Upload
others
View
22
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LAPISAN BUMI
MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA 3 DIMENSI
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd
Oleh :
Desy Nurul Khusna
NIM : 23060150051
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LAPISAN BUMI
MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA 3 DIMENSI
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd
Oleh :
Desy Nurul Khusna
NIM : 23060150051
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq 65:12)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Kedua orang tua saya, Bapak Mahfudi dan Ibu Rubiyatun yang telah
bekerja keras untuk membiayai sekolah saya, sebagai wujud bakti atas
segala yang telah diberikan kepada saya, semoga bapak dan ibu bahagia
selalu danselalu dalam lindungan Allah Swt
Nenek Kasmi dan Kakek Jumadi yang sudah merawat saya, semoga nenek
dan kakek selalu diberikan kesehatan dan rizki yang melimpah oleh Allah
Swt
Om Slamet Priyono dan Bulek Ana Syafa’ah yang sudah memberikan
semangat, semoga segera mendapat momongan
Calon Imam saya Bayu Setyo Nugroho yang sangat sabar dan memotivasi
saya,semoga dilapangkan rizki yang melimpah oleh Allah Swt, diberikan
kesehatan dan tercapai impian impianmu kelak di masa depan
Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
x
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Segala puji syukur senantiasa penulis hanturkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI LAPISAN BUMI MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA
3 DIMENSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019” sebagai
tugas akhir perkuliahan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
agung Muhammad SAW yang telah membawa kedamaian di dunia dan yang
selalu kita nanti-nantikan kelak syafaatnya di hari kiamat. Peneliti menyadari
bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan kemampuan yang penulis
miliki. Meskipun demikian, Alhamdulillah berkat dukungan dan motivasi serta
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag, selaku, Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag, selaku, Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd.,M.Pd, selaku, Kepala Program Studi Tadris
IPA
4. Ibu Dr.Maslikhah, S.Ag.,M.Si, selaku, Pembimbing Skripsi
5. Bapak dan Ibu Dosen Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga beserta staf dan karyawan
perpustakaan yang telah membantu
7. Bapak Kepala Sekolah SMP N 2 Tuntang Kab.Semarang
8. Ibu Cicilia, S.Pd, selaku, Guru Mata Pelajaran IPA kelas VII SMP N
Tuntang Kab.Semarang
xi
xii
ABSTRAK
Khusna, Desy Nurul. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lapisan Bumi
Melalui Pemanfaatan Alat Peraga 3 Dimensi Pada Siswa Kelas VII SMP
N 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2018/2019. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag.,M.Si.
Kata Kunci: hasil belajar dan alat peraga 3 dimensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA
materi lapisan bumi melalui pemanfaatan alat peraga 3 dimensi pada siswa kelas
VII di SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Subjek dalam penelitian ini adalah Guru mata pelajaran IPA dan Siswa kelas VII
yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan18 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan
selama kurang lebih 2 bulan mulai Maret sampai April 2019. Penelitian ini terdiri
dari 3 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-
masing terdiri dari 4 tahap yaitu: 1) Perencanaan, untuk mengidentifikasi masalah
dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian
lainnya. 2) Tindakan, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPA. 3)
Observasi, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan.4)
Refleksi, menganalisis data hasil pengamatan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
peneliti adalah persentase hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM mata pelajaran IPA adalah 64, Pada
siklus I hasil Post Test terdapat 22 (68,75%) siswa tuntas belajar dan 10 (31,25%)
siswa belum tuntas belajar dengan rata-rata kelas 69,375. Pada siklus II hasil Post
Test terdapat 26 (81,25%) siswa tuntas belajar dan 6 (18,75%) siswa belum tuntas
belajar dengan rata-rata kelas 76,40. Pada siklus III hasil Post Test terdapat 29
(90,625%) siswa tuntas belajar dan 3 (9,375%) siswa belum tuntas belajar dengan
rata-rata kelas 85,46. Berdasarkan data siklus I ke siklus II terdapat peningkatan
hasil belajar siswa sebesar 12,5%, sedangkan data siklus II ke siklus III
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 9,375%.
xiii
DAFTAR ISI
Sampul i
Gambar Berlogo ii
Judul iii
Halaman Persetujuan Pembimbing iv
Halaman Pengesahan Kelulusan v
Halaman Deklarasi vi
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan vii
Halaman Motto viii
Halaman Persembahan ix
Kata Pengantar x
Abstrak xii
Daftar Isi xiii
Daftar Tabeldan Daftar Gambar xv
Daftar Lampiran xvii
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 6
E. Manfaat Penelitian 7
F. Definisi Operasional 8
G. Metode Penelitian 10
H. Sistematika Penulisan 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar 17
2. IPA 25
3. Materi Lapisan Bumi 28
4. Alat Peraga 3 Dimensi 38
B. Kajian Pustaka 47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 50
B. Pelaksanaan Penelitian 63
C. Deskripsi Siklus I 63
D. Deskripsi Siklus II 65
E. Deskripsi Siklus III 68
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Paparan Siklus 71
B. Pembahasan Hasil Penelitian 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 100
B. Saran 100
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.1 Profil SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang 50
Tabel 3.2 Indikator ketercapaian visi 51
Tabel 3.3Indikator ketercapaian visi (bagi peserta didik) 53
Tabel 3.4Data siswa SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
dalam 3 (tiga) tahun terakhir 58
Tabel 3.5 Data siswa kelas VII DSMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 58
Tabel 3.6 Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 59
Tabel 3.7 Kualifikasi Pendidikan Guru SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 60
Tabel 3.8 Staf administrasi SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 60
Tabel 3.9 Data Ruang Kelas SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 61
Tabel 3.10Data kondisi Ruang SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 61
Tabel 3.11Fasilitas Pendukung SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang 62
Tabel 4.1 Data Hasil Post Test Siswa Siklus I 71
Tabel 4.2 Lembar Observasi Siswa Siklus I 73
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian 75
Tabel 4.4 Aspek Pengamatan 75
Tabel 4.5 Penilaian KinerjaSiswa Siklus I 76
Tabel 4.6 Keterangan Penilaian Kinerja 77
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I 78
Tabel 4.8 Data Hasil Post Test Siswa Siklus II 80
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II 82
Tabel 4.10 Kriteria Penilaian 84
xvi
Tabel 4.11 Aspek Pengamatan 84
Tabel 4.12 Penilaian Kinerja Siswa Siklus II 85
Tabel 4.13 Keterangan Penilaian Kinerja 86
Tabel 4.14 Lembar Observasi Guru Siklus II 87
Tabel 4.15 Data Hasil Post Test Siswa Siklus III 89
Tabel 4.16 Lembar Observasi Siswa Siklus III 91
Tabel 4.17 Kriteria Penilaian 92
Tabel 4.18 Aspek Pengamatan 93
Tabel 4.19 Penilaian KinerjaSiswa Siklus III 93
Tabel 4.20 Keterangan Penilaian Kinerja 95
Tabel 4.21 Lembar Observasi Guru Siklus III 95
Tabel 4.22 Hasil Belajar Siswa yang Mencapai KKM 98
Gambar 1.1 Bagan Model Siklus PTK Dua Siklus dan
Seterusnya 11
Gambar 4.1 Peningkatan Persentse Hasil Belajar 99
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata
Lampiran 2 Nilai SKK
Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 4 Nota Pembimbing
Lampiran 5 Lembar Konsultasi
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian
Lampiran 7 Data Siswa
Lampiran 8Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 9 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 11Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 13Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus I
Lampiran 14 Hasil Post Test Siklus I
Lampiran 15 Hasil Diskusi Siklus I
Lampiran 16 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 18 Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus II
Lampiran 19 Hasil Post Test Siklus II
Lampiran 20 Hasil Diskusi Siklus II
Lampiran 21Lembar Observasi Guru Siklus III
Lampiran 22 Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 23 Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus III
Lampiran 24 Hasil Post Test Siklus III
Lampiran 25 Hasil Diskusi Siklus III
Lampiran 26 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 27 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dan siswa
sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan perilaku individu
siswa itu sendiri (Sabri, 2005:34). Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap,
penerimaan atau penghargaan. Perubahan tersebut dapat meliputi keadaan dirinya,
pengetahuan atau perbuatannya (Ngalimun, 2017: 45). Pembelajaran merupakan
kegiatan belajar mengajar untuk melakukan perubahan dalam mencapai tujuan.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan atau usaha. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan berarti suatu cita-cita
yang hendak dicapai dengan kegiatan pembelajaran (Ngalimun, 2017: 59). Tujuan
pembelajaran bukanlah penguasaan materi ajar, akan tetapi proses untuk
mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Ngalimun,
2017: 47). Tujuan pembelajaran ditetapkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam suatu mata pelajaran contohnya IPA.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib
diajarkan di sekolah menengah pertama, IPA merupakan ilmu yang pada awalnya
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
teori (dedukif). Ada dua hal berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu
IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif dan IPA sebagai proses, yaitu kerja
ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA,
proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari dan
2
kreativitas (Kemendiknas, 2011). Pembelajaran IPA merupakan gabungan dari
pengetahuan dan kerja ilmiah melalui suatu penelitian atau eksperimen.
Proses pembelajaran IPA menitik beratkan pada suatu proses penelitian.
Hal ini terjadi ketika belajar IPA mampu meningkatkan proses berpikir peserta
didik untuk memahami fenomena-fenomena alam. Proses pembelajaran IPA
mengutamakan penelitian dan pemecahan masalah. Dalam mengoptimalkan
proses pembelajaran IPA terdapat komponen-komponen penting yang harus
dipenuhi. Komponen-komponen tersebut mulai dari konsep yang akan diformat
guru agar bermakna, kesiapan peserta didik dalam mengolah dan mengaplikasikan
informasi, hingga penataan lingkungan dalam konteks pelaksanaan pembelajaran
IPA. (wisudawati& sulistyowati, 2014: 10). Proses pembelajaran IPA terlaksana
dengan baik melalui berbagai faktor, salah satu faktor penting yang mendukung
keberhasilan proses pembelajaran IPA yaitu guru.
Peran seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA adalah sebagai
sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator,
evaluator, dan katalisator dalam pembelajaran (Wisudawati & Sulistyowati, 2014:
11). Guru dalam pelaksanaan pembelajaran seharusnya melakukan inovasi
pembelajaran, menggembangkan strategi pembelajaran, menerapkan berbagai
macam model dan metode pembelajaran, serta memanfaatkan penggunaan media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran di kelas diperlukan sarana dan prasarana pendukung berupa
alat bantu atau media. Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau
media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah
media pendidikan (pembelajaran). Melalui penggunaan alat bantu berupa media
ini memberi harapan meningkatnya hubungan komunikasi sehinggga dapat
berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Penerapan media
3
pembelajaran di sekolah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran (Akhtar, dan Akbar, 2011). Alat bantu dalam kegiatan pembelajaran
di kelas dapat berupa alat peraga.
Alat-alat peraga yaitu alat-alat pelajaran secara pengindraan yang tampak
dan dapat diamati. Alat-alat peraga diperlukan dalam memberikan pelajaran
kepada siswa untuk memudahkan di dalam memberikan pelajaran dan memahami
pelajaran dengan jelas atau menguasai isi dan kecakapan pelajaran dengan baik
(Maunah, 2009: 66). Proses pembelajaran terlaksana dengan baik melalui
penggunaan alat peraga, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima
dan dipahami oleh siswa.
Widiyatmoko & S. Nurmasitah (2013) menyatakan bahwa penerapan alat
peraga dalam proses pembelajaran adalah penting karena siswa dalam menerima
pengalaman belajar atau memperdalam membutuhkan banyak objek dan peristiwa
yang konkrit dan mudah memahami, lebih terkesan dan lebih lama dalam memori
mereka.
Pembelajaran IPA bertujuan untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa
melalui pengamatan, percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat
peraga. Alat peraga merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran yang dapat
mempermudah guru dalam memahamkan konsep maupun mentransfer materi
pelajaran kepada siswa sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan
belajar di sekolah.
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 Maret 2019 di
SMP Negeri 2 Tuntang Kabupten Semarang dengan Guru IPA kelas VII yaitu Ibu
Cicilia Nuning, S.Pd ditemukan masalah dalam pembelajaran IPA. Masalahnya
yaitu siswa kurang memahami materi IPA terutama materi lapisan bumi, gempa
bumi dan gunung berapi. Siswa belum begitu paham dikarenakan siswa kurang
4
berkonsentrasi dalam pembelajaran. Guru merasa kesulitan dalam mentransfer
materi kepada siswa karena karakter setiap siswa bervariasi. Cara mengajar guru
yang cenderung monoton dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
maupun penugasan menyebabkan hasil belajar yang di capai oleh siswa tidak
maksimal. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar IPA masih di bawah KKM.
Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA kelas VII yaitu 64.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pemanfaatan alat peraga 3
dimensi diterapkan dalam pembelajaran IPA. Saputri & N. R. Dewi (2014) yang
menyatakan bahwa alat peraga dapat menjadikan siswa lebih aktif karena
mengoperasikan sendiri sehingga tidak bosan dan mengantuk. Moedjiono (1992)
mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan,
memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan
menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi
maupun cara kerjanya,dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas,
dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya untuk memperbaiki kinerja
sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan
secara sistem mutu pendidikan pada satuan pendidikan juga meningkat
(Tampubolon, 2014: 19).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbulah masalah yang
mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LAPISAN
BUMI MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA 3 DIMENSI PADA
5
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemanfaatan alat peraga 3
dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi lapisan bumi pada siswa
kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar IPA materi lapisan bumi melalui pemanfaatan alat
peraga 3 dimensi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah
penelitian, yang kebenarannya harus dibuktikan melalui penelitian (Daryanto,
2018: 98). Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika pemanfaatan alat peraga
3 dimensi dilakukan dengan baik, dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
lapisan bumi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari
tindakan yang diberikan. Indiktor Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994
(Depdikbud, 1994) yaitu:
6
a. Individu
siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65
b. Klasikal
kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang
telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA melalui pemanfaatan alat peraga 3 dimensi yang dilaksanakan
secara observasi. Adapun pelaksanaan penelitian ini akan bermanfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis sering juga disebut manfaat akademik yaitu untuk
membantu pendidik/calon pendidik (mahasiswa) menghasilkan pengetahuan
yang relevan bagi kelasnya demi memperbaiki pembelajaran secara teoritis.
