Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
METERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE PADA SISWA
KELAS V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mmperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Miftakhussangadah
( 115-14-145 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH ( PGMI )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
2018
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
METERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE PADA SISWA
KELAS V MI AL ISLAM BANDINGKEC. BRINGIN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mmperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Miftakhussangadah 115-14-145
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH ( PGMI )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
Iam Mas Arum,M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Nasah Skripsi
Saudara : Miftakhussangadah
Kepada :
Yth. Dekan FTIK IAIN
Di Salatiga
Asslamu’alaikum. Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kiriman nasah skripsi saudara :
Nama : Mifta khussangadah
NIM : 115-14-145
Jurusan :Tarbiyah dan Ilmu keguruan / pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Judul : Peningatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
MenulisPuisi Bebas Melalui Metode Real Experiene
(Pengalaman Langsung ) Pada Siswa Kelas V MI Al Islam
Banding Kec Bringin Tahun Pelajaran 2017/2018
Dengan ini kami mohon skipsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum.Wr.W
Salatiga, 27 Juli 2018
Pembimbing
Imam Mas Arum,M.Pd.
NIP . 197905072011011008
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon.(0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website: http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI
METODE REAL EXPERIENCE ( PENGALAMAN LANGSUNG )
PADA SISWA KELAS V MI AL ISLAM
BANDING KEC. BRINGIN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun oleh:
MIFTAKHUSSANGADAH
NIM: 115-14-1`45
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 September 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat yang memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman,S.Ag.,M.Pd _____________________
Sekretaris : Imam Mas Arum,M.Pd. _____________________
Penguji I : Siti Rukhayati,M.Ag _____________________
Penguji II : Dra. Urifatun Anis,M.Pd _____________________
Salatiga, 17 September 2018
Dekan FTIK
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Miftakhussangadah
NIM : 115 – 14 -145
Progrdi : Pendididkan guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK )
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASIA
INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS
MELALUI METODE REAL EXPERIENCE
(PENGALAMAN LANGSUNG ) PADA SISWA KELAS
V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN TAHUN
PELAJARAN 2017/2018.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan jiblakan dari karya tulis orang lain.
Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik. Ilmiah. Skripsi ini diperkenakan untuk
dipublikasikan pada e- repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 25 Juli 2018
Penulis
Miftakhussangadah
115 – 14 -145
vii
MOTTO
الره حمه الره حيم بسم للاه
(8والى ربك فرغب) (7(فاذ فر غت فاوصب)6ا نه مع العسر يسرا)
Artinya : sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras ( untuk urusan yang lain
), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.( Q.S Al- Insyirah : 6-8 )
viii
PERSEMBAHAN
Sskripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Sosok terhebat yaitu Ibuku tersayang Insiyatun dan Ayahku Jumadi
yang tak pernah lelah merawatku dari kecil serta mendoakan dan
memberikan semangat untuk putrinya yang selalu mendoakan,
memberikan semangat untuk putrinya dalam menggapai cita – citanya.
2. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta
membantu tiada henti.
3. Doseb pembimbingku, Bapak Imam Mas Arum M.Pd., yang selalu
sabar membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
dalam menyelesaikan skripsi.
4. Kepada Ibu Peni Susapti,M.Si., Selaku ketua jurusan PGMI atas
arahan dan masukannya.
5. Rektor,Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN salatiga yang begitu
ikhlas mendidik dan membimbingku.
6. Bapak Ibu guru MI Al Islam Banding Kec. Bringin yang membantu
terselesainya skripsi ini.
7. Sosok orang yang menyejukkan yang tak pernah mengingatkanku,
mendoakan, serta memberi motivasi kepadaku dan tak bosen
mendengarkan keluh kesahku kadang menjadi pelampiasanku dalam
menyelesaikan skripsi ini semoga Allah menjagamu Ikhsan Maulana.
8. Sahabat – sahabatku tersayang yang tak pernah lelah mendengarkan
keluh kesahku serta selalu memberikan motivasi dan menemaniku
ix
dalam berjuang menulis kata demi kata sehingga tersusun menjadi
kalimat, paragraf hingga tersusunlah skripsi ini serta dengan penuh
sabar menemaniku menunggu dosen tersayang Nailil Fadilatur
Rohmaniyah, Arina Maftukhah,Lutfi Akhirina , Dwi Puji Lestari.
9. Sahabat – sahabat KKN Kemusu,Boyolali, Desa Genengsari
khususnya dusun ngargotirto yang tak pernah lelah bosen memberikan
dukungan dan doa.
10. Sahabat – sahabat seperjuangan PGMI konsentrasi bahasa Indonesia
yang selalu memberikan nuansa ceria menunggu dosbing.
11. Sahabat – sahabat mahasiswa pejuang skripsi serta keluarga besar
PGMI terutama angkatan 2014 yang tak henti – henti nya saling
mensuport.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpatkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode pembelajaran real Experience kelas
V MI Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017/2018 ini sebagai
tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) IAIN Salatiga.
Sholawat serta salam semoga senanatiasa tercurahakan kepada junjungan
kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah
islam yng penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu – ilmu keislaman
sehingga bisa menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu
kebanggaan tersendiri skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
menyadari bahwa hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terimakasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada;
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
xi
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah ( PGMI ) yang telah memberikan saran yang membangun
kepada penulis.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus dosen pembimbing yang telah memotivasi, memberikan arahan,
bimbingan serta ke Ikhlasan untuk membantu sehingga peneliti mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik
IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada
penulis.
6. Ibu Faiqotun Niswa S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Al Islam Banding
Kec. Bringin yang memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di madrasah yang beliau pimpin.
7. Ibu Siti Saadah S.Pd.I selaku wali kelas V MI Al Islam Banding kec.
Bringin yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa
Yng telah berkenan untuk menjadi subyek peneliti.
8. Semua pihak yang telah membentu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa
semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat
kesusksesan dunia akhirat., Amin.
xii
Penulis dalam hal ini juga mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya.
Banding, 25 Juli 2018
Penulis
Miftakhussangadah
115-24-145
xiii
ABSTRAK
Miftakhussangadah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Real Experience Pada Siswa
Kelas V Mi Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017 /2018.
Jurusan Pendididikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Trbiyah Dan
Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negri Salatiga. Pembimbing Imam
Mas Arum, M. Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar Real Experience
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode
pembelajaran Rel Experience dapat meningkatakan hasil belajar bahasa
indonesia materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Pembelajaran real
Experience Kelas V MI Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran
2017/2018 yang terdiri 27 siswa yaitu 12 laki – laki dan 15 perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang
terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan
masing – masing yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan / observasi dan, refleksi. Penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini
menggunkan pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan
dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan
pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan
kreteria ketuntasan klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode Real
Experience terdapat 51,86% (14 siswa ) yang memenuhi KKM, sedangkan
48,14% ( 13 Siswa ) belum Memenuhi KKM menigkat pada sisklus I yang
menunjukkan bahwa siswa mencapai kreteria ketuntasan Klasikal 69,23%
( 17 siswa ) sedangkan yang belum memenuhi KKM 30,% ( 10 siswa )
dengan nilai rata – rata 72,6. Sedangkan pada siklus II Kreteria Ketuntasan
Klasikal sebesar 85,20% ( 23 siswa ) sedangkan yang belum memenuhi
KKM sebesar 14,82% (4siswa ) dengan rata – rata 83,5. Dengan demikian,
hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 22,24%.
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv
DEKLARASI .......................................................................................... v
MOTTO................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... xi
ABSTRAK .............................................................................................. xiv
DAFTAR ISI ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR BAB I Pendahuluan ............................................ xx
A. Latar belakang masalah ......................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................. 5
C. Tujuan penelitian ................................................................... 6
D. Hipotesisi tindakan dan indikator keberhasilan .................... 6
1. Hipotesisi tindakan .......................................................... 6
2. Indikator keberhasilan ..................................................... 6
1. Manfaat Penelitian .......................................................... 7
2. Manfaat Secara Teoritis .................................................. 7
3. Manfaat Secara Praktis .................................................... 7
1. Penegasan Istilah ............................................................. 8
xv
2. Hasil Belajar .................................................................... 8
3. Bahasa Indonesia ............................................................. 8
4. Metode Pembelajaran ..................................................... 8
4. Real Experience .............................................................. 8
1. Metode Penelitian............................................................ 9
2. Rancangan Penelitian ..................................................... 9
3. Subjek Penelitian ............................................................. 10
4. Langkah – langkah Penelitian ......................................... 10
5. Teknik Pengumpulan ...................................................... 13
6. Instrumen Penilaian ......................................................... 15
7. Analisis Data .................................................................. 15
5. Sistematika penulisan ..................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ................................................................................ 20
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 20
2. Macam – Macam Hasil Belajar ............................................ 21
3. Faktor – faktor Hasil Belajar ................................................. 22
4. Penilaian Hasil Belajar ......................................................... 25
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia .................................................. 29
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar................ 29
2. Ruang Lingkup Pembelajarn Bahasa ................................... 30
3. Tujuan Pembelajaran ............................................................. 31
4. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V MI ......... 31
xvi
C. Menulis Puisi .............................................................................. 33
1. Hakikat Menulis ................................................................... 33
2. Puisi ...................................................................................... 35
D. Metode Real Experience ( pengalaman langsung ) ..................... 44
1. Pengertian Metode Real Experience .................................... 44
2. Langkah – langkah Metode Real Experience ....................... 45
3. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Real Experience.......... 46
4. Penelitian Yang Releven ....................................................... 47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah .......................................................... 50
1. Identitas Sekolah ................................................................... 50
2. Visi Dan Misi ........................................................................ 50
3. Tenaga Pendidik ................................................................... 52
4. Jumlah Siswa ........................................................................ 53
5. Subjek Dan Karakter Siswa ................................................. 53
6. Sarana Dan Prasarana ........................................................... 55
7. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................... 56
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................. 56
2. Diskripsi Siklus I .................................................................. 57
a. Perencanaan Tindakan ................................................... 57
b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 58
c. Pengamanatan Observasi ............................................... 60
xvii
d. Refleksi .......................................................................... 66
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................... 68
a. Perencanaan Tindakan ................................................... 68
b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 69
c. Pengamatan / Observasi ................................................. 72
d. Refleksi .......................................................................... 78
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 80
1. Deskripsi Prasiklus ............................................................... 80
2. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 82
3. Deskripsi Data Siklus II ....................................................... 92
B. Pembahasan ................................................................................ 101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 106
B. Saran ........................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 109
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 silabus kelas V semester II ...................................................... 31
Tabel 3.1 daftar tenaga pendidik MI Al Islam Banding ......................... 52
Tabel 3.2 daftar jumlah siswa MI Al Islam Banding ............................. 53
Tabel 3.4 daftar nama siswa MI Al Islam banding ................................ 54
Tabel 3.5 daftar ruang MI Al Islam Banding ......................................... 55
Tabel 3.6 aspek pengamatan terhadap aktivitas guru siklus I ................. 61
Tabel 3. 7 lembar pengamatan siswa siklus I .......................................... 64
Tabel 3.8 lembar observasi guru siklus II ............................................... 73
Tabel 3.9 lembar observasi siswa siklus II.............................................. 77
Tabel 4.1 daftar nilai siswa pra-siklus .................................................... 81
Tabel 4.2 nilai siklus I ............................................................................. 83
Tabel 4.3 lembar observasi guru siklus I ............................................... 85
Tabel 4.4 lembar observasi siswa siklus I .............................................. 89
Tabel 4.5 nilai siklus II............................................................................ 92
Tabel 4.6 lembar observasi guru siklus II ............................................... 96
Tabel 4.7 lembar observasi siswa siklus II.............................................. 99
Tabel 4.8 hasil rekapan ketuntasan siswa .............................................. 102
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 siklus PTK .......................................................................... 11
Gambar 4.1 peningkatan hasil belajar yang tuntas KKM ....................... 102
Gambar 4.2 penurunan hasil belajar yang tidak tuntas KKm ................. 103
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lesan maupun tulisan, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya sastra anak di indonesia. Empat kemampuan
yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah
menyimak, berbicara, membaca dan, menulis.
Sebuah karya sastra yang bernilai tinggi mengandung pesan – pesan moral
yang tinggi. Sastra yang mengandung pesan moral yang tinggi dapat menjadi
medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang
tinggi. Sebuah karya sastra akan menjadi pembaca lebih kaya akan
pengetahuan dan pengalaman, hati akan bergetar dan jiwa akan diliputi
kesegaran. Pembelajaran karya sastra di sekolah dapat diklasifikasikan
menjadi 3 macam yaitu : pembelajaran fiksi, pembelajaran puisi dan
pembelajaran drama. Ketiga bentuk sastra ini harus disajikan guru secara
apresiasi. Oleh karena itu guru harus mampu mencari materi yang
tepat,menyusun, mnyajikan kegiatan yang bersifat kreatif positif dengan
materi sastra yang telah dipilih ( Zulela, 2012 : 18-19).
2
Menurut R.Gagne (1989)Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dua konsep itu menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana
interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa saat
pembelajaran itu berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu
proses untuk memperoleh suatu motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,
kebiasaan dan tingkah laku.
Bahan pokok dalam pengajaran sastra disampaikan melalui bahasa, baik
bahasa lisan maupun tulisan. Salah satu hasil karya sastra adalah puisi yaitu
karya seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medianya untuk
menyampaikan pikiran dan perasaan. Mengembangkan apresiasi sastra pada
anak didik salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan menulis. Lebih
khusus pada kelas V Sekolah Dasar dalam standar nasional pendidikan,
disebutkan bahwa puisi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
siswa. Namun demikian, pembelajaran menulis puisi bukanlah hal yang
mudah diajarkan di sekolah Dasar. Hal ini disebabkan karena pembelajaran
menulis puisi gurang mendapat perhatian dari para siswa. Guru sendiri
cenderung menghindarinya karena kesulitan untuk menentukan metode
maupun teknik dalam mengajarkan menulis puisi.
3
Allah SWT berfirman :
Surah Al „Alaq 1 – 5
( 3ك األكزم )( اقزأ ورب 2) ( خلق اإلنسان هن علق 1اقزأ بسن ربك الذى خلق )
(5( علن اإلنسنان ها لن يعلن )4الذي علن با القلن )
Artinya : “ Bacalah dengan ( menyebut ) nama Rabbimu yang menciptakan,
dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah
yang maha pemurah. Yang mengajar ( manusia ) dengan perantara qolam (
pena). Dia mengajar pada manusia apa yang tidak diketahuinya.” ( QS. Al
‟Alaq: 1 – 5 )
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama bidang ketrampilan menulis
diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas
belajar dan kreativitas para siswa. Diperlukan suatu perencanaan pembelajaran
menulis yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran efektif supaya
siswa memiliki kemampuan merencanakan dan melakukan pembelajaran
menulis di sekolah dasar, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menulis secara cepat, untuk
itu seorang guru harus memiliki pemahaman berkaitan dengan pendekatan
pembelajaran menulis, didalam mengajar guru tidak hanya sekedar
menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi kepada peserta didik.
