa (72,0%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (28,0%). Pada
siklus I ini dintargetkan nilai rata-rata hasil belajar 75 dan persentase jumlah siswa
mencapai KKM sebanyak 75,0%.
2. Siklus II
a. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama KKM Nilai
Evaluasi 1
Keterangan
1 MF 65 78 Tuntas
2 AR 65 71 Tuntas
3 DT 65 71 Tuntas
4 FS 65 100 Tuntas
5 AS 65 85 Tuntas
6 LT 65 64 Tidak Tuntas
7 DF 65 57 Tidak Tuntas
8 SA 65 100 Tuntas
11 AA 65 80 Tuntas
12 AY 65 73 Tuntas
13 NK 65 73 Tuntas
14 EV 65 80 Tuntas
15 RS 65 93 Tuntas
16 AD 65 93 Tuntas
17 RA 65 60 Tidak Tuntas
18 AG 65 60 Tidak Tuntas
19 CR 65 66 Tuntas
20 FD 65 80 Tuntas
21 DM 65 70 Tuntas
22 BF 65 73 Tuntas
23 ZA 65 73 Tuntas
24 AF 65 60 Tidak Tuntas
25 FX 65 66 Tuntas
Rata-rata/Jumlah - 70,44 -
Persentase Tuntas - 72,0 -
Persentase Tidak
Tuntas
- 28,0 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
9 AT 65 64 Tidak Tuntas
10 AN 65 85 Tuntas
11 AA 65 85 Tuntas
12 AY 65 78 Tuntas
13 NK 65 78 Tuntas
14 EV 65 92 Tuntas
15 RS 65 100 Tuntas
16 AD 65 100 Tuntas
17 RA 65 71 Tuntas
18 AG 65 71 Tuntas
19 CR 65 78 Tuntas
20 FD 65 85 Tuntas
21 DM 65 78 Tuntas
22 BF 65 78 Tuntas
23 ZA 65 85 Tuntas
24 AF 65 78 Tuntas
25 FX 65 85 Tuntas
Rata-rata/Jumlah - 80,7 -
Persentase Tuntas - 88,0 -
Persentase Tidak Tuntas - 12,0 -
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai evaluasi 2 adalah
80,7. Diketahui juga persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 22 siswa
(88,0%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (12,0%). Pada siklus II ini
peneliti mentargetkan nilai rata-rata hasil belajar 80 dan persentase jumlah siswa
mencapai KKM sebanyak 80,0%, dan dinyatakan berhasil karena berdasarkan
data yang di peroleh nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus II meningkat.
Peningkaaan hasil belajar siswa pada penelitian ini diukur dengan data
yang di dapat pada kondisi awal, hasil nilai evaluasi 1 pada akhir siklus I dan nilai
evaluasi 2 pada akhir siklus II. Perbandingan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Variabel Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Nilai rata-rata hasil
belajar siswa
64,2 75 70,44 80 80,7
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
46,2% 75,0% 72,0% 80,0% 88,0%
Dari data di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
tiap tahapnya. Dalam kondisi awal sebelum peneliti melaksanakan penelitian,
rata-rata hasil belajar siwa kelas IV adalah sebesar 64,2% dan siswa yang
mencapai KKM sebesar 46,2%.
Nlai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 70,44 dengan siswa
yang mencapai KKM sebanyak 72,0% atau 18 siswa yang memenuhi KKM.
Dalam hal ini target yang ditetapkan siklus I telah tercapai. Target nilai rata-rata
pada siklus I adalah 75 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
sebanyak 75%.
Data yang diperoleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan penerapkan
model pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II
adalah 80,7 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 88,0% atau 22 siswa
yang memenuhi KKM. Data tersebut menunjukkan data ini telah melampaui
target yang telah ditetapkan yaitu rata-rata nilai sebesar 80 dengan persentase
siswa yang mencapai KKM 80,0%. Dengan demikian, peneliti tidak melanjutkan
ke siklus selanjutnya. Grafik capaian peningkatan hasil belajar siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
persentase ketuntasan KKM dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat
di bawah ini:
64,270,44
80,7
0
20
40
60
80
100
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Frek
uen
si n
ilai
Nilai
Hasil Belajar
Rata-rata nilai
Gambar 4.1. Grafik Capaian Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan gambar 4.1 grafik capaian hasil belajar siswa di atas nilai
rata-rata siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum dilakukan
penelitian yaitu 64,2 kemudian meningkat pada siklus I menjadi 70,44 dan pada
siklus II meningkat menjadi 80,7. Kemudian di bawah ini akan digambarkan
persentase peningkatan siswa tuntas KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan KKM
Berdasarkan gambar 4.2 grafik persentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan. Pada kondisi awal diperoleh data sebesar 46,20% atau 12 siswa yang
mencapai KKM meningkat pada siklus I menjadi 72,00% atau 18 siswa yang
mencapai KKM dan meningkat lagi 88,00% atau 22 siswa yang mencapai KKM
pada siklus II. Peningkatan persentase ketuntasan KKM menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Upaya Meningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam berbasis Metode Montesori materi Bagian-
bagian Tubuh Hewan pada Siswa SD kelas IV.
Peneliti telah melakukan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri
Kentungan. Dalam pelaksanaannya peneliti melaksanakan sebanyak 2 siklus dan
masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan. Tujuan dari penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan Model pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi
bagian-bagian tubuh hewan. Pembahasan mengenai objek penelitian berupa hasil
belajar siswa diuraikan sebagai berikut:
Penerapakan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran
berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kentungan. Adapun
langkah-langkah model pembelajaran menggunakan Media pembelajaran berbasis
metode Montessori IPA yang disimpulkan oleh peneliti yaitu meliputi: a)
pengajaran materi, b) siswa mencoba, c) tes secara mandiri, dan d) feed-back.
Langkah pertama guru meinta siswa untuk duduk melingkar secara rapi.
Guru membacakan materi bagian-bagian tubuh katak dan siswa duduk tenang
serta mendengarkan materi yang dibacakan. Setelah itu, guru melakukan tanya
jawab materi bagian-bagian tubuh katak untuk mengulang materi yang sudah
dibacakan, sesuai dengan prinsip menjelaskan menurut (Kamulyan, 2014: 49).
Kemudian guru menjelaskan materi dengan menggunakan media untuk
mempermudah siswa menangkap materi. Media yang digunakan terdapat tiga
macam (Replika bagian tubuh luar dan bagian tubuh dalam hewan katak, Puzzle
bagian tubuh hewan katak, dan kartu bagian tubuh hewan katak). Guru
menerangkan bagian tubuh katak dengan menunjukkan satu per satu bagian luar
dan bagian dalam tubuh katak serta kegunaanya secara seksama. Setelah itu guru
mendemonstrasikan bagaimana cara menggunakan puzzle bagian tubuh katak dari
melepas hingga menyusun kembali puzzle dan memberikan instruksi cara
menyusun kartu nama bagian tubuh katak dan kegunaannya. Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menjelaskan sangat penting untuk menunjang keberhasilannya didalam
penyelesaian tugas atau materi (Rusyadi dalam Yanto : 2005)
Langkah kedua, siswa mencoba menggunakan media pembelajaran
berbasis metode Montessori secara mandiri. Guru menunjuk 2-3 siswa untuk
mencoba memeragakan penggunaan media pembelajaran berbasis metode
Montessori di depan siswa yang lain. Pertama yaitu, bertanya jawab menggunakan
replika bagian luar dan bagian dalam tubuh katak dengan kegunaanya. Kedua,
siswa memeragakan penyusunan puzzle dengan cara mengamati, meraba,
mengingat bagian-bagian tubuh katak yang akan disusun. Sehingga siswa tidak
lagi berfikir secara abstrak karena sudah mencoba mengamati bagian tubuh katak
secara lengkap. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan operasional konkret
menurut teori perkembangan kognitif anak Jean Piaget (Suryabdari, 2014:23).
Langkah ketiga adalah siswa mengerjakan soal secara mandiri. Siswa
diminta kembali di tempat duduk masing-masing kemudian bersiap untuk
mengerjakan soal yang sudah disiapkan guru dengan tidak membuka catatan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
yang sudah dipelajari (Zainal, 2010 : 6)
Langkah keempat adalah memberika feed-back (umpan balik). Hal ini
dilakukan dengan makhsud sebagai evaluasi sederhana dan menciptakan situasi
yang baru serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa (Djamarah, 2013:142).
Cara yang dilakukan yaitu memberikan stker bintang kepada siswa yang
mendapat nilai 100 serta memberikan dukungan kepada siswa secara mental untuk
terus giat dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori ini bisa
membantu materi menjadi nyata atau konkret sehingga akan mudah dipahami oleh
siswa, hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang
dikemukakan oleh (Arsyad, 2014: 13) bahwa hasil belajar seseorang diperoleh
dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan ada di lingkungan kehidupan
kemudian melalui benda tiruan, sampai lambang verbal.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori ini terdiri dari enam
komponen yaitu replika katak, puzzle dua lapis terdiri dari bagian luar tubuh katak
dan bagian dalam tubuh katak, kartu (kartu materi) yang terdiri dari kartu gambar
bagian, nama bagian, kegunaan bagian dan kartu pengendali kesalahan serta kotak
penyimpanan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengenalkan bagian luar
tubuh katak dan bagian dalam tubuh katak menggunakan replika katak. Siswa
diminta untuk mengamati setiap bagian-bagian tubuh katak dan secara bersamaan
guru juga menjelaskan nama-nama bagian tubuh katak serta kegunaannya dengan
cara bertanya jawab. Kemudian siswa diminta untuk duduk melingkar diatas tikar
yang sudah disediakan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati
bagian luar tubuh hewan katak dan bagian dalam tubuh hewan katak
menggunakan puzzle. Salah satu siswa diminta untuk membuka dan
memasangkan kembali bagian-bagian tubuh katak secara baik dan benar.
Tentunya siswa akan lebih mudah mengerti, mengingat dan memahami bagian
tubuh hewan katak dan kegunaannya karena setiap media bagian-bagian tubuh
katak memiliki ciri media pembelajaran berbasis Montessori yaitu pemberian
warna yang menarik, bentuk, auto-correction, dan auto-education. Selanjutnya
guru menggunakan kartu (kartu materi) bagian-bagian tubuh katak untuk menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pemahaman dan mengingat bagian-bagian tubuh katak dengan cara menyusun
kartu gambar bagian, nama bagian, dan kegunaan bagian. Kemudian siswa
mencocokkan menggunakan kartu pengendali kesalahan untuk mengetahui benar
atau salah dalam menyusun kartu. Setelah itu siswa diperbolehkan dalam
menggunakan media yang tersedia secara bergantian. Kegiatan yang dilakukan
selanjutnya adalah mengerjakan soal tes evaluasi secara mandiri, bagi siswa yang
mendapat nilai 100 akan mendapatkan sebuah reward yaitu stiker bintang.