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan media
pembelajaran dalam bidang IPA materi lapisan bumi melalui pemanfaatan
alat peraga 3 dimensi pada siswa kelas VII SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Manfaat Praktis
Pendidik yang profesional dan mampu melaksanakan penelitian tindakan
kelas bermanfaat secara praktis bagi:
a. Bagi guru dapat mengembangkan inovasi pembelajaran melalui alat
peraga 3 dimensi;
b. Bagi guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang alat
peraga 3 dimensi;
7
c. Bagi guru dapat meningkatkan profesionalisme;
d. Bagi guru dapat memperbaiki proses pembelajaran;
e. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar;
f. Bagi siswa dapat meningkatkan sikap ilmiah;
g. Bagi sekolah dapat mengembangkan kurikulum; dan
h. Bagi sekolah alat peraga 3 dimensi dapat dijadikan sebagai referensi untuk
memajukan hasil belajar siswa.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Tujuan belajar meliputi bertambahnya pengetahuan dan keterampilan,
sehingga pencapaian tujuan belajar adalah memperoleh hasil belajar yang baik.
Oemar Hamalik (2006 :155) mengemukakan hasil belajar sebagai terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam
bentuk perubahan pengetahuan, sikap, serta keterampilan. Sudjana (1989 : 22)
mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan pencapaian siswa setelah melalui serangkaian proses pembelajaran
guna mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu adalah pengetahuan yang alamiah, pengetahuan yang diperoleh
dengan metode ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta
isinya. IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Sukarno, 1973).
8
IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu
fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau
kejadian (events) dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk
anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati& sulistyowati, 2014: 22).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang alam mengenai proses sebab akibat dari
suatu kejadian.
3. Alat Peraga 3 Dimensi
Alat peraga merupakan alat yang digunakan pengajar untuk
memperagakan atau memperjelas pelajaran atau alat bantu pengajaran yang
berupa perbuatan-perbuatan dan benda-benda yang memudahkan memberi
pengertian kepada pembelajar dari perbuatan yang abstrak sampai kepada yang
sangat konkrit (Sanakay, 2013: 24).
Menurut Ryandra Ashar dalam Asrotun (2014: 16) media tiga dimensi
memiliki arti sebuah media yang ditampilkannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan tinggi.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga 3
dimensi merupakan alat yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi sehingga
menyerupai benda aslinya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah
penelitian praktis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran,
meningkatkan hasil belajar, dan menemukan model pembelajaran inovatif
9
untuk memecahkan masalah yang dialami oleh pendidik dan peserta didik
(Tampubolon, 2014: 19).
Menurut David Hopkins, 1993, Kemiss, 1982, dan Mc. Taggaert, 1991,
penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategis dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu
melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di dalam
kelasnya sendiri secara kolaboratif/partisipatif untuk memperbaiki kinerja
pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningatkan hasil
belajar peserta didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik melalui
tindakan reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang).
2. Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek dalam PTK ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang dengan jumlah 32 siswa yaitu 14 laki-laki dan 18 perempuan,
sementara kolaboratornya adalah Ibu Cicilia Nuning, S.Pd.
b. Lokasi
Jl. Mertokusumo RT 01 RW 11 Kelurahan Candirejo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang.
c. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 Tahun Pelajaran
2018/2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Gambar 1.1 Bagan model siklus PTK Dua siklus dan seterusnya
(modifikasi Depdiknas, 2010 & Saur, 2011)
10
Rencana Tindakan Siklus 1
Rencana Perbaikan Tindakan pada Siklus 2 (Revisi)
Atau siklus
berikutnya....
a. Tahap Menyusun Rancangan Tindakan (planning)
Rancangan tindakan merupakan kegiatan menyusun perangkat
pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi komponen sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
2) Membuat Alat Peraga 3 Dimensi); dan
3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan, peneliti
mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator, peneliti
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran sesuai skenario pembelajaran dalam RPP, melaksanakan
penilaian atau tes, dan kegiatan akhir untuk menarik kesimpuan, serta
memberikan informasi materi pembelajaran lebih lanjut.
c. Tahap Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung,
melakukan penilaian atas pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan instrumen penilaian, melakukan observasi keaktifan siswa
secara berkelompok.
Perencanaan
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan Observasi
Evaluasi/
Refleksi
Perencanaan
Tindakan
Perbaikan
Pelaksanaan
Tindakan
Perbaikan
Observasi Evaluasi/
Refleksi
Hasil Penelitian
(Pencapaian Indikator Penelitian)
11
d. Tahap Refleksi (reflection)
Merefleksikan hasil evaluasi analisis data penelitian mengenai
penilaian hasil belajar secara individu dan klasikal. Hasil evaluasi dan
diskusi tim kolaborasi dapat direfleksikan dalam bentuk rekomendasi
untuk dilanjutkan ke siklus berikutnya setelah RPP diperbaiki agar sesuai
rancangan pembelajaran di kelas, namun media dan metode pembelajaran
adalah tetap.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.
Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan
dengan kondisi interaksi belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi
kelompok (Kusumah & Dwitagama, 2010: 66).
Observasi adalah pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas secara bersamaan (simultan) sebagai peneliti dan observasi
terhadap perubahan perilaku siswa. Penilaian pelaksanaan proses
pembelajaran dilakukan berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
b. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian.
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban- jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka (Kusumah & Dwitagama, 2010: 78).
12
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data, proses pembelajaran,
dan foto-foto saat kegiatan pembelajaran IPA melalui pemanfaatan media
alat peraga 3 dimensi.
5. Instrumen Penelitian
a. Lembar observasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran dan mengumpulkan data
mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut
bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya dari guru
IPA dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yakni hasil belajar
melalui pemanfaatan alat peraga 3 dimensi untuk membuat kesimpulan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan
pada siklus selanjutnya.
b. Soal
Soal digunakan untuk melaksanakan penilaian melalui Post Test
sehingga mendapatkan data dalam penelitian sekaligus untuk mengukur
ketercapaian indikator-indikator yang disampaikan oleh peneliti. Post Test
digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan alat peraga 3 dimensi.
6. Analisis Data
Analisis adalah memberikan makna/arti terhadap apa yang telah
terjadi di dalam kehidupan/kelas sesungguhnya.
a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
13
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
=
Dengan :
X = nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
b. Untuk ketuntasan belajar
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut: P =
x 100%
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab satu mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab dua mencakup kajian teori dan kajian pustaka, pengertian belajar, prinsip-
prinsip belajar, tujuan belajar, pengertian hasil belajar, macam-macam hasil
belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar,penilaian hasil belajar, pengertian
IPA, tujuan pembelajaran IPA, karakteristik belajar IPA, materi lapisan bumi,
pengertian alat peraga 3 dimensi, pembuatan alat peraga 3 dimensi, fungsi alat
peraga, dan langkah-langkah penggunaan alat peraga.
14
BAB III Pelaksanaan Penelitian
Bab tiga mencakup gambaran umum SMP N 2 Tuntang dan pelaksanaan
penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab empat mencakup penelitian meliputi diskripsi persiklus dan pembahasan.
BAB V Kesimpulan dan Saran
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak
manusia lahir sampai akhir hayat (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,
2008:11). Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah
sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-
masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda
(Susanto, 2013: 1). Menurut E.R Hilgard (1962) belajar adalah suatu
perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang
dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan di
peroleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang
melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
Belajar sebagai upaya memperoleh pengetahhuan atau keterampilan
melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan
dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.
16
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun dalam bertindak.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar perlu di perhatikan oleh seorang guru dalam proses
belajar mengajar (Soekamto dan Winataputra, 1997). Prinsip - prinsip
belajar yaitu:
1) Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif;
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar;
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belajar lebih berarti; dan
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
c. Tujuan Belajar
Segala sesuatu harus memiliki tujuan, karena dengan adanya tujuan
maka hal yang kita inginkan akan tercapai meskipun kadang sulit untuk
mencapainya. Dalam tujuan pembelajaran peserta didik diharapkan bisa
merubah dirinya dengan acuan pelajaran yang baru saja di dapatkan
(Fathurrohman & Sulistyorini, 2018: 12).
Tujuan belajar adalah sebagai berikut (A.M., 1986: 28-31)
17
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Jenis
interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan itu pada
umumnya dengan model kuliah (presentasi), pemberian tugas-
tugas bacaan. Dengan demikian, siswa akan diberikan pengetahuan
sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan
mencarinya sendiri untuk mngembangkan cara berpikir dalam
rangka memperkaya pengetahuannya.
2) Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan, baik yang bersifat jasmani
maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-
keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan
menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota
tubuh seseorang yang sedang belajar. Keterampilan rohani lebih
rumit karena tidak selalu berurusan dengan masalah – masalah
keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya,
tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan – persoalan
penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
3) Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan hati- hati dalam
pendekatanya. Untuk itu, dibutuhkan kecakapan.
18
d. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Nawawi dalam
K.Brahim (2007 : 39) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
e. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek afektif)
(Susanto, 2013: 6). Macam-macam Hasil belajar yaitu:
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979 : 89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami,
atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang ia lakukan.
Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nurdin Sumaatmadja (2005 :
2-3), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan
19
sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam
pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.
Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman
konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat
dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara
lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (1993 : 77) mengemukakan bahwa
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,
dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil
tertentu, termasuk kreativitasnya.
Indrawati (1993 : 3) merumuskan bahwa keterampilan proses
merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif
maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu
konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang
telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap
suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain, keterampilan ini
digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep,
prinsip, dan teori.
3) Sikap
Menurut Sardiman (1996 : 275) sikap merupakan kecenderungan
untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu
terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-
20
objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini
lebih diarahkan pada pengertian, pemahaman konsep. Dalam
pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain
kognitif.
f. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Wasliman (2007:158) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor
internal dan eksternal sebagai berikut:
1) Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan; dan
2) Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013:12)
bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil
belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas
pengajaran di sekolah maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
g. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan
informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian dengan
menggunakan berbagai instrumen.
21
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Salah
satu hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian
dalam Kurikulum 2013 adalah KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. KKM dirumuskan
dengan memerhatikan 3 aspek: karakteristik peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Hamid, 2017: 5).
Penilaian sikap merupakan kegiatan mengetahui kecenderungan
perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik
di dalam atau di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap
dilakukan dengan teknik observasi menggunakan instrumen berupa lembar
observasi (Hamid, 2017: 21).
Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta
didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan
berpikir) mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognif. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Tes
tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya disajikan secara tertulis berupa
pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian (Hamid, 2017:
41).
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan meliputi ranah
berpikir dan bertindak. Keterampilan ranah berpikir meliputi keterampilan
22
menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat.
Keterampilan ranah bertindak meliputi membaca, menulis, menghitung,
menggambar, dan mengarang. Penilaian keterampilan dilakukan dengan
penilaian praktik, produk, proyek, portofolio, dan teknik lain misalnya tes
tertulis (Hamid, 2017: 57).
Berdasarkan uraian diatas penilaian merupakan suatu proes
pengambilan data hasil belajar siswa. Penilaian sikap melalui observasi,
penilaian pengetahuan melalui tes dan penilaian keterampilan melalui
praktik.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian IPA
Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “ pengetahuan
yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan
berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada
definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur utama,
yaitu:
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena
alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA
dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open
ended.
2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum.
23
4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.
Empat unsur utama hakikat IPA terdiri atas sikap, proses, produk,
dan aplikasi (Widodo dkk., 2016). Pemahaman terhadap hakikat IPA pada
proses pembelajaran IPA sering terabaikan oleh guru (Thursinawati,
2012). Padahal, sikap, proses, produk dan aplikasi harus menjadi suatu
keutuhan pada proses pembelajaran, sehingga ketika siswa dihadapkan
dalam suatu masalah di kehidupan mereka bisa menyelesaikannya.
Pembelajaran IPA hendaknya menjadikan siswa dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur utama
IPA meliputi sikap, proses, produk, dan aplikasi dengan cara berpikir
yang percaya, rasa ingin tahu, imajinasi, penalaran, dan koreksi diri
melalui penyelidikan observasi, eksperimen, matematika, objek atau
bidang kajian IPA.
b. Tujuan IPA
Tujuan IPA di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
menurut (Widiyatmoko & Pamelasari, 2012) di antaranya agar peserta
didik memiliki kemampuan:
1) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari;
2) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat; dan
24
3) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
c. . Karakteristik Belajar IPA
Karakteristik IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
pemahaman tentang karakteristik IPA berdampak pada proses belajar IPA
di sekolah (Haryono, 2013:43).
Karakteristik Belajar IPA yaitu:
1) Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera,
seluruh proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot;
2) Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
teknik;
3) Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk
membantu pengamatan;
4) Belajar IPA melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah, studi
kepustakaan, mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis,
dan yang lainnya; dan
5) Belajar IPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan
sesuatu yang harus peserta didik lakukan, bukan sesuatu yang
dilakukan untuk peserta didik.
3. Materi Lapisan Bumi
Secara umum Bumi terdiri atas 3 komponen utama, yakni komponen gas
yang disebut atmosfer, komponen padat yang disebut litosfer, dan komponen air
yang disebut hidrosfer. Selain 3 komponen utama tersebut, Bumi juga memiliki
komponen lainnya yaitu, Bumi bagian es disebut kriosfer, dan bagian Bumi tempat
di mana berlangsungnya kehidupan yang dinamakan biosfer.
25
a. Atmosfer
Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi karena tanpa atmosfer,
manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak
sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang
hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari
(Tjasyono,2013: 101).
Udara adalah komponen pendukung kehidupan yang sangat penting,
Udara di Bumi ini terdapat pada bagian atmosfer (atmosphere). Atmosfer berasal
dari dua kata yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti
lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan uap yang menyelimuti Bumi.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan
tidak berwarna, sebagian besar tersusun atas gas nitrogen yakni sebesar 78%.
Oksigen menyusun 21% atas atmosfer. Karbon dioksida, argon, dan beberapa
gas lain menyusun sebagian kecil atmosfer.
Selain gas, pada atmosfer juga terdapat padatan dan zat cair dalam
jumlah yang kecil. Zat cair pada atmosfer yang sering dijumpai adalah
sekumpulan tetesan air yang berbentuk awan. Awan terbentuk karena proses
penguapan air dipermukaan Bumi, kemudian uap air tersebut menyatu menjadi
awan.
1) Lapisan Atmosfer
Ketika kamu menyeduh kopi kemudian membiarkannya sesaat, akan
menemukan bahwa pada gelas tersebut terdapat 2 lapisan. Layaknya secangkir
kopi, atmosfer Bumi juga terdiri atas berbagai lapisan. Terdapat 5 lapisan pada
atmosfer yang memiliki karakteristik yang berbeda.
2) Troposfer
26
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang berada di bagian paling
bawah. Ketinggian troposfer terhitung mulai (0 km) hingga 10 km diatas
permukaan laut (dpl). Sebagian troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas
gas-gas atmosfer. Fenomena cuaca, seperti awan, hujan, dan badai guruh terjadi
di troposfer.
