22
PENGUASAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MIGAS, MINERAL DAN BATUBARA : MENUJU PERTUMBUHAN EKONOMI ‘DOUBLE-DIGIT’ Dr Kurtubi Direktur, Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) Diskusi Kajian Sistem Ekonomi Nasional Bappenas Jakarta, 19 November 2012 Mengutip harap menyebut sumber

Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disampaikan oleh Kurtubi (Direktur Center for Petroleum and Energy Economics studies/CPEES) pada Diskusi Kajian Sistem Ekonomi Nasional Bappenas di Jakarta 19 Nopember 2012

Citation preview

Page 1: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

PENGUASAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MIGAS, MINERAL DAN BATUBARA : MENUJU PERTUMBUHAN

EKONOMI ‘DOUBLE-DIGIT’

Dr KurtubiDirektur, Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)

Diskusi Kajian Sistem Ekonomi Nasional BappenasJakarta, 19 November 2012

Mengutip harap menyebut sumber

Page 2: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 2

I. Fakta Aktual

Dalam Pengelolaan Asset/Kekayaan Migas, Tamabng Mineral dan Batubara

Nasional

Page 3: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 3

Fakta aktual (1) Mahkamah Konstitusi Membubarkan BP MigasKarena dinilai melanggar Pasal 33 UUD 1945 :

Dengan tata kelola dimana BP Migas diserahi mengelola asset/kekayaan migas nasional:1. Kedaulatan negara atas kekayaan migasnya menjadi

hilang2. Negara dirugikan secara finansial dalam jumlah yang

sangat besar 3. Memperlemah ketahanan energi nasional

UU Migas No.22/2001 Berasal dari LOI - IMF

Page 4: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 4

Fakta Aktual (2)Hasil Audit BPK:

Terjadi ineffsiensi di PLN sebesar Rp37 Trilyun untuk kurun waktu 2 tahun, karena: Pembangkit listrik PLN kekurangan Gas, lalu pindah memakai BBM.

1. Pada saat yang sama: Gas/LNG Tangguh dijual dengan harga sangat murah. Pengapalannya ke China terus dilakukan.

2. Gas dari Tangguh yang rencananya dijual ke Sempra (AS) tidak pernah direalisir, namun tidak juga diberikan ke dalam negeri meski PLN dan Industri dalam negeri sudah lama berteriak kekurangan gas.

Train 1 dan 2 LNG Tangguh, TIDAK MENGALOKASIKANGASNYA UNTUK DALAM NEGERI, 100% Ekspor

Page 5: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 5

Fakta Aktual (3)Blok Produksi Migas yang Selesai Kontrak:

1. Meski Pertamina sudah lama meminta kepada BP Migas/ Pemerintah agar Blok Offshore West Madura yang akan selesai Kontrak supaya diberikan ke Pertamina, BP Migas/Pemerintah bersikeras untuk memperpanjang/mengalihkan ke 2 Kongtraktor baru.

2. Blok gas terbesar di Indonesia/Blok Mahakam yang akan selesai Kontrak tahun 2017, kemungkinan akan diperpanjang karena adanya janji Kontraktor untuk ‘menginvestasikan’ dana sebesar US$5 milyar. Pemerintah menganggap Pertamina tidak mampu.

3. Hingga tahun 2021: sekitar 12 Blok produksi yangakan selesai kontrak. Termasuk Blok2 Besar, Mahakam dan Rokan

Perpanjangan Kontrak = MEMBERIKAN SODAKOH KE KONTRAKTOR/ PERUSAHAAN ASING

Page 6: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 6

Fakta Aktual (4)

1. Produksi dan Ekspor Batubara dan Mineral meningkat tajam, tapi Penerimaan Negara (Pajak dan PNBP) dari batubara dan mineral sangat kecil.

2. PLN diwajibkan membeli listrik swasta dari PLTP yang sangat mahal, jauh diatas BPP Listrik dari batubara. Sementara Pemerintah mengeluh karena subsidi listrik yang terus naik.