4.3.2 Peningkatan Hasil Belajar
Peningkaaan hasil belajar siswa pada penelitian ini diukur dengan data yang
di dapat pada kondisi awal, hasil nilai evaluasi 1 pada akhir siklus I dan nilai
evaluasi 2 pada akhir siklus II. Dalam kondisi awal sebelum peneliti
melaksanakan penelitian, rata-rata hasil belajar siwa kelas IV adalah sebesar
64,2% dan siswa yang mencapai KKM sebesar 46,2%. Pada akhir pelaksanaan
siklus I dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Nlai rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus I adalah 70,44 dengan siswa yang mencapai KKM anyak
72,0%. Data yang peneliti peroleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan
menerapkan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis
metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II
adalah 80,7 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 88,0%.
Dapat disimpulkan pada penelitian ini telah membuktikan bahwa hipotesis
tentang penerapan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian
tubuh hewan siswa kelas IV SD Negeri Kentungan. Peningkatan hasil belajar
karena media pembelajaran yang digunakan sangat mendukung terjadinya
peningkatan menggunakan media pembelajaran IPA (replika, puzzle, dan kartu)
berbasis metode Montessori materi bagian tubuh hewan yang memuat ciri
menarik, bergradasi, auto-correction, auto education, dan Kontekstual.
Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan memiliki ciri yang menarik. Media
pembelajaran berbasis metode Montessori dirancang sangat menarik bagi siswa
agar dapat menarik minat siswa dalam belajar. Media dibuat menarik dari segi
warna, bentuk, dan sebagainya. Jika dilihat dari warnanya, media yang menarik
dapat mengaktifkan sensorial anak pada saat menyentuh, meraba media
menggunakan indera perabanya, serta melihat menggunakan indera
pengelihatannya. Ciri menarik pada replika katak yaitu menggunakan bermacam-
macam warna membuat siswa tertarik untuk mengamati dan memiliki rasa ingin
tahu mengenai setiap bagian dari warna tersebut, selain itu replika ini menarik
dari bentuk yang bervariasi masing-masing bagian memiliki bentuk yang berbeda.
Selain itu bagian yang menarik lainnya adalah puzzle, memiliki warna yang terang
mencolok dan memiliki variasi bentuk puzzle, hal ini membuat siswa memiliki
rasa ingin tahu dan menarik untuk dipelajari. Selanjutnya ciri menarik terlihat
pada kartu materi dengan pemberian warna yang bervariasi di setiap tepi kartu.
Hal ini berdampak baik untuk anak sehingga memiliki ketertarikan untuk belajar.
Hal ini sama seperti yang dikemukakan (Montessori, 2002:170) bahwa objek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
disajikan terhadap anak akan dilakukan secara terus menerus dan aktif untuk
menarik perhatiannya.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori menjadi sarana media
untuk berekspresi, membantu mengenal perbedaan warna, mengenal detail media
dan meningkatkan konsentrasi pada anak. Hal ini dapat merangsang ketertarikan
siswa sehingga siswa dapat lebih paham dengan bagian-bagian tubuh katak
misalnya dengan mengingat warna dan bentuk setiap bagian tubuh katak. Seperti
ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu bergradasi. Media
Montessori mempunyai gradasi rangsangan warna dan bentuk. Hal ini bisa dilihat
pada replika katak dengan pemberian tingkatan warna hijau dan bentuk pada
masing-masing bagian tubuh katak. Ciri ini juga terdapat pada puzzle yang
memiliki tingkatan warna pada bagian-bagian tubuh katak. Ciri selanjutnya
terdapat pada kartu materi yang dilihat pada tingkatan warna disetiap kartu.
Seperti yang dikemukakan oleh (Montessori, 2002:170) penyajian bahan yang
memuat rangsangan bergradasi ini akan memperlihatkan lebih jelas mengenai
pendidikan, anak akan memperhatikan atau mengamati hubungan antara ukuran
dan objek.
Media pembelajaran berbasis metode Montessori mempunyai pengendali
kesalahan pada setiap media itu sendiri. Media akan mengontrol setiap
kesalahannya dan anak akan mengoreksinya sendiri serta melakukan percobaan
berulang sehingga menjadi tepat. Hal ini menjadi kelebihan media pembelajaran
berbasis metode Montessori yang dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa.
Ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori auto-correction ini bisa
dilihat dari puzzle bagian tubuh katak, dilihat dari masing-masing bentuk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda sehingga ketika anak salah dalam
meletakkan puzzle maka tidak akan sesuai dengan ruang yang telah tersedia.
Selanjutnya pada kartu materi bagian tubuh hewan katak bisa dilihat melalui
pemberian warna yang berbeda disetiap tepi kartu sehingga pada masing-masing
kartu dapat diketahui termasuk kartu nama bagian tubuh, kartu gambar bagian
tubuh, kartu kegunaan atau kartu pengendali kesalahan. Kartu pengendali
kesalahan ini membantu siswa dalam mengetahui letak kesalahan pada
penggunaan media pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar anak dapat
mengetahui secara mandiri benar atau salah aktivitas yang dilakukannya tanpa ada
orang lain yang mengoreksi. Oleh karena itu, anak dapat mengetahui benar/ salah
(Montessori, 2002:171).
Media pembelajaran berbasis metode Montessori dirancang untuk
menumbuhkan kemandirian anak serta pengembangan kemampuan secara mandiri
tanpa ada campur tangan dari orang dewasa seperti ciri Auto-education.
Kemandirian siswa dapat terlihat ketika siswa mencobanya sendiri, hal ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat mencobanya tanpa ditunggui oleh
guru. Ciri auto-education bisa dilihat pada replika bagian tubuh katak, puzzle,
bagian-bagian tubuh katak dan kartu bagian-bagian tubuh katak. Ciri pada replika
katak siswa dapat belajar sendiri dengan meraba bagian dalam dan bagian luar
tubuh katak, selanjutnya puzzle siswa dapat menggunakan bagian-bagian puzzle
dan meletakkannya di tempat yang sesuai dengan ukuran dan bentuknya.
Selanjutnya pada kartu bagian tubuh katak dapat dipelajari secara mandiri yaitu
siswa dapat menyusun kartu sendiri dan bisa mencocokkan atau mengetahui
ketepatan dengan menggunakan kartu pengendali kesalahan. Hal ini seperti yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dikemukakan oleh (Montessori, 2002:72) guru tidak ikut campur dalam kegiatan
anak dan pengetahuan anak di dapatkan dari latihan.
Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori dengan Ciri
kontekstual dapat menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas. Karena dibuat
menyerupai bentuk aslinya, sehingga dapat memudahkan siswa dalam
mempelajari setiap bagian-bagian tubuh katak. Bahan yang digunakan untuk
pembuatan media berasal dari lingkungan sekitar yang terdiri dari replika katak,
puzzle bagian-bagian tubuh katak, dan kartu materi bagian-bagian tubuh katak
serta kotak penyimpanan media yang terbuat dari kayu dan kertas. Melalui ciri
tersebut membuat siswa lebih aktif, belajar secara langsung dan lebih mandiri.
Sehingga siswa lebih mudah dalam memahaami materi yang diberikan. Hal ini
seperti yang dikemukakan oleh (Liliard, 2005:32) bahwa pembelajaran
disesuaikan dengan konteks yaitu dengan menggunakan benda yang ada di
lingkungan siswa.
Carind & Sund (dalam Susanto, 2013:7) mengatakan bahwa hasil belajar
aspek kognitif yaitu kemampuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan
sesuatu; ini berarti bahwa seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah
memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali
apa yang telah ia terima, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Mengacu pada penelitian relevan yang dilakukan oleh Listiani
(2018), hasil belajar siswa dapat meningkat melalui model pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori yang diberikan
kepada siswa saat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam bab IV, penelitian ini disimpulkan
sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kentungan tahun
pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran IPA materi bagian-bagian tubuh
hewan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori dilakukan dengan langkah-langkah yaitu: 1) Guru melakukan
pengajaran, 2) Siswa mencoba media pembelajaran berbasis metode
Montessori, 3) Guru memberikan tes kepada siswa dan dikerjakan secara
mandiri, 4) Guru memberikan feed back kepada siswa.
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi
bagian-bagian tubuh hewan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Kentungan tahun ajaran 2018/2019. Peningkatan hasil belajar
dapat dilihat dari kondisi awal yaitu 64,2 dengan persentase jumlah siswa
yang tuntas KKM sebesar 46,2%, meningkat pada siklus I sebesar 70,44 dan
persentase jumlah siswa yang tuntas KKM sebesar 72,0% atau 18 siswa
yang memenuhi KKM. Pada siklus II terjadi peningkatan lagi menjadi 80,7
dengan persentase jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 88,0% atau 22
siswa yang memenuhi KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti mengalami kendala pada saat menjelaskan materi layar proyektor
mati yang disebabkan kabel putus terinjak oleh salah satu siswa.
2. Terbatasnya jumlah media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
yang digunakan dalam penelitian hanya berjumlah 1 media pembelajaran
untuk 25 siswa.
5.3 Saran
1. Sebelum melakukan pembelajaran, seharusnya peneliti menata kabel terlebih
dahulu agar rapi dan tidak terinjak oleh siswa.
2. Penelitian selanjutnya menggunakan media pembelajaran berbasis metode
Montessori dengan jumlah yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR REFERENSI
Ahmad, S. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Kelas Teori dan Aplikasinya.
Bandung:Alfabeta.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ambyar & Jalius, N. (2006). Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Kelas Teori dan Aplikasinya.
Bandung:Alfabeta.
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Aryulina, D., & Muslim, C. (2007). Biologi 2 SMA. Jakarta: Esis Erlangga.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas.
Bloom, B. S. (1978). Taxonomy of Educational Objective. New York: Longman.
Djamarah & Syaeful, B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Anak
Didik, , Jakarta: Rineka Cipta.
Darmodjo & Jenny R.E. K. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.