Namun, hendaknya guru perlu mengatasi berbagai metode mengajar dan dapat
mengelola kelas secara baik. Mengajar merupakan proses menyampaikan
pengetahuan kepda siswa didik atau murid disekolah, mewariskan kebudayaan
kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah, suatu organisasi
4
lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, memberikan
bimbingan belajar kepada siswa ( Hamalik, 2015: 44-50 )
Dari hasil dokumen yang diperoleh peneliti dari wali kelas V,
menunjukkan bahwa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Banding, kec. Bringin
kemampuan menulis siswa masih dibawah kreteria ketuntasan maksimum
(KKM) yang ditetapka sekolah yaitu 65 khusunya kemampuan dalam menulis
puisi. Pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang diperoleh peneliti
yaitu dari 27 siswa kelas V hanya 50 % atau 13 siswa yang mencapai KKM
sedangkan yang belum mencapai KKM 50% atau sebanyak 14 siswa. Jika
hal ini dibiarkan maka kompetensi menulis puisi tidak akan tuntas dan
mempengaruhi pada materi selanjutnya tentang apresiasi puisi sehingga
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra indonesia
rendah.
Berdasarkan studi pendahuluan diketehui bahwa rendahnya kemampuan
tersebut disebabkan oleh proses belajar mengajar di sekolah ini belum
memberi kesempatan maksimal kepada siswa untuk mengembangkan
kreativitasnya, serta ketidak tarikan siswa terhadap pembelajaran menulis
puisi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya pemilihan metode
yang tepat. Metode yang dapat membantu siswa berkreasi serta berimajinasi
dalam menulis puisi, sehingga siswa dapat menulis puisi dengan mudah.
Dengan begitu maka kemampuan anak dalam menulis puisi akan meningkat.
Salah satu metode yang dapat membantu siswa dalam menulis puisi yaitu
dengan menggunakan metode Real Exsperience.
5
Metode sebagai salah satu metode pembelajaran yang memperhatikan
kesiapan siswa yaitu melalui diskusi, belajar di luar kelas. Selain itu siswa
juga dapat lebih aktif dalam pembelajarannya yaitu melalui diskusi atau
belajar di luar kelas sebagai wujud pertanggung jawab tugas yang diberikan
sebelumnya mnjadi lebih mudah dan lebih memahami materi yng diberikan
oleh guru kepada peserta didik.
Plobematika yang terdapat pada materi menulis puisi bebas materi bahasa
Indonesia ini adalah dalam pembelajaran menulis puisi bebas guru hanya
membacakan salah satu puisi yang terdapat pada buku paket dan menyuruh
salah satu siswa untuk membacakan puisi tersebut. Kemudian guru langsung
menyuruh siswa untuk membuat puisi, guru tidak memberikan contoh cara
membuat puisi dengan kata – kata yang indah dan dapat tersusun rapi. Dalam
pembelajaran ini guru tidak mencoba menyuruh siswa membuat puisi di luar
kelas, karena pembelajaran di luar kelas akan memberikan ide – ide pokok
atau tema yang akan dibuat untuk menuliskan puisi, siswa juga akan lebih fres
dan dapat menghirup udara segar dan pembelajaran di luar kelas juga akan
menghilangkan rasa bosan belajar didalam ruang kelas terus menerus. Hal itu
disebabkan karena dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan guru kelas V
mereka tidak bisa menulis puisi dengan kata – kata atau bahasanya sendiri,
karena siswa merasa jenuh dan tidak bisa berfikir luas jika mereka menuliskan
puisi hanya di ruang kelas saja. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam
menulis puisi, anak harus di perhalikan bahasa yang sesuai dengan unsur –
unsur yang ada dalam puisi.
6
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka timbullah masalah yang
mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
( PTK ) dengan judul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE
REAL EXPERIENCE ( PENGALAMAN LANGSUNG ) PADA SISWA
KELAS V MI AL ISLAM BANDING KEC. BRINGIN, TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam peneliti ini adalah apakah penggunaan metode
pembelajaran real experience dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia dalam menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Al Islam
Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada
siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Banding Kec. Bringin tahun
pelajaran 2017 / 2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang akan
dibuktikan secara empirik ( Maslikhah, 2013 : 316 ). Hipotesis
tindakan itu dapat disusun sebagai berikut : Apabila menggunakan
7
metode Real Experience pada mata pelajaran bahasa Indoneia materi
menulis puisi bebas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas
V MI AL Islam Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
a. Individu
Terdapat peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi
menulis puisi bebas dengan menggunakan metode Real
Experience. Dikatakan efektif atau berhasil apabila mencapai
KKM sebesar 66.
b. Klasikal
Tercapainya ketuntasan klasikal apabila mencapai 85% dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat peneliti ini sebagai dasar pengembangan kajian metode
pembelajaran dalam bidang bahasa Indonesia materi puisi dengan
menggunakan metode Real Exsperience pada siswa kelas V MI Al Islam
Banding, Kec. Bringin tahun pelajaran 2017 / 2018.dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi
manfaat secara praktis maupun teoritis, sebagai berikut ;
1. Manfaat Teoritis
Manfaat peneliti ini sebagai dasar pengembangan kajian media
pembelajaran dalam bidang bahasa Indonesia materi puisi dengan
8
menggunakan media pembelajaran real experience siswa kelas V MI
Al Islam Banding, Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru memberikan wawasan dan pengetahuan tentang media
pembelajaran real experience.
b. Bagi siswa akan mengalami pengalaman secara langsung dalam
berimajinasi membuat puisi dengan percaya diri dan dapat
meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan pembelajaran
yang menyenangkan.
c. Bagi sekolah media pembelajaran real exsperience dapat dijadikan
referensi untuk memajukan prestasi siswa.
d. Bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan peneliti lebih lanjut
dengan menambah permasalahan lain.
F. Penegasan Istilah
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan,
yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilakau yang bersangkutan ( Mulyasa, 2009;248).
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasiaonal yang digunakan
diseluruh wilayah negara kesatuan Repumblik indonesia (UU
No.24/2009,bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2).
9
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung
pembelajaran ( sudjana 2005 : 76 )
Menurut Murtadlo (2011 : 46 ) dalam Zainal Aqib ( 2011 : 10 ) metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah – langkah, dan cara
digunakan pendidik untuk mengimplemantasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Real Experience
Real Experience ( pengalaman langsung) adalah kegiatan belajar
mengajar anatara guru dan murid, namun tidak dilakukan didalam
kelas, tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka, sebagai
kegiatan pembelajaran siswa. Pengalaman langsung merupakan
pengalaman yang diperoleh seseorang sebagai dari aktivitas sendiri.
(Adelia Vera, 2012 : 16 ).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut (Kunandar, 2008 ; 42 -45)
PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan
– tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai
10
hasil dari tindakan – tindakan tersebut. Menurut Burns, 1999
pendidikan tindakan kelas adalah penerapan penemuan fakta pada
pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pondandangan untuk
meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya, yang
melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.
Berdasarkan pengertian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga
prinsip, yaitu : (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program
atau kegiatan, (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu
program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut, (3) adanya
tindakan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.
Beberapa alasan penulis memilih penelitian tindakan kelas (PTK)
yaitu :
a. Melalui PTK, guru akan mengetahui cara pengajaran yang tepat
untuk materi tertentu khususnya pada materi penulis bebas.
b. Guru akan tanggap dan peka terhadap segala sesuatu yang terjadi
dalam proses pembelajaran di kelasnya. Dalam melakukan tahap –
tahap yang ada dalam PTK, guru akan mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji
secara cermat apa yang terjadi pada kelas.
c. Melalui PTK, guru dapat mengetahui mahwa media pembelajaran
yang digunakan itu sesuai dengan materi yang diajarkan atau tidak.
11
2. Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI
Al Islam Banding, Kec. Bringin dengan jumlah 27 siswa laki – laki
dan perempuan. Sementara kolaborasinya adalah ibu Siti Saadah,
S.Pd.I
b. Lokasi
Lokasi dalam penelitian ini adalah MI Al Islam Banding, Kec.
Bringin, Kab. Semarang
c. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2018 dan 08 Mei
2018.
3. Langkah – langkah Penelitian
Menurut kunandar ( 2008 : 96 ), tahap – tahap penelitian Tindakan
Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu : perencanaan,
pelaksanaan, Observasi, dan RefleksiPerencanaan
12
Gambar 1.1 tahap – tahap pelaksanaan PTK (Arikunto, 2006: 16 ).
a. Tahap perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara
kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana adalah
persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara lain sebagai
berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan media Real
experience
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Membuat media media pembelajaran dalam rangka implementasi
PTK.
4) Membuat lembar kerja
5) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
13
6) Menyususn soal evaluasi
b. Tahap Tindakan
Tindakan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali, yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijak
sana. Pada tindakan ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan
menerapkan apa yang telah direncanakan. Penerapan pembelajaran
sesuai skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap
perencanaan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama
berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
melaksnakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajara
Real experience. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu
: pendahuluan, inti, penutup.
c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan merupakan prosedur perekaman, dicermati,
dinilai dan dicatat, kemudian di analisis untuk dijadiakan umpan balik
pengamatan tersebut meliputi kekreatifan dan inisiatif siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis
seperti yang telah dicatat dalam pengamatan. Dalam kegiatan refleksi
ini, data yang diperoleh dari proses pengamatan kemudian
dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran
yang dilakukan berhasil atau gagal. dari Hasil analisis tersebut
14
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji kekurangan yang
muncul dalam pelaaksanaan siklus I.
4. Teknik Pengumulan Data
a. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan terencana dan terfokus untuk
melihat dan mencatat serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah
sistem yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada
dibalik munculnya perilaku dan landasan suatu sistem tersebut
(Kunandar,2008: 143 )
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung di
lapangan dan mencatat apa yang ditemukan di lapangan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. Observasi ini
dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia
selama dalam penelitian, yang yang berlangsung dari awal pelaksanaan
kegiatan sampai selesainya kegiatan, baik mengenai materi maupun
media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di MI Al Islam Banding Kec. Bringin.
b. Tes
Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan,
sikap, bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran
bekal awal atau hasil belajar dengan berbagai prosedur penelitian (TIM
PGSM,1999; Sumarno, 1997; Mills, 2004 ). Tes sebagai instrumen
sangat lazim digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini
15
disebabkan dalam PTK pada umumnya salah satu yang diukur adalah
hasil belajar siswa salah satunya diukur dengan menggunakan
instrumen tes.
Tes adalah sejumlah pernyataan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengucapkan keadaaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa
telah menguasi pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek
pengetahuan dan ketrampilan. Bentuk tes yang digunakan adalah
bentuk tes formatif berbentuk tes tertulis yang berkaitan dengan materi
ajar. Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah
mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85%
dari target pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu instrumen
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia.
c. Dokumentasi
Menurut Kunandar (2008: 185) sebagian besar data yang tersedia
adalah bentuk susrat – surat, catatan harian, cendera mata, laporan, dan
sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal – hal
yang pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini
16
disebut dokumen dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto,
tape, microfoon, disc, harddisk, flashdisk, dan sebagainya.
Metode dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi.
Oleh metode ini digunakan untuk memperoleh data – data, proses
pembelajaran, struktur organisasi MI Al Islam Banding, Kec. Bringin
dan foto – foto pada saat kegiatan pembelajaran bahasa indonesia.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (
PTK ) ini adalah:
a. Lembar Observasi
Kegiatan observasi secara langsung meliputi observasi aktivitas
kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam mengelola kelas,
dan bagaimana proses belajar mengajar dalam berkaitan dengan upaya
guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yakni hasil belajar melalui media real experience untuk
membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaraan pada siklus tersebuat
yang akan direfleksiska pada siklus berikut.
b. Tes
Tes / soal digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran real experience.
17
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang terkumpul guna mengetahui
seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian utuk perbaikan
belajar siswa ( zainal , 2009 : 40 – 41 ). Analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksis dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar
mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan
siswa, sedangkan untuk ranah kognitif analisis data menggunakan hasil
belajar yang diperoleh dari hasil tes siswa. Analisis data dapat
dilakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Untuk menghitung nilai rata – rata kelas digunakan rumus:
M = ∑
Keterangan :
M = Mean ( rata –rata )
∑ = jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa ( Djamarah, 2000: 264 – 265 ).
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut:
P =
x 100
Keterangan :
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = jumlah siswa
18
7. Sistematika Penulisan
Agar mempermudah pembahasan, maka maka penulis membagi
pokok pembahasan menjadi beberapa bab. Adapun sistematika
pembahasannya adalah sebagai berikut :
1. Bagian awal terdiri dari : sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan, motto, halaman persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari :
BAB I : Berisi pendahulua yang mencakup latar belakang,
rumusan Masalah, tujuan penelitian, manfaat
peelitian, landasan teori, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan metode penelitian dan,
sistematika pembelajaran.
BAB II : Berisi kajian pustaka yang mencangkup Hasil
belajar siswa meliputi definisi hasil belajar faktor –
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan
penilaian hsil belajar. Pembelajaran bahsa
Indonesia, hakikat menulis, definisi puisi dan
metode real experience meliputi definisi real
experience, langkah – langkah metode real
experience, kelebihan dan kekurangan real
experience.
19
BAB III : Berisi pelaksanaan penelitian yang mencangkup
gambaran umum sekolah MI AL Islam Banding,
subjek penelitian, waktu penelitian, dan diskripsi
pra siklus, deskripsi penelitian siklus I, deskripsi
penelitian siklus II.
BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang
mencangkup : deskripsi paparan persiklus meliputi
deskripsi paparan siklus I,deskripsi paparan siklus II
dan pembahasan.
BAB V : penutup mencangkup : kesimpulan dan saran yang
selanjutnya akan bermanfaat bagi sekolah, bagi
guru, bagi siswa dan bagi kepala madrasah.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian
-pengertian, sikap – sikap, apresiasi dan ketrampilan – ketrampilan (
suprijono, 2011: 5 ).
Menurut Mulyasa ( 2009:212 ) hasil belajar merupakan prestesi peserta
didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan
derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Menurut Abdurrohman,
1999 dalam jihad ( 2013: 14), mengatakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Sedangkan menurut Sam‟s (2010: 33) hasil belajar merupakan suatu
kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan dan pengalaman yang diperoleh. Merujuk ketrampilan Gagne
dalam (suprijono, 2011: 5-7 ) hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kepabilitas mengungkapkan pengetahuan,
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik
kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan
masalah maupun penerapan aturan.
21
b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentesikan konsep
dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai – nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai – nilai sebagai standar perilaku.
