Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SUMBER ENERGI MELALUI METODE SCRAMBLE
DAN MEDIA PAGAR PADA SISWA KELAS IV
MI NEGERI 3 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SITI KHOLIFAH
NIM 23040150028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SUMBER ENERGI MELALUI METODE SCRAMBLE
DAN MEDIA PAGAR PADA SISWA KELAS IV
MI NEGERI 3 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SITI KHOLIFAH
NIM 23040150028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
AMOR FATI
(Cintailah Takdirmu)
Friedrich Nietzche
viii
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan restu dan dukungan baik moril
maupun materiil.
2. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd., yang telah ikhlas dan sabar dalam
mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.
3. Kakak tersayang yang selalu mendukung dan menghibur penulis untuk terus
maju dan berjuang.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga, yang dengan ikhlas membimbing
dan mengarahkan penulis selama belajar di kampus IAIN Salatiga.
5. Semua civitas akademika, para pegawai kampus IAIN Salatiga dengan
kesediaan dan keikhlasannya telah berpartisipasi melayani, membantu
mensukseskan tugas dan kewajiban penulis selama belajar di IAIN Salatiga.
6. Seluruh saudara penulis dari keluarga besar ibu dan bapak yang selalu memberi
nasehat dan do’anya.
7. Teman-teman PGMI Angkatan 2015 seperjuangan yang telah menemani,
membantu, dan memberikan motivasi penulis selama menempuh perkuliahan.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah, segala puji bagi-Nya
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, serta kita harapkan
pertolongan dan ampunan-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada
junjungan kita beliau nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan
membimbing kita pada jalan yang diridhoi Allah, dengan semangat dalam
menebarkan ilmu dan kemuliaanNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakutas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi
yang senantiasa memberi arahan, bimbingan serta masukan selama penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang dengan ikhlas dan sabar telah
menyalurkan ilmu dan pengalamannya selama penulis menjadi mahasiswa.
6. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberi nasehat selama penulis menjadi mahasiswa.
x
7. Bapak Drs. H. Amin Murtadlo, M.Pd.I selaku kepala sekolah MI Negeri 3
Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk penelitian.
8. Bapak Muhamad Nuryadin, S.Ag. selaku wali kelas IV B MI Negeri 3
Semarang yang turut membantu dalam penelitian.
9. Keluarga tercinta yang dengan ikhlas dan sabar selalu memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah memberikan
bantuan serta meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi
yang dibutuhkan.
Semoga amal dan budi yang mereka berikan kepada penulis menjadi
catatan amal kebaikan di sisi Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan semua kalangan pecinta ilmu.
xi
ABSTRAK
Kholifah, Siti. 2020. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi
Melalui Metode Scramble dan Media PAGAR Pada Siswa Kelas IV MI
Negeri 3 Semarang Kecamatan Sususkan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro,
S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar IPA; Metode Scramble; Media Pagar
Hasil Belajar IPA di MI Negeri 3 Semarang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang masih di bawah nilai KKM (70). Hal tersebut dikarenakan
penyampaian materi yang terkesan monoton, sehingga siswa kurang tertarik untuk
aktif dalam proses pembelajaran. Terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh
siswa pada pra siklus, dimana sebagian besar siswa belum mampu untuk
mencapai nilai KKM. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar IPA materi sumber energi melalui metode scramble dan
media pagar pada siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang Tahun Ajaran
2019/2020.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya terdiri
atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B MI Negeri 3 Semarang Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 29
siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Teknik pengumulan
data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan, tes, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode scramble
dan media pagar dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi pada
siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan dua
siklus pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut: standar KKM mata
pelajaran IPA adalah 70, sebelum menggunakan metode scramble dan media
pagar hanya ada 31,03% atau 9 siswa yang tuntas belajar sedangkan 68,97% atau
20 siswa belum tuntas belajar. Setelah menggunakan metode scramble dan media
pagar dalam pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh data 58,62% atau 17 siswa
tuntas belajar dan 41,38% atau 12 siswa belum tuntas belajar. Setelah dilakukan
refleksi pada siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 89,65%
atau 26 siswa tuntas belajar dan 10,35% atau 3 siswa belum tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i
LEMBAR LOGO .......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN .............................................. vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ................................................................... 8
2. Manfaat Praktis .................................................................... 9
xiii
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................... 10
F. Definisi Operasional ................................................................. 10
1. Hasil Belajar ....................................................................... 10
2. Ilmu Pengetahuan Alam ..................................................... 11
3. Metode Pembelajaran ......................................................... 11
4. Metode Scramble................................................................ 11
5. Media Pembelajaran ........................................................... 11
6. Media Pagar........................................................................ 12
G. Metodologi Penelitian .............................................................. 12
1. Rancangan Penelitian ......................................................... 12
2. Subjek Penelitian ................................................................ 13
3. Langkah - Langkah Penelitian............................................ 13
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 16
5. Instrumen Penelitian ........................................................... 17
6. Analisis Data ...................................................................... 18
H. Sistematika Penulisan ............................................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori.............................................................................. 22
1. Belajar dan Hasil Belajar ..................................................... 22
a. Pengertian Belajar ........................................................... 22
b. Ciri - Ciri Belajar ............................................................ 23
c. Prinsip - Pinsip Belajar ................................................... 24
d. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 25
xiv
e. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ 27
f. Klasifikasi Hasil Belajar ................................................. 29
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................ 30
a. Hakikat IPA .................................................................... 30
b. Fungsi Mata Pelajaran IPA ............................................. 32
c. Tujuan Pembelajaran IPA di MI ...................................... 33
d. Cara Berpikir IPA ........................................................... 34
e. Materi Sumber Energi ..................................................... 35
3. Metode Scramble ................................................................. 38
a. Pengertian Scramble ....................................................... 38
b. Langkah-langkah Metode Scramble ............................... 39
c. Kelebihan danKelemahan Metode Scramble .................. 40
d. Manfaat Metode Scramble ............................................... 42
4. Media Pagar ......................................................................... 43
a. Pengertian Media Pagar ................................................ 43
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Pagar ....................... 44
B. Kajian Pustaka .......................................................................... 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................... 48
1. Identitas Sekolah .................................................................. 48
2. Visi Dan Misi ....................................................................... 48
3. Tujuan................................................................................... 49
4. Keadaan Guru ....................................................................... 49
xv
5. Kondisi Awal Tahun Pelajaran ............................................ 51
6. Karakteristik Siswa .............................................................. 52
7. Kolaborator Penelitian.......................................................... 53
8. Waktu Penelitian .................................................................. 54
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ................................................... 54
1. Deskripsi Siklus I ................................................................. 55
2. Deskripsi Siklus II ................................................................ 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 67
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................. 67
2. Deskripsi Siklus I ................................................................. 69
3. Deskripsi Siklus II ................................................................ 77
B. Pembahasan .............................................................................. 85
BAB V PENUTUP
A. Simpulan................................................................................... 88
B. Saran ......................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 90
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Sekolah ......................................................................... 48
Tabel 3.2 Profil Kepala Sekolah ................................................................. 49
Tabel 3.3 Daftar Wakil Kepala Sekolah ..................................................... 49
Tabel 3.4 Daftar Wali Kelas........................................................................ 50
Tabel 3.5 Daftar Guru Pembina Ekstrakurikuler ........................................ 50
Tabel 3.6 Daftar Guru Piket ........................................................................ 51
Tabel 3.7 Daftar Guru Koordinator ............................................................. 51
Tabel 3.8 Daftar Kondisi Awal Tahun Pelajaran ........................................ 51
Tabel 3.9 Daftar Siswa Kelas IV B MIN 3 Semarang ................................ 52
Tabel 3.10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas........................ 54
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Pra Siklus ................................................... 68
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I............................................. 70
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I ..................................................... 72
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I ................................................... 74
Tabel 4.5 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................... 77
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus II ................................................... 80
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus II .................................................. 82
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ................................................ 85
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Siklus PTK ................................................................... 14
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa ........................................ 86
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Sikus I .............................................................................. 93
Lampiran 2 Lembar soal dan kunci jawaban siklus I ................................ 100
Lampiran 3 RPP Siklus II ......................................................................... 105
Lampiran 4 Lembar soal dan kunci jawaban siklus II .............................. 113
Lampiran 5 Hasil Pekerjaan Siswa ........................................................... 118
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru ......................................................... 126
Lampiran 7 Kriteria Penskoran Lembar Observasi Guru ......................... 130
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa ....................................................... 136
Lampiran 9 Kriteria Penskoran Lembar Observasi Siswa ........................ 140
Lampiran 10 Dokumentasi ........................................................................ 146
Lampiran 11 Surat Pembimbing Skripsi ................................................... 148
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................ 149
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ................................................ 150
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi .................................................. 151
Lampiran 15 Nilai SKK ............................................................................ 157
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 160
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah merupakan suatu proses dimana suatu bangsa
mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk
memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan juga adalah
suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan
kesadaran diri diantara individu-individu (Zaman B, 2019: 19-20).
Pendidikan yang dilaksanakan pada prinsipnya semua sama, yaitu
memberi bimbingan agar dapat hidup mandiri sehingga dapat meneruskan
dan melestarikan tradisi yang hidup di masyarakat (Zaman B, 2018: 130).
Melalui pendidikan yang terprogram dan terkelola dengan baik dan intensif,
titik optimum usaha pendidikan akan terwujud. Pendidikan dikatakan berhasil
apabila mampu mengubah tingkah laku manusia ke arah yang positif
(Rochimah & Zaman B, 2018: 31).
Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan
tertentu. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang
atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup
atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Lebih jauh pendidikan
didefinisikan sebagai suatu proses bimbingan, tuntutan atau pimpinan yang di
2
dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik, tujuan, dan
sebagainya (Hasbullah, 2008: 1).
Pendidikan dapat berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan dapat tumbuh kemampuan untuk
menghadapi tuntutan objektif masa kini. Pendidikan ialah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta
pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan pada dasarnya
merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya,
sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan dan
pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya tidak lain
bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan peristiwa yang terikat, terarah
pada tujuan dan dilaksakan untuk mencapai tujuan (Sardiman, 2005: 129)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
memiliki tujuan untuk memperoleh hasil yang bermutu. Hal itu dikarenakan
pada hakikatnya pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar
yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek
perkembangan kepribadian, baik jasmani maupun rohani, secara formal,
informal, maupun non formal yang berjalan terus menerus untuk mencapai
kebahagiaan dan nilai yang tinggi, baik insaniyah maupun ilahiyah (Salim &
Kurniawan, 2012: 28).
Proses pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Interaksi atau hubungan timbal balik yang terjadi antara guru dan
3
siswa merupakan syarat utama berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar terdapat komponen yang menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan proses belajar mengajar itu sendiri. Komponen
tersebut antara lain guru, siswa, bahan atau materi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran.
Keberadaan guru dalam proses belajar mengajar merupakan
komponen penting dalam proses pembelajaran. Guru berpengaruh penting
terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Siswa juga menjadi komponen
penting dalam proses belajar mengajar. Siswa adalah orang yang belajar
dalam sebuah interaksi sosial dalam bentuk proses belajar mengajar. Dalam
dunia belajar terdapat tahapan atau proses untuk mencapai tujuan belajar.
Dimana proses adalah bagian yang terpenting dalam belajar, bukan hanya
hasil yang diperolehnya.
Komponen penting berikutnya dalam proses belajar mengajar ialah
metode pembelajaran. Metode ialah suatu cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran, guru
harus terampil dalam menentukan metode yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Metode tersebut tentunya harus sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Apabila dalam proses pembelajaran
tidak menggunakan metode yang tepat maka tujuan pembelajaran akan sulit
untuk dicapai. Dalam Al – Qur’an juga di jelaskan tentang anjuran untuk
penggunaan metode dalam proses pembelajaran. Banyak macam metode yang
4
termuat dalam Al – Qur’an, salah satunya dalam firman Allah surat Yusuf
ayat 2-3:
ك إلي نا حي أو بما قصص ل ٱ سن أح ك علي نق ص ن نح ٢ قل ون تع لعلك م اعربي ناء ق ر ه ن أنزل إنا
٣ فلين غ ل ٱ لمن ۦله قب من ك نت وإن ءان ق ر ل ٱ ذاه
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu
kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk
orang-orang yang belum mengetahui (QS. Yusuf: 2-3)”.
Ayat diatas menerangkan bahwa Allah SWT menurunkan Al – Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW menggunakan bahasa arab. Dan Nabi
menyampaikan kepada para sahabat dengan cara ceramah dan bercerita.
Metode ceramah masih menjadi metode mengajar yang paling utama dipakai
oleh para pendidik sampai saat ini. Apapun pelajarannya metode ceramah
pasti digunakan. Akan tetapi tidak jarang pula metode ceramah sering
dikombinasikan dengan metode lainnya.
Biasanya yang menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar siswa
adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh kurang menarik perhatian
siswa. Selain itu keterampilan guru dalam mengaplikasikan media
pembelajaran juga menjadi alasan siswa mengalami kesulitan belajar. Sering
sekali dalam proses belajar mengajar, guru menggunakan metode dan media
yang monoton, tidak menarik, dan membuat siswa mudah merasa jenuh.
Sehingga tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai. Dimana hal itu yang
5
mengakibatkan menurunnya kualitas belajar mengajar yang akan
mempengaruhi kualitas pendidikan baik secara lokal dan nasional.
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, penggunaan metode
dan media pembelajaran yang tepat adalah salah satu jawabannya. Karena
seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa metode dan media termasuk dalam
komponen penting proses belajar mengajar. Itu artinya metode dan media
memiliki peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Guru
harus pandai dan terampil dalam memilih metode dan media pembelajaran
agar tercipta suasana belajar mengajar yang diinginkan. Peserta didik akan
lebih mudah memahami berbagai materi yang disampaikan, sehingga terjadi
kegiatan belajar mengajar yang bermakna baik untuk siswa maupun pendidik.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu disiplin ilmu yang
berisi kumpulan teoritis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-
gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi
dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti jujur, ingin tahu, dan
sebagainya. Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan belajar IPA, siswa
diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat. IPA juga merupakan proses untuk memahami
bagaimana untuk mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana
menghubungkan fakta-fakta tersebut untuk diinterpretasikan. Salah satu yang
dipelajari dalam IPA adalah tentang alam semesta ini. Membahas tentang
6
alam semesta tentu tidak lepas dari sumber energi yang ada di alam ini.