Dimyati, M. (2010). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Emilia, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA (Replika,
Puzzle, dan Kartu) Berbasis Montessori Materi Bagian-bagian Tubuh
Hewan terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV. Skripsi. Fakultas
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma.
Elliot, J. (1991). Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open
University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gutek, G. L. (2004). The Montessori method: the origin of an educational
innovation, incluiding an abridged and annotated edition of Maria
Montessori,s the Montessori Method. Lanham: Rowman & Littelfield
Publisher, Inc.
Husaini, U. (2010). MANAJEMEN (Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan).
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah, A. (1985). Pengantar Bermain Drama. Bandung: Rosda Karya.
Istianah. (2008). Pengaruh Sarapan Pagi terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Di.
Kelas III SMKN 20 Bekasi. Skripsi. Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah.
Kemmis and McTaggart. (1994). The Action Research Planner. Deakin
University
Kustandi & Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Liliard. (2005). Montessori the Science Behind the Genius. New York: Exford
University Press
Montessori. M. (2002). The Montessori Methode. New York: Frederick A. Stokes
Company
Miles & Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang
Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta:
Universitas Indonesia
Marsigit. (2005). Landasan Pengembangan Desain Pembelajaran Matematika di.
Sekolah Lanjutan. Disampaikan pada Penataran Guru-Guru Matematika
se-DIY di PPPG Matematika Yogyakarta. Diakses dari staff.uny.ac.id
pada 28 April 2018
Masidjo, I. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Kanisius
Mulyasa. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja.
Rosdakarya
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gunung Persada Press
Meryandini, A., Wahyu, W., Besty, M., Titi, C. S., Nisa, R., & Hasrul S. (2009).
Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya. Makara, Sains,
Vol. 13, No. 1, April 2009: 33
Nana, S. (2011). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nasution. (2003). Metode Research, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Nana, S. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Novia, P. D. (2013). Penggunaan Metode Montessori dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Anak Usia Dini. Skripsi. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Purwanti & Widodo, Perkembangan Peserta Didik, Malang: UMM. Press.
Santoso & Singgih. (2009). Menguasai Statistik di Era Informasi. Jakarta:Elek
Media Komputindo.
Samatowa, U. (2006). Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas
Sekaran & Uma. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis 1.
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Surya, M. (1981). Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: FIP-IKIP Bandung.
Suryabrata, S. (1988). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Susanto. A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Pernanda Media Grup.
Rahyudi. (2014). Teori-Teori Belajar. Majalengka:Referens.
Tampubolon & M Saur. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Pendidik dan keilmuan. Jakarta: Erlangga
Usman, S. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Vinci, V., Wynne, W. Chin,. Jorg, H., Huiwen, W. (Editors). (2010). Handbook of
Partial Least Squares: Concepts, Methods and Applications. Berlin
Heidelberg: Springer-Verlag. (2010). Handbook of Partial Least Squares:
Concepts, Methods and Applications. Berlin Heidelberg: Springer-Verlag.
Wulan, L. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode
Montessori Materi Bagian Luar Tumbuhan Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV. Skripsi. Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Sanata Dharma.
Zainal, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1 Surat Ijin
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 2 Surat
Keterangan Telah
Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 3 Hasil Validitas Ahli
Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi Siklus 1 dan Soal Tes Evaluasi siklus 2
No Kunci jawaban soal Siklus 1 No Kunci jawaban soal siklus 2
1 Air dan darat 1 Amfibia
2 Berjumlah 4 2 Air dan darat
3 Bernapas 3 Insang
4 Paru-paru 4 Paru-paru
5 Belakang 5 Berjalan
6 Berenang 6 Berenang, berjalan, melompat
7 Belakang 7 Berenang
8 Depan 8 Makan
9 Kerongkongan 9 Pengantar makanan
10 Hati 10 Empedu
11 Pankreas 11 Pankreas
12 Lambung 12 Pencernaan
13 Usus halus 13 Penyerapan
14 Kloaka 14 Pembuangan
15 Organ dalam 15 Pengecap
16 Usus besar 16 Pembusukan
17 Mata 17 Nictitans
18 Selaput membrane 18 Melindungi mata
19 Pengecap 19 Pengecap
20 Lubang hidung 20 Telinga
21 Mata 21 Kepala
22 Mulut 22 Kaki
23 Lidah 23 Belakang
24 Depan 24 Kulit
25 Belakang 25 Melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4 Soal Evaluasi
Siklus 1
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Soal Tes Evaluasi 1
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat!
1. Amfibi adalah hewan yang hidup di . . . . . . . . .
2. Ketika didarat katak dewasa bernapas menggunakan . . .
3. Kaki katak yang lebih panjang adalah kaki bagian . . .
4. Katak berjalan menggunakan kaki bagian . . .
5. Bagian yang berfungsi pengantar makanan dari mulut ke
lambung adalah . . .
6. Bagian yang berfungsi sebagai pencernaan makanan adalah . . .
7. Bagian yang berfungsi menyerap sari makanan adalah . . .
8. Bagian yang berfungsi untuk pembusukan sisa makanan adalah .
. .
9. Saat di air mata katak di lindungi oleh . . .
10. Bagian kepala katak tedapat mata, mulut, selaput pendengaran .
. . . . .
11. Katak melihat menggunakan . . .
12. Bagian tubuh katak yang berfungsi sebagai pengecap adalah . . .
. . .
13. Katak memangsa makanannya menggunakan . . .
14. Kepala merupakan tubuh bagian . . . . . . . . . . . . . . . . . pada katak
15. Kaki merupakan tubuh bagian . . . . . . . . . . . . . . . . pada katak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5 Soal Evaluasi
Siklus 2
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Soal Tes Evaluasi 2
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan jawaban singkat!
1. Katak disebut dengan hewan . . .
2. Katak dewasa bernapas menggunakan . . . .
3. Tungkai depan katak hewan katak digunakan untuk . . . .
4. Fungsi selaput kaki hewan katak untuk . . . .
5. Fungsi kerongkongan pada hewan katak untuk . . .
6. Fungsi lambung pada hewan katak untuk . . .
7. Fungsi usus halus pada hewan katak untuk . . . . . . . . . .sari
makanan
8. Fungsi usus besar pada katak untuk . . . . . . . . . . . . . . . . .sisa
makanan
9. Mata katak dilindungi oleh membran . . .
10. Selaput membran pada katak berfungsi untuk . . . . . . . . . . . saat di
air
11. Bagian kepala katak tedapat mata, mulut, lubang hidung, dan . . .
12. Bagian depan tubuh katak adalah . . .
13. Kaki katak yang terlebih dahulu tumbuh adalah kaki bagian . . .
14. Bagian tubuh katak yang banyak mengandung pembuluh kapiler
darah adalah . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 6 Hasil Evaluasi Siswa
Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 7 Hasil Evaluasi Siswa
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 8 Hasil LKS
Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 9 Hasil LKS
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 10 Validitas dan Reliabilitas
Siklus 1
Item-Total Statistics
9,3000 19,459 ,382 ,795
9,2667 22,064 -,188 ,825
9,5000 20,328 ,221 ,803
9,6333 19,689 ,527 ,791
9,3667 18,654 ,586 ,784
9,6000 20,317 ,283 ,800
9,4000 20,386 ,181 ,806
9,1000 19,266 ,459 ,791
9,1000 18,921 ,546 ,787
9,2000 20,028 ,254 ,802
9,4000 19,766 ,326 ,798
9,6000 19,628 ,493 ,791
9,2000 19,407 ,398 ,794
8,9667 20,792 ,126 ,807
8,9000 21,679 -,116 ,814
9,6667 19,816 ,559 ,791
9,1667 20,006 ,263 ,802
9,4333 19,495 ,402 ,794
9,2000 20,097 ,238 ,803
9,6333 20,102 ,389 ,796
9,4000 18,938 ,527 ,787
9,6000 19,972 ,387 ,796
9,6333 19,551 ,574 ,789
9,5667 19,771 ,412 ,794
9,5667 19,564 ,471 ,792
ev1.1
ev1.2
ev1.3
ev1.4
ev1.5
ev1.6
ev1.7
ev1.8
ev1.9
ev1.10
ev1.11
ev1.12
ev1.13
ev1.14
ev1.15
ev1.16
ev1.17
ev1.18
ev1.19
ev1.20
ev1.21
ev1.22
ev1.23
ev1.24
ev1.25
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
r-tabel = 0,361.
Reliability
Case Processing Summary
30 100,0
0 ,0
30 100,0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,670
13a
,671
12b
25
,689
,816
,816
,810
Value
N of Items
Part 1
Value
N of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal Length
Unequal Length
Spearman-Brown
Coefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: ev1.1, ev1.2, ev1.3, ev1.4, ev1.5, ev1.6, ev1.7, ev1.8,
ev1.9, ev1.10, ev1.11, ev1.12, ev1.13.
a.
The items are: ev1.14, ev1.15, ev1.16, ev1.17, ev1.18, ev1.19, ev1.
20, ev1.21, ev1.22, ev1.23, ev1.24, ev1.25.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 11 Validitas dan Reliabilitas
Siklus 2
Item-Total Statistics
8,7000 21,321 ,474 ,819
8,7667 22,254 ,280 ,828
8,7667 22,254 ,280 ,828
8,7333 21,375 ,471 ,819
9,0333 22,033 ,693 ,818
8,4333 22,461 ,233 ,830
9,0000 22,207 ,504 ,821
8,7667 22,047 ,327 ,826
8,8667 21,085 ,627 ,813
8,2667 22,754 ,235 ,828
8,6000 22,041 ,303 ,827
8,7667 21,289 ,504 ,818
8,9000 21,748 ,483 ,820
8,4333 22,116 ,311 ,826
8,2667 22,616 ,274 ,827
8,9000 21,817 ,465 ,820
8,6667 21,471 ,433 ,821
8,7333 21,582 ,423 ,821
8,4667 24,326 -,169 ,846
8,9667 22,033 ,492 ,820
8,8333 21,385 ,519 ,818
8,9667 22,654 ,296 ,826
8,8333 21,661 ,450 ,820
8,8333 21,868 ,399 ,822
8,9000 22,645 ,242 ,828
ev2.1
ev2.2
ev2.3
ev2.4
ev2.5
ev2.6
ev2.7
ev2.8
ev2.9
ev2.10
ev2.11
ev2.12
ev2.13
ev2.14
ev2.15
ev2.16
ev2.17
ev2.18
ev2.19
ev2.20
ev2.21
ev2.22
ev2.23
ev2.24
ev2.25
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Reliability
Case Processing Summary
30 100,0
0 ,0
30 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,776
13a
,696
12b
25
,561
,719
,719
,712
Value
N of Items
Part 1
Value
N of Items
Part 2
Total N of Items
Cronbach's Alpha
Correlation Between Forms
Equal Length
Unequal Length
Spearman-Brown
Coefficient
Guttman Split-Half Coefficient
The items are: ev2.1, ev2.2, ev2.3, ev2.4, ev2.5, ev2.6, ev2.7, ev2.8,
ev2.9, ev2.10, ev2.11, ev2.12, ev2.13.
a.
