22
Pengertian Kompres Hangat : Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Manfaat Kompres Hangat : Adapun manfaat kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia. Alat dan bahan : · Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya ( dalam kom ) · Handuk / kain / wash lap untuk kompres · Handuk pengering · Sarung tangan · Termometer Prosedur : · Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan. · Cuci tangan · Ukur suhu tubuh · Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah. · Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher belakang ). · Tutup kain kompres dengan handuk kering · Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulang- ulang hingga efek yang diinginkan dicapai

Pengertian Kompres Hangat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Kompres Hangat

Pengertian Kompres Hangat :

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di

celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.

Manfaat Kompres Hangat :

Adapun manfaat kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia.

Alat dan bahan :

· Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya ( dalam kom )

· Handuk / kain / wash lap untuk kompres

· Handuk pengering

· Sarung tangan

· Termometer

Prosedur :

· Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan.

· Cuci tangan

· Ukur suhu tubuh

· Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah.

· Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher belakang ).

· Tutup kain kompres dengan handuk kering

· Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulang-ulang hingga efek yang diinginkan dicapai

· Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit

· Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan rapikan alat

Page 2: Pengertian Kompres Hangat

· Cuci tangan

Mekanisme Tubuh Terhadap Kompres Hangat dalam Upaya Menurunkan Suhu Tubuh.

Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.

http://nursingbegin.com/kompres-hangat/IMUNISASI adalah pemberian vaksin untuk mencegah

terjadinya penyakit tertentu. Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu

penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap

penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit

yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan

perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan

adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang

ditemukan.

Imunisasi BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali

sebelum anak berumur 2 bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan. Vaksin

disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan sebanyak

0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.

Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-

1.000.000 partikel/dosis. Kontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan

(misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita

infeksi HIV).

Reaksi yang mungkin terjadi:

1. Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan

benjolan kecil yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi

nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan

dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan parut.

2. Reaksi regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai nyeri tekan

maupun demam yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.

Komplikasi yang mungkin timbul adalah:

Pembentukan abses (penimbunan nanah) di tempat penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam.

Abses ini akan menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang,

sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan menggunakan jarum) dan bukan disayat.

Limfadenitis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau dosisnya terlalu tinggi.

Keadaan ini akan membaik dalam waktu 2-6 bulan.

Page 3: Pengertian Kompres Hangat

Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang

serius atau fatal.

Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang

menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan

dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum.

Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.

Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.

Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun.

Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha.

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan

4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah

DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun).

Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.

Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaiknya diberikan booster vaksin DPT pada usia 14-16

tahun kemudian setiap 10 tahun (karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama 10 tahun, setelah

10 tahun perlu diberikan booster).

Hampir 85% anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin difteri, akan

memperoleh perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun.

DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan

selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.

Pada kurang dari 1% penyuntikan, DPT menyebabkan komplikasi berikut:

Demam tinggi (lebih dari 40,5° Celsius)

Kejang

Kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat

riwayat kejang dalam keluarganya)

Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).

Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai

anak sehat. Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal,

penyuntikan DPT sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.

1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau

pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan

asetaminofen (atau ibuprofen). Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres

hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.

Page 4: Pengertian Kompres Hangat

(Sumber: www.mentorhealthcare.com

eknik Mengurangi rasa nyeri PersalinanPosted: Juni 18, 2010 by nyapatrien in Uncategorized

0

PENGERTIAN NYERI DALAM PERSALINAN

Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Selama persalianan dan

kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan distensi perineum.

Serat saraf aferen viseral yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medula spinalis pada

segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10 sampai

L1).

Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen somatik, terutama pada saraf pudendus dan

Page 5: Pengertian Kompres Hangat

mencapai medula spinalis melalui segmen sakral kedua, ketiga, dan keempat (S2 sampai S4). Serabut

saraf sensorik yang dari rahim dan perineum ini membuat hubungan sinapsis pada kornu medula

spinalis dengan sel yang memberi akson yang merupakan saluran spinotalamik. Selama bagian akhir

dari Kala I dan di sepanjang Kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga perineum

saat bagian janin melewati pelvis.

Nyeri pada saat melahirkan melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang

lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak perempuan yang belum siap memiliki anak karena

membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan nanti.

Namun, kini ada beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengurangi rasa nyeri yang datang saat

akan melahirkan ,menghilangkan rasa nyeri saat persalinan berupa pengurangan rasa sakit akan

dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam

melalui proses persalinan normal.

metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus

dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil

kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.

1) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI DALAM PERSALINAN

Cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain:

a. Rasa takut atau kecemasan

Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa sakit. Rasa takut

terhadap hal yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan (tanpa

pendamping) dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan. Pengalaman

buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.

b. Kepribadian

Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas

akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita yang rileks dan percaya diri.

c. Kelelahan

Ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya sudah terganggu

tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa

Page 6: Pengertian Kompres Hangat

sakit.

d. Faktor sosial dan budaya

Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa budaya

mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan

untuk menyatakan perasaan.

e. Pengharapan

Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam pengharapannya

mengenai persalinannya dan tanggapannya terhadap hal tersebut mungkin adalah persiapan yang

terbaik sepanjang ia merasa percaya diri bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang

diperlukannya dan yakin bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai.

2) TEKNIK PENGURANGAN RASA NYERI SAAT PERSALINAN

a. Terapi farmakologis

Kalo ini mah udah jelas-jelas harus dokter yang bertindak untuk ngatasinya. Berbagai obat disuntikkan

ke ibu, baik itu anastesis umum yang di suntikkan epidural, spinal, ataopun sekedar regional.

b. Terapi non farmakologis

Terapi yang digunakan yakni dengan tanpa menggunakan obat-obatan, tetapi dengan memberikan

berbagai teknik yang setidaknya dapat sedikit mengurangi rasa nyeri saat persalinan tiba

Beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obat obatan diantaranya

adalah :

1) Kehadiran pendamping selama proses persalinan, sentuhan penghiburan dan dorongan orang yang

mendukung

dengan cara menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu untuk mendampingi ibu selama

proses persalinan seperti suami, keluarga, atau teman dekat. Suami dan keluarga dianjurkan untuk

berperan aktif dalam mendukung dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan kenyamanan bagi

ibu. Pendamping ibu saat persalinan sebaiknya adalah orang yang peduli pada ibu, yang paling

penting adalah orang-orang yang diinginkan oleh si ibu untuk mendampinginya selama persalinan. Di

beberapa tempat, hanya wanita yang boleh menemani ibu pada saat ia melahirkan. Dalam budaya

lain, sudah menjadi kebiasaan bagi suami menjadi pendamping dalam persalinan bahkan menolong

persalinan.

Page 7: Pengertian Kompres Hangat

2) Perubahan posisi dan pergerakan

Ibu mungkin memerlukan bantuan untuk mencari dan menemukan posisi yang nyaman, untuk

membantu ibu agar ibu tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh memaksakan

posisi yang telah dipilih ibu, bidan hanya menyarankan alternatif-alternatif apabila tindakan ibu tidak

efektif.

Rasa sakit akibat kontraksi akan semakin terasa sesuai dengan bertambahnya pembukaan serviks. Ibu

mungkin memerlukan bantuan untuk mencari dan menemukan posisi yang nyaman. Ada beberapa

posisi tertentu yang dapat membantu mengurangi rasa sakit, misalnya posisi duduk, bersandar tegak,

bersandar ke depan, berlutut ke depan, mengurut punggung atau bersandar pada suami.

POSISI POSISI SAAT BERSALIN

• A.posisi berbaring

Berbaring horizontal (supine): secara umum tidak nyaman. Posisi ini dapat mengakibatkan uterus

menekan pembuluh darah vena cava, menurunkan aliran darah ke plasenta, dan menekan diafragma

yang membuat ibu sulit untuk bernafas. Untuk meningkatkan kenyamanan dan dukungan, letakkan

bantal dibawah lutut dan tekuk lutut sedikit, atau duduk semi fowler dengan kepala dan bahu

terangkat dan tersanggah oleh setumpuk bantal.

Kelebihan:

Dokter bisa lebih leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir pun menghadap ke depan, sehingga

dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu persalinan pun bisa

diprediksi secara lebih akurat. Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan. Kelemahan:

Posisi berbaring membuat ibu sulit untuk mengejan. Hal ini karena gaya berat tubuh ibu yang berada

di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. Posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah

di antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan. Pengiriman

oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.

Hal ini karena letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan

bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah

bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu

B. Posisi berbaring Miring

Berbaring miring (lateral): mencegah terjadinya penekanan pada perineum dan mencegah penekanan

Page 8: Pengertian Kompres Hangat

pada vena cava sehingga memaksimalkan aliran darah ke uterus dan janin. Pada saat melahirkan,

pasangan dapat membantu menyangga kaki ibu yang mencegah penekanan terhadap kepala bayi Ibu

terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus

untuk bersalin.

