Upload
gojali-zulfikar
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI PENGUSAHA MUDA
Kasus tersebut menjadikan kita semua ingin seperti Aditi Erlangi yang sukses di distro, Fadil
Fuad yang sukses dalam Program Komputer Akuntansi, dan Jawed Karim yang sukses
dalam program situs Web, di mana mereka mampu menjadi pengusaha muda pada usia 20-
an. Dengan berpedoman pada prinsip "Jika orang lain mampu, saya pun mampu," pada
dasarnya kita semua bisa berhasil mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuan dan
keahlian kita. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda,
yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi
kenyataan.
1. MEMBANGUN KEPRIBADIAN PENGUSAHA MUDA
Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha.
Membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha.
Dengan persiapan yang memadai, kita dapat menjadi lebih siap dengan tidak mudah
putus asa saat gagal dan tidak mudah terpuaskan saat berhasil. Kepribadian yang matang
memudahkan kita untuk mengenal diri sendiri, memahami perubahan sikap mental, dan
menyesuaikan diri dengan orang lain.
Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun
kepribadian:
A. MENGENAL DIRI SENDIRI
Seorang calon pengusaha yang baik harus mengenali dirinya sendiri. Pengenalan diri sendiri
diperlukan untuk menuntun pengusaha dalam menemukan, menentukan, dan menjalani
profesi sebagai pengusaha. Dengan semakin mengenal diri sendiri, maka peluang untuk
mengambil tindakan yang salah akan semakin kecil. Ada beberapa hal yang harus
dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu:
1) Mengenal Karakter Pribadi
Untuk menjadi sukses, seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter pribadi
yang bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus ada, dan suka
bergaul dengan orang lain. Motivasi tinggi diwujudkan dengan adanya dorongan dari diri
sendiri untuk mencapai tujuan dan sukses secara terus-menerus. Motivasi tinggi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 1
mahasiswa dapat dicerminkan dengan rajin belajar, tidak pernah bolos kuliah, dan
tidak boros, sehingga dapat berhasil lulus cepat dengan IPK tinggi dan memiliki cukup
tabungan. Suka tantangan diwujudkan tidak hanya puas dengan apa yang dicapai,
oleh sebab itu harus disusun target yang lebih menantang.
Apabila semester ini mencapai IPK 2,75, maka semester selanjutnya target harus di atas
3,00. Apabila IPK sudah tidak menjadi tantangan, maka target berbahasa Inggris dan
berorganisasi perlu ditingkatkan. Selain itu, kebiasaan suka bergaul diwujudkan
dengan upaya memperbanyak teman. Seseorang yang ingin berhasil paling tidak
memiliki minimal 250 orang teman dan mengetahui data-data mengenai teman-
temannya tersebut secara detail, seperti mengenai saat ulang tahun, nomor telepon,
dan alamat surat elektronik (elctronic mail—e-mail}.
2) Mengenai Bakat dan Kemampuan
Usaha yang berhasil biasanya terkait dengan mutu barang dan jasa yang dihasilkan.
Keberhasilan usaha Bakso Lapangan Tembak, Es Teler 77, dan taksi Blue Bird dalam
membangun mereknya menjadikan usaha-usaha ini mudah diingat oleh para
konsumen. Keberhasilan usaha tersebut diperoleh dari barang dan jasa terbaikyang
dihasilkan oleh pengusaha. Untuk menghasilkan barang dan jasa terbaik diperlukan
adanya bakat dan kemampuan. Ada orang yang terlahir dengan bakat tertentu,
sehingga ketika dia berusaha sesuai dengan bakatnya tersebut dapat menghasilkan
suatu produk/jasa yang berkualitas. Namun selain bakat yang dibawa sejak lahir, ada
juga kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari proses
belajar. Dengan mengenai lebih tepat bakat dan minatnya, seseorang dapat membawa
dirinya ke usaha yang sesuai dengannya, sehingga dapat menjalankan bidang
usahanya sambil menikmati hobinya. Selain itu kita dapat sekaligus memberpaiki
kelemahan yang ada terkait dengan bakat dan minat tersebut.