Seperti firman Allah SWT dalam surat Al A’raf ayat 54:
ٱو ت و لسم ٱ خلق لذيٱ لل ٱ ربك م إن ل لي ٱ شيي غ ش عر ل ٱ على توى س ٱ ث م أيام ستة في ض ر ل
وم ٱو قمر ل ٱو س لشم ٱو احثيث ۥل ب ه يط لنهار ٱ ر لن ج سخ ٱو ق خل ل ٱ له أل ۦ ره بأم ت م تبارك ر م ل
٤٥ لمين ع ل ٱ رب لل ٱ
Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al A’raf:
54)”.
Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan bahwa salah satu sumber energi di
dunia ini ialah matahari. Matahari merupakan sumber energi terbesar di
dunia, dan Allah menciptakannya untuk dimanfaatkan oleh makhluk
ciptaanya di alam semesta ini.
Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber energi pada siswa kelas
IV di MI Negeri 3 Semarang masih menggunakan metode ceramah, dimana
pembelajaran terpusat pada guru dan siswa terkesan pasif serta kurang tertarik
dengan proses pembelajaran. Penyampaian materi secara monoton atau tanpa
variasi membuat peserta didik cepat merasa bosan dan jenuh. Untuk
mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu menciptakan pembelajaran
yang bervariasi dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang
7
bervariasi. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode scramble.
Scramble adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Sedangkan media pembelajaran
yang dapat digunakan salah satunya yaitu media pagar. Media pagar (papan
bergambar) merupakan media yang dapat digunakan untuk memberikan
stimulus kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar dan
memahami materi yang dipelajari.
Penggunan metode dan media dalam proses belajar mengajar
diharapkan dapat membantu kelancaran dalam tercapainya tujuan
pembelajaran. Metode dan media dapat meningkatkan kualitas proses belajar
peserta didik yang nanti pada akhirnya akan tercapai hasil belajar yang
diinginkan. Ada beberapa alasan mengapa media dapat meningkatkan proses
belajar siswa yaitu konsep abstrak tersajikan dalam bentuk konkret sehingga
mudah dipahami dan dimengerti, hubungan konsep abstrak dengan benda-
benda yang di alam sekitar lebih dapat dipahami, serta proses belajar
mengajar akan lebih bermakna.
Metode dan media memiliki peran penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, guru dituntut untuk terampil dalam memilih,
mengembangkan dan menggunakan metode serta media pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Berdasarkan permasalahan di atas,
untuk menjawab masalah tersebut perlu dilakukan peneltian. Hal ini yang
melatar belakangi penulis untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat
judul: Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi melalui Metode
8
Scramble dan Media Pagar pada Siswa Kelas IV MI Negeri 3 Semarang
Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis dapat merumuskan masalah yang diformulasikan secara singkat yaitu
apakah penggunaan metode scramble dan media pagar dapat meningkatkan
hasil belajar IPA materi sumber energi pada siswa kelas IV MI Negeri 3
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi sumber energi
melalui metode scramble dan media pagar pada siswa kelas IV MI Negeri 3
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam proses kegiatan belajar
mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA, yaitu dalam hal
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi sumber
energi.
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan proses pembelajaran yang
dihadapi oleh guru serta sebagai alternatif dalam memilih metode dan
media pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar
IPA terutama mteri sumber energi.
b. Bagi Siswa
Diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, minat belajar, dan
keaktifan sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai pertimbangan dan masukan dalam menentukan metode,
media, dan perangkat belajar lainnya dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA.
d. Bagi Peneliti lain atau pembaca
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan
tentang meningkatkan kualitas pendidikan melalui penerapan metode
pembelajaran scramble dalam proses pembelajaran di sekolah.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
10
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu penerapan metode
scramble dan media pagar dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
sumber energi pada siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang tahun pelajaran
2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode scramble dan media pagar dapat dikatakan
berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator
keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari tindakan
yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Adapun indikator yang dirumuskan
peneliti adalah:
a. Secara individu, siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada
materi sumber energi.
b. Secara klasikal, siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi
sumber energi dengan persentase ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam
satu kelas (Trianto, 2009: 241).
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa
mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya
penguasan konsep teori pembelajaran saja, tapi juga penguasaan
kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-
macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan (Rusman, 2016: 67).
11
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu, memiliki
karakteristik khusus yaitu memepelajari fenomena alam yang faktual
(factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan
hubungan sebab akibatnya. Ilmu Pengetahuan Alam dapat diartikan
sebagai ilmu yang memepelajari tentang sebab dan akibat kejadian-
kejadian yang ada di alam ini (Wisudawati, 2014: 22-23).
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan prosedur, urutan, langkah-
langkah, dan cara yang digunakan pendidik untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Aqib & Murtadlo, 2016: 10).
4. Metode Scramble
Scramble merupakan metode pembelajaran yang mengajak peserta
didik untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang
ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang
disertai alternatif jawaban yang tersedia (Shoimin: 2014: 166).
5. Media Pembelajaran
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir &
Usman, 2002: 11)
6. Media Pagar
12
Media Pagar atau papan begambar merupakan media pembelajaran
yang diperoleh dari pengembangan media pembelajaran gambar. Media ini
mudah untuk dimengerti dan dapat menarik perhatian peserta didik.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Arikunto (2008) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni:
Penelitian, Tindakan, Kelas, dengan paparan sebagai berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan cara dan aturan metode tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
memerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
13
Penerapan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini
didasarkan pada temuan problem dalam bentuk masalah pembelajaran
yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan
ada keinginan dari guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa
dengan melaksanakan kegiatan penelitian. Dimana hal itu sesuai dengan
tujuan dari pelaksanaan PTK, yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan
layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV MI
Negeri 3 Semarang yang berjumlah 29 siswa, dimana terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan penerapan metode scramble dan media pagar, setelah itu
dilakukan refleksi.
3. Langkah - Langkah Penelitian
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui yaitu a) perencanaan, b) pelaksanaan, c)
pengamatan, dan d) refleksi (Arikunto, 2008: 16). Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
14
Gambar Bagan 1.1 Siklus PTK
(Sumber: Arikunto, 2008: 6)
Gambar di atas menjelaskan tentang PTK yang dilaksanakan
dengan 2 siklus. PTK dapat dilaksanakan lebih dari 2 siklus tergantung
dengan kondisi sampel dan indikator keberhasilan.
a. Perncanaan (Planning)
Perencanaan adalah menyusun rancangan tindakan, yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan itu dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan
ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta
yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, 2008: 18). Tahap
dalam perencanaan ini terdiri dari:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
scramble dan media pagar
2) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses
pembelajaran berlangsung
Pengamatan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
?
15
3) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi saat
proses pembelajaran berlangsung
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode scramble
dan media pagar
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
scramble dan media pagar.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan.
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan berdasarkan
tahapan rencana yang telah disusun, dimana rencana tindakan yang
disusun terdiri dari beberapa siklus yang akan dilakukan. Dari tiap
siklus yang akan dilaksanakan akan tampak kelebihan dan kelemahan
dari metode dan media yang peneliti gunakan.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap pengamatan sebenarnya dilaksanakan bersamaan dengan
saat pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan
harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang menggambarkan
keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan lain-lain
(Daryanto, 2011: 27)
16
d. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan melakukan
identifikasi data yang diperoleh melalui lembar observasi dan catatan
lapangan untuk kemudian dilakukan refleksi. Refleksi merupakan
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangaat tepat dilakukan ketika guru pelaksana
sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan
peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan
(Arikunto, 2008: 19). Hasil refleksi ini penting untuk melakukan tiga
kemungkinan yang terjadi terhadap perencanaan semula suatu subjek
penelitian, yaitu diberhentikan, dimodifikasi, atau dilanjutkan ke siklus
selanjutnya (Sukardi, 2015: 6).
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
penelitian dimana peneliti melihat situasi penelitian. Metode ini
dilakukan peneliti sebagai pelaksana dari kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode scramble dan media pagar pada peserta didik
kelas IV MI Negeri 3 Semarang. Peneliti melakukan pengamatan untuk
memperoleh gambaran umum tentang pelaksanaan penggunaan metode
scramble dan media pagar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
17
b. Tes
Tes ialah seperangkat stimuli yang diberikan dengan maksud
mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka
(Kusuma & Dwitagama, 2010: 78).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa post test
yang harus dikerjakan secara individu di setiap pertemuan pada setiap
siklus. Post test dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa setelah dilakukan penerapan metode scramble dan media pagar
dalam pembelajaran IPA.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mengetahui proses
pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. Dokumen berupa
foto yang menggambarkan keadaan selama proses belajar mengajar,
data-data berbagai macam catatan yang belum terekam dalam gambar
observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
5. Instrumen Penelitian
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka yang dirancang oleh pendidik untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD) serta tujuan pembelajaran.
b. Lembar Observasi
18
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk mengamati
aktivitas siswa di dalam kelas selama mengikuti kegiatan pembelajaran,
dan kegiatan guru dalam mengelola kelas serta pembelajaran dengan
menggunakan metode scramble dan media pagar dalam proses
pembelajaran IPA materi sumber energi sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Soal
Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang
telah disampaikan oleh guru untuk mendapatkan data tentang
pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan melalui
metode scramble dan media pagar.
6. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan
membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Dalam menghitung data, peneliti dapat
menggunakan rumus statistika rata-rata kelas.
a. Nilai Ulangan atau Tes Formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta
didik, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di
kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Χ = ∑ 𝑋
∑ 𝑁
Keterangan:
19
X : nilai rata-rata kelas
X
: jumlah nilai peserta didik
N
: jumlah peserta didik (Daryanto, 2011: 191)
b. Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Seorang siswa dianggap telah tuntas belajar apabila
telah mencapai nilai KKM yang ditentukan dan kelas tersebut disebut
tuntas belajar apabila 85% dari jumalah siswa telah mencapai nilai
KKM yang ditentukan. Untuk menghitung persentase belajar digunakan
rumus sebagai berikut:
P = 𝛴 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝛴 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 X 100%
Keterangan:
P = Persentase ketuntasan
(Daryanto, 2011: 191)
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini ditulis dengan lima bab, Sistemtika penulisan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal berisi halaman judul, lembar peresetujuan
pembimbing, lembar pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
20
motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisi kajian teori dan kajian
pustaka. Kajian teori memaparkan tentang Pengertian Belajar, Ciri-ciri
Belajar, Prinsip-prinsip Belajar, Pengertian Hasil Belajar, Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Hasil Belajar, Klasifikasi Hasil Belajar, Hakikat IPA,
Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI, Tujuan Mata Pelajaran IPA di MI, Cara
Berpikir IPA, Materi Sumber Energi, Pengertian Metode Scramble,
Langkah-langkah Metode Scramble, Kelemahan dan Kelebihan Metode
Scramble, Manfaat Metode Scramble, Pengertian Media Pagar, Kelemahan
dan Kelebihan Media Pagar.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Bab ini berisi gambaran
umum sekolah dan deskripsi pelaksanaan siklus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini
berisi tentang hasil penelitian meliputi deskripsi pra siklus dan
pembahasan.
BAB V PENUTUP. Merupakan rangkaian terakhir dari penulisan
skripsi yang berisi kesimpulan dan saran.
21
3. Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Setiap manusia pada dasarnya pasti mengalami proses yang
dinamakan belajar. Tidak ada manusia yang selama hidupya tidak
mengalami proses belajar. Bahkan di sepanjang hidupnya manusia terus
belajar. Dengan belajar manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan,
mengembangkan potensi yang dimilikinya hingga mencapai kehidupan
yang tentram dan sejahtera.
Tiap ahli psikologi memberi batasan yang berbeda tentang
belajar atau terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan
mendefinisikan makna belajar (learning). Diantaranya dapat
dikemukakan yaitu Hilard dan Marquis berpendapat bahwa belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang
melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya sehingga terjadi
perubahan dalam diri (Sagala, 2017: 13).
Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan
23
belajar apabila adanya perubahan karena latihan dan pengalaman
melalui interaksi dengan lingkungan (Aunurrahman, 2014: 35).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku berupa
perubahan pada aspek kogitif, afektif, maupun psikomotorik yang
bersifat menetap pada individu sebagai hasil atau akibat dari
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
b. Ciri - Ciri Belajar
Ada beberapa ciri – ciri belajar yang harus diketahui
(Baharuddin & Wahyuni, 2007: 15). Ciri – ciri belajar tersebut antara
lain:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
tahu menjadi tahu, dan tidak terampil menjadi terampil.
2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku
tersebut tidak akan terpasang seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
24
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
memiliki ciri pokok yaitu seseorang dianggap telah belajar apabila di
dalam diri individu tersebut terdapat perubahan tingkah laku. Perubahan
tingkah laku tidak harus segera diamati pada saat proses pembelajaran
sedang berlangsung. Hal itu dikarenakan perubahan perilaku bersifat
potensial. Perubahan tingkah laku tersebut terbentuk karena hasil dari
latihan atau pengalaman yang dilakukan seseorang tersebut.
c. Prinsip – Prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli
di bidang psikologi pendidikan antara lain:
1) Law of Effect, yaitu apabila hubungan antara stimulus dengan respon
terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan, maka hubungan itu
diperkuat sebaliknya jika hubungan itu diikuti dengan perasaan tidak
menyenangkan maka hubungan itu akan melemah.
2) Spread of Effect, yaitu reaksi emosional yang mengiringi kepuasan
itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan, tetapi
kepuasan mendapat pengetahuan baru.
3) Law of Exercise, yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi
diperkuat dengan latihan dan penguasaan, sebaliknya hubungan itu
melemahkan jika dipergunakan.
25
4) Law of Readiness, yaitu bila satuan-satuan dalam sistem saraf telah
siap berkonduksi, dan hubungan itu berlangsung, maka terjadinya
hubungan itu akan memuaskan.
5) Law of Primacy, yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan
pertama, akan sulit digoyahkan.
6) Law of Intensity, yaitu belajar memberi makna yang dalam apabila
diupayakan melalui kegiatan yang dinamis.
7) Law of Recency, yaitu bahan yang baru dipelajari, akan lebih mudah
diingat.
8) Fenomena kejenuhan adalah suatu penyebab yang menjadi perhatian
signifikan dalam pembelajaran.
9) Belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi
belajar, akan mempermudah berubahnya tingkah laku (Sagala, 2017:
53).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip belajar itu ada untuk dijadikan sebagai acuan dalam
proses belajar. Orang yang tidak punya prinsip maka hidupnya akan
terombang-ambing, sama halnya belajar jika tidak ada prinsipnya maka
tidak akan tercapai tujuan dari belajar tersebut.
d. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa
yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak
hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga
26
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian
sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.
Hal tersebut senada dengan pendapat Hamalik yang menyatakan bahwa
“hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi
dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku” (Hamalik, 2002: 45).
Misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara utuh.
Belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadinya
perubahan perilaku pada saat proses belajar diamati pada perubahan
tingkah laku siswa setelah dilakukan penilaian. Guru harus dapat
mengamati terjadinya perubahan perubahan tingkah laku tersebut
setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya
berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa
melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya
mengikuti tes akhir (Rusman, 2016: 67).
Hasil belajar dapat diartikan pula sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari tes mengenai sejumlah pelajaran
tertentu.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang dicapai setelah
melakukan proses pembelajaran dimana perubahan tersebut meliputi
aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik yang dinyatakan dalam
bentuk skor atau nilai.
27
e. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Muhibbin Syah (2008: 144) menyatakan bahwa secara global
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yakni:
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Sedangkan menurut Munadi (2008: 24) fakor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.
28
b) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentu hal itu turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi inteligensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,
kognitif, dan daya nalar siswa.
2) Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor internal, faktor
eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-
lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi
udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya
dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan
di ruang yang cukup mendukung untuk bernapas lega.
b) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
29
direncanakan. Faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana,
dan guru.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Dimana faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang tersebut. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan
dan juga faktor instrumental.
f. Klasifikasi Hasil Belajar
Perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan
output siswa yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat
digolongkan ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan taksonomi Bloom.
Bloom menamakan cara mengklasifikasi itu dengan “the taxonomyof
education objectives”.
Menurut Bloom, tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga ranah (domain), yaitu:
1) Domain kognitif; berkenan dengan kemampuan dan kecakapan-
kecakapan intelektual berpikir
2) Domain afektif; berkenaan dengan sikap, kemampuan dan
penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai
3) Domain pikomotor; berkenaan dengan suatu keterampilan-
keterampilan atau gerakan-gerakan fisik (Rusman, 2016: 68).
30
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 ranah yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dimana ketiga ranah
tersebut memiliki kedudukan yang sama penting. Semua ranah sangat
berperan dalam meningkatkan keterampilan peserta didik. Oleh karena
itu dalam setiap proses pembelajaran, tujuan pembelajaran harus
mencakup ketiga ranah tersebut tanpa melupakan satu ranahpun.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Hakikat IPA
Ilmu Penegtahuan Alam (IPA) merupakan suatu disiplin ilmu
yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya sekedar kumpulan konsep dan fakta tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pendidikan dan pembelajaran IPA atau sains
menekankan pada pemberian pengalaman langsung peserta didik untuk
mengembangkan berpikir, keterampilan proses, dan sikap ilmiah
(Depdiknas, 2007: 43). IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang
diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan,
dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala
yang dapat dipercaya (Trianto, 2010: 151).
Carin & Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan
yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku unum (universal),
dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk
31
pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur
utama, yaitu:
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena
alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA
dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open
ended.
2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah meliputi penyususnan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum.
4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan
dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses
pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk
memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang
menerapkan langkah-langkah metode ilmiah (Wisudawati, 2017: 24).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa IPA
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara
sistematis dan teratur dengan menggunakan metode ilmiah, sehingga
32
menghasilkan hanya sekedar kumpulan konsep dan fakta tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
b. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI
Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatanya bagi kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan keterampilan proses.
3) Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keaadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari.
5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida & Budiman, 2002:
253-254).
Serupa dengan mata pelajaran lainnya, IPA memiliki fungsi
untuk mengembangkan pengetahuan wawasan siswa. Yang
membedakan adalah objek pembelajaran mata pelajaran IPA. Dimana
33
objek dalam pembelajaran IPA yaitu lingkungan alam di sekitar kita
yang kita temui setiap hari.
c. Tujuan Pembelajaran IPA di MI
Tujuan Pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan
gagasan tentang alam sekitar.
3) Mempunyai minat untuk mengenal dan memperlajari benda-benda
serta kejadian di lingkungan sekitar.
4) Bersikap ingin tahu, terbuka dan kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerja sama, dan mandiri.
5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-
gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
7) Mengenal memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai
kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida &
Budiman, 2002: 254).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mata
pelajaran IPA bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep,
34
mengembangkan keterampilan proses, memiliki sikap ilmiah yang
nantinya dapat digunakan untuk memcahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Cara berpikir IPA
Cara berpikir IPA antara lain:
1) Percaya (Believe)
Kecenderungan para ilmuan melakukan penelitian terhadap
masalah gejala alam dimotivasi oleh kepercayaan bahwa hukum
alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan
pemikiran dan penalaran.
2) Rasa ingin tahu (Curiousity)
Kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti dan didorong oleh
rasa ingin tahu untuk menemukannya.
3) Imajinasi (Imagination)
Para ilmuan sangat mengandalkan pada kemampuan
imajinasinya dalam memecahkan masalah gejala alam.
4) Penalaran (Reasoning)
Penalaran setingkat dengan imajinasi. Para ilmuan juga
mengandalkan penalaran dalam memecahkan masalah gejala alam.
5) Koreksi diri (Self examination)
Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi daripada
sekedar suatu usaha untukmenegrti tentang alam. Pemikiran ilmiah
juga merupakan sarana untuk memahami dirinya untuk melihat
35
seberapa jauh para ahli sampai pada kesimpulan tentang alam
(Wisudawati, 2017: 24-25).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa cara
berpikir IPA meliputi percaya (believe), rasa ingin tahu (curiousity),
imajinasi (imagination), penalaran (reasoning), koreksi diri (self
examination).
e. Materi Sumber Energi
Sumber energi merupakan materi kelas IV MI/SD yang ada pada
mata pelajaran IPA. Uraian materi sumber energi adalah sebagai
berikut:
1) Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi
dihasilkan oleh sumber energi. Sumber energi terbesar bagi bumi
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas dan
cahaya (Lestari dkk, 2006: 139).
2) Macam - Macam Energi
a) Energi Panas
Energi panas disebut juga energi kalor. Energi panas
memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan
manusia.energi panas dapat digunakan untuk memasak,
menghangatkan tubuh, menjemur pakaian, dll. Sumber energi
panas diantaranya, matahari, api, gesekan benda, dan listrik.
36
b) Energi Bunyi
Bunyi timbul karena adanya getaran. Setiap getaran benda
yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Getaran
adalah gerakan bolak-balik yang disebut amplitudo. Makin besar
amplitudonya, maka makin keras bunyi yang di dengar.
c) Energi Alternatif
Energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat
menggantikan peran minyak bumi. Energi alternatif antara lain
adalah energi matahari, energi angin, energi air, dan energi panas
bumi.
3) Perubahan Bentuk Energi
Alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari memanfaatkan
perubahan bentuk energi. Berikut beberapa contohnya:
a) Energi listrik menjadi energi panas. Contoh: setrika, rice cooker,
dan oven.
b) Energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: kipas angin dan
blender.
c) Energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh: lampu pijar dan
neon.
d) Energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh: radio, speaker, dan
gitar listrik.
e) Energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: air terjun akan
menggerakkan generator pembangkit listrik.
37
f) Energi kimia mejadi energi listrik. Contoh: baterai dan aki yang
digunakan untuk menyalakan peralatan listrik.
g) Energi kimia menjadi energi gerak. Contoh: makanan yang
dimakan sebagai sumber energi tubuh untuk bergerak (Irene dkk,
2016: 97).
4) Energi Alternatif sebagai pengganti Minyak Bumi
Bumi memiliki sumber daya alam yang melimpah. Beberapa
di antaran tersedia dalam jumlah terbatas (tidak dapat diperbarui).
Kebutuhan manusia terhadap minyak bumi dan gas alam semakin
meningkat. Manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Namun, energi yang berasal dari minyak bumi dan gas
alam merupakan energi yang terbatas (tidak dapat diperbarui). Oleh
karena itu manusia mulai mencari sumber energi alternatif pengganti
minyak bumi dan gas alam (Irene dkk, 2016: 122).
Energi alternatif adalah energi yang berasal dari alam. Energi
alternatif juga lebih ramah lingkungan. Sumber energi alaternatif di
alam ada dalam jumlah tak terbatas (dapat diperbarui). Contoh
energi alternatif yaitu sinar matahari, arus air, angin, ombak laut,
kotoran hewan, limbah pertanian, dan panas bumi. Contoh
pemanfaatan energi alternatif:
a) Sinar matahari digunakan untuk pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS)
38
b) Arus air sungai dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA)
c) Gas metana dari kotoran hewan ternak digunakan sebagai bahan
bakar (biogas)
d) Angin dapat memutar baling-baling pada kincir pembangkit
listrik tenaga angin/bayu (PLTB)
Pemanfaatan energi alternatif dalam kehidupan manusia,
tentu memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari
pemanfaatan energi alternatif yaitu dapat digunakan terus menerus
karena tidak akan habis (dapat diperbarui), beberapa sumber energi
alternatif menghasilkan energi yang besar, serta ramah lingkungan.
Sedangkan kelemahan dari pemanfaatan energi alternatif yaitu
dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun sarana pemanfaatan
energi alternatif, dan jumlah energi alternatif dipengaruhi oleh
musim. Misalnya, jumlah air meningkat di saat musim hujan (Irene
dkk, 2006: 124).
3. Metode Scramble
a. Pengertian Scramble
Istilah scramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan
ke dalam bahasa indonesia berarti perebutan, pertarungan atau
perjuangan. Soeparno berpendapat bahwa metode scramble adalah
salah satu permainan bahasa, yang pada hakikatnya permainan bahasa
39
merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu
dengan cara menggembirakan.
Sekilas metode scramble hampir mirip dengan metode word
square, hanya saja pada metode scramble jawaban soal tidak dituliskan
dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan
susunan huruf yang acak. Scramble merupakan metode mengajar
dengan membagikan lembar soal dengan lembar jawaban yang tersedia.
Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari
soal yang ada. Scramble di pakai untuk jenis permainan anak-anak yang
merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran
kosakata (Fathurrohman, 2018: 192).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode scramble meupakan metode mengajar dengan
membagikan lembar soal dan disediakan lembar jawaban yang ditulis
secara acak. Siswa bertugas untuk menyusun jawaban tersebut menjadi
kata atau kalimat yang bermakna.
b. Langkah-langkah Metode Scramble
Langkah-langkah metode pembelajaran scramble antara lain:
1) Guru menyajikan materi sesuai topik, misalnya guru menyajikan
materi pembelajaran tentang “Tata Surya”
2) Setelah selesai menjelaskan tentang topik/materi, guru membagikan
lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya
3) Guru memberi durasi tertentu untuk pengerjaan soal
40
4) Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan
guru
5) Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa
6) Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan
lembar kerja kepada guru. Dalam hal ini, baik yang selesai maupun
yang belum selesai harus mengumpulkan lembar kerja tersebut
7) Guru melakukan penilaian, baik di kelas maupun di rumah. Penilaian
dilakukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerakan soal dan
seberapa banyak soal yang dikerjakan dengan benar.
8) Guru memberi apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang
berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum berhasil
menjawab dengan cepat dan benar (Huda, 2014: 304-305).
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Scramble
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan inilah yang
nantinya akan dijadikan pertimbangan oleh seorang pendidik atau guru
untuk diterapkan atau dipilih sebagai metode yang tepat pada proses
pembelajaran yang akan dilaksanakannya.
Kelebihan yang dimiliki metode pembelajaran scramble:
1) Dalam pembelajaran scramble, tidak ada siswa atau anggota
kelompok yang pasif atau hanya diam, hal ini dikarenakan setiap
anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan
kelompoknya. Setiap anggota kelompok diharuskan untuk
41
mengetahui segala hal yang dikerjakan di dalam kelompoknya,
mengetahui bahwa semua anggota memiliki tujuan yang sama,
membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggotanya,
semua anggota akan dikenai evaluasi, setiap anggota juga harus siap
menjadi pemimpin dan dapat berbagi dalam belajar bersama-sama.
Selain itu setiap anggota juga akan dimintai pertanggungjawabannya
secara mandiri tentang materi yang ditangani dalam kelompok.
2) Metode pembelajaran scramble membuat siswa lebih kreatif dalam
belajar dan berpikir, mempelajari materi secara lebih santai dan
tanpa tekanan karena metode scramble memungkinkan para siswa
untuk belajar sambil bermain.
3) Metode pembelajaran scramble dapat menumbuhkan rasa solidaritas
di antara anggota kelompoknya.
4) Materi yang diberikan menjadi mengesankan dan selalu diingat
siswa.
5) Metode pembelajaran scramble juga mendorong siswa lebih
kompetitif dan semangat untuk lebih maju (Suyatno, 2009: 78).
Metode pembelajaran scramble juga memiliki kelemahan atau
kekurangan sebagai berikut:
1) Metode pembelajaran ini sulit dalam hal perencanaanya belum
terbiasa dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
2) Memerlukan waktu yang panjang dalam pengimplementasiannya,
sehingga guru susah menyesuaikan waktu yang sudah diterapkan.
42
3) Metode pembelajaran scramble ini sulit diimplementasikan apabila
kriteria keberhasilan belajar masih ditentukan oleh kemampuan
siswa.
4) Karena menggunakan permainan, metode pembelajaran ini sering
menimbulkan kegaduhan yang bisa mengganggu kelas (Suyatno,
2009: 78).
d. Manfaat Metode Scramble
Manfaat penggunaan metode scramble bagi siswa:
1) Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah
yang sulit akan terkurangi bebannya.
2) Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
3) Mengingatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi
(Fathurrohnan, 2018: 195).
Manfaat penggunaan metode scramble bagi guru:
1) Mendapat pengalaman langsung alam pelaksanaan pembelajaran.
2) Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi
pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem
pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
3) Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang
menyenangkan tapi tetap serius (Fathurrohnan, 2018: 195).
