18
MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI PENGUSAHA MUDA Kasus tersebut menjadikan kita semua ingin seperti Aditi Erlangi yang sukses di distro, Fadil Fuad yang sukses dalam Program Komputer Akuntansi, dan Jawed Karim yang sukses dalam program situs Web, di mana mereka mampu menjadi pengusaha muda pada usia 20-an. Dengan berpedoman pada prinsip "Jika orang lain mampu, saya pun mampu," pada dasarnya kita semua bisa berhasil mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuan dan keahlian kita. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda, yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan. 1. MEMBANGUN KEPRIBADIAN PENGUSAHA MUDA Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha. Membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha. Dengan persiapan yang memadai, kita dapat menjadi lebih siap dengan tidak mudah putus asa saat gagal dan tidak mudah terpuaskan saat berhasil. Kepribadian yang matang memudahkan kita untuk mengenal diri sendiri, memahami perubahan sikap mental, dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian: PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 1

PENGUSAHA.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUSAHA.doc

MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI PENGUSAHA MUDA

Kasus tersebut menjadikan kita semua ingin seperti Aditi Erlangi yang sukses di distro, Fadil

Fuad yang sukses dalam Program Komputer Akuntansi, dan Jawed Karim yang sukses

dalam program situs Web, di mana mereka mampu menjadi pengusaha muda pada usia 20-

an. Dengan berpedoman pada prinsip "Jika orang lain mampu, saya pun mampu," pada

dasarnya kita semua bisa berhasil mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuan dan

keahlian kita. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda,

yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi

kenyataan.

1. MEMBANGUN KEPRIBADIAN PENGUSAHA MUDA

Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha.

Membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha.

Dengan persiapan yang memadai, kita dapat menjadi lebih siap dengan tidak mudah

putus asa saat gagal dan tidak mudah terpuaskan saat berhasil. Kepribadian yang matang

memudahkan kita untuk mengenal diri sendiri, memahami perubahan sikap mental, dan

menyesuaikan diri dengan orang lain.

Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun

kepribadian:

A. MENGENAL DIRI SENDIRI

Seorang calon pengusaha yang baik harus mengenali dirinya sendiri. Pengenalan diri sendiri

diperlukan untuk menuntun pengusaha dalam menemukan, menentukan, dan menjalani

profesi sebagai pengusaha. Dengan semakin mengenal diri sendiri, maka peluang untuk

mengambil tindakan yang salah akan semakin kecil. Ada beberapa hal yang harus

dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu:

1) Mengenal Karakter Pribadi

Untuk menjadi sukses, seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter pribadi

yang bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus ada, dan suka

bergaul dengan orang lain. Motivasi tinggi diwujudkan dengan adanya dorongan dari diri

sendiri untuk mencapai tujuan dan sukses secara terus-menerus. Motivasi tinggi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 1

Page 2: PENGUSAHA.doc

mahasiswa dapat dicerminkan dengan rajin belajar, tidak pernah bolos kuliah, dan

tidak boros, sehingga dapat berhasil lulus cepat dengan IPK tinggi dan memiliki cukup

tabungan. Suka tantangan diwujudkan tidak hanya puas dengan apa yang dicapai,

oleh sebab itu harus disusun target yang lebih menantang.

Apabila semester ini mencapai IPK 2,75, maka semester selanjutnya target harus di atas

3,00. Apabila IPK sudah tidak menjadi tantangan, maka target berbahasa Inggris dan

berorganisasi perlu ditingkatkan. Selain itu, kebiasaan suka bergaul diwujudkan

dengan upaya memperbanyak teman. Seseorang yang ingin berhasil paling tidak

memiliki minimal 250 orang teman dan mengetahui data-data mengenai teman-

temannya tersebut secara detail, seperti mengenai saat ulang tahun, nomor telepon,

dan alamat surat elektronik (elctronic mail—e-mail}.

2) Mengenai Bakat dan Kemampuan

Usaha yang berhasil biasanya terkait dengan mutu barang dan jasa yang dihasilkan.

