Upload
lekhanh
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOMARUDIN
NIM: 11113231
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOMARUDIN
NIM: 11113231
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA
2018
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Qomarudin
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Tempat
Assalamu‟alaikum. Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Qomarudin
NIM : 111-13-231
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : PAI
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER
OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTS SUDIRMAN
GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi
saudara tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi
perhatian.
Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 23 februari 2018
Pembimbing
Imam Mas Arum M.Pd.
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl.Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website : .http:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:[email protected]
PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh :
QOMARUDIN
NIM : 111-13-231
Telah di pertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan PAI, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga pada
tanggal 23 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana S1 Kependidikan.
Susunan Panitia Ujian
Ketua Penguji : Mufiq S.Ag. M.Phil ...................................
Sekertaris Penguji : Imam Mas Arum M.Pd ....................................
Penguji 1 : Ulfah Susilowati M.Si ....................................
Penguji : Drs. Abdul Syukur M.Si ....................................
Salatiga, 28 Maret 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
Suwardi, M. Pd.
NIP: 196701211999031002
vi
vii
MOTTO
Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik,
mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan
tombak tajam bernama “Kebenaran”.
~ Dan Rather ~
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Almh. Ibuku (Siti Mar‟ah S.Pd.) dan Bapakku (Khalimi) sebagai wujud baktiku
Padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan do‟anya.
Adikku (Dwi Susanti) dan suaminya (saifudin) serta anaknya atau sebagai
keponakan tercinta (Yoga Ahmad Dinanta) yang selalu memberi semangat dan
do‟anya.
Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendo‟akanku terutama Bibi Ku
(Nuryanti) dan Paman Ku (Zumri), serta adik-adik keponakan (Eko Mar‟atus
Sholihah, Desti Azira Bintang, Zuhri, Thoyib, Ipul, Irfan, Hanif)
Sahabatku (Eko Mar‟atus Sholihah, Mila Madatul Chusna, Yusuf Yoga Prayoga,
Muhammad Agung, Jauhari As‟ad, Shohib) yang selalu mendukung dan memberi
semangat
Teman-teman PAI angkatan 2013
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat
Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada
henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi puasa Melalui Metode
The Power Of TwoPada Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku Pembimbing Akademik yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan
meluangkan waktunya selama berkuliah.
5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan
meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
x
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta
memotivasi kepada penulis, baik moral dan spiritual
8. Bapak Saderi,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs SudirmanGetasan beserta
guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan
penelitian di MTs Sudirman Getasan.
9. Siswa-siswi kelas VIII di MTs Sudirman Getasan yang telah mendukung
dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
10. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang selalu bersama dalam suka dan
duka.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah
diberikan mendapat ba;asan dan ridh dari Allah SWT serta tercatat dalam
bentuk amalan ibadah. Amin.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca bagi umumnya.
Salatiga, 8 februari 2018
Penulis
Qomarudin
xi
ABSTRAK
Qomarudin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Materi Puasa Melalui Metode The Power Of Two pada Siswa Kelas VIII
MTs Sudirman Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar,The Power Of Two.
Dalam pembelajaran fiqih di MTs Sudirman Getasan masih bersifat
teoritis dimana guru hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode
dominan dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun diskusi baik guru
dengan siswa maupun antar siswa. Dengan demikian, peneliti menerapkan metode
The Power Of Twountuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi
puasa.Tujuan dari penelitian dengan menggunakan metode The Power of Two ini
untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII D MTs
Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan
dengan dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII D MTs Sudirman
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan.
Objek penelitian ini adalah hasil belajar Fiqih pada materi puasa melalui
metodeThe Power Of Two . Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes,
dukumentasi dan observasi terhadap guru dan siswa. Hasil tes dianalisis statistik
deskriptif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metodeThe Power Of
Two dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi puasa pada
siswa kelas VIII D MTs Sudirman Getasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar yang
meningkat yaitu nilai pra siklus siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa
(36%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (64%) dengan rata-
rata 59,36. Selanjutnya pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 20
siswa (80%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa (20%) dengan
rata-rata kelas 80,5. Siklus II yang mencapai KKM sebanyak 25 anak atau
(100%) dan rata-rata kelasnya 88.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL.....................................................................................................i
LEMBAR LOGO.....................................................................................................ii
JUDUL....................................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN..............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...................................6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................6
F. Definisi Oprasional................................................................................7
G. Metode Penelitian...................................................................................8
H. Sistematika Penulisan...........................................................................14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
xiii
A. Belajar
1. Pengertian Belajar..........................................................................15
2. Ciri-ciri Belajar..............................................................................16
3. Prinsip-prinsip Belajar...................................................................17
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar.................................................................18
2. Macam-macam Hasil Belajar.........................................................20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..........................21
C. Ilmu Fiqih
1. Pengertian Ilmu Fiqih.....................................................................26
2. Objek Ilmu Fiqih............................................................................27
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih.....................................................28
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII...................29
5. Kurikulum fiqih..............................................................................29
D. Materi Puasa
1. Pengertian Puasa............................................................................30
2. Syarat dan Rukun Puasa.................................................................30
3. Amalan Sunah Puasa......................................................................33
4. Hal-hal Yang Makruh ketika Puasa................................................34
5. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa.................................................34
6. Hikmah Puasa.................................................................................34
7. Macam-macam Puasa.....................................................................35
E. Metode The Power Of Two
1. Pengertian Metode..........................................................................40
2. Pengertian Metode The Power Of Two..........................................43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Sudirma Getasan
1. Lokasi Penelitian............................................................................47
2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan.....................47
3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan...............................48
xiv
4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan........................50
5. Subjek Penelitian............................................................................55
B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus
1. Siklus I...........................................................................................57
2. Siklus II..........................................................................................62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal.................................................................................66
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I......................................................68
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.....................................................76
4. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................87
B. Saran.....................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................89
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision.............................................22
Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Kopeng Getasan
Tahun Ajaran 2017/2018.......................................................................................51
Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Kopeng Getasan
Tahun Ajaran 2017/2018........................................................................................53
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana MTs Sudirman Kopeng Getasan.........................54
Tabel 3.4 Struktur Organisasi Mts Sudirman Kopeng Getasan.............................54
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D MTs Sudirman Kopeng Getasan...................56
Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan..........................................66
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I...........................................................71
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I.........................................74
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I...................................75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II.........................................................78
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II................................................81
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II..................................82
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Hasil Belajar Siswa Siklus I..........................................83
Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus II..................................................84
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas.......................................................85
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................................................10
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar
Mata Pelajaran Fiqih..............................................................................................86
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 7 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 8 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II
Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (UU RI No.20 Th.2003). Dalam hal ini Henderson mendefinisikan
pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,
sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial
merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi
manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Sadulloh, 2014:5)
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan
disektor pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya
peningkatan kualitas manusia indonesia secara menyeluruh. Undang-
undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
2
maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kjreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (sukardjo,
2009:14).
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan
penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar
mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan
materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru
dan siswanya. Disamping peran serta guru dalam membimbing proses
belajar mengajar, metode pembelajaran juga harus diperhatikan guna
meningkatkan mutu pendidikan.
Hilgard mendefinisikan belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Menurut Gagne belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan
dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu (Abror, 1993:66-67). Proses belajar mengajar bukan hanya
menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian pemahaman
sangatlah penting karena secara psikologis anak merasa senang apabila
mereka diperhatikan. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan
3
berupa mata pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri
peserta didik yang sedang belajar.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode
mengajar tidak dapat diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam
suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus
mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang relevan dengan
situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat
tercapai.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung
tidak jarang biasanya berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat,
sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa
asyik bermain atau bersendaugurau dengan teman sebelahnya. Banyak
peserta didik yang menganggap Pendidikan Agama Islam tidak begitu
penting karena bukan termasuk pelajaran yang menentukan kelulusan saat
ujian. Sehingga mereka mengabaikan pelajaran tersebut. Hal ini bila
dibiarkan berlarut-larut akan sangat membahayakan generasi penerus
bangsa.
Berdasarkan beberapa faktor penyebab diatas, peneliti mempunyai
pemecahan tersebut yaitu dengan cara mengubah metode pembelajaran
yang selama ini dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa metode ceramah
siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh
4
guru dan cenderung merasa bosan. Peneliti mengajukan alternatif solusi
dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan
menggunakan metode the power of two.
Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar
kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri.
Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan pada kegiatan
pembelajaran aktif pada mata pelajaran fiqih materi puasa.
Ilmu fiqih merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki posisi
yang amat penting dijajaran ilmu Islam. Mempelajari ilmu fiqh wajib
hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum islam berkenaan
dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas
meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan
sikapnya. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan
belaka namun menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal
agar siswa didik dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.
Pada proses pembelajaran Fiqih materi puasa agar siswa lebih aktif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka digunakan strategi
pembelajaran aktif dengan metode the power of two. Metode ini
memperlihatkan kepada peserta didik proses terjadinya sesuatu dengan
cara berkolaborasi atau bertukar dan berbagi pengetahuan dengan teman
sebayanya sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi
yang disampaikan oleh teman sebayanya.
5
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs
Sudirman Getasan metode yang digunakan sebelumnya masih belum
optimal, diduga karena pemilihan metode tersebut kurang kreatif dan cara
mengajar guru yang monoton. Hal itu menyebabkan rendahnya
pemahaman konsep siswa, yang menyebabkan masih banyaknya siswa
yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata nilai siswa hanya mencapai
nilai kurang lebih 60, sedangkan nilai KKM mata pelajaran fiqih adalah
70,00. Dengan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 9
siswa atau 36%, dan yang belum tuntas adalah 16 siswa atau 64%.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka
dilakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI
METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs
SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah Penggunaan Metode The Power of Two dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Puasa pada
Siswa Kelas VIII di MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar
mata pelajaran fiqih materi puasa dengan menggunakan metode the power
6
of two siswa kelas VIII di MTs Sudirman Getasan tahun Pelajaran
2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
“Penerapan Metode the power of two dapat meningkatkan prestasi belajar
fiqih materi pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan Tahun
Pelajaran 2017/2018 ”. Indikator keberhasilan yaitu tanda yang
menunjukkan bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini harus mencapai 85% dari nilai Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Sudirman
Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Manfaaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran
fiqih melalui metode the power of two.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan
dalam merancang strategi pembelajaran yang bervariasi.
b. Bagi siswa, agar mencapai tujuan pembelajaran pada kwalitas yang
lebih baik.