B. MEMPERSIAPKAN PERUBAHAN SIKAP MENTAL
Ada beberapa kondisi yang membedakan antara seorang pengusaha dan pegawai. Salah
satu yang dihadapi pengusaha adalah adanya ketidakpastian, sedangkan seorang
pegawai sudah bekerja sesuai dengan ketentuan. Oleh sebab itu, bagi pengusaha muda
harus mempersiapkan perubahan sikap yang terdiri atas:
1) Siap menghadapi ketidakpastian
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 2
Seorang pengusaha akan menghadapi ketidakpastian,- misalnya berupa pemasukan
setiap harinya. Tidak ada jaminan seorang pengusaha akan mendapatkan pemasukan
yang tetap setiap waktu. Namun demikian, ada usaha untuk memperkecil
ketidakpastian, yaitu dengan membuat perencanaan usaha yang baik, detail, dan
realisitis. Perencanaan yang baik akan mengurangi ketidakpastian. Selain itu dapat
dilakukan mekanisme reserve for deficit month, yaitu cara mempersiapkan dana
cadangan yang diperoleh dari keuntungan pada saat bulan-bulan usaha ramai. Cara ini
biasanya dilakukan dengan menyimpan 25% dari total keuntungan, sebelum
keuntungan tersebut digunakan untuk keperluan lain seperti pembayaran bonus dan
perluasan investasi.
2) Siap mengatakan "Bisa"
Seorang pengusaha pantang mengatakan "Tidak bisa." Sepanjang pelanggan
bersedia membayar, maka menjadi kewajiban pengusaha untuk memenuhinya.
Keberhasilan pengusaha Cina adalah pantang untuk mengatakan tidak bisa.
Pengusaha Cina umumnya akan mengatakan bisa untuk memenuhi permintaan
pelanggannya. Mereka menyediakan berbagai jenis barang dagangan dengan
berbagai tingkatan harga sesuai kemampuan pelanggan. Sebab apabila seorang
pelanggan butuh suatu barang sesuai kualitas dan kemampuan yang ada dan dijawab
tidak bisa disediakan, maka potensi kehilangan pelanggan menjadi besar dan usaha akan
menjadi tidak maksimal.
3) Siap bekerja keras, tekun, dan sabar
Sering kali usaha baru dimulai dari skala yang kecil, sehingga ketekunan, kesabaran,
dan kerja keras menjadi syarat mutlak. Thomas Alfa Edison (pendiri General Electric),
mengatakan bahwa keberhasilan ditentukan oleh 1% kemampuan otak dan 99% kerja
keras. Usaha baru yang belum banyak dikenal perlu dengan sabar diperkenalkan ke
masyarakat, bahkan kalau perlu dari pintu ke pintu (door to door), seperti yang dilakukan
oleh Bob Sadino ketika pertama kali memulai usahanya. Berkat keuletan dan kerja
kerasnya, saat ini Bob Sadino menjadi pengusaha besar dalam bidang supermarket dan
agrobisnis.
4) Berani mengambil risiko danjangan sampai rugi
Setiap hal yang menguntungkan pasti memiliki risiko dan tidak ada keuntungan yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 3
tanpa risiko, sehingga memulai usaha baru pasti memiliki risiko. Berani mengambil
risiko merupakan sikap mental yang diperlukan oleh pengusaha. Namun demikian,
bukan berarti bahwa berani mengambil risiko dilakukan tanpa perhitungan. Setiap risiko
dapat diperkecil dengan melakukan perhitungan secara matang, membuat alternatif, dan
berhati-hati dalam setiap tihdakan. Prinsip jangan sampai rugi harus dikembangkan.
Usaha merupakan upaya mencari keuntungan, oleh sebab itu setiap tindakan usaha
harus selalu memperhitungkan biaya dan manfaat.