Keberhasilan usaha Bakso Lapangan Tembak, Es Teler 77, dan taksi Blue Bird dalam

membangun mereknya menjadikan usaha-usaha ini mudah diingat oleh para

konsumen. Keberhasilan usaha tersebut diperoleh dari barang dan jasa terbaikyang

dihasilkan oleh pengusaha. Untuk menghasilkan barang dan jasa terbaik diperlukan

adanya bakat dan kemampuan. Ada orang yang terlahir dengan bakat tertentu,

sehingga ketika dia berusaha sesuai dengan bakatnya tersebut dapat menghasilkan

suatu produk/jasa yang berkualitas. Namun selain bakat yang dibawa sejak lahir, ada

juga kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari proses

belajar. Dengan mengenai lebih tepat bakat dan minatnya, seseorang dapat membawa

dirinya ke usaha yang sesuai dengannya, sehingga dapat menjalankan bidang

usahanya sambil menikmati hobinya. Selain itu kita dapat sekaligus memberpaiki

kelemahan yang ada terkait dengan bakat dan minat tersebut.

B. MEMPERSIAPKAN PERUBAHAN SIKAP MENTAL

Ada beberapa kondisi yang membedakan antara seorang pengusaha dan pegawai. Salah

satu yang dihadapi pengusaha adalah adanya ketidakpastian, sedangkan seorang

pegawai sudah bekerja sesuai dengan ketentuan. Oleh sebab itu, bagi pengusaha muda

harus mempersiapkan perubahan sikap yang terdiri atas:

1) Siap menghadapi ketidakpastian

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 2

Page 3: PENGUSAHA.doc

Seorang pengusaha akan menghadapi ketidakpastian,- misalnya berupa pemasukan

setiap harinya. Tidak ada jaminan seorang pengusaha akan mendapatkan pemasukan

yang tetap setiap waktu. Namun demikian, ada usaha untuk memperkecil

ketidakpastian, yaitu dengan membuat perencanaan usaha yang baik, detail, dan

realisitis. Perencanaan yang baik akan mengurangi ketidakpastian. Selain itu dapat

dilakukan mekanisme reserve for deficit month, yaitu cara mempersiapkan dana

cadangan yang diperoleh dari keuntungan pada saat bulan-bulan usaha ramai. Cara ini

biasanya dilakukan dengan menyimpan 25% dari total keuntungan, sebelum

keuntungan tersebut digunakan untuk keperluan lain seperti pembayaran bonus dan

perluasan investasi.

2) Siap mengatakan "Bisa"

Seorang pengusaha pantang mengatakan "Tidak bisa." Sepanjang pelanggan

bersedia membayar, maka menjadi kewajiban pengusaha untuk memenuhinya.

Keberhasilan pengusaha Cina adalah pantang untuk mengatakan tidak bisa.

Pengusaha Cina umumnya akan mengatakan bisa untuk memenuhi permintaan

pelanggannya. Mereka menyediakan berbagai jenis barang dagangan dengan

berbagai tingkatan harga sesuai kemampuan pelanggan. Sebab apabila seorang

pelanggan butuh suatu barang sesuai kualitas dan kemampuan yang ada dan dijawab

tidak bisa disediakan, maka potensi kehilangan pelanggan menjadi besar dan usaha akan

menjadi tidak maksimal.

3) Siap bekerja keras, tekun, dan sabar

Sering kali usaha baru dimulai dari skala yang kecil, sehingga ketekunan, kesabaran,

dan kerja keras menjadi syarat mutlak. Thomas Alfa Edison (pendiri General Electric),

mengatakan bahwa keberhasilan ditentukan oleh 1% kemampuan otak dan 99% kerja

keras. Usaha baru yang belum banyak dikenal perlu dengan sabar diperkenalkan ke

masyarakat, bahkan kalau perlu dari pintu ke pintu (door to door), seperti yang dilakukan

oleh Bob Sadino ketika pertama kali memulai usahanya. Berkat keuletan dan kerja

kerasnya, saat ini Bob Sadino menjadi pengusaha besar dalam bidang supermarket dan

agrobisnis.

4) Berani mengambil risiko danjangan sampai rugi

Setiap hal yang menguntungkan pasti memiliki risiko dan tidak ada keuntungan yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 3

Page 4: PENGUSAHA.doc

tanpa risiko, sehingga memulai usaha baru pasti memiliki risiko. Berani mengambil

risiko merupakan sikap mental yang diperlukan oleh pengusaha. Namun demikian,

bukan berarti bahwa berani mengambil risiko dilakukan tanpa perhitungan. Setiap risiko

dapat diperkecil dengan melakukan perhitungan secara matang, membuat alternatif, dan

berhati-hati dalam setiap tihdakan. Prinsip jangan sampai rugi harus dikembangkan.