Dari beberapa pengertian hasil belajar tersebut mencakup
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusian saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh
para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
2. Macam – macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pemahaman
konsep ( aspek kognitif ), ketrampilan proses ( aspek psikomotorik ), dan
sikap siswa ( aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
22
a. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep menurut Bloom (19979: 89) dalam susanto (
2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyarap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana
siswa dapat memahami serta mengertia apa yang ia baca, yang dilihat,
yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau
observasi langsung yang ia lakukan.
b. Keterampilan proses
Usman dan Setiawan (1993: 77 ) dalam Susanto (2013 : 9 )
mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan
yang mengarah kepada pembangunan kemampuan kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam individu siswa. Ketrampilan
berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan
secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu,
termasuk kreatifitasnya. Dalam melatih ketrampilan prosesnya,
secara bersamaan dikembangkan pula sikap – sikap yang
dikehendaki,seperti kreatifitas, kerjasama, bertanggung jawab dan
disiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
23
c. Sikap
Menurut lange dan Azwar yang dikutip oleh ( susanto, 2013 : 10)
sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serentak. Jika mental
saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap
seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, azwar
mengungkapkan struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang
saling menunjang yaitu : komponen kognitif, komponen afektif dan
kognitif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang
dicapai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif merupaka
perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen kognitif
yaitu aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan
sikap yang dimiliki seseorang.
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sriyanti (2013 : 24 – 27 ) proses belajar melibatkan berbagai faktor
yang sanagnt kompleks. Oleh sebab itu, masing – masing faktor perlu
diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai tujuan yang telah
ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam
individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor yang lain yang berasal dari
luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada anak tidak cerdas, aktif
dan kreatif pada akhirnya mengalami kegagalan dalam belajar karena
faktor keluarga yang tidak mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan
24
anak – anak dari keluarganya lemah justru sukses dalam belajar karena
faktor motivasi untuk sukses yang tinggi mendukung oleh guru – guru
yang profesional. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal. Masing – masing faktor tersebut sebagai
berikut:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor – faktor yang terdapat diluar dari
individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti
faktor – faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor – faktor eksternal
tersiri darai faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor – faktor diluar individu yang berupa
kondisi fisik yng ada dilingkungan belajar. Faktor non sosial
merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga
maupun di masyarakat. Aspek tersebut bisa beruapa peralatan
sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi gegrafis
sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah kesekolah, alat
transportasi yang tersedia dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor – faktor diluar individu yang beruapa
manusia. Faktor eksternal yang bersiafat sosial, bisa sipilih menjadi
faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan
masyarakat ( termasuk teman pergaulan anak). Misalanya,
25
kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hungan anak dengan
orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya
pengasuhan orang tua, hubungan antara personil sekolah, gaya
mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebaginya.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor – faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
a. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani
secara umum yang ada dalam diri individu sangat
mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara
umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan,mengantuk
dan kebugaran fisikindividu. Apabila badan individu bugar dan
sehat maka akan mendukung dasil belajar. Sebaliknya, jika
badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat
akan menghambat hasil belajar.
b. Keadaan fungsi – fungsi tertentu.keadaan fungsi – fungsi
jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca
indra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri
individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya
26
pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh
sangat menunjang belajar.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang ada dalam diri individu.
Faktor – faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan sebagainya. Tingkat
kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh
terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata
pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan
mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan
berarti akan gagal belajar, han ya yang bersangkutan perlu waktu
lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang
baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa
yang mempunyi daya juang tinggi, optimis, penuh semangat,
sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang
energik gampang menyerah, kondidi – kondisi tersebut akan
mempengaruhi hasil belajar.
Faktor ekstern dan intern mempengaruhi kepribadian
belajar, pengaruhnya bisa bersifat positif atau mendorong, namun
bisa juga negatif atau menghambat.
27
4. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan
untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta
didik. Pada umumnya hsil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua
bentuk : (1) peserta didik akan akan mempunyai perspektif terhadap
kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan, (2) mereka
mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik
setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara
penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan
(Mulyasa, 2009: 243 – 244 ).
Standar nasioanal pendidikan mengungkapkan bahwa “penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk sebagai
berikut:
a. Ulangan Harian
b. Ulangan tengah semester
c. Ulangan akhir semester
d. Dan ulangan kenaikan kelas
Menurut Mulyasa ( 2009: 253 – 256 ) penilaian pembelajaran pada
umumnya menjakup sebagai berikut:
a. Pre Tes ( tes awal )
Pada umunya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan
pre tes. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menjalani
28
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre
tes memegang peran yang cukup penting dalam proses
pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena
dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal –
soal yang harus mereka jawab/ kerjakan.
2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil pre tes dengan post
tes.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki
peserta didik mengenai bahan ajar yang akan dijadikan topik
dalam proses pembelajaran.
4) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, tujuan – tujuan mana yang telah dikuasai peserta
didik, dan tujuan – tujuan mana yang perlu mendapat
penekanan dan perhatian khusus.
b. Penilaian Proses
Penilaian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas
pembelajraan dan pembentukan kompetensi dasar pada peserta
didik, termasuk bagaimana tujuan – tujuan belajar direalisasikan.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi
29
hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau sedikit – sedikitnya sebgaian
besar ( 75% ) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental,
maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar
yang besar, dan rasa pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil,
proses pembelajaran dikatakan apabila terjadi perubahan perilaku
positif pada diri peserta didik seluruhnya untuk setidak – tidaknya
sebagian besar ( 75% ). Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan
otuput yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
c. Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhri dengan post test.
Sama hanya dengan pre tes, pre tes juga memiliki banyak
kegunaan, terutama dalam melihatt keberhasilan pembelajaran.
Fungsi post tes antara lain dapat ditemukan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi dasar yang telah ditentukan, baik secara individu
maupun kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan
membandingkan antara hasil pre tes dan post test.
2) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan – tujuan yang
dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan
30
tujuan – tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan
kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasai ini, apabila
sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan
pembelajaran kembali ( remedial teaching ).
3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengeyaan, serta
untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul
( kesulitan belajar ).
4) Sebagai bahan acuhan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen – komponen pembelajaran ( modul ), dan proses
pembelajaran yang telah dilaksnakan, baik terhadap
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Menurit susanto (2013: 242 – 243) pembelajaran bahasa Indonesia,
terutama disekolah dasar tidak akan terlepas dari empat ketrampilan
bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Kemampuan berbahasa bagi manusia sangatlah diperlukan. Sebagai
makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan orang
lain dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi
menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan tulisan.
Penggunakan bahasa dalam berinteraksi dapat dibedakan menjadi dua,
31
yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dan
suatu interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa.
Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak – anak akan
terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak
dituntut untuk berfikir lebih dalam lagi kemampuan berbahasa anak
pun mengalami perkembangan. Menulis sebagai ketrampilan
seseorang ( individu ) mengkomunikasian pesan dalam bentuk tulisan.
Ketrampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih,
dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.
2. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Pendidikan ( KTSP ) saat ini,
pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/ MI, mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi
4 aspek:
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
Kemampuan bersastra untuk sekolah dasar bersifat apresiatif.
Karena dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap
kehidupan, mengajarkan siswa bagaimana menghargai orang lain,
mengerti hidup, dan belajar bagaimana cara menghadapi berbagai
persoalan (zulela,2012: 5 ).
32
3. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
Susanto (2013: 245 ) menjelaskan tujuan belajar bahasa Indonesia di
SD secara umum antara lain yaitu:
a. Agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra
untuk mengembangkan kepribadian.
b. Memperluas wawasan kehidupan
c. Melatih ketrampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Pada hakekatnya, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
4. Silabus mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas V SD/MI
Tabel 2.1 silabus kelas V semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Mendengarkan,
memahami cerita tentang
suatu peristiwa dan cerita
pendek anak yang
disampaikan secara lisan
5.1 menanggapi cerita tentang
peristiwa yang terjadi
disekitar yang disampaikan
secara lisan
5.2 mengidentifikasi unsur
cerita ( tokoh, tema, latar, dan
amanat )
6. Berbicara, mengungkpkan
pikiran dan perasaan secra
lisan dalam diskusi dan
6.1 mengomentari persoalan
faktual disertai alasan yang
mendukung dengan
33
bermain drama memperhatikan pilihan late
dan santun berbahasa
6.2 memerankan tokoh drama
dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
7. Membaca, memahami teks
dengan membaca sekilas,
membaca memindai, dan
membaca cerita anak
7.1 membandingkan isi dua
teks yang dibaca dengan
membaca sekilas.
7.2 menemukan informasi
secara cepat dari berbagai teks
khusus ( buku petunjuk
telepon, jadwal perjalanan
daaftar acara, menu dll
7.3 menyimpilkan isi cerita
anak dalam beberapa kalimat.
8. Menulis, mengumpilkan
pikiran, perasaan,
informasi, dan fakta
tertulis dalam bentuk
ringkasan, laporan, dan
puisi bebas
8.1 meringkas isi buku yang
dipilih sendiri dengan
memperhatian penggunaan
ejaan.
8.2 menulis laporan
pengamatan/ atau kunjungan
berdasar terhadap ( catatan,
konsep awal, perbaikan, finsl )
34
dengan memperhatikan
penggunaan ejaan.
8.3 menulis puisi bebas
dengan pilihan kata yang
tepat.
C. Menulis puisi
1. Hakikat menulis
a. Pengertian menulis
Menurut Sigit (2013 : 9 ) Menulis merupakan aktivitas produktif
yang membutuhkan prasyaratan – prasyarat tertentu yang harus
dimiliki seseorang yang menjadi penulis. Prasyarat tersebut akan
mempengaruhi seseorang dalam berkarya ( mebuat tulisan – tulisan
yang akan dihasilkan ). Prasyarat tersebut adalah sebagai berikut;
1) Motovasi diri menjadi penulis
2) Menumbuhkan kebiasaan membaca
3) Menumbuhkan rasa cinta pada menulis dan
4) Berlatih menulis dengan melakukan tahap – tahap menulis
secara konsisten.
b. Fungsi menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung
berhadapan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui
bahasa tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
35
komunikasi yang tidak langsung. Selain itu fungsi menulis lainnya
yaitu sebagai berikut:
a) Memudahkan para pelajar untuk berfikir.
b) Menolong kita berfikir kritis
c) Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan –
hubungan.
d) Memecahkan masalah – masalah yang kita hadapi.
e) Menyusun urtan bagi pengalaman.
c. Tujuan menulis
Tujuan menulis dapat dikategorikan kedalam empat macam, antara
lain yaitu:
1) Wacana informatif, yaitu tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau mengajar, yang bertujuan memberi
informasi atau keterangan penerangan kepada pembaca.
2) Wacana kesastraan, yaitu bertujuan untuk menghibur atau
menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. Tujuan
penulisan yang menyenangkan ini disebut juga tujuan altruistis,
yaitu penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih
lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3) Wacana ekspresif, yaitu mengekspresikan perasaan dan emosi
yang kuat dan berapi – api. Sebagai gambaran, enulis puisi
36
dapat termasuk menulis yang bertuajuan untuk pernyataan diri
dengan pencapaian nilai – nilai artistik.
d. Manfaat menulis
Menurut Sigit ( 2013 : 4 ) menyatakan bahwa menulis memiliki
banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini,
diantaranya yaitu :
1) Sebagai sarana pengungkapan diri.
2) Mengembangkan kepuasan pribadi, kepercayaan diri, dan
sebuah kebanggan.
3) Sebagai sarana memahami sesuatu.
4) Mengembangkan pemahaman dan kemanfaatan berbahasa
2. Puisi
a. Pengertian puisi
Pengertian puisi telah banyak didefinisikan oleh para pakar antara
lain sebagai berikut;
1) Luxembeng (1992 : 27 )
Puisi adalah ciptaan kreatif sebuah karya seni. Sementara itu
pendapat lain menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya
sastra yng mengungkapkan pkiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengkonstrasikan semua
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan
struktir batinnya ( waluyo, 1995 : 25 ).
37
2) Pradopo ( 2002 : 7 )
Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan
perasaan, yang merangsang imajenasi panca indra dalam dalam
suasana yang berirama.
3) Sayuti ( 2002 : 4 )
Puisi juga didefinisikan sebagai bentuk pengucapan bahasa
yang memperhitungkan adanya aspek bunyi – bunyi
didalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajenatif,
emosional dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan
individual dan sosialnya, diungkapkan dalam teknik pilihan
tertentu sehingga mampu membangkitkan pengalaman tertentu
pula dalam diri pembaca atau pendengar – pendengarnya.
4) Kurniawan dan sutardi ( 2011 : 27 )
Puisi adalah apa yang ditulis dan dianggap sebagai puisi itu
sendiri.
Darp pengertian puisi yang telah diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah pengalaman, imajenasi, dan
sesuatu yang berkesan yang ditulis sebagi ekspresi seseorang
dengan menggunakannbahasa tak langsung. Artinya,puisi ditulis
oleh seseorang sebagai bentuk ekspresi yang menggunakan bahasa
tak langsung dan merupakan suatu hasil pengalaman, imajinasi
maupun sesuatu yang berkesan dalam dirinya.
38
b. Unsur – unsur dalam puisi
Menurut sigit (2013 : 23 – 48 ) puisi tercipta dari bangunan ( baca :
struktur ) yang memiliki perpaduan antara unsur – unsurnya. Unsur
– unsur pembangunan puisi tidak dapat dipisahkan karena memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Puisi tidak semata – mata
diatur oleh struktur bunyi, suku kata, dan baris, namun juga diatur
oleh makna tersendiri.
Unsur – unsur terdiri unsur fisik dan unsur batin puisi anatara
lainsebagai berikut :
1) Struktur fisik puisi
a) Diksi
Diksi atau pilihan kata merupakan esensi dari penulisan
puisi. Artinya, diksi merupakan dasar bangunan setiap
puisi. Diksi dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur
seberapa jauh seorang penyair mempunyai daya cipta yang
asli.
b) Bahasa Figuratif ( Bahasa Kiasan )
Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan untuk
mendapatkan kepastian. Dengan bahasa kiasan, sajak
menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, dan
terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan.
c) Kata Kongrit
39
Kata kongrit adalah kata – kata yang digunakan oleh
penyair untuk merujuk kepada arti yang menyeluruh.
Dengan kata lain, kata kongrit adalah kata – kata yang
mampu memberikan pengimajian dengan berusaha
memberika efek imajenasi ( penggambaran) baik secara
pengliatan, pendengaran, perasaan dan lain sebagainya
kepada pembeca dengan tujuan agar pembaca dapat
membenyangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang
dilukiskan oleh penyair.
d) Citraan ( pengimajian)
Menurut Walid (2002 : 131 ) dalam sigit ( 2013 : 32)
citraan dimyatakan sebagai pengalaman indra dan
merupakan bentuk bahasa yang dipergunakan untuk
menyampaikan pengalaman indra tersebut. Menurut
pradopo ( 2002 : 79 ) menyatakan bahwa citraan adalah
gambaran – gambaran angan yang dituangkan kedalam
sajak. Dengan demikian citraan dapat diartikan sebagai
gambaran angan yang terbentuk dan diekspresikan melalui
medium bahasa yang merupakan hasil dalam pengalaman
indra manusia.
e) Versifikasi ( rima dan ritma )
Versifikasi berkaitan dengan bunyi – bunyi yang diciptakan
dari dalam puisi. Bunyi dalam puisi menghasilkan rima (
40
persajakan ) dan ritma. Bunyi – bunyi itulah yang kemudian
disebut versifikasi. Rima adalah pengulangan bunyi dalam
puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi.