2. MEMPERSIAPKAN KETERAMPILAN PENGUSAHA MUDA
Salah satu kelemahan para pengusaha muda dan sarjana di Indonesia adalah keterampilan
dalam bidang softskill. Pendidikan pada saat ini masih didominasi oleh penguasaan teori
atau keterampilan teknis (technical/hard skill). Untuk menjadi pengusaha muda yang
sukses diperlukan beberapa keterampilan softskill yang harus dikuasai, yaitu:
A. MENJAGA REPUTASI
Reputasi yang baik merupakan modal utama bagi seorang pengusaha muda. Reputasi yang
baik akan memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru.
Keterampilan membangun reputasi perlu ditingkatkan dengan merencanakan dan
melaksanakan perbuatan yang membawa citra diri yang positif. Reputasi seseorang
dikenal orang lain melalui daftar riwayat hidupnya. Oleh sebab itu, membuat daftar riwayat
hidup yang baik sangat diperlukan. Daftar riwayat hidup bukan sekadar berisi deretan
pekerjaan, tetapi juga hal-hal terkait pengalaman dan kemampuan dalam melakukan suatu
kegiatan, deretan kompetensi, dan rangkaian
tanggung jawab yang dapat diemban. Daftar riwayat hidup yang dibuat dengan kejujuran
dan tanggung jawab serta kompetensi dan komitmen menjadi reputasi bagi pengusaha
muda.
B. KEMAMPUAN MEMBANGUN JARINGAN
Seorang pengusaha harus mampu bergaul dengan sebanyak mungkin teman.
Keberhasilan sering kali karena mempertemukan banyak kepentingan satu orang dengan
orang lain. Kemampuan seorang pengusaha dalam bergaul dengan orang lain harus di
atas rata-rata. Oleh sebab itu, keterampilan membangun jaringan sangat diperlukan. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun jaringan, yaitu:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 4
1) Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat
Slogan iklan rokok "yang muda tidak dipercaya" tampaknya menjadi sindirin bagi para
orang tua untuk dapat lebih memerhatikan potensi yang dimiliki oleh kaum muda.
Slogan tersebut juga seharusnya menjadi penyemangat bagi kaum muda untuk dapat
lebih berkreasi dan percaya diri karena rasa percaya diri yang besar merupakan salah
satu syarat keberhasilan.
2) Menjadi anak gaul
Menjadi anak gaul berarti mengembangkan potensi sosialisasi yang ada dalam diri
seseorang. Bergaul ditujukan untuk memperluas jaringan sosial atau koneksi. Semakin
banyak teman yang kita miliki dan kenal dengan baik, semakin besar peluang kita untuk
menjadi sukses. Bagi mahasiswa, pergaulan sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam
lingkup kelas, jurusan, fakultas, atau perguruan tinggi, tetapi juga antarperguruan tinggi.
Gaul dapat dimulai dengan belajar berorganisasi dan bermasyarakat, namun hindarkan
pergaulan negatif yang merusak seperti narkoba dan pergaulan bebas.
3) Buat kartu nama yang menarik dan spesifik serta berikan kepada teman baru
Kartu nama tidak harus diperuntukkan bagi mereka yang sudah bekerja atau menjadi
pengusaha. Sedini mungkin buatlah kartu nama, cantumkan hal yang Anda bisa dan
kuasai, serta berikan kepada orang yang anda kenal. Kartu tersebut minimal akan
membuat orang lain ingat kepada Anda, paling tidak mereka akan mengenal Anda.
4) Tawarkan persahabatan yang tulus
Hubungan usaha yang berhasil sering kali berawal dari persahabatan yang akrab. Oleh
karena itu, berteman dengan siapa pun tentunya bukanlah sebuah kerugian. Hal
terpenting adalah bersahabat setulus-tulusnya dengan orang lain, sehingga mereka
memandang kita sebagai mitra yang baik dan memiliki kompetensi dalam menjalin
usaha bersama. Hindari terburu-buru berbicara bisnis dengan orang yang baru dikenal
karena dapat menimbulkan kesan memanfaatkan.