The items are: ev2.14, ev2.15, ev2.16, ev2.17, ev2.18, ev2.19, ev2.
20, ev2.21, ev2.22, ev2.23, ev2.24, ev2.25.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 12 Data Hasil
Tabulasi Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 13 RPP Siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Siklus I
Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD N Kentungan
Kelas/Semester : IV/1
Tema : III
Subtema : 2. Keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
Pembelajaran ke : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
Bahasa Indonesia
3.3.1 Membuat daftar
pertanyaan untuk persiapan
wawancara
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Setelah mengamati
gambar hewan, siswa mampu
membuat daftar pertanyaan
untuk persiapan wawancara
dengan tepat.
4.3 Melaporkan hasil
wawancara
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
4.3.1 Membuat pertanyaan
berdasarkan informasi yang
di dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tertulis.
4.3.1.1 Setelah mengamati
gambar, siswa mampu
membuat pertanyaan tertulis
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif untuk
persiapan wawancara.
PJOK
3.2 Memahami variasi gerak
dasar lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam
permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional.
PJOK
3.2.1 Menjelaskan vriasi
gerak dasar lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan pada
permainan bola kecil atau
tradisional.
PJOK
3.2.1.1. Setelah permainan
lompat katak, siswa mampu
menjelaskan variasi gerak
dasar lokomotor dan
manipulatif dengan tepat.
4.2 mempraktikkan variasi
gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional.
4.2.1 Memeragakan variasi
gerak dasar lokomotor dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan melalui
permainan bola kecil atau
tradisional.
4.2.1.1 Setelah permainan
lompat katak, siswa mampu
memeragakan variasi pola
gerak lompat dengan teknik
yang benar.
IPA
3.1 Menganalisis hubungan
antara bentuk dan fungsi bagian
tubuh pada hewan dan
tumbuhan.
IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-
bagian tubuh hewan
3.1.2 memahami kegunaan
bagian-bagian tubuh hewan
IPA
3.1.1.1 setelah mengamati
replika, siswa mampu
menyebutkan bagian-
bagiantubuh hewan dengan
benar
3.1.2.1 Setelah mengamati
replika, siswa mampu
memahami kegunaan tubuh
hewan dengan benar.
4.3 menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan
tumbuhan
4.3.1 Membuat laporan
melalui hasil pengamatan
terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan
tumbuhan.
4.3.1.1 setelah mengamati
replika, siswa mampu
membuat laporan tentang
bagian-bagian tubuh hewan
dalam bentuk diagram venn
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Materi pembelajaran
a. Membuat daftar pertanyaan secara tertulis
b. Variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif
c. Bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan (katak)
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : Kooperatif Learning
c. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, praktik, ceramah,
dan penugasan
E. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
a. Media :
1. Kardus
2. Bola,
3. Replika katak
b. Alat/Bahan : Papan tulis, LCD, spidol
c. Sumber belajar
Kemendikbud. 2017. Buku guru tema III Kelas IV:
Peduli terhadap makhluk hidup, Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema III Kelas IV:
Peduli terhadap makhluk hidup, Jakarta: Kemendikbud.
F. Langkah-langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
Kegiatan
awal
1. Salam pembuka
2. Guru dan siswa berdoa bersama
3. Guru menanyakan kabar siswa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4. Guru mengabsen siswa
Motivasi
5. Untuk memotivasi siswa agar
bersemangat dalam pembelajaran guru
menayangkan video gerak dan lagu
(Lompat katak). Siswa bersama guru
bergerak dan bernyanyi mengikuti video
yang ditampilkan.
Apersepsi
6. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi yang akan diajarkan.
Orientasi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini
Kegiatan
Inti
8. Siswa mengamati lompat katak yang
ditunjukkan guru melalui video
9. Guru menjelaskan variasi gerak dasar
mengenai permainan lompat katak
10. Siswa dibagi menjadi empat kelompok
11. Siswa ke luar kelas menuju lapangan
12. Siswa berbaris sesuai pembagian
kelompok
13. Siswa memperhatikan guru memberi
contoh cara melakukan permainan dan
lompat katak (mengamati)
14. Siswa berada di baris belakang melempar
bola ke dalam kardus
15. Siswa yang berada di baris bagian depan
melompati kardus dengan gaya katak
menuju kardus untuk mengambil bola
(mencoba)
16. Siswa kembali ke kelas berdiskusi
bersama teman mengenai permainan
lompat katak (menalar)
17. Siswa melakukan tanya jawab bersama
95 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
guru mengenai permainan lompat
katak (menanya)
18. Guru memutarkan video pembelajaran
menggunakan metode Montessori
19. Siswa diperkenalkan dengan metode
Montessori
20. Guru mengenalkan bagian-bagian tubuh
katak menggunakan replika katak
21. Guru menjelaskan bagian bagian tubuh
katak dan kegunaannya
22. Siswa bersama-sama mengamati bagian-
bagian tubuh katak menggunakan replika
katak.
23. Guru mengawasi siswa dalam
penggunaan media.
24. Siswa menuliskan hasil laporan bagian
tubuh katak dan kegunaannya (mencoba)
25. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan
mengenai hasil laporan bagian tubuh
katak dan kegunaannya
(mengomunikasikan)
26. Siswa mengamati hewan lain yang berada
di sekitar sekolah
27. Siswa menuliskan daftar persamaan dan
perbedaan dari hewan yang diamati dalam
diagram venn (mencoba)
28. Siswa mempresentasikan hasil
pengamatan di depan kelas
(mengomunikasikan)
29. Siswa menuliskan daftar pertanyaan
tentang bagian bagian hewan serta
kegunaannya (mencoba)
30. Siswa mengumpulkan daftar pertanyaan
kepada guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
31. Siswa menanyakan hal yang belum
dipahami (menanya)
Kegiatan
Penutup
Menyimpulkan
32. Guru bersama siswa membuat
kesimpulann mengenai
kegiatannpembelajaran pada hari ini
Evaluasi
33. Siswa mengerjakan soal posttest yang
dibagikan oleh guru
Refleksi
34. Siswa merefleksikan apa yang mereka
dapatkan selama kegiatan pembelajaran
secara lisan
Tindak Lanjut
35. Guru memberi tugas kepada siswa
36. Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
G. Lampiran Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
penilaian
Instrumen
Pengetahuan Bahasa Indonesia
1.3.1 membuat
daftar pertanyaan
untuk wawancara
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
3.2.1 Menjelaskan
variasi gerak dasar
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha
dan keterhubungan
pada permaianan
Tes lisan Cek list Rubrik
Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bola kecil atau
tradisional
IPA
3.1.1 menyebutkan
bagian-bagian tubuh
hewan
3.1.2 m3mahami
kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan
Tes lisan Cek list Rubrik
pengamatan
Keterampilan Bahasa Indonesia
4.3.1 membuat
pertanyaan
berdasarkan
informasi yang di
dapat dari tokoh
menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif
dalam bentuk teks
tulis
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
4.2.1 memeragakan
variasi gerak dasar
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha
dan keterhubungan
melalui permainan
bola kecil atau
tradisional
Unjuk kerja Cek list Rubrik
pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
IPA
4.3.1 membuat
laporan melalui
hasil pengamatan
terhadap bentuk dan
fungsi bagian tubuh
hewan dan
tumbuhan
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran Materi
Katak alias bangkong adalah hewan amfibia. Katak dapat hidup di air dan
di darat. Ketika masih berupa berudu atau kecebong, tempat hidupnya hanya di
dalam air. Tetapi setelah menjadi dewasa, katak dapat hidup baik di darat maupun
air. Sesuai dengan tempat hidupnya, berudu bernapasnya menggunakan insang.
Namun, setelah menjadi katak dewasa organ pernapasannya adalah paru-paru dan
kulitnya. Katak memiliki sepasang paru-paru. Pada dinding paru-paru bagian
dalam terdapat lipatan, gunanya untuk memperluas permukaan. Permukaan yang
luas ini banyak mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah, sehingga tampak
kemerah-merahan. Kedua paru-paru dihbungkan dengan pembuuh napas, yang
sekaligus berhubungan dengan pangkal tenggorok pada rongga mulut. Selain
paru-paru, organ pernapasan katak adalah kulitnya. Kulit katak umumnya tipis
dan banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Kulit katak harus selalu basah
dan lembab. Itulah sebabnya katak lebih suka hidup di darat tempat-tempat yang
lembab dan basah.
Morfologi katak terdiri dari selaput telinga, selaput tipis elastis dan kuat
berhubungan dengan telinga dalam untuk menangkap vibrasi akustik, kelopak
mata atas, bola mata untuk membedakan intensitas cahaya, pergerakan dan
bentuk, lubang hidung lubang hidung luar dari rongga hidung terdapat diatas
mulut dengan fungsii penciuman yang berkembang baik, moncong, mulut rongga
anterior saluran pencernaan, memiliki rahang dan lidah yang kasar untuk
mengunyah, kelopak mata bawah untuk membersihkan dan melindungi mata,
tubuh, bagian bertulang dari tubuh tempat kepala dan tungkai melekat, tungkai
depan digunakan untuk berjalan, jari kaki memiliki kuku atau cakar, tungkai
belakang berselaput digunakan untuk berjalan, melompat, dan berenang, selaput
kaki setiap jari kaki dihubungkan dengan selaput jika dibentangkan akan
memudahkan saat berenang.