43
4. Media Pagar
a. Pengertian Media Pagar
Media Pagar merupakan singkatan dari Papan Bergambar,
dimana media ini merupakan turunan atau variasi dari media gambar.
Diantara banyaknya media pembelajaran, gambar merupakan media
yang sangat mudah kita temukan. Kata-kata dan gambar merupakan
perpaduan yang sangat baik dalam proses pengiriman pesan, informasi
atau materi pelajaran. Hasil dari belajar dengan hanya melalui kata-kata
seharusnya berbeda dengan hasil belajar melalui perpaduan kata-kata
dan gambar.
Media gambar adalah media yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan melalui simbol-
simbol komunikasi visual. Media gambar mempunyai tujuan untuk
menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta dan
informasi (Kustandi, 2013: 41-42).
Bentuk umum media gambar terangkum dalam pengertian
media grafis. Media grafis adalah suatu media berbasis visual yang
terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan
dan merangkum suatu ide dan peristiwa. Media gambar adalah suatu
perantara yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang
umum yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana
(Sadiman, 2011: 28-29).
44
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
Pagar merupakan media yang berfungsi sebagai perantara untuk
menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
penglihatan.
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Pagar
Kelebihan media Pagar sama seperti kelebihan media gambar,
antara lain:
1) Lebih konkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal
2) Dapat mengatasi raung dan waktu
3) Dapat mengatasi keterbatasan mata
4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan
untuk semua orang tanpa memandang umur (Asnawir dan Usman,
2002: 50).
Disamping dapat memberikan keuntungan untuk digunakan
dalam proses pembelajaran media Pagar juga memiliki kelemahan atau
kekurangan, di antaranya:
1) Kelebihan dari penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing
anak terhadap hal yang dijelaskan.
2) Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media ini
hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat
45
untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi
yang dibahas kurang sempurna.
3) Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi anak-anak dan
kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang duduk paling
depan yang lebih sempurna mengamati gambar tersebut, sedangkan
anak yang duduk di belakang semakin kabur (Asnawir & Usman,
2002: 50-51).
B. Kajian Pustaka
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan peningkatan hasil
belajar IPA materi sumber energi melalui metode scramble dan media pagar
adalah sebagai berikut:
1. Menurut Anggraini (2017), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penerapan metode pembelajaran scramble dapat meingkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan rata-rata
nilai siswa. Terbukti dari hasil pre test, dari 21 siswa yang mengikuti test
ada 8 siswa yang tuntas belajar dan 13 siswa yang tidak tuntas belajar,
dengan persentase ketuntasan belajar 38,10% dan rata-rata nilai 55,48.
Meningkata pada hasil penelitian pada siklus I, dari 18 siswa terdapat 13
siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa tidak tuntas dengan persentase
keuntasan belajar 72,22% dan nilai rata-rata meningkat menjadi 74,89.
Kembali mengalami peningkatan pada siklus II, dari 21 siswa yang
46
mengikuti tes, terdapat 19 siswa tuntas belajar dan 2 siswa tidak tuntas
dengan persentase ketuntasan belajar 90,47% dan nilai rata-rata 88,52.
2. Menurut Dewi (2015), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penggunaan metode pembelajaran scramble dapat meningkatkan hasil
belajar IPA. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa dari hasil pre test
diperoleh siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 orang (23,3%) yang tidak
tuntas sebanyak 23 orang (76%) dengan nilai rata-rata kelas 51,33%.
Setelah dilaksanakan siklus I diperoleh siswa yang tuntas belajar 24 orang
(81%) yang tidak tuntas 6 orang siswa (20%) dengan nilai rata-rata kelas
74,66%. Kemudian pada siklus II diperoleh siswa yang tuntas belajar 28
orang (93,3%) sedangkan yang tidak tuntas 2 orang (6,6%) dengan nilai
rata-rata kelas 87,66. Peningkatan hasil belajar dari keadaan awal (pre test)
ke siklus I sebesar 56,67% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 13,3%.
3. Menurut Istiqomah (2015), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran scramble dapat meningkatkan hasil belajar
Aqidah Akhlak. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan nilai rata-
rata yaitu pada siklus I adalah 69,36 (51,21%) yang berada pada kriteria
cukup baik, sedangkan pada tes akhir siklus II adalah 76,82 (87,80%) dan
berada pada kriteria baik.
4. Menurut Kristiani (2012), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa persentase hasil belajar siswa pada siklus I mencapai
47
61,35% dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 53,85%. Pada siklus II
hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 71,35%, dan persentase
ketuntasan klasikal sebesar 92,31% sehingga secara klasikal memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
5. Menurut Mariani (2015), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat
meningkatkan hasil belajar IPS. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu pada siklus I nilai rata-rata siswa
6,94 meningkat menjadi 8,33 pada siklus II, dimana peningkatan nilai rata-
rata hasil belajar siswa sebesar 1,39.
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian yang ditulis oleh lima peneliti di atas, sama-sama
memberikan porsi untuk melakukan peningkatan hasil belajar dan
pengembangan terhadap metode atau model pembelajaran scramble yang
diterapkan pada sekolah masing-masing. Hal tersebut selaras dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu penerapan metode
scramble untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun perbedaan dari penelitian yang terdahulu dengan penelitian
yang akan dilaksanakan terletak pada obyek penelitian serta penggunaan
variabelnya. Dimana dari penelitian-penelitian terdahulu hanya menggunakan
2 variabel yaitu metode scramble dan hasil belajar siswa, sedangkan
penelitian yang akan saya laksanakan menggunakan 3 variabel yaitu hasil
belajar, metode scramble, dan media pagar.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
No Identitas Keterangan
1. Nama MI Negeri 3 Semarang
2. Akreditasi A
3. Alamat:
- Dusun
Durenan
- Desa/ Kelurahan Timpik
- Kecamatan Susukan
- Kabupaten Semarang
- Provinsi Jawa Tengah
- Kode Pos 50777
4. Tahun Berdiri -
5. Status Madrasah Negeri
2. Visi dan Misi
a. Visi Madrasah
Terwujudnya peserta didik cerdas, berpengetahuan, terampil,
dan berakhlaq mulia.
b. Misi
Menyelenggarakan sistem pendidikan terpadu yang
mengutamakan keseimbangan imtaq, iptek, dan budi pekerti.
49
3. Tujuan
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
dasar, tujuan madrasah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan perilaku budi pekerti luhur
b. Meningkatkan Imtaq dan Iptek
c. Meningkatkan keterampilan siswa dengan bakat serta minat
d. Meningkatkan kepribadian seutuhya
e. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi (Wajar 9 tahun)
4. Keadaan Guru
a. Kepala Sekolah
Tabel 3.2 Profil Kepala Sekolah
1. Nama Lengkap Drs. Amin Murtadlo, M.Pd.I.
2. Tempat Tanggal Lahir Kab. Semarang, 16 Mei 1968
3. NIP 196805161995031001
4. Pendidikan Terakhir S.2
b. Wakil Kepala Sekolah
Tabel 3.3 Daftar Wakil Kepala Sekolah
No Nama Jabatan
1. Muhammad Zamroni, M.Pd.I. Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum
2. Faizin, S.H.I. Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan
50
c. Guru Wali Kelas
Tabel 3.4 Daftar Wali Kelas
No Nama Jabatan
1. Istianah, S.Pd.I. Wali Kelas 1A
2. Mahfudhiyah, S.Pd.I. Wali Kelas 1B
3. Rodlotul Janah, S.Pd.I Wali Kelas 1C
4. Widarti, S.Pd.I. Wali Kelas 2A
5. Nafiatul Birroh, S.Pd.I. Wali Kelas 2B
6. Muhsin, M.Pd. Wali Kelas 3A
7. Giyanto, S.Pd.I. Wali Kelas 3B
8. Ahmadi, S.Ag. Wali Kelas 4A
9. Muhammad Nuryadin, S.Ag. Wali Kelas 4B
10. Muhammad Zamroni, M.Pd.I. Wali Kelas 5A
11. Habibah Khoiriyah, M.Pd.I. Wali Kelas 5B
12. Faizin, S.H.I. Wali Kelas 5C
13. Siti Aisyah, S.Pd.I. Wali Kelas 6A
14. Sulastri S.Pd. Wali Kelas 6B
d. Guru Pembina Ekstrakurikuler
Tabel 3.5 Daftar Guru Pembina Ekstrakurikuler
No Pembina Ekstrakurikuler
1. Joko Mulyono, S.Pd.I. Ekstra Olahraga
2. Muh Amin, S.Sos.I. Ekstra Rebana
3. Dwi Hastuti, S.Pd. Ekstra Pramuka
4. Muhammad Zubaedi, S.Ag. Ekstra Drum band
51
e. Guru Piket
Tabel 3.6 Daftar Guru Piket
No Hari Nama
1 Senin Muhammad Nuryadin, S.Ag.
2 Selasa Ahmadi, S.Ag
3 Rabu Nafiatul Birroh, S.Pd.I.
4 Kamis Sulastri, S.Pd
5 Jumat Muhammad Zamroni, M.Pd.I.
6 Sabtu Muhsin, M.Pd.
f. Guru Koordinator
Tabel 3.7 Daftar Guru Koordinator
No Nama Koordinator
1 Nafiatul Birroh, S.Pd.I. Perpustakaan
2 Dwi Hastuti, S.Pd OSN
3 Muhammad Zamroni, M.Pd KSM
5. Kondisi Awal Tahun Pelajaran
Tabel 3.8 Daftar Kondisi Awal Tahun Pelajaran
Tahun
Pelajaran
Kelas Jumlah
1 2 3 4 5 6
2015/2016 62 48 66 40 33 28 277
2016/2017 64 57 51 66 44 31 313
2017/2018 56 62 57 50 64 43 332
2018/2019 60 56 59 60 49 64 348
52
6. Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas IV B MI
Negeri 3 Semarang yang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan. Rincian data siswa kelas IV dapat
dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Daftar Siswa Kelas IV B MI Negeri 3 Semarang
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. AS L
2. ANS P
3. AOA L
4. A L
5. ADS P
6. ANH L
7. AER P
8. ANL P
9. FHN P
10. FR L
11. H L
12. HE P
13. IS L
14. KBQ P
15. LFK P
53
16. LAP L
17. MS L
18. MA L
19. MF L
20. AU L
21. PRD L
22. RFA L
23. RPN P
24. RDP L
25. RKL L
26. SRA P
27. TRD P
28. ZA P
29. ZAA P
7. Kolaborator Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran dan
teman sejawat peneliti sebagai pengamat. Kolaborator pada penelitian ini
adalah Muhamad Nuryadin S.Ag, beliau merupakan guru wali kelas IV B
MI Negeri 3 Semarang. Peneliti membantu guru dalam menyiapkan media
pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang
54
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas
dengan menggunakan metode scramble dan media pagar.
8. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 kali (2 siklus) di MI Negeri
3 Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Jumat, 6 September 2019
2. Siklus II Jumat, 13 September 2019
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus penelitian.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum kegiatan penelitian siklus I
dan siklus II dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukuan kegiatan pra
siklus. Kegiatan pra siklus dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik sebelum diberikan perlakuan pada siklus I dan siklus II.
Nilai hasil belajar peserta didik pada pra siklus, diperoleh dari hasil nilai
ulangan harian yang dilakukan oleh guru kolabolator.
55
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPA materi sumber energi menggunakan metode scramble dan media
pagar
2) Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan metode
scramble dan media pagar
3) Menyiapkan soal tes evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada siklus I
4) Menyiapkan lembar observasi guru selama kegiatan belajar mengajar
5) Menyiapkan lembar observasi siswa selama kegiatan belajar
mengajar
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari Jumat
6 September 2019 pukul 07.30 sampai pukul 08.40 WIB di ruang kelas
IVB MI Negeri 3 Semarang dengan jumlah siswa 29 siswa dan seluruh
siswa hadir. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x
35 menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah mengenai
macam-macam sumber energi dan perubahan bentuk energi. Berikut
adalah langkah - langkah pelaksanaan siklus I:
1) Pendahuluan (10 Menit)
56
a) Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
b) Guru memeriksa kehadiran siswa
c) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajarai yaitu
“Sumber Energi”
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e) Guru mengajukan pertanyaan komunikatif terkait dengan materi
(apersepsi)
2) Kegiatan Inti (45 Menit)
a) Guru menyampaikan langkah-langkah metode scramble
b) Guru menempelkan papan bergambar di depan kelas
c) Guru dan siswa bersama-sama mengamati gambar dan melakukan
identifikasi
d) Selain mengamati gambar, siswa juga diajak untuk mengamati
benda-benda elektronik di sekitar sekolah dan mengidentifikasi
bentuk perubahan energi yang terjadi
e) Siswa menarik kesimpulan tentang kegunaan benda serta
hubunganya dengan arus listrik yang merupakan salah santu
bentuk energi, dengan mengajukan pertanyaan.
f) Guru mengkonfirmasikan kesimpulan dengan teori yang ada dan
memberikan tambahan penjelasan mengenai materi “sumber
energi” agar siswa lebih paham.
57
Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi
dihasilkan oleh sumber energi. Sumber energi terbesar bagi bumi
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas dan
cahaya.
Macam-macam Energi
1) Energi panas
Energi panas disebut juga energi kalor. Energi panas
memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan
manusia. Energi panas dapat digunakan untuk memasak,
menghangatkan tubuh, menjemur pakaian, dll. Sumber energi
panas diantaranya, matahari, api, gesekan benda, dan listrik.
2) Energi bunyi
Bunyi timbul karena adanya getaran. Setiap getaran
benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang disebut amplitudo.
Makin besar amplitudonya, maka makin keras bunyi yang di
dengar.
3) Energi alternatif
Energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat
menggantikan peran minyak bumi. Energi alternatif antara lain
adalah energi matahari, energi angin, energi air, dan energi
panas bumi.
58
Perubahan bentuk energi
Alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari
memanfaatkan perubahan bentuk energi. Berikut beberapa
contohnya:
1) Energi listrik menjadi energi panas. Contoh: setrika, rice
cooker, dan oven.
2) Energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: kipas angin dan
blender.
3) Energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh: lampu pijar dan
neon.
4) Energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh: radio, speaker,
dan gitar listrik.
5) Energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: air terjun akan
menggerakkan generator pembangkit listrik.
6) Energi kimia mejadi energi listrik. Contoh: baterai dan aki
yang digunakan untuk menyalakan peralatan listrik.