Adapun ritma merupakan tinggi rendah, panjang
pendek, keras lebahnya bunyi. Artinya bahwa ritma terkait
erat dengan pembacaan puisi.
f) Wujud Visual ( Tata Wajah ) Puisi
Tata wajah puisi atau wujud visual sebuah puisi
adalah bentuk tampilan puisi yang ditulis oleh penyair.
Wujud visual adalah salah satu hal yang menjadi tanda
kemampuan penyair dalam mengukuhkan pengalaman –
pengelaman kemanusiannya dalam puisi yang ditulis.
Wujud visual puisi merupakan salah satu teknik ekspresi
seorang penyair dalam menuangkan gagasan idenya.
2) Struktur Batin Puisi
a) Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau subjek – matter yang
dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan suatu gagasan
pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, termasuk dalam
membantu suatu tulisan. Setiap tulisan pasti mempunyai
sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan, penulis
dianjurkan untuk dapat memikirkan tema apa yang akan di
buat.
41
b) Nada
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap diksi.
Nada adalah bunyi yang beraturan yang memiliki frekuensi
tunggal tertentu. Nada dan suasana puisi saling
berhubungan. .
c) Suasana
Suasana adalah kondisi psikologi yang dirasakan oleh
pembaca yang tercipta akibat adanya interaksi antara
pembaca dengan puisi yang dibaca. Artinya setiap puisi
memiliki potensi untuk menciptakan suasana tersendiri
dalam diri pembacanya ketika membaca dan menghayati
puisi tersebut.
d) Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara
implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau
pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada
tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula
disampaikan secara eksplisit yaitu dengan menyampaikan
seruan, sarana, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan atau cerita.
42
c. Ciri – ciri puisi
Ciri – ciri puisi pada umumnya yaitu sebagai berikut :
1) Menggunakan bahasa yang konsentrif ( singkat, padat,
bermakna) dan indah. Indah disini bermakna indah didengardan
bergaya majas.
2) Menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa donotasi dan
bahasa konotasi. Donotasi yaitu bahasa yang bersifat
sebenarnya, sedangkan konotasi yaitu bahasa yang bersifat
kiasan atau tidak sebenarnya.
3) Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi
sehingga mudah diingat atau dihafal. Rima disini bermakna
persamaan bunyi akhir.
4) Menggunakan diksi ( pemilihan kata ) yang tepat diksi disini
untuk memperindahbait puisi, menimbulkan kesan yang kuat,
dan mencitakan kekaguman bagi pembaca yang membaca
puisi.
5) Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau pembangkitan rasa
emosional dalam bentuk kegembiraan, kepuasan, kesedihan,
penyesalan dan sebagainya.
d. Fungsi Puisi
Tajuddin ( 2015 : 80 ) fungsi puisi merupakan aspek yang penting
karena bentuk fisik dan bentuk mental puisi ditentukan oleh
fungsinya. Ada 2 fungsi puisi dalam keindahan konteks yaitu :
43
f) Fungsi estetis puisi difungsikan sebagai sarana untuk memicu
timbulnya perasaan indah dihati penikmatnya.
g) Fungsi rekreatif, puisi difungsikan sebagai sarana untuk
memberikan penghibursn ysng menyenangkan hati
penikmatnya.
e. Jenis – jenis puisi
Jenis – jenis puisi ada dua yaitu puisi lama dan puisi baru
1) Puisi Lama
Aturan – atauran tersebut adalah :
a) Jumlah kata dalam 1 baris
b) Jumlah baris dalam 1 bait
c) Persajakan ( rima )
d) Banyak suku kata
e) Irama
Ciri – ciri puisi lama adalah sebagai berikut:
a) Tidak di ketahui nama pengarangnya
b) Penyampaian dari mulut kemulut
c) Sangat terikat dengan aturan – aturan misalnya mengenai
jumlah baris, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis – jenis puisi lama yaitu sebagai berikut: mantra, pantun,
seloka, talibun, syair, karmina, dan gurindam.
2) Puisi baru
44
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan yang
mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri – ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
a) Memiliki bentuk yang rapi, simentris
b) Bersajak akhir yang teratur
c) Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan
pola yang lain
d) Disetiap baris atasnya sebuah gatra ( kesatuan sintaksis )
e) Disetiap gatranya terdiri dari dua kata ( pada umumnya ) : 4 – 5
suku kata.
Jenis – jenis puisi baru ada dua kategori yaitu :
a) Jenis puisi baru beserts isinya
Diantaranya yaitu: balada, himne, romansa, ode, epigram,
elegi, dan satire.
b) Jenis – jenis berdasarkan bentuknya
Diantaranya yaitu: distikon, terzina, kuatrin, kuint, sekret,
septime, oktaf, dan soneta.
D. Metode Real Experience ( pembelajaran Langsung )
1. Pengertian metode Real Experience
Mode pembelajaran langsung adalah mode pembelajaran yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar bpeserta didik
dengan berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
45
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Metode pengalaman langsung bertujuan untuk menunjang proses
belajar peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural
dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah.
Dengan demikian, guru dapat menilai tingkat pengetahuan peserta
didik. Mode pembelajaran langsung membuat guru dapat
memaksimalkan waktu belajar peserta didik dan mengembangkan
kemandirian dalam mencapai dan mewujudkan tujuan
pendidikan.tindakan dalam pembelajaran langsung dirancang untuk
membuat lingkungan pendidikan yang berorientasi akademik dan
terstruktur serta mengharuskan peserta didik untuk terlibat aktif saat
pembelajaran ( Erwin, 2017 : 199 – 200 )
2. Langkah – langkah metode Real Experience
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada seluruh siswa dan
memastikan bahwa semua peserta didik mengetahui apa yang harus
dikerjakan dan menarik perhatian peserta didik pada poin – poin
yang membutuhkan perhatian khusus.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan yang benar, menyajikan
informasi tahap demi tahap.
46
c. Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi pelatihan awal. Guru
memberikan penjelasan – penjelasan akurat dengan tingkat
kecepatan yang pas dan enunjuk pada metode yang akan
digunakan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru mengecek apakah peserta didik telah berhasil melakukan
tugas dengan baik dengan memberi umpan balik.
e. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjut,
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih
kompleks dan kehidupan sehari – hari.
3. Kelebihan dan kekurangan metode Real Experience
a. Kelebihan metode real experience
a) Guru lebih dapat mengendalikan isi materi dan urutan
informasi yang diterima oleh peserta didik sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh
peserta didik.
b) Merupakan cara yang paling efectif untuk mengajarkan konsep
dan ketrampilan – ketrampilan yang eksplisit kepada peserta
didik yang berprestasi rendah sekalipun.
c) Dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran
dalam model tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana
47
suatu permasalahan dapat diketahui, bagaimana informasi
dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
d) Menekankan kegiatan mendengarkan ( melalui metode
ceramah ) dan kegiatan mengamati ( melalui demonstrasi )
sehingga membantu peserta didik yang cocok belajar dengan
cara – cara ini. Memberikan tantangan untuk
mempertimangkan kesenjangan antara teori ( hal yang
seharusnya ) dan observasi ( kenyataan yang terjadi ).
e) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun
kelas kecil.
f) Peserta didik dapat mengetahui tujuan – tujuan pembelajaran
dengan jelas.
b. Kekurangan metode Real Experience
a) Karena guru memainkan peranan pusat dalam mode
pembelajaran ini, kesuksesan belajar tergantung pada image
guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percara diri,
antusias, dan terstruktur, peserta didik menjadi bosan dan
teralihkan perhatiannya sehingga pembelajaran akan terhambat.
b) Sangat tergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator
yang kurang baik cenderung menjadikan pembelajaran yang
kurang baik pula.
48
c) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau
abstrak, mode pembelajaran ini mungkin tidak dapat
memberikan peserta didik kesempatan yang disampaikan.
d) Jika sering digunakan, mode pembelajaran ini akan membuat
peserta didik percaya bahwa bahwa guru akan memberitahu
peserta didik semua yang perlu diketahui. Hal ini akan
menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran
peserta didik itu sendiri.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh :
Murtofiah dalam tesis yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Picture
And Picture Pada Kelas V MI Salafiyah Tukangan, Candi Boyolali Tahun
Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan siswa
dalam mengembangkan kreativitas menulis puisi bebas setelah
menggunakan metode picture and picture. Kaitannya dengan penelitian ini
adalah dalam penerapan metode picture and picture pada kreativitas siswa
dengan kemampuan menulis puisi bebas dapat meningkat. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan metode Real
Experience ( pengalaman langsung ) untuk meningkatkan kemampuan
dalam menulis puisi. Persamaan dari kedua penelitian adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi bebas.
49
Pada penelitian ini menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Dari siklus I hasil belajar siswa kelas V MI Salafiyah Tukang
Candi, Boyolali yang tuntas sebanyak 8 siswa atau sebanyak 61,5% dan %
siswa tidak tuntas atau sebanyak 38,4% dengan nilai rata – rata 7.
Pembelajaran pada siklus II dari 13 siswa terdapat 12 siswa atau sebanyak
92,3% mencapai KKM dan 1 siswa atau 7,7% belum mencapai KKM
dengan nilai rata – rata kelas 81,5.
Eli Listiani dalam teknis yang berjudul Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media
Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SDN Bayu biru 04 Kec. Bayubiru Kab.
Semarang Tahun Ajaran 2013 / 2014. Dalam penelitian ini peneliti
mendapatkan hasil pada siklus 1 dari 23 siswa terdapat 11 atau 47,8 %
siswa telah mencapai kreteria ketuntasan Minimal ( KKM ) dan 12 siswa
atau 52,1 % siswa belum mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
Pada siklus ke II dari 14 siswa terdapat 17 siswa atau 73,9 % telah
mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) dan 6 siswa atau 26,1 5
Belum mencapai KKM. Perbedaan dari penelitian ini adalah variabel yang
diteliti yaitu menulis karangan, media Gambar Seri. Persamaan dari kedua
penelitian diatas terletak untuk meningkatkan kemampuan menulis pada
kelas V SD/ MI.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Murtofi‟ah dan Eli
Listiani dapat diambil kesimpulan bahwa menunjukkan ada peningkatan
50
siswa dalam menulis puisi dengan menggunkan metode picture an picture
dan menulis karangan menggunakan media gambar seri.
51
BAB III
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Profil MI Al Islam Banding adalah sebagai berikut:
Nama Madrasah : MI Al Islam Banding
NPSN : 60712787
NSM : 111233220107
Desa : Banding
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Status Sekolah : Swasta
2. Visi dan Misi
a. Visi Madrasah
Terwujudnya Sumber Daya Insani yang Berkualitas Dibidang
IPTEK dan IMTAQ Indikator Visi :
a) Terwujudnya generasi ummat yang bertaqwa, tekun
melaksanakan ibadah maupun sunnah ala
ahlussunahwaljama‟ah.
b) Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi
akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.
52
c) Terwujudnya generasi ummat yang mampu berkreasi, kreatif
dan mampu mengembangkan potensi diri/ bakat/ minat dalam
bidang akademik dan non akademik.
d) Terwujudnya generasi ummat yang berbudaya santun dalam
bertutur dan berperilaku secara islami.
b. Misi Madrasah
Misi Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Al Islam Banding Kec. Bringin
sebagai berikut
a) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu
dan berkualitas,
b) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya Instansi yang
mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ,
c) Menumbuhkan semangat untuk maju,
d) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam,
e) Meningkatkan prestasi dibidang akademik dan non akademik,
f) Meningkatkan sistem manajemen pendidikan yang transparan.
c. Tujuan Madrasah
a) Dapat mengambilkan ajaran agama islam ala ahlussunah
waljamaah hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
b) Dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif, kreatif
dan menyenangkan.
c) Meraih prestasi akademik dan non akademik tingkat kabupaten.
53
d) Menguasai dasar – dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
e) Menjdi madrasah yang diamati dimasyarakat.
3. Tenaga Pendidik
Tene pendidik MI Al Islam Banding berjumlah 11 guru, adapun nam
dari 11 guru tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik MI Al Islam Banding
No Nama Jenis Kelamin
1 Faiqotun Niswah, S.Pd.I Perempuan
2 Emiek N W U, S.Pd.I Perempuan
3 Nur‟aini,S.Pd.I Perempuan
4 Iin Wrdani Perempuan
5 Reni Try Rahayu Perempuan
6 Umi Soimatun, S.Pd.I Perempuan
7 M. qotibi, S.Pd.I Laki – laki
8 Siti Saadah, S.Pd.I Perempuan
9 M. Kholib,S.Pd.I Laki – laki
10 Umar Laki – laki
11 Kuri Laki – laki
54
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa MI Al Islam Banding pada tahun ajaran 2017 / 2018
sebanyak 141 siswa. Dengan rincian :
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Al Islam Banding
Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah
I 13 12 25
II 13 8 21
III 10 18 28
IV 11 23 24
V 12 15 27
VI 7 9 16
5. Subyek dan Karakteristik Siswa
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa
kelas V yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 12 laki – laki dan 15
perempuan. Adapun rincian data siswa kelas v adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa MI Al Islam Banding
No Nama Jenis kelamin
Laki – laki Perempuan
1 Amidda Fahriyanna
2 Muhammad Lutfi Muntaha
3 Anisa Eka Amelia
55
4 Hafiza Ahmadullah
5 Muhammad Khoirul Anwar
6 Riyta Hoiru Rofiq Indrawan
7 Siti Arinal Chaq
8 Ardina Nayla Azzahra
9 Ahmat Rifqi Baedowi
10 Nur Faufik
11 Eva Putri Laila
12 Fina Lailatul Fitriyah
13 Intan Faizatul Hikmah
14 Linda Rian Tika
15 M. Lukman Hakim
16 M. Nathan Ainun Najib
17 M. Riza Faridhotul
Muslimin
18 Ma‟mun
19 Muhammad Aan
Kurniawan
20 Muhammad Ainur Rofik
21 Nalla Zulfatul ngaliyah
22 Nawang Wulan
23 Risma Silviana
56
24 Riski Rahayu
25 Ummu salamah
26 Zakiyatur Rohmah
27 Fandi Doman Doni
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.4 Daftar Ruang MI Al Islam Banding
No Nama Ruang Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang kepala sekolah 1 -
2 Ruang kelas 6 -
3 Ruang guru 1 -
4 Perpustakaan 1 -
5 Tempat bermain 1 -
6 Kamar mandi guru 1 -
7 Kamar mandi siswa 4 -
8 Dapur 1 -
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Observasi, pada hari Selasa, 20 Maret 2018
2. Penelitian siklus I, pada hari Selasa, 24 April 2018
3. Penelitian siklus II, pada hari Selasa, 8 Mei 2018
57
C. Deskripsi pelaksanaan Penelitian
Bahwa penlitian ini menggunakan penelitian Tindakan Kelas (
PTK ) yang dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, dimana
dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, berikut ini akan dipaparkan
beberapa paparan singkat tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas
berdasarkan siklusnya :
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan peneliti, peneliti
memperoleh dokumen nilai – nilai dari wali kelas V tentang pembelajaran
menulis puisi bebas dan kebiasaan – kebiasaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran serta dapat diketahui bahwa kegiatan yang berlangsung
selama pembelajaran masih bersifat monoton yaitu guru menggunakan
metode ceramah ketika mengajar. Sehingga siswa kesulitan ketika guru
menyuruh siswa membuat puisi.
