Upload
andira-trianingrum-tukan
View
450
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan praktikum
Citation preview
PRAKTIKUM I
TEKNIK PERSIAPAN BAHAN BAKU DAN PERMBUATAN SIMPLISIA
TUMBUHAN OBAT
I. Tujuan Praktikum:
1. Mengenal teknik pengumpulan bahan baku sampel tumbuhan obat dan cara
pembuatan simplisia yang baik
2. Mempelajari proses pembuatan simplisia dan pemberian nama simplisia
II. Dasar Teori:
Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan
sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat
tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan
proses produksi dan penanganan bahan baku (BPOM RI, 2005).
Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan
sifat kandunganya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat
tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan
proses produksi dan penanganan bahan baku.
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor :
HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik.
Bahan baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau bahan
lainnya, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah
maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional,
walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam produk ruahan.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain merupakan
bahan yang dikeringkan. (Karim A.K, 2015).
Simplisia telah lama dikenal masyarakat sebagai obat tradisional yang digunakan
untuk mencegah atau mengobati suatu penyakit tertentu. Agar dapat bermanfaat
secara optimal, simplisia selayaknya harus memenuhi syarat sebagai simplisia
yang aman, berkhasiat dan bermutu baik. Simplisia yang aman adalah simplisia
yang tidak mengandung bahaya bagi kesehatan baik bahaya mikrobiologis, bahaya
kimia maupun bahaya fisik. Simplisia yang berkhasiat adalah simplisia yang
masih mengandung bahan aktif yang berkhasiat bagi kesehatan. Simplisia yang
bermutu baik adalah yang dapat diterima secara organoleptik dan layak
dikonsumsi sesuai dengan karakteristik masing masing jenis simplisia.
Untuk dapat menghasilkan simplisia yang aman, berkhasiat dan bermutu baik,
diperlukan praktek cara produksi yang baik serta dukungan sarana dan prasarana
yang memadai.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani
dan simplisia pelikan (mineral).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam persiapan simplisia agar
kualitasnya terjaga adalah:
a. Persiapan bahan baku
b. Proses pembuatan simplisia.
Pada tahap proses ini yang harus diperhatikan juga adalah:
1. Bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Pengubahan bentuk
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Pengepakan dan penyimpanan
III. Prosedur Kerja
1. Menentukan jenis tumbuhan obat yang akan digunuakan sebagai bahan baku
dalam pembuatan simplisia (catat tanggal/bulan/tahun serta lokasi
pengambilan sampel, serta deskripsikan dan dokumentasi jenis tumbuhan
tersebut secara keseluruhan)
2. Tentukan bagian yang akan digunakan dalam pembuatan simplisia (berupa
daun, bunga, batang, akar, kulit batang, dll)
3. Lakukan sortasi basah yaitu dengan cara memilih bagian tertentu dari
tumbuhan yang akan digunakan dalam kondisi baik, masih segar dan tidak
rusak (misalnya bila menggunakan daun diusahakan harus ukuran dan umur
daun muda/tua sama)
4. Setelah itu dilakukan pencucian pada air yang mengalir (bisa menggunakan air
PAM) untuk menghilangkan kotoran , kerikil atau pasir yang ada dibagian
tumbuhan tersebut (timbang berapa gram sampel bagian tumbuhan tersebut
yang akan digunakan)
5. Selanjutnya dikering anginkan sampai benar-benar kering atau dikeringkan
dalam oven pada suhu 65º C, jangan sampai gosong atau kering sekali
6. Lakukan pengubahan bentuk (dibuat dalam serbuk) yang pada dasarnya
memperluas untuk memperluas permukaan simplisia, misainya dengan
perajangan (rimpang, daun herba); pengupasan (buah, kulit kayu); pemiprilian
(pada jagung); pemotongan (batang kayu, ranting, akar); penyerutan (kayu)
7. Lakukan pengeringan dengan tujuan untuk membantu pengawetan bahan,
untuk mengurangi volume berat bahan, unutuk mempermudah pembuatan,
bentuk-bentuk yang umum dalam perdagangkan, untuk mencegang reaksi
enzymatik, dan untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi
8. Serbuk simplisia kemudian dimasukan dalam wadah botol atau kantong
plastik bening dan diberi nama:
Nama Latin :Carica papaya L
Bagian yang digunakan : Daun
Latin Simplisia : Carica papaya Folium
Indonesia : Pepaya
Kolektor : Anggota kelompok 3
Lokasi pengambilan sampel : Sentani
Tanggal koleksi : 16 Mei 2015
IV. Hasil dan Pembahsan
Skema kerja pembuatan simplisia
Menentukan jenis tumbuhan obat yang akan digunakan.