C. NALURI MENGENALI PELUANG USAHA
Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang mampu mengenali peluang dengan baik.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 5
Tirto Utomo, perintis pertama air kemasan "Aqua" dan Pak Sosro, pencetus ide minuman
"Teh Botol Sosro" merupakan contoh orang yang mampu mengenal peluang dengan baik
dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Oleh sebab itu, mengenali peluang merupakan
hal yang sangat penting. Peluang tersebut tidak harus menjadi hal yang pertama, karena
yang kedua bisa menjadi lebih baik, atau yang ketiga justru tampil beda. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenali peluang usaha
adalah:
1) Menentukan arah usaha dan minat
Menentukan arah usaha dan minat dapat membuat kita berfokus pada pendalaman
informasi tentang usaha.
2) Menumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar
Banyak usaha baru yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk dilakukan ternyata berhasil
karena besarnya faktor kebutuhan pelanggan. Contoh usaha tersebut adalah bisnis
penitipan bayi di perkantoran yang timbul karena besarnya kebutuhan ibu-ibu aktif
atau wanita karier yang memiliki anak kecil namun di sisi lain harus bekerja sehingga
membutuhkan penitipan bayi yang dekat dengan lokasi kerja.
3) Menerapkan manajemen informasi
Tindakan ini dilakukan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang usaha,
kemudian diklasifikasi dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Informasi dapat diperoleh dari melihat, mendengar, dan mengalami. Saat ini, dunia
Internet menyediakan informasi yang tidak terbatas. Oleh sebab itu, pemanfaatan
Internet akan sangat membantu dalam memperoleh informasi, bahkan untuk
memasarkan produk.
D. KEMAMPUAN PERSUASI DAN NEGOSIASI
Dalam dunia bisnis selalu ada permintaan dan penawaran, dan keduanya membutuhkan
adanya keseimbangan sehingga terjadi transaksi. Dunia usaha pasti memerlukan
negosiasi dan persuasi dalam mencapai keseimbangan berbagai kepentingan sehingga
dunia bisnis menjadi berhasil. Untuk meningkatkan kemampuan persuasi dan negosiasi,
diperlukan adanya beberapa hal, yaitu:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 6
1) Itikad baik untuk mencapai win-win solution
Usaha tidak hanya sekali atau jangka pendek sehingga tidak boleh dilakukan secara
aji mumpung. Setiap transaksi harus memerhatikan kepentingan kedua belah pihak.
Jangan sampai yang satu untung dan yang lain rugi, akibatnya yang rugi tidak mau
melakukan transaksi lagi dan usaha berhenti. Dalam negosiasi, usahakan kedua befall
pihak untung dan sesuai dengan kepentingan masing-masing.
2) Mempersiapkan diri sebelum negosiasi
Sebelum melakukan negosiasi, diperlukan adanya persiapan. Tanpa persiapan kita
akan kalah dalam negosiasi. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah menentukan
tujuan negosiasi, mempersiapkan data dan analisis, memperkirakan permintaan pihak
lain, dan menyusun alternatif.
3) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi
Dalam negosiasi, apa pun kondisinya, harus dilakukan dengan kepala dingin dan tidak
emosional. Kemampuan komunikasi seperti pemilihan kata dan kalimat perlu
ditingkatkan, sehingga proses persuasi dan negoisasi dapat berlangsung dalam
suasana nyaman. 4)
4) Sikap profesional
Sikap profesional dilakukan dengan selalu tepat waktu dan sesuai janji yang telah
dijadwalkan, berpakaian rapi dan pantas, serta menepati kesepakatan yang telah dibuat.
3. MEMBANGUN USAHA SAAT MUDA
Banyak pendapat menyatakan bahwa memulai usaha pada usia muda akan lebih berhasil
dibandingkan dengan ketika sudah tua, bahkan saat pensiun. Ada beberapa alasan
rnengapa usaha di saat muda perlu dikembangkan, yaitu:
A. ADANYA KEKUATAN POSITIF YANG DIMILIKI KAUM MUDA, TERUTAMA MAHASISWA UNTUK BERHASIL DALAM DUNIA USAHA, YAITU:
1) Usia mahasiswa yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun memiliki semangat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 7
besar untuk meraih mimpinya. Semangat dari kelebihan energi tersebut dapat
disalurkan melalui usaha produktif.