Dari data yang didapat ketika observasi, hasil belajar yang didapat
masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari Kreteria Ketuntasan
Minimal ( KKM ) yang telah ditentukan yaitu 65, hasil tersebut diketahui
nilai siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 14 siswa dan 13
siswa nilainya masih dibawah KKM.
58
2. Deskripsi Pelaksanaaan Siklus I
Penelitian siklus pertama dilaksanakan pada hari selasa, 24 April 2018
dengan pokok bahasan menulis puisi bebas. Tahap dan langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
membuat RPP, peneliti menggunakan metode Real Experience, adapun
tahap perencanaannya yaitu :
1) Merencanakan proses pelaksanakan pembelajaran dengan
menggunkaan metode Real Experience pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V tahun pembelajaran 2017 / 2018.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu selasa 24 April 2018.
3) Menetapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi menulis puisi
bebas.
4) Menentukan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
5) Mempersiapkan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
6) Membuat instrumen penelitian yaitu :
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku
siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi
digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai
jika siswa benar – benar mengikuti proses pembelajaran.
59
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa, 24 April 2018 yang berlangsung selama 2 x 35 menit dari
pukul 10.30 – 12.00. Materi yang diajarkan adalah menulis puisi
bebas.
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, peneliti menggunkan
metode Real Experience yang mana metode pembelajaran ini telah
disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Adapun
langkah – langkah pelaksanaannya meliputi :
1) Kegiatan Pendahuluan
Apresiasi :
a) Guru mengucapkan salam “ Assalamualikum “
b) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa. “
Bagaimana kabar hari ini anak – anak?”
c) Guru bersama siswa berdoa sebelum pembelajaran hari ini
dimulai.
d) Guru memeriksa daftar hadir siswa.
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan di pelajarai pada
pertemuan hari ini.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi :
60
a) Guru menyiapkan materi yang akan dibahas tentang menulis
puisi bebas yang akan dilaksanakan diluar kelas.
Elaborasi :
a) Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok.
b) Guru membuat undian sesuai tempat yang ada disekitar
sekolah.
c) Guru membagikan 4 kelompok tersebut ditempat yang berbeda
– beda seperti kelompok 1 di lapangan, kelompok 2 di halaman
sekolah, kelompok 3 di depan perpustakaan, kelompok 3 di
tempat bermain.
d) Guru mengajark anak – anak keluar kelas dan setiap kelompok
segera menempatkan yang sudah ditentukan.
e) Geueu meminta siswa untuk menulis puisi yang telah di
tempatkan di beberapa tempat dengan kelompok masing –
masing .
f) Guru meminta siswa untuk masuk kedalam ruangan dan duduk
di tempatnya masing – masing.
g) Guru meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil
menulis puisi tersebut.
h) Guru meninta ketua kelasnya untuk mengumpulkan hasil
menulis puisi tersebut.
Konfirmasi :
61
a) Guru memberikan umpan balik yang positif dan penguatan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru bersama siswa membuat kesimpilan pada pembelajaran
hari ini.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari untuk mengetahui pencapaian indikator, pencapaian
kompetensi, dan kompetensi dasar.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
d) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do‟a sebelum
pembelajaran berakhir.
e) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan / Observasi
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah pengamatan atau
observasi. Tahap ini untuk mengetahui keberhasilan guru dalam
mengajar siswa menggunakan metode Real Experience dalam
pembelajaran bahasa Indonesia menulis puisi bebas. Tahap ini
dilakukan observasi atau pengamatan tahap pelaksanaan pembelajaran
berlagsung yaitu :
1. Memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi guru
dan siswa yang telah disiapkan untuk melaksukan pengamatan
62
terhadap aktivitas guru dan siswa melakukan pengamatan terhadap
aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang
sedang berlangsung. Berikut ini adalah hasil pengamatan guru dan
siswa :
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang di Amati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( kaitannya dengan materi )
4 Menyampaikan tujuan awal
5 Memberikan acuhan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah –
langkah yang dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan ajar
yang disampaikan
9 Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah di tetapkan
63
10 Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang
telah ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
Kemampuan guru dalam menggunakan metode
Real Experience
12 Menyampaikan kompetensi yang ingi dicapi
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Menggunakan metode dengan afektif dan efesien
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan metode yang
telah ditentukan
Evaluasi pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19 Memberikan kesempatan tersebut untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindakan lanjut ( follow up )
21 Memberikan tugas kepada siswa
22 Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
64
dipelajari berikutnya
23 Memberikan motivasi untuk terus belajar
Tabel 3.6 Lembar pengamatan siswa siklus I
No Aspek yang Diamati
1 Merespon apresiasi yang diberikan guru
2 Memperhatikan penjelasan guru
3 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
4 Berani bertanya kepada guru
5 Berani mengemukakan pendapat
6 Menulis puisi berdasarkan tema yang telah didapat
berdasarkan undian
7 Mengungkapkan informasi yang telah diketahui
8 Menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
9 Mengerjakan evaluasi
10 Ketrampilan dalam menulis puisi ( menyusun kalimat,
persajakan dll )
11 Ketrampilan membaca puisi ( suara, mimik muka dll )
12 Ketepatan dalam penggunaan jeda, lafal, penghayatan
dan intonasi saat membaca puisi
65
d. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini peneliti mengadakan refleksi dan
evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kegiatan selama
pembelajaran dengan menggunakan metode Real Experience. Hasil
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Real
Experience menemukan beberapa keberhasilan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Sebagaian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran, mereka
terlihat tertarik dengan metode yang digunakan guru ketika
mengejar.
2) Sebagaian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
3) Sebagaian siswa dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
Meskipun terdapat keberhasilan namun selama proses
pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan dalam
pembelajaran. Kekurangan dalam pembelajaran di siklus I diantaranya
adalah sebgai berikut :
1) Ada beberapa siswa yang masih sibuk dengan kegiatan yang lain
ketika berdoa.
2) Ada beberapa siswa yang masih kebingungan ketika diberi tugas
membuat puisi oleh guru.
3) Penggunaan waktu yang kurang efektif dan efesien.
66
4) Ada beberapa tahap dalam RPP yang belum terlaksana seperti
kegiatan diawal yaitu memotivasi siswa dan dikegiatan akhir
seperti mengomentari hal – hal baik dan buruk ketika pembelajaran
dan melum melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran.
Berdasarkan masalah – masalah diatas peneliti menawarkan
beberapa solusi diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan
pembelajaran.
2) Guru lebih detail mengidentifikasi metode Real Experience agar
siswa lebih mudah dalam membuat puisi.
3) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru membaca RPP
terlebih dahulu agar semua tahapan kegiatan yang terlaksana.
3. Deskripsi Pelaksanaan siklus II
Peleksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan hari
selasa, 1 Mei 2018 dengan pokok bahasan menulis puisi bebas,
tahapan dan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh nilai siklus I, maka siklus
Iimerupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II
yang silakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Real Experience pada mata pelajaran
67
bahasa Indonesia kelas V tahun pembelajaran 2017 / 2018
dengan membenahi kekurangan yang ada pada siklus I.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu Selasa, 1
Mei 2018.
3) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu materi
menulis puisi bebas.
4) Menentukan indikator yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
5) Mempersiapkan metode pembelajaran yang akan
dipergunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan.
6) Membuat instrumen penelitian yaitu :
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang
perilaku siswa selama proses pembelajaran. Lembar
observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil
belajar bisa dicapai jika siswa benar – benar mengikuti
proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indosenia materi menulis
puisi bebas.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari
Selasa, tanggal 1 mei 2018 yang berlangsung selama 2 x 35
68
menit dari puku 10.30 – 12.00. materi yang diajarkan adalah
menulis puisi bebas.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti
menggunakan metode Real Experience yang mana metode
pembelajaran ini telah disusun dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran ( RPP ). Adapun langkah – langkah pelaksanaan
sebagai berikut :
1) Kegiatan pendahuluan
Apresiasi :
a) Guru mengucapkan salam “ Assalamualaikum “
b) Guru menyapa dan memberi motivasi kepada siswa “
bagaimana kabarnya hari ini anak – anak ?
c) Guru bersama siswa berdo‟a sebelum pembelajaran hari ini
dimulai.
d) Guru memeriksa daftar kehadiran siswa
e) Guru mengapresiasikan materi yang akan dipelajarai pada
pertemuan kali ini “ anak – anak kita sekarang akan belajar
tentang menulis puisi bebas.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a) Siswa memperhatikan contoh puisi yang berjudul “ layang
– layang” yang disediakan oleh guru.
b) Guru menjelaskan mengenai ide pokok suatau puisi.
69
c) Guru menjelaskan ciri – ciri puisi serta membuat puisi
berdasarkan pengalaman masing – masing.
d) Guru bertanya mengenai repitisi dan persajakan.
e) Guru menjelaskan apa itu repitisi dan persajakan ?
f) Guru diajak untuk melihat dan mengamati disekitar
lingkungan sekolah
g) Guru membagikan nomer undian kepada siswa.
Elaborasi :
a) Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok secara acak.
b) Guru membagi 4 tersebut di tempat yang berbeda – beda
seperti kelompok 1 di lapangan, kelompok 2 dihalaman
sekolah, kelompok 3 di samping sekolah, kelompok 4 di
tempat bermain.
c) Guru mengajak siswa keluar kelas dan setiap kelompok
segera menempatkan yang sudah dipilih.
d) Guru meminta siswa untuk menulis puisi yang ditempatkan
di beberapa tempat dengan kelompok masing – masing.
e) Guru meminta siswa untuk menuliskan puisi sesuai
pengalaman masing – masing anak.
f) Guru meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil
puisi yang telah di tulis oleh siswa.
70
Konfirmasi :
a) Guru bertanya kepada siswa mengenai hal – hal yang
belum diketahui oleh siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan,
memberikan penguatan dan menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan hari ini.
3) Kegiatan Penutup
a) Peserta didik bersama – sam mebuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar yang telah dilaksanakan.
b) Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
c) Guru mengomentri hal – hal yng terjadi padaproses
kegiatan belajar hari ini. Misalnya mengomentari hal – hal
baik dan buruk yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.
d) Guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
e) Guru mengakhiri pembelajaran dengan do‟a
f) Guru mengucapkan salam “ Wassalamualaikum Wr. Wb. “
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai
hasil pembelajaran menggunakan metode Real Experience .
aspek pengamatan dalam penelitian siklus II sama seperti siklus
I. Yaitu :
1. Memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
71
2. Pengmat mengamati dengan menggunakan lembar
observasi guru dan siswa yang telah disiapkan untuk
melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Berikut ini adalah hasil pengamatan guru dan siswa :
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perharian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( terkait dengan materi )
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memeriksa acuhan bahan pelajaran yang akan dipelajari
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesui dengan langkah – langkah yang
dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi belajara
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan tuajuan atau
indikator yang telah ditetapkan
9 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10 Ketetapan dalam menggunakan alokasi waktu yang telah
72
ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan menanggapi
pertanyaan siswa.
Kemampuan guru dalam mengunakan metode Real
Experience
12 Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Mengondisikan dan memantau siswa saat pembelajaran
diluar kelas
15 Memberikan konsep membuat puisi sesuai dengan
pengalaman langsung ( pengalaman apa saja yang
mengesankan )
16 Menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi
yang inin dicapai
17 Memberikan kesimpulan atau rangkuman materi
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pemlajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
73
Tindakan lanjut / follow up
23 Memberikan tugas kepada siswa
24 Menginformasikan materi, bahan ajar yanag akan dipelajari
berikutnya
25 Memberikan motifasi untuk selalu terus belajar
Tabel 3. 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati
1 Merespon apresiasi yang diberikan guru
2 Memberikan penjelasan guru
3 Menjawab pertanyan yang diberikan guru
4 Berani bertanya kepada guru
5 Berani mengemukakan pendapat
6 Menulis puisi berdasarkan undian
7 Mengungkapkan informasi yang telah diketahui
8 Menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
9 Mengerjakan evaluasi
10 Ketrampilan dalam menulis puisi ( menyusun kalimat,
persajakan dll )
11 Ketrampilan membaca puisi ( suara, mimik muka dll )
12 Ketepatan dalam penggunaan jeda, lafal, penghayatan dan
intonasi saat membaca puisi
74
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tes pada siklus II diketahui bahwa jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat.
Setelah diberi tinakan terlihat adanya peningkatan prestasi
belajar siswa dibanding pelaksanaan siklus I.pada tahap refleksi
ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus II.
Pebeliti menemukan beberapa kaberhasilan yang dicapai,
diantaranya :
1) Sebagian besar siswa telah siap mengikuti pelajaran,
ditandai dengan posisi duduk yang semakin meningkat.
2) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok
bahasan yang dipelajari semakin meningkat.
3) Sebagian besar siswa telah aktif mengikuti proses
pembelajaran yang langsung.
4) Membantu kesulitan belajar siswa secara individu maupun
kelompok.
5) Guru harus bisa lebih memperhatikan belajar siswa yang
tidak Tuntas KKM dengan kekurangan yang dimiliki siswa.
75
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa metode pembelajaran Real
Experience ( pengalaman langsung ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada kelas V MI Al
Islam Banding, kec Bringin tahun pelajaran 2017/2018.
A. Hasil Penelitian
Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di MI Al Islam
Banding Kec. Bringin tahun pelajaran 2017/2018 sebelum diadakan
penelitian ini biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah.