Usaha merupakan upaya mencari keuntungan, oleh sebab itu setiap tindakan usaha

harus selalu memperhitungkan biaya dan manfaat.

2. MEMPERSIAPKAN KETERAMPILAN PENGUSAHA MUDA

Salah satu kelemahan para pengusaha muda dan sarjana di Indonesia adalah keterampilan

dalam bidang softskill. Pendidikan pada saat ini masih didominasi oleh penguasaan teori

atau keterampilan teknis (technical/hard skill). Untuk menjadi pengusaha muda yang

sukses diperlukan beberapa keterampilan softskill yang harus dikuasai, yaitu:

A. MENJAGA REPUTASI

Reputasi yang baik merupakan modal utama bagi seorang pengusaha muda. Reputasi yang

baik akan memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru.

Keterampilan membangun reputasi perlu ditingkatkan dengan merencanakan dan

melaksanakan perbuatan yang membawa citra diri yang positif. Reputasi seseorang

dikenal orang lain melalui daftar riwayat hidupnya. Oleh sebab itu, membuat daftar riwayat

hidup yang baik sangat diperlukan. Daftar riwayat hidup bukan sekadar berisi deretan

pekerjaan, tetapi juga hal-hal terkait pengalaman dan kemampuan dalam melakukan suatu

kegiatan, deretan kompetensi, dan rangkaian

tanggung jawab yang dapat diemban. Daftar riwayat hidup yang dibuat dengan kejujuran

dan tanggung jawab serta kompetensi dan komitmen menjadi reputasi bagi pengusaha

muda.

B. KEMAMPUAN MEMBANGUN JARINGAN

Seorang pengusaha harus mampu bergaul dengan sebanyak mungkin teman.

Keberhasilan sering kali karena mempertemukan banyak kepentingan satu orang dengan

orang lain. Kemampuan seorang pengusaha dalam bergaul dengan orang lain harus di

atas rata-rata. Oleh sebab itu, keterampilan membangun jaringan sangat diperlukan. Ada

beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun jaringan, yaitu:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 4

Page 5: PENGUSAHA.doc

1) Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat

Slogan iklan rokok "yang muda tidak dipercaya" tampaknya menjadi sindirin bagi para

orang tua untuk dapat lebih memerhatikan potensi yang dimiliki oleh kaum muda.

Slogan tersebut juga seharusnya menjadi penyemangat bagi kaum muda untuk dapat

lebih berkreasi dan percaya diri karena rasa percaya diri yang besar merupakan salah

satu syarat keberhasilan.

2) Menjadi anak gaul

Menjadi anak gaul berarti mengembangkan potensi sosialisasi yang ada dalam diri

seseorang. Bergaul ditujukan untuk memperluas jaringan sosial atau koneksi. Semakin

banyak teman yang kita miliki dan kenal dengan baik, semakin besar peluang kita untuk

menjadi sukses. Bagi mahasiswa, pergaulan sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam

lingkup kelas, jurusan, fakultas, atau perguruan tinggi, tetapi juga antarperguruan tinggi.

Gaul dapat dimulai dengan belajar berorganisasi dan bermasyarakat, namun hindarkan

pergaulan negatif yang merusak seperti narkoba dan pergaulan bebas.

3) Buat kartu nama yang menarik dan spesifik serta berikan kepada teman baru

Kartu nama tidak harus diperuntukkan bagi mereka yang sudah bekerja atau menjadi

pengusaha. Sedini mungkin buatlah kartu nama, cantumkan hal yang Anda bisa dan

kuasai, serta berikan kepada orang yang anda kenal. Kartu tersebut minimal akan

membuat orang lain ingat kepada Anda, paling tidak mereka akan mengenal Anda.