3) Stratosfer
Pesawat yang melintas terlihat terbang di atas awan, namun sebenarnya
pesawat tersebut berada di lapisan stratosfer yang memiliki ketinggian antara 10-
50 km dpl. Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan, namun tidak ada aktivitas
cuaca, sehingga tidak menganggu penerbangan. Sebagian besar stratosfer terdiri
atas gas ozon (O3).
4) Mesosfer
Saat melihat fenomena meteor, kamu akan menyaksikan bahwa seolah-
olah meteor tersebut melintasi Bumi dan kemudian hilang. Namun sebenarnya
Meteor sedang menuju Bumi, akan tetapi meteor tersebut terbakar habis di
atmosfer. Lapisan yang membakar habis meteor tersebut adalah mesosfer.
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-85 km dpl. Lapisan ini menjadi
lapisan peindung Bumi dari benda-benda luar angkasa.
5) Termosfer
Lapisan termosfer memiliki ketinggian antara 85-500 km dpl. Dinamakan
termosfer karena suhu yang sangat panas yakni pada lapisan ini mencapai
1.982C. selain sebagai tempat mengorbitnya teleskop Huble dan pesawat ulang
alik, termosfer berfungi sebagai pelindung Bumi dari radiasi ultraviolet.
Pada mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang memiliki partikel ion
(bermuatan) yag disebut Ionosfer. Ketika mendengarkan radio pada malam hari
27
siaran radio di kota lain akan terdengar lebih jelas, hal ini disebabkan karena
adanya lapisan ionosfer.
6) Eksosfer
Satelit-satelit buatan yang mengitari Bumi masih berada dalam atmosfer
Bumi, tepatnya pada lapisan eksosfer. Lapisan eksosfer memiliki ketinggian
lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari eksosfer adalah gas hidrogen.
a) Tekanan Udara
Dalam permainan panjat pinang untuk dapat mencapai puncak peserta
harus saling menopang dari bawah hingga ke atas . kamuingat bahwa salah satu
sifat zat adalah memiliki massa. Gas yang terdapat di atmosfer juga memiliki
massa. Atmosfer menyelubungi Bumi hingga ratusan kilometer di atas
permukaan Bumi. Gravitasi Bumi akan menghasilkan gaya tarik molekul gas
mengarah ke permukaan Bumi. Sehingga berat molekul suatu gas akan menekan
udara di bawahnya. Akibatnya molekul udara di dekat permukaan Bumi lebih
rapat. Udara yang memiliki kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya tekan
yang besar pula. Gaya yang diberikan pada suatu daerah disebut tekanan.
Seperti ilustrasi panjat pinang, tekanan udara di dekat permukaan Bumi
juga lebih besar. Besarnya tekanan udara akan berkurang seiring dengan
bertambahnya ketinggian atmosfer. ketika kamu sedang mendaki gunung, atau
berada di daerah pegunungan akan merasakan kesulitan untuk bernapas seperti
biasa karena di daerah gunung yang lebih tinggi jumlah molekul udara termasuk
oksigen semkin sedikit.
b) Suhu di Atmosfer
Sebelum mencapai permukaan Bumi, radiasi matahari akan melewati
atmosfer yang sebagian akan diserap dalam bentuk kalor atau panas, akan tetapi
tidak semua bagian atmosfer mudah menyerap energi matahari, beberapa lapisan
28
atmosfer memiliki molekul gas yang sulit menyerap energi matahari. Sehingga
suhu di tiap atmosfer berbeda.
Lapisan troposfer memiliki suhu antara -52C hingga 17C. Berbeda
dengan lapisan troposfer, suhu di lapisan stratosfer semakin tinggi dengan
bertambahnya ketinggian, hal ini disebabkan adanya ozon. Molekul ozon dapat
menyerap energi matahari sehingga mengakibatkan kenaikan temperatur.
Lapisan mesosfer memiliki karakteristik seperti stratosfer, yakni semakin
tinggi maka temperaturnya semakin rendah. Karena mesosfer tersusun atas
molekul gas yang sulit menyerap energi matahari.
Lapisan termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang
menerima radiasi energi matahari, jumlah molekul yang sedikit pada 2 lapisan
ini sangat efektif dalam menyerap energi matahari akibatnya semakin tinggi
ketinggian semakin besar pula temperaturnya.
c) Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari
oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 dan 30 km. Salah
satu bentuk energi radiasi yang dihasilkan matahari adalah sinar ultraviolet. Pada
kenyataanya jumlah radiasi ultraviolet yang sampai ke permukaan Bumi hanya 1
% karena 99 % radiasi ultraviolet diserap oleh lapisan ozon.
Konsentrasi laisan ozon di atmosfer berubah-ubah setiap waktu, salah
faktor yang memengaruhi konsentrasi ozon adanya gas chlorofluorocarbon
(CFC). Gas CFC berasal dari pendingin lemari es, AC, dan parfum.
d) Ionosfer
Pada atmosfer atas ketinggian sekitar 60 km sampai di atas 500 km,
beberapa molekul udara terionisasi oleh radiasi ultraviolet (UV) dari matahari
29
yang menghasilkan gas terionisasi. Sebuah gas yang terionisasi disebut plasma,
dan daerah ini disebut ionosfer.
Ionisasi adalah proses dimana elektron-elektron yang bermuatan listrik
negatif terkelupas dari atom atau molekul netral untuk membentuk ion-ion
bermuatan positif dan elektron-elektron bebas. Ion – ion ini yang memberi nama
lapisan atmosfer sebagai ionosfer
b. Litosfer
Dalam ilmu pengetahan Alam (IPA) tentang kebumian, tanah atau
bebatuan yang ada di Bumi disebut Litosfer. Litosfer berasal dari bahasa yunani
yakni lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Jadi litosfer merupakan lapisan
batuan yang ada di Bumi. Dalam pengertian luas litosfer diartikan sebagai
seluruh bagian padat Bumi, termasuk intinya. Struktur padat Bumi terdiri atas
kerak Bumi, Mantel, dan Inti Bumi.
Masing-masing struktur padat Bumi tersbeut dibedakan lagi menjadi
bagiannya masing-masing. Kerak Bumi merupakan lapisan terluar dari bumi
padat yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua
merupakan kerak Bumi yang berada di daratan. Kerak samudera merupakan
kerak Bumi yang berada di dalam laut. Mantel Bumi terdiri atas mantel atas dan
mantel bawah. Mantel atas mempunyai ketebalan antara 40 dan 400 km. Lapisan
mantel bawah memiliki ketebalan antara 900 dan 2700 km. Inti Bumi dibedakan
menjadi 2, yakni inti luar yang berupa cairan pekat dan inti dalam yang bersifat
pekat hampir menyerupai padatan. Berdasarkan struktur Bumi, ada dua teori
mendasar yaitu teori tektonik lempeng serta teori gempa bumi dan gunung
berapi.
30
1) Teori Tektonik Lempeng
Dalam teori pergerakan benua, Wegener menjelaskan bahwa pada zaman
dahulu semua benua di Bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat
luas (Pangeae). Sekitar 200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak
menjauh secara perlahan. Teori yang kedua adalah teori dari Harry Hess, yaitu
teori Seafloor Spreading atau pergerakandasar laut. Hess menjelaskan bahwa di
bawah kerak Bumi terdiri atas material yang panas dan memiliki massa jenis
yang rendah. Akibatnya, material tersebut naik ke puggung kerak samudra.
Kemudian, materialbergerak ke samping bersama dasar kerak samudra. Dengan
demikian,bagian dasar kerak samudra tersebut menjauh dari punggung kerak
samudra dan membentuk sebuah patahan. Dari kedua teori tersebut, para peneliti
mengembangkan teori yang dikenal dengan teori tektonik lempeng.
2) Gempa Bumi dan Gunung Berapi
Pengertian gempa bumi sendiri adalah suatugetaran yang ditimbulkan
oleh energi potensial dari patahnya atautergesernya suatu lempengan Bumi.
Lempengan-lempengan yang patah atau tergeser tersebut membentuk suatu
lempengan baru yang dinamakan sesar. Sesar ini terdiri atas tiga jenis, yaitu
sesar normal, sesar terbalik, serta sesar geser yang masing-masing memiliki
bentuk tersendiri. Dikarenakan getaran berasal dari gempa, maka hal ini bersifat
merambat, dan getaran ini akan terus merambat dari pusat gempa (hiposentrum)
sampai ke titik dimana kekuatan gempa tersebut terasa. Selain itu juga sesuai
dengan kekuatan gempa tersebut (magnitute) yang dapat diukur dengan alat
yang disebut seismograf. Semakin besar nilai magnitutenya, maka kerusakan
yang ditimbulkan akan semakin besar serta dapat berpotensi menjadi tsunami
jika gempa tersebut terjadi di dasar laut.
31
Karena kerusakan yang terjadi biasanya dikarenakan gempa bumi, maka
manusia akan melakukan suatu tindakan pengurangan. Pengurangan tersebut
berupa antisipasi (tindakan sebelum bencana) dan aksi (tindakan ketika terjadi
bencana dan setelah bencana) gempa bumi.
Berdasarkan proses fisis gempa bumi diklasifikasikan menjadi:
a) Gempa tektonik. Gempa ini disebabkan oleh pergeseran lempeng benua;
b) Gempa vulkanik disebabkan oleh kegiatan magma dekat permukaan
bumi atau disebabkan oleh letusan gunung berapi (vulkano);
c) Gempa runtuhan disebabkan oleh runtuhan batuan, misalnya pada gua
atau disebabkan oleh longsoran tanah.
Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerjadalam
bumi yang disebut orogenesis dan epeirogenesis. Dalam prosesorogenesis ini,
sedimen yang terkumpul berubah bentuk karenamendapat gaya tekan dari
tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga tipetumbukan lempeng tektonik, antara
lain lempeng busur kepulauan danbenua, lautan dan benua, serta antara benua
dan benua. Tumbukanlempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen
laut terhadaptepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan
danbenua akan berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan astenosferdan
batuan vulkanik. Akibatnya, sedimen menumpuk pada sisi benua,sehingga
terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California padazaman Mesozoic.
Tumbukan lempeng benua dan benua merupakanproses pembentukan
sistem pegunungan Himalaya dan Ural. Dalam proses epirogenesis terjadi
gerakan yang membentuk benuayang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini
disebut juga gerakanradial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat
Bumi danterjadi pada daerah yang sangat luas, sehingga prosesnya lebih
lambatdibandingkan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah(graben)
32
dan dataran tinggi (horts) merupakan salah satu contohproses epirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahungeologi, yaitu
berkisar antara 45 - 450 juta tahun yang lalu. Misalnyapegunungan Himalaya
terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu,sedangkan pegunungan Appalache
terbentuk mulai dari 450 jutatahun yang lalu.
Gunung Api sendiri adalah suatu gunung yang masih aktif dalamartian
sewaktu-waktu dapat mengeluarkan magma. Gunung berapiini sendiri adalah
gunung yang memiliki kawah di atasnya berbentuklingkaran yang berisi batuan
cair atau magma yang bersifat panas,Sewaktu-waktu magma dapat keluar dari
bagian bawah karena memilikimassa jenis yang lebih kecil daripada bebatuan
yang ada diatasnya.Ketika gunung api meletus atau erupsi, maka gunung
tersebut akanmengeluarkan berbagai macam material yang dapat berupa padat,
cair, dan gas. Selain itu, juga dapat menyebabkan bencana karena sifat
darimateri tersebut yang memiliki daya penghancur dan biasanya beracununtuk
sementara waktu.
c. Hidrosfer
Hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang ada pada planet bumi yang
mencakup 2/3 permukaan bumi.Istilah Hidrosfer berasaldari kata hidros yang
berarti air dan sphaira yang berarti selimut,sehingga dapat dikatakan bahwa
Hidrosfer adalah lapisan yang berupaair yang menyelimuti bumi.
Air adalah bahan yang ditemui di bumi dalam tiga fasa (wujud) yaitu
padat (es), cair, dan gas (uap air). Dalam bentuk padat air berada dalam atmosfer
sebagai salju, dan sebagai kristal es atau batu es di dalam awan.
Kadar air di bumi memiliki jumlah yangtetap, hanya bentuknya yang
berbeda, dikarenakan air memiliki suatusiklus yang dinamakan siklus hidrologi,
dimana air dapat berdaurulang. Siklus air bermula dari evaporasi menuju ke
33
pengembunan danakan membentuk awan. Awan tersebut kemudian akan
berjalan sesuaidengan arah hembusan angin. Penguapan yang terjadi setiap hari
mengakibatkan uap yang menjadi awan semakin banyak. Jika awan sudah tidak
dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air diawan akan turun sebagai
hujan.
Namun, terkadang jumlah air akan menggenang dalam suatu tempatatau
wilayah dan dapat menjadi suatu bencana yang dinamakan
banjir.Permasalahannya biasanya karena kelalaian dari manusia sendiri atau
suhu yang terlalu tinggi yang menyebabkan cadangan air berupa es dapat
mencair dan menambah kuantitas air tersebut.Karena kerusakan yang terjadi
karena banjir, manusia biasanya melakukan suatu tindakan pengurangan suatu
bencana yang berupa antisipasi (tindakan sebelum bencana). Selain itu, juga
melakukan tindakan aksi (tindakan ketika terjadi bencana dan setelah
bencana)banjir tersebut.
4. Alat Peraga 3 Dimensi
a. Pengertian Alat Peraga 3 Dimensi
Alat Peraga pembelajaran adalah sarana komunikasi dan interaksi antara
guru dengan siswa dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2007). Alat peraga
didefinisikan sebagai alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya konsep
yang diajarkan guru mudah dimengerti oleh siswa dan menjadi alat bantu dalam
proses pembelajaran yang dibuat oleh guru atau siswa dari bahan sederhana yang
mudah didapat dari lingkungan sekitar (Widiyatmoko & Pamelasari, 2012).
Pembelajaran mengunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi
seluruh panca indera siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan
cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan
realistis (Widiyatmoko & Pamelasari, 2012)
34
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup atau mati, dan dapat berwujud sebagai
tiruan yang mewakili aslinya (Daryanto, 2010: 29).
Alat peraga sebagai media pembelajaran merupakan sumber daya guru
dalam mengajar yang disesuaikan dengan usia dan kegiatan, alat peraga bekerja
sebagai pusat pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam kegiatan kerja sama,
berpikir kritis dan belajar (Hommerding, 2007).