7) Energi kimia menjadi energi gerak. Contoh: makanan yang
dimakan sebagai sumber energi tubuh untuk bergerak.
g) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
h) Guru membagikan kartu soal dan juga kartu jawaban ke setiap
kelompok
i) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk diskusi
dan bekerja sama mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban
59
j) Siswa menempelkan kartu soal dan jawaban pada lembar kerja
yang telah disiapkan
k) Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas
l) Guru memberikan penguatan terhadap hal-hal yang telah
diutarakan siswa.
3) Penutup (15 Menit)
a) Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari
b) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran
c) Kegiatan permbelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang
telah disusun. Lembar pengamatan terdiri dari lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk
mengetahui keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran
melalui metode scramble dan media pagar. Sedangkan lembar observasi
siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
60
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kendala kegiatan yang dilakukan guru
dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan pembelajaran.
Kendala - kendala yang dihadapi yaitu:
1) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru masih kurang dalam menarik perhatian siswa
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran belum sesuai dengan
langkah-langkah RPP
4) Guru belum bisa menggunakan waktu secara proporsioanal
5) Guru masih berfokus pada siswa yang aktif
Cara mengatasi kendala-kendala diatas, peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan supaya
pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kendala yang sama. Rencana
perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas
2) Guru harus berusaha untuk membuat suasana pembelajaran di kelas
lebih menarik
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah RPP
4) Guru harus memanfaatkan waktu secara proporsional
61
5) Guru memberikan perhatian yang sama pada semua siswa
Beberapa kendala di atas merupakan salah satu komponen yang
pada siklus II diharapkan melalui metode scramble dan media pagar
pada pembelajaran IPA materi sumber energi hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPA materi sumber energi menggunakan metode scramble dan media
pagar
2) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan metode scramble dan media pagar
3) Menyiapkan soal tes evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada siklus II
4) Menyiapkan lembar observasi guru selama kegiatan belajar mengajar
untuk mengetahui perkembangan guru dalam proses pembelajaran
5) Menyiapkan lembar observasi siswa selama kegiatan belajar
mengajar
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas siklus II dilaksanakan pada hari
Jumat 13 September 2019 pada pukul 07.30 sampai pukul 08.40 WIB di
62
ruang kelas IVB MI Negeri 3 Semarang dengan jumlah siswa 29 siswa
dan seluruh siswa hadir. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini yaitu
mengenai energi alternatif sebagai pengganti sumber energi minyak
bumi, pemanfaatan energi alternatif, serta kelemahan dan kelebihan
penggunaan energi alternatif. Berikut adalah langkah – langkah
pelaksanaan siklus II:
1) Pendahuluan (10 Menit)
a) Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
b) Guru memeriksa kehadiran siswa
c) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e) Guru mengajukan pertanyaan komunikatif terkait dengan materi
yang akan dipelajari (apersepsi)
2) Kegiatan Inti (45 Menit)
a) Guru menyampaikan langkah-langkah metode scramble
b) Guru menempelkan papan bergambar di depan kelas
c) Guru dan siswa bersama-sama mengamati gambar dan melakukan
identifikasi
d) Selain mengamati gambar, siswa juga diajak untuk mengamati
keadaan di lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi berbagai
pemanfaatan energi alternatif
63
e) Siswa menarik kesimpulan tentang pemanfaatan energi alternatif
dengan mengajukan pertanyaan.
f) Guru mengkonfirmasikan kesimpulan dengan teori yang ada dan
memberikan tambahan penjelasan mengenai materi agar siswa
lebih paham
Energi alternatif
Bumi memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Beberapa di antaran tersedia dalam jumlah terbatas (tidak dapat
diperbarui). Kebutuhan manusia terhadap minyak bumi dan gas
alam semakin meningkat. Manusia memerlukan energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, energi yang berasal dari
minyak bumi dan gas alam merupakan energi yang terbatas (tidak
dapat diperbarui). Oleh karena itu manusia mulai mencari sumber
energi alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam.
Energi alternatif adalah energi yang berasal dari alam.
Energi alternatif juga lebih ramah lingkungan. Sumber energi
alaternatif di alam ada dalam jumlah tak terbatas (dapat
diperbarui). Contoh energi alternatif yaitu sinar matahari, arus air,
angin, ombak laut, kotoran hewan, limbah pertanian, dan panas
bumi.
Contoh pemanfaatan energi alternatif:
(1) Sinar matahari digunakan untuk pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS)
64
(2) Arus air sungai dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
tenaga air (PLTA)
(3) Gas metana dari kotoran hewan ternak digunakan sebagai
bahan bakar (biogas)
(4) Angin dapat memutar baling-baling pada kincir pembangkit
listrik tenaga angin/bayu (PLTB)
Pemanfaatan energi alternatif dalam kehidupan manusia
tentu memiliki kelebihan dan pengurangan. Kelebihan dari
pemanfaatan energi alternatif antara lain:
(1) Dapat digunakan terus menerus karena tidak akan habis
(dapat diperbarui)
(2) Beberapa sumber energi alternatif menghasilkan energi yang
besar
(3) Ramah lingkungan
Sedangkan kelemahan atau kekurangan dari pemanfaatan
energi alternatif meliputi:
(1) Dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun sarana
pemanfaatan energi alternatif
(2) Jumlah energi alternatif dipengaruhi oleh musim. Misalnya,
jumlah air meningkat disaat musim hujan.
g) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
h) Guru membagikan kartu soal dan juga kartu jawaban ke setiap
kelompok
65
i) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk diskusi
dan bekerja sama mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban
j) Siswa merangkai kartu soal dan jawaban pada lembar kerja yang
telah disiapkan
k) Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas
l) Guru memberikan penguatan terhadap hal-hal yang telah
diutarakan siswa.
3) Penutup (15 Menit)
a) Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari
b) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran
c) Kegiatan permbelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang
telah disusun. Lembar pengamatan terdiri dari lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk
mengetahui keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran
melalui metode scramble dan media pagar. Sedangkan lembar observasi
siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
66
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti pada hasil pelaksanaan siklus II
ini menunjukkan bahwa pada siklus II sudah tidak ditemukan kendala-
kendala dalam proses pembelajaran. Kendala-kendala yang terjadi pada
siklus I dapat diatasi pada siklus II ini. penelitian dihentikan sampai
siklus II karena hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% jumlah seluruh siswa
tuntas belajar. Sedangkan untuk siswa yang belum mencapai nilai
KKM, akan dilakukan remidi secara mandiri oleh guru yang
bersangkutan.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada
siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang menggunakan metode scramble dan
media pagar. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan
observasi terlebih dahulu. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data
mengenai kondisi pembelajaran di MI Negeri 3 Semarang yaitu proses
pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dimana pembelajaran
masih terpusat kepada guru bukan siswa, sehingga jarang terjadi interaksi
aktif antara guru dan siswa dan siswa tidak tertarik dengan pembelajaran..
Proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas yaitu penyampaian
informasi secara satu arah dari guru ke siswa, dimana guru secara aktif
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sedangkan siswa menerima
materi dari guru secara pasif. Penyampaian materi yang bersifat monoton
dan satu arah membuat siswa merasa jenuh, cepat bosan, serta pasif.
Data yang diperoleh dari observasi menunjukkan bahwa hasil tes
siswa pada mata pelajaran IPA masih banyak yang belum dapat mencapai
nilai KKM sebesar 70. Di bawah ini adalah daftar nilai hasil belajar pra
siklus pada siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang yang diperoleh dari nilai
ulangan harian mata pelajaran IPA.
68
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. AS 70 74 Belum tuntas
2. ANS 70 40 Belum tuntas
3. AOA 70 67 Belum tuntas
4. A 70 40 Belum tuntas
5. ADS 70 06 Belum tuntas
6. ANH 70 35 Belum tuntas
7. AER 70 60 Belum tuntas
8. ANL 70 66 Belum tuntas
9. FHN 70 80 Tuntas
10. FR 70 40 Belum tuntas
11. H 70 67 Belum tuntas
12. HE 70 53 Belum tuntas
13. IS 70 66 Belum tuntas
14. KBQ 70 40 Belum tuntas
15. LFK 70 67 Belum tuntas
16. LAP 70 76 Belum tuntas
17. MS 70 35 Belum tuntas
18. MA 70 60 Belum tuntas
19. MF 70 73 Tuntas
20. AU 70 80 Tuntas
69
21. PRD 70 73 Tuntas
22. RFA 70 35 Belum tuntas
23. RPN 70 80 Tuntas
24. RDP 70 73 Tuntas
25. RKL 70 80 Tuntas
26. SRA 70 80 Tuntas
27. TRD 70 40 Belum tuntas
28. ZA 70 73 Tuntas
29. ZAA 70 66 Belum tuntas
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 40
Rata-rata 61,10
Keterangan :
Tuntas : 9
Belum tuntas : 20
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai pra siklus menunjukkan dari
29 siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang tahun pelajaran 2019/2020
dengan nilai KKM 70 hanya 31,03% atau 9 siswa yang tuntas, sedangkan
68,97% atau 20 siswa lainnya belum tuntas.
2. Deskripsi Siklus I
Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 6 September
2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
70
pokok yang dipelajari pada siklus I adalah macam-macam sumber energi
dan perubahan bentuk energi.
a. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. AS 70 53 Belum tuntas
2. ANS 70 40 Belum tuntas
3. AOA 70 80 Tuntas
4. A 70 53 Belum tuntas
5. ADS 70 73 Tuntas
6. ANH 70 60 Belum tuntas
7. AER 70 80 Tuntas
8. ANL 70 67 Belum tuntas
9. FHN 70 100 Tuntas
10. FR 70 67 Belum tuntas
11. H 70 73 Tuntas
12. HE 70 60 Belum tuntas
13. IS 70 73 Tuntas
14. KBQ 70 53 Belum tuntas
15. LFK 70 80 Tuntas
16. LAP 70 53 Belum tuntas
17. MS 70 67 Belum tuntas
71
18. MA 70 67 Belum tuntas
19. MF 70 73 Tuntas
20. AU 70 93 Tuntas
21. PRD 70 80 Tuntas
22. RFA 70 73 Tuntas
23. RPN 70 80 Tuntas
24. RDP 70 73 Tuntas
25. RKL 70 87 Tuntas
26. SRA 70 87 Tuntas
27. TRD 70 53 Belum tuntas
28. ZA 70 87 Tuntas
29. ZAA 70 73 Tuntas
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40
Rata-rata 70,96
Keterangan:
Tuntas : 17
Belum tuntas : 12
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas
jumlah seluruh siswa x 100%
= 17
29 x 100%
= 58,62%
72
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus I mencapai 70,96 dari jumlah seluruh siswa kelas
IV. Siswa yang berhasil mencapai KKM atau tuntas belajar terdapat 17
siswa atau 58,62%. Sedangkan siswa yang belum berhasil mencapai KKM
atau belum tuntas belajar terdapat 12 siswa atau 41,38%. Secara klasikal,
pembelajaran yang dilaksakan pada siklus I belum tuntas belajar. Hal ini
dikarenakan siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM atau ≥ 70
hanya mencapai 58,62% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil
persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85% dari
jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar.
b. Hasil Observasi Siklus I
1) Hasil Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang dinilai Penilaian
4 3 2 1
1. Keterampilan membuka pelajaran:
a. Menarik perhatian dan
memotivasi siswa
√
b. Memeriksa kehadiran siswa √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
d. Melaksanakan apersepsi √
2. Keterampilan menjelaskan:
a. Penguasaan materi √
b. Kejelasan penyampaian
materi √
c. Materi dijelaskan sesuai
langkah-langkah dalam RPP √
d. Penekanan hal-hal penting √
e. Penggunaan metode dan √
73
media secara efektif dan
efisien
f. Penggunaan sumber belajar
secara tepat √
g. Mengaitkan materi dengan
realitas kehidupan √
3. Interaksi pembelajaran:
a. Menggunakan bahasa lisan
maupun tulisan secara jelas,
baik, dan benar
√
b. Mendorong siswa aktif √
c. Kemampuan mengelola kelas √
d. Menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa √
4. Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi:
a. Mengoreksi kegiatan siswa
√
b. Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya √
c. Menyimpulkan materi √
5. Keterampilan menggunakan waktu:
a. Menggunakan waktu secara
proporsional
√
b. Memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai jadwal √
c. Memanfaatkan waktu secara
efektif √
6. Keterampilan menutup pelajaran:
a. Melakukan refleksi yang
melibatkan siswa
√
b. Melakukan post test √
c. Memberi motivasi kepada
siswa √
d. Salam penutup √
Jumlah 12 36 18 1
Total 67
Kategori Baik
74
Keterangan: Rentang Kategori:
4 = Sangat Baik Nilai 76 – 100 (Sangat Baik)
3 = Baik Nilai 51 – 75 (Baik)
2 = Cukup Nilai 25 – 50 (Cukup)
1 = Kurang Nilai 0 – 25 (Kurang)
Hasil observasi guru siklus I menunjukkan bahwa masih ada
beberapa kendala yang dihadapi guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Kendala-kendala tersebut antara lain guru belum
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru masih kurang dalam
menarik perhatian siswa sehingga sebagian siswa malah asyik
dengan dunianya sendiri, serta guru juga belum bisa memanfaatkan
waktu secara proporsional sehingga proses pembelajaran melebihi
alokasi waktu yang telah di tentukan. Namun meskipun begitu,
secara keseluruhan hasil observasi guru pada siklus I sudah
menunjukkan kategori baik dengan total nilai mencapai 67.
2) Hasil Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang dinilai Penilaian
4 3 2 1
1. Siswa mempersiapkan
peralatan pembelajaran √
2. Siswa menjawab salam guru √
3. Siswa menjawab apersepsi guru √
4. Siswa memperhatikan materi
yang dipelajari √
75
5.