4) Tawarkan persahabatan yang tulus

Hubungan usaha yang berhasil sering kali berawal dari persahabatan yang akrab. Oleh

karena itu, berteman dengan siapa pun tentunya bukanlah sebuah kerugian. Hal

terpenting adalah bersahabat setulus-tulusnya dengan orang lain, sehingga mereka

memandang kita sebagai mitra yang baik dan memiliki kompetensi dalam menjalin

usaha bersama. Hindari terburu-buru berbicara bisnis dengan orang yang baru dikenal

karena dapat menimbulkan kesan memanfaatkan.

C. NALURI MENGENALI PELUANG USAHA

Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang mampu mengenali peluang dengan baik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 5

Page 6: PENGUSAHA.doc

Tirto Utomo, perintis pertama air kemasan "Aqua" dan Pak Sosro, pencetus ide minuman

"Teh Botol Sosro" merupakan contoh orang yang mampu mengenal peluang dengan baik

dan akhirnya menjadi pengusaha sukses. Oleh sebab itu, mengenali peluang merupakan

hal yang sangat penting. Peluang tersebut tidak harus menjadi hal yang pertama, karena

yang kedua bisa menjadi lebih baik, atau yang ketiga justru tampil beda. Beberapa hal

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenali peluang usaha

adalah:

1) Menentukan arah usaha dan minat

Menentukan arah usaha dan minat dapat membuat kita berfokus pada pendalaman

informasi tentang usaha.

2) Menumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar

Banyak usaha baru yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk dilakukan ternyata berhasil

karena besarnya faktor kebutuhan pelanggan. Contoh usaha tersebut adalah bisnis

penitipan bayi di perkantoran yang timbul karena besarnya kebutuhan ibu-ibu aktif

atau wanita karier yang memiliki anak kecil namun di sisi lain harus bekerja sehingga

membutuhkan penitipan bayi yang dekat dengan lokasi kerja.

3) Menerapkan manajemen informasi

Tindakan ini dilakukan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang usaha,

kemudian diklasifikasi dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Informasi dapat diperoleh dari melihat, mendengar, dan mengalami. Saat ini, dunia

Internet menyediakan informasi yang tidak terbatas. Oleh sebab itu, pemanfaatan

Internet akan sangat membantu dalam memperoleh informasi, bahkan untuk

memasarkan produk.

D. KEMAMPUAN PERSUASI DAN NEGOSIASI

Dalam dunia bisnis selalu ada permintaan dan penawaran, dan keduanya membutuhkan

adanya keseimbangan sehingga terjadi transaksi. Dunia usaha pasti memerlukan

negosiasi dan persuasi dalam mencapai keseimbangan berbagai kepentingan sehingga

dunia bisnis menjadi berhasil. Untuk meningkatkan kemampuan persuasi dan negosiasi,

diperlukan adanya beberapa hal, yaitu:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 6

Page 7: PENGUSAHA.doc

1) Itikad baik untuk mencapai win-win solution

Usaha tidak hanya sekali atau jangka pendek sehingga tidak boleh dilakukan secara

aji mumpung. Setiap transaksi harus memerhatikan kepentingan kedua belah pihak.

Jangan sampai yang satu untung dan yang lain rugi, akibatnya yang rugi tidak mau

melakukan transaksi lagi dan usaha berhenti. Dalam negosiasi, usahakan kedua befall

pihak untung dan sesuai dengan kepentingan masing-masing.

2) Mempersiapkan diri sebelum negosiasi

Sebelum melakukan negosiasi, diperlukan adanya persiapan. Tanpa persiapan kita

akan kalah dalam negosiasi. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah menentukan

tujuan negosiasi, mempersiapkan data dan analisis, memperkirakan permintaan pihak

lain, dan menyusun alternatif.

3) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi

Dalam negosiasi, apa pun kondisinya, harus dilakukan dengan kepala dingin dan tidak

emosional. Kemampuan komunikasi seperti pemilihan kata dan kalimat perlu

ditingkatkan, sehingga proses persuasi dan negoisasi dapat berlangsung dalam

suasana nyaman. 4)

4) Sikap profesional

Sikap profesional dilakukan dengan selalu tepat waktu dan sesuai janji yang telah

dijadwalkan, berpakaian rapi dan pantas, serta menepati kesepakatan yang telah dibuat.