Kelompok kami menggunakan tumbuhan pepaya, yang diambil di Sentani, pada tanggal 16 Mei 2015
Setelah itu dilakukan pencucian dengan menggunakan air yang mengalir langsung, bertujuan agar kotoran yang menempel didaun hilang, dan daun benar benar bersih.
Bagian yang kami ambil adalah bagian daunnya.
Sortasi basah kami memilih daun yang masih segar, daun yang diambil tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Pemilihan Bahan Baku
Penyortiran
Pencucian
Lalu kemudian dilakukan perubahan bentuk dibuat serbuk, daun yang telah kering kami blender hingga menjadi serbuk yang halus. Bertujuan untuk memperluas permukaan simplisia.
Kemudian pada proses pengeringan, tidak terkena matahari langsung, kami menutupnya dengan kain menyerap panas dari matahari.
Lalu kemudian dilakukan penimbangan berat basah pada simplisia yang telah dicuci
Setelah kering dilakukan penimbangan berat kering pada simplisia
Penimbangan
Pengeringan
Penimbangan
Penghalusan
Penimbangan
Serbuk
Hitung
Berat basah sampel tumbuhan obat : 600 gram
Berat kering : 200 gram
Berat simplisia : 80 gram
Gambar foto serbuk simplisia yang telah dihasilkan dalam prosedur kerja yang
sudah dilakukan
Serbuk simplisia yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca, dan ditutup rapat. Kemudian beri nama.
Setelah simplisia menjadi serbuk, dilakukan penimbangan lagi
Penimbangan
Hasil Akhir
Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami membuat simplisia dari Tanaman obat Carica
papaya Folium. Pada pembuatan simplisia kali ini pertama-tama dilakukan
pengumpulan bahan baku, kemudian dilakukan sortasi basah, memiliki tujuan
untuk menentukan bagian tertentu dari tumbuhan yang akan digunakan dalam
kondisi baik, masih segar dan tidak rusak. Selanjutnya pencucian bahan baku
dengan menggunakan air yang mengalir, ini bertujuan agar bahan baku yang akan
dibuat menjadi simplisia menjadi benar-benar bersih dan lalu ditimbang.
Selanjutnya pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak merusak kandungan
senyawa aktif dalam simplisia. Tujuan pengeringan yaitu agar simplisia awet, dan
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan setelah kering dilakukan lagi
penimbangan. Kemudian dilanjutkan lagi dengan proses penghalusan
menggunakan blender, cara ini agar nantinya menjadi benar-benar halus dan
menjadi serbuk, timbang lagi hasil serbuknya. Serbuk simplisia yang sudah jadi
kemudia dimasukkan kedalam wadah botol kaca dan ditutup dengan rapat serta
diberi juga label nama pada serbuk simplisia tersebut.
Carica papaya Folium merupakan daun tunggal yang berukuran besar dan
bercangap, mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun meruncing, tangkai
daun panjang dan berongga. Dilihat dari susun tulang daunnya, daun papaya
termaksud daun yang bertulang menjari (palmineruis).
Carica papaya Folium biasanya digunakan dalam masyarakat sebagai obat saat
haid, DBD, hipertensi, mencegah kanker serta biasa digunakan sebagai obat
pencegah penyakit malaria.
V. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan simplisia Carica papaya
Folium yaitu:
Pengumpulan bahan baku
Penyortiran
Pencucian
Penimbangan
Pengeringan
Penimbangan
Penghalusan
Penimbangan
Penyimpanan
2. Carica papaya L termaksud dalam salah satu kingdom: Plantae, subkingdom:
Tracheobionta, Superdivisi: Magnoliophyta, Kelas: Magnoliopsida, Subkelas:
Dillenidae, Ordo: Violales.
3. Carica papaya Folium memiliki kegunaan sebagai obat saat haid, DBD,
hipertensi, mencegah kanker serta biasa digunakan sebagai obat pencegah
penyakit malaria.
VI. Daftar Pustaka
BPOM RI, 2005. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional ynag Baik. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. Jakarta
Karim A, krishar. 2015. Petunjuk praktikum farmakognosi, universitas sains dan
teknologi, jayapura.
Herawati D, Nuraida Lilis, Sumarto. 2012. Cara Produksi Simplisia Yang Baik,
Institut Pertanian Bogor
Anonim. 2014. Paduan Praktikum Farmakognosi II. Akademi Farmasi Samarinda