Alat peraga tidak langsung yaitu alat peraga pengganti terhadap benda
yang sesungguhnya (benda tiruan atau miniatur) dalam pembelajaran dikelas
(Sanakay, 2013: 25). Alat peraga tiga dimensi yang digunakan dalam
pembelajaran lapisan bumi adalah model. Model adalah benda tiruan tiga
dimensional dari beberapa obyek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu
kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam
kelas dan dipelajari pembelajar dalam wujud aslinya (Sudjana, 2009: 156).
Menurut Heinich et.al (1996) model adalah gambaran tiga dimensi dari
sebuah benda nyata. Model sangat membantu untuk mewujudkan realitas yang
tidak saja dapat dilihat, tetapi juga dapat diraba. Untuk itu, model dapat dibuat
sendiri oleh pembelajar atas bimbingan pengajar atau juga dapat dibuat sendiri
oleh pengajar. Model atau benda tiruan bentuknya harus sama sesuai dengan
aslinya, besarnya dapat sama atau lebih kecil atau lebih besar lagi dari aslinya,
tetapi bentuknya harus selalu sama dengan bentuk aslinya (Sanakay, 2013: 130).
(Setiawan, 2007: 3.13) Ada beberapa jenis model yaitu:
1) Exact-Model yaitu model yang dibuat dan memiliki detail sama persis
dengan benda aslinya. Ukuran exact-model bisa diperbesar atau
diperkecil;
35
2) Simplified-model adalah model yang telah disederhanakan sehingga
hanya dapat menampilkan bagian-bagian yang dianggap penting. Model
jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan suatu observasi;
3) Static-model ialah model yang tidak menampilkan bagian-bagian yang
dapat bergerak. model jenis ini digunakan untuk tujuan hanya
memperlihatkan komponen-komponen yang terdapat di dalam sebuah
benda;
4) Working-model adalah model yang dapat mendemonstrasikan
bagaimana suatu benda dioperasikan atau difungsikan. Model jenis ini
digunakan untuk tujuan memperlihatkan proses yang sedang
berlangsung dalam sebuah benda;
5) Cutway-model ialah model yang permukaannya telah dihilangkan atau
dipotong untuk memperlihatkan fungsi, struktur atau proses yang
terdapat dalam suatu benda. Model jenis ini akan sangat berguna untuk
memperlihatkan bagian dalam dari suatu benda. Secara fisik bagian
dalam dari model jenis ini dapat dipegang;
6) Transparent-model adalah model yang permukaan luarnya dibuat dari
plastik tembus pandang sehingga bagian dalam dari model tersebut bisa
jelas terlihat. Secara fisik bagian dalamnya tidak dapat disentuh; dan
7) Cross-sectional model ialah model yang bentuk fisiknya berupa
potongan yang dapat memperlihatkan bagian dalam dan fungsi sebuah
benda nyata.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah
model memberikan impresi tiga dimensi dari objek nyata baik yang hidup
maupun yang tidak. Oleh sebab itu model sangat membantu dalam
36
mengkomunikasikan hakikat dari berbagai benda, baik yang terlalu besar, terlalu
kecil, terlalu jauh maupun dekat sehingga dapat dipahami oleh siswa.
b. Pembuatan Alat Peraga 3 Dimensi
Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah model lapisan
bumi, model gempa bumi, dan model erupsi gunung berapi.
1) Model lapisan bumi
Alat dan Bahan yang digunakan untuk membuat model lapisan bumi
adalah bola, kuter/pemes, gunting, kuas, spidol, cat,triplek, lem,kardus, kertas
lipat, kertas koran.
Langkah-langkah pembuatan model lapisan bumi yaitu:
a) Siapkan alat dan bahan;
b) Potong bola seperempat bagian;
c) Tempelkan kertas atau koran pada bola;
d) Gambar pola peta pada bola kemudian diwarnai dengan cat dan
tunggu hingga kering;
e) Gambar pola melingkar pada kardus kemudian potong sesuai pola;
f) Gambar pola melingkar pada kertas lipat kemudian potong sesuai
pola;
g) Tempelkan kertas lipat pada kardus menggunakan lem;
h) Kemudian tempelkan pada bola;
i) Cat triplek dengan warna yang berbeda sebanyak 5 bagian;
j) Siapkan triplek lain sebagai alas bola;
k) Satukan kedua bagian triplek;
l) Letakkan bola pada triplek yang telah disiapkan;dan
m) alat peraga siap untuk digunakan.
37
2) Model gempa bumi
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan model gempa bumi
yaitu triplek, per/pegas, kuas, cat, tanah, pasir, batu kerikil, alteko, miniatur
rumah, mobil dan rumput, paku, kayu, dan palu.
Langkah-langkah pembuatan model gempa bumi yaitu:
a) Cat triplek dengan warna biru sebanyak 6 buah, warna hijau
sebanyak 2 buah dan warna merah sebanyak 2 buah kemudian
tunggu hingga kering;
b) Pasang per atau pegas pada triplek berwarna merah yang digunakan
sebagai alas menggunakan alteko;
c) Siapkan sebuah triplek berwarna hijau kemudian hubungkan dengan
tiga buah triplek berwarna biru sehingga membentuk bangun
menggunakan kayu;
d) Pasang triplek yang sudah disatukan diatas pegas menggunakan
alteko;
e) Masukkan tanah, pasir, dan kerikil ke dalam triplek tersebut;
f) Letakkan miniatur rumah, mobil dan rumput di atas tanah;
g) Pasang plastik transparan untuk mencegah tumpahnya bahan yang
digunakan; dan
h) Alat perga siap digunakan.
3) Model erupsi gunung berapi
Alat-alat yang digunakan untuk membuat model erupsi gunung berapi
ialah papan triplek, baskom, botol aqua bekas, dan kuas sedangkan bahan-
bahan yang digunakan yaitu kertas/koran, air, lem kayu, detergen, pewarna
makanan, soda kue, cuka makanan, dan cat.
Langkah-langkah pembuatan model erupsi gunung berapi yaitu:
38
a) Membuat bubur kertas, rendamlah sobekan-sobekan kertas kedalam
air;
b) Campurkan bubur kertas dengan lem kayu yang telah dilarutkan air
panas kemudian aduk hingga lumat;
c) Letakkan botol aqua di atas triplek kemudian bentuk adonan
menyerupai gunung, pembuatan rongga di tengah gunung dari
puncak hingga dasar;
d) Membuat alur pada gunung untuk menambah efek aliran lava,
warnai gunung dengan cat warna biru, daerah kaki gunung degan
warna hijau;
e) Campurkan cuka, detergen, dan pewarna makanan dalam baskom
hingga menjadi adonan magma;
f) Masukkan soda kue ke dalam rongga yang ada di gunung buatan;
g) Masukkan adonan ke dalam rongga gunung buatan; dan
h) Amati apa yang terjadi pada gunung buatan
c. Fungsi Alat Peraga
Alat-alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan namun
alat-alat peraga sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat tahan
lama dalam ingatan anak dan mudah untuk diproduksi pada suatu ketika
diperlukan. Alat peraga tersebut antara lain dapat berupa gambar-gambar peta,
daftar-daftar, karton, slides, recorder, film, radio, televisi, UHP miniatur dan
sebagainya (Anshari, 1983 : 60).
Fungsi alat peraga yaitu:
1) Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan
instruksional secara efektif dan efisien;
39
2) Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya
pengalaman belajar serta membantu memperluas cakrawala
pengetahuan mereka; dan
3) Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam
usahanya mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.
(Maswan & Muslimin, 2017: 123) Ada beberapa fungsi pokok alat peraga
dalam proses belajar mengajar, adalah:
1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif dan efisien;
2) Sebagai sarana untuk menumbuhkan dan pengembangan situasi belajar
mengajar lebih menarik dan dinamis;
3) Sebagai bagian integral dalam bentuk sarana untuk memperjelas isi
materi pelajaran agar tujuan yang diinginkan tercapai;
4) Sebagai penguat daya tarik atau perhatian peserta didik untuk
menangkap pesan-pesan pembelajaran yang ditujukan dlam bentuk yng
nyata;
5) Sebagai alat untuk memotivasi peserta didik dalam mempercepat
penangkapan konsep atau pengertian riil dalam proses pembelajaran;
dan
6) Sebagai sarana untuk membantu siswa dalam penerimaan dan daya
ingat yang lebih lama mengenai materi yang diterima.
d. Langkah – Langkah Penggunaan Alat Peraga
(Maswan & Muslimin, 2017: 157-159) Ada beberapa langkah dapat
ditempuh oleh seorang guru dalam penggunaan media atau alat pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana, langkah-langkah tersebut adalah:
40
1) Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga, pada langkah
ini hendaknya guru merumuskan tujuan yang akan dicapai. Tujuan
pembelajaran IPA materi lapisan bumi yaitu siswa dapat mengetahui dan
memahami pengertian dari lapisan bumi, siswa dapat membedakan
karakteristik lapisan bumi, siswa dapat mengetahui mekanisme terjadinya
gempa bumi, siswa dapat mengetahui mekanisme terjadinya gunung berapi,
dan siswa dapat mengumpulkan informasi mengenai penanggulangan resiko
dan dampak bencana alam;
2) Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan alat peraga mana
yang akan dipergunakan sekiranya tepat untuk mencapai tujuan. Alat peraga
yang digunakan pada pembelajaran materi lapisan bumi yaitu model lapisan
bumi, model gempa bumi, dan model gunung berapi;
3) Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan sebelum
menerima pelajaran dengan menggunkan alat peraga. Siswa harus dimotivasi
agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan alat
peraganya. Persiapan kelas menggunakan video animasi gempa bumi dan
gunung berapi untuk memotivasi siswa dan mengoptimalkan penggunaan alat
peraga;
4) Langkah penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran dengan
menggunakan peragaan merupakan suatu keahlian guru yang bersangkutan.
Dalam langkah ini perhatikan bahwa tujuan utama ialah pencapaian tujuan
mengajar dengan baik, sedangkan alat peraga hanya sekadaralat pembantu.
Jangan sampai alat peraga sebagai tujuan dan tujuan menjadi alat. Alat peraga
yang telah disediakan dimanfaatkan sebagai sarana penunjang pembelajaran;
5) Langkah kegiatan belajar. Pada langkah ini siswa hendaknya mengadakan
kegiatan belajar sehubungan dengan penggunaan alat peraga. Kegiatan ini
41
mungkin dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas. Penggunaan alat peraga
model lapisan bumi menuntut siswa untuk memahami perbedaan karakteristik
lapisan bumi dengan cara melengkapi bagian-bagian dari alat peraga,
penggunaan alat peraga model gempa bumi menuntut siswa untuk memahami
mekanisme terjadinya gempa bumi dengan cara menarik salah satu sisi alat
peraga, penggunaan alat peraga model gunung berapi menuntut siswa untuk
mensimulasikan terjadinya erupsi dengan cara mencampurkan cuka, pewarna
makanan, detergen dan soda kue ke dalam alat peraga yang telah disediakan;
dan
6) Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhirnya kegiatan belajar
haruslah dievaluasi sampai seberapa jauh tujuan itu tercapai, yang sekaligus
dapat kita nilai sejauh mana pengaruh alat peraga sebagai alat pembantu dapat
menunjang keberhasilan proses belajar. Hasil evlaluasi dapat digunakan
sebagai dasar atau bahan bagi proses pembelajaran berikutnya.
B. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelitian yang relevan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, D., Sudarmin, & N.R. (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, D., Sudarmin, &
N.R.(2015) dengan judul “Efektivitas Problem Based Learning (PBL)
Pada Tema Bunyi dan Pendengaran Berbantu Alat Peraga Tiga Dimensi
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP” dengan hasil penelitian
berupa ketuntasan klasikal kelas A sebesar 96,97% dan kelas B sebesar
42,42%.
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, D., Sudarmin, & N.R.
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi.
42
2. Penelitian yang dilakukan oleh Paramita, deassy laily, & Widodo, W.
(2017)
Penelitian yang dilakukan oleh Paramita, deassy laily, & Widodo,
W. (2017) dengan judul “ Pengembangan KIT Struktur Bumi dan Simulasi
Gempa Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Kelas VII” dengan hasil penelitian 84% untuk
aktivitas siswa berpikir kritis dan 93% untuk respon positif siswa terhadap
KIT Struktur Bumi dan Simulasi Gempa. Rata-rata nilai siswa meningkat
dari 37,2 menjadi 73,7.
Penelitian yang dilakukan oleh Paramita, deassy laily, & Widodo,
W. (2017) memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yaitu menggunakan materi struktur atau lapisan bumi dan simulasi
gempa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Muswahidah, V.N., Subaiki,Supriadi, B.
(2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Muswahidah, V.N., Subaiki,Supriadi,
B. (2015) dengan judul “ Penerapan Model Learning Cycle 7E Berbantu
Alat Peraga Tiga Dimensi (3D) Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas X SMA” dengan hasil penelitian
sikap ilmiah siswa sebesar 78,08 % yang termasuk dalam kategori tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Muswahidah, V.N., Subaiki,Supriadi,
B. (2015) memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yaitu menggunakan alat peraga tiga dimensi dan meningkatkan
sikap ilmiah siswa.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Widiyatmoko, A., & Pamelasari, S. D.
(2012)
43
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyatmoko, A., & Pamelasari, S.
D. (2012) dengan judul “ Pembelajaran Berbasis Proyek untuk
Mengembangkan Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas
Pakai” dengan hasil penilaian produk mahasiswa lebih dari 85% telah
mendapatkan kategori baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyatmoko, A., & Pamelasari, S.
D. (2012) memiliki kesamaan dengan penelitan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu memanfaatkan bahan bekas pakai untuk membuat alat peraga
IPA.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Profil SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Profil SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang dapat ditampilkan
dalam Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1Profil SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Identitas Keterangan
Nama Sekolah SMP Negeri 2 Tuntang
Alamat Sekolah Jl. Mertokusumo,Ds Candirejo, Kec.Tuntang Kab.
Semarang. Telp. (0298) 3418143
NSS / NPSN 20.1.03.22.06.002 / 20320272
Jenjang Akreditasi A (96)
Tahun pendirian Sekolah 1984
Status bangunan Pemerintah
Luas tanah 17.775 m²
Luas seluruh bangunan
2.800 m²
Nama Kepala sekolah Nur Salim, S.Pd
Sumber:Dokumentasi Sekolah
2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 TuntangKabupaten Semarang
Visi: “TERDIDIK, TERAMPIL, MANDIRI DAN BERPRESTASI
BERDASARKAN IMAN TAQWA”
a. Indikator Visi:
1) Indikator ketercapaian visi dapat ditampilkan dalam Tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2Indikator Ketercapaian Visi
Komponen Indikator
Terdidik
1. Gemar membaca dan menulis;
2. Komitmen untuk menambah ilmu Pengetahuan;
3. Bervikir kritis, kreatif dan inovatif;
4. Berkomitmen menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin;
5. Berupaya mendapatkan prestasi yang terbaik;
6. Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif;
7. Tangguh dan Tidak cepat menyerah untuk mencapai sebuah tujuan
atau cita-cita; dan
Bersambung.....
