14
PENILAIAN POLA-POLA PSIKOSENSORIK DAN PSIKOMOTORIK Oleh :Yetty Hambarsari Pembimbing : dr. Subandi, Sp.S

Penilaian Pola-pola Psikosensorik Dan Psikomotorik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi, pemeriksaan

Citation preview

Penilaian pola-pola psikosensorik dan psikomotorik

Penilaian pola-pola psikosensorik dan psikomotorikOleh :Yetty HambarsariPembimbing : dr. Subandi, Sp.SKomponen yg dibahasfx mental yg berkembang seiring dng perkembangan gerakan volunterGangguan fx mental yg dibhsgejala ggn serebral setempat baik proses patologik yg bersifat vaskuler, inflamantorik,dan proses desak ruangPola-pola psikosensorik dan penilainnyaPola-pola psikosensoriksegala macam kegiatan psikosensorik yg menunjukan kemampuan utk mengenal sesuatu yg dicerap tubuh(mengenal barang, binatang, org dan bagaimana yg dipegang, diraba, dicium, diliat, didengar)gnosiaHilangnya kemampuanagnosiaPola-pola gnosiaGnosia taktilGnosia stereognosis : Dengan mata tertutup pasien diminta utk melakukan identifikasi benda yg disodorkan ditangannya dpt terganggu apabila terdpt ggn di setiap neuron yg menyusun jaras aferen, tdk saja akibat kerusakan lobus parietalis

Perasa diskriminasi 2 titik Merasakan ditusuk pd 2 tempat pd saat yg sama integrasi pengolahan raba (modalitas lintasan spinotalamicus) dan perasa tekan (funikulus dorsalis lemnikus medialis) Cara : alat gordon holmes menggunakan 2 jarum bundel pada kulit pasien yg dirangsang, bila pasien tdk sadar atas 2 tusukan jarak diperlebar. Jarak tersebut dilidah 1 mm, ujung jari tgn 2-7 mm, dorsum pedis 20-30 mm, telapak tgn 8-12 mm, lengan dada dan tungkai bwh 40 mm, punggung lengan atas dan paha 70-75 mm, jari kaki 3-8 mm3. Perasa gramestesia Mata tertutup pasien diminta memberitahu angka yg ditulis pemeriksa diatas kulitnya, msl dikulit telapak tgn (bila terganggu terhalang dibagian tepi maupun pusat aferen)4. Perasa barognosia Mata tertutup pasien disuruh memberitahukan bahan atau barang apa yg disodorkan ditangannya yg terkuat5 Perasa topognosis Mata tertutup pasien disuruh memberitahu tempat pada tubuhnya yg disentuh pemeriksa

Gnosis visual Kelainanagnosia visual yaitu hilangnya pengenalan dan pengertian tentang apa yg diliat Posopagnosiaagnosia mengenai pengenalan wajah seseorang Lesi terletak diarea 19

Agnosia Auditorik Hilangnya kemampuan utk mengenal dan mengetahui apa yg didengar oleh seseorang yg tdk tuli Lesi terletah di girus superior posterior lobus temporalis yg berdominasi (Area werniche/area 41 dan 42)Pola gnosia yg dibhs mengenai pengenalan bagian-bagian tubuh sendiri(autotopgnosia)hilangnya kemampuan(autotopagnosia)penderita tdk mengenal jari-jari pemeriksa, atau jari-jarinya, pasien menyangkal penyakitnya mslkan menyangkal lumpuh padahal hemipareseLesi digirus supramarginalis pd hemisferium yg dominanSeiring hilangnya pengenalan bagian tubuh jg disertai pengertian yg kacau tentang kiri dan kanan Sindroma gerstman , krn disorientasi kanankiri terganggu maka pengenalan angka-angka terganggu pulaPola-pola psikomotorik dan penilainyagerakan yg terwujud sebagai realisasi perencanaan atau secara singkat ialah pola gerakan volunter yaitu gerakan yg dikehendaki dan bertujuanHilangnya kemampuanapraksiaProses psikomotorik 1. Tahap pengertian : arti dan tujuan gerakan yg dikembangakanTahap pengorganisasian :lintasan-lintasan motorik disiapkan utk secara keseluruhan mewujudkan gerakan yg dikehendaki3. Tahap pelaksanaan gerakan

Apraksia ideasional : Dalam hal ini tdk ada pengertian tentang tujuan dari gerakan atau tdk ada pengertian tentang perintah untuk melakukan suatu gerakan ex:tolong ambilkan korek api itu masukkan korek api ke saku anda Pasien dapat mengambil korek api tetapi selanjutnya diam saja dengan korek api yg dipegang dlm tangannya dan tidak melanjutkan gerakan utk menyelesaikan perintahApraksia ideokinetik/idiomotorik Dalam hal ini pengertian tentang tujuan dari suatu gerakan yg dilakukan masih baik, tetapi pengorganisasian dimana suatu ide harus menggiatkan lintasan-lintsan motorik yg sesuai dan tepat mendapat gangguan ex: pegang dahi anda.....pasien melaksanakan perintah namun yg dipegang bkn dahi melainkan telinga. Hal ini disadari penderita dan ia menyatakan ......eh mau pegang dahi ,jd kuping yg dipegangApraksia kinetik Pasien tdk mampu melakukan gerakan volunter yg halus. Ia dpt melakukan gerakan yg diperintahkan, tetapi secara kasar dan hsl gerakanitu kurang sempurna Lesi : didaerah frontal premotorikTERIMA KASIH