Click here to load reader
Upload
alfi-ligandhi
View
44
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Laporan Pengukuran Kebulatan Metrologi
Citation preview
LEMBAR DATA PENGUKURAN
PENGUKURAN KEBULATANTabel 7.1 Data kondisi ruang laboratoriumPraktikan A : Alfin Wihadi Indra PPraktikan B : Alhambra Amadeus Yaksa
Instruktur : Pak SutrimoAsisten Laboratorium :
Temperatur Ruang : 23,9 CKelembaban : 53%
Tanggal Praktikum : 11 Juni 2014
Tabel 7.2 Data pemeriksaan kebulatan untuk benda ukur- IA. Pengukuran kebulatan dengan Blok-V dan Jam ukur
Kapasitas jam ukur =kecermatan jam ukur = 0,001mm
Nomor obyek ukurHasil pengukuran penyimpangan; x dalam m
Praktikan APraktikan BBeda A & B
searah jarum jamputaran di balikrata-ratasearah jarum jamputaran di balirata-ratarata-rata
10,0510,0360,04350,0500,1020,0760,05975
20,0360,0670,05150,0050,0840,0670,05925
30,0480,0960,0720,0450,1320,08550,07875
40,0360,0390,03750,1010,0770,0890,03575
50,0090,0260,01750,0740,0420,0580,03775
60,0320,0200,0260,0510,0170,0680,047
70,0220,0050,01350,0220,0130,01750,0155
80,0210,1020,06150,0330,0670,050,05575
90,0690,1020,08550,0210,0960,05850,072
100,0680,0160,0420,0750,1200,09750,0435
110,0150,0650,040,0880,0910,08950,06475
120,03220,0060,0190,0810,0200,05050,03475
Rata-rata penyimpangan ;0,0424580,058290,050375
MRZ0,15670,153
Tabel 7.3 Data pemeriksaan kebulatan untuk benda ukur- IIA. Pengukuran kebulatan dengan Blok-V dan Jam ukur
Kapasitas jam ukur = 13,638kecermatan jam ukur = 0,001mm
Nomor obyek ukurHasil pengukuran penyimpangan; x dalam m
Praktikan APraktikan BBeda A & B
searah jarum jamputaran di balikrata-ratasearah jarum jamputaran di balirata-ratarata-rata
10,1180,0400,0790,1720,1100,1410,11
20,3240,1870,2550,2020,0300,1160,1855
30,1950,1890,1920,2240,1190,17150,1817
40,0460,2560,1510,4050,1290,2670,209
50,0770,4200,2480,1680,1780,1730,2105
60,1790,2150,1970,0020,0440,0230,11
70,1620,0210,09150,1840,2460,2150,1532
80,0210,0680,04450,0310,0260,02850,036
90,2440,0070,12550,2340,1840,2090,1672
100,0340,2890,16150,2310,1700,20050,181
110,0740,3640,2190,1150,1440,11450,1667
120,2170,2570,2370,0580,2700,1640,2015
Rata-rata penyimpangan ;0,0065830,011750,1594
MRZ0,3750,376
Tabel 7.4 Data pemeriksaan kebulatan dengan mengganti blok-V (Benda ukur- I)A. Pengukuran kebulatan dengan Blok-V dan Jam ukur
Kapasitas jam ukur =kecermatan jam ukur = 0,001mm
Nomor obyek ukurHasil pengukuran penyimpangan; x dalam m
Praktikan APraktikan BBeda A & B
searah jarum jamputaran di balikrata-ratasearah jarum jamputaran di balirata-ratarata-rata
10,1360,2040,170,1510,0740,11250,14125
20,0190,0310,0250,0310,1960,11350,06925
30,1850,7110,4480,7110,2580,48450,46625
40,1930,2050,1190,3170,2030,260,1895
50,2100,0560,1330,3150,2010,2580,1955
60,0690,0720,07050,1770,2630,220,14525
70,0430,0770,060,2170,1660,19150,12575
80,0640,0800,0720,17801630,17050,12125
90,0240,2100,1170,0790,0880,08350,10025
100,2380,1780,2080,2310,2460,23850,22325
110,2010,1890,1950,3530,3470,350,2725
120,0260,0140,020,1770,1650,1560,088
Rata-rata penyimpangan ;0,1364580,219880,178167
MRZ1,0750,157
Tabel 7.5 Data pengukuran kebulatanB. Pengukuran kebulatan dengan Dudukan Dua Senter
Kapasitas jam ukur =Kecermatan jam ukur = 0,001mm
Obyek ukurHasil pengukuran penyimpangan; x dalam m
Praktikan APraktikan B
sisi kiritengahsisi kanansisi kiritengahsisi kanan
1000000
20,0500,0170,0150,0460,0810,013
30,0370,0410,0100,0250,0450,002
40,0110,0240,0170,0320,0320,002
0,0320,02730,0140,03430,05260,0056
MRZ
Beda A & B0,00230,039950,00980,00230,039950,0098
ANALISA DATA1. Untuk Tabel 7.2 Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 12; fA = nA-1 = 12 1 = 11nB = 12; fB = nB-1 = 12 1 = 11 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + 0,015 + . . . + 0,105) = 1,151B = = ( 0 + 0,01 + . . . + 0,118) = 1,012 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (0 1,151)2 + . +(0,105 1,151)2 = 13,414SSDB = 2 = (0 1,012)2 + . +(0,1 1,012)2 = 10,35969S2A = = = 1,219S2B = = = 0,942S2B < S2A
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 1,294 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (11,11) = 3.47 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(11,11) 1,294 < 3.47 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2 = = = 1,0805 Deviasi standar sampel sS = = = 1,039
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 0,327Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 22) = 2,074Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=22) 0.327 < 2.086 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = 0,99Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur 1.