7
c. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih.
d. Bagi sekolahan, dapat meningkatkan mutu dan efektifitas
pembelajaran khususnya pembelajara fiqih.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul
di atas, maka dijelaskan di bawah ini:
1. Hasil Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2011:13)
Jadi hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5)
2. Fiqih (Fiqh)
Salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang membahas
persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan pribadi,
masyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.
Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya
menyangkut hukum islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah
8
yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan
manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya.
3. Puasa
Merupakan menahan diri dari makan, minum, hubungan seks,
dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari dengan niat dan syarat tertentu (Hidayat, 2015:29).
4. Metode the power of two
The power of two artinya menggabungkan kekuatan dua orang.
Dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing
kelompok terdiri dari dua siswa. Kegiatan ini dilakukan agar
munculnya sinergi itu yaitu dua orang atau lebih, tentu lebih baik dari
pada satu orang.
(http://jaymind18.blogspot.co.id/2013/03/trategi-pembelajaran-
power-of-two.html?m=1 diakses pada tanggal 11 juni 2017 jam 10:15)
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian
yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil
yang diinginkan.
1. Rancangan penelitian
9
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian
tindakan kelas meliputi: langkah-langkah yaitu:
a. Perencanaan
b. Rancangan tindakan
c. Tahapan pelaksanaan
d. Tahapan pemantauan
e. Refleksi
f. Siklus
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sudirman
Getasan tahun pelajaran 2017/2018.
3. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I, dan
siklus II. Maksud dari dua tahap ini untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam
siklus berikutnya.
Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini
sebagaimana digambarkan seperti model penelitian tindakan yang
ditawarkan sebagai berikut:
10
Model Penelitian Tindakan
Gambar 1.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008:16)
4. Tempat dan Waktu
a. Tempat penelitian adalah di kelas VIII MTs Sudirman Getasan
Kabupaten Semarang
b. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2017/2018
Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil Penelitian
11
5. Rumusan Tindakan
a. Perencanaan
Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah
perencanaan. Dalam tahap ini peneliti:
1) Memperisapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan
siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat kemampuan
daya serap siswa
2) Mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan
metode the power of two untuk mengkongkritkan teori yang
diajarkan
3) Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat
pendukung atau sarana lain yang diperlukan.
c. Pengamatan/Observasi
Guru menggambarkan obyek yang akan diamati dengan cara:
1) Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah
diterapkan.
12
2) Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh
pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk
menghasilkan perubahan yang dihasilkan. Dalam tahap ini,
peneliti mengumpulkan data yang diperlukan.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian
dapat merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil
refleksi ini dipergunakan sebagai bahan untuk merancang
tindakan selanjutnya.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran,
Soal Tes, Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar, dan tes
formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
7. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah:
a. Observasi
Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam
mengikuti pembelajaran. Metode ini juga digunakan untuk
13
memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum
keadaan sekolah MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan.
b. Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru
dan keadaan siswa.
c. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar setelah
dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan tes
soal formatif dengan skor pengukuran dari rantang nilai 0-100.
8. Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang
menghubung-hubungkan, memisah-misahkan, dan mengelompok-
ngelompokan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang benart. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis statistik
sederhana yaitu teknik analisi kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis
data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan
perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-
tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah,
2000:226). Adapun rumus penelitian sebagai berikut:
P= F X 100%
N
14
Keterangan:
P= presentasi
F= Jumlah siswa yang tuntas belajar
N= Jumlah semua siswa
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, peneliti menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, sistematika penulisan
Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi prestasi, metode The Power
Of Two, pembelajaran fiqih, materi Puasa.
Bab III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat gambaran umum
MTs Sudirm Getasan, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi
pelaksanaan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi deskripsi
persiklus, pembahasan.
Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran dan pada bagian
akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Usaha
untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang
belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia
menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki
tentang sesuatu (Baharuddin, 2008:13).
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan
(Purwanto, 1988:106). Beberapa pendapat yang menyangkut
pengertian belajar sebagai berikut: (Djamarah, 2011:13).
a. Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
b. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses di
mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan.
c. Drs.Slameto menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
16
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2. Ciri-ciri Belajar
Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar
meliputi : (Baharuddin, 2008:15)
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent.
Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan suatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.
17
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru
perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut : (Dimyati, 2012:42)
a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa
apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila
bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan
motivasi untuk mempelajarinya.
b. Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar
adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya
sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya
sekedar membimbing dan mengarahkan.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman
langsung. Dalam belajar melalui pengalamn langsung siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,
terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d. Pengulangan
Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk
melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk
membentuk kebiasaan-kebiasaan.
18
e. Tantangan
Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam
suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu
mempelajari bahan belajar, maka timbullah itu yaitu dengan
mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat
teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk
dalam tujuan dan tantangan baru.
f. Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan
yang menyenangkan dan berpengaruh baik lagi bagi usaha belajar
selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak
hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak
menyenangkan.
g. Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik untuk memiliki
karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian hasil belajar
hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1990:14,343) “hasil” adalah
suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha. “belajar adalah
19
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.
(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1
diakses pada tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).
Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif,
afektif maupun psikomototik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap
(Susanto, 2013: 5).
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar. Karena belajar
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilku yang relatif menetap.
Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan
dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau
tindak lanjut, atau bahkancara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang
dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan
20
keterampilan yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek,
baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013:6)
a. Pemahaman konsep
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap
arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar
dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran.
Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati
seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu
pengertian.
21
b. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu sisswa.
c. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu
dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek
tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih
diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal
yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga
menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi:
22
1) Faktor psikologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus
jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi
jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar,
diantaranya:
(a) Kecerdasan intelegensi siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan
kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi
seorang individu, semakin besar peluang individu untuk
meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ
bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ
berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh
Terman dan Merill sebagai berikut: (Baharuddin, 2008:21)
Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision
Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi
140-169 Amat superior
120-139 Superior
110-119 Rata-rata tinggi
23
90-109 Rata-rata
80-89 Rata-rata rendah
70-79 Batas lemah mental
20-69 Lemah mental
Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7
penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:
(1) Kelompok kecerdasan amat superior (every superior)
merentang antara IQ 140-IQ 169.
(2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139.
(3) Kelompok rata-rata tinggi (high avarage) antara IQ
110-IQ 119
(4) Kelompok rata-rata (avarage) merentang antar IQ 90-
IQ 109
(5) Kelompok rata-rata rendah (low avarage) merentang
antara IQ 80-IQ 90
(6) Kelompok batas lemah mental (bordeline defactive)
berada pada IQ 70-IQ 79
(7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally
defective) berada pada IQ 20-IQ 69, yang termasuk
dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil,
idiot.
24
(b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Menurut Slavin,
motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk
memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat.
Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik
(dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri
individu)
(c) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan.
(d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,
peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun
negatif.
(e) Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang
menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses
belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
25
mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan
besar ia akan berhasil.
b. Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
(1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi,
dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar seorang siswa.
b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal
siswa.
c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara
anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik.
(2) Lingkungan nonsosial
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang
sejuk dan tenang.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa
hardwere seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah,
fasilitas belajar dll dan softwere seperti kurikulum
26
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku
panduan.
c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa,
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan
metode mengajar guru.
C. Ilmu Fiqh
1. Pengertian Ilmu Fiqh
Fiqh berasal dari kata faqaha (فق) yang berarti “memahami” dan
“mengerti” (Koto, 2009:2).
Dalam peristilahan syar‟i, ilmu fiqh dimaksudkan sebagai ilmu yang
berbicara tentang hukum-hukum syar‟i amali (praktis) yang
penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam
terhadap dalil-dalil yang terperinci (al-Tafshili) dalam nash (Alquran
dan Hadis).
Hukum syar‟i yang dimaksud dalam definisi diatas adalah segala
perbuatan yang diberi hukumannya itu sendiri dan diambil dari syariat
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kata amali sebagai
penjelasan bahwa yang menjadi lapangan pengkajian ilmu ini hanya
yang berkaitan dengan perbuatan („amaliyah) mukallaf dan tidak
termasuk keyakinan atau iktikad („aqidah) dari mukallaf itu. Dalil-dalil
terperinci (al-Tafshili) adalah dalil-dalil yang terdapat dan terpapar
dalam nash di mana satu persatunya menunjuk pada suatu hukum
tertentu (Koto, 2009:2).
27
Dalam ilmu bahasa kalimat fiqh mengandung dua makna: (Azzam,
2010: 3)
a. Pemahaman secara mutlak, yafqahu al-khaira wa asy-syar artinya
dia memahaminya.
b. Memahami maksud pembicaraan seseorang, memahami maksud
dari ucapan orang yang berbicara dan bukan hanya sekedar paham
lafal secara bahasa.
2. Objek Ilmu Fiqh
pokok yang menjadi objek pembahasan dalam ilmu fiqh adalah
perbuatan mukallaf dilihat dari sudut hukum syara‟ dikelompokkan
dalam tiga kelompok, yaitu: (Koto,2009:5)
a. Ibadah
Ibadah tercakup segala persoalan yang pada pokoknya
berkaitan dengan urusan akhirat. Artinya, segala perbuatan yang
dikerjakan dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah, seperti
shalat, puasa, haji, dan lain sebagainya.
b. Mu‟amalah
Mu‟amalah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta,
seperti jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, amanah, dan
harta peninggalan.
c. „uqubah
„uqubah mencakup segala persoalan yang menyangkut tindak
pidana, seperti pembunuhan, pencurian, perampokan.