1. PERLU TATA ULANG PENGELOLAAN TAMBANG MINERAL DAN BATUBARA

2. PERLU CARI TEROBOSAN DALAM PENGELOAAN PANAS BUMI. Hint. PLTP Kamojang.

Page 7: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

Penerimaan dari Tambangan Umum (Batubara, Emas, Nikel, Tembaga, dsb) Belum optimal,Masih SANGAT KECIL

Padahal Jumlah Produksi, Ekspor dan Harga Dari Komoditas Tambang Umum (Emas, Tembaga, Nikel, Perak, Batu bara, dsbnya) relatif Tinggi.

Penyebabnya:Karena Masih MenggunakanSistem Kontrak Karya: Royalti kecil dan Management Tambang sepenunya ditangan Kontraktor

Sumber: Masalah Ketahanan Energi Nasional: Kembalikan Pengelolaan Sumberdaya Energi dan Mineral Sesuai Amanat Konstitusi, Kurtubi Dalam Buku: Menapaki Perjalanan Bangsa. Catatan 80 Tokoh Nasional. Kemenpora – 2008

Page 8: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

2009 2010 20110

50

100

150

200

250

300

350

400

Penerimaan MigasPenerimaan Pertambangan UmumPenerimaan Lainnya

Trili

un R

upia

hKONTRIBUSI SEKTOR ESDM DALAM PENERIMAAN NASIONAL

Perkiraan Penerimaan ESDM 2012(Rp. 388 T)

Penerimaan ESDM 2009–2011

238

289

352Minyak Bumi

Rp. 190T49%

Gas Bumi

Rp. 88 T

23%

Per-tam-

bang-an

Umum

Rp.110 T

28%

Pertambangan Umum

Rp. 110 T28% Masih

Rekatif Sangat KecilSumber: ESDM

Page 9: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

Penerimaan (RP Trilyun)

%

Migas PPh Migas PNBP Migas DMO

272 T 68.9 T 193.0 T 10.4 T

Tambang Umum Pajak PNBP

77.3 T 55.0 T 22.3 T

Panas Bumi 0.55 TLain2 1.7 TTotal 352.0 T 29.4 %

Penerimaan Negara Dari ESDM 2011: Penerimaan PNBP dari Tambang Umum Masih Sangat Kecil !.

Penerimaan PNBP Tambang MasihSANGAT KECIL (hanya

41% dari Pajak) KARENA ROYALTI YANG

SANGAT RENDAH

Penerimaan PNBP Migas Relatif Besar

(280% dari Pajak Migas)

Page 10: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 10

Produksi batubara: ekspor & domestik

Realisasi Rencana

Nilai Produksi Batubara: 353 juta x US$100 x Rp9500 = Rp335.35 trilyun.VS. Penerimaan dari seluruh Tambang Rp77.3 Trilyun

Sumber: ESDM

Page 11: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 11

II.STATUS KEPEMILIKAN

ASSET/KEKAYAAN BERUPA CADANGAN MIGAS, MINERAL

DAN BATUBARA

Page 12: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

PADAHAL DALAM PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI ENERGI, CADANGAN TERBUKTI DARI MIGAS, MINERAL DAN BATUBARA YANG ADA DIPERUT BUMI, HARUS ADA PEMILIKNYA KARENA BERSIFAT TRADEABLE DAN BANKABLE.