45
8. Memiliki komitmen kuat , trampil, cerdas dan bardaya saing
Terampil 1. Menyusun Program tugas secara, sistematis ,terperinci,terukur dan
dapat dilaksanakan;
2. Mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara profesional
dan bermartabat;
3. Memiliki semangat mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki;
4. Mendorong dan menginspirasi diri sendiri maupun orang lain
untuk berpikir secara kritis, analistis, dan tepat serta bermanfaat;
5. Mampu menginspirasi diri sendiri, orang lain dan peserta didik
untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya;
6. Menginspirasi diri sendiri, orang lain dan peserta didik untuk
mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon Ilmu
Pengetahuan Teknologi;
7. Berkemampuan dalam mengerjakan dan menyelesaikan tata
administrasi pembelajaran maupun administrasi sekolah secara
benar;
8. Berkemampuan menemukan/mencari informasi baru melalui
media yang ada dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
terkini;
9. Berkemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat;
10. Menghasilkan produk yang bermanfaat dan berhasil guna untuk
meningkatkan mutu pembelajaran; dan
11. Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain.
Mandiri 1. Mengembangkan Menejemen pendidikan berbasis Sekolah;
2. Pengembangan Implementasi kurikulum Tingkat Sekolah yang
adaptif;
3. Menentukan nilai-nilai dan peraturan sekolah;
4. Memanfaatkan kearifan lokal dan lingkungan sebagai sumber
belajar; dan
5. fleksibel dan adaptif, mengambil peran, bekerja secara kolaboratif
dan reflektif, serta memiliki komitmen untuk melakukan
perbaikan secara berkesinambungan.
Prestasi
1. Mengembangkan budaya baca dan kajian Ilmiah;
2. Komitmen untuk menambah ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Berusaha mengerjakan suatu tugas dengan sebaik mungkin;
4. Berupaya mendapatkan prestasi yang maksimal;
5. Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif;
6. Tidak cepat menyerah mengerjakan sesuatu yang mengandung
tantangan;
7. Memiliki komitmen kuat dalam berkarya; dan
8. Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan
ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek
pengembangan pendidikan secara seimbang.
Sambungan....
46
Imtaq 1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu;
2. Bersikap 3S (senyum, salam, sapa) terhadap orang lain;
3. Menghormati orang yang lebih tua;
4. Berkata benar (tidak berbohong);
5. Berbuat sesuai tugas pokok dan fungsinya serta peraturan yang
berlaku;
6. Menepati janji yang diucapkan;
7. Bersedia menerima sesuatu atas dasar hak;
8. Menolak sesuatu pemberian yang bukan haknya;
9. Berpihak pada kebenaran; dan
10. Satu kata antara niat dengan perbuatan.
Sumber: Dokumentasi Sekolah
2) Indikator ketercapaian visi (bagi peserta didik) dapat
ditampilkan dalam Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3Indikator Ketercapaian Visi (Bagi Peserta Didik)
Komponen Indikator
Terdidik
1. Gemar membaca , menulis dan bertanya secara kritis;
2. Komitmen untuk menambah ilmu Pengetahuan;
3. Berfikir kritis, kreatif dan inovatif;
4. Berkomitmen menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin;
5. Berupaya mendapatkan prestasi yang baik;
6. Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif;
7. Tangguh dan Tidak cepat menyerah untuk mencapai sebuah tujuan
atau cita-cita; dan
Trampil 1. Berkemampuan mengamati, menanya, menalar, mencoba,
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran berdasarkan
konsepkeilmuan;
2. Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat;
3. Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain;
4. Mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran;
5. Berkemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat;
6. Berkemampuan mencari/menemukan informasi baru melalui
media yang ada dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
terkini; dan
7. Bersikap efisien dan efektif dalam belajar.
Mandiri 1. Mengembangkan kebijakan dan praktik manajemen perilaku
siswa;
2. Memanfaatkan kearifan lokal dan lingkungan sebagai sumber
belajar;
Bersambung....
47
3. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan
potensi yang dimilikinya; dan
4. mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi,bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik
Prestasi
1. Mengembangkan budaya baca , menulis dan bertanya;
2. Semangat belajar yang tinggi;
3. Berusaha mengerjakan suatu tugas dengan sebaik mungkin;
4. Berupaya mendapatkan prestasi yang terbaik;
5. Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif;
6. Tidak cepat menyerah mengerjakan sesuatu yang mengandung
tantangan; dan
7. Kreatif, inovatif dan menghasilkan produk/ karya siswa.
Imtaq 1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu;
2. Bersikap 3S (senyum, salam, sapa) terhadap orang lain;
3. Menghormati orang yang lebih tua;
4. Berkata benar (tidak berbohong);
5. Berbuat sesuai tugas pokok dan fungsinya serta peraturan yang
berlaku;
6. Menepati janji yang diucapkan;
7. Bersedia menerima sesuatu atas dasar hak;
8. Menolak sesuatu pemberian yang bukan haknya; dan
9. Berpihak pada kebenaran;
10. Satunya kata antara niat dengan perbuatan.
Sumber: Dokumentasi Sekolah
b. Misi SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Misi SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang yaitu:
1) Menyusun kurikulum SMP Negeri 2 Tuntang yang disesuaikan
dengan karakteristik dan potensi sekolah berdasarkan
Permendikbud terbaru;
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara mandiri dan
efektif dengan pendekatan pembelajaran saintifik;
3) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri dalam bentuk
layanan bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib
(Pramuka), serta kegiatan ekstrakurikuler berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi, keterampilan, olahraga, dan seni
yang disesuaikan dengan bakat minat peserta didik;
Sambungan...
.
48
4) Melaksanakan penilaian pembelajaran dan pengembangan diri
secara sistematis dan akuntabel dengan berbagai teknik dan
bentuk penilaian;
5) Menyediakan berbagai sarana prasarana dalam proses belajar
mengajar dan kegiatan pengembangan diri berdasarkan skala
prioritas dan kemampuan sekolah;
6) Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dalam bentuk IHT, Bengkel kerja
(workshop), MGMP, dan Diklat;
7) Meningkatkan manajemen sekolah berbasis partisipatif dan
pengelolaan sumber dana sekolah secara efektif, benar,
transparan, dan akuntabel;
8) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan
budi pekerti luhur serta karakter setiap warga sekolah;
9) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, aman,
indah, dan rapi;
10) Menumbuhkan sikap jujur dan santun dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat;
11) Meningkatkan gemar membaca, menulis, dan bertanya; dan
12) Terwujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi
dengan semua mata pelajaran dengan baik.
3. Tujuan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupten Semarang
Tujuan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang dibedakan
menjadi 2 yaitu:
49
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Meningkatkan animo dan kepercayaan masyarakat terhadap mutu
pendidikan SMP Negeri 2 Tuntang;
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbasis saintifik
yang diamanatkan dalam kurikulum 2013;
3) Meningkatkan nilai rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Akhir
Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas, minimal 0,5 per tahun;
4) Meningkatkan nilai rata-rata Hasil Ujian Nasional Murni dari 5,8
menjadi 6,10 pada Tahun 2014/2015;
5) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan
potensi dirinya;
6) Meningkatkan perilaku jujur dan santun dalam pergaulan di
dalam maupun di luar sekolah;
7) Meningkatkan pengamalan terhadap ajaran agama dan budi
pekerti luhur bagi warga sekolah; dan
8) Meningkatkan kualitas output dan outcome.
b. Tujuan Jangka Menengah
1) Tercapainya target pengembangan kurikulum sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan;
2) Menciptakan iklim kondusif di sekolah demi mendukung
tercapainya tujuan pendidikan dasar sehingga semua warga
sekolah mempunyai karakter keagamaan, keilmuan, social, dan
kemampuan mengaktualisasikan dirinya;
3) Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional, minimal 0,3 per
tahun, sehingga pada akhir program jangka panjang sekolah pada
50
tahun 2019 peserta didik kelas IX dapat lulus 100%. Dan Rata-
rata NUM mencapai 7,30;
4) Meningkatkan daya saing secara intensif bagi seluruh warga
sekolah; dan
5) Meningkatkan lingkungan yang bersih, tertib, indah, aman, rapi,
dan sejuk.
4. Data Siswa (3 Tahun Terakhir)
Data siswa SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang dalam
3 (tiga) tahun terakhir dapat dijelaskan seperti Tabel 3.4 di bawah ini:
Tabel 3.4 Data Siswa SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Kelas
7 8 9 TO
TA
L L P JML L P JML L P JML
2016/2017 143 94 237 115 92 207 105 108 213 657
2017/2018 119 100 219 121 95 216 109 87 196 631
2018/2019 97 125 222 113 97 210 118 96 214 646
Sumber: Dokumentasi Sekolah
5. Data Siswa Kelas VII D SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Data siswa kelas VII D ditampilkan dalam Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VII DSMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
No Nama Jenis Kelamin
1 AZS Laki-laki
2 ANC Laki-laki
3 AF Perempuan
4 AK Perempuan
5 AWK Laki-laki
6 BWAA Perempuan
7 DDN Perempuan
8 DIA Laki-laki
9 FH Laki-laki 10 FS Laki-laki 11 GAR Laki-laki 12 H Perempuan 13 IAM Laki-laki 14 IR Perempuan 15 KE Perempuan 16 MN Perempuan 17 MA Perempuan
Bersambung....
51
18 MIM Laki-laki 19 MARM Laki-laki 20 MWT Laki-laki 21 NFF Perempuan 22 NRS Perempuan 23 N Perempuan 24 RRG Laki-laki 25 R Perempuan 26 RF Laki-laki 27 RF Laki-laki 28 SKN Perempuan 29 SSF Perempuan 30 TNM Perempuan 31 T Perempuan 32 VHM Perempuan
Sumber: Dokumentasi Sekolah
6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kualifikasi tenaga pendidik di SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang:
a. Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang
Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang ditampilkan pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Tuntang
Kabupaten Semarang
Sumber: Dokumentasi Sekolah
7. Kualifikasi Pendidikan Kualifikasi Pendidikan Guru SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang ditampilkan pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Kualifikasi Pendidikan Guru SMP N 2 Tuntang Kabupaten
Semarang
Jumlah Guru/Staf Bagi SMP
Negeri Keterangan
Guru Tetap/PNS 26 orang
Guru Tidak Tetap 3 orang
Staf TU 8 orang PT:2 PTT:6
Sambungan..
..
52
NO Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status
Guru
Jumlah dan Status
Karyawan Jumlah
GT/PNS GTT/Guru
Bantu PT/PNS PTT
L P L P L P L P
1 S1 10 16 - 3 - - - - 29
2 SMA - - - - 2 - 2 2 6
3 SMP - - - - - - 1 - 1
4 SD - - - - - - 1 - 1
10 16 - 3 2 - 4 2 37
Sumber: Dokumentasi Sekolah
8. Staf Administrasi
Staf administrasi SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
ditampilkan pada Tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Staf Administrasi SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Jumlah
PNS PTT
L P L P
1 SLTA 2 - 2 2 6
2 SMP - - 1 - 1
3 SD - - 1 - 1
Jumlah 2 - 4 4 8
Sumber: Dokumentasi Sekolah
9. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas
a. Data Ruang Kelas SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Data Ruang Kelas SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
ditampilkan dalam Tabel 3.9 berikut:
53
Tabel 3.9 Data Ruang Kelas SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Ruang Jumlah Ruang Ukuran
( m2
)
Ruang Kelas 21 9 m x 9 m
Ruang Lainnya yang
digunakan ruang kelas
darurat (b)
3 9 x 15 m ( Lab.IPA )
9 m x 9 m ( Ruang TIK )
9 m x 9 m ( Ruang mushola )
Jml. Ruang Kelas seluruhnya
( a+b ) 24
Sumber: Dokumentasi Sekolah
b. Data Kondisi Ruang
kondisi Ruang SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
ditampilkan dalam Tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Data Kondisi Ruang SMP N 2 Tuntang Kabupaten Semarang
D
a
t
a
S
c. F
a
s
i
l
i
c. Fasilitas/ Kelengkapan Penunjang
Fasilitas Pendukung SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang ditampilkan dalam Tabel 3.11 berikut:
Ruang Jumlah
Ruang
Ukuran
( pxl ) m2
Jml.Ruang
Yg.
Kondisinya
Baik
Jml.Ruang Yg.
Kondisinya
Rusak
Ruang Kelas
21
9,40 x 9,30
21
Perpustakaan 1 13 x 7 1
R.Lab.IPA 1 9 x 15 - 1
R. Komputer 1 9 X 8 1
R. Kelas Praktek
Tabus 1 6 X 7 - 1
Kantor :
1. R. Kepala Sekolah
2. R. Guru
3. R. Tata Guru
1
1
1
.... x .....
.... x .....
.... x .....
3
Kamar Mandi/WC
siswa 10 1 x 2 10
Kamar Mandi/ WC
Guru 3 2 x 2 3
54
Tabel 3.11Fasilitas Pendukung SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten
Semarang
NO JENIS FASILITAS UKURAN
( P X L ) m2
KONDISI
1 R. UKS 5 x 4 Baik
2 R. OSIS 4 x 4 Baik
3 Mushola 9 x 8 Baik
4 Lapangan Basket 30 x 30 Baik
5 Lapangan Volley 18 x 9 Baik
6 Gudang 2.5 x 3 Perlu perbaikan
Sumber: Dokumentasi Sekolah
B. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA kelas VII tahun
pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus yang
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu
pelaksanaan untuk penelitian yaitu:
1. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 09 April 2019;
2. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 April 2019;
3. Kegiatan Siklus III dilaksanakan pada tanggal 16 April 2019.
C. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan pada semester II, tanggal
09 April 2019. Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 3
jam pelajaran (3x 40 menit) yang diikuti oleh 32 siswa. Pelaksanaan setiap
siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan tahap
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (reflekting). Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama
proses pembelajaran pada Siklus I sebagai berikut:
55
1. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran;
b. Guru menanya kabar siswa;
c. Guru mengecek kehadiran siswa;
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi lapisan bumi;
e. Guru memberikan apresepsi “apa nama lapisan bumi tempat
terjadinya fenomena cuaca seperti hujan dan pelangi ?”.
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati:
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok;
2) Guru membagi lembar kerja pada masing-masing kelompok;
3) Siswa mengamati alat peraga lapisan bumi yang telah disediakan.
b. Menanya:
Berdasarkan hasil observasi terhadap alat peraga lapisan bumi siswa
diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
c. Mencoba/mengumpulkan data atau informasi:
1) Siswa melengkapi alat peraga lapisan bumi sesuai lembar kerja;
2) Siswa di perintah untuk memperoleh informasi yang tepat
mengenai materi lapisan bumi;
3) Guru mengamati dan membimbing kegiatan siswa menggunakan
alat peraga lapisan bumi;
4) Siswa mencatat data hasil diskusi;
5) Siswa mengumpulkan data untuk dianalisis bersama menjadi
laporan kelompok.