28
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqh
Tujuan mempelajari ilmu fiqh diantaranya: (Koto, 2009:10-11)
a. Untuk mengetahui penerapan hukum syariat kepada amal
perbuatan manusia, baik tindakan maupun perkataannya
b. Untuk mengetahui mana yang diperintah dan mana yang dilarang,
mana yang sah dan mana yang batal, mana yang halal dan mana
yang haram
c. Untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang
hukum, apa atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang,
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, serta menunjukkan
cara melaksanakan suatu perintah.
Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam
yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur
berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
keluarga, masyarakat, atau yang berhubungan dengan negara dan
hubungan bilateralnya baik ketika dalam keadaan damai atau
perang maupun hubungan manusia dengan Penciptanya yang
tujuan akhirnya untuk membuat bahagia seluruh umat manusia di
dunia dan di akhirat. (Azzam, 2010:6)
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqh Kelas VIII
Standar kompetensi mata pelajaran fiqh adalah:
a. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
29
b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
c. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
d. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
(Hidayat, 2015:2).
5. Kurikulum Fiqh
Kurikulum fiqh sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi
emas anak sholeh dan sholihah, mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh
Madrasah dibawah pembinaan Kementrian Agama RI telah siap
melaksanakan Kurikulum 2013. Untuk keperluan dimaksud, maka
secara legal formal Kementrian Agama RI telah menerbitkan Peraturan
Menteri Agama (PMA) tentang Kurikulum 2013 yang berisi Kerangka
Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Kompetensi Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.
30
D. Materi Puasa
1. Ketentuan Puasa
a. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa yaitu shaum adalah menahan atau
mencegah, sedangkan menurut istilah puasa yaitu menahan diri dari
segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.
b. Syarat dan Rukun Puasa
1) Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut :
a) Islam
b) Baligh
c) Berakal sehat
d) Mampu
e) Suci dari haid dan nifas
f) Menetap (mukim)
2) Syarat sah puasa
a) Islam
b) Tamyis
c) Suci dari haid dan nifas
d) Bukan pada hari-hari yang diharamkan
31
3) Rukun Puasa
Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus
diperhatikan yaitu :
a) Niat
Niat puasa yaitu suatu keinginan didalam hati untuk
menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha Allah
SWT, karena menjalankan perintah-Nya. Semua puasa
tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan sebagai puasa.
Untuk puasa wajib maka kita harus niat sebelum datang
fajar. Sementara untuk puasa sunah, kita di bolehkan berniat
setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan
perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum,
berhubungan suami istri, dan lain-lain.
Nabi SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud :
ل هللا صه هللا سس صه هللا عه سهى ا ج ج ا خفصخ ص ع
بو قجم انفجش فل صبو ن )سا اثدد( ع انص نى ج عه سهى ي
Artinya : Dari istri Nabi SAW, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “barang siapa yang tidak meneguhkan niat
sebelum fajar, maka puasanya tidak sah”. (HR. Abu
Daud). (Al-Sijistani, 2015:392).
b) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Dan yang
membatalkanya ada empat macam :
32
1) Segala sesuatu yang masuk ke dalam ronnga melalui
mulut, berupa makanan atau minuman yang menjadi
konsumsi fisik atau tidak menjadi konsumsi fisik.
2) Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja tidak
membatalkan.
Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud:
ل هللا صه هللا عه قم سس هللا ع شح سض س اث ع
استقأ فهقض ا قضأ س عه ء فه رسع انق سهى ي
)سا اثدد(
Artinya : dari Abu Hurairah r.a.“ Barang siapa yang
terpaksa muntah, maka ia tidak wajib qadha”. (HR.
Abu Dawud). (Al-Sijistani, 2015:381).
3) Istimna‟, yaitu sengaja mengeluarkan sperma baik
karena ciuman dengan istri, atau sentuhan tangan maka
hukumnya batal. Sedangkan jika karena melihat saja,
atau berfikir saja maka tidak membatalkan. Demikian
pula keluarnya madzi, tidak mempengaruhi puasa.
4) Jima‟, karena Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah 187
berfirman tidak diperbolehkan kecuali diwaktu malam.
بس ج ن ى ت أ ى ك ن بس ج ن ى ك بئ س ن إ ث ف انش بو انص خ ه ن ى ك ن م ح أ
ى ك ب ع ف ع ى ك ه ع بة ت ف ى ك س ف أ ب ت خ ت ى ت ك ى ك أ هللا ى ه ع ن
Artinya :”dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan
puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
33
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi
maaf kepadamu.”(Q.S al-Baqarah:187).
Semua hal yang membatalkan ini disyaratkan harus
dilakukan dengan ingat jika ia sedang puasa. Maka jika ia
makan, minum, istima‟ atau muntah, atau berhubungan
suami istri dalam keadaan lupa maka tidak membatalkan
puasanya, baik dalam bulan ramadhan maupun diluar
ramadhan.
c) Amalan Sunah Pada Waktu Puasa
Selain melaksanakan puasa wajib kita juga dianjurkan
melaksanakan amalan-amalan sunah untuk menggapai
kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalaqn tersebut antara
lain:
1) Sahur ,sudah dianggap sahur meskipun hanya dengan
seteguk air. Waktu sahur dimulai dari sejak tengah malam
sampai terbit fajar dan disunahkan mengakhirinya.
2) Menyegerakan berbuka setelah maghrib.
3) Memberi buka puasa (tafhir salam)
4) Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai
puasa seperti berdusta.
5) I‟tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah
kepada Allah.
34
d) Hal-hal yang makruh ketika puasa
Ketika kita sedang berpuasa ada hal-hal yang makruh, yaitu:
1) Berkumur-kumur yang berlebihan,
2) Menyikat gigi,bersiwak,
3) Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan,
4) Memperbanyak tidur ketika berpuasa,
5) Berbekan atau disuntik.
e) Hal-hal yang membatalkan puasa
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa, yaitu;
1) Makan dan minum disengaja,
2) Murtad (keluar dari agam Islam)
3) Melakukan hubungan suami istri pada siang hari
4) Keluar darah haid atau nifas
5) Keluar air mani atau mazi yang disengaja
6) Merubah niat puasa
7) Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila.
f) Hikmah Puasa
Apabila ditinjau secara mendalam, akan tampak bahwa
puasa mengandung hikmah amat besar bagi manusia baik
untuk kesehatan tubuh atau badan, maupun untuk jiwa atau
mental.
1) Membentuk manusia yang bertaqwa
2) Sebagai perisai dari segala tipu daya setan
35
3) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah
4) Membina kejujuran dan kedisiplinan
5) Dapat memelihara kesehatan
6) Dapat mengendalikan hawa nafsu
7) Diampuni dosa-dosanya.
2. Macam-Macam Puasa
a. Puasa Wajib
Yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapat pahala, jika
ditinggalkan mendapat dosa. Contoh:
1) Puasa ramadhan, adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap
muslim selam sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa
Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT untuk pertama kalinya
pada tahun kedua hijriyah. Pda waktu itu, Rasulullah baru
dapat menerima perintah memindah arah kiblat dari Baitul
Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. Firman
Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah ayat 183 :
ى ك ه ج ق ي ز ان ه ع ت ت ب ك ك بو ض انص ى ك ه ع ت ت ا ك ي ا ز ان ب أ ب
ق ت ت ى ك ه ع ن
Artinya :”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertaqwa”( Q.S al-Baqarah ayat 183).
b. Puasa Nazar
Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib menjadi
wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk melaksaakanya.
36
Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah dijanjikan seseorang
karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Hajj ayat 29 :
ا تفثى ن س ز ا ف ن ثى نقض ق ت ع ان ت ج بن ا ث ف ط ى
Artinya:“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran
yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah melakukan
tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” ( Q.S al-Hajj ayat
29 ).
Berdasarkan ayat diatas dan karena puasa nazar merupakan puasa
yang telah dijanjikan oleh yang bersangkutan untuk dilaksanakan
maka hukumnya wajib.
c. Puasa Kafarat
Kafarat menurut bahas berati denda atau tebusan. Dengan
demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan
maksud untuk memenuhi denda atau tebusan. Melaksanakan puasa
kafarat hukumnya wajib.
Ada beberapa macam puasa kafarat , di antaranya sebagai berikut:
1) Puasa yang dilakukan karena melanggar larangan haji, yaitu
bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu‟
atau qiran wajib membayar denda berupa mennyembelih
satuekor kambing. Apabila tidak mampu dia wajib berpuasa
selama tiga hario ketika masih di tanah suci dan tujuh hari
setelah sampai tanah kelahiranya.
37
2) Puasa kafarat karena sumpah dzihar, dzihar adalah seorang
suami yang menyerupakan istrinya sama dengan punggung
ibunya. Jika dia ingin berdamai maka dia wajib membayar
kafarat yaitu puasa dua bulan.
d. Puasa sunah
Puasa sunah adalah puasa yang dilakukan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Adapun macam-macam puasa sunah adalah sebagai berikut:
1) Puasa 6 hari dibulan syawal
Hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR. Muslim :
ل هللا صه هللا عه سهى سس ا هللا ع اة سض : , قم ع اث
ش)سا يسهى( كصبو انذ ال كب ش ثى اتجع ستب ي صبو سيضب ي
Artinya:Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda:”barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu
menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia
seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Mslim) (Hakim,
2011:563)
2) Puasa senin dan kamis
Hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi ra:
عبئشخ سض ع و االث ص ل هللا تحش سس قبنت كب هللا ع
س )سا انتشيز( انخ
Artinya: Aisyah r.a berkata, “Rasulullah SAW senantiasa
menjaga puasa pada hari senin dan kamis”.(HR. At-
Tirmidzi).(Hakim, 2011:563)
38
3) Puasa dawud
Adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud as.
Tatacarannya adalah puasa berselang, maksudnya satu hari
puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunnah
yang diutamakan.
4) Puasa arafah
Adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah.
Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu
satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
5) Puasa asyura (10 muharam)
Nabi saw bersabda yang diriwayatkan HR. Muslim :
ل هللا سس ا هللا ع قتبدح سض اث ع صه هللا عه سهى سئم
بضخ(.)سا يسهى( و عبشساء,فقم:) كفش انسخ ان صبو ع
Artinya: Dari Abu Qatadah r.a. bahwa Rasulullah SAW di
tanya tentang puasa hari „ asyura, maka beliau menjawab, “ia
dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR.Muslim).