Selanjutnya mengenai anatomi katak terdiri dari ginjal organ yang
mengeluarkan urin; menghilangkan substansi racun dari tubuh, testis kelenjar
kelamin jantan memproduksi spermatozoa (sperma), paru-paru membentuk
kantung tempat udara masuk nostril, sumsung tulang belakang komponen dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
sistem syaraf terbuat dari substansi lemak lunak dan membentuk batang silindris
di dalam tulang belakang, otak organ utama dari sistem syaraf yang terbentuk dari
pusat-pusat syaraf; terdapat di bagian kepala atas, esofagus membawa makanan
makanan ke perut, lidah di bagian mulut yang dapat digerakkan dan memiliki
fungsi pengecap dan megang, jantung organ berotot yang membantu darah,
kantong empedu kantung kecil tempat empedu yang dihasilkan hati dikumpulkan
sebelum masuk ke usus saat pencernaan, hati kelenjar yang mengsekresikan
empedu; di antaranya membantu pencernaan, pankreas kelenjar pencernaan yang
berhubungan dengan usus, memproduksi sekret dan hormon, lambung bagian
menerima makanan untuk dicerna, usus halus tempat terjadi pencernaan dan
penyerapan makanan, usus besar tempat bagian kecil dari pencernaan dan
eliminasi sampah terjadi, limpa organ dari sistem peredaran yang membersihkan
darah, kandung kemih kantung tempat urin dan ginjal dikumpulkn sebelum
dikeluarkan lewat kloaka, dan terakhir adalah kloaka terdapat di bagian akhir
saluran pencernaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B. Lampiran Penilaian
1. Pengetahuan
Indikator Bahasa Indonesia
1.3.2 membuat daftar pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Teknik penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator PJOK
3.2.1 menjelaskan variasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan pada permaianan bola
kecil atau tradisioanl
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-bagian
tubuh hewan (katak)
3.1.2 memahami kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan (katak)
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
No Daftar pertanyaan
2. Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada permainan
lompat katak!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak) beserta kegunaannya!
No Bagian Tubuh Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
2 Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada
permainanlompat katak!
3 Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak beserta kegunaannya!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Daftar
pertanyaan
Semua
pertanyaan
tepat
Sebagian
pertanyaan
tepat
Hanya bagian
besar
pertanyaan
tepat
Belum mampu
membuat
pertanyaan
dengan tepat
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Aturan main
lompat katak
Mampu
menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
dengan tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
cukup tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
kurang tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
semua bagian-
bagian tubuh
hewan (katak)
serta semua
kegunananya
Menyebutkan
sebagian besar
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian tubuh
hewan (katak)
serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian kecil
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
2. Keterampilan
Indikator Bahasa Indonesia
4.3.1 Membuat pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tertulis.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
Indikator PJOK
4.2.1 memeragakan variasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui permainan bola
kecil atau tradisional.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
4.3.1 membuat laporan melalui hasil
pengamatan terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektis!
No Daftar pertanyaan
2. Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3. Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian tubuh
hewan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektid!
2 Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3 Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Kosa kata
baku
Menggunakan
kosa kata baku
dalam semua
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
kecil
pertanyaan
Belum
menggunakan
kosa kata baku
dalam
pertanyaan
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Keterampilan
pola gerak
dasar
lokomotor
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan
teknik yang benar.
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan
teknik yang cukup
benar.
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan
teknik kurang
benar.
Belum mampu
mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Laporan Menuliskan hasil
pengamatannya
dalam bentuk
diagram ven
dengan detail,
runtut, dan
sistematis
Memenuhi 2
dari 3 kriteria
Memenuhi 1
dari 3 kriteria
Belum
memenuhi
kriteria
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Penilaian sikap
No Nama Percaya diri disiplin Tanggung
jawab
berani
1
2
3
Aspek yang dinilai:
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Berani
Keterangan :
BT : Belum terlihat
T : Terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Sebutkan aturan penulisan mengenai pertanyaan untuk wawancara dengan
benar!
2. Sebutkan gerak dasar lokomotor dan manipulatif yang termuat dalam
permainan lompat katak!
3. Sebutkan 3 bagian tubuh katak serta kegunaannya!
Lembar Kerja Siswa
1. Tuliskan nama bagian-bagian tubuh katak serta kegunaannya!
No Nama bagian tubuh Kegunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Siklus I
Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD N Kentungan
Kelas/Semester : IV/1
Tema : III
Subtema : 2. Keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A.KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
Bahasa Indonesia
3.3.1 Membuat daftar
pertanyaan untuk persiapan
wawancara
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Setelah mengamati
gambar hewan, siswa mampu
membuat daftar pertanyaan
untuk persiapan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
dengan tepat.
4.3 Melaporkan hasil
wawancara
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
4.3.1 Membuat pertanyaan
berdasarkan informasi yang di
dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tertulis.
4.3.1.1 Setelah mengamati
gambar, siswa mampu
membuat pertanyaan tertulis
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif untuk
persiapan wawancara.
PJOK
3.2 Memahami variasi gerak
dasar lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional.
PJOK
3.2.1 menjelaskan vriasi gerak
dasar lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan pada
permainan bola kecil atau
tradisional.
PJOK
3.2.1.1. setelah permainan
lompat katak, siswa mampu
menjelaskan variasi gerak
dasar lokomotor dan
manipulatif dengan tepat.
4.2 mempraktikkan variasi
gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional.
4.2.1 memeragakan variasi
gerak dasar lokomotor dan
manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan melalui
permainan bola kecil atau
tradisional.
4.2.1.1 setelah permainan
lompat katak, siswa mampu
memeragakan variasi pola
gerak lompat dengan teknik
yang benar.
IPA
3.1 Menganalisis hubungan
antara bentuk dan fungsi
bagian tubuh pada hewan dan
tumbuhan.
IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-
bagian tubuh hewan
3.1.2 memahami kegunaan
bagian-bagian tubuh hewan
IPA
3.1.1.1 setelah mengamati
replika, siswa mampu
menyebutkan bagian-
bagiantubuh hewan dengan
benar
3.1.2.1 Setelah mengamati
replika, siswa mampu
memahami kegunaan tubuh
hewan dengan benar.
4.3 menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang bentuk
dan fungsi bagian tubuh
hewan dan tumbuhan
4.3.1 Membuat laporan
melalui hasil pengamatan
terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan
tumbuhan.
4.3.1.1 setelah mengamati
replika, siswa mampu
membuat laporan tentang
bagian-bagian tubuh hewan
dalam bentuk diagram venn
dengan benar
C. Materi pembelajaran
b. Membuat daftar pertanyaan secara tertulis
c. Variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
d. Bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan (katak)
D. Pendekatan, Nodel, dan Metode Pembelajaran
a. Metode pembelajaran : Montessori
E. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
a. Media :
1. Replika katak,
2. Puzzle
3. Kartu bagian-bagian tubuh katak
4. Kartu nama bagian tubuh katak
5. Kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak
b. Alat/Bahan : Papan tulis, LCD, spidol, karpet, kayu
c. Sumber belajar
Kemendikbud. 2017. Buku guru tema III Kelas IV: Peduli terhadap makhluk
hidup, Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema III Kelas IV: Peduli terhadap makhluk
hidup, Jakarta: Kemendikbud.
F. Langkah-langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Salam pembuka
2. Guru dan siswa berdoa bersama
5 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Guru menanyakan kabar siswa
4. Guru mengabsen siswa
Motivasi
5. Untuk memotivasi siswa agar bersemangat
dalam pembelajaran guru menayangkan video
gerak dan lagu (Lompat katak). Siswa bersama
guru bergerak dan bernyanyi mengikuti video
yang ditampilkan.
Apersepsi
6. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi yang akan diajarkan.
Orientasi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini
Kegiatan
Inti
8. Siswa mengamati lompat katak yang
ditunjukkan guru melalui video
9. Guru menjelaskan variasi gerak dasar mengenai
permainan lompat katak
10. Siswa dibagi menjadi empat kelompok
11. Siswa ke luar kelas menuju lapangan
12. Siswa berbaris sesuai pembagian kelompok
13. Siswa memperhatikan guru memberi contoh cara
melakukan permainan dan lompat katak
(mengamati)
14. Siswa berada di baris belakang melempar bola
ke dalam kardus
15. Siswa yang berada di baris bagian depan
melompati kardus dengan gaya katak menuju
kardus untuk mengambil bola (mencoba)
16. Siswa kembali ke kelas berdiskusi bersama
teman mengenai permainan lompat katak
(menalar)
17. Siswa melakukan tanya jawab bersama guru
mengenai permainan lompat katak (menanya)
18. Guru memutarkan video pembelajaran materi
95 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
bagian tubuh hewan katak.
19. Guru menunjukkan replika katak kepada siswa
(mengamati)
20. Guru membogkar susunan puzzle
21. Guru memperkenalkan nama-nama bagian luar
dan bagian dalam tubuh katak
22. Siswa mengamati dan meraba bentuk bagian-
bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh katak
menggunakan media pembelajaran replika
(mengamati)
23. Guru memperkenalkan kegunaan bagian-bagian
luar dan dalam tubuh katak menggunakan media
pembelajaran puzzle
24. Guru memberi contoh tentang cara memasang
bagian-bagian puzzle
25. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba media
pembelajaran puzzle (mencoba)
26. Guru mengawasi dan mendampingi siswa saat
menggunakan peraga
27. Guru memberi penjelasan dan contoh cara
menyusun kartu materi bagian-bagian tubuh
katak (kartu gambar, kartu nama, dan kartu
kegunaan)
28. Siswa mencoba menyusun kartu materi
(mencoba)
29. Siswa mencocokkan komponen kartu materi
yang telah disusun dengan kartu pengendali
kesalahan
30. Siswa menyusun puzzle dan menyusun kartu
materi (mencoba)
31. Siswa membuat pertanyaan mengenai alat
peraga “Replika Katak” yang diamati (menanya)
32. Guru meminta siswa untuk menyebutkan bagian
tubuh katak dan kegunaannya (menalar)
33. Siswa menuliskan hasil laporan bagian tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
katak dan kegunannya (mencoba)
34. Siswa mempresentasikan hasil laporan bagian-
bagian tubuh katak dan kegunannya
(mengomunikasikan)
35. Siswa mengamati hewan lain yang berada di
sekitar sekolah
36. Siswa menuliskan daftar persamaan dan
perbedaan dari hewan yang diamati dalam
diagram venn (mencoba)
37. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan di
depan kelas (mengomunikasikan)
38. Siswa menuliskan daftar pertanyaan tentang
bagian-bagian hewan serta kegunaannya
(mencoba)
39. Siswa mengumpulkan daftar pertanyaan kepada
guru
40. Siswa menanyakan hal yang belum dipahami
(menanya)
Kegiatan
Penutup
Menyimpulkan
41. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
mengenai kegiatannpembelajaran pada hari ini
Evaluasi
42. Siswa mengerjakan soal posttest yang dibagikan
oleh guru
Refleksi
43. Siswa merefleksikan apa yang mereka dapatkan
selama kegiatan pembelajaran secara lisan
Tindak Lanjut
44. Guru memberi tugas kepada siswa
45. Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
G. Lampiran Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
penilaian
Instrumen
Pengetahuan Bahasa Indonesia
1.3.1 membuat
daftar pertanyaan
untuk wawancara
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
3.2.1 Menjelaskan
variasi gerak dasar
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha
dan keterhubungan
pada permaianan
bola kecil atau
tradisional
Tes lisan Cek list Rubrik
Pengamatan
IPA
3.1.1 menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
3.1.2 m3mahami
kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan
Tes lisan Cek list Rubrik
pengamatan
Keterampilan Bahasa Indonesia
4.3.1 membuat
pertanyaan
berdasarkan
informasi yang di
dapat dari tokoh
menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif
dalam bentuk teks
tulis
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
4.2.1 memeragakan
variasi gerak dasar
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep
tubuh, ruang, usaha
dan keterhubungan
melalui permainan
bola kecil atau
tradisional
Unjuk kerja Cek list Rubrik
pengamatan
IPA
4.3.1 membuat
laporan melalui
hasil pengamatan
terhadap bentuk
dan fungsi bagian
tubuh hewan dan
tumbuhan
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran Materi
Katak alias bangkong adalah hewan amfibia. Katak dapat hidup di air dan
di darat. Ketika masih berupa berudu atau kecebong, tempat hidupnya hanya di
dalam air. Tetapi setelah menjadi dewasa, katak dapat hidup baik di darat maupun
air. Sesuai dengan tempat hidupnya, berudu bernapasnya menggunakan insang.
