Upload
anafi
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
1/7
PENILAIAN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
DENGAN MODEL EKSPERIMEN UNTUK MENGOPTIMALKAN
KOMPETENSI PSIKOMOTORIK SISWA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Uji Kompetensi IV Mata Kuliah Assesmen
Pembelajaran Fisika
Dosen Pengampu Dra. Rini Budiarti M. Pd.
ANAFI NUR ‘AINI
NIM K2312006
KELAS A
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
2/7
PENILAIAN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN
MODEL EKSPERIMEN UNTUK MENGOPTIMALKAN KOMPETENSI
PSIKOMOTORIK SISWA
Anai !ur "Aini
Pendidikan Fisika Uni#ersitas $ebelas Maretanai%sim.uns.a&.id
Abst!"
Dalam proses pembelajaran' tidaklah bisa dipisahkan dari proses penilaian. Proses penilaian tersebut harus beragam' men&akup tiga aspek' (aitu aspek kogniti' aekti'
dan psikomotor. !amun' saat ini ban(ak guru (ang masih terokus pada penilaian
kogniti dan aekti saja' belum sampai pada ranah psikomotor. Padahal' aspek
psikomotor juga perlu dilakukan penilaian sehingga dapa( diketahui pen&apaian hasil
belajar sis)a (ang diperoleh melalui keterampilan (ang melibatkan otot dan kekuatanisik. $alah satu &ara (ang dapat digunakan untuk menilai aspek psikomotor (aitu
penilaian kerja. *ulisan ini akan mendeskripsikan pelaksanaan penilaian proses pada pembelajaran isika melalui eksperimen untuk mengoptimalkan kompetensi
psikomotor sis)a. +uru melakukan obser#asi saat kegiatan eksperimen berlangsung
dengan instrument penilaian. Beberapa instrument (ang dapa digunakan (aitu datar&ek' bagan partisipasi' serta numeri&al s&ale. Melalui kegiatan tersebut sis)a dilatih
untuk terampil bekerja dan kreati dalam memanaatkan potensi diri dan lingkungan
sekitarn(a.
K!t! "#$%&' penilaian kerja' eksperimen' psikomotor.
P($)!*#+#!$
Keberhasilan peserta didik sangat dipengaruhi oleh guru' dimulai dari proses
pen(ampaian materi hingga proses penilaian. +uru harus benar,benar mengetahui
perkembangan setiap peserta didik mulai dari proses dia belajar sampai hasil (ang ia
dapat dari proses belajarn(a. Perkembangan peserta didik dapat terus di update
melalui proses penilaian ini.
Pasal - /01 Peraturan Pemerintah !omor 23 tahun -44 tentang $tandar
!asional Pendidikan menjelaskan bah)a kompetensi lulusan men&akup sikap'
pengetahuan' dan keterampilan 526. Ini berarti bah)a pembelajaran dan
penilaianharus mengembangkan kompetensi peserta didik (ang berhubungan dengan
ranah aekti /sikap1' kogniti /pengetahuan1' dan psikomotor /keterampilan1. Ranah
psikomotor adalah ranah (ang berhubungan dengan akti#itas isik' misaln(a lari'
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
3/7
melompat' melukis' menari' memukul' dan sebagain(a. Pada pembelajaran isika'
kemampuan psikomotor sis)a dapat diasah melalui akti#itas eksperimen. Akan tetapi
ketika melakukan eksperimen' guru masih okus pada sisi kogniti (ang dapat
diketahui melalui tes tertulis' laporan' serta aspek aekti (ang dilakukan melalui
penilaian sikap. $ehingga' kemampuan psikomotor sis)a pun kurang optimal.
Penilaian psikomotor dapat dilakukan melalui proses penilaian kinerja (ang
berlangsung saat pembelajaran. Pada proses penilaian kerja' guru mengobser#asi
peserta didik saat kegiatan eksperimen. Melalui kegiatan eksperimen' guru dapat
mengamati gerak,gerik sis)a dalam memainkan alat,alat praktikum serta mengamati
prosesn(a dalam mendapatkan pengetahuann(a.