(Hakim, 2011:562)
6) Puasa muharam
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk
memperbanyak puasa.
Hadits Nabi yang diriwayatkan HR. Muslim :
ل هللا صه هللا عه قبل :قبل سس هللا ع شح سض اث ش ع سهى
لح ثعذ انفش افضم انص حشو, شهللا ان : ش بو ثعذ سيضب :)أفضم انص
م( )سا يسهى( ضخ: صلح انه
39
Artinya : Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Puasa yang paling utama setelah ramadhan adalah puasa pada
bulan Allah al-muharam dan shalat yang paling uatama setelah
shalat wajib adalah shalat malam. (HR.Muslim). (Hakim,
2011:561).
e. Puasa haram
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila
ditinggalkan berpahala. Adapun macam-macam puasa haram
sebagai berikut:
1) Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 syawal adalah hari kemenangan yang harus
dirayakan dengan gembira. Karena itu syariat telah mengatur
bahwa dihari itu tidak diperkenankan seseorang untuk
berpuasasampai pada tingkat haram.
2) Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 dzulhijjah sebagai hari
raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan berpuasa dan
umat islam disunahkan untuk menyembelih hewan kurban dan
membagikanya pada fakir miskin dan kerabatserta keluarga.
3) Hari Tasyriq
Yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah umat Islam masih
dalam suasana perayaan hari raya Idul Adha sehingga masih
diharamkan untuk berpuasa.
40
4) Puasa selamanya (puasa dahri)
Daharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari.
Meski dia sanggup untuk mengerjakanya karena memang
tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‟i puasa seperti itu dilarang
oleh Islam.
5) Puasa wanita haid atau nifas
Puasa ini diharamkan karena kondisi tubuh sedang dalam
keadaan tidak suci dari hadast besar. Apabila tetap
melaksanankan puasa, maka berdosa hukumnya.
f. Puasa makruh
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila
ditinggalkan malahan berpahala.
a. Puasa pada hari jum‟at, kecuali hari sebelumnya atau
setelahnya berpuasa.
b. Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya‟ban, puasa ini mulai
setelah tanggal 15 Sya‟ban hingga akhir bulan Sya‟ban. Namun
bila puasa bulan Sya‟ban sebulan penuh, justru merupaka
sunah.
E. Metode The Power Of Two
1. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan
41
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru
tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai
satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan
para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 1995:53)
a. Kedudukan metode dalam belajar mengajar
Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar
bergairah bagi peserta didik. Salah satu usaha yang tidak pernah
guru tinggalkan adalah bagaimana kedudukan metode sebagai salah
satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan
belajar mengajar
Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain: (Djamarah,
1995:82)
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sudirman (1980: 90) mengemukakan bahwa, motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya
perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
2) Metode sebagai strategi pengajaran
Setiap anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda
dalam menerima suatu pembelajaran. Cepat lambatnya
penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
memerlukan waktu yang bervariasi. Karena itu, guru harus
42
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif
dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memliki strategi itu adalah harus
mengusai teknik-teknik penyajian atau yang biasa disebut
dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar
adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu cara untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang efektif,
akurat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapain akan
menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Menurut Winarno (1990: 97) pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1) Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan.
2) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan
belajar mengajar.
43
3) Situasi
Situasi adalah suatu keadaan yang diciptakan pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
4) Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak
didik di sekolah.
5) Guru
Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didiknya dengan upaya mengembangkan
seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, kognitif
maupun psikomotoriknya.
2. The Power Of Two ( kekuatan berdua)
a. Pengertian metode the power of two
Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk
belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009:161).
Seperti metode-metode pembelajaran kooperatif lainya,
pembelajaran dengan metode the power of two diawali dengan
memberikan soal atau pertanyaan. Pesrta didik diminta untuk
menjawab pertanyaan yang diterimanya. Setelah semua selesai
menyelesaikan jawabanya, mintalah kepada peserta didik mencari
pasangan. Kemudian peserta didik bertukar informasi mengenai
44
jawaban dari masing-masing soal yang telah diberikan (Suprijono,
2011 :100).
b. Langkah-langkah metode the power of two
(Sillberman, 2009:161), mengemukakan bahwa langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode the
power of two, yaitu:
1) Berikan peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang
membutuhkan refleksi dan pikiran.
2) Minta peserta didik untuk menjawab pertanyaan
sendiri0sendiri.
3) Setelah semuanya melengkapi jawabanya, bentuk kedalam
pasangan dan minta mereka untuk berbagi jawaban dengan
yang lain.
4) Pasangan tersebut diminta untuk membuat jawaban baru untuk
masing-masing pertanyanan dengan memperbaiki respons
masing-masing individu.
5) Ketika semua pasangan menulis jawaban baru, bandingkan
jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.
c. Tujuan metode the power of two
Adapun tujuan metode the power of two antara lain:
1) Membiasakan peserta didik belajar aktif secara individu dan
kelompok.
2) Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.
45
3) Agar peserta didik memiliki keterampilan yang terkait dengan
materi pokok.
4) Meminimalkan kegagalan.
5) Meminimalkan kesenjangan antara peserta didik yanga satu
dengan yang lainya.
d. Kelebihan dan kekurangan metode the power of two
Kelebihan metode the power of two adalah sebagai berikut:
1) Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri.
2) Mengembangkan kemampuan mengungjapkan ide atu gagasan
dengan kata-kata verbal dan membandingkan ide-ide atau
gagasan orang lain.
3) Membantu anak agar dapat bekerjasama dengan orang lain, dan
menyadari segala keterbatasannya serta menerima
kekuranganya.
4) Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
5) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangaangan untuk
berfikir.
Sedangkan kekurangan dari metode the power of two
adalah:
46
1) Dapat terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut masalah
yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi
menyimpang sehingga memerlukan waktu yan g panjang.
2) Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-
pasangan dan antar pasangan membuat pembelajaran kurang
kondusif.
3) Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung
jawab dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan
pasanganya.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Gambaran Umum MTs Sudirman Getasan
1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian : MTs Sudirman Getasan
Alamat Lengkap : Jln. Raya Salatiga Kopeng KM 12, Desa Kopeng
Kecamatan Getasan (50774) Telp: 0298318171
Mata Pelajaran : Fiqih
Materi Pokok : Puasa
Kelas : VIII (Delapan)
2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan
MTs Sudirman Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991
yang di pelopori oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah
Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam.
Pada tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya
MTs di Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50%
penduduk ber Agama Islam”abangan” dengan 40% penduduk beragama
Nasrani, 10% beragama Budha. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah
Kecamatan Getasan sangat dibutuhkan, maka para tokoh masyarakat
merasakan terpangil mendirikan Sekolah Islam dengan nama
MTs.Sudirman.
Sejak berdiri hingga tahun 2008 MTs Sudirman telah mengalami
peningkatan baik kualitas siswa maupun kualitas guru, pada tahun 2009
48
ini terdapat 298 siswa dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua
petani dan buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan
gunung telomoyo (perbatasan Kab. Magelang).
Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAINdan IKIP, karena
merasa terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para
pegawai dan tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang
memadai. Berkat semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh
masyarakat serta partisipasi Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa
Tengah,MTs Sudirman dapat meningkatkan mutu pembelajaran dengan
indikator bahwa lulusannya mencapai hampir 100%.
3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan
a. Visi
Beriman, Berprestasi, Terampil dan Berakhlakul Karimah
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran dan Bimbingan secara efektif
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga Madrasah
3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat berkembang secara optimal
49
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan
juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak
5) Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga
Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
madrasah
6) Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan
wawasan IMTAQ dan IPTEK seluruh warga madrasah
c. Tujuan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada
tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara
khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs
Sudirman Getasan.
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa
didik untuk:
1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan
konseling.
50
2) Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah
dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan
konteks
3) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian
lingkungan hidup di sekitarnya
4) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan
PMR dan Pramuka.
5) Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat
Kabupaten
6) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman
Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah,
Disiplin, Kreatif dan Inovatif.
7) Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life
Skill (kecakapan hidup).
8) Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan
SMK yang berkualitas.
4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan
a. Keadaan Guru MTs Sudirman Getasan
Keadaan guru dan staf pengajar di MTs Sudirman Getasan,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018 berjumlah 22 orang. Nama-nama pengajar atau guru di
MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Getasan Tahun 2017/2018
No Nama Jabatan Alamat
1. Saderi, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur
2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng
3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang
4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul
5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng
6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan
7. Nurkus Budiyantomo,
SH
Guru Sleker Kopeng
8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan
9. Yasin, S.Pd Waka
Kurikulum
Krangkeng Batur
10. Ira Robiyanti, SS Waka
Kesiswaan
Plalar Kopeng
11. Sri
Lestariningsih,S.Pd
Guru Sleker Kopeng
12. Hariyani, Ssi Guru Polobugo
52
13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur
14. Yahmi Dwi Astuti,
S.Pd
Guru Dukuh Kopeng
15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan
16. Ika Noviyaningrum,
S.Pd
Guru Batur Kidul
17. Rosidi, S.Pd Waka
Sar/prasarana
Batur Kidul
18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng
19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng
20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono
21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates
22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng
b. Keadaan Siswa MTs Sudirman Getasan
Keadaan siswa sangat mempengaruhi proses pembelajaran. MTs
Sudirman Getasan mempunyai jumlah keseluruhan siswa 357.