Namun, setelah menjadi katak dewasa organ pernapasannya adalah paru-paru dan
kulitnya. Katak memiliki sepasang paru-paru. Pada dinding paru-paru bagian
dalam terdapat lipatan, gunanya untuk memperluas permukaan. Permukaan yang
luas ini banyak mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah, sehingga tampak
kemerah-merahan. Kedua paru-paru dihubungkan dengan l napas, yang sekaligus
berhubungan dengan pangkal tenggorok pada rongga mulut. Selain paru-paru,
organ pernapasan katak adalah kulitnya. Kulit katak umumnya tipis dan banyak
mengandung pembuluh kapiler darah. Kulit katak harus selalu basah dan lembab.
Itulah sebabnya katak lebih suka hidup di darat tempat-tempat yang lembab dan
basah.
Morfologi katak terdiri dari selaput telinga, selaput tipis elastis dan kuat
berhubungan dengan telinga dalam untuk menangkap vibrasi akustik, kelopak
mata atas, bola mata untuk membedakan intensitas cahaya, pergerakan dan
bentuk, lubang hidung lubang hidung luar dari rongga hidung terdapat diatas
mulut dengan fungsii penciuman yang berkembang baik, moncong, mulut rongga
anterior saluran pencernaan, memiliki rahang dan lidah yang kasar untuk
mengunyah, kelopak mata bawah untuk membersihkan dan melindungi mata,
tubuh, bagian bertulang dari tubuh tempat kepala dan tungkai melekat, tungkai
depan digunakan untuk berjalan, jari kaki memiliki kuku atau cakar, tungkai
belakang berselaput digunakan untuk berjalan, melompat, dan berenang, selaput
kaki setiap jari kaki dihubungkan dengan selaput jika dibentangkan akan
memudahkan saat berenang.
Selanjutnya mengenai anatomi katak terdiri dari ginjal organ yang
mengeluarkan urin; menghilangkan substansi racun dari tubuh, testis kelenjar
kelamin jantan memproduksi spermatozoa (sperma), paru-paru membentuk
kantung tempat udara masuk nostril, sumsung tulang belakang komponen dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
sistem syaraf terbuat dari substansi lemak lunak dan membentuk batang silindris
di dalam tulang belakang, otak organ utama dari sistem syaraf yang terbentuk dari
pusat-pusat syaraf; terdapat di bagian kepala atas, esofagus membawa makanan
makanan ke perut, lidah di bagian mulut yang dapat digerakkan dan memiliki
fungsi pengecap dan megang, jantung organ berotot yang membantu darah,
kantong empedu kantung kecil tempat empedu yang dihasilkan hati dikumpulkan
sebelum masuk ke usus saat pencernaan, hati kelenjar yang mengsekresikan
empedu; di antaranya membantu pencernaan, pankreas kelenjar pencernaan yang
berhubungan dengan usus, memproduksi sekret dan hormon, lambung bagian
menerima makanan untuk dicerna, usus halus tempat terjadi pencernaan dan
penyerapan makanan, usus besar tempat bagian kecil dari pencernaan dan
eliminasi sampah terjadi, limpa organ dari sistem peredaran yang membersihkan
darah, kandung kemih kantung tempat urin dan ginjal dikumpulkn sebelum
dikeluarkan lewat kloaka, dan terakhir adalah kloaka terdapat di bagian akhir
saluran pencernaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
B. Lampiran Penilaian
1. Pengetahuan
Indikator Bahasa indonesia
1.3.2 membuat daftar pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Teknik penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator PJOK
3.2.1 menjelaskan variasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan pada permaianan
bola kecil atau tradisioanl
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-bagian
tubuh hewan (katak)
3.1.2 memahami kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan (katak)
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Nama :
Kelas :
1. Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
No Daftar pertanyaan
2. Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada permainan
lompat katak!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak) beserta kegunaannya!
No Bagian Tubuh Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
2 Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada
permainanlompat katak!
3 Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak0 beserta kegunaannya!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Daftar
pertanyaan
Semua
pertanyaan
tepat
Sebagian
pertanyaan
tepat
Hanya bagian
besar
pertanyaan
tepat
Belum mampu
membuat
pertanyaan
dengan tepat
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Aturan
main
lompat
katak
Mampu
menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan
manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
dengan tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan
manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
cukup tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan
manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
kurang tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan
manfaatnya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
semua
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
semua
kegunananya
Menyebutkan
sebagian
besar bagian-
bagian tubuh
hewan (katak)
serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian kecil
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
2. Keterampilan
Indikator Bahasa Indoneisa
4.3.1 Membuat pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks
tertulis.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
Indikator PJOK
4.2.1 memeragakan variasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui permainan bola
kecil atau tradisional.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Indikator IPA
4.3.1 membuat laporan melalui hasil
pengamatan terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektis!
No Daftar pertanyaan
2. Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3. Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian tubuh
hewan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
4. Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari
tokoh menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif!
2 Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3 Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan.
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Kosa kata
baku
Menggunakan
kosa kata baku
dalam semua
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
kecil
pertanyaan
Belum
menggunakan
kosa kata baku
dalam
pertanyaan
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Keterampilan pola
gerak dasar
lokomotor
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan teknik
yang benar.
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan teknik
yang cukup benar.
Mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak dengan teknik
kurang benar.
Belum mampu
mempraktikkan
variasi pola dasar
lompat dalam
permainan lompat
katak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Laporan Menuliskan hasil
pengamatannya
dalam bentuk
diagram ven
dengan detail,
runtut, dan
sistematis
Memenuhi 2
dari 3 kriteria
Memenuhi 1
dari 3 kriteria
Belum
memenuhi
kriteria
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Penilaian sikap
No Nama Percaya
diri
Disiplin Tanggung
jawab
berani
1
2
3
Aspek yang dinilai:
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Berani
Keterangan:
BT : Belum terlihat
T : Terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Sebutkan aturan penulisan mengenai pertanyaan untuk wawancara dengan
benar!
2. Sebutkan gerak dasar lokomotor dan manipulatif yang termuat dalam
permainan lompat katak!
3. Sebutkan 3 bagian tubuh katak serta kegunaannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 14 RPP Siklus 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Siklus II
Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD N Kentungan
Kelas/Semester : IV/1
Tema : III
Subtema : 2.Keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi
dari seorang tokoh
melalui wawancara
menggunakan daftar
pertanyaan.
Bahasa Indonesia
3.3.1 Membuat daftar
pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Setelah
mengamati gambar
hewan, siswa mampu
membuat daftar
pertanyaan untuk
persiapan wawancara
dengan tepat.
4.3 Melaporkan hasil
wawancara
menggunakan kosakata
baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
4.3.1 Membuat
pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat
dari tokoh menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif dalam
bentuk teks tertulis.
4.3.1.1 Setelah
mengamati gambar,
siswa mampu membuat
pertanyaan tertulis
menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
untuk persiapan
wawancara.
PJOK
3.2 Memahami variasi
gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau
tradisional.
PJOK
3.2.1 menjelaskan vriasi
gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan pada
permainan bola kecil
atau tradisional.
PJOK
3.2.1.1. setelah
permainan lompat katak,
siswa mampu
menjelaskan variasi
gerak dasar lokomotor
dan manipulatif dengan
tepat.
4.2 mempraktikkan 4.2.1 memeragakan 4.2.1.1 setelah permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
variasi gerak dasar
lokomotor, non-
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau
tradisional.
variasi gerak dasar
lokomotor dan
manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui
permainan bola kecil
atau tradisional.
lompat katak, siswa
mampu memeragakan
variasi pola gerak lompat
dengan teknik yang
benar.
IPA
3.1 Menganalisis
hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh
pada hewan dan
tumbuhan.
IPA
3.1.1 menyebutkan
bagian-bagian tubuh
hewan
3.1.2 memahami
kegunaan bagian-bagian
tubuh hewan
IPA
3.1.1.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu menyebutkan
bagian-bagiantubuh
hewan dengan benar
3.1.2.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu memahami
kegunaan tubuh hewan
dengan benar.
4.3 menyajikan laporan
hasil pengamatan tentang
bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan dan
tumbuhan
4.3.1 membuat laporan
melalui hasil pengamatan
terhadap bentuk dan
fungsi bagian tubuh
hewan dan tumbuhan.