56
d. Menganalisis / mengasosiasi data atau informasi:
Siswa menganalisis hasil pengamatan dan mendiskusikan dengan
kelompoknya untuk merumuskan kesimpulan yang dihasilkan dari
diskusi hasil pengamatan.
e. Mengkomunikasikan:
1)Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi dan
mempresentasikannya di depan kelas;
2) Guru memberikan penguatan materi lapisan bumi dari hasil
diskusi kelas;
3) Membagikan soal post test untuk dikerjakan siswa.
3. Penutup
a. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian) kepada kelompok
yang bekerja dengan baik;
b. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran;
c. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan yang akan datang;
d. Guru memberikan salam penutup.`
D. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan pada semester II,
tanggal 13 April 2019. Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) yang diikuti oleh 32 siswa.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan,
yaitu dengan tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflekting). Rincian tiap tahapan kegiatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran pada Siklus II sebagai berikut:
57
1. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran;
b. Guru menanya kabar siswa;
c. Guru mengecek kehadiran siswa;
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi gempa bumi;
e. Guru memberikan apresepsiberupa tayangan video animasi gempa
bumi.`
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati:
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok;
2) Guru membagi lembar kerja pada masing-masing kelompok;
3) Siswa mengamati alat peraga gempa bumi yang telah disediakan.
b. Menanya:
Berdasarkan hasil observasi terhadap alat peraga gempa bumi siswa
diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
c. Mencoba/mengumpulkan data atau informasi:
1) Siswa menggerakkan alat peraga gempa bumi sesuai lembar
kerja;
2) Siswa di perintah untuk memperoleh informasi yang tepat
mengenai materi gempa bumi;
3) Guru mengamati dan membimbing kegiatan siswa menggunakan
alat peraga gempa bumi;
4) Siswa mencatat data hasil diskusi;
5) Siswa mengumpulkan data untuk dianalisis bersama menjadi
laporan kelompok.
58
d. Menganalisis / mengasosiasi data atau informasi:
Siswa menganalisis hasil pengamatan dan mendiskusikan dengan
kelompoknya untuk merumuskan kesimpulan yang dihasilkan dari
diskusi hasil pengamatan.
e. Mengkomunikasikan:
1) Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi dan
mempresentasikannya di depan kelas;
2) Guru memberikan penguatan materi gempa bumi dari hasil
diskusi kelas;
3) membagikan soal post test gempa bumi untuk dikerjakan siswa.
3. Penutup
a. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian) kepada kelompok
yang bekerja dengan baik;
b. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran;
c. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan yang akan datang;
d. Guru memberikan salam penutup.
E. Deskripsi Siklus III
Pelaksanaan tindakan Siklus III dilaksanakan pada semester II,
tanggal 16 April 2019. Siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
selama 3 jam pelajaran (3 x 40 menit) yang diikuti oleh 32 siswa.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan,
yaitu dengan tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflekting). Rincian tiap tahapan kegiatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran pada Siklus III sebagai berikut :
59
1. Pendahuluan
a.Guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran;
b. Guru menanya kabar siswa;
c. Guru mengecek kehadiran siswa;
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
e. Guru memberikan apresepsi berupa tayangan video gunung berapi.
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati:
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok;
2) Guru membagi lembar kerja pada masing-masing kelompok;
3) Siswa mengamati alat peraga gunung berapi yang telah
disediakan.
b. Menanya:
Berdasarkan hasil observasi alat peraga gunung berapi siswa diberi
kesempatan untuk bertanya kepada guru.
c. Mencoba/mengumpulkan data atau informasi:
1) Siswa mensimulasi alat peraga gunung berapi sesuai lembar kerja;
2) Siswa di perintah untuk memperoleh informasi yang
tepatmengenai materi gunung berapi;
3) Guru mengamati dan membimbing kegiatan siswa menggunakan
alat peraga gunung berapi;
4) Siswa mencatat data hasil diskusi;
5) Siswa mengumpulkan data untuk dianalisis bersama menjadi
laporan kelompok.
60
d. Menganalisis / mengasosiasi data atau informasi:
Siswa menganalisis hasil pengamatan dan mendiskusikan dengan
kelompoknya untuk merumuskan kesimpulan yang dihasilkan dari
diskusi hasil pengamatan.
e. Mengkomunikasikan:
1)Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi dan
mempresentasikannya di depan kelas;
2) Guru memberikan penguatan materi gunung berapi dari hasil
diskusi kelas;
3) Membagikan soal post test gunung berapi untuk dikerjakan siswa.
3. Penutup
a. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian) kepada
kelompok yang bekerja dengan baik;
b. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran;
c. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan yang akan datang;
d. Guru memberikan salam penutup.
61
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan 3 siklus. Penelitian ini menggunakan pemanfaatan alat peraga 3
dimensi dan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk
mengukur hasil belajar IPA. Hasil Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
a. Siklus I
1) Data Hasil Post Test Siswa Siklus I
Tabel 4.1 Data Hasil Post Test Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AZS 64 70 Tuntas
2 ANC 64 55 Belum Tuntas
3 AF 64 55 Belum Tuntas
4 AK 64 70 Tuntas
5 AWK 64 90 Tuntas
6 BWAA 64 45 Belum Tuntas
7 DDN 64 95 Tuntas
8 DIA 64 90 Tuntas
9 FH 64 90 Tuntas
10 FS 64 70 Tuntas
11 GAR 64 60 Belum Tuntas
12 H 64 70 Tuntas
13 IAM 64 80 Tuntas
14 IR 64 70 Tuntas
15 KE 64 60 Belum Tuntas
16 MN 64 55 Belum Tuntas
17 MA 64 75 Tuntas
18 MIM 64 70 Tuntas
19 MARM 64 50 Belum Tuntas
20 MWT 64 70 Tuntas
21 NFF 64 45 Belum Tuntas
22 NRS 64 55 Belum Tuntas
23 N 64 80 Tuntas
24 RRG 64 65 Tuntas
25 R 64 90 Tuntas
26 RF 64 85 Tuntas
27 RF 64 50 Belum Tuntas
Bersambung....
62
28 SKN 64 75 Tuntas
29 SSF 64 70 Tuntas
30 TNM 64 75 Tuntas
31 T 64 65 Tuntas
32 VHM 64 75 Tuntas
Rata–rata Kelas 69,375
Persentase
Ketuntasan 68,75%
Persentase
Ketidaktuntasan 31,25%
Hasil Post Test Siklus I yaitu jumlah siswa yang tuntas sebanyak
22 (68,75%) dan 10 (31,25%) siswa belum tuntas. Siswa yang dinyatakan
tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 65. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas yaitu
69,375.
Persentase ketuntasan
X 100%
x 100%
68,75 %
2) Refleksi
Berdasarkan hasil post test pada Siklus I diketahui bahwa
dari 32 siswa terdapat 22 (68,75%) siswa tuntas dan 10 (31,25%)
siswa belum tuntas dengan rata-rata 69,375.
Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa setelah
melaksanakan pembelajaran dengan media alat peraga 3 dimensi
hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
yaitu 85%.
Tindakan yang harus dilakukan guru untuk siklus
berikutnya yaitu memberikan apresepsi berupa cuplikan video
animasi untuk memulai pembelajaran yang akan mendukung
Sambungan....
63
penggunan media alat peraga 3 dimensi sehingga siswa lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3) Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.2 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 AZS 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
2 ANC 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
3 AF 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
4 AK 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
5 AWK 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
6 BWAA 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
7 DDN 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
8 DIA 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
9 FH 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
10 FS 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
11 GAR 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
12 H 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
13 IAM 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
14 IR 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
15 KE 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
16 MN 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
17 MA 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
18 MIM 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
19 MARM 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
20 MWT 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
21 NFF 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
22 NRS 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
23 N 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
24 RRG 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
Bersambung....
64
25 R 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
26 RF 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
27 RF 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
28 SKN 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
29 SSF 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
30 TNM 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
31 T 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
32 VHM 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
Jumlah 12
3
11
8
15
0
11
8
15
0
11
8
10
2
10
2
13
3
13
3 1247
Persentase 77,93%
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Tabel 4.4 Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
Bersambung....
Sambungan....
65
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Tabel 4.5 Penilaian KinerjaSiswa Siklus I
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AZS 6 66%
2 ANC 4 44%
3 AF 4 44%
4 AK 6 66%
5 AWK 8 88%
6 BWAA 3 33%
7 DDN 9 100%
8 DIA 8 88%
9 FH 8 88%
10 FS 6 66%
11 GAR 5 55%
12 H 6 66%
13 IAM 7 77%
14 IR 6 66%
15 KE 5 55%
16 MN 4 44%
17 MA 7 77%
18 MIM 6 66%
19 MARM 4 44%
Bersambung....
Sambungan....
66
20 MWT 6 66%
21 NFF 3 33%
22 NRS 4 44%
23 N 8 88%
24 RRG 6 66%
25 R 8 88%
26 RF 8 88%
27 RF 4 44%
28 SKN 7 77%
29 SSF 6 66%
30 TNM 7 77%
31 T 5 55%
32 VHM 7 77%
Tabel 4.6 Keterangan Penilaian Kinerja Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
1. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
2. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
3. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
Nilai =
X 100%
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
Bersambung....
Sambungan....
67
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
15. Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensidalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Bersambung....
Sambungan....
68
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 8 27 44
Total 79
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
b. Siklus II
1) Data Hasil Post Test Siswa Siklus II
Tabel 4.8 Data Hasil Post Test Siswa Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AZS 64 75 Tuntas
2 ANC 64 85 Tuntas
3 AF 64 85 Tuntas
4 AK 64 60 Belum Tuntas
5 AWK 64 90 Tuntas
6 BWAA 64 75 Tuntas
7 DDN 64 90 Tuntas
8 DIA 64 60 Belum Tuntas
9 FH 64 90 Tuntas
10 FS 64 80 Tuntas
11 GAR 64 80 Tuntas
12 H 64 60 Belum Tuntas
13 IAM 64 90 Tuntas
14 IR 64 85 Tuntas
15 KE 64 60 Belum Tuntas
Bersambung...
.
Sambungan....
69
16 MN 64 50 Belum Tuntas
17 MA 64 70 Tuntas
18 MIM 64 90 Tuntas
19 MARM 64 80 Tuntas
20 MWT 64 80 Tuntas
21 NFF 64 70 Tuntas
22 NRS 64 80 Tuntas
23 N 64 75 Tuntas
24 RRG 64 90 Tuntas
25 R 64 75 Tuntas
26 RF 64 75 Tuntas
27 RF 64 90 Tuntas
28 SKN 64 60 Belum Tuntas
29 SSF 64 80 Tuntas
30 TNM 64 75 Tuntas
31 T 64 70 Tuntas
32 VHM 64 70 Tuntas
Rata–rata Kelas 76,40
Persentase Ketuntasan 81,25%
Persentase
Ketidaktuntasan
18,75%
Hasil Post Test Siklus II yaitu jumlah siswa yang tuntas sebanyak
26 (81,25%) dan 6 (18,75%) siswa belum tuntas. Siswa yang dinyatakan
tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 65. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas yaitu
76,40 .
Persentase ketuntasan
X 100%
x 100% 81,25%
2) Refleksi
Berdasarkan hasil post test pada Siklus II diketahui bahwa
dari 32 siswa terdapat 26 (81,25%) siswa tuntas dan 6 (18,75%)
siswa belum tuntas dengan rata-rata 76,40.
Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa setelah
melaksanakan pembelajaran dengan media alat peraga 3 dimensi
Sambungan...
.
70
hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
yaitu 85%.
Tindakan yang harus dilakukan guru untuk siklus
berikutnya yaitu memberikan apresepsi berupa cuplikan video
animasi untuk memulai pembelajaran yang akan mendukung
penggunan media alat peraga 3 dimensi dan memberikan waktu
belajar sebelum memulai post test.
3) Lembar Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 AZS 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
2 ANC 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43
3 AF 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
4 AK 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
5 AWK 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
6 BWAA 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
7 DDN 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 45
8 DIA 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
9 FH 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
10 FS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 GAR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 H 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 34
13 IAM 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
14 IR 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43
15 KE 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 34
16 MN 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
17 MA 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37
18 MIM 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
Bersambung....
71
19 MARM 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
20 MWT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 NFF 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35
22 NRS 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
23 N 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44
24 RRG 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
25 R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 RF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 RF 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
28 SKN 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
29 SSF 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
30 TNM 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
31 T 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
32 VHM 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 44
Jumlah 13
0
12
6
14
2
12
5
14
0
12
5
12
7
12
5
13
1
12
9 1300
Persentase 81,25 %
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Tabel 4.10 Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Sambungan....
72
Tabel 4.11 Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Tabel 4.12 Penilaian Kinerja Siswa Siklus II
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AZS 7 77%
2 ANC 8 88%
3 AF 8 88%
4 AK 6 66%
5 AWK 9 100%
6 BWAA 7 77%
7 DDN 9 100%
8 DIA 6 66%
9 FH 9 100%
73
10 FS 8 88%
11 GAR 8 88%
12 H 6 66%
13 IAM 9 100%
14 IR 8 88%
15 KE 6 66%
16 MN 5 55%
17 MA 7 77%
18 MIM 9 100%
19 MARM 8 88%
20 MWT 8 88%
21 NFF 7 77%
22 NRS 8 88%
23 N 7 77%
24 RRG 9 100%
25 R 7 77%
26 RF 7 77%
27 RF 9 100%
28 SKN 6 66%
29 SSF 8 88%
30 TNM 7 77%
31 T 7 77%
32 VHM 7 77%
Tabel 4.13 Keterangan Penilaian Kinerja Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
4. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
5. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
6. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
Bersambung....
Sambungan....
74
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
Nilai =
X 100%
Tabel 4.14 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
15. Menunjukkan keterampilan dalam
Bersambung....
75
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensi dalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 2 33 48
Total 83
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
c. Siklus III
1) Data Hasil Post Test Siswa Siklus III
Tabel 4.15 Data Hasil Post Test Siswa Siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AZS 64 95 Tuntas
Sambungan....