Adapun daftar setiap kelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
53
Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Getasan Tahun ajaran 2017/2018
NO KELAS JUMLAH
1 VII 126
2 VIII 120
3 IX 111
JUMLAH 357
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam kegiatan mengajar
sebab tujuan pembelajaran tidak akan tercapai apabila tidak didukung
oleh sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana MTs Sudirman Getasan dapat disajikan
dalam tabel berikut:
54
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Mts Sudirman Getasan
No Ruang Jumlah Luas
1 Ruang kelas 7 ruang 378
2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10
3 Ruang guru 1 ruang 56
4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15
5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56
6 Ruang TU 1 ruang 56
7 Ruang UKS 1 ruang 56
8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15
9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56
d. Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan
MTs Sudirman Getasan telah membentuk suatu struktur organisasi
yang bertujuan untuk mengelola segala bentuk kegiatan dan aktivitas
yang berada dilingkungan madrasah. Adapun struktur organisasi MTs
Sudirman Getasan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan
Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag
Kepala Madrasah Saderi,M.PdI
Kepala Desa Rebo
Komite Syarifudin
Waka Kurikulum Risnan, S.Ag
55
Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI
Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd
BP/BK Nur Zainudin, S.PdI
Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI
2. M.Sa‟dullah,S.PdI
3. Drs.Musta‟in,M.PdI
4. Risnan, S.Ag
5. Saderi, M.PdI
6. Dra.Hj.Aminatun
Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi
2. M.Sa‟dullah
Pembina Drumband Rohim,S.PdI
Pembina Qiro‟ah Zakariya,S.PdI
Pembina Pidato M.Sa‟dullah, S.PdI
Kepala TU Muh Mujiono
Kepala Perpustakaan Jumali Amd
Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo
5. Subjek Penelitian
Objek penelitian ini adalah siswa dikelas VIII tahun pelajaran
2017/2018 semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang
terdiri dari 25 laki-laki dan 0 perempuan. Adapun data siswa yang
menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut:
56
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D Mts Sudirman Getasan
No Nama Jenis Kelami (L/P)
1 Nur Azis L
2 Salman Alfarizi L
3 Aqsa Jefri Islami L
4 Rifqi Kurniawan L
5 Agus Sofyanto L
6 Feri Listiyono L
7 Anas Khoirul Umam L
8 Sahrul L
9 Riyal Arifin L
10 Dimas Dwi Admaja L
11 Didik L
12 Zaki L
13 M.Sulkhannudin L
14 Hoirudin L
15 Yusuf Wahyu Adi L
16 Dani Setiawan L
17 Ifan Setiawan L
18 Rios Tri Handika L
19 Riyal Fauzi L
20 Edo Riskia Putra L
21 Taufik Isman L
57
22 Wahyudi L
23 Feri Ferdiawan L
24 M.Sholahudin L
25 Bayu Nugroho L
2. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan oleh guru yang
bersangkutan. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian yang
sistematis dan reflektif oleh guru untuk memperbaiki kondisi dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang bersifat reflektif
maksudnya yaitu dalam proses penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat
dan guru yang harus memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II siklus, dalam setiap siklusnya
meliputi yaitu tahap perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan
(action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan
(observation and evaluation), dan refleksi (reflection).
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:
1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala
sekolah dan guru mapel
58
2) Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan
3) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang
memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan. (RPP terlampir)
4) Menyiapkan alat pembelajaran
5) Membuat Instrumen Penilaian, meliputi:
a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengamati
proses pembelajar dan kemampuan siswa
b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan
data tentang ketetapan guru dalam menggunakan metode the
power of two
c) Tes formatif, yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada siklus I.
b. Pelaksanaan (Acting)
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus
2017 dengan materi tentang Thoharah. Pada siklus ini peneliti
menggunakan metode the power of two. Tahap-tahap yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Pra pembelajaran
a) Menyiapkan bahan pembelajaran berupa materi yang
berkenaan dengan pengertian, ketentuan-ketentuan, dll.
Mengenai materi Puasa.
59
b) Menyiapkan perangkat atau media, lembar tes formatif yang
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I.
2) Kegiatan awal
a) Guru mengucap salam pembuka dan membuka pelajaran
dengan bacaan Basmallah bersama-sama
b) Guru mengabsen siswa
c) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajukan beberapa
pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran
d) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat
mempelajari seputar ketentuan puasa
e) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
f) Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang
diajarkan
3) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi tentang pengertian, tujuan, macam-
macam, dan manfaat puasa.
b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 2 anggota.
c) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal, setiap
anggota kelompok akan mendapatkan soal masing-masing.
d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
diberikan secara individu.
60
e) Setelah semua melengkapi jawabanya guru meminta kepada
setiap siswa saling bertukar pengetahuan dari soal dan
jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya.
f) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah
diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah di dapatkan.
4) Kegiatan Akhir
a) Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa.
b) Pembelajaran ditutup dengan membaca Hamdallah bersama
dan diakhiri salam.
c. Pengamatan (observation)
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal Tahap yang
dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi atau
pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui selama
pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan meto the
power of two dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi (reflection)
Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat beberapa
hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan
pembelajaran Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode the
power of two . Berikut penjelasannya:
1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran:
a) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam
61
b) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran
c) Guru cukup baik dalam penguasaan materi
d) Metode the power of two dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
e) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup
jelas
f) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib
2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran:
a) Pengelolaan waktu kurang optimal
b) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang
berbicara sendiri.
c) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu
metode the power of two.
d) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya
kepada guru mengenai materi yang belum jelas.
3) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus kedua
a) Guru memberikan tugas membaca untuk pertemuan siklus
II, guna menunjang penguasaan materi
b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih
efisien
c) Guru lebih terampil mengelola kelas
62
d) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau
bermain sendiri
e) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II, peneliti memberi arahan pada siswa untuk lebih
aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung agar indikator
pembelajaran tercapai. Beberapa tahap yang dilakukan peneliti antara lain:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran
2) Menyiapkan lembar tes formatif yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II
3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses
kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa
4) Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru
dalam pembelajaran
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017.
Pada siklus II peneliti berupaya untuk meningkatkan keefektifan
siswa dalam pembelajaran. Penjelasan secar rinci sebagai berikut:
63
1) Pra Pembelajaran
Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran dan
media yang digunakan.
2) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran
dengan membaca Basmallah bersama
b) Guru mengabsen siswa
c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya
dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan
materi pelajaran
d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
e) Mengajukan beberapa pertanyaan
3) Kegiatan inti
a) Guru membagikan materi tentang Puasa yaitu macam-
macam dan manfaat puasa, kemudian memberi kesempatan
siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh
menit.
b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 2 anggota.
c) Guru membagikan kertas yang berisi soal. Setiap kelompok
mendapatkan soal.
d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
diberikan secara individu.
64
e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta
kepada siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal
dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman
sekelompoknya.
4) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan
materi yang telah dipelajari
b) Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan
mengucapkan salam
c. Observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai
hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
melalui metode the power of two. Aspek pengamatan dalam
penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek
pengamatan pada guru dan siswa.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus II ini banyak peningkatan dibanding
siklus sebelumnya dengan didapatkan pengelolaan waktu sudah
maksimal dan efisien, serta siswa dapat memperhatikan materi dan
mengikuti pembelajaran dengan kondusif.
65
Pada siklus II ini peneliti telah berhasil dalam
meningkatkan hasil belajar Fiqih melalui metode the power of two
pada materi Puasa.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, kondisi awal siswa dalam
kegiatan belajar Fiqih masih menunjukkan rendahnya kemampuan siswa
dalam menerima pelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung dimana guru
menjelaskan materi banyak siswa yang asyik sendiri, dan bersendau gurau
dengan temannya. Kondisi awal ini menjadi acuan dalam melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan,
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian,
menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap mata
pelajaran fiqih. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih dapat dilihat
pada tabel data frekuensi berikut:
Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan:
No Nama Nilai Keterangan
1 Nur Azis 85 Tuntas
2 Salman Alfarizi 82 Tuntas
3 Aqsa Jefri Islami 64 Belum Tuntas
4 Rifqi Kurniawan 52 Belum Tuntas
67
5 Agus Sofyanto 57 Belum Tuntas
6 Feri Listiyono 62 Belum Tuntas
7 Anas Khoirul Umam 66 Belum Tuntas
8 Sahrul 60 Belum Tuntas
9 Riyal Arifin 77 Tuntas
10 Dimas Dwi Admaja 65 Belum Tuntas
11 Didik 74 Tuntas
12 Zaki 76 Tuntas
13 M.Sulkhannudin 58 Belum Tuntas
14 Hoirudin 35 Belum tuntas
15 Yusuf Wahyu Adi 55 Belum Tuntas
16 Dani Setiawan 44 Belum Tuntas
17 Ifan Setiawan 43 Belum Tuntas
18 Rios Tri Handika 38 Belum Tuntas
19 Riyal Fauzi 83 Tuntas
20 Edo Riskia Putra 72 Tuntas
21 Taufik Isman 39 Belum Tuntas
22 Wahyudi 53 Belum Tuntas
23 Feri Ferdiawan 78 Tuntas
24 M.Sholahudin 70 Tuntas
25 Bayu Nugroho 50 Belum Tuntas
Keterangan: KKM = 70
68
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas
sebanyak 9 siswa (36%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16
siswa (64%). Hal ini membuktikan rendahnya nilai ketuntasan hasil belajar
yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
diharapkan. Data di atas menjadi dasar dalam menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan metode the power of two di MTs Sudirman Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Kegiatan Perencanaan Siklus I
Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari: 1) Membicarakan
rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel,
2) Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan, 3)
Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang memuat
seluruh konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan.
(RPP terlampir), 4) Menyiapkan alat pembelajaran, 5) Membuat
Instrumen Penilaian, meliputi:Lembar observasi kegiatan siswa untuk
mengamati proses pembelajar dan kemampuan siswa, Lembar observasi
kegiatan guru untuk mengumpulkan data tentang ketetapan guru dalam
menggunakan metode the power of two, dan Tes formatif yang bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I.
69
b. Proses Pembelajaran Siklus I
1) Pelaksanaan: proses pembelajaran siklus I dilaksanakan hari Senin
tanggal 22 Agustus 2017
2) Bahan pembelajaran: pengertian, ketentuan-ketentuan, dll. Mengenai
materi Puasa
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%)
4) Alat dan sumber pembelajaran: rangkuman materi puasa dari Guru,
LKS dan buku paket
5) Kegiatan pokok pembelajaran: a) Guru membagikan materi tentang
Puasa yaitu ketentuan syarat dan rukun puasa, kemudian memberi
kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh
menit. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-
masing terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi
soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal, d) Guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara
individu, e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta
kepada setiap siswa untuk bertukar pengetahuan dari soal dan
jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f)
setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan
oleh guru dari pengetahuan yang didapatkan.