2) Penguasaan teori yang baik dan pengalaman yang telah ada. Dalam perkuliahan
diberikan bekal teori yang bersifat teknis dan pengalaman sebelumnya, sehingga
diharapkan tidak perlu melakukan kesalahan dua kali. Dengan bekal tersebut,
mahasiswa mempunyai modal yang lebih besar dari yang bukan mahasiswa.
3) Daya nalar dan sistematika berpikir yang cukup baik. Mahasiswa merupakan
bagian dari masyarakat ilmiah yang mengambil keputusan dengan fakta dan data.
Dengan fakta dan data, maka keputusan akan lebih kecil risikonya dibanding
dengan spekulasi.
4) Kemampuan fisik yang prima. Masa muda mempunyai kemampuan fisik yang sehat
dan prima, sehinga mobilitas menjadi mudah. Kemudahan dalam mobilitas
seharusnya menjadi modal dalam percepatan usaha.
5) Kreativitas yang tinggi dan lahirnya inovasi. Mahasiswa merupakan bagian dari
perguruan tinggi, tempat untuk menempa kreativitas dan inovasi. Kesempatan
melakukan sesuatu yang tidak biasa masih dimungkinkan untuk menghasilkan
suatu temuan bernilai ekonomi tinggi.
B. ADA PELUANG CUKUP BESAR BERWUJUD POTENSI YANG PERLU DIKEMBANGKAN DARI STATUS MAHASISWA DAN KAUM MUDA. POTENSI TERSEBUT ADALAH:
1) Waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relatif masih longgar semasa kuliah
dan belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja. Waktu yang
longgar pada masa kuliah dan sebelum menikah dapat dioptimalkan untuk
mengembangkan usaha baru yang membutuhkan banyak waktu untuk perkenalan
usaha. Ketika telah lulus dan bekerja, waktu yang tersedia semakin terbatas.
Setelah lulus, waktu untuk bersosialisasi juga semakin terbatas dibandingkan
dengan sewaktu menjadi mahasiswa, di mana akses kepada teman di seluruh
universitas dan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya lebih luas.
2) Banyak peluang usaha yang dapat digali di sekitar kampus dan komunitasnya.
Masyarakat kampus adalah suatu komunitas besar, rata-rata mencapai 4.000
orang setiap hari, dan bahkan di kampus besar sampai 40 ribu orang per hari.
Peluang yang muncul dengan adanya kondisi tersebut adalah seperti kebutuhan
kos, makanan dan minuman, penatu (laundry), pengetikan dan analisis data,
bimbingan belajar, dan lain-lain. Segala usaha tersebut dapat dijadikan sebagai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 8
media awal untuk belajar menjadi pengusaha.
3) Simpati masyarakat terhadap kaum muda dan mahasiswa relatif tinggi. Simpati
masyarakat ini terlihat pada banyakkegiatan mahasiswa yang mendapat dukungan
dari masyarakat, baik dalam bentuk sponsorship maupun bentuk lainnya. Oleh
sebab itu, bentuk simpati masyarakat harus dibalas dengan kreativitas tinggi dalam
menghasilkan barang dan jasa, sehingga masyarakat bangga terhadap kaum
muda.
4) Rasa kesetiakawanan dalam almamater yang tinggi. Rasa kesetiakawanan
antaralumni menjadikan seorang pengusaha muda dan sarjana memiliki akses
jaringan yang cukup besar. Sebuah universitas dengan alumni yang berjumlah
ribuan orang tentu menjadi akses baik dalam penyediaan bahan baku maupun
pasar produk atau jasa yang cukup menantang untuk diolah menjadi peluang
bisnis anak muda.