Siswa antusias terhadap metode
dan media yang digunakan
dalam pembelajaran
√
6. Siswa melakukan aktivitas
sesuai perintah guru √
7. Siswa aktif selama proses
pembelajaran √
8. Siswa berani mengajukan
pertanyaan √
9. Siswa berani maju untuk
menyampaikan hasil kerja √
10. Siswa berani mengemukakan
pendapat √
11. Siswa berpartisipasi menjawab
pertanyaan guru √
12. Siswa mengerjakan soal
evaluasi tepat waktu √
13. Siswa melaksanakan refleksi
bersama guru √
14. Siswa berdoa dan menjawab
salam penutup √
Nilai perolehan 32
Nilai maksimal 56
Persentase 57,14
Kategori Baik
Keterangan:
Persentase angket = nilai perolehan
nilai maksimal x 100%
76
Pedoman kategori penilaian yang digunakan dalam observasi siswa
adalah sebagai berikut:
Keterangan: Rentang Kategori:
4 = Sangat Baik Nilai 76 – 100 (Sangat Baik)
3 = Baik Nilai 51 – 75 (Baik)
2 = Cukup Nilai 25 – 50 (Cukup)
1 = Kurang Nilai 0 – 25 (Kurang)
Hasil observasi siswa pada siklus I menunjukkan bahwa
siswa terlihat antusias mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode scramble dan media pagar, meskipun belum
semua siswa yang antusias memperhatikan penjelasan guru dan aktif
dalam proses pembelajaran. Masih ada beberapa siswa yang terlihat
sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan
guru. Secara keseluruhan, hasil observasi siswa siklus I sudah
menunjukkan kategori baik dengan total nilai mencapai 57,14.
c. Refleksi
Hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dengan siswa
sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya untuk
mencapai indikator keberhasilan pembelajaran.
Cara mengatasi kendala-kendala pada siklus I, peneliti bersama
guru melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Rencana perbaikan
77
tersebut antara lain; guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas, guru memberikan perhatian yang sama pada semua siswa, guru
harus mencoba untuk membuat suasana kelas lebih menarik agar siswa
tidak mudah bosan, guru harus lebih proporsional dalam memanfaatkan
waktu selama proses pembelajaran, guru dan peneliti mempersiapkan
secara maksimal segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjang
proses pembelajaran. Kendala-kendala tersebut merupakan salah satu
komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan belum terpenuhi,
untuk itu pada siklus II diharapkan melalui metode scramble dan media
pagar pada pembelajaran IPA materi sumber energi hasil belajar siswa
dapat meningkat.
3. Deskripsi Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 13 September
2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yng diajarkan pada siklus II ini adalah energi alternatif sebagai
pengganti minyak bumi.
a. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. AS 70 73 Tuntas
2. ANS 70 60 Belum tuntas
3. AOA 70 80 Tuntas
4. A 70 73 Tuntas
78
5. ADS 70 73 Tuntas
6. ANH 70 73 Tuntas
7. AER 70 80 Tuntas
8. ANL 70 80 Tuntas
9. FHN 70 87 Tuntas
10. FR 70 73 Tuntas
11. H 70 80 Tuntas
12. HE 70 73 Tuntas
13. IS 70 80 Tuntas
14. KBQ 70 60 Belum tuntas
15. LFK 70 93 Tuntas
16. LAP 70 73 Tuntas
17. MS 70 73 Tuntas
18. MA 70 80 Tuntas
19. MF 70 80 Tuntas
20. AU 70 87 Tuntas
21. PRD 70 80 Tuntas
22. RFA 70 73 Tuntas
23. RPN 70 93 Tuntas
24. RDP 70 93 Tuntas
25. RKL 70 87 Tuntas
26. SRA 70 87 Tuntas
79
27. TRD 70 67 Belum tuntas
28. ZA 70 80 Tuntas
29. ZAA 70 80 Tuntas
Nilai tertinggi 93
Nilai terendah 60
Rata-rata 78,31
Keteragan:
Tuntas : 26
Belum tuntas : 3
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas
jumlah seluruh siswa x 100%
= 26
29 x 100%
= 89,65%
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus II mencapai 78,31 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar atau mencapai KKM terdapat 26 siswa atau
89,65%. Sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 3 siswa atau
10,35%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II
pembelajaran sudah diangap tuntas karena sudah mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah siswa
memperoleh nilai ≥ 70. Dengan demikian, pembelajaran pada siklus II
diangap berhasil sehingga penelitian dihentikan smapai siklus II.
80
b. Hasil Observasi Siklus II
1) Hasil Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang dinilai Penilaian
4 3 2 1
1. Keterampilan membuka
pelajaran:
a. Menarik perhatian dan
memotivasi siswa
√
b. Memeriksa kehadiran
siswa √
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
d. Melaksanakan apersepsi √
2. Keterampilan menjelaskan:
a. Penguasaan materi √
b. Kejelasan penyampaian
materi √
c. Materi dijelaskan sesuai
langkah-langkah dalam
RPP
√
d. Penekanan hal-hal
penting √
e. Penggunaan metode dan
media secara efektif dan
efisien
√
f. Penggunaan sumber
belajar secara tepat √
g. Mengaitkan materi
dengan realitas
kehidupan
√
3. Interaksi pembelajaran:
a. Menggunakan bahasa
lisan maupun tulisan
secara jelas, baik, dan
benar
√
b. Mendorong siswa aktif √
81
c. Kemampuan mengelola
kelas √
d. Menunjukkan sikap
terbuka terhadap respon
siswa
√
4. Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi:
a. Mengoreksi kegiatan
siswa
√
b. Memberi kesempatan
siswa untuk bertanya √
c. Menyimpulkan materi √
5. Keterampilan menggunakan
waktu:
a. Menggunakan waktu
secara proporsional
√
b. Memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai
jadwal
√
c. Memanfaatkan waktu
secara efektif √
6. Keterampilan menutup
pelajaran:
a. Melakukan refleksi yang
melibatkan siswa
√
b. Melakukan post test √
c. Memberi motivai kepada
siswa √
d. Salam penutup √
Jumlah 56 33
Total 89
Kategori Sangat Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4 = Sangat Baik Nilai 76 – 100 (Sangat Baik)
3 = Baik Nilai 51 – 75 (Baik)
2 = Cukup Nilai 25 – 50 (Cukup)
1 = Kurang Nilai 0 – 25 (Kurang)
82
Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa guru
sudah mampu untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul selama
proses pembelajaran apada siklus I. Hal ini terbukti dengan hasil
observasi guru pada sikus II berada pada kategori sangat baik dengan
total nilai mencapai 89.
2) Hasil Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang dinilai Penilaian
4 3 2 1
1. Siswa mempersiapkan peralatan
pembelajaran √
2. Siswa menjawab salam guru √
3. Siswa menjawab apersepsi guru √
4. Siswa memperhatikan materi
yang dipelajari √
5.
Siswa antusias terhadap metode
dan media yang digunakan
dalam pembelajaran
√
6. Siswa melakukan aktivitas
sesuai perintah guru √
7. Siswa aktif selama proses
pembelajaran √
8. Siswa berani mengajukan
pertanyaan √
9. Siswa berani maju untuk
menyampaikan hasil kerja √
10. Siswa berani mengemukakan
pendapat √
83
11. Siswa berpartisipasi menjawab
pertanyaan guru √
12. Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu √
13. Siswa melaksanakan refleksi
bersama guru √
14. Siswa berdoa dan menjawab
salam penutup √
Nilai perolehan 48
Nilai maksimal 56
Persentase 85,71
Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Persentase angket = nilai perolehan
nilai maksimal x 100%
Pedoman kategori penilaian yang digunakan dalam observasi siswa
adalah sebagai berikut:
Keterangan: Rentang Kategori:
4 = Sangat Baik Nilai 76 – 100 (Sangat Baik)
3 = Baik Nilai 51 – 75 (Baik)
2 = Cukup Nilai 25 – 50 (Cukup)
1 = Kurang Nilai 0 – 25 (Kurang)
Hasil observasi siswa pada siklus II menunjukkan bahwa
siswa terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode scramble dan media pagar. Hal ini
dikarenakan guru sudah mampu untuk membuat suasana proses
84
pembelajaran menjadi lebih menarik dan mempersiapkan segala hal
yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Hasil observasi guru siklus II menunjukan kategori sangat
baik dengan total nilai mencapai 89. Hal ini dikarenakan guru
mampu mengatasi kendala kendala yang terjadi selama proses
pembelajaran pada siklus I. Kemudian, hasil observasi siswa pada
siklus II juga menunjukan kategori sangat baik dengan total nilai
mencapai 85,71.
c. Refleksi
Refleksi yang di lakukan peneliti pada hasil pelaksanaan
penelitian siklus II menunjukkan bahwa pada siklus II sudah tidak
ditemukan kendala-kendala dalam proses pembelajaran. Kendala-
kendala yang terjadi pada siklus I dapat diatasi pada siklus II ini.
Penelitian di hentikan sampai siklus II karena hasil belajar siswa sudah
menunjukan indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85%
siswa tuntas belajar.
85
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan
tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 61,10
Tuntas 9 31,03%
Belum tuntas 20 68,97%
Siklus I 70,96
Tuntas 17 58,62%
Belum tuntas 12 41,38%
Siklus II 78,31
Tuntas 26 89,65%
Belum tuntas 3 10,35%
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar
siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan metode scramble dan media pagar adalah sebagai bukti bahwa
pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan metode scramble dan
media pagar dikatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I
terdapat 17 siswa tuntas belajar dengan persentase 58,62% dan 12 siswa
belum tuntas belajar dengan persentase 41,38%, dengan nilai rata-rata siklus I
yaitu 70,96. Hasil tersebut belum memenuhi syarat kriteria ketuntasan
86
klasikal yang telah ditetapkan. Maka penelitian dilanjutkan pasa siklus II
dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar pada siklus II terdapat 26 siswa tuntas belajar dengan
persentase 89,65% dan 3 siswa yang belum tuntas belajar dengan persentase
10,35%, dimana nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II yaitu 78,31.
Berdasarkan perolehan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 31,03%. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi syarat kriteria ketuntasan
belajar yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa sudah tuntas
belajar sehingga penelitian dihentikan pada siklus II ini. Pembahasan tersebut
dapat digambarkan dengan menggunakan gambar diagram 4.1.
Gambar 4.1 Diagram Hasil Ketuntasan Belajar
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode scramble dan media pagar terjadi peningkatan ketuntasan
belajar dari pra siklus 31,03% siswa tuntas belajar ke siklus I menjadi 58,62%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tuntas
87
siswa tuntas belajar. Kemudian diadakan lagi siklus II dan siswa yang tuntas
belajar meningkat menjadi 89,65%.
Penggunaan metode scramble dan media pagar terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dikuatkan dengan hasil
penelitian terdahulu oleh Anggraini (2017), dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa penggunaan metode scramble dapat meningkatkan
hasil belajar Bahasa Inggris dengan peningkatan ketuntasan belajar siklus I
72,22% siswa tuntas belajar. Kemudian diadakan lagi siklus II dan siswa
yang tuntas belajar meningkat menjadi 90,47%.
88
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode scramble dan media pagar dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi pada siswa kelas IV MI
Negeri 3 Semarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data yang diperoleh.
Mulai dari pra siklus, siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 9 siswa
dengan persentase ketuntasan 31,03% sedangkan siswa yang belum mencapai
nilai ketuntasan sebanyak 20 siswa dengan persentase 68,97%. Pada siklus I
siswa yang berhasil mencapai nilai ketuntasan yaitu sebanyak 17 siswa
dengan persentase ketuntasan 58,62% sedangkan siswa yang belum mencapai
ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan persentase 41,38%. Kemudian pada
siklus ke II, siswa yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 26 siswa dengan
persentase ketuntasan 89,65% sedangkan 3 siswa lainnya belum mencapai
nilai ketuntasan dengan persentase 10,35%. Dengan demikian dapat peneliti
simpulkan bahwa penerapan metode scramble dan media pagar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Negeri 3 Semarang.
89
B. Saran
1. Bagi Siswa
Siswa yang telah berhasil mencapai ketuntasan hasil belajar dan
aktif dalam proses pembelajaran untuk tetap bisa mempertahankan atau
bisa lebih meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran secara maksimal sebelum proses pembelajaran
berlangsung
b. Guru sebaiknya terus membekali diri dan terus belajar tentang
pengetahuan baik akademik maupun non akademik dan terus berusaha
untuk meningkatkan kompetensi diri, karena kompetensi yang dimiliki
guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar
c. Guru sebaiknya lebih variatif dalam merancang proses pembelajaran,
agar siswa tertarik dengan proses pembelajaran dan tidak merasa jenuh
karena pembelajaran yang monoton
d. Guru sebaiknya memahami sintak metode pembelajaran yang akan
digunakan dengan baik dan memberikan pemahaman kepada siswa
sebelum metode diterapkan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan
maksimal.
90
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini. 2017. Penerapan Metode Pembelajaran Scramble untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas III MI
Thoriqul Huda Kromasan Ngunut Tulungagung. Tulungagung.
Aqib & Ali. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.
Bandung: Satu Nusa.
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asnawir & Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat press.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Baharuddin & Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media
Daryanto. 2011. Model Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nuraini
Sejahtera
Fathurrohman. 2018. Pendekatan dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:
Kalimedia.
Garnida & Rudi. 2002. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depag RI
Dirjen Kelembagaan Agama Islam
Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Huda. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Irene, dkk. 2016. BUPENA Buku Penilaian Tema Indahnya Kebersamaan, Tema
Selalu Berhemat Energi, dan Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup Jilid
4A. Jakarta: Erlangga
Kustandi. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia
Kusuma, W & Dwitagama, D. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Permata Puri Media.
Lestari dkk. 2006. IPA Saligtemas. Klaten: PT Intan Prawira
Munadi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press
Rochimah, Nur Apriliya & Badrus Zaman. 2018. Pendidikan Moral Anak
Jalanan. Yogyakarta: Trussmedia Grafika.
Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik dan Penilaian).
Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
91
Sagala. 2017. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Salim & Syamsul. 2012. Studi Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press
Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sukardi. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinnya pada Kurikulim Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Wisudawati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara
Zaman, Badrus. 2018. Pendidikan Akhlak pada Anak Jalanan di Surakarta. Jurnal
Inspirasi Vol. 2 No. 2 Undaris Ungaran.
Zaman, Badrus. 2019. Urgensi Pendidikan Karakter yang sesuai dengan Falsafah
Bangsa Indonesia. Jurnal Al Ghazali Vol. 2 No. 1 STAINU Purworejo.