2. Untuk Tabel 7.3 Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 12; fA = nA-1 = 12 1 = 11nB = 12; fB = nB-1 = 12 1 = 11 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + 0,084 + . . . + 0,246) = 1,1312B = = ( 0 + 0,116 + . . . + 0,263) = 1,1987 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (0 1,1312)2 + . +(0,246 1,1312)2 = 10,83SSDB = 2 = (0 1,1987)2 + . +(0,263 1,1987)2 = 12,14S2A = = = 0,98S2B = = = 1,103S2B > S2A
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 1,125 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (11,11) = 3.47 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(11,11) 1,125 < 3.47 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2 = = = 1,0415 Deviasi standar sampel sS = = = 1,0205
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 0,162Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 22) = 2,074Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=22) 0.162 < 2.086 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = 1,0678Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur 2.
3. Untuk Tabel 7.4 Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 12; fA = nA-1 = 12 1 = 11nB = 12; fB = nB-1 = 12 1 = 11 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + ( -0,011) + . . . + ( -0,085)) = -0,64B = = ( 0 + ( -0,011) + . . . + ( -0,116)) = -0,978 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (0 ( -0,64))2 + . +( -0,085 ( -0,64)2 = 4,14SSDB = 2 = (0 ( -0,978)2 + .... +( -0,116 ( -0,978)2 = 9,68S2A = = = 0,376S2B = = = 0,88S2B > S2A
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 2,340 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (11,11) = 3.47 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(11,11) 2.340 < 3.47 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2 = = = 0,628 Deviasi standar sampel sS = = = 0,792
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 1,045Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 22) = 2,074Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=22) 1,0008 < 2.086 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = -0,7418Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur 1 dengan mengganti v-blok.
4. Untuk Tabel 7.5Sisi Kiri Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 4; fA = nA-1 = 4 1 = 3nB = 4; fB = nB-1 = 4 1 = 3 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + 0,05 + 0,037 + 0,011 ) = 0,0245B = = ( 0 + 0,046 + 0,025 + 0,032 ) = 0,02575 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (00,0245)2 + ... + (0,0110,0245)2 = 63,21999SSDB = 2 = (0 0,2575)2 + .... +(0,032 0,02575)2 = 63,17977S2A = = = 21,07333S2B = = = 21,059922S2A < S2B
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 1,00064 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (3,3) = 15,4 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(3,3) 1,00064 < 15,4 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2===21,06662 Deviasi standar sampel sS = = 4,589839
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 0,000385Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 6) = Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=6) 0,000385 < 2,447 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = 0,02513Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur di sisi kiri dengan dudukan dua senter.
5. Untuk Tabel 7.5Sisi Tengah Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 4; fA = nA-1 = 4 1 = 3nB = 4; fB = nB-1 = 4 1 = 3 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + 0,017 + 0,041 + 0,024 ) = 0,0205B = = ( 0 + 0,081 + 0,045 + 0,032 = 0,03950 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (00,0205)2 + ... + (0,024 0,0205)2 = 63,34655SSDB = 2 = (00,0395)2 +....+(0,032 0,0395)2 = 62,741561S2A = = = 21,115515S2B = = = 20,915203S2A < S2B
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 1,00958 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (3,3) = 15,4 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(3,3) 1,00958 < 15,4 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2=== 21,015359 Deviasi standar sampel sS = = = 4,584251
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 0,005861Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 6) = 2,447Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=6) 0,005861 < 2,447 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = 0,03Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur di sisi kiri dengan dudukan dua senter.