Page 13: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

Akibat Ketidakjelasan Status Kepemilikan

Maka Pihak Lain (Kontraktor)Yang Memanfaatkannya Seolah2 Sebagai Asset milik mereka dan dimasukkan dalam laporan

keuangan/neraca perusahaan:Mereka pakai sebagai ‘agunan’ untuk pinjam

uang di Bank ( karena asset bersifat BANKABLE)

Page 14: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 14

SIFAT ASSET DALAM BENTUK PROVED RESERVES DI PERUT BUMI

1. Tradeable: Meski secara fisik minyak masih diperut bumi, pemiliknya sudah bisa menjual lewat mekanisme “future trading’. Transaksi dilakukan hari ini, minyak secara fisik baru dikirim kemudian (1 bulan, 3 bulan , 5 bulan, 1 tahun yad). Praktek trading minyak seperti ini mulai berkembang setelah minyak masuk dalam komoditas perdagangan di Bursa New York (NYMEX) tahuin 1980an.

2. Bankable : Cadangan terbukti (proved reserves) sudah bisa disertifikatkan oleh Lembaga Sertifikasi International yang kredibel, seperti: DeGolyer & McNaughton , Reyder-Scott, Lemigas, dll. Sertifakat ini bisa dijadikan AGUNAN di Bank untuk memperoleh pinjaman, meski minyaknya masih di perut bumi.

Page 15: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 15

Dualisme Penafsiran Pasal 33 UUD 1945 ayat 3 Harus Diakhiri agar asset/kekayaan Negara

yang berupa cadangan migas, mineral dan batubara ini bisa segera dipakai untuk

Mempercepat Tercapainya Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat.

Yaitu: sebagai sumber pembiayaan pembangunan infrastrutur secara massif

diseluruh Indonesia dengan memanfaatkan sifatnya yang TRADEABLE dan BANKABLE.

Page 16: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 16

Mekanisme Pelurusan: LEWAT PERBAIKAN REGULASI

1. Lewat Perbaikan UU Minerba dan UU Migas. Kekayaan bahan tambang mineral, batu bara dan migas, harus dinyatakan secara tegas sebagai milik negara yang kepemilikannya dibukukan dan dikelola oleh BUMN Khusus yang dibentuk dengan UU. Atau,

2. Lewat amandemen/penyempurnaan kalimat pada ayat 3 pasal 33 UUD 1945, perlu ditambah dengan kata “DIMILIKI”. Agar tidak ada lagi terjadi multi tafsir yang sangat merugikan negara. “Bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya DIKUASAI DAN DIMILIKI NEGARA dan dipakai untuk sebesar2 kemakmuran rakyat”

Page 17: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 17

III.Indonesia Kaya Sumber DayaMigas, Mineral dan Batubara

Page 18: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 18

POTENSI DAN PRODUKSI ENERGI 2011

NO ENERGI BARU/TERBARUKAN SUMBER DAYA (SD) KAPASITAS TERPASANG (KT) RASIO KT/SD

1 2 3 4 5 = 4/3

1 Tenaga Air 75.670 MW 6.654,29 MW 8,79 %2 Panas Bumi 29.038 MW 1.226 MW 4,22 %3 Mini/Mikro Hydro 769,69 MW 228,983 MW 29,75 %4 Biomass 49.810 MW 1.618,40 MW 3,25 %5 Tenaga Surya 4,80 kWh/m2/day 22,45 MW -6 Tenaga Angin 3 – 6 m/s 1,87 MW -

7 Uranium 3.000 MW (e.q. 24,112 ton) for 11 years*) 30 MW 1,00 %

*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat

NO ENERGI FOSIL SUMBER DAYA(SD)

CADANGAN(CAD)

RATIO CAD/SD(%)

PRODUKSI

(PROD)

RASIO CAD/PROD(TAHUN)*)

1 2 3 4 5 = 4/3 6 7 = 4/6

1 Minyak bumi (miliar barel) 56.6 7.73 **) 14 0.329 23

2 Gas bumi (TSCF) 334.5 152.9 46 3.07 50

3 Batubara (miliar ton) 161.3 ***) 28.17 17 0.353 80

4 Gas Metana Batubara (TSCF) 453 - - - -

5 Shale Gas (TSCF) 574 - - - -

*) dengan asumsi tidak ditemukan cadangan baru **) termasuk Blok Cepu***) termasuk 41 Milyar Ton sumber daya tambang dalam