92
LAMPIRAN
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Negeri 3 Semarang
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ 1 (Satu)
Tema : 2 (Selalu Berhemat Energi)
Subtema : Sumber Energi
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
94
B. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Siswa dapat menyebutkan berbagai macam sumber energi
3.5.2 Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi perubahan bentuk energi
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati gambar dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
berbagai macam sumber energi
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan dan
mengidentifikasi perubahan bentuk energi yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dihasilkan olrh
sumber energi. Sumber energi terbesar bagi bumi adalah matahari.
Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya.
95
2. Macam-macam Energi
a. Energi panas
Energi panas disebut juga energi kalor. Energi panas memiliki manfaat
yang sangat banyak dalam kehidupan manusia.energi panas dapat
digunakan untuk memasak, menghangatkan tubuh, menjemur pakaian,
dll. Sumber energi panas diantaranya, matahari, api, gesekan benda, dan
listrik.
b. Energi bunyi
Bunyi timbul karena adanya getaran. Setiap getaran benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Getaran adalah gerakan
bolak-balik yang disebut amplitudo. Makin besar amplitudonya, maka
makin keras bunyi yang di dengar.
c. Energi alternatif
Energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat menggantikan
peran minyak bumi. Energi alternatif antara lain adalah energi matahari,
energi angin, energi air, dan energi panas bumi.
3. Perubahan bentuk energi
Alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari memanfaatkan perubahan
bentuk energi. Berikutbeberapa contohnya:
h) Energi listrik menjadi enerhi panas. Contoh: setrika, rice cooker, dan
oven.
i) Energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: kipas angin dan blender.
j) Energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh: lampu pijar dan neon.
96
k) Energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh: radio, speaker, dan gitar
listrik.
l) Energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: air terjun akan
menggerakkan generator pembangkit listrik.
m) Energi kimia mejadi energi listrik. Contoh: baterai dan aki yang
digunakan untuk menyalakan peralatan listrik.
n) Energi kimia menjadi energi gerak. Contoh: makanan yang dimakan
sebagai sumber energi tubuh untuk bergerak.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Scramble, Ceramah, dan Tamya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk mengawali
kegiatan pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajarai yaitu “Sumber
Energi”
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru mengajukan pertanyaan komunikatif terkait dengan materi
(apersepsi)
2. Kegiatan inti 45 (menit)
a. Guru menyampaikan langkah-langkah metode scramble:
97
1) Guru menyajikan materi sesuai topik (secara lisan maupun tulisan
melalui ceramah dan tanya jawab)
2) Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
3) Guru membagikan lembar kerja dan jawaban yang diacak
susunannya
4) Guru memberi durasi waktu tertentu untuk mengerjakan
5) Setiap kelompok bekerjasama mengerjakan soal sesuai waktu yang
telah ditentukan
6) Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa
7) Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib
mengumpulkan lembar kerja kepada guru.
8) Guru melakukan penilaian, baik di kelas maupun di rumah.
b. Guru menempelkan papan bergambar di depan kelas
c. Guru dan siswa bersama-sama mengamati gambar dan melakukan
identifikasi
d. Selain mengamati gambar, siswa juga diajak untuk mengamati benda-
benda elektronik di sekitar sekolah dan mengidentifikasi bentuk
perubahan energi yang terjadi
e. Siswa menarik kesimpulan tentang kegunaan benda serta hubunganya
dengan arus listrik yang merupakan salah santu bentuk energi, dengan
mengajukan pertanyaan.
98
f. Guru mengkonfirmasikan kesimpulan dengan teori yang ada dan
memberikan tambahan penjelasan mengenai materi “sumber energi”
agar siswa lebih paham
g. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
h. Guru membagikan kartu soal dan juga kartu jawaban ke setiap
kelompok
i. Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk diskusi dan
bekerja sama mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban
j. Siswa menempelkan kartu soal dan jawaban pada lembar kerja yang
telah disiapkan
k. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas
l. Guru memberikan penguatan terhadap hal-hal yang telah diutarakan
siswa.
3. Penutup (15 menit)
a. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari
b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran
c. Kegiatan permbelajaran ditutup dengan doa bersama.
99
100
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Kemampuan untuk melakukan suatu usaha/ kerja di sebut ...
a. Daya
b. Kekuatan
c. Energi
d. Tekanan
2. Sumber energi terbesar bagi makhluk hidup di bumi adalah ...
a. Udara
b. Matahari
c. Air
d. Listrik
3. Energi panas disebut juga ...
a. Energi cahaya
b. Energi potensial
c. Energi listrik
d. Kalor
4. Berikut ini merupakan sumber dari energi panas, kecuali ...
a. Angin
b. Listrik
c. Api
d. Gesekan benda
101
5. Dibawah ini yang bukan merupakan manfaat energi panas bagi kehidupan manusia
adalah ...
a. Menyetrika pakaian
b. Mendinginkan badan
c. Mengeringkan pakaian
d. Memasak makanan
6. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan menggunakan energi
cahaya matahari untuk ...
a. Mengeringkan tanah
b. Menyuburkan tanah
c. Mencegah polusi
d. Berfotosintesis
7. Sumber energi yang dimanfaatkan nelayan dalam proses pengeringan ikan yaitu ...
a. Panas Matahari
b. Angin
c. Air
d. Gas
8. Perubahan energi yang terjadi pada oven adalah ...
a. Energi listrik menjadi energi gerak
b. Energi panas menjadi energi listrik
c. Energi listrik menjadi energi bunyi
d. Energi listrik menjadi energi panas
9. Perubahan energi yang terjadi blender yaitu ...
a. Energi listrik menjadi energi gerak
b. Energi kimia menjadi energi gerak
102
c. Energi listrik menjadi energi panas
d. Energi panas menjadi energi bunyi
10. Berikut ini adalah contoh perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi energi
bunyi kecuali ...
a. Lampu
b. Radio
c. Speaker
d. Gitar listrik
11. Berikut ini adalah contoh perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi energi
panas yaitu ...
a. Blender dan oven
b. Kipas angin dan setrika
c. TV dan radio
d. Setrika dan rice cooker
12. Perubahan energi yang terjadi pada televisi yaitu ...
a. Energi listrik menjadi energi gerak
b. Energi listrik menjadi energi cahaya
c. Energi listrik menjadi energi panas
d. Energi kimia menjadi energi listrik
13. Energi yang terkandung pada makanan yang kita makan yaitu ...
a. Energi panas
b. Energi listrik
c. Energi fisika
d. Energi kimia
103
14. Energi alternatif merupakan sumber energi yang dapat diperbarui. Arti dari kata yang
dicetak miring di atas yaitu ...
a. Jumlahnya terbatas
b. Jumlahnya tidak terbatas
c. Tidak dapat digunakan terus menerus
d. Sukar di cari
15. Berikut ini beberapa contoh penggunaan energi alternatif kecuali ...
a. Sinar matahari digunakan untuk pembangkit listrik tenaga surya
b. Arus air sungai digunakan untuk pembangkit listris tenaga air
c. Kotoran hewan digunakan untuk pupuk tanaman
d. Angin dapat memutar baling-baling pada kincir pembangkit listrik tenaga
angin/bayu
104
Kunci Jawaban:
1. c 6. d 11. d
2. b 7. a 12. b
3. d 8. d 13. d
4. a 9. a 14. b
5. b 10. a 15. c
Skor penilaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥 20
3
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Negeri 3 Semarang
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ 1 (Satu)
Tema : 2 (Selalu Berhemat Energi)
Subtema : Sumber Energi
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
106
B. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Siswa dapat menyebutkan berbagai macam sumber energi
3.5.2 Siswa dapat menyebutkan manfaat energi alternatif dalam kehidupan
sehari-hari
3.5.3 Siswa dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati gambar dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
berbagai macam sumber energi
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan manfaat
energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari
3. Setelah mendengarkan penejlasan guru siswa dapat menjelaskan kelebihan
dan kekurangan energi alternatif
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dihasilkan oleh
sumber energi. Sumber energi terbesar bagi bumi adalah matahari.
Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya.
107
2. Macam-macam Energi
a. Energi panas
Energi panas disebut juga energi kalor. Energi panas memiliki manfaat
yang sangat banyak dalam kehidupan manusia.energi panas dapat
digunakan untuk memasak, menghangatkan tubuh, menjemur pakaian,
dll. Sumber energi panas diantaranya, matahari, api, gesekan benda, dan
listrik.
b. Energi bunyi
Bunyi timbul karena adanya getaran. Setiap getaran benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Getaran adalah gerakan
bolak-balik yang disebut amplitudo. Makin besar amplitudonya, maka
makin keras bunyi yang di dengar.
c. Energi alternatif
Energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat menggantikan
peran minyak bumi. Energi alternatif antara lain adalah energi matahari,
energi angin, energi air, dan energi panas bumi.
3. Energi alternatif pengganti minyak bumi
Bumi memiliki sumber daya alam yang melimpah. Beberapa di antaran
tersedia dalam jumlah terbatas (tidak dapat diperbarui). Kebutuhan manusia
terhadap minyak bumi dan gas alam semakin meningkat. Manusia memerlukan
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, energi yang berasal dari
minyak bumi dan gas alam merupakan energi yang terbatas (tidak dapat
108
diperbarui). Oleh karena itu manusia mulai mencari sumber energi alternatif
pengganti minyak bumi dan gas alam.
Energi alternatif adalah energi yang berasal dari alam. Energi alternatif
juga lebih ramah lingkungan. Sumber energi alaternatif di alam ada dalam jumlah
tak terbatas (dapat diperbarui). Contoh energi alternatif yaitu sinar matahari, arus
air, angin, ombak laut, kotoran hewan, limbah pertanian, dan panas bumi.
Contoh pemanfaatan energi alternatif:
e) Sinar matahari digunakan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
f) Arus air sungai dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air
(PLTA)
g) Gas metana dari kotoran hewan ternak digunakan sebagai bahan bakar
(biogas)
h) Angin dapat memutar baling-baling pada kincir pembangkit listrik
tenaga angin/bayu (PLTB)
Pemanfaatan energi alternatif dalam kehidupan manusia, tentu
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari pemanfaatan energi
alternatif antara lain:
a. Dapat digunakan terus menerus karena tidak akan habis (dapat
diperbarui)
b. Beberapa sumber energi alternatif menghasilkan energi yang besar
c. Ramah lingkungan
Sedangkan kelemahan atau kekurangan dari pemanfaatan energi alternatif
meliputi:
109
a. Dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun sarana pemanfaatan
energi alternatif
b. Jumlah energi alternatif dipengaruhi oleh musim. Mislnya, jumlah air
meningkat di saat musim hujan.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Scramble, Ceramah, dan Tamya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk mengawali
kegiatan pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru mengajukan pertanyaan komunikatif terkait dengan materi yang
akan dipelajari (apersepsi)
2. Kegiatan inti 45 (menit)
a. Guru menyampaikan langkah-langkah metode scramble
1) Guru menyajikan materi sesuai topik (secara lisan maupun tulisan
melalui ceramah dan tanya jawab)
110
2) Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
3) Guru membagikan lembar kerja dan jawaban yang diacak
susunannya
4) Guru memberi durasi waktu tertentu untuk mengerjakan
5) Setiap kelompok bekerjasama mengerjakan soal sesuai waktu yang
telah ditentukan
6) Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa
7) Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib
mengumpulkan lembar kerja kepada guru.
8) Guru melakukan penilaian, baik di kelas maupun di rumah.
b. Guru menempelkan papan bergambar di depan kelas
c. Guru dan siswa bersama-sama mengamati gambar dan melakukan
identifikasi
d. Selain mengamati gambar, siswa juga diajak untuk mengamati keadaan
di lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi berbagai pemanfaatan
energi alternatif
e. Siswa menarik kesimpulan tentang pemanfaatan energi alternatif
dengan mengajukan pertanyaan.
f. Guru mengkonfirmasikan kesimpulan dengan teori yang ada dan
memberikan tambahan penjelasan mengenai materi agar siswa lebih
paham
g. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
111
h. Guru membagikan kartu soal dan juga kartu jawaban ke setiap
kelompok
i. Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk diskusi dan
bekerja sama mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban
j. Siswa merangkai kartu soal dan jawaban pada lembar kerja yang telah
disiapkan
k. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusi
di depan kelas
l. Guru memberikan penguatan terhadap hal-hal yang telah diutarakan
siswa.
m. Penutup (15 menit)
d. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari
e. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran
f. Kegiatan permbelajaran ditutup dengan doa bersama.
112
113
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Saat ini ketersediaan minyak bumi semakin terbatas. Oleh karena itu
diperlukan energi pengganti yang disebut ...
a. Energi alternatif
b. Energi panas
c. Energi angin
d. Energi cahaya
2. Berikut ini alasan dari ketersediaan minyak bumi semakin terbatas yaitu ...
a. Jumlahnya tetap sama di alam
b. Jumlahnya semakin berkurang
c. Kualitas semakin buruk
d. Harga jualnya murah
3. Energi alternatif merupakan energi yang dapat diperbarui. Arti dari kata yang
dicetak miring di atas adalah ...
a. Jumlahnya terbatas
b. Jumlahnya tidak terbatas
c. Tidak dapat digunakan terus menerus
d. Sukar di cari
4. Berikut ini sumber energi yang paling cepat habis adalah ...
a. Air
b. Angin
c. Batu bara
d. Matahari
114
5. I. Panas matahari III. Angin
II. Emas IV. Batu bara
Yang termasuk sebagai energi alternatif ditunjukkan oleh nomor ...
a. I dan II
b. II dan III
c. I dan III
d. III dan IV
6. Berikut ini energi alternatif yang dimanfaatkan untuk menerbangkan layang-
layang yaitu ...
a. Air
b. Angin
c. Matahari
d. Gas alam
7. Jenis sumber energi alternatif yang digunakan untuk memasak adalah ...
a. Angin
b. Avtur
c. Biogas
d. Minyak tanah
8. Energi alternatif berasal dari kotoran hewan yaitu ...
a. Gas metana (biogas)
b. Minyak bumi
c. Solar
d. Premium
115
9. Mobil dapat memanfaatkan sumber energi alternatif dengan mengganti bahan
bakar bensin dengan ...
a. Solar
b. Alkohol
c. Tenaga surya
d. LPG
10. Untuk membuat kapal layar bergerak, diperlukan energi alternatif berupa ..
a. Air
b. Suhu
c. Panas matahari
d. Angin
11. Kincir air yang ada di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik
menggunakan energi alternatif berupa ...
a. Air
b. Angin
c. Nuklir
d. Matahari
12. Berikut ini merupakan contoh penggunaan energi alternatif kecuali ...
a. Sinar matahari digunakan untuk pembangkit listrik tenaga surya
b. Arus air sungai digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air
c. Kotoran hewan digunakan untuk pupuk tanaman
d. Angin dapat memutar baling-baling pada kincir pembangkit listrik tenaga
angin/bayu
116
13. Negara yang terkenal menggunakan kincir angin sebagai energi alternatif
adalah ...
a. Indonesia
b. Inggris
c. Belanda
d. Amerika
14. Kelebihan dari pemanfaatan energi alternatif yaitu ...
a. Jumlahnya tak terbatas/ tidak akan habis
b. Jumlahnya terbatas
c. Dibutuhkan biaya besar
d. Meringankan beban
15. Dibutuhkan biaya besar untuk membangun sarana pemanfaatan energi
alternatif merupakan salah satu dari ... energi alternatif
a. Kelebihan
b. Keuntungan
c. Manfaat
d. Kekurangan
117
Kunci Jawaban:
1. a 6. b 11. a
2. b 7. c 12. c
3. b 8. a 13. c
4. c 9. c 14. a
5. c 10. d 15. d
Skor penilaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥 20
3
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
Kriteria Penskoran Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati
Skor
Nilai
Kriteria Penilaian
1. Keterampilan membuka
pelajaran
1
Kurang. Jika guru tidak memotivasi
siswa, tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran, tidak memeriksa
kehadiran siswa, dan tidak
melaksanakan apersepsi.
