3

Click here to load reader

Pengukuran dengan curent meter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengukuran dengan curent meter

PENGUKURAN DENGAN CURENT METER

☻ Pertama diukur lebar saluran (b) dinyatakan dalam meter (m)☻ Untuk ketelitian lebar saluran dibagi dalam bagian-bagian vertical dengan batasan

10<N<20

Masing –masing bagian vertical diukur kedalamannya (h) dan kecepatan alirannya

dengan ketentuan sebagai berikut :

(a) Untuk kedalaman h > 0.60 m, pengukuran dilakukan pada kedalaman 0.20 h

dan 0.80 h.

(b) Untuk kedalaman h < 0.60 m, pengukuran dilakukan pada kedalaman 0.60 h.

Frekuensi pengukuran dalam setiap 70 detik, kemudian hasilnya dirata-

ratakan.

Kecepatan aliran (V) dihitung dengan rumus :

dimana:

V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)

N = banyaknya putaran alat /detik

a dan P = bilangan tetap konstanta alat

☻Perhitungan debit (Q) dihitung dengan rumus dimana:

dimana :

Q = besarnya debit (m3/det)

V = kecepatan aliran air (m/det)

A = luas penampang basah saluran (m2)

N = jumlah frekuensi pengukran dengan batasan-batasan

i = 10 jika lebar saluran / sungai B ≤ 2.00 m

i = 20 jika lebar saluran / sungai B ≥ 10.00 m

Doc. Bidang irigasi dpuk.serang

V = a N + P

nQ = A xV = ∑ Ai x Vi i=1

Page 2: Pengukuran dengan curent meter

☻ Pembacaan tinggi Muka Air sebelum dan sesudah pengukuran debit sungai/saluran

perlu dilakukan pencatatan tinggi muka air dengan pembacaan tinggi muka air

pada alat duga air. Apabila perbedaan flituasi (naik turunnya) muka air pada

waktu mulai dan akhir pengukuran debit lebih besar dari 3 cm, maka diperlukan

koreksi terhadap perhitungan debit sebagai fungsi dari tinggi muka air tersebut.

☻ Pengukuran Penampang basah Sungai / Saluran

۩ Pengukuran lebar Sungai / Saluran

۩ Pengukuran kedalaman Sungai setiap ruas vertikal

☻ Pengukuran kepatan aliran : diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan aliran satu

titik, dua titik , tiga titik atau lebih banyak.

Pada kedalaman 0.60 d dilakukan kedalaman kurang dari 0.75 m.

Pada 0.20 d dari permukaan air dilakukan mengukur debit banjir apabila pada 0.60

d dan 0.80 d tidak dapat dilakukan.

Kecepatan aliran dua titik, pengukuran dilakukan pada 0.20 d dan 0.80 d dari

permukaan air apabila kedalaman air (d) ≥ 0.75 m. kecepatan rata-rata dinyatakan

dengan rumus :

dimana:

V = Kecepatan rata-rata pada suatu ruas vertikal (m/det)

V0,2 = Kecepatan aliran pada titik 0,2 d (m/det)

V0,3 = kecepatan aliran pada titik 0,8 d (m/det)

Doc. Bidang irigasi dpuk.serang

V = V0,2 + V0,8

Page 3: Pengukuran dengan curent meter

PERHITUNGAN DEBIT SUNGAI /SALURAN

☻Perhitungan debit dilaksanakan dengan metode interval tengah

☻Besar aliran pengukuran pada suatu penampang sungai adalah jumlah hasil kali

rata-rata kecepatan dengan luas bagian penampang basah.

Doc. Bidang irigasi dpuk.serang

d 2

d 3d 4 d 5 d 6

d 1

M.A

b n

b (n – 1 )

b 5

b 4

b 3

b 2

b 1

TAMPANG MELINTANG SALURAN

ARAH ALIRAN AIR

TANGGUL KIRITANGGUL KANAN

DENAH

2

Q = A x V = ∑ Ai x Vi n-1

Dimana :Q = besarnya debit (m/det)V = kecepatan aliran (m/det)A = luas penampang basah saluran (m2)n = jumlah frekuensi pengukuran dengan batasan-batasani = 10 jika lebar saluran / sungai B ≤ 2.00 mi = 20 jika lebar saluran / sungai B ≥ 10.00 m