3. MEMBANGUN USAHA SAAT MUDA

Banyak pendapat menyatakan bahwa memulai usaha pada usia muda akan lebih berhasil

dibandingkan dengan ketika sudah tua, bahkan saat pensiun. Ada beberapa alasan

rnengapa usaha di saat muda perlu dikembangkan, yaitu:

A. ADANYA KEKUATAN POSITIF YANG DIMILIKI KAUM MUDA, TERUTAMA MAHASISWA UNTUK BERHASIL DALAM DUNIA USAHA, YAITU:

1) Usia mahasiswa yang berkisar antara 18 sampai 25 tahun memiliki semangat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 7

Page 8: PENGUSAHA.doc

besar untuk meraih mimpinya. Semangat dari kelebihan energi tersebut dapat

disalurkan melalui usaha produktif.

2) Penguasaan teori yang baik dan pengalaman yang telah ada. Dalam perkuliahan

diberikan bekal teori yang bersifat teknis dan pengalaman sebelumnya, sehingga

diharapkan tidak perlu melakukan kesalahan dua kali. Dengan bekal tersebut,

mahasiswa mempunyai modal yang lebih besar dari yang bukan mahasiswa.

3) Daya nalar dan sistematika berpikir yang cukup baik. Mahasiswa merupakan

bagian dari masyarakat ilmiah yang mengambil keputusan dengan fakta dan data.

Dengan fakta dan data, maka keputusan akan lebih kecil risikonya dibanding

dengan spekulasi.

4) Kemampuan fisik yang prima. Masa muda mempunyai kemampuan fisik yang sehat

dan prima, sehinga mobilitas menjadi mudah. Kemudahan dalam mobilitas

seharusnya menjadi modal dalam percepatan usaha.

5) Kreativitas yang tinggi dan lahirnya inovasi. Mahasiswa merupakan bagian dari

perguruan tinggi, tempat untuk menempa kreativitas dan inovasi. Kesempatan

melakukan sesuatu yang tidak biasa masih dimungkinkan untuk menghasilkan

suatu temuan bernilai ekonomi tinggi.

B. ADA PELUANG CUKUP BESAR BERWUJUD POTENSI YANG PERLU DIKEMBANGKAN DARI STATUS MAHASISWA DAN KAUM MUDA. POTENSI TERSEBUT ADALAH:

1) Waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relatif masih longgar semasa kuliah

dan belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja. Waktu yang

longgar pada masa kuliah dan sebelum menikah dapat dioptimalkan untuk

mengembangkan usaha baru yang membutuhkan banyak waktu untuk perkenalan

usaha. Ketika telah lulus dan bekerja, waktu yang tersedia semakin terbatas.

Setelah lulus, waktu untuk bersosialisasi juga semakin terbatas dibandingkan

dengan sewaktu menjadi mahasiswa, di mana akses kepada teman di seluruh

universitas dan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya lebih luas.

2) Banyak peluang usaha yang dapat digali di sekitar kampus dan komunitasnya.

Masyarakat kampus adalah suatu komunitas besar, rata-rata mencapai 4.000

orang setiap hari, dan bahkan di kampus besar sampai 40 ribu orang per hari.

Peluang yang muncul dengan adanya kondisi tersebut adalah seperti kebutuhan

kos, makanan dan minuman, penatu (laundry), pengetikan dan analisis data,

bimbingan belajar, dan lain-lain. Segala usaha tersebut dapat dijadikan sebagai

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 8

Page 9: PENGUSAHA.doc

media awal untuk belajar menjadi pengusaha.

3) Simpati masyarakat terhadap kaum muda dan mahasiswa relatif tinggi. Simpati

masyarakat ini terlihat pada banyakkegiatan mahasiswa yang mendapat dukungan

dari masyarakat, baik dalam bentuk sponsorship maupun bentuk lainnya. Oleh

sebab itu, bentuk simpati masyarakat harus dibalas dengan kreativitas tinggi dalam

menghasilkan barang dan jasa, sehingga masyarakat bangga terhadap kaum

muda.

4) Rasa kesetiakawanan dalam almamater yang tinggi. Rasa kesetiakawanan

antaralumni menjadikan seorang pengusaha muda dan sarjana memiliki akses

jaringan yang cukup besar. Sebuah universitas dengan alumni yang berjumlah

ribuan orang tentu menjadi akses baik dalam penyediaan bahan baku maupun

pasar produk atau jasa yang cukup menantang untuk diolah menjadi peluang

bisnis anak muda.