Sehingga pembahasan siswa mengenai keterampilan menulis khusunya
menulis puisi sangat kurang karena tidak adanya nilai Kriteria Ketuntasan
Maksimal ( KKM ) di MI Al Islam Banding Kec. Bringin pada mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah 65. Berikut ini adalah hasil analisis
persiklus :
1. Pra siklus
Berdasarkan data nilai yang diperoleh peneliti dari wali kelas V MI Al
Islam Banding Kec. Bringin pada pelajaran bahasa Indonesia Khususnya
materi menulis puisi menunjukkan bahwa yang mencapai KKM 77
hanyalah beberapa siswa. Dibawah ini adalah hasil belajar sebelum
menggunakan metode Real Experience :
76
Tabel 4.1 Nilai Pra-Siklus
No Nama KKM Nilai Ketrangan
1 Amidda Fahriyanna 65 60 Tidak Tuntas
2 Muhammad Lutfi Muntaha 65 60 Tidak Tuntas
3 Anisa Eka Amelia 65 70 Tuntas
4 Hafiza Ahmadullah 65 70 Tuntas
5 Muhammad Khoirul
Anwar
65 80 Tuntas
6 Riyta Hoiru Rofiq
Indrawan
65 60 Tidak tuntas
7 Siti Arinal Chaq 65 70 Tuntas
8 Ardina Nayla Azzahra 65 60 Tidak Tuntas
9 Ahmat Rifqi Baedowi 65 60 Tidak Tuntas
10 Nur Faufik 65 60 Tidak Tuntas
11 Eva Putri Laila 65 70 Tuntas
12 Fina Lailatul Fitriyah 65 70 Tuntas
13 Intan Faizatul Hikmah 65 70 Tuntas
14 Linda Rian Tika 65 60 Tidak Tuntas
15 M. Lukman Hakim 65 60 Tidak Tuntas
16 M. Nathan Ainun Najib 65 70 Tuntas
17 M. Riza Faridhotul
Muslimin
65 60 Tidak Tuntas
77
18 Ma‟mun 65 60 Tidak Tuntas
19 Muhammad Aan
Kurniawan
65 70 Tuntas
20 Muhammad Ainur Rofik 65 60 Tidak Tuntas
21 Nalla Zulfatul ngaliyah 65 90 Tuntas
22 Nawang Wulan 65 80 Tuntas
23 Risma Silviana 65 70 Tuntas
24 Riski Rahayu 65 70 Tuntas
25 Ummu Salamah 65 60 Tidak Tuntas
26 Zakiyatur Rohmah 65 70 Tuntas
27 Fandi Doman Doni 65 60 Tidak Tuntas
Rata – rata kelas 66,67
Presentase ketuntasan 51,86%
Presentase ketidak
tuntasan
48,15%
2. Siklus I
a. Data Hasil Belajar Siklus I
Penelitian mulai melakukan tindakan siklus I dengan menerapkan
metode pembelajaran real experience pada tanggal 24 April 2018. Hasil
tes evaluasi pada siklus I yang dilakukan pada kelas V MI Al Islam
Banding kec. Bringin telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
78
pra siklus sebelum menerapkan metode Real Experience. berikut ini
adalah hasil pembelajaran siswa sikulus I yaitu
Tabel 4.2 nilai siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Amidda Fahriyanna 65 60 Tidak Tuntas
2 Muhammad Lutfi Muntaha 65 60 Tidak Tuntas
3 Anisa Eka Amelia 65 80 Tuntas
4 Hafiza Ahmadullah 65 80 Tuntas
5 Muhammad Khoirul Anwar 65 70 Tuntas
6 Riyta Hoiru Rofiq Indrawan 65 80 Tuntas
7 Siti Arinal Chaq 65 90 Tuntas
8 Ardina Nayla Azzahra 65 80 Tuntas
9 Ahmat Rifqi Baedowi 65 60 Tidak Tuntas
10 Nur Faufik 65 60 Tidak Tuntas
11 Eva Putri Laila 65 60 Tidak Tuntas
12 Fina Lailatul Fitriyah 65 70 Tuntas
13 Intan Faizatul Hikmah 65 90 Tuntas
14 Linda Rian Tika 65 70 Tuntas
15 M. Lukman Hakim 65 80 Tuntas
16 M. Nathan Ainun Najib 65 80 Tuntas
17 M. Riza Faridhotul Muslimin 65 70 Tuntas
79
18 Ma‟mun 65 70 Tuntas
19 Muhammad Aan Kurniawan 65 60 Tidak Tuntas
20 Muhammad Ainur Rofik 65 60 Tidak Tuntas
21 Nalla Zulfatul ngaliyah 65 90 Tuntas
22 Nawang Wulan 65 90 Tuntas
23 Risma Silviana 65 60 Tidak Tuntas
24 Riski Rahayu 65 90 Tuntas
25 Ummu salamah 65 60 Tidak Tuntas
26 Zakiyatur Rohmah 65 80 Tuntas
27 Fandi Doman Doni 65 60 Tidak Tuntas
Rata – rata kelas 72,6
Presentase ketuntasan 62,96%
Presentase ketidak tuntasan 37,04%
1) Nilai rata –rata kelas siswa siklus I
M = ∑
M =
= 72,6
2) Nilai persentase ketuntasan siswa siklus I
P =
P =
x 100
P = 62,96%
80
3) Nilai persentase ketidaktuntasan siswa siklus I
P =
P =
x 100
P = 37,03%
Dari data hasil tes pada sisklus 1 tersebut menunjukkan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Pada sisklus I dari 27 siswa
kelas V MI Al Islam Banding Kec. Bringin terdapat 17 siswa atau
sebanyak 62,96% yang mencapai KKM. Sedangkan 10 siswa atau
37,04% yang belum mencapai KKM, dengan nilai rata – rata kelas
72,6%.
a. Hasil pengamatan siklus I
Hasil pengamatan guru dan siswa yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus I, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang di amati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( kaitannya dengan materi )
4 Menyampaikan tujuan awal
5 Memberikan acuhan bahan pelajaran yang akan dipelajari
81
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah – langkah
yang dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan ajar yang
disampaikan
9 Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah di tetapkan
10 Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan menanggapi
pertanyaan siswa
Kemampuan guru dalam menggunakan metode Real
Experience
12 Menyampaikan kompetensi yang ingi dicapi
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Menggunakan metode dengan afektif dan efesien
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan metode yang telah
ditentukan
Evaluasi pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
82
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19 Memberikan kesempatan tersebut untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindakan lanjut ( follow up )
21 Memberikan tugas kepada siswa
22 Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari
berikutnya
23 Memberikan motivasi untuk terus belajar
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Aspek Yang di Nilai
1 Merespon apresiasi yang diberikan guru
2 Memperhatikan penjelasan guru
3 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
4 Berani bertanya kepada guru
5 Berani mengemukakan pendapat
6 Menulis puisi berdasarkan tema yang telah didapat
berdasarkan undian
7 Mengungkapkan informasi yang telah diketahui
83
8 Menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
9 Mengerjakan evaluasi
10 Ketrampilan menulis puisi ( penyusunan kata – katau atau
kalimat, persajakan, ejaan dll )
11 Ketrampilan membaca puisi ( mimik muka, suara dll )
12 Ketepatan dalam menggunakan jeda, lafal, penghanyatan
dan intonasi saat membaca puisi
B. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini peneliti mengadakan refleksi dan
evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kegiatan selama
pembelajaran dengan menggunakan metode Real Experience. Hasil
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Real
Experience menemukan beberapa keberhasilan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
4) Sebagaian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran, mereka
terlihat tertarik dengan metode yang digunakan guru ketika
mengejar.
5) Sebagaian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
6) Sebagaian siswa dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
84
Meskipun terdapat keberhasilan namun selama proses
pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan dalam
pembelajaran. Kekurangan dalam pembelajaran di siklus I diantaranya
adalah sebgai berikut :
5) Ada beberapa siswa yang masih sibuk dengan kegiatan yang lain
ketika berdoa.
6) Ada beberapa siswa yang masih kebingungan ketika diberi tugas
membuat puisi oleh guru.
7) Penggunaan waktu yang kurang efektif dan efesien.
8) Ada beberapa tahap dalam RPP yang belum terlaksana seperti
kegiatan diawal yaitu memotivasi siswa dan dikegiatan akhir
seperti mengomentari hal – hal baik dan buruk ketika pembelajaran
dan melum melaksanakan evaluasi di akhir pembelajaran.
Berdasarkan masalah – masalah diatas peneliti menawarkan
beberapa solusi diantaranya adalah sebagai berikut :
4) Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan
pembelajaran.
5) Guru lebih detail mengidentifikasi metode Real Experience agar
siswa lebih mudah dalam membuat puisi.
6) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru membaca RPP
terlebih dahulu agar semua tahapan kegiatan yang terlaksana.
85
3. Siklus II
a. Data hasil belajar siklus II
penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2018. Dalam
siklus II ini peneliti masih menggunakan metode Real Experience
sama seperti siklus I dengan memperbaiki kekurangan – kekurangan
yang ada pada siklus I. Berbeda dengan siklus I pada siklus ini
pembelajaran lebih kondusif dan siswa lebih aktif dan lebih semangat.
Pengelolaan kondisi dan suasna kelas secara baik sangat mendukung
berjalannya pembelajaran pada siklus II ini lebih lancar.
Dibawah ini adalah nilai hasil evaluasi yang dilakukan pada kelas
V MI Al Islam Banding Kec. Bringin pada siklus II yaitu :
Tabel 4.5 Nilai Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Amidda Fahriyanna
65 60 Tidak Tuntas
2 Muhammad Lutfi Muntaha
65 70 Tuntas
3 Anisa Eka Amelia
65 90 Tuntas
4 Hafiza Ahmadullah
65 90 Tuntas
5 Muhammad Khoirul Anwar
65 100 Tuntas
6 Riyta Hoiru Rofiq Indrawan
65 90 Tuntas
86
7 Siti Arinal Chaq
65 100 Tuntas
8 Ardina Nayla Azzahra
65 90 Tuntas
9 Ahmat Rifqi Baedowi
65 60 Tidak Tuntas
10 Nur Faufik
65 70 Tuntas
11 Eva Putri Laila
65 100 Tuntas
12 Fina Lailatul Fitriyah
65 100 Tuntas
13 Intan Faizatul Hikmah
65 100 Tuntas
14 Linda Rian Tika
65 80 Tuntas
15 M. Lukman Hakim
65 80 Tuntas
16 M. Nathan Ainun Najib
65 90 Tuntas
17 M. Riza Faridhotul Muslimin
65 90 Tuntas
18 Ma‟mun
65 90 Tuntas
19 Muhammad Aan Kurniawan
65 90 Tuntas
20 Muhammad Ainur Rofik
65 80 Tuntas
21 Nalla Zulfatul ngaliyah
65 100 Tuntas
22 Nawang Wulan
65 100 Tuntas
87
23 Risma Silviana
65 90 Tuntas
24 Riski Rahayu
65 100 Tuntas
25 Ummu salamah
65 60 Tidak Tuntas
26 Zakiyatur Rohmah
65 90 Tuntas
27 Fandi Doman Doni
65 60 Tidak Tuntas
Rata – rata kelas
83,7
Presentase ketuntasan
85,20%
Presentase ketidak tuntasan
14,82%
1) Nilai rata – rata kelas siklus II
M = ∑
M =
M = 83,70
2) Nilai persentase ketuntasan siswa siklus II
P =
P =
x 100
P = 85,20
3) Nilai persentase ketuntasan siswa siklus II
P =
88
P =
x 100
P = 14,82
Dari data hasil tes pada siklus II tersebut menunjukkan
bahwa pembelajaran pada siklus ini mengalami peningkatan yang
sangat baik. Pada siklus II ada 27 siswa terdapat 23 siswa atau
sebanyak 85,20% mencapai KKM dan 4 siswa atau 14,82% belum
mencapai KKM dengan nilai rata – rata 83,7. Dari data diatas
menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis puisi bebas dengan menggunakan metode pembelajaran
Real Experience dianggap telah berhasil karena 23 siswa telah
mencapai KKM dengan persentase 85,20% > 85 %.
b. Hasil Pengamatan Siklus II
1) Hasil pengamatan siklus II
Hasil pengamatan guru dan siswa yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus II, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perharian siswa
89
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( terkait dengan materi )
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memeriksa acuhan bahan pelajaran yang akan dipelajari
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesui dengan langkah – langkah
yang dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi belajara
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan tuajuan atau
indikator yang telah ditetapkan
9 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10 Ketetapan dalam menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan menanggapi
pertanyaan siswa.
Kemampuan guru dalam mengunakan metode Real
Experience
90
12 Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Mengondisikan dan memantau siswa saat pembelajaran
diluar kelas
15 Memberikan konsep membuat puisi sesuai dengan
pengalaman langsung ( pengalaman apa saja yang
mengesankan )
16 Menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi
yang inin dicapai
17 Memberikan kesimpulan atau rangkuman materi
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pemlajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
91
Tindakan lanjut / follow up
23 Memberikan tugas kepada siswa
24 Menginformasikan materi, bahan ajar yanag akan dipelajari
berikutnya
25 Memberikan motifasi untuk selalu terus belajar
Tabel 4.7 lembar observasi siswa siklus II
No Aspek yang Diamati
1 Merespon apresiasi yang diberikan guru
2 Memberikan penjelasan guru
3 Menjawab pertanyan yang diberikan guru
4 Berani bertanya kepada guru
5 Berani mengemukakan pendapat
6 Menulis puisi berdasarkan gambar
7 Mengungkapkan informasi yang telah diketahui
8 Menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
92
9 Mengerjakan evaluasi
10 Ketrampilan dalam menulis puisi ( penyusunan kata - kata,
ejaan, dll )
11 Ketrampilan dalam membaca puisi ( mimik muka, suara dll )
12 Ketepatan dalam penggunaan jeda lafal, penghanyatan dan
intonasi saat membaca puisi
c. Refleksi
Berdasarkan hasil tes pada siklus II diketahui bahwa jumlah siswa
yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat. Setelah diberi
tinakan terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa dibanding
pelaksanaan siklus I.pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan
yang ada di siklus II. Pebeliti menemukan beberapa kaberhasilan yang
dicapai, diantaranya :
1) Sebagaian besar siswa telah siap mengikuti pelajaran, ditandai dengan
posisi duduk yang semakin meningkat.
2) Adanya perkembangan minat siswa terhadap pokok bahasan yang
dipelajari semakin meningkat.
3) Sebagian besar telah aktif mengikutinproses pembelajaran yang
langsung.
93
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan
siklus II diperoleh data siswa yang tuntas dan tidak tuntas, berikut ini data
hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.
Tabel 4.8 hasil Rekapitulasi ketuntasan siswa
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas (14 siswa )
51,86%
(17 siswa )
62,96%
( 23 siswa )
85,02%
Tidak Tuntas (13 siswa )
48,14%
(10 siswa )
37,03%
( 4 siswa )
14,82%
Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas KKM dan penurunan hasil
belajar siswa yang tidak tuntas KKM dapat dilihat dengan jelas apabila
dibuat grafik sebagai berikut.
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas
0
20
40
60
80
100
Pra SiklusSiklus I
Siklus II
51,86 62,96
85,02
Axi
s Ti
tle
Axis Title
Chart Title
Tuntas Column2 Column1
94
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pra siklus,
Siklus I dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus
meningkat. Pada pra siklus yang tuntas 14 siswa (51,86% ), Siklus I hanya
17 siswa (62,96%), pada siklus II ada 23 siswa (85,2% ) yang mencapai
KKM.
Gambar 4.2 Penurunan Hasil Belajar Tidak Tuntas KKM
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahawa dari pra siklus,
siklus I dan siklus II, hasil belajar siswa yang tidak tuntas KKM terus
menurun. Pada pra siklus yang tidak tuntas 13 siswa ( 48,14% ), siklus I
yang tidak tuntas 10 siswa (37,03%), dan pada siklus II hanya 4 siswa (
14,82%). Meningkatnya hasil belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan
karena pembelajaran menggunakan metode ReaL Experience dapat
membuat siswa lebih aktif dan tuntas dalam mengikuti pembelajaran.