4. MEREALISASIKAN MIMPI MENJADI KENYATAAN
Hampir setiap orang memimpikan masa depan yang indah. Namun pada kenyataannya,
ada orang yang dapat mencapai mimpi indah tersebut dan ada yang tidak. Setiap orang
seharusnya memang memiliki mimpi, namun sekadar mimpi dan angan-angan tanpa
tindakan dan langkah-langkah nyata untuk mencapainya justru akan menimbulkan frustasi
dalam kehidupan. Jadi, bermimpilah dan ikutilah dengan tindakan dan langkah nyata untuk
mencapainya agar menjadi kenyataan.
Banyak kasus yang awalnya sekadar mimpi akhirnya menjadi kenyataan. R. Henkey S.
Setiawan, MT, misalnya sukses mengembangkan Bakso Malang Kota "Cak Eko" dengan
omzet mencapai 35 juta per bulan dan margin mencapai 40%. Pengusaha lainnya, Nurlela
Pandan, mengatakan "Saya bermimpi memiliki suatu usaha dan mencoba memulai dari
yang paling mudah. Saya bisa, dan saya pun memiliki usaha.ini. Mimpi saya menjadi
kenyataan." Usaha yang. dikembangkan oleh Nurlela Pandan pun saat ini mampu
menghasilkan 1,5 ton bawang merah goreng per bulan dengan harga 80.000/kg.
Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada
semua pengusaha muda. Seorang pengusaha yang bekerja keras tanpa mimpi akan
menjadi penjudi, seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan bekerja keras tanpa
semangat akan menghasilkan robot pekerja, sedangkan seorang pengusaha yang memiliki
mimpi dan semangat tanpa melakukan tindakan apa pun hanya akan menjadi pemimpi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 9
Pengusaha yang berhasil adalah seorang pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat,
dan bertindak untuk mencapai tujuan.
Ada pertanyaan, mengapa anak muda sekarang harus bermimpi menjadi pengusaha?
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah:
a. Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Saat ini ada 11 juta pengangguran
dan 0,5 juta di antaranya adalah sarjana. Sebuah pekerjaan dapat diperebutkan
hingga ribuan orang. Gaji seorang sarjana yang baru masuk saat ini berkisar Rp 1,4
juta/bulan. Apabila kita bandingkan dengan pendapatan pengusaha bakso cak eko
yang mencapai 14 juta per bulan, maka gaji pegawai tersebut tidak ada apa-apanya.
Jadi, menjadi pengusaha memberikan penghasilan lebih tinggi bila dibandingkan
dengan menjadi pekerja.
b. Kebebasan menentukan nasib sendiri dan berkreasi. Seorang pegawai dengan gaji Rp 16
juta sebulan memiliki kompensasi berupa banyaknya waktu yang terbuang untuk bekerja
di kantor; berangkat jam 5 pagi pada saat anak-anak masih tidur dan pulang jam 9
malam di saat anak-anak sudah tidur, bahkan sering kali tidak bertemu dan kurang
akrab dengan anak-anaknya sendiri. Arie Susilo, seorang pengusaha yang lahir pada
tahun 1980 berhasil mengembangkan usaha dari rumah, yaitu Kentang Goreng 57.
Dengan usaha dari rumah, maka ia banyak memiliki waktu untuk keluarga dan dapat
mengelola bisnisnya dengan tenang. Dengan demikian, keputusan untuk menjadi
pengusaha memberikan kebebasan dalam berkreasi dan bekerja.
c. Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi. Penghasilan yang diperoleh oleh
seorang pengusaha memang tidak tetap, namun risiko ini tidak seberapa bila
dibandingkan dengan adanya kesempatan penghasilan yang tinggi. Usaha keripik
kentang, misalnya, mampu memberikan keuntungan Rp 7 juta sebulan dengan volume
100 kg kentang per hari. Kasih Mashuda yang membuat hiasan jamur dari kayu mampu
memberikan penghasilan Rp 7 juta sebulan, lebih tinggi dibandingkan dengan menjadi
buruh pabrik dengan gaji Rp 900 ribu. Sedangkan di kalangan UKM yang sudah
berkembang, I Made Bagiana mampu membuat 12 pabrik burger dengan keuntungan
mencapai Rp 35 juta per hari. Pengusaha memberikan kesempatan menerima
penghasilan lebih tinggi.