4. MEREALISASIKAN MIMPI MENJADI KENYATAAN

Hampir setiap orang memimpikan masa depan yang indah. Namun pada kenyataannya,

ada orang yang dapat mencapai mimpi indah tersebut dan ada yang tidak. Setiap orang

seharusnya memang memiliki mimpi, namun sekadar mimpi dan angan-angan tanpa

tindakan dan langkah-langkah nyata untuk mencapainya justru akan menimbulkan frustasi

dalam kehidupan. Jadi, bermimpilah dan ikutilah dengan tindakan dan langkah nyata untuk

mencapainya agar menjadi kenyataan.

Banyak kasus yang awalnya sekadar mimpi akhirnya menjadi kenyataan. R. Henkey S.

Setiawan, MT, misalnya sukses mengembangkan Bakso Malang Kota "Cak Eko" dengan

omzet mencapai 35 juta per bulan dan margin mencapai 40%. Pengusaha lainnya, Nurlela

Pandan, mengatakan "Saya bermimpi memiliki suatu usaha dan mencoba memulai dari

yang paling mudah. Saya bisa, dan saya pun memiliki usaha.ini. Mimpi saya menjadi

kenyataan." Usaha yang. dikembangkan oleh Nurlela Pandan pun saat ini mampu

menghasilkan 1,5 ton bawang merah goreng per bulan dengan harga 80.000/kg.

Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada

semua pengusaha muda. Seorang pengusaha yang bekerja keras tanpa mimpi akan

menjadi penjudi, seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan bekerja keras tanpa

semangat akan menghasilkan robot pekerja, sedangkan seorang pengusaha yang memiliki

mimpi dan semangat tanpa melakukan tindakan apa pun hanya akan menjadi pemimpi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 9

Page 10: PENGUSAHA.doc

Pengusaha yang berhasil adalah seorang pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat,

dan bertindak untuk mencapai tujuan.

Ada pertanyaan, mengapa anak muda sekarang harus bermimpi menjadi pengusaha?

Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah:

a. Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Saat ini ada 11 juta pengangguran

dan 0,5 juta di antaranya adalah sarjana. Sebuah pekerjaan dapat diperebutkan

hingga ribuan orang. Gaji seorang sarjana yang baru masuk saat ini berkisar Rp 1,4

juta/bulan. Apabila kita bandingkan dengan pendapatan pengusaha bakso cak eko

yang mencapai 14 juta per bulan, maka gaji pegawai tersebut tidak ada apa-apanya.

Jadi, menjadi pengusaha memberikan penghasilan lebih tinggi bila dibandingkan

dengan menjadi pekerja.

b. Kebebasan menentukan nasib sendiri dan berkreasi. Seorang pegawai dengan gaji Rp 16

juta sebulan memiliki kompensasi berupa banyaknya waktu yang terbuang untuk bekerja

di kantor; berangkat jam 5 pagi pada saat anak-anak masih tidur dan pulang jam 9

malam di saat anak-anak sudah tidur, bahkan sering kali tidak bertemu dan kurang

akrab dengan anak-anaknya sendiri. Arie Susilo, seorang pengusaha yang lahir pada

tahun 1980 berhasil mengembangkan usaha dari rumah, yaitu Kentang Goreng 57.

Dengan usaha dari rumah, maka ia banyak memiliki waktu untuk keluarga dan dapat

mengelola bisnisnya dengan tenang. Dengan demikian, keputusan untuk menjadi

pengusaha memberikan kebebasan dalam berkreasi dan bekerja.

c. Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi. Penghasilan yang diperoleh oleh

seorang pengusaha memang tidak tetap, namun risiko ini tidak seberapa bila

dibandingkan dengan adanya kesempatan penghasilan yang tinggi. Usaha keripik

kentang, misalnya, mampu memberikan keuntungan Rp 7 juta sebulan dengan volume

100 kg kentang per hari. Kasih Mashuda yang membuat hiasan jamur dari kayu mampu

memberikan penghasilan Rp 7 juta sebulan, lebih tinggi dibandingkan dengan menjadi

buruh pabrik dengan gaji Rp 900 ribu. Sedangkan di kalangan UKM yang sudah

berkembang, I Made Bagiana mampu membuat 12 pabrik burger dengan keuntungan

mencapai Rp 35 juta per hari. Pengusaha memberikan kesempatan menerima

penghasilan lebih tinggi.