4.3.1.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu membuat laporan
tentang bagian-bagian
tubuh hewan dalam
bentuk diagram venn
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
C. Materi pembelajaran
1. Membuat daftar pertanyaan secara tertulis
2. Variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif
3. Bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan (katak)
D. Pendekatan, Nodel, dan Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Montessori
E. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
b. Replika katak,
c. Puzzle
d. Kartu bagian-bagian tubuh katak
e. Kartu nama bagian tubuh katak
f. Kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak
2. Alat/Bahan : Papan tulis, LCD, spidol, karpet, kayu
3. Sumber belajar
Kemendikbud. 2017. Buku guru tema III Kelas IV:
Peduli terhadap makhluk hidup, Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema III Kelas IV:
Peduli terhadap makhluk hidup, Jakarta: Kemendikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
F. Langkah-langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiat an
awal
1. Salam pembuka
3. Guru dan siswa berdoa bersama
4. Guru menanyakan kabar siswa
5. Guru mengabsen siswa
Motivasi
6. Untuk memotivasi siswa agar bersemangat
dalam pembelajaran guru menayangkan
video gerak dan lagu (Lompat katak). Siswa
bersama guru bergerak dan bernyanyi
mengikuti video yang ditampilkan
dilanjutkan dengan tepuk beat.
Apersepsi
7. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi yang akan diajarkan.
Orientasi
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini
5 Menit
Kegiatan
Inti
9. Siswa diminta oleh guru untuk
memeragakan lompat katak yang sudah
diperagakan dalam pertemuan sebelumnya.
10. Siswa diminta untuk duduk kembali.
11. Guru menunjukkan replika katak kepada
siswa (mengamati)
12. Guru membogkar susunan puzzle
(Penggunaan media pembelajaran berbasis
metode Montessori)
13. Guru memperkenalkan nama-nama bagian
luar dan bagian dalam tubuh katak
14. Siswa mengamati dan meraba bentuk
bagian-bagian luar dan bagian-bagian dalam
tubuh katak menggunakan media
pembelajaran replika (mengamati)
95 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
15. Guru memperkenalkan kegunaan bagian-
bagian luar dan dalam tubuh katak
menggunakan media pembelajaran puzzle
16. Guru memberi contoh tentang cara
memasang bagian-bagian puzzle
17. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba
media pembelajaran puzzle (mencoba)
18. Guru mengawasi dan mendampingi siswa
saat menggunakan peraga
19. Guru memberi penjelasan dan contoh cara
menyusun kartu materi bagian-bagian tubuh
katak (kartu gambar, kartu nama, dan kartu
kegunaan)
20. Siswa mencoba menyusun kartu materi
(mencoba)
21. Siswa mencocokkan komponen kartu materi
yang telah disusun dengan kartu pengendali
kesalahan
22. Siswa menyusun puzzle dan menyusun
kartu materi (mencoba)
23. Siswa diminta untuk duduk berpasangan
dengan teman sebangku.
24. Siswa diminta untuk mengingat bagian-
bagian tubuh katak dan fungsinya.
25. Siswa dibagikan selembar kertas.
26. Siswa diminta untuk membuat gambar
katak dan menuliskan bagian tubuh katak
serta fungsinya. (mencoba)
27. Siswa diperbolehkan berdiskusi dengan
teman sebangku.
28. Siswa mempresentasikan hasil laporan
bagian-bagian tubuh katak dan kegunannya
(mengomunikasikan)
29. Siswa menuliskan daftar pertanyaan tentang
bagian bagian hewan serta kegunaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
(mencoba)
30. Siswa mengumpulkan daftar pertanyaan
kepada guru.
31. Siswa menanyakan hal yang belum
dipahami (menanya)
Kegiatan
Penutup
Menyimpulkan
32. Guru bersama siswa membuat kesimpulann
mengenai kegiatannpembelajaran pada hari
ini
Evaluasi
33. Siswa mengerjakan soal posttest yang
dibagikan oleh guru
Refleksi
34. Siswa merefleksikan apa yang mereka
dapatkan selama kegiatan pembelajaran
secara lisan
Tindak Lanjut
35. Guru memberi tugas kepada siswa
36. Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
G. Lampiran Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
penilaian Instrumen
Pengetahuan Bahasa
Indonesia
1.3.1 membuat
daftar pertanyaan
untuk wawancara
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
3.2.1 Menjelaskan
variasi gerak
dasar lokomotor,
dan manipulatif
sesuai dengan
Tes lisan Cek list Rubrik
Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
konsep tubuh,
ruang, usaha dan
keterhubungan
pada permaianan
bola kecil atau
tradisional
IPA
3.1.1
menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
3.1.2 m3mahami
kegunaan bagian-
bagian tubuh
hewan
Tes lisan Cek list Rubrik
pengamatan
Keterampilan Bahasa
Indonesia
4.3.1 membuat
pertanyaan
berdasarkan
informasi yang di
dapat dari tokoh
menggunakan
kosakata baku
dan kalimat
efektif dalam
bentuk teks tulis
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
4.2.1
memeragakan
variasi gerak
dasar lokomotor,
Unjuk kerja Cek list Rubrik
pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dan manipulatif
sesuai dengan
konsep tubuh,
ruang, usaha dan
keterhubungan
melalui
permainan bola
kecil atau
tradisional
IPA
4.3.1 membuat
laporan melalui
hasil pengamatan
terhadap bentuk
dan fungsi bagian
tubuh hewan dan
tumbuhan
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran Materi
Mulut : Makan
Lidah : Pengecap
Kerongkongan : Menyalurkan makanan
Lambung : Mencerna makanan
Hati : Menghasilkan cairan empedu
Pankreas : Menghasilkan cairan pankreas
Usus Halus : Penyerapan sari makanan
Usus Besar : Pembusukan sari makanan
Kloaka : Pembuangan
Kaki depan : Berjalan
Kaki belakang : Melompat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
B. Lampiran Penilaian
1. Pengetahuan
Indikator Bahasa indonesia
1.3.2 membuat daftar pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Teknik penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator PJOK
3.2.1 menjelaskan variasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan pada permaianan
bola kecil atau tradisioanl
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-bagian
tubuh hewan (katak)
3.1.2 memahami kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan (katak)
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
Nama :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
No Daftar pertanyaan
2. Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada permainan
lompat katak!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak) beserta kegunaannya!
No Bagian Tubuh Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
2 Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada
permainanlompat katak!
3 Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak0 beserta kegunaannya!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Daftar
pertanyaan
Semua
pertanyaan
tepat
Sebagian
pertanyaan
tepat
Hanya bagian
besar
pertanyaan
tepat
Belum mampu
membuat
pertanyaan
dengan tepat
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Aturan main
lompat katak
Mampu
menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
dengan tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
cukup tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
kurang tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
semua bagian-
bagian tubuh
hewan (katak)
serta semua
kegunananya
Menyebutkan
sebagian besar
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian tubuh
hewan (katak)
serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian kecil
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
2. Keterampilan
Indikator Bahasa Indoneisa
4.3.1 Membuat pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tertulis.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
Indikator PJOK
4.2.1 memeragakan variasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui permainan bola
kecil atau tradisional.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
4.3.1 membuat laporan melalui hasil
pengamatan terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektis!
No Daftar pertanyaan
2. Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3. Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian tubuh
hewan!
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari
tokoh menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektid!
2 Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian
lompat katak!
3 Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Kosa kata
baku
Menggunakan
kosa kata baku
dalam semua
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam
sebagian
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam
sebagian kecil
pertanyaan
Belum
menggunakan
kosa kata baku
dalam
pertanyaan
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Keterampilan
pola gerak
dasar
lokomotor
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
yang benar.
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
yang cukup
benar.
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
kurang benar.
Belum mampu
mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Laporan Menuliskan Memenuhi 2 Memenuhi 1 Belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
hasil
pengamatannya
dalam bentuk
diagram ven
dengan detail,
runtut, dan
sistematis
dari 3 kriteria dari 3 kriteria memenuhi
kriteria
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Penilaian sikap
No Nama Percaya
diri
Disiplin Tanggung
jawab
berani
1
2
3
Aspek yang dinilai:
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Berani
Keterangan
BT : Belum terlihat
T : Terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Sebutkan aturan penulisan mengenai pertanyaan untuk wawancara dengan benar!
2. Sebutkan gerak dasar lokomotor dan manipulatif yang termuat dalam permainan
lompat katak!
3. Sebutkan 3 bagian tubuh katak serta kegunaannya!
Lembar Kerja Siswa
1. Buatlah gambar katak dan bagian dalam tubuh katak!
2. Tuliskan nama bagian-bagian tubuh katak serta kegunaannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Siklus II
Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD N Kentungan
Kelas/Semester : IV/1
Tema : III
Subtema : 2. Keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi
dari seorang tokoh
melalui wawancara
menggunakan daftar
pertanyaan.
Bahasa Indonesia
3.3.1 Membuat daftar
pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Setelah
mengamati gambar
hewan, siswa mampu
membuat daftar
pertanyaan untuk
persiapan wawancara
dengan tepat.
4.3 Melaporkan hasil
wawancara
menggunakan kosakata
baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
4.3.1 Membuat
pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat
dari tokoh menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif dalam
bentuk teks tertulis.
4.3.1.1 Setelah
mengamati gambar,
siswa mampu membuat
pertanyaan tertulis
menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
untuk persiapan
wawancara.
PJOK
3.2 Memahami variasi
gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau
tradisional.
PJOK
3.2.1 Menjelaskan vriasi
gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan pada
permainan bola kecil atau
tradisional.
PJOK
3.2.1.1. setelah
permainan lompat katak,
siswa mampu
menjelaskan variasi
gerak dasar lokomotor
dan manipulatif dengan
tepat.
4.2 mempraktikkan 4.2.1 Memeragakan 4.2.1.1 Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
variasi gerak dasar
lokomotor, non-
lokomotor, dan
manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam
permainan bola kecil
sederhana dan atau
tradisional.
variasi gerak dasar
lokomotor dan
manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui
permainan bola kecil atau
tradisional.
permainan lompat katak,
siswa mampu
memeragakan variasi
pola gerak lompat
dengan teknik yang
benar.
IPA
3.1 Menganalisis
hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh
pada hewan dan
tumbuhan.
IPA
3.1.1 menyebutkan
bagian-bagian tubuh
hewan
3.1.2 memahami
kegunaan bagian-bagian
tubuh hewan
IPA
3.1.1.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu menyebutkan
bagian-bagiantubuh
hewan dengan benar
3.1.2.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu memahami
kegunaan tubuh hewan
dengan benar.