P($,#"#!$ !$!* -s&"./.t.
Perkembangan peserta didik tidak han(a terbatas pada ranah kogniti dan
aekti saja' tetapi juga ranah psikomotor. Psikomotor berhubungan dengan kata
7motor ' sensory motor atau perceptual motor 8. Ranah psikomotor merupakan
pengetahuan (ang lebih ban(ak didasarkan dari pengembangan proses mental melalui
aspek,aspek otot dan membentuk keterampilan sis)a. 5-6
Perubahan (ang dilakukan terhadap kurikulum dari tahun ke tahun' tidak
han(a mengubah silabus' se9uen&e ataupun s&ope materi' tetapi juga model
e#aluasi.Akan tetapi' dari ragam instrumen pengukuran (ang disusun para guru
&enderungmengabaikan ranah psikomotor sebagai salah satu target pen&apaian
belajar. Pertama' disadari bah)a kegiatan (ang melibatkan psikomotor membutuhkan
alokasi )aktu (ang relati lama' sehingga bila suatu saat guru hendak melakukan
pengukuran ranah psikomotor' maka dia harus mengikuti proses kegiatan dari sis)a
dari persiapan' proses' hingga diperoleh hasil. :al ini diperkuat dengan proses
pembelajaran di sekolah (ang dibatasi oleh satuan )aktu tertentu. Alasan inimenjadikan guru lebih suka untuk mengukur sis)a dari segi kogniti saja.
Kedua' dilihat dari instrumenn(a' ranah kogniti memiliki beberapa instrumen
penilaian' antara lain dengan datar &ek' rating s&ale dan bagan partisipasi. Pada
datar &ek dan rating s&ale' aspek (ang dinilai spesiik' dapat menggambarkan
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
4/7
kemampuan sis)a (ang dapat diamati atau karakteristik produk (ang dihasilkan' serta
kriteria,kriteria kemampuan (ang akan diukur harus jelas sehingga mudah
diinterpretasikan oleh obser#er. Dengan demikian' memang terasa sulit untuk
melakukan pengukuran ranah psikomotor' terlebih lagi bagi mereka (ang belum
terbiasa.
Meskipun ada beberapa kesulitan' bukan berarti penilaian psikomotor tidak
diadakan. Apalagi pada mata pelajaran isika (ang ban(ak menerapkan proses IPA'
justru lebih ban(ak mengarah pada pengukuran psikomotor. Apalagi jika guru
menga&u pada kurikulum (ang berlaku saat ini maka aspek psikomotor juga harus
dinilai.
Ken(ataan (ang terjadi' pengukuran hasil belajar isika (ang dilakukan gurudi sekolah ban(ak (ang diarahkan ke ranah kogniti. Memang' pengukuran ranah
kogniti perlu dilakukan' akan tetapi hendakn(a jangan mengukur psikomotor dengan
model kogniti. Untuk mengukur penguasaan ranah psikomotor' guru memberikan
pertan(aan (ang sebenarn(a mengarah pada sisi kogniti. Misaln(a' guru hendak
menilai tentang keterampilan sis)a dalam merangkai komponen se&ara seri dan
paralel' akan tetapi pertan(aan (ang mun&ul adalah' apa (ang dimaksud dengan
rangkaian seri dan paralel;
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
5/7
&o&ok untuk diterapkan di mata pelajaran (ang memang membutuhkan ban(ak gerak'
misaln(a olah raga' seni' ataupun sains seperti kimia' isika' dan biologi (ang ban(ak
melakukan eksperimen di laboratorium. $elain itu' melalui kegiatan eksperimen guru
dapat mengoptimalkan kemampuan psikomotor sis)a.