Dilakukan pada kala I dan kala II . caranya: wanita berbaring dengan kedua pinggul dan lutut dalam

keadaan fleksi dan diantar kakinya ditempatkan disebuah bantal.

Pengaruh posisi ini:

• Memungkinkan wanita yang lelah untuk beristirahat

• Dapat mengatasi masalah detak jantung jika berkaitan dengan terjadinya hipotensi

• Menghindarkan tekanan terhadap tulang sacrum

Posisi miring tidak dianjurkan, jika wanita menolak posisi tersebutdan merasakan nyeri yang amat

sangat dan menginginkan posisi yang lain.

Kelebihan:

Selain peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke

janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Sehingga proses pembukaan akan berlangsung secara

perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman.

Kelemahan:

Posisi miring ini menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan karena letal kepala bayi susah

dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan

tindakan episiotomy.

C. POSISI SETENGAH DUDUK

Posisikan si Ibu dengan bantal di punggungnya, atau minta suami untuk duduk membelakangi si Ibu.

Pada waktu kontraksi, bungkukkan badan ke depan atau tarik kaki ke atas.

Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah

samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Posisi setengah duduk dilakukan pada kala I dank

Kala II.

Page 9: Pengertian Kompres Hangat

Kelebihannya:

Sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari

ibu ke janin pun juga dapat berlangsung secara maksimal.

Kelemahan:

Posisi dapat menimbulkan rasa lelah dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan

tersebut berlangsung lama

D. Bergoyang-goyang sambil duduk

Pada waktu melahirkan, pergerakan yang berirama dapat membuat nyaman. Gerakan badan perlahan-

lahan ketika duduk di atas bola hamil (sebuah bola karet besar biasanya digunakan sebagai alat untuk

melahirkan secara natural), di pinggir kasur atau di kursi yang kuat.

Kalau si Ibu duduk di atas kursi, mintalah seseorang untuk duduk di lantai sambil bersandar ke kaki si

Ibu. Bila si Ibu duduk sambil bersandar ke kursi, tekanan pada lutut nya bisa mengurangi sakit

punggung si Ibu.

E. Bergoyang-goyang sambil berdiri

Berdiri atau berjalan menolong proses kelahiran untuk mendapatkan momentum, terutama di tahap-

tahap awal. Bersandar pada suami untuk menahan selagi kontraksi berlangsung. Atau lingkarkan

tangan si Ibu ke leher suami dan mulai bergoyang-goyang, seperti sedang slow dance. Posisi ini juga

enak untuk mengelus punggung.

F. Bersandar ke depan

Kalau punggung si Ibu terasa sakit, bersandar ke depan bisa membuat lebih enak. Duduk di kursi

seperti di gambar atau bersandar ke atas meja. Posisi ini juga enak untuk mengelus punggung.

Manfaatnya: Mengurangi nyeri punggung

G. Bersandar ke kaki

Ibu boleh bersandar ke depan waktu berdiri. Angkat satu kaki ke atas kursi. Perlahan-lahan bersandar

kedepan sewaktu kontraksi. Gunakan kursi yang kecil agar tidak terlalu tinggi dan terasa nyaman. si

Page 10: Pengertian Kompres Hangat

Ibu bisa bersandar tanpa kursi bila diinginkan, letakkan satu kaki di depan, dan tekuk ke depan

perlahan-lahan.

H. Duduk dengan satu kali di atas

Posisi yang tidak simetris memberikan banyak variasi. Cobalah mengangkat satu kaki waktu duduk. Si

Ibu sebaiknya agak sedikit membungkuk ke arah kaki yang di angkat sewaktu kontraksi.

I. Berlutut

Kadang kala berlutut menolong rasa sakit di punggung. Gunakan bola hamil atau bantal yang banyak.

Di Rumah Sakit, angkat kasur dibagian kepala. Berlutut di bagian bawah kasur sambil

mengistirahatkan tangan dan badan bagian atas di atas kasur.

J. Jongkok

Posisi jongkok menolong membuka pelvis si Ibu, memberikan si bayi ruang untuk berputar sewaktu

bergeran melalui lorong rahim. Jongkok juga membuat si Ibu mendorong lebih efektif sewaktu

melahirkan. Gunakan kursi yang kuat atau palang jongkok yang disediakan di kasur untuk menahan.

Jongkok dengan bertahan ke tembok atau ke suami juga diperbolehkan. Dilakukan terutama pada kala

II.

Manfaatnya:

• Membutuhkan usaha mengejan yang lebih sedikit

• Meningkatkan perasaan ingin mengejan

• Dapat mendorong penuruna janin

• Dapat mengurangi nyeri punggung

Posisi jongkok tidak baik digunakan apabila ektremitas bawah cidera atau adanya kelemahan kaki.

Biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.

Kelebihan:

Merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan gaya gravitasi bumi, sehingga ibu

tidak usah terlalu kuat mengejan.

Kekurangan:

Page 11: Pengertian Kompres Hangat

Selain berpeluang membuat cedera kepala bayi, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena

menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan

tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

K. Merondang/Posisi Berpijak pada Tangan dan Lutut

Tidak perlu merasa malu untuk berposisi merondang sewaktu melahirkan. Posisi ini mengurangi

tekanan pada tulang punggung, sehingga sakit punggung tidak akan terasa dan menolong memutar si

Bayi ke posisi yang lebih enak untuk melahirkan. Posisi merondang juga memberikan si Bayi suplai

oksigen lebih banyak.

Manfaatnya:

• Mengurangi nyeri punggung

• Mengurangi hemoroid

• Dapat mengatasi detak jantung janin khususnya jika berkaitan dengan kompresi tali pusat

L. Posisi dada-lutut terbuka

Posisi ini dapat digunakan pada kala I dan kala II. Caranya:

Wanita berlutut, bersandar kedepan untuk menyangga gaya berat tubuhnya pada kedua tangan. Lalu

dada direndahkan kearah lantai, sehingga bokongnya lebih tinggi dbandingkan dengan dada. Pada

posisi ini, kedua pinggul kurang fleksi (sudut > 90) dibandingkan dengan posisi dada-lutut tertutup

yang biasa. Posisi yang lebih terbuka membuat panggul berada pada sudut yang sangat berbeda

dibandingkan jika lutut ditarik kebawah batang tubuh.

Manfaatnya:

• melindungi dari terjadinya gawat janin dengan prolaps tali pusat.

• Dapat mengatasi masalah detak jantung janin.

• Mengurangi nyeri punggung

• Mengurangi hemoroid

4)sentuhan dan massase

. Sentuhan dan masase

Relaksasi sentuhan mungkin akan membantu ibu rileks dengan cara pasangan menyentuh atau

mengusap bagian tubuh ibu. Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks

Page 12: Pengertian Kompres Hangat

dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat 20 menit setiap jam

selam atahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi karena pijat merangsang

tubuh melepaskan senyawa endhorphin yang merupakan pereda sakit alami. Endorphin juga dapat

menciptakan perasaan nyaman dan enak.

Dalam persalinan, pijat juga membantu ibu merasa lebiih dekat dengan orang yang merawatnya.

Sentuhan seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kenikmatan saat ibu sakit,

lelah dan takut. Bagian tubuh ibu yang dapat dipijat adalah kepala, leher, punggung dan tungkai. Saat

melakukan pemijatan dapat menggunakan minyak sayur, minyak pijat atau sedikit bedak supaya

tangan agak licin dan ibu merasa nyaman.

Umumnya, ada 2 teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu effluerage dan

counterpressure. Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau

tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Dalam persalinan, effluerage dilakukan

dengan menggunakan ujung jari yang ditekan lembut dan ringan. Lakukan usapan dengan ringan dan

tanpa tekana kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan kulit.

Masase sangat baik dan merupakan cara lembut untuk membantu Anda merasa lebih segar selama

persalinan. Sentuhan dan kelembutan masase membuat Anda relaks. Satu penelitian menunjukan

bahwa wanita yang mendapat masase selama 20 menit setiap jam selama fase persalinan aktif

merasa lebih tenang dan lebih terbebas dari nyeri. Berikut ini hasil wawancara dengan Dr. Dedy Arman

Saidi Sp OG., dari RS Hermina Bekasi

Banyak bagian tubuh dari wanita yang menjalani persalinan dapat dimasase. Memijat kepala, leher,

punggung, dan tungkai dapat memberikan kenyamanan dan relaksasi. Individu yang melakukan

pemijatan harus benar-benar memberikan perhatian pada respon wanita yang dipijat untuk

menentukan apakah tekanan diberikan dengan tepat.

Berbagai tipe pijatan memberikan efek pada wanita yang dipijat dengan berbagai cara berbeda. Anda

dan pasangan Anda mungkin ingin melakukan dua jenis masase yang diuraikan di bawah ini baik

untuk sebelum persalinan maupun untuk digunakan selama persalinan.

Page 13: Pengertian Kompres Hangat

Effluerage

Adalah masase dengan ujung jari yang ditekankan dengan lembut dan ringan di atas perut dan di atas

paha. Masase ini digunakan selama persalinan dini. Mengusapnya dengan ringan, tetapi tidak

memberikan tekanan yang kuat, dan ujung jari tidak pernah terlepas dari permukaan kulit.

Mulailah dengan tangan pada kedua sisi pusar. Gerakan tangan ke arah atas dan ke arah luar pusar,

dan kembali ke bagian pubik. Kemudian pindahkan kembali tangan ke arah pusar. Masase dapat

diperluas sampai paha. Masase ini juga dapat dilakuakn sebagai gearkan saling menyilang, di sekitar

sabuk pemantau janin. Gerakan jari menyilang perut dari satu sisi ke sisi lainnya dari sabuk pemantau

janin.

5). counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament

Pijatan Counterpressure

Merupakan cara terbaik dalam menghilangkan nyeri punggung akibat persalinan. Letakkan tumit

tangan atau bagian datar dari kepalan tangan (Anda juga dapat menggunakan bola tenis) di atas

tulang ekor. Berikan tekanan kuat dalam gerakan melingkar kecil. (BOD)

Pijat counterpressure adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit tangan atau bagian

datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenis. Tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus

atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif menghilangkan sakit punggung akibat persalinan. Namun perlu

disadari bahwa ada ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan disentuh saat mengalami kontraksi, hal ini

disebabkan karena kontraksi sedemikian kuatnya sehingga ibu tidak sanggup lagi menerima

rangsangan apapun pada tubuh. Bidan harus memahami hal ini dan menghormati keinginan ibu

6). pijatan ganda pada pinggul

Pijatan atau sentuhan pada area tertentu ternyata dapat mereduksi nyeri pasangan. Adapaun area

yang bida dilakukan pemijatan yakni di area pinggul, punggung, dan lutut. Sirkulasi darah juga

menjadi lancar sehingga nyeri berkurang.

Page 14: Pengertian Kompres Hangat

7). penekanan pada lutut

8).kompres hangat dan kompres dingin

Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun setidaknya memberikan rasa nyaman. Botol air

panas yang dibungkus handuk dan dicelup ke air dingin mengurangi pegal di punggung dan kram bila

ditempel di punggung. Menaruh handuk dingin di wajah juga bisa mengurangi ketegangan

Pemanasan merupakan metode sederhana yang digunakan pada ibu untuk meredakan rasa sakit.

Dalam persalinan, panas buatan dapat dilakukan dengan cara meletakkan botol air panas yang

dibungkus dengan handuk di punggung, menggunakan kantong kain berisi kulit ari beras/gandum

yang dipanaskan beberapa menit di microwave, melakukan pemijatan denagn cara menggosokkan

tangan pendamping persalinan di punggung ibu. Pijatan ini akan menghangatkan kulit sekaligus

merangsang tubuh melepaskan senyawa alamiah pereda sakit. Dingin buatan dapat dilakukan dengan

cara mengompres punggung ibu menggunakan air es mengunakan washlap atau kantong kompres

khusus untuk es.

Kompres biasanya dapat mengendalikan rasa nyeri juga memberikan rasa nyaman sekaligus

meredakan ketegangan. Bungkus botol air panas dengan handuk dan celupkan kedalam air dingin

untuk mengurangi pegal punggung dank ram. Gunakan pula handuk dingin di wajah untuk mengurangi

ketegangan.

9).berendam

Air dapat menagtasi rasa sakit karena dapat menyebabkan relaksasi. Jika ibu merasa tegang, kontraksi

menjadi sangat menyakitkan sehingga dapat menyebabkan pembukaan serviks tidak lancar. Air

membantu ibu lebih rileks dan lebih dapat mengedalikan diri menghadapi kontraksi sehingga tidak

terlalu menyakitkan. Selain itu di dalam air otot-otot ibu mengendur

•10). Teknik pernafasan yang tepat dapat mengurangi rasa sakit persalinan. Teknik pernafasan dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu teknik pernafasan pada kala I awal dan teknik pernafasan pada kala I akhir.

- Teknik pernafasan kala I awal

Dilakukan dengan cara tiap kali kontraksi dari awal sampai akhir kontraksi ibu diminta untuk menarik

nafas dalam-dalam dan teratur melalui hidung dan keluarkan lewat mulut. Pada puncak kontraksi

Page 15: Pengertian Kompres Hangat

bernafaslah dengan ringan dan pendek-pendek melalui mulut tetapi jangan terlalu lama karena bisa

mengakibatkan ibu kekurangan oksigen.

- Teknik pernafasan kala I akhir

Kontraksi pada kala I akhir akan terjadi selama satu menit dan bisa terasa setiap menit. Agar ibu tidak

mengejan terlalu awal minta ibu untuk mengatakan “huh-huh, pyuh”, sambil bernafas pendek-pendek

lalu bernafaslah panjang. Setelah itu, bernafaslah perlahan dan teratur. Masa transisi ini merupakan

masa yang paling sulit karena kontraksi akan sangat kuat, tetapi serviks belum membuka seluruhnya.

Pada tahap ini, minta ibu jangan mengejan terlebih dahulu karena akan menyebabkan serviks

oedema.

7. Visualisasi dan pemusatan perhatian

Para penggagas metode ini percaya melahirkan dapat menyenangkan jika ibu melibatkan otak kanan

dalam proses persalinan. Sehari-hari, manusia lebih banyak bekerja dengan menggunakan otak kiri. Di

sisi lain, otak kanan yang menyimpan memori tentang keindahan, keyakinan, imajinasi, dan fantasi

sering tidak diberdayakan. Padahal, dengan otak kanan kita mampu menyembuhkan diri dan

menghilangkan rasa sakit termasuk dalam persalinan. Pemberdayaan otak kanan untuk persalina yang

bebas sakit pada dasarnya menanamkan keyakinan “melahirkan itu tidak sakit”. Hal ini tidak mudah

diterima begitu saja sehingga otak kanan harus difungsikan meyakininya. Otak kanan adalah bagian

yang mampu memvisualisasikan sesuatu seolah-olah itu nyata. Misalnya membayangkan seolah-olah

sedang berada di taman bunga dan bayi sudah bersama ibu. Saat otak kanan mencapaii 8 – 13 Hz

ternyata kondisi ini merupakan gelombang alfa atau relaksasi. Seseorang lebih mudah untuk

memvisualisasikan serta merasa lebih nyaman dan tenang. Sementara pada ukuran 13-26 Hz, otak

sangat lelah sehingga tingkat stress tinggi. Orang mudah merasa sakit, letih dan jenuh. Setiap ibu bisa

melakukan visualisasi. Sebaiknya latihan dilakukan sejak kandungan berusia dua bulan atau paling

lambat tujuh bulan. Dengan visualisasi, ibu juga dibantu untuk tenang dan menghilangkan trauma

atau naluri ekstra bawah sadar. Ibu dapat berlatih visualisai dalam waktu 7 x 2,5 jam (lebih baik di

bawah bimbingan pelatih prof Tekhnik ini dengan mengarahkan sang ibu membayangkan sesuatu

yang dapat membuatnya nyaman. Ajak dia membayangkan sesuatu tempat yang memberikan dirinya

tenang, seperti sawah yang terhampar luas dengan hijaunya dedaunan padi yang melambai-lambai

ditiup angin sore. Atau ajak dia ke suasana laut yang mengajak kita untuk mendengarkan deburan

ombak yang perlahan mengenai kaki kita yang tercelup dalam air laut di tepian pantai. Atau hal

Page 16: Pengertian Kompres Hangat

lainnya dimana Anda lebih tau bagaimana memberikan ketenangan pada istri Anda saat ia

membutuhkan ketenangan ituesional).

8. Musik

Musik dapat membantu ibu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri sehingga ibu merasa rileks. Hal ini

ditujukan bagi Anda yang memang suka dengan yang namanya mendengarkan alunan nada. Baik itu

berupa alunan ayat Al-Qur’an yang Anda dengarkan, atau musik alam seperti suasana air terjun

dengan gemricik air yang turun, atau dengan musik klasik

Pada kala I, biasanya secara naluri ibu bergerak mencari posisi yang nyaman dan tetap pada posisi

tersebut selama kala I Posisi yang dianjurkan adalah:

• Berdiri di belakang meja dengan rileks

Berdiri di belakang meja dengan rileks. Letakkan tangan pada sandaran kursi. Kondisi ini

dapatmenolong selama kontraksi jika ibu masih dapat berjalan.

• Berdiri menghadap pasangan

Ibu berdiri menghadap suami dan lingkarkan lengan pada lehernya, suami dapat diminta untuk dapat

memijat pinggangnya.

• Ibu bersandar pada punggung suami secara rileks

Ibu menyandarkan punggung pada suami dengan rileks dan suami dapat mendinginkan wajah dengan

washlap.

• Duduk di kursi menggunakan bantal menghadap ke belakang

Ibu duduk di kursi menggunakan bantal, lengan diletakkan pada sandaran kursi dan menghadap ke

belakang, suami dapat memijat lembut punggung ibu.

• Rileks dengan posisi menungging dan merebahkan kepala pada bantal

Ibu rileks dengan posisi menungging dan merebahkan kepala pada bantal, suami dapat mengusap

lembut bagian punggung.

Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh mengendalikan

pemilihan posisi yang diinginkan oleh ibu dalam persalinannya. Sebaiknya, peranan bidan adalah

untuk mendukung ibu dalam posisi apapun yang dipilihnya, sambil menyarankan bila tindakan ibu

Page 17: Pengertian Kompres Hangat

tidak efektif atau merugikan bagi dirinya atau bagi bayinya. Anjurkan pada ibu untuk mencoba posisi-

posisi yang nyaman selama persalinan dan kelahiran. Anjurkan pula suami dan pendamping lainnya

untuk membantu ibu berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau

merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi

dan seringkali mempersingkat waktu persalinan.

Bidan harus memberitahu ibu bahwa ia tidak perlu harus terlentang dalam masa persalinannya,

karena jika ibu berbaring telentang berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) akan

menekan vena cafa inferior. Hal ini menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta.

Kondisi seperti ini akan menyebabkan hipoksia/kekurangan oksigen pada janin. Posisi telentang juga

akan memperlambat kemajuan persalinan.

Posisi dalam persalinan antara lain:

a. Posisi duduk atau setengah duduk

Posisi duduk atau setengah duduk seringkali nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dengan mudah

diantara kontraksi jika merasa lelah. Keuntungan dari kedua posisi ini adalah memudahkan melahirkan

kepala bayi. Bagi bidan lebih mudah untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mendukung

perineum.

b. Posisi merangkak

Merangkak seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung saat

persalinan. Selain itu dapat membantu bayi melakukan rotasi dan peregangan minimal pada

perineum.

c. Posisi jongkok atau berdiri

Posisi jongkiok atau berdiri dapat mempercepat kala I persalinan dan mengurangi rasa nyeri yang

hebat. Selain itu juga dapat membantu penurunan kepala bayi.

d. Posisi berbaring miring ke kiri

Berbaring miring ke kiri seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu jika kelelahan karena ibu bisa

beristirahat dengan mudah di antara kontraksi. Posisi ini juga bisa membantu mencegah laserasi

perineum

Page 18: Pengertian Kompres Hangat

Posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan kala I dan II sangatlah penting. Posisi

persalinan, perubahan posisi dan pergerakan yang tepat akan membantu meningkatkan kenyamanan/

menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kepuasan akan kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan

kontrol diri ibu. Selain itu, posisi ibu juga dapat mempengaruhi posisi bayi dan kemajuan persalinan.

Perubahan posisi secara adekuat akan dapat merubah ukuran dan bentuk pelvic outlet sehingga

kepala bayi dapat bergerak pada posisi optimal di kala I, berotasi dan turun pada kala II. Bergerak dan

posisi tegak (upright position) dapat mempengaruhi frekuensi, lama dan efisiensi kontraksi. Grafitasi

membantu bayi bergerak turun lebih cepat. Perubahan posisi membantu meningkatkan asupan

oksigen secara berkelanjutan pada janin, yang berbeda jika ibu berbaring horizontal karena dapat

menyebabkan terjadinya hipotensi. Berbagai perubahan posisi bisa dilakukan ibu dengan atau tanpa

bantuan pasangan/ keluarga atau perawat.

Berbagai studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi persalinan pada kala I dilakukan yang

membandingkan dampak berbagai posisi tegak (upright position) dengan posisi horizontal (supine)

terhadap nyeri dan kemajuan persalinan. Berdasarkan review yang dilakukan oleh Simkin & Bolding

(2004) terhadap 14 studi intervensi terkait, menunjukkan bahwa: 1) tidak ada ibu yang menyatakan

bahwa posisi horizontal lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan posisi lainnya, 2) berdiri lebih

meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring atau duduk, 3) duduk lebih meningkatkan

kenyamanan dibandingkan berbaring jika dilatasi serviks kurang dari 7 cm, 4) posisi tegak -duduk,

berdiri atau berjalan- menurunkan nyeri dan meningkatkan kepuasan ibu, dan 5) posisi tegak tidak

memperpanjang masa persalinan dan tidak menyebabkan cedera pada ibu yang sehat. Sedangkan

Review sistematis terhadap sembilan studi intervensi tentang posisi ibu di kala I persalinan yang

dilakukan oleh Souza et al (2006) menunjukkan bahwa mengadopsi posisi tegak atau ambulasi aman

bagi ibu dan memberikan kepuasan karena adanya kebebasan untuk bergerak. Tetapi dikarenakan

kurangnya bukti yang signifikan dan keterbatasan penelitian-penelitian yang ada, maka keuntungan

poisisi tegak belum dapat direkomendasikan untuk memperpendek durasi persalinan dan

meningkatkan kenyamanan ibu.

Berbagai studi intervensi juga dilakukan guna mengetahui efektifitas dan efisiensi berbagai posisi ibu

pada Kala II. Hasil studi-studi tersebut menunjukkan bahwa posisi tegak (upright) selama kala II

persalinan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan posisi dorsal (supine), antara lain:

Page 19: Pengertian Kompres Hangat

menurunkan ketidaknyamanan/ nyeri persalinan dan kesulitan mengedan sehingga memperpendek

kala II, menurunkan trauma perineum/ vagina dan infeksi pada luka persalinan, dan menurunkan

jumlah bayi dengan Apgar score yang kurang dari 7. Walaupun demikian, terdapat satu studi yang

menunjukkan bahwa posisi tegak (dengan atau tanpa kursi persalinan) dapat meningkatkan kejadian

robekan labium dan meningkatkan perdarahan post partum. (Gupta & Nikdem, 2003; Francais, 1997).

Adapun berbagai perubahan posisi yang dapat dilakukan ibu, antara lain:

• Pada tangan dan lutut: dapat mengurangi nyeri punggung dan memberikan kesempatan pada bayi

dengan presentasi oksiput posterior untuk berputar serta membantu bayi yang mengalami distress

karena posisi ini memaksimalkan aliran darah ke uterus dan plasenta. Posisi ini akan sulit dilakukan

apabila ibu mendapat epidural anestesi.

• Posisi tegak (upright):

Duduk pada awal persalinan: membuat uterus maju kedepan, mencegah uterus menekan diafragma,

dan memperbaiki aliran darah pada otot yang berkontraksi. Bisa menggunakan kursi persalinan atau

kursi lainnya atau menggunakan bola.

Berdiri atau berjalan: membantu memperlebar pelvik outlet dan membiarkan grafitasi bekerja

mendorong bayi menekan serviks. Gunakan diding atau pasangan sebagai penyanggah saat terjadi

kontraksi.

Berjongkok (squatting): membuka pelvis lebih lebar sehingga bayi memiliki cukup ruang untuk

bergerak turun ke jalan lahir. Saat berjongkok, rata-rata pelvik outlet menjadi 28% lebih besar

dibandingkan dengan posisi berbaring. Dilakukan saat kepala bayi telah engaged. Dapat

menggunakan squatting bar atau dua orang yang mendukung mempertahankan posisi ini. Sebaiknya

tidak digunakan pada persalinan dengan presentasi oksiput posterior.

Berlutut saat kelahiran: mempertahankan posisi upright tanpa menegangkan punggung. Berlutut

bisa dilakukan di atas bantal, pada tempat tidur atau pada dinding.

Salah satu tanggung jawab perawat yang penting pada kala I dan kala II persalinan adalah membantu

ibu mendapatkan posisi yang aman dan meningkatkan kenyamanan bagi dirinya. Tidak ada posisi

yang sempurna. Tidak ada yang benar atau salah, terbaik atau terburuk tentang posisi persalinan.

Posisi yang paling tepat bergantung pada kenyamanan yang dirasakan ibu berdasarkan kejadian

persalinan yang dialaminya. Sebagian besar wanita merasa nyaman berbaring miring selama

persalinan, dan sebagian yang lain merasa lebih baik dengan berjalan, duduk atau berjongkok.

Page 20: Pengertian Kompres Hangat

Perawat berperan membantu ibu dalam memahami apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya dan

memutuskan posisi mana yang memberikan kenyamanan dan membantu memperlancar kemajuan

persalinan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perawat dalam membantu ibu mendapatkan posisi yang

tepat, diantaranya posisi tegak akan sulit dilakukan jika ibu mendapatkan epidural anestesi. Perawat

perlu mengingatkan ibu untuk bernafas secara teratur disetiap kontraksi dan fokuskan perhatian pada

bayi yang akan dilahirkan. Perawat perlu memberikan perhatian bahwa pada ibu yang mengalami

nyeri punggung akibat back labor (janin dengan presentasi oksiput posterior), perubahan posisi akan

membantu meningkatkan rotasi janin dan menurunkan penekanan pada bagian presentasi pada area

sacrum. Posisi apapun yang dipilih ibu, kuncinya adalah perubahan posisi.