6) Metode yang diterapkan: the power of two
7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi.
70
c. Pendukung Pelaksanaan Siklus I
1) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam
2) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Guru cukup baik dalam penguasaan materi
4) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup jelas
5) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib
6) Metode the power of two dapat diterapkan
d. Penghambat Pelaksanaan Siklus I
1) Pengelolaan waktu kurang optimal
2) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara
sendiri dan masih berkeliaran diluar kelas.
3) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu metode the
power of two
4) Siswa belum terlatih berbicara dengan keras dihadapan teman-
temannya
e. Hasil Evaluasi Siklus I
1) Hasil pengamatan terhadap siswa
Pada siklus I diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada
siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada siswa.
71
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Aspek Yang di nilai J
u
m
la
h
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
Penguasaan
Materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis V V v 8
2 Salman
Alfarizi
V V v 9
3 Aqsa
Jefri
Islami
V v v 6
4 Rifqi
Kurniaw
an
V v v 9
5 Agus
Sofyanto
V v v 6
6 Feri
Listiyon
o
V V v 9
7 Anas
Khoirul
V v v 6
72
Umam
8 Sahrul V v v 6
9 Riyal
Arifin
V v v 6
10 Dimas
Dwi
Admaja
V v v 6
11 Didik V V v 8
12 Zaki V v v 6
13 M.Sulkh
annudin
V v v 5
14 Hoirudin V v v 6
15 Yusuf
Wahyu
Adi
V v v 7
16 Dani
Setiawan
V V v 7
17 Ifan
Setiawan
V v v 6
18 Rios Tri
Handika
V V v 9
19 Riyal
Fauzi
V V v 7
73
20 Edo
Riskia
Putra
V v v 6
21 Taufik
Isman
V v v 6
22 Wahyudi V v v 6
23 Feri
Ferdiawa
n
V v v 6
24 M.Shola
hudin
V V v 7
25 Bayu
Nugroho
V V v 6
Keterangan skala penilaian:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Data di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada siklus I ini
sudah cukup baik, namun masih ada beberapa siswa yang kurang
aktif. Dalam bertanya siswa masih takut terhadap guru. Perhatian
siswa dalam pelajaran juga belum sepenuhnya tercurahkan pada
74
pembelajaran. Masih ada beberapa siswa yang belum dapat
menguasai materi.
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1 Nur Azis 80 Tuntas
2 Salman Alfarizi 80 Tuntas
3 Aqsa Jefri Islami 85 Tuntas
4 Rifqi Kurniawan 85 Tuntas
5 Agus Sofyanto 75 Tuntas
6 Feri Listiyono 75 Tuntas
7 Anas Khoirul Umam 85 Tuntas
8 Sahrul 85 Tuntas
9 Riyal Arifin 75 Tuntas
10 Dimas Dwi Admaja 75 Tuntas
11 Didik 80 Tuntas
12 Zaki 80 Tuntas
13 M.Sulkhannudin 75 Tuntas
14 Hoirudin 75 Tuntas
15 Yusuf Wahyu Adi 75 Tuntas
16 Dani Setiawan 75 Tuntas
17 Ifan Setiawan 65 Belum Tuntas
18 Rios Tri Handika 65 Belum Tuntas
75
19 Riyal Fauzi 75 Tuntas
20 Edo Riskia Putra 75 Tuntas
21 Taufik Isman 65 Belum Tuntas
22 Wahyudi 65 Belum Tuntas
23 Feri Ferdiawan 80 Tuntas
24 M.Sholahudin 80 Tuntas
25 Bayu Nugroho 60 Belum Tuntas
Keterangan: KKM = 70
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
telah tuntas sebanyak 20 siswa (80%), sedangkan siswa yang belum
tuntas sebanyak 5 siswa (20%). Hal ini membuktikan adanya
peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
1 Menyusun RPP v
2 Menyusun bahan ajar v
3 Menyususn materi v
4 Memilih media yang tepat v
76
5 Memilih sumber belajar v
6 Memilih metode yang tepat v
7 Memotivasi siswa v
8 Menjelaskan materi v
9 Membantu siswa yang kesulitan v
10 Menfasilitasi siswa dalam belajar v
11 Guru dan murid membuat
kesimpulan
v
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Kegiatan Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari: 1) Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat seluruh konsep
kegiatan pembelajaran, 2) Menyiapkan lembar tes formatif yang
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II, 3)
Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses kegiatan
pembelajaran dan kemampuan siswa, 4)Lembar observasi guru untuk
mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran.
b. Proses Pembelajaran Siklus II
1) Pelaksanaan Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari
senin tanggal 29 agustus 2017
2) Bahan pembelajaran: materi Puasa (memahami syarat rukun puasa)
77
3) Siswa yang hadir: 25 siswa (100%)
4) Alat dan sumber pembelajaran: rangkuman materi, LKS, dan buku
paket
5) Kegiatan pokok pembelajaran: a) Guru membagikan materi tentang
Puasa yaitu ketentuan syarat dan rukun puasa, kemudian memberi
kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh
menit. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-
masing terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi
soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal, d) Guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara
individu, e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta
kepada setiap siswa untuk bertukar pengetahuan dari soal dan
jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f)
setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan
oleh guru dari pengetahuan yang didapatkan.
6) Metode yang diterapkan: the power of two
7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi.
c. Pendukung pelaksanaan siklus II
1) Respon positif dari siswa pada saat guru menjelaskan materi
2) Mulai mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran
3) Adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih
materi Puasa.
78
d. Penghambat pelaksanaan siklus II
Penghambat dalam pelaksanaan siklus II ini adalah adanya
beberapa siswa yang perlu dibimbing.
e. Hasil evaluasi siklus II
1) Hasil pengamatan terhadap siswa
Pada siklus II diperoleh dengan menggunakan dengan lembar
observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel
pengamatan pada siswa.
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama
Siswa
Aspek Yang di nilai J
u
m
la
h
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
Penguasaan
Materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis v v v 9
2 Salman
Alfarizi
v v v 9
3 Aqsa Jefri
Islami
v v v 7
4 Rifqi
Kurniawan
v v v 8
5 Agus v v v 7
79
Sofyanto
6 Feri
Listiyono
v v v 9
7 Anas
Khoirul
Umam
v v v 7
8 Sahrul v v v 9
9 Riyal Arifin v v v 7
10 Dimas Dwi
Admaja
v v v 7
11 Didik v v v 8
12 Zaki v v v 7
13 M.Sulkhann
udin
v v v 7
14 Hoirudin v v v 8
15 Yusuf
Wahyu Adi
v v v 8
16 Dani
Setiawan
v v v 7
17 Ifan
Setiawan
v v v 8
18 Rios Tri
Handika
v v v 9
80
19 Riyal Fauzi v v v 8
20 Edo Riskia
Putra
v v v 7
21 Taufik
Isman
v v v 7
22 Wahyudi v v v 7
23 Feri
Ferdiawan
v v v 8
24 M.Sholahud
in
v v v 9
25 Bayu
Nugroho
v v v 7
Keterangan skala penilaian:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan, perhatian
dan penguasaan siswa pada siklus II ini semakin meningkat. Hasil
belajar siswa dengan menggunakan tes formatif diperoleh data
sebagai berikut:
81
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Nur Azis 100 Tuntas
2 Salman Alfarizi 100 Tuntas
3 Aqsa Jefri Islami 95 Tuntas
4 Rifqi Kurniawan 95 Tuntas
5 Agus Sofyanto 100 Tuntas
6 Feri Listiyono 100 Tuntas
7 Anas Khoirul Umam 90 Tuntas
8 Sahrul 90 Tuntas
9 Riyal Arifin 90 Tuntas
10 Dimas Dwi Admaja 90 Tuntas
11 Didik 85 Tuntas
12 Zaki 85 Tuntas
13 M.Sulkhannudin 85 Tuntas
14 Hoirudin 85 Tuntas
15 Yusuf Wahyu Adi 80 Tuntas
16 Dani Setiawan 80 Tuntas
17 Ifan Setiawan 80 Tuntas
18 Rios Tri Handika 80 Tuntas
19 Riyal Fauzi 80 Tuntas
20 Edo Riskia Putra 80 Tuntas
82
21 Taufik Isman 90 Tuntas
22 Wahyudi 90 Tuntas
23 Feri Ferdiawan 85 Tuntas
24 M.Sholahudin 85 Tuntas
25 Bayu Nugroho 80 Tuntas
Keterangan: KKM = 70
Hasil data yang diperoleh dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa
pada siklus II, jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM
sebanyak 25 anak atau 100%.
2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus
II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
1 Menyusun RPP v
2 Menyusun bahan ajar v
3 Menyususn materi v
4 Memilih media yang tepat v
5 Memilih sumber belajar v
6 Memilih metode yang tepat v
7 Memotivasi siswa v
83
8 Menjelaskan materi v
9 Membantu siswa yang kesulitan v
10 Menfasilitasi siswa dalam belajar v
11 Guru dan murid membuat
kesimpulan
v
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian berbagai kegiatan pada siklus I dan siklus II
diperoleh data nilai Fiqih dengan menggunakan metode the power of two.
Berikut hasil penelitian siklus I dan siklus II:
1. Siklus I
Hasil pengamatan siklus I diperoleh data nilai hasil belajar yang disusun
dalam bentuk frekuensi. Kemudian disimpulkan dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 4.8 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Keterangan Nilai
1 Nilai terendah 60
2 Nilai tertinggi 85
3 Nilai rata-rata kelas 80,5
4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70
5 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 20
6 Jumlah siswa yang mendapat nilai di 5
84
bawah KKM
7 Persentase siswa yang mencapai KKM 80%
Berdasarkan tabel di atas siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 20 siswa (80%). Pada siklus I ini hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian.