Model eksperimen dipandang sebgai salah satu model (ang terbaik dalam
mendukung proses belajar sis)a. Dengan metode ini' sis)a dituntut untuk melakukan
per&obaan sebagai pembuktian' penge&ekan' bah)a teori (ang sudah dibi&arakan itu
memang benar 5@6. Metode eksperimen juga dikatakan sebagai &ara pen(ajian
pelajaran' di mana sis)a melakukan per&obaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu (ang dipelajari 506.Pada saat proses eksperimen' ada aspek,aspek (ang dapat diukur dengan
penilaian kinerja' antara lain persiapan' proses kerja' sikap kerja' produk kerja' dan
)aktu. Masing,masing aspek dapat dijabarkan kembali kedalam kriteria (ang lebih
spesiik. Disamping itu' sis)a menggunakan hampir seluruh indera dan tubuhn(a
untuk melakukan suatu gerakan untuk mengoperasikan alat' mengerjakan tugas'
memba&a ataupun mensketsa gambar' dan menganalisis suatu pekerjaan beserta
urutann(a.
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
6/7
penilaian (ang memperbolehkan sis)a untuk 7tampil8' (aitu untuk menghasilkan
atau melakukan sesuatu.
Dari uraian diatas' penilaian kinerja sangat &o&ok diterapakan untuk
mengoptimalkan aspek psikomotor. Dalam hal ini' ada beberapa langkah (ang harus
ditempuh' (aitu membuat kisi,kisi beserta instrumen penilaian dengan kriteria
sebagai berikutC
2. Menuliskan perilaku kemampuan,kemampuan spesiik (ang penting dan
diperlukan untuk men(elesaikan tugas ataupun menghasilkan produk
terbaik.
-. Membuat kriteria,kriteria kemampuan (ang akan diukur dengan jelas
sesuai dengan karakteristik produk (ang dihasilkan.
@. Urutkan kriteria,kriteria kemampuan (ang akan diukur berdasarkan urutan
proses kejadian (ang akan diamati.
$eperti (ang telah dipaparkan sebelumn(a' instrument penilaian (ang digunakan
antara lain bagan partisipasi' &he&klist' dan rating s&ale. Masing,masing memiliki
karakteristik (ang berbeda. Bagan partisipasi berungsi untuk melihat keikutsertaan
sis)a dalam setiap langkah atau tahap pembelajaran. he&klist berungsi untuk
mengetahui ada tidakn(a suatu hal (ang sedang diamati. Kemudian rating s&ale
berungsi menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka (ang disusun berjenjang
dari paling rendah ke paling tinggi. Dalam penilaian ini' obser#er haruslah ob(ekti'
tidak sub(ekti. Kemudian obser#er juga harus &ermat dalam memba&a instruksi
ataupun memahami pern(ataan tertera di lembar penilaian sehingga meminimalisir
terjadin(a eror.
P($#t#-
$alah satu tujuan perubahan kurikulum (aitu mengoptimalkan kemampuansis)a. Dalam hal ini' akti#itas e#aluasi merupakan salah satu &ara terbaik untuk
melihat kemampuan peserta didik. $e&ara otomatis' seluruh domain (ang memang
telah dijabarkan dalam desain kurikulum tersebut harus diukur' baik dari segi
kogniti' aekti' maupun psikomotor' sehingga inormasi (ang diperoleh lebih
8/17/2019 Penilaian Kerja Untuk Optimasi Psikomotor
7/7
komprehensi. Akan tetapi' ranah kogniti kerap kali kurang diperhatikan ataupun
(ang ada justru psikomotor dengan kemasan kogniti.
Untuk melihat aspek psikomotor' diperlukan pendekatan khusus (aitu dengan
menggunakan penilaian kinerja pada pembelajaran model eksperimen. ara ini dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga kemampuan psikomotor
sis)a dapat berkembang se&ara optimal. Meskipun demikian' perlu pemahaman dari
guru bah)a kemajuan kemampuan psikomotor seseorang relati berbeda dengan
orang lain.
D!t! P#st!"!
526 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia !omor 23 *ahun -44. /-441.
Diunduh 20 1. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Eog(akarta C $anata Dharma
506 Djamarah' $(aiul B. /2331. Strategi Belajar Mengajar.