2
Cukup. Jika guru cukup memotivasi
siswa, tujuan pembelajaran yang
disampaikan kurang, memeriksa
kehadiran siswa tidak menyeluruh, dan
melaksanakan apersepsi setengah-
setengah.
3
Baik. Jika guru memotivasi siswa
dengan baik, menyampaikan tujuan
pembelajaran, memeriksa kehadiran
siswa dengan baik, dan melaksanakan
apersepsi.
4
Sangat baik. Jika guru memotivasi
siswa dengan sangat baik,
menyampaikan tujuan pembelajaran
secara detail, memeriksa kehadiran
131
siswa secara menyeluruh dengan sangat
baik, dan melaksanakan apersepsi
dengan sangat baik.
2. Keterampilan menjelaskan
materi
1
Kurang. Jika guru tidak menguasai
materi, tidak melaksanakan pelajaran
sesuai langkah-langkah, tidak
menggunakan metode dan media secara
efektif, dan tidak menggunakan sumber
belajar dengan tepat.
2
Cukup. Jika guru menguasai materi
dengan cukup baik, melaksanakan
pelajaran sesuai langkah-langkah
dengan cukup baik, menggunakan
metode dan media dengan cukup baik,
dan menggunakan sumber belajar
dengan cukup baik.
3
Baik. Jika guru menguasai materi
dengan baik, melaksanakan pelajaran
sesuai langkah-langkah dengan baik,
menggunakan metode dan media
dengan baik, dan menggunakan sumber
belajar dengan baik.
4 Sangat baik. Jika guru menguasai
132
materi dengan sangat baik,
melaksanakan pelajaran sesuai langkah-
langkah dengan sangat baik,
menggunakan metode dan media secara
efektif, dan menggunakan sumber
belajar dengansangat baik dan tepat.
3. Interaksi pemelajaran
1
Kurang. Jika guru tidak menggunakan
bahasa yang baik, tidak mendorong
siswa aktif, tidak mampu mengelola
kelas, dan tidak terbuka dengan respon
siswa.
2
Cukup. Jika guru menggunakan bahasa
dengan cukup baik, mendorong siswa
untuk aktif dengan cukup baik,dan
mampu mengelola kelas dengan cukup
baik.
3
Baik. Jika guru menggunakan bahasa
dengan baik, mendorong siswa aktif
dengan baik, dan mampu mengelola
kelas dengan baik.
4
Sangat baik. Jika guru menggunakan
bahasa yang baik, mendorong siswa
aktif dengan sangat baik, mampu
133
mengelola kelas dengan sangat baik,
dan terbuka dengan respon siswa.
4. Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
1
Kurang. Jika guru tidak mengoreksi
kegiatan siswa, tidak memberi
kesempatan siswa untuk bertanya, dan
tidak menyimpulkan materi.
2
Cukup. Jika guru mengoreksi kegiatan
siswa dengan cukup baik, memberi
kesempatan siswa untuk bertanya
dengan cukup baik, dan tidak
menyimpulkan materi dengan cukup
baik.
3
Baik. Jika guru mengoreksi kegiatan
siswa dengan baik, memberi
kesempatan siswa untuk bertanya
dengan baik, dan menyimpulkan materi
dengan baik.
4
Sangat baik. Jika guru mengoreksi
kegiatan siswa dengan sangat baik,
memberi kesempatan siswa untuk
bertanya, dan menyimpulkan materi
dengan sangat baik.
5. Keterampilan 1 Kurang. Jika guru tidak menggunakan
134
menggunakan waktu waktu secara proporsional, memulai
dan mengakhiri pelajaran tidak sesuai
jadwal, dan tidak memanfaatkan waktu
secara efektif.
2
Cukup. Jika guru menggunakan waktu
dengan cukup baik, dan memanfaatkan
waktu dengan cukup baik.
3
Baik. Jika guru menggunakan waktu
dengan baik, memulai dan mengakhiri
pelajaran tidak sesuai jadwal, dan
memanfaatkan waktu dengan baik.
4
Sangat baik. Jika guru menggunakan
waktu secara proporsional, memulai
dan mengakhiri pelajaran sesuai jadwal
dengan sangat baik, dan memanfaatkan
waktu secara efektif.
6. Keterampilan menutup
pelajaran 1
Kurang. Jika guru tidak melakukan
refleksi, tidak melakukan post tes, dan
tidak mengucapkan salam penutup.
2
Cukup. Jika guru melakukan refleksi
dengan cukup baik, melakukan post tes
dengan cukup baik.
3 Baik. Jika guru melakukan refleksi
135
dengan baik, melakukan post tes
dengan baik.
4
Sangat baik. Jika guru melakukan
refleksi dengan sangat baik, melakukan
post tes dengan sangat baik, dan
mengucapkan salam penutup.
136
137
138
139
140
Kriteria Penskoran Lembar Observasi Siswa
No Aspek yang diamati
Skor
Nilai
Kriteria Penilaian
1. Siswa mempersiapkan
peralatan belajar
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
mempersiapkan peralatan belajar
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
mempersiapkan peralatan belajar
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak
mempersiapkan peralatan belajar
4
Semua siswa mempersiapkan peralatan
belajar
2. Siswa menjawab salam
guru
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
menjawab salam guru
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
menjawab salam guru
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak menjawab
salam guru
4 Semua siswa menjawab salam guru
3. Siswa menjawab apersepsi
guru
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
menjawab apersepsi guru
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
menjawab apersepsi guru
3 10% siswa (3-4 siswa) tidak menjawab
141
apersepsi guru
4 Semua siswa menjawab apersepsi guru
4. Siswa memperhatikan
materi yang dipelajari
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
memperhatikan materi yang dipelajari
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
memperhatikan materi yang dipelajari
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak
memperhatikan materi yang dipelajari
4
Semua siswa memperhatikan materi
yang dipelajari
5. Siswa antusias terhadap
metode dan media yang
digunakan dalam
pembelajaran
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak antusias
terhadap metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
antusias terhadap metode dan media
yang digunakan dalam pembelajaran
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak antusias
terhadap metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran
4
Semua siswa antusias terhadap metode
dan media yang digunakan dalam
pembelajaran
6. Siswa melakukan aktivitas 1 80% siswa (23-24 siswa) tidak
142
sesuai perintah guru melakukan aktivitas sesuai perintah
guru
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
melakukan aktivitas sesuai perintah
guru
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak melakukan
aktivitas sesuai perintah guru
4
Semua siswa melakukan aktivitas
sesuai perintah guru
7. Siswa aktif selama proses
pembelajaran
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak aktif
selama proses pembelajaran
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
aktif selama proses pembelajaran
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak aktif
selama proses pembelajaran
4
Semua siswa aktif selama proses
pembelajaran
8. Siswa berani mengajukan
pertanyaan
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak berani
mengajukan pertanyaan
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
berani mengajukan pertanyaan
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak berani
mengajukan pertanyaan
143
4
Semua siswa berani mengajukan
pertanyaan
9. Siswa berani maju untuk
menyampaikan hasil kerja
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak berani
maju untuk menyampaikan hasil kerja
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
berani maju untuk menyampaikan hasil
kerja
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak berani
maju untuk menyampaikan hasil kerja
4
Semua siswa berani maju untuk
menyampaikan hasil kerja
10. Siswa berani
mengemukakan pendapat
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak berani
mengemukakan pendapat
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
berani mengemukakan pendapat
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak berani
mengemukakan pendapat
4
Semua siswa berani mengemukakan
pendapat
11. Siswa berpartisipasi
menjawab pertanyaan guru 1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
berpartisipasi menjawab pertanyaan
guru
2 50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
144
berpartisipasi menjawab pertanyaan
guru
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak
berpartisipasi menjawab pertanyaan
guru
4
Semua siswa berpartisipasi menjawab
pertanyaan guru
12. Siswa mengerjakan soal
evaluasi tepat waktu
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
mengerjakan soal evaluasi tepat waktu
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
mengerjakan soal evaluasi tepat waktu
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak
mengerjakan soal evaluasi tepat waktu
4
Semua siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
13. Siswa melaksanakan
refleksi bersama guru
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak
melaksanakan refleksi bersama guru
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
melaksanakan refleksi bersama guru
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak
melaksanakan refleksi bersama guru
4
Semua siswa melaksanakan refleksi
bersama guru
145
14. Siswa berdoa dan
menjawab salam penutup
1
80% siswa (23-24 siswa) tidak berdoa
dan tidak menjawab salam penutup
2
50% siswa (setengah dari jumlah siswa)
berdoa dan menjawab salam penutup
3
10% siswa (3-4 siswa) tidak berdoa dan
tidak menjawab salam penutup
4
Semua siswa berdoa dan menjawab
salam penutup
146
Dokumentasi PTK
Gambar 1. Guru membeikan apersepsi
Gambar 2. Guru tanya jawab dengan siswa
147
Gambar 3. Guru menyampaikan langkah-langkah metode scramble
148
Gambar 4. Kegiatan belajar siswa
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
SATUAN KREDIT KEGIATAN
(SKK)
Nama : Siti Kholifah Jurusan : PGMI
NIM : 23040150028 Dosen PA : Jaka Siswanta, M.Pd
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1.
Sertifikat Seminar Intermational
Scholarship Talkshow “Create
Your Bright History Through
Scholarship”
10 November
2018
Peserta
10
2.
Sertifikat Seminar Nasional
“Pendidikan Karakter Untuk
Melahirkan Pemimpin Masa
Depan”
17 November
2015
Peserta
8
3.
Sertifikat Seminar Nasional
“Memperkuat Peran Pemuda
dalam Meningkatkan Ekonomi
Nasional Melalui
Kewirausahaan”
26 April 2016 Peserta 8
4.
Sertifikat Seminar Nasional
“Penguatan Wawasan
Kebangsaan dan Nasionalisme”
28 April 2016 Peserta 8
5.
Sertifikat Seminar Nasional
“Optimalisasi Sumber Daya
Insani dalam Menghadapi Dunia
Wirausaha”
29 September
2016 Peserta 8
6.
Sertifikat Seminar Nasional
Edupreneurship “Strategi
Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”
13 November
2016 Peserta 8
7.
Sertifikat Seminar Nasional
Literasi & Bedah Buku
“Sasrokartono”
10 Oktober 2018 Peserta 8
8.
Sertifikat Seminar Nasional
“Encouraging The Millennial
Generation having Character
Education”
05 Mei 2018 Peserta 8
9. Sertifikat Seminar Nasional 17 November Peserta 8
159
“Preparing Your Future by
Winning Your CV”
2018
10. Sertifikat SIBI (Intensive
English Language Program)
22 Februari –
10 Juni 2016 Peserta 6
11. Sertifikat SIBA 22 Februari –
10 Juni 2016 Peserta 6
12.
Sertifikat Masa Penerimaan
Anggota Baru (MAPABA)
“ASWAJA Sebagai Benteng
Kader PMII Untuk Mewujudkan
Mahasiswa Yang Berpribadi
Ulul Albab”
18-20 September Peserta 4
13.
Sertifikat Pendidikan dan
Latihan Calon Pramuka Pandega
XXV “Racana sebagai Garda
Terdepan Pelaku Perubahan”
25-27 September
2015
Peserta
4
14.
Sertifikat OPAK “Penguatan
Nilai-nilai Islam Indonesia
Menuju Negara yang Aman dan
Damai”
14 Agustus 2015 Peserta 3
15.
Sertifikat Pekan Olahraga SSC
(PORSC) IX Student Sport Club
(SSC) IAIN Salatiga Tahun
2017 Cabang Voly Putri
“Tunjukkan Bakatmu, Jadilah
Juara”
11 Oktober 2017 Peserta 3
16.
Sertifikat Kegiatan Jalan Sehat
Semarak Festival Hari jadi
PGMI ke 10 “Bersama Kita
Bisa”
15 November
2017 Peserta 3
17.
Sertifikat OPAK FTIK
“Integrasi Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui Kampus
Edukatif Humanis dan Religius”
13 Agustus 2015 Peserta 3
18.
Sertifikat Pengakraban
Mahasiswa Baru Jurusan PGMI
”One Soul, One Fight, One Goal
Membentuk Mahasiswa PGMI
yang Unggul dan Berkarakter”
5 September 2015 Peserta 3
19.
Sertifikat “Training Makalah
dan Motivasi Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Fathir AR-
Rasyid”
12 September
2015 Peserta 2
20.
Sertifikat UPT Perpustakaan
“Library User Education
(Pendidikan Pemustaka)”
21 Agustus 2015 Peserta 2
160
21.
Sertifikat Praktikum Mata
Kuliah Kewirausahaan “Keren
Itu Mahasiswa Kreatif, Inovatif,
Mandiri dan Berani
Berwirausaha”
22 Desember
2016 Peserta 2
22. Sertifikat Workshop “Your CV,
Your Future”
17 November
2018 Peserta 2
Jumlah 117
161