2. Siklus II
Data hasil belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan dengan tabel di
bawah ini:
Tabel 4.9 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Keterangan Nilai
1 Nilai terendah 80
2 Nilai tertinggi 100
3 Nilai rata-rata kelas 88
4 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70
5 Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 25
6 Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM
0
7 Persentase siswa yang mencapai KKM 100%
Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai hasil
belajar keseluruhan di bawah ini:
85
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kelas
No Keterangan Sebelum
Tindakan
Siklus I Siklus II
1 Nilai terendah 35 60 80
2 Nilai tertinggi 85 85 100
3 Rata-rata nilai 59,36 80,5 88
4 Siswa yang mencapai
KKM
9 20 25
5 Siswa yang belum
mencapai KKM
16 5 0
6 Persentase siswa yang
mencapai KKM
36% 80% 100%
86
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik nilai rata-rata siswa
sebelum tindakan, siklus I dan siklus II
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil
Belajar Mata Pelajaran Fiqih.
Berdasarkan data rekapitulasi di atas, terlihat adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari sebelum dilakukan tindakan, bahwa siswa yang
mencapai ketuntasan hanya 36% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada
siklus I setelah menerapkan metode pembelajaran the power of two
ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 80% dan pada siklus II
mencapai 100%.
sebelum tindakansiklus I
siklus II0
20
40
60
80
100
100 90 80 70 60 50
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah
diuraikan di depan , dapat disimpulkan bahwa penerapan metode the power
of two dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasa pada siswa kelas
VIII D MTs Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat
dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum tindakan, siswa
yang tuntas KKM adalah sebanyak 9 siswa atau 36%, dan yang belum tuntas
adalah 16 siswa atau 64%. Pada siklus I persentase siswa yang mencapai
KKM adalah 20 siswa atau 80% dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa
atau 20%. Selanjutnya pada siklus II persentase siswa yang telah mencapai
nilai KKM adalah sebanyak 25 siswa atau 100%.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Pembelajaran dengan metode the power of two diharapkan menjadi
alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran Fiqh. Siswa
88
dapat lebih aktif belajar karena situasi pembelajaran yang
menyenangkan, bervariasi dan kreatif.
b. Guru sebaiknya menerapkan metode the power of two pada
pembelajaran Fiqih untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih.
2. Bagi siswa
a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran
b. Metode the power of two dapat meningkatkan motivasi belajar yang
diperoleh semakin meningkat
3. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya memberi dorongan kepada para guru yang
menggunakan metode pembelajaran yanf bersifat kreatif dan inovatif
dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan
mendukung.
89
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana
Yogya.
Al-Sijistani, Abu Dawud. 2015.Sunan Abi Dawud. Lebanon: Dar Al-kotob Al-
Ilmiah-Beirut
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Bina Aksara.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi Dalam
Fiqh Islam. Jakarta: Amzah.
Baharuddin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hakim, Arif Rahman. 2011. Riyadhus Shalihin. Solo: Insan Kamil.
Hidayat,Ahmad.dkk.2015. Fikih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII. Jakarta:
Kementrian Agama Republik Indonesia.
(http://jaymind18.blogspot.co.id/2013/03/trategi-pembelajaran-power-of-
two.html?m=1 diakses pada tanggal 11 juni 2017 jam 10:15)
(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1 diakses pada
tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).
Koto, Alaiddin. 2004. Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya CV.
90
Sadullah, Uyoh. 2014. Pedagogik (ilmu mendidik).Bandung: Alfabeta,cv
Silbermen, Nana. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani
Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Kharisma Putra Utam
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Aspek Yang di nilai J
u
m
la
h
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
Penguasaan
Materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis v v v 8
2 Salman
Alfarizi
v v v 9
3 Aqsa
Jefri
Islami
v v v 6
4 Rifqi
Kurniaw
an
v v v 9
5 Agus
Sofyanto
v v v 6
6 Feri
Listiyon
o
v v v 9
7 Anas
Khoirul
Umam
v v v 6
8 Sahrul v v v 6
9 Riyal
Arifin
v v v 6
10 Dimas
Dwi
Admaja
v v v 6
11 Didik v v v 8
12 Zaki v v v 6
13 M.Sulkh
annudin
v v v 5
14 Hoirudin v v v 6
15 Yusuf
Wahyu
Adi
v v v 7
16 Dani
Setiawan
v v v 7
17 Ifan
Setiawan
v v v 6
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama
Siswa
Aspek Yang di nilai J
u
m
la
h
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
Penguasaan
Materi
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nur Azis v v v 9
2 Salman
Alfarizi
v v v 9
3 Aqsa Jefri
Islami
v v v 7
4 Rifqi
Kurniawan
v v v 8
5 Agus
Sofyanto
V v v 7
6 Feri
Listiyono
v v v 9
7 Anas
Khoirul
Umam
v v v 7
8 Sahrul v v v 9
9 Riyal Arifin v v v 7
10 Dimas Dwi
Admaja
v v v 7
11 Didik v v v 8
12 Zaki v v v 7
13 M.Sulkhann
udin
v v v 7
14 Hoirudin v v v 8
15 Yusuf
Wahyu Adi
v v v 8
16 Dani
Setiawan
v v v 7
17 Ifan
Setiawan
v v v 8
18 Rios Tri
Handika
v v v 9
19 Riyal Fauzi v v v 8
20 Edo Riskia
Putra
v v v 7
21 Taufik
Isman
v v v 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Fiqih
Satuan Pendidikan : MTs.Sudirman Getasan
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
Memahami dan Menganalisis Ketentuan Ibadah Puasa
C. Indikator
1. Menyebutkan pengertian puasa dan dalilnya
2. Menyebutkan macam-macam puasa dan contohnya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran, perta didik diharapkan memiliki kompetensi
berikut:
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian puasa dan dalilnya
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam najis dan contohnya
E. Karakter peserta didik yang diharapkan:
Bersahabat/komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu, disiplin, tanggung
jawab, mandiri, jujur
F. Materi Pembelajaran
Pengertian dan macam-macam puasa
G. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode the power of two
4. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan a) Guru mengucap salam pembuka dan membuka pelajaran
dengan bacaan Basmallah bersama-sama
b) Guru mengabsen siswa
c) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran
d) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat
mempelajari seputar ketentuan puasa
e) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
f) Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang
diajarkan
Inti a. Guru menjelaskan materi tentang pengertian, tujuan,
macam-macam, dan manfaat puasa.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.
c. Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal,
setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal
masing-masing.
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang
telah diberikan secara individu.
e. Setelah semua melengkapi jawabanya guru meminta
kepada setiap siswa saling bertukar pengetahuan dari
soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman
sekelompoknya.
f. Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang
telah diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah
di dapatkan.
Penutup a. Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa.
b. Pembelajaran ditutup dengan membaca Hamdallah
bersama dan diakhiri salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
Nilai
kerjasama Performen Hasil
Keterangan:
a. Kerjasama
1. Selalu bekerjasama : 3
2. Kadang-kadang : 2
3. Tidak bekerjasama : 1
e. Hasil
1. Benar semua : 3
2. Benar setengah : 2
3. Hampir semua salah : 1
2. Instrumen Penilaian Tugas Individu
No Nama Nilai
Nilai = jumlah skor x 10
J. Istrumen Soal
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah ?
2. Sebutkan syarat wajib puasa bagi umat islam yang menjalankan puasa ?
3. Salah satu rukun puasa adalah meninggalkan segala sesuatu yang
membatalkan puasa dari fajar sampai terbenamnya matahari. Dan yang
membatalkan ada empat macam yaitu apa saja, sebutkan ?
4. Tuliskan ayat yang menerangkan kewajiban puasa bagi umat muslim ?
5. Sebutkan amalan-amalan sunah pada waktu puasa ?
6. Dalam berpuasa terdapat hukum makruh berpuasa, jelaskan hukum
makruh puasa ?
7. Bagaimana hukum berpuasa bagi orang yang sedang sakit ?
8. Sebutkan macam-macam puasa ?
9. Jelaskan pengertian puasa sunah ?
10. Dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan yaitu ada tiga cara,
sebutkan ?
Kunci Jawaban
1. Puasa menurut bahasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai
niat dan syarat tertentu.
2. Yaitu:
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Mampu
- Suci dari haid dan nifas
- Menetap atau mukim
3. Yaitu :
- Segala sesuatu yang masuk rongga mulut
- Sengaja muntah
- Istima‟
- Jima‟
4. Q.S al-Baqarah ayat 183
بأبانز ايا كتت عهكى انصبو كب كتت عه انز ي قجهكى نعهكى تتق
Artinya :”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,
agar kamu bertaqwa”.
5. Yaitu:
- Sahur
- Menyegerakan berbuka
- Memberi buka puasa
- I‟tikaf
6. Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila
ditinggalkan malahan berpahala.
7. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah.
8. Yaitu
- Puasa wajib
- Puasa sunah
- Puasa makruh
- Puasa haram
9. Yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan tidak berdosa.
10. Yaitu;
- Rukyatul hilal
- Istikmal
- Hisab
K. Sumber Belajar
Buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, LKS, dan buku pendamping.
Getasan, 21 februari 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Saderi, S.Ag.M.Pd. Sholihin, S.Pd.I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Fiqih
Satuan Pendidikan : MTs.Sudirman Getasan
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Ketentuan-ketentuan Ibadah Puasa dan Hikmah yang
Dapat Diambil.
C. Indikator
1. Menjelaskan syarat, rukun, dan macam-macam puasa
2. Menjelaskan hikmah puasa
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran, perta didik diharapkan memiliki kompetensi
berikut:
1. Siswa dapat menjelaskan syarat, rukun, dan macam-macam puasa
2. Siswa dapat menjelaskan hikmah puasa
E. Karakter peserta didik yang diharapkan:
Bersahabat/komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu, disiplin, tanggung
jawab, mandiri, jujur
F. Materi Pembelajaran
Ketentuan-Ketentuan dan Hikmah Puasa
G. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode the power of two
4. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka
pelajaran dengan membaca Basmallah bersama
b) Guru mengabsen siswa
c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya
dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan
materi pelajaran
d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
e) Mengajukan beberapa pertanyaan
Inti a. Guru membagikan materi tentang Puasa yaitu macam-
macam dan manfaat puasa, kemudian memberi
kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang
lebih sepuluh menit.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.
c. Guru membagikan kertas yang berisi soal. Setiap
kelompok mendapatkan soal.