Sumber: Kem.ESDM

Page 19: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 19

Perkiraan Nilai Asset Cadangan Migas dan Batubara

Jenis Asset

Cadangan Satuan Harga US$

Nilai Dalam US$

Nilai Dalam Rupiah

Minyak 7.73 Milyar BBLs $110/bbls $850 milyar Rp8.075 T

Gas 152.9 Trillion CF $15/cf $2.293 milyar

Rp21.783 T

Batubara 28.17 Milyar Ton $100/ton $2.817 milyar

Rp26.761 T

Total $5.960 milyar

Rp56.620 T

Note: Kalau misalnya, hanya 10% saja dari asset yang berupa cadangan ini bisa dimonetasi, Maka akan ada dana tersedia sebesar Rp5.662 Trilyun yang bisa dipakai untuk membangun Infrastruktur secara massif diseluruh Indonesia !.

Page 20: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 20

Prinsip Tata Kelola SDA Migas dan Tambang Yang Konstitusional

1. Perlu ketegasan dalam UU bahwa asset/kekayaan migas dan tambang yang ada diperut bumi dikuasai dan DIMILIKI oleh Negara.

2. Penguasaan dan Kepimilikan oleh Negara dilaksanakan oleh Entitas Bisnis Milik Negara/BUMN. Bukan oleh Lembaga/Badan yang merupakan bagian dari Pemerintah

3. Hanya Pemiliknya (Negara melalui BUMN) yang boleh menambang. Dalam hal BUMN belum mampu atau hendak berbagi resiko, BUMN dibolehkan mengundang Investor Asing dan Swasta, sebasar sebagai Kontraktor Jasa.

4. BUMN berkontrak dengan Kontraktor Asing/Swasta dalam pola “B to B” Pemerintah berada diatas Kontrak. Pemerintah tidak ikut berkontrak baik langsung maupun tidak langsung.

5. Asset berupa cadangan yang ada diperut bumi, masuk menjadi asset BUMN dan dilaporkan dalam Laporan Keuangan BUMN.

6. Perlu dibuka peluang agar BUMN dapat mengakumulasi dana dari pengelolaan asset cadangan migas dan tambang dengan memanfaatkan sifat asset yang bankable dan tradeable.

Page 21: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

12/04/2023 21

Kesimpulan dan Saran

1. Cabut/Ganti Segera UU Migas No.22/2001 dan UU Minerba No.4/2009.

2. Perlu mendisain ulang bentuk/arsitektur industri Migas dan Industri Pertambanagn Nasional yang sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945.

3. Untuk mempercepat pencapaian kemakmuran, asset/kekayaan migas dan tambang bisa menjadi sumber pendanaan yang sangat besar.

Page 22: Penguasaan dan Pengelolaan Sumber Daya Migas, Mineral dan Batu Bara: Menuju Pertumbuhan Ekonomi "Double Digit"

CV Singkat : Dr Kurtubi, SE., MSp., MSc.Email: [email protected]; [email protected]: +62-811-800-948 dan +62-819-800-948