0
10
20
30
40
50
Pra SiklusSiklus I
Siklus II
48,14
37,03
14,82 Axi
s Ti
tle
Axis Title
Chart Title
Tidak Tuntas Column2 Column1
95
Dengan memperhatikan pembahasan hasil peneliti menyimpulkan
bahwa yang diajukan dapat diterima kebenaranya, dengan kata lain
penerapan metoe Real Experience di MI Al Islam Banding Kec. Bringin
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia
dalam materi metulis puisi bebas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV
dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran
Real Experience dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia
materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Al Islam Banding
Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017 / 2018. Hal ini dapat dibuktikan
dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode pembelajaran Real
Experience 51, 86% ( 14 siswa ) yang memenuhi Kreteria
Ketuntasan Maksimal ( KKM ), sedangkan 48,14% ( 13 siswa )
belum memenuhi KKM, meningkat pada siklus I yang menunjukkan
bahwa siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal 62,96 % ( 17
siswa yang tuntas ) dengan nilai rata – rata 72,6 sedangkan pada
siklus II Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 85,20% ( 23 siswa )
dengan nilai rata – rata 83,7. Dengan demikian, hasil belajar yang
diperoleh siswa dari siklus I ke sisklus II mengalami peningkatan
sebesar 22,24%. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
dinyatakan Berhasil.
B. Saran
Telah terbuktinya penerapan metode pembelajaran Real
Experience dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas V MI Al Islam Banding
Kec. Bringin Tahun pelajaran 2017/2018, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa
a. Sebaiknya siswa dapat memperhatikan guru dan tetap fakus
pada saat pembelajaran berlangsung agar hasilnya maksimal.
b. Sebaiknya siswa selalu aktif dan antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran.
c. Bagi siswa yang menganggap menulis puisi adalah pelajaran
yang susah dan membosankan hendaknya mulai merubah
pola pikir tersebut, karena sebenarnya menulis puisi itu tidak
sulit dan menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan metode
pembelajaran yang menarik untuk mendukung pencapaian
keberhasilan pembelajaran dan penunjang belajar siswa.
b. Guru sebainya lebih dapat mengkondisikan siswa untuk siap
belajar saat mulai belajar maupun selama proses
pembelajaran.
c. Untuk siswa yang masih belum tuntas diperlukan
pendamping, motivasi, serta bimbingan dalam belajar yang
lebih khusus dari guru.
d. Guru harus mempersiapkan segala keperluan pembelajaran
dengan matang serta berupaya memberi inovasi dalam
mendesain pembelajaran menggunakan metode, metode serta
menerapkan media atau alat peraga pembelajaran yang tepat
dan menyenangkan sebagi upaya untuk meningkatkan
pembelajaran efektif dan tepat sasaran.
3. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah berupaya untuk menambah sarana
prasarana guna menunjang kegiatan belajar siswa.
4. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar
misalnya dalam penerapan model, metode, media maupun alat
peraga pembelajaran yang lebih inovatif serta melakukan
evaluasi untuk memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANN
(RPP)
Sekolah /Madrasah : MI AL ISLAM BANDING
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / II
Materi Pokok : Menulis Puisi Bebas
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2jpl)
A. STANDAR KOMPETENSI
8. Menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta
tertulis dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas.
B. KOMPETENDI DASAR
8.3 Menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta
tertulis dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas.
C. INDIKATAOR
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian puisi
2. Siswa mengamati sekitar lingkungan sekolah
3. Siswa menentukan ide puisi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
menyebutkan unsur -unsur dalam puisi dengan tepat.
2. Dengan mengamati lingkungan sekolah dan sekitarnya, siswa
dapat menulis rangkaian puisi dengan baik dana benar.
3. Dengan menulis puisi, siswa dapat memahami ide puisi tersebut
dengan teliti.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian puisi bebas
Puis bebas adalah puisi yang tidak terikat rima, irama, serta
penyususnan laarik, bait dan suku kata. Untuk dapat menulis puisi,
kamu harus menentukan gagasan pokok tersebut dikembangakan
dengan pilihan kata yang tepat dan menarik. Langkah – langkah
menulis puisi, diantaranya menentukan tema. Tema puisis di
rima dan baris saja, serta tidak terikat oleh jumlah larik dalam
setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik. Menulis puisi
bebas diawali dengan menetapkan objek yang akan
dipuisikan.Puisi yang baik menggunakan pilihan kata yang tepat.
Artinya,kata-kata yang digunakan dapat mewakili perasaan
penulisnya. Selain itu, puisi akan lebih terasa indah jika kata-kata
yang digunakan bersajak atau memiliki persamaan bunyi.
Misalnya pada puisi
“Indahnya Bersekolah”.
Ketika aku berangkat ke sekolah
Aku melihat sebayaku juga sekolah
Ketika di luar kelas bermain dengan teman
Aku menjalin persahabatan
Ketika aku di dalam kelas
Aku belajar dengan keras
Ketika pulang
Aku mengulang pelajaran di kelas
Supaya ayah dan ibuku puas
Bait pertama puisi tersebut memiliki sajak akhir baris lah-lah-an.
Bait kedua juga memiliki sajak, as-as-as-as.
Baris ketiga dan keempat juga terdapat persamaan bunyi.
Hal itu dapat kita lihat dalam kutipan berikut.
Ketika pulang
Aku mengulang pelajaran di kelas
1. Menentukan Ide
Ide sebuah puisi dapat berasal dari mana saja. Kamu dapat
menentukan ide berdasarkan pengalaman. Misalnya, pengalaman
yang mengesankan. Pengalaman mengesankan dapat berupa
pengalaman yang menyenangkan,menyedihkan,bahkan
menjengkelkan.
Contoh pengalaman yang mengesankan:
a. Bermain di taman, Kamu dapat bercerita tentang asyiknya
bermain, keindahan taman, dan sebagainya. Puisinya dapat kamu
beri judul Di Taman.
b. Kekaguman terhadap ibu, Kamu dapat menceritakan betapa
besar jasa dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Puisinya dapat kamu beri judul Ibu.
c. Kekaguman terhadap guru. Kamu dapat bercerita tentang jasa
guru kepada kita.Misalnya, guru membimbing kita dalam
menuntut ilmu, tidak bosan-bosannyamengajari kita tanpa pilih
kasih, dan sebagainya. Kamu dapat memberi judulpuisimu Guru.
d. Laut, Kamu dapat bercerita tentang keindahan laut.
Misalnya,ombak yang bergulung-gulung, kekayaan laut yang
melimpah, dan sebagainya. Kamu dapat memberi judul puisimu,
misalnya,Lautku yang Permai.
e. Hutan, Kamu dapat bercerita tentang kegunaan hutan atau
keadaan hutan yang telah rusak. Kamu juga dapat bercerita
akibat yang timbul dari kerusakan hutan, dan sebagainya. Kamu
dapat memberi judul puisimu, misalnya,Hutanku, Hutanku
Napasku, Nasib Hutanku, dan sebagainya
A. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Real Experience ( pengalaman langsung )
2. Ceramah
3. Penugasan
4. Diskusi
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengamatan di luar kelas ( pembelajaran langsung )
2. Papan tulis
3. Kertas undian
C. SUMBER PEMBELAJARAN
1. BSE bahasa Indonesia kelas V (H.Suyatno, dkk ) 2008, halaman:
156
2. BSE bahasa Indonesia kelas V (Sri Hapsari dan Epon Kurniasih)
2009,
halaman: 107
D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Langkah – langakah Alokasi
waktu
1 Pendahuluan Apersepsi :
Guru mengucapkan salam “
assakamualaikum”
Guru menyapa dan memberi
motivasi kepada siswa.”
Gimana kabar hari ini anak
– anak?”
Guru bersama siswa
berdo‟a sebelum pelajaran
hari ini dimulai”.
Guru memeriksa daftar
kehadiran siswa “ Ibu guru
absen dulu ya, kira –kira
hari ini siapa yang tidak
berangkat?”
Guru mengapresiasikan
materi yang akan di pelajari
pada pertemuan hari ini “
anak – anak kita sekarang
akan belajar tentang menulis
puisi bebas.
2 Inti Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru menyiapkan materi
yang akan dibahas tentang
menulis puisi bebas yang
akan dilaksanakan diluar
kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
Guru membentuk siswa
menjadi 4 kelompok
Guru membuat undian
sesuai tempat yang ada di
sekitar sekolah.
Guru membagikan 4
kelompok tersebut ditempat
yang berbeda – beda seperti
kelompok 1 di lapangan (
belakang sekolah ),
kelompok 2 di halaman
sekolah, kelompok 3 di
samping sekolah, kelompok
4 di tempat bermain.
Guru mengajak anak – anak
keluar kelas dan setiap
kelompok segera
menempatkan yang sudah
ditentukan
Guru meminta siswa untuk
menulis puisi yang telah di
tempatkan di beberapa
tempat dengan kelompok
masing – masing.
Guru meminta siswa untuk
masuk kedalam ruangan
kembali dan duduk di
tempat duduk masing –
masing.
Guru meminta perwakilan
siswa untuk membacakan
hasil puisi yang telah di tulis
oleh siswa.
Guru menta ketua kelasnya
untuk mengumpulkan hasil
puisi tersebut.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru memberikan umpan
balik yang positif dan
penguatan
3 Penutup Guru bersama siswa
membuat kesimpulan pada
pembelajaran hari ini
Guru bersama siswa
bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari
untuk mengetahui
pencapaian indikator,
pencapaian kompetensi, dan
kompetensi dasar.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa, “ anak – anak
jangan lupa di rumah belajar
yang rajin dan berbaktilah
kepada bapak ibu guru serta
orang tuamu, karena siapa
yang rajin belajar
bersungguh – sungguh maka
dialah yang akan
mendapatkannya”.
Guru meminta ketua kelas
untuk memimpin do‟a
sebelum pembelajaran
berakhir”.
Guru mengucapkan salam,”
wassalamualaikum wr.
Wb”.
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
a. TES TERTULIS
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Essay
3. Instrument Penilaian : Soal – soal tentang menulis
puisi bebas
4. Pedoman Penskoran : benar (....x 20 )
Lembar soal siklus I
Nama :
No. Absen :
Oh guruku
Engkau sangat berjasa bagiku
Kau tak kenal waktu untuk mengajariku
Pekerjaanmu sangat mulia bagiku
Apa yang terjadi jika tidak ada guru
Apa yang terjadi jika tidak ada yang mengajariku
Apa yang terjadi jika tidak ada yang membimbingku
Maka dari itu engkau sangat berjasa bagiku
Oh guruku
Engkau adalah pelita dalam hidupku
Engkau adalah pahlawanku
Engkaulah orang tua keduaku
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Apa yang kamu ketahui tentang puisi bebas? Jelaskan !
2. Sebutkan sajak dalam puisi tersebut !
3. Apakah ide pokok dari puisi diatas !
4. Jelaskan isi puisi diatas !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah /Madrasah : MI AL ISLAM BANDING
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / II
Materi Pokok : Menulis Puisi Bebas
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2jpl)
A. STANDAR KOMPETENSI
8. Menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta
tertulis dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas.
B. KOMPETENSI DASAR
8.3 Menulis puisi bebas dengan kata yang tepat
C. INDIKATOR
1. Menyebutkan ciri – ciri puisi
2. Menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman pribadi
3. Menulis puisi berdasarkan lingkungan yang ada di sekitar
sekolah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan ciri – ciri puisi dengan tepat.
2. Setelah demonstrasi siswa dapat menentukan gagapas pokok
berdasarkan pengalaman pribadi dengan baik.
3. Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menulis
puisi berdasarkan lingkungan yang ada disekitar sekolah dengan
baik.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ciri – ciri puisi
Ciri – ciri puisi yaitu sebagai berikut :
a. Menggunakan bahasa yang singkat, padat, bermakna, dan
indah. Indah disini bermakna indah didengar dan berkarya
majas.
a. Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi
sehingga mudah diingat atau dihafal. Rima disini bermakna
persamaan bunyi akhir.
b. Menggunakan diksi ( pemilihan kata) diksi disini untuk
memperindah bait puisi, menimbulkan kesan yang kuat, dan
menciptakan kekaguman bagi pembaca yang membaca puisi.
c. Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau membangkitkan
rasa emosional dalam bentuk kegembiraan, kepuasan,
kesedihan, penyesalan dan sebagainya.
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dalam setiap kejadian – kejadian yang tak
terduga dan setiap kejadian pasti akan berkesan pada diri kita.
1) Cara membuat puisi berdasarkan pengalaman
a. Membuat daftar pengalaman yang menarik.
b. Menentukan satu pengalaman yang menarik.
c. Mencatat hal – hal yang penting terkait dengan
pengalaman tersebut Misalnya :
a) Waktu kamu berkunjung ditempat tersebut
b) Suasana ditempat tersebut.
c) Keindahan yang kamu lihat.
d) Harapanmu setelah melihat dan mengunjungi tempat
tersebut
2) Cara menulis puisi
a. Tentukan tema
b. Tuliskan ide dalam beberapa kalimat
c. Pilihlah kata – kata yang menimbulkan bunyi yang indah
d. Pilihlah kata – kata yang bisa membangun suasana sesuai
tema yang kamu pilih
e. Ciptakan suasana dalam puisimu, seperti sedih, gembira,
gagah, dan sebagainya
f. Tulislah judul yang sesuai
2. Repitisi dan persajakan
Repitisi atau pengulangan kata dalam puisi digunakan untuk
menentukan makna itu dan juga menciptakan keindahan bunyi.
Sedangkan persajakan digunakan untuk menciptakan keindahan
bunyi.
Contoh puisi :
Layang – layang
Layang –layang
Bila tertiup anginkencang
Kau terbang tinggi diawan
Nampak apik dan menawan
Layang – layang
Kau memang menawan
Aksana burung yang terbang
Membuat orang jadi senang
A. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode real experience ( pengalaman langsung )
2. Ceramah
3. Demonstrasi
4. Penugasan
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengamatan diluar kelas ( pembelajaran langsung)
2. Papan tulis
3. Kertas undian
C. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Bahasa indonesia untuk SD/MI kelas V, ( Erlangga ) 2007.
2. Saya senang berbahasa indonesia untuk SD / Mi kelas V, (
Erlangga ), 2006.
3. ESPS simple dan modern bahasa indonesia untuk SD/Mi kelas
V, ( Erlangga ), kurikulum 2013.
D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Langkah – langkah Alokasi
waktu
1 Pendahuluan 1. Guru menyiapkan siswa
dengan meminta siswa untuk
tenang dan bersikap duduk
dengan baik.
2. Membuka pembelajaran
dengan salam, berdoa
10
menit
bersama dengan dipimpin
salah satu peserta didik.
3. Guru bertany “ bagaimana
kabarnya hari ini anak –
anak?”
4. Guru mengabsen
5. Guru memberikan motivasi
terhadap sisiwa
6. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
7. Guru menjelaskan cakupan
materi hari ini.