d. Idealisme mengurangi pengangguran. Lulusan sarjana umumnya sudah dibekali
dengan ilmu dan penerapan dalam bidangnya. Dengan demikian, para sarjana
sepantasnya dapat berprinsip memberi daripada menerima. Dalam kondisi sulit
mencari pekerjaan seperti saat ini, tentunya peluang menciptakan lapangan pekerjaan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 10
sangat bermanfaat bagi banyak orang. Peluang yang dapat dilakukan oleh mahasiswa
teknik, misalnya, membuat mesin pemotong keripik, penghancur plastik, dan lain-lain;
mahasiswa ilmu komunikasi dapat membuat production house kecil; mahasiswa psikologi
dapat mendesain permainan kreatif untuk anak umur sekolah; dan masih banyak contoh
lainnya. Pada dasarnya, banyak peluang usaha yang dapat dilakukan oleh kalangan
muda, terutama pada saat lapangan kerja terbatas.
Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda, maka bagaimana mencapai mimpi
tersebut? Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
a. Mengubah impian menjadi visi
Visi adalah impian yang ingin kita capai dalam waktu tertentu. Setiap mimpi harus
dapat diterjemahkan dalam sasaran-sasaran tertentu guna memudahkan
pencapaiannya. Sebagai contoh, kita ingin menjadi pengusaha 10 besar di bidang jasa
akuntansi di Jakarta Barat dalam kurun waktu 10 tahun. Apabila mimpi ini realistis, maka
akan mudah dicapai dengan menaikkan peringkat minimal 1 kali setiap tahun selama 10
tahun.
b. Menyusun rencana strategis
Untuk mewujudkan mimpi diperlukan adanya rencana strategis. Rencana strategis
menyangkut rencana mencapai tujuan dalam kurun waktu tertentu dengan
mempertimbangkan faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah kemampuan
keuangan, budaya perusahaan, struktur organisasi, dan proses produksi, sedangkan
faktor eksternal adalah selera konsumen dan tren pasar, kondisi persaingan, dan
kebijakan pemerintah.
c. Menetapkan rencana jangka pendek
Sesudah membuat rencana strategis, maka perlu membuat rencana jangka pendek
dengan waktu satu tahun yang dapat dipecah dalam semester atau trismester. Dalam
menyusun rencana jangka pendek, diperlukan perencanaan yang sesuai dengan
kaidah SMART, yaitu:
1.) Specific, merupakan target yang harus dijabarkan secara jelas dan tidak bermakna ganda.
2.) Measurable, merupakan target yang dapat diukur dengan jelas.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 11
3.) Acheivable, merupakan target yang dapat dicapai dengan realistis.
4.) Reasonable, merupakan penetapan target yang mempunyai pijakan yang kuat untuk dapat dicapai.
5.) Time Based, merupakan kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencefpai target.
Sebagai contoh adalah meningkatkan penjualan dari Rp 40 juta menjadi Rp 50 juta per
bulan selama 1 tahun. Target ini jelas dari waktu 1 tahun, kenaikan sebesar 25%, dan
masih realistis dicapai apabila tahun lalu berkisar 15-20%.
d. Melaksanakan usaha
Setelah membuat rencana jangka pendek, maka perlu dibuat rencana operasi, yaitu
membuat struktur organisasi, menentukan pekerjaan, hak, dan tanggung jawab setiap
orang dengan jelas, serta melaksanakan pengawasan atas jalannya pekerjaan sehingga
mutu pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.
Terhadap seluruh pekerjaan, perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan cara yang terbaik
dalam pemakaian bahan baku, proses, dan penanganan output, serta kepuasan konsumen.
Pada dasarnya untuk evaluasi paling tidak ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan,
yaitu jumlah, kualitas, harga, dan ketepatan waktu dalam penyaluran produk. Apabila hal
tersebut dapat dikelola dengan baik, maka usaha akan berkembang sesuai dengan yang
diharapkan.
-oOo-
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 12