76
2 ANC 64 80 Tuntas
3 AF 64 60 Belum Tuntas
4 AK 64 80 Tuntas
5 AWK 64 85 Tuntas
6 BWAA 64 85 Tuntas
7 DDN 64 90 Tuntas
8 DIA 64 85 Tuntas
9 FH 64 95 Tuntas
10 FS 64 85 Tuntas
11 GAR 64 80 Tuntas
12 H 64 90 Tuntas
13 IAM 64 80 Tuntas
14 IR 64 85 Tuntas
15 KE 64 60 Belum Tuntas
16 MN 64 85 Tuntas
17 MA 64 95 Tuntas
18 MIM 64 90 Tuntas
19 MARM 64 90 Tuntas
20 MWT 64 90 Tuntas
21 NFF 64 80 Tuntas
22 NRS 64 95 Tuntas
23 N 64 95 Tuntas
24 RRG 64 90 Tuntas
25 R 64 95 Tuntas
26 RF 64 90 Tuntas
27 RF 64 80 Tuntas
28 SKN 64 60 Belum Tuntas
29 SSF 64 95 Tuntas
30 TNM 64 95 Tuntas
31 T 64 85 Tuntas
32 VHM 64 90 Tuntas
Rata–rata Kelas 85,46
Persentase Ketuntasan 90,625%
Persentase
Ketidaktuntasan
9,375%
Hasil Post Test siklus III yaitu jumlah siswa yang tuntas sebanyak
29 (90,625%) dan 3 (9,375%) siswa belum tuntas. Siswa yang dinyatakan
tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 65. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas yaitu
85,46.
Persentase ketuntasan
X 100%
x 100%
Bersambung...
.
Sambungan...
.
...
77
90,625 %
2) Refleksi
Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa setelah
melaksanakan pembelajaran dengan media alat peraga 3 dimensi
hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
yaitu 90,625 85%. Siswa yang belum mencapai nilai KKM
dapat mengikuti remidial dengan memanfaatkan media alat
peraga 3 dimensi.
3) Lembar Observasi Siswa Siklus III
Tabel 4.16 Lembar Observasi Siswa Siklus III
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 AZS 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
2 ANC 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 AF 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 35
4 AK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 AWK 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
6 BWAA 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
7 DDN 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
8 DIA 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
9 FH 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
10 FS 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
11 GAR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 H 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
13 IAM 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 IR 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
15 KE 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 36
16 MN 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
78
17 MA 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
18 MIM 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
19 MARM 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
20 MWT 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
21 NFF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 NRS 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
23 N 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
24 RRG 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
25 R 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
26 RF 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
27 RF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 SKN 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 35
29 SSF 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
30 TNM 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
31 T 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
32 VHM 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
Jumlah 14
1
14
4
15
1
12
6
14
3
12
6
12
6
12
5
12
7
13
5 1344
Persentase 84%
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Tabel 4.17 Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Bersambung....
Sambungan....
79
Tabel 4.18 Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Tabel 4.19 Penilaian Kinerja Siswa Siklus III
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AZS 9 100%
2 ANC 7 77%
3 AF 6 66%
4 AK 7 77%
5 AWK 8 88%
6 BWAA 8 88%
7 DDN 8 88%
8 DIA 8 88%
9 FH 9 100%
80
10 FS 8 88%
11 GAR 7 77%
12 H 8 88%
13 IAM 7 77%
14 IR 8 88%
15 KE 6 66%
16 MN 7 77%
17 MA 9 100%
18 MIM 8 88%
19 MARM 7 77%
20 MWT 8 88%
21 NFF 7 77%
22 NRS 9 100%
23 N 9 100%
24 RRG 8 88%
25 R 9 100%
26 RF 8 88%
27 RF 7 77%
28 SKN 6 66%
29 SSF 9 100%
30 TNM 9 100%
31 T 8 88%
32 VHM 88%
Tabel 4.20 Keterangan Penilaian Kinerja Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
7. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
8. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
9. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
Bersambung....
Sambungan....
81
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
Nilai =
X 100%
Tabel 4.21 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
82
15. Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensidalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 2 27 60
Total 89
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
Bersambung...
.
Sambungan....
83
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Peningkatan jumlah Siswa yang Mencapai KKM Persiklus
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang
dilakukan melalui 3 siklus, berikut rangkaian data siswa yang
mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II ke Siklus III.
Tabel 4.22 Hasil Belajar Siswa yang Mencapai KKM
Uraian
Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas
Rata-rata
Frekuensi % Frekuensi %
Siklus I 22 68,75 10 31,25 69,375
Siklus II 26 81,25 6 18,75 76,40
Siklus III 29 90,625 3 9,375 85,46
Pada Siklus I terdapat 22 siswa (68,75%) tuntas dan 10 siswa
(31,25%) belum tuntas dengan rata-rata 69,375. Siswa dinyatakan
tuntas dengan nilai sama dengan atau lebih dari KKM yaitu 64. Pada
Siklus II terdapat 26 siswa(81,25%) tuntas dan 6 siswa (18,75%)
belum tuntas dengan rata-rata 76,40. Hal ini menujukkan bahwa
terdapat peningkatan ketuntasan siswa yaitu sebanyak 4 orang atau
mengalami peningkatan sebesar 12,5% dari 68,75% menjadi 81,25%.
Pada Siklus III terdapat 29 siswa (90,625%) tuntas dan 3 siswa
(9,375%) belum tuntas belajar dengan peningkatan sebesar 9,375%
dari 81,25% menjadi 90,625%.
84
Gambar 4.1Peningkatan Persentase Hasil Belajar
a. HasilPost Test siklus I presentasi siswa yang tuntas sebanyak
68,75%
b. Hasil Post Test siklus II presentasi siswa tuntas sebanyak 81,25%
c. Hasil Post Test siklus III presentasi siswa tuntas sebanyak 90,625%
Hasil penelitian dapat di simpulkan pelaksanaan PTK menggunakan alat
peraga 3 dimensi berhasil meningkatkan hasil belajar IPA materi lapisan
bumi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran
2018/2019.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Post Test SiklusI
Post Test SiklusII
Post Test SiklusIII
Tuntas
Belum Tuntas
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat peraga 3
dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi lapisan bumi pada
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2019.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 12,5% dan
Siklus II ke Siklus III 9,375%. Hal ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I 68,75% siswa tuntas belajar,
Siklus II 81,25% siswa tuntas belajar, dan Siklus III 90,625% siswa tuntas
belajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah
a. Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana dan fasilitas
penunjang pembelajaran agar pendidik dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan lebih baik; dan
b. Memberikan pelatihan bagi pendidik sehingga dapat meningkatkan
mutu sekolah.
2. Guru
a. Guru hendaknya memanfaatkan media untuk mendukung
pembelajaran;
86
b. Guru hendaknya dapat memodifikasi media pembelajaran;
c. Guru dapat menggunakan alat peraga 3 dimensi dalam
pembelajaran karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa; dan
d. Guru hendaknya memberikan apresepsi menarik yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Siswa
a. Siswa hendaknya membaca materi pelajaran sebelum memulai
proses pembelajaran; dan
b. siswa hendaknya lebih aktif dalam menyampaikan pendapat dan
memanfaatkan kesempatan bertanya sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Daryanto. 2018. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2018. Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Kalimedia
Fendrik, M. (2017). Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. The Effect of Media Visual in
Three Dimensions Towards The Result of Math Learning at Elementary
School, II, 1.
Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2017. Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta: Familia
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikkan. Yogyakarta:
Kepel Press
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks
Maswan dan Khoirul Muslimin. 2017. Teknologi Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Maunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Muhammad, Hamid. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah
Muswahida, V. N., Subiki, & Supriadi, B. (2015). PENERAPAN MODEL
LEARNING CYCLE 7E BERBANTU ALAT PERAGA TIGA DIMENSI (
3D ) TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA, 4(3), 219–223
Ngalimun. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu
Paramita, deassy laily, & Widodo, W. (2017). 1) , 2) 2). Pengembangan KIT
Struktur Bumi Dan Simulasi Gempa Sebagai Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII, 5(2), 83–91
Rachmawati, D., Sudarmin, & Dewi, N. R. (2015). Unnes Science Education
Journal.Efektivitas Problem Based Learning (PBL) Pada Tema Bunyi Dan
Pendengaran Berbantu Alat Peraga Tiga Dimensi Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMP, 4(3), 1031–1040
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
Setiawan, Denny dkk. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas
Terbuka
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tampubolon, Saur M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga
Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A. (2014). Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter
Peduli Lingkungan Tema Konservasi Berpendekatan Science-Edutainment,
3(2), 140–145
Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Widodo,Wahono, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati. 2013. Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Widiyatmoko, A., & Pamelasari, S. D. (2012). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.
Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA
Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai, 1(1), 51–56.
Wisudawati, Asih Widi, dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.
BIODATA
Nama : Desy Nurul Khusna
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 3 Desember 1996
Gol. Darah : O
Alamat : Jagalan RT 01/05 Kelurahan Cebongan Kecamatan
Argomulyo Salatiga
Email : [email protected]
No.Hp : 085842074908
Pendidikan : SD Negeri Cebongan 02 Salatiga
SMP Negeri 10 Salatiga
SMA Negeri 3 Salatiga
Nama Ayah : Mahfudi
Nama Ibu : Rubiyatun
NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
2
3
4
5
6
7
Data Siswa
No Nama Jenis Kelamin
1 Adika Zaki Saputra Laki-laki
2 Alvi Nur Cahyo Laki-laki
3 Anggi Fibriyanti Perempuan
4 Ari Kurniawati Perempuan
5 Arya Wijaya Kusuma Laki-laki
6 Bilqish Wahyu Al Ariffa Perempuan
7 Desta Difa Naila Perempuan
8 Dimas Ikhsan Asmawi Laki-laki
9 Fajar Hidayat Laki-laki
10 Ferdian Sahla Laki-laki
11 Galang Azzuri Ramadhani Laki-laki
12 Hilga Perempuan
13 Imam Al Muntoha Laki-laki
14 Irma Rahmawati Perempuan
15 Kesah Erlina Perempuan
16 Magfira Nakaisha Perempuan
17 Maysa Arum Perempuan
18 Muhamad Ichyan Murtadho Laki-laki
19 Muhammad Andra Rizki M Laki-laki
20 Muhammad Wahyu Triyanto Laki-laki
21 Nanda Friska Fadilla Perempuan
22 Nisfi Ramandani Sulistiyo Perempuan
23 Nurmawati Perempuan
24 R. Rommy Giraldy Laki-laki
25 Rifa’atun Perempuan
26 Riski Fardian Laki-laki
27 Rizal Fadli Laki-laki
28 Salwaa Kamiliya Nadaa Perempuan
29 Shofi Salsabilla Fayyi Perempuan
30 Tasya Nihayatul Malikah Perempuan
31 Tiara Perempuan
32 Vivi Hartika Meidiyanti Perempuan
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
15. Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
24
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensidalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 8 27 44
Total 79
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
25
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 Adika Zaki Saputra 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
2 Alvi Nur Cahyo 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
3 Anggi Fibriyanti 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
4 Ari Kurniawati 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
5 Arya Wijaya Kusuma 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
6 Bilqish Wahyu Al. A 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
7 Desta Difa Naila 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
8 Dimas Ikhsan Asmawi 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
9 Fajar Hidayat 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
10 Ferdian Sahla 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
11 Galang Azzuri R 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
12 Hilga 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
13 Imam Al Muntoha 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
14 Irma Rahmawati 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
15 Kesah Erlina 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
16 Magfira N 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
17 Maysa Arum 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
18 Muhamad Ichyan M 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
19 Muhammad Andra R. M 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
20 MuhammadWahyu T 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
21 Nanda Friska F 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
22 Nisfi Ramandani S 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
23 Nurmawati 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
24 R. Rommy G 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
25 Rifa’atun 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
26 Riski Fardian 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
26
27 Rizal Fadli 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
29 Shofi Salsabilla Fayyi 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
30 Tasya Nihayatul M 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
31 Tiara 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
32 Vivi Hartika Meidiyanti 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
Jumlah 12
3
11
8
15
0
11
8
15
0
11
8
10
2
10
2
13
3
13
3 1247
Persentase 77,93%
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
2
Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus I
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adika Zaki Saputra 6 66%
2 Alvi Nur Cahyo 4 44%
3 Anggi Fibriyanti 4 44%
4 Ari Kurniawati 6 66%
5 Arya Wijaya K 8 88%
6 Bilqish Wahyu Al A 3 33%
7 Desta Difa Naila 9 100%
8 Dimas Ikhsan A 8 88%
9 Fajar Hidayat 8 88%
10 Ferdian Sahla 6 66%
11 Galang Azzuri R 5 55%
12 Hilga 6 66%
13 Imam Al Muntoha 7 77%
14 Irma Rahmawati 6 66%
15 Kesah Erlina 5 55%
16 Magfira Nakaisha 4 44%
17 Maysa Arum 7 77%
18 Muhamad Ichyan M 6 66%
19 Muhammad ARM 4 44%
20 Muhammad Wahyu T 6 66%
21 Nanda Friska Fadilla 3 33%
22 Nisfi Ramandani S 4 44%
23 Nurmawati 8 88%
24 R. Rommy Giraldy 6 66%
25 Rifa’atun 8 88%
26 Riski Fardian 8 88%
27 Rizal Fadli 4 44%
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 7 77%
29 Shofi Salsabilla Fayyi 6 66%
30 Tasya Nihayatul M 7 77%
31 Tiara 5 55%
32 Vivi Hartika M 7 77%