2 Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
1. Siswa memperhatikan contoh
puisi yang berjudul “ layang –
layang “ yang disediakan oleh
guru.
2. Menjelaskan mengenai
menentukan ide pokok suatu
puisi.
3. Menjelaskan ciri – ciri puisi
serta membuat puisi
berdasarkan pengelaman.
50
menit
4. Guru bertanta mengenai
repitisi dan persajakan
5. Guru menjelaskan apa itu
repitisi dan persajakan
6. Siswa diajak untuk melihat
dan mengamati lingkungan
sekolah
7. Guru membagikan nomer
undian kepada siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
1. Membentuk siswa menjadi 4
kelompok.
2. Guru membagi 4 tersebut di
tempat yang berbeda – beda
seperti kelompok 1
dilapangan, kelompok 2 :
dihalaman sekolah, kelompok
3 di samping sekolah,
kelopompok 4 di tempat
bermain.
3. Mengajak anak – anak keluar
kelas dan setiap kelompok
segera menempatkan yang
sudah di pilih.
4. Guru meminta siswa untuk
menulis puisi yang di
tempatkan di beberapa tempat
dengan kelompok masing –
masing
5. Guru meminta perwakilan
siswa untuk membacakan
hasil puisi yang telah di tulis
oleh siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
1. Bertanya jawab kepada siswa
mengenai hal – hal yang
belum diketahui oleh siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan
penguatan dan menyimpulkan.
3 Penutup 1. Peserta didik bersama – sma
membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar yang
telah dilakukan.
2. Bertanya jawab tentang materi
10
menit
yang telah dipelajari hari ini.
3. Mengomentari hal – hal yang
terjadi pada proses kegiatan
belajar hari ini. Misalnya
mengomentari hal – hal baik
dan buruk yang terjadi saat
pembelajaran berlangsung.
Memberikan motovasi agar
peserta didik lebih giat
belajar.
4. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan do‟a.
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Lembar penilaian
No Nama
Siswa
Performen Produk Jumlah
sekor
Nilai
Kerjasama partisipasi
1
2
3
4
5
a. Penilian penugasan
No Nama siswa Nilai
1
2
3
4
b. TES TERTULIS
5. Teknik : Tes tertulis
6. Bentuk instrumen : Essay
7. Instrument Penilaian : Soal – soal tentang menulis
puisi bebas
8. Pedoman Penskoran : benar (...x 20)Keterangan
Nama :
No. Absen :
Lembar soal siklus II
1. Sebutkan ciri – ciri puisi yang kamu ketahui ?
2. Jelaskan cara membuat puisi berdasarkan pengalaman !
3. Apa tujuan repitisi itu ?
4. Apa tujuan persajakan itu ?
5. Buatlah puisi sesuai dengan tema yang di tentukan oleh guru !
Kunci Jawaban
1. Menggunakan bahasa yang singkat, padat, bermakna, dan indah,
menggunakan dua macam bahasa yaitu bahasa denotasi dan
konotasi, memiliki rima, menggunakan diksi ( pilihan kata ), dan
setiap bait dapat menyentuh perasaan.
2. - Membuat daftar pengalaman yang baik
- Menetukan satu pengalaman yang paling menarik.
- Mencatat hal – hal penting terkait dengan pengalaman
tersebut.
3. Tujuan ripitasi adalah untuk menekankan makna itu dan juga
menciptakan keindahan bunyi.
4. Tujuan persajakan adalah untuk keindahan bunyi.
5. Puisi dibuat siswa sendiri sesuai tema yang ditentukan oleh gu
Lampiran 3 Dokumentasi
A. Siklus I
1. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
2. Kegiatan pembelajaran
Lampiran 4
Lembar soal siklus I
Nama :
No. Absen :
Oh guruku
Engkau sangat berjasa bagiku
Kau tak kenal waktu untuk mengajariku
Pekerjaanmu sangat mulia bagiku
Apa yang terjadi jika tidak ada guru
Apa yang terjadi jika tidak ada yang mengajariku
Apa yang terjadi jika tidak ada yang membimbingku
Maka dari itu engkau sangat berjasa bagiku
Oh guruku
Engkau adalah pelita dalam hidupku
Engkau adalah pahlawanku
Engkaulah orang tua keduaku
Lampiran 5
Lembar Soal Siklus II
Nama :
No. Absen :
1. Sebutkan ciri – ciri puisi yang kamu ketahui ?
2. Jelaskan cara membuat puisi berdasarkan pengalaman !
3. Apa tujuan repitisi itu ?
4. Apa tujuan persajakan itu ?
5. Buatlah puisi sesuai dengan tema yang di tentukan oleh guru
!
Lampiran 6
Lembar aspek pengamatan terhadap aktivitas guru siklus I
No Aspek yang di Amati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( kaitannya dengan
materi )
4 Menyampaikan tujuan awal
5 Memberikan acuhan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah – langkah yang dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan
bahan ajar yang disampaikan
9 Penyajian bahan pembelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah di
tetapkan
10 Ketepatan dalam menggunakan alokasi
waktu yang telah ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
Kemampuan guru dalam menggunakan
metode Real Experience
12 Menyampaikan kompetensi yang ingi
dicapi
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Menggunakan metode dengan afektif dan
efesien
15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
metode yang telah ditentukan
Evaluasi pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
19 Memberikan kesempatan tersebut untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindakan lanjut ( follow up )
21 Memberikan tugas kepada siswa
22 Menginformasikan materi, bahan ajar yang
akan dipelajari berikutnya
23 Memberikan motivasi untuk terus belajar
Jumlah 8 48 8 1
Total 8 + 48 + 8 + 1 = 65
Kategori Sedang
Banding, 08 Mei 2018
Guru Kelas
Siti Saadah S.Pd.I
Lampiran 7
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Menarik perharian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apresiasi ( terkait dengan materi
)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memeriksa acuhan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
Penugasan bahan belajar
6 Bahan belajar disajikan sesui dengan langkah
– langkah yang dibuat dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materi belajara
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan
tuajuan atau indikator yang telah ditetapkan
9 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
10 Ketetapan dalam menggunakan alokasi
waktu yang telah ditentukan
11 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa.
Kemampuan guru dalam mengunakan
metode Real Experience
12 Menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
13 Menyajikan materi sebagai pengantar
14 Mengondisikan dan memantau siswa saat
pembelajaran diluar kelas
15 Memberikan konsep membuat puisi sesuai
dengan pengalaman langsung ( pengalaman
apa saja yang mengesankan )
16 Menanamkan konsep atau materi sesuai
dengan kompetensi yang inin dicapai
17 Memberikan kesimpulan atau rangkuman
materi
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pemlajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindakan lanjut / follow up
23 Memberikan tugas kepada siswa
24 Menginformasikan materi, bahan ajar yanag
akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar
Jumlah 24 57
Total 24 + 57 = 81
Kategori Baik
Banding, 08 Mei 2018
Guru Kelas
Siti Saadah S.Pd.I
Lampiran 8
Lembar pengamatan siswa siklus I
No Aspek yang Diamati Skore Keterangan
1 2 3 4
1 Merespon apresiasi
yang diberikan guru
Cukup
2 Memperhatikan
penjelasan guru
Cukup
3 Menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
Baik
4 Berani bertanya kepada
guru
Baik
5 Berani mengemukakan
pendapat
Baik
6 Menulis puisi
berdasarkan tema yang
telah didapat
berdasarkan undian
Baik
7 Mengungkapkan
informasi yang telah
diketahui
Baik
8 Menyimpulkan
pelajaran yang telah
dipelajari
Sangat baik
9 Mengerjakan evaluasi Baik
10 Ketrampilan dalam
menulis puisi (
menyusun kalimat,
persajakan dll )
Baik
11 Ketrampilan membaca
puisi ( suara, mimik
muka dll )
Cukup
12 Ketepatan dalam
penggunaan jeda, lafal,
penghayatan dan
intonasi saat membaca
puisi
Cukup
Lampiran 9
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati Skore Keterangan
1 2 3 4
1 Merespon apresiasi yang
diberikan guru
Sangat baik
2 Memberikan penjelasan
guru
Baik
3 Menjawab pertanyan yang
diberikan guru
Sangat baik
4 Berani bertanya kepada
guru
Baik
5 Berani mengemukakan
pendapat
Baik
6 Menulis puisi berdasarkan
undian
Baik
7 Mengungkapkan
informasi yang telah
diketahui
Baik
8 Menyimpulkan pelajaran
yang telah dipelajari
Baik
9 Mengerjakan evaluasi Sangat baik
10 Ketrampilan dalam
menulis puisi ( menyusun
Baik
kalimat, persajakan dll )
11 Ketrampilan membaca
puisi ( suara, mimik muka
dll )
Baik
12 Ketepatan dalam
penggunaan jeda, lafal,
penghayatan dan intonasi
saat membaca puisi
Baik
Lampiran 16
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Miftakhussangadah Jurusan : PGMI
NIM : 115 – 14 -145 Dosen PA : Imam Mas Arum, M.Pd.
No Jenis Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
Keikutsertaan Skor
1 OPAK STAIN SALATIGA
2014 Dengan tema : aktualisasi
gerakan mahasiswa yang
beretika, disiplin dan berfikir
terbuka
18 – 19
Agustus
2014
Peserta 3
2 OPAK jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014 “
Aktualisasi pendidikan
karakter sebagai pembentuk
generasi yang Religius,
Educative dan Humans” oleh
HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga
Tahun 2014
20-21
agustus 2014
Peserta 3
3 ODK 2014 dengan tema : “
pemahaman islam rahmatal lil
„alamin sebagai langkah awal
menjadi mahasiswa
berkarakter “.
21 Agustus
2014
Peserta 2
4 Dalam acara pengakraban
ahasiswa baru PGMI STAIN
Salatiga dengan tema : “
Harmoni keluarga PGMI yang
harmoni dan berkarakter”.
27 Agustus
2014
Peserta 2
5 LIBRARY USER
EDUCATION ( pendidikan
28 Agustus
2014
Peserta 2
pemustaka ) UPT
PERPUSTAKAAN STAIN
Salatiga
6 Seminar Nasional
Berkontribusi untuk negeri
melalui televisi/ TV
5 November
2014
Peserta 8
7 Seminar Nasional dengan tema
:” Perbaikan mutu pendidikan
melalui profesionalitas
pendidikan”.
13
November
2014
Peserta 8
8 MAPABA dengan tema:”
ASWAJA sebagai benteng
kader PMII untuk mewujudkan
mahasiswa yang berpribadi
ulul albab “.
18 – 20
September
2015
Peserta 3
9 Seminar dan sosialisasi dengan
tema :” wujudkan pilkada
damai dalam pilkada serentak
“yang diadakan oleh kiprah
bersama rakyat (KIBAR )
26
November
2015
Peserta 2
10 THE EXLUCIVE ONE DAY
WORKSHOP BECOME A
SUCCESSFUL
ENTREPRENEUR
23 April
2016
Peserta 2
11 Pelatihan Ilmu Falak Di PPTI
Al Falah Salatiga.
18 – 19 juni
2016
Peserta 3
12 DIALOK PUBLIK dengan
tema : “meneguhkan pesantren
sebagai pilar mendidik
karakter bangsa “
6 september
2016
Peserta 3
13 Kegiatan pelatihan ilmu falak
yang diselenggarakan oleh
17
September
Peserta 3
PPTI Al Falah salatiga bekerja
sama dengan CSS Mora UIN
Walisongo Semarang dan
Kanwil Jateng Dalam Rangka
Haul ke -1 KH. M. Zoemri
RWS
2016
14 Telah ikut andil menjadi
Panitia dalam acra
PSGELARAN WAYANG
KULIT “ WAYANG
SANTRI” bersama KI
ENTHUS SUSMONO di
pondok pesantren tarbiyatul
islam Al falah
18
September
2016
Panitia 3
15 Seminar Internasional “petani
untuk negeri”dalam rangka
kegiatan festifal solidaritas
untuk petani indonesia.
18
September
2016
Peserta 8
16 Telah mengikuti “ “Workshop
dan Penelitian bhakti UNDIP
untuk santri di pondok
pesantren Tarbiyatul islam al
falah”
19 september
2016
Peserta 2
17 “SINAU BARENG CAK
NUN dan KYAI KANJENG”
dengan tema : “ Merajut
Tradisi Mengawal NKRI”
21
September
2016
Panitia 3
18 Kegiatan penyuluhan
kesehatan remaja yang
disenggarakan oleh
POSKESTREN ( pos
kesehatan pondok pesantren )
05 Maret
2017
Panitia 4
yang dilaksnakan pada tanggal
05 maret 2017 di aula PPTI Al
Falah Salatiga
19 Kegiatan pelatihan posyandu
remaja pondok Pesantren Yang
di Selenggarakan Oleh
Poskestren ( Pos Keseharan
Pondok pesantren)
10 – 12
Maret 2017
Peserta 4
20 Kegiatan rapat tri wulan PPTI
Al Falah Salatiga
01 Agustus
2017
Panitia 4
21 Penyerapan aspirasi
masyarakat dengan tema :”
memperkokoh peran pemuda
dalam menjaga keutuhan
NKRI”.
29Juli 2017 Peserta 6
22 Sosialisasi Empat pilar MPR
RI pancasila sebagai dasar dan
Ideologi negara UUD NRI
Tahun1945 sebagai konstitusi
negara sertabketatapan MPR
negara kesatuan Republik
Indonesia sebagai bentuk
negara.
29 Juli 2017 Peserta 6
23 Kegiatan penyuluhan
kesehatan paru – paru yang
diselenggarakan oleh UPT
BALAI KESEHATAN PARU
MASYARAKAT ( BKPM ).
01 Agustus Panitia 4
24 Seminar Nasional “ Strategi
Pemberdayaan Masyarakat
Menuju Desa Wisata”
17 november
2017
Peserta 8
25 Seminar Online “ Tips and 14 Oktober Peserta 2
Trick Student Exchange “ 2017
26 Seminar nasional pasar modal
syari‟ah dengan tema :
“peluang mahasiswadalm
berinvertasi menuju
kemandirian ekonomi “
8 November
2017
Peserta 8
27 Kegiatan khataman manaqib
lujainiddaani pondok pesantren
tarbiyatul Islam Al Falah
salatiga pada Tanggal 10
februari 2018 di aula pondok
pesantren Tarbiyatul islam
Alfalah
31 Maret
2018
Panitia 3
Total 109
Salatiga, 30 Juli 2018
Mengetahui
Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan
dan kerjasama
Achmad Maimun, M. Ag.
NIP. 197005101998031003
Lampiran 17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Miftakhussangadah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Kab. Semarang, 24 Mei 1996
Kewargaanegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Jumadi
Nama Ibu : Insiyatun
Alamat : Dsn. Gentan RT 05 / RW 08 Ds. Truko Kec. Bringin
Kab. Semarang.
No HP : 085713042014
Email : [email protected]
Pendidikan
1. RA BANDING angkatan 2002
2. SDN BANDING 02 angkatan 2008
3. MTs Sudirman Truko angkatan 2011
4. SMK AL FALAH Salatiga angkatan 2014
5. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga