9
Be a Smart Planner Welcome To Velan's Blog Menu Skip to content Home About “Think Globally”, “Act Locally” dalam Mengatasi Masalah Global Perencanaan Wilayah Abstraksi Think globally, Act locally dapat diartikan dengan membuka pikiran secara luas dan menyiasatinya secara sederhana. Masyarakat di era globalisai diharapkan mampu menerapkan kebijakan Think globally, Act locally dimana di satu pihak masyarakat mampu memahami perkembangan global dunia dengan segala kompleksitas perubahannya dan juga di sisi lain masyarakat mampu bertindak dan berkarya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang majemuk dan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Rencana tata ruang merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar hubungan manusia/ makhluk hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, seimbang dan selaras. Suatu perencanaan tata ruang yang dibuat seharusnya didasarkan pada indikator-indikator yang mendukung, sehingga perencanaan yang dibuat akan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Kata Kunci: Think Globally, Act Locally, Masyarakat, Rencana Tata Ruang Pendahuluan

Peng.global Local

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh

Citation preview

Page 1: Peng.global Local

Be a Smart PlannerWelcome To Velan's Blog

MenuSkip to content

Home About

“Think Globally”, “Act Locally” dalam Mengatasi Masalah Global Perencanaan Wilayah

Abstraksi

Think globally, Act locally dapat diartikan dengan membuka pikiran secara luas dan menyiasatinya secara sederhana. Masyarakat di era globalisai diharapkan mampu menerapkan kebijakan Think globally, Act locally dimana di satu pihak masyarakat mampu memahami perkembangan global dunia dengan segala kompleksitas perubahannya dan juga di sisi lain masyarakat mampu bertindak dan berkarya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang majemuk dan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Rencana tata ruang merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar hubungan manusia/ makhluk hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, seimbang dan selaras. Suatu perencanaan tata ruang yang dibuat seharusnya didasarkan pada indikator-indikator yang mendukung, sehingga perencanaan yang dibuat akan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan.

Kata Kunci: Think Globally, Act Locally, Masyarakat, Rencana Tata Ruang

Pendahuluan

Dalam konsep sederhana, Think globally, Act locally dapat diartikan dengan membuka pikiran secara luas dan menyiasatinya secara sederhana. Konsep sederhana ini menjelaskan bahwa baik secara politik maupun ekonomi, masyarakat diharapkan memiliki suatu kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan yang ada. Masyarakat di era globalisasi ini diharapkan mampu berpikir kreatif dan berkelanjutan (sustainable). Masyarakat kreatif yang dimaksudkan adalah masyarakat yang mampu menerapkan kebijakan Think globally, Act locally dimana di satu pihak masyarakat mampu memahami perkembangan global dunia dengan segala kompleksitas perubahannya dan juga di sisi lain masyarakat mampu bertindak dan berkarya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang majemuk dan mempunyai ciri

Page 2: Peng.global Local

khasnya masing-masing. Hal tersebut sangat penting mengingat banyaknya persoalan di masyarakat, baik masalah sosial, ekonomi, politik, budaya dan masalah lainnya.

Pembangunan sebagai salah satu efek perencanaan memanfaatkan sumberdaya alam secara terus menerus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan kompleks dibutuhkan ketersediaan sumber daya alam yang cukup. Namun akibat adanya kegiatan pembangunan, ketersediaan sumber daya alam menjadi berkurang dan menyebabkan tidak meratanya pembangunan di setiap wilayah. Dampak pembangunan tersebut mengakibatkan daya dukung lingkungan hidup dapat terganggu dan menurun, apalagi dipicu oleh perubahan iklim saat ini.

Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian untuk menjelaskan pentingnya think globally, act locally  dalam dunia perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh perubahan iklim sebagai salah satu perubahan global terhadap dunia perencanaan wilayah dan kesejahteraan hidup masyarakat?

2. Bagaimana kebijakan Think globally, Act locally mempengaruhi dunia perencanaan wilayah saat ini?

Pembahasan               

Think globally, Act locally merupakan salah satu istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh pemerhati lingkungan hidup pada tahun 1960-an yang menunjukkan bahwa saat itu telah terbentuk sebuah komunitas baru , yaitu internasionalisme dan dianggap sebagai komunitas yang tidak dapat dibayangkan (unimagined community) atau unimaginable. Waterman (2001) sebagai salah satu pemerhati lingkungan hidup, menjelaskan bahwa apabila kita dapat memahami globalisasi secara spesifik maka internasionalisme akan dapat dibayangkan dan menjadi sesuatu yang lebih dari ‘local action’. Dalam konteks lingkungan hidup, berpikir global mengandung makna bahwa ketika kita membuat polusi terhadap lingkungan kita harus berpikir untuk kehidupan yang akan datang dimana polusi tersebut akan merusak bumi. Kondisi seperti ini menunjukkan kepada kita bahwa untuk mengatasi polusi tersebut kita tidak seharusnya meminta bantuan kepada negara-negara maju yang memiliki teknolgi tinggi dalam penanganan polusi tersebut, tetapi kita dapat mengurangi polusi tersebut dimulai dari lingkungan kita sendiri. Hal yang kita lakukan tersebut merupakan makna istilah act locally. Pemahaman di atas mempertimbangkan faktor-faktor global dengan menjelaskan fenomena pemanasan global yang mempengaruhi iklim dan secara bersamaan melakukan tindakan nyata secara lokal demi melindungi lingkungan.

Untuk mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, konsep berpikir global dan bertindak lokal yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Berpikir Global dengan menciptakan paru-paru dunia dan menjaga penipisan ozon.

Page 3: Peng.global Local

1. Menciptakan paru-paru dunia dapat dilakukan dengan melestarikan hutan. Terjaganya kelestarian hutan dapat menjaga ketersediaan air tanah dan dapat mengimbangi polusi kendaraan.

2. Menjaga penipisan ozon

Terjadinya penipisan ozon banyak diakibatkan oleh efek rumah kaca yang disebabkan oleh dampak pemanasan global. Penggunaan AC merupakan salah satu contoh kegiatan yang memberikan konstribusi besar pada efek rumah kaca. Efek rumah kaca yang tidak terkendali ini melahirkan rusaknya lapisan ozon yang pada akhirya memicu hujan asam karena tidak ada lagi yang dapat menyaring partikel-partikel udara. Hujan asam akan menimbulkan dampak kesehatan yang luar biasa, diantaranya pencemaran pada air dan meminimalisasi akses oksigen.

1. Bertindak Lokal, dapat dilakukan dengan melakukan penghijauan pada tanah-tanah yang tandus atau kritis dalam rangka menjaga banjir atau erosi, mensosialisasikan pelestarian hutan dalam rangka mempertahankan tangkapan air tanah, memberi dukungan terhadap program taman-taman kota, mengurangi penggunaan bahan bakar dari fosil, sehingga dapat meminimilasasi produksi CO dan CO2.

Bergesernya pola dan sistem dunia perencanaan saat ini merupakan salah satu efek terbesar yang ditimbulkan oleh perubahan iklim (pemanasan global) saat ini. Sebuah perencanaan yang tidak mempertimbangkan keadaan iklim tentunya akan gagal karena ketika seorang perencana salah meperkirakan iklim, maka semua perencanaan tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Pada dasarnya, rencana tata ruang merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar hubungan manusia/ makhluk hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, seimbang dan selaras. Terciptanya hubungan yang serasi, seimbang dan selaras tersebut tentunya akan menciptakan kesejahteraan hidup makhluk hidup serta keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang akan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

Perbedaan iklim tentunya mempengaruhi setiap sistem perencaaan yang dilakukan. Suatu perencanaan tata ruang yang dibuat seharusnya didasarkan pada indikator-indikator yang mendukung, sehingga perencanaan yang dibuat akan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Iklim merupakan salah satu indikator penting yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan suatu rencana. Curah hujan yang tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana alam, misalnya banjir dan longsor atau pun sealiknya curah hujan yang rendah akan berpotensi menimbulkan kekeringan. Masalah iklim seperti inilah yang harus diperhatikan oleh seorang perencana wilayah dan disinilah harus diperankan suatu tindakan dimana kita dapat berpikir secara global dan bertindak lokal dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.

Pola pemanfaatan tata ruang dalam dunia perencanaan sangat berkaitan erat dengan perubahan iklim. Kegiatan budidaya pertanian sebagai salah satu pola pemanfaatan ruang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi. Bencana longsor sebagai akibat perubahan iklim yang menimbulkan tingginya curah hujan mengakibatkan perubahan pola pemanfaatan ruang, khususnya sangat berpengaruh pada perencanaan lokasi tata ruang. Perencanaan tata ruang di wilayah yang sering terjadi banjir tentunya berbeda dengan wilayah yang sering terjadi kemarau.

Page 4: Peng.global Local

Salah satu contoh yang dapat kita lihat saat ini adalah Kota Jakarta. Setiap tahun musim hujan, Kota Jakarta selalu mengalami banjir. Kondisi ini merupakan salah satu kondisi yang membtuhkan perhatian khusus dalam dunia perencanaan wilayah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memperhatikan kriteria dan pola pengelolaan dalam suatu perencanaan tata ruang wilayah. Jika dikaitkan dampak perubahan iklim terhadap perencanaan tata ruang, maka salah satu bentuk antisipasi yang dapat dilakukan sebagai salah satu kebijakan berpikir global dan bertindak lokal (Think globally and act locally) yang tepat adalah dengan melakukan pemetaan terhadap kawasan-kawasan pusat pertanian, pusat permukiman dan kawasan-kawasan strategis lainnya yang berpotensi terkena dampak perubahan iklim (kekeringan, banjir atau tanah longsor).

Selain itu, sangatlah penting untuk membuat kebijakan dan regulasi pemanfaatan ruang untuk kawasan-kawasan yang rawan terkena dampak perubahan iklim. Dalam pembuatan regulasi masyarakat sebagai obyek perencanaan harus dilibatkan. Dengan demikian, masyarakat juga diajak untuk berpikir global dan bertindak lokal untuk mengatasi perubahan iklim tersebut. Dengan adanya pemberdayaan terhadap masyarakat, diharapakan masyarakat siap mengatasi semua pengaruh yang terjadi akibat perubahan iklim yang berdampak secara langsung pada kehidupan mereka sehari-hari.

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang masih sering terjadi di Indonesia saat ini. Adanya pemberdayaan masyarakat mengajak masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan sebagai akibat perubahan iklim global. Kemiskinan merupakan salah satu efek perubahan iklim, dimana masyarakat tidak mampu bersaing secara global dalam lingkungannya sehingga menyebabkan kemiskinan. Program-program yang dicanangkan pemerintah dalam menyelesaikan masalah kemiskinan tersebut merupakan salat satu kebijakan berpikir global dan bertindak lokal. Dengan adanya program pengentasan kemiskinan maka diharapkan banyak masyarakat dapat hidup sejahtera dan keluar dari lingkaran kemiskinan. Selain itu, dalam setiap program tersebut juga melibatkan masyarakat sehingga masyarakat juga dapat berpikir global dan bertindak lokal, misalnya dengan melakukan perubahan-perubahan dalam pola hidupnya melalui pemanfaatan sumber daya yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Kesimpulan

Dalam dunia perencanaan sangat dibutuhkan kebijakan berpikir global dan bertindak lokal. Berpikir global dan bertindak lokal sangat dibutuhkan terutama untuk perencanaan pengembangan suatu wilayah. Hal ini disebabkan karena proses perencanaan suatu wilayah sangat bergantung pada apa yang kita cita-citakan dan tindakan apa yang kita lakukan untuk mencapai cita-cita atau tujuan itu. Seorang perencana yang ingin merencanakan pengembangan suatu wilayah tentunya harus mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap wilayah tersebut, dia harus dapat berpikir ke depan terutama akan dampak yang akan diimbulkan dari perencanaan yang dilakukan. Perencana yang baik tentunya harus memikirkan aspek keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan dari suatu wilayah dalam proses perencanaannya. Selain itu, memperhatikan setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama perubahan ekonomi dan sosial yang berdampak pada lingkungan dan tentunya akan berdampak pada perencanaan yang akan dilakukan. Hal ini menunjukkan suatu pikiran global sebagai seorang perencana. Untuk menyikapi semua itu diperlukan tindakan lokal. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan merencanakan sesuatu sesuai dengan kondisi yang ada baik kondisi ekonomi,

Page 5: Peng.global Local

sosial maupun lingkungan, sehingga perencanaan yang dibuat dapat memberikan suatu hasil yang baik dan memuaskan.

Kondisi iklim merupakan salah satu masalah yang mempengaruhi dunia perencanaan saat ini, terutama isu perubahan iklim yang sangat berpengaruh terhadap aspek kehidupan masyarakat. Banyak masalah yang terjadi akibat perubahan iklim tersebut. Pembangunan yang tidak merata merupakan salah satu dampak perubahan iklim, dimana berkurangnya sumber daya alam terbaharui sebagai sumber utama kehidupan manusia di bumi. Dalam menyikapi permasalahan kota dan wilayah yang sangat kompleks saat ini, masyarakat sebagai obyek utama pembangunan harus menjadi penggerak utama dalam upaya pemecahan permasalahan kota tersebut. Pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah ekonomi maupun sosial masyarakat. Masyarakat harus dapat berpikir secara global untuk menyelesaikan setiap masalah yang mengganggu kesejahteraan hidupnya. Perubahan iklim dan masalah kemiskinan merupakan masalah yang sangat mengganggu kehidupan masyarakat di dunia saat ini, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia oleh karena itu, masyarakat harus mempuyai cita-cita untuk keluar dari masalah-masalah tersebut dengan bertindak lokal. Bertindak lokal yang dimaksudkan adalah agar masyarakat bisa memberdayakan dirinya sendiri. Dengan sumber daya alam yang tersedia msyarakat harus mampu mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tentunya dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan. Dengan demikian tercipta keseimbangan yang berkelanjutan (sustainable). Terjadi interaksi yang baik antara ruang dan lingkungannya, termasuk manusia sebagai bagian dari ruang dan lingkungan itu sendiri.

Daftar Pustaka

Kementerian Negara Lingkungan hidup. 2007. Rencana Aksi Nasional Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. http://csoforum.net diakses 31 Desember 2012.

Waterman, Peter. 2001. “Conclusion: Globalization, Civil Society, Solidarity”, dalam Globalization, Social Movements and The new Internationalisms. London: Continuum.

About these ads

Share this:

Twitter Facebook

Jan23 By velanmusriati • This entry was posted in Tata Ruang. Bookmark the permalink.

Post navigation← Previous Post

Page 6: Peng.global Local

Leave a Reply

Search

Recent Posts

“Think Globally”, “Act Locally” dalam Mengatasi Masalah Global Perencanaan Wilayah 4

Archives January 2013

Categories Tata Ruang Uncategorized

Meta Register Log in Entries RSS Comments RSS WordPress.com

Blog at WordPress.com. The Cheer Theme. Follow

Follow “Be a Smart Planner”

Get every new post delivered to your Inbox.

Build a website with WordPress.com