d. Idealisme mengurangi pengangguran. Lulusan sarjana umumnya sudah dibekali

dengan ilmu dan penerapan dalam bidangnya. Dengan demikian, para sarjana

sepantasnya dapat berprinsip memberi daripada menerima. Dalam kondisi sulit

mencari pekerjaan seperti saat ini, tentunya peluang menciptakan lapangan pekerjaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 10

Page 11: PENGUSAHA.doc

sangat bermanfaat bagi banyak orang. Peluang yang dapat dilakukan oleh mahasiswa

teknik, misalnya, membuat mesin pemotong keripik, penghancur plastik, dan lain-lain;

mahasiswa ilmu komunikasi dapat membuat production house kecil; mahasiswa psikologi

dapat mendesain permainan kreatif untuk anak umur sekolah; dan masih banyak contoh

lainnya. Pada dasarnya, banyak peluang usaha yang dapat dilakukan oleh kalangan

muda, terutama pada saat lapangan kerja terbatas.

Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda, maka bagaimana mencapai mimpi

tersebut? Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

a. Mengubah impian menjadi visi

Visi adalah impian yang ingin kita capai dalam waktu tertentu. Setiap mimpi harus

dapat diterjemahkan dalam sasaran-sasaran tertentu guna memudahkan

pencapaiannya. Sebagai contoh, kita ingin menjadi pengusaha 10 besar di bidang jasa

akuntansi di Jakarta Barat dalam kurun waktu 10 tahun. Apabila mimpi ini realistis, maka

akan mudah dicapai dengan menaikkan peringkat minimal 1 kali setiap tahun selama 10

tahun.

b. Menyusun rencana strategis

Untuk mewujudkan mimpi diperlukan adanya rencana strategis. Rencana strategis

menyangkut rencana mencapai tujuan dalam kurun waktu tertentu dengan

mempertimbangkan faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah kemampuan

keuangan, budaya perusahaan, struktur organisasi, dan proses produksi, sedangkan

faktor eksternal adalah selera konsumen dan tren pasar, kondisi persaingan, dan

kebijakan pemerintah.

c. Menetapkan rencana jangka pendek

Sesudah membuat rencana strategis, maka perlu membuat rencana jangka pendek

dengan waktu satu tahun yang dapat dipecah dalam semester atau trismester. Dalam

menyusun rencana jangka pendek, diperlukan perencanaan yang sesuai dengan

kaidah SMART, yaitu:

1.) Specific, merupakan target yang harus dijabarkan secara jelas dan tidak bermakna ganda.

2.) Measurable, merupakan target yang dapat diukur dengan jelas.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 11

Page 12: PENGUSAHA.doc

3.) Acheivable, merupakan target yang dapat dicapai dengan realistis.

4.) Reasonable, merupakan penetapan target yang mempunyai pijakan yang kuat untuk dapat dicapai.

5.) Time Based, merupakan kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencefpai target.

Sebagai contoh adalah meningkatkan penjualan dari Rp 40 juta menjadi Rp 50 juta per

bulan selama 1 tahun. Target ini jelas dari waktu 1 tahun, kenaikan sebesar 25%, dan

masih realistis dicapai apabila tahun lalu berkisar 15-20%.

d. Melaksanakan usaha

Setelah membuat rencana jangka pendek, maka perlu dibuat rencana operasi, yaitu

membuat struktur organisasi, menentukan pekerjaan, hak, dan tanggung jawab setiap

orang dengan jelas, serta melaksanakan pengawasan atas jalannya pekerjaan sehingga

mutu pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Terhadap seluruh pekerjaan, perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan cara yang terbaik

dalam pemakaian bahan baku, proses, dan penanganan output, serta kepuasan konsumen.

Pada dasarnya untuk evaluasi paling tidak ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan,

yaitu jumlah, kualitas, harga, dan ketepatan waktu dalam penyaluran produk. Apabila hal

tersebut dapat dikelola dengan baik, maka usaha akan berkembang sesuai dengan yang

diharapkan.

-oOo-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Zulfitri MS KEWIRAUSAHAAN 12