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang
telah diberikan secara individu.
e. Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta
kepada siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari
soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman
sekelompoknya.
Penutup a. Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan
materi yang telah dipelajari
b. Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a bersama
dan mengucapkan salam
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
Nilai
kerjasama Performen Hasil
Keterangan:
b. Kerjasama
1. Selalu bekerjasama : 3
2. Kadang-kadang : 2
3. Tidak bekerjasama : 1
f. Hasil
1. Benar semua : 3
2. Benar setengah : 2
3. Hampir semua salah : 1
2. Instrumen Penilaian Tugas Individu
No Nama Nilai
Nilai = jumlah skor x 10
J. Istrumen Soal
1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah ?
2. Sebutkan syarat sah puasa ?
3. Sebutkan hal-hal yang makruh dilakukan saat berpuasa ?
4. Jelaskan perbedaan hukum puasa makruh dan puasa haram ?
5. Berikan contoh macam-macam puasa sunah (minimal 5) ?
6. Jelaskan bagaimana hukum puasa nazar ?
7. Jelaskan perbedaan Rukyatul hilal dan Hisab pada penentuan awal dan
akhir Ramadhan ?
8. Bagaimana hukum berpuasa bagi orang tua yang lanjut usia ?
9. Sebutkan macam-macam puasa yang diharamkan ?
10. Jelaskan beberapa hikmah bagi orang yang melakukan puasa ?
Kunci Jawaban
1. Puasa menurut bahasa adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan syarat
tertentu.
2. Yaitu:
- Islam
- Tamyiz
- Suci dari haid dan nifas
- Bukan pada hari-hari yang diharamkan
3. Yaitu :
- Berkumur-kumur berlebihan
- Menyikat gigi
- Mencicipi makanan
- Berbekam atau disuntik
4. Puasa makruh yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan
apabila ditinggalkan malahan berpahala.
Puasa haram yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa,
apabila ditinggalkan berpahala.
5. Yaitu
- Puasa senin kamis
- Puasa dawud
- Puasa arafah
- Puasa assyura
- Puasa muharram
6. Nazar artinya menjadikan sesuatu menjadi wajib. Jadi puasa nazar adalah
puasa yang dijanjikan seseorang karena mendapat sesuatu
kebaiakan,maka hukumnya adalah wajib.
7. Rukyatul hilal yaitu dengan cara memperhatikan terbitnya bulan di hari ke
29 bulan sya‟ban.
Hisab yaitu memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan dengan
perbedaan matahari.
8. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah.
9. Yaitu:
- Hari raya Idul Fitri
- Hari raya Idul Adha
- Hari Tasyriq
- Puasa selamanya
10. Yaitu:
- Membentuk manusia bertaqwa
- Dapat memelihara kesehatan
- Dapat mengendalikan hawa nafsu
- Diampuni dosa-dosanya
K. Sumber Belajar
Buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, LKS, dan buku pendamping.
Getasan, 21 februari 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Saderi, S.Ag.M.Pd. Sholihin, S.Pd.I
PROSES PEMBELAJARAN
1. Perkenakan awal penelitian kepada siswa kelas VIII D
2. Proses pembelajaran dan evaluasi oleh guru fiqih dengan menggunakan
metode the power of two
3. Foto bersama setelah selesai penelitian
4. Tampak depan MTs Sudirman Getasan
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Qomarudin
Fakultas / Jurusan : FTIK / PAI
NIM : 111 13 231
Dosen Pembimbing : Imam Mas Arum M.Pd.
NO KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI
1
“Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kehamasiswaan (OPAK)”
oleh STAIN Salatiga
26-27Agustus
2013 Peserta
3
2
OPAK TARBIYAH 2013
“ menjunjung tinggi nilai-nilai
kearifan lkal sebagai identitas
pendidikan indonesia”
29Agustus 2013 Peserta 3
3
Library user education
(pendidikan pemakai
perpustakaan) oleh UPT
Perpustakaan STAIN salatiga
16 september
2013 Peserta
2
4
Sosialisasi dan Silaturahmi
Nasional “Sosialisasi UU No.1
tahun 3013, Peran Serta Fungsi
OJK dan Peran Pemerintah
Dalam Pengawasan LKM
(Lembaga Keuangan Mikro)”
30 september
2013 Peserta
8
5
SSC CUP III “Jadilah pemuda
yang berbangsa dan bernegara
dengan berolahraga menuju
pemuda berprestasi (be a
sportmen, sportive)
1 oktober 2013 Peserta 2
6
Dialog Interaktif Dan Edukatif
“ Diaspora politik Indonesia di
tahun 2014, memilih untuk
Salatiga Hati Beriman”
1 april 2014 Peserta 2
7
MAPABA PMII “Menemukan
jati diri menuju mahasiswa yang
peka dan peduli”
4-6 oktober 2013 Peserta 2
8
Lomba volly putra dalam acara
PORS ke- VI SSC STAIN
Salatiga
24-25 mei 2014 Juara 1 3
9
Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Pemahama islam
rahmatan lil „alamin sebagai
langkah awal menjadi mahasiswa
berkarakter”
21 agustus 2014 Peserta 2
10
Gebyar Seni Qur‟aniyy (GSQ)
Umum Ke-VI Se-Jawa Tengah
“aktualisasi makna dan syi‟ar Al-
Qur‟an sebagai sumber inspirasi”
5 november 2014 Peserta 2
11
Seminar Nasional
Entrepreneurship oleh RACANA
STAIN Salatiga
16 november
2014 Peserta 8
12
Seminar Nasional “ epistemologi
tafsir konteporer , integrasi
hermeneutika dalam metode
penafsiran Al-Qur‟an”
30 september
2015 Peserta 8
13 Panitia kegiatan saparan (merti
dusun) dusun batur wetan 5 desember 2015 Panitia 2
14
Surat keterangan mengajar di
TPA madrasah diniyyah
hidayatassibyan dusun batur
wetan
12 februari 2016 Pengajar 7
15 Surat keterangan mengajar 10 september Guru 7
yayasan RA GUPPI dusun
kuncen
2016
16 Pelantikan dan Dialog Interaktif
oleh LDMI Cabang Salatiga
21 september
2016 Peserta 2
17 Panitia kegiatan saparan (merti
dusun) dusun batur wetan 26 desember 2016 Panitia 2
18
Panitia pengajian akbar dalam
rangka memperingati maulud
Nabi Muhammad SAW di dusun
batur wetan
21 januari 2017 Panitia 2
19
Surat keterangan sebagai
pengurus organisasi mahasiswa
kabupaten semarang (KM
SEMAR) periode 2017/2018
28 januari 2017 Pengurus 3
20
Surat keterangan sebagai
pengurus remaja mushola Al-
Amin dusun batur wetan periode
2017/2018
04 april 2017 Pengurus 3
21
Seminar Internasional “Menjadi
Mobilepreuneur Dalam Era
E-commerce”
25 april 2017 Peserta 7
22
Seminar Nasional “In Art And
Language Exhibition 2017 (Kidung
Katresnan Dewi Arimbi)”
26 april 2017 Peserta 8
23
Seminar Nasional “Pemasyarakatan
Kewirausahaan oleh kementrian
koperasi dan UKM”
27 april 2017 Pesrta 8
24
Surat keterangan mengajar di
MIT AN-NUR SOWIJOYO
kuncen
31 mei 2017 Guru 7
25 Panitia akhirussanah madrasah 26 juni 2017 Panitia 3
diniyyah hidayatassibyan di
dusun batur wetan
26 Panitia kegiatan HUT RI ke 72
dusun batur wetan 17 Agustus 2017 Panitia 3
27 Panitia kegiatan HUT RI ke 72
sekelurahan batur 20 agustus 2017 Panitia 3
28
BBLM YOGYAKARTA DAN
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI RI “Pelatihan
Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa Angkatan XXIX”
27 september
sampai
01 oktober 2017
Peserta 2
29 Ulang tahun satu dekade JOKER
(Jogja King Racing) 03 desember 2017 Peserta 2
30 Panitia Pengajian Akbar Maulid
Nabi Muhammad SAW 10 desember 2017 Panitia 3
JUMLAH SKOR 119
Salatiga, 12 januari 2018
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag
NIP. 19700510 199803 1 003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP : QOMARUDIN
ALAMAT : DUSUN BATUR WETAN RT 002/RW
013, DESA BATUR, KEC.GETASAN,
KAB.SEMARANG
NO. HP : 0858-1567-5433
TEMPAT/TGL/LAHIR : KAB.SEMARANG, 22 DESEMBER 1993
AGAMA : ISLAM
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
GOLONGAN DARAH : AB
RIWAYAT PENDIDIKAN : RA RAUDLATUL-ATHFAL 2000
MI BATUR 01 2006
MTs SUDIRMAN GETASAN 2009
MAN SALATIGA 2013
IAIN SALATIGA (PAI) PROSES
PENGALAMAN ORGANISASI :
- Ketua Umum Organisasi Keluarga Mahasiswa Kabupaten Semarang (KM
SEMAR)
- Pengurus Program Nasional Masyakat Terpadu Kecamatan Getasan
- Anggota PPS Kecamatan Getasan
- Anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng
- Ketua Jamaah Produksi Usaha Jaya Dusun Batur Wetan
- Pengurus Karang Taruna Warsa Muda Dusun Batur Wetan
- Pengurus Remaja Mshola Al-Amin Dusun Batur Wetan
PENGALAMAN BEKERJA : MENGAJAR DI RA GUPPI DAN MIT AN-NUR
KUNCEN mulai 2016
MOTTO HIDUP : “SOLIDARITAS DAN PEDULI SESAMA”