Lahir: di Kediri, Lombok Barat, NTB, 9 April 1951Pendidikan: 1. SR Negeri I Kediri Lombok Barat, SMP Negeri II Mataram dan SMA Negeri Mataram, NTB. 2. S1 Ekonomi (Sarjana Ekonomi, SE): Universitas Indonesia, Jakarta 3. S2 Ekonomi Mineral (Master of Science, MSc): Colorado School of Mines (CSM), Golden Colorado, USA 4. S2 Ekonomi Perminyakan (Mastere Specialise, MSp): Ecole Nationale Superieure du Petrole et des Moteurs (ENSPM), Paris, France 5. S3 Ekonomi Energi (Doctor of Philosophy, Ph.D): Colorado School of Mines (CSM), Golden Colorado, USAPekerjaan: 1. Pengajar Tidak Tetap dan Penguji thesis/disertasi (S2/S3) pada Program Pascasarjana FEUI dan Universitas Paramadina, Jakarta 2. Direktur CPEES (Center for Petroleum and Energy Economics Studies); 3. Konsultan diberbagai Instansi Pemerintah dan Swasta, 4. Pengamat Perminyakan, Energi dan Pertambangan. dsbnyaPengalaman: 1. Pensiunan Pertamina; 2. Komisaris PT Newmont Nusa Tenggara; 3. Saksi Ahli/Nara Sumber: Pansus BBM DPRRI, DPDRI, Lemhannas, Wantannas, BIN, BI, dsbnya Organisasi: 1. Anggota USAEE (United States Association for Energy Economics); 2. Anggota AEA (American Economic Association), dsbnya

Publikasi Ilmiah ( International ): 1. “Estimating Oil Product Demand in Indonesia Using a Cointegrating Error Correction Model”. OPEC Review, March 2001, Vienna Austria2. “Analyzing the Effisiency of Indonesian Liquefied Natural Gas (LNG) Pricing”. Conference Proceedings, International Association for Energy Economics (IAEE)

22nd Annual Conference. Rome, Italy, June 1999.3. “The Impact of Oil Industry Liberalization on the Effisiency of Petroleum Fuels Supply for the Domestic Market in Indonesia”. 26th Annual Conference, IAEE, June

2003, Prague, Czech Republic4. “Modeling Indonesian Oil Discoveries Using a Cointegration Approach”. Conference Proceedings, International Association for Energy Economics (IAEE) 21st

Annual Conference, Quebec, Canada, May 1998.5. “Long-Run Relationship Between Crude Oil Discoveries, Exploratory Drilling and Crude Oil Prices and Their Implication for Indonesian Energy Outlook and Policy”.

Conference Proceedings, United States Association for Energy Economics (USAEE) 18th Annual North American Conference, San Francisco (1997).6. “An Econometric Analysis of the Effect of Changes in the Automobile Import Tax and a Gasoline Tax”. Conference Proceedings, Annual Conference, IAEE,

Budapest, Hungary (1995).7. “ The Prospect of World Oil Price”. Petroleum, Mining and Energy. No.11, 2001

Publikasi Dalam Negeri : Sekitar 250 Tulisan/Analisa populer mengenai berbagai masalah dibidang Perminyakan dan Energi (system, pricing policy, perundang2an, supply side,

demand side, impact kebijakan, world oil market, LNG Market, dsbnya) telah dimuat di berbagai Surat Kabar dan Majalah di Indonesia Paper Tentang Kemandirian Energi dalam Sumbangan Tulisan berjudul: “Mengembalikan Pengelolaan Sumber Daya Energi dan Tambang Mineral Sesuai

Konstitusi”, dalam Buku Menapaki Perjalanan Bangsa, Catatan 80 Tokoh Nasional (edt.) Menpora – 2008. Paper/Makalah Tentang Perbaikan Management Migas Nasional, pada Sidang Paripurna Kongres ISEI XIII di Mataram, 2008 berjudul: “Menuju Ketahanan

Energi Yang Tangguh Dengan Menyempurnakan Management Migas Nasional”. Tahun 2008: Atas permintaan langsung/lisan dari Presiden Susilo Bambang Yudono, kami sudah menyampaikan konsep usulan perbaikan sistem management

perminyakan nasional. (Konsep tertulis disampaikan melalui Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng) Management Sumber Daya Migas dan Pertambangan Nasional yang Konstitusional dan Effisien Menuju Pertumbuhan Ekonomi “Double-Digit”. Pidato Ilmiah

pada Sidang Terbuka Senat Guru Besar Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.

Awards: Penerima Awards dari Komunitas Migas Indonesia – 2011: Sebagai Tokoh Yang Berperan Penting Dalam Kemajuan Industri Migas.