Keterangan Penilaian Kinerja
Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
10. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
11. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
12. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
2
Hasil Post Test Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adika Zaki Saputra 64 70 Tuntas
2 Alvi Nur Cahyo 64 55 Belum Tuntas
3 Anggi Fibriyanti 64 55 Belum Tuntas
4 Ari Kurniawati 64 70 Tuntas
5 Arya Wijaya Kusuma 64 90 Tuntas
6 Bilqish Wahyu Al Ariffa 64 45 Belum Tuntas
7 Desta Difa Naila 64 95 Tuntas
8 Dimas Ikhsan Asmawi 64 90 Tuntas
9 Fajar Hidayat 64 90 Tuntas
10 Ferdian Sahla 64 70 Tuntas
11 Galang Azzuri Ramadhani 64 60 Belum Tuntas
12 Hilga 64 70 Tuntas
13 Imam Al Muntoha 64 80 Tuntas
14 Irma Rahmawati 64 70 Tuntas
15 Kesah Erlina 64 60 Belum Tuntas
16 Magfira Nakaisha 64 55 Belum Tuntas
17 Maysa Arum 64 75 Tuntas
18 Muhamad Ichyan Murtadho 64 70 Tuntas
19 Muhammad Andra Rizki M 64 50 Belum Tuntas
20 Muhammad Wahyu Triyanto 64 70 Tuntas
21 Nanda Friska Fadilla 64 45 Belum Tuntas
22 Nisfi Ramandani Sulistiyo 64 55 Belum Tuntas
23 Nurmawati 64 80 Tuntas
24 R. Rommy Giraldy 64 65 Tuntas
25 Rifa’atun 64 90 Tuntas
26 Riski Fardian 64 85 Tuntas
27 Rizal Fadli 64 50 Belum Tuntas
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 64 75 Tuntas
29 Shofi Salsabilla Fayyi 64 70 Tuntas
30 Tasya Nihayatul Malikah 64 75 Tuntas
31 Tiara 64 65 Tuntas
32 Vivi Hartika Meidiyanti 64 75 Tuntas
Rata–rata Kelas 69,375
Persentase Ketuntasan 68,75%
Persentase Ketidaktuntasan 31,25%
3
4
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
15. Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensi dalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 2 33 48
Total 83
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
2
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 Adika Zaki Saputra 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 40
2 Alvi Nur Cahyo 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43
3 Anggi Fibriyanti 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
4 Ari Kurniawati 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
5 Arya Wijaya Kusuma 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
6 Bilqish Wahyu Al. A 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
7 Desta Difa Naila 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 45
8 Dimas Ikhsan Asmawi 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
9 Fajar Hidayat 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
10 Ferdian Sahla 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 Galang Azzuri R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 Hilga 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 34
13 Imam Al Muntoha 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
14 Irma Rahmawati 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43
15 Kesah Erlina 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 34
16 Magfira N 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
17 Maysa Arum 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37
18 Muhamad Ichyan M 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
19 Muhammad Andra R.M 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
20 MuhammadWahyu T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 Nanda Friska F 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35
22 Nisfi Ramandani S 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
23 Nurmawati 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44
24 R. Rommy G 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 45
25 Rifa’atun 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3
26 Riski Fardian 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 Rizal Fadli 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
29 Shofi Salsabilla Fayyi 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
30 Tasya Nihayatul M 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
31 Tiara 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 43
32 Vivi Hartika Meidiyanti 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 44
Jumlah 13
0
12
6
14
2
12
5
14
0
12
5
12
7
12
5
13
1
12
9 1300
Persentase 81,25 %
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4
Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
5
Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus II
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adika Zaki Saputra 7 77%
2 Alvi Nur Cahyo 8 88%
3 Anggi Fibriyanti 8 88%
4 Ari Kurniawati 6 66%
5 Arya Wijaya K 9 100%
6 Bilqish Wahyu Al A 7 77%
7 Desta Difa Naila 9 100%
8 Dimas Ikhsan A 6 66%
9 Fajar Hidayat 9 100%
10 Ferdian Sahla 8 88%
11 Galang Azzuri R 8 88%
12 Hilga 6 66%
13 Imam Al Muntoha 9 100%
14 Irma Rahmawati 8 88%
15 Kesah Erlina 6 66%
16 Magfira Nakaisha 5 55%
17 Maysa Arum 7 77%
18 Muhamad Ichyan M 9 100%
19 Muhammad ARM 8 88%
20 Muhammad Wahyu T 8 88%
21 Nanda Friska Fadilla 7 77%
22 Nisfi Ramandani S 8 88%
23 Nurmawati 7 77%
6
24 R. Rommy Giraldy 9 100%
25 Rifa’atun 7 77%
26 Riski Fardian 7 77%
27 Rizal Fadli 9 100%
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 6 66%
29 Shofi Salsabilla Fayyi 8 88%
30 Tasya Nihayatul M 7 77%
31 Tiara 7 77%
32 Vivi Hartika M 7 77%
Keterangan Penilaian Kinerja
Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
13. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
14. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
15. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
7
Hasil Post Test Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adika Zaki Saputra 64 75 Tuntas
2 Alvi Nur Cahyo 64 85 Tuntas
3 Anggi Fibriyanti 64 85 Tuntas
4 Ari Kurniawati 64 60 Belum Tuntas
5 Arya Wijaya Kusuma 64 90 Tuntas
6 Bilqish Wahyu Al Ariffa 64 75 Tuntas
7 Desta Difa Naila 64 90 Tuntas
8 Dimas Ikhsan Asmawi 64 60 Belum Tuntas
9 Fajar Hidayat 64 90 Tuntas
10 Ferdian Sahla 64 80 Tuntas
11 Galang Azzuri Ramadhani 64 80 Tuntas
12 Hilga 64 60 Belum Tuntas
13 Imam Al Muntoha 64 90 Tuntas
14 Irma Rahmawati 64 85 Tuntas
15 Kesah Erlina 64 60 Belum Tuntas
16 Magfira Nakaisha 64 50 Belum Tuntas
17 Maysa Arum 64 70 Tuntas
18 Muhamad Ichyan Murtadho 64 90 Tuntas
19 Muhammad Andra Rizki M 64 80 Tuntas
20 Muhammad Wahyu Triyanto 64 80 Tuntas
21 Nanda Friska Fadilla 64 70 Tuntas
22 Nisfi Ramandani Sulistiyo 64 80 Tuntas
23 Nurmawati 64 75 Tuntas
24 R. Rommy Giraldy 64 90 Tuntas
25 Rifa’atun 64 75 Tuntas
26 Riski Fardian 64 75 Tuntas
27 Rizal Fadli 64 90 Tuntas
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 64 60 Belum Tuntas
29 Shofi Salsabilla Fayyi 64 80 Tuntas
30 Tasya Nihayatul Malikah 64 75 Tuntas
31 Tiara 64 70 Tuntas
32 Vivi Hartika Meidiyanti 64 70 Tuntas
Rata–rata Kelas 76,40
Persentase Ketuntasan 81,25%
Persentase Ketidaktuntasan 18,75%
2
3
Lembar Observasi Guru Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitannya dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
6. Menggunakan bahasa lisan secara baik, jelas dan
lancar
7. Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan
benar
8. Menyampaikan materi dengan suara dan intonasi
yang tepat
9. Meciptakan suasana yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik melalui guru,
media, dan sumber belajar
10. Menciptakan hubungan antar pribadi yang positif
11. Menunjukkan sikap responsive
12. Menumbuhkan antusiasme peserta didik
Kegiatan Belajar Mengajar
13. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
indikator yang telah ditetapkan
14. Menggunakan media/sumber belajar yang
menarik
15. Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media dan sumber belajar
16. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media dan sumber belajar
17. Memaksimalkan penggunaan media alat peraga
3 dimensidalam kegiatan belajar mengajar
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
19. Melakukan penilaian proses selama
pembelajaran
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
23. Menarik kesimpulan bersama siswa setelah
kegiatan pembelajaran
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah - 2 27 60
Total 89
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
4= baik sekali 76 – 100 = baik
3= baik 51 – 75 = sedang
2 = cukup 26 – 50 = kurang
1= kurang 01 – 25 = sangat kurang
2
Lembar Observasi Siswa Siklus III
No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
A B C D E F G H I J
1 Adika Zaki Saputra 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
2 Alvi Nur Cahyo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 Anggi Fibriyanti 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 35
4 Ari Kurniawati 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 Arya Wijaya Kusuma 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
6 Bilqish Wahyu Al. A 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
7 Desta Difa Naila 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
8 Dimas Ikhsan Asmawi 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
9 Fajar Hidayat 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
10 Ferdian Sahla 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
11 Galang Azzuri R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 Hilga 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
13 Imam Al Muntoha 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 Irma Rahmawati 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
15 Kesah Erlina 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 36
16 Magfira N 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
17 Maysa Arum 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
18 Muhamad Ichyan M 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
19 Muhammad Andra R. M 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
20 MuhammadWahyu T 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
21 Nanda Friska F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 Nisfi Ramandani S 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
23 Nurmawati 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
24 R. Rommy G 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
25 Rifa’atun 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
26 Riski Fardian 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
27 Rizal Fadli 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 35
29 Shofi Salsabilla Fayyi 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
30 Tasya Nihayatul M 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
31 Tiara 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
32 Vivi Hartika Meidiyanti 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
Jumlah 14
1
14
4
15
1
12
6
14
3
12
6
12
6
12
5
12
7
13
5 1344
Persentase 84%
Kualifikasi Baik
Persentase =
X 100%
Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 – 100% Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Aspek Pengamatan
Kode Indikator Skor
A Kesiapan mengikuti pelajaran 1 2 3 4 5
B Termotivasi melalui kegiatan apresepsi 1 2 3 4 5
C Siswa merasa tertarik pada materi yang
disajikan dengan media pembelajaran 1 2 3 4 5
D Memerhatikan penjelasan guru mengenai
materi pembelajaran 1 2 3 4 5
E Menunjukkan antusiasme dengan media
pembelajaran yang dibagikan guru 1 2 3 4 5
F Menunjukkan interaksi antara siswa dengan
siswa lain dan guru 1 2 3 4 5
G Mengajukan pendapat saat diberikan
kesempatan oleh guru 1 2 3 4 5
H Menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru 1 2 3 4 5
I Aktif memberikan kesimpulan 1 2 3 4 5
J Menerima instruksi pembelajaran selanjutnya
dengan senang hati 1 2 3 4 5
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik 3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik 4 = Baik 5 = Sangat Baik
2
Lembar Penilaian Kinerja Siswa Siklus III
No Nama
Aspek yang akan dinilai
Jumlah
Skor Nilai Diskusi Hasil Presentasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adika Zaki Saputra 9 100%
2 Alvi Nur Cahyo 7 77%
3 Anggi Fibriyanti 6 66%
4 Ari Kurniawati 7 77%
5 Arya Wijaya Kusuma 8 88%
6 Bilqish Wahyu Al Ariffa 8 88%
7 Desta Difa Naila 8 88%
8 Dimas Ikhsan Asmawi 8 88%
9 Fajar Hidayat 9 100%
10 Ferdian Sahla 8 88%
11 Galang Azzuri R 7 77%
12 Hilga 8 88%
13 Imam Al Muntoha 7 77%
14 Irma Rahmawati 8 88%
15 Kesah Erlina 6 66%
16 Magfira Nakaisha 7 77%
17 Maysa Arum 9 100%
18 Muhamad Ichyan M 8 88%
19 Muhammad Andra R M 7 77%
20 Muhammad Wahyu T 8 88%
21 Nanda Friska Fadilla 7 77%
22 Nisfi Ramandani S 9 100%
23 Nurmawati 9 100%
24 R. Rommy Giraldy 8 88%
25 Rifa’atun 9 100%
26 Riski Fardian 8 88%
27 Rizal Fadli 7 77%
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 6 66%
29 Shofi Salsabilla Fayyi 9 100%
30 Tasya Nihayatul M 9 100%
31 Tiara 8 88%
32 Vivi Hartika M 88%
Keterangan Penilaian Kinerja
Kinerja yang dinilai Skor Rubrik
16. Diskusi 3 Melakukan diskusi dengan cermat
2 Melakukan diskusi secara tidak cermat
1 Tidak melakukan diskusi sama sekali
17. Hasil 3 Mencatat hasil pengamatan dengan benar
2 Mencatat hasil pengamatan seadanya
1 Tidak mencatat hasil pengamatan
18. Presentasi 3 Mempresentasikan dengan kemauan sendiri
2 Mempresentasikan tidak dengan kemauan sendiri
1 Tidak mempresentasikan
2
Hasil Post Test Siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adika Zaki Saputra 64 95 Tuntas
2 Alvi Nur Cahyo 64 80 Tuntas
3 Anggi Fibriyanti 64 60 Belum Tuntas
4 Ari Kurniawati 64 80 Tuntas
5 Arya Wijaya Kusuma 64 85 Tuntas
6 Bilqish Wahyu Al Ariffa 64 85 Tuntas
7 Desta Difa Naila 64 90 Tuntas
8 Dimas Ikhsan Asmawi 64 85 Tuntas
9 Fajar Hidayat 64 95 Tuntas
10 Ferdian Sahla 64 85 Tuntas
11 Galang Azzuri Ramadhani 64 80 Tuntas
12 Hilga 64 90 Tuntas
13 Imam Al Muntoha 64 80 Tuntas
14 Irma Rahmawati 64 85 Tuntas
15 Kesah Erlina 64 60 Belum Tuntas
16 Magfira Nakaisha 64 85 Tuntas
17 Maysa Arum 64 95 Tuntas
18 Muhamad Ichyan Murtadho 64 90 Tuntas
19 Muhammad Andra Rizki M 64 90 Tuntas
20 Muhammad Wahyu Triyanto 64 90 Tuntas
21 Nanda Friska Fadilla 64 80 Tuntas
22 Nisfi Ramandani Sulistiyo 64 95 Tuntas
23 Nurmawati 64 95 Tuntas
24 R. Rommy Giraldy 64 90 Tuntas
25 Rifa’atun 64 95 Tuntas
26 Riski Fardian 64 90 Tuntas
27 Rizal Fadli 64 80 Tuntas
28 Salwaa Kamiliya Nadaa 64 60 Belum Tuntas
29 Shofi Salsabilla Fayyi 64 95 Tuntas
30 Tasya Nihayatul Malikah 64 95 Tuntas
31 Tiara 64 85 Tuntas
32 Vivi Hartika Meidiyanti 64 90 Tuntas
Rata–rata Kelas 85,46
Persentase Ketuntasan 90,625%
Persentase Ketidaktuntasan 9,375%
2
Dokumentasi Penggunaan Alat Peraga Lapisan Bumi
Gambar 1 Siswa Melengkapi Alat Peraga
Gambar 2 Siswa Melengkapi Alat Peraga
2
Gambar 3 Guru Membimbing Kegiatan Siswa Melengkapi Alat Peraga
Gambar 4 Siswa Mengamati Alat Peraga dan Berdiskusi Mengerjakan LKS
3
Gambar 5 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
Gambar 6 Siswa Mengerjakan Soal Post Test Lapisan Bumi
4
Dokumentasi Penggunaan Alat Peraga Gempa Bumi
Gambar 1 Siswa Melihat Video Animasi Gempa Bumi
Gambar 2 Siswa Menggerakan Alat Peraga Gempa Bumi
5
Gambar 3 Guru Membimbing Kegiatan Siswa Menggunakan Alat Peraga
Gambar 4 Guru Membimbing Kegiatan Diskusi Siswa
6
Gambar 5 Siswa Berdiskusi Mengerjakan LKS
Gambar 6 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
7
Gambar 7 Siswa Mengerjakan Soal Post Test Gempa Bumi
8
Dokumentasi Penggunaan Alat Peraga Gunung Berapi
Gambar 1 Siswa Melihat Video Animasi Gunung Berapi
Gambar 2 Siswa Melakukan Simulasi Erupsi Gunung Berapi
9
Gambar 3 Siswa Mengamati Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
Gambar 4 Siswa Berdiskusi Mengerjakan Soal Lks
10
Gambar 5 Guru Membimbing Kegiatan Diskusi Siswa
Gambar 6 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
11
Gambar 7 Siswa Mengerjakan Soal Post Test Gunung Berapi