6. Untuk Tabel 7.5Sisi Kanan Banyaknya data; n dan derajat kebebasan ; fxnA = 4; fA = nA-1 = 4 1 = 3nB = 4; fB = nB-1 = 4 1 = 3 Harga rata-rata sampel ; xA = = ( 0 + 0,015 + 0,01 + 0,017 ) = 0,0105B = = ( 0 + 0,013 + 0,002 + 0,002) = 0,00425 Varian dampel ; S2x SSDA = 2 = (0 0,0105)2 + ... + (0,017 0,0105)2 = 63,66461SSDB = 2 = (0 0,00425)2 +....+(0,002 0,00425)2 = 63,86418S2A = = = 21,221538S2B = = = 21,288059S2B > S2A
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:i. Pemeriksaan dua varian F = = = = 1,00313 Dari tabel fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh:U2.975 (f var. besar , f var. kecil) = U2.975 (3,3) = 15,4 Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan U2.975 (f var. besar , f var. kecil).F Vs U2.975(3,3) 1,00313 < 15,4 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata. Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2S2=== 21,254799 Deviasi standar sampel sS = = = 4,610293
ii. Pemeriksaan ke dua harga rata-ratat = = = 0,001917Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :t.975 = (f = nA + nB - 2) t.975 (f = 6) = 2,447Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)t Vs t.975 (f=6) 0,001917 < 2,447 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.Harga rata-rata total ; = = = 0,00738Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran kebulatan benda ukur di sisi kiri dengan dudukan dua senter.
Pertanyaan :1. Jelaskan perbedaan hasil penghitungan besar ketidakbulatan dengan menggunakan blok-V yang berbeda sudutnya.2. Jelaskan parameter yang sangat menentukan dalam metoda pemeriksaan kebulatan dengan menggunakan blok-V.3. Sebutkan parameter yang menentukan besar ketidakbulatan suatu benda ukur.4. Apakah metoda dengan menggunakan blok-V dan dudukan dua senter dapat digunakan untuk menentukan kualitas ketidakbulatan yang sesungguhnya, berikan ulasan.5. Buat gambar benda ukur dan lengkapi dengan penunjukan toleransi kebulatan sesuai dengan acuan gambar teknik !Lembar jawaban :1. Dalam pengukuran kebulatan dengan menggunakan Blok- V yang berbeda sudutnya kami menemukan perbedaan hasil pengukuran yang cukup signifikan dari tiap-tiap titik, hal ini mungkin disebabkan karena ketidak rataan permukaan blok-V.1. a. Permukaan dari benda yang diukur 1. Bentuk penampang dari benda yang akan diukur1. Penempatan jarum jam ukur pada permukaan benda yang akan diukur harus tegak lurus dan harus pada titik yang paling maksimum, apabila tidak, besar kemungkinan hasil yang dicapai tidak akan maksimal. 1. BlokV yaitu dengan sudut yang tidak seimbang antara kanan dan kiri dan kerataan permukaannya.1. Permukaan meja rata.1. Jam ukur ( dial indikator )1. Bisa, karena pada pengukuran ini dilakukan pengukuran pada lebih dari satu titik, maka makin banyak titik yang kita ukur maka kita akan memperoleh hasil yang akurat dengan catatan langkah-langkah pengukuran dilakasanakan sesuai dengan prosedur. Dengan penggambaran grafik koordinat polarnya maka kita bisa melihat ketidakbulatan benda yang diukur sesungguhnya.
Kesimpulan : Pengukuran kebulatan dapat dilakuakan dengan menggunakan Blok V dan juga dengan dua senter.Dalam pengukuran kebulatan dengan menggunakan Blok- V yang berbeda sudutnya ditemukan perbedaan hasil pengukuran yang cukup signifikan dari tiap-tiap titik, hal ini disebabkan karena ketidakrataan permukaan blok-V. Pengukuran dengan menggunakan parameter dial indikator digital akan menghasilkan hasil yang sangat signifikan dibanding dengan menggunakan dial indikator yang biasa.
Tanda TanganPraktikan A Praktikan B
(M. Iqbal Hijrifal) (M. Ikhsan Alghifary)
Catatan instruktur / asisten laboratorium:
Tanda TanganInstruktur/Asisten Laboratorium