4.3 menyajikan laporan
hasil pengamatan tentang
bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan dan
tumbuhan
4.3.1 membuat laporan
melalui hasil pengamatan
terhadap bentuk dan
fungsi bagian tubuh
hewan dan tumbuhan.
4.3.1.1 setelah
mengamati replika, siswa
mampu membuat
laporan tentang bagian-
bagian tubuh hewan
dalam bentuk diagram
venn dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
C. Materi pembelajaran
a. Membuat daftar pertanyaan secara tertulis
b. Variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif
c. Bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan (katak)
D. Pendekatan, Nodel, dan Metode Pembelajaran
a. Metode pembelajaran : Montessori
E. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
a. Media :
1. Replika katak,
2. Puzzle
3. Kartu bagian-bagian tubuh katak
4. Kartu nama bagian tubuh katak
5. Kartu kegunaan bagian-bagian tubuh katak
b. Alat/Bahan : Papan tulis, LCD, spidol, karpet, kayu
c. Sumber belajar
Kemendikbud. 2017. Buku guru tema III Kelas IV: Peduli terhadap makhluk
hidup, Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema III Kelas IV: Peduli terhadap makhluk
hidup, Jakarta: Kemendikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
F. Langkah-langkah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Salam pembuka
2. Guru dan siswa berdoa bersama
3. Guru menanyakan kabar siswa
4. Guru mengabsen siswa
Motivasi
5. Untuk memotivasi siswa agar bersemangat
dalam pembelajaran guru mengajak siswa untu
menyanyikan lagu “Baby Shark” bersama-sama,
menayangkan video materi bagian-bagian tubuh
hewan sserta kegunaannya.
Apersepsi
6. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi yang akan diajarkan.
Orientasi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini
5 Menit
Kegiatan
Inti
8. Guru bertanya materi lompat katak yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
9. Siswa diminta oleh guru untuk memeragakan
lompat katak yang sudah diperagakan dalam
pertemuan sebelumnya.
10. Siswa diminta untuk duduk kembali.
11. Guru menunjukkan replika katak kepada siswa
(mengamati)
12. Guru membogkar susunan puzzle
13. Guru memperkenalkan nama-nama bagian luar
dan bagian dalam tubuh katak
14. Siswa mengamati dan meraba bentuk bagian-
bagian luar dan bagian-bagian dalam tubuh
katak menggunakan media pembelajaran replika
(mengamati)
15. Guru memperkenalkan kegunaan bagian-bagian
95 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
luar dan dalam tubuh katak menggunakan media
pembelajaran puzzle
16. Guru memberi contoh tentang cara memasang
bagian-bagian puzzle
17. Siswa diberi kesempatan untuk mencoba media
pembelajaran puzzle (mencoba)
18. Guru mengawasi dan mendampingi siswa saat
menggunakan peraga
19. Guru memberi penjelasan dan contoh cara
menyusun kartu materi bagian-bagian tubuh
katak (kartu gambar, kartu nama, dan kartu
kegunaan)
20. Siswa mencoba menyusun kartu materi
(mencoba)
21. Siswa mencocokkan komponen kartu materi
yang telah disusun dengan kartu pengendali
kesalahan
22. Siswa menyusun puzzle dan menyusun kartu
materi (mencoba)
23. Guru menunjuk 3 orang siswa untuk menjadi
direktris dan menjadi siswa.
24. Siswa mempraktikkan pembelajaran Montessori
sesuai dengan video yang diputarkan guru pada
saat awal pembelajaran.
25. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam
praktik tersebut.
26. Siswa diminta duduk kembali
27. Siswa mengerjakan soal tes
Kegiatan
Penutup
Menyimpulkan
28. Guru bersama siswa membuat kesimpulann
mengenai kegiatan pembelajaran hari ini
Evaluasi
29. Siswa mengerjakan soal posttest yang dibagikan
oleh guru
Refleksi
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
30. Siswa merefleksikan apa yang mereka dapatkan
selama kegiatan pembelajaran secara lisan
Tindak Lanjut
31. Guru memberi tugas kepada siswa
32. Guru mengucapkan salam penutup
G. Lampiran Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
penilaian
Instrumen
Pengetahuan Bahasa
Indonesia
1.3.1 membuat
daftar pertanyaan
untuk wawancara
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PJOK
3.2.1
Menjelaskan
variasi gerak
dasar lokomotor,
dan manipulatif
sesuai dengan
konsep tubuh,
ruang, usaha dan
keterhubungan
pada permaianan
bola kecil atau
tradisional
Tes lisan Cek list Rubrik
Pengamatan
IPA
3.1.1
menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
3.1.2 m3mahami
kegunaan bagian-
bagian tubuh
hewan
Tes lisan Cek list Rubrik
pengamatan
Keterampilan Bahasa
Indonesia
4.3.1 membuat
pertanyaan
berdasarkan
informasi yang di
dapat dari tokoh
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
menggunakan
kosakata baku
dan kalimat
efektif dalam
bentuk teks tulis
PJOK
4.2.1
memeragakan
variasi gerak
dasar lokomotor,
dan manipulatif
sesuai dengan
konsep tubuh,
ruang, usaha dan
keterhubungan
melalui
permainan bola
kecil atau
tradisional
Unjuk kerja Cek list Rubrik
pengamatan
IPA
4.3.1 membuat
laporan melalui
hasil pengamatan
terhadap bentuk
dan fungsi bagian
tubuh hewan dan
tumbuhan
Unjuk kerja Tes uraian Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran Materi
Mulut : Makan
Lidah : Pengecap
Kerongkongan : Menyalurkan makanan
Lambung : Mencerna makanan
Hati : Menghasilkan cairan empedu
Pankreas : Menghasilkan cairan pankreas
Usus Halus : Penyerapan sari makanan
Usus Besar : Pembusukan sari makanan
Kloaka : Pembuangan
Kaki depan : Berjalan
Kaki belakang : Melompat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
B. Lampiran Penilaian
1. Pengetahuan
Indikator Bahasa indonesia
1.3.2 membuat daftar pertanyaan untuk
persiapan wawancara
Teknik penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator PJOK
3.2.1 menjelaskan variasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan pada permaianan
bola kecil atau tradisioanl
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
3.1.1 menyebutkan bagian-bagian
tubuh hewan (katak)
3.1.2 memahami kegunaan bagian-
bagian tubuh hewan (katak)
Teknik penilaian Tes lisan
Instrumen Rubrik pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
No Daftar pertanyaan
2. Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada permainan lompat katak!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak) beserta kegunaannya!
No Bagian Tubuh Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara!
2 Jelaskan variasi gerak dasar lokomotor, dan manipulatif pada
permainanlompat katak!
3 Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan (katak0 beserta kegunaannya!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Daftar
pertanyaan
Semua
pertanyaan
tepat
Sebagian
pertanyaan
tepat
Hanya bagian
besar
pertanyaan
tepat
Belum mampu
membuat
pertanyaan
dengan tepat
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Aturan main
lompat katak
Mampu
menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
dengan tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
cukup tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
untuk
meningkatkan
keterampilan
variasi gerak
dasar lompat
kurang tepat
Menjelaskan
aturan amin
lompat katak
dan manfaatnya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Menyebutkan
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
semua
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
semua
kegunananya
Menyebutkan
sebagian
besar bagian-
bagian tubuh
hewan (katak)
serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Menyebutkan
sebagian kecil
bagian-bagian
tubuh hewan
(katak) serta
kegunananya
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
2. Keterampilan
Indikator Bahasa Indoneisa
4.3.1 Membuat pertanyaan berdasarkan
informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tertulis.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
Indikator PJOK
4.2.1 memeragakan variasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan melalui permainan bola kecil
atau tradisional.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Rubrik pengamatan
Indikator IPA
4.3.1 membuat laporan melalui hasil
pengamatan terhadap bentuk dan fungsi
bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Teknik Penilaian Unjuk kerja
Instrumen Soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari tokoh
menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektis!
No Daftar pertanyaan
2. Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian lompat katak!
3. Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian tubuh
hewan!
Soal
1 Buatlah daftar pertanyaan berdasarkan informasi yang di dapat dari
tokoh menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektid!
2 Praktikkan gerak dasar lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan melalui permaian
lompat katak!
3 Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian
tubuh hewan!
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Kosa kata
baku
Menggunakan
kosa kata baku
dalam semua
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
pertanyaan
Menggunakan
kosa kata baku
dalam sebagian
kecil
pertanyaan
Belum
menggunakan
kosa kata baku
dalam
pertanyaan
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Soal nomor 2
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Keterampilan
pola gerak
dasar
lokomotor
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
yang benar.
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
yang cukup
benar.
Mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
dengan teknik
kurang benar.
Belum mampu
mempraktikkan
variasi pola
dasar lompat
dalam
permainan
lompat katak
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Soal nomor 3
Rubrik Penilaian
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
pendampingan
(1)
Laporan Menuliskan
hasil
pengamatannya
dalam bentuk
diagram ven
dengan detail,
runtut, dan
sistematis
Memenuhi 2
dari 3 kriteria
Memenuhi 1
dari 3 kriteria
Belum
memenuhi
kriteria
Skor maksimal = 4
Skor maksimal = ( jumlah skor ) x 100
Skor maksimal
Penilaian sikap
No Nama Percaya
diri
Disiplin Tanggung
jawab
berani
1
2
3
Aspek yang dinilai:
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Berani
Keterangan
BT : Belum terlihat
T : Terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Sebutkan 10 bagian tubuh katak serta kegunaannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 15 Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
BIODATA PENELITI
Prita Mega Sari lahir di Purworejo pada tanggal 22
Juli 1996. Anak pertama dari satu bersaudara, dari
bapak Sarijo dan Ibu Umbuk. Tinggal di Dusun
Kuniran RT 10, Kecamatan Pituruh kabupaten
Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Peneliti
menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Ngampel
tamat pada tahun 2009. Pendidikan Menengah Pertamadi SMP N 20 Purworejo,
tamat pada tahun 2012. Pendidikan menengah atas di SMA N 10 Purworejo, tamat
pada tahun 2015. Pada tahun 2015, peneliti melanjutkan ke jenjenag pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan adalah dengan menyusun skripsi. Skripsi
yang disusun peneliti berjudul peningkatan hasil belajar menggunakan media
pembelajaran berbasis metode Montessori IPA materi bagian-bagian tubuh hewan
untuk siswa SD kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI